Pedoman
BHO 07
Pemetaan Pelaksanaan PUG Daerah Sektor Kelautan & Perikanan
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengarusutamaan Gender (PUG) sebagai strategi pembangunan telah
diberlakukan di Indonesia sejak diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9
Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan. Inpres
tersebut telah mengamanatkan kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga Non-
Kementerian, Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia untuk melaksanakan
PUG guna terselenggaranya perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
atas kebijakan, program dan kegiatan yang berprespektif gender sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi serta kewenangan masing-masing. PUG harus
diintegrasikan di setiap bidang pembangunan, termasuk bidang kelautan dan
perikanan (KP).
Ditingkat Pemerintah Daerah penerapan PUG telah diperkuat dengan
dikeluarkannya Permendagri No. 67 tahun 2011 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan PUG di Daerah. Aturan tersebut mengamanatkan kepada seetiap
pemerintahan daerah untuk melaksanakan PUG, diantaranya dengan membentuk
kelompok kerja PUG (Pokja PUG) di setiap pemerintahan daerah dan focal point di
tingkat instansi/lembaga. Pokja PUG dan focal point merupakan wadah konsultasi
bagi pelaksana dan penggerak PUG dari berbagai instansi/lembaga.
Pelaksanaan PUG dilakukan dengan memberikan input berupa pemenuhan
prasyarat PUG. Tantangan pelaksanaan PUG saat ini tidak lagi pada pemenuhan
tujuh prasyaratnya, tetapi bagaimana memastikan prasyarat itu bekerja, sehingga
dapat berkontribusi terhadap keadilandan kesetaraan gender sebagai hasil dari
pelaksanaan PUG.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai salah satu sektor strategis
dalam pembangunan di Indonesia saat ini, telah mengintegrasikan PUG dalam
perencanaan dan penganggaran. Untuk memastikan bahwa penerapan PUG sektor
KP diterapkan sampai di tingkat daerah, maka perlu dilakukan pemetaan guna
mendapatkan gambaran bagaimana daerah merespon isu kesenjangan gender di
sektor KP. Daerah yang unggul dalam pelaksanaan PUG Dalam rangka menyediakan
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 3
instrumen untuk pemetaan tersebut, KKP menyusun panduan untuk
mempermudah pelaksanaannya.
1.2. Dasar Hukum
a. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender (PUG) dalam Pembangunan.
b. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, berisi tentang sasaran, arah
kebijakan, dan strategi peningkatan keadilan dan kesetaraan gender, yang
menjadi acuan dalam penyusunan Renstra K/L 2015-2019 dan RPJMD.
c. Permendagri No. 67 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender
sektor KP.
d. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
34/PERMEN-KP/2014 Tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil.
e. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
40/Permen-Kp/2014 Tentang Peran Serta Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (pasal 4-8).
f. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 25/PERMEN-kp/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015-2019;
g. MoU antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 06 MEN-
KP/KB/III2011 dan Nomor 12 Tahun 2011tentang Peningkatan Efektifitas
Pengarusutamaan Gender di Bidang Kelautan dan Perikanan;
h. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 4/PERMEN-KP/2014 tentang
Panduan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender Kementerian
Kelautan dan Perikanan;
i. Surat Edaran Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 681/MEN-KP/X/2013
tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
j. Strategi Nasional (STRANAS) tentang Percepatan Pelaksanaan PUG melalui
Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) melalui Surat
Edaran Bersama Menteri Bappenas/PPN No.270/M.PPN/11/2012, Menteri
Keuangan No. SE-33/MK.02/2012, Menteri Dalam Negeri No. 050/4379A/2012 dan
Menteri PP&PA No. SE 46/MPP-PA/11/2012.
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 4
1.3. Maksud dan Tujuan
Pemetaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan PUG sektor
Kelautan dan Perikanan (KP) di daerah. Panduan ini disusun untuk menyediakan
instrumen bagi KKP dalam melakukan pemetaan tersebut. Sedangkan tujuannya
adalah:
1. Memastikan pelaksanaan PUG sektor KP sinergis dengan pelaksanaan PUG di
KKP;
2. Mengetahui perkembangan dan hasil pelaksanaan PUG sektor KP di daerah;
3. Memperbaiki pendataan pelaksanaan PUG sektor KP;
4. Mengetahui kebutuhan dukungan bagi penguatan pelaksanaan PUG Sektor KP
di daerah; dan
5. Mendapatkan masukan untuk pembinaan PUG Sektor KP di daerah selanjutnya.
1.4. Sasaran
Sasaran yang diharapkan dari disusunnya panduan ini adalah terlaksananya
pemetaan pelaksanaan PUG sektor KP dengan tepat waktu dan hasil. Sedangkan
sasaran pemanfaat panduan ini adalah KKP, terutama Pokja PUG KKP, serta
pelaksana sektor KP di daerah.
1.5. Ruang Lingkup
Pebahasan dalam panduan ini meliputi:
1. Pelaksanaan PUG melalui tujuh prasyarat PUG sektor KP di lingkungan
pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
2. Manfaat pelaksanaan PUG sektor KP baik provinsi maupun kabupaten/kota.
1.6. Pengertian
Pengarusutamaan gender (PUG) merupakan strategi mengintegrasikan perspektif
gender dalam pembangunan yang dimulai dari proses perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi seluruh kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan. PUG ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan gender
dalam pembangunan, yaitu pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh
penduduk Indonesia baik laki-laki maupun perempuan. Kesetaraan gender dapat
dicapai dengan mengurangi kesenjangan antara penduduk laki-laki dan perempuan
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 5
dalam mengakses dan mengontrol sumber daya, berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan dan proses pembangunan, serta mendapatkan manfaat dari kebijakan
dan program pembangunan (RPJMN 2015-2019).
Dengan demikian, PUG bekerja untuk mendapatkan manfaat dalam mengurangi
kesenjangan antara penduduk perempuan dan laki-laki, sebagaimana digambarkan
pada bagan alur kerja PUG dibawah ini.
Gambar 1.1. Alur Kerja Pengarusutamaan Gender
Diagram tersebut diatas menjelaskan bahwa dengan dipayungi oleh komitmen
nasional dan internasional mengenai kesetaraan gender, hal pertama yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi isu-isu atau masalah-masalah kesenjangan
gender atau yang terkait dengan gender. Isu-isu ini kemudian diwujudkan dalam
rumusan tujuan yang berkontribusi terhadap keadilan dan kesetaraan gender
(KKG). Dalam pelaksanaan visi dan misi, perlu ada kerja sama antara subyek
pembangunan, dari unsur pemerintah baik pusat maupun daerah, dunia usaha,
maupun masyarakat. Implementasi ini mencakup 7 (tujuh) prasyarat, yaitu
komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumber daya, data, alat analisis, dan partisipasi
masyarakat atau civil society. Prasyarat ini dalam alur kerja pengarusutamaan
gender sekaligus menjadi kerangka input yang harus dibangun dalam implementasi
PUG. Berdasarkan kerangka ini, akan muncul keluaran-keluaran yang berkontribusi
kepada meningkat dan menguatnya KKG. Kontribusi yang dimaksud diharapkan
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 6
tidak hanya menyelesaikan masalah-masalah praktis gender, tetapi juga
menyelesaikan atau setidaknya berkontribusi terhadap penyelesaian permasalahan
stategis gender.
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 7
BAB 2
KERANGKA EVALUASI
2.1. Kerangka Penyusunan Profil pelaksanaan PUG
a. Kerangka Pikir
Evaluasi pelaksanaan PUG seketor KP daerah merupakan salah satu sarana untuk
menggambarkan situasi dan kondisi pelaksanaan PUG dan melihat perkembangan
hasil penyelenggaraan program dankegiatan yang responsif gender sektor KP.
Penyusunan profil pelaksanaan PUG dilaksananakan dengan kerangka pikir sebagai
berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Pelaksanaan Evaluasi PUG Sektor KP
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 8
Di tingkat pusat, KKP melakukan analisis terhdap program dan kegiatan tertentu
untuk mengidentiifkasi isu gender yang ada di dalamnya dan kemudian
mengalokasikan sejumlah dana untuk merespon isu tersebut. Dalam menentukan
program dan kegiatan yang dianalisis, KKP memilih program dan kegiatan yang
termasuk dalam prioritas nasional dan berdampak pada pelayanan kepada
masyarakat. Hasil program dan kegiatan ini diharapkan akan menimbulkan dampak
yang signifikan dalam pembangunan KP. Keberhasilan program dan kegiatan ini
dipengaruhi oleh dukungan provinsi dalam mendukung prioritas pembangunan
nasional KP, demikian juga secara bertingkat dengan kabupaten/kota. Oleh krena
itu, maka pencapaian kinerja pembangunan KP nasional sangat dipengaruhi oleh
pencapaian kinerja provinsi dan kabupaten kota. Demikian pula dengan pelaksanaan
PUG, secara nasional akan berdampak lebih signifikan jika didukung oleh
pelaksanaan PUG di provinsi dan kabupaten/kota pada program dan kegiatan yang
segaris.
b. Metodologi
Metode yang digunakan dalam menyusun profil pelaksanaan PUG adalah melalui
pengumpulan data dan informasi mengenai pelaksanaan PUG yang dilakukan
secara partisipatif melalui serangkaian pertemuan dengan para pihak terkait dalam
bentuk focus discussion groups, wawancara, yang kemudian dituangkan dalam
format evaluasi yang disediakan..
Evaluasi pelaksanaan PUG ini menggunakan metode assessment yang dilakukan
berjenjang, dimana pelaksanaan PUG dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai
berikut:
1) Pemenuhan standar prasyarat PUG
Yaitu prasyarat PUG minimal yang harus dipenuhi oleh sektor KP daerah dalam
rangka pelaksanaan PUG. Dalam hal ini, PPRG sebagai strategi percepatan PUG
juga diidentifikasi sejauhmana sudah dapat dipenuhi oleh sektor KP daerah.
2) Implementasi prasyarat PUG
Yaitu pelaksanaan dari prasyarat PUG yang telah dipenuhi oleh sektor KP daerah
dalam rangka pelaksanaan PUG.
3) Hasil dan dampak PUG
Yaitu hasil atau dampak yang dihasilkan dari implementasi PUG. Hasil ini dapat
mengindikasikan sejauh mana kontribusi PUG terhadap pengurangan
kesenjangan gender dan pencapaian kinerja sektor KP.
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 9
c. Kelembagaan Pelaksanaan PUG
Pelaksanaan PUG dimotori oleh beberapa kelembagaan baik yang berada di tingkat
pusat maupun sektor KP, sebagai berikut:
1) Kelembagaan PUG tingkat pusat
Terdiri dari Pokja PUG di yang beranggotakan wakil dari setiap unit organisasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Eakil-wakil dari unit organisasi sekaligus
menjadi focal point PUG di unit organisasi masing-masing.
2) Kelembagaan PUG sektor KP
Yaitu pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan PUG sektor KP sebagai
berikut:
Tabel 2.1. Para Pihak yang Terlibat dalam Penyusunan Profil pelaksanaan PUG
No. Para Pihak Peran dalam Pelaksanaan PUG
1 Pokja PUG Memastikan seluruh dokumen kebijakan pemerintah daerah terintegrasi gender. Kebijakan yang dimaksud seperti Peraturan Daerah, kebijakan perencanaan dan penganggaran. Pokja PUG juga mengkoordinasikan pelaksanaan PUG sehari-hari.
2 Anggota Pokja PUG Memastikan integrasi gender pada kebijakan yang akan dikeluarkan di unit kerjanya
3 Focal point Mengintegrasikan isu gender dalam kebijakan di masing-masing program/kegiatan Instansi/lembaga.
4. Sekretariat PPRG/ Tim Teknis ARG
Memastikan PPRG dilaksanakan kedalam kebijakan yang akan dikeluarkan oleh masing-masing program/kegiatan Instansi/lembaga.
d. Sumber Informasi
Informasi pelaksanaan PUG dapat digali dari sumber-sumber sebagaiberikut:
a) Dokumen aturan atau kebijakan yang menggambarkan kesadaran,
kepekaan, dan respons, serta motivasi yang kuat dalam mendukung
terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender. Komitmen mengintegrasikan
gender dalam dokumen perencanaan misalnya:
- Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD)
- Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang atau zonase
- Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD)
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 10
- Rencana Strategis Dinas KP
- Dan dokumen lainnya
b) Struktur kelembagaan yang memiliki pembagian tugas dan mekanisme kerja
dalam pelaksanaan PUG.
c) Dokumen yang menggambarkan terjadinya proses, yang menunjukkan
penyelenggaraan aktifitas tertentu, seperti catatan pertemuan, daftar hadir,
dan sebagainya.
d) Dokumen analisis gender dan GBS yang telah dilakukan di pemerintahan
daerah dan hasilnya yang didukung dengan bukti-bukti.
e) Data terpilah dan data spesifik gender sektor KP
Data terpilah menurut jenis kelamin adalah data yang menggambarkan
peran, kondisi umum, dan status dan kondisi perempuan dan laki-laki dalam
setiap aspek sektor pembangunan KP. Selain menurut jenis kelamin, dapat
juga dapat terpilah menurut usia, kondisi ekonomi, pendidikan, wilayah, dan
sebagainya.
Sedangkan Data spesifik gender adalah data yang menggambarkan situasi
atau kejadian yang dialami oleh perempuan atau laki-laki saja. Data terpilah
ataupun data spesifik gender yang digunakan dalam menyusun profil PUG
dapat berupa data kuantitatif dan data kualitatif.
f) Profil PUG
Merupakan gambaran status hasil dari Pelaksanaan PUG di Pemerintah
Daerah. PUG merupakan data pelaksanaan PUG yang dapat digunakan untuk
berbagai kepentingan, sehingga pendataan PUG diharapkan menjadi lebih
efektif.
2.2. Materi Evaluasi Pelaksanaan PUG
a. Prasyarat Pengarusutmaan Gender
Tujuh prasyarat PUG, yaitu komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumber daya, data, alat
analisis, dan partisipasi masyarakat atau partisipasi masyarakat menjadi kerangka dalam
penyusunan profil pelaksanaan PUG. Penjelasan secara detail tentang tujuh prasyarat
PUG adalah sebagai berikut:
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 11
Tabel 2.3. Prasyarat Pengarusutamaan Gender
No Prasyarat yang diperlukan Keterangan
1 Adanya komitmen politk dan kepemimpinan lembaga
Peraturan perundang-undangan yang menuangkan komitmen, seperti komitmen yang tertuang dalam RPJMD, Renstra, dll.
2 Adanya kerangka kebijakan sebagai wujud komitmen pemerintah yang ditujukan bagi perwujudan kesetaraan gender di berbagai bidang pembangunan
- Kebijakan - Strategi - Program - Proyek - Kegiatan - Kerangka kerja akuntabilitas - Kerangka pemantauan dan evaluasi
3 Adanya Struktur dan mekanisme pemerintah yang mendukung pelaksanaan PUG
Struktur organisasi pemerintah dengan tugas dan fungsi yang mendukung pelaksanaan PUG, dalam bentuk unit kerja struktural dan atau fungsional seperti focal point, kelompok kerja, forum, dan tim.
4 Adanya sumber daya yang memadai
- Sumber daya manusia yang memiliki kesadaran, kepekaan, respon, ketrampilan dan motivasi yang kuat dalam melaksanakan PUG di unitnya.
- Sumber dana dan sarana yang memadai untuk melaksanakan PUG dan anggaran yang responsif gender untuk mengurangi kesenjangan gender.
5 Adanya sistem informasi dan data terpilah menurut jenis kelamin
Data statistik yang terpilah menurut jenis kelamin, dan data yang terkait gender tertentu.
6 Ada alat analisis Alat analisis gender untuk mengidentifikasi isu gender dan menyusun rencana, seperti: - perencanaan - penganggaran - pemantauan dan evaluasi
7 Adanya dorongan masyarakat madani kepada pemerintah
Partisipasi masyarakat dalam mekanisme dialog dan diskusi dalam proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
Ketujuh prasyarat ini saling berhubungan dan tidak berdiri sendiri. Adanya komitmen
untuk melaksanakan PUG menjadi prasyarat utama. Komitmen tersebut kemudian
dituangkan dalam kebijakan-kebijakan agar mudah dilaksanakan. Untuk melaksanakan
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 12
kebijakan PUG, dibutuhkan kelembagaan yang akan menggerakkan dan
mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dalam organisasi. Pelaksanaan PUG
membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari sisi pemahaman kosep
gender, ketrampilan dalam melakukan analisis, maupun sensitifitas gender. Pelaksanaan
PUG juga harus didukung dengan sumber dana yang memadai, baik untuk pelembagaan
PUG maupun untuk merespon kesenjangan gender. Untuk dapat merespon
kesenjangan gender, perlu dilakukan analisis gender yang didukung dengan data pilah
dan data spesifik gender yang memadai. Pelaksanaan PUG perlu dipantau dan dievaluasi
hasilnya agar dapat selalu ditingkatkan. Proses tersebut dilakukan dengan melibatkan
masyarakat sebagai pemanfaat kebijakan pemerintah, agar hasilnya lebih tepat sasaran.
b. Indikator Kinerja Pengarusutamaan Gender
Indikator kinerja merupakan ukuran yang dapat menggambarkan tingkat pencapaian
suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja pada pelaksanaan
PUG dapat menilai tingkat kemampuan dalam mencapai output kegiatan. Dengan
demikian, diharapkan kesadaran akan tumbuh, dan mampu mengidentifikasi kualitas
kinerja masing-masing untuk dimonitor, diperbaiki serta ditingkatkan secara terus
menerus.
Indikator PUG sektor KP dikembangkan dari kerangka Roadmap Pelaksanaan PUG KKP
sebagaimana gambar berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Pencapaian Indikator KP
SASARAN STRATEGIS
Dalwas sumber daya KP yang partisipatif
Kebijakan KP yang efisien
Tata kelola pemanfaatan SD- KP yang adil, berdaya
saing, berkelanjutan
Misi ketujuh RPJMN 2015-2019: Mewujudkan Indonesia menjadi negara
kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
Program &
Kegiatan Arah Kebijakan Lintas Bidang:
PUG
Visi Pembangunan KP: Mewujudkan sektor KP Indonesia
yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional
TUJUAN
Mengembangkan kapasitas SDM dan
pemberdayaan masyarakat
Mengembangkan inovasi IPTEK KP
IKM KP: 51 th 2019
PDB-P: 12% th 2019
INDIKATOR
Modal
SDM
Kelemba-gaan
SDA
Teknologi
Kedaulatan
Keberlanjutan
Kesejahteraan
n
MISI KKP
Arah Kebijakan Pokok: Meningkatkan pemberdayaan dan
kemandirian dalam menjaga keberlanjutan usaha KP
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 13
Sumber: Roadmap Pelaksanaan PUG KKP, 2015
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 14
BAB 3
LANGKAH-LANGKAH EVALUASI PELAKSANAAN PUG SEKTOR KELAUTAN & PERIKANAN
Evaluasi pelaksanaan PUG terdiri dari langkah-langkah yang tergabung dalam tahapan
evaluasi. Masing-masing tahapan memiliki tujuan dan manfaat tertentu untuk memastikan
tujuan evaluasi pelaksanaan PUG dapat tercapai sebagaimana yang telah ditetapkan.
Evaluasi pelaksanaan PUG bertujuan untuk mengetahui capaian pelaksanaan PUG melalui
prasyarat PUG termasuk PPRG didalamnya.
Adapun tahapan evaluasi pelaksanaan PUG sektor KP sadalah sebagai berikut:
Diagram 3.1. Tahapan Evaluasi pelaksanaan PUG
Tahapan evaluasi pelaksanaan PUG sektor KP sebagaimana diagram 3.1 dimulai dari
tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan. Tahap persiapan dilakukan untuk
menyusun rencana kegiatan evaluasi pelaksanaan PUG. Tahap pelaksanaan merupakan
pelaksanaan evaluasi pelaksanaan PUG berdasarkan rencana yang telah dipersiapkan. Dan
Tahap Pelaporan digunakan untuk menyusun dari data dan informasi dari proses pelaksanaan
dalam bentuk laporan.
TAHAPAN PERENCANAAN PENYUSUNAN
PROFIL PELAKSANAAN PUG
TAHAPAN PELAKSANAAN PENYUSUNAN
PROFIL PELAKSANAAN PUG
TAHAPAN PELAPORAN PENYUSUNAN PROFIL
PELAKSANAAN PUG
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 15
1.1. Tahapan Perencanaan Evaluasi pelaksanaan PUG
Tahapan ini merupakan langkah-langkah persiapan yang harus dilakukan dalam
evaluasi pelaksanaan PUG yang mencakup kegiatan sebagai berikut:
1. Menetapkan pelaksana evaluasi pelaksanaan PUG
Ketua Pokja KKP menginisiasi penetapan pelaksana evaluasi pelaksanaan PUG.
Pelaksana evaluasi pelaksanaan PUG berbentuk tim yang yang diketuai oleh Biro
Perencanaan dengan melibatkan anggota Pokja sebagai anggota tim PUG. Unsur-
unsur dalam tim harus mempunyai tugas yang jelas dan terukur.
2. Menyiapkan metode yang digunakan dalam evaluasi pelaksanaan PUG
Tim menentukan metode dan mekanisme yang digunakan dalam evaluasi
pelaksanaan PUG, misalnya berupa kajian langsung terhadap dokumen-dokumen
terkait, angket, FGD (focus group discussion) atau diskusi kelompok terarah, dan
wawancara dengan pejabat, komponen terkait, dan masyarakat.
3. Mengkoordinasikan jadwal pelaksanaan kegiatan dengan tim pelaksana.
Tim mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan rencana evaluasi dengan
stakeholder terkait yang akan menjadi bagian dari proses. Komunikasi dan
koordinasi juga menyepakati alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan evaluasi
pelaksanaan PUG.
1.2. Tahapan Pelaksanaan Evaluasi pelaksanaan PUG
Tahapan ini mencakup langkah-langkah kegiatan yang merupakan inti dari
evaluasi pelaksanaan PUG. Pelaksanaan evaluasi PUG dapat dilihat pada diagram berikut
ini:
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 16
Diagram 3.2. Langkah-langkah Pelaksanaan Evaluasi pelaksanaan PUG
Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Langkah Pertama; Menentukan Indikator Kinerja
Pada tahap ini, Tim Pelaksana menetapkan indikator kinerja PUG KKP.
Indikator kinerja PUG ini akan menjadi acuan dalam mengidentifikasi sejauh mana
pelaksanaan PUG telah mendekati kinerja yang ditetapkan. Indikator kinerja disusun
6. Menyusun Rencana Tindak Lanjut
2. Mengidentifikasi Pemenuhan Standar PUG
3. Mengidentifikasi Implementasi PUG
7. Menyusun Laporan
4. Mengidentifikasi Hasil dan Manfaat PUG
5. Melakukan Analisis
1. Menentukan Indikator Kinerja PUG
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 17
sebagaimana dalam kerangka indikator Roadmap PUG KKP dan bersumber dari
Renstra KKP tahun 2015-2019.
Indikator kinerja PUG terdiri dari input, output, serta outcome dan dampak
sebagaimana gambar berikut:
Diagram 3.3. Indikator Kinerja PUG
b. Langkah Kedua; Mengidentifikasi Pemenuhan Prasyarat Standar PUG
Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pemenuhan
prasyarat PUG. Kegiatan dilakukan melalui penelaahan dokumen, wawancara,
maupun diskusi dengan pelaksana kegiatan dan penerima manfaat. Pemenuhan
prasyarat ini dapat diidentifikasi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Tabel 3.2. Pertanyaan Kunci Pemenuhan Prasyarat PUG
No. Prasyarat PUG Pertanyaan Kunci
1 Komitmen Apakah ada komitmen (Pimpinan Daerah/Legislatif) yang
mendukung penerapan PUG KP ?
2 Kebijakan Apakah ada kebijakan daerah yang mendukung penerapan
PUG KP ?
3 Kelembagaan Apakah ada kelembagaan Pokja PUG dan Focal point?
4 Sumber Daya (Manusia dan Anggaran)
- Sejauhmana aparatur perencana/program/bidang memahami
tentang PUG melalui PPRG ?
- Apakah ada alokasi anggaran untuk memperkuat
kelembagaan PUG ?
5 Data Pilah Apakah tersedia data pilah di masing-masing sektor KP
Daerah ?
6 Alat Analisis Apakah ada alat analysis gender yang digunakan ?
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 18
7 Partisipasi Masyarakat
Apakah ada ruang masyarakat untuk terlibat dalam
pelaksanaan PUG ?
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 19
Hasil identifikasi tersebut kemudian dituangkan dalam tabel berikut:
Tabel 3.3. Pemenuhan Prasyarat PUG
Provinsi :___________________________
Tahun Anggaran : ___________________________
Prasyarat PUG Pemenuhan Prasyarat Sumber Bukti/Alat
Verivikasi
Komitmen Komitmen Pimpinan Daerah tertuang dalam :
- MoU _____________________ - RPJMD pada bagian________
- Restra pada bagian_______
Kebijakan - Perda tentang PUG_________ - Pergub tentang PUG________ - Kebijakan KP______________
Perda No…tentang… Pergub No…tentang…
Kelembagaan - Keanggotaan Pokja PUG - Focal Point - Keanggotaan Sekretariat
PPRG/Tim Teknis
SK_________________
Sumber Daya: - SDM
Jumlah SDM terlatih PUG
- Sumber Dana - Dana untuk pelembagaan PUG - Anggaran responsif gender
(ARG)
Data Terpilah - Data terpilah BPS - Data terpilah sektor
Analisis Gender Alat analisis gender yang digunakan
Partisipasi Masyarakat
Forum yang tersedia bagi masyarakat untuk berpartisipasi
c. Langkah Ketiga; Mengidentifikasi Implementasi PUG
Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai keluaran yang
dihasilkan jika prasyarat PUG telah bekerja atau beroperasi.
Tabel 3.4. Pertanyaan Kunci Implementasi PUG
No. Prasyarat PUG
Pertanyaan Kunci
1 Komitmen Sejauhmana komitmen telah dilaksanakan dalam penyelenggara pemerintahan sektor KP yang responsif gender?
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 20
H
asil identifikasi implementasi PUG kemudian dituangkan dalam tabel berikut:
Tabel 3.5. Implementasi PUG
Provinsi :___________________________
Tahun Anggaran : ___________________________
Prasyarat PUG Imlementasi PUG Sumber Bukti/Alat
Verifikasi
Komitmen Penjabaran komitmen pimpinan daerah, misalnya renstra KP.
Dokumen penjabaran.
Kebijakan - Sosialisi kebijakan terkait PUG.
- Bentuk pelaksanaan kebijakan PUG.
Laporan Kegiatan
Kelembagaan - Rencana aksi pokja PUG
- Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pokja, focal point PUG dari sektor KP
Laporan Kegiatan
Sumber Daya:
- SDM
- SDM yang telah menindaklanjuti pelatihan.
- SDM yang dapat melakukan analisis gender.
- Sumber Dana - Hasil pelaksanaan pelembagaan PUG.
- Pelaksanaan ARG.
Data Terpilah - Data terpilah yang telah digunakan.
Analisis Gender - Analisis gender yang telah dituangkan dalam GBS dan dilampirkan dalam RKA
GBS yang dilampirkan dalam RKA
Partisipasi Masyarakat
- Masyarakat atau kelompok masyarakat yang berpartisipasi dalam pelaksanaan PUG.
2 Kebijakan Sejauhmana kebijakan responsif gender ilaksanakan/diterapkan oleh penyelenggara pemerintahan sektor KP ?
3 Kelembagaan Sejauhmana kelembagaan Pokja PUG dan Focal point berfungsi dalam memperkuat PUG dan PPRG?
4 Sumber Daya (Manusia dan Anggaran)
- Sejauhmana SDM aparatur perencana/program/bidang dalam melakukan analisis gender dan menyusun ARG ?
- Sejauhmana penggunaan anggaran dilakukan dalam kelembagaan PUG dan merespon kesenjangan gender ?
5 Data Pilah Sejauhmana data pilah digunakan dalam analisis gender ?
6 Alat Analisis Sejauh mana alat analysis gender digunakan pada perencanaan dan pengganggaran ?
7 Partisipasi Masyarakat
Sejauhmana keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan PUG ?
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 21
d. Langkah Keempat; Mengidentifikasi Hasil dan Manfaat PUG
Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai hasil/dampak yang
telah dihasilkan dari pelaksanaan PUG. Hasil/dampak yang telah dihasilkan dari
pelaksanaan PUG dapat diidentifikasi melalui pertanyaan-pertanyaan kunci
sebagaimana tabel dibawah ini. Pertanyaan dapat dikembangkan sesuai dengan
kondisi daerah masing-masing.
Tabel 3.6. Pertanyaan Kunci Identifikasi Hasil/Dampak Pelaksanaan PUG
Satu hasil atau dampak dapat didukung oleh beberapa output, atau sebaliknya
beberapa keluaran dapat bermuara atau mendukung satu hasil atau dampak.
Sehingga tidak menutup kemungkinan pelaksanaan dari beberapa prasyarat
berkontribusi pada satu hasil atau dampak.
Hasil identifikasi hasil/dampak Pelaksanaan PUG tersebut kemudian dituangkan
dalam tabel berikut:
No. Prasyarat PUG Pertanyaan Kunci
1 Komitmen Perubahan apa yang terjadi sebagai hasil dari pelaksanaan komitmen pelaksanaan PUG bagi sektor KP, terutama dalam pengurangan kesenjangan gender.
2 Kebijakan Perubahan apa yang terjadi sebagai hasil pelaksanaan dari kebijakan terkait PUG bagi sektor KP.
3 Kelembagaan Perubahan apa yang terjadi sebagai setelah berfungsinya kelembagaan dan kerja Pokja PUG dan Focal Point dalam menggerakkan pelaksanaan PUG sektor KP.
4 Sumber Daya (Manusia dan Anggaran)
- Bagaimana efektifitas sumber daya manusia dalam melaksanakan PUG ?
- Bagaimana efektifitas anggaran yang telah dialokasikan untuk pelembagaan PUG dan pengurangan kesenjangan gender ?
5 Data Pilah Bagaimana efektifitas data pilah yang telah digunakan dalam analisis gender dalam pengurangan kesenjangan gender ?
6 Alat Analisis Bagaimana efektifitas penggunaan alat analysis gender dalam menggali kesenjangan gender dan merumuskan rencana aksi ?
7 Partisipasi Masyarakat
Perubahan apa yang terjadi sebagai hasil dari partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan dan pemantauan PUG ?
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 22
Tabel 3.7. Hasil/Dampak PUG
Provinsi :________________________
Tahun Anggaran : ________________________
Prasyarat PUG Hasil/Dampak PUG Sumber Bukti/Alat
Verifikasi
Komitmen Perubahan indikator kinerja pemerintahan daerah, misalnya:
- Partisipasi sekolah - Partisipasi masyarakat - Peningkatan SDM - Penurunan angka kekerasan - Peningkatan produksi - IKM-KP - PDB-P - Dll.
Selain dari dokumen dan data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau lembaga lainnya, sumber bukti juga dapat berupa hasil wawancara atau FGD.
Kebijakan
Kelembagaan
Sumber Daya: - SDM
- Sumber Dana
Data Terpilah
Analisis Gender
Partisipasi Masyarakat
e. Langkah Kelima; Melakukan Analisis Hasil Pelaksanaan PUG
Pada tahap ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Merekap dan menstrukturkan data dan informasi dari langkah-langkah
sebelumnya. Strukturisasi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas mengenai profil pelaksanaan PUG dan posisinya terhadap
pencapaian kinerja. Hasil Identifikasi pelaksanaan PUG jika disandingkan akan
terlihat sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.8. Rekapitulasi Pelaksanaan PUG
Provinsi :________________________
Tahun Anggaran : ________________________
Prasyarat PUG Pemenuhan
Prasyarat PUG Implementasi
PUG Outcome/Dam
pak
Komitmen
Kebijakan
Kelembagaan
Sumber Daya: - SDM
- Sumber Dana
Data Terpilah
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 23
Prasyarat PUG Pemenuhan
Prasyarat PUG Implementasi
PUG Outcome/Dam
pak
Analisis Gender
Partisipasi Masyarakat
2) Setelah hasilnya tersanding akan dapat dilakukan analisis dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Sejauhmana pelaksanaan PUG untuk masing-masing prasyarat ? Apakah
sampai pada pemenuhan prasyarat, telah terimplementasi, ataukah sudah
menampakkan hasil/dampak ?
- Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pelaksanaan PUG pada prasyarat
tersebut belum menampakkah hasil ? Mengapa ?
Analisis ini didiskusikan bersama dalam Pokja PUG dan dituangkan dalam
laporan serta menjadi bahan penyusunan tindak lanjut.
f. Langkah Keenam; Merumuskan Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut berupa saran dan rekomendasi untuk perbaikan dan
penguatan pelaksanaan PUG. Tindak lanjut difokuskan pada perbaikan pelaksanaan
PUG di masa berikutnya yang disesuaikan dengan capaian pelaksanaan PUG saat ini.
Tindak lanjut dapat disusun untuk masing-masing pemangku kepentingan, antara
lain Pokja PUG KKP dan sektor KP daerah.
g. Langkah Ketujuh; Menyusun Laporan
Pada tahap ini, langkah yang dilakukan adalah menyusun laporan yang bahannya
berasal dari langkah keenam langkah ketujuh.
1.3. Tahap Pelaporan
Tahap Pelaporan merupakan tahap untuk mengkomunikasikan dan mengirimkan
laporan kepada pengguna yaitu yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam mencari solusi bagi permasalahan yang muncul pada pelaksanaan PUG serta
pengembangan dan perbaikan.
Tahapan ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan
data dan informasi dari proses dan hasil pelaksanaan dalam bentuk laporan. Hasil
evaluasi pelaksanaan PUG merupakan kondisi pencapaian pelaksanaan PUG sektor KP
daerah yang menunjukkan peningkatan atau penurunan kinerja dalam kurun waktu
tertentu.
Laporan hasil evaluasi pelaksanaan PUG daerah disusun oleh Pokja PUG KKP dan
dikirimkan kepada pimpinan sektor KP daerah melalui gubernurdan ditembuskan
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 24
kepada Pokja PUG Daerah yang bersangkutan. Peran penting Pokja PUG pada tahap ini
adalah memastikan rekomendasi tindak lanjut dilaksanakan oleh pihak terkait.
BAB 4
PENUTUP
PUG merupakan salah satu strategi pembangunan nasional yang dilaksanakan guna
mencapai keadilan dan kesetaraan gender. Dalam upaya meningkatkan dan mempercepat
pencapaian pelaksanaan PUG, maka perlu dilakukan pemantauan dari berbagai sisi, termasuk
didalamnya self evaluation dari masing-masing daerah melalui penyusunan dan pembaruan
profil pelaksanaan PUG secara reguler dan terukur. Panduan evaluasi pelaksanaan PUG ini
merupakan bagian dari upaya tersebut.
Panduan ini diharapkan dapat mendukung percepatan pelaksanaan PUG Gender
sektor KP melalui pelembagaan pemantauan oleh daeah itu sendiri. Panduan Evaluasi
pelaksanaan PUG ini merupakan hal yang bersifat generik, sehingga memungkinan bagi para
pengguna untuk dapat melengkapi dan menyempurnakannya.
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 25
LAMPIRAN 1: Format Laporan Profil Pelaksanaan PUG
LAPORAN EVALUASI PELAKSANAAN PUG PEMERINTAH PROVINSI...................................
TAHUN ANGGARAN .............................
Bab I : Pendahuluan
Berisi gambaran umum sektor KP provinsi yang menyampaikan gambaran singkat profil dan
cakupan wilayah, serta pencapaian pembangunan sektor KP.
Bab II : Uraian Profil Pelaksanaan PUG
1. Pemenuhan Prasyarat PUG
a. Komitmen
b. Kebijakan
c. Kelembagaan
d. Sumber Daya (Manusia dan Dana)
e. Data Terpilah
f. Alat Analisis
g. Partisipasi Masyarakat
2. Implementasi Prasyarat PUG
a. Komitmen
b. Kebijakan
c. Kelembagaan
d. Sumber Daya (Manusia dan Dana)
e. Data Terpilah
f. Alat Analisis
g. Partisipasi Masyarakat
3. Hasil/dampak Pelaksanaan PUG
Berisi hasil atau dampak yang telah terindikasi dari pelaksanaan PUG.
Bab III : Kesimpulan dan Penutup
1. Kesimpulan
Berisi simpulan dari profil PUG, yaitu rangkuman hasil analisis yang telah dilakukan
sektor KP daerah.
2. Rencana Tindak Lanjut
Berisi tindak lanjut perbaikan pelaksanaan PPRG di waktu mendatang, baik yang perlu
dilakukan oleh sektor KP daerah.
3. Kalimat Penutup
Draft Panduan Evaluasi Pelaksanaan PUG Sektor Kelautan dan Perikanan Daerah 26