i
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING GUNA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN AKUNTANSI
Studi Kasus : Siswa Kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur VAN LITH
Muntilan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Daniel Fredy Desandika
NIM: 07 1334 038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING GUNA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN AKUNTANSI
Studi Kasus : Siswa Kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur VAN LITH
Muntilan
Oleh:
Daniel Fredy Desandika
NIM: 07 1334 038
Telah disetujui oleh:
Pembimbing,
Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. Tanggal: 07 Februari 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING GUNA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN AKUNTANSI
Studi Kasus : Siswa Kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur VAN LITH
Muntilan
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Daniel Fredy Desandika
NIM: 07 1334 038
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 29 Februari 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitian Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Indra Darmawan S.E., M.Si.
Sekretaris Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.
Anggota Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA.
Anggota Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.
Anggota Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
P.E.R.S.E.M.B.A.H.A.N
Dengan penuh rasa syukur dan bangga, kupersembahkan Karya ini untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menuntun setiap
langkah dalam hidupku
Bapak dan Ibu tercinta, Stephanus Sumadi, S.Pd. dan Bregitha Kartini yang selalu
mencintai, membimbing, dan mendukungku dalam segala hal
Mbak dan adekku tersayang, Regina Deni Riandika, M.Si. dan Dionisius Tedy Sandika
yang selalu mendukungku dengan doa dan perhatian
My Love, Maria Roswita Vidensia Anin yang selalu memberikan
semangat dan perhatian yang sangat berharga
Saudara-saudariku, Komunitas Sant’Egidio
Sahabat seperjuanganku,
PAK 2007 USD
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
M.O.T.T.O
TUHAN YESUS KURANG MELIHAT
KEMAMPUAN KITA, TETAPI TUHAN
YESUS LEBIH MELIHAT KETULUSAN
KITA DALAM BERUSAHA.
Terang akan lebih berarti di tempat yang gelap
Tidak ada seorang yang terlalu miskin yang tidak
dapat membatu seorang miskin lainnya
(Andrea Richardi)
Janganlah bertanya apa yang telah engkau terima dari
orang lain, tetapi bertanyalah apa yang telah kamu
berikan untuk orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Februari 2012
Penulis,
(Daniel Fredy Desandika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama : DANIEL FREDY DESANDIKA
Nomor Mahasiswa : 07 1334 038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING GUNA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN AKUNTANSI
Studi Kasus : Siswa Kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur VAN LITH
Muntilan
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 29 Februari 2012
Yang menyatakan
(Daniel Fredy Desandika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING GUNA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN AKUNTANSI
Studi Kasus : Siswa Kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur VAN LITH
Muntilan
Daniel Fredy Desandika
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode role playing
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi,
khususnya tentang topik analisis bukti transaksi dan jurnal umum.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 2, SMA Pangudi
Luhur VAN LITH Muntilan. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dalam 1 siklus 2 kali putaran dan
menggunakan waktu 2 jam pelajaran. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: (1) instrumen observasi terhadap aktivitas guru, (2)
instrumen observasi terhadap kondisi kelas, (3) instrumen observasi terhadap
siswa, (4) kuesioner motivasi belajar, (5) instrumen refleksi oleh guru mitra dan
siswa, (6) wawancara dengan guru mitra, (7) dokumentasi.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata motivasi belajar siswa
sebelum penelitian adalah 58 dengan kriteria cukup dan hasil perhitungan nilai
rata-rata motivasi belajar siswa sesudah penelitian adalah 65 dengan kriteria
tinggi. Maka, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode role playing pada mata
pelajaran Akuntansi khususnya tentang topik analisis bukti transaksi dan jurnal
umum dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2, SMA Pangudi
Luhur VAN LITH Muntilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF ROLE PLAYING METHOD TO
INCREASE THE STUDENT LEARNING MOTIVATION IN
ACCOUNTING SUBJECT
A Case Study : On the Eleventh Grade of Social and Science Department 2,
Pangudi Luhur Van Lith Senior High School, Muntilan.
Daniel Fredy Desandika
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
The aim of this research is to find out that role playing method can increase
learning motivation of students in studying Accounting with the topic : Analyzing
transaction and general journal.
This subjects of this research are the eleventh grade students of social and
science department 2, Pangudi Luhur Van Lith Senior High School, Muntilan.
This research is a classroom action research (CAR). This research was done in
one cycle that consists of two cycles and used two periods. The research
instruments were : (1) an observation instruments of teacher’s activity; (2) an
observation instruments of classroom atmosphere; (3) an observation instruments
of student’s activities; (4) learning motivation questionnaire; (5) an instruments of
reflection by teacher’s partner and students; (6) interviews with teacher’s partner;
(7) documentation.
Based on the result of calculating average value of student’s learning
motivation done before the research there are about 58 which belong to enough
criteria and about 65 belong to high criteria after the research has been carried out.
So, the results show that the implementation of role playing method in accounting
subject has proven to increase the learning motivation of the eleventh grade
students of social and science department 2, Pangudi Luhur Van Lith Senior High
School, Muntilan, specially about those topics.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Metode
Role Playing Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana S-1 Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program
Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang
merupakan pelajaran berharga bagi penulis. Pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,
saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini
penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Akuntansi.
4. Ibu Cornelio Purwantini, S. Pd., M.SA. selaku Dosen Pembimbing, yang dengan
sabar membimbing penulis dalam menyususn skripsi, memberikan saran,
masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih
untuk semuanya.
5. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. dan Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.
selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.
7. Mbak Aris dan semua karyawan di Sekretariat Pendidikan Akuntansi terima kasih
atas bantuannya kepada penulis selama kuliah di USD.
8. SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, yang telah memberikan tempat dan ijin
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
9. Ibu Susilowati, S.Pd. selaku guru mitra yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk penulis dalam mendukung kelancaran penelitian ini.
10. Kedua Orang Tuaku, Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun financial. Maaf karena telah membuat kalian menunggu lama untuk
kelulusanku.
11. Mbak dan Adikku tercinta yang mendukungku dengan caranya masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
12. Maria Roswita Vidensia Anin yang selalu menjadi sahabat, penyemangat, dan
selalu ada di saat suka dan duka, terima kasih atas motivasi dan semangat yang
diberikan kepadaku.
13. Keluarga besar di Palembang (Alm. Pakde Darman) dan Bude Anas serta Mbak
Tha, Mbak Wien dan Mbak Rien, yang selalu memberikan masukan untuk
membuatku menjadi lebih baik. Bude Ninik, Mas Osa, Mas Petrus dan Mas Yogi
yang selalu memberikan keceriaan ketika aku mengalami kebosanan.
14. Keluarga besar di Belitang, Bulek Warni, Om Japar, Adek Vita dan Jepri serta
keluarga besar di Gunung Kidul (Simbah Putri dan Mbah Kakung, Pakde dan Om
serta keponakanku yang selalu mendoakanku agar menyelesaikan pendidikan ini.
15. Tim Fasilitator (Felix, Danu, Nico, Icha, Kiki, Umi, Mega, dan Agnes) yang
sangat membantu kelancaran penelitian di SMA Van Lith Muntilan.
16. Saudara-saudariku di Komunitas Sant’Egidio yang telah memberikan pelajaran
hidup sehingga aku dapat mencintai orang miskin dengan kesetiaan dan ketulusan.
17. Teman-teman seperjuangan (PAK 2007 USD).
18. Teman-teman kos lama “Grinjing” Heri, Bang Kadir, Bibit, Pace Agus, Pace
Yebi, Bang Velent, Mas Bram, terima kasih banyak atas kebersamaannya selama
tinggal bersamaku. Dan teman-teman kos baru, terima kasih atas kebersamaannya
walaupun dengan waktu yang sangat singkat.
19. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi
perbaikan skripsi ini di kemudian hari. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Yogyakarta, 29 Februari 2012
Penulis,
Daniel Fredy Desandika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
ABSTRACT ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 7
A. Penelitian Tindakan Kelas ................................................................... 7
B. Metode Pembelajaran Role Play ......................................................... 14
C. Motivasi Belajar .................................................................................. 20
D. Akuntansi Perusahaan Jasa .................................................................. 24
E. Kerangka Berpikir ............................................................................... 25
F. Hipotesisi ............................................................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 29
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 29
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 29
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ................................ 30
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 31
F. Prosedur Penelitian .............................................................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
G. Instrumen Penelitian ............................................................................ 36
H. Pengukuran Variabel Motivasi Belajar ............................................... 38
I. Uji Kuesioner ...................................................................................... 39
J. Teknis Analisis .................................................................................... 48
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ....................................................... 51
A. Landasan Penyelenggaraan SMA Pangudi Luhur Van Lith ............... 51
B. Strategi Penyelenggaraan Pendidikan ................................................. 55
C. Semboyan SMA Pangudi Luhur Van Lith .......................................... 92
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ........................................ 100
A. Deskripsi Penelitian ............................................................................ 100
1. Observasi Pra Penelitian ............................................................... 101
2. Siklus Pertama ............................................................................... 114
B. Analisis Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan Metode Role Playing ......................................................... 13 8
1. Deskripsi Data ............................................................................... 138
2. Pengujian Komparatif ................................................................... 144
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN............................. 148
A. Kesimpulan ......................................................................................... 148
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 149
C. Saran .................................................................................................... 150
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 152
Lampiran-Lampiran ........................................................................................... 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Instrumen Sebelum dan Sesudah Penerapan
Role Playing ......................................................................................... 38
Tabel 3.2 Skor Variabel Motivasi Belajar............................................................. 39
Tabel 3.3 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Pertama .................. 40
Tabel 3.4 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Kedua ..................... 42
Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Ketiga ..................... 44
Tabel 3.6 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Pertama ............... 46
Tabel 3.7 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Kedua ................. 47
Tabel 3.8 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Ketiga ................. 47
Tabel 4.1 KTSP SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Struktur Program
Tahun 2011/2012 .................................................................................. 59
Tabel 4.2 Pembagian Tugas Mengajar SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan,
Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 ............................................... 60
Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan Ekstrakulikuler SMA Pangudi Luhur Van Lith
Muntilan, Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 ............................... 61
Tabel 4.4 Keterangan Kode Pendamping SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan,
Tahun Pelajaran 2011/2012 .................................................................. 62
Tabel 4.5 Pembagian Tugas Wakil Kepala Sekolah, Keoordinator Lab, dll SMA
Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Tahun Pelajaran 2011/2012 ......... 63
Tabel 4.6 Daftar Wali Kelas SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Tahun
Pelajaran 2011/2012 ............................................................................. 63
Tabel 5.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Penerapan Metode
Role Playing ......................................................................................... 103
Tabel 5.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum Penerapan Metode
Role Playing ......................................................................................... 107
Tabel 5.3 Analisi Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan Metode
Role Playing ......................................................................................... 109
Tabel 5.4 Hasil Observasi Kondisi Kelas Sebelum Penerapan Metode
Role Playing ......................................................................................... 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Pada Saar Penerapan Metode
Role Playing ......................................................................................... 123
Tabel 5.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Pada Saar Penerapan Metode
Role Playing ......................................................................................... 126
Tabel 5.7 Hasil Observasi Kondisi Kelas Pada Saar Penerapan Metode Role
Playing .................................................................................................. 129
Tabel 5.8 Analisi Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penerapan Metode Role
Playing .................................................................................................. 131
Tabel 5.9 Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode
Role Playing ........................................................................................ 133
Tabel 5.10 Rangkuman Refleksi Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Metode Role Playing ............................................................................ 136
Tabel 5.11 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa................................................... 139
Tabel 5.12 Pengujian Normalitas Berdasarkan One Sample Kolmogrov-
Smirnov............................................................................................... 144
Tabel 5.13 Pengujian Hipotesis Penelitian Berdasarkan Paired Sample Test ...... 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur PTK ........................................................................................... 14
Gambar 4.1 Logo Sekolah SMA Pangudi Luhur Van Lith ................................... 95
Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan .......... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Instrumen Observasi Aktivitas Guru Di Kelas..................... 154
Lampiran 2 Lembar Instrumen Observasi Kondisi Kelas ..................................... 157
Lampiran 3 Lembar Instrumen Observasi Aktivitas Siswa Di Kelas ................... 154
Lampiran 4 Lembar Instrumen Refleksi ............................................................... 159
Lampiran 5 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Role
Palying .................................................................................................. 160
Lampiran 6 Kuesioner Penelitian Sebelum Penerapan ......................................... 161
Lampiran 7 Kuesioner Penelitian Sesudah Penerapan .......................................... 165
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 170
Lampiran 9 Bukti Transaksi .................................................................................. 178
Lampiran 10 Skenario Pembelajaran .................................................................... 185
Lampiran 11 Aturan Role Playing ........................................................................ 187
Lampiran 12 Intruksi Permainan ........................................................................... 189
Lampiran 13 Soal Transaksi Role Playing ............................................................ 200
Lampiran 14 Lembar Jurnal Umum ...................................................................... 202
Lampiran 15 Lembar Buku Kas ............................................................................ 203
Lampiran 16 Daftar Kelompok ............................................................................. 204
Lampiran 17 Pertanyaan Wawancaa ..................................................................... 205
Lampiran 18 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Penerapan
Metode Role Playing ...................................................................... 206
Lampiran 19 Hasil Observasi Aktivitas Siswadi Kelas Sebelum Penerapan Metode
Role Playing ..................................................................................... 209
Lampiran 20 Hasil Observasi Kondisi Kelas Sebelum Penerapan Metode
Role Playing ..................................................................................... 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 21 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Pada Saat Penerapan Metode
Role Playing ..................................................................................... 213
Lampiran 22 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Pada Saat Penerapan
Metode Role Playing ....................................................................... 216
Lampiran 23 Hasil Observasi Kondisi Kelas Pada Saat Penerapan Metode
Role Playing ..................................................................................... 218
Lampiran 24 Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode
Role Playing ..................................................................................... 219
Lampiran 25 Hasil Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran
Role Playing ..................................................................................... 221
Lampiran 26 Data Uji Coba Kuesioner Perhitungan Reliabilitas dan Validitas ... 226
Lampiran 27 Perhitungan Motivasi Sebelum Penerapan Metode Role Playing ... 234
Lampiran 28 Perhitungan Motivasi Sesudah Penerapan Metode Role Playing .... 239
Lampiran 29 Hasil Perhitungan Paired Sample Test ............................................ 244
Lampiran 30 Uangan-uangan ................................................................................ 246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran yang berkualitas ditentukan oleh banyak faktor.
Salah satunya adalah kemampuan guru dalam memilih dan
mengimplementasikan metode pembelajaran. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas), namun yang terjadi
adalah tidak semua guru melakukan PTK. Menurut Kusumah dan Dedi
(2009:2-6) faktor yang menyebabkan guru belum melakukan PTK adalah
sebagaian besar guru kurang memahami profesi guru, guru malas membaca,
guru malas menulis, guru kurang sensitif terhadap waktu, guru terjebak
dalam rutinitas kerja, guru kurang kreatif dan inovatif, guru malas meneliti,
dan guru kurang memahami PTK.
Dalam proses pembelajaran, guru merupakan komponen utama,
oleh karena itu guru dituntut untuk dapat merancang metode pembelajaran
yang kreatif dan inovatif. Guru juga dituntut untuk berani
mengimplementasikan apa yang sudah dirancang. Guru dapat menginovasi
pembelajaran lewat metode, strategi, media dan merancang pembelajaran
yang dapat meningkatkan pemahaman siswa. Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 tentang guru, dalam Kusuma dan
Dedi (2009:414) bahwa keterampilan guru dalam menginovasi proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pembelajaran termasuk dalam kompetensi guru yaitu kompetensi
pedagogik. Kompetensi pedagogik sendiri meliputi pemahaman wawasan
atau landasan pendidikan, pemahaman terhadap peserta didik,
pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan
teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Guru yang memiliki keterampilan dalam proses pembelajaran akan
menimbulkan suasana pembelajaran yang berbeda pada setiap proses belajar
mengajarnya. Suasana pembelajaran yang berbeda dan menarik perhatian
siswa dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap bahan ajar.
Faktor siswa sendiri sangat menentukan berhasil atau tidak pengajaran yang
disampaikan oleh guru, sebab setiap siswa memiliki kondisi ekstrinsik
maupun intrinsik di mana kondisi itu sangat berperan dalam proses belajar
mereka di dalam kelas. Salah satu dari kondisi intrinsik siswa tersebut
adalah motivasi.
Motivasi sebagai motor penggerak di dalam diri seseorang,
sehingga menyebabkan seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu demi
tercapainya tujuan. Sedangkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri seorang siswa yang mampu menimbulkan dorongan
untuk lebih semangat belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran, siswa
yang tidak memiliki motivasi belajar tidak akan melakukan aktivitas belajar
secara baik, dan proses belajar akan tercapai apabila ada motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dari dalam diri siswa. Motivasi belajar dari diri luar siswa juga perlu
dibangkitkan oleh guru dengan cara menginformasikan tujuan belajar,
memberi dorongan, memberi rangsangan, evaluasi dan umpan balik.
Akuntansi sebagai ilmu yang memiliki tingkat kesukaran yang
cukup membutuhkan peranan motivasi belajar. Menurut Sardiman
(2005:83) siswa yang memiliki motivasi belajar, juga memiliki ketekunan
dalam menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, senang bekerja
mandiri, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, senang mempertahankan
pendapat dan senang mencari dan memecahkan soal-soal. Agar siswa
termotivasi untuk belajar lebih lanjut maka perlu diberikan rangsangan
berupa hadiah, pujian, gerakan tubuh (acungan jempol, tepuk tangan),
persaingan yang sehat, dan memberikan nilai terhadap hasil pekerjaan yang
mereka capai.
Bertolak dari urain di atas, peneliti menemukan kecenderungan
yang dilakukan siswa yang kurang memiliki motivasi belajar, diantara
terlihat saat proses belajar mengajar berlangsung seperti kurang
memperhatikan penjelasan guru dengan baik (lebih senang mengobrol
dengan teman satu bangku), saat mengerjakan latihan soal terkadang ada
beberapa siswa yang menunggu hasil pekerjaan temannya, dan kurang
lengkapnya catatan yang dimiliki, akibatnya kurang menguasai materi
dengan baik, bahkan ada yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru berkaitan dengan materi yang baru dipelajari. Selain
beberapa kondisi di atas ada juga beberapa siswa yang memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
penjelasan guru dengan baik, bergairah, senang mengerjakan latihan soal
dan catatan yang lengkap sehingga penguasaan terhadap materi cukup baik
dan pada akhirnya dapat menjawab pertanyaan guru.
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap bahan ajar,
maka banyak ahli pendidikan menciptakan metode-metode pembelajaran
yang dapat membantu siswa dalam memahami materi seperti ceramah,
latihan soal, diskusi, simulasi, sandiwara, demontrasi, role playing, praktek
lapangan, dan permainan. Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian
dengan menggunakan metode role playing. Alasan peneliti menggunakan
metode role playing adalah sebagai berikut:
1. Dengan role playing dapat menciptakan suatu permasalahan kehidupan,
agar proses pembelajaran lebih menarik sehingga berdampak terhadap
motivasi belajar siswa.
2. Dengan role playing akan mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam
proses pembelajaran.
3. Dengan role playing dapat melibatkan proses psikologis seperti sikap,
nilai, dan keyakinan.
Mengacu ketiga hal tersebut, berarti metode role playing dapat
diterapkan pada pembelajaran akuntansi untuk materi siklus akuntansi
perusahaan jasa. Di kelas materi siklus akuntansi perusahaan jasa umumnya
disajikan oleh guru dengan menggunakan metode ceramah dan latihan soal.
Sebagian besar guru memiliki sedikit pengalaman bagaimana akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
diterapkan secara nyata di dunia usaha. Akibatnya motivasi belajar
akuntansi siswa rendah.
Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis tertarik utuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Metode
Role Playing Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akuntansi. Studi Kasus : Siswa Kelas XI IPS 2, SMA
Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan”.
B. Batasan Masalah
Banyak ahli pendidikan menciptakan metode-metode pembelajaran
yang dapat membantu siswa dalam memahami materi seperti ceramah,
latihan soal, diskusi, simulasi, sandiwara, demontrasi, role playing, praktek
lapangan, dan permainan. Dalam hal ini, metode yang digunakan pada
penelitian ini adalaha role playing. Penelitian ini memfokuskan pada
peningkatan motivasi intrinsik dan ekstrinsik belajar siswa pada mata
pelajaran akuntansi, khususnya tentang topik analisis bukti transaksi dan
jurnal umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini:
1. Apakah penerapan metode role playing pada materi analisis bukti
transaki dan jurnal umum dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan, pada mata
pelajaran akuntansi?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi
interinsik dan ekstrinsik belajar siswa kelas XI IPS 2 , SMA Pangudi Luhur
VAN LITH Muntilan, pada mata pelajaran akuntansi dengan penerapan
metode role playing.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
a. Peserta didik
Dengan penelitian ini diharapkan peserta didik dapat meningkatkan
motivasi belajar mata pelajaran akuntansi pada materi analisi bukti
transaksi dan jurnal umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru
dalam rangka penggunaan metode pembelajaran yang mampu
mengaktifkan semua pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Prodi PAK
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi penelitian
selanjutnya berkaitan dengan metode pembelajaran yang mengacu pada
dunia nyata.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya berkaitan dengan penerepan metode pembelajaran role
playing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas (PTK), berasal dari terjemahan bahasa
Inggris Classroom Action Research (CAR). Dari istilah tersebut
Suharsimi, dkk 2006 dalam Mulyasa (2009:10-11) menjelaskan PTK
dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di dalamnya, yakni
penelitian, tindakan dan kelas, dengan paparan sebagai berikut:
a. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu
objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu
untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting
bagi peneliti.
b. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
c. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas
tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah
lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang
dimaksud dengan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam
waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dan dari guru
yang sama pula.
Sedangkan Stephen Kemmis dan Wilf Carr (1986) dalam Mulyasa
(2009:5) sendiri mengemukakan Penelitian tindakan adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk penelitian reflektif diri
yang melibatkan sejumlah partisipan (guru, peserta didik, kepala
sekolah, dan partisipan lain) di dalam situasi sosial
(pembelajaran) yang bertujuan yntuk membuktikan kerasional
dan keadilan terhadap: a)praktik sosial dan pembelajaran yang
mereka lakukan; b) pemahamam mereka terhadap praktek-
praktek pembelajaran; serta c) situasi dan institusi yang terlibat
didalamnya.
Dan menurut Kusumah dan Dwitagama (2009:9) mengemukakan:
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1)
merencanakan, (2) melaksanakan, (3) merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipasif dengan tujuan memperbaiki
kinerjanya sebgai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
Dari pengertian di atas Muslich (2009:9-10) memaparkan beberapa
kata-kata kunci yang terkait dengan PTK:
a. PTK bersifat reflektif, maksudnya PTK diawali dari proses
perenungan atas dampak tindakan yang selama ini dilakukan
guru terkait dengan tugas-tugas pembelajaran di kelas.
b. PTK dilakukan oleh pelaku tindakan, maksudnya PTK
dirancang, dilaksanakan, dan dianalisis oleh guru yang
bersangkutan dalam rangka ingin memecahkan masalah
pembelajaran yang dihadapi di kelas.
c. PTK dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
maksudnya dengan PTK diharapkan dapat meningkatkan
kualitas berbagai aspek pembelajaran sehingga konmpetensi
yang menjadi target pembelajaran dapat tercapai secara
maksimal (efektif dan efesien).
d. PTK dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan
sikap mawas diri, maksudnya adalah setiap langkah yang
dilakukan dalam PTK harus dilakukan dengan terprogram
dan penuh kesadaran sehingga dapat diketahui aspek-aspek
mana yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki demi
tercapainya kompetensi yang ditargetkan.
e. PTK bersifat situasional dan kontekstual, maksudnya PTK
selalu dilakukan dalam situasi dan kondisi tertentu, untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kelas dan topik mata pelajaran tertentu sehingga simpulan
atau hasilnya pun hanya diarahkan pada konteks yang
bersangkutan, bukan untuk yang lain.
2. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Hopkins (1993:57-61) dalam Aqib (2006:17-18) ada 6
prinsip dasar PTK:
a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apa pun metode
PTK yang diterapkannya seyogianya tidak mengganggu
komitmennya sebagai pengajar.
b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut
waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang
menggangu proses pembelajaran.
c. Metode yang digunakan harus reliable, sehingga
memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan
hipotesis secara menyakinkan, mengembangkan strategi
yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta
memperoleh data yang dapat dugunakan untuk menjawab
hipotesis yang dikemukakannya.
d. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya
merupakan masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak
dari tanggung jawab professional.
e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus bersikap
konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan
prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.
f. Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan
class room excerding perspective, dalam arti permasalahan
tidak terlihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata
pelajaran tertentu, melainkan perspektif misi sekolah secara
keseluruhan. Sebagai contoh sekolah. Sekolah adalah
memperbaiki sekolah, sedangkan pengawas sekolah
memperbaiki sitem pendidikan . PTK hanyalah sebuah
model, yang terpenting proses memperbaiki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Syarat Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Arikunto (2008:23-24) ada beberapa syarat yang harus
diperhatikan dalam penelitian tindakan kelas:
a. Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai hal-hal
yang terjadi dalam pembelajaran, dengan demikian dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Penelitian tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukannya
pencermaan terus menerus, objektif, dan sistematis, sehingga
diketahui secara pasti tingkat keberhasilan dan
penyimpangan yang terjadi.
c. Penelitian tindakan harus dilaksanakan sekurang-kurangnya
dalam dua siklus. Hal ini bertujuan agar kekurangan-
kekurangan pada siklus pertama dapat diperbaiki dalam
siklus kedua, begitu pula seterusnya.
d. Penelitian tindakan terjadi secara wajar. Dalam hal ini PTK
tidak dilakukan dengan mengubah aturan dan jadwal yang
sudah ada, dan tidak merugikan siswa.
e. Penelitian harus benar-benar disadari oleh peneliti maupun
pihak yang menjadi pelaku. Hal ini bertujuan agar pihak-
pihak yang terkait dapat mengungkapkan kelebihan dan
kekurangan yang telah dilakukan dibandingkan dengan
rencana yang ada.
f. Penelitian tindakan harus benar-benar menunjukan adanya
tindakan yang dilakukan oleh sasaran tindakan. Jadi, dalam
PTK siswa benar-benar ikut berperan dalam penelitian bukan
hanya guru.
4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas memberikan manfaat bagi peneliti, dalam
hal ini khususnya adalah guru selaku pelaku penelitian. Menurut
Kusuma dan Dwitagama (2009:14) secara umum manfaat PTK
adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Menumbuhkan kebiasaan menulis
Melalui PTK guru akan terbiasa untuk menulis. Hal ini
penting karena guru-guru sekarang ini lebih dituntut untuk
membuat banyak karya tulis.
b. Menumbuhkan budaya meneliti
Budaya meneliti dari pihak guru pada waktu-waktu yang lalu
dirasakan masih minim. Dengan adanya PTK ini diharapkan
guru termotivasi untuk meneliti dari hal yang paling
sederhana yaitu kelas di mana mereka mengajar.
c. Menggali ide baru
Masalah-masalah yang dihadapi guru di dalam kelas
tentunya sangatlah banyak dan sering terjadi. Masalah-
masalah tersebut sebenarnya dapat diatasi melalui PTK.
Dengan demikian ada pemecahan baru atau ide baru yang
muncul dari adanya penelitian tindakan kelas.
d. Melatih pemikiran ilmiah
Guru diharapkan dapat berpikir secara ilmiah untuk
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Dalam
hal ini masalah yang diangkat haruslah masalah yang
berkaitan dengan pembelajaran bukan masalah yang lain.
Langkah untuk menemukan masalah dilakukan dengan
pengamatan. Setelah melakukan pengamatan dilanjutkan
dengan menganalisis, dan merumuskan masalah, dan
merencanakan PTK dalam bentuk perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi.
e. Mengembangkan keterampilan
Tujuan utama PTK adalah mengubah perilaku guru, peserta
didik, peningkatan atau perbaikan kualitas pembelajaran, dan
mengubah kerangka pelaksanaan pembelajaran guru di kelas.
Jadi, dapat disimpulkan PTK bermaksud untuk
mengembangkan keterampilan guru mengenai pendekatan
dalam pembelajaran.
f. Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas
Masalah-masalah yang ada di kelas seperti kondisi kelas
yang kurang kondusif untuk pembelajaran, menurunnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
minat siswa dalam pembelajaran, dan sebagainya dapat
diatasi dengan penelitian tindakan kelas. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
5. Karakteristik PTK
Menurut Muslich (2009:12-14) karakteristik dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Masalah PTK berawal dari guru, maksudnya PTK haruslah
diilhami oleh permasalahan praktis yang dihayati oleh guru
sebagai pelaku pembelajaran di kelas.
b. Tujuan PTK adalah memperbaiki pembelajaran, dengan PTK
guru akan berupaya untuk memperbaiki praktik pembelajaran
agar menjadi lebih efektif.
c. PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif, Pelaksanaan
PTK dapat dilaksanakan secara kolaborasi antara guru dengan
dosen atau rekan sejawat. Hal tersebut dapat menambah
masukan tentang prosedur yang benar.
d. PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya
tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di
kelas, hal tersebut berupa penggunaan metode pembelajaran,
penerapan strategi, pemakaian media, dan hal-hal yang bersifat
inovatif.
e. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik
pendidikan, saat penelitian dilaksanakan guru dengan
melibatkan siswa, guru akan memperoleh balikan yang bagus
dan sistematis untuk perbaikan praktik pembelajaran.
6. Model Penelitian Tindakan Kelas
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
kelas, namun secara garis besar menurut Sulipan pada karya
ilmiahnya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas (hal 9)
menyatakan secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
dilalui, yaitu tahap (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) Refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 2.1
Alur PTK
B. Metode Pembelajaran Role Playing
1. Pengertian Role Play
Menurut Zaini, dkk (2008:98) Role Play adalah suatu aktivitas
pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pendidikan yang spesifik. Role play berdasar pada tiga aspek utama
dari pengalaman peran dalam kehidupan sehari-hari:
a. Mengambil peran (Role-talking), yaitu tekanan ekspektasi-
ekspetasi social terhadap pemegang peran.
b. Membuat peran (Role-making), yaitu kemampuan pemegang
peran untuk berubah secara dramatis dari satu peran ke peran
lain dan menciptakan serta memodifikasi peran sewaktu-waktu
diperlukan (Roberts, 1991).
c. Tawar menawar peran (Role-negotiation), yaitu tingkat dimana
peran-peran dinegosiasikan dengan pemegang-pemegang peran
yang lain dalam parameter dan hambatan interaksi sosial.
Dalam proses role-play peserta diminta untuk:
Mengandaikan suatu peran khusus.
Masuk dalam situasi yang bersifat simulasi dan scenario.
Bertindak persis menurut peran yang diperankan.
2. Macam-Macam Pendekatan Role Playing
Ada beberapa pendekatan role playing yang biasa digunakan di dalam
kelas. Menururt Zaini, dkk (2008:101-104) empat role-play pokok
yang digunakan didalam kelas antara lain:
a. Pendekatan berbasis keterampilan (skills-based aprroach)
Dalam pendekatan ini peserta didik diharapkan untuk:
1) Memperoleh suatu keterampilan, kemampuan atau sikap yang
sering melalui perilaku model dengan seperangkat kriteria.
2) Melatih sifat-sifat sampai benar-benar terinternalisasi dengan
mengikuti kriteria yang ada.
3) Mendemonstrasikan sifat tersebut kepada yang lain untuk
tujuan evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Pendekatan berbasis isu (issues-based approch)
Pemain secara aktif mengeksplorasi suatu isu dengan
mengandaikan peran-peran dari manusia dalam kehidupan nyata
yang berselisih satu sama lain untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dari pendekatan ini siswa diharapkan untuk:
1) Meneliti sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang mengelilingi
suatu isu
2) Meneliti sikap, kepercayaan yang dianut oleh manusia tertentu.
3) Menjadikan dirinya berpihak pada pemeran yang memegang
posisi yang sama.
4) Berunding atau berdebat dengan mereka yang memegang
posisi yang berbeda.
5) Mungkin mengambil pendirian dari yang bertentangan dengan
suatu isu.
c. Pendekatan berbasis problem (problem-based approach)
Dalam pendekatan berbasis problem siswa diharapkan untuk:
1) Menarik pengetahuan dari suatu wilayah disiplin ilmu tertentu.
2) Menggunakan pengetahuannya sendiri secara tepat.
3) Menerapkan pengetahuan dalam serangkaian tantangan.
4) Mereaksi secara tepat terhadap problem yang muncul.
5) Mencapai solusi yang telah dipertimbangkan dengan
berdasarkan alasan yang dibenarkan.
d. Pendekatan berbasis spekulasi(speculative-based approach)
Dalam pendekatan ini peserta didik dilibatkan dalam membuat
spekulasi terhadap pengetahuan masa lalu, peristiwa masa lampau,
atau yang akan datang dengan menggunakan aspek-aspek yang
diketahui dari wilayah subjek tertentu dan pengetahuan yang
dimilikinya secara interaktif.
Dalam pendekatan ini siswa diharapkan :
1) Membangkitkan pengetahuan untuk mengisi celah antara
informasi yang diketahui dengan yang tidak diketahui.
2) Menggunakan bukti untuk membuat penilaian yang mendasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3) Merekonstruksi kemudian merepresentasi interaksi tertentu
untuk menganalisis peristiwa.
3. Pendekatan Role Playing
Ketika seorang guru/dosen berkeinginan menggunakan salah satu
pendekatan yang ada, hendaknya pemilihan didasarkan atas persepsi
pesrta didik, tujuan pendidikan, serta jumlah waktu yang tersedia.
Menurut Zaini, dkk (2008:107-108), ada tiga pendekatan yang umum
yang terdapat dalam role-play antara lain:
a. Role playing sederhana (simple role-palying)
Pada tipe ini peserta didik diberi pesan-pesan khusus dan
seperangkat skenario. Kemudian mereka diminta untuk
menerangkan secara spontan problem yang telah ditentukan. Cirri
pokok dari pendekatan ini bahwa semua pasangan peserta didik
akan mengerjakan tugasnya dalam waktu bersamaan.
b. Role playing latihan (role playing exercises)
Role play tipe ini merupakan role-play berbasis keterampilan dan
menuntut persiapan. Peserta didik akan membutuhkan informasi
atau latar belakang faktual sebelum memasuki role-play. Tipe ini
biasa melibatkan pendekatan “bagaimana caranya” (how to).
c. Role playing yang di perpanjang (extended role-play)
Di sini peserta didik membutuhkan persiapan baik briefing tentang
scenario maupun briefing tentang peran-peran mereka. Peserta
didik akan memerankan peran yang sesuai dengan scenario yang
telah ada baik sebagai propesional atau sekedar amatiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Fase-Fase Role Playing
Menururt Zaini, dkk (2008:104-116) role playing dapat dilakukan
dalam tiga tahap yaitu: perencanaan, interaksi, dan refleksi atau
evaluasi. Berikut ini adalah uraian ketiga tahap tersebut:
a. Perencanaan dan persiapan
Sebelum kita melakukan suatu kegiatan maka kita harus membuat
perencanaan yang baik. Karena perencanaan yang baik akan dapat
memberikan hasil yang baik pula. Dalam role playing ada beberapa
perencanan yang harus dilakukan yaitu:
1) Mengenal peserta didik.
Sebagai seorang guru yang baik maka pasti kita akan
mengetahui bagaimana kondisi peserta didik kita. Misalnya saja
jumlah peserta didik, pemahaman peserta didik tentang materi
yang diajarkan, pengalaman sebelumnya tentang role playing,
kelompok umur, latar belakang peserta didik, minat dan
kemampuan peserta didik, dan kemampuan peserta didik untuk
melakukan kolaborasi.
2) Menentukan tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran harus didefinisikan secara jelas agar
memiliki fokus kerja yang jelas. Selain dirumuskan dengan
jelas hendaknya tujuan pembelajaran tersebut diungkapkan
kepada peserta didik atau siswa.
3) Mengidentifikasi skenario dan penempatan peran
Dari masalah yang ada disekitar peserta didik yang akan
diangkat dalam role playing maka harus disusun dalam bentuk
skenario. Skenario yang ada tersebut akan memberikan
informasi tentang apa yang harus diketahui oleh peserta didik.
Setelah kita membuat skenario untuk suatu materi tertentu
maka kita akan menempatkan beberapa peran yang sesuai
dengan skenario yang telah kita buat.
4) Mempertimbangkan hambatan yang bersifat fisik
Sebelum dilaksanakan role playing maka kita harus benar-
benar memperhatikan hambatan-hambatan yang berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
piranti fisik seperti ketersediaan ruangan, kondisi kelas dan
sebagainya.
5) Merencanakan waktu
Pelaksanaan role playing akan sangat tergantung dari jenis role
playing yang diterapkan. Namun sekiranya perbandingan waktu
yang sering digunakan antara pendahuluan, interaksi, dan
evaluasi adalah 1:3:2.
6) Mengumpulkan sumber informasi yang relevan
Setelah semua hal-hal yang pokok telah diperhatikan maka kita
juga memerlukan tambahan informasi untuk memperkuat
skenario yang telah kita buat.
b. Interaksi
Adapun langkah-langkah pengimplementasian rencana kedalam
aksi adalah:
1) Membangun aturan dasar.
2) Mengeksplisitkan tujuan pembelajaran.
3) Membuat langkah-langkah yang jelas.
4) Mengurangi ketakutan di depan publik.
5) Mengambarkan skenario atau situasi.
6) Mengalokasikan peran
7) Member informasi yang cukup
8) Menjelaskan peran pengajar dalam role playing
9) Memulai role playing.
c. Refleksi dan Evaluasi
1) Refleksi
Setelah kita melakukan serangkain kegiatan role playing maka
harus diadakan refleksi. Dari kegiatan pembelajaran yang baru
saja dilakukan ada banyak hal yang ditemukan oleh peserta
didik maupun guru. Dalam refleksi ini peserta didik maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
guru mengemukakan manfaat dan pengetahuan yang diperoleh
serta perasaan mereka selama mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan role playing.
2) Evaluasi
Evaluasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses
pembelajaran role playing berlangsung. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk memberikan masukan mengenai hal-hal apa
saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran role
playing dan hal mana yang harus dipertahankan.
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Dalam http://pgribanjarsari.wordpress.com/2010/01/11/upaya-guru-
dalam-motivasi-belajar/ pengertian motivasi dapat dipaparkan dari
beberapa tokoh, diantaranya:
a. Pendapat yang dikemukakan oleh Mc. Donald (2009 : 73)
menyebutkan bahwa “Motivasi adalah perubahan energi pada diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.
b. Menurut Ngalim Purwanto (1990 : 61) “Motivasi atau dorongan
adalah suatu penyataan yang kompleks di dalam suatu organisme
yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan atau
perangsang”.
c. Pendapat Rochman Matawijaya (1985 : 46) menyebutkan bahwa
“Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motivatif
menjadi perbuatan atau tingkah laku, yang mengatur perbuatan atau
tingkah laku untuk memuaskan kebutuhan atau mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Berdasarkan pemaparan dari beberapa tokoh di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi adalah daya dorong/penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat memuaskan dan
mencapai sebuah tujuan. Sedangkan Belajar menurut KBBI (2008:23)
adalah 1) berusaha mengetahui sesuatu; 2) berusaha memperoleh ilmu
pengetahuan (kepandaian, keterampilan). Jadi, dapat saya katakan
dalam hal proses pembelajaran bahwa motivasi belajar adalah daya
dorong seseorang baik secara sadar atau tidak untuk melakukan
tindakan ( belajar) dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2. Ciri-Ciri Motivasi Belajar
Sardiman (2009 : 83) memaparkan ciri-ciri motivasi belajar yang ada
pada diri setiap orang, sebagai berikut :
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam
waktu lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat
puas dengan prestasi yang tekah dicapainya).
c. Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah untuk orang
dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi,
keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap tindak
kriminal amoral, dan sebagainya).
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat bosan dengan tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau yakin akan sesuatu).
g. Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Proses belajar akan berlangsung dengan baik bila siswa/siswi tekun
menghadapai tugas, ulet dalam belajar, mampu menunjukkan minat,
senang belajar mandiri, bosan dengan tugas rutin yang diberikan oleh
guru, mampu mempertahankan pendapat yang dikemukakan, dan
senang memecahkan permasalahan atau soal-soal yang diberikan oleh
guru.
3. Jenis-Jenis Motivasi Belajar
Sardiman (2009:89-91), menyebutkan jenis motivasi antara lain:
a. Motivasi interinsik
Yang dimaksud motivasi interinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dari setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik
Yang dimaksud motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif
dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
4. Indikator-Indikator Motivasi belajar
Hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator yang mendukung.
Menurut Uno (2007:23) indikator-indikator motivasi belajar sebagai
berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan untuk belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita untuk masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif.
5. Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar
Sardiman (2009 : 91-94) mengemukakan bahwa ada beberapa bentuk
dan cara yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan motivasi
belajar siswa di sekolah, antara lain :
a. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan siswa.
Angka-angka yang baik bagi siswa merupakan motivasi yang
sangat kuat, tetapi juga banyak siswa bekerja atau belajar hanya
ingin naik kelas saja.
Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka
seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati. Oleh karena
itu, guru harus mencari solusi bagaimana cara memberikan angka
yang terkait dengan nilai yang terkandung dalam setiap
pengetahuan, sehingga tidak hanya nilai kognitif saja, melainkan
juga keterampilan dan afektifnya.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah
selalu demikian karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin
tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak
berbakat untuk pekerjaan tersebut.
c. Saingan/Kompetisi
Saingan/Kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi belajar
siswa. Persaingan antar individu maupun kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Memberi Ulangan/Tes
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Yang harus diingat oleh guru jangan terlalu sering
memberi ulangan, hendaknya bila akan ulangan harus
diberitahukan terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Mengetahui Hasil
Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada
motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan harapan
hasilnya akan terus meningkat.
f. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugas
dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian merupakan bentuk
motivasi yang positif.
g. Hukuman
Hukuman sebagai bentuk motivasi yang negatif, tetapi kalau
diberikan secara bijak dapat menjadi alat motivasi yang baik.
h. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan pada diri anak
didik sehingga hasilnya akan lebih baik pula.
i. Minat
Minat muncul karena ada kebutuhan. Proses belajar akan berjalan
lancar kalau disertai minat yang kuat.
j. Tujuan yang Diikuti
Rumusan yang diikuti dan diterima baik oleh siswa merupakan alat
motivasi yang sangat penting. Dengan memahami tujuan yang
harus dicapai, maka akan timbul gairah untuk belajar.
D. Akuntansi Perusahaan Jasa
Menurut American Accounting Association dalam Alam .S (2004:2)
akuntansi adalah “…suatu proses pengindentifikasian, pengukuran dan
pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian dan
pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang
menggunkan informasi keuangan tersebut.”
Sedangkan Sariono, dkk (2007:148) memaparkan mengenai
perusahan jasa adalah perusahaan yang menyediakan berbagai layanan
atau produksi produk yang tidak berwujud dengan tujuan mencari laba.
Namun demikian, perusahaan jasa tetap memerlukan barang berwujud
fisik dalam proses kegiatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Salah satu tahap akuntansi ialah pencatatan. Tahap pencatatan
merupakan langkah pertama dalam pembukuan. Setiap catatan transaksi
harus memiliki sumber atau bukti tertentu. Bukti itu disebut dokumen
sumber. Bukti pencatatan sangat penting karena merupakan sumber data
dalam pencatatan dalam akuntansi. Tahap pencatatan dimulai dengan
mencatat dukumen sumber ke jurnal, kemudian dipindahbukukan ke buku
besar.
1. Macam-macam bukti transaksi
Macam-macam bukti transaksi yang digunakan pada perusahaan jasa
antara lain:
a. Kuintansi, merupakan surat bukti telah membayar suatu jumlah
uang tertentu.
b. Nota, adalah bukti pembelian atau bukti penjualan barang yang
dilakukan secara tunai.
c. Faktur, merupakan bukti penjualan yang dilakukan secara kredit.
2. Jurnal umum
Jurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi-
transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan
kronologis. Prosesnya disebut menjurnal.
E. Kerangka Berpikir
Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk berbuat. Berawal dari kata motif itu maka menurut KBI
(2003:950), motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Sedangkan Sardiman (2009:73) mengatakan bahwa motivasi
adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif. Siswa akan mengalami
proses pembelajaran yang menarik apabila motivasi yang ada di dalam
dirinya berkembang dengan baik. Tugas guru sebagai motivator adalah
membuat siswa termotivasi. Siswa yang termotivasi pasti akan berperan
dalam proses pembelajaran. Menurut Uno (2007:23), agar siswa memiliki
motivasi belajar, guru minimal harus menumbuhkan dan menciptakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
indikator-indikator motivasi belajar tercapai yaitu: (1) adanya hasrat dan
keinginan untuk berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan untuk
belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, (4) adanya
penghargaan dalam belajar, (5) adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar, dan (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Ketika
indikator itu sudah tercapai, maka siswa akan lebih aktif untuk berperan
dalam proses pembelajaran, dalam hal ini pada pelajaran akuntansi.
Motivasi belajar siswa sangat diperlukan dalam proses
pembelajaran. Oleh karenanya guru harus menjaga atau bahkan
meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa
dapat dilakukan dengan cara mengaplikasikan metode pembelajaran yang
dapat melibatkan semua siswa berperan aktif. Banyak ahli pendidikan
menciptakan metode-metode pembelajaran pendamping yang dapat
membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajar seperti, latihan
soal, diskusi, simulasi, sandiwara, demontrasi, role playing, praktek
lapangan, dan permainan.
Berdasarkan dari hasil kecenderungan yang dilakukan siswa,
ditemukan bahwa motivasi belajar siswa rendah. Hal itu terlihat saat
proses belajar mengajar berlangsung seperti kurang memperhatikan
penjelasan guru dengan baik (lebih senang mengobrol dengan teman satu
bangku), saat mengerjakan latihan soal terkadang ada beberapa siswa yang
menunggu hasil pekerjaan temannya, dan kurang lengkapnya catatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dimiliki, akibatnya kurang menguasai materi dengan baik, bahkan ada
yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru berkaitan
dengan materi yang baru dipelajari. Selain beberapa kondisi di atas ada
juga beberapa siswa/siswi yang memperhatikan penjelasan guru dengan
baik, bergairah, senang mengerjakan latihan soal dan catatan yang lengkap
sehingga penguasaan terhadap materi cukup baik dan pada akhirnya dapat
menjawab pertanyaan guru. Perilaku siswa tersebut menurut guru
disebabkan karena materi akuntansi dirasakan sulit bagi siswa, dan metode
pembelajaran ceramah yang digunakan membuat siswa jenuh, sehingga
siswa cenderung tidak mau mendengarkan dan memperhatikan pelajaran
Akuntansi serta siswa sulit memahami konsep dasar Akuntansi itu sendiri.
Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan
metode role playing. Role playing adalah metode pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memainkan peran sesuai
dengan permasalahan dalam pembelajaran. Ketika siswa bermain peran
siswa akan merasa tertantang untuk menjalankan peran sesuai dengan
instruksi. Dengan demikian motivasi belajar siswa dapat meningkat, dan
proses pembelajaran berjalan semakin baik. Hal itu senada dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Rigianawati (2010:110) yang
mengatakan bahwa penerapan metode role playing pada mata pelajaran
akuntansi khususnya siklus akuntansi perusahaan jasa dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngaglik, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : ada perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran akuntansi, sebelum dan sesudah penerapan metode role playing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK
merupakan suatu pencermatan terhadap suatu kegiatan pembelajaran
berupa tindakan yang sengaja diadakan dan terjadi di dalam suatu kelas
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan,
Jl. Kartini No. 1 Muntilan.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS, SMA
Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah peningkatan motivasi
belajar siswa akan materi analisis bukti transaksi dan jurnal umum
melalui penerapan metode role playing.
D. Populasi , Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA khususnya siswa
kelas XI IPS, SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan.
2. Sampel
Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah siswa kelas XI IPS 2,
SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan yang berjumlah 33 orang.
Pemilihan kelas didasarkan atas hasil wawancara dengan Guru Mata
Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS, seperti yang telah diuraikan di
bagian latar belakang.
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah purposive sampling
dimana dalam teknik ini anggota populasi yang diambil sebagai sampel
sudah ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian dan mengabaikan
peluang anggota lain dari populasi yang tidak dipilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner,
dokumentasi, wawancara, dan observasi.
a. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data
tentang motivasi belajar siswa terhadap materi analisis bukti transaksi
dan jurnal umum.
b. Observasi
Obeservasi yang dilakukan oleh peneliti guna mengamati perilaku guru
mengajar, siswa-siswi dan kondisi kelas dan proses lainnya yang
terjadi di dalam kelas.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data siswa,
hasil belajar siswa serta rekaman atau foto proses penerapan tindakan
penelitian.
d. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan data berkaitan dengan
aktivitas belajar siswa serta pendapat dari siswa dan guru terhadapat
metode role playing yang diterapkan dalam pembelajaran akuntansi.
Wawancara dilakukan dalam situasi yang tidak formal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
F. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini ada tiga tahap kegiatan yang dilakukan oleh peneliti
yaitu:
1. Observasi awal
Observasi awal penelitian mencakup observasi terhadap guru,
observasi terhadap siswa dan observasi kelas, Sedangkan untuk
mengetahui tingkat motivasi belajar siswa dalam mempelajari
Akuntansi dilakukan dengan pengisian kuesioner awal. Selain itu,
peneliti juga mengumpulkan data melalui kegiatan wawancara kepada
guru. Wawancara dengan guru dilakukan untuk mengetahui masalah-
masalah motivasi belajar yang terjadi di kelas.
2. Pelaksanaan Siklus Pertama
Pada pelaksanaan ini, terdapat beberapa tahapan yang harus
dilakukan antara lain:
a. Menyusun rencana tindakan (planning).
Pada tahap ini peneliti menentukan beberapa hal yaitu: mengapa
dilakukan penelitian tersebut, kapan akan dilangsungkan penelitian,
oleh siapa penelitian tersebut akan dilaksanakan, dan bagaimana
penelitian tersebut akan berlangsung. Pada tahap ini dilakukan
penyusunan rencana penelitian yang meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1) Peneliti bersama dengan guru mata pelajaran akan
mengumpulkan data dan melakukan observasi sebelum
melakukan penelitian. Kemudian membagi kelompok yang
terdiri dari 3 siswa setiap kelompok.
2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi:
a) Lembar observasi aktivitas guru dikelas (Buku Pedoman
Program Studi Pendidikan Akuntansi 2007), (lampiran 1 hal
153)
b) Lembar observasi kondisi kelas (Regianawati, 2010:184)
(lampiran 2 hal 156)
c) Lembar observasi perilaku siswa (Buku Pedoman Program
Studi Pendidikan Akuntansi 2007), (lampiran 3 hal 157)
b. Pelaksanaan tindakan (acting)
Dalam tahap ini guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Pada tahap ini diterapkan
penggunaan metode role playing dengan rencana kegiatan sebagai
berikut:
1) Guru membagikan kuesioner awal sebelum penerapan metode
role playing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2) Guru menerangkan secara singkat tentang metode role playing
yang akan diterapkan pada materi analisis bukti transaksi dan
jurnal umum.
3) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 3 orang yang akan bertugas sebagai
akuntan, bagian keuangan, dan bagian penjualan dan
pembelian.
4) Kemudian guru menjelaskan tugas dari masing-masing peran
dalam role playing. Adapun peran-peran yang akan dijalankan
siswa adalah akuntan, bagian keuangan, bagian pejualan dan
pembelian, serta pihak di luar perusahaan seperti pemasok.
5) Guru bersama dengan peneliti memberikan simulasi.
6) Guru bersama peneliti menerapkan metode role playing.
7) Guru memberikan kuesioner akhir untuk mengetahui
peningkatan motivasi belajar siswa akan materi analisis bukti
transaksi dan jurnal umum
8) Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi atas
pembelajaran dengan menggunakan metode role playing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Observasi (observing)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tahap
tindakan. Hal-hal yang perlu diamati adalah aktivitas guru di kelas,
aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan keadaan/
situasi kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pengamatan secara
langsung dilakukan dengan melakukan observasi terhadap perilaku
siswa, perilaku guru, dan keadaan kelas. Pengamatan secara tidak
langsung dilakukan dengan mendokumentasikan dalam video
recorder.
d. Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan
menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. Pada tahap
refleksi guru bersama dengan siswa menganalisis, memaknai, dan
membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang baru saja
berlangsung.
3. Siklus Kedua
Tahap-tahap dan kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama
dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah tindakannya.
Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi
siklus pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
G. Instrumen Penelitian
1. Kegiatan pra penelitian
Instrumen yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan pra penelitian
adalah
a. Lembar observasi aktivitas guru dikelas (Buku Pedoman Program
Studi Pendidikan Akuntansi 2007), (lampiran 1 hal 153)
b. Lembar observasi kondisi kelas (Regianawati, 2010:184)
(lampiran 2 hal 156)
c. Lembar observasi perilaku siswa (Buku Pedoman Program Studi
Pendidikan Akuntansi 2007), (lampiran 3 hal 157)
d. Kuesioner motivasi belajar siswa terhadap proses pembelajaran
sebelum penerapan role playing. (lampiran 6 hal 160)
2. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini guru dan peneliti menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (lampiran 8, hal 169). Cakupan isi RPP adalah
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran,
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan strategi
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Tahap tindakan dan observasi
Pada tahap ini merupakan implementasi proses pembelajaran
dengan menerapkan role playing. Instrumen yang dibutuhkan
yaitu:
1) Instrumen observasi terhadap perilaku guru (lampiran 1 hal
153)
2) Instrumen observasi kelas (lampiran 2 hal 156 )
3) Instrumen observasi terhadap perilaku siswa-siswi (lampiran 3
hal 157)
4) Kuesioner motivasi belajar siswa setelah penerapan role
playing. (lampiran 7 hal 164)
5) Dokumentasi dengan menggunakan kamera dan video camcorde
c. Tahap Refleksi
Pada tahap ini mulai dilakukan analisis (pemaknaan dan
penyimpulan). Instriumen yang dibutuhkan pada tahap analisis
adalah instrumen refleksi guru (lampiran 4 hal 158) dan peneliti
serta refleksi siswa (lampiran 5 hal 159), instrumen itu dapat
mengungkapkan pemaknaan dan penyimpulan terhadap proses
pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Selain menggunakan
lembar instrumen, peneliti juga akan melakukan wawancara dengan
guru dan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
H. Pengukuran Variabel Motivasi Belajar
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori mengenai indikator-
indikator motivasi belajar yang dikemukakan oleh Uno, (2007:23).
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Kuesioner Instrumen Sebelum dan Sesudah Penerapan Role
Playing
Aspek Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Motivasi
Belajar
Adanya hasrat dan keinginan
berhasil 1,2,3,4 5,6
Adanyan dorongan dan kebutuhan
dalam belajar 7,8,9
Adanya harapan dan cita-cita masa
depan 10,11,12 13
Adanya penghargaan dalam belajar 14,15,16 17,18
Adanya keinginan yang menarik
dalam belajar 19,20,21,22
Adanya lingkungan belajar yang
kondusif 23,24,25
Skala pengukuran yang digunakan untuk indikator-indikator
motivasi belajar adalah skala Likert, yaitu skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
kelompok orang tentang fenoma sosial.
Skala pengukuran setiap item penyataan menggunakan empat skala
pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan sebagai berikut :
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (ST), Sangat Tidak
Setuju (STS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.2
Skor Variabel Motivasi Belajar
Jawaban Pernyataan
Positif Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
I. Uji Kuesioner
Alat-lat pengukur pada umumnya harus memenuhi dua syarat utama. Alat
itu harus valid (sahih) dan harus reliable (dapat dipercaya). Berikut akan
diuraikan masing-masing alat pengukur tersebut.
1. Validitas
Nasution (2003:74) mengatakan bahwa suatu alat pengukur
dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat
itu. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian menggunakan
teknik korelasi Product Moment sebagai berikut:
2222 YYnXXn
YXXYnr
Keterangan :
r = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
Y = Skor total dari seluruh item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
X = Skor total dari setiap item
n = Jumlah responden
XY = Hasil kali X dan Y
Jika jumlah nilai koefisien hitungr lebih besar dari tabelr , maka butir
soal tersebut dapat dikatakan sahih. Jika hitungr lebih kecil tabelr , maka
butir soal tersebut dapat dikatakan tidak sahih.
Dari pengujian validitas diperoleh hasil sebagai berikut:
Pengujian Ke-1
Tabel 3.3
Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar
Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan 1 0,184 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 2 0,351 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 3 -0,099 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 4 -0,083 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 5 0,535 0,482 Valid
Pernyataan 6 0,219 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 7 0,592 0,482 Valid
Pernyataan 8 0,512 0,482 Valid
Pernyataan 9 0,274 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 10 0,052 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 11 0,272 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 12 -0,434 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 13 0,232 0,482 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pernyataan 14 0,011 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 15 0,488 0,482 Valid
Pernyataan 16 0,546 0,482 Valid
Pernyataan 17 0,292 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 18 0,326 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 19 0,253 0,482 Tidak Valid
Pernyataan 20 0,340 0,482 Tidak Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 20 pernyataan terdapat 15
pernyataan yang tidak valid dan 5 pernyataan valid. Pengambilan
kesimpulan ini dengan membandingkan nilai r hitunng dengan nilai r tabel.
Kesimpulan data n (responden) sebanyak 17 responden dan α = 5%
diperoleh r tabel sebesar 0.482. Berdasarkan hasil perhitungan, jika nilai
r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pernyataan tersebut dapat
dikatakan sahih/valid sebaliknya jika hitungr lebih kecil tabelr , maka
butir pernyataan tersebut dapat dikatakan tidak sahih/tidak valid.
Setelah hasil pengujian pertama (ke-1) diketahui, peneliti
berdiskusi dengan Dosen Pembimbing dan hasilnya ditemukan
permasalahan yang melandasi banyaknya pernyataan yang tidak valid.
Penyebab dari banyaknya pernyataan yang tidak valid karena peneliti
menitipkan lembar kuesioner kepada mahasiswa PPL. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
peneliti kembali mencoba menyebarkan secara langsung kuesioner
motivasi belajar siswa.
Pengujian ke- 2
Tabel 3.4
Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar
Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan 1 0,619 0,344 Valid
Pernyataan 2 0,561 0,344 Valid
Pernyataan 3 0,349 0,344 Valid
Pernyataan 4 0,163 0,344 Tidak Valid
Pernyataan 5 0,435 0,344 Valid
Pernyataan 6 0,356 0,344 Valid
Pernyataan 7 0,486 0,344 Valid
Pernyataan 8 0,560 0,344 Valid
Pernyataan 9 0,506 0,344 Valid
Pernyataan 10 0,197 0,344 Tidak Valid
Pernyataan 11 0,095 0,344 Tidak Valid
Pernyataan 12 0,029 0,344 Tidak Valid
Pernyataan 13 0,105 0,344 Tidak Valid
Pernyataan 14 -0,012 0,344 Tidak Valid
Pernyataan 15 0,532 0,344 Valid
Pernyataan 16 0,801 0,344 Valid
Pernyataan 17 0,669 0,344 Valid
Pernyataan 18 0,596 0,344 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Pernyataan 19 0,489 0,344 Tidak Valid
Pernyataan 20 0,225 0,344 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 20 pernyataan terdapat 7
pernyataan yang tidak valid dan 13 pernyataan valid. Pengambilan
kesimpulan ini dengan membandingkan nilai r hitunng dengan nilai r tabel.
Kesimpulan data n (responden) sebanyak 33 responden dan α = 5%
diperoleh r tabel sebesar 0.344. Berdasarkan hasil perhitungan, jika nilai
r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pernyataan tersebut dapat
dikatakan sahih/valid sebaliknya jika hitungr lebih kecil tabelr , maka
butir pernyataan tersebut dapat dikatakan tidak sahih/tidak valid.
Setelah hasil pengujian ke-2 diketahui, peneliti berdiskusi dengan
Dosen Pembimbing dan hasilnya ditemukan beberapa pernyataan
yang kalimatnya sulit dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, peneliti
bersama Dosen Pembimbing melakukan perbaikan terhadap
pernyataan yang kalimatnya sulit dipahami dan menambah beberapa
item pernyataan, yang semula 20 item menjadi 25 item. Kemudian
peneliti kembali menyebarkan secara langsung kuesioner motivasi
belajar siswa, namum karena waktu tidak memungkin untuk pengujian
di sekolah yang sama, maka peneliti melakukan pengujian serentak
(sekolah dan kelas yang akan diteliti).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pengujian Ke-3 (Serentak)
Tabel 3.5
Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar
Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan 1 0,369 0,355 Valid
Pernyataan 2 0,725 0,355 Valid
Pernyataan 3 0,722 0,355 Valid
Pernyataan 4 0,322 0,355 Tidak Valid
Pernyataan 5 0,663 0,355 Valid
Pernyataan 6 0,618 0,355 Valid
Pernyataan 7 -0,123 0,355 Tidak Valid
Pernyataan 8 0,493 0,355 Valid
Pernyataan 9 0,751 0,355 Valid
Pernyataan 10 0,466 0,355 Valid
Pernyataan 11 0,593 0,355 Valid
Pernyataan 12 0,471 0,355 Valid
Pernyataan 13 0,398 0,355 Valid
Pernyataan 14 0,168 0,355 Tidak Valid
Pernyataan 15 0,390 0,355 Valid
Pernyataan 16 0,508 0,355 Valid
Pernyataan 17 0,645 0,355 Valid
Pernyataan 18 -0,227 0,355 Tidak Valid
Pernyataan 19 0,421 0,355 Valid
Pernyataan 20 0,590 0,355 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pernyataan 21 0,519 0,355 Valid
Pernyataan 22 0,498 0,355 Valid
Pernyataan 23 0,539 0,355 Valid
Pernyataan 24 0,260 0,355 Tidak Valid
Pernyataan 25 0,575 0,355 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 25 pernyataan terdapat 5
pernyataan yang tidak valid dan 20 pernyataan valid. Pengambilan
kesimpulan ini dengan membandingkan nilai r hitunng dengan nilai r tabel.
Kesimpulan data n (responden) sebanyak 31 responden dan α = 5%
diperoleh r tabel sebesar 0.355. Berdasarkan hasil perhitungan, jika nilai
r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pernyataan tersebut dapat
dikatakan sahih/valid sebaliknya jika hitungr lebih kecil tabelr , maka
butir pernyataan tersebut dapat dikatakan tidak sahih/tidak valid.
2. Reliabilitas
Suatu alat pegukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur
suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil
yang sama (Nasution, 2003:77). Jadi alat yang reliable secara
konsisten memberikan ukuran yang sama. Pengujian reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2
2
11 11
b
b
k
kr
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan 2
b = varians total
2
b = jumlah varians butir soal
Instrumen dikatakan reliable jika koefisien Alpha > 0,6.
Sebaliknya jika koefisien Alpha < 0,6, maka instrumen penelitian
tidak reliable (Nunnaly, 1967 dalam Imam Ghozali, 2001:42).
Data pengujian reliabilitas diperoleh sebagai berikut:
Pengujian ke-1
Tabel 3.6
Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar
Variabel rhitung Koefisien
Alpha
Keterangan
Motivasi Belajar 0, 640 0,6 Reliabel
Dari 20 butir pernyataan motivasi belajar diperoleh koefisien
Alpha Corbach r hitung (0,640) lebih besar dari koefisien alpha (0,6)
sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan motivasi belajar
adalah reliable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Pengujian ke-2
Tabel 3.7
Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar
Variabel rhitung Koefisien
Alpha
Keterangan
Motivasi Belajar 0, 640 0,6 Reliabel
Dari 20 butir pernyataan motivasi belajar diperoleh koefisien
Alpha Corbach r hitung (0,812) lebih besar dari koefisien alpha (0,6)
sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan motivasi belajar
adalah reliable.
Pengujian ke-3 (serentak)
Tabel 3.8
Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar
Variabel rhitung Koefisien
Alpha
Keterangan
Motivasi Belajar 0, 873 0,6 Reliabel
Dari 25 butir pernyataan motivasi belajar diperoleh koefisien
Alpha Corbach r hitung (0,873) lebih besar dari koefisien alpha (0,6)
sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan motivasi belajar
adalah reliable.
Karena hasil validitas yang digunakan adalah pada pengujian ke-3,
maka untuk pengujian reliabilitas juga menggunakan pengujian ke-3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
J. Teknis Analisis
Analisis data dilakukan secara deskriptif dan komparatif, hal ini dilakukan
untuk mengetahui perkembangan tingkat motivasi belajar pada mata
pelajaran akuntansi.
1. Analisis deskriptif
Data yang diperoleh dari observasi dan pengamatan akan dianalisis
dengan menggunakan analisis deskriptif. Dimulai dari:
a. Kegiatan pra penelitian mengenai aktivitas yang terjadi dalam
proses pembelajaran pada saat observasi awal meliputi kegiatan
guru, siswa, dan kondisi kelas.
b. Kegiatan pada siklus pertama meliputi perencanaan, tindakan, hasil
observasi, refleksi dari proses pembelajaran yang berlangsung dan
hasil wawancara serta tingkat keberhasilan dari penerapan role
playing.
2. Analisis komparatif
a. Pengujian prasyarat analisis
Sebelum dilakukan uji mean, dilakukan uji normalitas data. Uji
normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data
hasil pengukuran. Untuk mengetahui hal tersebut maka akan
digunakan rumus Kolmogrov-Smirnov (Algifari, 2003:296):
D = Maks│Fe-Fo│
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Keterangan:
D = deviasi absolute yang tertinggi
Fe = frekuensi harapan
Fo = frekuensi observasi
b. Pengujian hipotesis penelitian
1. Rumusan hipotesis penelitian
Ho = tidak ada perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran akuntansi, sebelum dan sesudah
penerapan metode role playing.
Ha = ada perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran akuntansi, sebelum dan sesudah
penerapan metode role playing.
2. Pengujian hipotesis penelitian
Pengujian hipotesis menggunakan uji beda t-paired test. Uji ini
digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sebelum dan
setelah penerapan metode pembelajaran role playing. Rumus
untuk menguji hal tersebut (Sugiyono, 2010:122):
2
2
1
1
2
2
2
1
2
1
21
2n
s
n
sr
n
s
n
s
txx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Keterangan :
x1 = rata-rata sampel 1
x 2 = rata-rata sampel 2
s1 = simpangan baku sampel 1
s2 = simpangan baku sampel 2
s2
1 = varians sampel 1
s2
2 = varians sampel 2
Kriterian pengujian hipotesis yang digunakan yaitu apabila t
hitung < t tabel, maka Ho diterima, sebaliknya jika t hitung > t tabel,
maka Ho ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Landasan Penyelenggaraan SMA Pangudi Luhur Van Lith
1. Latar Belakang Berdirinya SMA Pangudi Luhur Van Lith
Berdirinya sekolah tidak lepas dari beberapa faktor yang melatarbelakangi.
Demikian pula SMA Pangudi Luhur van Lith didirikan dengan latar
belakang sebagai berikut :
1. Pemerintah menutup semua Sekolah Pendidikan Guru (SPG) baik
negeri maupun swasta.
2. Kesadaran akan perlunya pemimpin-pemimpin yang beriman kristiani
di semua sektor kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu mutlak perlu
diselenggarakan pendidikan umum jenjang menengah.
3. Keyakinan bahwa Visi Pastor Fransiskus Gregorius Josephus van Lith,
SJ mengenai pendidikan kristiani masih relevan bagi karya pendidikan
kita. Visi pendidikan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menumbuhkembangkan rasul-rasul awam yang tangguh, berbobot
dan berdedikasi tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Mencita-citakan agar orang kristiani menjadi “Alter Kristus”
sebagai pelaku-pelaku perubahan.
c. Pendidikan adalah pekerjaan karitas yang menuntut keberanian
untuk memihak mereka yang tertindas dan terhisap demi
menegakkan keadilan, kebenaran dan membela Hak Asasi
Manusia.
d. Pentingnya asrama sebagai tempat pembinaan yang bukan hanya
berdisiplin tinggi melainkan juga berkualitas tinggi.
e. Pengintegrasian antara pendidikan formal, informal, dan non
formal.
4. Kebijakan Dewan Provinsi para bruder Kongregasi FIC di Indonesia
yang bekerja sama dengan Keuskupan Agung Semarang, Tarekat para
Suster Carolus Boromeus dan dengan Forum Komunikasi
Cendekiawan Katolik Yogyakarta untuk menciptakan/
menyelenggarakan pembinaan intensif bagi kaum muda demi
kemajuan Gereja dan bangsa Indonesia melalui sistem asrama.
2. Dasar dan Semangat SMA Pangudi Luhur Van Lith
Dasar semangat SMA Pangudi Luhur Van Lith adalah sebagai berikut :
1. Dasar SMA Pangudi Luhur Van Lith adalah Pancasila dan UUD 1945
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Semangat SMA Pangudi Luhur Van Lith adalah iman, harapan dan
cinta kasih kristiani.
3. Visi dan Misi Yayasan Pangudi Luhur
1. Yayasan Pangudi Luhur merupakan komunitas iman yang berpusat
pada Yesus Kristus. Komunitas iman tersebut ditandai dengan
semangat persaudaraan sejati, kemitraan, menanggung karya perutusan
bersama, mengembangkan komunikasi dan berpihak kepada yang
lemah.
2. Yayasan Pangudi Luhur merupakan komunitas lembaga pendampingan
kaum muda untuk berkembang menjadi seorang PRIBADI yang
berkualitas tinggi, beriman, berwatak dan berbudi pekerti luhur.
4. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Van Lith
Visi :
SMA Pangudi Luhur Van Lith merupakan lembaga pendidikan yang
mendidik kaum muda yang mengembangkan semangat Kerajaan Allah
yang berintikan keselamatan bagi semua orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Misi :
1. Mendampingi peserta didik beriman Katolik dalam mengembangkan
kepemimpinannya sebagai agen perubahan sosial (pemimpin masa
depan).
2. Mendampingi peserta didik dalam mengembangkan kepribadian yang
utuh baik secara intelektualitas, religiusitas, maupun ketrampilannya.
3. Mendampingi peserta didik melalui kegiatan pembelajaran secara
formal, non formal dan informal dalam sekolah berasrama.
4. Mendampingi peserta didik dalam kerjasama dengan semua pihak
yang berkehendak baik yang berlandaskan semangat inklusifitas,
transformative dan kebangsaan.
5. Mendampingi peserta didik dengan semangat keberpihakan pada
mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir.
6. Mendampingi peserta didik dalam suasana persaudaraan sejati yang
saling asah, asih dan asuh.
5. Tujuan SMA Pangudi Luhur Van Lith
1. Mendampingi peserta didik agar mampu menjadi PRIBADI yang
berkualitas tinggi, beriman, berwatak dan berbudi pekerti luhur dengan
mengembangkan potensi-potensinya secara optimal dalam bidang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
bidang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai hidup yang
diperlukan untuk siap melanjutkan ke perguruan tinggi maupun hidup
di tengah masyarakat.
2. Mendampingi peserta didik agar mampu terus menerus
mengembangkan diri, sehingga pada waktunya dapat menjadi
pemimpin yang tangguh, berbobot dan berdedikasi tinggi demi
kemajuan masyarakat, bangsa, negara dan gereja.
B. Strategi Penyelenggaraan Pendidikan
1. Program Kegiatan Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan Program Kegiatan Kurikulum. Kegiatan yang dilaksanakan
untuk pencapaian tujuan pendidikan SMA Pengudi Luhur Van Lith
diselenggarakan melalui pelaksanaan kurikulum baku/pokok dan
kurikulum pengembang.
a. Kurikulum Baku/Pokok
Kurikulum baku/pokok meliputi kegiatan-kegiatan yang langsung
mengacu kepada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
dikembangkan berdasarkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 36 sampai Pasal 38;
2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 5 sampai Pasal 18 dan Pasal 25 sampai
Pasal 27;
3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
b. Pendidikan Karakter
Kurikulum pendidikan karakter meliputi kegiatan-kegiatan yang
mengembangkan intelektualitas, sosialitas, humanitas, religiositas,
keterampilan, dan kepribadian. Keterangan lebih detail tentang
pendidikan karakter dapat dilihat di dalam Kurikulum Pendidikan
Karakter.
2. Pola Interaksi Belajar Mengajar
Pola interaksi pembelajaran diuraikan sebagai berikut:
a. Mengintegrasikan nilai-nilai sebagaimana tercantum dalam visi
Yayasan Pangudi Luhur dan Visi Misi SMA Pangudi Luhur Van Lith.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. SMA Pangudi Luhur Van Lith dikelola sebagai “Komunitas
Pendidikan Dialogis” yang bersuasana saling percaya, menghormati,
memperhatikan, cinta kasih, keleluasaan untuk berkreasi, bersikap
kritis, bereksplorasi dan berani bertanya serta berpendapat.
c. Pendekatan pribadi menekankan kerekanan pada pelayanan yang
Nampak pada :
1) Posisi pendamping sebagi pendamping, fasilitator, mediator,
instruktur, motivator dan peserta didik sebagai subyek didik.
2) Masing-masing pribadi menampakkan kewibawaannya yaitu
adanya keserasian antara perkembangan diri, profesionalitas,
personalitas, sosialitas, dan religiositasnya.
3) Masing-masing pribadi dibiasakan untuk mengadakan refleksi,
validasi teman sejawad, rapat, musyawarah, dan pengembangan
diri.
4) Strategi/metode pendampingan menekankan perlunya pembiasaan
untuk mengadakan analisis situasi kehidupan iman, sosial, budaya,
ekonomi, politik, yang menghidupi zamannya. Penyampaiannya
secara maksimal menggunakan sarana prasarana pendukung yang
ada.
5) Pola interaksi belajar-mengajar Pendamping-Peserta Didik dapat
bervariasi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
a) Pola Pendampingan-Peserta Didik
Isi kegiatannya adalah memberi informasi, memberi tugas,
memotivasi, membangun apersepsi, memberi umpan balik,
membina disiplin kelas atau kelompok kerja, dan sebagainya.
b) Pola Peserta Didik-Pendamping
Isi kegiatannya adalah menanyakan, mengusulkan sesuatu,
meminta bantuan pendamping, mengkonsultasikan, melaporkan
hasil kerja, mengoreksi hasil kerja, mengoreksi informasi,
menjawab pertanyaan pendamping, memberi kritik yang
membangun dan sebagainya.
c) Pola Peserta Didik-Peserta Didik
Isi kegiatannya adalah tanya jawab, diskusi, adu argumen
dalam debat, berdialog tutor sebaya, pemecahan masalah,
bereksperimen, merancang sesuatu, presentasi, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.1
KTSP SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan
Struktur Program Tahun 2011/2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.2
Pembagian Tugas Mengajar
SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan
Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.3
Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan
Semester I Tahun 2011/2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.4
Keterangan Kode Pendamping SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan
Tahun Pelajaran 2011/2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.5
Pembagian Tugas Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Lab, dll
SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan
Tahun Pelajaran 2011/2012
Tabel 4.6
Daftar Wali Kelas
SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan
Tahun Pelajaran 2011/2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3. Rumus Pengolahan Nilai
Keterangan:
NR 1 : Nilai Rapor semester 1
UH : Rata-rata Nilai Harian
NMS : Nilai Mid Semester
NUS : Nilai Ulangan Umum Semester
n : Frekuensi Ulangan Harian
Catatan:
1. Dalam satu semester minimal pendamping mengadakan ulangan
minimal empat kali.
Hasil ulangan dibagikan kepada anak-anak sedapat-dapatnya sebelum
ulangan berikutnya berlangsung.
2. Ulangan Mid Semester dengan bahan akumulasi dari awal semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3. Tes Akhir Semester dengan bahan akumulasi dari awal semester
bersangkutan.
4. Kenaikan Kelas dan Penjurusan
Kenaikan kelas dan penjurusan pada program ilmu-ilmu alam atau ilmu-
ilmu sosial diatur sebagai berikut:
1. Skala Penilaian
a. Nilai (pemahaman konsep dan praktek) dinyatakan dalam bentuk
angka bulat, dengan rentang 0-100, dan huruf.
b. Batas nilai maksimum ketuntasan 100.
c. Batas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) per mata pelajaran
ditentukan oleh sekolah dan guru sebelum kegiatan pembelajaran
dan penilaian dilakukan.
d. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai tolak ukur ketuntasan
belajar ranah pemahaman konsep dan praktik.
2. Kenaikan Kelas
a. Siswa dinyatakan naik kelas, apabila memiliki nilai kurang dan
nilai D paling banyak pada tiga mata pelajaran, yang bukan
merupakan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program/jurusan
yang sedang/akan diambil/diikuti. Dengan demikian mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pelajaran-mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan harus
mencapai nilai minimum ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah
yang bersangkutan.
b. Yang dimaksud nilai kurang adalah nilai yang jumlahnya sedikit
dari KKM pada setiap mata pelajaran.
3. Penjurusan
a. Kriteria penjurusan meliputi : minat, nilai akademik, pertimbangan
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali siswa.
b. Dalam menentukan jurusan, siswa terlebih dahulu ditanyakan
minatnya, apakah hendak:
1) Melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi (universitas)
2) Bekerja di masyarakat, atau
3) Ke program studi Ilmu Alam atau Ilmu Sosial sesuai minat
setelah lulus dari SMA.
Minat siswa dapat diketahui melalui angket/kuesioner, wawancara,
test bakat dan minat (psikotest)
c. Peran guru Bimbingan dan Konseling sangat berarti dalam
menentukan penjurusan seorang siswa, yang dilakukan baik
dengan wawancara maupun dengan pengisisan angket/kuesioner,
serta hasil tes psikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
d. Siswa yang akan memasuki program Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam
atau Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial dipersyaratkan mencapai
ketuntasan dalam mata pelajaran yang sesuai dengan karakteristik
program tersebut.
e. Jika jumlah siswa yang memenuhi syarat sesuai jurusan melebihi
kapasitas yang dimiliki oleh sekolah, maka hak masuk
program/jurusan tertentu diberikan kepada peraih nilai terbaik pada
mata pelajaran yang menjadi karakteristik jurusan.
Catatan:
a. Ketentuan lain mengenai kenaikan kelas dan penjurusan yang
belum termaktub dalam peraturan di atas diputuskan oleh rapat
dewan pendamping.
b. Setiap pendamping pengampu mata pelajaran wajib manyampaikan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar kepada siswa setiap
awal semester.
5. Wali Kelas dan Pamong Wali
Pamong wali adalah pendamping yang diberi tugas melakukan
pendampingan non akademis secara kelompok atau pribadi. Sifatnya
memberikan dukungan asrama dalam melakukan pembinaan. Maka
pamong wali banyak bekerja sama denga pamong asrama dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
melakukan pembinaan bagi para siswa. Pendampingan ini dilakukan
sepanjang proses tahun pembelajaran berlangsung guna memantau terus
menerus perkembangan siswa secara kelompok atau individu. Proses
pembinaan dicatat dalam buku kasus. Fokus pembinaan mental
kepribadian mulai dari kelas X sampai kelas XII adalah sebagai berikut:
PEMBINAAN KELAS X
a. Pembinaan Kelas X Semester Gasal: Pembentukan Watak-Watak
Dasar
Tujuan kegiatan Kristianitas:
1. Siswa mampu menemukan watak-watak dasar para tokoh yang ada
dalam Kitab Suci Perjanjian Lama.
2. Siswa mampu menemukan sikap-sikap yang diperjuangkan oleh para
tokoh dalam Kitab Suci Perjanjian Lama.
3. Siswa mampu menemukan watak-watak dasar dalam dirinya.
4. Siswa berani menceritakan sikap-sikap yang diperjuangkan dirinya
dalam menghadapi tantangan hidup sebagai orang kristiani.
Materi Pembinaan Kristianitas:
1. Materi Kristianitas terkait dengan materi Pendidikan Agama.
Pendidikan agama lebih menekankan iman sebagai pengetahuan/visi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
hidup, sedangkan kristianitas lebih menekankan pada iman sebagai
sikap hidup.
2. Belajar dari pengalaman-pengalaman hidup para tokoh Kitab Suci
Perjanjian Lama unti dijadikan teladan dalam hidup beriman kristiani.
3. Berbagai pengalaman hidup beriman bersama dengan teman-teman
dan para pendamping.
b. Pembinaan Kelas X Semester Genap; Pembentukan Spiritualitas Van
Lith
Tujuan kegiatan Kristianitas:
1. Siswa mamu menemukan watak-watak dasar Yesus Kristus dan para
tokoh yang ada dalam Kitab Suci Perjanjian Baru.
2. Siswa mampu menemukan sikap-sikap yang diperjuangkan oleh Yesus
Kristus dan para tokoh dalam Kitab Suci Perjanjian Baru.
3. Siswa mengenal watak dan perjuangan Romo Van Lith, SJ saat
menjadi misonaris di Muntilan.
4. Siswa dapat mengambil nilai-nilai hidup yang diperjuangkan oleh
Yesus Kristus, para tokoh KSPB dan Rm. Van Lith, SJ.
Materi kegiatan Kristianitas:
1. Materi Kristianitas terkait dengan materi Pendidikan Agama.
Pendidikan Agama lebih menekankan iman sebagi pengetahuan/visi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
hidup, sedangkan kristianitas lebih menekankan pada iman sebagai
sikap hidup.
2. Siswa mampu menjelaskan perjuangan Yesus Kristus, para tokoh
KSPB dan Rm. Van Lith, SJ dalam mewartakan Kerajaan Allah
ditengah umat manusia.
3. Berbagi pengalaman hidup beriman dalam mewartakan Kerajaan Allah
bersama dengan teman-teman dan para pendamping.
Diakhir kegiatan Kristianitas kelas X, siswa-siswi akan diberi tugas untuk
mengenal Gereja Paroki di Gereja asal mereka. Tugas Libur ini akan diberikan
bersamaan dengan penerimaan rapot kenaikan kelas. Hasil dari tugas libur ini
akan dibahas dan didalami bersama-sama dalam kegiatan Kristianitas dan
menjadi materi Pendidikan Agama Kelas XI.
Kegiatan lain yang terkait dengan pembentukan watak dan spiritualitas Van
Lith adalah
a. Kegiatan Rutin Mingguan;
1. Legio Maria
2. RPK (Remaja Pencinta Kristus)
3. Wawasan Kebangsaan
4. Sidang Akademik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Kegiatan Tahunan
1. Berbagai macam kegiatan Rekoleksi, misalnya: Kesehatan Mental,
Sopan Santun, Narkoba, Seksualitas, Membangun Hidup Bersama, Visi
Misi Van Lith dan Napak Tilas, dll.
2. Homestay
3. Kreatif Berliturgi
4. Pra RPK
PEMBINAAN KELAS XI
a. Semester Gasal; Pembinaan watak sebagai warga Gereja
Tujuan Kegiatan Kristianitas:
1. Melalui Dokumen Lumen Gentium, siswa mampu membangun watak-
watak dasar sebagai Gereja, Umat Allah yang hidup ditengah-tengah
masyarakat.
2. Siswa mampu mengemabangkan diri dan terlibat dalam kegiatan
gerejani yang dijumpai dalam hidup sehari-hari.
3. Siswa mampu melihat keprihatinan sosial gereja dan belajar
menganalisanya untuk mencari solusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Materi Kegiatan Kristianitas:
1. Materi Kristianitas terkait dengan materi Pendidikan Agama.
Pendidikan Agama Lebih menekankan iman sebagai
pengetahuan/visi hidup, sedangkan kristianitas lebih menekankan
pada iman sebagai sikap hidup.
2. Membahas hasil tugas libur yang sudah dikerjakan selama libur
kenaikan kelas.
3. Menemukan watak-watak dasar yang perlu dimiliki oleh Gereja
sebagai Umat Allah.
4. Belajar dari pengalaman-pengalaman hidup para tokoh gereja,
misalnya: Uskup Romero, IJ. Kasimo, Uskup Sugijo Pranoto untuk
dijadikan teladan dalam hidup beriman kristiani.
5. Berbagai pengalaman hidup beriman bersama degan teman-teman dan
para pendamping.
Tujuan Kegiatan Pembekalan Pendampingan Iman Anak (PIA):
1. Siswa mengenal tugas-tugas Yesus Kristus yang sekarang diemban
oleh Gereja.
2. Siswa memahami spiritualitas seorang pendamping PIA.
3. Siswa belajar berbagai macam keterampilan yang perlu dimiliki oleh
sorang pendamping PIA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4. Siswa belajar untuk menyampaikan Sabda Tuhan dalam Kitab Suci
sesuai dengan bahasa dan tingkat pemahaman anak-anak PIA.
5. Siswa mempersiapkan materi PIA dan mensimulasikannya
(meragakannya dalam kelompok).
Materi kegiatan Pembekalan PIA:
1. Mengolah pengalamnannya sebagai anak PIA atau pendamping PIA di
lingkungan (Gereja) asal mereka.
2. Mengetahui tugas-tugas Kristus yang diemban oleh Gereja.
3. Mengenal dan memahami spiritualitas pendamping PIA.
4. Belajar berbagai macam keterampilan untuk memproses PIA.
5. Belajar membahasakan Kitab Suci dalam bahasa yang mudah
dimenegrti oleh anak-anak.
6. Latihan memproses PIA.
b. Semester Genap; Pembinaan Watak sebagai Rasul Awam.
Tujuan Kegiata Kristianitas:
1. Siswa mampu membangun watak-watak dasar sebagai Rasul Awam.
2. Siswa mampu menemukan sikap-sikap yang perlu dilakukan oleh
Rasul Awam melalui kegiatan kemasyarakatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Siswa mampu terlibat dan membuat tindakan nyata untuk membantu
mengatasi masalah-masalah social kemasyarakatan.
Materi Kegiatan Kristianitas:
1. Materi kristianitas terkait dengan materi Pendidikan Agama.
Pendidikan Agama lebih menekankan iman sebagai pengetahuan/visi
hidup, sedangkan kristianitas lebih menekankan pada iman sebagai
sikap hidup.
2. Menemukan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh Gereja dan
melihatnya dalam terang Ajaran Sosial Gereja.
3. Menemukan ajaran-ajaran Gereja dalam Dokumen “Apostolicam
Actuositatem” tentang karya-karya Kerasulan Awam.
4. Membuat aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan lain yang terkait dengan pendampingan watak sebagai Gereja dan
Rasul Awaqm adalah:
a. Kegiatan Rutin Mingguan:
1. RPK (Remaja Pencita Kristus)
2. Wawasan Kebangsaan
3. Sidang Akademi
4. Pembekalan Katekese (PIA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b. Kegiatan Tahunan:
1. Retret “Who Am I?”
2. Mengalami kerja
3. Persiapan RKKS (Retret Kesadaran dan Keterlibatan Sosial)
4. RKKS
5. Rekoleksi Pendamping PIA
6. Orientasi Panggilan Profesi (OPP)
PEMBINAAN KELAS XII
a. Semester Gasal; Persiapan untuk menjawab panggilan hidup.
Tujuan Kegiatan Kristianitas:
1. Siswa menyiapkan diri dalam hal watak dan sikap yang diperlukan
untuk menjadi Rasul Awam yang akan berkarya dalam hidup sehari-
hari.
2. Siswa dapat menemukan panggilan Tuhan sehingga mampu memilih
cara hidupnya sebagai awam melalui bidang profesi yang akan mereka
jalani atau hidup selibat sebagai imam, bruder atau suster.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Siswa mengetahui arus-arus besar apa yang sedang terjadi dalam
masyarakat, sehingga tidak terbawa arus tetapi siap dan taktis dalam
mengarungi jaman.
Materi Kegiatan Kristianitas:
1. Materi Kristianitas terkait dengan materi Pendidikan Agama.
Pendidikan Agama lebih menekankan iman sebagai pengetahuan/visi
hidup, sedangkan kristianitas lebih menekankan pada iman sebagai
sikap hidup.
2. Mensharingkan hasil OPP dalam kelompok dan diplenokan.
3. Menemukan nilai-nilai hidup selama OPP dan menentukan nilai-nilai
hidup bagi dirinya yang akan diperjuangkan dalam hidup sehari-hari.
4. Mendengarkan kesaksian hidup selibat sebagai imam, bruder dan
suster, sehingga siswa mengenal perjuangan mereka dalam menjawab
panggilan Tuhan.
5. Mendengarkan kesaksian hidup para tokoh sesuai bidang profesi,
sehingga siswa mampu menemukan minat profesi yang akan mereka
perjuangkan di masa datang.
Tujuan Pendampingan Iman Anak (PIA):
1. Siswa mewujudkan tugas Yesus Kristus untuk mewartakan Kerajaan
Allah bagi adik-adik PIA di lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2. Siswa memahami tidak mudah untuk menjadi pewarta Sabda Bahagia,
yang rela berkorban waktu, tenaga, materi, perasaan dll.
3. Siswa menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat yang mereka
temui saat proses PIA.
Kegiatan lain yang terkait dengan persiapan dalam menjawab panggilan
Tuhan adalah:
a. Kegiatan Rutin Mingguan:
1. RPK (Remaja Pencinta Kristus)
2. Wawasan Kebangsaan
3. Sidang Akademi
4. Katekese (PIA)
b. Kegiatan Tahunan:
1. Aksi Sosial sebagai tindak lanjut RKKS
2. Hari Karier
3. Retret Panggilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
6. Program Kegiatan Kesiswaan
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan bertanggung jawab terhadap
pelaksaan Program Kegiatan Kesiswaan. Salah satu unsur penting institusi
pendidikan adalah faktor peserta didik. Input peserta didik yang secara
kuantitas dan kualitas, disertai proses pembelajaran dan pendidikan yang
tepat, akan menghasilkan output yang bermutu. Semua ini merupakan
bidang tanggung jawab bagian kesiswaan. Oleh karena itu, penting adanya
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan bagian kesiswaan. Tugas
dan tanggungjawab Bidang Kesiswaan berdasarkan Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pendidikan SMA Van Lith dijabarkan sebagai berikut:
1. Penerimaan Siswa Baru
2. Masa Orientasi asrama dan sekolah
3. Rapat keoordinasi dengan Pembina Ekstrakulikuler
4. Pengadaan Kartu Pelajar OSIS
5. Pembinaan Bidang Imanm
a. Bulan Kitab Suci
b. Ziarah
c. Adven
d. Natal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
e. Paskah
f. Hari Van Lith
6. Berbangsa, Bernegara, dan Bela Negara
a. Upacara bendera rutin pada tanggal 17 tiap bulan dan hari besar
nasional.
b. Bulan Bahasa Nasional
c. Latgab Tonti
d. Pramuka
e. Papala
7. Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemimpinan
a. Pembentukan Dewan Anggota
b. Pemilihan Pengurus OSIS dan Asrama
c. Konsolidasi Pengurus OSIS dan Asrama (LKTD)
8. Pembinaan Apresiasi Seni dan Keterampilan
a. Masera (Malam Apresiasi Seni Suara)
b. Masika VL (Malam Apresiasi Musik Kampus Van Lith)
c. Masendra (Malam Apresiasi Seni Drama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
7. Tata Tertib Peserta Didik SMA Pangudi Luhur Van Lith
Komisi disiplin bersama seluruh komponen sekolah secara bertanggung
jawab menegakkan tata tertib siswa berikut ini:
RAMBUT:
1. Rembut Peserta Didik Laki-Laki
a. Tidak diperkenankan mewarnai rambut kecuali dengan warna
hitam.
b. Panjang rambut bagian belakang tidak menutupi krah baju
seragam.
c. Panjang rambut bagaian depan tidak boleh melebihi alis mata.
d. Panjang rambut bagian samping (jambang) maksimal panjangnya
setengah telingga.
2. Rambut Peserta Didik Perempuan
a. Tidak diperkenankan mewarnai rambut kecuali dengan warna
hitam.
b. Tidak diperkenankan memiliki model rambut ekor (termasuk
sambung rambut)
c. Panjang rambut minimal 3 cm dari kulit kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PAKAIN SERAGAM SEKOLAH
1. Seragam Harian
a. Pada hari Senin-Selasa : seragam OSIS
b. Pada hari Rabu : seragam identitas SMA PL Van
Lith
c. Pada hari Kamis : seragam batik Yayasan Pangudi
Luhur
d. Pada hari Jumat-Sabtu: seragam drill
e. Pada saat Upacara Bendera diwajibkan memakai topi OSIS SMA
PL Van Lith, kecuali menggunakan seragam drill.
2. Ketentuan Baju Seragam
a. Ukuran baju seragam tidak boleh ketat (press body)
b. Model baju standart
c. Panjang lengan baju seragam minimal setengah dari lengan atas
d. Atribut baju seragam lengkap meliputi:
1) Bed di saku baju seragam
2) Bed lokasi di lengan kanan baju seragam
3) Bed nama di dada bagian kanan atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
4) Bed yang terpasang harus dijahit, bukan dilem atau diisolasi
e. Bagi siswa-siswi yang telah mengikuti Visi-Misi (Kelas XI dan
Kelas XII) wajib mengenakan pin Van Lith di krah baju seragam
sebelah kanan.
f. Selam berada di lingkungan sekolah dan sebelum memasuki
gerbang asrama baju seragam harus rapi dan dimasukkan ke dalam
celana/rok.
g. Lengan baju seragam tidak boleh dilipat saat dikenakan.
h. Selama memakai baju seragam harus mengenakan kaos dalam.
Kaos dalam tersebut tidak boleh kelihatan dari luar.
1) Puteri : tidak diperkenankan tanktop
2) Putera : diperkenankan memakai kaos biasa dengan warna
sebagai berikut:
Senin-Kamis : warna tidak boleh mencolok (menerawang
dari luar)
Jumat-Sabtu : warna bebas
3. Celana Seragam
a. Model celana standar. Tidak bermodel pensil, skinny, maupun
hipster.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
b. Panjang celana se-mata kaki. Tidak terlalu panjang dan tidak
terlalu pendek.
c. Celana tidak boleh dilipat ke atas kecuali dengan alasan tertentu
(pada saat hujan derasa atau banjir serta saat terdapat luka cukup
parah dapa kaki).
d. Pada saat memakai seragam batik, tetap mengenakan celana OSIS
(berwarna abu-abu).
e. Lebar bawah celana antara 20-24 cm
4. Rok Seragam
a. Model rok standar. Tidak bermodel hipster.
b. Panjang rok untuk:
1) Kelas X dan Kelas XI 5 cm di bawah garis lutut
2) Kelas XII 4 cm di bawah garis lutut
c. Pada saat memakai seragam batik, tetap mengenakan rok OSIS
(berwarna abu-abu)
5. Seragam Olah Raga
a. Seragam olahraga dipakai hanya pada saat jam pelajaran Olahraga.
b. Seragam olahraga yang dipakai wajib kepunyaan sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c. Diperkenankan memakai sepatu olahraga warna bebas, hanya pada
saat jam pelajaran Olahraga. Di luar jam olahraga tetap
mengenakan sepatu yang warnanya sesuai dengan ketentuan di hari
tersebut.
d. Kaos olahraga harus dimasukkan ke dalam celana olahraga. Kaos
boleh dikeluarkan atas ijin pendamping.
e. Dilarang meninggalkan seragam olahraga di ruang ganti setelah
jam pelajaran olahraga usai.
6. Pakaian Khusus di Luar Seragam
a. Pakaian khusus di luar seragam hanya boleh dikenakan pada saat
hari terakhir menjelang pulang minggu ke-2 dan pada hari-hari
yang ditentukan oleh sekolah secara khusus.
b. Wajib memakai kaos berkerah bukan kaos berkerah.
c. Tidak diperkenankan memakai rok/celana yang terbuat dari kain
jeans/denim.
d. Wajib mengenakan sepatu dan kaos kaki. Diperkenankan memakai
sepatu dan kaos kaki warna bebas namun tetap sesuai dengan tata
tertib mengenai alas kaki yang sudah ditetapkan.
e. Wajib mengenakan ikat pinggang.
f. Baju yang tidak ada belahan tetap dimasukkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
7. Ikat Pinggang
a. Setiap siswa-siswi harus memakai ikat pinggang.
b. Pada hari Senin dan Selasa ikat pinggang wajib berwarna hitam.
c. Pada hari Rabu-Sabtu ikat pinggang berwarna bebas.
8. Sepatu dan Alas Kaki
a. Selama mengenakan pakaian seragam di wilayah sekolah dan
sebelum memasuki gerbang asrama wajib mengenakan alas kaki
berupa sepatu sekolah dan kaos kaki. Kecuali pada saat jam
pelajaran olehraga.
b. Warna sepatu dan kaos kaki
1) Pada hari Senin-Selasa : sepatu warna hitam dan kaos kaki
warna putih
2) Pada hari Rabu-Sabtu : sepatu warna bebas dan kaos kaki
warna bebas.
c. Sepatu dipakai sewajarnya. Sepatu bagian belakang tidak boleh
diinjak sehingga seperti sandal slop.
d. Tidak boleh memakai sepatu yang sudah tidak layak dipakai.
e. Tinggi kaos kaki:
1) Sepatu Highneck : tinggi kaos kaki minimal se-mata kaki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2) Selai Highneck : tinggi kaos kaki minimal 1 cm diatas
lingkar sepatu (diukur dari bagian lingkar sepatu yang paling
tinggi)
KETENTUAN LAIN
a. Selama kegiatan intra dan ekstra tidak diperbolehkan memakai jaket,
kecuali sedang sakit. Jaket boleh dipakai jika sudah ada ijin tertulis dari
Pendamping piket dan KOMDIS.
b. Selama kegiatan intra dan ekstra tidak diperbolehkan memakai aksesoris
lain selain atribut sekolah, misalnya gelang, rantai dll.
c. Tidak ada dispensasi pakaian dan aksesoris lain, termasuk jika siswa
sedang berulang tahun.
PEMBINAAN DAN SANGSI
1. Untuk setiap pelanggaran akan dikenakan 1 poin.
2. Jika siswa-siswi telah melakukan pelanggaran sebanyak 3 kali (3 poin)
maka akan dikenakan sangsi berupa skorsing 1 hari.
3. Siswa-siswi yang tidak mengenakan seragam sesuai dengan ketentuan
karena alas an tertentu yang bisa diperanggungjawabkan, wajib meminta
surat dispensasi.
4. Setiap poin pelanggaran akan dicatat dalam buku Pembinaan Siswa dan
diarsipkan oleh wali kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
5. Yang wajib menertibkan setiap pelanggaran yang ada adalah semua
pendamping SMA Pangudi Luhur Van Lith dan semua anggota
Keordinator Kerja dan Aspirasi Siswa (KoKAS).
Yang berwenang memberikan sangsi dan pembinaan adalah KOMDIS. Tata
tertib terdiri atas kewajiban dan sangsi umum yang akan diuraikan sebagai
berikut:
1. Kewajiban Peserta Didik
a. Peserta didik wajib hadir di sekolah paling lambat 10 menit sebelum
pelajaran pertama dimulai.
b. Peserta didik wajib meminta ijin kepada Kepala Sekolah atau yang
mewakilinya sebelum masuk kelas jika terlambat mengikuti pelajaran.
c. Setiap peserta didik wajib membawa surat ijin pemberitahuan dari
Kepala Asrama jika tidak masuk sekolah.
d. Peserta didik wajib meminta ijin kepada Kepala Sekolah atau yang
mewakilinya apabila meninggalkan sekolah sebelum waktu pelajaran
selesai.
e. Peserta didik wajib mengikuti upacara bendera di sekolah pada hari
yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
f. Peserta didik wajib mengikuti atau mengadakan doa bersama pada
permulaan pelajaran pertama dan setelah pelajaran terakhir selesai,
serta doa angelus pukul 12.00 WIB.
g. Peserta didik wajib berada diluar kelas dan tidak boleh meninggalkan
kampus sekolah dan asrama selama jam istirahat.
h. Ketua kelas wajib melaporkan kepada Wakasek Kurikulum atau guru
piket pada waktu ada jam pelajaran yang pendampingnya tidak ada
selambat-lambatnya 10 menit terhitung sejak bel masuk atau
pergantian pelajaran.
i. Peserta didik wajib berpakaian sesuai ketentuan dan berpenampilan
pantas.
j. Peserta didik wajib mewujudkan pelaksanaan 7 S (senyum, salam,
sapa, span, santun, sederhana, simpati) dan 7 K (keamanan,
kenyamanan/kekeluargaan, kebersihan, keindahan, kerindangan dan
kegotong royongan, ketertiban) dengan penuh tanggung jawab.
k. Peserta didik wajib menjaga nama baik sekolah.
l. Peserta didik wajib mematuhi larangan membawa dan memanfaatkan
barang-barang terlarang ke sekolah antara lain: rokok, ganja, narkotika,
minuman keras, senjata tajam, buku/majalah/gambar/VCD, alat-alat
asusila, HP, tape atau sejenisnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
m. Peserta didik wajib membayar uang sekolah, uang asrama, dan
kegiatan sesuai dengan ketentuan berlaku.
n. Peserta didik wajib menghidupi pergaulan yang mencerminkan nilai-
nilai kristiani.
o. Peserta didik wajib menjunjung tinggi kejujuran, baik di sekolah
maupun di asrama.
p. Peserta didik diberi kesempatan pulanh kerumah pada hari Sabtu pecan
ke dua atau hari lain sebagai pengganti.
q. Peserta didik wajib meminta ijin kepada Kepala Asrama jika akan
berpergian/pulang di luar ketentuan asrama.
r. Peserta didik yang secara terencana perlu berpergian atau pulang dan
tidak mengikuti acara asrama maupun sekolah wajib meminta ijin
kepada rector.
s. Peserta didik wajib mengikuti jadwal kehidupan asrama yang telah
ditentukan dengan peneh tanggungjawab.
t. Peserta didik wajib menjaga jadwal kehidupan asrama yang telah
ditentukan dengan penuh tanggungjawab.
u. Peserta didik wajib memelihara dan menjaga keamanan prasarana yang
berada di lingkungan sekolah dan asrama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
v. Peserta didik dilarang masuk asrama tanpa ijin selama kegiatan
pembelajaran efektif.
w. Peserta didik dilarang mencontek dalam bentuk apa pun.
x. Peserta didik yang tinggal kelas wajib mengundurkan diri.
2. Sangsi
a. Prosedural
Pelanggaran terhadap kewajiban tersebut di atas berakibat
dikenakannya sangsi kepada pelanggar sebagai berikut:
1) Peringatan secara lisan atau pembinaan.
2) Peringatan secara tertulis dengan tembusan kepada orang tua/wali.
3) Skorsing untuk jangka waktu tertentu yang bervariasi sesuai
dengan tingkat pelanggarannya, yang sifatnya padu antara asrama
dan sekolah.
4) Diberi nilai nol bagi siswa yang menjalani skorsing sesuai dengan
subtansi mata pelajaran yang sedang dievaluasi.
5) Diberi nilai nol, sesuai subtansi materi ajar yang sedang
dieavaluasi, bagi siswa yang terbukti mencontek.
6) Pemutusan hubungan studi/asrama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
b. Non Prosedural
Pelanggaran-pelanggaran yang termasuk kategori khusus di luar
aturan, diselesaikan oleh Rektor/Kepala Sekolah serta menjadi hak
prerogatif Rektor/Kepala Sekolah untuk mengambil keputusan tanpa
melalui konsultasi.
Catatan:
Peserta didik yang dikenai pemutusan hubungan studi/sekolah,
kepadanya dikenai juga pemutusan hubungan asrama demikian pula
sebaliknnya.
3. Penghargaan Siswa Berprestasi
a. Pemberian hadiah atau kenangan bagi tiga siswa lulusan terbaik.
b. Pemberian Sertifikat bagi tiga siswa lulusan terbaik.
c. Lima puluh persen (50%) hadiah lomba diberikan kepada siswa yang
meraih kejuaraan.
8. Penghargaan Guru Berprestasi
1. Kegiatan lomba yang menang karena didampingi dan disiapkan secara
khusus, maka pendamping berhak mendapatkan 25% dari hadiah
lomba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Sebesar 25% dari hadiah lomba diserahkan ke sekolah.
9. Pelaksanaan Lomba
1. Siswa yang mengikuti lomba sedapat-dapatnya dilibatkan dalam
pembiayaan, khususnya kegiatan lomba yang dilaksanakan di luar kota
atau kegiatan lomba yang membutuhkan biaya relatif besar.
2. Besar kecilnya keterlibatan siswa dalam membiayai lomba dibicarakan
terlebih dahulu.
3. Batas akhir mengikuti lomba adalah sebelum Mid Semester II (kedua)
kecuali lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olah Raga.
C. Semboyan SMA Pangudi Luhur Van Lith
MEMARDI KARTIKA BANGSA
1. Arti Kata
a. MEMARDI
1) Berasal dari kata dasar “Mardi”. Menurut S. Praworoatmodjo,
dalam bahasa Jawa-Indonesia, terbitan Gunung AgIndonesia,
terbitan Gunung Agung, Jakarta 1981, kata “Mardi” artinya
membiasakan, melatih supaya, berusaha supaya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2) Dalam penggunaan sehari-hari kata “Mardi” atau “Merdi” bisa
mendapat bentuk “rimbag dwipurwo” (menerangkan suku kata
bagian depan) sehingga menjadi “memardi”. Dengan demikian
kata “memardi” berarti membiasakan, mengajar, melatih supaya “
dan berusaha supaya”.
b. KARTIKA
1) Kartika berarti bintang. Dalam bahasa sastra kata ini dipakai untuk
menggambarkan:
a. cita-cita yang tinggi
b. harapan di masa depan
c. terang atau pelita dalam kegelapan
d. pedoman arah (bagi para pelaut/pengembara)
e. tetap, keteguhan prinsip
f. batu yang bermasa padat,berat, berbobot (jawa=mentes).
c. BANGSA
1) Bangsa berarti hidup bersama. Dalam lingkup kecil hidup bersama
adalah keluarga, asrama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2) Dalam lingkup lebih luas, hidup bersama adalah hidup
bermasyarakat (RT, RW, Kampung, Desa), lingkungan kerja,
pergaulan sehari-hari.
3) Dalam lingkup yang lebih luas lagi, hidup bersama bararti hidup
bernegara.
2. Makna
Para penyelenggara SMA Pangudi Luhur Van Lith dengan seluruh
kemampuan yang ada berusaha mengajar, melatih, membiasakan agar para
peserta didik menempatkan diri menjadi "Kartika Bangsa" yang berarti
sebagai berikut :
1) Manusia yang berkualitas, berbobot, baik dalam bidang keterampilan,
ilmu, mental/kepribadian/moral, rohani.
2) Manusia yang memiliki ketetapan hati dan teguh dalam prinsip -
prinsip yang benar.
3) Pedoman arah, terang dan pelita bagi sesama/masyarakat yang ada
dalam kegelapan.
Para peserta didik dituntut untuk 'berusaha' melatih dan membiasakan diri
supaya 'mereka dapat semakin mendekati cita-cita menjadi kartika bangsa'
itu menurut bakat dan kemampuan yang dimilikinya serta menurut lingkup
yang dapat dicapainya. Penyelenggara hanyalah bisa menghantar. Para
peserta didiklah yang harus melangkah dan berlari mengejar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
3. Logo SMA Pangudi Luhur Van Lith
Gambar 4. 1
Logo Sekolah SMA Pangudi Luhur Van Lith
Arti Logo:
1) Dasar Merah Putih : Melambangkan jiwa dan semangat Kebangsaan
"Berani karena Suci".
2) Bintang : Cita-cita luhur yang ingin diwujudkan sebagai iman Kristiani
sejati.
3) Pita putih dengan semboyan "Memardi Kartika Bangsa" : Dengan
ketulusan hati ingin membentuk dan mengembangkan diri menjadi
tunas-tunas atau calon pemimpin bangsa yang tangguh.
4) Obor dan Van Lith : Melambangkan semangat Pastor Van Lith untuk
mendidik putra-putri Indonesia menjadi rasul awam yang dapat
menjadi garam dalam masyarakat Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
5) Peta Nusantara : Membentuk diri sebagai generasi muda yang
berwawasan kebangsaan yang sehat dan utuh.
6) Pena dan buku : Mengembangkan diri menjadi manusia yang kreatif
dan memiliki kemampuan akademis yang tinggi.
7) Burung dengan sayap mengembang : Melambangkan kekuatan Roh
Kudus yang mengakar dan mendorong semangat berjuang dalam
mengembangkan diri dalam pendidikan di SMA.
8) Pangudi Luhur : Nama Yayasan Penyelenggara Pendidikan.
9) Neraca : Keseimbangan atau keharmonisan hidup.
Arti Keseluruhan :
Melalui pendidikan SMA Pangudi Luhur Van Lith akan dibentuk dan
dikembangkan tunas-tunas yang memiliki semangat hidup penuh
kreativitas dalam mengembangkan diri menjadi manusia yang berwawasan
kebangsaan yang sehat, berani membela kebenaran dan keadilan serta
memiliki keharmonisan hidup sebagai insan Kristiani dan sebagai warga
negara yang tangguh.
4. Lagu Mars Van Lith
Mars SMA Pangudi Luhur Van Lith
L/S : J.Sunarjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Agitato con spirito 2/4
Nyalakan, nyalakan Kobarkan, kobarkan
Api Van Lith di dadamu. Bawalah, bawalah, sebarkan sebarkan. Di sluruh
tanah airmu.
Jadilah perintis, jadilah pelopor, dimasa pembangunan. Kobarkan APIMU,
sukseskan tugasmu, revolusi penebusan.
Bernyala, berkobar, semangat APIMU di dada putra-putrimu, Serentak,
serentak, kujunjung, kusebar untuk Nusa dan Bangsaku.
Kuterjang perintang, kudobrak penghalang, demi PANJIMU menang.
Putra dan Putrimu setia berjuang, Apimu menyala terang.
Catatan:
Lagu ini diciptakan oleh Pak Soenarjo pada waktu masih menjadi Guru
Bahasa Indonesia dan Kesenian di SPG Van Lith sebelum meletusnya G
30 S PKI 1965. Pada waktu itu Van Lith masih berbentuk SPG dimana
para calon guru memiliki banyak kegiatan salah satunya adalah praktek
mengajar agama. Pada jaman PKI kegiatan tersebut sering mendapat
gangguan dan ejekan sehingga menurunkan mental para calon guru. Maka
diciptakanlah sebuah lagu seruan yang bisa membangkitkan kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
semangat para murid SPG Van Lith, yang sekarang dikenal dengan Mars
SMA Van Lith.
Melodi dan Instrumental: Ardiatmoko (Diot), Alumni Van Lith Angk. 5 -
Kapel Sadhar 04 Agustus 2004.
5. Lagu Mars Pangudi Luhur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
6. Struktur Organisasi
Gambar 4.2
Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan metode
pembelajaran role playing dalam pembelajaran Akuntansi ini telah
diterapkan pada siswa kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur VAN LITH
Muntilan. Penelitian diawali dengan beberapa kali melakukan observasi
dimulai pada tanggal 08 November 2011 pada jam ke-4 sampai ke-5.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan
belajar mengajar di kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH
Muntilan. Sedangkan untuk Observasi dilakukan tanggal 15 November
2011 pada jam ke-4 sampai ke-5. Kegiatan observasi tersebut meliputi
observasi terhadap guru, observasi terhadap siswa dan observasi terhadap
kondisi kelas. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui proses belajar
mengajar yang terjadi di kelas.
Pembagian kuesioner sebelum penerapan metode role playing,
penjelasan ulang materi bukti transaksi sampai jurnal umum serta simulasi
dilakukan pada 22 November 2011 pada jam ke-4 sampai ke-5. Hal ini
dilakukan agar siswa dapat memahami gambaran peran-peran dalam
Akuntansi serta meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada
waktu penerapan metode role playing pada tanggal 24 November 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
pada jam ke-6 sampai ke-7. Penerapan PTK berdasarkan metode role
playing dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Observasi pra penelitian
Observasi pendahuluan dilakukan pada tanggal 15 November 2011
pada saat jam pelajaran ke-5 sampai ke-6 (pukul 10.15-11.45 WIB).
Guru mitra dalam penelitian ini adalah Ibu M. Susilowati, S.Pd.,
sebagai guru bidang studi Akuntansi. Jumlah siswa kelas XI IPS 2
berjumlah 33 orang. Adapun materi yang dipelajari saat observasi
pendahuluan ini adalah membahas tentang jurnal penutup dan
dilanjutkan latihan soal. Berikut dapat diuraikan hasil observasi
pendahuluan pra adanya penerapan metode role playing:
a. Observasi terhadap guru
Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam
lembar hasil observasi kegiatan guru. Kegiatan pembelajaran
diawali dengan guru mengucapkan salam, memeriksa kesiapan
siswa dan guru mengulas kembali materi sebelumnya dan
mengaitkan materi yang akan disampaikan pada saat itu. Materi
yang dibahas saat pembelajaran saat itu adalah jurnal penutup.
Guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya kepada siswa. Hal
tersebut dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengingatkan
kembali pelajaran yang telah berlalu dan juga untuk menarik
perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Pada awal proses pembelajaran masih banyak siswa yang
belum siap untuk belajar, seperti mengobrol dengan temannya dan
sibuk dengan aktivitasnya terlihat di bagian tengah dan belakang.
Bahkan ketika guru masuk masih ada beberapa siswa yang ijin
untuk ke kamar kecil. Dengan kondisi seperti itu, guru berusaha
untuk mengendalikan kelas dengan menegur dan meminta untuk
memperhatikan, karena proses belajar mengajar akan segera
dimulai. Saat kondisi kelas sudah mulai tenang guru menjelaskan
materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, tanya
jawab dan latihan soal. Saat guru menjelaskan ada beberapa siswa
mendengarkan dan memperhatikan serta mencatat, namun sebagian
besar siswa tidak mencatat materi penting yang disampaikan oleh
guru dan siswa terlihat tidak memiliki motivasi belajar, bahkan ada
siswa yang tidur-tiduran dan ribut sendiri, walaupun sudah ditegur.
Guru berusaha menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa untuk merangsang pemahaman siswa, namun siswa
pasif dan lebih cenderung menjawab secara serentak dengan suara
tidak jelas dan menunggu guru yang menunjuk mereka. Guru
memang telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses
pembelajaran yang cenderung monoton menyebabkan siswa
kurang termotivasi sungguh untuk mengikuti proses pembelajaran.
Pada saat mengerjakan latihan soal, ada siswa yang masih bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
mengenai materi yang baru disampaikan oleh guru, dikarenakan
pada saat guru menjelaskan banyak siswa yang ribut dan tidak mau
mencatat hal-hal penting. Ketika siswa selesai mengerjakan latihan,
guru mencocokkan hasil pekerjaan siswa dengan hasil yang telah
guru buat dimedia komputer sehingga siswa dapat membandingkan
hasil pekerjaannya. Dalam proses pemanfaatan media, guru belum
melibatkan siswa secara langsung. Namun siswa terlibat dalam
pemanfaatan media, ketika siswa berada di ruang lab komputer.
Pada akhir pembelajaran guru memberikan tanda dibuku latihan
dan guru mengucapkan salam penutup serta mengingatkan siswa
untuk memperbaiki nilai remidi.
Berikut ini disajikan tabel hasil awal observasi terhadap
aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung (Buku
Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi 2007).
Tabel 5.1
Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum
Penerapan Metode Role Playing
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I
II
III
PRA PEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media
2. Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
3. Menyampaikan materi sesuai dengan
hirarki belajar
4. Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai
2. Melaksa nakan pembelajaran sesuai
dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan siswa
3. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut
4. Melaksanakan pembelajaran yang
terkoordinasi
5. Melaksanakan pembelajaran yang
bersifat kontekstual
6. Mengakomodasi adanya keragaman
budaya nusantara
7. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang dialokasikan
C. Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar
1. Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan media
2. Menghasilkan pesan yang menarik
3. Menggunakan media secara efektif dan
efisien
4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
D. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
2. Merespons positif partisipasi siswa
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi
guru-siswa dan siswa-siswa
4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
IV
respons siswa
5. Menunjukkan hubungan antar pribadi
yang kondusif
6. Menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme siswa dalam belajar
E. Kemampuan khusus dalam
pembelajaran bidang studi
1. Menumbuhkan sikap ekonomis
2. Menumbuhkan sikap produktif
F. Penilaian proses dan hasil belajar
1. Melakukan penilaian awal
2. Memantau kemajuan belajar
3. Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
4. Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi
G. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas
dan lancar
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik
dan benar
3. Menyampaikan pesan dengan gaya
yang sesuai
PENUTUP
A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1. Melakukan refleksi pembelajaran
dengan melibatkan siswa
2. Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa
B. Pelaksanaan tindak lanjut
1. Memberikan arahan, kegiatan, atau
tugas sebagai bagian remidi
2. Memberikan arahan, kegiatan, atau
tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
b. Observasi aktivitas siswa di kelas
Kegiatan siswa selama proses pembelajaran tampak dalam
lembar hasil observasi aktivitas siswa di kelas. Pada saat guru
masuk ke dalam kelas, 2 siswa ijin ke kamar kecil dan yang lain
ada berada di dalam kelas sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Hanya
bagian depan dan baris ke dua yang sudah menyiapkan alat tulis.
Sebelum memulai proses belajar, guru memeriksa kesiapan siswa
seperti menyuruh siswa menyimpan buku-buku dan barang-barang
yang tidak berkaitan dengan pelajaran Akuntansi.
Pada saat guru memulai proses belajar mengajar siswa yang
duduk di bagian depan dan baris ke dua terlihat memperhatikan
penjelasan guru, tetapi siswa yang duduk di baris ke dua dari
belakang sibuk dengan kegiatannya sendiri yaitu “mengobrol” di
luar materi dan ada 1 siswa yang tidur-tiduran di kelas. Saat guru
memberi pertanyaan kepada siswa, hanya siswa yang duduk di
bagian depan saja yang memiliki keinginan untuk menjawab
pertanyaan. Sedangkan siswa yang lain menunggu guru yang
menunjuk, dan ketika ditunjuk sebagian besar tidak bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan guru. Hal tersebut dikarenakan siswa
cenderung mengobrol dan tidak memperhatikan secara serius.
Setelah guru selesai menjelaskan, siswa diminta untuk
melanjutkan latihannya yaitu membuat jurnal penutup dan meminta
siswa yang bagian belakang untuk menuliskan di whiteboard.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
ketika guru menunjuk siswa yang berada di bagian belakang,
terlihat siswa kurang siap untuk maju, dan akhirnya ada siswa yang
meminjam hasil pekerjaan temannya. Dan setelah selesai
mengerjakan dan menuliskan di whiteboard, guru kembali
membahas dan menjelaskan, akan tetapi banyak siswa yang tidak
memperhatikan pembahasan dan penjelasan guru. Berdasarkan
kondisi yang demikian, peneliti menyimpulkan kurangnya motivasi
belajar siswa terhadap mata pelajaran Akuntansi. Hal ini
disebabkan metode pembelajaran yang digunakan guru tidak
menarik siswa untuk terlibat dengan aktif.
Dari pemaparan di atas mengenai aktivitas siswa di kelas, dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Di Kelas Sebelum
Penerapan Metode Role Playing
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Siswa siap
mengikuti proses
pembelajaran.
√
Hanya bagian depan dan
baris kedua yang siap
mengikuti proses belajar,
seperti alat tulis dan
buku pelajaran.
2 Siswa
memperhatikan
penjelasan guru.
√
Hanya pada awal proses
pembelajaran.
3 Siswa menanggapi
pembahasan
pelajaran.
√
Sebagian siswa/i yang
menanggapi
pembelajaran, khususnya
siswa bagian depan dan
baris ke dua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
4 Siswa mencatat
hal-hal penting
√
Sebagian kecil yang
mencatat, yang lain
hanya mendengarkan dan
malas mencatat.
5 Siswa berinteraksi
dengan baik
√
Sebagian kecil yang
berdiskusi mengenai
materi jurnal umum
6 Siswa mendapat
teguran dari guru
√
Saat siswa mengobrol
dan menggangu teman.
7
Ada persaingan
yang sehat dari
diri siswa
√
Sebagian kecil yang
melakukan persaingan,
yang lain menunggu
hasil dari teman yang
lain.
8 Siswa aktif dalam
pembelajaran
√
Siswa tidak aktif dalam
proses pembelajaran,
karena proses
pembelajaran berpusat
pada guru sebagai
pemberi materi.
9 Siswa menjawab
pertanyaan guru
√
Ada yang menjawab dan
yang lain karena guru
menunjuk siswa untuk
menjawab.
10 Siswa
mendapatkan
penghargaan dari
guru baik verbal
maupun non
verbal
√
Penilaian tugas diakhir
proses pembelajaran
Selain melakukan observasi langsung terhadap siswa, peneliti
membagikan kuesioner motivasi belajar sebelum penerapan metode
role playing. Hasil dari kuesioner tersebut, selanjutnya
dideskripsikan berdasarkan PAP II. Berikut ini adalah hasil
analisis, yaitu: (lampiran 27 hal 233)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel 5.3
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan Metode
Role Playing
Skala
Motivasi Frekuensi Persentase
Interpretasi
Penilaian
20-47 1 3,2% Sangat Kurang
48-53 9 29% Kurang
54-59 11 35,5% Cukup
60-68 7 22,6% Tinggi
Diatas 69 3 9,7% Sangat Tinggi
31 100%
Perhitungan Nilai Mean Motivasi Belajar
No Rentang
Motivasi
Frekuensi
(Fi)
Nilai
Tengah(Xi) Fi.Xi
1 37-44 1 40,5 40,5
2 45-52 5 48,5 242,5
3 53-60 15 56,5 847,5
4 61-68 7 64,5 451,5
5 Di atas 69 3 72,5 217,5
Jumlah 31 1799,5
Mean (x) = ∑Fi.Xi/∑Fi
=1799,5/31
= 58,04 dibulatkan kebawah 58
Tabel 5.3. menunjukkan analisis motivasi belajar siswa
sebelum penerapan metode role playing. Dari tabel tersebut dapat
diketahui bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar
Akuntansi dengan kriteria sangat tinggi adalah 9,7%; persentase
siswa yang memiliki motivasi belajar Akuntansi dengan kriteria
tinggi adalah 22,6%; persentase siswa yang memiliki motivasi
belajar Akuntansi dengan kriteria cukup adalah 35,5%; persentase
siswa yang memiliki motivasi belajar Akuntansi dengan kriteria
kurang adalah 29%; dan persentase siswa yang memiliki motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
belajar Akuntansi dengan kriteria sangat kurang adalah 3,2%. Jadi
motivasi siswa sebagian besar rendah.
Selain itu, berdasarkan perhitungan mean motivasi belajar
Akuntansi sebelum penerapan metode role playing adalah 58. Jadi
sesuai dengan pedoman PAP II motivasi belajar Akuntansi siswa-
siswi kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan
berada pada kriteria “cukup”.
c. Observasi kondisi kelas
Suasana dan kondisi kelas selama proses pembelajaran tampak
dalam lembar hasil observasi kondisi kelas. Kondisi kelas dilihat
secara fisik sudah cukup baik untuk melaksankan proses belajar
mengajar karena ruang kelas berukurann 7,5 meter x 7,5 meter.
Fasilitas yang disediakan di dalam kelas sudah cukup memadai,
karena kelas ini dirancang khusus untuk kelas XI IPS 1. Di dalam
kelas sendiri terdapat whiteboard, 1 set meja guru, 1 set komputer
dan mejanya, 1 buah viewer (tergantung) menyorot ke belakang, 1
buah viewer bebas, 35 buah meja dan kursi siswa, 6 buah meja
kursi cadangan, 1 set lemari buku, daftar presensi, dan contoh
format jurnal dalam akuntansi yang ditembel di dinding. Selain itu,
pencahayaan kelas juga cukup baik. Lingkungan kelas sudah cukup
kondusif untuk pembelajaran. Suara kendaraan yang lalu lalang di
jalan tidak begitu terdengar, karena letak sekolah yang cukup jauh
dari jalan besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Dari segi suasana kelas, pada awal pembelajaran siswa terlihat
belum siap mengikuti proses pembelajaran. Siswa masih sibuk
dengan aktivitasnya sendiri seperti mengobrol dengan teman-
temannya. Dengan kondisi seperti itu, guru berusaha untuk
mengendalikan kelas dengan menegur dan meminta untuk
memperhatikan, karena proses belajar mengajar akan segera
dimulai. Saat kondisi kelas sudah mulai tenang guru menjelaskan
materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, tanya
jawab dan latihan soal. Saat guru menjelaskan ada beberapa siswa
mendengarkan dan memperhatikan serta mencatat, namun sebagian
besar siswa tidak mencatat materi penting yang disampaikan oleh
guru dan siswa terlihat tidak memiliki motivasi belajar, bahkan ada
siswa yang tidur-tiduran dan ribut sendiri, walaupun sudah ditegur.
Setelah guru selesai menjelaskan materi, guru meminta siswa
untuk melanjutkan latihan soal (membuat jurnal penutup). Ketika
siswa mulai mengerjakan latihan soal, ada hal yang menarik yang
dilakukan guru, guru menghidupkan musik instrumen untuk
menemani siswa dalam mengerjakan tugas. Hal itu dilakukan guru,
karena guru menginginkan kondisi kelas tidak ribut dan siswa
dapat menikmati musik sembari mengerjakan latihan soal. Namun
yang terjadi, justru ada siswa yang mengerjakan latihan soal sambil
bermalas-malasan atau diiringi dengan cerita yang tidak berkaitan
dengan materi, sehingga hal ini menyebabkan suasana kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
menjadi gaduh. Hal itu disebabkan karena dalam mengajar guru
menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan yang
memberikan sela bagi siswa untuk bercerita diluar materi yang
ada.
Dari pemaparan yang ada mengenai kondisi kelas, dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 5.4
Hasil Observasi Kondisi Kelas Sebelum Penerapan Metode
Role Playing
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Fasilitas di dalam
kelas mendukung
proses pembelajaran
√
Kursi dan meja siswa
lengkap, ada
cadangan kursi meja,
serta seperangkat
computer dan viewer.
2 Kondisi kelas
mendukung proses
pembelajaran
√
Hanya pada awal
proses pembelajaran.
3 Siswa membuat
keributan/kegaduhan
√
Pada saat penjelasan
materi dan
mengerjakan latihan
soal, walau guru
sudah ditegur.
4 Siswa mengerjakan
latihan soal
√
Beberapa siswa serius
dalam mengerjakan,
yang lain
mengerjakan sambil
mengobrol dan ada
yang tidur-tiduran.
5 Siswa aktif bertanya
pada guru jika
mengalami kesulitan
√
Hanya ada beberapa
siswa yang bertanya
tentang materi yang
dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
7 Adanya kegiatan
yang menarik dalam
proses pembelajaran
√
Siswa hanya
mengerjakan latihan
soal , itu pun ada yang
bermalas-malasan.
8 Adanya sumber
belajar dalam kelas
yang mendukung
proses pembelajaran
√
Ada contoh format
jurnal dalam
akuntansi yang
ditempel didinding
sebelah kanan dan
belakang.
Berdasarkan hasil observasi terhadap guru, aktivitas siswa di
kelas dan observasi kondisi kelas dapat dikatakan bahwa selama
proses pembelajaran berlangsung guru cenderung berceramah, tanya
jawab, diskusi dan mengerjakan latihan soal saja. Metode tersebut
adalah metode yang paling mudah diterapkan untuk menyampaikan
bahan ajar kepada siswa. Akan tetapi metode pembelajaran tersebut
menyebabkan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Guru
lebih banyak berperan dalam proses pembelajaran, padahal dalam
pembelajaran guru hanya sebatas sebagai fasilitator dan siswa sebagai
“pengembang”.
Pembelajaran yang monoton akan mengakibatkan siswa merasa
jenuh dan bosan, sehingga siswa lebih senang mencari aktivitas yang
membuatnya lebih bersemangat seperti melamun, bercerita/ngobrol
dengan teman sebelahnya bahkan bermalas-malasan (tidur-tiduran).
Dampaknya adalah tujuan pembelajaran kurang tercapai secara
maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Berdasarkan uraian di atas, ditemukannya masalah motivasi
belajar Akuntansi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada
kriteria cukup. Oleh karena itu, peneliti menduga penyebab
permasalahan itu adalah kurangnya variasi metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Sebagai alternatif dari permasalahan yang ada
ialah guru menciptakan atau menggunakan serta mengkolaborasikan
metode pembelajaran yang menyenangkan agar siswa dapat
termotivasi lebih untuk belajar akuntansi. Selanjutnya guru dan
peneliti berkolaborasi untuk menerapkan metode pembelajaran role
playing. Metode role playing adalah metode pembelajaran yang
mengkolaborasikan ceramah, tanya jawab dan bermain peran. Siswa
diajak untuk memerankan peran-peran yang ada dalam dunia nyata
(perusahaan) ke dalam kelas. Siswa bermain sesuai dengan karakter
dari masing-masing peran yang dimainkan dalam pembelajaran
akuntansi. Metode pembelajaran yang diterapkan tersebut mampu
mengaktifkan siswa pada proses pembelajaran Akuntansi, yaitu siklus
akuntansi perusahaan jasa dengan materi mencatat bukti
transaksi/dukumen ke dalam jurnal umum.
2. Siklus Pertama
Siklus pertama ini dilaksanakan pada hari Selasa, 22 November
2011 pada jam pelajaran ke-empat sampai ke-lima (pukul 10.15-11.45
WIB) dan Kamis, 24 November 2011 pada jam pelajaran ke-enam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
sampai ke-tujuh (pukul 12.00-13.30 WIB). Pada kesempatan ini, hari
selasa, 22 November 2011, peneliti membagikan kuesioner motivasi
belajar Akuntansi sebelum penerapan role playing kemudian guru
mengulas kembali materi, yaitu mencatat bukti transaksi/dokumen ke
dalam jurnal umum. Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran
berjumlah 31 orang. Setelah mengulas materi selesai, tim peneliti
melakukan simulasi 1 putaran dan melakukan tanya jawab. Kemudian
peneliti dan guru mitra meminta 6 orang siswa sebagai perwakilan
untuk menerapkan metode role playing. Hal tersebut dilakukan agar
siswa memahami peran-peran yang akan dijalankan pada pertemuan
berikutnya yaitu Kamis, 22 November 2011 pada jam pelajaran ke-
enam sampai ke-tujuh (pukul 12.00-13.30WIB).
Berikut akan dipaparkan uraian tahapan penerapan metode
pembelajaran role playing pada kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur
VAN LITH Muntilan, yaitu:
a. Perencanaan
Dalam tahap ini, dilakukan persiapan dan perencanaan
pembelajaran dengan metode role playing. Berikut ini disajikan
langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus 1,
sebagai berikut:
1) Guru mitra membentuk kelompok-kelompok yang mana
karakteristik siswa dalam satu kelompok adalah hetoregen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Cara pembentukakan kelompok yang dilakukan guru adalah
dengan melihat hasil nilai ulangan siswa serta hasil
pengamatan guru selama pendampingan proses belajar
mengajar.
2) Peneliti dan guru mitra mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran
mencakup : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi
pembelajaran, dan media pembelajaran. Berikut ini disajikan
uraian masing-masing perangkat pembelajaran:
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti membuat RPP yang berisi tentang SK, KD,
indikator dan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber dan
media pembelajaran, dan evaluasi (soal dan lembar
refleksi). RPP ini dibuat untuk 2 kali pertemuan. RPP
menguraikan secara detail langkah-langkah kegiatan yang
akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. (Lampiran
8, hal 170)
b) Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang akan diterapkan dalam
penelitian ini adalah mencatat transaksi dari bukti
transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum. Dalam hal ini
materi pembelajaran disiapkan oleh guru mitra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
c) Media Pembelajaran
Ada beberapa media pembelajaran yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran menggunkan metode role
playing. Media pembelajaran ini disiapkan oleh peneliti.
Berikut akan dipaparkan mengenai media pembelajaran
yang digunakan.
(1) Bukti transaki
Bukti transaksi yang akan digunakan adalah faktur
penjualan, nota kontan, dan slip gaji karyawan. Bukti
transaksi tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk
pencatatan ke dalam jurnal umum. Bukti kas masuk
dan bukti kas keluar. Bukti ini akan digunakan jika ada
penerimaan dan pengeluaran kas. Tersaji pada lampiran
9 hal 178)
(2) Skenario pembelajaran dana aturan permainan
Skenario pembelajaran ini berisi mengenai pelaksanaan
metode role playing pada saat penerapan. Sedangkan
aturan permaianan mencakup bagiamana permaianan
ini akan dilaksanakan. Tersaji pada lampiran 10 hal 185
dan lampiran 11 hal 187
(3) Instruksi permaian role playing pada setiap transaksi
untuk setiap bagian. Tersaji pada lampiran 12 hal 189
(4) Lembar jurnal umum. Terjadi pada lampiran 14 hal 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
(5) Lembar buku kas. Tersaji pada lampiran 15 hal 203
(6) Uang-uangan
Uang-uangan ini digunakan untuk membayar setiap ada
transaksi seperti pembelian dan penjulan, pembayaran
gaji, dan pembayaran utanng. Tersaji pada lampiran 30
hal 246
(7) Gambar setrika dan alat tulis
Gambar-gambar tersebut digunakan sebagai ilustrasi
dalam transaksi. Tersaji pada lampiran 9 hal 179,180
(8) Papan nama setiap bagian
Papan nama ini digunakan untuk menunjukkan peran
siswa. Seperti bagian penjualan dan bagian pembelian
dalam praktik penelitian digunakan istilah “kurir”,
bagian keuangan dan bagian akuntansi. Sedangkan
pihak luar perusahaan diperankan oleh fasilitator.
3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan
data. Instrumen pengumpulan data terdiri dari:
a) Kuesioner
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat
motivasi belajar Akuntansi siswa. Kuesioner dibagikan
sebelum dan sesudah penerapan metode role playing.
(Tersaji pada lampiran 6 hal 161 dan lampiran 7 hal 165)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b) Lembar observasi aktivitas guru
Lembar observasi aktivitas guru ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada
saat pembelajaran berlangsung. ( Tersaji pada lampiran 1
hal 154).
c) Lembar observasi aktivitas siswa
Lembar observasi aktivitas siswa ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada
saat mengikuti proses pembelajaran berlangsung. (Tersaji
pada lampiran 3 hal 158)
d) Lembar observasi kondisi kelas
Lembar observasi kondisi kelas ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas
pada saat pembelajaran berlangsung. (Tersaji pada
lampiran 2 hal 157)
e) Lembar refleksi guru
Lembar refleksi guru ini digunakan untuk mengetahui
kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan
metode role playing. (Tersaji pada lampiran 4 hal 159)
f) Lembar refleksi siswa
Lembar refleksi siswa ini digunakan untuk mengetahui
kesan siswa terhadap penerapan metode role playing.
(Tersaji pada lampiran 5 hal 160)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
4) Simulasi
Sebelum melaksanakan tindakan/penerapan metode
pembelajaran role playing, guru bersama peneliti melakukan
simulasi metode role playing. Simulasi dilakukan pada 22
November 2011 pada jam ke-4 sampai ke-5. Sebelum simulasi
dimulai peneliti membagi kuesioner sebelum penerapan
metode role playing, guru melakukan penjelasan ulang materi
bukti transaksi sampai jurnal umum. Hal ini dilakukan agar
siswa dapat memahami gambaran peran-peran dalam akuntansi
serta meminimalisirkan kesalahan yang dilakukan oleh siswa
pada waktu penerapan metode role playing pada tanggal 24
November 2011 pada jam ke-6 sampai ke7.
b. Tindakan
Penerapan pembelajaran menggunakan metode role playing
dilakasanakan pada tanggl 24 November 2011 pada jam ke-6
sampai ke-7 (pkl 12.15-13.30 Wib). Langkah-langkah dalam tahap
ini adalah sebagi berikut:
1) Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukkan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap
awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang
dibentuk ada 11 kelompok masing-masing terdiri dari 3 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
dengan jumlah siswa-siswi seluruhnya 33 orang. Pada tahap ini
guru memanggil nama kelompok untuk menempati meja
kelompok yang telah tersedia. Namun karena ada 2 siswa yang
tidak hadir dalam pembelajaran, akhirnya kelompok hanya
berjumlah 10 kelompok dan 1 siswa diminta untuk bergantian
dalam bermain peran. Guru selanjutnya menjelaskan aturan
main dan tata tertib pembelajaran metode role playing.
2) Metode role palying
Guru membacakan alur dan peraturan terlebih dahulu
sebelum penerapan metode pembelajaran role playing
(lampiran 11 hal 187). Kemudian guru memandu jalannya
metode bermain peran putaran ke-1. Penyelesaian setiap
transaksi diberi waktu 3 menit. Bila waktu habis guru dibantu
fasilitator memberi tanda waktu habis, kemudian guru meminta
siswa untuk kembali melanjutkan transaksi berikutnya. Dalam
pelaksanaan metode ini, siswa terlihat aktif dan berpartisipasi
penuh dalam pembelajaran sehingga tercipta kondisi
pembelajaran yang kondusif.
Ketika putaran ke-1 habis, selanjutnya guru meminta siswa
untuk berganti peran, yang tadinya berperan sebagai bagian
penjualan dan pembelian digunakan istilah “kurir”, bagian
kuangan dan bagian akuntansi berputar. Bagian akuntansi
menjadi bagian penjualan dan pembelian, bagian penjualan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
pembelian menjadi bagian keuangan dan bagian keuangan
menjadi akuntansi. Kemudian guru memandu jalannya metode
bermain peran putaran ke-2 hingga selesai.
Setelah permainan selesai guru bersama siswa
menyimpulkan pembelajaran dengan menggunakan metode
role paying dan ada 3 siswa yang memberikan komentar
mengenai pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode role
playing.
3) Penutup
Setelah guru menyimpulkan proses pembelajaran selama
penerapan metode role playing, selanjutnya siswa diminta
untuk mengisi kuesioner setelah penerapan metode role
playing, kuesioner akhir ini digunakan untuk melihat apakah
metode pembelajaran yang diterapkan telah berhasil, yaitu
mengukur tingkat motivasi belajar Akuntansi siswa-siswi.
Selain mengisi kuesioner, siswa juga diminta untuk
merefleksikan proses pembelajaran melalui lembar refleksi
yang telah dibagikan.
c. Observasi
Hasil pengamatan/observasi dalam penelitian ini dapat dipaparkan
sebagai berikut:
1) Observasi aktivitas guru di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus
pertama disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.5
Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Pada Saat Penerapan
Metode Role Playing
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I
II
III
PRA PEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media
2. Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
3. Menyampaikan materi sesuai dengan
hirarki belajar
4. Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan siswa
3. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut
4. Melaksanakan pembelajaran yang
terkoordinasi
5. Melaksanakan pembelajaran yang
bersifat kontekstual
6. Mengakomodasi adanya keragaman
budaya nusantara
7. Melaksanakan pembelajaran yang
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang dialokasikan
C. Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar
1. Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan media
2. Menghasilkan pesan yang menarik
3. Menggunakan media secara efektif dan
efisien
4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
D. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
2. Merespons positif partisipasi siswa
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi
guru-siswa dan siswa-siswa
4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respons siswa
5. Menunjukkan hubungan antar pribadi
yang kondusif
6. Menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme siswa dalam belajar
E. Kemampuan khusus dalam
pembelajaran bidang studi
1. Menumbuhkan sikap ekonomis
2. Menumbuhkan sikap produktif
F. Penilaian proses dan hasil belajar
1. Melakukan penilaian awal
2. Memantau kemajuan belajar
3. Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
4. Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi
G. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas
dan lancar
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik
dan benar
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tabel 5.5 menunjukkan deskripsi aktivitas guru dalam
proses pembelajaran dengan menerapkan metode role playing.
Pada awal pembelajaran (pertemuan sebelummnya) Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memeriksa kesiapan
siswa dan kelas. Kemudian guru memberikan materi yang akan
dipelajari pada metode role playing yaitu mencatat bukti
transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum. Hal ini dilakukan
agar proses pembelajaran pada waktu penerapan tidak
terpotong oleh hal-hal lain.
Pada penerapan, guru menjelaskan alur dan peraturan
berdasarkan metode role playing. Selama proses pembelajaran
berlangsung , guru melaksanakan pembelajaran secara runtut,
terkoordinasi, dan bersifat kontekstual sehingga pembelajaran
berlangsung sesuai dengan waktu yang ada. Lewat metode role
playing ini guru mampu menumbuhkan partisipasi siswa,
IV
3. Menyampaikan pesan dengan gaya
yang sesuai
PENUTUP
A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1. Melakukan refleksi pembelajaran
dengan melibatkan siswa
2. Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa
B. Pelaksanaan tindak lanjut
1. Memberikan arahan, kegiatan, atau
tugas sebagai bagian remidi
2. Memberikan arahan, kegiatan, atau
tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
sehingga siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran.
Selain itu, suasana pembelajaran lebih kondusif.
Pada kegiatan akhir proses pemabelajaran, guru mengajak
siswa-siswi untuk menyimpulkan proses pembelajaran yang
telah dijalankan, dan meminta siswa-siswi untuk mengisi
kuesioner motivasi belajar Akuntansi sesudah penerapan
metode role playing, selain itu guru juga meminta siswa untuk
merefleksikan melalui lembar refleksi. (Lampiran 21 hal 213)
2) Observasi aktivitas siswa di kelas
Aktivitas siswa di kelas selama proses pembelajaran pada
siklus pertama disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Di Kelas Pada Saat
Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Siswa siap
mengikuti proses
pembelajaran.
√
Siap dalam posisi
dikelompok masing-
masing yang telah
tersedia.
2 Siswa
memperhatikan
penjelasan guru.
√
Saat guru menjelaskan
skenario dan aturan
dalam pembelajaran.
3 Siswa
menanggapi
pembahasan
pelajaran.
√
Ketika guru
menanyakan jurnal
untuk bukti transaksi
faktur penjualan.
4 Siswa mencatat
hal-hal penting
√
Siswa sibuk
memainkan peran
masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
5 Siswa
berinteraksi
dengan baik
√
Siswa saling bekerja
sama.
6 Siswa mendapat
teguran dari guru
√
Saat guru menjelaskan
aturan role playing,
suara di dalam kelas
pecah.
7
Ada persaingan
yang sehat dari
diri siswa
√
Terlihat saat siswa
menjalankan metode
role playing , siswa
antusias untuk
mengerjakan transaksi.
8 Siswa aktif dalam
pembelajaran
√
Siswa terlibat secara
langsung dalam
pembelajaran.
9 Siswa menjawab
pertanyaan guru
√
Iya, ketika guru
menanyakan jurnal
untuk bukti transaksi
faktur penjualan.
10 Siswa
mendapatkan
penghargaan dari
guru baik verbal
maupun non
verbal
√
Saat pembalajaran
berakhir dan saat
menyimpulkan proses
pembelajaran.
Tabel 5.6 menunjukkan aktivitas siswa di kelas sebelum
penerapan (pertemuan sebelumnya) siswa mau mendengarkan
penjelasan materi berkaitan dengan pencatatan bukti
transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum, siswa menanggapi
penjelasan guru dangan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dilontarkan guru. Kemudian siswa memperhatikan
simulasi yang diperagakan oleh fasilitator, setelah simulasi dari
fasilitator selesai, guru meminta beberapa siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
menjalankan simulasi seperti yang telah diperlihatkan. Pada
bagian ini, siswa terlihat antusias, karena siswa yang lain akan
berkomentar ketika ada temannya yang menjalankan simulasi
tidak sesuai dengan intruksi.
Pada saat penerapan menunjukkan bahwa siswa mampu
menjalankan proses pembelajaran dengan menggunakan role
playing secara aktif. Sebelum menjalankan siswa menyiapkan
alat tulis yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai
alur pembelajaran menggunkan metode role palying.
Pada kegiatan inti siswa mempraktikkan alur pembelajaran
dengan menggunakan metode role playing dengan lancar,
karena siswa menjalankan tugas sesuai dengan perannya
masing-masing. Siswa juga terlihat memahami metode role
playing dengan baik, sehingga saat penerapan siswa tidak
merasa binggung hal ini dikarenakan siswa sudah melihat
simulasi sebelum penerapan metode role playing. Dalam
proses pembelajaran siswa terlibat aktif dan antusias sekali
untuk menjalankan tugas sehingga soal-soal dapat diselesaikan
sesuai waktu yang telah disediakan.
Pada kegiatan akhir, siswa menjawab pertanyaan guru
secara lisan mengenai proses pembelajaran yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
berjalan, ada 3 orang siswa yang menjawab pertanyaan guru.
Kemudian siswa mengisi kuesioner motivasi belajar Akuntansi
sesudah penerapan dan siswa mengisi lembar refleksi yang
telah disediakan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa mampu menjalankan
proses pembelajaran dengan menggunakan metode role
playing dengan baik mulai dari mempraktikkan alur
pembelajaran sesuai dengan perannya, melakukan evaluasi,
mengisi kuesioner dan membuat refleksi secara lisan.
(Lampiran 22 hal 216)
3) Observasi kondisi kelas
Observasi kondisi kelas selama proses pembelajaran pada
siklus pertama disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.7
Hasil Observasi Kondisi Kelas Pada Saat Penerapan Metode
Pembelajaran Role Playing
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Fasilitas di dalam
kelas mendukung
proses
pembelajaran
√
Kursi dan meja siswa
lengkap, ada
cadangan kursi meja,
serta seperangkat
computer dan viewer.
2 Kondisi kelas
mendukung proses
pembelajaran
√
Iya, siswa
memperhatikan
penjalasan dan
simulasi serta saat
penerapan role
playing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
3 Siswa membuat
keributan/
Kegaduhan
√ Hanya saat
pembacaan sanksi
dari role playing,
selebihnya suasana
kelas kondusif.
4 Siswa mengerjakan
latihan soal
√
Siswa memainkan
peran dalam
perusahaan jasa yaitu
melakukan pencatatan
(bukti transaksi
Jurnal umum)
5 Siswa aktif
bertanya pada guru
jika mengalami
kesulitan
√
Ada siswa yang
bertanya saat sesudah
pelaksanaan simulasi.
6 Adanya kegiatan
yang menarik
dalam proses
pembelajaran
√
Ada, proses
pembelajaran
menggunakan metode
role palying.
7 Adanya sumber
belajar dalam kelas
yang mendukung
proses
pembelajaran
√
Ada contoh format
jurnal dalam
akuntansi yang
ditempel didinding
sebelah kanan dan
belakang.
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup
kondusif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut tampak
ketika guru menerapkan beberapa aturan yang harus ditaati
siswa agar tercipta suasana kelas yang kondusif. Para siswa
terlihat antusias dan berperan aktif dalam proses pembelajaran
dengan menggunkan metode role playing. Kondisi yang
demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah yang
lebih baik. (Lampiran 23 hal 218)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
d. Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Motivasi adalah daya dorong/penggerak dalam diri seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat memuaskan dan
mencapai sebuah tujuan. Sedangkan hakekat motivasi belajar
adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang
sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator yang mendukung. Seperti
yang dikatakan Uno (2007:23), indikator-indikator motivasi belajar
sebagai brikut adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil; adanya
dorongan dan kebutuhan untuk belajar; adanya harapan dan cita-
cita untuk masa depan; adanya penghargaan dalam belajar; adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar; adanya lingkungan belajar
yang kondusif.
Berikut disajikan hasil dari kuesioner setelah penerapan
metode role playing, selanjutnya dideskripsikan berdasarkan PAP
II. Berikut ini adalah hasil analisisnya:
Tabel 5.8
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penerapan Metode
Role Playing
Skala
Motivasi Frekuensi Persentase
Interpretasi
Penilaian
20-47 0 0% Sangat Kurang
48-53 2 6,4% Kurang
54-59 7 22,6% Cukup
60-68 12 38,7% Tinggi
Diatas 69 10 32,3% Sangat Tinggi
31 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Perhitungan Nilai Mean Motivasi Belajar
No Rentang
Motivasi
Frekuensi
(Fi)
Nilai
Tengah(Xi) Fi.Xi
1 52-57 6 54,5 327
2 58-63 8 60,5 484
3 64-69 7 66,5 465,5
4 70-75 7 72,5 507,5
5 76-81 3 78,5 235,5
Jumlah 31 2019,5
Mean (x) = ∑Fi.Xi/∑Fi
=2019,5/31
= 65,14 dibulatkan ke bawah 65
Tabel 5.8 menunjukkan analisis motivasi belajar siswa sesudah
penerapan metode role playing. Dari tabel tersebut dapat diketahui
bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar akuntansi
dengan kriteria sangat tinggi adalah 32,2%; persentase siswa yang
memiliki motivasi belajar akuntansi dengan kriteria tinggi adalah
38,7%; persentase siswa yang memiliki motivasi belajar akuntansi
dengan kriteria cukup adalah 22,6%; persentase siswa yang
memiliki motivasi belajar akuntansi dengan kriteria kurang adalah
6,4%; dan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar
akuntansi dengan kriteria sangat kurang adalah 0%. Jadi sebagian
besar motivasi siswa tinggi.
Selain itu, berdasarkan perhitungan mean motivasi belajar
akuntansi sesudah penerapan metode role playing adalah 65. Jadi
sesuai dengan pedoman PAP II motivasi belajar akuntansi siswa-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
siswi kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan
berada pada kriteria “tinggi”. (lampiran 28 hal 239)
e. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan
hasil observasi dengan menggunakan metode pembelajaran role
playing. Refleksi dilaksanakan segera setelah penerapan selesai
dijalankan. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan pada siswa.
Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama:
1) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan metode
role playing.
Tabel 5.9
Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Role Playing
No Uraian Komentar
1 Kesan guru terhadap
komponen pembelajaran
yang digunakan dalam
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing.
Metode ini menjadi menarik untuk materi
tertentu.
Setelah siswa menguasai materi
maka model ini
menjadi metode untuk
praktik akuntansi
mendekati keadaan
sebenarnya.
2 Kesan guru terhadap
aktifitas siswa ketika
mengikuti proses
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing.
Aktifitas siswa bagus,
mereka lebih fokus
terhadap materi dan peran
yang dimainkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
3 Kesan guru terhadap
partisipasi dan minat
siswa mengikuti
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing.
Partisipasi siswa sangat
bagus sesuai dengan
peran masing-masing.
4 Kesan guru terhadap
pemahaman siswa dalam
proses pembelajaran
dengan menggunakan
metode role playing.
Siswa lebih paham dalam
proses pembelajaran
5 Hambatan yang dihadapi
apabila nanti guru hendak
melaksanakan
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing
Metode ini bisa
mengukur tingkat
motivasi, tapi belum
bisa mengukur
prestasi.
Perlu alat (voucher-voucher, dan bukti
transaksi) yang harus
disediakan.
6 Hal-hal yang mendukung
apabila guru nanti akan
menggunakan metode
pembelajaran dengan
metode role playing.
Penyajian materi
(disiapkan dahulu)
Pengadaan alat yang digunakan.
Penjelasan/simulasi yang jelas sebelum
role playing.
7 Manfaat yang diperoleh
dengan merencanakan
rencana pembelajaran dan
membuat perangkat
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing.
Adanya variasi model
pembelajaran sehingga
anak tidak bosan
8 Hal-hal apa saja yang
masih harus diperbaiki
dalam pembelajaran
dengan menggunakan
metode role playing.
Kesiapan siswa untuk
melakukan peran masing-
masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Tabel 5.9 menunjukkan kesan guru mitra terhadap
perangkat pembelajaran dan metode pembelajaran
menggunakan role playing di kelas. Menurut guru metode role
playing yang diterapkan adalah sesuatu yang baru dalam
pelaksanaan pembelajaran, walau secara teori banyak metode-
metode yang beragam maka metode ini akan menjadi menarik
sekali bagi siswa untuk materi-materi tertentu dalam
Akuntansi, karena tidak semua materi dalam akuntansi dapat
diterapkan menggunakan role playing.
Setelah siswa menguasai materi maka model ini menjadi
metode untuk praktik akuntansi mendekati keadaan
sebenarnya. Dalam pelaksanaan metode ini, siswa juga
antusias dalam mengikuti pembalajaran seperti partisipasi
siswa bagus sesuai dengan perannya, aktivitas siswa baik
karena mereka lebih fokus dengan materi serta perannya dalam
permaianan, sehingga siswa lebih paham dalam proses
pembelajaran dan siswa menjadi tidak bosan. Ketika model ini
digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
menurutnya akan tercapai, karena yang semula siswa hanya
berkutat pada laporan keuangan, cara menganilisis dan
mencatat, tapi dalam praktik ini siswa lebih dari sekedar
berbicara akuntansi. Dari sisi hambatan, metode ini mampu
mengukur motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
akuntansi tapi belum mampu mengukur tingkat prestasi serta
persiapan yang harus dilakukan untuk menyiapkan alat seperti
voucher-voucher, bukti transaksi.
Ketika guru akan menerapkan metode ini, maka ada tiga hal
yang harus diperhatikan yaitu penyajian materi (harus
disiapakan dahulu), pengadaaan alat yang digunakan, dan
penjelasan/simulasi sebelum penerapan. (Lampiran 24 hal 219)
2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan metode role
playing
Tabel 5.10
Rangkuman Refleksi Siswa Terhadap Perangkat
Pembelajaran dan Metode Role Playing
No Uraian Komentar
1 Bagaimana menurut anda
tentang pembelajaran
dengan menggunakan
metode role playing
(topik pembahasan, media
pembelajaran, situasi
kelas, penampilan guru,
lingkungan kelas,dll)?
Seru, asik,
menyenangkan,
mendebarkan serta
kondisi kelas mendukung
proses pembelajaran.
2 Apakah anda lebih
termotivasi belajar
dengan menggunakan
metode role playing?
Ya, karena belajar seperti
sungguhan
3 Apa saja yang anda
lakukan selama
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing?
Memainkan sesuai peran
yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
4 Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan
metode role playing?
Ya
5 Hambatan apa yang anda
temui selama
melaksanakan proses
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing?
Waktu yang diberikan
cepat, sehingga
pengerjaannya terburu-
buru dalam
menyelesaikan tugas.
Selain itu tidak adanya
komunikasi.
6 Manfaat apa yang anda
peroleh pada
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role palying?
Lebih mudah dalam
memahami materi serta
lebih tahu pekerjaan-
pekerjaan dibidang
akuntansi.
Tabel 5.10 menunjukkan kesan siswa secara umum
terhadap perangkat dan metode pembelajaran role playing yaitu
siswa terlihat antusias dalam proses pembelajaran karena
pembelajaran yang menyenangkan, seru dan mengasikkan
sehingga kegiatan pembelajaran menjadi tidak monoton. Selain
itu siswa lebih termotivasi untuk belajar materi akuntansi. Hal-
hal yang perlu diperbaiki adalah waktu pengerjaannya
diperpanjang dan diperbolehkannya untuk saling
berkomunikasi.
Secara umum, pelaksanaan penelitian siklus pertama
berjalan dengan lancar. Guru mitra mampu melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
prosedur penelitian dengan baik dan mampu mengorganisir
jalannya pembelajaran dengan menggunkan metode role
playing. Hal tersebut berdampak pada antusias siswa dalam
belajar sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar
akuntansi. Sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan
dapat tercapai.
Dengan demikian, maka penelitian siklus kedua tidak perlu
dilakukan, hal ini disebabkan karena tujuan pembelajaran telah
tercapai. (Lampiran 25 hal 221)
B. Analisis Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan Metode Role Playing
1. Deskripsi Data
Analisis komperasi dilakukan untuk melihat tingkat motivasi belajar
siswa sebelum dan sesudah diterapkan metode role playing. Tingkat
motivasi belajar siswa dilihat dari perbandingan hasil kuesioner
sebelum dan sesudah penerapan role playing. Berikut tabel analisis
perbandingan tingkat motivasi belajar siswa pada siklus 1:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Tabel 5.11
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
No Nama Responden
Sebelum
Penerapan
Role Playing
Sesudah
Penerapan
Role Playing
Selisih Peningkatan Keterangan
1 Advienta Elsaviani Maria I. 58 61 3 3,75% Berhasil
2 Aldoabelard Irviano H. 64 76 12 15% Berhasil
3 Alfonsus Ligouri S. 58 65 7 8,75% Berhasil
4 Andreas Kevin Agusta 52 56 4 5% Berhasil
5 Angela Galuh Andika I. 63 74 11 13,75% Berhasil
6 Antonia Ayu 54 61 7 8,75% Berhasil
7 Benedetto Setu 52 53 1 1,25% Berhasil
8 Benediktus Reynold S.C 55 57 2 2,5% Berhasil
9 Conrad Ndaru Panji N. 59 59 0 0% Tidak ada kenaikan
10 Desmonda Devi Suryono 52 71 19 23,75% Berhasil
11 Dominicus Aditya Noven A. 78 80 2 2,5% Berhasil
12 Elan Priananda 71 75 4 5% Berhasil
13 Elisabeth Ria Viana P 53 56 3 3,75 % Berhasil
14 Emanuel Christian Natalia 58 70 12 15% Berhasil
15 Felix Jyesta Elka A. 37 52 15 18,75 % Berhasil
16 Fidelia Sresti Kasita 53 68 15 18,75% Berhasil
17 Gregorius Ivan R. S 52 60 8 10 % Berhasil
18 Jonathan Arvin 64 72 8 10% Berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
19 Josephine Laksmita Windy 62 78 16 20% Berhasil
20 Katarina Kristin Febriani 55 62 7 8,75% Berhasil
21 Maria Eriska Satyasariasih 56 60 4 5% Berhasil
22 Maurianus Adi Nugraha 56 65 9 11,25 % Berhasil
23 Michael Bagus Satria K. 65 67 2 2,5% Berhasil
24 Michael Wahyu Paribasa G. S 69 75 6 7,5 % Berhasil
25 Patricia Melati Prasatiningtyas 54 68 14 17,5% Berhasil
26 Patrisius Ronny Saputra B. 65 70 5 6,25% Berhasil
27 Sheila Amanda 53 57 4 5% Berhasil
28 Silvester Rangga Surya N. 66 66 0 0% Tidak ada kenaikan
29 Teodosius Adin Giovanni A. 51 59 8 10 % Berhasil
30 Victor Wijaya Dewantara 53 58 5 6,25% Berhasil
31 Vincentius Christian Aldi R. 56 65 9 11,25% Berhasil
Rata-rata 57.87 65.03 7.16 8,95% Berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Tabel 5.11 menunjukkan hasil komperasi peningkatan
motivasi belajar siswa menggunakan kuesioner sebelum dan
sesudah penerapan metode role playing pada siklus 1. Dari 31
orang siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH
Muntilan, dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa berhasil
mengalami peningkatan motivasi. Peningkatan motivasi tersebut
dapat dilihat dari adanya perubahan positif sebelum dan sesudah
penerapan metode role playing. Pada saat kuesioner sebelum
penerapan rata-rata motivasi siswa dalam kelas mencapai 57,81
sedangkan rata-rata saat sesudah penerapan naik menjadi 65,03.
Rata-rata peningkatan motivasi belajar siswa di kelas 7,16.
Dengan kata lain, secara umum keseluruhan siswa mengalami
perubahan positif, maka dapat dikatakan keseluruhan siswa
berhasil mengalami peningkatan motivasi belajar. Atau lebih
jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini:
a. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan
Skala
Motivasi Frekuensi Persentase
Interpretasi
Penilaian
20-47 1 3,2% Sangat Kurang
48-53 9 29% Kurang
54-59 11 35,5% Cukup
60-68 7 22,6% Tinggi
Diatas 69 3 9,7% Sangat Tinggi
31 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Perhitungan Nilai Mean Motivasi Belajar
No Rentang
Motivasi
Frekuensi
(Fi)
Nilai
Tengah(Xi) Fi.Xi
1 37-44 1 40,5 40,5
2 45-52 5 48,5 242,5
3 53-60 15 56,5 847,5
4 61-68 7 64,5 451,5
5 Di atas 69 3 72,5 217,5
Jumlah 31 1799,5
Mean (x) = ∑Fi.Xi/∑Fi
=1799,5/31
= 58,04 dibulatkan ke bawah 58
Berdasarkan perhitungan mean motivasi belajar akuntansi
sebelum penerapan metode role playing adalah 58. Jadi sesuai
dengan pedoman PAP II motivasi belajar akuntansi siswa-siswi
kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan berada
pada kriteria “cukup”. (Lampiran 27 hal 234)
b. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penerapan
Skala
Motivasi Frekuensi Persentase
Interpretasi
Penilaian
20-47 0 0% Sangat Kurang
48-53 2 6,4% Kurang
54-59 7 22,6% Cukup
60-68 12 38,7% Tinggi
Diatas 69 10 32,3% Sangat Tinggi
31 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Perhitungan Nilai Mean Motivasi Belajar
No Rentang
Motivasi
Frekuensi
(Fi)
Nilai
Tengah(Xi) Fi.Xi
1 52-57 6 54,5 327
2 58-63 8 60,5 484
3 64-69 7 66,5 465,5
4 70-75 7 72,5 507,5
5 76-81 3 78,5 235,5
Jumlah 31 2019,5
Mean (x) = ∑Fi.Xi/∑Fi
=2019,5/31
= 65,14 dibulatkan ke bawah 65
Berdasarkan perhitungan mean motivasi belajar akuntansi
sebelum penerapan metode role playing adalah 58. Jadi sesuai
dengan pedoman PAP II motivasi belajar akuntansi siswa-siswi
kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan berada
pada kriteria “tinggi”. (Lampiran 28 hal 238)
Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis
kuesioner sebelum penerapan nilai meannya adalah 58, berada
pada kriteria “cukup” dan berdasarkan hasil analis kuesioner
sesudah penerapanan nilai meannya adalah 65, berada pada
kriteria “tinggi” telah berhasil menunjukkan peningkatan
motivasi belajar siswa-siswi kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur
VAN LITH dilihat dari peningkatan nilai meannya sebesar 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
2. Pengujian Komparatif
1) Pengujian prasyarat analisis
Berikut ini hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji
Kolmogrov-Smirnov menggunkan program SPSS Versi 16:
Tabel 5.12
Pengujian Normalitas Berdasarkan One Sample
Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Selisih
N 31
Normal Parametersa Mean 7.16
Std. Deviation 5.047
Most Extreme Differences Absolute .122
Positive .122
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .677
Asymp. Sig. (2-tailed) .749
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogrov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data
adalah normal (asymp. Sig. (2-tailed) = 0,749 > α = 0,05.
Dengan demikian penyajian hipotesis dilakukan dengan
berdasarkan uji statistik parametrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
2) Pengujian hipotesis penelitian
a) Rumusaan hipotesis penelitian
Ho = tidak ada perbedaan peningkatan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran akuntansi, sebelum dan
sesudah penerapan metode role playing.
Ha = ada perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran akuntansi, sebelum dan sesudah
penerapan metode role playing.
b) Pengujian hipotesis penelitian
Berikut ini disajikan hasil pengujian menggunakan Paired
Sample Test menggunakan program SPSS Versi 16
(lampiran 29 hal 244) :
Tabel 5.13
Pengujian Hipotesis Penelitian Berdasarkan Paired
Sample Test
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Sebelum
- Sesudah
-
7.161 5.047 .906 -9.013 -5.310 -7.900 30 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed)=
0,000 < α = 0,05. Hal tersebut bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah
penerapan metode pembelajaran menggunakan role
playing.
Berdasarkan hasil pengujian statistik di atas tampak
bahwa penerapan metode role playing memberikan
perbedaan signifikan dalam peningkatan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran akuntansi. Peningkatan
motivasi belajar siswa disebabkan penerapan metode
pembelajaran menyenangkan, mengasikkan, dan menarik
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa
untuk belajar akuntansi.
Pembelajaran dengan menampilkan kondisi
perusahaan di dalam kelas membuat siswa merasakan
sungguh menjadi seseorang yang bertugas dibagian
keuangan, bagian penjualan dan pembelian serta bagian
akuntansi, sehingga siswa antusias dan bersemangat dalam
belajar, sehingga proses pembelajaran dapat tercapai
secara maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode role playing terbukti dapat
meningkatkan motivasi belajar akuntasi siswa kelas XI
IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA
Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan dapat diperoleh kesimpulan bahwa
penerapan metode role playing mampu meningkatkan motivasi belajar
Akuntansi siswa tersebut, peningkatan tersebut tampak dari hasil
kuesioner yang dibagikan kepada siswa.
Pada saat kuesioner sebelum penerapan rata-rata poin siswa dalam
kelas mencapai 57,87 sedangkan hasil kuesioner setelah penerapan rata-
rata poin siswa dalam kelas naik menjadi 65,03, sehingga peningkatan
rata-rata motivasi siswa di kelas adalah 7,16. Sedangkan berdasarkan hasil
analisis kuesioner sebelum penerapan nilainya meannya adalah 58, berada
pada kriteria “cukup” dan berdasarkan hasil analisi kuesioner sesudah
penerapanan nilai meannya adalah 65, berada pada kriteria “tinggi” telah
berhasil menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa-siswi kelas XI
IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH dilihat dari peningkatan nilai
meannya sebesar 7.
Hasil pengujian hipotesis berdasarkan paired sample test
menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. . Hal tersebut
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
metode pembelajaran menggunakan role playing. Dengan kata lain,
penerapan metode role playing di kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur
VAN LITH Muntilan, sudah berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran akuntansi.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah:
1. Peneliti menerapkan metode pembelajaran role playing hanya 1 kali
siklus (2 kali putaran), hal tersebut dikarenakan pada saat penelitian
waktunya mendekati ujian akhir sekolah.
2. Kurangnya komunikasi yang efektif, sehingga menimbulkan perbedaan
persepsi antara peneliti dan guru mitra.
3. Pada saat pelaksaan role playing peran bagian penjualan dan
pembelian digabung menjadi satu dan digunakan istilah “kurir”. Hal
tersebut dilakukan agar memudahkan dalam pembentukkan kelompok
dan perannya, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar
yang lebih banyak. Namun pada kondisi yang sebenarnya istilah
“kurir” berarti sebagai pengantar dan hal tersebut dapat mengakibatkan
praktik yang tidak sehat, karena dalam perusahaan yang sesungguhnya
bagian penjualan dan bagian pembelian terpisah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang
ditujukkan pada pihak yang terkait dalam penelitian ini:
1. Guru
a. Guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang inovatif seperti
metode role playing terkait dengan materi pelajaran yang akan
diajarkan sehingga suasana kelas menjadi hidup dan tidak
monoton.
2. Peneliti Selanjutnya
a. Pentingnya persiapan-persiapan secara matang dan maksimal
berkaitan dengan materi, media dan alat-alat yang diperlukan untuk
menghindari kekacauan atau kesalahan selama proses
pembelajaran berlangsung.
b. Perlunya kerjasama yang baik dan panjang antara peneliti dengan
pihak sekolah, sehingga proses pembelajaran dengan menerapkan
metode role playing dapat dilaksanakan 2 kali siklus agar hasil
yang diperoleh menjadi lebih optimal.
c. Perlunya waktu yang lebih untuk pengamatan siswa-siswi, guru
dan kelas dalam proses pembelajaran sehingga dapat ditemukan
permasalahan secara akurat, hal tersebut berpengaruh pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
pemilihan dan pelaksanaan metode pembelajaran yang dapat
mengatasi permasalahan yang ada.
d. Peran bagian penjulan dan bagian pembelian seharusnya dipisah,
sehingga siswa benar-benar menjalani proses pembelajaran seperti
layaknya sistem yang ada di perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2003. Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogayakarta: UPP
AMP YKPN
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama
Widya.
http://pgribanjarsari.wordpress.com/2010/01/11/upaya-guru-dalam-motivasi-
belajar.
Kusumah, Wijaya, dan Dedi Dwi Tagama. (2009). Mengenal Penelitian
Tindaka Kelas. Jakarta: PT.Indeks.
Kusmuriyanto, Rusdarti. 2009. MODEL, Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK itu mudah (Classroom Action
Research). Jakarta: Bumi Aksara
Nasution. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumu Aksara.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Sariono, Endro dkk. 2007. Manusia dan Perilaku Ekonomi. Jakarta: Ganeca
Exact.
S, Alam. 2004. Akuntansi SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sulipan. Penelitian Tindakan Kelas.hal 9
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta. Pusat Bahasa.
Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 1
Lembar Instrumen Observasi
Aktivitas Guru Di Kelas
Sekolah : SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan
Kelas : XI IPS 2
Jam Ke :
Mata Pelajaran : Akuntansi
Pengamat : Daniel Fredy Desandika
Hari/tanggal :
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I
II
III
PRA PEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran,
dan media
2. Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan
3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki
belajar
4. Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4. Melaksanakan pembelajaran yang
terkoordinasi
5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
nusantara
7. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dialokasikan
C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber
belajar
1. Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan media
2. Menghasilkan pesan yang menarik
3. Menggunakan media secara efektif dan
efisien
4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
D. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
2. Merespons positif partisipasi siswa
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-
siswa dan siswa-siswa
4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respons siswa
5. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif
6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar
E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran
bidang studi
1. Menumbuhkan sikap ekonomis
2. Menumbuhkan sikap produktif
F. Penilaian proses dan hasil belajar
1. Melakukan penilaian awal
2. Memantau kemajuan belajar
3. Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
G. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Yogyakarta, ……. November 2011
Guru Mata Pelajaran Pengamat,
M. Susilowati Daniel Fredy Desandika
IV
lancar
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar
3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
PENUTUP
A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan
siswa
B. Pelaksanaan tindak lanjut
1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai bagian remidi
2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai pengayaan
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 2
Lembar Instrumen Observasi Kondisi Kelas
Sekolah : SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan
Kelas : XI IPS 2
Jam Ke :
Mata Pelajaran : Akuntansi
Pengamat : Daniel Fredy Desandika
Hari/tanggal :
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses
pembelajaran
2 Kondisi kelas mendukung
proses pembelajaran
3 Siswa membuat
keributan/kegaduhan
4 Siswa mengerjakan latihan
soal
5 Siswa aktif bertanya pada
guru jika mengalami
kesulitan
6 Adanya kegiatan yang
menarik dalam proses
pembelajaran
7 Adanya sumber belajar dalam
kelas yang mendukung proses pembelajaran
Yogyakarta, ……. November 2011
Guru Mata Pelajaran Pengamat,
M. Susilowati Daniel Fredy Desandika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 3
Lembar Instrumen Observasi
Aktivitas Siswa Di Kelas
Sekolah : SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan
Kelas : XI IPS 2
Jam Ke : 4-5
Mata Pelajaran : Akuntansi
Pengamat : Daniel Fredy Desandika
Hari/tanggal :
No Deskriptor Ya Tidak Catatan
1 Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran.
2 Siswa memperhatikan
penjelasan guru.
3 Siswa menanggapi
pembahasan pelajaran.
4 Siswa mencatat hal-hal penting
5 Siswa berinteraksi dengan baik
6 Siswa mendapat teguran dari
guru.
7 Ada persaingan yang sehat dari
diri siswa
8 Siswa aktif dalam
pemebalajaran
9 Siswa menjawab perntanyaan
guru
10 Siswa mendapat penghargaan
dari guru baik verbal maupun
nonverbal
Yogyakarta, ……. November 2011
Guru Mata Pelajaran Pengamat,
M. Susilowati Daniel Fredy Desandika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 4
Lembar Instrumen Refleksi
Kesan guru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode Role Playing
No Uraian Komentar
1 Kesan guru terhadap komponen pembelajaran
yang digunakan dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode role playing.
2 Kesan guru terhadap aktifitas siswa ketika
mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing.
3 Kesan guru terhadap partisipasi dan minat siswa
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
metode role playing.
4 Kesan guru terhadap pemahaman siswa dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing.
5 Hambatan yang dihadapi apabila nanti guru
hendak melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode role playing.
6 Hal-hal yang mendukung apabila guru nanti akan
menggunakan metode pembelajaran dengan
metode role playing.
7 Manfaat yang diperoleh dengan merencanakan
rencana pembelajaran dan membuat perangkat
pembelajaran dengan menggunakan metode role
playing.
8 Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki
dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing.
Yogyakarta, ……. November 2011
Guru Mata Pelajaran Pengamat,
M. Susilowati Daniel Fredy Desandika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 5
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Role Playing
Nama :
Kelompok :
Hari,tanggal :
Kelas :
No Uraian Komentar
1 Bagaimana menurut anda tentang
pembelajaran dengan menggunakan
metode role playing (topik pembahasan,
media pembelajaran, situasi kelas,
penampilan guru, lingkungan kelas,dll)?
2 Apakah anda berminat mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan
metode role playing?
3 Apa saja yang anda lakukan selama
pembelajaran dengan menggunakan
metode role playing?
4 Apakah anda lebih termotivasi belajar
dengan menggunakan metode role
playing?
5 Hambatan apa yang anda temui selama
melaksanakan proses pembelajaran
dengan menggunakan metode role
playing?
6 Manfaat apa yang anda peroleh pada
pembelajaran dengan menggunakan
metode role palying?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 6
Kode:
Penerapan Metode Role Playing Guna Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi “
Studi Kasus : Siswa Kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur
VAN LITH, Muntilan
Disusun dalam Rangka Penelitian Ilmiah Penyusunan Tugas Akhir
(Skripsi)
Peneliti:
Daniel Fredy Desandika
Pendidikan Akuntansi
07 1334 038
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2011
Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Kepada Yth
Siswa/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya Daniel Fredy Desandika Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, bermaksud mengadakan penelitian dengan topik “Penerapan Metode Role Playing Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi” Studi Kasus
Siswa/i Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan”. Kegiatan penelitian ini
dilaksanakan dalam rangka penyusunan tugas akhir (skripsi).
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan siswa/i menjadi
Responden penelitian ini untuk mengisi kuesioner penelitian. Kuesioner ini terdiri
dari 20 pernyataan yang terbagi dalam 3 bagian yaitu bagian 1 berisi identitas
responden, bagian 2 petunjuk pengerjaan dan bagian 3 motivasi belajar (Motivasi Intrinsik dan
Motivasi Ekstrinsik). Saya sangat mengharapkan siswa/i mengisi semua pernyataan
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan mengembalikan semua berkas.
Partisipasi siswa/i akan sangat menentukan keberhasilan penelitian ini.
Peneliti menjamin sepenuhnya kerahasiaan jawaban yang siswa/i berikan.
Jawaban yang siswa/i berikan akan dianalisis secara tepat dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian ini.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan partisipasi siswa/i untuk
meluangkan waktu mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan limpah terima kasih.
Yogyakarta, 20 November 2011
Hormat Saya,
Daniel Fredy Desandika
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Kuesioner Instrumen Penelitian Tentang Motivasi Belajar Siswa
(Sebelum Tindakan)
Petunjuk Pengerjaan
Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian:
Bagian I : Identitas Responden
a. Nama :
b. Kelas/No Absen :
Bagian II : Petunjuk Pengerjaan
Pilihlah satu jawaban yang sesuai dengan kenyataan saudara/saudari dengan
memberi tanda centang (√) dari pernyataan-pernyataan di bawah ini :
Keterangan Jawaban :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat tidak setuju
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya sangat menyukai pelajaran Akuntansi √
Bagian III : Motivasi Belajar
No Pernyataan SS S TS STS
1 Selama ini, saya belajar materi Akuntansi
karena saya menerapkan konsep Akuntansi
dalam kehidupan sehari-hari.
2 Selama ini, saya belajar materi Akuntansi
karena saya tertantang untuk dapat
mengerjakan soal-soal.
3 Selama ini, saya mengerjakan tugas
Akuntansi, karena saya menjadi orang
pertama yang menyelesaikan tugas tersebut.
4 Selama ini, saya menyiapkan bahan pelajaran
yang akan dipelajari, sebelum pelajaran
dimulai.
5 Selama ini, saya tidak akan belajar
Akuntansi, karena saya tidak tertarik
dibidang Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
6 Selama ini, saya belajar Akuntansi, karena
materinya mudah dipahami.
7 Selama ini, saya akan mengulas materi
Akuntansi di rumah karena saya menekuni
Akuntansi.
8 Selama ini, saya belajar Akuntansi karena
saya tertarik bekerja dibidang Akuntansi.
9 Selama ini, saya belajar mengerjakan soal-
soal Akuntansi, karena saya terampil untuk
mengerjakan materi yang berhubungan
dengan Akuntansi.
10 Selama ini, saya belajar Akuntansi karena
untuk mendapatkan nilai yang bagus.
11 Selama ini, saya tidak tertarik belajar
Akuntansi karena tidak memberikan manfaat
bagi saya dikemudian hari.
12 Selama ini, saya belajar Akuntansi, supaya
saya mendapatkan simpati dari teman-teman.
13 Selama ini, saya belajar Akuntansi, karena
ingin mendapatkan pujian dari orang lain.
14 Selama ini, saya tidak tertarik belajar dan
mengerjakan tugas Akuntansi karena guru
tidak peduli dengan hasil pekerjaan saya.
15 Selama ini, saya tertarik belajar materi
Akuntansi, karena saya dilibatkan aktif dalam
proses pembelajaran.
16 Selama ini, saya rajin belajar Akuntansi,
karena gurunya menyenangkan dan selalu
peduli.
17 Selama ini, saya tertarik belajar Akuntansi,
karena metode pembelajaran yang digunakan
guru menyenangkan.
18 Selama ini, keaktifan saya dalam proses
pembelajaran Akuntansi berpengaruh, dari
metode apa yang digunakan guru.
19 Selama ini, saya tertarik belajar materi
Akuntansi, karena kelas dirancang sesuai
dengan materi pembelajaran.
20 Selama ini, saya tidak tertarik belajar
Akuntansi, karena suasana belajar tidak
menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 7
Kode:
Penerapan Metode Role Playing Guna Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi “
Studi Kasus : Siswa Kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur
VAN LITH, Muntilan
Disusun dalam Rangka Penelitian Ilmiah Penyusunan Tugas Akhir
(Skripsi)
Peneliti:
Daniel Fredy Desandika
Pendidikan Akuntansi
07 1334 038
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2011
Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Kepada Yth
Siswa/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya Daniel Fredy Desandika Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, bermaksud mengadakan penelitian dengan topik “Penerapan Metode Role Playing Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi” Studi Kasus
Siswa/i Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan”. Kegiatan penelitian ini
dilaksanakan dalam rangka penyusunan tugas akhir (skripsi).
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan siswa/i menjadi
Responden penelitian ini untuk mengisi kuesioner penelitian. Kuesioner ini terdiri
dari 20 pernyataan yang terbagi dalam 3 bagian yaitu bagian 1 berisi identitas
responden, bagian 2 petunjuk pengerjaan dan bagian 3 motivasi belajar (Motivasi Intrinsik dan
Motivasi Ekstrinsik). Saya sangat mengharapkan siswa/i mengisi semua pernyataan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan mengembalikan semua berkas.
Partisipasi siswa/i akan sangat menentukan keberhasilan penelitian ini.
Peneliti menjamin sepenuhnya kerahasiaan jawaban yang siswa/i berikan.
Jawaban yang siswa/i berikan akan dianalisis secara tepat dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian ini.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan partisipasi siswa/i untuk
meluangkan waktu mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan limpah terima kasih.
Yogyakarta, November 2011
Hormat Saya,
Daniel Fredy Desandika
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Kuesioner Instrumen Penelitian Tentang Motivasi Belajar Siswa
(Sesudah Tindakan)
Petunjuk Pengerjaan
Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian:
Bagian I : Identitas Responden
a. Nama :
b. Kelas/No Absen :
Bagian II : Petunjuk Pengerjaan
Pilihlah satu jawaban yang sesuai dengan kenyataan saudara/saudari dengan
memberi tanda centang (√) dari pernyataan-pernyataan di bawah ini :
Keterangan Jawaban :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat tidak setuju
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya sangat menyukai pelajaran Akuntansi √
Bagian III : Motivasi Belajar
No Pernyataan SS S TS STS
1 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya lebih giat belajar materi Akuntansi karena
saya ingin dapat menerapkan konsep Akuntansi
dalam kehidupan sehari-hari.
√
2 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya semakin tertantang untuk belajar materi
Akuntansi supaya dapat mengerjakan soal-soal.
3 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya selalu mengerjakan tugas Akuntansi terlebih
dahulu, karena saya ingin selalu menjadi orang
pertama yang menyelesaikan tugas tersebut.
4 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya tertantang untuk menyiapkan bahan
pelajaran yang akan dipelajari, sebelum pelajaran
dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
5 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya tidak akan tertarik belajar Akuntansi,
karena saya tidak tertarik dibidang Akuntansi.
6 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya semakin giat belajar Akuntansi, karena
materinya mudah dipahami.
7 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya selalu mengulas materi Akuntansi dirumah,
karena saya ingin lebih menekuni Akuntansi.
8 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya lebih giat belajar Akuntansi, karena ingin
bekerja dibidang Akuntansi.
9 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya ingin lebih terampil dalam mengerjakan
materi yang berhubungan dengan Akuntansi.
10 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya akan lebih terdorong untuk belajar
Akuntansi, karena saya ingin mendapatkan nilai
yang bagus.
11 Setelah guru menerapkan metode role playing,
Saya tidak tertarik belajar Akuntansi, karena
tidak memberikan manfaat saya dikemudian hari.
12 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya giat belajar Akuntansi, tanpa mendapatkan
simpati dari teman-teman.
13 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya giat belajar Akuntansi, tanpa harus
mendapatkan pujian dari orang lain.
14 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya tidak tertarik belajar dan mengerjakan
tugas Akuntansi karena guru tidak peduli dengan
hasil pekerjaan saya.
15 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya akan selalu terlibat aktif dalam setiap proses
pembelajaran
16 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya rajin belajar Akuntansi, karena gurunya
menyenangkan dan selalu peduli.
17 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya selalu tertarik belajar materi Akuntansi,
karena metode yang diberikan menyenangkan.
18 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya berusaha aktif dalam proses pembelajaran
dikelas.
19 Setelah guru menerapkan metode role playing,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
saya tertarik belajar Akuntansi, karena kelas
dirancang sesuai dengan materi pembelajaran.
20 Setelah guru menerapkan metode role playing,
saya tidak tertarik belajar Akuntansi, karena
suasana belajar tidak menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Pangudi Luhur Muntilan
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas/Semester : XI IPS 2/1
Standar Kompetensi :Memahami penyusunan siklus akuntansi
perusahaan jasa
Kompetensi Dasar : Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal
umum
Indikator :
1. Menjelaskan macam-macam bukti transaksi.
2. Menjelaskan pencatatan ke dalam jurnal
umum berdasarkan bukti transaksi.
3. Mencatat transaksi berdasarkan bukti transaksi
ke dalam jurnal umum.
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan macam-macam bukti transaksi.
2. Siswa mampu menjelaskan pencatatan ke dalam jurnal umum berdasarkan
bukti transaksi.
3. Siswa mampu melakukan pencatatan transaksi berdasarkan bukti transaksi
ke dalam jurnal umum.
B. Materi Pembelajaran
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan
berbagai layanan atau produksi produk yang tidak berwujud dengan tujuan
mencari laba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Salah satu tahap akuntansi ialah pencatatan. Tahap pencatatan merupakan
langkah pertama dalam pembukuan. Setiap catatan transaksi harus memiliki
sumber atau bukti tertentu. Bukti itu disebut dokumen sumber. Bukti
pencatatan sangat penting karena merupakan sumber data dalam pencatatan
dalam akuntansi. Tahap pencatatan dimulai dengan mencatat dukumen
sumber ke jurnal, kemudian dipindahbukukan ke buku besar.
1. Macam-macam bukti transaksi
Macam-macam bukti transaksi yang digunakan pada perusahaan jasa
antara lain:
a. Kuintansi, merupakan surat bukti telah membayar suatu jumlah uang
tertentu.
b. Nota, adalah bukti pembelian atau bukti penjualan barang yang
dilakukan secara tunai.
c. Faktur, merupakan bukti penjualan yang dilakukan secara kredit.
2. Jurnal umum
Jurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi-
transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis.
Prosesnya disebut menjurnal.
C. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar :
1. Ceramah
2. Role Playing
3. Diskusi
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan
Guru menyampaikan salam pembuka dan mempresensi kehadiran
siswa/i.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Peneliti membagikan kuesioner sebelum tindakan.
Guru menyampaikan apersepsi terhadap masalah yang ada.
Guru menjelaskan SK dan indikator yang ingin dicapai pada
pertemuan pertama.
Guru menjelaskan materi sesuai dengan indikator yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti
Guru memberikan gambaran secara umum mengenai metode role
playing.
Guru membagi siswa ke dalam kelompok.
Guru dan instruktur menjelaskan alur dan peran yang akan
dipraktikkan oleh masing-masing siswa.
Tim peneliti melaksanakan simulasi untuk penerapan Role Playing.
Guru dan tim peneliti membuka sesi Tanya jawab.
Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa melakukan kesimpulan atas simulasi dari tim
peneliti.
Pertemuan 2
Pendahuluan
Guru dibantu tim peneliti menyusun denah kelompok dan siswa
menempati sesuai dengan perannya.
Guru mempresensi kehadirian siswa dan meminta kelompok untuk
melaksanakan pembelajaran dengan metode role playing.
Kegiatan Inti
Kelompok menjalankan putaran 1 dan 2, dipandu oleh instruktur.
Peneliti membagikan kuesioner setelah penerapan role playing.
Kegiatan Penutup
Guru dan siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran hari ini.
Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran role playing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Guru memberikan dorongan spiritual kepada siswa
E. Sumber dan Media pembelajaran
1. Pegangan guru:
a. Permana, Leni dkk. 2009. Ekonomi 2: Untuk Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
b. Sukardi. 2009. Ekonomi 2. Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Pegangan siswa : handout
3. Media pembelajaran
a. Bukti transaksi
b. Uang mainan
c. Instruksi permainan
d. Papan nama
e. Dokumen-dokumen untuk pembelajaran menggunakan role playing.
F. Soal dan Jawaban
a. Soal
SOAL TRANSAKSI ROLE PLAYING
Neraca saldo perusahaan “Sant’Egidio Laudyr” yang beralamatkan di Jl.
Panuluh No. 70 Yogyakarta selama bulan Juli 2011 adalah sebagai
berikut :
No.
Rek
Akun Debet Kredit
101 Kas Rp 1.972.500,00
102 Piutang usaha Rp 200.000,00
103 Perlengkapan Rp 250.000,00
104 Peralatan Rp 325.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
105 Akm. Peny. Peralatan Rp 32.500,00
106 Kendaraan Rp 2.000.000,00
107 Akm. Peny. Kendaraan Rp 200.000,00
201 Utang usaha Rp 1.500.000,00
301 Modal Tuan Agung Rp 2.500.000,00
302 Prive Tuan Agung Rp 50.000,00
401 Pendapatan jasa Rp 950.000,00
501 Biaya gaji Rp 200.000,00
502 Biaya air Rp 55.000,00
503 Biaya listrik Rp 80.000,00
504 Biaya sewa Rp 50.000,00
Jumlah
Rp 5.182.500,00
Rp 5.182.500,00
Berikut ini merupakan transaksi yang terjadi selama bulan Agustus
2011:
Tanggal 3 Agustus 2011 perusahaan telah menyelesaikan jasa
laundry dari Nn. Valeria Rp 24.000,00 tetapi belum dibayar.
Tanggal 6 Agustus 2011 perusahaan membeli 1 unit setrika Rp
95.000,00 dari toko “Dian Elektronik” secara kredit.
Tanggal 14 perusahaan menerima pendapatan jasa laundry dari
Daniel sebesar Rp 18.000,00.
Tanggal 21 Agustus 2011 perusahaan membeli perlengkapan berupa
alat tulis kantor Rp 15.000,00 dari toko “Toko Merah” secara tunai.
Tanggal 23 Agustus 2011 perusahaan membayar gaji karyawan
untuk bulan Agustus 2011 Rp 200.000,00.
Tanggal 25 Agustus 2011 perusahaan menerima pelunasan jasa
laundry dari Nn. Valeria ( transaksi tanggal 3 Februari 2011 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Tanggal 27 Agustus 2011 perusahaan melunasi pembelian setrika
dari toko “Dian Elektronik” ( transaksi tanggal 6 Februari 2011).
b. Jawaban
JURNAL UMUM HAL:
(Rp 000)
TGL KETERANGAN REF D K
2011 3 Piutang usaha Rp 24.000 -
Agst Pendapatan Jasa - Rp 24.000
(Pendapatan Jasa yang
belum diterima)
6 Peralatan Rp 95.000 -
Utang Usaha - Rp 95.000
(Pembelian secara
kredit)
14 Kas Rp 18.000 -
Pendapatan Jasa - Rp 18.000
(Pendapatan Jasa)
21 Perlengkapan Kantor Rp 15.000 -
Kas - Rp 15.000
(Pembelian
perlengkapan)
23 Biaya Gaji Karyawan Rp 200.000
Kas Rp 200.000
(Dibayar gaji
karyawan)
25 Kas Rp 24.000
Piutang Jasa Rp 24.000
(Penerimaan
pendapatan)
27 Utang Usaha Rp 95.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Kas Rp 95.000
(Pelunasan utang)
Jumlah Rp 471.000 Rp 471.000
G. Lembar Refleksi
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Role
Playing
Nama :
Kelas/No. Presensi :
Hari,tanggal :
No Uraian Komentar
1 Bagaimana menurut anda
tentang pembelajaran dengan
menggunakan metode role
playing (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi
kelas, penampilan guru,
lingkungan kelas,dll)?
2 Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan metode
role playing?
3 Apa saja yang anda lakukan
selama pembelajaran dengan
menggunakan metode role
playing?
4 Apakah anda lebih termotivasi
belajar dengan menggunakan
metode role playing?
5 Hambatan apa yang anda temui
selama melaksanakan proses
pembelajaran dengan
menggunakan metode role
playing?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
6 Manfaat apa yang anda peroleh
pada pembelajaran dengan
menggunakan metode role
palying?
Yogyakarta, ..November 2011
Praktikan,
Daniel Fredy Desandika
NIM : 07 1334 038
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran,
M. Susilowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 9
BUKTI TRANSAKSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 10
SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Guru memberikan pengantar.
2. Peneliti memberikan kuesioner sebelum penerapan role playing.
3. Guru menjelaskan tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan pada
pembelajaran yang akan berlangsung.
4. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen. Setiap
kelompok terdiri dari 3 orang.
5. Guru dibantu Instruktur menjelaskan tentang aturan main dalam role
playing.
6. Guru sebagai instruktur memberikan tanda dimulainya permainan.
7. Instruktur akan membacakan informasi tentang perusahaan jasa
Sant’Egidio Laundry.
8. Instruktur membacakan transaksi.
9. Siswa melaksanakan kegiatan sesuai dengan peran masing-masing bagian.
10. Setiap transaksi dilakukan dalam waktu 3 menit.
11. Setelah waktu habis instruktur memberikan tanda waktu habis.
12. Instruktur membacakan transaksi berikutnya.
13. Pada saat pembelajaran dengan menggunakan role playing berlangsung
peneliti mengamati jalannya pembelajaran.
14. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.
15. Peneliti memberikan kuesioner sesudah penerapan di akhir pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Instruksi : untuk transaksi pertama :
(1) Silahkan selesaikan transaksi tanggal…..dengan waktu pengerjaan 3 menit.
(2) Waktu habis.
Begitu seterusnya sampai dengan transaksi yang terakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 11
ATURAN ROLE PLAYING
Aturan main role playing adalah sebagai berikut:
(1) Setiap kelompok terdiri dari 3 orang peserta.
(2) Setiap peserta memilih dan menempati setiap bagian/peran yang akan
diperankan dalam Role Playing.
(3) Peran yang harus dimainkan peserta dalam kelompok adalah sebagai bagian
penjualan dan pembelian, bagian akuntansi, dan bagian keuangan.
Sedangkan bagian luar perusahaan akan diperankan oleh fasilitator masing-
masing kelompok.
(4) Peserta di dalam kelompok melakukan tugas sesuai dengan peran masing-
masing bagian.
(5) Penyelesaian transaksi dilakukan dalam waktu 3 menit.
(6) Setiap penyelesaian transaksi dimulai dan diakhiri ketika ada tanda
peringatan dari petugas.
(7) Peserta tidak diperkenankan berdiskusi baik dengan teman satu kelompok
maupun dengan kelompok lain.
(8) Dalam pembayaran transaksi diharuskan membayar dengan uang pas.
(9) Ketika waktu pengerjaan telah habis maka semua berkas yang ada di setiap
bagian dimasukkan ke dalam amplop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Sanksi dalam role playing adalah sebagai berikut:
(1) Apabila peserta melanggar aturan main sebanyak satu kali maka akan diberi
peringatan berupa kartu kuning.
(2) Apabila peserta melanggar aturan main untuk yang kedua kalinya, maka
akan diberi kartu merah dan tidak diperkenankan menyelesaikan transaksi
pada tanggal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Lampiran 12
I. PIHAK LUAR PERUSAHAAN ( Toko Dian Elektronik, Fotocopy
Perusahaan, Pelanggan (Nn. Valeria, Daniel) dan Toko Merah)
Peran secara umum :
a) Melakukan transaksi dengan “Sant’Egidio Laundry”.
b) Berperan sebagai Toko Dian Elektronik, Fotocopy Perusahaan,
Pelanggan, dan Toko Merahan.
c) Memberikan bukti transaksi yang terkait pada bagian penjualan jasa
dan pembelian).
Peran setiap transaksi :
Transaksi tanggal 3 Agustus 2011 ( Nn. Valeria )
1) Nn. Valeria menghubungi bagian penjualan untuk melakukan
transaksi.
2) Nn.Valeria menandatangani faktur penjualan ( no. Faktur 123 PJ ).
3) Nn.Valeria menerima faktur penjualan tembusan dari bagian
penjualan.
4) Nn.Valeria menyimpan faktur penjualan tembusan.
Transaksi tanggal 6 Agustus 2011
Toko Dian Elektronik
1) Toko Dian Elektronik membuat faktur penjualan ( no. Faktur 301 SM
) sebagai bukti transaksi pembelian secara kredit sebesar Rp 95.000,- .
2) Toko Dian Elektronik menandatangani faktur penjualan.
3) Toko Dian Elektronik meminta bagian pembelian untuk
menandatangani faktur penjualan.
4) Toko Dian Elektronik menyimpan faktur penjualan asli.
5) Toko Dian Elektronik menyerahkann faktur penjualan tembusan dan
barang yang dijual ( gambar setrika ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Fotocopy Perusahaan
6) Fotocopy Perusahaan menerima faktur penjualan ( no. Faktur 301 SM
) dari bagian pembelian untuk di fotocopy.
7) Fotocopy Perusahaan menyerahkan faktur penjualan tembusan ( no.
Faktur 301 SM ) dan faktur penjualan fotocopy kepada bagian
pembelian.
Transaksi tanggal 14 Agustus 2011 ( Daniel )
1) Daniel menghubungi bagian penjualan untuk melakukan transaksi.
2) Daniel menyerahkan uang Rp 18.000,- kepada kurir.
3) Daniel menerima nota kontan asli ( no. Nota 212 NK ) dari bagian
penjualan.
Transaksi tanggal 21 Agustus 2011 ( Toko Merahan )
1) Toko Merahan menerima uang Rp 15.000,- dari bagian pembelian .
2) Toko Merahan membuat nota kontan ( no. Nota 010 CH ) sebagai
bukti pembelian perlengkapan kantor secara tunai dengan harga Rp
15.000,- .
3) Toko Merahan menandatangani nota kontan.
4) Toko Merahan meminta bagian pembelian untuk menandatangani
nota kontan.
5) Toko Merahan menyimpan nota kontan tembusan.
6) Toko Merahan menyerahkan nota kontan asli dan barang yang dijual (
gambar alat tulis ) kepada bagian pembelian .
Transaksi tanggal 23 Agustus 2011 ( tidak ada tugas )
Transaksi tanggal 25 Agustus 2011 ( Nn.Valeria )
1) Nn. Valeria menghubungi bagian penjualan untuk melakukan
transaksi pelunasan piutang.
2) Nn. Valeria menyerahkan faktur penjualan tembusan ( no. Faktur 123
PJ ) dan uang sebesar Rp 24.000,- kepada kurir.
3) Nn. Valeria menerima faktur penjualan asli ( no. Faktur 123 PJ ) dari
kurir sebagai bukti pelunasan piutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Transaksi tanggal 27 Agustus 2011 ( Toko Dian Elektronik )
1) Toko Dian Elektronik menerima faktur penjualan tembusan ( no.
Faktur 301 SM ) dan uang Rp 95.000,- dari bagian pembelian .
2) Toko Dian Elektronik menyerahkan faktur penjualan asli ( no. Faktur
301 SM ) sebagai bukti pelunasan utang kepada bagian pembelian .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
II. Bagian Penjualan Jasa dan Bagian Pembelian )
Peran secara umum :
a) Berperan sebagai bagian pembelian dan bagian penjualan jasa dari
“Sant’Egidio Laundry”.
b) Melakukan transaksi dengan pihak di luar perusahaan dan bagian
keuangan.
c) Memberikan bukti transaksi yang terkait dengan pihak diluar
perusahaan kepada pihak luar perusahaan, bagian keuangan, dan
bagian akuntansi.
Peran setiap transaksi :
Transaksi Tanggal 3 Agustusi 2011 ( Bagian Penjualan Jasa )
1) Bagian Penjualan membuat faktur penjualan ( no. Faktur 123 PJ )
sebagai bukti transaksi penjualan jasa secara kredit Rp 24.000,-.
2) Bagian Penjualan menandatangani faktur penjualan.
3) Bagian Penjualan meminta Nn. Valeria menandatangani faktur
penjualan.
4) Bagian Penjualan menyimpan faktur penjualan asli.
5) Bagian Penjualan menyerahkan faktur penjualan tembusan kepada Nn.
Valeria dan bagian akuntansi.
Transaksi Tanggal 6 Agustus 2011 ( Bagian Pembelian )
1) Bagian pembelian menghubungi Toko Dian Elektronik untuk
melakukan transaksi pembelian secara kredit.
2) Bagian pembelian menandatangani faktur penjualan ( no. Faktur 301
SM ).
3) Bagian pembelian menerima faktur penjualan tembusan dan barang
yang dibeli ( gambar setrika ) dari Toko Dian Elektronik.
4) Bagian pembelianmenyimpan barang yang dibeli ( gambar setrika ).
5) Bagian pembelian menyerahkan faktur penjualan tembusan kepada
fotocopy perusahaan untuk difotocopy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
6) Bagian pembelian menerima faktur penjualan tembusan dan faktur
penjualan fotocopy dari fotocopy perusahaan.
7) Bagian pembelian menyimpan faktur penjualan tembusan dan
menyerahkan faktur penjualan fotocopy kepada bagian akuntansi.
Transaksi Tanggal 14 Agustus 2011 ( Bagian Penjualan )
1) Bagian penjualan menerima uang dari Daniel sebesar Rp 18.000,- .
2) Bagian penjualan membuat nota kontan ( no. Nota 212 NK ) dan
menandatanganinya.
3) Bagian penjualan menyerahkan nota kontan asli kepada Daniel.
4) Bagian penjualan menyerahkan nota kontan tembusan dan uang Rp
18.000,- kepada bagian keuangan.
Transaksi Tanggal 21 Agustus 2011 ( Bagian Pembelian )
1) Bagian pembelian menghubungi bagian keuangan untuk meminta
uang keperluan pembelian tunai.
2) Bagian pembelian menerima uang Rp 15.000,- dan BKK tembusan
dari bagian keuangan.
3) Bagian pembelian menyerahkan uang Rp 15.000,- kepada Toko
Merah.
4) Bagian pembelian menandatangani nota kontan ( no. Nota 010 CH )
yang telah dibuat oleh Toko Merahan.
5) Bagian pembelian menerima nota kontan asli dan barang yang dibeli (
gambar alat tulis ) dari Toko Merahan.
6) Bagian pembelian menyimpan barang yang dibeli ( gambar alat tulis ).
7) Bagian pembelian menyerahkan nota kontan asli dari Toko Merahan
dan BKK tembusan kepada bagian keuangan.
Transaksi tanggal 23 Agustus 2011 ( Karyawan bagian penjualan jasa )
1) Bagian penjualan menghubungi bagian keuangan untuk melakukan
transaksi pembayaran gaji.
2) Bagian penjualan menandatangani slip gaji yang telah dibuat oleh
bagian keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
3) Bagian penjualan menerima slip gaji asli dan uang Rp 200.000,- dari
bagian keuangan.
Transaksi tanggal 25 Agustus 2011 ( Bagian Penjualan)
1) Bagian penjualan menerima faktur penjualan tembusan ( no. Faktur
123 PJ ) dan uang Rp 24.000,- dari Nn. Valeria.
2) Bagian penjualan menyerahkan faktur penjualan asli ( no. Faktur 123
PJ ) kepada Nn. Valeria sebagai bukti pelunasan piutang.
3) Bagian penjualan menyerahkan faktur penjualan tembusan dan uang
Rp 24.000,- ( dari Nn. Valeria ) kepada bagian keuangan.
Transaksi tanggal 27 FAgustus 2011 ( Bagian Pembelian )
1) Bagian pembelian menghubungi bagian keuangan untuk meminta
uang guna pelunasan utang kepada Toko Dian Elektronik.
2) Bagian pembelian menyerahkan faktur penjualan tembusan ( no.
Faktur 301 SM ) kepada bagian keuangan.
3) Bagian pembelian menerima BKK tembusan ( no. BKK – 05 ), faktur
penjualan tembusan ( no. Faktur 301 SM ), dan uang Rp 95.000,- dari
bagian keuangan.
4) Bagian pembelian menyerahkan faktur penjualan tembusan dan uang
Rp 95.000,- kepada Toko Dian Elektronik.
5) Bagian pembelian menerima faktur penjualan asli (no. Faktur 301
SM) dari Toko Dian Elektronik.
6) Bagian pembelian menyerahkan faktur penjualan asli (dari Toko Dian
Elektronik) dan BKK tembusan (no. BKK – 05) kepada bagian
keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
III. BAGIAN KEUANGAN
Peran secara umum :
1) Membuat bukti transaksi yang terkait dengan transaksi perusahaan.
2) Mengatur keluar dan masuknya uang perusahaan.
3) Mencatat keluar dan masuknya uang perusahaan dalam BKM dan
BKK.
Peran setiap transaksi :
Transaksi Tanggal 3 Agustus 2011 ( tidak ada tugas )
Transaksi Tanggal 6 Agustus 2011 ( tidak ada tugas )
Transaksi Tanggal 14 Agustus 2011
1) Bagian keuangan menerima uang Rp 18.000,- dan nota kontan
tembusan ( no. Nota 212 NK ) dari bagian penjualan.
2) Bagian keuangan memeriksa nota kontan tembusan.
3) Berdasarkan bukti transaksi nota kontan tembusan bagian keuangan
membuat BKM ( no. BKM – 02 ).
4) Bagian keuangan mencocokan isi nota kontan tembusan dan isi BKM.
5) Bgaian keuangan menandatangani BKM dan menyimpan BKM
tembusan.
6) Bagian keuangan menyerahkan nota kontan tembusan dan BKM asli
kepada bagian akuntansi.
7) Bagian keuangan mencatat adanya pemasukkan kas dalam buku kas.
Transaksi Tanggal 21 Agustus 2011
1) Bagian keuangan membuat BKK ( no. BKK – 02 ) untuk transaksi
pembelian alat tulis kantor sebesar Rp 15.000,- .
2) Bagian keuangan menandatangani BKK dan menyimpan BKK asli.
3) Bagian keuangan menyerahkan BKK tembusan dan uang Rp 15.000,-
kepada bagian pembelian.
4) Bagian keuangan mencatat adanya pengeluaran kas dalam buku kas.
5) Bagian keuangan menerima nota kontan asli ( no. Nota 010 CH ) dan
BKK tembusan dari bagian pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
6) Bagian keuangan menyerahkan nota kontan asli dan BKK asli kepada
bagian akuntansi.
Transaksi Tanggal 23 Agustus 2011
1) Bagian keuangan membuat slip gaji karyawan dan
menandatanganinya ( gaji karyawan Rp 200.000,- ).
2) Bagian keuangan meminta Bagian penjualan menandatangani slip
gaji.
3) Bagian keuangan menyerahkan uang Rp 200.000,- dan slip gaji asli
kepada karyawan bagian penjualan.
4) Bagian keuangan menyimpan slip gaji tembusan sebagai arsip.
5) Berdasarkan slip gaji tembusan, bagian keuangan membuat BKK
(no.BKK – 03).
6) Bagian keuangan menandatangani BKK dan menyimpan BKK
tembusan.
7) Bagian keuangan menyerahkan BKK asli dan slip gaji tembusan
kepada bagian akuntansi.
8) Bagian keuangan mencatat adanya pengeluaran kas dalam buku kas.
Transaksi Tanggal 25 Agustus 2011
1) Bagian keuangan menerima uang Rp 24.000,- dan faktur penjualan
tembusan ( no. Faktur 123 PJ ) dari bagian penjualan.
2) Bagian keuangan memeriksa faktur penjualan tembusan dari kurir.
3) Berdasarkan faktur penjualan tembusan, bagian keuangan membuat
BKM ( no. BKM – 03 ).
4) Bagian keuangan menandatangani BKM.
5) Bagian keuangan menyimpan BKM tembusan sebagai arsip.
6) Bagian keuangan menyerahkan BKM asli dan faktur penjualan
tembusan kepada bagian akuntansi.
7) Bagian keuangan mencatat adanya pemasukkan kas dalam buku kas.
Transaksi Tanggal 27 Agustus 2011
1) Bagian keuangan menerima faktur penjualan tembusan ( no. Faktur
301 SM ) dari bagian pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
2) Bagian keuangan memeriksa faktur penjualan tembusan dari kurir.
3) Berdasarkan faktur penjualan tembusan, bagian keuangan membuat
BKK ( no. BKK – 05 ).
4) Bagian keuangan menandatangani BKK dan menyimpan BKK asli.
5) Bagian keuangan menyerahkan BKK tembusan, faktur penjualan
tembusan, uang Rp 95.000,- kepada bagian pembelian.
6) Bagian keuangan menerima faktur penjualan asli dan BKK tembusan
dari kurir.
7) Bagian keuangan menyimpan BKK tembusan sebagai arsip.
8) Bagian keuangan menyerahkan BKK asli dan faktur penjualan asli
kepada bagian akuntansi.
9) Bagian keuangan mencatat adanya pengeluaran kas dalam buku kas.
Keterangan :
BKK = Bukti Kas Keluar
BKM = Bukti Kas Masuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
IV. BAGIAN AKUNTANSI
Peran secara umum :
1) Memeriksa bukti transaksi yang diterima dari kurir dan bagian
keuangan.
2) Mencatat transaksi keuangan berdasarkan bukti transaksi yang ada ke
dalam jurnal umum
Peran setiap transaksi :
Transaksi Tanggal 3 Agustus 2011
1) Bagian akuntansi menerima faktur penjualan tembusan ( no. Faktur
123 PJ ) dari kurir dan memeriksanya.
2) Berdasarkan faktur penjualan tembusan bagian akuntansi mencatat
transaksi ke jurnal umum.
3) Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani faktur
penjualan tembusan.
Transaksi Tanggal 6 Agustus 2011
1) Bagian akuntansi menerima faktur penjualan fotocopy ( no. Faktur
301 SM ) dari kurir dan memeriksanya.
2) Berdasarkan faktur pennjualan fotocopy, bagian akuntansi mencatat
transaksi ke jurnal umum.
3) Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani faktur
penjualan fotocopy.
Transaksi Tanggal 14 Agustus 2011
1) Menerima nota kontan tembusan ( no. Nota 212 NK ) dan BKM asli (
no. BKM – 02 ) dari bagian keuangan.
2) Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum berdasarkan bukti transaksi
yang telah diterima dari bagian keuangan.
3) Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKM asli.
Transaksi Tanggal 21 Agustus 2011
1) Menerima nota kontan asli ( no. Nota 010 CH ) dan BKK asli ( no.
BKK – 02 ) dari bagian keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
2) Berdasarkan nota kontan asli dan BKK asli, bagian akuntansi
mencatat transaksi ke dalam jurnal umum.
3) Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKK asli.
Transaksi Tanggal 23 Agustus 2011
1) Menerima slip gaji tembusan dan BKK asli ( no. BKK – 03 ) dari
bagian keuangan.
2) Berdasarkan slip gaji tembusan dan BKK asli, bagian akuntansi
mencatat transaksi ke dalam jurnal umum.
3) Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKK asli.
Transaksi Tanggal 25 Agustus 2011
1) Menerima faktur penjualan tembusan ( no. Faktur 123 PJ ) dan BKM
asli ( no. BKM – 03 ) dari bagian keuangan.
2) Berdasarkan faktur penjualan tembusan dan BKM asli, bagian
akuntansi mencatat transaksi ke dalam jurnal umum.
3) Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKM asli.
Transaksi Tanggal 27 Agustus 2011
1) Menerima faktur penjualan asli ( no. Faktur 301 SM ) dan BKK asli (
no. BKK – 05 ) dari bagian keuangan.
2) Berdasarkan faktur penjualan asli dan BKK asli, bagian akuntansi
mencatat transaksi ke dalam jurnal umum.
3) Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKK asli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Lampiran 13
SOAL TRANSAKSI ROLE PLAYING
Neraca saldo perusahaan “Sant’Egidio Laundyr” yang beralamatkan di Jl. Panuluh
No. 70 Yogyakarta selama bulan Juli 2011 adalah sebagai berikut :
No.
Rek
Akun Debet Kredit
101 Kas Rp 1.972.500,00
102 Piutang usaha Rp 200.000,00
103 Perlengkapan Rp 250.000,00
104 Peralatan Rp 325.000,00
105 Akm. Peny. Peralatan Rp 32.500,00
106 Kendaraan Rp 2.000.000,00
107 Akm. Peny. Kendaraan Rp 200.000,00
201 Utang usaha Rp 1.500.000,00
301 Modal Tuan Agung Rp 2.500.000,00
302 Prive Tuan Agung Rp 50.000,00
401 Pendapatan jasa Rp 950.000,00
501 Biaya gaji Rp 200.000,00
502 Biaya air Rp 55.000,00
503 Biaya listrik Rp 80.000,00
504 Biaya sewa Rp 50.000,00
Jumlah
Rp 5.182.500,00
Rp 5.182.500,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Berikut ini merupakan transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2011 :
Tanggal 3 Agustus 2011 perusahaan telah menyelesaikan jasa laundry dari
Nn. Valeria Rp 24.000,00 tetapi belum dibayar.
Tanggal 6 Agustus 2011 perusahaan membeli 1 unit setrika Rp 95.000,00
dari toko “Dian Elektronik” secara kredit.
Tanggal 14 perusahaan menerima pendapatan jasa laundry dari Daniel
sebesar Rp 18.000,00.
Tanggal 21 Agustus 2011 perusahaan membeli perlengkapan berupa alat
tulis kantor Rp 15.000,00 dari toko “Toko Merahan” secara tunai.
Tanggal 23 Agustus 2011 perusahaan membayar gaji karyawan untuk
bulan Agustus 2011 Rp 200.000,00.
Tanggal 25 Agustus 2011 perusahaan menerima pelunasan jasa laundry
dari Nn. Valeria ( transaksi tanggal 3 Februari 2011 ).
Tanggal 27 Agustus 2011 perusahaan melunasi pembelian setrika dari
toko “Dian Elektronik” ( transaksi tanggal 6 Februari 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran 14
JURNAL UMUM
HAL:
TANGGAL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Lampiran 15
Buku Kas
TANGGAL KETERANGAN DEBET KREDIT SALDO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 16
Daftar Kelompok Role Playing
Kelas XI IPS 2
Kel Bagian KURIR Bagian KEUANGAN Bagian AKUNTANSI
1 Advienta Elsaviani Maria
I.
Aldoabelard Irviano H. Alfonsus Ligouri S.
2 Benedetto Setu Angela Galuh Andika I. Andreas Kevin Agusta
3 Benediktus Reynold S.C Antonia Ayu Conrad Ndaru Panji N.
4 Desmonda Devi Suryono Dominicus Aditya Noven A. Elan Priananda
5 Felix Jyesta Elka A. Elisabeth Ria Viana P Emanuel Christian Natalia
6 Jonathan Arvin Gregorius Ivan R. S Fidelia Sresti Kasita
7 Josephine Laksmita Windy Maurianus Adi Nugraha Michael Bagus Satria K.
8 Katarina Kristin Febriani Michael Wahyu Paribasa G. S M. Y. Setyo Ruci
Dewaningrum
9 Patrisius Ronny Saputra B. Patricia Melati Prasatiningtyas Maria Eriska Satyasariasih
10 Rosalia Ratya Amarta Silvester Rangga Surya N. Teodosius Adin Giovanni A.
11 Victor Wijaya Dewantara Sheila Amanda Vincentius Christian Aldi R.
Catatan : Pihak Luar Perusahaan diperankan oleh Fasilitator .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lampiran 17
Pertanyaan Wawancara
A. Panduan pertanyaan untuk guru dalam proses pembelajaran
1. Menurut ibu Wati, bagaimana kesannya terhadap perangkat/ media
pembelajaran dengan menggunakan metode role playing?
2. Menurut ibu Wati, bagaimana kesanya terhadap pelaksanaan
pembelajaran menggunakan metode role playing ini?
3. Menurut ibu Wati, apa manfaat yang dapat diperoleh Ibu secara
pribadi, dengan menerapkan metode role playing?
4. Menurut ibu Wati, apa hambatan yang ditemui dalam proses
pembelajaran?
5. Menurut ibu Wati, apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan metode role playing?
6. Menurut ibu Wati, apakah siswa termotivasi untuk belajar materi
Akuntansi dengan adanya penerapan metode role playing?
7. Menurut ibu Wati, apa kelemahan dengan menggunakan metode
pembelajaran role palying?
B. Panduan pertanyaan untuk siswa dalam proses pembelajaran
1. Menurut kalian, bagaimana kesannya ketika belajar materi akuntansi
dengan motode bermain peran ini?
2. Menurut kalian, apakah kalian lebih termotivasi belajar akuntansi,bila
menggunakan metode pembelajaran bermain peran?
3. Menurut kalian, manfaat apa yang kalian peroleh pada pembelajaran
menggunakan metode bermain peran ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Lampiran 18
Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Penerapan Metode Role
Playing
Sekolah : SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan
Kelas : XI IPS 2
Jam Ke : 4-5
Mata Pelajaran : Akuntansi
Pengamat : Daniel Fredy Desandika
Hari/tanggal : Selasa, 15 November 2011
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I
II
III
PRA PEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media
2. Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
3. Menyampaikan materi sesuai dengan
hirarki belajar
4. Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan
siswa
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4. Melaksanakan pembelajaran yang
terkoordinasi
5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
6. Mengakomodasi adanya keragaman
budaya nusantara
7. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dialokasikan
C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber
belajar
1. Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan media
2. Menghasilkan pesan yang menarik
3. Menggunakan media secara efektif dan
efisien
4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
D. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
2. Merespons positif partisipasi siswa
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-
siswa dan siswa-siswa
4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respons siswa
5. Menunjukkan hubungan antar pribadi
yang kondusif
6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar
E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran
bidang studi
1. Menumbuhkan sikap ekonomis
2. Menumbuhkan sikap produktif
F. Penilaian proses dan hasil belajar
1. Melakukan penilaian awal
2. Memantau kemajuan belajar
3. Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
G. Penggunaan bahasa
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Yogyakarta, 15 November 2011
Guru Mata Pelajaran Pengamat,
M. Susilowati Daniel Fredy Desandika
IV
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas
dan lancar
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar
3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
4.
PENUTUP
A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
2. Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa
B. Pelaksanaan tindak lanjut
1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai bagian remidi
2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai pengayaan
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 19
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Di Kelas Sebelum Penerapan
Metode Role Playing
Sekolah : SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan
Kelas : XI IPS 2
Jam Ke : 4-5
Mata Pelajaran : Akuntansi
Pengamat : Daniel Fredy Desandika
Hari/tanggal : Selasa, 15 November 2011
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Siswa siap
mengikuti proses
pembelajaran.
√
Hanya bagian depan dan
baris kedua yang siap
mengikuti proses belajar,
seperti alat tulis dan
buku pelajaran.
2 Siswa
memperhatikan
penjelasan guru.
√
Hanya pada awal proses
pembelajaran.
3 Siswa menanggapi
pembahasan
pelajaran.
√
Sebagian siswa/i yang
menanggapi
pembelajaran, khususnya
siswa/I bagian depan dan
baris ke dua.
4 Siswa mencatat
hal-hal penting
√
Sebagian kecil yang
mencatat, yang lain
hanya mendengarkan dan
malas mencatat.
5 Siswa berinteraksi
dengan baik
√
Sebagian kecil yang
berdiskusi mengenai
materi jurnal umum
6 Siswa mendapat
teguran dari guru
√
Saat siswa mengobrol
dan menggangu teman.
7
Ada persaingan
yang sehat dari
diri siswa
√
Sebagian kecil yang
melakukan persaingan,
yang lain menunggu
hasil dari teman yang
lain.
8 Siswa aktif dalam
pembelajaran
√
Siswa tidak aktif dalam
proses pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
karena proses
pembelajaran bersifat
guru sebagai pemberi
materi.
9 Siswa menjawab
pertanyaan guru
√
Ada yang menjawab dan
yang lain karena guru
menunjuk siswa untuk
menjawab.
10 Siswa
mendapatkan
penghargaan dari
guru baik verbal
maupun non
verbal
√
Penilaian tugas diakhir
proses pembelajaran
Yogyakarta, 15 November 2011
Guru Mata Pelajaran Pengamat,
M. Susilowati Daniel Fredy Desandika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Lampiran 20
Hasil Observasi Kondisi Kelas Sebelum Penerapan Metode Role Playing
Sekolah : SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan
Kelas : XI IPS 2
Jam Ke : 4-5
Mata Pelajaran : Akuntansi
Pengamat : Daniel Fredy Desandika
Hari/tanggal : Selasa, 15 November 2011
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Fasilitas di dalam
kelas mendukung
proses
pembelajaran
√
Kursi dan meja siswa
lengkap, ada cadangan
kursi meja, serta
seperangkat computer
dan viewer.
2 Kondisi kelas
mendukung proses
pembelajaran
√
Hanya pada awal
proses pembelajaran.
3 Siswa membuat
keributan/kegaduha
n
√
Pada saat penjelasan
materi dan
mengerjakan latihan
soal, walau guru
sudah ditegur.
4 Siswa mengerjakan
latihan soal
√
Beberapa siswa serius
dalam mengerjakan,
yang lain mengerjakan
sambil mengobrol dan
ada yang tidur-tiduran.
5 Siswa aktif
bertanya pada guru
jika mengalami
kesulitan
√
Hanya ada beberapa
siswa yang bertanya
tentang materi yang
dipelajari.
7 Adanya kegiatan
yang menarik
dalam proses
pembelajaran
√
Siswa hanya
mengerjakan latihan
soal , itu pun ada yang
bermalas-malasan.
8 Adanya sumber
belajar dalam kelas
yang mendukung
√
Ada contoh format
jurnal dalam akuntansi
yang ditempel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
proses
pembelajaran
didinding sebelah
kanan dan belakang.
Yogyakarta, 15 November 2011
Guru Mata Pelajaran Pengamat,
M. Susilowati Daniel Fredy Desandika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Lampiran 21
Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Pada Saat Penerapan Metode Role
Playing
Sekolah : SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan
Kelas : XI IPS 2
Jam Ke : 6-7
Mata Pelajaran : Akuntansi
Pengamat : Daniel Fredy Desandika
Hari/tanggal : Kamis 22 Movember 2011
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I
II
III
PRA PEMBELAJARAN
3. Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media
4. Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN
3. Melakukan kegiatan apersepsi
4. Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
H. Penguasaan materi pelajaran
5. Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
7. Menyampaikan materi sesuai dengan
hirarki belajar
8. Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
I. Pendekatan/strategi pembelajaran
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai
10. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan siswa
11. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut
12. Melaksanakan pembelajaran yang
terkoordinasi
13. Melaksanakan pembelajaran yang
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
bersifat kontekstual
14. Mengakomodasi adanya keragaman
budaya nusantara
15. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
16. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang dialokasikan
J. Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar
5. Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan media
6. Menghasilkan pesan yang menarik
7. Menggunakan media secara efektif dan
efisien
8. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
K. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
7. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
8. Merespons positif partisipasi siswa
9. Memfasilitasi terjadinya interaksi
guru-siswa dan siswa-siswa
10. Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respons siswa
11. Menunjukkan hubungan antar pribadi
yang kondusif
12. Menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme siswa dalam belajar
L. Kemampuan khusus dalam
pembelajaran bidang studi
3. Menumbuhkan sikap ekonomis
4. Menumbuhkan sikap produktif
M. Penilaian proses dan hasil belajar
5. Melakukan penilaian awal
6. Memantau kemajuan belajar
7. Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
8. Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Yogyakarta, 22 November 2011
Guru Mata Pelajaran Pengamat,
M. Susilowati Daniel Fredy Desandika
IV
N. Penggunaan bahasa
5. Menggunakan bahasa lisan secara jelas
dan lancar
6. Menggunakan bahasa tulis yang baik
dan benar
7. Menyampaikan pesan dengan gaya
yang sesuai
PENUTUP
C. Refleksi dan rangkuman pembelajaran
3. Melakukan refleksi pembelajaran
dengan melibatkan siswa
4. Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa
D. Pelaksanaan tindak lanjut
3. Memberikan arahan, kegiatan, atau
tugas sebagai bagian remidi
4. Memberikan arahan, kegiatan, atau
tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Lampiran 22
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Di Kelas Pada Saat Penerapan Metode
Pembelajaran Role Playing
Sekolah : SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan
Kelas : XI IPS 2
Jam Ke : 6-7
Mata Pelajaran : Akuntansi
Pengamat : Daniel Fredy Desandika
Hari/tanggal : Kamis 22 Movember 2011
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Siswa siap
mengikuti proses
pembelajaran.
√
Siap dalam posisi
dikelompok masing-
masing yang telah
tersedia.
2 Siswa
memperhatikan
penjelasan guru.
√
Saat guru menjelaskan
skenario dan aturan
dalam pembelajaran.
3 Siswa
menanggapi
pembahasan
pelajaran.
√
Ketika guru
menanyakan jurnal
untuk bukti transaksi
faktur penjualan.
4 Siswa mencatat
hal-hal penting
√
Siswa sibuk
memainkan peran
masing-masing.
5 Siswa
berinteraksi
dengan baik
√
Siswa saling bekerja
sama.
6 Siswa mendapat
teguran dari guru
√
Saat guru menjelaskan
aturan role playing,
suara di dalam kelas
pecah.
7
Ada persaingan
yang sehat dari
diri siswa
√
Terlihat saat siswa
menjalankan metode
role playing , siswa
antusias untuk
mengerjakan transaksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
8 Siswa aktif dalam
pembelajaran
√
Siswa terlibat secara
langsung dalam
pembelajaran.
9 Siswa menjawab
pertanyaan guru
√
Iya, ketika guru
menanyakan jurnal
untuk bukti transaksi
faktur penjualan.
10 Siswa
mendapatkan
penghargaan dari
guru baik verbal
maupun non
verbal
√
Saat pemebalajaran
berakhir dan saat
menyimpulkan proses
pembelajaran.
Yogyakarta, 22 November 2011
Guru Mata Pelajaran Pengamat,
M. Susilowati Daniel Fredy Desandika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Lampiran 23
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Di Kelas Pada Saat Penerapan Metode
Pembelajaran Role Playing
No Deskripsi Ya Tida
k
Catatan
1 Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses
pembelajaran
√
Kursi dan meja siswa lengkap,
ada cadangan kursi meja, serta
seperangkat computer dan
viewer.
2 Kondisi kelas
mendukung proses
pembelajaran
√
Iya, siswa memperhatikan
penejalasan dan simulasi serta
saat penerapan role playing.
3 Siswa membuat
keributan/kegaduhan
√ Hanya saat pembacaan sanksi
dari role playing, selebihnya
suasana kelas kondusif.
4 Siswa mengerjakan
latihan soal
√
Siswa memainkan peran
dalam perusahaan jasa yaitu
melakukan pencatatan (bukti
transaksi Jurnal umum)
5 Siswa aktif bertanya
pada guru jika
mengalami kesulitan
√
Ada siswa yang bertanya saat
sesudah pelaksanaan simulasi.
6 Adanya kegiatan yang
menarik dalam proses
pembelajaran
√
Ada, proses pembelajaran
menggunakan metode role
palying.
7 Adanya sumber belajar
dalam kelas yang
mendukung proses
pembelajaran
√
Ada contoh format jurnal
dalam akuntansi yang
ditempel didinding sebelah
kanan dan belakang.
Yogyakarta, 22 November 2011
Guru Mata Pelajaran Pengamat,
M. Susilowati Daniel Fredy Desandika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Lampiran 24
Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode Role
Playing
No Uraian Komentar
1 Kesan guru terhadap
komponen pembelajaran
yang digunakan dalam
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing.
Metode ini menjadi menarik untuk materi
tertentu.
Setelah siswa
menguasai materi
maka model ini
menjadi metode untuk
praktik akuntansi
mendekati keadaan
sebenarnya.
2 Kesan guru terhadap
aktifitas siswa ketika
mengikuti proses
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing.
Aktifitas siswa bagus,
mereka lebih fokus
terhadap materi dan peran
yang dimainkan
3 Kesan guru terhadap
partisipasi dan minat
siswa mengikuti
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing.
Partisipasi siswa sangat
bagus sesuai dengan
peran masing-masing.
4 Kesan guru terhadap
pemahaman siswa dalam
proses pembelajaran
dengan menggunakan
metode role playing.
Siswa lebih paham dalam
proses pembelajaran
5 Hambatan yang dihadapi
apabila nanti guru hendak
melaksanakan
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing
Metode ini bisa
mengukur tingkat
motivasi, tapi belum
bisa mengukur
prestasi.
Perlu alat (voucher-voucher, dan bukti
transaksi) yang harus
disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
6 Hal-hal yang mendukung
apabila guru nanti akan
menggunakan metode
pembelajaran dengan
metode role playing.
Penyajian materi
(disiapkan dahulu)
Pengadaan alat yang digunakan.
Penjelasan/simulasi yang jelas sebelum
role playing.
7 Manfaat yang diperoleh
dengan merencanakan
rencana pembelajaran dan
membuat perangkat
pembelajaran dengan
menggunakan metode
role playing.
Adanya variasi model
pembelajaran sehingga
anak tidak bosan
8 Hal-hal apa saja yang
masih harus diperbaiki
dalam pembelajaran
dengan menggunakan
metode role playing.
Kesiapan siswa untuk
melakukan peran masing-
masing
Yogyakarta, 22November 2011
Guru Mata Pelajaran Pengamat,
M. Susilowati Daniel Fredy Desandika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Lampiran 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Lampiran 26
Data Uji Coba Kuesioner Perhitungan Reliabilitas dan Validitas
(Pengujian Kuesioner Pertama)
Res Butir Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 3 5 5 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5
2 3 3 3 5 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4
3 4 4 3 5 5 4 4 4 3 5 4 2 3 4 4 4 4 4 5 5
4 5 4 3 5 3 3 3 4 3 3 2 5 3 3 4 4 3 3 4 3
5 4 4 3 5 3 4 3 4 4 2 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4
6 4 4 4 4 4 3 2 5 4 5 4 4 3 4 3 1 3 1 4 3
7 3 3 3 5 2 4 3 3 4 4 3 4 1 5 3 3 3 4 4 5
8 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2
9 4 4 2 5 5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2
10 4 4 3 5 5 4 4 4 3 5 4 1 3 4 4 4 4 4 5 5
11 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
12 3 3 3 5 2 3 1 1 1 3 2 4 1 5 3 1 3 3 4 3
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4
14 5 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 5 2 4 2 2 2 2 2 4
15 5 4 4 3 5 1 4 4 5 2 1 5 4 4 4 4 5 2 2 2
16 5 3 3 5 3 4 3 3 3 5 5 4 4 3 3 3 2 2 4 2
17 4 2 2 5 5 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
Perhitungan menggunakan program SPSS Versi 16
Hasil perhitungan reliabilitas:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.640 .654 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Hasil perhitungan validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pernyataan1 67.65 40.368 .184 . .633
Pernyataan2 68.06 39.309 .351 . .620
Pernyataan3 68.53 42.765 -.099 . .656
Pernyataan4 67.18 42.529 -.083 . .663
Pernyataan5 68.06 33.309 .535 . .577
Pernyataan6 68.06 39.559 .219 . .629
Pernyataan7 68.47 35.765 .592 . .586
Pernyataan8 68.24 36.191 .512 . .594
Pernyataan9 68.00 38.375 .274 . .622
Pernyataan10 67.94 40.434 .052 . .653
Pernyataan11 68.29 37.971 .272 . .622
Pernyataan12 68.00 47.750 -.434 . .716
Pernyataan13 68.71 38.471 .232 . .628
Pernyataan14 67.71 41.471 .011 . .652
pernyataan15 68.12 38.235 .488 . .608
Pernyataan16 68.47 34.640 .546 . .582
Pernyataan17 68.35 38.868 .292 . .622
Pernyataan18 68.53 37.640 .326 . .616
Pernyataan19 67.94 38.684 .253 . .625
Pernyataan20 68.12 36.485 .340 . .612
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Data Uji Coba Kuesioner (Pengujian Kuesioner Kedua)
Res Butir Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3
2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 4 2 2 4 2 1 1 1 4 5
3 2 2 2 4 4 2 2 2 2 3 4 3 2 4 3 2 3 3 2 4
4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 3 2 4 4 3 2 2 3 4 4 4 2 4 3 2 2 2 3 1
6 2 3 1 5 5 5 3 2 1 5 5 5 2 5 1 3 2 1 5 4
7 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 1 4 4 1 3 2 3 4 4 2
8 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 3 2 4 3
9 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3
10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
11 4 2 2 4 4 4 3 2 3 4 2 3 3 5 3 4 3 2 2 4
12 4 3 3 5 5 4 3 3 3 4 4 3 3 5 3 5 5 4 5 5
13 4 3 4 4 3 3 4 3 4 5 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3
14 2 2 1 4 4 4 3 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2
15 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
16 3 2 2 4 3 4 3 2 2 4 3 2 2 4 2 3 4 2 4 4
17 2 2 2 5 5 5 4 2 2 4 5 2 2 5 2 4 4 2 4 4
18 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 2 3 4 2 4 4
19 4 3 4 4 3 3 4 5 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3
20 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 1 1 4 4 5 4 5 5
21 5 4 2 2 4 4 4 5 4 2 4 4 2 5 5 5 4 5 4 4
22 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4
23 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
24 4 3 3 5 3 4 3 4 3 5 5 3 3 5 3 4 3 4 5 1
25 3 3 3 5 3 5 3 3 3 5 3 5 4 3 3 3 3 3 4 3
26 4 2 2 3 3 2 4 4 4 5 2 4 2 4 2 3 3 3 4 3
27 3 4 2 3 2 4 2 3 3 4 4 5 3 2 1 2 4 3 3 2
28 4 4 2 5 3 4 3 3 4 4 4 1 1 5 2 4 3 3 5 4
29 4 4 2 5 4 5 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 2 5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4
31 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4
32 5 3 2 5 4 2 4 3 4 5 3 3 4 3 2 4 3 2 4 1
33 4 2 2 5 4 5 3 3 2 2 4 4 2 5 4 4 4 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Perhitungan menggunakan program SPSS Versi 16
Hasil perhitungan reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.812 .816 20
Hasil perhitungan validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pernyataan1 63.09 64.523 .619 .848 .791
Pernyataan2 63.64 66.051 .561 .732 .795
Pernyataan3 64.33 69.417 .349 .753 .806
Pernyataan4 62.48 71.695 .163 .767 .813
Pernyataan5 63.03 68.093 .435 .758 .802
Pernyataan6 62.97 68.093 .356 .718 .805
Pernyataan7 63.64 67.739 .486 .809 .800
Pernyataan8 63.67 64.792 .560 .777 .794
Pernyataan9 63.67 66.229 .506 .854 .797
Pernyataan10 63.09 69.523 .197 .734 .816
Pernyataan11 63.09 71.898 .095 .633 .819
Pernyataan12 63.33 72.792 .029 .581 .824
Pernyataan13 64.03 72.030 .105 .704 .817
Pernyataan14 62.76 73.439 -.012 .730 .827
pernyataan15 63.79 65.235 .532 .824 .795
Pernyataan16 63.39 59.809 .801 .901 .776
Pernyataan17 63.39 63.246 .669 .788 .787
Pernyataan18 63.67 63.604 .596 .831 .791
Pernyataan19 62.88 66.797 .489 .635 .798
Pernyataan20 63.30 69.030 .225 .479 .814
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Data Uji Coba Kuesioner (Pengujian Kuesioner Serentak)
No Nama Responden Butir Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Advienta Elsaviani Maria I. 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 Aldoabelard Irviano H. 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 1 1 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4
3 Alfonsus Ligouri S. 3 2 2 4 2 3 3 4 3 4 2 4 4 1 1 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3
4 Andreas Kevin Agusta 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 Angela Galuh Andika I. 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4
6 Antonia Ayu 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 1 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3
7 Benedetto Setu 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3
8 Benediktus Reynold S.C 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3
9 Conrad Ndaru Panji N. 4 3 2 3 3 4 1 3 3 3 3 2 4 1 1 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3
10 Desmonda Devi Suryono 2 3 2 3 2 3 4 2 2 1 1 3 4 2 1 1 4 4 3 4 4 3 3 4 4
11 Dominicus Aditya Noven A. 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4
12 Elan Priananda 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4
13 Elisabeth Ria Viana P 2 3 2 4 4 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 Emanuel Christian Natalia 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 1 1 1 4 4 1 4 1 3 4 4 3
15 Felix Jyesta Elka A. 2 1 1 3 2 2 4 2 1 1 1 3 4 3 1 1 3 4 2 3 2 1 1 4 3
16 Fidelia Sresti Kasita 3 3 2 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3
17 Gregorius Ivan R. S 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 Jonathan Arvin 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4
19 Josephine Laksmita Windy 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 4 3 4 3 3 3 2 3 4
20 Katarina Kristin Febriani 2 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
21 Maria Eriska Satyasariasih 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
22 Maurianus Adi Nugraha 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3
23 Michael Bagus Satria K. 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3
24 Michael Wahyu Paribasa G. S 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4
25 Patricia Melati Prasatiningtyas 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 1 1 1 4 4 3 3 2 4 3 4 4
26 Patrisius Ronny Saputra B. 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 1 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4
27 Sheila Amanda 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3
28 Silvester Rangga Surya N. 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4
29 Teodosius Adin Giovanni A. 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3
30 Victor Wijaya Dewantara 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
31 Vincentius Christian Aldi R. 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
Hasil perhitungan validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pernyataan1 70.13 60.809 .369 . .870
Pernyataan2 70.20 56.234 .725 . .858
Pernyataan3 70.87 57.016 .722 . .859
Pernyataan4 69.73 61.995 .322 . .871
Pernyataan5 70.67 58.782 .663 . .862
Pernyataan6 70.00 59.586 .618 . .864
Pernyataan7 70.47 65.775 -.123 . .887
Pernyataan8 70.23 60.254 .493 . .867
Pernyataan9 70.57 57.013 .751 . .859
Pernyataan10 70.60 58.110 .466 . .867
Pernyataan11 70.63 57.826 .593 . .863
Pernyataan12 70.20 59.752 .471 . .867
Pernyataan13 69.83 60.971 .398 . .869
Pernyataan14 71.13 61.982 .168 . .878
pernyataan15 71.47 60.740 .390 . .869
Pernyataan16 71.27 59.375 .508 . .866
Pernyataan17 69.73 59.513 .645 . .864
Pernyataan18 69.93 66.961 -.227 . .887
Pernyataan19 70.20 60.234 .421 . .868
Pernyataan20 69.93 58.961 .590 . .864
Pernyataan21 70.23 58.185 .519 . .865
Pernyataan22 70.30 60.217 .498 . .867
Pernyataan23 70.40 59.214 .539 . .865
Pernyataan24 69.83 61.868 .260 . .873
Pernyataan25 69.83 60.075 .575 . .865
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
Perhitungan menggunakan program SPSS Versi 16
Hasil perhitungan reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.873 .883 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
Lampiran 27
Perhitungan Motivasi Sebelum Penerapan Metode Role Playing
Data mengenai motivasi belajar akuntansi siswa/i SMA Pangudi Luhur
VAN LITH Muntilan sebelum penerapan metode role playing. Berikut ini tabel
distribusi frekuensi sebagia berikut:
Jumlah kasus (N) = 20
Nilai terendah = 37
Nilai tertinggi = 78
Data yang diperoleh:
Range = nilai tertinggi – nilai terendah
= 78-37
= 41
Banyak kelas = 1 + (3,322) Log N
= 1 + (3,322) Log 20
= 1 + (3,322) (1,301)
= 1 + 4,322
= 5,322 dibulatkan ke bawah 5
Panjang kelas = jarak/k
= 41/5
= 8,2 dibulatkan ke bawah 8
Distribusi frekuensi motivasi belajar akuntansi sebelum penerapan metode
role playing
No Rentang Motivasi Frekuensi Persentase
1 37-44 1 3,2%
2 45-52 5 16%
3 53-60 15 48,7%
4 61-68 7 22,5%
5 Di atas 69 3 9,6%
Jumlah 31 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Untuk mengetahui perhitungan motivasi digunakan pedoman Penilaian
Acuan Patokan (PAP II) sebagai berikut (Masidjo.1995:157):
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria Penilaian
Di bawah 46% Sangat Kurang
47%-55% Kurang
56%-65% Cukup
66%-80% Tinggi
81%-100% Sangat Tinggi
Nilai tertinggi yang mungkin dicapai 4x20 = 80
Nilai terendah yang mungkin dicapai 1x20 = 20
Maka dengan menggunkan penilaian model PAP II skor batas bawah dari
masing-masing katagori di atas adalah sebai berikut:
Rumus Skor = nilai terendah + …% (nilai tertinggi-nilai terendah)
Batas Bawah (Sangat Tinggi) = 20 + 81% (80-20)
= 20 + 48,6
= 68,6 dibulatkan 69
Batas Bawah (Tinggi) = 20 + 66% (80-20)
= 20 + 39,6
= 59,6 dibulatkan 60
Batas Bawah (Cukup) = 20 + 56% (80-20)
= 20 + 33,6
= 53,6 dibulatkan 54
Batas Bawah (Kurang) = 20 + 46% (80-20)
= 20 + 27,6
= 47,6 dibulatkan 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
Skala Motivasi Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
20-47 1 3,2% Sangat Kurang
48-53 9 29% Kurang
54-59 11 35,5% Cukup
60-68 7 22,6% Tinggi
Diatas 69 3 9,7% Sangat Tinggi
31 100%
Perhitungan Nilai Mean Motivasi Belajar
No Rentang
Motivasi
Frekuensi
(Fi)
Nilai
Tengah(Xi) Fi.Xi
1 37-44 1 40,5 40,5
2 45-52 5 48,5 242,5
3 53-60 15 56,5 847,5
4 61-68 7 64,5 451,5
5 Di atas 69 3 72,5 217,5
Jumlah 31 1799,5
Mean (x) = ∑Fi.Xi/∑Fi
=1799,5/31
= 58,04 dibulatkan kebawah 58
Berdasarkan perhitungan mean motivasi belajar akuntansi sebelum
penerapan metode role playing adalah 58. Jadi sesuai dengan pedoman PAP II
motivasi belajar akuntansi siswa-siswi kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN
LITH Muntilan berada pada criteria “cukup”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Hasil Kuesioner Sebelum Penerapan Role Playing
No Nama Responden Butir Pernyataan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Advienta Elsaviani Maria I. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 58
2 Aldoabelard Irviano H. 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 1 2 4 4 4 3 3 3 4 64
3 Alfonsus Ligouri S. 3 2 2 2 3 4 3 4 2 4 4 1 2 3 3 4 4 3 2 3 58
4 Andreas Kevin Agusta 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 52
5 Angela Galuh Andika I. 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 63
6 Antonia Ayu 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 1 2 3 3 2 2 3 3 3 54
7 Benedetto Setu 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 52
8 Benediktus Reynold S.C 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 55
9 Conrad Ndaru Panji N. 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 1 1 4 4 3 3 3 3 3 59
10 Desmonda Devi Suryono 2 3 2 2 3 2 2 1 1 3 4 1 1 4 3 4 4 3 3 4 52
11 Dominicus Aditya Noven A. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
12 Elan Priananda 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 71
13 Elisabeth Ria Viana P 2 3 2 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 53
14 Emanuel Christian Natalia 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 1 1 4 1 4 1 3 4 3 58
15 Felix Jyesta Elka A. 2 1 1 2 2 2 1 1 1 3 4 1 1 3 2 3 2 1 1 3 37
16 Fidelia Sresti Kasita 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 53
17 Gregorius Ivan R. S 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 52
18 Jonathan Arvin 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 64
19 Josephine Laksmita Windy 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 2 4 62
20 Katarina Kristin Febriani 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
21 Maria Eriska Satyasariasih 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 56
22 Maurianus Adi Nugraha 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 56
23 Michael Bagus Satria K. 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 65
24 Michael Wahyu Paribasa G. S 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 69
25 Patricia Melati Prasatiningtyas 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 1 1 4 3 3 2 4 3 4 54
26 Patrisius Ronny Saputra B. 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 3 3 3 4 65
27 Sheila Amanda 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 53
28 Silvester Rangga Surya N. 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 66
29 Teodosius Adin Giovanni A. 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 51
30 Victor Wijaya Dewantara 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 53
31 Vincentius Christian Aldi R. 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
Lampiran 28
Perhitungan Motivasi Sesudah Penerapan Metode Role Playing
Data mengenai motivasi belajar akuntansi siswa/i SMA Pangudi Luhur
VAN LITH Muntilan sebelum penerapan metode role playing. Berikut ini tabel
distribusi frekuensi sebagia berikut:
Jumlah kasus (N) = 20
Nilai terendah = 52
Nilai tertinggi = 80
Data yang diperoleh:
Range = nilai tertinggi – nilai terendah
= 80-52
= 28
Banyak kelas = 1 + (3,322) Log N
= 1 + (3,322) Log 20
= 1 + (3,322) (1,301)
= 1 + 4,322
= 5,322 dibulatkan ke bawah 5
Panjang kelas = jarak/k
= 28/5
= 5,6dibulatkan ke bawah 6
Distribusi frekuensi motivasi belajar akuntansi sesudah penerapan metode
role playing
No Rentang Motivasi Frekuensi Persentase
1 52-57 6 19,3%
2 58-63 8 25,8%
3 64-69 7 22,6%
4 70-75 7 22,6%
5 76-81 3 9,7%
Jumlah 31 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Untuk mengetahui perhitungan motivasi digunakan pedoman Penilaian
Acuan Patokan (PAP II) sebagai berikut (Masidjo.1995:157):
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria Penilaian
Di bawah 46% Sangat Kurang
47%-55% Kurang
56%-65% Cukup
66%-80% Tinggi
81%-100% Sangat Tinggi
Nilai tertinggi yang mungkin dicapai 4x20 = 80
Nilai terendah yang mungkin dicapai 1x20 = 20
Maka dengan menggunkan penilaian model PAP II skor batas bawah dari
masing-masing katagori di atas adalah sebai berikut:
Rumus Skor = nilai terendah + …% (nilai tertinggi-nilai terendah)
Batas Bawah (Sangat Tinggi) = 20 + 81% (80-20)
= 20 + 48,6
= 68,6 dibulatkan 69
Batas Bawah (Tinggi) = 20 + 66% (80-20)
= 20 + 39,6
= 59,6 dibulatkan 60
Batas Bawah (Cukup) = 20 + 56% (80-20)
= 20 + 33,6
= 53,6 dibulatkan 54
Batas Bawah (Kurang) = 20 + 46% (80-20)
= 20 + 27,6
= 47,6 dibulatkan 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Skala Motivasi Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
20-47 0 0% Sangat Kurang
48-53 2 6,4% Kurang
54-59 7 22,6% Cukup
60-68 12 38,7% Tinggi
Diatas 69 10 32,3% Sangat Tinggi
31 100%
Perhitungan Nilai Mean Motivasi Belajar
No Rentang
Motivasi
Frekuensi
(Fi)
Nilai
Tengah(Xi) Fi.Xi
1 52-57 6 54,5 327
2 58-63 8 60,5 484
3 64-69 7 66,5 465,5
4 70-75 7 72,5 507,5
5 76-81 3 78,5 235,5
Jumlah 31 2019,5
Mean (x) = ∑Fi.Xi/∑Fi
=2019,5/31
= 65,14 dibulatkan kebawah 65
Berdasarkan perhitungan mean motivasi belajar akuntansi sebelum
penerapan metode role playing adalah 58. Jadi sesuai dengan pedoman PAP II
motivasi belajar akuntansi siswa-siswi kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN
LITH Muntilan berada pada criteria “tinggi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
Hasil Kuesioner Sesudah Penerapan Role Palying
No Nama Responden Butir Pernyataan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Advienta Elsaviani Maria I. 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
2 Aldoabelard Irviano H. 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 76
3 Alfonsus Ligouri S. 4 3 2 3 4 4 2 4 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 65
4 Andreas Kevin Agusta 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
5 Angela Galuh Andika I. 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 74
6 Antonia Ayu 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 61
7 Benedetto Setu 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 53
8 Benediktus Reynold S.C 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 57
9 Conrad Ndaru Panji N. 4 3 2 2 3 2 2 2 3 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3 4 59
10 Desmonda Devi Suryono 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 71
11 Dominicus Aditya Noven A. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
12 Elan Priananda 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 75
13 Elisabeth Ria Viana P 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
14 Emanuel Christian Natalia 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 70
15 Felix Jyesta Elka A. 4 3 1 2 3 4 2 1 2 3 3 1 1 3 3 2 3 3 4 4 52
16 Fidelia Sresti Kasita 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 68
17 Gregorius Ivan R. S 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
18 Jonathan Arvin 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 72
19 Josephine Laksmita Windy 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
20 Katarina Kristin Febriani 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
21 Maria Eriska Satyasariasih 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
22 Maurianus Adi Nugraha 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 65
23 Michael Bagus Satria K. 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 67
24 Michael Wahyu Paribasa G. S 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 75
25 Patricia Melati Prasatiningtyas 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 68
26 Patrisius Ronny Saputra B. 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 70
27 Sheila Amanda 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 57
28 Silvester Rangga Surya N. 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4 66
29 Teodosius Adin Giovanni A. 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 59
30 Victor Wijaya Dewantara 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58
31 Vincentius Christian Aldi R. 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
Lampiran 29
Hasil Perhitungan Paired Sample Test
Data Selisih Nilai Total Kuesioner Sebelum dan Sesudah
Perhitungan menggunakan program SPSS Versi 16
No Nama Responden Total
Sebelum
Total
Sesudah Selisih
1 Advienta Elsaviani Maria I. 58 61 3
2 Aldoabelard Irviano H. 64 76 12
3 Alfonsus Ligouri S. 58 65 7
4 Andreas Kevin Agusta 52 56 4
5 Angela Galuh Andika I. 63 74 11
6 Antonia Ayu 54 61 7
7 Benedetto Setu 52 53 1
8 Benediktus Reynold S.C 55 57 2
9 Conrad Ndaru Panji N. 59 59 0
10 Desmonda Devi Suryono 52 71 19
11 Dominicus Aditya Noven A. 78 80 2
12 Elan Priananda 71 75 4
13 Elisabeth Ria Viana P 53 56 3
14 Emanuel Christian Natalia 58 70 12
15 Felix Jyesta Elka A. 37 52 15
16 Fidelia Sresti Kasita 53 68 15
17 Gregorius Ivan R. S 52 60 8
18 Jonathan Arvin 64 72 8
19 Josephine Laksmita Windy 62 78 16
20 Katarina Kristin Febriani 55 62 7
21 Maria Eriska Satyasariasih 56 60 4
22 Maurianus Adi Nugraha 56 65 9
23 Michael Bagus Satria K. 65 67 2
24 Michael Wahyu Paribasa G. S 69 75 6
25 Patricia Melati Prasatiningtyas 54 68 14
26 Patrisius Ronny Saputra B. 65 70 5
27 Sheila Amanda 53 57 4
28 Silvester Rangga Surya N. 66 66 0
29 Teodosius Adin Giovanni A. 51 59 8
30 Victor Wijaya Dewantara 53 58 5
31 Vincentius Christian Aldi R. 56 65 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
Uji Paired Samples Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum 57.87 31 7.663 1.376
Sesudah 65.03 31 7.679 1.379
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Sebelum & Sesudah 31 .784 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Sebelum -
Sesudah -7.161 5.047 .906 -9.013 -5.310 -7.900 30 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Lampiran 30
Uang-Uangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI