Download - PENGARUH AKUNTABILITAS DANA DESA TERHADAP …
PENGARUH AKUNTABILITAS DANA DESA TERHADAP
KEPERCAYAAN MASYARAKAT DI DESA PAMMUSURENG KECAMATAN BONTOCANI KABUPATEN BONE
Disusun dan diusulkan oleh
REZKI FATIMAH Nomor Stambuk : 105640214415
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
PENGARUH AKUNTABILITAS DANA DESA (DD) TERHADAP
KEPERCAYAAN MASYARAKAT DI DESA PAMMUSURENG
KECAMATAN BONTOCANI KABUPATEN BONE
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan
Disusun dan Diajukan
REZKI FATIMAH
Nomor Stambuk : 10564 0214415
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
I
ABSTRAK
REZKI FATIMAH. 2019. Pengaruh Akuntabilitas Dana Desa (DD) Terhadap Kepercayaan Masyarakat Di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone ( dibimbing oleh Amir Muhiddin Dan Hafiz Elfiansyah Pawaru )
Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban dari pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan mengungkapkan segala aktifitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah tersebut. Dana desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntutkan bagi desa yang ditrasfer melalui APBD Kabupaten\Kota, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh akuntabilitas dana desa terhadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Yang berfokus pada dua variabel yaitu akuntabilitas (X) yang terdiri dari empat indikator yaitu akuntabilitas hukum dan kejujuran, akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan. Dan variabel kepercayaan (Y) yang terdiri dari tiga indikator yaitu kemampuan, integritas dan kebaikan hati. Dengan alasan bahwa, dana desa yang diterima dengan jumlah yang begitu besar namun masih banyak permasalahan yang terjadi terutama dalam pelaksanaan akuntabilitas.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu sebuah metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan pengaruh akuntabilitas dana desa terhadap kepercayaan masyarakat yang menggunakan proses data-data yang berupa angka. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari instrumen yang berupa kuesioner. Reponden dalam penelitian ini sebanyak 93 orang. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner (angket) dalam bentuk checklist. Teknik pengumpulan data observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data statistik deskriptif dan analisis regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas dana desa (DD) termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan dari empat indikator yaitu akuntabilitas hukum dan kejujuran, akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan. Kepercayaan masyarakat termasuk dalam kategori baik. Berdasarakan dari tiga indikator yaitu kemampuan, integritas dan kebaikan hati. Adapun pengaruh akuntabilitas dana desa (DD) terhadap kepercayaan di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone adalah 83,9% . kemudian 16,1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian atau yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
Kata Kunci : Akuntabilitas, Dana Desa (DD), Kepercayaan
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tiada kata terindah yang patut di ucapkan oleh peneliti selain puji syukur
yang sebanyak-banyaknya hanya kepada ALLAH subhanahu wata’ala yang telah
melimpahkan nikmat kesehatan, kesabaran, kekuatan serta ilmu pengetahuan kepada
hambaNya. Atas perkenannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan dan
mempersembahkan skripsi ini, bukti dari perjuangan yang panjang dan jawaban atas
do’a dan senantiasa mengalir dari orang-orang terkasih. Sholawat serta salam
“Allahumma sholli Ala Sayyidina” juga peneliti sampaikan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. Sang pejuang sejati yang telah membawa kita dari tidak tau
menjadi tau
Skripsi dengan judul “Pengaruh Akuntabilitas Dan Desa (DD) Terhadap
Kepercayaan Masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone” sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu
Pemerintahan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa mulai dari awal hingga akhir proses pembuatan
skripsi ini bukanlah hal yang mudah. Ada banyak rintangan, dan cobaan yang selalu
menyertainya. Hanya dengan kekuatan dan kerja keraslah sehingga membuat penulis
termotivasi dalam menyelesaikan akripsi ini. Juga dengan adanya berbagai bantuan
baik berupa moril dan material dari berbagai pihak sehingga mempermudah
penyelesaikan skripsi ini. Juga dengan adanya berbagai bantuan baik berupa moril
dan material dari berbagai pihak sehingga mempermudah penyelesaian penulisan
skripsi ini.
Secara khusus penulis menyampaikan terimah kasih yang sebesar-besarnya
kepada kedua oaring tua tercinta Ayahanda Amiruddin dan ibunda Nurnawati serta
Kakak saya Sulaiman Tenri Sauarna, S.Pd dan Eva Nurfadillah serta adik saya Ainin
Natasya dan Alif Akram, yang tidak hentinya mendoakan, membatu dan support
penulis secara tulus dan ikhlas sampai akhirnya bisa ketahap ini.
Selain itu penulis juga mengucapkan terimah kasih kepda berbagai pihak,
diantaranya :
1. Ibu Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE, M.M selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Nuryanti Mustari S.IP.,M.Si dan bapak Ahmad Harakam selaku Ketua dan
sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan yang selama ini turut membantu dalam
kelengkapan berkas hal-hal yang berhubungan perkuliahan dan kegiatan
akademik.
4. Bapak Dr. A. Luhur Prianto, S.IP, M.Si selaku penasehat akademik penulis
kurang lebih 4 (empat) tahun menampaki jenjang pendidikan di bangku
perkuliahan Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak Dr. H. Amir Muhiddin, M.Si dan Dr. Hafiz Elfiansyah Pawaru, M.Si
selaku pembimbing I dan II penulis yang selalu memberikan arahan dan dorongan
atas peneyelesaian skripsi ini.
6. Para dosen dan staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unuversitas
Muhammadiyah Makassar.
7. Pemerintah desa dan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone atas kesediaanya memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengambil data dalam rangka melengkapi penelitian.
8. Keluarga besar saya Badda Daeng Situru yang selalu memberikan saya support,
mendoakan dan membantu penulis selama kuliah.
9. Sahabat-sahabat SAM N 1 Bontocani S3B Imam, A.Tenri, Amir, Akbar, Tika,
Aldi, Meli, Ani, Lina, Dina, Lina, Irfan, Verdy, Asrul, Nila, Arni, Muse, Risna,
Wahda, dan Fidah yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
10. Sahabat-sahabat ankatan 2015 Ilmu Pemerintahan Wulan, Try, Dina, Nopy, Titin,
Fifin, Sinar, Indah, Alfy, Sri, Rahma, ika, Ismy, Risna, Erni, Jaya, Wily, Adi,
Fandy, Akbar, Arfan, Sofyan, Ririn, Ihsan, Asran, Egi, Iccang, Syawal dan Ilham,
yang telah memberikan support, mendoakan dan membantu penulis selama
kuliah.
11. Keluarga besar KPS (Kmunitas Peduli Sosial) yang telah memberikan dukungan
dan bantuan kepada penulis.
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ........................................................................................................ i Halaman PengajuanSkripsi ........................................................................................ ii Halaman Persetujuan.................................................................................................. iii Halaman Penerimaan Tim .......................................................................................... iv Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .............................................................. v Abstrak ....................................................................................................................... vi Kata Pengantar ........................................................................................................... vii Daftar Isi .................................................................................................................... viii Daftar Tabel ............................................................................................................... ix Daftar Bagan .............................................................................................................. x
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep, Teori dan Definisi ........................................................................... 9 B. Kerangka Pikir .............................................................................................. 24 C. Definisi Oprasional ....................................................................................... 26 D. Hipotesis ....................................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 30 B. Jenis dan Tipe Penelitian ............................................................................... 30 C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 31 D. Sumber Data .................................................................................................. 31 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 32 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 32 G. Tehnik Analisis Data ..................................................................................... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................ 37 B. Pengumpulan Data ....................................................................................... 43 C. Hasil Penelitian ............................................................................................. 46 D. Pembahasan................................................................................................... 77
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................... 96 B. Saran ............................................................................................................. 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 23 Tabel 3.1 Kreteria Jawaban Responden ........................................................ 35 Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Pammusureng ......................................... 39 Tabel 4.2 Kondisi Aparat Pemerintah Desa Pammusureng .......................... 42 Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan .............................. 44 Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Alamat Desa ......................... 45 Tabel 4.5 Indikator Akuntabilitas Hukum Dan Kejujuran ............................ 47 Tabel 4.6 Indikator Akuntabilitas Hukum Dan Kejujuran ............................ 48 Tabel 4.7 Indikator Akuntabilitas Proses ...................................................... 50 Tabel 4.8 Indikator Akuntabilitas Proses ...................................................... 51 Tabel 4.9 Indikator Akuntabilitas Program ................................................... 53 Tabel 4.10 Indikator Akuntabilitas Program ................................................... 55 Tabel 4.11 Indikator Akuntabilitas Kebijakan ................................................ 57 Tabel 4.12 Indikator Akuntabilitas Kebijakan ................................................ 58 Tabel 4.13 Hasil Kumulatif Responden Terhadap Empat Indikator Akuntabilitas ................................................................................. 60 Tabel 4.14 Variabel Akuntabilitas (X) ............................................................ 61 Tabel 4.15 Indikatror Kemampuan ................................................................. 63 Tabel 4.16 Indikator Kemampuan................................................................... 64 Tabel 4.17 Indikator Integritas ........................................................................ 66 Tabel 4.18 Indikator Integritas ....................................................................... 67 Tabel 4.19 Indikator Kebaikan Hati ................................................................ 69 Tabel 4.20 Indikator Kebaikan Hati ................................................................. 71 Tabel 4.21 Hasil Kumulatif Responden Terhadap Tiga Indikator Kepercayaan .................................................................................. 72 Tabel 4.22 Variabel Kepercayaan (Y) ............................................................ 74 Tabel 4.23 Model Summary ............................................................................. 75 Tabel 4.24 Coefficients .................................................................................... 76 Tabel 4.25 Anova ............................................................................................. 76
DAFTAR BAGAN
Tabel 2.1 Bagan Kerangka Pikir .................................................................... 25 Tabel 4.1 Struktur Organisasi Desa Pammusureng ....................................... 41
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi pada masa orde baru menjadi
desentralisasi membuat perubahan kebijakan yang baru pada kewenangan pemerintah
daerah. Sistem sentralisasi yaitu sistem yang memusatkan pemerintah pusat dalam
arah pembangunan negara. Sistem tersebut kurang efektif karena terdapat
pembangunan yang kurang merata di Indonesia. Sedangkan sisitem desentralisasi
yaitu pemerintah pusat memberikan wewenangnya kepada pemerintah daerah untuk
menanggulangi pembangunan yang tidak merata dan untuk meningkatkan fungsi-
fungsi pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Dalam sistem pemerintahan negara mempunyai peran strategis sebagai elemen
kesatuan Republik Indonesia, desa dari pemerintah daerah khususnya
Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan proses pembangunan. Semua itu dilakuan
sebagai langkah nyata pemerintah pusat guna mendukung pelaksanaan otonomi
daerah. Hal tersebut yang menjadikan desa menjadi objek yang penting terkait
dengan pembangunan di Indonesia.
Berkaitan dengan hal tersebut, diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun
2014 tentang Desa. menjelaskan Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
penyelenggaraan pemerintahan, pembengunan, dan kepentingan masyarakat setempat
1
2
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintah negara Republik Indonesia.
Pemerintah desa merupakan lingkup terkecil dalam pemerintahan Republik
Indonesia. Meskipun demikian, pemerintah desa memiliki peranan yang cukup besar
dalam pembangunan. Jika, pembangunan di setiap desa dapat berjalan dengan
maksimal, maka tujuan dari pemerintah pusat untuk membuat pemerataan
kesejahtraan dan pembangunan yang adil dapat terwujud. Pemerintah menyadari
bahwa kondisi beberapa daerah di Indonesia belum sesuai dengan harapan
pemerintah pusat. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mencarikan solusi agar desa
tumbuh dan berkembang .
Dana Desa yang diprogramkan oleh pemerintah adalah salah satu bentuk
kebijakan pemerintah untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi
oleh desa. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa,
disebutkan bahwa Dana Desa (DD) adalah Dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang di peruntutkan bagi desa yang
ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah (APBD) Kabupaten/Kota.
Pasal 19 (1) menyebutkan bahwa Dana Desa digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan
kemasyarakatan.
Secara spesifik Penggunaan dana desa diatur dalam Peratutan Menteri Nomor
16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa. menyebutkan bahwa
Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan
3
di bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa, untuk membiayai
pelaksanaan program yang bersifat lintas bidang, dan prioritas penggunaan dana desa
wajib dipublikasikan oleh pemerintah desa kepada masyarakat desa di ruang publik
yang dapat diakses masyarakat desa.
Berkaitan dengan pengelolaan dana desa, dijelaskan dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. proses
pengelolaan dana desa dimaksud dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, laporan dan pertanggungjawaban. Semua proses pengelolaan
keuangan desa didasari atas asas-asas akuntabilitas, trasparansi, akuntabel, partisipatif
serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Dalam pengelolaan dana desa,
dituntut adanya suatu aspek tata pemerintahan yang baik dimana salah satu aspek
yang paling penting adalah akuntabilitas.
Dalam hal ini Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban dari pihak pemegang
amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan mengungkapkan
segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi
amanah tersebut, (Mardiasmo dalam Umami dan Nurodin, 2017).
Dalam akuntabilitas pengelolaan Dana Desa, masyarakat dan pemerintah adalah
dua elemen yang tidak dipisahkan. Masyarakat memerlukan suatu bentuk
pemerintahan dan sebaliknya pemerintah memerlukan suatu bentuk pemerintahan
yang baik dan untuk membentuk suatu komponen masyarakat yang baik diperlukan
peran serta masyarakat. Pemerintah tidak bisa menjalankan tugas yang baik tanpa
4
kepercayaan masyarakat dan masyarakat tidak mendapatkan hal terbaik tanpa
kepercayaan kepada pemerintah, (Halimatussa’diyah, 2012).
Kepercayaan adalah perilaku individu, yang mengharapkan seseorang agar
memberi manfaat positif. Adanya kepercayaan karena individu yang di percaya akan
memberi manfaat dan melakukan apa yang diinginkan oleh individu yang memberi
kepercayaan. Sehinnga, kepercayaan menjadi dasar bagi kedua belah pihak untuk
melakukan kerja sama, (Deutsch dalam Tsalits, 2013). Maka, keberhasilan
akuntabilitas pengelolaan dana desa dalam hal ini dapat dikatakan berhasil ketika
terbangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu dari 33 provinsi penerima
dana desa yang bersumber dari Anggran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang
diperuntunkan bagi desa. Dari 21 kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan Dana Desa
yang diterima sebesar Rp 635.355.795.000 (enam ratus tiga puluh miliar tiga ratus
lima puluh lima juta tujuh ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) pada tahun 2015.
Dengan besaran dana tersebut, provinsi Sulawesi Selatan menempati peringkat ke 10
dalam daftar provinsi dengan jumlah Dana Desa terbesar di Indonesia.
Kabupaten Bone Desa Pammusureng telah 4 kali mendapatkan Dana Desa
mulai tahun 2015-2018. Yang diatur dalam Peraturan Bupati Bone Nomor 28 Tahun
2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bone Nomor 14 Tahun 2015 Tentang
Besaran Dana Desa Transfer Pada Setiap Desa Di setiap Desa Di Kabupaten Bone.
Dana Desa yang di terima oleh Desa Pammusureng pada tahun 2015 sebesar
Rp357.677.300 (tiga ratus lima puluh tujuh juta enam ratus tujuh puluh tujuh tiga
5
ratus ribu rupiah). Peraturan Bupati Bone Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Mekanisme
Pembagian Besaran Dana Desa Tahun Anggaran 2016 di Kabupaten Bone, dana desa
yang diterima Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone pada tahun
2016 sebesar Rp 630.206.000 (enam ratus tiga puluh juta dua ratus enam ribu rupiah).
Peraturan Bupati Bone Nomor 84 Tahun 2017 Tentang Besaran Dana Transfer Pada
Setiap Dana di kabupaten Bone, dana desa yang diterima Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone pada tahun 2017 sebesar Rp 1.110.616.350.
Dana desa yang diterima oleh Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone Peraturan Bupati Bone Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Bone Nomor 84 Tahun 2017 Tentang Besaran Dana Transfer Pada
Setiap Dana di kabupaten Bone Tahun 2018 Dana Desa yang di terima oleh Desa
Pammusureng pada tahun 2018 sebesar Rp1.036.719.000 (satu milyar tiga puluh juta
tujuh ratus Sembilan belas ribu rupiah).
Dengan jumlah yang begitu besar yang diterimah namun masih banyak
permasalahan yang terjadi. Terutama dalam pelaksanaan akuntabilitas Dana Desa di
Desa Pammusureng. Sehigga memicu ketidak percayaan masyarakat kepada
pemerintah dalam pengelolaan Dana Desa. Dimana seharusnya di isi dengan
kegiatan/program-program yang di butuhkan oleh masyarakat belum dapat terwujud.
Misalnya penyelenggaraan pemerintahan, penyelenggaraan pembangunan, dan
pemberdayaan masyarakat.
6
Berdasarkan hasil observasi awal yang di lakukan oleh peneliti terkait
permasalahan di atas. Maka, sejalan dengan yang di kemukakan oleh beberapa warga
di desa Pammusureng bahwa dalam penyelenggaraan pemetintahan terkait
administrasi dan pelayanan terabaikan sehingga menghambat jalannya pelayanan di
kantor desa Pammusureng. Sebagian warga juga belum mengetahui berapa dana desa
yang diterimah, program kerja yang telah terlaksana dan untuk apa saja dana tersebut.
Beberapa warga juga mengemukakan bahwa dalam penyelenggaraan
pembangunan Seperti, pengadaan sarana dan prasarana desa dan infrastuktur belum
memadai. Sehingga masyarakat masih mengeluh dengan sarana dan prasarana yang
belum memadai seperti pembangunan dan pemeliharaan pelayanan dasar kesehatan,
perbaikan kantor dan kelembagaan desa, pembangunan infrastuktur ekonomi lokal
dan akses jalan yang masih rusak. Warga juga mengeluhkan tidak adanya
pemberdayaan masyarakat yang aktif sehingga masyarakat belum bisa
mengembangkan potensi sumber daya yang ada di Desa Pammusureng.
Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2013) menjelaskan
tentang pengaruh akuntabilitas dan trasparansi pemerintah terhadap kepuasan dan
kepercayaan masyarakat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa akuntabilitas
keuangan, akuntabilitas kinerja, dan trasparansi pemerintah daerah mempengaruhi
kepuasan masyarakat sehingga mempengaruhi kepercayaan mayarakat terhadap
pemerintah daerah. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Karamoy (2017) dengan
penelitian mengenai akuntabilitas pengelolaan dana desa di Kecamatan Kotamobagu
Selatan Kotamobagu dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa akuntabilitas
7
pengelolaan di kecamatan kotamobangu selatan telah dilaksanakan berdasarkan
prinsip trasparansi, akuntabel, partisipatif. Dalam laporan dan pertanggungjawaban
sudah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme berdasarkan ketentuan walaupun masih
terdapat kelalaian dari aparat desa dan tenis kegiatan. Kompetensi sumber daya
pengelola masih merupakan kendala utama sehingga masi perluh pendampingan
pemerintah daerah. Untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa
di Kecamatan kotamobagu selatan dibutuhkan pembinaan, pelatihan, pengawasan,
dan evaluasi secara berkelanjutan kepada aparat desa.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Akuntabilitas Dana Desa (DD) Terhadap Kepercayaan
Masyrakat Di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan. Maka, rumusan
masalah yang terkait penelitian yaitu:
1. Seberapa baik akuntabilitas pengelolaan Dana Desa (DD) di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone?
2. Seberapa baik kepercayaan manyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone terkait akuntabilitas Dana Desa (DD)?
3. Seberapa besar pengaruh akuntabilitas Dana Desa (DD) terhadap kepercayaan
masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone?
8
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan , maka tujuan
penelitian yang terkait yaitu:
1. Untuk mengetahui seberapa baik akuntabilitas pengelolaan Dana Desa (DD) di
Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone!
2. Untuk mengetahui seberapa baik kepercayaan manyarakat di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone terkait akuntabilitas Dana Desa (DD)!
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh akuntabilitas Dana Desa (DD)
terhadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone!
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan dapat menjadi salah satu
bahan acuan bagi pembaca untuk digunakan yaitu:
1. Mafaat teoritis hasil penelitian diharapkan berguna sebagai suatu karya ilmiah
yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
masukan yang dapat mendukung bagi penelitian pihak lain yang terkait dalam
bidang penelitian yang sama.
2. Praktis, secara peraktis masalah penbelitian ini diharapkan sebagai bahan
masukan dan pertimbangan bagi pihak pemerintah daerah tentang “Pengaruh
akuntabilitas pemerintah desa dalam pengelolaan Dana Desa (DD) terhadap
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupten
Bone”.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian, Konsep, dan Definisi
1. Kosep Good Governance
Good Governance merupakan penyelenggaraan manajemen pembangunan
yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar
yang efesien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik
secara politik maupun administrative menjalankan disiplin anggaran serta
menciptakan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha
(Mardiasmo dalam Muis, 2014).
Adapun menurut LAN dan BPKP dalam (Muis, 2014) adalah
penyelenggaraan pemerintah yang solid jdan bertanggungjaawab, suatu efesien dan
efektif, dengan menjaga kesinergian intraksi yang konstruktif di antara dmain-domain
negara, sektor suasta dan masyarakat.
Tata pemerinahan adalah penggunaan wewenang ekonomi politik dan
administrasi guna mengelola urusan-urusan Negara pada semua tingkat. Tata
pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana
warga dan kelompok-kelompok mayarakat mengutarakan kepentingan mereka,
menggunakan hak hukum, memenuh kewajiban dan menjembatani perbedaan-
perbedaan diantara perbedaan diantara mereka Arisaputra, dalam Maryam (2016).
9
10
Sedangkan menurut Muis, (2014) Good Governance adalah mekanisme
pengelolaan sumberdaya ekonomi dan sosial yang melibatkan pengaruh sektor
Negara dan sektor non Negara dalam suatu usaha kolektif.
Bila dilihat dari beberapa pengertian Good Governance menurut parah ahli,
maka dapat disimpukan mengenai Good Governace lebih berfokus pada pertumbuhan
sektor politik yang bersinergis untuk mengelola sumber daya yang dimiliki suatu
Negara dengan tata kelola pemerintahan yang baik secara efektif dan efesien untuk
kepentingan masyarakat secara tanggungjawab sejalan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan menghindari kepentingan diri sendiri seperti korupsi,
kolusi dan nepotisme.
Tujuan Good Governance menurut Kurniawan dalam Muis (2014)
mewujudka penyelenggaraan pemerintahan Negara yang solid dan
bertanggungjawab, serta efesien dengan menjaga kesinergisan intrasi yang konstruktif
di antara domain-domain Negara, sektor swasta dan masyarakat. Maka daripada itu
untuk terciptanya Good Governance, pemerintah maupun masyarakatnya sendiri
harus bekerja sama untuk sadar dan menanamkan rasa peduli kepada Negara agar
terwujudnya kepemerintahan yang baik untuk selalu mematuhi peraturan atau standar
yang telah ditetapkan.
Untuk mewujudkan tata pemerintaha yang baik maka diperlukan prinsip-
prinsip Good Governance sebagai tolak ukur kinerja suatu pemerintahan dalam
peraturan pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 dalam Maryam (2016) yaitu:
11
a) Profesionalitas yaitu meningkatkan kemampuan dan moral dalam
penyelenggara pemerintahan agar mampu memberikan pelayanan yang
mudah, cepat, tepat, dan biaya yang terjangkau.
b) Akuntabilitas yaitu meningkatkan pertanggungjawaban pera pengambil
keputusan dalam segala bidang yang menyangkut kepentingan masyrakat.
c) Trasparansi yaitu menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah
dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjadi kemudahan di
dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.
d) Demokrasi dan partisipasi yaitu mendorong setiap warga Negara untuk
mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses
pengambilan keputusan, yang menyangkut kepentingan masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung.
e) Efesiensi dan dan efektivitas yaitu menjamin terselenggaranya pelayanan
terhadap masyrakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara
optimal dan bertanggung jawab.
f) Supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat, mewujudkan
adanya penegakkan hokum yang adil bagi semua pihak tanpa pengecualian,
menjujung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat
12
2. Konsep Akuntabilitas (accountability)
Akuntabilitas merupakan salah satu syarat terlaksananya tata pemerintahan
yang baik (good governance). Akuntabilitas yang merupakan prinsip utama
terselenggaranya pemerintahan yang baik menjadi salah satu acuan pemerintah dalam
penyelenggaraan pelayanan publik. Akuntabilitas pada umumnya dikaitkan pada
proses pertanggungjawaban serangkaian bentuk peleyanan yang diberikan atau yang
telah dilakukan. Akuntabilitas merujuk kepada pertanggungjawaban seseorang
kepada pihak yang memiliki hak untuk meminta pertanggungjawaban.
Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban dari pihak pemegang amanah
untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan mengungkapkan segala
aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi
amanah tersebut, Mardiasmo (2002) dalam Umami dan Nurodin (2017). Senada
dengan yang dikemukakan menurut Abdul dan Muhammad (2012) dalam Umami dan
Nurodin (2017) Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberi pertanggungjawaban
atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum atau
pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan
untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
Sementara itu, Mardiasmo (2006) dalam azhar (2017) menyatakan bahwa
akuntabilitas merupakan sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang
13
dilaksanakan secara priodik. Sedangkan menurut haris (2007) dalam Irma (2015)
akuntabilitas adalah sebuah kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang
dipercayakan untuk mengelola sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya
untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut kebijakan fiskal, managerial dan
program.
Akuntabilitas terdiri dari dua macam menurut Mardiasmo (2009) dalam
Dwiyanti (2017) yaitu akuntabilitas vertical dan akuntabilitas horizontal. Dimana
akuntabilitas vertical adalah akuntabilitas yang dilakukan lembaga Negara kepada
warga Negara baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan akuntabilitas horizontal adalah akuntabilitas yang dilakukan oleh lembaga
Negara kepada lembaga akuntabilitas yang dibentuk dilingkungan internal Negara
sendiri.
Berdasarkan beberapa pengertian akuntabilitas dilihat dari berbagai sudut
pandang tersebut, maka akuntabilitas wujud pelaksanaan kewajiban pemerintah untuk
memberi pertanggungjawaban atau menjawab kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Akuntabilitas
mencakup kewajiban melaporkan keberhasilan maupun kegagalan pencapaian misi
organisasi serta pengelolaan sumber daya yang ada. Ini berarti bahwa segala tindakan
pemerintah harus memperoleh pengawasan dari masyarakat.
Dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh lembaga-lembaga publik
tersebut antara laian menurut Hoopwood dan Tamkins dalam martha (2014) yaitu:
14
a) Akuntabilitas hukum dan kejujuran (accountability for probility and legality).
Akuntabilitas hukum dan kejujuran adalah akuntabilitas lembaga-lembaga
publik untuk berprilaku. Penggunaan dana publik harus dilakukan secara
benar dan telah mendapatkan otoritas. Akuntabilitas hukum berkaitan dengan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam
menjalankan organisasoi, sedangkan akuntabilitas kejujuran berkaitan dengan
penghindaran penyalahgunaan jabatan, korupsi dan kolusi. Akuntabilitas
hukum menurut penegakan hokum. Sedangkan akuntabilitas kejujuran
menuntuk adanya praktik organisai yang sehat tidak malapraktek dan
administrasi.
b) Akuntabilitas proses (proses accountability). Akuntabiloitas proses terkait
dengan prosedur yang sudah melaksanakan prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi
akuntansi, sistem informasi manajemen, dan proses administrasi.
Akuntabilitas proses termanifestasikan melalui pemberian pelayanan publik
yang cepat responsive, dan murah biayanya.
c) Akuntabilitas program (program accoutability). Akuntabilitas program
berkaitan dengan perimbangan apakah tujuan yang diterapkan dapat dicapai
atau tidak, dan apakah organisasi telah mempertimbangkan alternative
program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.
Lembaga-lembaga publik harus mempertanggungjawabkan program yang
telah dibuat sampai pada pelaksanaan program. Dengan kata lain akuntabilitas
15
program berarti bahwa program-program organisasi hendaknya merupakan
program yang bermutu yang mendukung strategi dan pencapaian misi, visi,
dan tujuan organisasi.
d) Akuntabilitas kebijakan (polici accountability. Akuntabilitas kebijakan terkait
dengan pertanggungjawaban lembaga publik atas kebijakan-kebijakan yang
diambil. Lembaga-lembaga publik hendaknya dapat
mempertanggungjawabkan kebijakan yang telah diterapkan dengan
mempertimbangkan dampak dimasa depan. Dalam membuat kebijakan harus
mempertimbangkan 1). Apa tujuan kebijakan tersebut, 2). Mengapa kebijakan
itu diambil, 3). Siapa sasarannya, 4). Pemangku kepentingan (stakeholder)
mana yang akan terpengaruh dan memperoleh manfaat dan 5). Dampak
(negative) akan kebijakan tersebut.
3. Konsep Dana Desa
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa,
disebutkan bahwa Dana Desa (DD) adalah Dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang di peruntutkan bagi desa yang
ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah (APBD) Kabupaten/Kota.
Pasal 19 (1) menyebutkan bahwa Dana Desa digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan
kemasyarakatan.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Pasal 100 disebutkan bahwa
16
belanja Desa yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Desa digunakan
dengan ketentuan: a. paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja Desa
digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintah desa, pelaksanaan
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa; dan b. 30% dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk: 1.
Penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa; 2. Oprasional
pemerintah Desa; 3. Tunjangan dan oprasional Badan Permusyawaratan Desa; 4.
Insentif rukun tetangga dan rukun warga.
Secara spesifik Penggunaan dana desa diatur dalam Peratutan Mentri Nomor
16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa. menyebutkan bahwa
Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan
di bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa, untuk membiayai
pelaksanaan program yang bersifat lintas bidang, dan prioritas penggunaan dana desa
wajib dipublikasikan oleh pemerintah desa kepada masyarakat desa di ruang publik
yang dapat diakses masyarakat desa.
Berkaitan dengan pengelolaan dana desa, dijelaskan dalam Peraturan Mentri
Dalam Negri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. proses
pengelolaan dana desa dimaksud dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, laporan dan pertanggungjawaban. Semua proses pengelolaan
keuangan desa didasari atas asas-asas akuntabilitas, trasparansi, akuntabel, partisipatif
serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.
17
Dana Desa adalah program untuk memenuhi rasa keadilan dan kepatutan
masyarakat, bahwa dana itu harus mengalir ke Desa karena selama ini hanya
masyarakat kota yang menikmati, sementara masyarakat desa dan kekayaan alamnya
di kuras sampai jauh kedalam dan kurang dinikmati olehnya. Kebijakan pemerintah
pusat melalui adanya dana desa ini adalah pantas karena sebuah tuntutan dan harapan
akan adanya keadilan dalam masyarakat, (Muhiddin, 2017).
Dana Desa dihitung berdasarkan jumlah desa dan dialokasikan dengan
memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat
kesulitan geografis.
4. Kepercayaan Masyarakat
a) Kepercayaan (trust) adalah perilaku individu, yang mengharapkan seseorang
agar memberi manfaat positif. Adanya kepercayaan karena individu yang di
percaya akan memberi manfaat dan melakukan apa yang diinginkan oleh
individu yang memberi kepercayaan. Sehinnga, kepercayaan menjadi dasar
bagi kedua belah pihak untuk melakukan kerja sama, deutsch dalam Tsalits
(2013). Adapun menurut Yamagsih, dalam rahmawati (2013) kepercayaan
adalah sebagai anggapan bahwa setiap orang tidak bermaksud negative
kepada dirinya. Sejalan dengan kepercayaan menurut Dasgupta (1988) dalam
rahmawati (2013) menyatakan kepercayaan adalah suatu sikap untuk
mempercayai individu dan kelompok dengan tingkatan tertentu yang saling
berhubungan. Pada tingkat individu, anda mempercayai seseorang individu
untuk melakukan sesuatu berdasarkan apa yang anda ketahui tentangnya,
18
diposisi kemampuannya, reputasi dan tidak hanya karena dia hanya bilang dia
ingin melakukannya. Pada tingkat kolektif, jika anda tidak percaya dalam
suatu badan atau organisasi dengan mana individu berafiliansi, dan tidak akan
percaya padanya untuk membuat kesepakatan atau kerja sama.
Menurut Mayer (1995) dalam Tsaltis (2017) menjelaskan kepercayan
adalah kemauan seseorang untuk peka terhadap tindakan orang lain
berdasarkan pada harapan bahwa orang lain akan melakukan tindakan tertentu
pada orang yang mempercayainya. Lebih lanjut menurut Moordiningsih
(2010) dalam Tsalist (2017) mengemukakan bahwa membangun kepercayaan
kepada orang lain merupakan hal yang tidak mudah. Kepercayaan terbentuk
melalui rangkaian perilaku antara orang yang memberikan kepercayaan dan
orang yang dipercayaan tersebut. Kepercayaan muncul dari pengalaman dua
pihak yang sebelumnya bekerja sama atau berkaloborasi dalam sebuah
kegiatan atau kalaborasi. Pengalaman ini memberikan kesan kepada kedua
belah pihak sehingga mereka saling mempercayaai dan tidak berkhianat, yang
dengan itu dapat merusak komitmen.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
merupakan keyakinan individu akan kebaikan individu atau kelompok lain
dalam melaksanakan tugas dan kewajian untuk kepentingan bersama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan menurut Job dan
Putnam (2005) dalam rahmawati (2013) ada tiga yaitu:
1) Faktor rasional
19
Faktor rasional bersifat strategis dan kalkulatif dengan kata lain orang lain
dapat dipercayai karena memiliki keahlian khusus atau memiliki jabatan
professional. Orang yang memberikan kepercayaan (trustor) dapat
memperkirakan apakah orang yang dapat kepercayaan (trustee) dapat
melaksanakan tuntutan trustor tersebut. Pandangan bahwa munculnya
pada umumnya dari faktor rasional dan asumsi bahwa untuk memberi
keperyaan (trus) kepada orang lain harus terlebih dahulu mendapat
informasi atau pengetahuan tentangnya.
2) Faktor relasional
Faktor relasional diisebut juga faktor efektif atau moralitas. Kepercayaan
relasional berakar melalui etika yang baik. Dan berbasis kepada kebaikan
seseorang. Kepercayaan rasional memiliki dasar nilai yang disepakati
suatu komunitas, gerak hati dan kepentingan bersama. Komunitas memili
pertimbangan sebelum memberikan kepercayaan dan sebuah perubahan
tidak dibebankan pada satu orang saja. Teori relasional mengatakan
kepercayaan merupakan hal terkondisi melalui budaya dan pengalaman,
keyakinan mengenai orang yang dapat bekerja di institusi politik.
Faktor-faktor yang membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang
lain menurut Mayer dalam Rahmawati (2013) yaitu:
1) Kemampuan
Kepercayaan adalah rana khusus, sehingga individu membutuhkan
keyakinan akan seberapa baik seseorang memperlihatkan peformanya.
20
Faktor pengalaman dan pembuktian performanya akan mendasari
munculnya kepercayaan orang lain terhadap individu. Kemampuan
dapat meliputi kompetensi, pengalaman, pengesahan institusional, dan
kemammpuan dalam ilmu pengetahuan.
2) Integritas
Integritas terlihat dari konsistensi antara ucapan dan perbuatan dengan
nilai-nilai dari seseorang. Kejujuran saja tidak cukup untuk
menjelaskan tentang integritas, namun integritas memerlukan
keteguhan hati dalam menerima tekanan. Integritas dapat dilihat dari
sudut kewajaran, pemenuhan, kesetiaan, keterus-terangan, keterkaitan
dan kehandalan.
3) Kebaikan hati
Kebaikan hati berkaitan dengan intensi (niat). Ada ketertarikan dalam
diri seseorang ketika berintraksi dengan orang lain. Hal tersebut akan
mengarahkannya untuk memikirkan orang tersebut dan memberikan
intense untuk percaya atau tidak dengan orang tersebut. Kebaikan hati
meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.
b) Masyarakat
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang hidup yang bekerja
sama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap
diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dan batas-batas yang dirumuskan dengan
jelas, Soekanto (2006). Adapun menurut Soemarjan dalam Soekanto (2006)
21
masyarakat merupakan orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap, perasaan persatuan yang diikat oleh kebersamaan.
Masyarakat adalah suatu sisitem kebiasaan, tata cara, dari wewenang dan
kerjasama antar berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku
serta kebiasaan-kebiasaan manusia, Iver dan Page dalam Soekanto (2006).
Sedangkan menurut Linton dalam Soekanto (2006) mengemukakan bahwa
masyarakat merupakan suatu bentuk kehidupan bersama untuk jangga waktu yang
cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat istiadat.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang hidup yang bekerja sama cukup lama, yang membentuk
kehidupan bersama yang menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai
kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, perasaan
persatuan yang diikat oleh kebersamaan.
5. Tinjauan Pengaruh Akuntabilitas Dana Desa Terhadap Kepercayaan Masyarakat
Dalam pengelolaan dan desa dituntut adanya suatu aspek tata pemerintahan
yang baik daimana salah satu aspek yang penting adalah akuntabilitas. Dana desa
yang cukup besar diharapkan dapat dilaporkan serta dipertanggungjawabkan.
Sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat. Adapun penelitian yang dilakukan
oleh Karamoy dan dkk (2017) dengan penelitian mengenai akuntabilitas pengelolaan
dana desa di Kecamatan Kotamobagu Selatan Kotamobagu diman hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa akuntabilitas pengelolaan di kecamatan kotamobangu selatan
22
telah dilaksanakan berdasarkan prinsip trasparansi, akuntabel, partisipatif. Dalam
laporan dan pertanggungjawaban sudah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme
berdasarkan ketentuan walaupun masih terdapat kelalaian dari aparat desa dan tenis
kegiatan. Kompetensi sumber daya pengelola masih merupakan kendala utama
sehingga masi perluh pendampingan pemerintah daerah. Untuk meningkatkan
akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa di Kecamatan kotamobangu selatan
dibutuhkan pembinaan, pelatihan, pengawasan, dan evaluasi secara berkelanjutan
kepada aparat desa.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2013) menjelaskan
tentang pengaruh akuntabilitas dan trasparansi pemerintah terhadap kepuasan dan
kepercayaan masyarakat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa akuntabilitas
keuangan, akuntabilitas kinerja, dan trasparansi pemerintah daerah mempengaruhi
kepuasan masyarakat sehingga mempengaruhi kepercayaan mayarakat terhadap
pemerintah daerah.
Maka dari itu peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai referensi
untuk menyusun penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu yang mendukung
pengaruh akuntabilitas dana desa terhadap kepercayaan masyarakat dengan penelitian
yang sudah ada sebagai berikut pada tabel 2.1:
23
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
No Nama/Tahun Judul Kesimpulan
1. Novi Eka Rahmawati, 2013
Pengaruh Akuntabilitas dan Trasparansi Pemerintah Daerah Terhadap Kepuasan dan Kepercayaan Masyarakat
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh akuntabilitas dan trasparansi pemerintah daerah terhadap kepuasan dan kepercayaan masyarakat. Survei dilakukan pada 272 masyrakat Daerah Istimewah Yogyakarta Yang Terbagi Dalam Lima Kabupaten/Kota. Masyarakat diminta untuk memberikan tanggapan mereka terhadap pemerintah daerah dengan trasparansi pemerintah daerah serta kepuasan dan kepercayaan mereka terhadap pemerintah daerah. Penelitian ini menggunakan metode campuran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan analisis koefisien jalur menunjukkan bahwa akuntabilitas keuangna, akuntabilitas kinerja, trasparansi pemerintah daerah mempengaruhi kepuasan masyarakat sehingga mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.
2. Herman Karamoy dan dkk (2017)
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Kecamatan Kotamubangu Selatan Kota Kotamubangu
Penelitian ini dilaksanakan di 6 (enam) desa dalam wilayah Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamubagu. Dengan jumlah informan 21 orang yaitu pengelola dan desa tim fasilitasi dana desa. penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif. Metode yang digunakan adalah kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akuntabilitas pengelolaan dana desa di Kecamtan Kotamobagu Selatan Kotamobagu diman hasil penelitiannya menunjukkan bahwa akuntabilitas pengelolaan di kecamatan kotamobangu selatan telah dilaksanakan berdasarkan prinsip trasparansi, akuntabel, partisipatif. Dalam laporan dan pertanggungjawaban sudah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme berdasarkan ketentuan walaupun masih terdapat kelalaian dari aparat desa dan tenis kegiatan.
24
Kompetensi sumber daya pengelola masih merupakan kendala utama sehingga masi perluh pendampingan pemerintah daerah. Untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa di Kecamatan kotamobangu selatan dibutuhkan pembinaan, pelatihan, pengawasan, dan evaluasi secara berkelanjutan kepada aparat desa.
B. Kerangka Pikir
Pemerintah desa memiliki peranan yang cukup besar dalam pembangunan.
Jika, pembangunan di setiap desa dapat berjalan dengan maksimal, maka tujuan dari
pemerintah pusat untuk membuat pemerataan kesejahtraan dan pembangunan yang
adil dapat terwujud. Pemerintah menyadari bahwa kondisi beberapa daerah di
Indonesia belum sesuai dengan harapan pemerintah pusat. Dana Desa yang
diprogramkan oleh pemerintah adalah salah satu bentuk kebijakan pemerintah untuk
mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh desa. Dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa, disebutkan bahwa Dana Desa
(DD) adalah Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) yang di peruntutkan bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Derah (APBD) Kabupaten/Kota. Dalam pengelolaan dana desa didasari
oleh asas akuntabilitas.
Dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi Menurut Hoopwood dan tamkins
dalam Martha (2014) yaitu akuntabilitas hukum dan kejujuran, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan. Dimana akuntabilitas merupakan
salah satu syarat terlaksananya tata pemerintah yang baik. Jika telah terwujud tata
25
pemerintahan yang baik maka masyarakat telah percaya akan pertanggungjawaban
pemerintah dalam pengelolaan dana desa. Menurut mayer dalam rahmawati (2013)
faktor-faktor yang membentuk kepercayaan yaitu kemampuan, integritas, dan
kebaikan hati.
Dapat digambarkan dalam bagan kerangka berpikir sebagaimana pada
gambar 2.1 berikut:
Bagan 2.1
Kerang Fikir
Dana Desa di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone
Kepercayaan
Variabel Y
1. Kemampuan
2. Integritas
3. Kebaikan hati
(Mayer dalam rahmawati ,2013)
Akuntabilitas
Variabel X
1. Akuntabilitas hukum dan kejujuran.
2. Akuntabilitas proses.
3. Akuntabilitas program
4. Akuntabilitas kebijakan
(Hoopwood dan Tamkins dalam Matha, 2014)
Mewujudkan Kepercayaan Masyarakat Dalam Akuntabilitas Dana Desa di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone
26
C. Defenisi Oprasional
1. Akuntabilitas (Variabel X)
Tujuan Good Governance untuk mewujudka penyelenggaraan pemerintahan
negara yang solid dan bertanggung jawab, serta efesien dengan menjaga kesinergisan
intrasi yang konstruktif di antara domain-domain negara, sektor swasta dan
masyarakat. Maka dari pada itu untuk terciptanya good governance, pemerintah
maupun masyarakatnya sendiri harus bekerja sama untuk sadar dan menanamkan rasa
peduli kepada negara agar terwujudnya kepemerintahan yang baik untuk selalu
mematuhi peraturan atau standar yang telah ditetapkan.
Akuntabilitas merupakan salah satu syarat terlaksananya proses tata
pemerintahan yang baik (good governance). Akuntabilitas yang merupakan prinsip
utama terselenggaranya pemerintahan yang baik menjadi salah satu acuan pemerintah
dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Akuntabilitas pada umumnya dikaitkan
pada proses pertanggungjawaban serangkaian bentuk peleyanan yang diberikan atau
yang telah dilakukan. Akuntabilitas merujuk kepada pertanggungjawaban seseorang
kepada pihak yang memiliki hak untuk meminta pertanggungjawaban. Akuntabilitas
27
merupakan sebuah kewajiban dari pihak pemegang amanah untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan
yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah tersebut. Dimensi
akuntabilitas yang harus dipenuhi yaiti:
a. Akuntabilitas hukum dan kejujuran (accountability for probility and legality)
adalah tanggungjawab pemerintah atau lembaga-lembaga publik kepada
masyarakat dalam hal penggunaan dana desa publik yang harus di laporkan
secara benar yang berkaitan dengan kepatuhan kepada hukum dan peraturan.
Sedangkan akuntabilitas kejujuran adalah pertanggungjawaban lembaga-
lembaga pemerintahan kepada masyarakat yang berkaitan dengan penyalah
gunaan jabatan, korupsi, dan kolusi yang sehat tidak malah praktek dan
administrasi.
b. Akuntabilitas proses (proses accountability) adalah pertanggungjawaban
lembaga-lembaga pemerintah kepada masyarakat terkait dengan prosedur
yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal
kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan
proses administrasi. proses pelayanan yang cepat dan murah biayanya.
c. Akuntabilitas program (program accoutability) adalah pertanggung jawaban
yang berkaitan dengan perimbangan apakah tujuan yang diterapkan dapat
dicapai atau tidak, dan apakah mempertimbangkan alternative program yang
memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal. Lembaga-
lembaga publik harus mempertanggungjawabkan program yang telah dibuat
28
sampai pada pelaksanaan program. Dengan kata lain akuntabilitas program
berarti bahwa program-program hendaknya merupakan program yang
bermutu yang mendukung strategi dan pencapaian misi, visi, dan tujuan.
d. Akuntabilitas kebijakan (polici accoutability) adalah pertanggungjawaban atas
kebijakan-kebijakan yang di ambil oleh lembaga-lembaga publik yang telah
diterapkan dengan mempertimbangkan dampak dan tujuan kebijakan itu di
ambil, siapa sasarannya, stakeholder yang akan terpengaruh dan memperoleh
manfaat dan dampak akan kebijakan tersebut.
2. Kepercayaan (Variabel Y)
Kepercayaan adalah perilaku individu, yang mengharapkan seseorang agar
memberi manfaat positif. Adanya kepercayaan karena individu yang di percaya akan
memberi manfaat dan melakukan apa yang diinginkan oleh individu yang memberi
kepercayaan. Sehingga, kepercayaan menjadi dasar bagi kedua belah pihak untuk
melakukan kerja sama. Faktor-faktor yang membentuk kepercayaan yaitu:
a. Kemampuan adalah skil yang dimiliki pemerintah desa dalam hal pengelolaan
dana desa dimana faktor pengalaman dan pembuktian performa akan
mendasari munculnya kepercayaan masyarakat. Kemampuan dapat meliputi
kompetensi, pengalaman, pengesahan institusional, dan kemammpuan dalam
ilmu pengetahuan.
b. Integritas adalah suatu konsep perilaku yang menunjuk konsintensi antara
tindakan, nilai dan prinsip. Dimana konsistensi antara ucapan dan perbuatan
dengan nilai-nilai dari seseorang. Kejujuran saja tidak cukup untuk
29
menjelaskan tentang integritas, namun integritas memerlukan keteguhan hati
dalam menerima tekanan. Integritas dapat dilihat dari sudut kewajaran,
pemenuhan, kesetiaan, keterus-terangan, keterkaitan dan kehandalan.
c. Kebaikan hati berkaitan dengan intensi (niat). Ada ketertarikan dalam diri
seseorang ketika berintraksi dengan orang lain. Hal tersebut akan
mengarahkannya untuk memikirkan orang tersebut dan memberikan intens
untuk percaya atau tidak dengan orang tersebut. Kebaikan hati meliputi
perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.
D. Hipotesis
Berkaitan dengan ini penulis menggunakan hipotesis kerja sebagai
kesimpulan sementara, yaitu dengan rumusan sebagai berikut :
1. Ho : hipotesis nol atau hipotesa nihil
Ho dalam penelitian ini adalah tidak ada pengaruh akuntabilitas Dana Desa
(DD) terhadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone.
2. Ha : hipotesis kerja atau hipotesa alternative
Ha dalam penelitian ini adalah ada pengaruh akuntabilitas Dana Desa (DD)
terhadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu dan tempat penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih
selama 2 (dua) bulan. Lokasi penelitian berada di Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone. Karena adanya observasi awal pada Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone tersebut dengan adanya masalah bahwa
kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap akuntabilitas dana desa di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan alasan karena
untuk menganalisis “Pengaruh Akuntabilitas Dana Desa Terhadap Kepercayaan
Masyarakat Di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone”. Dimana
kuantitatif merupakan metode penelitian yang menggunakan proses data-data yang
berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian penelitian, terutama
apa yang sudah di teliti.
31
Adapun tipe penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Alasan peneliti
menggunakan tipe penelitian ini karena merupakan sebuah metode penelitian yang
berusaha mendeskripsikan pengaruh akuntabilitas dana desa terhadap kepercayaan
masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
C. Populasi dan Sampel penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di desa Pammusureng yang
berjumlah sebanyak 1.242 (seribuh dua ratus empat puluh) orang. Dikarenakan
jumlah populasi yang begitu besar, maka peneliti memutuskan untuk mengambil
sampel menggunakan rumus Taro Yamane:
n=
)
n=
) )
n=
)
n=
n= 93
Berdasarkan rumus yang telah digunakan, maka sampel penelitian ini
berjumlah 93 orang. Teknik penentuan pengambilan sampel dalam penelitian
menggunakan teknik simple random sampling. Dimana teknik simple random
30
32
sampling adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
D. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder
antara lain sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan oleh penelitian dari hasil kuesioner
(angket) dan observasi atau pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu:
pengaruh akuntabilitas dana desa (DD) terhadap kepercayaan masyarakat di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sebagai data yang mendukung data primer dari literature
dan dokumen serta data yang diambil dari suatu organisasi dengan permasalahan
dilapangan yang terdapat pada lokasi penelitian berupa bacaan, bahan pustaka, dan
laporan-laporan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi (pengamatanlangsung), yaitu pengumpulan data yang di dapatkan
dengan cara pengamatan dan pencatatan terhadap masalah yang berkaitan dengan
pengaruh akuntabilitas dana desa (DD) terhadap kepercayaan masyarakat di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
33
2. Dokumentasi, adalah suatu pengumpulan data melalui dokumentasi dalam betuk
gambar.
3. Kuesioner (angket) menggunakan bentuk checklist. Guna membantu responden
di desa Pammusureng untuk menjawab dan mengisi kuesioner dengan mudah dan
cepat dengan memberi tandah check (√ ) pada tempat yang telah disediakan.
Peneliti membuat 2 (dua) buah kuesioner untuk penelitian ini, satu kuesioner
untuk memperoleh data terkit akuntabilitas (Variabel X) dan Satu Kuesioner untuk
memperoleh data terkait kepercayaan (Variabel Y). Kedua kuesioner tersebut peneliti
berikan kepada responden yang berada di desa Pammusureng guna mempermudah
proses pembuatan kuesioner maka terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi
instrumen penelitian (lampiran).
Kuesioner dilengkapi dengan skala pengukuran untuk menghasilkan data
kuantitatif. Skala liker digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi pegawai dan responden di desa Pammusureng tentang
variabel akuntabilitas dan variabel kepercayaan.
Ada 5 (lima) pilihan jawaban pada setiap item pertanyaan, yaitu :
1. Jawaban Sangat Setuju (SS) : Diberi Skor 5
2. Jawaban Setuju (S) : Diberi Skor 4
3. Jawaban Kurang Setuju (KS) : Diberi Skor 3
4. Jawaban Tidak Setuju (TS) : Diberi Skor 2
5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) : Diberi skor 1
34
Kuesioner penelitian yang dibuat peneliti ini akan di uji validitas dan
reabilitasnya sebelum dan sesudah penelitian. Uji validitas di lakukan untuk menguji
keakuratan/kevalidan kuesioner penelitian. Peneliti akan melakukan uji validitas
dengan menggunakan bantuan software SPSS version 24.0. pengujian validitas cukup
dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel Produk Momen (lihat
lampiran). Jika nilai rhitung ≥ rtabel maka indikator atau pertanyaan kuesioner di
katakana valid, begitu pula sebaliknya. Data juga dikatakan valid jika nilai sig. (2-
tailed) data < 0.05.
Peneliti akan melakukan uji reabilitas dengan menggunakan bantuan software
SPSS version 24.0. pengujian reabilitas cukup dengan membandingkan ralpha angka
cronbach alpha ≥ 0,7 maka indicator atau pertanyaan kuesioner dikatakan reliable,
begitupula sebaliknya.
F. Teknik Analisis Data
Penelitian menggunakan beberapa teknik analisis data, yaitu:
1. Teknik Analisis Data Statistik Deskriptif
Teknik analisis dekskriptif di gunakan dalam penelitian ini untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data kuesioner
yang telah terkumpul dari jawaban responden pada masyarakat di desa pammusureng
sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum (generalisasi).
35
Teknik analisis statistik deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian ini
berupa tabel, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), serta
perhitungan presentase (%). Penentuan persentase dari perolehan data hasil kuesioner
dari masing-masing variabel menggunakan rumus perhitungan persentase, yaitu:
%=
× 100%
Keterangan rumus : N: Skor ideal n : Skor yang diperoleh
%: Persentase Data yang sudah dipersentasekan lalu ditafsirkan dengan kalimat-kalimat
yang bersifat kualitatif, dimana hasil persentase itu dapat di golongkan sebagaimana
terlihat pada Tabel 3.1:
Tabel 3.1 Kreteria Jawaban Responden
Presentase Jawaban Tafsiran Kualitatif
80% - 100%
60% -80%
40% -60%
20% -40%
0% -20%
Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
36
(Arikunto, 2010)
2. Teknik Analisi Regresi Linear Sederhana
Teknik analisis regresi sederhana di gunakan untuk melihat besaran pengaruh
variabel X (akuntabilitas) terhadap Variabel Y (kepercayaan) responden pada
masyarakat di desa pammusureng. Digunakan pula untuk membangun persamaan dan
menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).
Adapun rumus permasalahan regresi sederhana yang digunakan dalam
penelitian ini, adalah:
Ŷ = a + bX
Keteranagan Rumus :
Ŷ = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)
X = Variabel Prediktor atau Variabel Faktor Penyebab
(Independent)
a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang
Analisis regresi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan software
SPSS Version 24.0. hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan uji
hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar pengambilan keputusannya, yaitu:
a. Jika nilai P value (sig) ≥ 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak
b. Jika nilai p value (sig) ≤ 0,05 maka HO ditolak dan H1 diterima.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Letak Geografis Desa Pammusureng
Kabupaten bone merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi
Selatan, ibukotanya Watangpone yang berjarak sekitar 174 Km dari Kota Makassar.
Secara astronomis terletang dalam posisi 4o13” – 5o06 Lintang Selatan dan antara
119o42: - 1220o40” Bujur Timur.
Pada zaman dahulu dipammusureng yang menjadi pengendali pemerintah
dalah raja. Kerajaan yang memerintah adalah kerajaan Kahu dengan rajnya Arung
Kahu Petta Malampe Habbana. Pada masa pemerintahan arung Kahu terdapat
benteng tempat latihan berperang (mammusu) bagi para pasukan perang kerajaan
Kahu ysng disebut Pammusu. Dimana tempat itu digunakan berlatih sebelum pergi
berperang setelah dilatih dan dianggap mahir dalam berperang maka arung kahu
memotong sapi untuk selamatan atau mabbili sumange dengan niat semoga bisa
menang pada saat berperang sekaligus pengibaran bendera kerajaan Arung Kahu akan
pergi berperang. Adapun daerah-daerah yang pernah di datangi pasukan Arung Kahu
38
adalah: Maluku, Bau-Bau, Tanah Toraja, Selayar, dan Manipi. Sehingga pada saat
kemerdekaan Indonesia nama kerajaan Kahu menjadi Desa Pammusureng yang
diilhami dari kata Pammusu (pasukan perang). Hingga pada tahun 1991 mereka
menjadi kelurahan yaitu kelurahan Kahu hingga Desa Pammusureng terbentuk tahun
1991.
Desa Pammusureng merupakan salah satu desa dari 11 (sebelas) desa dan
kelurahan yang ada di Kecamatan Bontocani yang terletak ±7 (tujuh) km dari ibu
kota Kecamatan dan ± 120 (seratus dua puluh ) km dari ibu kota Kabupaten Bone.
Wilayah Desa Pammusureng dapat dicapai dengan kendaraan roda dua dan roda
empat.
Luas wilayah Desa Pammusureng sekitar 23 km2. Adapun batas-batas wilayah
Desa Pammusureng sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Cammilo Kecamatan Kahu
b. Sebelah selatan berbatasab dengan Desa Bana
c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Lalepo Kecamatan Kahu
Desa Pammusureng memiliki iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Hal ini menjadi faktor utama yang menjadikan Desa
Pammusureng sebagai daerah yang sangat potensial pada bidang pertanian. Secara
administrasi wilayah Desa Pammusureng terdiri atas 5 dusun dan 11 RT yaitu Dusun
pattiro terdiri dari 3 RT, Dusun Suka terdiri dari 2 RT, Dusun mararaterdiri dari 2 RT,
Dusun padang terdiri dari 2 RT dan Dusun lappa lompo terdiri dari 2 RT.
39
2. Visi dan Misi Desa Pammusureng
a. Visi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang digunakan pada akhir
priode perencanaan, artinya bahwa adapun visi dan misi Desa Pammusureng untuk
priode 2016-2021 adalah “Masyarakat Desa yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera”
b. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi. Untuk dapat melaksanakan Visi Desa Pammusureng
dirumuskan 4 Misi sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah desa
2) Meningkatkan pemerintahan dan kualitas pelaksanaan pembangunan desa
3) Meningkatkan pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan
4) Meningkatkan kualitas pemberdayan masyarakat
3. Kondisi Demografis Desa Pammusureng
Penduduk desa pammusureng pada tahun 2018 ± 1.242 jiwa. Terdiri dari laki-
laki 697 jiwa sedangkan perempuan 724 jiwa. Seluruh penduduk Desa Pammusureng
terhimpun dalam keluarga (rumah tangga) dengan jumlah sebanyak 352 KK. Rata-
40
rata keluarga 4 jiwa. Untuk lebih jelasnya penduduk Desa Pammusureng dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Jumlah penduduk berdasarkan Dusun dan Jenis Kelamin
Sumber Data : Desa Pammusureng dalam Tahun 2018
Keadaan penduduk Desa Pammusureng berdasarkan ijaza terakhir dimiliki
yaitu, mulai dari tingkat SD berjumlah 862 orang, SMP berjumlah 175 orang, SMA
berjumlah 57 dan sarjana berjumlah 18 orang. Sedangkan yang putus sekolah di usia
7 sampai dengan 24 tahun sebanyak 135 0rang.
Keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian atau pekerjaan yaitu, yang
berprofesi sebagai petani berjumlah 714 orang, berprofesi sebagai pedagang/
wiraswasta 18 orang, berprofesi sebagai PNS/POLRI/TNI berjumlah 7 orang, yang
berprofesi sebagai nelayan berjumlah 1 orang, yang berprofesi sebagai buruh/ tenaga
lepas berjumlah 6 orang, dan yang belum bekerja berjumlah 388 orang. Maka dapat
kita ketahui bahwa Desa Pammusureng KeCamatan Bontocani Kabupaten Bone
menggantungkan hidupnya sebagi petani.
Dusun Jenis Kelamin
Jumlah laki-laki Perempuan
Padang 111 114 225 Suka 108 126 234 Pttiro 236 232 468 Lappa Lompo 113 102 215 Marara 129 150 279 Jumlah 697 724 1421
41
4. Struktur Organisasi Desa Pammusureng
Struktur organisasi Desa Pammusureng adalah sebagai berikut:
Bagan 4.1
Struktur Organisasi Desa Pammusureng
Tabel 4.2
BPD Kepala Desa
PABARUI
Kaur Pemerintahan
SALMA, S.Sos
Sekertaris Desa
A MUHAMMAD YUNUS
Kaur Pembangunan
SUARDI
Kaur Umum
Nawar
Kadus Padang
TAUFIQ
Kadus Pattiro
TULLE
Kadus Suka
MUH. YUNUS
Kadus Lompo
RIDWAN
Kadus Marar
SAKKA
42
Tabel 4.2 Kondisi aparat pemerintah Desa Pammusureng
NO NAMA JABATAN UMUR TINGKAT
PENDIDIKAN
1. PABARUI Kepala Desa 49 SMA
2. A.M. YUNUS Sekretaris Desa 49 SMA
3. SALMA, S.Sos Kaur Pemerintahan 43 S1
4. SUARDI Kaur Pemerintahan 49 SMA
5. NAWIR Kaur Umum 53 SPM
6. TAUFIQ Kadus Padang 42 SMA
7. MUH. YUNUS Kadus Suka 59 SD
8. TULLE Kadus Pttiro 71 SD
9. RIDWAN Kadus Lappa Lompo
37 SMP
10. SAKKA Kadus Marar 58 SD
Sumber : Profil Desa, 2018
Kelembagaan yang ada di Desa Pammusureng adalah sebagai berikut:
a. Badan Permusyarawatan Desa (BPD)
Ketua : Sakka, S.Pd
Wakil Ketua : Jamal
Sekretaris : Nuraedi
43
Anggota : Supriadi
: Amir
b. Pemberdayan Kesejahtran Keluarga (PKK)
Ketua : Hasna
Sekretaris : Hj. Hasmidar
Wasek : Asnani
Bendahara : Rosmi
Waben : Ermawati
c. Lembaga Pemberdayaan Masyarakatan Desa (LPMD)
Ketua : Basir
Anggota : Umar Saleh, S.Pd
d. Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT)
e. Karang Taruna
f. RT/RW : 15 orang
g. Kader Dasawisma : 10 orang
h. Kader Posyandu : 25 orang
i. Kelompok tani : 1 kelompok
j. Tokoh Agama : 15 0rang
k. Anggota Limnas : 10 orang
l. Kader Pembangunan Desa : 2 orang
m. Panitia Hari-Hari Besar Agam Islam : 5 orang
n. Tokoh Pendidik ; 10 orang
44
B. Pengumpulan Data
Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh selama
penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone. Data ini diperoleh melalui kuesioner yang
didistribusikan kepada 93 masyarakat Desa Pammusureng. Kuesioner yang dibagikan
terdiri dari dua variabel. Variabel X yaitu mengetahui pengaruh akuntabilitas dana
desa dan Variabel Y yaitu untuk mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat Desa
Pammusureng terhadap akuntabilitas dana desa. penyajian data meliputi data-data
identitas dan distribusi jawaban masyarakat Desa Pammusureng terhadap pernyataan
yang diajukan yang akan diuraikan dalam tabel frekuensi.
1. Deskripsi data identitas responden
Penelitian tentang pengaruh akuntabilitas dana desa terhadapa kepercayaan
masyarakat Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Adapun
yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Desa
Pammusureng yang berjumlah 93 orang.
a. Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pada penelitian ini masyarakat Desa Pammusureng yang menjadi responden
memiliki pekerjaan yang berbeda-beda Mulai dari petani, IRT, wiraswasta/pedagang,
guru/honorer, dan mahasiswa/pelajar. Tetapi yang paling mayoritas adalah petani.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
45
NO PEKERJAAN FREKUENSI
(ORANG) PRESENTASE
(%) 1 Petani 36 38,71 2 IRT 24 25,81 3 Guru/Honorer 8 8,6 4 Mahasiswa/Pelajar 14 15,05 5 Wiraswasta/Pedagang 11 11,83
Jumlah 93 100% Sumber : kusioner Penelitian, 2019
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa masyarakat Desa
Pammusureng yang menjadi responden dalam penelitian ini berprofesi sebagai petani
adalah yang paling banyak yaitu 36 orang (38,71%), IRT 24 orang (25,81%),
guru/honorer 8 orang (8,6%), mahasiswa/pelajar 14 orang (15,05%), dan
wiraswasta/pedagang 11 orang (11,83%).
b. Identitas Responden Berdasarkan Alamat Dusun
Masyarakat Desa Pammusureng yang menjadi responden dalam penelitian ini
berasal dari Desa Pammusureng yang terdiri dari 5 Dusun yaitu, pattiro, padang,
marara, lappa lompo dan suka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Alamat Dusun
NO DUSUN FREKUENSI
(ORANG) PRESENTASE (%) 1 Pattiro 19 20,43 2 Padang 18 19,35 3 Suka 20 21,51 4 Marara 20 21,51 5 Lappa Lompo 16 17,20
Jumlah 93 100%
46
Sumber : kuesioner penelitian, 2019
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Pammusureng
yang menjadi responden dalam penelitian ini beralamat dusun pattiro 19 orang
(20,43%), dusun padang 18 orang (19,35), dusun suka 20 orang (21,51%), dusun
marar 20 orang (21,51%), dan dusun lappa lompo 16 orang (17,20%).
C. Hasil Penelitian
Penelitian tentang pengaruh akuntabilitas dana desa (DD) terhadap
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Mei s/d 13 Juni 2019. Adapun yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah masyrakat Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone yang berjumlah 93 orang.
1. Hasil Analisisi Deskriptif Variabel Akuntabilitas (X)
Akuntabilitas adalah sebuah kewajiban dari pihak pemegang amanah untuk
memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan menggungkapkan segala aktivitas
dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab kepada pihak pemberi amanah tersebut.
Setelah keseluruhan data yang diperoleh pada saat penelitian dari hasil kuesioner
dikumpulkan, maka tahap selanjutnya yaitu melakukan analisis data tentang Variabel
X “Akuntabilitas” dan juga untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah
pertama peneliti yaitu seberapa baik partisipasi akuntabilitas pengelolaan Dana Desa
di Desa Pammusureng Kecamaan Bontocani Kabupaten Bone.
47
Adapun 4 (empat) indikator akuntablitas dan masing-masing terdiri dari tiga
pernyataan yaitu sebagai berikut:
a. Indikator akuntabilitas hukum dan kejujuran
Akuntabilitas hukum lembaga-lembaga publik dalam berperilaku yang
berkaitan dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, penghindaran
penyalahgunaan jabatan, korupsi dan kolusi. Sedangkan akuntabilitas kejujuran
menuntut adanya praktek organisasi yang sehat tidak malah praktek dan administrasi.
Akuntabilitas hukum dan kejujuran ini adalah bagian dari indikator dalam variabel
pengaruh akuntabilitas dana desa, maka dari itu untuk mengetahui indikator
akuntabilias hukum dan kejujuran dapat diukur melalui 3 (tiga) item pernyataan yang
telah diisi oleh 93 responden dan dapat dilihat dalam pengelolaan data pada tabel 4.5
yang telah dibuat dalam satu tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 Indikator Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran
ITEM-ITEM INSTRUMEN SS
(%)
S
(%)
KS
(%)
TS
(%)
STS
(%)
JUM
(%)
1. Pemerinta desa patuh terhadap hukum dan aturan dalam menjalankan tugasnya.
2. Pemerintah desa terhindar dari penyalahgunaan jabatan, korupsi, dan kolusi.
3. Pemerintah desa sehar tidak malapraktek dan administrasi.
33,33
9,68
47,31
66,66
15,05
11,83
3,23
8,6
1,08
3,23
100
100
48
45,16 32,26
8,6 13,98 - 100
Rata-rata (%) 29,39 48,74 11,83 8,6 1,44 100
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.5 diatas maka indikator akuntabilitas hukum dan
kejujuran dengan 3 (tiga) item pernyataan penilaian rata-rata dari 93 responden yaitu
29,39% atau 27 orang responden yang memberikan penilaian sangat setuju (SS),
48,74% atau 45 orang responden yang memberikan penilaian setuju (S), 11,83% atau
11 orang respoden yang memberikan penilaian kurang setuju (KS), 8,6% atau 8 orang
responden yang memberikan penilaian tidak setuju (TS), dan 1,44% atau 1 orang
responden yang memberikan penilaian sangat tidak setuju (STS) terhadap indikator
akuntabilitas hukum dan kejujuran pada akuntabilitas dana desa (DD) di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Hal ini mendeskripsikan bahwa secara umum penilaian responden yang rata-
rata menjawab setuju terhadap indikator akuntabilitas hukum dan kejujur pada
akuntabilitas dana desa (DD) di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone, yaitu dengan adanya pernyataan rata-rata responden sebesar
48,74% 45 orang yang memeberikan pernyataan setuju. Adapun penilaian yang
49
terendah responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 1,44% atau 1 orang
responden.
Berdasarkan tabulasi nilai indikator akuntabilitas hukum dan kejujuran,
didapatkan nilai total sebesar 1105 untuk mengetahui kreteria jawaban responden
terhadap indikator akuntabilitas hukum dan kejujuran, maka dibuatkan tabel bantu
dan garis kontinum, sebagai berikut:
Tabel 4.6 Indikator Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran
Poin Jumlah Pernyataan
Jumlah sampel
Jumlah
5 3 93 1395
4 3 93 1116
3 3 93 837
2 3 93 558
1 3 93 279
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan tabel bantu, maka kriteria jawaban responden terhadap indikator
akuntabilitas hukum dan kejujuran adalah 1105 : 1398 = 0,79 atau 79%, yang
berdasarkan tabel kreteria jawaban responden (tabel 3.1) termasuk dalam kategori
baik.
Sangat Kurang Cukup Sangat Tidak Baik Baik Baik Baik Baik
279 558 837 1116 1395
50
1105
Berdasarkan garis kontinum yang telah dibuat, maka kreteria jawaban
responden terhadap indikator akuntabilitas hukum dan kejujuran termasuk dalam
kategori baik. Berdasarkan 3 (item) pernyataan indikator akuntabilitas hukum dan
kejujuran.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil observasi peneliti di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dimana akuntabilitas hukum
dan kejujuran sudah ditetepkan dengan baik dilihat dari hasil observasi peneliti bahwa
pemerintah desa pammusureng sudah membuat berupa papan informasi mengenai
dana desa. dengan memasang berupa papan informasi maka msyarakat akan lebih
mudah untuk mendapatkan informasi mengenai dana desa. dengan adanya papan
informasi yang dibuat oleh pemerintah desa maka meminimalisir penyalah gunaan
dana desa seperti halnya melakukan tindakan korupsi.
b. Indikator Akuntabilitas Proses
Akuntabilitas proses terkait dengan prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan tugas cukup baik dalam hal kecukupan informasi akuntansi, system
informasi manajemen, dan proses administrasi. Serta memberikan pelayanan publik
yang cepat responsive dan murah biayanya. Akuntabilitas proses ini adalah bagian
dari indikator dalam variabel pengaruh akuntabilitas dana desa (DD), maka dari itu
51
untuk mengetahui indikator dalam variabel pengaruh akuntabilitas dana desa (DD),
maka dari itu untuk mengetahui indikator akuntabilitas proses dapat diukur melalui 3
(tiga) item pernyataan yang telah diisi oleh 93 responden dan dapat dilihat dalam
pengelolaan data pada tabel 4.7 yang telah dibuat dalam satu tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7
Indikator Akuntabilitas Proses
ITEM-ITEM INSTRUMEN SS
(%) S
(%) KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUM (%)
1. Pemerintah desa sesuai dengan proses penyusunan laporan kinerja yang baik.
2. Pemerintah desa memberikan pelayanan publik yang efektif, efesien, cepat responsive dan murah biayanya.
3. Pemerina desa menyediakan informasi akuntansi, manajemen, administrasi yang memadai.
17,2
51,61
45,16
61,29
19,36
50,53
9,68
12,9
11,83
9,68
6,45
11,83
2,15
9,68
2,15
100
100
100
Rata-rata (%) 30,82 43,73 11,47 9,32 4,66 100
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.7 diatas indikator akuntabilitas proses dengan 3
(tiga) item pernyataan penilaian rata-rata dari 93 responden yaitu 30,82% atau 29
orang responden yang memberikan penilaian sangat setuju (SS), 43,73% atau 41
orang responden yang memberikan penilaian setuju (S), 11,47%atau 11 orang
responden yang memberikan penilaian kurang setuju (KS), 9,32% atau 8 orang
responden yang memberikan penilaian tidak seruju (TS), dan 4,66% atau 4 orang
responded yang memberikan penilaian sangat tidak setuju (STS) terhadap indikator
52
akuntabilitas proses pada akuntabilitas dana desa (DD) di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Hal ini mendeskripsikan bahwa secara umum penilaian responden yang rata-
rata menjawab setuju terhadap indikator akuntabilitas proses pada akuntabilitas dana
desa (DD) di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, yaitu
dengan adanya pernyataan rata-rata responden sebesar 43,73% atau 41 orang yang
memeberikan pernyataan setuju. Adapun penilaian responden yang paling rendah
dengan jawaban sangat tidak setuju sebesar 4,66% atau 4 orang responden.
Berdasarkan tabulasi nilai indikator proses, didapatkan nilai total sebesar 1077
untuk mengetahui kreteria jawaban responden terhadap indikator akuntabilitas hukum
dan kejujuran, maka dibuatkan tabel bantu dan garis kontinum, sebagai berikut:
Tabel 4.8 Indikator akuntabilitas proses
Poin Jumlah Pernyataan
Jumlah sampel
Jumlah
5 3 93 1395
4 3 93 1116
3 3 93 837
2 3 93 558
1 3 93 279
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019 Berdasarkan tabel bantu, maka kriteria jawaban responden terhadap indikator
akuntabilitas proses adalah 1077 : 1395 = 0,77 atau 77%, yang berdasarkan tabel
kreteria jawaban responden (tabel 3.1)termasuk dalam kategori baik.
53
Sangat Kurang Cukup Sangat Tidak Baik Baik Baik Baik Baik
279 558 837 1116 1395
1077
Berdasarkan garis kontinum yang telah dibuat, maka kreteria jawaban
responden terhadap indikator akuntabilitas proses termasuk dalam kategori baik.
Berdasarkan 3 (tiga) item-item pernyataan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil observasi peneliti di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dimana ditinjau dari item-item
pernyataan pertama pemerintah desa sesuai dengan proses penyususnan laporan
kinerja yang baik, berdasarkan panduan laporan kinerja kepala desa. kedua
pemerintah desa memberikan pelayanan publik yang efektif, efesien, cepat responsive
dan murah biayanya, dilihat dari kinerja pelayanan aparat desa yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat dengan baik, yaitu pelayanan yang tidak lambat dan
tidak berbelit-belit sehingga masyarakat merasa kepentingannya dapat terlayani
dengan baik. Dan pemerintah desa menyediakan informasi akuntabilitas, manajemen,
administrasi yang memadai agar masyarakat lebih mudah dalam mendapatkan
informasi.
c. Indikator akuntabilitas Program
54
Akuntabilitas program berkaitan dengan perimbangan apakah tujuan yang
diterapkan dapat dicapai atau tidak, dan apakah organisasi telah mempertimbangkan
alternative program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang
minimal. Lembaga-lembaga publik mempertanggungjawabkan program yang telah
dibuat sampai pada pelaksanaan program yang sesuai denganvisi, misi dan tujuan
organisasi. Akuntabilitas program adalah bagian dari indikator variabel pengaruh
akuntabilitas dana desa (DD), maka dari itu untuk mengetahui indikator akuntabilitas
program dapat diukur melalui 3 (tiga) item pernyataan yang telah diisi oleh 93
responden dan dapat dilihat dalam pengelolaan data pada tabel 4.9 yang telah dibuat
dalam satu tabel sebagai berikut:
Tabel 4.9 Indikator Akuntabilitas Program
ITEM-ITEM INSTRUMEN SS
(%) S
(%) KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUM (%)
1. Pemerintah desa memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minmal.
2. Pemerintah desa mencapai tujuan secara efektif dari setiap pelaksanaan program.
3. Pemerintah desa melaksanakan program yang sesuai degan visi, misi dan tujuan yang sudah ditetapkan.
10,75
26,88 58,06
53,77
41,94 10,75
24,73
22,58 15,05
8,6
8,6 7,53
2,15
-
8,6
100
100
100
Rata-rata (%) 31,9 35,49 20,79 8,24 3,58 100
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.9 diatas indikator akuntabilitas program dengan 3
(tiga) item pernyataan penilaian rata-rata dari 93 responden yaitu 31,9% atau 30
orang responden yang memberikan penilaian sangat setuju (SS), 35,49% atau 33
55
orang responden yang memberikan penilaian setuju (S), 20,79% atau 19 orang
responden yang memberikan penilaian kurang setuju (KS), 8,24% atau 8 orang
responden yang memberikan penilaian tidak seruju (TS), dan 3,58% atau 3 orang
responded yang memberikan penilaian sangat tidak setuju (STS) terhadap indikator
akuntabilitas program pada akuntabilitas dana desa (DD) di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Hal ini mendeskripsikan bahwa secara umum penilaian responden yang rata-
rata menjawab setuju terhadap indikator akuntabilitas program pada akuntabilitas
dana desa (DD) di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, yaitu
dengan adanya pernyataan rata-rata responden sebesar 35,49% atau 33 orang yang
memeberikan pernyataan setuju. Adapun penilaian responden yang paling rendah
sebesar 3,58% atau 3 orang responden yang menjawab sangat tidak setuju pada
indikatort akuntabilitas program.
Berdasarkan tabulasi nilai indikator program, didapatkan nilai total sebesar
1071 untuk mengetahui kreteria jawaban responden terhadap indikator akuntabilitas
program, maka dibuatkan tabel bantu dan garis kontinum, sebagai berikut:
Tabel 4.10 Indikator akuntabilitas program
56
Poin Jumlah
Pernyataan
Jumlah
sampel
Jumlah
5 3 93 1395
4 3 93 1116
3 3 93 837
2 3 93 558
1 3 93 279
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan tabel bantu, maka kriteria jawaban responden terhadap indikator
akuntabilitas proses adalah 1071 : 1395 = 0,77 atau 77%, yang berdasarkan tabel
kreteria jawaban responden (tabel 3.1)termasuk dalam kategori baik.
Sangat Kurang Cukup Sangat Tidak Baik Baik Baik Baik Baik
279 558 837 1116 1395
1071
Berdasarkan garis kontinum yang telah dibuat, maka kreteria jawaban
responden terhadap indikator akuntabilitas program termasuk dalam kategori baik.
Berdasarkan dari 3 (tiga) pernyataan.
57
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil observasi peneliti di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dimana ditinjau dari item-item
pernyataan pertama pemerintah desa memberikan hasil yang optimal dengan biaya
yang minimal. Pemerintah desa mencapai tujuan secara efektif dari setiap
pelaksanaan program, dari beberapa program yang telah dibuat oleh kepala desa bisa
dikatakan sudah terlaksanan dengan baik dan efektif dibuktikan dari hasil kinerja
kepala desa yang sudah menjalankan proram-program yang telah dibuat seperti
ambulans desa, badan usaha milik desa, penyelenggaraan desa siaga kesehatan,
pembinaan keagamaan, pengadaan atau pemeliharaanpenerangan lingkungan
pemukiman, dan perbaikan jalan desa. Dan pemerintah desa melaksanakan program
yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan yang sudah ditetapkan.
d. Indikator Akuntabilitas Kebijakan
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban lembaga politik
atas kebijakan-kebijakan yang diambil. Dalam membuat kebijkan harus
mempertimbangkan ap tujuan, manfaat dan dampak akan kebijakan tersebut.
Akuntabilitas kebijakan adalah bagian dari indikator variabel pengaruh akuntabilitas
dana desa (DD), maka dari itu untuk mengetahui indikator akuntabilitas kebijakan
dapat diukur melalui 3 (tiga) item pernyataan yang telah diisi oleh 93 responden dan
dapat dilihat dalam pengelolaan data pada tabel 4.11 yang telah dibuat dalam satu
tabel sebagai berikut:
58
Tabel 4.11 Indikator Akuntabilitas Kebijakan
ITEM-ITEM INSTRUMEN SS
(%) S
(%) KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUM (%)
1. Pemerintah desa mempertanggungjawabkan atas penetapan tujuan kebijakan yang memperhatikan kepentingan masyarakat.
2. Pemerintah desa bertanggungjawab terhadap dampak yang ditimbulkan dari kebijakan yang sudah di tetapkan.
3. Pemerintah desa mempertimbangkan kebijakan dimasa depan.
29,03
10,75
49,46
44,09
66,67
22,58
15,05
9,68
11,83
9,68
11,82
7,53
2,15
1,08
8,6
100
100
100
Rata-rata (%) 29,75 44,45 12,19 9,67 3,94 100
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.11 diatas indikator akuntabilitas kebijakan dengan 3
(tiga) item pernyataan penilaian rata-rata dari 93 responden yaitu 29,75% atau 28
orang responden yang memberikan penilaian sangat setuju (SS), 44,45% atau 41
orang responden yang memberikan penilaian setuju (S), 12,19% atau 9 orang
responden yang memberikan penilaian kurang setuju (KS), 9,67% atau 9 orang
responden yang memberikan penilaian tidak seruju (TS), dan 3,94% atau 4 orang
responded yang memberikan penilaian sangat tidak setuju (STS) terhadap indikator
akuntabilitas kebijakan pada akuntabilitas dana desa (DD) di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Hal ini mendeskripsikan bahwa secara umum penilaian responden yang rata-
rata menjawab setuju terhadap indikator akuntabilitas kebijakan pada akuntabilitas
59
dana desa (DD) di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, yaitu
dengan adanya pernyataan rata-rata responden sebesar 44,45% atau 41 orang yang
memeberikan pernyataan setuju. Adapun penilaian responden dengan jawaban sangat
tidak setuju sebesar 3,93% atau 4 orang responden.
Berdasarkan tabulasi nilai indikator kebijakan, didapatkan nilai total sebesar
1073 untuk mengetahui kreteria jawaban responden terhadap indikator kebijakan,
maka dibuatkan tabel bantu dan garis kontinum, sebagai berikut:
Tabel 4.12 Indikator akuntabilitas kebijakan
Poin Jumlah Pernyataan
Jumlah sampel
Jumlah
5 3 93 1395
4 3 93 1116
3 3 93 837
2 3 93 558
1 3 93 279
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan tabel bantu, maka kriteria jawaban responden terhadap indikator
akuntabilitas kebijakan adalah 1073 : 1395 = 0,77 atau 77%, yang berdasarkan tabel
kreteria jawaban responden (tabel 3.1)termasuk dalam kategori baik.
Sangat Kurang Cukup Sangat Tidak Baik Baik Baik Baik Baik
279 558 837 1116 1395
60
1073
Berdasarkan garis kontinum yang telah dibuat, maka kreteria jawaban
responden terhadap indikator akuntabilitas kebijakan termasuk dalam kategori baik.
Berdasarkan 3 (tiga) item-item pernyataan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil observasi peneliti di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dimana ditinjau dari item-item
pernyataan pertama pemerintah desa mempertanggungjawabkan atas penetapan
tujuan kebijakan yang memperhatikan kepentingan masyarakat, pemerintah desa
pammusureng sangat memperhatikan kepentingan masyarakat karena pemerintah
desa tetap melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan,
masyarakat tetang diundang untuk ikut serta dalam rapat pembahasan kebijakan.
Pemerintah desa bertanggungjawab terhadap dampak yang ditimbulkan dari
kebijakan yang sudah di tetapkan, dan pemerintah desa mempertimbangkan kebijakan
dimasa depan.
Setelah menguraikan hasil analisis deskriptif dan pembahasan tentang 4
(empat) indikator akuntabilitas mengenaik akuntabilitas dana desa (DD) terhadap
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone dengan beberapa instrumennya masing-masing, maka selanjutnya perlu
menyatukan nilai rata-rata dari masing-masing indikator agar dapat meberikan
deskripsi tentang pernyataan dari responden secara umum dan menyeluruh terhadap 4
(empat) indikator akuntabilitas yang digunakan dalam penelitian ini, sekaligus untuk
61
melihat hasil akhir dari akuntabilitas dana desa (DD) terhadap kepercayaan
masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Untuk
melihat hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13
Tabel 4.13 Hasil Kumulatif Pernyataan Responden
Terhadap 4 (empat) Indikator Akuntabilitas
DIMENSI PENELITIAN SS
(%) S
(%) KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUM (%)
1. Akuntabilitas hukum dan
kejujuran
2. Akuntabilitas proses
3. Akuntabilias program
4. Akuntabilitas kebijakan
29,39
30,82
31,9
29,75
48,74
43,73
35,49
44,45
11,83
11.47
20,79
12,19
8,6
9,32
8,24
9,67
1,44
4,66
3,58
3,94
100
100
100
100
Rata-rata (%) 30,47 43,1 14,07 8,96 3,4 100
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2019.
Berdasarkan data pada tabel 4.13, akuntabilitas dengan 4 (empat) indikator
yang dimiliki, mendapat 3 (tiga) pernyataan penilaian kumulatif rata-rata dari 93
(Sembilan puluh tiga) responden, yaitu 30,47% atau 28 orang yang memberikan
pernyataan sangat setuju (SS), 43,1% atau 40 orang yang memberikan pernyataan
setuju (S), 14,07% atau 13 yang memberikan pernyataan sangat kurang setuju (KS),
8.96% atau 8 orang yang memberikan pernyataan tidak setuju (TS), dan 3.4% atau 4
orang yang memberikan pernyataan sangat tidak setuju (STS) atas akuntabilitas dana
desa (DD) terhadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone.
62
Hal ini mendeskripsikan bahwa secara umum penilaian responden yang rata-
rata menjawab setuju sebesar 43,1% atau 40 orang dan penilaian responden yang
terendah dengan jawaban sangat tidak setuju sebesar 3,4% atau 4 orang responden
terhadap variabel akuntabilitas (X), terkait dengan pengaruh akuntabilitas dana desa
(DD) terhadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone. Berdasarkan dari 4 (empat) indikator akuntabilitas yaitu,
akuntabilitas hukum dan kejujuran, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan
akuntabilitas kebijakan.
Berdasarkan tabulasi nilai variabel akuntabilitas (X), didapatkan nilai total
sebesar 4331 untuk mengetahui kreteria jawaban responden terhadap variabel
akuntabilitas , maka dibuatkan tabel bantu dan garis kontinum, sebagai berikut:
Tabel 4.14 Variabel Akuntabilitas (X)
Poin Jumlah
Pernyataan
Jumlah
sampel
Jumlah
5 12 93 5580
4 12 93 4464
3 12 93 3348
2 12 93 2232
1 12 93 1116
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019
63
Berdasarkan tabel bantu, maka kriteria jawaban responden terhadap indikator
akuntabilitas kebijakan adalah 4331 : 5580 = 0,78 atau 78%, yang berdasarkan tabel
kreteria jawaban responden (tabel 3.1)termasuk dalam kategori baik.
Sangat Kurang Cukup Sangat Tidak Baik Baik Baik Baik Baik
1116 2232 3348 4464 5580
4331
Berdasarkan garis kontinum yang telah dibuat, maka kreteria jawaban
responden terhadap variabel akuntabilitas termasuk dalam kategori baik.
Berdasarkan dari 4 (empat) indikator akuntabilitas yaitu, akuntabilitas hukum dan
kejujuran, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
2. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kepercayaan (Y)
Kepercayaan adalah perilaku individu, yang mengharapkan seseorang agar
memberi manfaat positif. Adanya pernyataan karena individu yang di percaya akan
memberi manfaat dan melakukan apa yang diinginkan oleh individu yang
memberikan kepercayaan. Sehingga kepercayaan menjadi dasar bagi pemerintah
dengan masyarakat dalam akuntabilitas dana desa (DD). Hal tersebut dapat dilihat
pengaruhnya dari hasil kuesioner peneliti pada variabel Y “Kepercayaan” yaitu untuk
64
mengukur sejauh mana tingkat kepercayaan masyarakat terhadap akuntabilitas dana
desa (DD) di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Adapun 3 (tiga) indikator dan masing-masing indikator terdiridari 4 (empat)
pernyataan yaitu sebagai berikut :
a. Indokator Kemampuan
Kemampuan dalah skil yang dimiliki pemerintah desa dalam hal pengelolaan
akuntabilitas dana desa (DD) dimana faktor pengalaman dan pembuktian performa
akan mendasari munculnya kepercayaan masyarakat. Kemampuan dapat meliputi
kompetensi, pengalaman, pengesahan institusional, dan kemampuan dalam ilmu
pengetahuan.
Kemampuan adalah bagian dari variabel kepercayaan (Y), maka dari itu
untuk mengetahui indikator kemampuan dapat diukur melalui 4 (empat) item
pernyataan. Untuk mendeskripsikan pernyataan dari 93 (Sembilan puluh tiga)
responden terhadap indikator kemampuan dapat dilihat dalam pengelolaan data pada
tabel 4.15 sebagai berikut :
Tabel 4.15 Indikator Kemampuan
ITEM-ITEM INSTRUMEN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUM (%)
65
1. Pemerintah desa memiliki kompetisi.
2. Pemerintah desa memiliki pengalaman.
3. Pemerintah desa memiliki ilmu pengetahuan.
4. Pemerintah desa memiliki pengesahan institusional.
35,48
60,22
12,9
24,73
43,02
24,73
64,52
47,31
10,75
6,45
12,90
15,05
10,75
8,6
8,6
3,23
- -
1,08
9,68
100
100
100
100
Rata-rata (%) 33,33 44,9 11,29 7,79 2,69 100 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.15 diatas maka indikator kemampuan dengan 4
(empat) item pernyataan penilaian rata-rata dari 93 responden yaitu 33,33% atau 31
orang responden yang memberikan penilaian sangat setuju (SS), 44,9% atau 42 orang
responden yang memberikan penilaian setuju (S), 11,29% atau 11 orang responden
yang memberikan penilaian kurang setuju (KS), 7,79 % atau orang responden yang
memberikan penilaian tidak seruju (TS), dan 2,69% atau 2 orang responden yang
memberikan penilaian sangat tidak setuju (STS) terhadap indikator kemampuan atas
kepercayaan masyarakat Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Hal ini mendeskripsikan bahwa secara umum penilaian responden yang rata-
rata menjawab setuju terhadap indikator kemampuan pada akuntabilitas dana desa
(DD) di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, yaitu dengan
adanya pernyataan rata-rata responden sebesar 44,9% atau 42 orang yang
memeberikan pernyataan setuju. Adapun penilaian terrendah responden yang
menjawab sangat tidak setuju terhadap indikator kemampuan sebesar 2,96% atau 2
orang responden.
66
Berdasarkan tabulasi nilai indikator kemampuan, didapatkan nilai total
sebesar 1482 untuk mengetahui kreteria jawaban responden terhadap indikator
kemampuan, maka dibuatkan tabel bantu dan garis kontinum, sebagai berikut:
Tabel 4.16 Indikator Kemampuan
Poin Jumlah Pernyataan
Jumlah sampel
Jumlah
5 4 93 1860
4 4 93 1488
3 4 93 1116
2 4 93 744
1 4 93 373
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019 Berdasarkan tabel bantu, maka kriteria jawaban responden terhadap indikator
kemampuan adalah 1482 : 1860 = 0,79 atau 79%, yang berdasarkan tabel kreteria
jawaban responden (tabel 3.1)termasuk dalam kategori baik.
Sangat Kurang Cukup Sangat Tidak Baik Baik Baik Baik Baik
373 744 1116 1488 1860
1482
67
Berdasarkan garis kontinum yang telah dibuat, maka kreteria jawaban
responden terhadap variabel akuntabilitas termasuk dalam kategori baik.
Berdasarkan 4 (empat) item-item pernyataan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil observasi peneliti di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone pada indikator kemampuan
dimana pemerintah desa memiliki kompetisi, pemerintah desa memiliki pengalaman
dalam penyelenggaraan dan pelayanan, pemerintah desa memiliki pengetahuan dilihat
dari kinerja para pemerintah desa seperti dalam hal administrasi, pengelolaan
keuangan, dan pelayanan kepada masyarakat.
b. Indikator Integritas
Integritas adalah salah satu konsep perilaku yang merujuk konsistensi antara
ucapan, perbuatan dan nilai-nilai dari seseorang. Kejujuran saja tidak cukup untuk
menjelaskan tentang integritass, namun memerlukan keteguhan hati dalam dalam
menerima tekanan. Integritas dapat dilihat dar sudut kewajaran, pemenuhan,
kesetiaan, keterustrangan, keterkaitan, dan kehandalan.
Integrias adalah bagian dari variabel kepercayaan (Y), maka dari itu untuk
mengetahui indikator integritas dapat diukur melalui 4 (empat) item pernyataan.
Untuk mendeskripsikan pernyataan dari 93 (Sembilan puluh tiga) responden terhadap
indikator kemampuan dapat dilihat dalam pengelolaan data pada tabel 4.15 sebagai
beriku:
Tabel 4.17
Indikator Integritas
68
ITEM-ITEM INSTRUMEN SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUM (%)
1. Pemerintah desa memiliki konsistensi aturan dan ucapan dan perbuatan.
2. Pemerintah memiliki kesetiaan. 3. Pemerintah memiliki
keterusterangan. 4. Pe,rimtah desa memiliki
pemenuhan, keterkaitan dan kehandalan.
15,05
24,73 20,43
34,41
43,01
33,33 35,48
37,63
23,66
22,58 29,03
22,58
18,28
17,21 13,98
3,23
-
2,15 1,08
2,15
100
100 100
100
Rata-rata (%) 23,66 37,36 24,46 13,18 1,34 100 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.17 diatas maka indikator integritas dengan empat
item pernyataan penilaian rata-rata dari 93 responden yaitu 23,66% atau 22 orang
responden yang memberikan penilaian sangat setuju (SS), 37,36% atau 35 orang
responden yang memberikan penilaian setuju (S), 24,46% atau 23 orang responden
yang memberikan penilaian kurang setuju (KS), 13,18 % atau 12 orang responden
yang memberikan penilaian tidak seruju (TS), dan 1,34% atau 1 orang responden
yang memberikan penilaian sangat tidak setuju (STS) terhadap indikator integritas
terhadap kepercayaan masyarakat Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone.
Hal ini mendeskripsikan bahwa secara umum penilaian responden yang rata-
rata menjawab setuju terhadap indikator integritas pada akuntabilitas dana desa (DD)
di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, yaitu dengan adanya
pernyataan rata-rata responden sebesar 37,36% atau 35 orang yang memeberikan
69
pernyataan setuju. Adapun penilaian responden yang terrendah terhadap indikator
integritas sebesar 1,34% atau 1 orang responden.
Berdasarkan tabulasi nilai indikator integritas, didapatkan nilai total sebesar
1372 untuk mengetahui kreteria jawaban responden terhadap indikator kemampuan,
maka dibuatkan tabel bantu dan garis kontinum, sebagai berikut:
Tabel 4.18 Variabel Akuntabilitas (X)
Poin Jumlah
Pernyataan
Jumlah
sampel
Jumlah
5 4 93 1860
4 4 93 1488
3 4 93 1116
2 4 93 744
1 4 93 373
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan tabel bantu, maka kriteria jawaban responden terhadap indikator
kemampuan adalah 1372 : 1860 = 0,74 atau 74%, yang berdasarkan tabel kreteria
jawaban responden (tabel 3.1)termasuk dalam kategori baik.
Sangat Kurang Cukup Sangat Tidak Baik Baik Baik Baik Baik
373 744 1116 1488 1860
70
1372
Berdasarkan garis kontinum yang telah dibuat, maka kreteria jawaban
responden terhadap indikator integritas termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan 4
(empat) item-item pernyataan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil observasi peneliti di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone pada indikator dimana
pemerintah desa pammusureng dalam penyelenggaraan pemerintahan konsistensi
antara aturan, ucapan dan perbuatan dalam hal pemerintah penyelenggaraan
pemerintahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pemerintah desa memiliki
kesetiaan terhadap masyarakat dilihat dari pemerintah desa pammusureng
memberikan pelayanan yang baik terhadapa masyarakat desa pammusureng, dan
pemerintah desa memiliki pemenuhan seperti pemenuhan kebutuhan masyarakat
dengan mengikut sertakan masyarakat dalam hal kegiatan seperti kegiatan oleh raga
futsal bagi pemuda-pemuda yang ada di desa pammusureng.
c. Indikator Kebaikan Hati
Kebaikan hati keterkaitan dalam diri seseorang ketika berintraksi dengan
orang lain. Hal tersebut akan mengarahkannya untuk memikirkan orang tersebut dan
memberikan intens untuk percaya atau tidak dengan oaring tersebut. Kebaikan hati
meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.
71
Kebaikan hati adalah bagian dari indikator dalam variabel kepercayaan, maka
dari itu untuk mengetahui indikator kebaikan hati dapat diukur melalui 4 (empat) item
pernyataan. Untuk mendeskripsikan pernyataan dari 93 (Sembilan puluh tiga)
responden terhadap indikator kemampuan dapat dilihat dalam pengelolaan data pada
tabel 4.19 sebagai berikut :
Tabel 4.19 Indikator Kebaikan Hati
ITEM-ITEM INSTRUMEN
SS (%)
S (%)
KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUM (%)
1. Pemerintah desa memiliki perhatian.
2. Pemerintah desa memiliki empati.
3. Pemerintah desa memiliki keyakinan.
4. Pemerintah desa memiliki daya terima.
48,39
34,41
46,24
25,81
26,88
39,79
43,01
44,09
11,83
12,9
8,6
17,2
12,9
12,9
2,15
12,9
- - - -
100
100
100
100
Rata-rata (%) 38,72 38,44 12,63 10,21 - 100
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan pada tabel 4.19 diatas maka indikator integritas dengan empat
item pernyataan penilaian rata-rata dari 93 responden yaitu 38,72% atau 36 orang
responden yang memberikan penilaian sangat setuju (SS), 38,44% atau 35 orang
responden yang memberikan penilaian setuju (S), dan 12,63% atau 12 orang
responden yang memberikan penilaian kurang setuju (KS) terhadap indikator
kebaikan hati terhadap kepercayaan masyarakat Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone.
72
Hal ini mendeskripsikan bahwa secara umum penilaian responden yang rata-
rata menjawab setuju terhadap indikator kebaikan hati pada akuntabilitas dana desa
(DD) di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, yaitu dengan
adanya pernyataan rata-rata responden sebesar 38,72% atau 36 orang yang
memeberikan pernyataan setuju. Adapun penilaian responden yang terrendah dengan
jawaban tidak setuju terhadap indikator kebaikan hati sebesar 10,21% atau orang
reponden.
Berdasarkan tabulasi nilai indikator kebaikan hati, didapatkan nilai total
sebesar 1509 untuk mengetahui kreteria jawaban responden terhadap indikator
kemampuan, maka dibuatkan tabel bantu dan garis kontinum, sebagai berikut:
Tabel 4.20
Indikator kebaikan hati Poin Jumlah
Pernyataan
Jumlah
sampel
Jumlah
5 4 93 1860
4 4 93 1488
3 4 93 1116
2 4 93 744
73
1 4 93 373
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan tabel bantu, maka kriteria jawaban responden terhadap indikator
kebaikan hati adalah 1509 : 1860 = 0,81 atau 8,1%, yang berdasarkan tabel kreteria
jawaban responden (tabel 3.1)termasuk dalam kategori sangat baik.
Sangat Kurang Cukup Sangat Tidak Baik Baik Baik Baik Baik
373 744 1116 1488 1860
1504
Berdasarkan garis kontinum yang telah dibuat, maka kreteria jawaban
responden terhadap indikator kebaikan hati termasuk dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan 4 (empat) item-item pernyataan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil observasi peneliti di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone pada indikator kebaikan hati
dimana pemerintah desa memiliki perhatian kepada masyarakat dalam hal pemenuhan
kebutuhan masyarakat, pemerintah memiliki empati kepada masyarakat dalam hal
mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat terhadap pemerintah desa pammusureng,
pemerintah desa memiliki keyakinan, dan pemerintah desa memiliki daya terima.
74
Setelah menguraikan hasil analisis deskriptif dan pembahasan tentang 3 (tiga)
indikator kepercayaan masyarakat di Deda Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone dengan beberapa instrumennya masing-masing, maka selanjutnya
perlu menyatukan nilai rata-rata dari masing-masing indikator agar dapat meberikan
deskripsi tentag pernyataan dari responden secara umum dan menyeluruh terhadap 3
(tiga) indikator kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini, sekaligus untuk
melihat hasil akhir dari akuntabilitas dana desa (DD) terhadap kepercayaan
masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Untuk
melihat hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut :
Tabel 4.21
Hasil Kumulatif Pernyataan Responden
Terhadap 4 (empat) Indikator Akuntabilitas
DIMENSI PENELITIAN SS
(%) S
(%) KS (%)
TS (%)
STS (%)
JUM (%)
1. Kemampuan
2. Integritas
3. Kebaikan hati
33,33
23,66
38,72
44,9
37,36
38,44
11,29
24,46
12,63
7,79
13,18
10,21
2,69
1,34
-
100
100
100
Rata-rata (%) 31,9 40,23 16,13 10,4 1,34 100
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2019.
Berdasarkan data pada tabel 4.21, kepercayaan masyarakat di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dengan 3 (tiga) indikator yang
dimiliki, mendapat 4 (empat) pernyataan penilaian kumulatif rata-rata dari 93
(Sembilan puluh tiga) responden, yaitu 31,9% atau 30 orang yang memberikan
pernyataan sangat setuju, 40,23% atau 37 orang yang memberikan pernyataan sangat
75
setuju, 16,13% atau 15 orang yang memberikan pernyataan sangat kurang setuju,
10,4% atau 10 orang yang memberikan pernyataan sangat tidak setuju, dan 1,34%
atau 1 orang yang memberikan pernyataan sangat tidak setuju atas akuntabilitas dana
desa (DD) terhadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone.
Hal ini mendeskripsikan bahwa secara umum kepercayaan masyarakat
termasuk dalam kategori baik dilihat dari penilaian responden yang rata-rata
menjawab setuju sebesar 40,23% atau 37 orang dan penilaian rersponden terendah
dengan jawaban sanngat tidak setuju sebesar 1,34% atau 1 orang responden terhadap
variabel kepercayaan (Y) yang berkaitan dengan akuntabilitas dana desa (DD) di
Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Berdasarkan tabulasi nilai variabeL kepercayaan (Y), didapatkan nilai total
sebesar 4363 untuk mengetahui kreteria jawaban responden terhadap variabel
akuntabilitas , maka dibuatkan tabel bantu dan garis kontinum, sebagai berikut:
Tabel 4.22
Variabel Akuntabilitas (X) Poin Jumlah
Pernyataan
Jumlah
sampel
Jumlah
5 12 93 5580
76
4 12 93 4464
3 12 93 3348
2 12 93 2232
1 12 93 1116
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2019
Berdasarkan tabel bantu, maka kriteria jawaban responden terhadap indikator
akuntabilitas kebijakan adalah 4363 : 5580 = 0,78 atau 78%, yang berdasarkan tabel
kreteria jawaban responden (tabel 3.1)termasuk dalam kategori baik.
Sangat Kurang Cukup Sangat Tidak Baik Baik Baik Baik Baik
1116 2232 3348 4464 5580
4363
Berdasarkan garis kontinum yang telah dibuat, maka kreteria jawaban
responden terhadap variabel akuntabilitas kebijakan termasuk dalam kategori baik.
Berdasarkan dari 3 (tiga) indikator kepercayaan yaitu, kemampuan, integritas, dan
kebaikan hati.
77
3. Analisisi Hasil Regresi Liner Sederhana Pengaruh Akuntabilis dada Desa (DD)
Terhadap Kepercayaan Masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone.
Untuk melihat hasil pengaruh akuntabilitas dana desa (DD) terhadap
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone pada responden yang berjumlah sebanyak 93 orang yang dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi seerhana dengan bantuan SPSS vesi 20.0.
Adapun hasil analisisi regresi sederhana dapat diperoleh seperti pada tabel
4.23 sebagai berikut :
Tabel 4.23 Model Summary
a. Predictors: (Constant), Akuntabilitas
Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar
0,839. dari output tersebut diperoleh koefisien interminasi (R Square) sebesar 0,703.
Yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (Trust) terhadap
variabel terkait (akuntabilitas) adalah 70,3% dan 29,7% dipengaruhi oleh faktor lain
diluar penelitian atau yang tidak di jelaskan dalam penelitian.
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .839a .703 .700 5.06894
78
Tabel 4.24 Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constanta) 7.207 2.742 2.652 .009
Akuntabilitas .846 .058 .839 14.688 .000 a. Dependen Variabel: Akuntabilitas
Diketahui nilai Constanta (a) sebesar 7.207 sedangkan nilai trust ( b /
koefisien regresi) sebesar 0,846, sehingga persamaan regresinya dapat di tulis :
Y = a + bX
Y = 7.207 + 0,846X
Persamaan tersebut dapat dijelaskan :
a. Konstanta sebesar 7.207, mengandung arti bahwa nilai konsistensi variabel
akuntabilitas adalah sebesar 7.207.
b. Koefisien regresi X sebesar 0,846 menyatakan bahwa setiap penambahan 1%
Nilai Trust, maka nilai akuntabilitas bertambah sebesar 0,846. Koefisien tersebut
bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X
terhadapa Y adalah positif.
Tabel 1.25 ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 5542.946 1 5542.946 215.728 .000b
Residual 2338.172 91 25.694 Total 7881.118 92
a. Dependent Variabel: Akuntabilitas b. Predictors: (Constant), kepercayaan
79
Dari output diatas diketahui bahwa nilai F hitung = 215.728 dengan tingkat
dengan tingkat singnifikansi sebesar 0,000 ˂ 0,05, maka model regresi dapat dipakai
untuk memprediksi variabel akuntabilitas atau dengan kata lain ada pengaruh variabel
Trust (X) terhadap variabel kepercayaan (Y).
D. Pembahasan
1. Variabel Akuntabilitas (X)
Akuntabilitas adalah sebuah kewajiban dari pihak pemegang amanah untuk
memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan menggungkapkan segala aktivitas
dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab kepada pihak pemberi amanah tersebut.
Adapun 4 (empat) indikator akuntabilitas dan masing-masing terdiri dari 3 (tiga)
pernyataan yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas hukum dan kejujuran
Berdasarkan hasil penelitian pada indikator akuntabilitas hukum dan kejujuran
penilaian rata-rata responden yang memberikan pernyataan setuju, sekaligus pada
penelitian bahwa pada akuntabilitas hukum dan kejujuran di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone termasuk dalam kategori baik.
Dari 3 (tiga) pernyataan yang digunakan untuk mengukur indikator
akuntabilitas hukum dan kujujuran pada masyarakat di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, masing-masing instrumen mendapat
penilaian responden sangat setuju, setuju, kurung setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju terhadap indikator akuntabilitas hukum dan kejujuran.
80
Indikator akuntabilitas hukum dan kejujuran pada akuntabilitas dana desa
(DD) pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone bila ditinjau dari instrumen yang pertama yaitu pemerintah desa
patuh terhadap hukum dan aturan dalam mejalankan tugasnya mendorong untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat pada akuntabilitas dana desa (DD), hal ini
karena tanggapan responden rata-rata menjawab setuju dengan instrumen tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, indikator akuntabilitas hukum dan kejujuran
pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone bila ditinjau dari instrumen pertama yaitu pemerintah desa patuh
terhadap hukum dan aturan dalam menjalakan tugasnya yang mendapat penilaian
rata-rata responden merasa setuju terhadap pernyataan tersebut.
Instrumen kedua pada indikator akuntabilitas hukum dan kejujuran adalah
pemerintah desa terhindar dari penyalah gunaan jabatan, korupsi dan kolusi
mendorong untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pada akuntabilitas dana
desa (DD), hal ini karena tanggapan responden rata-rata menjawab setuju dengan
instrumen tersebut.
Instrumen kedua pada indikator akuntabilitas hukum dan kejujuran adalah
pemerintah desa terhindar dari penyalah gunaan jabatan, korupsi dan kolusi sehingga
mendorong untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pada akuntabilitas dana
desa (DD), hal ini karena tanggapan responden rata-rata menjawab setuju dengan
instrumen tersebut.
81
Instrumen ketiga pada indikator akuntabilitas hukum dan kejujuran adalah
pemerintah desa sehat tidak malapraktek dan administrative sehingga mendorong
untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pada akuntabilitas dana desa (DD), hal
ini karena tanggapan responden rata-rata menjawab sangat setuju dengan instrumen
tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa indikator akuntabilitas hukum dan
kejujuran dalam kategori baik sesuai dengan penilaian responden yang rata-rata
menjawab setuju dilihat dari ketiga instrumen yaitu pemerintah desa patuh terhadap
hukum dan aturan dalam menjalankan tugasnya, Pemerintah desa terhindar dari
penyalahgunaan jabatan, korupsi, dan kolusi, pemerintah desa sehar tidak
malapraktek dan administrasi.
Hal ini berkesesuaian dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hoopwood
dalam jurnal Tamkis (2014) bahwa Akuntabilitas hukum lembaga-lembaga publik
dalam berperilaku yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan,
penghindaran penyalahgunaan jabatan, korupsi dan kolusi. Sedangkan akuntabilitas
kejujuran menuntut adanya praktek organisasi yang sehat tidak malah praktek dan
administrasi. Akuntabilitas hukum dan kejujuran ini adalah bagian dari indikator
dalam variabel pengaruh akuntabilitas dana desa.
b. Akuntabilitas Proses
Berdasarkan hasil penelitian pada indikator akuntabilitas proses penilaian
rata-rata responden yang memberikan pernyataan setuju, sekaligus pada penelitian
82
bahwa pada akuntabilitas proses di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone termasuk dalam kategori baik.
Dari 3 (tiga) pernyataan yang digunakan untuk mengukur indikator
akuntabilitas proses pada masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone, masing-masing instrumen mendapat penilaian responden sangat
setuju, setuju, kurung setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
akuntabilitas proses.
Akuntabilitas proses pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dari instrumen pertama yaitu pemerintah desa
sesuai dengan proses penyusunan laporan kinerja yang baik, hal ini karena responden
rata-rata setuju dengan istrumen tersebu, dimana dalam pengeloaan akuntabilitas dana
desa (DD) harus sesuai dengan dengan proses penyusunan laporan sehingga
meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Instrumen kedua adalah pemerintah desa memberikan pelayanan publik yang
efektif, efesien, cepat responsive dan murah biayanya, hal ini karena rata-rata
responden sangat setuju terhadap akuntabilitas dana desa (DD) terhadap kepercayaan
masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Instrumen ketiga adalah pemerintah desa menyediakan informasi akuntansi,
manajemen, administrasi yang memadai, hal ini karena rata-rata responden sangat
setuju terhadap akuntabilitas dana desa (DD) terhadap kepercayaan masyarakat di
Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
83
Berdasarkan hasil penelitian bahwa indikator akuntabilitas proses dalam
kategori baik sesuai dengan penilaian responden yang rata-rata menjawab setuju
dilihat dari ketiga instrumen tersebut, yaitu pemerintah desa sesuai dengan proses
penysunan laporan kinerja yang baik. pemerintah desa memberikan pelayanan publik
yang efektif, efesien, cepat responsive dan murah biayanya, pemerina deda
menyediakan informasi akuntansi, manajemen, administrasi yang memadai.
Hal ini berkesinambungan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Hoopwood dalam jurnal Tamkis (2014) bahwa Akuntabilitas proses terkait dengan
prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas cukup baik dalam hal
kecukupan informasi akuntansi, system informasi manajemen, dan proses
administrasi. Serta memberikan pelayanan publik yang cepat responsive dan murah
biayanya.
c. Akuntabilitas program
Berdasarkan hasil penelitian pada indikator akuntabilitas program rata-rata
responden yang memberikan pernyataan setuju, sekaligus pada penelitian bahwa
pada akuntabilitas program di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone termasuk dalam kategori baik.
Dari 3 (tiga) pernyataan yang digunakan untuk mengukur indikator
akuntabilitas program pada masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone, masing-masing instrumen mendapat penilaian responden sangat
setuju, setuju, kurung setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
akuntabilitas proses.
84
Akuntabilitas program pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dari instrumen pertama yaitu pemerintah desa
memeberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal, hal ini karena
responden rata-rata setuju dengan istrumen tersebut.
Instrumen kedua yaitu pemerintah desa mencapai tujuan secara efektif dari
setiap pelaksanaan program, hal ini karena responden rata-rata setuju dengan
istrumen tersebut. Dengan tercapainya tujuan secara efektif dari setiap pelaksaan
program dalam pengelolaan akuntabilitas dana desa (DD) sehingga meningkatkan
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone.
Instrumen ketiga adalah pemerintah desa melaksanakan program yang sesuai
dengan visi, mis dan tujuan yang sudah ditentuakan, hal ini karena rata-rata
responden sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Dimana dengan melaksanakan
program yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan dalam pengelolaan akuntabilitas
dana desa (DD) sehingga meningkatkan kepercayan msyarakat di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa indikator akuntabilitas program dalam
kategori baik sesuai dengan penilaian responden yang rata-rata menjawab setuju
dilihat dari ketiga instrumen tersebut, yaitu pemerintah desa memberikan hasil yang
optimal dengan biaya yang minmal, pemerintah desa mencapai tujuan secara efektif
dari setiap pelaksanaan program, pemerintah desa melaksanakan program yang sesuai
degan visi, misi dan tujuan yang sudah ditetapkan
85
Hal ini berkesinambungan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Hoopwood dalam jurnal Tamkis (2014) bahwa Akuntabilitas program berkaitan
dengan perimbangan apakah tujuan yang diterapkan dapat dicapai atau tidak, dan
apakah organisasi telah mempertimbangkan alternative program yang memberikan
hasil yang optimal dengan biaya yang minimal. Lembaga-lembaga publik
mempertanggungjawabkan program yang telah dibuat sampai pada pelaksanaan
program yang sesuai denganvisi, misi dan tujuan organisasi.
d. Akuntabilitas kebijakan
Berdasarkan hasil penelitian pada indikator akuntabilitas kebijakan penilaian
rata-rata responden yang memberikan pernyataan setuju, sekaligus pada penelitian
bahwa pada akuntabilitas kebijakan di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone termasuk dalam kategori baik.
Dari 3 (tiga) pernyataan yang digunakan untuk mengukur indikator
akuntabilitas kebijakan pada masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone, masing-masing instrumen mendapat penilaian responden
sangat setuju, setuju, kurung setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas kebijakan pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dari instrumen pertama yaitu pemerintah desa
mempertanggungjawabkan atas penetapan tujuan kebijakan yang memperhatikan
kepentingan masyarakat, hal ini karena responden rata-rata setuju dengan pernyataan
tersebut.
86
Instrumen kedua adalah pemerintah desa bertanggungjawab terhadap dampak
yang ditimbulkan dari kebijakan yang sudah ditetapkan yang mendapat penilaian
responden yang setuju dengan pernyataan tersebut. Pemerintah desa tanggungjawab
terhadapa dampak yang ditimbulakan dari kebijakan sehigga masyarakat akan lebih
percaya terhadap pemerintah desa dalam pengelolaan akuntabilitas dana desa (DD).
Instrumen ketiga pemerintah desa mempertimbangkan kebijakan dimasa
depan yang mendapat responen yang sangat setuju, tidak setuju, kurang setuju, tidak
setuju dan sangat tidak setuju atas akuntabilitas dana desa (DD) di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa akuntabilitas kebijakan dalam kategori
baik sesuai dengan penilaian responden yang rata-rata instrumen setuju dilihat dari
ketiga instrumen tersebut, yaitu pemerintah desa mempertanggungjawabkan atas
penetapan tujuan kebijakan yang memperhatikan kepentingan masyarakat,
pemerintah desa bertanggungjawab terhadap dampak yang ditimbulkan dari
kebijakan yang sudah di tetapkan, pemerintah desa mempertimbangkan kebijakan
dimasa depan.
Hal ini berkesinambungan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Hoopwood dalam jurnal Tamkis (2014) bahwa Akuntabilitas kebijakan terkait
dengan pertanggungjawaban lembaga politik atas kebijakan-kebijakan yang diambil.
Lembaga-lembaga publik hendaknya dapat mempertanggungjawabkan terhadap
kebijakan yang telah diterapkan dengan mempertimbangkan dampak dimasa depan.
87
Dalam membuat kebijkan harus mempertimbangkan apa tujuan, manfaat dan dampak
akan kebijakan tersebut.
2. Variabel kepercayaan (Y)
Kepercayaan adalah perilaku individu, yang mengharapkan seseorang agar
memberi manfaat positif. Adanya pernyataan karena individu yang di percaya akan
memberi manfaat dan melakukan apa yang diinginkan oleh individu yang
memberikan kepercayaan. Sehingga kepercayaan menjadi dasar bagi pemerintah
dengan masyarakat dalam akuntabilitas dana desa (DD). Adapun 3 (tiga) indikator
kepercayaan dan masing-masing terdiri dari 4 (empat) pernyataan yaitu sebagai
berikut :
a. Kemampuan
Berdasarkan hasil penelitian pada indikator kemampuan penilaian rata-rata
responden sebesar 44,9% yang memberikan pernyataan setuju, berarti bahwa pada
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone termasuk dalam kategori baik.
Dari 4 (empat) pernyataan digunakan untuk mengukur indikator kemampuan
pada akuntabilitas dana desa (DD) terhadap kepercayaan masyarakat di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone masing-masing instrumen
mendapat penilaian responden sangat setuju, setuju, kurung setuju, tidak setuju dan
sangat tidak setuju terhadap indikator kemampuan.
Instrumen pertama adalah pemerintah desa memiliki kompetisi. Memiliki
kompetensi dalam pengelolaan dana desa (DD) berpengaruh pada kepercayaan
88
masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, hal ini
karena responden rata-rata setuju dengan instrumen tersebut, namun masi ada
masyarakat yang kurang setuju dan tidak setuju.
Instumen kedua adalah pemerintah desa memiliki pengalaman. Memiliki
pengalaman dalam pengelolaan dana desa (DD) berpengaruh pada kepercayaan
masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, hal ini
karena responden rata-rata sangat setuju dengan instrumen tersebut.
Instumen ketiga adalah pemerintah desa memiliki ilmu pengetahuan.
Memiliki pengetahuan dalam pengelolaan dana desa (DD) berpengaruh pada
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone, hal ini karena responden rata-rata setuju dengan instrumen tersebut.
Instumen keempat adalah pemerintah desa memiliki pengesahan intitusional.
Memiliki pengesahan institusional dalam pengelolaan dana desa (DD) berpengaruh
pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone, hal ini karena responden rata-rata setuju dengan instrumen tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pada indikator kemampuan dalam
kategori baik sesuai dengan penilaian responden yang rata-rata menjawab setuju
dilihat dari keempat instrumen tersebut, yaitu pemerintah desa memiliki kompetisi,
pemerintah desa memiliki pengalaman, pemerintah desa memiliki ilmu pengetahuan,
pemerintah desa memiliki pengesahan institusional.
Hal ini berkesinambungan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mayer
dalam jurnal Rahmawati (2013) kemampuan dalah skil yang dimiliki pemerintah desa
89
dalam hal pengelolaan akuntabilitas dana desa (DD) dimana faktor pengalaman dan
pembuktian performa akan mendasari munculnya kepercayaan masyarakat.
Kemampuan dapat meliputi kompetensi, pengalaman, pengesahan institusional, dan
kemampuan dalam ilmu pengetahuan.
b. integritas
berdasarkan hasil penelitian pada indikator integritas penilaian rata-rata
responden sebesar 37,36% yang memberikan pernyataan setuju, berarti bahwa pada
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone termasuk dalam kategori baik.
Dari 4 (empat) pernyataan digunakan untuk mengukur indikator integritas
pada akuntabilitas dana desa (DD) terhadap kepercayaan masyarakat di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone masing-masing instrumen
mendapat penilaian responden sangat setuju, setuju, kurung setuju, tidak setuju dan
sangat tidak setuju terhadap indikator kemampuan.
Integritas pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone bila ditinjau dari instrumen yang pertama yaitu
pemerintah desa memiliki konsistensi antara ucapan dan perbuatan. Memiliki
konsitensi berpengaruh pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, hal ini karena responden rata-rata setuju
dengan instrumen tersebut, namun masi ada masyarakat yang kurang setuju dan tidak
setuju.
90
Instumen kedua adalah pemerintah desa memiliki kesetiaan. Memiliki
kesetiaan berpengaruh pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, hal ini karena responden rata-rata sangat
setuju dengan instrumen tersebut.
Instumen ketiga adalah memiliki keterusterangan. Memiliki keterusterangan
berpengaruh pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone, hal ini karena responden rata-rata setuju dengan
instrumen tersebut.
Instumen keempat adalah pemerintah desa memiliki pemenuhan, keterkaitan
dan kehandalan. Memiliki pemenuhan, keterkaitan dan kehandalan berpengaruh pada
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone, hal ini karena responden rata-rata setuju dengan instrumen tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian bawa indikator integritas dalam kategori baik
sesuai dengan penilaian responden yang rata-rata menjawab setuju dilihat dari
keempat instrumen tersebut, yaitu pemerintah desa memiliki konsistensi aturan dan
ucapan dan perbuatan, pemerintah memiliki kesetiaan, pemerintah memiliki
keterusterangan, pemerimtah desa memiliki pemenuhan, keterkaitan dan kehandalan.
Hal ini berkesinambungan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mayer
dalam jurnal Rahmawati (2013) Integritas adalah salah satu konsep perilaku yang
merujuk konsistensi antara ucapan, perbuatan dan nilai-nilai dari seseorang.
Kejujuran saja tidak cukup untuk menjelaskan tentang integritass, namun
memerlukan keteguhan hati dalam dalam menerima tekanan. Integritas dapat dilihat
91
dar sudut kewajaran, pemenuhan, kesetiaan, keterustrangan, keterkaitan, dan
kehandalan.
c. Kebaikan hati
Berdasarkan hasil penelitian pada indikator kebaikan hati penilaian rata-rata
responden sebesar 40,23% yang memberikan pernyataan setuju, berarti bahwa pada
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone termasuk dalam kategori baik.
Dari 4 (empat) pernyataan digunakan untuk mengukur indikator kebaikan hati
pada akuntabilitas dana desa (DD) terhadap kepercayaan masyarakat di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone masing-masing instrumen
mendapat penilaian responden sangat setuju, setuju, kurung setuju, tidak setuju dan
sangat tidak setuju terhadap indikator kemampuan.
Kebaikan hati pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone bila ditinjau dari instrumen yang pertama
yaitu pemerintah memiliki perhatian. Memiliki perhatian berpengaruh pada
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone, hal ini karena responden rata-rata sangat setuju dengan instrumen tersebut,
namun masi ada masyarakat yang kurang setuju dan tidak setuju.
Instumen kedua adalah pemerintah desa memiliki empati. Memiliki empati
berpengaruh pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone, hal ini karena responden rata-rata setuju dengan
instrumen tersebut.
92
Instumen ketiga adalah memiliki keyakinan. Memiliki keyakinan berpengaruh
pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone, hal ini karena responden rata-rata sangat setuju dengan instrumen
tersebut.
Instumen keempat adalah pemerintah desa memiliki daya terima. Memiliki
daya berpengaruh pada kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone, hal ini karena responden rata-rata setuju dengan
instrumen tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa indikator kebaikan hati dalam kategori
baik sesuai dengan penilaian responden yang rata-rata menjawab setuju dilihat dari
keempat instrumen tersebut, yaitu pemerintah desa memiliki perhatian, pemerintah
desa memiliki empati, pemerintah desa memiliki keyakinan, pemerintah desa
memiliki daya terima.
Hal ini berkesinambungan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mayer
dalam jurnal Rahmawati (2013) Kebaikan hati keterkaitan dalam diri seseorang
ketika berintraksi dengan orang lain. Hal tersebut akan mengarahkannya untuk
memikirkan orang tersebut dan memberikan intens untuk percaya atau tidak dengan
oaring tersebut. Kebaikan hati meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya
terima.
93
3. Pengaruh Akuntabilis Dada Desa (DD) Terhadap Kepercayaan Masyarakat di
Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Berdasarkan tanggapan responden mengenai akuntabilitas dana desa (DD)
terhadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone. Mulai dari akuntabilitas hukum dan kejujuran pemerintah desa
memberikan tanggungjawab kepada masyarakat dalam hal penggunaan dana publik
yang harus dilaporkan secara benar yang berkaitan dengan kepatuhan kepada hukum
dan peraturan sehingga terjalin kepercayaan masyarakat kepada pemerintah desa
terkait akuntabilitas dana desa (DD), pada akuntabilitas proses pemerintah desa dalam
memberikan pertanggungjawaban kepada masayarakat terkait prosedur yang
digunakan dalam melaksankan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sisitem
informasi akuntansi, system informasi manajemen, dan proses administrasi sehingga
meningkatkan kepercayaan masyarakat terkait akuntabilitas dana desa (DD), pada
akuntabilitas program pemerintah desa memeberikan pertanggungjawaban program
yang telah dibuat sampai pada pelaksanaan program sehingga meningkatkan
percayaan masyarakat terkait akuntabilitas dana desa (DD). Dan akuntabilitas
kebijakan pemerintah desa memberikan pertangungjawaban atas kebijakan-kebijakan
yang diambil dengan mempertimbangkan dampak dan tujuan terhadap sasarannya
sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat terkait akuntabilitas dana desa (DD).
Sedangkan berdasarkan dari hasil tanggapan responden mengenai kepercayaan mulai
dari kemampuan pemerintah desa dalam hal skil pengelolaaan dana desa dimana
faktor pengalaman dan pembuktian performa akan mendasari munculnya
94
kepercayaan masyarakat, pada integritas pemerintah desa konsisten antara ucapan
perbuatan dan nilai-nilai sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat. dan
kebaikan hati pemerintah desa meliputi perhatian, empati, keyakinan dan daya terima
sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Untuk melihat hasil pengaruh akuntabilitas dana desa (DD) terhadap
kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone pada responden yang berjumlah sebanyak 93 orang yang dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi seerhana dengan bantuan SPSS versi 20.0.
Berdasarkan hasil analisis data statistik pada tabel 4.23 model summary,
menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) sebesar 0,839 artinya 83,9.
Dari besar pengaruh variabel independen atau akuntabilitas terhadap variabel
dependen atau kepercayaan di tunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,703
artinya 70,3 % artinya besar pengaruh variabel independen atau akuntabilitas (X)
terhadap variabel dependen atau kepercayaan (Y) yang juga diperkuat dengan adanya
nilai Adjudjet R Square sebesar 0,700 artinya 70,0%. Dari hasil output tersebut
berada pada kategori berpengaruh. Dari data tersebut berada pada tingkatan cukup
baik atau sesuai pada tabel 3.1, hal tersebut juga dibuktikan dengan kolom standar
error yang menunjukkan angka 5.06894, jika nilai semakin mendekati angka 0 maka
semakin akurat data yang diperoleh. Dari hasil output berada pada tingkat baik. Dan
tersisah 29,7% akuntabilitas dana desa (DD) belum 100% mempengaruhi
kepercayaan masyarakat karena pemerintah Desa Pammusureng dalam menjalankan
tugasnya belum maksimal dilihat dari pembangunan desa yang belum berjalan
95
dengan baik terutama pada bidang umum dan penata ruang seperti pembangunan dan
pengerasan jalan desa, pembangunan dan pengerasan jalan usaha tani, pelebaran jalan
tani pada dusun Marara dan Suka dimana belum terrealisasaikan dengan baik.
Dengan jumlah Dana Desa (DD) yang digunakan begitu besar yang berjumlah Rp
852.217.000 (delapan ratus lima puluh dua juta dua ratus tujuh belas juta). Sehingga
tingkat kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng kepada pemerintah desa
belum sepenuhnya percaya.
Hal ini berarti jika akuntabilitas dana desa (DD) dilakukan dengan baik maka
kepercayaan masyarakat meningkat dengan baik juga, begitupun sebaliknya jika
pengelolaan akuntabilitas dana desa (DD) tidak berjalan dengan baik dalam
pengelolaan maka kepercayaan masyarakat akan menurun. Sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian atau yang tidak di jelaskan dalam
penelitian
Berdasarkan tabel Coefficients persamaan regresi diatas maka dapat
diinterpretasikan bahwa konstanta yang mendukung artinya bahwa nilai konstanta
variabel kepercayaan dan koefisien regresi X yang menyatakan bahwa setiap
penambahan 1% nilai trust, maka nilai kepercayaan bertambah, koefisien regresi
tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X
terhadap Y positif.
Berdasarkan persamaan regresi sederhana dapat diketahui bahwa nilai
koefisien regresi (b) sebesar 7.207 yang menyatakan bahwa variabel independen atau
akuntabilitas (X) berpengaruh positif terhadapa variabel dependen atau kepercayaan
96
(Y). kemudian nilai koefisien regresi sebesar 0,846 yang berarti bahwa akuntabilitas
dana desa (DD) di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone akan
meningkat sebesar 0,846.
Berdasarkan hasil t hitung yaitu 2.652 atau singnifikan (Sig) sebesar 0,000
lebih kecil dari ˂ 0,005 sehingga berarti Ha diterima. Hal ini berarti akuntabilitas
dana desa (DD) berpengaruh singnifikan terhadap kepercayaan masyarakat di Desa
Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
Berdasarkan tabel Anova 4.25 digunakan untuk mengetahui informasi tentang
berpengaruh tidaknya variabel X terhadap variabel Y secara simultan (bersama-sama)
dengan cara melihat nilai Sig. 0,05, jika dibawah 0,05 maka varibel X dapat dikatakan
berpengaruh terhadap variabel Y. Begitupun dengan pengaruh akuntabilitas dana desa
(DD) terhadap kepercayaan masyarakat dapat ditentukan dengan menggunakan
analisisi regresi linear sederhana antara variabel akuntabilitas dana desa (X) terhadap
variabel kepercayaan masyarakat (Y) di Desa Pammusureng Kecamatn Bontocani
Kabupaten Bone. Pengambilan keputusan dalam uji regresi linear sederhana mangacu
pada dua hal yaitu :
a. Jika nilai signifikan lebih kecil ˂ 0.05 artinya X berpengaruh terhadap variabel Y,
maka Ha diterima.
b. Jika nilai Singnifikan lebih besar ˃0,05 artinya variabel X tidak berpengaruh
terhadap vriabel Y, maka Ha ditolak.
Berdasarkan hasil pada tabel 4.25 Anova yang digunakan untuk menentukan
model persamaan regresi sederhana yang diketahui bahwa nilai F hutun = 215.728
97
dengan tingkat singnifikasikan sebesar 0,000 ˂ 0,05, maka variabel akuntabilitas (X)
berpengaruh terhadap kepercayaan (Y) sehingga dapat dipengaruhi bahwa Ha
diterima dan Ho ditolak karena Sig lebih kecil dari 0,05
Berdasatkan hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Rahmawati (2013) menjelaskan tentang pengaruh akuntabilitas dan trasparansi
pemerintah terhadap kepuasan dan kepercayaan masyarakat. Hasil analisis
menunjukkan bahwa akuntabilitas keuangan, akuntabilitas kinerja, dan teransparansi
pemerintah daerah mempengaruhi kepuasan masyarakat sehingga mempengaruhi
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang analisis akuntabilitas
dana desa (DD) tehadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas dana desa (DD) di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone masuk dalam kategori baik. Berdasarkan dari 4 (empat)
indikator yaitu akuntabilitas hukum dan kejujuran, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
2. Kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten
Bone masuk dalam kategori baik. Berdasarkan dari 3 (tiga) indikator yaitu
kemampuan, integritas, dan kebaikan hati.
3. Besarnya pengaruh akuntabilitas dana desa (DD) terhadap kepercayaan msyarakat
di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone adalah 70,3%, dan
29,7% dipengaruhi oleh faktor lain diluar atau yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dari hasil penelitian dilapangan penulis dapat
memberikan saran mengenai penelitian pengeruh akuntabilitas dana dana (DD)
96
99
terhadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani
Kabupaten Bone yaitu sebagai berikut :
1. Demi meningkatkan akuntabilitas dana desa (DD) para pemerintah desa
pammusureng sebaiknya meberikan pembinaan dan pelatihan mengenai
pengelolaan akuntabilitas dana desa (DD) untuk meningkatkan kualitas kerja
pemerintah desa terkait akuntabilitas dana desa (DD) sehingga meningkatkan
kepercayaan masyarakat.
2. Demi meningkatkan akuntabilitas dana desa (DD) para pemerintah desa
pammusureng sebaiknya meberikan pengawasan dan evaluasi terhadap aparat
desa mengenai pengelolaan akuntabilitas dana desa (DD) untuk meningkatkan
kualitas kerja pemerintah desa terkait akuntabilitas dana desa (DD) sehingga
meningkatkan kepercayaan masyarakat.
3. Demi tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa sebaiknya
pemerintah desa lebih trasparan dalam akuntabilitad dana desa (DD).
100
DAFTAR PUSTAKA
Azhal, F dan Syam, A. (2017). Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus di Desa Uekuli Kabupaten Tojo Kabupaten Tojo Una-Una). skripsi. Universitas Hasanuddin. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/26454. Diakses pada tanggal 17 Maret 2019.
Arikunto, S. (2010). Prosedur: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Diakses pada tanggal 10 Maret 2019. Karamoy, H dan dkk. (2017). “Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Di Kecamatan
Kotamubagu Selatan Kotamobagu”. Skripsi. Unuversitas Sam Ratulangi. Di akses pada tanggal 10 Januari 2019.
Halimatussa’diyah. (2012). Blogspot. www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 14
maret 2019. Irma, A. (2015). “Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Dolo
Selatan Kabupaten Sigi”. Jurnal katalogis. V3, (1). Diakses pada tanggal 6 Oktober 2018.
Martah, W. (2014). Pengaruh trasparansi dan akuntabilitas terhadap kinerja instansi
pemerintah pada dinas kota bandung (survey instansi pemerintah di kota bandung). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Diakses pada tanggal 9 Januari 2019.
Maryam, NS. (2016). “Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik”.
Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi. VI, (1). Diakses pada tanggal 15 Januari 2019.
Muhidin, A. (2017) .”Evaluasi Kebijakan Publik (Studi Kasus Kesiapan Menerima
Dana Desa di Kambupaten Gowa)”. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Diakses pada tanggal 17 Maret 2019.
Muis, MHK. (2014). “Analisi Imlementasi Good Governance dalam Pelayanan
Publik Di Kecamatan Panakukang Kota Makassar”. Jurnal ilmu pemerintahan.
V7, (2). Diakses pada tanggal 24 april 2019. Nawawi, Juanda. (2009). “Membangun Kepercayaan Dalam Mewujudkan Goog
Governance”. Jurnal Ilmu Pemerintahan. V2. (1). Diakses Pada Tanggal 3 Agustus 2019.
98
101
Rahmawati, NE. (2013). Pengaruh Akuntabilitas dan Trasparansi Pemerintah Daerah Terhadap Kepuasan dan Kepercayaan Masyarakat. Skripsi. Universitas Gajah Madah. Diakses pada tanggal 9 Januari 2019.
Soekanto, S. (2006). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Pt.Raja Grofinda. Diakses
pada tanggal 8 Januari 2019. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta Cetakan ke-19. Diakses pada tanggal 6 Januari 2019. Tsalis, AI. (2017). Pengaruh Kepercayaan Terhadap Organizational Citizenship
Behavior (OCB) dengan Nassisme. Skripsi. Universitas Lampung. Diakses pada tanggal 18 Maret 2019.
Umami, R dan Nurodin, NI. (2017) .”Pengaruh Akuntabilitas dan Trasparansi
Pengelolaan Dana Desa”. Jurnal Ilmu Administrasi. 6, (11). Diakses pada tanggal 8 Januari 2019.
Widiyanti, A. (2017) .Akuntabilitas Dan Trasparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa
(Studi Kasus Pada Desa Sumberejo Dan Desa Kandung Di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan). Skripsi. Diakses pada tanggal 8 Januari 2019.
Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber
dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Peraturan Mentri Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Peraturan Mentri dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa. Peraturan Bupati Bone Nomor 28 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Bupati Bone Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Besaran Dana Desa Transfer Pada Setiap Desa Di Kabupaten Bone.
Peraturab Bupati Bone Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Mekanisme Pembagian
Besaran Dana Desa Tahun Anggaran 2016 Di Kabupaten Bone.
102
Peraturan Bupati Bone Nomor 84 Tahun 2017 Tentang Besaran Dana Transfer Pada Setiap Dana Pada Setiap Desa Di Kabupaten Bone.
Peraturan Bupati Bone Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Bupati Bone Nomor 84 Tahun 2017 Tentang Besaran Dana Transfer Pada Setiap Desa Kabupaten Bone Tahun 2018.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
103
L A M P I R A N
101
104
Pembagian Kuesioner kepada Masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone
105
106
107
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudari(i)
Di Tempat
Dengan hormat,
Dengan segala kerendahan hati, izinkanlah Peneliti memohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan pengamatan dan
keadaan yang sebenarnya. Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh data dalam rangka
penyusunan skripsi yang berjudul : PENGARUH AKUNTABILITAS DANA
DESA TERHADAP KEPERCAYAAN MASYARAKAT DI DESA
PAMMUSURENG KECAMATAN BONTOCANI KABUPATEN BONE,
sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan studi Strata 1 jurusan ilmu
pemerintahan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Dalam mengisi kuesioner ini, Bapak/Ibu/Saudara(i) diminta menilai
akuntabilitas dana desa terhadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, dengan cara memberi tanda cheklist (√) pada
kolom pendapat. Kuesioner ini semata-mata untuk tujuan ilmiah, pendapat
Bapak/Ibu/Saudara(i) dijamin kerahasiaannya berdasarkan kode etik dalam
penelitian.
Demikian permohonan Peneliti, atas bantuan dan partisipasinya dihaturkan
banyak terima kasih.
Makassar, 1 Mei 2019
REZKI FATIMAH
REZKI FATIMAH
108
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH AKUNTABILITAS DANA DESA (DD) TERHADAP
KEPERCAYAAN MASYARAKAT DI DESA PAMMUSURENG
KECAMATAN BONTOCANI KABUPATEN BONE
Identitas Responden
Nama : ……………………………………
Alamat : ……………………………………
Pekerjaan : …………………………………….
Petunjuk Pengisian
Pilihlah salah satu jawaban menurut Bapak/Ibu/Saudara (i) yang paling sesuai
dengan kenyataan yang dialami berkaitan dengan AKUNTABILITAS DANA
DESA (DD) terhadap kepercayaan masyarakat di Desa Pammusureng Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone, dengan memberi tanda cheklist (√) pada salah satu
alternatif jawaban yang diangap paling sesuai.
Alternatif jawaban tersebut adalah :
SS
S
KS
TS
STS
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
109
Beri tanda cheklist (√) pada alternatif jawaban yang Anda anggap paling sesuai !
Variabel X
NO.
PERNYATAAN
JAWABAN
SS
S
KS
TS
STS
AKUNTABILITAS HUKUM dan KEJUJURAN
1. Pemerintah desa patuh terhadap hukum dan aturan dalam menjalankan tugasnya.
2. Pemerintah desa terhindar dari penyalahgunaan jabatan, korupsi, dan kolusi.
3. Pemerintah desa sehat tidak malapraktek dan administrasi.
AKUNTABILITAS PROSES
1. Pemerintah desa sesuai dengan proses penyusunan laporan kinerja yang baik.
2. Pemerintah desa memberikan pelayanan publik yang efektif, efesien, cepat responsive dan murah biayanya.
3.
Pemerintah desa menyediakan informasi akuntasi, manajemen, administrasi yang memadai.
NO.
PERNYATAAN
JAWABAN
SS
S
KS
TS
STS
AKUNTABILITAS PROGRAM
1. Pemerintah desa memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.
2. Pemerintah desa mencapai tujuan secara efektif dari setiap pelaksanaan program
110
3. Pemerintah desa melaksanakan program yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan yang sudah ditetapkan
AKUNTABILITAS KEBIJAKAN
1.
Pemerintah desa mempertanggungjawabkan atas penetapan tujuan kebijakan yang memperhatikan kepentingan masyarakat
2. Pemerintah desa bertanggungjawab terhadap dampak yang ditimbulkan dari kebijakan yang suduh ditetapkan
3. Pemerintah desa mempertimbangkan kebijakan dimasa depan
Variabel Y
NO.
PERNYATAAN
JAWABAN
SS
S
KS
TS
STS
KEMAMPUAN
1. Pemerintah desa memiliki kompetensi.
2. Pemerintah desa memiliki pengalaman.
3. Pemerintah desa memiliki ilmu pengetahuan
4. Pemerintah desa memiliki pengesahan institusional
INTEGRITAS
1. Pemerintah desa memiliki konsistensi antara ucapan dan perbuatan.
2. Pemerintah desa memiliki kesetiaan.
3. Pemerintah desa memiliki keterus terangan.
111
4. Pemerintah desa memiliki pemenuhan, keterkaitan, dan kehandalan.
KEBAIKAN HATI
1. Pemerintah desa memiliki perhatian.
2. Pemerintah desa memiliki empati.
3. Pemerintah memiliki keyakinan.
4. Pemerintah desa memiliki daya terima.
112
NAMA-NAMA RESPONDEN
Variabel X
a. Akuntabilitas hokum dan kejujuran
NO
NAMA RESPONDEN
1
2
3
1. Ira wati 4 4 5
2. Ridwan 4 4 5
3. Samriany 5 4 5
4. Sudirman 4 5 5
5. Maming 4 4 5
6. Bantas 4 4 4
7. Hanise 4 4 5
8. Daeng gassian 5 4 5
9. Takin 5 4 4
10. Ridiah 5 4 5
11. Daris 5 4 5
12. Sabang 5 4 5
13. Rustan 4 5 4
14. Darlina 5 4 4
15. Ramang 3 3 2
16. Japar 4 4 5
17. Fatimah 4 3 3
18. Tajudding 5 4 5
19. Cahaya 4 4 4
20. Muha 5 4 5
21. Atto 5 4 4
22. Munira 4 4 4
113
23. Hasriani 4 4 5
24. Hamsia 5 4 5
25. Jusmiana 4 4 5
26. Ruslan putra anggara 4 5 4
27. Rahman 4 4 5
28. Rusdi hidayat 5 4 4
29. Jahra 4 4 5
30. Anro 4 4 5
31. Hawa 3 3 2
32. Nurding 5 4 5
33. Marsuki 3 3 2
34. Fitrawan s.sasmi 5 4 2
35. Suryani, S.Pd 3 2 2
36. Yusup 4 4 5
37. Akbar 4 3 2
38. Badda 5 4 5
39. Rappe 5 4 5
40. Irfan 3 4 4
41. Rahmah 3 4 4
42. Suarmin 2 2 2
43. Rusdianto 3 2 3
44. Hj. Macita 4 4 3
45. Naderad 5 4 4
46. Hj. Hasmidar, S.pd 4 4 4
47. Ifan afandi 4 4 4
48. Rudi 4 3 2
49. Marhagni 4 4 4
114
50. Ade fitrawan 2 1 3
51. Najamuddin 3 2 3
52. Azrar 4 2 4
53. M. sabir 4 4 5
54. Anas A 4 4 5
55. Hedar 4 4 5
56. Murni 3 3 2
57. Ramli 5 4 5
58. Ani tang 4 4 5
59. Mardim 5 4 5
60. Nurnawati 3 3 2
61. M. Amir 5 4 4
62. Muh taufik 2 1 2
63. Intang 5 4 5
64. Attung 5 4 4
65. Najamuddin 4 4 5
66. Miati 4 5 5
67. Afrianti widyasasnita 4 4 4
68. Oda 5 4 5
69. Amiruddin 5 5 5
70. Hasma 3 3 2
71. Ridwan 4 4 4
72. Ngaru 4 4 4
73. Muhlis 5 4 5
74. Patang 5 4 5
75. Hasaming 5 4 5
76. Rahmiati 4 4 5
115
b. Akuntabilitas Proses
77. Anis 5 4 5
78. Jamidang 4 4 4
79. Rahmawati 4 5 5
80. Jusniati 3 1 3
81. Muse 3 2 3
82. Sumiati 4 5 4
83. Akbar Yahyu Saputra 4 4 4
84. Trisna Sulfitri 4 4 4
85. Suharman 5 5 4
86. Epi Rosandi 4 3 4
87. Fitriyana 5 5 5
88. Nurfadillah Umar 4 4 4
89. Sulfianita 1 2 2
90. Pardi 3 3 3
91. Puspianita 4 3 4
92. Supriadi 5 4 5
93. Ridhaldri 4 4 4
Jumlah
NO
NAMA RESPONDEN
1
2
3
1. Ira wati 5 5 4
2. Ridwan 4 5 4
3. Samriany 4 5 4
4. Sudirman 4 5 4
5. Maming 4 5 5
116
6. Bantas 4 5 5
7. Hanise 5 4 5
8. Daeng gassian 5 5 4
9. Takin 4 4 4
10. Ridiah 4 5 5
11. Daris 4 4 4
12. Sabang 5 5 4
13. Rustan 4 5 5
14. Darlina 4 5 4
15. Ramang 2 1 2
16. Japar 4 5 4
17. Fatimah 4 3 3
18. Tajudding 4 4 4
19. Cahaya 4 4 4
20. Muha 4 4 4
21. Atto 4 5 5
22. Munira 4 4 4
23. Hasriani 4 3 3
24. Hamsia 5 4 4
25. Jusmiana 4 5 4
26. Ruslan putra anggara 4 5 4
27. Rahman 4 5 4
28. Rusdi hidayat 4 4 5
29. Jahra 4 5 4
30. Anro 5 5 4
31. Hawa 2 1 2
32. Nurding 5 4 5
117
33. Marsuki 2 1 2
34. Fitrawan s.sasmi 4 5 3
35. Suryani, S.Pd 2 1 2
36. Yusup 4 5 4
37. Akbar 5 2 1
38. Badda 4 5 4
39. Rappe 4 5 5
40. Irfan 4 4 4
41. Rahmah 4 4 4
42. Suarmin 2 2 2
43. Rusdianto 3 2 4
44. Hj. Macita 4 3 3
45. Naderad 5 5 4
46. Hj. Hasmidar, S.pd 3 3 3
47. Ifan afandi 3 3 3
48. Rudi 2 2 2
49. Marhagni 3 3 3
50. Ade fitrawan 1 1 2
51. Najamuddin 3 3 3
52. Adzrar 4 3 4
53. M. sabir 4 5 4
54. Anas A 4 5 5
55. Hedar 4 5 4
56. Murni 2 1 2
57. Ramli 4 5 4
58. Ani tang 4 5 4
59. Mardim 4 5 5
118
60. Nurnawati 2 1 2
61. M. Amir 5 5 4
62. Muh taufik 2 1 1
63. Intang 4 5 5
64. Attung 4 5 5
65. Najamuddin 4 5 5
66. Miati 4 5 4
67. Afrianti widyasasnita 4 4 4
68. Oda 4 5 4
69. Amiruddin 5 5 5
70. Hasma 2 1 3
71. Ridwan 4 4 4
72. Ngaru 5 4 5
73. Muhlis 4 5 4
74. Patang 4 4 4
75. Hasaming 4 4 5
76. Rahmiati 4 5 5
77. Anis 4 5 4
78. Jamidang 4 5 5
79. Rahmawati 4 5 4
80. Jusniati 4 2 3
81. Muse 3 3 2
82. Sumiati 4 5 4
83. Akbar Wahyu Saputra 4 5 4
84. Trisna Sulfitri 4 4 4
85. Suharman 4 5 4
86. Epi Rosandi 5 5 4
119
c. Akuntabilitas Program
87. Firayana 5 5 5
88. Nurfadillah Umar 3 3 4
89. Sulfianita 1 2 2
90. Pardi 3 3 3
91. Puspianita 4 3 4
92. Supriadi 5 5 5
93. Ridhardri 5 5 5
Jumlah
NO
NAMA RESPONDEN
1
2
3
1. Ira wati 3 5 5
2. Ridwan 4 5 5
3. Samriany 4 5 5
4. Sudirman 5 5 5
5. Maming 4 5 5
6. Bantas 4 4 5
7. Hanise 3 4 5
8. Daeng gassian 3 5 5
9. Takin 4 4 5
10. Radiah 3 4 5
11. Daris 4 4 5
12. Sabang 5 4 5
13. Rustan 4 5 5
14. Darlina 4 4 5
15. Ramang 3 3 1
120
16. Japar 5 4 5
17. Fatimah 3 3 3
18. Tajudding 4 4 5
19. Cahaya 4 4 4
20. Muha 4 4 5
21. Atto 3 5 5
22. Munira 4 4 5
23. Hasriani 3 3 3
24. Hamsia 4 4 5
25. Jusmiana 3 4 5
26. Ruslan putra anggara 5 4 5
27. Rahman 4 4 5
28. Rusdi hidayat 3 4 3
29. Jahra 4 5 5
30. Anro 5 4 5
31. Hawa 3 3 1
32. Nurding 4 5 5
33. Marsuki 3 3 1
34. Fitrawan s.sasmi 4 4 2
35. Suryani, S.Pd 1 3 2
36. Yusup 4 5 5
37. Akbar 2 3 4
38. Badda 4 5 5
39. Rappe 4 5 5
40. Irfan 4 4 4
41. Rahmah 4 3 3
42. Suarmin 2 2 2
121
43. Rusdianto 2 2 3
44. Hj. Macita 3 3 3
45. Naderad 4 4 5
46. Hj. Hasmidar, S.pd 3 3 3
47. Ifan afandi 4 4 3
48. Rudi 2 2 2
49. Marhagni 4 3 2
50. Ade fitrawan 2 2 1
51. Najamuddin 2 2 3
52. Azrar 4 3 3
53. M. sabir 4 4 5
54. Anas A 4 5 5
55. Hedar 4 5 5
56. Murni 3 3 1
57. Ramli 5 4 4
58. Ani tang 4 5 5
59. Mardim 4 4 5
60. Nurnawati 3 3 1
61. M. Amir 4 4 5
62. Muh taufik 2 2 2
63. Intang 4 4 5
64. Attung 4 5 5
65. Najamuddin 3 4 5
66. Miati 4 5 5
67. Afrianti widyasasnita 4 4 4
68. Oda 4 5 5
69. Amiruddin 5 5 5
122
70. Hasma 3 3 1
71. Ridwan 3 3 2
72. Ngaru 4 4 4
73. Muhlis 5 4 5
74. Patang 4 4 4
75. Hasaming 3 4 5
76. Rahmiati 3 4 5
77. Anis 4 5 5
78. Jamidang 5 4 5
79. Rahmawati 4 5 5
80. Jusniati 3 3 3
81. Muse 2 2 3
82. Sumiati 4 4 5
83. Akbar Wahyu Saputra 4 4 4
84. Trisna Sulfitri 4 5 4
85. Suharman 4 4 5
86. Epi Rosandi 4 5 5
87. Fitrayana 4 4 4
88. Nurfadillah Umar 3 3 3
89. Sulfianita 1 2 1
90. Pardi 4 3 5
91. Puspianita 4 3 3
92. Supriadi 4 5 5
93. Ridhardri 5 5 5
Jumlah
123
d. Akuntabilitas Kebijakan
NO
NAMA RESPONDEN
1
2
3
1. Ira wati 4 4 5
2. Ridwan 4 4 5
3. Samriany 4 4 5
4. Sudirman 4 4 5
5. Maming 5 4 5
6. Bantas 5 4 5
7. Hanise 5 4 5
8. Daeng gassian 5 4 5
9. Takin 4 4 5
10. Radiah 5 4 5
11. Daris 4 4 5
12. Sabang 4 5 5
13. Rustan 5 4 5
14. Darlina 4 4 5
15. Ramang 2 2 1
16. Japar 4 4 5
17. Fatimah 4 3 3
18. Tajudding 4 4 5
19. Cahaya 4 4 4
20. Muha 4 4 5
21. Atto 5 4 5
22. Munira 5 4 5
23. Hasriani 4 4 4
24. Hamsia 4 4 5
124
25. Jusmiana 4 4 5
26. Ruslan putra anggara 5 5 4
27. Rahman 5 4 4
28. Rusdi hidayat 4 5 4
29. Jahra 4 4 5
30. Anro 5 4 5
31. Hawa 2 2 1
32. Nurding 4 4 5
33. Marsuki 2 2 1
34. Fitrawan s.sasmi 1 3 3
35. Suryani, S.Pd 3 1 1
36. Yusup 4 5 5
37. Akbar 3 4 3
38. Badda 5 4 5
39. Rappe 4 4 5
40. Irfan 4 3 3
41. Rahmah 3 4 4
42. Suarmin 4 2 2
43. Rusdianto 3 4 3
44. Hj. Macita 3 3 3
45. Naderad 5 4 4
46. Hj. Hasmidar, S.pd 3 4 3
47. Ifan afandi 3 4 3
48. Rudi 3 2 2
49. Marhagni 3 4 4
50. Ade fitrawan 2 2 2
51. Najamuddin 3 2 2
125
52. Adzrar 4 3 3
53. M. sabir 5 4 4
54. Anas A 4 4 5
55. Hedar 4 4 5
56. Murni 2 2 1
57. Ramli 4 4 5
58. Ani tang 4 4 5
59. Mardim 5 4 5
60. Nurnawati 2 2 1
61. M. Amir 5 4 4
62. Muh taufik 1 2 2
63. Intang 4 4 5
64. Attung 5 4 5
65. Najamuddin 4 4 5
66. Miati 4 4 5
67. Afrianti widyasasnita 4 4 4
68. Oda 5 4 5
69. Amiruddin 5 5 5
70. Hasma 2 2 1
71. Ridwan 3 3 3
72. Ngaru 5 5 4
73. Muhlis 5 4 5
74. Patang 4 4 5
75. Hasaming 4 5 5
76. Rahmiati 4 4 5
77. Anis 5 4 5
78. Jamidang 5 5 4
126
Variabal Y
a. Kemampuan
79. Rahmawati 4 4 5
80. Jusniati 2 3 2
81. Muse 2 3 2
82. Sumiati 5 4 5
83. Akbar Wahyu Saputra 4 4 4
84. Trisna Sulfitri 4 4 4
85. Suharman 4 4 4
86. Epi rosandi 3 3 4
87. Fitrayanah 4 4 4
88. Nurfadillah umar 3 4 4
89. Sulfanita 3 2 1
90. Pardi 5 4 4
91. Puspianita 4 4 3
92. Supriadi 5 5 5
93. Ridhardri 5 5 4
Jumlah
NO
NAMA RESPONDEN
1
2
3
4
1. Ira wati 5 5 4 4
2. Ridwan 4 5 4 4
3. Samriany 4 5 4 5
4. Sudirman 5 5 4 4
5. Maming 4 5 4 5
127
6. Bantas 5 5 4 4
7. Hanise 4 5 5 4
8. Daeng gassian 5 5 4 4
9. Takin 5 5 4 5
10. Ridiah 4 5 4 5
11. Daris 4 5 5 4
12. Sabang 4 4 4 4
13. Rustan 4 4 4 4
14. Darlina 5 5 4 4
15. Ramang 4 4 4 4
16. Japar 5 5 4 4
17. Fatimah 4 5 4 3
18. Tajudding 4 5 4 4
19. Cahaya 2 2 2 1
20. Muha 5 5 4 4
21. Atto 5 5 4 4
22. Munira 5 5 4 4
23. Hasriani 3 5 4 3
24. Hamsia 4 5 4 5
25. Jusmiana 4 5 4 5
26. Ruslan putra anggara 5 5 4 5
27. Rahman 4 4 4 4
28. Rusdi hidayat 4 5 5 1
29. Jahra 4 5 4 5
30. Anro 4 5 4 4
31. Hawa 2 2 2 1
32. Nurding 5 5 4 5
128
33. Marsuki 2 2 2 1
34. Fitrawan s.sasmi 4 5 4 3
35. Suryani, S.Pd 3 3 3 3
36. Yusup 5 5 4 4
37. Akbar 4 5 3 2
38. Badda 5 5 4 4
39. Rappe 5 5 4 5
40. Irfan 3 4 3 1
41. Rahmah 4 4 4 4
42. Suarmin 2 2 2 2
43. Rusdianto 3 4 3 3
44. Hj. Macita 3 4 4 4
45. Naderad 5 5 5 4
46. Hj. Hasmidar, S.pd 4 4 4 4
47. Ifan afandi 4 4 4 3
48. Rudi 3 2 2 1
49. Marhagni 4 4 4 4
50. Ade fitrawan 2 3 3 3
51. Najamuddin 3 3 3 2
52. Azrar 3 4 3 3
53. M. sabir 4 4 4 4
54. Anas A 4 5 4 4
55. Hedar 5 5 4 4
56. Murni 2 2 2 1
57. Ramli 4 5 4 4
58. Ani tang 5 5 4 3
59. Mardim 5 5 4 5
129
60. Nurnawati 2 2 2 1
61. M. Amir 5 5 5 4
62. Muh taufik 2 3 3 3
63. Intang 5 5 4 5
64. Attung 5 4 5 4
65. Najamuddin 4 5 4 5
66. Miati 5 5 4 4
67. Afrianti widyasasnita 4 4 4 4
68. Oda 4 5 4 4
69. Amiruddin 5 5 5 5
70. Hasma 2 2 2 1
71. Ridwan 3 3 3 3
72. Ngaru 4 5 4 5
73. Muhlis 4 5 5 5
74. Patang 5 5 4 5
75. Hasaming 4 5 4 4
76. Rahmiati 5 5 4 4
77. Anis 5 5 4 3
78. Jamidang 5 5 4 5
79. Rahmawati 4 5 4 5
80. Jusniati 4 4 4 4
81. Muse 3 4 3 3
82. Sumiati 5 5 4 4
83. Akbar Wahyu Saputra 4 5 4 5
84. Trisna Sulfitri 5 5 5 5
85. Suharman 4 4 3 4
86. Epi Rosandi 4 4 4 4
130
b. Integritas
87. Fitrayana 5 4 5 4
88. Nurfadillah Umar 4 3 3 4
89. Sulfianita 2 4 1 3
90. Pardi 4 4 4 4
91. Puspianita 4 4 4 4
92. Supriadi 5 5 5 5
93. Ridhardri 5 5 5 5
Jumlah
NO
NAMA RESPONDEN
1
2
3
4
1. Ira wati 5 5 3 4
2. Ridwan 4 4 3 5
3. Samriany 3 4 4 5
4. Sudirman 3 4 4 5
5. Maming 5 5 3 5
6. Bantas 5 4 5 4
7. Hanise 4 4 3 5
8. Daeng gassian 3 4 3 5
9. Takin 4 5 4 3
10. Ridiah 4 5 3 5
11. Daris 5 5 5 3
12. Sabang 4 4 3 4
13. Rustan 5 5 5 4
14. Darlina 3 4 3 5
15. Ramang 2 2 2 1
131
16. Japar 4 4 3 5
17. Fatimah 4 3 4 3
18. Tajudding 3 4 4 4
19. Cahaya 4 3 3 4
20. Muha 5 5 5 5
21. Atto 4 5 4 3
22. Munira 4 4 4 44
23. Hasriani 4 4 4 3
24. Hamsia 4 3 4 5
25. Jusmiana 5 4 4 5
26. Ruslan putra anggara 5 4 5 4
27. Rahman 4 5 5 4
28. Rusdi hidayat 2 2 2 4
29. Jahra 4 3 4 5
30. Anro 4 3 4 4
31. Hawa 2 2 2 3
32. Nurding 4 5 4 5
33. Marsuki 2 2 2 3
34. Fitrawan s.sasmi 2 5 5 3
35. Suryani, S.Pd 2 1 2 3
36. Yusup 3 3 5 4
37. Akbar 4 3 2 5
38. Badda 3 4 4 5
39. Rappe 4 4 4 4
40. Irfan 3 3 3 4
41. Rahmah 3 3 4 4
42. Suarmin 2 2 2 2
132
43. Rusdianto 2 2 3 4
44. Hj. Macita 3 3 3 3
45. Naderah 4 4 5 4
46. Hj. Hasmidar, S.pd 4 4 4 4
47. Ifan afandi 3 3 4 3
48. Rudi 3 3 2 3
49. Marhaeni 3 3 3 3
50. Ade fitrawan 2 2 3 3
51. Najamuddin 2 2 3 3
52. Adzrar 3 2 3 4
53. M. sabir 4 5 5 4
54. Anas A 4 4 4 4
55. Hedar 4 4 4 4
56. Murni 2 2 2 3
57. Ramli 4 5 4 4
58. Ani tang 4 5 4 5
59. Mardim 3 4 5 4
60. Nurnawati 2 2 2 3
61. M. Amir 4 4 5 4
62. Muh taufik 2 1 2 2
63. Intang 4 3 3 5
64. Attung 4 5 3 5
65. Najamuddin 5 3 4 5
66. Miati 4 4 3 5
67. Afrianti widyasasnita 4 4 4 4
68. Oda 3 5 4 5
69. Amiruddin 3 2 4 4
133
70. Hasma 2 2 2 1
71. Ridwan 2 2 3 3
72. Ngaru 4 4 5 4
73. Muhlis 3 4 5 5
74. Patang 4 5 4 5
75. Hasaming 5 5 4 4
76. Rahmiati 5 3 4 5
77. Anis 4 5 5 5
78. Jamidang 4 3 5 5
79. Rahmawati 4 4 3 5
80. Jusniati 2 3 3 4
81. Muse 3 2 3 3
82. Sumiati 3 4 3 5
83. Akbar Wahyu Saputra 4 5 4 4
84. Trisna Sulfitri 4 5 4 5
85. Suharman 4 3 3 3
86. Epi Rosandi 4 4 4 4
87. Fitrayana 5 4 5 4
88. Nurfadillah Umar 4 3 3 4
89. Sulfianita 2 4 1 2
90. Pardi 3 2 2 3
91. Puspianita 3 3 4 4
92. Supriadi 5 5 5 5
93. Ridhardri 5 5 5 5
Jumlah
134
c. Kebaikan Hati
NO
NAMA RESPONDEN
1
2
3
4
1. Ira wati 5 4 5 4
2. Ridwan 4 5 5 4
3. Samriany 4 4 5 5
4. Sudirman 4 4 5 5
5. Maming 5 5 5 4
6. Bantas 5 5 5 4
7. Hanise 5 4 5 5
8. Daeng gassian 5 5 4 4
9. Takin 5 4 4 4
10. Radiah 5 5 5 4
11. Daris 5 5 5 5
12. Sabang 5 5 4 4
13. Rustan 5 4 5 5
14. Darlina 5 5 4 3
15. Ramang 2 2 4 2
16. Japar 4 4 5 4
17. Fatimah 4 3 4 3
18. Tajudding 5 5 5 5
19. Cahaya 3 3 4 3
20. Muha 5 5 5 5
21. Atto 5 5 4 4
22. Munira 5 5 5 5
23. Hasriani 4 3 4 3
24. Hamsia 5 4 5 4
135
25. Jusmiana 5 4 5 3
26. Ruslan putra anggara 5 4 4 5
27. Rahman 4 4 4 4
28. Rusdi hidayat 5 4 5 4
29. Jahra 5 4 5 4
30. Anro 5 4 5 5
31. Hawa 2 2 4 2
32. Nurding 5 5 5 5
33. Marsuki 2 2 4 2
34. Fitrawan s.sasmi 4 3 4 5
35. Suryani, S.Pd 3 2 4 3
36. Yusup 5 4 5 5
37. Akbar 4 3 4 4
38. Badda 5 5 5 4
39. Rappe 5 5 4 4
40. Irfan 3 4 3 3
41. Rahmah 3 4 3 3
42. Suarmin 2 2 2 2
43. Rusdianto 3 4 3 4
44. Hj. Macita 3 3 4 4
45. Naderad 4 4 4 4
46. Hj. Hasmidar, S.pd 4 4 4 4
47. Ifan afandi 4 4 4 4
48. Rudi 2 2 3 2
49. Marhagni 4 3 4 3
50. Ade fitrawan 2 2 4 4
51. Najamuddin 2 2 2 2
136
52. Azrar 3 4 3 2
53. M. sabir 4 4 4 4
54. Anas A 5 5 4 3
55. Hedar 5 5 5 4
56. Murni 2 2 4 2
57. Ramli 4 4 5 5
58. Ani tang 4 5 5 4
59. Mardim 5 5 5 4
60. Nurnawati 2 2 4 2
61. M. Amir 4 4 4 4
62. Muh taufik 2 2 4 2
63. Intang 5 5 5 5
64. Attung 5 5 4 3
65. Najamuddin 5 5 5 4
66. Miati 5 4 5 4
67. Afrianti widyasasnita 4 4 4 4
68. Oda 5 5 5 5
69. Amiruddin 4 4 4 4
70. Hasma 2 2 4 2
71. Ridwan 3 3 3 3
72. Ngaru 4 4 5 4
73. Muhlis 5 5 5 4
74. Patang 5 4 4 5
75. Hasaming 5 4 5 5
76. Rahmiati 5 5 5 4
77. Anis 5 5 5 5
78. Jamidang 5 5 5 5
137
79. Rahmawati 4 5 5 4
80. Jusniati 4 4 4 3
81. Muse 2 3 3 3
82. Sumiati 5 5 5 5
83. Akbar Wahyu Saputra 4 4 4 4
84. Trisna Sulfitri 4 4 4 4
85. Suharman 3 3 3 3
86. Epi rosandi 4 4 4 4
87. Fitrayana 5 5 5 5
88. Nurfadillah Umar 3 3 4 4
89. Sulfianita 3 3 4 2
90. Sapri 4 4 3 3
91. Suprianita 4 4 4 4
92. Supriadi 5 5 5 5
93. Ridhardri 5 5 5 5
Jumlah
138
Hasil Uji Validitas Variabel X Correlations
Item01 Item02
Item03 Item04 Item05 Item06 Item07 Item08 Item09 Item10 Item11
Item12 Jumlah
Item01
Pearson Correlation 1 .356 .549** .413* .392* .342 -.051 .222 .303 .132 .511** .494** .538**
Sig. (2-tailed)
.054 .002 .023 .032 .064 .787 .239 .103 .485 .004 .006 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item02
Pearson Correlation
.356 1 .648** .277 .507** .458* .325 .468** .468** .349 .545** .424* .661**
Sig. (2-tailed)
.054
.000 .139 .004 .011 .079 .009 .009 .059 .002 .020 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item03
Pearson Correlation
.549** .648** 1 .518** .467** .485** .062 .560** .593** .232 .493** .627** .738**
Sig. (2-tailed)
.002 .000
.003 .009 .007 .747 .001 .001 .217 .006 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item04
Pearson Correlation
.413* .277 .518** 1 .540** .447* .045 .340 .603** .493** .577** .648** .688**
Sig. (2-tailed)
.023 .139 .003
.002 .013 .813 .066 .000 .006 .001 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item05
Pearson Correlation
.392* .507** .467** .540** 1 .679** .339 .524** .697** .655** .721** .739** .856**
Sig. (2-tailed)
.032 .004 .009 .002
.000 .067 .003 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item06
Pearson Correlation .342 .458* .485** .447* .679** 1 .112 .442* .606** .728** .478** .711** .763**
Sig. (2-tailed) .064 .011 .007 .013 .000
.556 .014 .000 .000 .008 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item07
Pearson Correlation
-.051 .325 .062 .045 .339 .112 1 .292 .499** .114 .340 .276 .397*
Sig. (2-tailed)
.787 .079 .747 .813 .067 .556
.117 .005 .550 .066 .140 .030
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item08
Pearson Correlation .222 .468** .560** .340 .524** .442* .292 1 .667** .204 .303 .536** .663**
Sig. (2-tailed) .239 .009 .001 .066 .003 .014 .117
.000 .279 .103 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item09
Pearson Correlation
.303 .468** .593** .603** .697** .606** .499** .667** 1 .540** .547** .825** .882**
Sig. (2-tailed)
.103 .009 .001 .000 .000 .000 .005 .000
.002 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item10
Pearson Correlation .132 .349 .232 .493** .655** .728** .114 .204 .540** 1 .505** .568** .642**
Sig. (2-tailed) .485 .059 .217 .006 .000 .000 .550 .279 .002
.004 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item11
Pearson Correlation
.511** .545** .493** .577** .721** .478** .340 .303 .547** .505** 1 .666** .768**
Sig. (2-tailed)
.004 .002 .006 .001 .000 .008 .066 .103 .002 .004
.000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item12
Pearson Correlation .494** .424* .627** .648** .739** .711** .276 .536** .825** .568** .666** 1 .897**
Sig. (2-tailed) .006 .020 .000 .000 .000 .000 .140 .002 .000 .001 .000
.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Jumlah
Pearson Correlation
.538** .661** .738** .688** .856** .763** .397* .663** .882** .642** .768** .897** 1
Sig. (2-tailed)
.002 .000 .000 .000 .000 .000 .030 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
139
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.908 12
Hasil Uji Validitas Variabel Y
Correlations
Item01
Item02
Item03
Item04 Item05 Item06 Item07 Item08 Item09 Item10 Item11 Item12 Jumlah
Item01
Pearson Correlation 1 .742** .579** .600** .060 .150 .117 .283 .301 .272 .252 .298 .633**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .754 .429 .538 .130 .106 .146 .179 .109 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item02
Pearson Correlation
.742** 1 .815** .650** .034 .000 .066 .347 .356 .185 .468** .268 .653**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .860 1.000 .729 .060 .053 .327 .009 .153 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item03
Pearson Correlation
.579** .815** 1 .444* -.068 -.064 -.017 .128 .279 .089 .416* .286 .492**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .014 .720 .735 .928 .501 .136 .639 .022 .125 .006 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item04
Pearson Correlation
.600** .650** .444* 1 .285 .282 .254 .339 .246 .186 .306 .240 .688**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .014 .127 .132 .175 .067 .191 .325 .100 .201 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item05
Pearson Correlation
.060 .034 -.068 .285 1 .605** .595** .178 .426* .274 .218 .258 .546**
Sig. (2-tailed) .754 .860 .720 .127 .000 .001 .347 .019 .142 .247 .169 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item06
Pearson Correlation
.150 .000 -.064 .282 .605** 1 .456* .208 .437* .563** .081 .394* .586**
Sig. (2-tailed) .429 1.000 .735 .132 .000 .011 .269 .016 .001 .671 .031 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item07
Pearson Correlation
.117 .066 -.017 .254 .595** .456* 1 .014 .318 .198 .086 .485** .508**
Sig. (2-tailed) .538 .729 .928 .175 .001 .011 .942 .087 .293 .650 .007 .004 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item08
Pearson Correlation
.283 .347 .128 .339 .178 .208 .014 1 .451* .508** .506** .384* .594**
Sig. (2-tailed) .130 .060 .501 .067 .347 .269 .942 .012 .004 .004 .036 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item09
Pearson Correlation
.301 .356 .279 .246 .426* .437* .318 .451* 1 .726** .350 .546** .726**
Sig. (2-tailed) .106 .053 .136 .191 .019 .016 .087 .012 .000 .058 .002 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item10
Pearson Correlation
.272 .185 .089 .186 .274 .563** .198 .508** .726** 1 .324 .516** .652**
Sig. (2-tailed) .146 .327 .639 .325 .142 .001 .293 .004 .000 .080 .004 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item11
Pearson Correlation
.252 .468** .416* .306 .218 .081 .086 .506** .350 .324 1 .534** .573**
Sig. (2-tailed) .179 .009 .022 .100 .247 .671 .650 .004 .058 .080 .002 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item12
Pearson Correlation .298 .268 .286 .240 .258 .394* .485** .384* .546** .516** .534** 1 .690**
Sig. (2-tailed) .109 .153 .125 .201 .169 .031 .007 .036 .002 .004 .002 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Jumlah
Pearson Correlation .633** .653** .492** .688** .546** .586** .508** .594** .726** .652** .573** .690** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .000 .002 .001 .004 .001 .000 .000 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.842 12
140
Interpensi Nilai Variabel dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dikatakan valid jika nilai r hitumg ( nilai pearson Correlation ) ˃ r tabel (nilai r tabel untuk pengujian kepada 30 orang responden = 0.36) Juga dikatakan valid jika nilai r hitung (nilai Sig. (2-tailed) ˂ r kritis (= 0.05)
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Akuntabilitas (X)
Resp.
r hitung
nilai
Pearson Correlation
r tabel
r hitung
nilai
Sig. (2-tailed)
r kritis Keputusan
1. 0.38 0.36 0.002 0.05 Valid
2. 0.661 0.36 0.000 0.05 Valid
3. 0.738 0.36 0.000 0.05 Valid
4. 0.688 0.36 0.000 0.05 Valid
5. 0.856 0.36 0.000 0.05 Valid
6. 0.763 0.36 0.000 0.05 Valid
7. 0.397 0.36 0.030 0.05 Valid
8. 0.663 0.36 0.000 0.05 Valid
9. 0.882 0.36 0.000 0.05 Valid
10. 0.642 0.36 0.000 0.05 Valid
11. 0.768 0.36 0.000 0.05 Valid
12. 0.897 0.36 0.000 0.05 Valid
Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.7
Hasil Uji Reliabilitas Tabel 3.2
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Akuntabilitas (X) Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0 Excludeda 0 .0 Total 30 100.0
141
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.908 12 Instrumen penelitian reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha = 0,908 > 0,7
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Kepercayaan (Y)
Resp.
r hitung
nilai
Pearson Correlation
r tabel
r hitung
nilai
Sig. (2-tailed)
r kritis Keputusan
1. 0.633 0.36 0.000 0.05 Valid
2. 0.653 0.36 0.000 0.05 Valid
3. 0.492 0.36 0.006 0.05 Valid
4. 0.688 0.36 0.000 0.05 Valid
5. 0.546 0.36 0.002 0.05 Valid
6. 0.586 0.36 0.001 0.05 Valid
7. 0.508 0.36 0.004 0.05 Valid
8. 0.594 0.36 0.001 0.05 Valid
9. 0.726 0.36 0.000 0.05 Valid
10. 0.652 0.36 0.000 0.05 Valid
11. 0.573 0.36 0.001 0.05 Valid
12. 0.690 0.36 0.000 0.05 Valid
Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kepercayaan (Y)
Case Processing Summary N %
Cases Valid 30 100.0 Excludeda 0 .0 Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
142
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.842 12 Instrumen penelitian reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha = 0,842 > 0,7
1
2
3
4
5
1
RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap Rezki Fatimah, disapa ime. Lahir Balikpapan,
tanggal 14 November 1997, Kelurahan Kahu Kecamatan
Bontocani Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Anak ketiga dari
lima bersaudara dari pasangan Amiruddin dan Nurnawati.
Penulis menempuh pendidikan di SD Inpres 10/73 Kahu
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone dan selesai pada tahun 2009, penulis
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Bontocani Kabupaten Bone dan selesai
pada tahun 2012, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Menengah Atas di SMA Negeri 1 Bontocani Kabupaten Bone dan selesai pada tahun
2015. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada Perguruan Tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik dengan Program Studi Ilmu Pemerintahan. Peneliti sangat
bersyukur, karena telah diberikan kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan
yang nantinya dapat diamalkan dan memberi manfaat.