Download - Penelitian Kualitatif
PENELITIAN KUALITATIF
A. Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada
generalisasi (Sugiyono, 2009:9). Penelitian kualitatif didasarkan pada latar belakang alamiah
scara holistik, memposisikan manusia sebagai instrument penelitian. Penelitian kualitatif
ditujukan untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata. Dengan diperolehnya data
berupa kata-kata atau tindakan, maka akan digunakan untuk menghasilkan teori yang timbul
dari hipotesis-hipotesis. Berdasarkan hal tersebut penelitian kualitatif bersifat generating
theory bukan hypothesis-testing (Margono, 2009:36).
B. Karakteristik Penelitian Kualitatif
1) Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung
Penelitian kualitatif dilakukan pada konteks yang bersifat alami. Artinya penelitian
sepenuhnya adalah alami dan apa adanya tanpa dilakukan perubahan dan intervensi oleh
peneliti terhadap lingkungan dan sumber data penelitian.
2) Peneliti sebagai instrument kunci
Penelitian kualitatif melibatkan interaksi social dalam pengumpulan data. Sehingga
manusia merupakan instrument utama yang dapat melakukan penyesuaian terhadap
kenyataan di lapangan untuk dapat memahami, mencapai, dan mengamati bentuk
interaksi di lapangan termasuk mengatasi anggapan kehadiran peneliti sebagai
pengganggu situasi responden yang mana tidak dapat dilakukan oleh alat yang bukan
manusia.
3) Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan pola hubungan yang bersifat
interaktif berdasarkan suatu kenyataan di lapangan, menghasilkan teori, menggambarkan
ralitas yang kompleks misalnya interaksi social, dan memperoleh pemahaman makna.
4) Analisis data bersifat induktif
Penelitian kualitatif dimulai dari fakta empiris yang diperoleh peneliti dengan
memepelajari, menafsirkan, menganalisis dan menyimpulkan fenomena yang ada di
lapangan. Sehingga analisis bersifat induktif dan bukan diturunkan dari deduksi teori.
5) Penelitian bersifat deskriptif analitik
Data yang diperoleh melalui penelitian kualitatif tidak disajikan dalam bentuk bilangan
atau angka statistic, melainkan disajikan ke dalam kata-kata yang mampu memaparkan
gambaran mengenai sesuatu yang diteliti secara objektif.
6) Titik berat penelitian adalah pada proses
Penelitian kualitatif lebih mengutamakan pemaparan pada proses yang terjadi selama
penelitian yang memang terjadi secara alamiah dariapada produk atau outcome
penelitian.
7) Pembatasan penelitian berdasarkan focus
Penelitian kualitatif menghendaki adanya pembatasan terhadap ruang lingkup penelitian.
Pembatasan ini bertujuan agar peneliti dapat menentukan keterikatan studi, ketentuan
lokasi studi, menentukan inklusi dan eksklusi terhadap informasi yang akan digali.
8) Desain penelitian bersifat fleksibel dan terbuka
Perencanaan penelitian kualitatif disusun dengan disesuaikan pada kondisi yang ada di
lapangan studi. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa peneliti belum mengetahui
secara pasti permasalahan yang ada di lapangan sebelum penelitian dilaksanakan.
Sehingga peneliti menyediakan desain penelitian yang terbuka dan fleksibel untuk
mengakomodasi adanya perubahan dan penyesuaian.
9) Hasil penelitian adalah hasil kesepakatan peneliti dengan subjek penelitian
Penelitian kualitatif menghendaki pemaparan data hasil penelitian merupakan
kesepakatan objektif antara peneliti dengan subjek penelitian. Hal ini ditujukan sebagai
konfirmasi hipotesis yang lebih baik oleh orang yang ada kaitannya dengan yang diteliti.
10) Teknik sampling bersifat purposive
Dalam penelitian kualitatif kerepresentafan sample tidak merupakan perhatian. Sample di
sini tidak mewakili populasi dengan dikaitkan pada generalisasi tetapi lebih mewakili
informasi untuk memperoleh kedalaman studi dalam konteksnya. Peneliti memilih
informasi yang dipandang paling mengetahui masalah yang akan dikaji. Pemilihan
sampel oleh peneliti dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan data
yang dikumpulkan.
11) Penelitian bersifat holistic
Penelitian kualitatif memandang bahwa keseluruhan sebagai satu kesatatuan menjadi
lebih penting daripada tinjauan terhadap satu persatu bagian. Oleh karena itu masalah
penelitian tidak dipandang saling terlepas. Berbagai variable tidak dapat dipelajari
teroisah dari keterkaitan konteksnya. Setiap variable akan memiliki maknanya apabila
berada dalam kesatuannya.
C. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
1) Etnografi
Etnografi memiliki kaitan dengan fungsi teori structural yang bersifat preskriptif.
Etnografi terkait dengan konsep budaya yang mana etnografi menjadi analisis deskripsi
atau rekonstruksi dari gambaran dalam budaya dan kelompok. Studi Etnogarafis
(ethnographic studies) yaitu mendeskripsikan dan menginter-pretasikan budaya,
kelompok sosial atau system.
2) Fenomenologi
Studi Fenomenologis mempunyai dua makna. Sebagai filsafat sains dan sebagai metode
pencarian (penelitian). Studi fenomenologis mencoba mencari arti dari pengalaman
dalam kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat,
pendirian sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam
kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah mencari atau menemukan
makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut,
penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam yang lama dengan partisipan.
Pemahaman tentang persepsi dan sikap-sikap informan terhadap pengalaman hidup
subyek sehari-hari diperoleh dengan menggunakan wawancara.
3) Studi Kasus
Studi kasus (case study) merupakan satu penelitian yang dilakukan terhadap suatu
“kesatuansistem”. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau
sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu, atau ikatan tertentu. Studi kasus
adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,
memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kasus sama sekali tidak mewakili populasi
dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan dari populasi. Kesimpulan studi
kasus hanya berlaku untuk kasus tersebut. Tiap kasus bersifat unik atau memiliki
karakteristik sendiri yang berbeda dengan kasus lainnya. Dalam studi kasus digunakan
beberapa teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan studi dokumenter,
tetapi semuanya difokuskan kearah mendapatkan kesatuan dan kesimpulan.
4) Studi Dasar
Studi dasar atau teori dasar (grounded theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada
penemuan atau minimal menguatkan terhadap suatu teori. Penelitian dilakukan dengan
menggunkan kualitatif. Walaupun penelitian kualitatif memberikan deskripsi yang
bersifat terurai, tetapi dari deskripsi tersebut diadakan abstraksi atau interensi sehingga
diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang mendasar yang membentuk prinsip dasar, dalil
atau kaidah-kaidah, kumpulan dari prinsip, dalil atau kaidah tersebut berkenaan dengan
sesuatu hal dapat menghasilkan teori baru, minimal memperkuat teori yang telah ada
dalam hal tersebut. Penelitian dasar dilaksanakan dengan menggunakan berbagai teknik
pengumpulan data, diadakan cek-ricek ke lapangan, studi pembandingan antar kategori,
fenomena dan situasi melalui kajian induktif, deduktif dan verifikasi sampai pada titik
jenuh.
5) Studi Kritis
Model penelitian ini berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pasca modern yang
bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Para peneliti kritis
memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa,
jenis kelamin, dll. Peneliti feniminis dan etnis memusatkan perhatiannya pada masalah-
masalah gender dan ras, sedang peneliti pasca modern dan kritis memusatkan pada
institusi social dan kemasyarakatan. Dalam penelitian kritis, peneliti melakukan analisis
naratif, penelitian tindakan, etnografi kritis, dan penelitian fenimisme. Ada hal yang perlu
mendapat perhatian dalam penelitian kritis.
6) Filsafat Konsep
Analisis konsep merupakan kajian atau analisis terhadap konsep-konsep penting yang
diinterpretasikan pengguna atau plaksana secara beragam, sehingga banyak menimbulkan
kebingungan, contohnya: cara belajar aktif, kurikulum berbasis kompetensi, wajib
belajar, belajar sepanjang hayat dan lain-lain.
D. Instrumen Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu
sendiri. Karena itu seorang peneliti harus divalidasi. Validasi terhadap peneliti sebagai
instrumen meliputi 1). Validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, 2)
penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, dan 3). Kesiapan peneliti untuk
memasuki obyek penelitian
E. Sumber Data Penelitian Kualitatif
1) Sumber Data Tertulis
2) Kata-kata dan tindakan
3) Hasil dokumentasi
4) Data statistik
F. Sampel dan Teknik Sampling Penelitian Kualitatif
G. Langkah-langkah Penelitian Kualitatif
1) Identifikasi topic dan focus penelitian
2) Melakukan studi literature
3) Menentukan peran peneliti
4) Menata peran antara peneliti dengan objek penelitian
5) Menulis sub pertanyaan kualitatif
6) Menentukan dan memilih objek penelitian
7) Mengumpulkan data
8) Menganalisis dan mengintrepetasi data