Download - Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
1/92
PENANGANAN PENYIMPANAN KENTANG BIBIT
(Solanum tuberosumL.) DI HIKMAH FARM,
PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT
OLEH:
AFIFAH FARIDA JUFRI
A24070013
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
2/92
RINGKASAN
AFIFAH FARIDA JUFRI. Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
(Solanum tuberosum L.) di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa
Barat. Dibawah bimbingan MEGAYANI SRI RAHAYU dan ASEP
SETIAWAN.
Magang dilakukan untuk memperoleh pengalaman dan mempelajari
kegiatan budidaya tanaman kentang, penanganan pasca panen kentang konsumsi
dan kentang bibit serta pemasarannya baik secara teknis maupun manajerial.
Magang dilaksanakan mulai 14 Februari-14 Juni 2011 di Hikmah Farm, Desa
Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan magang dilakukan dengan mengikuti semua kegiatan perusahaan sesuai
standar operasional.
Tanaman kentang merupakan salah satu bahan makanan yang
mengandung jenis karbohidrat. Tanaman kentang memiliki potensi dan prospek
yang baik untuk mendukung program diversifikasi dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan berkelanjutan (The International Potato Center, 2008).
Produktivitas kentang di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 16.51 ton/ha dan
pada tahun 2010 menurun menjadi 15.95 ton/ha (BPS, 2011). Penurunan
produktivitas kentang tersebut disebabkan karena penanganan pascapanen kentang
bibit yang kurang baik terutama selama penyimpanan yang menyebabkan
penurunan kualitas kentang bibit.
Hikmah Farm merupakan perusahaan kentang bibit bersertifikat dengan
produksi mencapai 1 000 ton/tahun. Ketersediaan bibit berkualitas di Hikmah
Farm didukung oleh cara penyimpanan umbi yang baik. Umbi kentang memiliki
masa dormansi sehingga umbi tidak bisa langsung ditanam setelah panen.
Penanganan umbi selama masa penyimpanan akan mempengaruhi pertumbuhan
tunas umbi. Hikmah Farm memiliki gudang penyimpanan bersuhu dingin (40C),
penyimpanan dengan suhu ruang (250C) dan penyimpanan dengan perlakuan gas
CS2.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
3/92
Hasil pengamatan terhadap pengaruh suhu simpan dan diameter umbi
terhadap masa dormansi menunjukkan umbi yang disimpan di suhu dingin (40C)
belum mengalami pertunasan setelah 16 minggu penyimpanan sedangkan umbi
yang disimpan di suhu ruang mulai bertunas pada minggu ke-12 dan mencapai
100% pada minggu ke 16. Penurunan bobot umbi yang disimpan di suhu ruang
lebih besar daripada umbi yang disimpan di suhu dingin. Hama penyakit lebih
banyak ditemui pada umbi yang disimpan di suhu ruang yaitu sebesar 16.47%.
Hasil pengamatan pengaruh perlakuan penyimpanan umbi terhadap
pertumbuhan tunas menunjukkan bahwa umbi yang disimpan menggunakan
metode II (penyimpanan umbi selama 2 bulan di suhu ruang dilanjutkan
pemberian gas CS2) mengalami pertumbuhan tunas yang lebih lambat daripada
metode simpan I (penyimpanan umbi selama 4 bulan di suhu ruang) dan metode
simpan III (penyimpanan umbi selama 2 bulan di suhu ruang dan 3 bulan di suhu
dingin.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
4/92
PENANGANAN PENYIMPANAN KENTANG BIBIT
(Solanum tuberosumL.) ) DI HIKMAH FARM,
PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT
Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
AFIFAH FARIDA JUFRI
A24070013
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
5/92
Judul : PENANGANAN PENYIMPANAN KENTANG BIBIT
(Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM,
PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARATNama : AFIFAH FARIDA JUFRI
NIM : A24070013
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Megayani Sri Rahayu, MS Dr. Ir. Asep Setiawan, MS
NIP. 19640520 198803 2 001 NIP. 19620916 198703 1 002
Mengetahui,Ketua Departemen
Agronomi dan HortikulturaFakultas Pertanian, IPB
Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr
NIP. 19611101 198703 1 003
Tanggal Kelulusan:
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
6/92
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pekanbaru, Riau pada tanggal 25 Mei 1989. Penulis
merupakan anak ketiga dari Bapak Jufri Hasan dan Jamalia Farida.
Tahun 2001 penulis lulus dari SD Negeri 002 Sukajadi, Pekanbaru. Tahun
2004 menyelesaikan studi di SLTP Negeri 13 Pekanbaru dan tahun 2008 penulis
lulus dari SMA negeri 8 Pekanbaru. Penulis diterima di IPB melalui jalur USMI
pada tahun 2007. Penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Agronomi dan
Hortikultura, Fakultas Pertanian.
Penulis aktif di berbagai organisasi mahasiswa. Tahun 2009 penulis aktif
sebagai pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Faperta (BEM A), tahun 2010
menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Agronomi. Tahun 2010-2011 penulis
menjadi asisten praktikum mata kuliah Ilmu Tanaman Pangan dan Ekologi
Pertanian.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
7/92
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di
HIKMAH FARM, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat dengan baik. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Institut
Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ir. Megayani Sri Rahayu, MS dan Dr. Ir. Asep Setiawan, MS sebagai
dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, dan doa
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Dr. Ir. Ni Made Armini Wiendi, MS sebagai dosen penguji yang telah
memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan skripsi ini.
3.
Prof. Slamet Susanto sebagai dosen pembimbing akademik atas bimbingan
selama pelaksanaan kuliah
4. Seluruh staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura dan staf
Komisi Pendidikan yang telah membantu penulis selama menjadi
mahasiswa Agronomi dan Hortikultura.
5. Kedua orang tua dan empat saudara penulis atas dukungan, doa dan
semangat kepada penulis.
6. H. Moch. Adung dan Hj. Cucun Cunarsih sebagai pemilik perusahaan
yang bersedia menerima penulis untuk melaksanakan magang di Hikmah
Farm
7.
Ir. Bunyan Ismail sebagai pembimbing lapang selama penulismelaksanakan kegiatan di Hikmah Farm
8.
Ir. Wildan Mustofa, MM, Atieq M, SSi, Ir. Ela Nurlaela dan seluruh staf
dan karyawan Hikmah Farm atas bimbingan dan bantuan kepada penulis
selama magang di Hikmah Farm.
9.
Gina R. Utami dan Anne Syaifurrahmah sebagai teman satu bimbingan
yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
8/92
10.Seluruh teman-teman AGH 44 Bersatu, karena AGH 44 adalah keluarga.
11.Seluruh teman-teman IPB selama penulis menjadi mahasiswa IPB
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan
Bogor, 12 September 2011
Penulis
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
9/92
DAFTARISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1Latar Belakang .......................................................................................... 1
Tujuan ....................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 4
Botani Kentang ......................................................................................... 4Pembibitan Kentang .................................................................................. 5
Penyimpanan Kentang ............................................................................... 6Dormansi .................................................................................................. 7
METODE MAGANG ........................................................................................ 10
Tempat dan Waktu ................................................................................... 10
Metode Pelaksanaan ................................................................................ 10
Pengamatan dan Pengumpulan Data ........................................................ 11
Analisis Data dan Informasi ..................................................................... 12
KEADAAN UMUM .......................................................................................... 13
Sejarah Perusahaan .................................................................................. 13Lokasi Perusahaan dan Letak Wilayah Administratif ............................... 13
Sarana dan Prasarana Perusahaan ............................................................ 14Kemitraan Perusahaan ............................................................................. 15
Keadaan Iklim dan Tanah ........................................................................ 15Luas Areal dan Tata Guna Lahan ............................................................. 16
Keadaan Tanaman dan Produksi .............................................................. 16
Struktur Organisasi .................................................................................. 17
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG ....................................................... 20
Aspek Teknis ............................................................................................ 20
Pembibitan ....................................................................................... 20
Pemeriksaan Kentang Bibit oleh BPSBTPH ..................................... 21
Persiapan Lahan ............................................................................... 23
Penanaman ....................................................................................... 25
Pemeliharaan Tanaman ..................................................................... 28
Panen................................................................................................ 35Pasca Panen ...................................................................................... 37
Pemasaran ........................................................................................ 41
Aspek Manajerial .................................................................................... 43
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
10/92
PEMBAHASAN ................................................................................................ 45
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 54
Kesimpulan ............................................................................................... 54
Saran ........................................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 55
LAMPIRAN .................................................................................................... 58
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
11/92
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Sarana dan Prasarana Hikmah Farm ....................................................... 14
2.
Luas Areal Produksi Hikmah Farm ......................................................... 16
3.
Standar Pemerikasaan Lapang ................................................................ 22
4. Standar Pemeriksaan Umbi di Gudang.................................................... 22
5. Dosis Pestisida Kebun Pasir Angin ......................................................... 31
6.
Ukuran Diameter Bibit Kentang ............................................................. 37
7. Bobot Umbi dan Jumlah Umbi per kg ..................................................... 38
8. Harga Bibit ............................................................................................. 41
9.
Produksi dan Produktivitas Bibit Kentang Kebun Kiara Jeuntas
Varietas Granola ..................................................................................... 45
10.Persentase Umbi yang Terserang Hama dan Penyakit selama
4 Bulan Penyimpanan di Suhu kamar dan Suhu Dingin .......................... 46
11.Penurunan Bobot Umbi Varietas Granola G3 BerdasarkanPerbedaan Suhu Simpan ......................................................................... 49
12.Penurunan Bobot Umbi Varietas Granola G3 Berdasarkan
Ukuran Umbi (Diameter) ........................................................................ 49
13.Waktu Muncul Tunas Terhadap Perlakuan Penyimpanan ........................ 51
14.Perkembangan Tunas dan Penurunan Bobot Umbi pada 8 MSP .............. 51
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
12/92
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Pola Perbanyakan Kentang Bibit ............................................................ 20
2.
Tanaman Kentang Hasil Penyetekan Tunas Berumur 2 Minggu .............. 21
3.
Tanaman Kentang ................................................................................... 22
4. Bedengan ............................................................................................... 25
5. Pemberian Pupuk .................................................................................. 27
6.
Penyiangan Gulma ................................................................................. 28
7. Pemupukan Susulan ............................................................................... 29
8. Akibat Pembumbunan yang Terlambat ................................................... 30
9.
Pengairan SistemFurrow....................................................................... 31
10.Pengendalian Hama dan Penyakit ........................................................... 30
11.Tanaman Off Type ................................................................................... 35
12.Langkah-Langkah Pemanenan Umbi ...................................................... 36
13.Hasil Penyortiran di Lapangan ................................................................ 38
14.Mesin Grading........................................................................................ 38
15.
Gudang Penyimpanan ............................................................................. 39
16.Kemasan Kentang .................................................................................. 40
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
13/92
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas ........... 59
2. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Asisten Mandor........................ 61
3. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Asisten Kepala Kebun .............. 63
4.
Lokasi dan Peta Wilayah Perusahaan ...................................................... 67
5. Data Curah Hujan .................................................................................. 68
6.
Data Panen ............................................................................................. 69
7.
Struktur Organisasi Perusahaan .............................................................. 70
8.
Jabatan Hikmah Farm ............................................................................. 71
9. Kebutuhan Bibit per Hektar .................................................................... 72
10.Produksi Kentang Konsumsi dan Kentang Bibit Hikmah Farm ............... 73
11.Analisis Biaya Produksi Pembibitan G2 per Ha tahun 2009 .................... 74
12.Sidik Ragam Penurunan Bobot Umbi Berdasarkan Diameterdan Suhu Penyimpanan ......................................................................... 75
13.Sidik Ragam Jumlah Tunas .................................................................... 76
14.Sidik Ragam Panjang Tunas ................................................................... 77
15.Sidik Ragam Penurunan Bobot Umbi ..................................................... 78
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
14/92
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian masyarakatnya bekerja
pada bidang pertanian, salah satunya tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura
memberikan kontribusi yang cukup besar dalam kebutuhan pangan, peningkatan
ekspor, peningkatan pendapatan petani dan pemenuhan gizi keluarga. Salah satu
tanaman hortikultura yang memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan pangan
adalah tanaman kentang (Solanum tuberosum L). Tanaman kentang memiliki
potensi dan prospek yang baik untuk mendukung program diversifikasi dalamrangka mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan (The International Potato
Center, 2008).
Tanaman kentang berasal dari Amerika Latin daerah pegunungan Andes
di Bolivia dan Peru dan menyebar ke Eropa melalui pedagang Spanyol. Tanaman
kentang masuk ke Indonesia di sekitar Cimahi, Bandung sejak penjajahan Belanda
pada tahun 1794. Tanaman kentang berkembang dengan pesat dan menyebar di
Brastagi (Sumut), Kerinci (Jambi), Pangalengan (Jabar), Dieng (Jateng), Tengger
(Jatim) dan Toraja (Sulsel). Kentang di Indonesia difungsikan menjadi sayuran
dan bahan pelengkap menu utama. Kebutuhan kentang mulai meningkat pada
tahun 1900an saat restoran cepat saji masuk dengan kentang goreng (Sunarjono,
2004).
Tanaman kentang merupakan salah satu bahan makanan yang
mengandung jenis karbohidrat kompleks. Kandungan karbohidrat pada kentang
mencapai sekitar 18%, protein 2.4% dan lemak 0.1%. Total energi yang diperoleh
dari 100 gram kentang adalah sekitar 80 kkal (Astawan, 2004), sehingga kentang
dapat digunakan sebagai pengganti nasi. Kentang juga mengandung vitamin C
yang mencapai 31 mg dalam 100 gram kentang. Kentang dapat dimanfaatkan
sebagai campuran dalam olahan kue, perkedel, kroket, bubur, kripik kentang
(potato chip), kentang goreng, kukus, rebus, dan salad.
Produktivitas kentang di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 16.51 ton/ha
dan pada tahun 2010 menurun menjadi 15.95 ton/ha (BPS, 2011). Produktivitas
kentang di Indonesia masih berada dibawah produktivitas kentang di Eropa yang
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
15/92
2
mencapai 25.0 ton/ha (The International Potato Center, 2008). Rendahnya
produktivitas tersebut disebabkan oleh teknik budidaya yang belum optimal,
penanganan pasca panen yang kurang baik dan kurangnya ketersediaan bibit yang
bermutu dan bersertifikat. Data Direktorat Jendral Hortikultura (2010)
menunjukkan bahwa pada tahun 2008 kebutuhan bibit kentang sebesar 96 277 ton
sedangkan ketersediaan bibit bersertifikat dalam negeri hanya sebesar 8 066 ton
(8.3%). Hidayat (2010) menyatakan pemenuhan kebutuhan bibit kentang
bersertifikat secara nasional hingga kini hanya mencapai 10%, sedangkan sisanya
menggunakan bibit hasil seleksi sendiri yang berkualitas rendah.
Salah satu faktor yang mempengaruhi ketersediaan bibit dan rendahnya
mutu kentang bibit adalah cara penyimpanan di gudang (Pantastico, 1975).
Penyimpanan kentang bibit bertujuan untuk mencegah dan mengurangi kerugian
akibat kerusakan panen yang dapat menjadi sumber berkembangnya penyakit
pada bibit.
Kentang bibit memiliki masa dormansi dimana umbi kentang tidak akan
bertunas sampai waktu tertentu. Selama masa dormansi, kentang bibit dapat
disimpan di gudang bersuhu dingin (cool storage) dan di gudang terang bersuhu
ruang. Penyimpanan kentang bibit pada gudang bersuhu dingin dapat
memperpanjang masa dormansi sedangkan penyimpanan di suhu ruang akan
menyebabkan umbi bertunas sesuai masa dormansinya. Masa dormansi kentang
bibit dapat dipercepat dengan pemberian gas CS2 atau penyimpanan kentang bibit
pada suhu berganti.
Penyimpanan kentang bibit di suhu dingin dilakukan jika produksi kentang
bibit melebihi permintaan pasar sehingga pertunasan kentang bibit dapat ditunda
karena masa dormansi menjadi lebih panjang. Penyimpanan kentang bibit di suhuruang dilakukan jika produksi bibit sama dengan permintaan pasar sehingga
pertunasan kentang sesuai dengan waktu tanam. Pematahan dormansi tersebut
dilakukan jika produksi bibit lebih sedikit daripada permintaan bibit saat musim
tanam. Pengaturan penyimpanan kentang bibit tersebut dapat menjaga
ketersediaan kentang bibit.
Daerah sentra produksi kentang di Indonesia adalah Pangalengan, Jawa
Barat. Perusahaan yang dapat menyediakan kentang bibit dalam produksi tinggi di
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
16/92
3
Jawa Barat adalah Hikmah Farm. Hikmah Farm dapat menghasilkan sekitar 600
ton/tahun kentang konsumsi dan 1 000 ton/tahun kentang bibit. Hikmah Farm
memiliki tiga gudang penyimpanan bibit kentang yaitu suhu ruang, suhu dingin
dan menggunakan gas sehingga Hikmah Farm dapat memenuhi permintaan bibit.
Tujuan Magang
Kegiatan magang ini bertujuan memperluas wawasan dan meningkatkan
kemampuan profesional serta pengalaman kerja baik secara teknis maupun
manajerial melalui kerja nyata di perusahaan. Tujuan khusus dari kegiatan
magang ini untuk mengetahui pengaruh suhu simpan dan diameter umbi terhadap
masa dormansi dan pengaruh perlakuan penyimpanan terhadap pertumbuhan
tunas bibit kentang di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
17/92
4
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Kentang
Tanaman kentang (Solanum tuberosumL.) dikenal sebagai The King of
Vegetable dan produksinya menempati urutan keempat dunia setelah beras,
gandum dan jagung (The International Potato Center, 2008). Tanaman kentang
berasal dari wilayah pegunungan Andes di Peru dan Bolivia dan telah menjadi
makanan penting di Eropa. Tanaman kentang liar dan yang dibudidayakan dapat
bertahan di habitat tumbuhnya (in situ) dengan baik karena umbinya memiliki
kadar air, pati, dan cadangan hara lain yang memungkinkan untuk regenerasi(Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Kentang diklasifikasikan ke dalam kelas Magnoliopsida, Sub kelas
Asteridae, Ordo Solanales, Famili Solanaceae, Genus Solanum, dan Spesies
Solanum tuberosum. Tanaman Solanum tuberosumdibagi menjadi dua subspesies,
yaitu S. andigena dan S. tuberosum. S. andigena tumbuh di daerah pegunungan
Andes dengan kondisi panjang hari yang pendek sedangkan S.tuberosum yang
dapat tumbuh pada panjang hari yang lebih lama dan dikembangkan di seluruh
dunia (The International Potato Center, 2008)
Tanaman kentang (Solanum tuberosum. L) merupakan tanaman herba
tahunan. Tinggi tanaman mencapai 100 cm dari permukaan tanah. Daun tanaman
kentang menyirip majemuk dengan lembar daun bertangkai, dan batang di bawah
permukaan tanah (stolon). Stolon tersebut dapat menimbun dan menyimpan
produk fotosintesis pada bagian ujungnya sehingga membentuk umbi. Pada umbi
terdapat banyak mata yang bersisik yang dapat menjadi tanaman baru. Warna
daging umbi biasanya kuning muda atau putih tetapi ada kultivar yang berwarna
kuning cerah, jingga, merah atau ungu. Bentuk umbi beragam, ada yang
memanjang, kotak, bulat atau pipih (Sunarjono, 2004)
Menurut Williams et al. (1993), kentang merupakan tanaman daerah
beriklim sedang (subtropis) dan dataran tinggi (1 000 - 3 000 meter). Suhu yang
optimum untuk tanaman kentang sekitar 160 sampai 210C dengan kelembaban
udara 80-90%. Nonnecke (1989) menyatakan bahwa pembentukan umbi yang
optimum dapat terbentuk pada suhu 160C, berkurang pada 210C dan berhenti pada
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
18/92
5
suhu 290C. Tanaman kentang sensitif terhadap kondisi lingkungan yang terlalu
dingin. Kentang dapat tumbuh baik pada tanah dengan pH 5.0-5.5. Menurut
Sunarjono (2004) pada tanah asam, kentang mudah terserang nematoda sedangkan
pada tanah basa tanaman kentang dapat keracunan unsur K dan mudah terserang
penyakit kudis.
Pembibitan Kentang
Kegiatan pemeliharaan dan pembibitan kentang bibit lebih intensif
daripada kentang konsumsi. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada
pembibitan selain pengendalian hama dan penyakit juga dilakukan seleksi
tanaman (rouging). Rouging adalah membuang tanaman yang menyimpang dari
tanaman utama dengan tujuan untuk menjaga kemurnian tanaman. Tanaman yang
menyimpang tersebut dapat berupa campuran dari varietas lain, tanaman
abnormal, tanaman sakit, tanaman yang terserang virus, dan gulma (Sulaeman, et
al., 1997).
Waktu panen tanaman kentang untuk pembibitan yang baik adalah ketika
bagian atas tanaman sudah mati dan mengering. Umur panen tergantung varietas
dan iklim. Umbi yang siap panen dapat dilihat dari kulit umbi yang melekat
dengan daging umbi dan tidak terkelupas jika ditekan. Umbi yang telah dipanen
harus di sortasi dan grading di lapangan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
mencegah terbawanya kentang bibit yang telah terinfeksi penyakit ke gudang
penyimpanan.
Pembibitan kentang adalah kegiatan menghasilkan umbi kentang yang
diarahkan untuk dipergunakan sebagai bahan tanam musim berikutnya (Sahat, et
al.,1989). Tanaman kentang pada umumnya diperbanyak dengan umbi. Umbi
kentang terbentuk dari pembengkakan stolon. Kentang yang diperbanyak melalui
umbi yaitu penanaman umbi kentang yang telah mengalami pertunasan dan siap
tanam. Menurut Beukema dan Zaag (2007), ada 5 bentuk bibit kentang yaitu bibit
dorman, bibit muda (apical dominance), bibit normal, bibit dengan tunas
bercabang dan bibit yang sudah tua.
Bibit dorman adalah bibit yang masih dalam masa istirahat dan tidak
memiliki tunas. Bibit muda (apical dominance) yaitu bibit yang memiliki satu
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
19/92
6
mata tunas yang tumbuh pada ujung umbi (tunas apikal). Bibit normal yaitu bibit
yang memiliki banyak tunas (multiple sprout growth) sedangkan bibit dengan
tunas yang telah bercabang (branched sprout growth) mulai memasuki fase tua.
Bibit yang sudah tua (senility) yaitu tunas bibit telah bercabang dan umbi telah
keriput karena kehilangan bobot yang tinggi akibat respirasi dan kekurangan
cadangan makanan.
Bibit yang paling baik ditanam adalah bibit dengan fase bibit muda dan
bibit muda dengan banyak tunas. Bibit yang ditanam pada fase tersebut akan lebih
tahan terhadap serangan hama dan penyakit dan memiliki jumlah batang yang
normal yang dapat mempengaruhi produksi umbi. Bibit yang memiliki tunas yang
telah bercabang akan tumbuh dengan cepat, tetapi tanaman ini akan mudah
terserang hama dan penyakit. Hasil dari penggunaan umbi ini akan menghasilkan
jumlah batang yang banyak tetapi t idak produktif, tanaman akan lebih cepat mati
dan produksi yang dihasilkan rendah. Umbi tidak akan tumbuh jika menggunakan
bibit yang dorman dan bibit tua. Pada bibit tua, umbi akan mengalami
kemunduran daya berkecambah.
Penyimpanan Kentang Bibit
Umbi kentang memiliki masa dormansi dan membutuhkan waktu untuk
bertunas. Lama dormansi tergantung varietas, cuaca, keadaan saat tanam, umur
umbi ketika panen dan kondisi gudang penyimpanan. Kondisi gudang
penyimpanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan selama umbi
mengalami masa dormansi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan selama
penyimpanan umbi yaitu suhu, kelembaban dan sirkulasi udara pada gudang.
Suhu yang rendah (30-50C) selama penyimpanan dapat memperpanjang
umur fisiologis dan meningkatkan produksi (Sahat, et al., 1989). Penyimpanan
bibit kentang dengan suhu dibawah 20C akan merusak pertumbuhan tunas
(Nonnecke, 1989) sedangkan penyimpanan umbi pada suhu tinggi (180-250C)
dapat mempercepat pertunasan. Kelembaban gudang yang baik untuk pembibitan
yaitu sekitar 75-90%. Kelembaban yang terlalu kering akan menyebabkan
besarnya kehilangan bobot pada umbi, sedangkan kelembaban yang terlalu tinggi
dapat mempermudah pengembunan yang menyebabkan umbi lembab dan akan
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
20/92
7
mengalami pembusukan. Sirkulasi udara gudang yang baik akan mencegah infeksi
hama dan penyakit pada umbi. Sirkulasi udara pada gudang dapat dijaga dengan
tidak menumpuk umbi terlalu padat.
Dormansi
Dormansi pada umbi kentang yaitu umbi tidak akan bertunas sampai
waktu tertentu walaupun telah diberikan kondisi pertumbuhan tunas yang paling
optimum (Higashiyama, 1994). Dormansi pada umbi kentang dipengaruhi oleh
varietas, umur umbi ketika panen, keadaan lingkungan saat tanam, dan kondisi
simpan umbi (Beukema dan Zaag, 2007).
Varietas kentang yang berbeda akan mempengaruhi umur dormansi dan
perkembangan fisiologi. Menurut Rowe (1993) ada 5 tahap perkembangan
fisiologi umbi kentang mulai dari umbi bertunas, membentuk tanaman, induksi
dan pertumbuhan stolon, pembentukan umbi dan pemasakan umbi. Masa
pemasakan umbi akan mempengaruhi waktu panen umbi. Menurut Beukema dan
Zaag (2007) umbi yang dipanen lebih muda akan memiliki masa dormansi yang
lebih lama daripada umbi yang dipanen lebih tua
Perkembangan fisiologi umbi juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
tanam seperti musim ketika tanam, suhu lingkungan, dan kondisi tanah. Umbi
akan memiliki masa dormansi yang lebih pendek ketika tumbuh dengan kondisi
suhu yang tinggi (Olsen dan Hornbacher, 2002).
Suhu gudang penyimpanan dapat mempengaruhi lama masa dormansi
umbi kentang. Kentang akan memiliki masa dormansi yang lebih panjang jika
disimpan pada suhu 40C daripada disimpan dengan suhu 250C. Penyimpanan
umbi kentang pada suhu yang berubah-ubah dari rendah ke tinggi akan lebih
mempercepat masa dormansi daripada umbi yang disimpan pada suhu tinggi yang
konstan (Beukema dan Zaag, 2007).
Dormansi memiliki keuntungan dan kekurangan dalam musim tanam.
Dormansi dapat mempertahankan umur umbi lebih lama, dapat mencegah
pertunasan di lapangan dan merupakan mekanisme untuk mempertahankan hidup.
Kekurangan dari dormansi yaitu umbi kentang tidak dapat ditanam sepanjang
tahun, dan membutuhkan waktu yang lama untuk bertunas sehingga dibutuhkan
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
21/92
8
cara untuk mematahkan sifat dormansi pada umbi kentang (Goldsworthy dan
Fisher, 1992). Pematahan dormansi sangat penting dalam memproduksi umbi
kentang diluar musim tanam. Pematahan dormansi pada umbi dapat dilakukan
dengan cara perlakuan suhu dan perlakuan kimia.
Perlakuan suhu
Pematahan dormansi dapat dilakukan dengan menyimpan umbi pada suhu
180-25
0C. Umbi akan mulai bertunas setelah 3-4 bulan penyimpanan.
Penyimpanan pada suhu ini merupakan pematahan dormansi untuk varietas umbi
yang memiliki masa dormansi yang lebih pendek (Bryan, 1989). Selain
penyimpanan pada suhu tinggi, pematahan dormansi juga dapat dilakukan dengan
suhu berganti. Suhu berganti yaitu dengan menyimpan umbi pada suhu dingin
dilanjutkan dengan menyimpan umbi pada suhu tinggi. Selama penyimpanan
umbi pada suhu dingin, kegiatan respirasi umbi akan menurun tetapi setelah
pemindahan umbi ke suhu ruang maka laju respirasi akan melebihi umbi yang
disimpan di suhu dingin (Goldsworthy dan Fisher, 1992).
Perlakuan kimia
Pematahan dormansi dapat menggunakan GA3(Asam giberelin), CS2(gas
karbon disulfide), atau gas rindite. Zat kimia tersebut akan mempengaruhi enzim-
enzim yang terdapat pada umbi kentang. Pematahan dormansi dengan perlakuan
kimia menyebabkan pembentukan tunas umbi yang dominan adalah tunas apikal
sehingga jumlah mata tunas yang tumbuh menjadi sedikit.
Asam giberelin dapat mematahkan dormansi umbi kentang dengan cara
memotong atau melukai umbi agar GA3 dapat menembus umbi (Bryan, 1989).
GA3 dapat merangsang sintesis enzim-enzim yang berhubungan dengan hidrolisis
terutama -amilase. Umbi yang telah diberi GA3 disimpan pada suhu ruang.Penggunaan GA3 dengan konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan elongasi
pada batang saat ditanam, dan akan menyebabkan perubahan bentuk pada umbi
(Beukema dan Zaag, 2007).
CS2 merupakan cairan kimia yang mudah menguap, terbakar dan beracun.
Umbi kentang harus bebas dari luka ketika diberikan gas CS2dan diaplikasikan
pada ruang yang kedap udara (Bryan, 1989). Setelah aplikasi umbi disimpan di
suhu ruang (18-250C) dan akan bertunas setelah 2-4 minggu. Menurut Salimi
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
22/92
9
(2010) keuntungan penggunaan CS2 yaitu dapat menghasilkan tunas yang lebih
pendek, tebal, sehat dan tahan terhadap kerusakan, biaya relatif murah karena
menggunakan konsentrasi yang rendah sekitar 12-25 ml/m3 untuk ukuran bibit
yang normal dibandingkan menggunkan gas rindite.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
23/92
10
METODE MAGANG
Tempat dan Waktu
Kegiatan magang dilaksanakan selama empat bulan dimulai pada 14
Februari sampai dengan 14 Juni 2011. Pelaksanaan magang bertempat di Hikmah
Farm yang berlokasi di jalan PTPN VIII Kertamanah Km 1, Desa Margamukti,
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40378.
Metode Pelaksanaan
Kegiatan selama magang meliputi aspek teknis dan manajerial. Kegiatan
tersebut dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan dengan mengikuti standar
operasional perusahaan. Jurnal harian kegiatan magang yang telah dilakukan
dibuat selama kegiatan magang.
Kegiatan aspek teknis dilakukan selama satu bulan pertama. Kegiatan
yang dilakukan mengikuti kegiatan karyawan harian lepas (KHL) mencakup
teknik budidaya di lapangan hingga kegiatan pasca panen di gudang. Kegiatan
selama menjadi KHL terlampir pada Lampiran 1.
Kegiatan aspek manajerial dilakukan pada bulan kedua sampai dengan
keempat. Mahasiswa melakukan kegiatan sebagai pendamping mandor pada bulan
kedua dan sebagai pendamping kepala kebun pada bulan ketiga dan keempat.
Kegiatan pendamping mandor adalah membantu pembuatan perencanaan biaya
dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan,
membantu mengawasi pekerjaan KHL, membantu melakukan persiapan sebelum
kegiatan di kebun, membantu membuat laporan harian, mingguan, dan bulananmandor. Kegiatan pendamping kepala kebun meliputi membantu dalam
penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP), membantu
pengawasan dan pengelolaan tenaga kerja, dan melakukan analisa terhadap setiap
kegiatan yang dilakukan mulai dari kegiatan budidaya hingga pascapanen
digudang. Kagiatan pada aspek manejerial dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
24/92
11
Pengamatan dan Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dengan cara mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan di
lapangan, dan wawancara langsung dengan pekerja. Data primer meliputi teknik
budidaya tanaman di lapangan, panen hingga pasca panen. Data primer
produktivitas dikumpulkan pada saat panen. Data sekunder diperoleh dari
perusahaan meliputi kondisi kebun seperti jenis tanaman, jenis tanah, kondisi
pertanaman, topografi, iklim dan curah hujan, produktivitas, data organisasi,
jumlah karyawan, dan status karyawan.
Aspek umum pada magang ini mencakup kegiatan budidaya tanaman di
lapangan untuk pembibitan, penanganan pasca panen kentang bibit terutama hama
dan penyakit di gudang hingga pemasaran kentang bibit.
Pada aspek khusus dilakukan dua pengamatan yaitu pengaruh suhu dan
diameter umbi terhadap masa dormansi umbi (Pengamatan khusus 1) dan
pengaruh metode penyimpanan umbi kentang terhadap pertumbuhan tunas
(Pengamatan khusus 2).
Pengamatan khusus 1 menggunakan kentang varietas Granola generasi 3
(G3). Pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan lengkap teracak
(completely randomized design) dengan dua faktor perlakuan yaitu suhu dan
ukuran umbi. Faktor suhu terdiri atas dua taraf yaitu suhu kamar (180-250C) dan
suhu dingin (40C). Faktor ukuran umbi terdiri atas dua taraf yaitu umbi besar
(> 55 mm) dan umbi sedang (4555 mm). Jumlah umbi yang diamati adalah 10
umbi setiap perlakuan dimana setiap satu umbi merupakan satu ulangan. Variabel
yang diamati adalah penurunan bobot umbi dan waktu muncul tunas.
Pengamatan khusus 2 menggunakan kentang varietas Granola generasi 4
(G4). Pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan lengkap teracak
(completely randomized design) dengan faktor tunggal yaitu perlakukan metode
penyimpanan umbi yang terdiri atas 3 taraf yaitu metode simpan I, metode simpan
II dan metode simpan III. Metode simpan I adalah penyimpanan umbi selama 4
bulan pada suhu kamar, metode simpan II adalah penyimpanan umbi selama 2
bulan pada suhu kamar dilanjutkan dengan pemberian gas CS2selama 24 jam dan
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
25/92
12
metode simpan III adalah penyimpanan umbi selama 2 bulan pada suhu kamar
dilanjutkan 3 bulan di suhu dingin. Umbi yang telah mendapat perlakuan tersebut
disimpan dalam suhu kamar selama 8 minggu dan setiap minggunya dilakukan
pengamatan pertumbuhan tunas dengan variabel pengamatan yaitu waktu muncul
tunas, jumlah tunas, panjang tunas dan penurunan bobot umbi kentang. Jumlah
sample umbi yang diamati dari setiap perlakuan adalah 10 umbi dimana setiap
satu umbi merupakan satu ulangan.
Analisis Data dan Informasi
Analisis ragam untuk pengamatan aspek khusus pertama dilakukan
menggunakan RAL dua faktor dengan model aditif linier yang digunakan:
Yijk= + i+ j+ ()ij+ ijk
dimana
Yij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan ke-j
= rataan umum
i = pengaruh perlakuan suhu ke-i
j = pengaruh perlakuan diameter ke-j
ij=pengaruh interaksi perlakuan i dan j
ijk = galat percobaan
Analisis ragam untuk pengamatan aspek khusus kedua dilakukan
menggunakan RAL faktor tunggal dengan model aditif linier sebagai berikut:
Yijk= + i+ j+ ijk
dimana
Yij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan ke-j
= rataan umum
i = pengaruh perlakuan penyimpanan ke-i
ijk = galat percobaan
Uji lanjut terhadap nilai tengah dilakukan menggunakan DMRT (Duncan
Multiple Range Test) jika hasil analisis ragam berbeda nyata.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
26/92
13
KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG
Sejarah Perusahaan
Hikmah Farm merupakan salah satu produsen kentang bibit yang didirikan
oleh H. Moch. Adung Safei bersama istrinya Hj. Cucun Cunarsih. Awal
berdirinya Hikmah Farm dimulai tahun 1962 yang berkonsentrasi pada produk
kentang sayur. Pada tahun 1982 H. Adung resmi mendirikan PD. Hikmah sebagai
perusahaan kentang sayur segar karena permintaan kentang sayur yang terus
meningkat.
PD. Hikmah mulai mengembangkan bisnis untuk memproduksi kentangbibit skala besar pada tahun 1995 setelah menjalin kerja sama operasi (KSO)
dengan PTPN VIII dalam penggunaan lahan. PD Hikmah terdaftar sebagai
produsen dan pedagang bibit kentang bersertifikat sesuai dengan Surat Keputusan
Pendaftaran Pedagang Bibit Nomor : 074 / BPSBTPH / HAT / Prod / H / II /
2003. PD. Hikmah menjadi Hikmah Farm pada tahun 2005 sebagai bentuk
pengembangan perusahaan untuk membangun reputasi didalam usaha agribisnis.
Kebun Hikmah Farm saat ini seluas 204 ha dengan sepertiga bagian milik
perusahaan dan dua pertiga bagian milik mitra. Hikmah Farm memperluas
kegiatan produksi dengan memasuki industri makanan berbasis kentang yang
dipasarkan di super market dengan merk dagang Balados dan memulai
mengembangkan tanaman perkebunan yaitu teh dan kopi. Saat ini Hikmah Farm
menuju perusahaan komersial yang dikelola dengan manajemen modern dan
tenaga professional.
Lokasi Perusahaan dan Letak Wilayah Administratif
Hikmah Farm berada 43 km kearah Selatan Bandung, Jawa Barat. Kantor
Hikmah Farm terletak di Jalan PT. Perkebunan VIII Kertamanah Km 1, Desa
Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40378.
Akses transportasi dan jaringan telekomunikasi yang baik memudahkan untuk
menemukan lokasi perusahaan.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
27/92
14
Hikmah Farm terletak pada 07011 LS dan 107
035 LB. Lokasi Hikmah
Farm di kelilingi oleh pegunungan. Gunung Tilu, Lamajang, dan Panglima
membatasi di sebelah Barat, gunung Nini, Kaharu dan Puncak Gede di sebelah
Timur dan Gunung Waring di sebelah Selatan. Wilayah administratif Hikmah
Farm berbatasan dengan Kecamatan Cimaung di sebelah Utara, kecamatan
Kertasari di sebelah Timur, kebupaten Garut di sebelah Selatan dan Kecamatan
Pasir Jambu di sebelah Barat. Lokasi perusahaan dan wilayah administratif
Hikmah Farm disajikan pada Lampiran 4.
Sarana dan Prasarana Perusahaan
Hikmah farm dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk menunjang
kegiatan produksi perusahaan. Sarana dan prasarana Hikmah Farm disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Sarana dan Prasarana di Hikmah Farm
Fasilitas Jumlah(Unit)
Fungsi
Kantor 1 Sebagai pusat kegiatan administrasiGudang permanen 2
-
Gudang biru Tempat pemeriksaan dan penyimpanan kentangbibit bersertifikat
- Gudangkonsumsi
Tempat penyimpanan kentang sayur, pencucian,dan pengepakan kentang konsumsi yang akan
dipasarkanGudang semi
permanen
5
-
Gudang hitam Tempat penyimpanan kentang bibit di cool
storage
- Gudang kuning Tempat penyimpanan kentang sebelum disortasi
dan di grading.
-
Gudang wetan Tempat penyimpanan kentang bibit dari lapangan-
Gudang kidul Tempat penyimpanan kentang konsumsi
- Gudang pupuk Tempat penyimpanan pupuk
Screen house 6 Lahan produksi kentang bibit dari generasi ke-0
(G0) menjadi generasi ke-1 (G1)
Green House 4 Lahan aklimatisasi planlet menjadi kentang bibit
G0
Irigasi sprinkler Tidakterdata
Untuk memudahkan penyiraman tanaman
Pabrik 1 Tempat pengolahan kentangRadio monitor Tidak
terdata
Untuk memudahkan komunikasi di kebun antar
mandor
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
28/92
15
Fasilitas Jumlah
(unit)
Fungsi
Komputer 5 Untuk memudahkan pembukuan kegiatan dan
administrasi
Truk 6 Untuk pengangkutan hasil panen ke gudang ataubahan tanam ke lahan
Mobil jeep 3 Untuk mengangkut peralatan penyemprotan hama
dan penyakit
Mobil box 1 Untuk pengangkutan kentang konsumsi yang akan
dipasarkan
Sumber : Hikmah Farm, 2011
Kemitraan Perusahaan
Hikmah Farm melakukan kemitraan dengan beberapa pihak dalam
penggunaan lahan dan penelitian dan pengembagan tanaman kentang. Hikmah
Farm melakukan kerjasama operasi (KSO) dalam penggunaan lahan produksi
dengan PTPN VIII, BPPTK (Badan Pusat Penelitian Teh dan Kina), dan
pemerintah desa. Hikmah Farm juga melakukan kerjasama dengan petani
Pangalengan mencakup penyediaan lahan, peminjaman modal untuk produksi dan
pemasaran hasil panen. Hasil yang diperoleh akan dibagi menggunakan sistem
bagi hasil antara petani dan Hikmah Farm.
Kerjasama untuk penelitian dan pengembangan tanaman kentang
dilakukan dengan IPB (Institut Pertanian Bogor), Balitsa (Balai Penelitian Sayur),
Balai Pengembangan Benih Kentang (BPBK) Pangalengan, dan Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
(BPSBTPH). Mitra utama Hikmah Farm dalam pemasaran kentang konsumsi
adalah Yogya Toserba, PT. Lion Superindo, Hero, Lottemart, Setia Budi, Circle-K
Bali dan Siantar top.
Keadaan Iklim dan Tanah
Hikmah Farm terletak pada daerah Pangalengan dengan curah hujan 2 555
mm/tahun dengan ketinggian tempat antara 1 200-1 700 m di atas permukaan laut
(mdpl). Data Curah hujan dapat dilihat pada Lampiran 5. Suhu udara berkisar
antara 110C sampai dengan 270C. Pertumbuhan umbi kentang akan terhambat
apabila suhu tanah kurang dari 100C dan lebih dari 30
0C. Pangalengan memiliki
topografi lahan datar sampai berombak antara 80-450. Jenis tanah di Pangalengan
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
29/92
16
sebagian besar adalah andosol dengan struktur tanah lempung berliat sampai
lempung berdebu. pH tanah andosol berkisar antara 5.0-6.5 yang cocok untuk
budidaya tanaman kentang.
Luas Areal Produksi dan Tata Guna Lahan
Hikmah Farm memiliki luas areal produksi 204 ha yang terletak di
beberapa lokasi. Luas areal produksi tersebut dapat mengalami perubahan setiap
tahun karena penggunaan lahan sebagian besar bersifat kemitraan dengan
perkebunan dan desa. Pada saat pihak mitra akan menggunakan areal kebun, maka
Hikmah Farm tidak dapat menggunakan lahan tersebut. Luas areal kebun dan
komoditas yang ditanam di Hikmah Farm dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Luas Areal Kebun dan Komoditas yang ditanam di Hikmah Farm
Areal KebunLuas(ha)
Komoditas yang ditanam
1 Legok Bako 2 Kentang, kubis, jagung dan wortel
Pasir Angin 3 Kentang, kubis, jagung dan wortel
Cikole 11 Kentang, kubis, jagung dan wortel
Kiara Jeuntas 20 Kentang, kubis, jagung dan wortel
Sukamenak 7 Kentang, kubis, jagung, dan rumput gajah
Ciarileu 17 Kentang, kubis dan jagungGunung
Cupu25 Kentang
2 Purbasari 1 25 Kentang, kubis, wortel, jagung
3 Gambung 27 Kentang, kubis, sawi, wortel, cabai dan jagung
4 Purbasari 2 27 Kentang, kubis, wortel, jagung
5 Cibercek 40 Kopi, teh
Total 204
Sumber: Hikmah Farm, 2011
Keadaan Tanaman dan Produksi
Hikmah Farm memproduksi tanaman kentang sebagai komoditas utama.
Produksi kentang di Hikmah Farm pada tahun 2007 untuk kentang konsumsi
sebesar 1 412 075 kg dan untuk kentang bibit sebesar 746 883 kg. Produksi
tersebut mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 607 579 kg untuk
kentang konsumsi dan meningkat untuk kentang bibit menjadi 1 080 096 kg
(Hikmah Farm, 2011). Data produksi kentang konsumsi dan kentang bibit di
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
30/92
17
Hikmah Farm dari tahun 2007-2009 disajikan pada Lampiran 6. Varietas kentang
yang diproduksi yaitu Granola sebanyak 75%, Nadia sebanyak 20% dan varietas
lain sebanyak 5%. Hikmah Farm juga memproduksi komoditas lain sebagai
tanaman rotasi terhadap tanaman kentang yaitu jagung, kubis, wortel, cabai dan
sawi.
Hikmah Farm memproduksi kentang bibit bersertifikat dimulai dari benih
sumber (G0) sampai dengan benih sebar (G4). Kelas benih yang diproduksi yaitu
benih sumber (Breeder Seed-G0), benih dasar-1 (Foundation Seed 1-G1), benih
dasar-2 (Foundation Seed 2-G2), benih pokok (Stock Seed-G3) dan benih sebar
(Extention seed-G4). Pengkelasan benih tersebut berasal dari turunan generasi.
Benih sumber (G0) diperoleh dari bahan tanam yang dihasilkan dari kultur
jaringan dengan cara aklimatisasi. Penanaman G0 akan menghasilkan G1,
penanaman G1 akan menghasilkan G2, dan begitu seterusnya sampai
menghasilkan G4. Produksi benih G0 dilakukan di green house, benih G1
dilakukan discreen house dan benih G2 sampai G4 dilakukan di lapangan. Mutu
bibit kentang di Hikmah Farm diawasi oleh perusahaan dan pihak BPSBTPH
Jawa Barat.
Struktur Organisasi
Hikmah Farm dipimpin oleh H. Moch. Adung sebagai direktur utama yang
bertugas untuk mengelola perusahaan secara umum dan merencanakan strategi
perusahaan. Direktur utama dibantu oleh Hj. Cucun Cunarsih sebagai internal
audit yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan sistematis terhadap sistem,
prosedur dan kebijakan yang dijalankan oleh perusahaan. Direktur utama
langsung membawahi direktur produksi, direktur pemasaran dan direktur
administrasi dan keuangan. Struktur organisasi dan jabatan perusahaan Hikmah
Farm disajikan pada Lampiran 7 dan 8.
Direktur produksi dijabat oleh Ir. Wildan Mustofa, MM yang membawahi
manajer penelitian dan pengembangan, manajer area kebun dan mitra. Manajer
penelitian dan pengembangan (R&D) berperan untuk mengembangkan inovasi-
inovasi baru dalam budidaya tanaman, penanganan pasca panen dan pemasaran.
Jabatan untuk manajer R&D masih sering kosong karena kurangnya sumber daya
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
31/92
18
manusia yang ada di Hikmah Farm. Manajer area dibantu oleh kepala kebun
bertugas untuk merencanakan dan mengontrol kegiatan produksi yang
dilaksanakan di kebun. Manajer Area 1 dijabat oleh Shoheh Sopandi, manajer area
2 dijabat oleh Aep Saepullah, manajer area 3 dijabat oleh H. Khoeruman dan
manajer area 4 dijabat oleh Ir. Bunyan Ismail, MSc. Kepala kebun dibantu oleh
beberapa mandor kebun yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
budidaya dan seorang mandor pestisida yang bertangggung jawab terhadap
pengendalian hama dan penyakit.
Direktur pemasaran dijabat oleh Pipin Walid M yang berperan dalam
mengelola perencanaan pemasaran, manajemen penjualan dan kegiatan distribusi.
Direktur pemasaran dibantu oleh manajer humas, manajer pengembangan bisnis,
dan manajer penjualan. Manajer humas bertugas dalam promosi dan komunikasi
pelanggan, dan melakukan hubungan yang baik dengan pelanggan. Manajer
pengembangan bisnis bertugas dalam mencari pasar, dan melakukan inovasi dan
pengembangan terhadap produk, melakukan riset terhadap kepuasan pelanggan.
Manajer penjualan bertugas dalam hal penjualan dan pengaturan distribusi produk
kepada pelanggan. Jabatan untuk manajer humas, manajer pengembangan bisnis,
dan manajer penjualan masih kosong sehingga saat ini masih dipegang langsung
oleh direktur pemasaran.
Direktur administrasi dan keuangan dijabat oleh Atieq Mustikaningtyas,
S.Si yang bertanggungjawab terhadap kegiatan administrasi dan keuangan
perusahaan. Direktur administrasi dan keuangan membawahi manajer sumberdaya
manusia yang bertanggungjawab terhadap pengembangan SDM dan manajer
keuangan yang berperan dalam pengaturan keuangan perusahaan dan kegiatan
pembukuan.Tenaga kerja Hikmah Farm terdiri dari tenaga kerja tetap dan tidak tetap.
Tenaga kerja tetap merupakan staf kantor yang bekerja secara tetap di kantor yang
terdiri dari satu orang internal audit, empat orang manajer area, lima orang staf
administrasi, dua orang staf penjualan produk, tujuh orang kepala kebun, 24 orang
mandor, dan enam orang supir. Tenaga kerja tidak tetap merupakan karyawan
kebun yang bekerja secara harian, borongan, dan musiman. Total karyawan tidak
tetap di Hikmah Farm yaitu 689 orang.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
32/92
19
Karyawan kebun dan karyawan kantor masuk setiap hari. Pekerjaan di
kebun dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 12.30 WIB dengan waktu
istirahat pukul 9.30 WIB-10.00 WIB. Kegiatan untuk hari Jumat berakhir pada
pukul 10.30 WIB. Karyawan wanita di gudang dan pabrik pada hari Jumat tetap
bekerja sampai pukul 12.30 WIB. Karyawan kantor masuk pada pukul 06.00 WIB
sampai dengan 15.00 WIB. Karyawan kantor mendapatkan libur secara bergilir
dalam satu bulan.
Karyawan akan menerima upah setiap awal bulan. Upah karyawan harian
akan dihitung berdasarkan jumlah hari kerja harian, kerja borongan dan lembur
selama satu bulan. Upah akan diberikan setiap awal bulan sebesar Rp. 12 000 per
HKW (hari kerja wanita) dan Rp. 13 500 per HKP (hari kerja pria). Upah
borongan akan dihitung sesuai prestasi kerja karyawan. Upah lembur akan
dihitung sebesar Rp. 1 500 2 000 per jam sehingga upah yang diperoleh akan
berbeda setiap karyawan.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
33/92
20
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
Aspek teknis
Aspek teknis yang dilakukan dalam budidaya kentang oleh Hikmah Farm
meliputi: pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca
panen dan pemasaran.
Pembibitan
Pembibitan kentang yaitu kegiatan yang menghasilkan bahan tanam untuk
ditanam kembali pada musim tanam selanjutnya. Tanaman kentang dapat
dikembangbiakkan secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakkan secara
vegetatif dapat dilakukan dengan cara stek batang, tunas dan umbi, sedangkan
secara generatif menggunakan biji. Hikmah Farm melakukan perkembangbiakkan
tanaman kentang menggunakan umbi dan stek tunas dari planlet. Planlet tanaman
kentang diperoleh dari Balitsa untuk varietas Granola dan IPB untuk Varietas
Nadia. Pola perbanyakan kentang bibit disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Pola Perbanyakan Kentang Bibit
Mother Plant
Planlet
G0
G1
G2
G3
G4
Petani
Di Lapangan
Di Screen House
Kultur Jaringan
Di Green House
Stek tunas
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
34/92
21
Hikmah Farm melakukan perbanyakan kentang bibit dimulai dari
aklimatisasi planlet ke green houseuntuk memperoleh bibit G0 (generasi ke-0),
penanaman kentang bibit G0 untuk mendapatkan bibit G1 di screen house,
penanaman kentang bibit G1 untuk memperoleh bibit G2 hingga penanaman
kentang bibit G3 untuk memperoleh kentang bibit G4 yang dilakukan di lapangan.
Umbi G0 diperoleh dari aklimatisasi planlet ke media tanam di green
house dengan cara stek. Media tanam yang digunakan adalah arang sekam yang
bersifat porous, ringan dan dapat menahan air. Tanaman dari aklimatisasi planlet
tersebut akan tumbuh dan memiliki beberapa daun setelah 2-3 minggu. Tanaman
yang telah memiliki daun dapat dilakukan stek tunas untuk memperbanyak
tanaman sampai tanaman telah memiliki daun trifoleat. Jarak tanam yang
digunakan adalah 5cm x 5cm. Pembuatan jarak tanam dilakukan menggunakan
alat kayu berjari dengan jarak yang sesuai. Umbi kentang G0 yang dihasilkan dari
tanaman hasil stek tersebut sebesar telur puyuh. Tanaman kentang hasil
penyetekan tunas setelah berumur 2 minggu disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Tanaman Kentang Hasil Penyetekan Tunas
Berumur 2 Minggu.
Umbi G1 diperoleh dari hasil penanaman umbi G0 di screen house.
Penanaman dilakukan dengan cara tugal pada bedengan 1.5 m x 6 m dan jarak
tanam yang digunakan yaitu 20 cm x 30 cm. Penanaman G1 dilakukan di screen
houseuntuk mengurangi tanaman yang terserang hama dan penyakit yang akan
mempengaruhi produksi kentang bibit dan mutu kentang bibit. Tanaman kentang
G1 di screen house disajikan pada Gambar 3 (a). Umbi G2 diperoleh dari hasil
penanaman umbi G1, umbi G3 diperoleh dari hasil penanaman umbi G2 dan G4
diperoleh dari penanaman umbi G3. Penanaman untuk memperoleh kentang bibit
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
35/92
22
G2, G3 dan G4 dilakukan di lapangan. Contoh tanaman kentang yang di tanam di
lapangan disajikan pada Gambar 3 (b).
Gambar 3. Tanaman Kentang. Tanaman Kentang yang Menghasilkan Kentang
Bibit G1 di Screen House (a), Tanaman Kentang di Lapangan untuk
Menghasilkan Kentang Bibit G2, G3 dan G4.
Pemeriksaan Kentang Bibit oleh BPSBTPH
Hikmah Farm merupakan perusahaan penangkar benih bersertifikat.
Penangkar harus mengajukan surat permohonan pemeriksaan kepada BPSBTPH
untuk melakukan pemeriksaan benih kentang di lapangan dan di gudang dan akan
mendapat sertifikat setelah lulus pemeriksaan. Pemeriksaan di lapangan meliputi
pemeriksaan kondisi tanah dan pemeriksaan tanaman pada saat berumur 30-40
HST, 40-50 HST dan 50-70 HST. Kriteria lulus pemeriksaan di lapangan
disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Standar Pemeriksaan Tanaman di Lapang
Faktor Jumlah
Benih
Dasar
(G1)
Benih
Dasar
(G2)
Benih
Pokok
(G3)
Benih
Sebar
(G4)
Isolasi (min) - 10 m 10 m 10 m
Virus (PLRV, PVS,
PVX, PVY)(max) 0.0% 0.1% 0.5% 2.0%
Layu bakteri (max) 0.1% 0.5% 1.0% 1.0%
Busuk daun, dan
penyakit lain serangan
berat
(max) 2.0% 10.0% 10.0% 10.0%
Nematoda sista kentang
(NSK)0.0% 0.0% 0.0% 0.0%
Campuran varietas lain (max) 0.0% 0.0% 0.1% 0.5%
Sumber: BPSBTPH, 2011
a. b.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
36/92
23
Pemeriksaan umbi di gudang dilakukan setelah umbi di sortasi dan di
grading. Kriteria lulus pemeriksaan di gudang disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Standar Pemeriksaan Umbi di Gudang
Faktor Jumlah
Benih
Dasar
(G1)
Benih
Dasar
(G2)
Benih
Pokok
(G3)
Benih
Sebar (G4)
Busuk coklat dan busuklunak
(max) 0.0% 0.3% 0.5% 0.5%
kudis, powdery scab,
kudis lak, dan hawar ubi(max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0%
busuk kering (max) 00.1% 1.0% 3.0% 3.0%
Kerusakan oleh
penggerek ubi(max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0%
Nematoda bintil akar (max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0%Nematoda sista kuning (max) 0.0% 0.0% 0.0%
Campuran varietas lain (max) 0.0% 0.0% 0.1% 0.5%
Kerusakan Mekanis dan
serangga(max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0%
Sumber BPSBTPH, 2011
BPSBTPH akan memberikan satu kali kesempatan untuk pemeriksaan
ulang jika pemeriksaan di lapangan atau digudang tidak lulus. Pemeriksaan
dilakukan dengan cara mengambil sampel 1 000 tanaman di lapangan dan 1 000
umbi di gudang secara acak.
Umbi yang telah lulus pemeriksaan diberi label sertifikasi untuk
memperjelas identitas kentang bibit yang akan dijual ke petani. Label yang
digunakan yaitu label berwarna putih untuk kentang bibit G2, label berwarna ungu
untuk kentang bibit G3 dan label berwarna biru untuk kentang bibit G4. Kentang
bibit yang telah mendapat sertifikat disimpan di gudang penyimpanan bersuhu
dingin atau bersuhu ruang. Kentang bibit tersebut akan dilakukan penyortirankembali saat akan dijual dan akan di tanam.
Persiapan lahan
a.
Pengolahan lahan
Pengolahan lahan bertujuan untuk menggemburkan tanah, memutuskan
dan memusnahkan siklus hama dan penyakit tanaman yang berada didalam tanah,
dan melancarkan sirkulasi udara didalam tanah. Tanah yang gembur akan
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
37/92
24
membantu dalam penyerapan air. Pengolahan lahan yang dilakukan oleh Hikmah
Farm menggunakan sistem pengolahan tanah minimum untuk umbi G2-G4 dan
pengolahan tanah sempurna untuk umbi G1.
Sistem pengolahan tanah minimum yang dilakukan adalah sistem ngalaci
pada bedengan bekas jagung atau kubis. Sistem ngalaci yaitu membersihkan
bedengan dari gulma dan bekas tanaman untuk penanaman kentang G2 sampai
dengan G4. Pengolahan lahan dengan sistem ngalaci lebih mudah dilakukan
daripada mengolah tanah dengan sistem pengolahan sempurna dan dapat
menghemat waktu dalam pengerjaannya. Sistem ngalaci dapat menjaga
kelembaban tanah pada musim kemarau karena pengolahan tanah yang minimum.
Sistem pengolahan tanah sempurna menggunakan alat garu dan cangkul
yang dilakukan di screen house untuk penanaman bibit G1. Tanah yang telah
diolah diberi basamid dengan bahan aktif dazomet 98% yang berfungsi sebagai
fumigan untuk mengendalikan nematoda dan penyakit kemudian ditutupi mulsa
selama satu minggu. Penutupan mulsa bertujuan agar hama dan penyakit yang ada
didalam tanah mati. Tanah tersebut dapat ditanami tanaman kentang setelah mulsa
dibuka selama dua minggu agar gas yang ditimbulkan dapat menguap dan tidak
menyebabkan tanaman mati.
b. Pembuatan bedengan
Bedengan pada tanaman kentang bertujuan untuk melindungi akar dan
umbi dari genangan air, memudahkan dalam penyiangan gulma, pemanenan,
pemupukan, penyemprotan pestisida dan pengairan. Akar dan umbi kentang
sangat peka terhadap genangan air sehingga mudah busuk dan mengganggu
pertumbuhan (Samadi, 2007).
Pembuatan bedengan memperhatikan topografi lahan dan arah aliran air.Bedengan dengan topografi datar dibuat searah dengan aliran air dan memanjang
kearah barat-timur untuk mendapatkan sinar matahari yang optimal. Bedengan
untuk topografi berbukit dibuat searah dengan kemiringan tanah atau dengan
pembuatan teras. Bedengan yang dibuat dengan menggunakan teras atau
mengikuti kemiringan tanah dapat dilihat pada Gambar 4. Penanaman kentang
pada bedengan yang dibuat menggunakan teras menghasilkan produksi yang lebih
baik daripada penanaman pada bedengan yang searah dengan topografi. Hal ini
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
38/92
25
karena bedeng yang searah dengan topografi akan lebih mudah kehilangan top soil
daripada bedeng yang dibuat dengan pembuatan teras sehingga tanah menjadi
keras yang akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman kentang.
Faktor yang perlu diperhatikan selama pembuatan bedeng selain arah
aliran air yaitu arah jalan untuk penyemprotan pestisida. Arah jalan tersebut akan
mempengaruhi kemudahan penyemprot untuk melakukan penyemprotan tanaman
kentang selama pemeliharaan.
Gambar 4. Bedengan. Bedengan dengan Pembuatan Teras (a) dan Bedengan
dengan Mengikuti Topografi Lahan (b)
Ukuran bedengan tergantung musim tanam dan topografi lahan. Panjang
bedengan untuk penanaman pada musim hujan lebih pendek daripada musim
kemarau karena pada musim hujan tanaman rentan terhadap penyakit. Bedengan
yang panjang dapat menyebabkan jamur dan cendawan berkembang dengan baik
karena jumlah tanaman akan lebih banyak sehingga menyebabkan tanah menjadi
lebih lembab.
Penanaman
a.
Pengaturan waktu tanam
Pengaturan waktu tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
kentang. Indonesia memiliki dua musim yang memiliki kondisi agroklimat yang
berbeda dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hama dan penyakit
tanaman kentang. Menurut Samadi (2007), waktu yang tepat untuk menanam
kentang adalah pada akhir musim hujan sekitar bulan April-Juni. Penanaman pada
musim kemarau akan mengalami kurangnya ketersediaan air sehingga diperlukan
pengaturan irigasi yang baik sedangkan pada musim hujan akan menyebabkan
a. b.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
39/92
26
berkembangnya pertumbuhan cendawan patogen yang dapat menurunkan
produktivitas tanaman.
Hikmah Farm melakukan penanaman kentang pada akhir musim hujan dan
awal musim kemarau. Kebun-kebun yang sulit air biasanya penanaman kentang
dilakukan pada musim hujan dengan pengendalian hama dan penyakit yang lebih
intensif dan pembuatan selokan yang lebih tinggi agar umbi tidak busuk
sedangkan pada musim kemarau akan ditanami tanaman rotasi seperti jagung atau
diberakan selama 4-6 bulan. Kebun yang mempunyai sistem irigasi dilakukan
penanaman kentang pada akhir musim hujan.
b. Pembuatan jarak tanam
Tujuan pembuatan jarak tanam untuk mengurangi persaingan antar
tanaman dalam mendapatkan cahaya matahari, unsur hara, air, mengurangi
timbulnya penyakit dan akan mempengaruhi umbi yang dihasilkan. Penanaman
kentang untuk kentang bibit menggunakan jarak tanam yang rapat agar
menghasilkan umbi yang kecil dan banyak sedangkan untuk kentang konsumsi
menggunakan jarak tanam yang lebih lebar agar umbi yang dihasilkan berukuran
besar (Rubatzky, 1998). Jarak tanam yang digunakan Hikmah Farm untuk
penanaman G0 yaitu 5cm x 5cm, penanaman G1 dengan jarak 30cm x 20cm dan
penanaman G2-G4 menggunakan jarak tanam tergantung pada ukuran bibit yang
digunakan dan tujuan penanaman. Jarak tanam untuk penanaman G2-G4 dapat
dilihat pada Lampiran 9.
c. Pemupukan Dasar
Pupuk dasar adalah pupuk yang diberikan sebelum penanaman dilakukan.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan pupuk buatan. Pemberian
pupuk kandang bertujuan untuk menambah bahan organik tanah, memperbaikistruktur tanah, dan mengikat serta menyimpan air tanah (Sutedjo, 2008). Pupuk
kandang yang digunakan untuk menanam kentang di Hikmah Farm adalah
kotoran sapi atau ayam dengan dosis 16-20 ton/ha.
Pupuk buatan yang digunakan adalah pupuk kimia yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman yang kurang tersedia di dalam tanah.
Dosis penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi
ketersediaanya didalam tanah sehingga kebutuhan pupuk setiap kebun berbeda.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
40/92
27
Tanaman kentang membutuhkan sekitar 100-150 kg/ha unsur N, 250 kg/ha untuk
P2O5dan 200 kg/ha untuk K2O. Pupuk kimia berupa pupuk hayati emas (PHE)
juga diberikan saat tanam dengan dosis 200 kg/ha. PHE mengandung bakteri
penambat nitrogen yang bukan pensimbiosis mikroba pelarut hara fosfat dan
kalium serta menyediakan mikroba pemantap agregat.
Pemberian pupuk dilakukan dengan cara di alur dilarikan. Pemberian
pupuk secara alur dapat dilihat pada Gambar 5. Pemupukan dengan cara alur
memudahkan pekerjaan pemupukan dan mengurangi tenaga kerja sehingga dapat
menekan biaya produksi. Menurut Suriatna (1991) pemupukan dengan cara alur
baik dilakukan pada tanaman dengan jarak tanam yang lebar dan jumlah akar
tanaman yang sedikit.
Gambar 5. Pemberian Pupuk. Pupuk Kandang (a) dan Pupuk buatan (b)
d.
Penanaman
Penanaman kentang di Hikmah Farm dilakukan dengan dua cara yaitu
membuat lubang tanam dan menanam secara langsung. Penanaman pada lubang
tanam dilakukan untuk ukuran umbi yang sangat kecil (diameter < 35 mm).
Penanaman umbi yang berukuran kecil di butuhkan ajir agar tanaman tidak rebah.
Penanaman bibit dengan cara alur di bedengan dilakukan untuk bibit G1-
G4 dengan ukuran bibit yang lebih besar dengan diameter 45 mm-55 mm. Ukuran
bedengan untuk penanaman bibit G1-G4 lebih kecil yaitu 6m x 0.75m sehingga
pada satu bedengan hanya ditanam satu alur tanaman kentang. Bibit kentang
diletakkan pada alur tanam dengan jarak tertentu sesuai ukuran bibit yang
digunakan. Bibit yang yang telah diletakkan di alur, ditutup dengan tanah
sehingga akan terbentuk bedengan. Untuk mencegah rebahnya tanaman,
dilakukan beberapa tahap pembumbunan.
a. b
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
41/92
28
Bibit yang baik di tanam adalah bibit yang telah bertunas. Ada tiga kriteria
bibit yang siap tanam yaitu:
a. Bibit muda yaitu bibit yang hanya bertunas pada tunas apikal. Bibit akan
memiliki jumlah batang yang sedikit dengan ukuran umbi yang besar dan
jumlah yang sedikit. Bibit ini akan lebih tahan terhadap serangan hama dan
penyakit karena banyak cadangan bibit. Bibit muda biasanya ditanam dengan
tujuan tanam untuk kentang konsumsi.
b. Bibit normal yaitu bibit yang memiliki beberapa tunas selain tunas apical.
Bibit ini akan memiliki jumlah batang yang lebih banyak dengan ukuran umbi
yang lebih kecil. Bibit ini sering digunakan untuk menghasilkan tanaman
kentang untuk menghasilkan bibit.
c. Bibit tua yaitu bibit yang kadaluwarsa. Bibit ini memiliki tunas yang telah
bercabang, lemah dan akan menghasilkan tanaman yang rentan terhadap
serangan penyakit karena cadangan makanan telah berkurang dan bibit
mengkerut.
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman diperlukan untuk memperoleh tanaman yang sehat
dan berproduksi baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi tanaman adalah keadaan bibit sebelum tanam dan pemeliharaan selama
fase pertumbuhan. Kegiatan yang dilakukan selama pemeliharaan tanaman adalah
pemupukan susulan, pembumbunan, penyiangan gulma, pengairan, pengendalian
hama dan penyakit, dan rouging.
a.
Penyiangan gulma
Gulma merupakan tanaman pengganggu yang akan melakukan persaingandengan tanaman utama dalam memperoleh unsur hara dan sinar matahari.
Penyiangan gulma sangat diperlukan terutama pada fase kritis yaitu fase awal
pertumbuhan vegetatif dan fase pembentukan umbi. Penyiangan gulma dilakukan
pada umur tanaman 20-30 HSTsebelum pemberian pupuk susulan. Gulma yang
tumbuh disekitar tanaman kentang termasuk kelompok teki-tekian. Penyiangan
gulma dilakukan secara manual menggunakan tangan dan cangkul dapat dilihat
pada Gambar 6.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
42/92
29
Gambar 6. Penyiangan gulma. Secara manual (a) dan Menggunakan Cangkul (b)
b.
Pemupukan susulan
Pemupukan susulan diberikan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara pada
tanaman kentang saat fase pertumbuhan agar tanaman dapat tumbuh dengan
maksimal. Pemupukan susulan dilakukan pada saat umur tanaman 30 HST
bersamaan dengan pembumbunan pertama tanaman. Pupuk yang digunakan
Hikmah Farm adalah Phonska dengan dosis 200-250 kg/ha. Pemupukan susulan
dilakukan oleh Hikmah Farm dengan cara sebar diantara dua bedengan yang telah
bersih dari gulma atau meletakkan pupuk diantara dua tanaman kemudian di
timbun dengan tanah. Pemberian pupuk susulan dengan cara sebar di antara duabedengan dapat dilihat pada Gambar 7. Cara sebar lebih sering dilakukan karena
lebih efisien dalam tenaga kerja dan waktu daripada cara meletakkan pupuk
diantara dua tanaman. Kekurangan pemupukan dengan cara sebar yaitu
penggunaan pupuk lebih banyak dan kurang efektif terhadap tanaman.
Gambar 7. Pemupukan Susulan
a. b
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
43/92
30
c. Pembumbunan
Pembumbunan yaitu kegiatan untuk mempertinggi permukaan tanah di
sekitar tanaman. Pembumbunan bertujuan untuk merangsang pembentukan akar
yang akan mempengaruhi jumlah umbi, membantu pembesaran umbi, menjaga
umbi agar terhindar dari sinar matahari, menjaga tanaman agar tidak rebah dan
mencegah tanaman tergenang air. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman
berumur 30 HST dan 40-45 HST bersamaan dengan penyiangan gulma.
Pembumbunan yang terlambat akan mengakibatkan tanaman rebah, umbi
berwarna hijau dan mudah terserang hama dan penyakit yang dapat dilihat pada
Gambar 8.
Gambar 8. Akibat Pembumbunan yang terlambat. Tanaman Kentang Rebah (a),
Umbi Kentang yang Berwarna Hijau (b), Tanaman Layu Bakteri (c)
d.
Pengairan
Air selain berfungsi sebagai zat makanan, juga dapat mengatur temperatur
dan kelembapan tanah. Pemberian air yang kurang dari kebutuhan tanaman
menyebabkan tidak seimbangnya antara penguapan dan air yang diserap oleh
tanaman. Tanaman kentang sangat peka terhadap kekurangan air, terutama pada
fase stolonisasi dan inisiasi umbi. Kekurangan air pada awal pembentukan umbi
dapat meningkatkan terjadinya spindled tuber dan dapat menyebabkan umbi
pecah (Samadi, 2007). Kelebihan air akan menyebabkan tanah terlalu lembab dan
akan memicu busuk umbi pada kentang. Pengaturan pengairan sangat diperlukan
oleh tanaman kentang.
Pengairan yang dilakukan Hikmah Farm menggunakan sistem sprinkler
dan sistem irigasi alur (furrow). Sistem sprinkler digunakan di kebun milik
a. b. c.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
44/92
31
perusahaan yang memiliki sumber air. Sistem sprinkler digunakan pada musim
kemarau. Irigasi sprinkler juga digunakan pada tanaman G0 dan G1. Sistem
furrowdigunakan di kebun yang jauh dari sumber air untuk tanaman G2, G3 dan
G4. Pengairan sistemfurrowdilakukan dengan cara mengalirkan air melalui parit
ke lahan yang berasal dari air yang di tampung pada bak saat hujan. Pengairan
sistemfurrow disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Pengairan Sistem Furrow
e. Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
tanaman kentang. Pengendalian hama dan penyakit lebih bersifat mencegah
sebelum hama dan penyakit menyerang dan menyebar ke tanaman kentang yang
lain. Pengendalian tersebut bersifat memutuskan daur hidup hama dan vektor
pembawa penaykit.
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman akan berbeda pada musim
hujan dan musim kemarau. Hama lebih dominan menyerang tanaman pada musim
kemarau dan penyakit lebih dominan menyerang tanaman pada musim hujan.
Pestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit dipengaruhi
oleh sifat hama dan penyakit yang menyerang dan musim ketika penanaman.
Pestisida sistemik digunakan pada musim hujan sedangkan pestisida kontak
digunakan pada musim kemarau.
Penyemprotan pada musim hujan akan lebih sering daripada musim
kemarau. Jadwal penyemprotan pada musim hujan yaitu antara 01-03 yang artinya
penyemprotan bisa dilakukan setiap hari sampai tiga hari sekali sedangkan pada
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
45/92
32
musim kemarau dilakukan pada 04-05 yaitu 4-5 hari sekali. Penyemprotan
dilakukan pada tanaman dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Pengendalian Hama dan Penyakit
Dosis pestisida yang digunakan setiap kebun akan berbeda tergantung
hama dan penyakit yang menyerang. Salah satu contoh dosis yang digunakan di
kebun Pasir Angin pada tanggal 18 Februari 2011disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Dosis Pestisida di Kebun Pasir Angin.
Umur
TanamanMerk Dagang Fungsi
Konsentrasi
per 20 L
Sangat Muda
(10-40 HST)
Apsa Bahan perata dan perekat 50 cc
Imidor Insektisida sistemik, racunkontak dan perut
250 cc
Revus Fungisida sistemik dan
kontak
125 cc
Rotanil Fungisida kontak 400 gram
Muda
(40-65 hari)
Apsa Bahan perata dan perekat 50 cc
Imidor Insektisida sistemik, racunkontak dan perut
250 cc
Revus Fungisida sistemik dan
kontak
125 cc
Rotanil Fungisida kontak 400 gram
Tua(70 HST-
panen)
Apsa Bahan perata dan perekat 50 cc
Imidor Insektisida sistemik, racun
kontak dan perut
250 cc
Revus Fungisida sistemik dan
kontak
125 cc
Rotanil Fungisida kontak 400 gram
Sumber : mandor pestisida
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
46/92
33
Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kentang di Hikmah
Farm yaitu:
1. Penyakit busuk daun
Penyakit busuk daun disebabkan oleh Phytophthora infestans. Gejala awal
penyakit ini yaitu bercak pada bagian tepi dan ujung daun, bercak melebar dan
terbentuk daerah nekrotik yang berwarna coklat. Pengendalian penyakit dapat
dilakukan dengan cara menanam bibit yang sehat, tidak menanam tanaman di
bekas lahan yang ditanami tanaman sejenis, menjaga kebersihan dan sanitasi
lahan, serta melakukan penyemprotan dengan fungisida.
2. Penyakit layu
Penyakit layu disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum dan
cendawan Fusarium ocysporum. Gejala yang disebabkan oleh bakteri akan
mengalami kelayuan pada tanaman. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu
menggunakan bibit yang sehat, menjaga sanitasi kebun, mengatur drainase air,
dan melakukan rotasi tanaman.
3. Penyakit kanker batang (Damping off)
Penyakit kanker batang disebabkan oleh cendawanRhizoctonia solaniyang
menyerang tunas umbi kentang yang baru muncul dan tanaman muda.
Pengendalian dapat dilakukan dengan tidak menanam bibit terlalu dalam,
menggunakan umbi yang sehat, menjaga kelembaban tanah, melakukan rotasi
tanaman dan menggunakan fungisida.
4. Penyakit kudis (Scab)
Penyakit kudis disebabkan oleh cendawan Streptomyces scabies yang
menyerang kulit umbi dan menular melalui tanah. Pengendalian penyakit ini dapat
dilakukan dengan menggunakan bibit yang sehat, dan melakukan rotasi tanaman.5. Penyakit busuk lunak (Soft rot)
Penyakit busuk lunak disebabkan oleh Erwinia carotovora dan menular
melalui tanah. Gejala dapat dilihat pada umbi di gudang penyimpanan yaitu warna
umbi berubah menjadi cokelat keabu-abuan dan lunak berair. Pengendalian dapat
dilakukan dengan cara tidak menanam ketika tanah basah, menggunakan umbi
yang sehat dan umbi disimpan di ruang penyimpanan dengan ventilasi yang baik.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
47/92
34
6. Penyakit mosaik
Penyakit mosaik disebabkan oleh virus. PLRV (Potato Leaf Roll Virus)
menyebabkan daun menggulung, PVX (Potato Virus X) menyebabkan penyakit
mosaik laten pada daun, dan PVY (Potato Virus Y) menyebabkan penyakit mosaik
atau nekrosis lokal. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu memangkas atau
mencabut tanaman yang terkena virus, melakukan rotasi tanaman, menggunakan
bibit yang sehat dan mengendalikan serangga atau binatang yang dapat menjadi
vektor penularan virus.
7.
Ulat grayak
Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan hama dari larva ngengat
berwarna abu-abu. Gejala yang ditimbulkan adalah tidak ada daun yang tersisa
kecuali tulang-tulang daun. Pemberantasan hama ini dapat dilakukan dengan cara
penyemprotan insektisida atau memangkas daun yang sudah tertempeli telur.
8. Kutu daun
Hama kutu daun yang menyerang adalahAphidsgossypii, Aphids spiraecola
danMyzus persicae. Kutu-kutu tersebut menginfeksi daun sehingga daun berkerut
atau keriting dan akhirnya layu. HamaMyzus persicaedapat menularkan penyakit
virus PLRV dan PVY. Pemberantasan dapat dilakukan dengan memangkas
tanaman atau penyemprotan pestisida.
9. Orong-orong
Orong-orong (Gryllotalpa sp.) lebih sering menyerang umbi pada musim
kemarau. Pengendalian dapat dilakukan dengan memberikan insektisida
berbentuk tepung bersamaan dengan pemberian pupuk dasar.
10.
Uret
Hama uret (Holotrichia javana) menyerang dan memakan umbi didalamtanah. Umbi yang terserang akan berlubang dan membusuk. Hama ini
berkembang pada musim kemarau. Pengendalian hama ini dengan memberantas
kumbang yang menjadi induknya.
e.Roguing
Roguingmerupakan kegiatan membuang tanaman yang menyimpang (off
type) dari tanaman utama untuk memurnikan varietas kentang. Tanaman yang
menyimpang tersebut dapat berupa campuran dari varietas lain, tanaman
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
48/92
35
abnormal, tanaman sakit, tanaman yang terserang virus, dan gulma (Sulaeman, et
al., 1997).Roguingdilakukan hanya pada kegiatan pembibitan kentang. Kegiatan
roguingdilakukan minimal dua kali sebelum pemeriksaan di lapang antara umur
25-35 HST dan 45-50 HST. Tanaman hasil roguing harus dibuang dari lahan
untuk mencegah penyebaran penyakit oleh virus pada tanaman yang sehat.
Tanaman kentang yang terkena virus dan bakteri yang harus di rouging dapat
dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Tanaman Off Type. Tanaman Terserang Virus Mosaik (a), Tanaman
Terserang Layu Bakteri (b) dan Tanaman Terserang Busuk Daun (c)
Panen
Penanganan panen yang perlu diperhatikan yaitu umur tanaman saat panen
dan teknik pemanenan. Umur panen tergantung dari varietas kentang. Umur
panen untuk kentang konsumsi antara 100-110 hari sedangkan untuk kentang bibit
antara 110-120 hari. Menurut Samadi (2007), kondisi yang sangat dingin pada
awal pertumbuhan pada tanaman akan menghambat pertunasan sehingga akan
memperpanjang masa pertumbuhan yang menyebabkan umur panen akan lebih
lama daripada umur tanaman normal.
Penentuan waktu panen dapat dilihat dari fisik tanaman yaitu daun-dauntanaman mulai menguning dan batang tanaman mengering bukan karena penyakit.
Umbi kentang yang dapat dipanen dapat dilihat dari kulit umbi yang melekat pada
daging umbi dan tidak terkelupas saat terkena gesekan. Waktu panen yang baik
dilakukan pada pagi hari dengan kondisi cuaca yang cerah. Pemanenan yang
dilakukan saat hujan akan menyebabkan umbi basah sehingga umbi cepat busuk
saat disimpan.
a. b. c.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
49/92
36
Metode dan peralatan yang digunakan untuk pemanenan tanaman kentang
tergantung pada luas lahan yang di panen, karakteristik tanah, topografi, tujuan
kentang yang akan dipanen untuk disimpan atau di jual langsung ke pasar (Smith,
1968). Teknik pemanenan yang dilakukan di Hikmah Farm yaitu menggunakan
cangkul atau cungkil bambu. Penggunaan cangkul dilakukan untuk tanaman
kentang G2-G4 yang ditanam di lahan sedangkan cungkil bambu dilakukan untuk
tanaman kentang G1 di screen house. Umbi dipanen dengan cara membongkar
bedengan secara hati-hati agar tidak mengalami kerusakan mekanik. Umbi yang
telah dipanen dilakukan penjemuran untuk mengeringkan tanah-tanah yang
menempel pada umbi agar tidak terbawa ke gudang penyimpanan yang dapat
menjadi sumber penyakit. Langkah-langkah pemanenan kentang dapat dilihat
pada Gambar 12.
Gambar 12. Langkah-langkah Pemanenan Umbi. Pembongkaran Bedeng (a),
Penjemuran Umbi (b), Penyortiran dan Grading di Lahan (c), Umbi
dimasukkan ke Karung Jala (d), Pengangkutan (e)
Umbi kentang yang telah kering kemudian di sortasi dan grading.
Penyortiran dilakukan berdasarkan umbi yang baik, afkir dan busuk sedangkan
grading dilakukan berdasarkan ukuran umbi yaitu ukuran besar (AL), sedang
a.
d. e.
c.b.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
50/92
37
(AB) dan kecil (Ares). Umbi-umbi yang telah di sortasi dan di grading
dimasukkan ke karung jala kemudian diangkut ke truk untuk dikirim ke gudang
penyimpanan. Umbi afkir yaitu umbi yang rusak mekanik karena cangkul akan di
jual langsung ke bandar untuk dijual ke pasar tradisional. Data panen beberapa
kebun di Hikmah Farm dapat dilihat pada Lampiran 10.
Lahan bekas panen disewakan ke seorang bandar untuk mengambil hasil
panen yang masih tertinggal dilahan saat panen. Kegiatan ini dikenal dengan
sistem ngasag. Harga sewa lahan asagan sekitar 40% dari harga kentang yang
baik sesuai produksi yang dihasilkan. Penyewaan lahan dihitung dengan luasan
tumbak (16 m2) untuk harga 1 kg kentang yang baik. Umbi kentang hasil asagan
akan dibeli kembali oleh Hikmah Farm jika umbi hasil panen adalah G2 dan G3.
Kendala yang dihadapi selama panen yaitu sarana transportasi dan cuaca
yang sering berubah. Jalan kebun yang terjal menyulitkan dalam pengangkutan
hasil panen dan hujan yang mengharuskan kegiatan panen dihentikan untuk
mencegah umbi terkena air hujan.
Pasca panen
Penanganan pasca panen bertujuan untuk mempertahankan kondisi umbi
dan mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama
penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas pada umbi untuk kentang konsumsi,
umbi rusak dan busuk, atau munculnya solanin selama penyimpanan. Penanganan
pasca panen yang kurang tepat akan menurunkan jumlah produksi dan mutu
produksi. Kegiatan pasca panen di Hikmah Farm meliputi:
a.
Sortasi dan Grading
Kegiatan sortasi dan grading dilakukan dari lapangan sampai ke gudangpenyimpanan. Kentang bibit yang telah di sortasi dan di grading di lapangan
dibawa ke gudang penyimpanan (gudang kuning) sedangkan kentang konsumsi
dibawa ke gudang konsumsi. Selama di gudang penyimpanan, umbi kentang
kembali di sortasi dan di grading.
Sortasi di gudang bertujuan untuk mencegah penyebaran hama dan
penyakit oleh umbi yang terbawa dari lapangan. Sortasi yaitu memisahkan umbi
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
51/92
38
yang sehat, umbi yang afkir dan umbi yang busuk. Hasil sortasi dapat dilihat pada
Gambar 13.
Gambar 13. Hasil Penyortiran di Lapangan. Umbi Sehat (a), Umbi afkir (b), UmbiBusuk (c)
Umbi yang telah di sortasi akan di grading menggunakan mesin grading.
Mesin grading yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Mesin Grading
Umbi kentang di grading berdasarkan diameter umbi. Ukuran diameter
kentang bibit dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Diameter Bibit Kentang
Generasiukuran diameter (mm)
L M S SS
G1> 60 45-60
34-45 55 45-55
G4 >50 45-50
Kentang bibit yang telah disortasi dan digrading dikirim ke gudang biru
kemudian dilakukan penyortiran terakhir dan diperiksa oleh BPSBTPH untuk
b.a. c.
-
7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit
52/92
39
mendapatkan sertifikat. Setelah mendapatkan sertifikat, kentang bibit disimpan di
cool storage (gudang hitam) dan dilakukan penyortiran kembali sebelum tanam.
Umbi kentang konsumsi digradingberdasarkan bobot umbi. Bobot umbi kentang
konsumsi dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Bobot Umbi (Gram)
Ukuran umbiBobot umbi
(gram)
AL (besar) 200-500
AB (sedang) 125-150
ABC (kecil) 68-80
Ares (sangat kecil)