3 penelitian kualitatif
DESCRIPTION
okeeeeTRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting) disebut juga sebagai metode etnography, karena pada awalnya metode ini
banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai
metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-
model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan
menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian.
Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak
menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran
terhadap hasilnya.
Bogdan dan Taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan Kirk dan Miller
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. Metodologi penelitian merupakan
sesuatu yang berusaha membahas konsep teoristik berbagai metode, kelebihan dan
kelemahan-kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan
metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis
pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan
teoritisnya. Oleh karena itu, penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung
implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang
melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan
mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian
3
teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan
kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia,
yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu
diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya
(natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang kehidupannya yang
disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data
kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya
dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik, analitik/sintetik dan
tuntas.
Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam
berpikir, tentang hubungan data yang satu dengan data yang lain dan konteksnya
dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud
dilakukannya penelitian kualitatif:
1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilang seperti yang dialami
oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat
diungkap.
2. Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan
membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam
penelitian kuantitatif.
3. Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya,
seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam
masalah sosial sangat kompleks.
4. Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian
kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumerasi (perhitungan) empiris,
padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.
B. Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif
Metode kuantitatif dan kualitatif berkembang terutama dari akar filosofis dan
teori sosial abad ke-20. Kedua metode penelitian di atas mempunyai paradigma
teoritik, gaya, dan asumsi paradigmatik penelitian yang berbeda. Masing-masing
4
memuat kekuataan dan keterbatasan, mempunyai topik dan isu penelitian sendiri
serta menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat realitas sosial. “Gaya”
penelitian kuantitatif biasanya mengukur fakta objektif melalui konsep yang
diturunkan pada variabel-variabel dan dijabarkan pada indikator-indikator dengan
memperhatikan aspek reliabilitas. Penelitian kuantitatif bersifat bebas nilai dan
konteks, mempunyai banyak “kasus” dan subjek yang diteliti, sehingga dapat
ditampilkan dalam bentuk data statistik yang berarti. Hal penting untuk dicatat di
sini adalah, peneliti “terpisah” dari subjek yang ditelitinya.
“Gaya” penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami
maknanya. Sehingga, penelitian kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses,
peristiwa dan otentisitas. Memang dalam penelitian kualitatif kehadiran nilai
peneliti bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan subjek dengan
jumlah relatif sedikit. Dengan demikian, hal yang umum dilakukan ia berkutat
dengan analisa tematik. Peneliti kualitatif biasanya terlibat dalam interaksi dengan
realitas yang ditelitinya.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, metode penelitian mempunyai pola
asumsi paradigmatik. John W. Cresswell menilik beberapa dimensi asumsi
paradigmatik yang membedakan penelitian kuantitatif dengan kualitatif. Dimensi-
dimensi tersebut mencakup ontologis, epistemologis, axiologis, retorik serta
pendekatan metodologis. Secara ontologis, peneliti kuantitatif memandang realitas
sebagai “objektif” dan dalam kacamata “out there”, serta independen dari dirinya.
Sementara itu, peneiliti kualitatif memandang realitas merupakan hasil rekonstruksi
oleh individu yang terlibat dalam situasi sosial.
Secara epistemologis, peneliti kuantitatif bersikap independen dan menjaga
jarak (detachment) dengan realitas yang diteliti. Sementara peneliti kualitatif,
menjalin interaksi secara intens dengan realitas yang ditelitinya. Secara retoris atau
penggunaan bahasa, penelitian kuantitatif biasanya menggunakan bahasa-bahasa
penelitian yang bersifat formal dan impersonal melalui angka atau data-data
statistik. Dengan demikian, terminologi atau konsep-konsep yang jamak ditemukan
dalam penelitian kuantitatif misalnya “relationship” dan ”comparison”. Sementara,
penelitian kualitatif kerap ditandai penggunaan bahasa informal dan personal seperti
5
“understanding”, “discover” dan “meaning”. Secara metodologis, penelitian
kuantitatif lekat dengan penggunaan logika deduktif dimana teori dan hipotesis diuji
dalam logika sebab akibat. Desain yang bersifat statis digunakan melalui penetapan
konsep-konsep, variabel penelitian serta hipotesis. Sementara itu, penelitian
kualitatif lebih mengutamakan penggunaan logika induktif dimana kategorisasi
dilahirkan dari perjumpaan peneliti dengan informan di lapangan atau data-data
yang ditemukan. Sehingga penelitian kualitatif bercirikan informasi yang berupa
ikatan konteks yang akan menggiring pada pola-pola atau teori yang akan
menjelaskan fenomena sosial.
“Gaya” Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Kuantitatif Kualitatif
Mengukur fakta-fakta objektif Mengkonstruksikan realitas dan makna
kultural
Fokus pada variabel-variabel Fokus pada proses dan peristiwa secara
interaktif
Reliabilitas adalah kunci Otentisitas adalah kunci
Bebas nilai Hadirnya nilai secara eksplisit
Bebas dari konteks Dibatasi situasi
Banyak kasus dan subyek Sedikit kasus dan subyek
Analisis statistik Analisis tematik
Peneiti terpisah Peneliti terlibat
Tabel 1. “Gaya” Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut Suharsini Arikunto
Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1. Kejelasan unsur: tujuan,
pendekatan, subjek sumber data
sudah mantap dan rinci sejak
awal.
1. Kejelasan unsur: subjek sampel,
sumber data tidak mantap dan rinci,
masih fleksibel, timbul dan
berkembangnya sambil jalan
(emergent).
2. Langkah penelitian: segala 2. Langkah penelitian: baru diketahui
6
sesuatu direncanakan sampai
matang ketika persiapan disusun
dengan mantap dan jelas setelah
penelitian selesai
3. Dapat menggunakan sampel dan
hasil penelitiannya diberlakukan
untuk populasi.
3. Tidak dapat menggunakan pendekatan
populasi dan sampel. Dengan kata
lain, dalam penelitian kualitatif tidak
dikenal istilah populasi dan sampel.
Istilah yang digunakan adalah setting.
Hasil penelitian hanya berlaku bagi
setting yang bersangkutan.
4. Hipotesis: (jika memang perlu)
Mengajukan hipotesis yang
akan diuji dalam penelitian
Hipotesis menentukan hasil
yang diramalkan
4. Hipotesis:
Tidak mengemukakan hipotesis
sebelumnya, tetapi dapat lahir
selama penelitian berlangsung
Hasil penelitian terbuka
5. Desain: dalam desain jelas
langkah-langkah penelitian dan
hasil yang diharapkan.
5. Desain: desain penelitiannya adalah
fleksibel dengan langkah dan hasil
yang tidak dapat dippastikan
sebelumnya.
6. Pengumpulan data: kegiatan
dalam pengumpulan data
memungkinkan untuk diwakilkan
6. Pengumpulan data: kegiatan
pengumpulan data selalu harus
dilakukan sendiri oleh peneliti
7. Analisis data: dilakukan sesudah
semua data terkumpul
7. Analisis data: dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan data.
Tabel 2. Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut Suharsini Arikunto
Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut Hamid Potilima
7
Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1. Satuan-satuan individual tidak
dipilah-pilah dalam variabel-
variabel
1. Satuan individu digolongkan ke dalam
variabel-variabel dengan ciri tertentu
sesuai kepentingan panalitian.
2. Tidak ada konsep sampel 2. Karena besarnya populasi maka dalam
penelitian kuantitatif digunakan sampel
3. Data dalam bentuk narasi atau
angka
3. Data dalam bentuk angka
4. Analisis data dijadikan bukti
untuk mendukung kebenaran dari
hipotesa yang dibuat
4. Analisis data dijadikan pembuktian
yang dapat digunakan untuk menerima
atau menolak hipotesa yang dibuat
5. Instrumen penelitian adalah diri
sendiri
5. Instrumen penelitian adalah kuisioner
Tabel 3. Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut Hamid Potilima
C. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif
Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari
mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan
Guba (1985:39-44) ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:
1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu
keutuhan (enity)
2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau
dengan bantuan orang lain
3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif
4. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif
5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori
subtantif yang berasal dari data
6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan
angka-angka
7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
8
8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar
fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian
9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam
versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik
10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan
dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara)
11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang
diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber
data.
Ciri-ciri penelitian kualitatif:
1. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung
2. Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data
3. Analisis data dilakukan secara induktif
4. Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa kata-kata, gambar, perilaku)
tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka statistik
5. Tekanan penelitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih banyak
mementingkan segi proses daripada hasil.
6. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus
7. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka
8. Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama
9. Pembentukan teori berasal dari dasar
10. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif
11. Teknik sampling cenderung bersifat purposive
12. Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)
13. Makna sebagai perhatian utama penelitian
Karakteristik penelitian kualitatif:
9
1) Latar alamiah
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada
konteks dari suatu keutuhan
Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga,
tetangga dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaah pendidikan atau
sosiologi
2) Manusia sebagai alat (instrumen)
Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.
3) Metode kualitatif
Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan ganda
Menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan
responden
Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penyamaan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
4) Analisis data secara induktif
Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda
sebagian yang terdapat dalam data
Lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat
keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar
lainnya
Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang
mempertajam hubungan-hubungan
Dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian dari
struktur analitik
5) Teori dari dasar
6) Deskriptif
10
7) Lebih mementingkan proses daripada hasil
8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
10) Desain yang bersifat sementara
D. Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif
Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif, seperti
yang dikemukakan oleh John W. Creswell menyebutkan bahwa tahapan atau
prosedur dalam pendekatan kualitatif meliputi langkah-langkah sebagai berikut;
1. The Assumptions Of Qualitative Designs
2. The Type of Design
3. The Researcher’s Role
4. The Data Collection Procedures
5. Data Recording Procedures
6. Data Analysis Procedures
7. Verification Steps
8. The Qualitative Narrative
Sedangkan dari Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman yang diterjemahkan
oleh Tjetjep Rehendi R. yang berjudul Analisis Data Kualitatif, tahap-tahapan
penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membangun Kerangka Konseptual
2. Merumuskan Permasalahan Penelitian
3. Pemilihan Sampel dan Pembatasan Penelitian
4. Instrumentasi
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7. Matriks dan Pengujian Kesimpulan.
Pendapat lain mengatakan tahapan penelitian kualitatif meliputi:
1. Identifikasi permasalahan
11
2. Penelaahan kepustakaan
3. Penyusunan hipotesis
4. Klasifikasi
5. Pemilihan alat pengumpulan data
6. Penyusunan rancangan
7. Penentuan sampel
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi data
11. Penyusunan laporan
Dari beberapa pendapat tersebut, maka penulis coba untuk membahas tahap-
tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan (Pra-Lapangan)
a. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam
lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta
diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-
peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi.
Rancangan penelitian tergantung dari pendekatan yang digunakan pada subjek
penelitian yang berkaitan dengan eksistensi variabel yang diteliti. Maksud
eksistensi disini adalah variable yang akan diteliti dimunculkan secara sengaja
oleh peneliti dalam suatu eksperimen atau variable yang diteliti sudah ada pada
subjek yang akan diteliti.
b. Memilih lapangan
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka
dipilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan
mengasumsikan bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak
terlalu berpengaruh dari pada konteks. Juga dengan alasan-alasan pemilihan yang
ditetapkan dan rekomendasi dari pihak yang berhubungan langsung dengan
lapangan, seperti dengan kualitas dan keadaan sekolah (Dinas Pendidikan).
Selain didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi dari pihak yang terkait juga
12
melihat dari keragaman masyarakat yang berada di sekitar tempat yang
menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang dimilikinya.
c. Mengurus perizinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan
penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu kualitatif,
maka perizinan dari birokrasi yang bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal
ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan dengan kehadiran seseorang yang
tidak dikenal atau diketahui. Dengan perizinan yang dikeluarkan akan
mengurangi sedikitnya ketertutupan lapangan atas kehadiran kita sebagai
peneliti.
d. Menjajagi dan menilai keadaan lapangan
Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi
kegiatan kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses penjajagan
lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah yang menjadi alat
utamanya maka kitalah yang akan menetukan apakah lapangan merasa terganggu
sehingga banyak data yang tidak dapat digali/tersembunyikan/disembunyikan,
atau sebaliknya bahwa lapangan menerima kita sebagai bagian dari anggota
mereka sehingga data apapun dapat digali karena mereka tidak merasa
terganggu. Penjajajkn dan penelitian lapangan akan berjalan dengan baik
apabila peeliti sudah membaca terlebih dahulu dari kepustakaan atau
memgetahui melalui orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah temapat
penelitian dilakukan.
e. Memilih dan memanfaatkan informan
Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal
penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai
“mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan
lapangan. Informan yang dipilih harus benar-benar orang yang independen dari
orang lain dan kita, juga independen secara kepentingan penelitian atau
kepentingan karier.
f. Menyiapkan instrumen penelitian
13
Secara fungsional kegunaan instrument penelitian adalah untuk
memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah
pengumpulan informasi dilapangan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah
ujung tombak sebagai pengumpul data (instrumen). Peneliti terjun secara
langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang
dibutuhkan. Peneliti sebagai intrumen utama dalam penelitian kualitatif, meliputi
ciri-ciri sebagai berikut :
1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan
lingkungan yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian
2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri dengan aspek keadaan yang
dapat mengumpulkan data yang beragam sekaligus
3) Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau angket
yang dapat mengungkap keseluruhan secara utuh
4) Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami oleh
pengetahuan semata-mata
5) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh
6) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari data
yang diperoleh
7) Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat
perhatian yang seksama.
Dalam rangka kepentingan pengumpulan data, teknik yang digunakan dapat
berupa kegiatan:
1) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan terhadap subjek (partner penelitian), baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pemanfaatan teknologi informasi menjadi ujung
tombak kegiatan observasi yang dilaksanakan, seperti pemanfaatan Tape
Recorder dan Handy Camera.
2) Wawancara
14
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan
seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainya dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaa, berasarkan tujuan tertentu. Wawancara
yang dilakukan dalampenelitian ini adalah untuk memperoleh makna yang
rasional, maka observasi perlu dikuatkan dengan wawancara. Dalam proses
wawancara ini didokumentasikan dalam bentuk catatan tertulis dan Audio
Visual, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kebernilaian dari data yang
diperoleh. Dalam wawancara seorang pewancara tidak berhak membuat
orang yang diwawancarainya kebingungan dengan keharusan menjawab
masalah peneliti.
3) Studi Dokumentasi
Selain sumber manusia (human resources) melalui observasi dan
wawancara sumber lainnya, sebagai pendukung yaitu dokumen-dokumen
tertulis yang resmi ataupun tidak resmi.
Macam-macam dokumen menurut Elliot (1991:78):
Silabi dan rencana pembelajaran
Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum
Berbagai macam ujian dan tes
Laporan rapat
Laporan tugas siswa
Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran
Contoh essay yang ditulis siswa
4) Triangulasi
Merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada,
tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa
fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa
yang telah ditemukan.
g. Persoalan etika dalam penelitian
15
Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara perorangan
maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan
serta menghayati bersama tatacara dan tatahidup dalam suatu latar penelitian.
Persoalan etika akan muncul apabila peneliti tidak menghormati, mematuhi dan
mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi yang ada. Dalam menghadapi
persoalan tersebut peneliti hendaknya mempersiapkan diri baik secara fisik,
psikologis maupun mental.
2. Lapangan
a. Memahami dan memasuki lapangan
Memahami latar penelitian; latar terbuka, dimana secara terbuka orang
berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar terttutup dimana peneliti
berinteraksi secara langsung dengan orang. Penampilan, Menyesuaikan
penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara dan budaya latar penelitian.
Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, bertindak netral dengan
peran serta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah waktu
studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan informasi yang dibutuhkan.
b. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan deskriptif dengan
melakukan observasi umum, dan mencatat semua dalam catatan lapangan.
Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang
diperoleh dapat dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang
akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen utama
dalam penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang diperoleh. Berbeda
dengan pendekatan kuantitatif yang menafsirkan data-data kuantitatif (angka-
angka) dari alat yang berupa angket, penelitian kualitatif atau sering disebut
dengan metode naturalistik memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Data diambil langsung dari setting alami
2) Penentuan sampel secara purposive
3) Peneliti sebagai instrumen pokok
16
4) Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga bersifat
deskriptif analitik
5) Analisa data secara induktif atau interpretasi bersifat idiografik, dan;
6) Menggunakan makna dibalik data
3. Pengolahan Data
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang
terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi,
dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting.
Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan satuan konsep, tema,
dan kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang
hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data
sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.
b. Display Data
Penyajian data adalah proses pemberian sebuah informasi yang telah
disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan peneliti menarik
kesimpulan dan mengambil tindakan.1 Data yang diperoleh dikategorisasikan
menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga
memudahkan peneliti untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data
lainnya.
c. Analisis Data
Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model Content Analisis,
yang mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang yang dipakai dalam
komunikasi, menggunakan kriteria-kriteria dalam klarifikasi, dan
menggunakan teknik analisis dalam memprediksikan. Adapun kegiatan yang
dijalankan dalam proses analisis ini meliputi :
1) menetapkan lambang-lambang tertentu
2) klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan,
3) melakukan prediksi atas data. 2
1
2
17
d. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi
Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah
menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah diproses
atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan
permasalahan yang dilakukan.
e. Meningkatkan Keabsahan Hasil
1) Kredibilitas (Validitas Internal)
a) Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui
b) Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan
c) Pengamatan secara terus menerus
d) Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data
dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain,
dilakukan untuk mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah
data
e) Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan
kritik dalam proses penelitian
f) Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan
akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan,
copy-an , dll
g) Membercheck, data yang terkumpul lalu dicatat dan dibuat dalam bentuk
laporan. Hasilnya dikemukakan untuk di cek kebenaranya, agar hasil
penelitiannya sahih. 3
2) Transferabilitas
Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh
pemakai penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para
pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang
konteks dan fokus penelitian.
3) Dependabilitas dan Conformabilitas
3
18
Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan
dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data yang
harus dikumpulkan.
f. Narasi Hasil Analisis
Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam
bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto dan
video dan lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan yaitu:
1) Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data
2) Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan
tipe/bentuk keluaran yang sudah di disain sebelumnya
3) Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu mengkoparasikan antara
teori dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik.
E. Pola Analisa Kualitataif
Ada banyak strategi analisis kualitatif. Ada empat pola analisa utama yang
lebih tepat sasaran, sistematis, dan distandardisasi, dan pada ekstremum lain adalah
satu model yang lebih yang intuitif, hubungan, dan interpretive. Empat prototypical
model-model yang mereka uraikan adalah sebagai berikut:
1. Model Quasi-statistical
Peneliti menggunakan statistik secara khas mulai dengan pertimbangan
analisa, dan menggunakan ide-ide untuk memilih jenis data. Pendekatan ini
adalah kadang dikenal sebagai analysis peneliti meninjau ulang isi dari data
naratif, mencari-cari tema atau kata tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu
codebook. Hasil pencarian adalah informasi yang dapat digerakkan secara statistik
dan disebut Quasi statistik. Sebagai contoh, analis dapat menghitung frekwensi
kejadian dari tema-tema spesifik. Model ini adalah serupa dengan pendekatan
kwantitatif tradisional sampai melakukan analisa isi.
2. Model Analisa Template
Di model ini, peneliti mengkembangkan analisa cetakan untuk data naratif
yang digunakan. Unit-unit template adalah secara khas perilaku-perilaku,
19
kejadian, dan ungkapan ilmu bahasa. Template lebih mengalir dan dapat
menyesuaikan diri dibanding suatu codebook di dalam model Quasi statistik.
Peneliti dapat mulai dengan template bersifat elementer sebelum mengumpulkan
data, template mengalami revisi tetap sebanyak data dikumpulkan. Analisa
menghasilkan data. Model jenis ini adalah bisa dipastikan diadopsi oleh peneliti
yang biasa meneliti etnografi, etologi, analisa ceramah, dan ethnoscience.
3. Model Analisa Editing
Peneliti menggunakan model editing bertindak sebagai interpreter yang
membaca sampai habis data mencari segmen-segmen penuh arti dan unit-unit.
Suatu ketika segmen ini dikenali dan ditinjau, interpreter dikembangkan satu
rencana pengelompokan dan kode-kode sesuai yang dapat digunakan untuk
memilih jenis dan mengorganisir data. Peneliti kemudian mencari-cari struktur
dan pola-pola yang menghubungkan kategori-kategori pokok. Pendekatan teori
yang khas menyertakan model ini. Peneliti-peneliti yang biasa meneliti
fenomenologi, hermeneutics, dan ethnomethodology menggunakan prosedur pola
analisa editing.
4. Model Immersion/crystallisasi
Model ini melibatkan pembaptisan total analis di dalam dan cerminan
bahan-bahan teks, menghasilkan satu kristalisasi data yang intuitif. Terjemahan
yang interpretive dan subjektif dicontohkan dalam laporan kasus pribadi dari semi
anekdot dan jumlah sedikit ditemui di dalam literatur riset dibanding tiga model
yang lain
F. Model Analisis Kualitatif
Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan
kepada orang lain
20
Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki
lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data
skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian
fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti
masuk dan selama dilapangan.
Analisis Selama di Lapangan
a. Model Miles and Huberman
Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display
dan conclusion drawing/ferification.
1) Data reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama
peneliti di lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan
rumit. Untuk itu perlu segers dilakuakan analissi data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
memebuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah peneliti
untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan bila
diperlukan.
2) Data display (penyajian data)
Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang telah dipahami tersebut.
3) Conclusion Drawing/verification
Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
21
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya. Tetapi apabila data kesimpulan data yang dikemukakan
pada tahap awal, didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya
masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,
dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.
b. Analisis Model Spradley
Spradley membagi analisis data dalam penelitian, berdasarkan tahapan dalam
penelitian kualitatif.
1) Analisis domain
Pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum
dan menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek penelitian.
Data diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa
gambaran umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum
pernah diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum
mendalam, masih dipermukaan, namun sudah menentukan domain-domain
atau kategori dari situasi social yang diteliti.
2) Analisis Taksonomi
Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadilebih rinci,
untuk mengetahui struktur internalnya dilakukan dengan observasi terfokus
3) Analisis Komponensial
Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara
mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara
terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.
4) Analisis Tema Budaya
Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubunan dengan
keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul penelitian.
22
c. Model Strauss dan corbin (grounded theory)
Menurut strauss dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam
penelitian grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu
pengodean terbuka (opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan
pengodean selekti (selective coding). Mereka menekankan bahwa garis diantara
masing –masing jenis pengkodean adalah artifisial. Perbedaan jenis tidak harus
mengambil tempat di dalam tahap-tahap. Dalam suatu sesi pengkodean tunggal
anda dapat secara cepat dan tampa sadar diri bergerak diantara suatu bentuk
pengkodean dan yang lain, khususnya antara pengkodean terbuka dan
pengkodean berporos.
Pengodean terbuka adalah bagian analisis yang berhubungan khususnya
dengan penamaan dan pengategorian fenomena melalui pengujian data secara
teliti. Selama proses pengodean terbuka, data dipecah ke dalam bagian-bagian
yang terpisah, diuji secara cermat, dibandingkan untuk persamaan dan
perbedaannya dan pertanyaan-pertanyaan diajukan tentang fenomena
sebagaimana tercermin dalam data
Pengodean berporos adalah pelacakan hubungan diantara elemen-elemen data
yang terkodekan. Teori substantif muncul melalui pengujian adanya persamaan
dan perbedaan dalam tata hubungan, diantara kategori atau subkategori, dan
diantara kategori dan propertisnya. Pengodean berporos harus menguji elemen
seperti keadaan kalimat, interaksi diantara subyek, strategi, taktik dan konsekuensi.
Pengodean selektif adalah proses mengintegrasikan dan menyaring
kategori sehingga semua kategori terkait dengan kategori inti, sebagai dasar GT.
Kategori inti yaitu kategori yang dikembangkan dan mencoba variasi terbanyak
dari pola perilaku. Beberapa langkah yang digunakan dalam pengodean selektif:
1) Melibatkan penjelasan alur cerita (story line)
2) Menghubungkan kategori-kategori tambahan di sekitar kategori inti dengan
menggunakan paradigma.
3) Melibatkan menghubungkan kategori-kategori pada level dimensional.
4) Menyertakan validasi hubungan-hubungan ini dengan data.
23
5) Memasukkan ke dalam kategori-kategori yang mungkin memerlukan
pembersihan dan/atau pengembangan lebih lanjut.
d. Analisis Isi Model Philip Mayring
Analisis isi merupakan suatu analisis mendalam yang dapat menggunakan
teknik kuantitatif maupun kualitatif terhadap pesan-pesan menggunakan metode
ilmiah dan tidak terbatas pada jenis-jenis variable yang dapat diukur atau
konteks tempat pesan-pesan diciptakan atau disajikan. Melakukan 600
wawancara terbuka dan menerima lebih dari 20.000 halaman transkrip yang
harus dianalisis dalam suatu cara yang berorientasi kualitaitf. Objek dari
analisis kualitatif dapat berupa semua jenis komunikasi yang direkam ( transkrip
wawancara, wacana, protocol observasi, video tape, dokumen dll). Analisis isi
tidak hanya menganalisis isi materi yang kelihatan. Sebagaimana penjelasan
Becker dan Lissmann (1973) membedakan level isi; tema dan ide pokok dari
teks sebagai isi utama; informai kontek sebagai isi yang tersembunyi.
e. Analisis Data Melalui Program Komputer
Dalam hal ini menggunakan suatu perangkat lunak analisis data kualitatif
“generassi baru’ yaitu NVivo. Perangkat ini dapat digunakan untuk
menganalisis hasil wawancara, catatan lapangan, sumber-sumber tekstual, dan
jenis-jenis data kualitatif lainya atau data berbasis teks. NVivo tersedia untuk
umum pada computer yang dirancang dalam ruang baca the Social Sciences
Resourse Center ( SSRC) dalam the Bing Wing of Green Library. Untuk
menggunakan computer umum di kampus, kita harus memiliki sebuah SUNet
ID (Stanford University Identifier). Kalau kita tidak mempunyai SUNet ID,
maka kita dapat mengakse web pada www.stanford.edu/services/sunetid untuk
informasi selengkapnya.
24