Pegangan Sederhana Menjadi Pengaba Paduan Suaraoleh Alfonsus Andaru (T42)

Menjadi pengaba (dirigen, conductor) sekilas hanya sekadar melambaikan tangan. Tapisebenarnya tidak sesederhana itu, guys. Lembaran-lembaran kertas ini hanyalah panduanyang sangat sederhana untuk jadi pengaba, khususnya paduan suara (berhubung kita ada diPSM).

Apa yang perlu kita ingat? Pengaba adalah pemimpin paduan suara saat bernyanyi. Maka kita mesti mampu

mengelola diri juga paduan suara dengan baik. Pengaba juga merupakan penafsir musik. Kita bertanggung jawab menelaah maksud

musik yang akan dibawakan. Pada prosesnya, kita bisa bertanya pada banyak orangjika merasa bingung.

Apa yang mereka lihat, itulah yang kita dapatkan. Sikap dan aba-aba yang kitatunjukkan akan berimbas pada hasil akhir - kecuali paduan suaramu autopilot.

Oke. Siapkan tubuhmu!1. Postur

Berdiri tegak Bobot tubuh tersebar merata di kedua kaki Pusat gravitasi di solar plexus (titik antara dada dan perut yang segaris dengan pusar)

2. Posisi Lengan Ada ruang antara lengan atas dan badan Bentuk agak melingkar, seperti memeluk Lengan depan (bawah) sejajar tanah

3. Posisi Tangan Telapak menghadap bawah Posisi menutup dengan jari yang rileks Ibu jari sejajar lengan bawah

4. Bernafas Bernafaslah seperti penyanyi

Memulai dan Mengakhiri1. Gestur (Gerakan) Persiapan

Buat kontak mata dengan seluruh penyanyi (dan pengiring), dan pertahankansetidaknya satu birama setelah masuk.

Mulai gerakan persiapan satu ketuk sebelum masuk (kadang setengah). Buat gerak dengan ictus (titik) kecil agar penyanyi bisa mengukur tempo. Bernafas seiring gerakan persiapan. Gerakan menunjukkan: 1) Tempo, 2) Dinamika, 3) Gaya/Artikulasi.

2. Release (Berhenti)

Tangan Kiri Mulai gerakan persiapan satu ketuk sebelumnya. Akhiri gerak baik dengan membuat gerakan melingkar kecil ke dalam atau gerakan

naik/turun kecil, tergantung gaya musik. Beri pantulan singkat pada saat lepas/berhenti.

Tangan Kanan Buat gerakan melingkar kecil ke dalam tepat pada ketukan dalam posisi lebih tinggi

dari tangan kiri.

3. Isyarat (Cue) Dasarnya sama dengan gerakan persiapan, tapi lihat lebih dulu bagian yang akan

diberi isyarat.

Bentuk Musiknya1. Artikulasi

Frase legato diindikasikan dengan ictus yang melingkar dan pantulan horizontal Frase yang lebih ritmik (staccato, portato) diindikasikan dengan ictus menyudut dan

pantulan vertikal.

2. Dinamika Piano/pianissimo lebih mengandalkan pergelangan tangan (gerakan kecil) Mp-mfmengandalkan lengan bawah Forte/lebih keras mengandalkan keseluruhan lengan (BUKAN BAHU)

3. Subdivision (Membagi lagi) 2 ictus setiap ketuk (utama dan anak) Buat pantulan ketukan utama kecil sehingga ketukan anak kurang terekspos Pantulan ketukan anak dibuat lebar/besar agar ketukan utama jelas.

4. Perubahan Tempo Perlambatan (ritardando - rall. - allargando - meno mosso)

Pikirkan pembagian setiap ketuk (subdivisi) satu birama jelang perubahan. Ictus lebih melingkar dan pantulan lebih horizontal sambil menurunkan tempo. Pembagian ketukan boleh dilakukan di bawah MM 45-50

Percepatan (accelerando - piu mosso) Pikirkan pembagian setiap ketuk (subdivisi) satu birama jelang perubahan. Ictus lebih menyudut dan pantulan lebih vertikal sambil menurunkan tempo.

Pergantian tempo tiba-tiba (subito) Rasakan tempo sebelum saatnya. Kalau subito melambat, pantulan sebelum masuk tempo tersebut harus

sama/lebih lambat dari tempo sebelumnya sebagai persiapan. Kalau subito mempercepat, pantulan sebelum masuk tempo tersebut harus

sama/lebih cepat dari tempo sebelumnya sebagai persiapan.

5. Fermata Tahan pola pada ketukan terakhir yang dinyanyikan.

Dapat gerakkan tangan perlahan keluar untuk memertahankan suara. Lepas pada lokasi ictus terakhir lalu gerakkan tangan sebagai persiapan masuk

kembali (bisa juga gerakan lepas sebagai persiapan masuk)

Hal-Hal Musikal PentingLetak not

Nilai not

Tanda diam

Pola Aba-Aba

Tangga nada

Dinamika dan Artikulasi