3 penelitian kualitatif

35
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Penelitian Kualitatif Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnography, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Bogdan dan Taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu 3

Upload: anon142912201

Post on 12-Jul-2016

75 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

okeeee

TRANSCRIPT

Page 1: 3 penelitian kualitatif

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian

naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

setting) disebut juga sebagai metode etnography, karena pada awalnya metode ini

banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai

metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-

model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan

menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian.

Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak

menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran

terhadap hasilnya.

Bogdan dan Taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan Kirk dan Miller

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada

manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. Metodologi penelitian merupakan

sesuatu yang berusaha membahas konsep teoristik berbagai metode, kelebihan dan

kelemahan-kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan

metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis

pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan

teoritisnya. Oleh karena itu, penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung

implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang

melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan

mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian

3

Page 2: 3 penelitian kualitatif

teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan

kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.

Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia,

yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu

diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya

(natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang kehidupannya yang

disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data

kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya

dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik, analitik/sintetik dan

tuntas.

Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam

berpikir, tentang hubungan data yang satu dengan data yang lain dan konteksnya

dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud

dilakukannya penelitian kualitatif:

1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilang seperti yang dialami

oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat

diungkap.

2. Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan

membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam

penelitian kuantitatif.

3. Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya,

seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam

masalah sosial sangat kompleks.

4. Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian

kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumerasi (perhitungan) empiris,

padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.

B. Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif

Metode kuantitatif dan kualitatif berkembang terutama dari akar filosofis dan

teori sosial abad ke-20. Kedua metode penelitian di atas mempunyai paradigma

teoritik, gaya, dan asumsi paradigmatik penelitian yang berbeda. Masing-masing

4

Page 3: 3 penelitian kualitatif

memuat kekuataan dan keterbatasan, mempunyai topik dan isu penelitian sendiri

serta menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat realitas sosial. “Gaya”

penelitian kuantitatif biasanya mengukur fakta objektif melalui konsep yang

diturunkan pada variabel-variabel dan dijabarkan pada indikator-indikator dengan

memperhatikan aspek reliabilitas. Penelitian kuantitatif bersifat bebas nilai dan

konteks, mempunyai banyak “kasus” dan subjek yang diteliti, sehingga dapat

ditampilkan dalam bentuk data statistik yang berarti. Hal penting untuk dicatat di

sini adalah, peneliti “terpisah” dari subjek yang ditelitinya.

“Gaya” penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami

maknanya. Sehingga, penelitian kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses,

peristiwa dan otentisitas. Memang dalam penelitian kualitatif kehadiran nilai

peneliti bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan subjek dengan

jumlah relatif sedikit. Dengan demikian, hal yang umum dilakukan ia berkutat

dengan analisa tematik. Peneliti kualitatif biasanya terlibat dalam interaksi dengan

realitas yang ditelitinya.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, metode penelitian mempunyai pola

asumsi paradigmatik. John W. Cresswell menilik beberapa dimensi asumsi

paradigmatik yang membedakan penelitian kuantitatif dengan kualitatif. Dimensi-

dimensi tersebut mencakup ontologis, epistemologis, axiologis, retorik serta

pendekatan metodologis. Secara ontologis, peneliti kuantitatif memandang realitas

sebagai “objektif” dan dalam kacamata “out there”, serta independen dari dirinya.

Sementara itu, peneiliti kualitatif memandang realitas merupakan hasil rekonstruksi

oleh individu yang terlibat dalam situasi sosial.

Secara epistemologis, peneliti kuantitatif bersikap independen dan menjaga

jarak (detachment) dengan realitas yang diteliti. Sementara peneliti kualitatif,

menjalin interaksi secara intens dengan realitas yang ditelitinya. Secara retoris atau

penggunaan bahasa, penelitian kuantitatif biasanya menggunakan bahasa-bahasa

penelitian yang bersifat formal dan impersonal melalui angka atau data-data

statistik. Dengan demikian, terminologi atau konsep-konsep yang jamak ditemukan

dalam penelitian kuantitatif misalnya “relationship” dan ”comparison”. Sementara,

penelitian kualitatif kerap ditandai penggunaan bahasa informal dan personal seperti

5

Page 4: 3 penelitian kualitatif

“understanding”, “discover” dan “meaning”. Secara metodologis, penelitian

kuantitatif lekat dengan penggunaan logika deduktif dimana teori dan hipotesis diuji

dalam logika sebab akibat. Desain yang bersifat statis digunakan melalui penetapan

konsep-konsep, variabel penelitian serta hipotesis. Sementara itu, penelitian

kualitatif lebih mengutamakan penggunaan logika induktif dimana kategorisasi

dilahirkan dari perjumpaan peneliti dengan informan di lapangan atau data-data

yang ditemukan. Sehingga penelitian kualitatif bercirikan informasi yang berupa

ikatan konteks yang akan menggiring pada pola-pola atau teori yang akan

menjelaskan fenomena sosial.

“Gaya” Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Kuantitatif Kualitatif

Mengukur fakta-fakta objektif Mengkonstruksikan realitas dan makna

kultural

Fokus pada variabel-variabel Fokus pada proses dan peristiwa secara

interaktif

Reliabilitas adalah kunci Otentisitas adalah kunci

Bebas nilai Hadirnya nilai secara eksplisit

Bebas dari konteks Dibatasi situasi

Banyak kasus dan subyek Sedikit kasus dan subyek

Analisis statistik Analisis tematik

Peneiti terpisah Peneliti terlibat

Tabel 1. “Gaya” Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut Suharsini Arikunto

Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

1. Kejelasan unsur: tujuan,

pendekatan, subjek sumber data

sudah mantap dan rinci sejak

awal.

1. Kejelasan unsur: subjek sampel,

sumber data tidak mantap dan rinci,

masih fleksibel, timbul dan

berkembangnya sambil jalan

(emergent).

2. Langkah penelitian: segala 2. Langkah penelitian: baru diketahui

6

Page 5: 3 penelitian kualitatif

sesuatu direncanakan sampai

matang ketika persiapan disusun

dengan mantap dan jelas setelah

penelitian selesai

3. Dapat menggunakan sampel dan

hasil penelitiannya diberlakukan

untuk populasi.

3. Tidak dapat menggunakan pendekatan

populasi dan sampel. Dengan kata

lain, dalam penelitian kualitatif tidak

dikenal istilah populasi dan sampel.

Istilah yang digunakan adalah setting.

Hasil penelitian hanya berlaku bagi

setting yang bersangkutan.

4. Hipotesis: (jika memang perlu)

Mengajukan hipotesis yang

akan diuji dalam penelitian

Hipotesis menentukan hasil

yang diramalkan

4. Hipotesis:

Tidak mengemukakan hipotesis

sebelumnya, tetapi dapat lahir

selama penelitian berlangsung

Hasil penelitian terbuka

5. Desain: dalam desain jelas

langkah-langkah penelitian dan

hasil yang diharapkan.

5. Desain: desain penelitiannya adalah

fleksibel dengan langkah dan hasil

yang tidak dapat dippastikan

sebelumnya.

6. Pengumpulan data: kegiatan

dalam pengumpulan data

memungkinkan untuk diwakilkan

6. Pengumpulan data: kegiatan

pengumpulan data selalu harus

dilakukan sendiri oleh peneliti

7. Analisis data: dilakukan sesudah

semua data terkumpul

7. Analisis data: dilakukan bersamaan

dengan pengumpulan data.

Tabel 2. Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut Suharsini Arikunto

Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut Hamid Potilima

7

Page 6: 3 penelitian kualitatif

Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

1. Satuan-satuan individual tidak

dipilah-pilah dalam variabel-

variabel

1. Satuan individu digolongkan ke dalam

variabel-variabel dengan ciri tertentu

sesuai kepentingan panalitian.

2. Tidak ada konsep sampel 2. Karena besarnya populasi maka dalam

penelitian kuantitatif digunakan sampel

3. Data dalam bentuk narasi atau

angka

3. Data dalam bentuk angka

4. Analisis data dijadikan bukti

untuk mendukung kebenaran dari

hipotesa yang dibuat

4. Analisis data dijadikan pembuktian

yang dapat digunakan untuk menerima

atau menolak hipotesa yang dibuat

5. Instrumen penelitian adalah diri

sendiri

5. Instrumen penelitian adalah kuisioner

Tabel 3. Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut Hamid Potilima

C. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif

Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari

mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan

Guba (1985:39-44) ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:

1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu

keutuhan (enity)

2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau

dengan bantuan orang lain

3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif

4. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif

5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori

subtantif yang berasal dari data

6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan

angka-angka

7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil

8

Page 7: 3 penelitian kualitatif

8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar

fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian

9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam

versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik

10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan

dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara)

11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang

diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber

data.

Ciri-ciri penelitian kualitatif:

1. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung

2. Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data

3. Analisis data dilakukan secara induktif

4. Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa kata-kata, gambar, perilaku)

tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka statistik

5. Tekanan penelitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih banyak

mementingkan segi proses daripada hasil.

6. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus

7. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka

8. Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama

9. Pembentukan teori berasal dari dasar

10. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif

11. Teknik sampling cenderung bersifat purposive

12. Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)

13. Makna sebagai perhatian utama penelitian

Karakteristik penelitian kualitatif:

9

Page 8: 3 penelitian kualitatif

1) Latar alamiah

Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada

konteks dari suatu keutuhan

Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga,

tetangga dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaah pendidikan atau

sosiologi

2) Manusia sebagai alat (instrumen)

Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.

3) Metode kualitatif

Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan ganda

Menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan

responden

Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak

penyamaan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi

4) Analisis data secara induktif

Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda

sebagian yang terdapat dalam data

Lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat

keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar

lainnya

Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang

mempertajam hubungan-hubungan

Dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian dari

struktur analitik

5) Teori dari dasar

6) Deskriptif

10

Page 9: 3 penelitian kualitatif

7) Lebih mementingkan proses daripada hasil

8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus

9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data

10) Desain yang bersifat sementara

D. Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif

Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif, seperti

yang dikemukakan oleh John W. Creswell menyebutkan bahwa tahapan atau

prosedur dalam pendekatan kualitatif meliputi langkah-langkah sebagai berikut;

1. The Assumptions Of Qualitative Designs

2. The Type of Design

3. The Researcher’s Role

4. The Data Collection Procedures

5. Data Recording Procedures

6. Data Analysis Procedures

7. Verification Steps

8. The Qualitative Narrative

Sedangkan dari Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman yang diterjemahkan

oleh Tjetjep Rehendi R. yang berjudul Analisis Data Kualitatif, tahap-tahapan

penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membangun Kerangka Konseptual

2. Merumuskan Permasalahan Penelitian

3. Pemilihan Sampel dan Pembatasan Penelitian

4. Instrumentasi

5. Pengumpulan Data

6. Analisis Data

7. Matriks dan Pengujian Kesimpulan.

Pendapat lain mengatakan tahapan penelitian kualitatif meliputi:

1. Identifikasi permasalahan

11

Page 10: 3 penelitian kualitatif

2. Penelaahan kepustakaan

3. Penyusunan hipotesis

4. Klasifikasi

5. Pemilihan alat pengumpulan data

6. Penyusunan rancangan

7. Penentuan sampel

8. Pengumpulan data

9. Pengolahan dan analisis data

10. Interpretasi data

11. Penyusunan laporan

Dari beberapa pendapat tersebut, maka penulis coba untuk membahas tahap-

tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Persiapan (Pra-Lapangan)

a. Menyusun rancangan penelitian

Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam

lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta

diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-

peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi.

Rancangan penelitian tergantung dari pendekatan yang digunakan pada subjek

penelitian yang berkaitan dengan eksistensi variabel yang diteliti. Maksud

eksistensi disini adalah variable yang akan diteliti dimunculkan secara sengaja

oleh peneliti dalam suatu eksperimen atau variable yang diteliti sudah ada pada

subjek yang akan diteliti.

b. Memilih lapangan

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka

dipilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan

mengasumsikan bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak

terlalu berpengaruh dari pada konteks. Juga dengan alasan-alasan pemilihan yang

ditetapkan dan rekomendasi dari pihak yang berhubungan langsung dengan

lapangan, seperti dengan kualitas dan keadaan sekolah (Dinas Pendidikan).

Selain didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi dari pihak yang terkait juga

12

Page 11: 3 penelitian kualitatif

melihat dari keragaman masyarakat yang berada di sekitar tempat yang

menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang dimilikinya.

c. Mengurus perizinan

Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan

penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu kualitatif,

maka perizinan dari birokrasi yang bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal

ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan dengan kehadiran seseorang yang

tidak dikenal atau diketahui. Dengan perizinan yang dikeluarkan akan

mengurangi sedikitnya ketertutupan lapangan atas kehadiran kita sebagai

peneliti.

d. Menjajagi dan menilai keadaan lapangan

Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi

kegiatan kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses penjajagan

lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah yang menjadi alat

utamanya maka kitalah yang akan menetukan apakah lapangan merasa terganggu

sehingga banyak data yang tidak dapat digali/tersembunyikan/disembunyikan,

atau sebaliknya bahwa lapangan menerima kita sebagai bagian dari anggota

mereka sehingga data apapun dapat digali karena mereka tidak merasa

terganggu. Penjajajkn dan penelitian lapangan akan berjalan dengan baik

apabila peeliti sudah membaca terlebih dahulu dari kepustakaan atau

memgetahui melalui orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah temapat

penelitian dilakukan.

e. Memilih dan memanfaatkan informan

Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal

penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai

“mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan

lapangan. Informan yang dipilih harus benar-benar orang yang independen dari

orang lain dan kita, juga independen secara kepentingan penelitian atau

kepentingan karier.

f. Menyiapkan instrumen penelitian

13

Page 12: 3 penelitian kualitatif

Secara fungsional kegunaan instrument penelitian adalah untuk

memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah

pengumpulan informasi dilapangan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah

ujung tombak sebagai pengumpul data (instrumen). Peneliti terjun secara

langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang

dibutuhkan. Peneliti sebagai intrumen utama dalam penelitian kualitatif, meliputi

ciri-ciri sebagai berikut :

1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan

lingkungan yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian

2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri dengan aspek keadaan yang

dapat mengumpulkan data yang beragam sekaligus

3) Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau angket

yang dapat mengungkap keseluruhan secara utuh

4) Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami oleh

pengetahuan semata-mata

5) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh

6) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari data

yang diperoleh

7) Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat

perhatian yang seksama.

Dalam rangka kepentingan pengumpulan data, teknik yang digunakan dapat

berupa kegiatan:

1) Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan terhadap subjek (partner penelitian), baik secara langsung

maupun tidak langsung. Pemanfaatan teknologi informasi menjadi ujung

tombak kegiatan observasi yang dilaksanakan, seperti pemanfaatan Tape

Recorder dan Handy Camera.

2) Wawancara

14

Page 13: 3 penelitian kualitatif

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaa, berasarkan tujuan tertentu. Wawancara

yang dilakukan dalampenelitian ini adalah untuk memperoleh makna yang

rasional, maka observasi perlu dikuatkan dengan wawancara. Dalam proses

wawancara ini didokumentasikan dalam bentuk catatan tertulis dan Audio

Visual, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kebernilaian dari data yang

diperoleh. Dalam wawancara seorang pewancara tidak berhak membuat

orang yang diwawancarainya kebingungan dengan keharusan menjawab

masalah peneliti.

3) Studi Dokumentasi

Selain sumber manusia (human resources) melalui observasi dan

wawancara sumber lainnya, sebagai pendukung yaitu dokumen-dokumen

tertulis yang resmi ataupun tidak resmi.

Macam-macam dokumen menurut Elliot (1991:78):

Silabi dan rencana pembelajaran

Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum

Berbagai macam ujian dan tes

Laporan rapat

Laporan tugas siswa

Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran

Contoh essay yang ditulis siswa

4) Triangulasi

Merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada,

tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa

fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa

yang telah ditemukan.

g. Persoalan etika dalam penelitian

15

Page 14: 3 penelitian kualitatif

Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara perorangan

maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan

serta menghayati bersama tatacara dan tatahidup dalam suatu latar penelitian.

Persoalan etika akan muncul apabila peneliti tidak menghormati, mematuhi dan

mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi yang ada. Dalam menghadapi

persoalan tersebut peneliti hendaknya mempersiapkan diri baik secara fisik,

psikologis maupun mental.

2. Lapangan

a. Memahami dan memasuki lapangan

Memahami latar penelitian; latar terbuka, dimana secara terbuka orang

berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar terttutup dimana peneliti

berinteraksi secara langsung dengan orang. Penampilan, Menyesuaikan

penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara dan budaya latar penelitian.

Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, bertindak netral dengan

peran serta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah waktu

studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan informasi yang dibutuhkan.

b. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)

Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan deskriptif dengan

melakukan observasi umum, dan mencatat semua dalam catatan lapangan.

Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang

diperoleh dapat dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang

akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen utama

dalam penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang diperoleh. Berbeda

dengan pendekatan kuantitatif yang menafsirkan data-data kuantitatif (angka-

angka) dari alat yang berupa angket, penelitian kualitatif atau sering disebut

dengan metode naturalistik memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Data diambil langsung dari setting alami

2) Penentuan sampel secara purposive

3) Peneliti sebagai instrumen pokok

16

Page 15: 3 penelitian kualitatif

4) Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga bersifat

deskriptif analitik

5) Analisa data secara induktif atau interpretasi bersifat idiografik, dan;

6) Menggunakan makna dibalik data

3. Pengolahan Data

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang

terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi,

dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting.

Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan satuan konsep, tema,

dan kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang

hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data

sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.

b. Display Data

Penyajian data adalah proses pemberian sebuah informasi yang telah

disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan peneliti menarik

kesimpulan dan mengambil tindakan.1 Data yang diperoleh dikategorisasikan

menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga

memudahkan peneliti untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data

lainnya.

c. Analisis Data

Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model Content Analisis,

yang mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang yang dipakai dalam

komunikasi, menggunakan kriteria-kriteria dalam klarifikasi, dan

menggunakan teknik analisis dalam memprediksikan. Adapun kegiatan yang

dijalankan dalam proses analisis ini meliputi :

1) menetapkan lambang-lambang tertentu

2) klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan,

3) melakukan prediksi atas data. 2

1

2

17

Page 16: 3 penelitian kualitatif

d. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi

Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah

menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah diproses

atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan

permasalahan yang dilakukan.

e. Meningkatkan Keabsahan Hasil

1) Kredibilitas (Validitas Internal)

a) Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui

b) Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan

c) Pengamatan secara terus menerus

d) Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data

dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain,

dilakukan untuk mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah

data

e) Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan

kritik dalam proses penelitian

f) Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan

akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan,

copy-an , dll

g) Membercheck, data yang terkumpul lalu dicatat dan dibuat dalam bentuk

laporan. Hasilnya dikemukakan untuk di cek kebenaranya, agar hasil

penelitiannya sahih. 3

2) Transferabilitas

Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh

pemakai penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para

pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang

konteks dan fokus penelitian.

3) Dependabilitas dan Conformabilitas

3

18

Page 17: 3 penelitian kualitatif

Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan

dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan permasalahan-

permasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data yang

harus dikumpulkan.

f. Narasi Hasil Analisis

Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam

bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto dan

video dan lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan yaitu:

1) Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data

2) Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan

tipe/bentuk keluaran yang sudah di disain sebelumnya

3) Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu mengkoparasikan antara

teori dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik.

E. Pola Analisa Kualitataif

Ada banyak strategi analisis kualitatif. Ada empat pola analisa utama yang

lebih tepat sasaran, sistematis, dan distandardisasi, dan pada ekstremum lain adalah

satu model yang lebih yang intuitif, hubungan, dan interpretive. Empat prototypical

model-model yang mereka uraikan adalah sebagai berikut:

1. Model Quasi-statistical

Peneliti menggunakan statistik secara khas mulai dengan pertimbangan

analisa, dan menggunakan ide-ide untuk memilih jenis data. Pendekatan ini

adalah kadang dikenal sebagai analysis peneliti meninjau ulang isi dari data

naratif, mencari-cari tema atau kata tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu

codebook. Hasil pencarian adalah informasi yang dapat digerakkan secara statistik

dan disebut Quasi statistik. Sebagai contoh, analis dapat menghitung frekwensi

kejadian dari tema-tema spesifik. Model ini adalah serupa dengan pendekatan

kwantitatif tradisional sampai melakukan analisa isi.

2. Model Analisa Template

Di model ini, peneliti mengkembangkan analisa cetakan untuk data naratif

yang digunakan. Unit-unit template adalah secara khas perilaku-perilaku,

19

Page 18: 3 penelitian kualitatif

kejadian, dan ungkapan ilmu bahasa. Template lebih mengalir dan dapat

menyesuaikan diri dibanding suatu codebook di dalam model Quasi statistik.

Peneliti dapat mulai dengan template bersifat elementer sebelum mengumpulkan

data, template mengalami revisi tetap sebanyak data dikumpulkan. Analisa

menghasilkan data. Model jenis ini adalah bisa dipastikan diadopsi oleh peneliti

yang biasa meneliti etnografi, etologi, analisa ceramah, dan ethnoscience.

3. Model Analisa Editing

Peneliti menggunakan model editing bertindak sebagai interpreter yang

membaca sampai habis data mencari segmen-segmen penuh arti dan unit-unit.

Suatu ketika segmen ini dikenali dan ditinjau, interpreter dikembangkan satu

rencana pengelompokan dan kode-kode sesuai yang dapat digunakan untuk

memilih jenis dan mengorganisir data. Peneliti kemudian mencari-cari struktur

dan pola-pola yang menghubungkan kategori-kategori pokok. Pendekatan teori

yang khas menyertakan model ini. Peneliti-peneliti yang biasa meneliti

fenomenologi, hermeneutics, dan ethnomethodology menggunakan prosedur pola

analisa editing.

4. Model Immersion/crystallisasi

Model ini melibatkan pembaptisan total analis di dalam dan cerminan

bahan-bahan teks, menghasilkan satu kristalisasi data yang intuitif. Terjemahan

yang interpretive dan subjektif dicontohkan dalam laporan kasus pribadi dari semi

anekdot dan jumlah sedikit ditemui di dalam literatur riset dibanding tiga model

yang lain

F. Model Analisis Kualitatif

Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan

kepada orang lain

20

Page 19: 3 penelitian kualitatif

Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki

lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data

skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian

fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti

masuk dan selama dilapangan.

Analisis Selama di Lapangan

a. Model Miles and Huberman

Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis

data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display

dan conclusion drawing/ferification.

1) Data reduction (reduksi data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama

peneliti di lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan

rumit. Untuk itu perlu segers dilakuakan analissi data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

memebuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah peneliti

untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan bila

diperlukan.

2) Data display (penyajian data)

Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah dipahami tersebut.

3) Conclusion Drawing/verification

Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif menurut Miles and

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

21

Page 20: 3 penelitian kualitatif

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Tetapi apabila data kesimpulan data yang dikemukakan

pada tahap awal, didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya

masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,

dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.

b. Analisis Model Spradley

Spradley membagi analisis data dalam penelitian, berdasarkan tahapan dalam

penelitian kualitatif.

1) Analisis domain

Pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum

dan menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek penelitian.

Data diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa

gambaran umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum

pernah diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum

mendalam, masih dipermukaan, namun sudah menentukan domain-domain

atau kategori dari situasi social yang diteliti.

2) Analisis Taksonomi

Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadilebih rinci,

untuk mengetahui struktur internalnya dilakukan dengan observasi terfokus

3) Analisis Komponensial

Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara

mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara

terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.

4)  Analisis Tema Budaya

Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubunan dengan

keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul penelitian.

22

Page 21: 3 penelitian kualitatif

c. Model Strauss dan corbin (grounded theory)

Menurut strauss dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam

penelitian grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu

pengodean terbuka (opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan

pengodean selekti (selective coding). Mereka menekankan bahwa garis diantara

masing –masing jenis pengkodean adalah artifisial. Perbedaan jenis tidak harus

mengambil tempat di dalam tahap-tahap. Dalam suatu sesi pengkodean tunggal

anda dapat secara cepat dan tampa sadar diri bergerak diantara suatu bentuk

pengkodean dan yang lain, khususnya antara pengkodean terbuka dan

pengkodean berporos.

Pengodean terbuka adalah bagian analisis yang berhubungan khususnya

dengan penamaan dan pengategorian fenomena melalui pengujian data secara

teliti. Selama proses pengodean terbuka, data dipecah ke dalam bagian-bagian

yang terpisah, diuji secara cermat, dibandingkan untuk persamaan dan

perbedaannya dan pertanyaan-pertanyaan diajukan tentang fenomena

sebagaimana tercermin dalam data

Pengodean berporos adalah pelacakan hubungan diantara elemen-elemen data

yang terkodekan. Teori substantif muncul melalui pengujian adanya persamaan

dan perbedaan dalam tata hubungan, diantara kategori atau subkategori, dan

diantara kategori dan propertisnya. Pengodean berporos harus menguji elemen

seperti keadaan kalimat, interaksi diantara subyek, strategi, taktik dan konsekuensi.

Pengodean selektif adalah proses mengintegrasikan dan menyaring

kategori sehingga semua kategori terkait dengan kategori inti, sebagai dasar GT.

Kategori inti yaitu kategori yang dikembangkan dan mencoba variasi terbanyak

dari pola perilaku. Beberapa langkah yang digunakan dalam pengodean selektif:

1) Melibatkan penjelasan alur cerita (story line)

2) Menghubungkan kategori-kategori tambahan di sekitar kategori inti dengan

menggunakan paradigma.

3) Melibatkan menghubungkan kategori-kategori pada level dimensional.

4) Menyertakan validasi hubungan-hubungan ini dengan data.

23

Page 22: 3 penelitian kualitatif

5) Memasukkan ke dalam kategori-kategori yang mungkin memerlukan

pembersihan dan/atau pengembangan lebih lanjut.

d. Analisis Isi Model Philip Mayring

Analisis isi merupakan suatu analisis mendalam yang dapat menggunakan

teknik kuantitatif maupun kualitatif terhadap pesan-pesan menggunakan metode

ilmiah dan tidak terbatas pada jenis-jenis variable yang dapat diukur atau

konteks tempat pesan-pesan diciptakan atau disajikan. Melakukan 600

wawancara terbuka dan menerima lebih dari 20.000 halaman transkrip yang

harus dianalisis dalam suatu cara yang berorientasi kualitaitf. Objek dari

analisis kualitatif dapat berupa semua jenis komunikasi yang direkam ( transkrip

wawancara, wacana, protocol observasi, video tape, dokumen dll). Analisis isi

tidak hanya menganalisis isi materi yang kelihatan. Sebagaimana penjelasan

Becker dan Lissmann (1973) membedakan level isi; tema dan ide pokok dari

teks sebagai isi utama; informai kontek sebagai isi yang tersembunyi.

e. Analisis Data Melalui Program Komputer

Dalam hal ini menggunakan suatu perangkat lunak analisis data kualitatif

“generassi baru’ yaitu NVivo. Perangkat ini dapat digunakan untuk

menganalisis hasil wawancara, catatan lapangan, sumber-sumber tekstual, dan

jenis-jenis data kualitatif lainya atau data berbasis teks. NVivo tersedia untuk

umum pada computer yang dirancang dalam ruang baca the Social Sciences

Resourse Center ( SSRC) dalam the Bing Wing of Green Library. Untuk

menggunakan computer umum di kampus, kita harus memiliki sebuah SUNet

ID (Stanford University Identifier). Kalau kita tidak mempunyai SUNet ID,

maka kita dapat mengakse web pada www.stanford.edu/services/sunetid untuk

informasi selengkapnya.

24