Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya
Remaja/mahasiswa yang mempunyai komitmen dan motivasi yang tinggi sebagai nara sumber bagi kelompok remaja/mahasiswa dan telah mengikuti pelatihan Pendidik Sebaya dengan mempergunakan modul dan kurikulum standar yang telah disusun.
Pendidik Sebaya pada remaja dan Mahasiswa ?
Menyampaikan informasi substansi program GenRe
Melaksanakan advokasi dan KIE tentang PIK Remaja/Mahasiswa
Melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik minat remaja untuk datang ke PIK Remaja/Mahasiswa
Melakukan pencatatan dan pelaporan
Tugas Tugas Pendidik Sebaya
Sudah Mengikuti Pelatihan Pendidik Sebaya
Menguasai Materi GenRe Aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan
remaja/mahasiswa; Memiliki ciri-ciri kepribadian, antara lain:
ramah, lancar dalam mengemukakan pendapat, luwes dalam pergaulan, berinisiatif dan kreatif, tidak mudah tersinggung, terbuka untuk hal-hal baru, mau belajar serta senang menolong;
Syarat Syarat Pendidik Sebaya
Kemampuan Komunikasi Efektif dan Bersahabat
Kesan pertama yang “menggoda”
Keterampilan mendengar aktifBisa simpan rahasiaKesetaraan/tidak menggurui
Pendidik Sebaya Wajib Mempunyai
Komunikasi Sebaya:
Youth Friendly
Media
Pesan
Komunikan
Feed back
Komunikator
Proses Komunikasi
1. Persiapan a. Penguasaan Materi b. Observasi Pesertac. Perlengkapan ( ATK,
Laptop,LCD,Speaker,dll)d. Tempate. Metode Pemberian Edukasi
( Ceramah,FGD,Permainan)
Langkah Langkah Pemberian Edukasi oleh pendidik Sebaya
Perkenalan Ice Breaking ( salam, games,cerita
lucu,motivasi) Brainstroming ( penggalian Materi) Penyampaian isi Materi Riview Kesimpulan dan penutup.
Waktu Pemberian Informasi
Percaya diri Komunikatif (dua
arah) Terbuka terhadap
masukan Kontak mata (tatap
audience) Vokal jelas (volume
dan artikulasi) Bahasa sederhana
(mudah dimengerti) Bahasa tubuh
(luwes) Penampilan rapi
Gaya yang OK?
Peer Counselor( Konselor Sebaya )
Peta Perjalanan Kita...
Definisi konseling Tujuan Konseling Syarat – syarat menjadi konselor sebaya Keterampilan seorang konselor sebaya Langkah – langkah konseling Tempat Konseling
What is peer counseling ?
Konseling adalah proses pemberian bantuan kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap suatu fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan klien.
Tujuan Konseling....
Membantu klien melihat permasalahannya supaya lebih jelas sehingga klien dapat memilih sendiri jalan keluarnya...
Apakah konseling sama dengan...
Kalau Begitu ???
Siapakah Konselor Sebaya ???
Konselor SebayaPendidik Sebaya yang memiliki komitmen dan motivasi yang tinggi untuk memberikan konseling program GenRe bagi kelompok remaja/mahasiswa sebayanya Telah mengikuti pelatihan konseling program GenRe dengan menggunakan modul dan kurikulum standar
To be peer counselor...
Pengalaman sebagai PS
Komitmen dan Minat
Terbuka Menghargai dan Menghormati
Sensitivitas (Peka)
Dapat Dipercaya
To be peer counselor...
Perasaan Stabil
Pengetahuan yang cukup
Keterampilan sebagai KS
As peer counselor...
Keterampilan Observasi
Keterampilan Mendengar
Aktif
Keterampilan Bertanya
Harus, kudu, mesti, wajib
Langkah-langkah konseling
Tahap awal
Good Raport : pada saat pertama kali anda bertemu dengan klien anda harus membangun hubungan yang baik.
Anda bisa bertanya mengenai kegiatan apa yang dilakukan sebelum bertemu anda, menanyakan kabar, atau hanya sekedar menanyakan "apakah anda sudah sarapan atau belum ?"
Attending : adanya kesiapan diri secara fisik untuk dapat meyakinkan klien bahwa kita sepenuhnya menaruh perhatian kita padanya, bahwa kita peduli terhadap mereka.
Meliputi tatapan mata yang konstan kepada klien, postur tubuh, anggukan kepala dan ekspresi muka saat mendengar masalah mereka.
Tahap Eksplorasi
Probing : menggali lebih dalam lagi informasi dari diri klien, adapun dapat dilakukan denga dua cara
a. Open Question : Pertanyaan yang memancing klien untuk dapat bercerita panjang lebar mengenai masalahnya. Contoh : bagaimana hubungan anda dengan mantan anda?
b. Closed Question : Pertanyaan yang hanya memancing klien untuk menjawab iya atau tidak, sudah atau belum, dsb. Contoh : Apakah anda terlibat pada saat kejadian itu berlangsung?
Clarifying : mengklarifikasi mengenai ucapan ucapan atau kata kata klien kepada kita, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara konselor dan konsele.
Perception Checking : menguji apakah antara konsele dan konselor sudah satu frame dalam melihatmasalahnya
Focusing : jika waktu yang ada tidak banyak dan berfokus menyelesaikan masalah kita harus tetap menjaga klien agar tetap fokus dalam menceritakan inti masalahnya.
Sehingga pada saat klien menceritakan masalah yang tidak relevan kita bisa menghentikannya dengan cara yang halus,
"mungkin anda bisa menceritakan kembali masalah yang sebelumnya ?" sebaiknya hal ini tidak dikatakan dengan memotong pembicaraan klien, tetapi menunggu klien selesai berbicara
Confronting : Hal ini tidak dianjurkan, teknik ini dipakai untuk membuat klien berpikir dan bersifat sedikit menyerang.
Contohnya adalah , "lalu mengapa anda masih mau menjadi kekasihnya jika semenjak awal anda bercerita kekasih anda adalah seorang pemabuk, kejam, dan anda tidak suka ?"
Tahap Konsolidasi
Reflecting Experience :
Menceritakan pengalaman kita yang serupa dengan kejadian yang dialami oleh klien, sehingga bisa berbagi sudut pandang.
Tahap Planning (Perencanaan)
Advicing : membantu klien untuk dapat merencanakan sendiri hal apa yang akan klien lakukan setelah proses konseling ini berakhir. Contoh : " lalu setelah semua hal yang terjadi ini apa yang akan anda lakukan?"
Informing : memberikan informasi dari sudut pandang kita mengenai hal yang ada dalam permasalahan klien
Tahap Termination
Summarizing :menyimpulkan masalah yang dialami klien, kesimpulan dibuat berdasarkan semua hal hal yang dikemukakan oleh klien.
Terimakasih....