KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENGADAAN RUMAH IKAN WILAYAH
PANTURA TIMUR BAGI NELAYAN
KEGIATAN PENGENDALIAN PENANGKAPAN IKAN, KAPAL
PERIKANAN DAN ALAT PENANGKAP IKAN
PROGRAM PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP
TAHUN ANGGARAN 2021
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI JAWA TENGAH
2021
KERANGKA ACUAN KERJA
PENGADAAN RUMAH IKAN WILAYAH PANTURA TIMUR BAGI NELAYAN
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021
A. PENDAHULUAN
1. Data Paket Pekerjaan
a. Nama Paket : Pengadaan Rumah Ikan Wilayah Pantura Timur Bagi Nelayan
b. Program : Pengembangan Perikanan Tangkap
c. Kegiatan : Pengendalian Penangkapan Ikan, Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan
d. Nomor DIPA : 00676/DPA/2021
e. Kode Rekening : 5.2.2.28.03
f. Lokasi detail pekerjaan : Kab. Pati dan Kab. Jepara
g. Pagu Anggaran : 1.800.000.000,-
h. Durasi Pekerjaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender
i. HPS : 1.788.000.000,-
j. Jenis Kontrak : Lumpsum
2. Latar Belakang
Isu global terkait dengan keberadaan sumberdaya ikan pada saat ini
adalah adanya indikasi penurunan stok dan kualitas sumberdaya ikan di dunia,
termasuk di Indonesia yang pada gilirannya menjadi pemicu berkurangnya
produktivitas perikanan bahkan telah menimbulkan konflik nelayan yang
memanfaatkan sumberdaya ikan yang sama. Oleh sebab itu pengelolaan
perikanan menjadi penting, tidak hanya pada tataran teoritis yang dikemas
dalam berbagai bentuk seperti diskusi, seminar melainkan juga pada tataran
praktis melalui penerapan pengelolaan perikanan di suatu wilayah perairan.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan dijelaskan bahwa pengelolaan perikanan adalah semua
proses upaya yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis,
perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan alokasi sumberdaya ikan dan
implementasinya serta penegakan hukum dari peraturan perundangan di
bidang perikanan merupakan bagian dari pengelolaan perikanan. Pesan
tersebut dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa pengelolaan perikanan
harus berdasarkan data-data yang relevan.
Provinsi Jawa Tengah mempunyai potensi perikanan yang cukup besar
dimana berada di dua WPP yakni 573 (Laut Jawa) dan 712 (Samudera Hindia).
Bila ditinjau dari Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 45 Tahun 2011 tentang Estimasi Potensi Sumber Daya Ikan
di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia, tercantum
bahwasanya potensi WPP 712 di Laut Jawa sejumlah 836.600 ton / tahun dan
WPP 573 di Samudera Hindia sejumlah 491.700 ton/tahun.
Berdasarkan estimasi potensi di atas, telah terjadi degradasi Sumber
Daya Ikan di wilayah laut Jawa khususnya di Pantai Utara Jawa Tengah
dimana udang-udangan, ikan pelagis kecil mengalami over exploited. Kondisi
demikian ini dikarenakan meningkatnya jumlah armada penangkapan < 5 GT
yang menggunakan alat tangkap ramah lingkungan seperti arad, cantrang, dll
dengan wilayah operasi penangkapan di pesisir.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya peningkatan di bidang
pengelolaan yang mengarah pada perikanan yang bertanggung jawab yang
secara konsisten perlu diterapkan oleh setiap pemangku kepentingan baik dari
unsur pemerintahan, pengusaha dan nelayan serta pihak-pihak lain yang
berkepentingan dalam pengelolaan perikanan. Salah satu strategi yang
diterapkan adalah melalui pembuatan rumah ikan.
Rumah Ikan adalah suatu bangunan yang tersusun dari bahan partisi
plastik jenis polypropylene yang ditempatkan di dasar perairan yang berfungsi
sebagai areal pemijahan bagi ikan-ikan dewasa (spawning ground) dan atau
areal perlindungan asuhan dan pembesaran bagi telur serta anak-anak ikan
(nursery ground) yang bertujuan untuk memulihkan ketersediaan (stok) sumber
daya ikan.
Rumah ikan tersusun dalam satu modul yang terdiri dari komponen-
komponen modul, atraktor dan pemberat. Partisi-partisi yang mempunyai
banyak celah/sekat menyerupai bangunan apartemen agar dapat menjadi
tempat yang nyaman bagi ikan/udang /rajungan yang sedang memijah. Rumah
ikan ini aman bagi induk yang sedang bertelur, dan melindungi larva/juvenil
ikan. Rumah ikan berfungsi sebagai tempat pemijahan dan atau asuhan dari
berbagai jenis ikan. Rumah ikan ini ditempatkan di perairan pantai 2-6 mil dari
daratan dengan kedalaman 20-30 meter serta dapat bertahan terhadap air asin
selama 30-50 tahun.
B. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
Spesifikasi teknis dan gambar pengadaan rumah ikan wilayah Pantura Timur (Kab. Pati dan Kab. Jepara) bagi nelayan mengambil referensi Bambang et al. (2011); BBPPI (2014); DKP Jateng (2015), (2016) serta brosur terkait.
1. Spesifikasi Teknis
A.1 Tugas Pekerjaan
a. Yang dimaksud barang dalam pelaksanaan pengadaan barang untuk tugas pekerjaan ini adalah Pengadaan Rumah Ikan Wilayah Pantura Timur (Kab. Pati dan Kab. Jepara) bagi Nelayan; yang sudah terpasang, ditenggelamkan ke dasar Perairan Kab. Pati dan Perairan Kab. Jepara (WPPNRI 712) pada koordinat yang akan ditentukan kemudian oleh PPK.
b. Rumah ikan adalah seperangkat bahan-bahan tertentu yang dirakit di darat sedemikian rupa hingga membentuk menyerupai rumah tempat berkumpulnya biota laut baik untuk berkembangbiak maupun untuk berlindung. Pada bagian bawah rumah ikan diberi pemberat sedangkan pada bagian permukaan laut diberi pelampung tanda.
c. Pekerjaan Pengadaan Rumah Ikan Wilayah Pantura Timur (Kab. Pati dan Kab. Jepara) bagi Nelayan ini harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan, syarat-syarat yang tercantum dalam KAK, dan Berita Acara Aanwijzing beserta perubahan-perubahannya.
A.2 Spesifikasi Barang
Spesifikasi teknis bahan, komponen dan perlengkapan untuk pekerjaan
Pengadaan Rumah Ikan Wilayah Pantura Timur (Kab. Pati dan Kab. Jepara)
bagi Nelayan adalah sebagai berikut :
No Uraian Pengadaan Volume Spesifikasi
A
Bahan dan Komponen Rumah Ikan per Modul
1. Partisi
2. Tali senar
3. Tali penguat
4. Pita plastik (packing band)
5. Pemberat beton kotak
6. Pemberat beton balok
123
3
0,5
0,5
4
2
keping
rol
rol
rol
buah
buah
Bahan plastik jenis Polyprophylene (PP);
ukuran 33 x 33 cm; terdiri dari partisi tegak (88 keping) dan partisi datar (35 keping).
Bahan Polyamide (PA) monofilamen; No. 500; @ 50 m/rol
Bahan plastik Polyethylene (PE) Ø 4 mm; @ 20 m/rol
Bahan plastik jenis PE; potongan kecil jaring
Bahan semen cor 1:2:3; uk. 33 x 33 x 15 cm
Bahan semen cor 1:2:3; uk. 15 x 15 x 100 cm
Untuk pengadaan 400 modul, maka volume pada masing-masing komponen pada angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 dikalikan 400
B Perlengkapan Pemasangan Modul
1. Coban besar
2. Gunting dan pisau
3. Papan peluncur
4. Bambu tiang peluncur
5. Tali peluncur dan sabuk modul
6. Pemberat tali peluncur beton cor
7. Pelampung tanda lokasi dan tali Ø 10 mm
160
80
160
160
64
160
8
buah
set
buah
buah
rol
buah
unit
Sejenis jarum untuk memasang modul; uk./nomor O.
Peralatan untuk memotong
2 buah bambu/set; ukuran Ø 8-10 cm; panjang minimal 5 m
Bahan PE ukuran Ø 5 mm
2 buah pemberat beton/set; bahan semen cor 1:2:3; ukuran 25 X 25 X 40 cm
Terdiri atas pipa, tali, bendera dan pemberat dasar.
Pipa plastik/paralon p=190 cm, Ø 4 inch dan p=95 cm, Ø 3 inch @ 2 buah;
Pipa besi p=3 m, Ø 1,25 inch; Bendera dari kain satin;
Tali pengikat pipa (PE) Ø 1 mm, panjang secukupnya;
Pemberat dasar beton cor ukuran 20 x 20 x 100 cm;
Tali pemberat (PE) Ø 10 mm, panjang disesuaikan kedalaman perairan.
(Bambang et al. 2011; BBPPI 2014; DKP Jateng 2015; DKP Jateng 2016) 1.3 Uraian Penjelasan Pengadaan Rumah Ikan
1.3.1 Bahan dan Komponen
Bahan dan komponen yang dibutuhkan untuk pengadaan rumah ikan secara
umum dibagi menjadi kerangka rumah ikan, shelter, pemberat, tali cabang koloni, tiang
penuntun dan pelampung tanda. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut :
a) Kerangka rumah ikan; bahan utama berupa partisi plastik (PP) yang terdiri atas partisi
tegak dan partisi datar, dirakit menggunakan tali senar (PA monofilament) No 500 dan
tali penguat (PE) Ø 4 mm.
b) Shelter; bahan utama berupa pita plastik (packing band) dan dapat juga berupa tali PE
Ø 4 mm. Pita plastik dibentuk rumbai-rumbai, dipotong-potong sepanjang 60 cm, tiap
4 potong pita plastik diikat jadi 1 dengan tali senar (PA monofilament) nomor 500.
Mengenai shelter yang dari bahan tali PE Ø 4 mm, tali dipotong sepanjang 10 meter,
digulung membentuk lingkaran Ø 30-35 cm, diikat tali senar (PA monofilament) nomor
500 bagian tengahnya hingga membentuk seperti angka 8.
c) Pemberat; terdapat 4 jenis pemberat yaitu pemberat beton kotak, pemberat beton
balok, pemberat beton peluncur/penuntun dan pemberat dasar untuk pelampung
tanda.
- Pemberat beton kotak keberadaannya menyatu dengan bagian paling bawah sub
modul; 4 partisi tegak dan 1 partisi datar diikat tali senar (PA monofilament) nomor
500 pada 16 titik ikatan sehingga membentuk keranjang; selanjutnya dicor
memakai kerangka besi Ø 6 mm dengan adonan beton cor menggunakan
komposisi 1 bagian semen : 2 bagian batu split : 3 bagian pasir; ukuran pemberat
beton kotak 33 x 33 x 15 cm dengan berat sekitar 28-33 kg.
- Pemberat beton balok memakai kerangka besi Ø 6 mm dengan adonan beton cor
menggunakan komposisi 1 bagian semen : 2 bagian batu split : 3 bagian pasir;
ukuran 15 x 15 x 100 cm dengan berat sekitar 35-40 kg.
- Pemberat beton peluncur/penuntun dibuat menggunakan kerangka besi Ø 6 mm
dan adonan beton cor dengan komposisi 1 bagian semen : 2 bagian batu split : 3
bagian pasir; ukuran 25 x 25 x 40 cm dengan berat sekitar 38-43 kg.
- Pemberat dasar untuk pelampung tanda dibuat dari beton cor dengan komposisi 1
bagian semen : 2 bagian batu split : 3 bagian pasir; ukuran 20 x 20 x 100 cm.
d) Tali; terdapat 3 jenis tali yang digunakan yaitu tali senar (PA monofilamen) nomor 500,
tali penguat (bahan PE) Ø 4 mm, serta tali peluncur/penuntun dan sabuk modul
(bahan PE) ukuran Ø 5 mm.
e) Tiang peluncur/penuntun; terdiri atas bambu (@ Ø 8-10 cm dan panjang 5 meter) serta
tali PE Ø 5 mm.
f) Pelampung tanda, yaitu seperangkat bahan yang terbuat dari pipa plastik/paralon dan
pipa besi, bagian tengah diberi pemberat beton cor, dirakit seperti pada Gambar 7b.
Pelampung tanda diikat atau ditempatkan pada ujung-ujung penebaran koloni
(Gambar 7a). Perakitan pelampung tanda dijelaskan berikut :
- Pipa plastik/paralon (Ø 4 inch, p=190 cm) sebanyak @ 2 buah dan pipa paralon (Ø 3
inch, p=95 cm) sebanyak @ 2 buah serta pipa besi (Ø 1,25 inch, p=3 m) sebanyak
@ 1 buah diikat pada bagian tengah bawah dan ujung dengan tali PE.
- Bagian ujung atau atas diberi bendera
- Pemberat dasar diberi gantungan tali pemberat (PE) Ø 10 mm disambung dengan
tali pelampung ke pipa plastik/paralon.
1.3.2 Pemasangan
a) Partisi
Partisi plastik (bahan PP) merupakan bahan utama penyusun kerangka modul rumah ikan. Partisi terdiri dari 2 bentuk yaitu partisi tegak (vertikal) dan partisi datar (horizontal). Partisi digunakan untuk merangkai 4 sub modul menjadi 1 modul. Tiap 1 modul memerlukan 5 set partisi perangkai. Tiap set partisi perangkai tersusun atas 5 partisi datar yang dirangkai dengan ikatan tali senar (PA monofilamen) pada 8 titik ikatan.
b) Sub Modul
1 sub modul tersusun atas 25 partisi plastik yang terdiri 20 partisi tegak dan 5 partisi datar yang diikat menggunakan tali senar (PA monofilamen) nomor 500. Tiap sub modul terdapat 72 titik ikatan. 1 Sub modul tersusun dari 5-6 set keranjang partisi plastik.
c) Modul
1 modul tersusun dari 4 sub modul dan 25 partisi datar sebagai perangkai. Untuk menyusun 1 modul tersebut digunakan tali senar (PA monofilamen) nomor 500 pada 80 titik ikatan, tiap titik ikatan dibutuhkan tali senar (PA monofilamen) nomor 500 sepanjang 0,8 meter. Ikatan antara kerangka modul dan pemberat balok beton digunakan tali PE Ø 4 mm dengan panjang 2 meter. Pada pemberat beton balok ukuran 15 x 15 x 100 cm terdapat 4 titik ikatan pada tiap pemberat beton balok.
d) Koloni
Koloni merupakan kumpulan modul yang dirangkai menjadi satu kesatuan dengan tiang penuntun/peluncur. Setiap 1 koloni rumah ikan tersusun 4-6 modul (rata-rata 5 modul) yang dirangkai menjadi 1 dengan menggunakan perlengkapan pemasangan berupa tiang dan tali peluncur/penuntun serta tali cabang modul.
2. Gambar
Gambar 1 Bentuk Partisi
Gambar 2 Bahan Kelengkapan Modul
Gambar 3 Perakitan Keping Partisi Menjadi Keranjang
Gambar 4 Susunan Pemberat Partisi (Beton Kotak) dan Sub Modul
Sub Modul
(a) (b)
Gambar 5 Modul (a) dan Pemberat Beton Cor (b)
Gambar 6 Susunan 1 Modul yang terdiri 4 Sub Modul
Gambar 7 Koloni (a) dan Pelampung Tanda (b)
Referensi :
Bambang N, Widodo, Suryadi A, Wassahua Z. 2011. Apartemen Ikan (Fish Appartment): sebagai Pilar Pelestari Sumberdaya Ikan. Semarang (ID): BBPPI.
BBPPI. 2014. Pengadaan Rumpon Dasar. Semarang (ID) : BBPPI.
DKP Jateng. 2015. Dokumen Pengadaan : untuk Pengadaan Rumah Ikan sebanyak 3 Paket di Kabupaten Kendal, Batang, Pemalang. Semarang (ID): Kelompok Kerja Pengadaan Barang, DKP Jateng.
__________. 2016. Dokumen Pengadaan : untuk Pengadaan Rumah Ikan sebanyak 3 Paket di Kabupaten Kendal, Batang, Pekalongan. Semarang (ID): Kelompok Kerja Pengadaan Barang, DKP Jateng.
C. LOKASI PENGIRIMAN/PEKERJAAN.
Lokasi pengiriman/pekerjaan adalah titik bagi yang diserahkan kepada masing-
masing KUB penerima yang dilanjutkan pada lokasi penenggelaman di dasar
Perairan Kab. Pati dan Perairan Kab. Jepara (WPPNRI 712) yang koordinat
penenggelamannya akan ditentukan kemudian oleh PPK.
D. MAKSUD DAN TUJUAN
Bantuan hibah rumah ikan ini dimaksudkan untuk mendukung keberlanjutan
sumberdaya ikan agar tetap tersedia dengan menyediakan atraktor buatan untuk
tempat berkumpul, memijah dan perkembangbiakan ikan, sehingga diharapkan stok
dan keanekaragaman sumberdaya ikan semakin meningkat.
Tujuan pengadaan rumah ikan adalah untuk meningkatkan hasil tangkapan
para nelayan. Hal ini karena rumah ikan memiliki fungsi sebagai daerah pemijahan
(spawning ground), sebagai areal pengasuhan serta pertumbuhan (nursery
ground), dan tempat mencari makan (feeding ground). Hal lain yang lebih penting
dengan adanya pemanfaatan rumah ikan ini akan memberikan dampak yang lebih
luas terhadap sumberdaya ikan dan lingkungan diantaranya untuk :
• Menciptakan areal pemijahan dan perlindungan bagi telur serta anak-anak ikan;
• Merevitalisasi habitat yang rusak;
• Meningkatkan produktifitas yang tidak subur;
• Meningkatkan daya dukung dan produktifitas perairan (stok ikan);
• Menghambat beroperasinya illegal fishing.
Tujuan penting lain adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan
dengan semakin mudah dalam mencari lokasi ikan dan meningkatnya hasil
tangkapan ikan.
E. SASARAN KEGIATAN
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk Nelayan di Provinsi Jawa
Tengah, dengan rincian calon penerima sebagai berikut :
NO NAMA PENERIMA KABUPATEN UNIT SATUAN KETERANGAN
1 KUB. Bino Makmur PATI 100 Modul Pantura Timur
2 KUB. Sido Makmur PATI 100 Modul Pantura Timur
3 KUB. Berkah Samudra JEPARA 100 Modul Pantura Timur
4 KUB KUB BERINGIN JAYA JEPARA 100 Modul Pantura Timur
F. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Pengadaan Rumah Ikan Wilayah Pantura Timur Bagi
Nelayan, terdiri dari komponen kegiatan :
- Persiapan Pekerjaan
- Tender
- Pelaksanaan Pekerjaan
2. Tahap-tahap yang akan dilaksanakan :
a) Persiapan pekerjaan
▪ Verifikasi kelompok calon penerima hibah beserta kelengkapan dokumen
pendukungnya;
▪ Penyiapan dokumen standar dokumen pengadaan secara elektronik
beserta kelengkapan dokumennya, untuk dapat ditenderkan di Unit
Layanan Pengadaan Provinsi Jawa Tengah.
b) Tender
▪ Paket pekerjaan tersebut ditenderkan melalui Biro Administrasi
Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Jawa Tengah, dengan jenis
kontrak Lumpsum.
▪ Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Provinsi Jawa
Tengah TA 2021 pada Kegiatan Pengendalian Penangkapan Ikan, Kapal
Perikanan dan Alat Penangkap Ikan, Program Pengembangan Perikanan
Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah.
c) Pelaksanaan pekerjaan
▪ Jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender, dengan sistem pembayarannya secara sekaligus.
▪ Penyedia akan mendesain, menyediakan, merakit, mengirim di masing-
masing lokasi calon penerima bantuan, menenggelamkan ke dasar
perairan serta mendokumentasi dalam bentuk video seluruh
pelaksanaan pekerjaan.
Jadwal Pelaksanaan Tahapan
No Komponen/Tahapan Bulan Ke -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan Pekerjaan
2 Tender
3 Pelaksanaan Pekerjaan
G. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1. Sebelum penyedia memulai pekerjaan, maka harus memberitahukan kepada Pemberi Pekerjaan (PPK);
2. Penyedia diwajibkan melibatkan nelayan setempat untuk tenaga perakitan (sesuai kebijakan pemerintah provinsi Jawa Tengah) dengan didampingi tenaga ahli.
3. Tenaga ahli untuk penenggelaman harus mempunyai sertifikat selam minimal bintang dua.
4. Penyedia diwajibkan mendokumentasikan semua tahapan kegiatan di darat, atas dan bawah air, serta peta lokasi penenggelaman rumah ikan (hard dan soft copy). Dokumentasi dalam bentuk hard copy dapat berupa foto-foto yang telah dicetak dan didokumentasi dalam album dan diberi penjelasan setiap fotonya. Dokumentasi dalam bentuk soft copy dapat berupa video.
5. Segala ketentuan yang belum diatur dalam KAK ini yang masih termasuk dalam pekerjaan, penyedia harus menyelesaikan sesuai dengan petunjuk serta perubahan-perubahannya sesuai dalam Berita Acara Aanwijzing;
6. Hal-hal yang timbul di dalam pelaksanaan pekerjaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akan dibicarakan dan diatur pemberi tugas. Namun demikian harus dalam surat tertulis yang disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen .
H. DOKUMEN TEKNIS
Dokumen teknis yang harus disediakan oleh penyedia, antara lain :
1. Surat dukungan ketersediaan partisi.
2. Surat kesanggupan :
- Sanggup dan bersedia melaksanakan pekerjaan Pengadaan Rumah Ikan
wilayah Pantura Timur (Kab. Pati dan Kab. Jepara) bagi Nelayan sesuai
spesifikasi teknis dan KAK yang dipersyaratkan;
- Bertanggung jawab penuh atas mutu dan penyelenggaraan pekerjaan
tersebut diatas;
- Sanggup mendatangkan segala bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
pekerjaan tersebut diatas;
- Patuh/tunduk pada ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan
pelelangan yang tertuang dalam Dokumen Pengadaan dan Surat Perjanjian
Penyedia;
- Sanggup melampirkan Sertifikat HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual);
- Melakukan monitoring dan evaluasi pekerjaan setelah pekerjaan dinyatakan
selesai;
- Harga penawaran tersebut termasuk pajak yang berlaku, biaya pengiriman
titik bagi, biaya perakitan, biaya penenggelaman dan biaya dokumentasi di
darat maupun air;
- Membayar tenaga ahli yang mendampingi nelayan dalam perakitan dan
penenggelaman.
I. LAIN – LAIN
1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut dibutuhkan peralatan/ perlengkapan lain penyedia harus menyediakan sendiri dengan biaya menjadi tanggungjawab penyedia;
2. Segala ketentuan yang belum diatur dalam KAK ini akan ditambahkan pada saat Aanwijzing atau dalam Surat Perintah Kerja (SPK) yang akan dibuat kemudian.
3. Biaya yang tercantum dalam HPS/RAB sudah merupakan biaya keseluruhan dalam pekerjaan ini (pembuatan, pengiriman dan penenggelaman).
J. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Pagu anggaran Pengadaan Rumah Ikan wilayah Pantura Timur (Kab. Pati
dan Kab. Jepara) bagi Nelayan pada Kegiatan Pengendalian Penangkapan Ikan,
Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan Program Pengembangan Perikanan
Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran
2021 sebesar Rp. 1.800.000.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah),
sebagaimana Harga Perkiraan Sendiri (HPS) terlampir.
K. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat, semoga terlaksana dengan
lancar, baik dari aspek keuangan maupun manfaat serta tidak ada kendala dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut.
Semarang, Januari 2021
Kepala Bidang Perikanan Tangkap
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
KURNIAWAN PRIYO ANGGORO, SP, MM
NIP. 19690527 199203 1 011