Download - Penanganan umum keracunan
![Page 1: Penanganan umum keracunan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072114/55cf9cb7550346d033aacb95/html5/thumbnails/1.jpg)
Keracunan pada anak:
![Page 2: Penanganan umum keracunan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072114/55cf9cb7550346d033aacb95/html5/thumbnails/2.jpg)
Farmakologi dan prinsip dari keracunan:
• Dalam mengevaluasi pasien penting untuk mengetahui farmakologi, contoh seseorang dibilang minum penenang, namun gejala yang muncul adalah dilatasi pupil, takikardi, mulut kering merupakan pertanda dari keracunan antikolinergik jadi ada baiknya farmakologi obat juga kita kuasai.
![Page 3: Penanganan umum keracunan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072114/55cf9cb7550346d033aacb95/html5/thumbnails/3.jpg)
Hal lain yang patut diperhatikan:
LD 50, T ½.Volume distribusi (Vd), dibatasi oleh seberapa
banyak racun tersebut diserap di dalam darah.Vd ini berguna dalam menentukan obat mana
yang akan dibuang malaui dialisis, perfusi ektrakoorporeal dan transfusi tukar. Beberapa obat yang dapat dieliminasi dengan cara ini adalah golongan yang tak terikat dengan protein secara luas dan larut dalam air.
Metabolisme dan ekskresi metanol diubah menjadi as format yang beracun, perubahannya dicegah dengan fomepizole atau etanol.
![Page 4: Penanganan umum keracunan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072114/55cf9cb7550346d033aacb95/html5/thumbnails/4.jpg)
Pertolongan pertama dalam keracunan:
• Sirup ipekak berguna untuk mengakibatkan muntah.
• Karbon aktif juga digunakan untuk mengikat racun.
![Page 5: Penanganan umum keracunan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072114/55cf9cb7550346d033aacb95/html5/thumbnails/5.jpg)
Tindakan gawat darurat.
• A, B, C• Jika pasien dalam keadaan shock berikan
vasopresor.
![Page 6: Penanganan umum keracunan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072114/55cf9cb7550346d033aacb95/html5/thumbnails/6.jpg)
Terapi definitif dari keracunan:
• Pencegahan penyerapan racun:• Bilas lambung.• Penggunaan karbon aktif.• Catharsis.• Bilas seluruh usus.
![Page 7: Penanganan umum keracunan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072114/55cf9cb7550346d033aacb95/html5/thumbnails/7.jpg)
Emesis:
• Penanganan ini kontraindikatif pada pasien dengan keadaan keracunan ringan (antibiotik), dlam keadaan koma atau kejang, atau kehilangan reflek muntah karena terbakar asam.– Metode ipekak: efektif jika pemberian zat tersebut <
1jam setelah ditelan. Dosis dewasa 30ml dan dosis anak 15ml ulang 20 menit kemudian ika memungkinkan
– Golongan penyebab muntah lainnya harus dihindari “ apomorfin”
![Page 8: Penanganan umum keracunan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072114/55cf9cb7550346d033aacb95/html5/thumbnails/8.jpg)
Bilas lambung :
• Diindikasikan bila seseorang dalam keadaan tak sadar, kehilangan reflek muntah dilakukan setelah pemasangan ETT atau NGT.
![Page 9: Penanganan umum keracunan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072114/55cf9cb7550346d033aacb95/html5/thumbnails/9.jpg)
Penggunaan karbon aktif “ norit “
• Dosis 1-2 g/ Kg BB ( maksimum100g / dosis).
• Ketika diberikan karbon aktif, penggunaan sorbitol atau saline kathartics haruslah dihindari.
• Dosis ulangan boleh diberikan setelah 2-6 jam.
Catharsis tak dilakukan lagi.