Download - Pemeriksaan Kekerasan Enamel Dan Dentin
Pemeriksaan Kekerasan Enamel dan Dentin
Kekerasan adalah ketahanan material terhadap deformasi tekan. Deformasi
ini dapat berupa kombinasi perilaku elastis dan plastis. Deformasi elastis terjadi
pada permukaan yang keras, sedangkan deformasi plastis terjadi pada permukaan
yang lunak. Efek deformasi tergantung pada kekerasan permukaan material
(Tabor, 1951).
Ada beberapa cara pengukuran kekerasan yang cukup dikenal dibidang
material, diantaranya adalah uji kekerasan pantul (dinamis) dan uji kekerasan
indentasi. Uji kekerasan gores tergantung pada kemampuan gores material yang
satu terhadap yang lain. Uji kekerasan pantul mencakup deformasi dinamis dari
permukaan logam pada saat penekan jatuh. Uji kekerasan indentasi berupa
penjejakan oleh sebuah indentor yang keras ditekankan ke permukaan
logam/bahan yang diuji (Tabor, 1951).
Pengukuran kekerasan indentasi suatu bahan dapat dilakukan dengan
beberapa alat yaitu Brinell Hardness test (BHN, Rockwell Hardness test (RHN),
Vickers hardness test (VHN) dan Knoop Hardness test (KHN. Perbedaan keempat
alat tersebut salah satunya terletak pada indentornya. Brinell Hardness test (BHN)
menggunakan indentor baja yang bulat (steel ball), Rockwell Hardness test
(RHN) menggunakan indentor dengan ujung diamond yang conus, Knoop
Hardness test (KHN) menggunakan indentor berbentuk diamond, dan Vickers
Hardness test (VHN) menggunakan indentor berbentuk diamond dengan kasar
persegi dan sudut-sudut diantara permukaan piramid 136o dengan permukaan
yang diuji. Pengukuran kekerasan dengan menggunakan Knoop dan Vickers
diklasifikasikan ke dalam microhardness test sedangkan penggunaan Brinell dan
Rockwell diklasifikasikan ke dalam macrohardness test (Tabor, 1951).
1. Alat Pengukur Kekerasan
Gambar1: digital VHN Gambar 2 : BHN
Gambar 3: RHN Gambar 4: KH
2. Prosedur Pengujian Material (Tabor, 1951)
a. Indentor diukur dengan micrometer, jika indentornya dari diamond
cukup diamati saja
b. Memasang indentor pada pemegang indentor
c. Menempatkan pemegang indentor pada mesin
d. Menempatkan beban yang sesuai pada mesin
e. Menaikkan tabel mesin dengan memutar hand wheel sehingga indentor
mengadakan penetrasi pada spesimen, jarum penunjuk kecil (pada
skala kecil) menunjukkan angka 3. Pada saat ini beban mula-mula 10
kg kemudian skala besar dibaca (pembacaan pada beban awal)
f. Memutar handle sehingga terjadi penetrasi berarti pembebanan penuh
g. Setelah handle tidak bergerak lagi, skala dibaca (pembacaan pada
beban penuh
h. Handle dikembalikan ke posisi semula kemudian skala dibaca
(pembacaan pada relieving)
i. Untuk pengujian kekerasan Vickers dan Brinell, diagonal indentasi dan
diameter indentasi diukur dengan loupe pengukur.
3. Tekanan Kompresi
Menurut Westbrook dan Conrad tahun 1973, kekuatan beberapa bahan
biomaterial sebagai berikut:
Material Compressive Strength (Mpa)
Enamel 384
Dentin 297
Amalgam 189
Calcium hydroxide 8
Feldspathic porcelain 149
High-strength stone 81
Resin composite 225
Zinc phosphate cement 110
Westbrook, Jack Hall dan Conrad, Hans 1973. The Science of Hardness Testing
and Its Research Aplication. Ohio: American
Tabor D, 1951. The Hardness of Metals 1st Edition. New York: Oxford
University Press