TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI PENGENDALIAN GRATIFIKASI
100 25
670
....
?
Hakim
Menteri dan Kepala
Setingkat Menteri
Gubernur
Eselon I, II dan III DPR/DPRD Duta Besar
Conviction Rate
Swasta
Komisioner
Source: acch.kpk.go.id
Statistic, 30 September 2017
Walikota dan Bupati Lainnya
TOTAL
Tindak Pidana Korupsi di Indonesia
30
KERUGIAN
KEUANGAN
NEGARA
SUAP MENYUAP
PENGGELAPAN
DALAM JABATAN
PERBUATAN
CURANG
GRATIFIKASI
PEMERASAN COI DALAM
PENGADAAN
Max: Life Imprisonment Max: 5 years Imprisonment
TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA
* Laporan Tahunan KPK Tahun 2016
Diagram Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Jenis Perkara
Tahun 2014 – Mei 2017
Tabel Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Profesi/Jabatan
Tahun 2014 – Mei 2017
Familiar dengan hal ini?
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Terima
kasih pak
atas bantuannya, ini ada sedikit oleh2 untuk
bapak
Selamat ulang tahun yaaaa…ini ada kado
dari teman-
teman.
Pak..bu..mari makan
siang bersama.
Hidangan sudah
disiapkan untuk
bapak ibu di ruang
VIP
Saya harap bapak ibu tidak menolaknya, demi HUBUNGAN
BAIK selama ini
Selamat bu…anda dapat
hadiah…!!
Enggak apa apa bu…kan ini
hanya hadiah
kecil
Yang lain
nerima juga.
Cuek sajaa
Alhamdulillah
…REZEKI anak
soleh gak akan kemana
Aah..saya
ingat. Ini
hadiah dari Pak A..
Gak usah nulis
nama, Cuma
sedikit kok
nyumbangnya
Gratifikasi
Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara
yang Menerima Gratifikasi dan Tidak
Melapor kepada KPK adalah Korupsi..!!
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Gratifikasi sebagai Pidana Korupsi
Kerugian Negara
Suap Menyuap Konflik
Kepentingan
Penggelapan dalam Jabatan
Pemerasan Perbuatan
Curang
Gratifikasi
Pasal 12B UU 31/1999 jo. UU 20/ 2001
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara Negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.
Ancaman Hukuman
Pidana penjara 4 – 20 tahun
Denda Rp200juta – Rp1 Milyar
7 Jenis Pidana Korupsi
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Apa itu Gratifikasi? Apa itu Gratifikasi.mp4
Pasal 12B dan Penjelasan Pasal 12B UU 31 Tahun 1999 jo. UU 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Gratifikasi adalah Pemberian dalam arti luas, meliputi
• Uang, barang, diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, fasilitas lainnya
• Diterima di dalam maupun di luar negeri
• Dilakukan dengan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik
Yang diberikan:
Berkaitan dengan jabatan dan bertentangan dengan kewajiban atau tugas Penyelenggara Negara/ Pegawai Negeri
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Pasal tentang Gratifikasi Pasal 12B UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001
Setiap gratifikasi kepada PEGAWAI NEGERI ATAU PENYELENGGARA NEGARA DIANGGAP SUAP, apabila BERHUBUNGAN DENGAN JABATANNYA DAN YANG BERLAWANAN DENGAN KEWAJIBAN ATAU TUGASNYA, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. ....
b. ....
Pasal 12 C ayat (1) UU No. 20/2001: Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Unsur Pasal 12B jo 12C UU 20/2001
Penerimaan gratifikasi;
Uang
Barang
Fasilitas
Diskon
Rabat dll
Pegawai negeri/ penyelenggara
negara;
UU 28/1999
Ps. 1 angka 2 UU 31/1999
UU 30/2002
UU 5/2014
Pasal 92 KUHP
Gratifikasi dianggap suap:
Gratifikasi diperoleh dari pihak
yang memiliki hubungan
jabatan dengan penerima; dan,
Penerimaan gratifikasi tersebut
berlawanan dengan kewajiban dan tugas penerima
Tidak Dilaporkan ke KPK paling lama 30 HK
Langsung ke KPK (30 HK)
Melalui UPG
(7 HK)
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Pegawai Negeri & Penyelenggara Negara
Pegawai Negeri
Mengacu kepada:
◦ UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
◦ UU No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
◦ KUHP
Penyelenggara Negara
Mengacu kepada:
◦ UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari KKN
◦ UU No. 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
◦ UU No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Pegawai Negeri & Penyelenggara Negara
Pegawai Negeri
Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam undang undang kepegawaian dan KUHP
Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan Negara atau Daerah
Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang mempergunakan modal atau fasilitas dari Negara atau masyarakat
Penyelenggara Negara
Pejabat pada lembaga tertinggi dan tinggi Negara
Menteri
Gubernur
Pejabat Negara yang lain sesuai dengan peraturan ketentuan perundangan yang berlaku: Duta Besar, Wagub, Bupati/Walikota
Pimpinan Bank Indonesia, BUMN, BUMD
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Gratifikasi, Suap dan Pemerasan
permisif untuk memberikan sesuatu
permisif untuk menerima sesuatu
permisif untuk meminta sesuatu
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Perbedaan Suap & Gratifikasi
SUAP
ada meeting of mind
GRATIFIKASI
tidak ada meeting of mind
Prof. Dr. Eddy Omar Syarif, SH,
MH SUAP
ada ijab-qabul
GRATIFIKASI
tidak perlu ada ijab-qabul
Dr. Mudzakkir,
SH, LLM SUAP
niat jahat (mens rea) telah ada saat penerimaan
GRATIFIKASI
niat jahat (mens rea) dianggap ada setelah 30 HK
Drs. Adami Chazawi,
SH
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Kategori Gratifikasi Gratifikasi yang wajib dilaporkan ◦ Wajib dilaporkan ke KPK dalam waktu 30 hari kerja
Gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan ◦ Tidak dilaporkan
Gratifikasi yang terkait Kedinasan ◦ Dilaporkan ke instansi (terkait kedinasan)
Sebagaimana disebutkan dalam:
UU No. 31/1999 jo UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Surat Edaran KPK Nomor B-143 Tahun 2013
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Kategori Gratifikasi
Karena hubungan keluarga, sepanjang tidak memiliki konflik kepentingan.
Penyelenggaraan pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi, atau upacara adat/agama lain paling banyak Rp1.000.000,00.
Terkait Musibah atau Bencana paling banyak Rp1.000.000,00;
Sesama Pegawai pada pisah sambut, pensiun, promosi, dan ulang tahun (tidak berbentuk uang) paling banyak Rp300.000,00 dengan total pemberian Rp1.000.000,00 dalam 1 th dari pemberi yang sama;
Sesama rekan kerja paling banyak (tidak dalam bentuk uang) Rp200.000,00 dengan total pemberian Rp1.000.000,00 dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama;
Hidangan atau sajian yang Berlaku Umum;
Gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan:
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Kategori Gratifikasi
Prestasi akademis atau non akademis yang diikuti dengan menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan, perlombaan atau kompetisi tidak terkait kedinasan;
Keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang Berlaku Umum;
Manfaat bagi seluruh peserta koperasi atau organisasi pegawai berdasarkan keanggotaan yang Berlaku Umum;
Seminar kit yang berbentuk seperangkat modul dan alat tulis serta sertifikat yang diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop, konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang Berlaku Umum;
Penerimaan hadiah, beasiswa atau tunjangan baik berupa uang atau barang yang ada kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh Pemerintah atau pihak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar kedinasan, yang tidak terkait dengan tupoksi dari pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik kepentingan dan tidak melanggar aturan internal instansi pegawai/kode etik;
Gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan:
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Kategori Gratifikasi Karakteristik Umum Gratifikasi yang Tidak Wajib Dilaporkan
BERLAKU UMUM
(Jenis, persyaratan, dan nilai sama dan memenuhi prinsip
kewajaran/kepatutan)
Tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku
Dipandang sebagai wujud ekspresi,
keramah-tamahan
Waspada: Penyelundupan Hukum
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
“Penilaian” Gratifikasi • Apakah pemberian dilakukan secara rahasia?
• Apakah pemberian merupakan perlakuan khusus?
• Apakah pemberian bernilai uang di atas kewajaran?
• Apakah pemberian melanggar aturan instansi atau aturan perundangan?
• Apakah pemberian dilakukan berulang?
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
PROVE IT • Purpose
• Rules
• Opennes
• Value
• Ethics
• Identity
• Timing
• Apa tujuan?
• Apakah ada aturan instansi?
• Apakah diberikan secara terbuka?
• Berapa nilainya?
• Kode etik profesi
• Siapa pemberinya?
• Kapan waktu pemberiannya?
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Ciri Khas Gratifikasi • Terkait jabatan atau posisi
• Tidak Meminta
• Tidak mempengaruhi putusan untuk berbuat atau tidak berbuat
• Bersifat Inventif (Ijon)
• Tidak terpaku pada nilai besar atau kecil, namun bermakna besar
• Tidak malu menerimanya
• Dianggap REJEKI
• Disamarkan dalam kebiasan, budaya dan praktek bisnis as usual.
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Perlakuan terhadap Gratifikasi
GRATIFIKASI
TOLAK
- Gratifikasi yang dianggap suap
- Diberikan langsung
MENERIMA
Dalam keadaan tertentu: - Diterima secara tidak
langsung - Dalam keadaan tidak
dapat menolak - Ragu dengan
kualifikasi gratifikasi
WAJIB DILAPORKAN
PADA KPK
MILIK NEGARA:
Gratifikasi yang dianggap suap, - berhubungan dengan jabatan
- bertentangan dengan tugas dan kewajiban
MILIK PENERIMA
Tidak berhubungan dengan jabatan & tidak bertentangan dengan tugas dan kewajiban
TIDAK WAJIB DILAPORKAN
PADA KPK
- Surat KPK No. B-143 Tahun 2013
- Aturan Pengendalian gratifikasi di masing-
masing instansi
Pelaporan Internal
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Mengapa KPK juga fokus pada sektor bisnis ?
Business Ethics : The Components
Government
Civil
Society
Private
Source: Unilever Indonesia, 2013
STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI
1. Penindakan 3. Edukasi & Kampanye
2. Pembenahan Sistem
(three pronged approaches)
Corruption Perception Index Steady Increased Trend
IPK Indonesia tahun 2016 adalah 37 atau berada di peringkat ke-90 dari 176 negara yang disurvei. IPK Indonesia KALAH dari Singapura (84) dan Malaysia (48) IPK Indonesia LEBIH BAIK dibandingkan : Thailand (35), Philipina (35), Vietnam (33), Myanmar (28) dan Kamboja (21)
Corruption Perception Index
5 dari 7 indikator penilaian CPI terkait bagaimana negara mampu menciptakan pelayanan publik terkait bisnis dan praktik bisnis yang antikorupsi.
REKOMENDASI MENINGKATKAN CPI
Tetap fokus dan perkuat reformasi penegak hukum dan peningaktan
integritas sektor publik
Tim Saber Pungli harus bergerak lebih agresif dan massif untuk memerkuat
momentum pemberantasan korupsi dan mendorong partisipasi masyarakat yang
lebih luas lagi
Optimisme publik yang telah mulai terbangun agar dipertahankan dan terus
ditingkatkan dengan meningkatkan penindakan kasus korupsi secara adil
Segera menerbitkan perangkat hukum yang memastikan swasta
mengembangkan dan menerapkan sistem integritas bisnis
Mengembangkan aturan internal yang memastikan perusahaan menerapkan
sistem integritas bisnis untuk mengurangi risiko korupsi
Mengembangkan sistem pelaporan program
antikorupsi secara lebih komprehensif dan
menggunakannya sebagai kriteria penentu untuk
investasi
Mendorong terbitnya standar audit untuk menilai program
antikorupsi dan meningkatkan kualitas penilaian risiko korupsi
Mendorong perusahaan untuk transparan terhadap program
kepatuhan terhadap UU Antikorupsi
Melakukan monitoring dan analisa program antikorupsi
untuk menguatkan kepatuhan terhadap UU antikorupsi
nasional dan global
Mendorong standar pelaporan Country by country untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik
Menjadikan KPK sebagai focal point
untuk antikorupsi sektor swasta
Lembaga-lembaga penegak hukum perlu
mendayagunakan Peraturan Mahkamah
Agung tentang Tanggungjawab Pidana
Korporasi sebagai instrumen hukum untuk
meningkatkan risiko korupsi bagi kalangan
swasta
PEMERINTAH SWASTA MASYARAKAT SIPIL PENEGAH HUKUM
Cara Lapor Gratifikasi • Datang langsung ke KPK
• Mengisi formulir gratifikasi, dan mengirimkannya ke KPK. Formulir dapat diunduh di website http://www.kpk.go.id/gratifikasi
• Email: [email protected]
• Pelaporan online di alamat: https://gol.kpk.go.id
• Unit Pengendalian Gratifikasi di masing-masing instansi
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Cara Pelaporan Gratifikasi
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Cara Pelaporan Gratifikasi
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Mekanisme Penanganan Pelaporan
Terima Gratifikasi
Lapor KPK
Penetapan Status
Gratifikasi
30 Hari Kerja
30 Hari Kerja
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Hubungi Kami Direktorat Gratifikasi Direktorat Pengaduan Masyarakat
PO BOX 575 Jakarta 10210
021 – 2557 8389 (ph) 021 – 5289 2454 (fx)
http://kws.kpk.go.id
08558 575 575, 0811 959 575
Jl. Kuningan Persada Kav. 4 Jakarta 12980
021 – 2557 8440 (ph) 021 – 5289 2459 (fx)
www.kpk.go.id
0855 88 45678
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Terima Kasih
© 2016
TIDAK DIPERGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL