Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 i
PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2016
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 ii
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 25 : ayat (2) Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan
untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti
merupakan jiplakan dicabut gelarnya.
Pasal 70 : Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan
gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam
pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan
pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 iii
KATA PENGANTAR
Penyusunan skripsi merupakan tugas akhir yang wajib dilaksanakan bagi
setiap mahasiswa seperti Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga Pedoman Penulisan Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi ini dapat disusun. Kami berharap agar
buku ini dapat berguna bagi mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Setia
Budi dalam melakukan penelitian skripsi, serta dosen pembimbing dan penguji
skripsi dalam membimbing dan menguji skripsi mahasiswa Farmasi.
Tentunya ada berbagai ragam cara penulisan skripsi dan pada umumnya
sangat berbobot dan bermutu. Maksud pembuatan Pedoman Penulisan Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi adalah sekedar alat pemersatu metode
penulisan skripsi, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran cara penulisan skripsi
yang berakibat pada saat ujian, dimana permasalahan yang dibahas bukan pada
isi skripsi itu yang diutamakan, tetapi hanya berputar-putar pada metode
penulisan dan tatacara yang diperdebatkan.
Kami menyadari bahwa pada buku ini masih ada kekurangannya, sehingga
saran-saran yang bersifat membangun sangat kami perlukan untuk
penyempurnaan pada cetakan selanjutnya.
Wass. Wr. Wb.
Surakarta, November 2016
Dekan Fakultas Farmasi
Prof. Dr. R.A. Oetari, SU., MM., M.Sc., Apt.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 iv
D A F T A R I S I
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... v
I. RUANG LINGKUP PENELITIAN SKRIPSI ……………...………… 1
II. PEMBUATAN USULAN SKRIPSI ………………………………… 4
A. Bagian Awal……………………………………………………. 4
1. Halaman sampul dan halaman Judul ……………………….. 4
2. Halaman Persetujuan ………………………………………… 4
B. Bagian Utama…………………………………………………… 5
Bab I Pendahuluan…………………………………………. 5
Bab II Tinjauan Pustaka ……………………………………. 6
Bab III Metode Penelitian……………………………………. 6
C. Bagian Akhir……………………………………………………. 7
III. PEMBUATAN SKRIPSI…………………………………………… 9
A. Bagian Awal…………………………………………………….. 9
B. Bagian Utama…………………………………………………… 11
Bab I Pendahuluan…………………………………………. 12
Bab II Tinjauan Pustaka ……………………………………. 13
Bab III Metode Penelitian……………………………………. 15
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan……………………. 17
Bab V Kesimpulan dan Saran……………………………….. 19
C. Bagian Akhir…………………………………………………..… 20
1. Daftar Pustaka………………………………………………. 20
2. Lampiran……………………………………………………. 20
IV. TATACARA PENULISAN SKRIPSI ……………………………… 21
A. Bahan dan Ukuran……………………………………………… 21
B. Jumlah Skripsi………………………………………………….. 21
C. Pengetikan………………………………………………………. 21
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 v
D. Penomoran……………………………………………………… 26
E. Analisis Hasil Pengukuran……………………………… 27
F. Tabel dan Gambar………………………………………………. 28
G. Bahasa………………………………………………………….. 31
H. Kepustakaan….…………………………………………………. 33
V. PEDOMAN PEMBUATAN MAKALAH UNTUK SEMINAR …… 42
LAMPIRAN…………………………………………………………… 44
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 59
LEMBAR BIMBINGAN……………………………………………….. 60
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Contoh halaman judul usulan skripsi…......................................... 44
2. Contoh halaman persetujuan usulan skripsi ................................. 45
3. Contoh halaman sampul depan skripsi.......................................... 46
4. Contoh halaman judul skripsi........................................................ 47
5. Contoh halaman pengesahan skripsi............................................. 48
6. Contoh jadwal penelitian.............................................................. 49
7. Contoh halaman pernyataan........................................................ 50
8. Contoh daftar isi........................................................................... 51
9. Contoh daftar gambar................................................................... 53
10. Contoh daftar table....................................................................... 54
11. Contoh daftar lampiran................................................................. 55
12. Contoh daftar singkatan............................................................... 56
13. Contoh intisari skripsi.................................................................. 57
14. Contoh abstract skripsi................................................................ 58
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 1
I. RUANG LINGKUP PENELITIAN SKRIPSI
Skripsi pada Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi adalah laporan tertulis hasil
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen pembimbing dan
dosen pembimbing pendamping untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Farmasi pada Ilmu Farmasi.
Skripsi bersifat asli atau memperbaharui atau mengembangkan ilmu-ilmu kefarmasian
dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ilmu kefarmasian serta dapat berupa penelitian
dasar, penelitian terapan atau pengembangan eksperimental.
Tim penguji skripsi terdiri 4 orang dosen di luar pembimbing yang mewakili masing-
masing peergroup (FKK, Kimia Farmasi, Biologi Farmasi, dan Teknologi Farmasi).
Anggota tim penguji skripsi ditentukan oleh Ketua Panitia Penguji Skripsi bersama
ketua/perwakilan peer group.
Penelitian Skripsi berupa penelitian laboratorium dengan / tanpa dilengkapi
penelitian lapangan. Topik penelitian skripsi harus merupakan suatu problem yang
menyangkut bidang Ilmu Kimia, Biologi Farmasi, Farmasetika, Farmakologi, dan
Toksikologi.
Problem penelitian pada dasarnya dipilih dan ditentukan sendiri oleh mahasiswa
dengan mempertimbangkan kemampuan dan minatnya pada bidang tersebut. Problem
penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum serta
melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan tahap paling penting dalam proses
penentuan topik dan pembuatan skripsi agar tidak terjadi kasus penjiplakan skripsi.
Beberapa topik yang dapat digunakan sebagai problem penelitian bidang ilmu
kefarmasian adalah:
I. KIMIA FARMASI
a. Kimia Analisis, termasuk di dalamnya analisis obat, analisis makanan, dan
analisis kosmetik yang mencakup perbandingan metode, perbaikan metode yang
sudah ada, pengembangan metode baru, penerapan metode yang sudah ada, dan
atau metode baru untuk analisis obat dalam kosmetika, dalam berbagai formulasi,
dan metabolitnya, analisis makanan serta identifikasi kualitatif dan kuantitatif
hasil isolasi, sintesis maupun produk degradasi.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 2
b. Kimia Medisinal, mencakup produksi obat bahan baku obat, baik secara sintesis
maupun fermentasi, berbagai upaya untuk meningkatkan produksi obat dan bahan
baku obat, hubungan struktur secara kuantitatif dengan aktivitas biologis,
modifikasi molekul obat untuk meningkatkan aktivitas atau mengurangi
toksisitasnya serta pengaruh obat, bahan baku obat, isolat atau perlakuan terhadap
aktivitas biologi dan sistem biologi.
c. Sintesis Obat, mencakup penelitian untuk memodifikasi struktur kimia senyawa
obat.
2. FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS
a. Farmakologi Eksperimental mencakup penelitian bahan kimia, bahan alam, obat
modern, obat tradisional, bahan nabati – hewani, kosmetika terhadap mekanisme
kerja, efek utama, efek tambahan secara in-vitro, in-vivo maupun in-sito
b. Farmakokinetika dan atau Farmakodinamika mencakup penelitian tentang
pengukuran kadar obat dalam darah sampel untuk mengetahui interaksi obat
dengan obat, obat dengan bahan alam, obat dengan obat tradisional, obat dengan
kosmetika, obat dengan makana, maupun menguji kadar obat dalam darah terkait
variabilitas subyek (akibat usia, perbedaan fisiologis, penyakit, farmakogenetika,
dsb), menguji efek obat, maupun efek yang timbul terhadap subyek uji setelah
penggunaan obat.
c. Toksikologi mencakup uji toksisitas bahan kimia, bahan alam, obat modern, obat
tradisional, bahan nabati-hewani, kosmetika dengan metode-metode dan tolok
ukur yang lazim digunakan.
d. Farmasi Klinik dan Sosial mencakup penelitian tentang manfaat pelayanan
farmasi di Rumah Sakit dan komunitas, analisis farmakoekonomi, Analisis Drug
Related Problem, Evaluasi dan analisis rasionalitas pengobatan, penelitian yang
terkait dengan manajemen farmasi dan pengelolaan obat di RS dan Apotek,
maupun sumberdaya farmasinya.
2. FARMASI OBAT ALAM
a. Farmakognosi-Fitokimia mencakup skrining kandungan tumbuhan obat, isolat
dan identifikasi senyawa aktif atau komponen senyawa aktif yang mempunyai
efek farmakodinamik, pembakuan bahan baku obat dari tumbuhan obat
(simplisia), pembakuan ekstrak yang mempunyai efek farmakodinamik.
b. Mikrobiologi mencakup identifikasi dan isolasi senyawa aktif yang mempunyai
efek terhadap mikroorganisme, pembakuan bahan baku obat dan simplisia yang
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 3
aktif mikrobiologis, penentuan MIC zat aktif terhadap mikroorganisme, resistensi
dan toleransi mikroorganisme serta mekanisme aksi antimikroba.
c. Bioteknologi mencakup pengembangan teknik produksi tumbuhan obat dan
metabolit sekunder dengan cara konvensional, fermentasi, teknik kultur jaringan
tanaman atau dengan cara rekayasa genetika serta pengaruh obat terhadap struktur
dan fungsi sel manusia dan organisme lain.
3. FARMASI SAINS
a. Teknologi dan Formulasi Sediaan Padat, Semi Padat, dan Cair mencakup
dasar formulasi dan teknologi sediaan farmasi meliputi permasalahan-
permasalahan tentang penelitian dan pengembangan bahan aktif, bahan tambahan
atau penolong, metode dan peralatan, optimasi formulasi dan kaitannya dengan
ketersediaan farmasetika serta penelitian evaluasi sediaan farmasi yang telah
ditentukan berdasarkan variabel atau parameter tertentu.
b. Farmasi Fisik mencakup penelitian dasar farmasi fisika yang meliputi: analisis
kristal, aturan fase, hubungan antara sifat kimia fisika obat dengan pH, transport
massa; penelitian preformulasi antara lain upaya peningkatan kelarutan dan
kecepatan dislusi obat dan bahan obat, stabilitas, sediaan lepas lambat, drug
delivery systems; penelitian biofarmasetika meliputi antara lain
absorbsi/bioavailabilitas, formulasi obat, hubungan struktur dan absorbsi obat,
serta ikatan antar obat-protein.
II. PEMBUATAN USULAN SKRIPSI
Usulan penelitian dimaksudkan untuk menyajikan gagasan mengenai rencana kegiatan
penelitian dengan argumentasi yang nalar. Gatra penting harus ditonjolkan untuk
memperkenalkan kekhasan rencana kegiatan dan signifikansi hasil yang akan dicapai.
Penelitian dapat berupa penelitian laboratorium dan/atau penelitian lapangan.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 4
Usulan penelitian sebaiknya dibuat sepadat mungkin, terdiri dari bagian awal, bagian
utama, dan bagian akhir. Bagian metode penelitian sebaiknya diberi tingkat kepentingan
tertinggi karena bagian ini menjadi inti usulan penelitian. Bagian ini juga memperlihatkan
kegiatan yang akan dilaksanakan dan ketepatan persepsi pengusul tentang persoalan yang
akan dikaji.
Usulan penelitian untuk skripsi adalah merupakan BAB I, II, III, ditambah dengan
jadwal penelitian, daftar pustaka, dan lampiran dari rencana skripsi yang akan diajukan.
Usulan skripsi (BAB I, II, dan III) berisi dan memiliki susunan yang sama dengan skripsi.
A. Bagian Awal
1. Halaman sampul dan halaman Judul
Bagian ini memuat judul, maksud usulan penelitian, lambang Universitas Setia
Budi, nama dan NIM, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan. Contoh halaman judul
pada Lampiran 1.
a. Judul skripsi dibuat menarik, positif, singkat, spesifik, tetapi cukup jelas untuk
menggambarkan penelitian atau kegiatan yang dikerjakan. Judul sebaiknya tidak
lebih dari 12 kata (tidak termasuk kata sambung dan kata depan). Jarak antar baris
judul skripsi satu spasi dan upayakan agar judul tidak melebihi tiga baris.
b. Maksud usulan penelitian
c. Lambang Universitas Setia Budi.
d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat dan tanpa gelar
kesarjanaan, di bawah nama dicantumkan NIM.
e. Instansi yang dituju adalah Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi. f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah
Surakarta.
2. Halaman persetujuan
Bagian ini berisi judul penelitian, nama, dan NIM serta persetujuan dari
pembimbing utama dan pembimbing pendamping lengkap dengan tanda dan tanggal
persetujuan (lihat Lampiran 2).
B. Bagian Utama
Bagian utama penelitian memuat Bab I, II, dan III, dari rencana skripsi yang akan
diteliti, meliputi: pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori atau dasar pemikiran
teoritis, hipotesis (jika ada), metodologi penelitian, dan jadwal penelitian.
BAB I. PENDAHULUAN
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 5
Pendahuluan memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, dan
kegunaan penelitian.
A. Latar Belakang Masalah Dalam latar belakang masalah penelitian, akan diuraikan fakta-fakta, pengalaman-
pengalaman si peneliti, hasil-hasil penelitan dari orang lain, atau teori-teori yang
melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti. Dengan uraian tersebut maka orang lain
diyakinkan bahwa masalah yang akan diajukan tersebut cukup penting untuk diteliti.
Singkatnya, latar belakang masalah memuat deskripsi mengapa perlu dilakukan penelitian.
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah berisi substansi dari masalah yang diteliti. Permasalahan
merupakan tahap awal yang sangat penting untuk pertama kali untuk melangkah dalam
suatu penelitian. Permasalahan harus dirumuskan secara jelas, yang tepat adalah
merumuskannya dalam bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih. Walaupun dapat
diwujudkan sebagai kalimat pernyataan (statement), tetapi sebaiknya permasalahan
dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Bentuk kalimat pertanyaan ini amat
berguna untuk mempertajam permasalahan dan memahami uraian-uraian berikutnya.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengandung uraian singkat dan jelas, tujuan yang hendak dicapai
dari penelitian. Tujuan penelitian tentunya berkaitan dengan masalah yang hendak diteliti.
Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati
(observable) dan dapat diukur (measureable).
D. Kegunaan Penelitian
Bagian ini memuat manfaat atau faedah yang dapat diperoleh dari hasil kajian untuk
menyelesaikan persoalan yang menyangkut kepentingan khalayak atau bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang
didapat dari peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan
dilakukan. Dalam penyajian ini, hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang diteliti
belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan.
A. Tinjauan Pustaka
Setelah merumuskan permasalahan, langkah berikutnya adalah menemukan pustaka
atau bacaan yang relevan dengan permasalahan penelitian. Tinjauan pustaka hendaknya
dilakukan secara selektif dengan urutan prioritas dari sumber yang terpenting sebagai
berikut:
1. artikel penelitian dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan secara berkala.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 6
2. laporan penelitian lepas yang berupa skripsi, tesis, disertasi atau laporan penelitian
yang lain
3. artikel ilmiah dalam jurnal kajian ilmiah yang diterbitkan secara berkala
4. artikel ilmiah lepas
5. buku teks
B. Landasan Teori Bagian ini merupakan rangkuman dari tinjauan pustaka dan dibuat dalam bentuk
poin-poin yang sistematis. Landasan teori digunakan oleh peneliti untuk memecahkan atau
menjawab pertanyaan penelitian dan mendasari hipotesis.
C. Hipotesis atau keterangan empirik Bagian ini berisi pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau
tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan, dan masih
harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis hendaknya dibuat dengan memperhatikan hal-
hal berikut:
1. Hipotesis dikemukakan dalam kalimat pernyataan, bukan kalimat tanya.
2. Hipotesis menyatakan hubungan atau perbedaan antara dua auat lebih variabel
3. Hipotesis harus dapat diuji
Catatan: pada penelitian eksploratif atau bersifat skrining hipotesis diganti dengan
keterangan empirik
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memuat uraian secara terperinci tentang populasi dan sampel, variabel,
bahan dan alat yang digunakan, jalannya penelitian, model atau teknik analisis data.
A. Populasi dan Sampel
Bagian ini memuat semua obyek yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan
sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang digunakan dalam penelitian. Sampel yang
digunakan diwajibkan representatif, yaitu dapat mencerminkan populasinya.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian memuat:
1. Identifikasi variabel utama yang memuat identifikasi dari semua variabel yang
diteliti langsung.
2. Klasifikasi variabel utama yang memuat pengelompokan variabel-variabel utama
sesuai dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Klasifikasi diperlukan untuk
menentukan alat pengambil data dan metode analisis data yang sesuai.
3. Definisi operasional variabel utama adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat
hal yang dapat diamati dan diperlukan bagi peneliti lain yang akan menguji
kembali penelitian ini. Kata “adalah” merupakan kunci dari definisi operasional.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 7
C. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian diuraikan spesifikasinya dan
sumbernya dengan selengkap-lengkapnya.
D. Jalannya penelitian, di dalamnya memuat uraian lengkap dan terperinci mengenai
langkah-langkah yang dilakukan pada waktu melaksanakan penelitian termasuk cara
mengumpulkan data beserta jenisnya, serta dilengkapi cara menganalisis hasil, baik secara
kimiawi, fisis, statis ataupun cara-cara lain.
E. Analisis hasil, mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil.
F. Jadwal penelitian
Jadwal penelitian skripsi harus mencakup tahap-tahap penelitian, perincian
kegiatan pada setiap tahap, dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.
Jadwal penelitian dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian. Contoh jadwal
penelitian pada Lampiran 6.
C. Bagian Akhir
1. Daftar pustaka Daftar Pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan skripsi dan disusun
ke bawah menurut abjad. Semua buku, majalah, hasil penelitian, terjemahan, karangan
surat kabar dan laporan yang diacu dalam bagian utama usulan skripsi ditulis dalam daftar
pustaka (lihat bagian H.2 halaman 33) . Sebaliknya semua daftar pustaka harus diacu pada
bagian utama usulan skripsi.
2. Lampiran (jika ada) Lampiran memuat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan
penelitian misalnya kuisioner dan hal-hal lain yang sifatnya melengkapi usulan penelitian.
Setiap lampiran harus diacu dalam uraian yang terkait. Apabila lampiran lebih dari tiga
buah perlu dibuat Daftar Lampiran. Contoh Daftar Lampiran pada Lampiran 11.
III. PEMBUATAN SKRIPSI
Skripsi terdiri atas tiga bagian yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
Bagian utama skripsi pada awalnya sama dengan bagian utama usulan skripsi, kemudian
ditambahkan hasil penelitian, analisis hasil, dan pembahasan, serta kesimpulan, sedangkan
bagian akhir skripsi pada bagian lampiran ditambah hasil penelitian secara lengkap dan
prosedur analisis yang digunakan secara lengkap.
A. Bagian Awal
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 8
Bagian awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan,
halaman persembahan (kalau ada), prakata, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar
lampiran, arti lambang dan singkatan (kalau ada), serta intisari dan abstract.
1. Halaman sampul depan (lihat Lampiran 3)
Halaman sampul depan terletak pada sampul depan penutup skripsi yang tebal ditulis
dengan warna emas di atas kertas berwarna biru tua serta pada bagian depan dari skripsi di
atas kertas berwarna putih.
a. Judul skripsi dibuat menarik, positif, singkat, spesifik, tetapi cukup jelas untuk
menggambarkan penelitian atau kegiatan yang dikerjakan. Judul sebaiknya tidak
lebih dari 12 kata (tidak termasuk kata sambung dan kata depan). Jarak antarbaris
judul skripsi satu spasi dan upayakan agar judul tidak melebihi tiga baris. Judul
skripsi tidak harus tepat benar dengan judul usulan skripsi karena dalam
pelaksanaan skripsi sangat mungkin timbul berbagai perubahan rencana dari
semula.
b. Lambang Universitas Setia Budi.
c. Nama mahasiswa yang mengajukan skripsi ditulis lengkap tidak boleh memakai
singkatan dan tanpa gelar kesarjanaan. NIM yang bersangkutan ditulis di bawah
namanya.
d. Instansi yang dituju adalah Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi.
e. Tahun penyelesaian skripsi adalah tahun ujian skripsi terakhir dan ditempatkan di
bawah kata Surakarta.
Punggung sampul skripsi diberi tulisan yang memuat nama mahasiswa, NIM, judul
skripsi, dan tahun skripsi diselesaikan.
2. Halaman judul (lihat Lampiran 4)
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan ditambah
maksud skripsi, yaitu untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana
Farmasi (S.Farm.) Program Studi S1-Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Setia
Budi. Halaman judul diketik di atas kertas putih dengan latar belakang lambang
Universitas Setia Budi.
3. Halaman pengesahan (lihat Lampiran 5)
Halaman pengesahan memuat judul skripsi, nama, NIM penyusun skripsi, dan tanda-
tangan pembimbing dan penguji, serta tanggal ujian skripsi.
4. Halaman persembahan (jika ada)
Halaman ini memuat kata-kata persembahan atau kata-kata mutiara dan dapat juga
memuat motto serta skripsi tersebut dipersembahkan untuk siapa saja, misalnya orang tua,
kakak, adik, dan sebagainya. Halaman ini bukan suatu keharusan.
5. Halaman pernyataan (lihat Lampiran 7)
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 9
Halaman ini berisi pernyataan penulis bahwa isi skripsi tidak merupakan jiplakan, juga
bukan dari menyadur karya orang lain.
6. Kata pengantar
Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud skripsi, penjelasan, dan
ucapan terima kasih. Kata pengantar tidak memuat hal-hal yang ilmiah, istilah “penulis”
diperkenankan khusus pada halaman ini.
7. Daftar isi (lihat Lampiran 8)
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi
skripsi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin melihat suatu bab atau subjudul.
Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman yang memuat daftar tabel, daftar
gambar, daftar lampiran, judul bab, subjudul, anak subjudul, daftar pustaka, dan lampiran.
Keterangan halaman yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam Daftar Isi. Kata
“Halaman” untuk menunjukkan nomor halaman diketik di pinggir halaman kanan yang
berakhir pada batas pinggir kanan, dua spasi di bawah kata “DAFTAR ISI”. Susunan
daftar isi menyusul dua spasi di bawahnya. Kemudian pengetikan antarbab dan
antarsubbab lain diantarai oleh dua spasi, sedangkan antaranakbab satu spasi. Judul bab
diketik dengan huruf kapital semua, tetapi untuk judul subbab hanya huruf pertama setiap
kata yang diketik huruf kapital, kecuali kata depan dan kata sambung.
8. Daftar gambar (lihat Lampiran 9)
Daftar gambar tidak selalu diperlukan, kecuali bila ada lebih dari dua gambar. Nomor
gambar diketik menggunakan angka Arab dan diketik tepat pada permulaan batas tepi kiri,
dua spasi di bawah kata “Halaman”. Keterangan “Gambar” tidak perlu ditulis dalam daftar
gambar. Judul diawali dengan huruf kapital. Judul yang memerlukan lebih dari satu baris
diketik dengan spasi satu. Antara judul diberi jarak dua spasi.
9. Daftar tabel (lihat Lampiran 10)
Jika dalam skripsi banyak terdapat tabel, maka perlu adanya daftar yang memuat urutan
judul tabel beserta dengan nomor halamannya. Tata cara penulisannya sama seperti daftar
gambar.
10. Daftar lampiran (lihat Lampiran 11)
Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat bila skripsi
dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan isinya ialah urutan judul lampiran dan
nomor halamannya. Lampiran dapat berupa tabel, gambar, atau teks dan semuanya disusun
dengan nomor urut sesuai dengan penyebutannya dalam tubuh tulisan. Tidak perlu ada
pembedaan antara tabel lampiran atau gambar lampiran. Tatacara pengetikan sama dengan
daftar tabel/gambar.
11. Arti lambang dan singkatan (lihat Lampiran 12)
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 10
Arti lambang dan singkatan adalah berupa daftar lambang dan singkatan yang
dipergunakan dalam skripsi disertai dengan arti dan satuannya bila dalam laporan
dipergunakan banyak lambang dan singkatan.
12. Intisari dan abstract (lihat Lampiran 13 dan 14)
Intisari ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia (intisari) dan bahasa Inggris
(abstract). Intisari merupakan uraian singkat tetapi lengkap tentang tujuan penelitian, cara,
dan hasil penelitian. Intisari umumnya terdiri dari 3 alinea, panjangnya tidak lebih dari 1
halaman atau kurang lebih 200 kata, dengan ketikan satu spasi. Alinea pertama memuat
latar belakang dan tujuan penelitian, alinea kedua memuat metodologi dan analisis, dan
alinea ketiga memuat hasil penelitian dan kesimpulan. Jangan menggunakan singkatan
pada bagian ini kecuali akan disebutkan sekurang-kurangnya satu kali lagi, misalkan
istilah infrared, ditulis dulu “infrared (IR)”, selanjutnya singkatan “IR”. Kata kunci berupa
kata yang dianggap paling spesifik dari topik penelitian. Identitas penulis, tahun penulisan,
dan judul dicantumkan pada bagian awal intisari.
B. Bagian Utama
Bagian utama skripsi mengandung beberapa bab yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka,
jalannya penelitian, hasil penelitian, pembahasan, serta kesimpulan dan saran.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Latar belakang skripsi memuat hal-hal yang merupakan latar belakang berkaitan
dengan permasalahan yang akan diteliti. Penjelasan yang diuraikan harus dapat
memberikan dasar-dasar yang kokoh mengapa skripsi ini dilakukan melalui penelitian-
penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan terhadap bahan yang akan diacu. Cara
penulisan sumber yang diacu seperti dijelaskan pada bagian H.1. (halaman 31). Peneliti
terdahulu yang disebutkan hanya nama keluarga dan tahun penerbitan, hal ini berbeda
dengan yang tertulis pada daftar pustaka (bagian H.2. halaman 33). Penjelasan diuraikan
mengenai alasan pemilihan judul mengapa dipandang “menarik”, penting dan perlu diteliti
serta belum pernah diteliti oleh peneliti terdahulu.
B. Perumusan masalah
Perumusan masalah berisi substansi dari masalah yang diteliti. Permasalahan
merupakan tahap awal yang sangat penting untuk pertama kali untuk melangkah dalam
suatu penelitian. Permasalahan harus dirumuskan secara jelas, yang tepat adalah
merumuskannya dalam bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih. Walaupun dapat
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 11
diwujudkan sebagai kalimat pernyataan (statement), tetapi sebaiknya permasalahan
dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Bentuk kalimat pertanyaan ini amat
berguna untuk mempertajam permasalahan dan memahami uraian-uraian berikutnya.
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian dikemukakan dengan menunjukkan tujuan yang hendak dicapai
dari penelitian.
D. Kegunaan penelitian
Bagian ini memuat manfaat atau faedah yang dapat diperoleh dari hasil kajian untuk
menyelesaikan persoalan yang menyangkut kepentingan khalayak atau bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kesalahan yang sering terjadi dalam Bab I:
1. Latar belakang kurang menekankan perlunya penelitian skripsi dilakukan dan dasar-
dasar yang mendukung alasan mengapa penelitian ini perlu dilakukan berdasarkan
hasil penelitian terdahulu (pustaka).
2. Permasalahan kurang terarah dan tidak didukung latar belakang. Permasalahan
terdapat minimal 2 variabel utama.
3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan (lihat
bagian H.1. halaman 31)
4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia yaitu subyek, predikat, dan
obyek. Seringkali terjadi kalimat diawali dengan kata kerja, kata hubung (sedang, dan,
dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan sebagainya), serta kata
depan (di, ke, dari).
5. Adanya penggunaan penomoran ganda, misalnya 1. untuk sistem penulisan, tetapi
timbul lagi 1. Agar menghindari hal tersebut perlu dibedakan antara sistem penulisan
dengan penomoran angka (1,2,3, dan seterusnya, lihat contoh halaman 21 pada anak
subjudul).
Contoh:
Permasalahan adalah:
Pertama, apakah formulasi tablet deksametason dengan bahan pengikat amilum
memiliki kekerasan dan waktu hancur yang sama dengan formulasi menggunakan
bahan pengikat getah salak pondoh?
Kedua, apakah getah salak pondoh sebagai bahan pengikat tablet deksametason
lebih efektif ditambahkan pada granulasi atau proses kompresi?
(Juga dalam hipotesis dan kesimpulan serta kalimat-kalimat yang diambil dari buku
acuan dihindarkan menggunakan penomoran).
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 12
6. Penulisan bahasa asing termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (istilah resep dan
nama lain tumbuhan atau hewan) seringkali tidak ditulis dengan huruf miring.
Contoh:
Bukan Staphylococcus aureus tetapi Staphylococcus aureus atau Staphylococcus
aureus.
Bukan penelitian Food and Drug Administration (FDA), tetapi hasil penelitian Food
and Drug Administration (FDA).
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka memuat penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan
yang akan diteliti, khususnya difokuskan kepada permasalahan. Sebaiknya tinjauan
pustaka disusun menurut permasalahan yang dikemukakan. Hasil dari tinjauan pustaka
tersebut dirangkum dalam landasan teori dan dikemukakan sebagai kesimpulan sementara
yang dikenal dengan hipotesis yang nantinya akan diuji kebenarannya dalam penelitian
tersebut, termasuk pembahasan yang diikuti dengan kesimpulan untuk menerima atau
menolak hipotesis dengan dukungan data-data hasil penelitian.
A. Tinjauan Pustaka Bagian ini merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah
didapat dari peneliti terdahulu yang berkaitan dengan skripsi. Cara penulisan acuan tetap
berpedoman seperti contoh H.1. (halaman 31). Perlu pembuktian bahwa permasalahan
yang diteliti belum terjawab atau terpecahkan secara memuaskan. Sumber yang digunakan
semuanya dicantumkan dan diacu dalam daftar pustaka.
B. Landasan teori Landasan teori merupakan rangkuman dari tinjauan pustaka dan dibuat dalam
bentuk poin-poin yang sistematis.
C. Hipotesis (jika ada)
Hipotesis berisi pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau
tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang telah
dikemukakan pada Bab I dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis yang baik
hendaklah merupakan pernyataan pertautan antara dua variabel atau lebih, dinyatakan
dalam bentuk kalimat deklaratif atau pernyataan, dirumuskan secara jelas dan padat dan
hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya dimungkinkan mengumpulkan data guna menguji
kebenaran hipotesis tersebut.
Catatan: untuk penelitian eksploratif tidak ada landasan teori dan hipotesis tetapi
berupa keterangan empiris
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 13
D. Kerangka Pikir Penelitian
Bagian ini berupa bagan yang mendiskripsikan tentang pola pikir penelitian ditinjau
dari pemaparan secara teoritis pentingnya penelitian ini
Kesalahan yang sering terjadi dalam Bab II:
1. Sistematika penulisan kurang terarah, yaitu tinjauan pustaka seharusnya dimulai dari
yang paling luas, kemudian semakin menyempit sampai pada pokok masalahnya.
2. Permasalahan dan hipotesis tidak terdapat kesejajaran, artinya hipotesis seringkali
tidak merupakan jawaban sementara permasalahan.
3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan (lihat
bagian H.1. halaman 31)
4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia yaitu subyek, predikat, dan
obyek. Seringkali terjadi kalimat diawali dengan kata kerja, kata hubung (sedangkan,
dan, dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan sebagainya), serta
kata depan (di, ke, dari).
5. Penulisan bahasa asing, termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (Istilah resep dan
nama Latin tanaman atau hewan) seringkali tidak ditulis dengan huruf miring.
BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini memuat uraian secara terperinci tentang populasi dan sampel, variabel
penelitian, bahan dan alat yang digunakan, jalannya penelitian, dan analisis data.
A. Populasi dan sampel
Populasi adalah semua obyek yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel
adalah sebagian kecil dari populasi yang digunakan dalam penelitian. Sampel yang
digunakan diwajibkan representatif, yaitu dapat mencerminkan populasinya. Pengambilan
sampel dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain metode rambang (random
sampling), bertingkat (stratified sampling), dan rambang proporsional (proportional
random); penjelasan lebih terperinci dikemukakan oleh Suryabrata (1997) halaman 81-84.
Parameter yang dapat dianggap mencerminkan representativitas sampel adalah variabilitas
populasi, besar sampel, teknik pengambilan sampel (sampling), dan kecermatan
memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.
B. Variabel penelitian
Variabel penelitian memuat:
1. Identifikasi variabel utama memuat identifikasi dari semua variabel yang diteliti
langsung.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 14
2. Klasifikasi variabel utama memuat pengelompokan variabel-variabel utama sesuai
dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Klasifikasi diperlukan untuk
menentukan alat pengambil data dan metode analisis data yang sesuai.
Variabel menurut fungsinya dalam penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan
pola hubungan sebab-akibat menjadi variabel tergantung di satu pihak dan
variabel bebas, moderator, kendali, dan rambang di lain pihak.
Variabel bebas adalah variabel yang sengaja diubah-ubah untuk dipelajari
pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Variabel moderator adalah variabel
yang kemungkinan mempengaruhi variabel tergantung tetapi tidak diutamakan
diteliti. Variabel kendali merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
tergantung, sehingga perlu dinetralisir atau ditetapkan kualifikasinya agar hasil
yang didapatkan tidak tersebar dan dapat diulang oleh peneliti lain secara tepat.
Variabel rambang adalah variabel yang pengaruhnya terhadap variabel tergantung
tidak menimbulkan perbedaan yang berarti, sehingga dapat diabaikan.
Kondisi dan keadaan variabel tergantung yang terjadi merupakan akibat dari
perlakuan variabel bebas, moderator, kendali, dan rambang. Hubungan sebab
akibat tersebut merupakan variabel intervening.
Contoh variabel dikemukakan oleh Suryabrata (1997) pada halaman 74-75
sebagai berikut:
Sebab Hubungan Akibat
Gambar 1. Bagan variabel penelitian (Suryabrata, 1997) 3. Definisi operasional variabel utama adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat
hal yang dapat diamati dan diperlukan bagi peneliti lain yang akan menguji
kembali penelitian ini. Kata “adalah ‘ merupakan kunci dari definisi operasional.
Contoh 1:
Minyak atsiri temulawak adalah minyak atsiri yang dihasilkan dari proses
hidrodestilasi irisan rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb)
Variabel bebas
Variabel moderator
Variabel kendali
Variabel rambang
Variabel
Intervening
Variabel
Tergantung
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 15
kering yang dipanen pada bulan Januari 1997 dari kabupaten Kulon Progo
DIY.
Contoh 2:
Kekerasan tablet adalah tekanan yang diperlukan untuk memecahkan sebuah
tablet yang diukur dengan alat uji kekerasan Stokes Moasato.
C. Bahan dan alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian diuraikan spesifikasinya dan
sumbernya dengan selengkap-lengkapnya. Penelitian di laboratorium harus disebutkan
asal, cara penyiapan, sifat fisis, dan susunan kimia bahan yang akan diteliti. Hal ini perlu
dikemukakan agar peneliti lain yang ingin menguji ulang penelitian tersebut tidak salah
langkah.
D. Jalannya penelitian
Bagian ini memuat uraian lengkap dan terperinci mengenai langkah-langkah yang
dilakukan pada waktu melaksanakan penelitian termasuk cara mengumpulkan data beserta
jenisnya, serta dilengkapi cara menganalisis hasil, baik secara kimiawi, fisis, statis,
ataupun cara-cara lain. Kegiatan yang ditulis sesuai dengan urutan pengoperasiannya
dengan menggunakan kalimat pasif dan bukan kalimat perintah. Pernyataan “timbang daun
sesudah dikeringkan” sebaiknya ditulis “daun dikeringkan lalu ditimbang”.
Kesulitan-kesulitan yang timbul selama penelitian dan cara pemecahannya perlu
disebutkan agar didapatkan hasil yang sama apabila dilakukan penelitian ulang.
E. Analisis hasil Bagian ini mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil.
Kesalahan yang sering terjadi pada Bab III:
1. Klasifikasi variabel utama kurang jelas, sehingga antara variabel bebas, kendali,
moderator, rambang, intervening, dan variabel tergantung tidak jelas perbedaannya.
2. Metode penelitian yang tertulis sering tidak jelas untuk memecahkan masalah yang
mana atau sering tercampur aduk.
3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan.
4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia, yaitu subyek, predikat, dan
obyek. Seringkali terjadi kalimat diawali dengan kata kerja, kata hubung (sedangkan,
dan, dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan sebagainya), serta
kata depan (di, ke, dari)
5. Penulisan bahasa asing termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (istilah resep dan
nama Latin tumbuhan atau hewan), seringkali tidak ditulis dengan huruf miring.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 16
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat tentang hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang
sifatnya terpadu. Hasil penelitian sedapat-dapatnya disajikan dalam bentuk tabel, gambar,
grafik, foto atau bentuk lain yang dapat dibuktikan secara ilmiah dan ditempatkan sedekat-
dekatnya dengan teks yang mengacu tabel atau gambar yang bersangkutan. Hasil yang
diperoleh ditafsirkan dengan memperhatikan dan menyesuaikannya dengan
masalah/hipotesis yang diungkapkan dalam Pendahuluan.
Ada kalanya hasil penelitian digabungkan dengan pembahasan menjadi satu.
Pemisahan atau penggabungan kedua bagian ini sangat bergantung pada keadaan data dan
kedalaman pembahasan. Bila kedua bagian ini digabung, pembaca sulit membedakan
mana hasil pekerjaan peneliti dan mana hasil dari pemayaran pustaka. Keuntungan
penyajian hasil secara terpisah aialah format akan lebih rapi dan pembaca dipersilakan
mengambil simpulan terlebih dahulu untuk kemudian membandingkannya dengan
simpulan penulis.
Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoritik, baik secara
kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Pembahasan merupakan tempat penulis
mengemukakan pendapat dan argumentasi secara bebas, tetapi singkat dan logis. Pendapat
orang lain yang telah diringkas dalam Pendahuluan (atau Tinjauan Pustaka) tidak perlu
diulang, tetapi diacu seperlunya saja. Dengan tidak meringkas lagi hasil penelitian dalam
Pembahasan, penulis harus mengulas apakah hasil memenuhi tujuan penelitian. Kecuali
itu, sebaiknya penulis juga menghubungkan hasil penelitiannya dengan pengamatan atau
hasil penelitian terdahulu dengan jalan menunjukkan persamaan dan membahas
perbedaannya. Tidak pada tempatnya jika penulis menuliskan kembali prosedur penelitian
pada bab ini, sebab prosedur penelitian pasti sudah ditulis pada bab sebelumnya.
Penjelasan juga harus diberikan jika diperoleh hasil yang menyimpang dari perkiraan
awal.
Bobot suatu penelitian sangat tergantung pada bab ini, antara lain dengan bentuk
komentar atau penjelasan yang tetap terfokuskan pada permasalahan, kemampuan peneliti
dalam mengaitkan antara Bab I, Bab II, Bab III, dengan data-data penelitian yang telah
diperoleh.
Kesalahan yang sering terjadi dalam Bab IV:
1. Hasil penelitian tidak menjelaskan secara terperinci dan sistematis permasalahan.
2. Pembahasan tidak mengaitkan antara Bab I, Bab II, dan Bab III dengan hasil
penelitian, tetapi seringkali pembahasan hanya menjabarkan kembali (mengulang
penjelasan) hasil penelitian atau hanya menerangkan kembali tinjauan pustaka.
3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 17
4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia yaitu subyek, predikat, dan
obyek. Seringkali terjadi kalimat dengan diawali dengan kata kerja, kata hubung
(sedangkan, dan, dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan
sebagainya), serta kata depan (di, ke, dari).
5. Penulisan bahasa asing, termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (istilah resep dan
nama Latin tanaman dan hewan), seringkali tidak ditulis dengan huruf miring.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran harus dinyatakan secara terpisah (masing-masing merupakan
subjudul tersendiri).
A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan yang singkat tetapi tegas dan tetap dijabarkan
dari hasil penelitian dan pembahasan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan data-
data pendukungnya.
Contoh:
Permasalahan: apakah minyak atsiri temulawak memiliki efek antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus?
Hipotesis: minyak atsiri temulawak memiliki efek antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus.
Kesimpulan: minyak atsiri temulawak memiliki efek antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus yang ditunjukkan dengan adanya daerah jernih yang
tidak ditumbuhi bakteri dengan diameter 12,7 mm dan berbeda nyata secara
statistik terhadap blanko pelarut.
B. Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis yang ditujukan
kepada peneliti lain yang ingin melanjutkan dan mengembangkan penelitian yang sudah
diselesaikan. Saran merupakan persoalan yang belum tuntas yang berkaitan dengan
permasalahan yang belum tuntas.
Contoh:
Permasalahan: apakah rimpang temulawak memiliki efek antibakteri ?
Saran: 1. Perlu dilakukan perbandingan efek antibakteri dari minyak atsiri,
kurkumin dan komponen lain dalam rimpang temulawak terhadap
Staphylococcus aureus.
2. Perlu dilakukan penelitian efek antibakteri minyak atsiri rimpang
temulawak terhadap bakteri patogen lain.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 18
Kesalahan yang sering terjadi pada Bab V:
1. Kesimpulan yang tidak hanya menjawab permasalahan, tetapi mengulang pustaka lagi.
Kesimpulan seharusnya hanya berisi pernyataan / statement yang dilakukan oleh hasil
penelitian dan hasil statistik yang diharapkan.
2. Saran tidak berorientasi pada permasalahan yang lebih luas dan belum diteliti.
C. Bagian Akhir
Bagian akhir dari skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran.
A. Daftar pustaka
Buku, majalah, hasil penelitian, terjemahan, karangan surat kabar, dan laporan
penelitian yang diacu dalam skripsi semuanya ditulis dalam daftar pustaka. Semua bahan
acuan yang tertulis dalam daftar pustaka harus dipergunakan dalam bagian utama skripsi
dan sebaliknya semua sumber yang terdapat dalam bagian utama skripsi harus terdapat
dalam daftar putaka. Halaman harus disebutkan, kecuali menggunakan semua halaman
buku yang diacu. Contoh daftar pustaka dapat dilihat pada bagian H.2. (halaman 33)
B. Lampiran
Lampiran dipergunakan untuk menempatkan data atau keterangan lain yang
berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama skripsi. Lampiran
biasanya memuat kompilasi data, peta, hasil perhitungan, gambar, daftar, dan lain-lain
yang bersifat melengkapi skripsi.
Kesalahan yang sering terjadi pada Bagian Akhir Skripsi:
1. Daftar pustaka tidak disusun berdasarkan ketentuan yang berlaku.
2. Sumber-sumber yang diacu dalam bagian utama skripsi ada yang tidak disebutkan
dalam daftar pustaka dan sebaliknya sumber dalam daftar pustaka ada yang tidak
digunakan dalam bagian utama skripsi.
3. Data-data penimbangan dan hasil penelitian secara lengkap (mendetail) sering tidak
diikutsertakan dalam lampiran.
4. Penyusunan lampiran seringkali tidak sesuai dengan urutan kerja atau hasil penelitian.
IV. TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
A. Bahan dan Ukuran
1. Naskah
Naskah dibuat di atas kertas HVS 70 g/m2 berwarna putih dan pengetikannya tidak
bolak-balik. Ukuran naskah adalah ukuran kwarto (21 x 28 cm), diketik dan dijilid rapi.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 19
2. Sampul
Sampul depan skripsi dibuat tebal berwarna biru tua dan diisi dengan:
a. Judul skripsi
b. Lambang Universitas Setia Budi
c. Nama dan NIM pembuat skripsi
d. Nama Fakultas dan Universitas
e. Tahun skripsi diselesaikan
Punggung sampul skripsi diberi tulisan yang memuat nama mahasiswa, NIM,
judul skripsi, dan tahun skripsi diselesaikan. Tulisan pada sampul dicetak dengan tinta
emas.
B. Jumlah Skripsi
Jumlah Skripsi yang diserahkan masing-masing 1 (satu) buah ke Fakultas Farmasi,
yaitu untuk bagian akademik, perpustakaan, dosen pembimbing, penguji (bila minta), dan
pribadi masing-masing.
C. Pengetikan
Tata cara pengetikan skripsi menyangkut hal-hal mengenai jenis huruf penulisan
bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, dan letak simetris.
1. Jenis huruf
a. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran font 12 dan untuk seluruh
naskah digunakan jenis huruf yang sama.
b. Huruf kapital
1). Huruf pertama awal kalimat.
2). Huruf pertama pada judul jurnal dan setiap kata dalam judul buku, kecuali
kata tugas: dan, yang, untuk, di, ke, dari, terhadap, sebagai, tetapi,
berdasarkan, dalam, antara, melalui, secara yang tidak pada posisi awal.
3). Nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, bulan, lembaga, takson makhluk di
atas genus.
4). Nama geografi, tetapi untuk nama geografi yang digunakan sebagai jenis
seperti pisang ambon dan gula jawa atau sebagai bentuk dasar kata turunan
seperti mengindonesiakan.
5). Penulisan nama orang pada hukum dalil, uji, teori, metode. Untuk proses atau
uji yang tidak diikuti nama orang ditulis huruf kecil. Jika penamaan tersebut
akan disingkat, maka singkatannya huruf kapital misal metode imunodifusi
ganda (MIG), rancangan acak lengkap (RAL), dll.
c. Huruf miring (dalam tulisan tangan atau ketikan dengan mesin ketik, huruf atau
kata yang dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.)
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 20
1). Kata dan ungkapan asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa: ad
hoc, et al., in vitro.
2). Tetapan atau peubah yang tidak diketahui dalam matematika, misal x, y, l..
3). Judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam tubuh tulisan.
4). Nama ilmiah genus, spesies, varietas, dan forma makhluk, tetapi nama ilmiah
takson di atas tingkat genus tidak ditulis dengan huruf miring.
b. Lambang dan tanda-tanda yang tidak diketik ditulis dengan menggunakan tinta
hitam (tulisan tangan).
2. Jarak baris
Jarak antara dua baris yang berurutan adalah 1,5 spasi. Jarak satu spasi
dipergunakan dalam intisari, kutipan langsung, judul tabel/gambar yang lebih dari satu
baris, dan daftar pustaka
3. Batas tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas sebagai berikut:
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm
4. Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat dalam halaman naskah harus diisi penuh, artinya
pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri atas ke batas tepi kanan atas sampai batas tepi
kanan bawah. Ruangan pada halaman naskah diusahakan jangan sampai ada yang
terbuang, kecuali kalau akan memulai bab baru, serta hal-hal yang khusus.
Penulisan Hasil dan Pembahasan
Penulisan cara kerja ditulis dengan no pada metode penelitian
Contoh
Pada metode
3.1 penentuan titik lebur
Pada pembahasan
Hasil dari 3.1 adalah .................
a. Alinea baru dimulai pada 1 tab dari batas tepi kiri pengetikan.
b. Judul bab harus ditulis tebal dengan huruf besar (huruf kapital) semua dan diatur
agar letaknya simetris terhadap tepi kiri dan kanan batas pengetikan. Jarak judul
bab dari tepi atas kertas adalah 4 cm tanpa diberi tanda titik.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 21
c. Subjudul ditulis tebal dan rata kiri. Semua kata dimulai dengan huruf besar,
kecuali kata penghubung dan kata depan, dan tanpa diakhiri titik. Kalimat
pertama sesudah subjudul dimulai dengan alinea baru.
Sub Judul diberi nomor dengan angka arab sesuai dengan bab.
Contoh:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Sintesis
3.2.1a Sintesis ester. Sintesis dilakukan dengan berdasarkan dengan
..................................................................................................................
3.2.1b Sintesis asam. Sintesis dilakukan dengan...............
d. Anak subjudul ditulis tebal dan diketik mulai dari batas tepi kiri pengetikan dan
tanpa diberi titik. Huruf besar hanya digunakan pada permulaan anak subjudul.
Kalimat pertama sesudah anak subjudul dimulai dengan alinea baru.
e. Subanak subjudul diketik tebal dan ditulis mulai dari 1,25 cm dari batas tepi kiri
pengetikan serta diberi titik. Huruf besar hanya digunakan pada permulaan
subanak subjudul. Kalimat pertama yang menyusul kemudian diketik terus di
belakangnya dalam satu baris tetapi tidak diketik tebal.
Contoh tata letak:
Judul: BAB IV
JALANNYA PENELITIAN
Subjudul:
B. Analisis Data
Menurut data yang dikumpulkan…………………………………
………………………………………………………………………………………
Anak subjudul:
2. Uji antibakteri kandungan utama minyak kemukus
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 22
Prosedur uji antibakteri kandungan utama minyak kemukus ………………
………………………………………………………………………………………..
Subanak subjudul:
2.1. Pengujian dengan bakteri gram positif. Hasil uji daya antibakteri
kandungan utama …………………………………………….……………………
5. Penulisan bilangan dan satuan a. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti
dalam perincian dan pemaparan.
Contoh: Perkembangan bunga diamati 5 hari sekali.
Responden yang digunakan pada penelitian ini TNI 5, PNS 10 dan
petani 20 orang.
b. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu susunan
diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata,
tidak terdapat lagi di awal kalimat.
Lima puluh lima responden wanita dan 10 responden pria diwawancarai dalam
studi itu.
c. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan titik.
Contoh: …………….. berat telur 50,50 g
Konsentrasi larutan 0,5 ; 0,75 ; 0,1 M
d. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa diberi titik.
Contoh: mg, g, kg, kal.
6. Penulisan tanda baca
Tanda baca digunakan sesuai dengan kaidah yang terdapat dalam buku “Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”. Beberapa penggunaannya
yaitu:
a. Tanda koma. Tanda koma dipakai untuk:
1). memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian, misalnya:
Bagian-bagian utama spektrofotometer yaitu sumber radiasi,
monokromator, sel absorpsi, detektor, dan alat pencatat.
2). memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata tetapi atau melainkan, misalnya:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 23
Fruktosa dapat digunakan sebagi sumber karbon, tetapi efektifitasnya
lebih rendah daripada sukrosa dan glukosa
3). mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi, misalnya:
Sambiloto, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran, dapat
digunakan sebagai obat.
b. Tanda titik dua. Tanda titik dua dipakai untuk:
1). mengakhiri akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau
pemerian, misalnya :
Daun sirih merah diketahui memiliki enam golongan senyawa metabolit
sekunder: flavonoid, alkaloid, saponin, polifenol, tanin, dan minyak
atsiri.
Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perincian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan, misalnya:
Daun sirih merah diketahui memiliki senyawa flavonoid, alkaloid,
saponin, polifenol, tanin, dan minyak atsiri.
2). memisahkan kata yang memerlukan pemerian, misalnya:
Dunia : Fungi
Filum : Zygomycota
Kelas : Zygomycetes
7. Penulisan nama bahan kimia atau yang lain
a. Nama lazim bahan kimia ditulis dengan huruf kecil dan nama obat ditulis
menurut The Merck Index atau Farmakope Indonesia, misalnya tolbutamida,
kloramfenikol, morfina, asam sulfat, asam nitrat, dsb.
Nama konfigurasi atau rotasi yang mendahului nama senyawa dituliskan dengan tanda
hubung, misalnya d, l, dan dl atau (+), (-), dan (); D, L, dan DL (konfigurasi karbohidrat
dan asam amino ditulis kapital kecil); dan R dan S. Misalnya: (pH, Ka, Kb, Kins , b. ) d-6-hidoksitriptofan (+)-6-hidroksitriptofan DL-alanina (1R,3R,5s)-[(1S)-sec-
butoksi]-3-kloro-5-nitrosikloheksana
Huruf miring digunakan untuk lambang unsur yang berfungsi sebagai penunjuk
lokasi ikatan dalam nama kimia: O-metiltirosina, S-benzil-N-ftaloilsisteina.
Awalan lain yang perlu ditulis miring ialah cis-, E-, m-, meso-, meta-, n-, o-, orto-,
para-, sec-, tert-, dan Z-.
c. Penulisan nama daerah selalu dalam huruf romawi dan huruf kecil. Penulisan
nama dunia, kelas, ordo, dan famili pada nama ilmiah organisme menggunakan
huruf romawi dan huruf awalnya ditulis kapital. Khusus nama famili dan genus
suatu virus diawali dengan huruf kapital dan dicetak miring. Nama ilmiah untuk
tumbuhan dan hewan terdiri dari nama genus yang diawali dengan huruf kapital
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 24
dan nama spesies yang diawali dengan huruf kecil (dicetak miring) dan diikuti
singkatan nama orang yang pertama kali menggunakan nama ilmiah tersebut dan
diakui (tidak dicetak miring) serta jika ada dituliskan nama subspesies, varietas,
forma, dan subforma.
Contoh:
Herpesviridae Coronavirus
Abrus precatorius L. Andropogon ternatus subsp. macrothrix
Saxifraga aizoon var izoon subvar brevifolia forma multicaulis subforma
surculosa
8. Penomoran yang terlalu sering hendaknya dihindari, sebaiknya dibuat kalimat yang
yang dapat menghubungkan perincian yang ada secara berurutan.
Contoh yang tidak baik:
Pengaruh naiknya temperatur udara disebabkan: a. Lapisan ozon yang semakin
berkurang, b. Pencemaran lingkungan yang semakin banyak, c. Kegiatan dari pusat
bumi yang meningkat.
Contoh yang baik:
Pengaruh naiknya temperatur udara disebabkan karena lapisan ozon yang semakin
berkurang, pencemaran lingkungan yang semakin banyak, dan kegiatan dari pusat
bumi yang meningkat.
D. Penomoran
Penomoran yang perlu diperhatikan adalah pada penomoran halaman, tabel,
gambar dan persamaan.
1. Halaman
a. Bagian awal usulan penelitian/skripsi, mulai dari judul halaman sampai intisari,
diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil yang diletakkan di tengah-
tengah antara batas kiri dan kanan pengetikan dan berjarak 1,5 cm di atas tepi
bawah kertas.
b. Bagian utama dan bagian akhir mulai dari bab I sampai ke halaman terakhir dari
lampiran, memakai angka Arab sebagai nomor halaman yang diletakkan di
sebelah kanan atas, kecuali kalau ada judul bab, judul daftar pustaka, dan judul
lampiran pada halaman tersebut, maka nomor halaman yang ditulis di sebelah
tengah bawah. Nomor halaman diketik pada jarak 3 cm dari tepi kanan kertas dan
1,5 dari tepi atas.
2. Tabel
Tabel-tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (contoh: Tabel 3)
3. Gambar
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 25
Gambar-gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (contoh: Gambar 6).
4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk persamaan (rumus) matematika, reaksi kimia,
dan lain-lain (kalau ada) diberi nomor dengan angka Arab yang ditulis di dalam
kurung dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan pengetikan tanpa diakhiri titik.
Contoh:
CaSO4 + K2CO3 CaCO3 + K2SO4 (3)
5. Judul, subjudul dan anak subjudul
Judul tiap bab ditulis dengan angka Romawi (misalnya Bab I, Bab II).
Subjudul ditulis dengan huruf besar (misalnya A, B, C)
Anak subjudul ditulis ditulis dengan angka (misalnya 1, 2, 3)
Subanak subjudul ditulis dengan 2 angka yang dipisah dengan titik (misalnya 1.2.,
3.2., 4.4.).
E. Analisis Hasil Pengukuran
Hasil penelitian harus ditulis dalam bentuk kuantitatif untuk memperoleh analisis
data, misalnya:
1. Kekerasan suatu tablet tidak hanya disebutkan sangat keras, cukup keras atau kurang
keras, tetapi harus ditulis dalam angka berapa tekanan yang diperlukan untuk
menghancurkan suatu tablet.
2. Daya antibakteri suatu obat atau simplisia disebutkan diameter hambatnya atau kadar
hambat minimal (MIC).
3. Kadar minyak atsiri dalam simplisia ditentukan berapa volume minyak atsiri pada
setiap gram simplisia (ml/g).
4. Homogenitas sediaan farmasi (tablet, salep, serbuk, suppositoria, emulsi, suspensi,
larutan, dsb) harus dianalisis dengan metode analisis kuantitatif, bukan sekedar
pengamatan visual saja.
Jumlah data yang dibutuhkan untuk masing-masing percobaan tergantung jenis
percobaan yang dilakukan. Percobaan yang menyangkut organisme hidup dengan koreksi
biologis yang tinggi paling sedikit menggunakan replikasi lima kali (misalnya
mikrobiologis, kandungan zat aktif dalam simplisia nabati dan bioteknologi dalam
organisme hidup), sedangkan percobaan kimia farmasi, farmasetika, dan formulasi
sediaan farmasi yang tidak berhubungan dengan organisme hidup (misalnya sintesis,
analisis kualitatif, dan analisis sediaan farmasi) paling sedikit menggunakan replikasi tiga
kali dengan catatan ketiga data tidak memiliki penyimpangan yang berarti.
Hasil penelitian yang berupa data-data kuantitatif dari perbandingan variabel perlu
dianalisis untuk menentukan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 26
1. Apakah data-data yang didapat terdapat kesalahan atau penyimpangan dari nilai rata-
ratanya.
2. Apakah di antara data-data antara dua variabel yang berbeda terdapat perbedaan yang
bermakna secara statistik atau tidak.
F. Tabel dan Gambar
1. Tabel
Tabel terdiri atas lima bagian utama, yaitu judul tabel, kepala baris, kepala kolom,
medan informasi, dan catatan kaki tabel.
a. Nomor tabel diikuti dengan judul tabel ditempatkan secara simetris di atas tabel
tanpa diberi tanda titik dengan ukuran font 10, bold, berjarak 1 (satu) spasi jika
lebih dari satu baris. Jika judul lebih dari satu baris, baris kedua dimulai tepat di
bawah huruf pertama judul.
b. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan judul tabel: merupakan
frase (bukan kalimat) pernyataan tentang tabel dan gambar secara ringkas,
memberikan informasi singkat yang dapat dipahami oleh pembaca tanpa harus
membaca tubuh tulisan, menyatakan kunci-kunci informasi saja, dan merupakan
frase yang berdiri sendiri dan dapat menerangkan arti tabel. Judul tabel seperti
“Hasil pengukuran kadar gula darah mencit yang diberi perlakuan” sangat tidak
memadai. Judul yang lebih baik, misalnya:
“Tabel 1. Hasil pengukuran kadar gula darah mencit selama 4 jam pengamatan
sesudah diberi beberapa dosis ekstrak binahong secara per oral”
c. Tabel dapat dimulai dari tepi kiri atau tengah halaman. Tabel pendek dan lebar
lebih baik daripada tabel panjang dan kurus. Garis pemisah yang penting hanya
tiga dengan arah mendatar, dan garis bantu selebihnya harus dibuat seperlunya
saja. Garis bantu yang tegak dapat dihilangkan dengan menyusun kolom dan jarak
antarkolom secara hati-hati. Satuan dapat ditulis pada kepala kolom atau kepala
baris.
d. Tabel adakalanya memerlukan catatan kaki dan atau keterangan yang dapat berupa
informasi tentang keterbatasan yang ada pada data, data bersifat nyata secara
statistika, dan hasil penelitian orang lain. Catatan kaki juga dapat untuk
menjelaskan singkatan yang digunakan pada tabel. Petunjuk catatan kaki bianya
berupa lambang seperti *, †, ‡, dll. Jika catatan kaki untuk menyatakan sumber
data yaitu dengan menuliskan nama penulis dan tahun, maka tidak perlu diberi
petunjuk catatan kaki. Jika data yang disajikan sudah dimodifikasi atau sudah
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 27
diolah, maka digunakan kata “menurut” atau “diolah dari” atau “diadaptasi dari”,
lalu diikuti nama penulis dan tahun.
e. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali pada tabel yang panjang (lebih dari satu
halaman), sehingga tidak mungkin diletakkan dalam satu halaman. Pada halaman
lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul. Kalau tabel
lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat memanjang kertas,
maka pada bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri atas. Tabel yang lebih
dari dua halaman atau yang harus dilipat ditempatkan pada lampiran.
Format tabel adalah sebagai berikut.
Tabel nomor Judul tabel
Kepala kolom Kepala kolom Kepala kolom
Kepala baris
Kepala baris
Catatan kaki-tabel (ditulis dengan ukuran font 10)
Contoh pembuatan tabel: Tabel 1. Pengaruh suhu simpan dan putresina terhadap kekerasan dan kandungan gula buah pisang ambon
Perlakuan Hari ke-
0 7 14
Kekerasan buah
(mm/50g/10 dtk)
Suhu simpan
150C 10,20 a 13,40 a 11,83 a 280C 10,64 a 14, 22a 88,43 b
Putresina
Putresina 11,07 a 13,23 a 21,19 a
Tanpa putresina 10,76 a 14,40 a 41,82 b
Gula (%)
Suhu simpan 150C 0,38 a 0,56 a 0,73 a
280C 0,55 a 1,82 a 14,41 b
Putresina
Putresina 0,53 a 0,87 a 6,98 a Tanpa putresina 0,40 a 1,52 a 6,91 a
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 28
Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %
(DMRT)
Tabel 2. Rata-rata dan simpangan baku beberapa sifat fisis dan kimia tanah dari 78 contoh tanah di Kebun
Percobaan Ciheuleut
Sifat Rata-rata Simpangan baku
Pasir (%) 47,66 23,81
Lempung (%) 21,80 11,94
Liat (%) 30,72 18,09
C-organik (%) 0,61 0,57
Rapatan isi (mg m3) 1,43 0,16
KTK (mek 100 g-1 tanah)‡ 18,08 17,09
KAT pada KL (g g-1) 23,62 10,80 ‡ Banyaknya 70 contoh tanah; KTK: kapasitas tukar kation,
KAT: kadar air tanah, KL: kapasitas lapang
f. Tabel dirujuk sekurang-kurangnya satu kali dalam tubuh tulisan, sehingga tabel
harus diletakkan sedekat-dekatnya dengan teks. Perujukan dinyatakan di dalam
paragraf sebelum tabel atau gambar dan diawali dengan huruf kapital diikuti
nomor tabel. Contohnya:
… seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
… mendekati bentuk sigmoid (Gambar 5).
… meningkat dengan pesat (Tabel 3).
Perujukan yang tidak disertai dengan keterangan perlu dihindari. Misalnya:
“Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3”
atau “ Hasilnya disajikan pada Tabel 3”
Pernyataan yang lebih baik ialah
“Tabel 3 menunjukkan bahwa kacang hijau lebih banyak memancarkan spektrum
biru daripada kacang tanah”.
2. Gambar
a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris dibawah gambar
dan diakhiri dengan titik dengan ukuran font 10, bold, berjarak 1 (satu) spasi jika
lebih dari satu baris. Jika judul lebih dari satu baris, baris kedua dimulai tepat di
bawah huruf pertama judul.
c. Tata cara pembuatan judul dan perujukan gambar sama seperti tabel.
d. Judul gambar tidak perlu dimulai dengan frase yang menjelaskan jenis gambar,
misalnya “Grafik …” atau “Gambar …”
e. Gambar tidak boleh dipenggal karena alasan apapun.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 29
f. Keterangan gambar ditulis pada tempat-tempat yang kosong dalam di dalam
halaman yang ada gambarnya tersebut, jangan pada halaman lain dan diketik
ukuran 10, tidak tebal, jarak 1 (satu) spasi jika lebih dari satu baris. Lambang
gambar juga dapat ditulis pada judul gambar (lihat Gambar 1).
g. Bila gambar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar
harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
h. Ukuran gambar diusahakan agar wajar.
i. Penyajian informasi skala pada foto sangat perlu diperhatikan. Caranya dengan
meletakkan penggaris atau petunjuk lainnya yang ukurannya sudah umum
diketahui di dekat contoh atau objek foto.
j. Letak gambar diatur supaya simetris.
b
a
Gambar 8 Spektrum absorpsi dari parasetamol (a) dan salisilamida (b).
G. Bahasa
1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar sesuai
dengan kaidah bahasa yang menggunakan ejaan yang disempurnakan.
2. Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat lengkap (terdapat subyek dan
predikat) atau supaya lebih sempurna dapat ditambah dengan obyek dan predikat.
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan kata ganti orang pertama, orang kedua, dan
ketiga (saya, aku, kami, mereka, engkau, dan lain-lain). Kalimat yang dibuat
berbentuk kalimat berita (kalimat positif).
Khusus pada bagian prakata, kata “saya” diganti dengan “penulis”.
3. Istilah
a. Istilah yang digunakan adalah istilah bahasa Indonesia atau yang sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
b. Istilah asing dipergunakan apabila istilah tersebut sukar atau tidak dapat
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan istilah tersebut penting
dipergunakan dalam penelitian. Penulisan istilah asing tersebut harus dicetak
miring.
Ab
sorb
an
s
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 30
c. Kata majemuk yang merupakan gabungan bentuk bebas dan bentuk terikat ditulis
serangkai, misalnya antarbangsa, antihuruhara, hipertensi, inframerah, ultraviolet,
kontraindikasi, nonpolar, subbab, inkonvensinal, semipolar, kooperatif,
bikarbonat, dsb.
d. Kata majemuk yang diberi awalan dan akhiran ditulis serangkai, misalnya
penyalahgunaan, disalahgunakan, perkembangbiakan.; sedangkan kata majemuk
yang hanya diberi awalan saja atau akhiran saja ditulis serangkai dengan kata
yang langsung mengikuti atau mendahuluinya, misalnya berkembang biak.
e. Huruf f dan v jangan diganti dengan p, misalnya aktif (bukan aktip), aktivitas
(bukan aktifitas).
f. Konsonan kembar dalam bahasa Indonesia tidak ada, misalnya klasifikasi (bukan
klassifikasi), efektif (bukan effektif), tetapi ada massa di samping masa yang
mempunyai perbedaan makna.
g. Huruf y tetap y jika lafalnya y, misalnya yen, yuan; y menjadi i jika lafalnya I,
misalnya hipokotil (bukan hypokotil), analisis (bukan analysis).
h. Huruf x hanya dipakai di awal kalimat, di tempat lain ks, misalnya xilem (bukan
ksilem), taksonomi (bukan taxonomi), kompleks (bukan komplex atau
komplek).Huruf h pada gugus gh, kh, rh, th dihilangkan, sedangkan huruf ph
menjadi f dan ch menjadi k, misalnya kromatografi (bukan khromatographi),
ritme (bukan rhitme); metode (bukan methode atau metoda); morfologi (bukan
morphologi atau morpologi).
i. –ic menjadi –ik, sedangkan –ics menjadi –ik, -ika, misalnya analgesic menjadi
analgesik, electronic menjadi elektronik; electronics menjadi elektronika,
mechanics menjadi mekanika.
j. Beberapa kata sulit yang sering ditulis salah karena penulis tidak mengetahui
bentuk bakunya yaitu kualitas (bukan kwalitas), jadwal (bukan jadual), sintesis
(bukan sintesa), atmosfer (bukan atmosfir), varietas (bukan varitas), autoklaf
(bukan otoklaf), hemoglobin (bukan haemoglobin), fluoresensi (bukan
fluorescenci), apotek (bukan apotik).
k. Beberapa kata tidak baku yang sering digunakan, misalnya:
Bentuk tidak baku Bentuk baku
terdiri dari terdiri atas
tergantung pada bergantung pada
berdasarkan kepada berdasarkan pada
bertujuan untuk bertujuan X
antara x dengan y antara x dan y
dibanding … dibandingkan dengan
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 31
walau atau meskipun …, tetapi…. walau atau meskipun …, …. (tanpa
tetapi)
beberapa sampel-sampel beberapa sampel
banyak unsur-unsur banyak unsur
disebabkan karena disebabkan oleh
agar supaya agar atau supaya
dalam rangka untuk dalam rangka…atau untuk …
setelah … kemudian … setelah …
… baik … ataupun … … baik … maupun …
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Kata penghubung (sehingga, dan, sedangkan, karena, dan sebagainya) tidak boleh
diletakkan di depan kalimat.
b. Kata depan (di, ke, dari, dan sebagainya) tidak boleh digunakan di depan subyek.
c. Awalan “di” dan “ke” harus dibedakan dengan kata depan “di” dan “ke”. Awalan
“di” berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif, sedangkan “ke” berfungsi untuk
membentuk kata bilangan dan kata benda. Penulisan awalan “di” dan “ke” harus
selalu disambung dengan kata di belakangnya (contoh dipetik, ditimbang, kedua,
dan sebagainya).
d. Kata depan “di” dan “ke” berfungsi untuk menyatakan tempat dan penulisannya
selalu dipisah dari kata di belakangnya (contoh: di depan, di atas, di antara, ke
pasar, ke muka, di antaranya, di samping itu, di dalam, dan sebagainya, kecuali
kepada dan daripada).
H. Kepustakaan
Pustaka yang digunakan sebaiknya adalah sumber acuan dari pustaka primer yang
dapat dipertanggungjawabkan seperti jurnal, monograf, dan tulisan asli lainnya, sedangkan
buku ajar berupa diktat kuliah, textbook, dan penuntun praktikum harus dihindari.
1. Pengacuan pustaka
Setiap sistem pengacuan pustaka harus digunakan secara taat asas dalam tubuh tulisan,
tabel, dan gambar, kemudian disenaraikan pada akhir tulisan atau bab dengan judul
“Daftar Pustaka”. Nama pengarang yang diacu pada tubuh tulisan hanyalah nama keluarga
atau nama akhir pengarang yang diikuti tahun publikasinya. Cara penulisannya ialah
sebagai berikut:
Penggunaan sterilisator autoklaf dapat mempengaruhi pertumbuhan kalus
(Supraptopo 1979). atau
Supraptopo (1979) mengemukakan bahwa penggunaan sterilisator autoklaf dapat
mempengaruhi pertumbuhan kalus.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 32
Contoh senarai nama pengarang dan pengacuan pustaka. Tabel 3. Contoh senarai nama pengarang dan pengacuan pustaka
Senarai nama pengarang Pengacuan dalam tubuh tulisan
Suwanto A. 1997
Suwanto A. 1998a.
Suwanto A. 1998b.
Suwanto A. 1999
Suwanto H. 1999
Suwanto A, Fardiaz S. 1983
Suwanto A, Kaplan S, 1989a
Suwanto A, Kaplan S, 1989b
Suwanto A, Suwanto H. 1999
Suwanto A, Friska H, Sudirman I. 1996
Suwanto (1997) atau (Suwanto 1997)
Suwanto (1998a) atau (Suwanto 1998a)
Suwanto (1998b) atau (Suwanto 1998b)
Suwanto A (1999) atau
(Suwanto A 1999)
Suwanto H (1999) atau
(Suwanto H 1999)
Suwanto dan Fardiaz (1983) atau
(Suwanto & Fardiaz 1983)
Suwanto dan Kaplan (1989a) atau
(Suwanto & Kaplan 1989a)
Suwanto dan Kaplan (1989b) atau
(Suwanto & Kaplan 1989b)
Suwanto A dan Suwanto H (1999) atau
(Suwanto A & Suwanto H 1999)
Suwanto et al. (1996) atau
(Suwanto et al. 1996)
a. Satu pengarang
1). Jika pengarang yang sama menulis pada tahun yang berbeda, maka tahun yang
satu dengan yang berikutnya dipisahkan oleh koma dan spasi, misalnya
Suwanto (1997, 2000) ... atau … (Suwanto 1997, 2000)
2). Jika pengarang yang sama menulis pada tahun sama, maka dilakukan
penambahan huruf “a” untuk yang pertama, “b” untuk yang kedua, dan
seterusnya setelah tahun, misalnya Suwanto (1998a, 1998b) … atau … Suwanto
(1998a, 1998b). Penambahan huruf “a”, “b”, dan seterusnya perlu didasarkan
pada urutan waktu publikasi yang biasanya ditentukan dari volume dan nomor
jurnal atau dari urutan nomor halaman jika bukan berasal dari jurnal yang sama.
3). Jika pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama, nama inisial disertakan untuk membedakan bahwa sumbernya
berbeda, misalnya Suwanto A (1999) dan Suwanto H (1999) … atau …
(Suwanto A 1999; Suwanto H 1999).
b. Dua pengarang
1). Jika dua pengarang berbeda menulis bersama, maka contoh penulisannya
yaitu Suwanto dan Fardiaz (1983) … atau … (Suwanto & Fardiaz 1983).
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 33
Perhatikan bahwa kata “dan” digunakan dalam suatu kalimat tubuh tulisan dan
jangan menggantinya dengan “&”, kecuali pada sumber acuan dalam tanda
kurung.
2). Jika dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama menulis bersama,
pengacuan dituliskan mengikuti pola menambahkan nama inisialnya, misalnya
Suwanto A dan Suwanto H (1999) … atau … (Suwanto A & Suwanto H 1999).
Perhatikan bahwa dalam daftar pustaka kata “dan” tidak dicantumkan (lihat
Tabel 3)
c. Tiga pengarang atau lebih
Jika nama pengarang terdiri dari tiga orang atau lebih, hanya nama keluarga atau
nama akhir pengarang pertama saja yang ditulis dan diikuti kata “et al” dan jangan
diganti “dkk” (lihat Tabel 3)
d. Pengacuan ganda
Jika dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda diacu sekaligus, maka penulisan
pengacuannya didasarkan pada urutan tahun penerbitannya, misalnya … (Suwanto &
Kaplan 1990; Suhartono et al 1994; Tjahjadi et al 1994; Rosana et al 1995).
e. Lembaga sebagai pengarang
Nama lembaga yang diacu sebagai pengarang sebaiknya ditulis dengan bentuk
singkatan. Misalnya untuk mengacu tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat
Statistik ditulis BPS (1999) … atau … (BPS 1999), sedangkan dalam daftar pustaka
ditulis sebagai [BPS].
f. Tulisan tanpa nama pengarang
Sebaiknya acuan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan dan
daftar pustaka dituliskan dengan nama lembaga yang menerbitkannya. Acuan tanpa
pengarang ada pula yang dituliskan sebagai Anonim (1990) … atau … (Anonim 1990)
dan dalam daftar pustaka ditulis [Anonim], namun sebaiknya penggunaan kata Anonim
ini dihindari.
g. Pustaka sekunder
Jika artikel belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan diacu dari suatu sumber
(pustaka sekunder), nama pengarang dan tahun terbit aslinya ditulis dan dipisahkan
dengan tanda koma dan spasi dengan kata “diacu dalam” yang diikuti nama pengarang
dan tahun pustaka sekunder, misalnya (Powell 1958, diacu dalam Forbes 1972) … atau
… (Powell 1958, diacu dalam Forbes 1972). Kedua artikel ini harus dicantumkan di
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 34
daftar pustaka. Pengacuan terhadap pustaka yang tidak pernah dibaca sendiri sangat
tidak dianjurkan.
2. Penyusunan daftar pustaka
Pustaka yang diacu dalam tubuh tulisan saja yang dimuat dalam daftar pustaka,
sehingga sumber acuan yang ada dalam daftar pustaka harus ada di dalam tubuh tulisan.
Urutan pustaka dalam daftar pustaka didasarkan pada abjad awal nama keluarga atau nama
akhir pengarang pertama. Jika dua atau lebih pustaka memiliki nama keluarga yang sama
persis, maka urutannya didasarkan pada tahun terbitnya.
Nama pengarang yang dituliskan merupakan nama keluarga atau nama akhir
pengarang yang diikuti inisial nama pertama dan nama tengah tanpa tanda baca. Nama
keluarga umumnya terletak di belakang suatu nama, tetapi ada perkecualian seperti nama
Arab, India, Vietnam, dan Cina (lihat Tabel 4). Pengacuan nama lembaga yang berperan
sebagai pengarang ditulis dengan singkatan nama lembaga dan diikuti nama lembaga
ditulis lengkap, misalnya [Faperta IPB] Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Tabel 4. Variasi ragam penulisan nama keluarga pengarang
Nama pengarang berdasarkan Negara
Nama pengarang Penulisan kepustakaan
Nama keluarga pengarang dengan satu
nama keluarga
Constantine J.
Alexopoulus
Alexopoulus CJ
Nama Indonesia dengan nama keluarga Andi Hakim Nasoetion
Agustin Wydia Gunawan
Nasoetion AH
Gunawan AW
Nama Indonesia diikuti nama suami Yayah Koswara Koswara Y
Nama Indonesia terdiri atas satu kata Soekarno Soekarno
Nama Indonesia terdiri atas lebih dari
satu kata
Ani Mardiastuti Mardiastuti A
Nama Jepang dan Korea Hirko Yakamoto Yakamoto H
Nama pangkat kekeluargaan atau nama
keluarga majemuk
John Doc Sr
H. Vanden-Brink
Doc JSr
Vanden-Brink H
Nama Vietnam selalu diawali dengan nama keluarga
Nguyen Van Thuan Ngo Van Hai
Nguyen VT Ngo VH
Nama Perancis dengan kata de, de la, des, du, le, la, les
A de Bary V du Bary
J le Beau
Bary A de Bary V du
Beau J le
Nama Belanda: kata seperti de, van, van den, van der, serta von pada nama Jerman, do pada nama Brazil
Kees de Vries A van der Haar
Vries K de Haar A van der
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 35
ditempatkan pada unsur terakhir nama
Kata Abdul, Abdoul, Abdel, Abu, Aboul, dan Ibn pada nama Arab dinilai
sebagai bagian nama keluarga
Hassan Fahmy Khalil Ali Abdel Aziz
Ali Ibn Saud
Khalil HF Abdel-Aziz A
Ibn Saud A
Kata Sen dan Das pada nama India digabung dengan nama keluarga
BC Sen Gupta AD Das Gupta
Sen Gupta BC Das Gupta AD
Nama Cina tradisional selalu dimulai dengan nama keluarga, namun akhir-
akhir ini ada nama keluarga yang ditulis menyertai nama kecilnya yang ditulis dengan tanda hubung. Bahkan
ada kecenderungan penulis Cina menggunakan nama barat sebagai
nama kecil diikuti nama keluarga
Go Ban Hong (tradisional)
Kwik Kian Gie (tradisional) Tjia May On
(tradisionnal) Siu-Ting Chang
Michael Chang
Go BH
Kwik KG Tjia M
Chang ST
Chang M
Nama Myanmar biasanya hanya satu
kata, tetapi dapat pula didahului bentuk penghormatan U
U Thant Thant U
a. Jurnal Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama jurnal nomor volume(nomor
terbitan bila ada):halaman. Ketentuan lain:
1). Jika pengarang lebih dari lima orang ditulis satu pengarang lalu et al 2). Judul artikel jurnal diketik huruf kapital hanya pada huruf awal saja. Huruf kapital
digunakan hanya pada kasus tertentu, misal singkatan baku (seperti DNA, pH, dll) dan nama takson mengikuti tata nama ilmiah. Huruf kapital juga digunakan untuk awal kata yang di dalam kalimat selalu ditulis dalam huruf kapital, misal dalam bahasa Jerman pada semua kata benda.
Insertion und Assemblierung von Proteinen des Antennenpigment-Komplexes von Rhodobacter capsulatus im in vitro System
Judul artikel yang disertai dengan subjudul ditulis judul utama diakhiri tanda titik dua dan diikuti anak judul yang diawali dengan huruf kecil.
Avian leukimia virus OK 10: analysis of its myc oncgene by molecular cloning
3). Nama jurnal ditulis miring. Nama yang terdiri dari satu kata tidak disingkat, namun umumnya nama jurnal ditulis dalam bentuk singkatannya yang dirujuk dari World List of Scientific Periodicals (http://library.cabtech.edu/reference/abbreviations).
4). Nomor terbitan tidak perlu dicantumkan bila penomoran halaman berkesinambungan dalam satu volume, misalnya Hayati volume 7 nomor 3 halaman 91-95 ditulis Hayati 7:91-95, bukan hayati 7(3):91-95
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 36
5). Suplemen merupakan terbitan khusus atau sisipan dari suatu volume jurnal. Artikel acuan yang berasal dari nomor tambahan yang terdapat dalam terbitan berkala ditunjukkan oleh suatu keterangan, missal Supl 1 untuk Suplemen atau Supplement nomor 1; Ed Khusus 5
Contoh penulisan jurnal: 1). Pengarang satu orang
Johnson MW. 1987. Parasitization of Liriomyza spp (Diptera: Agromyzidae) infesting commercial watermelon plantings in Hawaii. J Econ Entomol 80:56-60, 62.
2). Pengarang 2-5 orang Runtunuwu SD, Hartana A, Suharsono, Sinaga MS. 2000. Penanda molekuler sifat
ketahanan kelapa terhadap Phyphthora penyebab gugur buah. Hayati 7:101-105.
3). Pengarang lebih dari lima orang Wilkinson MJ et al. 2000. A direct regional scale estimate of transgene movement
from genetically modified oilseed rape to its wild progenitors. Mol Ecol 9:983-991.
4). Pengarang merupakan organisasi [SSCCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical Physiology,
Committee on Enzymes. 1976. Recommended method for the determination
f γ-glutamyltransferase in blood. Scand J Clin Lab Invest 36:119-125.
5). Artikel tanpa pengarang
[Anonim]. 1976. Epidemiology for primary health care. Int J Epidemiol 5:224-
225.
6). Setiap nomor terbitan dimulai dengan halaman bernomor satu
Eliel EL. 1976. Stereochemistry since LeBel and van’t Hoff: Chemistry 49(3):8-
13.
7). Terbitan sebagai suplemen, sisipan, edisi khusus
Magni F, Rossoni G, Berti F. 1988. BN-52021 protects guinea-pig from heart
anaphylaxis. Pharm Res Commun 20 Supl 5:75-78.
Rifai MA. 1992. Penggodokan peneliti taksonomi tumbuhan siap pakai.
Floribunda 1 Sisipan 3: 22-24.
8). Judul artikel diterjemahkan dalam bahasa Inggris
Irsan C, Sosromarsono S, Buchori D, Triwidodo H. 1998. [Aphids (Homoptera:
Aphididae) on solanaceae plants in West Java.] [dalam bahasa Indonesia].
Bul HPT 10(2):1-4.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 37
b. Buku
Nama pengarang [atau editor]. Tahun. Judul buku. Tempat terbit: Nama penerbit.
1). Buku dengan pengarang
Gunawan AW. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar Swadaya.
2). Buku dengan editor
Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. 1990. The Pharmacological
Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York: Pergamon. hlm 60-65.
3). Buku dengan lembaga atau organisasi
[FMIPA IPB] Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian
Bogor.1996. Katalog Program sarjana FMIPA IPB. Bogor: FMIPA IPB.
4). Buku terjemahan tanpa editor
Pelczar MJJr, Chan ECS. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Volume ke-
1,2.Hadioetomo RS, Imas T, Angka SL, penerjemah; Jakarta:UI Pr.
Terjemahan dari: Elements of Microbiology.
5). Buku terjemahan dengan editor
Luzikov VN. 1985. Mitochondrial Biogenesis and Breakdown. Galkin AV,
penerjemah; Roodyn DB, editor. New York: Consultanst Bureau.
Terjemahan dari: Reguliatsiia Formirovaniia Mitokhondrii.
6). Buku berseri dengan judul volume sama
Wijayakusuma MH, Dalimartha S. Wirian AS. 1998. Tanaman Berkhasiat Obat di
Indonesia. Volume ke-1. Jakarta: Pustaka Kartini.
7). Buku berseri dengan judul volume berbeda
Cajori F. 1929. A History of Mathematical Notations. Volume ke-2, Notation
mainly in Higher Mathematics. Chicago: Open Court.
8). Bab atau bagian dari buku dengan pengarang berbeda-beda dan disertai editor
Kuret JA, Murad F. 1990. Adenohypophyseal hormones and related substances.
Di dalam: Gilman Ag, Rall TW, Nies AS, editor. The Pharmacological
Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York: Pergamon. hlm 1334-1360.
c. Prosiding
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Di dalam: Nama editor, editor. Judul
publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; Tempat pertemuan,
tanggal pertemuan. Tempat terbit: Nama penerbit. Halaman artikel.
Meyer B, Hermans K. 1985. Formaldehyde release from pressed wood products. Di
dalam: Turoski V, editor. Formaldehyde: Analytial Chemistry and Toxicology.
Proceedings of the Symposium at the 187th; St Louis, 8-13 Apr 1984. Washington:
American Chemical Society. hlm 101-116.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 38
d. Abstrak
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul abstrak [abstrak]. Di dalam: Nama editor, editor.
Judul publikasi atau nama konferensi; Tempat, Waktu konferensi. Tempat terbit:
Nama penerbit. Halaman. Nomor abstrak.
Mendea MF, Manon-Espaillat R, Lanska DJ, Eurstine TH. 1989. Epilepsy and suicide
attempts [abstrak]. Di dalam: American Academy f Neurology 41st Annual Meeting
Program; Chicag, 13-19 Apr 1989. Cleveland (OH): Edgell Communicatins. hlm
295. Abstr no PP369.
Rahayu WP, Fardiaz, Darusman LK. 2002. Aktivitas dan produksi komponen
antimikroba dari rimpang lengkuas [abstrak]. Di dalam: Achmadi SS et al, editor.
Ringkasan Penelitian Hibah Bersaing. Jakarta: Ditjen Dikti, Depdiknas.
e. Karya tulis ilmiah, skripsi, tesis, disertasi
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul [jenis publikasi]. Tempat institusi: Nama institusi
tempat tersedianya KTI/skripsi/tesis/disertasi.
Natalia M. 2007. deteksi kurkuminoid dalam kalus temulawak (Curcuma xanthorrhiza,
roxb) hasil kultur in vitro setelah perlakuan hormon naphtalena acetic acid
[Skripsi]. Surakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi.
f. Surat kabar
Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar: Nomor halaman
(nomor kolom).
Budiarso IT. 24 Des 1995. Suami mandul dan menurun keperkasaannya akibat
pencemaran mikotoksin dan pestisida? Kompas: 11 (6-8).
g. Internet
Kemajuan teknologi yang berkembang begitu pesat menyebabkan orang dengan
mudah mengaksers informasi melalui internet, tetapi kemudahan ini jangan
disalahgunakan untuk memperoleh informasi tanpa memperhatikan otoritas keilmuan
dan kepakaran orang atau lembaga penyedia informasi tersebut. Hati-hati dalam akses
melalui internet karena tidak semua keterangan pada semua situs web dapat
dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah dan tidak semua situs permanen. Forum diskusi
elektronik (chatting) tidak dapat digunakan sebagai sumber acuan.
1). Artikel dari publikasi elektronik
Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul artikel. Nama jurnal Volume (nomor):
halaman. [tipe media]. Ketersediaan. [Tanggal, bulan, dan tahun akses]
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 39
Adsavakulchai S, Baimai V, Prachyabrued W, Gore PJ, Lertlum S. 1998.
Morphometric study using wing image analysis for identification of
Bactrocera dorsalis complex. WWW J Biol 3(5).
http://epress.com/w3jbio/vol3/Adsavakulchai/index.html [17 Mar 1999].
2). Abstrak dari jurnal ilmiah
Darmadi AAK, Hartana A, Mogea JP. 2002. Perbungaan salak bali. Hayati 9:6.
http:/bima.ipb.ac.id/jurnal/hayati [9 Apr 2003].
3). Abstrak dari pertemuan ilmiah
Hansen L. 1999. Non-target effects of corn pollen on the Monarch butterfly.
http://www.ent.iastate.edu/entsoc/ncb99/prog/abs/D81.html. [21 Agu
2003].
V. PEDOMAN PEMBUATAN MAKALAH
UNTUK SEMINAR SKRIPSI
A. Sifat Makalah
Makalah adalah tulisan ilmiah yang merupakan tingkasan skripsi. Panjang tulisan
maksimal 15 halaman termasuk lampiran (ukuran kertas 21 x 28 cm), diketik dengan
huruf Times New Rowman ukuran 12 dengan jarak 1,5 spasi, kecuali abstak dengan jarak
1 spasi.
B. Urutan Materi Makalah
1. Judul
Judul makalah desrtai dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris.
2. Nama penulis/peneliti
Nama penulis/peneliti ditulis semua (mahasiswa dan dosen pembimbing dan/atau
pembimbing pendamping) tanpa gelar akademik.
3. Abstrak
Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tidak lebih dari 200 kata.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 40
4. Kata kunci (keywords)
Kata kunci dibuat dalam bahasa Inggris sebanyak empat sampai lima buah kata.
5. Pendahuluan
Pendahuluan berisi permasalahan yang perlu dicari pemecahannya (latar belakang) dan
tinjauan pustaka yang mengandung uraian singkat dan sistematis tentang keterangan-
keterangan yang ada keitannya dan menunjang tulisan itu. Sumber keterangan
ditunjukkan dengan menuliskan nama akhir penulis dan tahun penerbitan. Panjang
pendahuluan tidak lebih dari dua halaman. Landasan teori sebaiknya hanya memuat inti-
inti permasalahan.
6. Cara penelitian
Cara penelitian memuat uraian tentang cara menjalankan penelitian, yang mencakup
bahan atau materi, alat, jalan penelitian dan analisis hasil.
7. Hasil dan pembahasan
Hasil dan pembahasan berisi hasil penelitian yang diperoleh (dalam bentuk tabel,
grafik, atau foto), kemudian diberi pembahasan atau penjelasan ilmiah secara kualitatif
dan kuantitatif.
8. Kesimpulan dan saran
Bagian ini memuat kesimpulan yang diperoleh dan saran yang diajukan.
9. Ucapan terima kasih
Ucapan terima kasih ditujukan kepada pihak yang memberi bantuan, diusahakan
supaya singkat. Ucapan terima kasih yang ditujukan kepada perseorangan maka gelar
akademik yang bersangkutan supaya dicantumkan.
10. Daftar pustaka
11. Lampiran
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 41
Lampiran 1. Contoh halaman judul usulan skripsi
PENGEMBANGAN METODE ANALISIS KUANTITATIF METAMPIRON
SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DAN
APLIKASINYA PADA SEDIAAN FARMASI
Proposal Penelitian
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 42
Diajukan oleh:
Ni Nyoman Trisna Yudhani
B.3.98.0100
Kepada
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
Agustus 2010
Lampiran 2. Contoh halaman pengesahan proposal penelitian
PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN
Sesuai dengan hasil seminar Pra Proposal Penelitian, maka telah dilakukan perbaikan pada aspek
substansial, metodologik dan tata cara penulisan proposal penelititan.
Atas dasar hal tersebut, maka PraProposal
Dengan judul :
PENGEMBANGAN METODE ANALISIS KUANTITATIF METAMPIRON
SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DAN
APLIKASINYA PADA SEDIAAN FARMASI
yang disusun oleh peserta program :
Nama : Ni Nyoman Trisna Yudhani
NIM : B.3.98.0100
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 43
Disyahkan sebagai Proposal Penelitian
Yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan penelitian lapangan,
Sebagai bahan penyusunan skripsi
Surakarta, 10 Agustus 2010
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
…………………………………. ……….. ……………….
Lampiran 3. Contoh halaman sampul depan skripsi
PENGARUH RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica, Val.)
TERHADAP BAKTERI USUS SECARA in vitro
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 44
Oleh:
Sutanti Siti Aminah
B.3.98.0050
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2010
Lampiran 4. Contoh halaman judul skripsi
PENGARUH RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica, Val.)
TERHADAP BAKTERI USUS SECARA in vitro
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai
derajat Sarjana Farmasi (S.F)
Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi
Oleh :
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 45
Sutanti Siti Aminah
B.3.98.0050
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2010
Lampiran 5. Contoh halaman pengesahan sripsi
PENGESAHAN SKRIPSI
berjudul
PENGARUH RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica, Val.)
TERHADAP BAKTERI USUS SECARA in vitro
Oleh :
Sutanti Siti Aminah
B.2.98.060
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi
Pada tanggal : 10 Agustus 2010
Mengetahui ,
Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi
Dekan,
……………………..
Pembimbing,
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 46
………………………….
Pembimbing Pendamping,
.……………………….
Penguji :
1. …………………………. ………………………..
2. …………………………. ………………………..
3. ………………………… ……………………….
4. ………………………… ………………………..
Lampiran 6. Contoh jadwal penelitian
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
No Jernis Kegiatan Tahun 2010 Tahun 2010
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1. Studi Pustaka
2. Persiapan Penelitian
a. Determinasi Tanaman
b.Pengeringan dan
Penyerbukan Simplisia
c. Soxhletasi
d. Maserasi
3. Penelitian Laboratrium
a. Identifikasi kandungan
b. Orientasi Penelitian
4. Pengumpulan dan analisis
data
5. Penyusunan Laporan
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 47
Contoh 7. Contoh halaman pernyataan
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya
sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila skipsi ini merupakan jiplakan dari penelitian/karya ilmiah/skripsi
orang lain, maka saya siap menerima sanksi, baik secara akademis maupun hukum.
Surakarta,……….
Tanda tangan
Susanti Siti Aminah
Contoh 8. Contoh daftar isi
DAFTAR ISI
Halaman
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 48
HALAMAN JUDUL……………………………………………….. i
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………… xi
DAFTAR TABEL………………………………………………….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………… xiv
INTISARI………………………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………………. 1
B. Konteks Permasalahan …………………………….. 6
C. Tujuan Penelitian ………………………………….. 7
D. Keguanaan Penelitian ……………………………... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………….. 9
A. Tanaman Kunyit …………………………………… 9
1. Sistematika tumbuhan…………………………... 9
2. Nama lain ……………………….. …. ………... 9
3. Morfologi tanaman ……………………………... 10
4. Kegunaan ………………………………………... 10
5. Kandungan kimia rimpang kunyit…………….. 11
B. Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif………….… 13
C. Bakteri Enterik……………………….. ………….… 26
D. Landasan Teori……………………… ……………. 31
E. Hipotesis……………………………………………. 32
BAB III METODE PENELITIAN………………………………. 33
A. Populasi dan Sampel ………………………………. 33
B. Variabel Penelitian …………………….………….. 33
1. Identifikasi variabel utama…………………….. 33
2. Klasifikasi variabel utama……………………... 34
3. Definisi operasional variabel utama…………… 35
C. Bahan dan Alat……………………….. …………...... 36
1. Bahan………………………………. ………….. 36
2. Alat…………………………………………….. 37
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 49
D. Metode Percobaan …………………………………. 37
1. Determinasi Tanaman dan Identifikasi Rimpang
Kunyit …………………………………………. 37
2. Pengambilan Bahan…………………………….. 38
3. Pembuatan Perasan Rimpang Kunyit Segar …… 38
4. Pembuatan Serbuk Rimpang Kunyit………….. 39
5. Pembuatan Perasan Rimpang Kunyit Kering….. 39
6. Pembuatan Maserat Rimpang Kunyit…………. 39
7. Pengujian Antibakteri Rimpang Kunyit……… 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…. ……. 42
A. Determinasi Tanaman dan Identifikasi Rimpang
Kunyit …………………………………………….. 42
1. Hasil determinasi tanaman kunyit…………. 42
2. Hasil identifikasi rimpang kunyit…………… 43
B. Hasil Pembuatan Perasan dan Maserat Rimpang
Kunyit ……………………………………………… 43
1. Hasil perasan rimpang kunyit segar…………. 44
2. Hasil pembuatan serbuk rimpang kunyit……. 44
3. Hasil pembuatan perasan rimpang kunyit kering dan maserat
rimpang kunyit dalam etanol 95%…… 45
C. Hasil Pengujian Antibakteri Rimpang Kunyit….. 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………. 56
A. Kesimpulan …………………………………….. 56
B. Saran……………………………………………. 57
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 60
LAMPIRAN………………………………………………………. 63
Lampiran 9. Contoh daftar gambar
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Struktur kimia senyawa yang terkandung dalam rimpang kunyit
(Curcuma domestica, Val.)………………………………………..… 12
2. Skema pembungkusan bakteri Gram positif dan Gram negatif
menurut Ingraham dkk. (Jawetz dkk, 1986)………………….. 14
3. Model Susunan membram dalam, peptidoglikan dan membran
luar dari bakteri Gram negatif (Lay dan Hastowo, 1992)……. . 16
4. Model membran sel bakteri menurut Singer dan Nicholson
(Jawetz dkk., 1986)……………………………………………. 19
5. Protein integral dan protein perifer dalam membram sel bakteri
(Schlegel, 1994)………………………………………………. 19
6. Peptidoglikan utuh dari E. coli hipotesis dari Ghuysen (Stanier
dkk.,1984)…………………………………………………….. 21
7. Skema struktur Lipopolosakarida (LPS) dari pembungkus sel Gram negatif
…………………………………………………………. 21
8. Diagram kerja pembuatan sediaan galenis dan pengujian daya antibakteri
rimpang kunyit…………………………………….. 23
9. Foto hasil uji daya antibakteri maserat (A) dan Ekstrak (B)
rimpang kunyit terhadap bakteri uji Escherichia coli ………….. 41
10. Foto hasil uji daya antibakteri maserat (A) dan Ekstrak (B)
rimpang kunyit terhadap bakteri uji Yersinia enterocolitica…... 47
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 51
Lampiran 10. Contoh daftar tabel
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Prosentasi bobot kering terhadap bobot basah rimpang kunyit…….. 44
2. Diameter luas daerah hambatan rata-rata rimpang kunyit
terhadap bakteri Escherichia coli………………………………………. 46
3. Diameter luas daerah hambatan rata-rata rimpang kunyit
terhadap bakteri Yersinia enterocolitica……………….……………… 48
4. Diameter luas daerah hambatan rata-rata rimpang kunyit terhadap
bakteri Shigella flexneri…………………………………………… 50
5. Diameter luas daerah hambatan rata-rata rimpnag kunyit terhadap
bakteri Vibrio nonoglutinable………………..……………………….. 52
Lampiran 11. Contoh daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Hasil determinasi tanaman kunyit (Curcuma domestica, Val).. 41
2. Foto tanaman kunyit (Curcuma domestica, Val)…………….. 61
3. Perhitungan dosis pengujian daya antibakteri rimpang kunyit 65
4. Diameter luas daerah hambatan rimpang kunyit terhadap
bakteri uji Escherichia coli…………………………………… 66
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 52
5. Analisis statistik satu jalan diameter luas daerah hambatan
rimpang kunyit terhadap bakteri uji Escherichia coli………… 67
6. Diameter luas daerah hambatan rimpang kunyit terhadap
bakteri uji Yersinia enterocolitica…………………………………. 70
7. Analisis statistik satu jalan diameter luas daerah hambatan
rimpang kunyit terhadap bakteri uji Yersinia enterocolitica…… 71
Lampiran 12. Contoh daftar singkatan
ATCH Adenokortikotropin
CGH Chorinic gondotropin hormone
NAD Nikotinamid adenin dinukleotida
Lampiran 13. Contoh intisari skripsi
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 53
INTISARI
MAGRIFOH, L., 2001, FORMULASI TABLET LEPAS LAMBAT TEOFILIN
DENGAN PENAMBAHAN MATRIKS METHOCEL K4M SECARA
EKSTRAGRANULAR, SKRIPSI, FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS
SETIA BUDI, SURAKARTA.
Tablet lepas lambat merupakan sediaan yang dapat melepaskan kandungan
obatnya secara bertahap. Methocel K4M merupakan hidroksipropil metilselulosa
(HPMC) yaitu turunan selulosa yang dapat membentuk gel dan bahan ini dapat
digunakan sebagai matriks dalam sediaan lepas lambat. Dalam penelitian ini,
teofilin digunakan sebagai bahan obat dan methocel K4M sebagai matriks.
Penelitian ini menggunakan empat formula dengan kandungan HPMC 5 %,
10 %, 15 %, dan 20 % ditambah dengan satu formula kontrol. Tablet dicetak
dengan bobot rata-rata 510 mg dan kekerasan 5 kg. Uji pelepasan teofilin
dilakukan dengan medium larutan HCl pH 2,0 dengan alat tipe 2 sesuai USP XXII
pada suhu 37oC. Penetapan kadar teofilin menggunakan spektrofotometer UV pada
panjang gelombang 270 nm.
Uji disolusi tablet lepas lambat teofilin menggambarkan adanya penurunan
pada kecepatan disolusi (DE180(%)). Setiap penambahan 1 mg HPM akan
menurunkan kecepatan disolusi sebesar 0,01188 mg/menit. Pelepasan obat
mengikuti kinetika pelepasan orde nol, sedangkan mekanisme yang berperan pada
pelepasan obat dalam uji disolusi adalah mekanisme erosi dan difusi, namun yang
lebih dominan adalah mekanisme erosi.
Kata kunci : lepas lambat, teofilin, HPMC, disolusi
Lampiran 14. Contoh abstract
ABSTRACT
MAGRIFOH, L., 2001, THEOPHYLLINE SUSTAINED RELEASE TABLET
FORMULATION USING METHOCEL K4M AS EXTRAGRANULAR
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 54
MATRIX, SKRIPSI, FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS SETIA BUDI,
SURAKARTA.
The sustained release dosage form is a dosage form with release contents in
controlled manner. Methocel K4M is hydroxypropil methylcellulose which
contents cellulose derivate and could form gel. This substance could be used as a
matrix for a sustained release matrix dosage form. In this study, theophylline was
used as a model drug and methocel K4M as a matrix.
There are five formulas which consisted of HPMC 5 %, 10 %, 15 %, 20% and
control formula which consisted of an HPMC. The tablet was made in weight 510
mg and 5 kg for the hardness. Release rates of theophylline from matrices were
determined by using dissolution tester with paddle. The receiver media used were
liquid of HCl in pH 2,0 and temperature was kept constant at 370C.
The dissolution test showed there are descent in dissolution rate and
dissolution efficiency. In increment 1 mg HPMC will reduce dissolution rate
0,01188 mg/minutes. Drug release from the matrices followed zero order kinetics
and the mechanism were the combination of erosion and diffusion mechanism but
the dominant mechanism was erosion.
Key words : sustained release, theophylline, HPMC, dissolution
DAFTAR PUSTAKA
Astuti M. 1984, Statistik. Yogyakarta: Fakultas Peternakan, UGM. hlm 103, 105–
106.
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 55
Dowdy S, Weanden. 1982. Statistic for Research. New York: John Willey & Sons.
hlm 405.
Fatah AM, Mursyidi A. 1985. Seri Pengantar Kimia Farmasi Analitik : Volumetri
dan Gravimetri. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, UGM. hlm 15–18, 28-
32, 35-40.
Gandjar IG et al. 1992. Buku Petunjuk Skripsi Fakultas Farmasi Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2007. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Ed ke-2.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Marchaban et al. 2006, Buku Petunjuk Skripsi Fakultas Farmasi Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, UGM.
Suryabrata S. 1997. Metodologi Penelitian. Cetakan ke–10. Jakarta: Penerbit Raja
Grafindo Persada. hlm 6
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 56
PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN PROPOSAL, SKRIPSI DAN
SEMINAR TERBUKA BAGI PENGUJI
1. UJIAN PROPOSAL
a. Penguji terdiri dari pembimbing utama dan 2 penguji proposal sesuai topik
skripsi mahasiswa
b. Ujian berlangsung selama 60 menit dilakukan secara tertutup
c. Mahasiswa presentasi ppt ±10 menit, dilanjutkan tanya jawab oleh penguji
d. Pembimbing utama bertindak sebagai moderator
e. Sistem Penilaian : 1) Nilai proposal adalah 40% nilai rata-rata pembimbing ditambah 60%
nilai rata-rata penguji
2) Selisih rata-rata nilai pembimbing dan penguji tidak boleh lebih dari
10, bila selisih keduanya melebihi 10% maka nilai pembimbing yang
akan diturunkan (secara otomatis dilakukan oleh panitia)
3) Nilai pembimbing dikumpulkan ke panitia sebelum pelaksanaan ujian
skripsi
2. UJIAN SKRIPSI
a. Penguji terdiri dari 4 bidang minat
b. Pembimbing utama bertindak sebagai moderator (tidak ikut menguji)
c. Ujian berlangsung selama 60 menit dilakukan secara tertutup
d. Pelaksanaan Ujian : 1) Moderator membuka (2 menit)
2) Mahasiswa menyampaikan abstrak atau intisari (2-3 menit).
3) Sesi pertanyaan @dosen 12 menit.
4) Yudisium & penutup (7 menit)
e. Sistem Penilaian : 1) Nilai skripsi adalah 40% nilai rata-rata pembimbing ditambah 60%
nilai rata-rata penguji
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 57
2) Selisih rata-rata nilai pembimbing dan penguji tidak boleh lebih dari
10, bila selisih keduanya melebihi 10% maka nilai pembimbing yang
akan diturunkan (secara otomatis dilakukan oleh panitia)
3) Nilai pembimbing dikumpulkan ke panitia sebelum pelaksanaan ujian
skripsi
3. UJIAN SEMINAR TERBUKA
a. Penguji terdiri dari penguji ujian proposal
b. Ujian berlangsung selama 60 menit
c. Ujian dilakukan terbuka dan dihadiri minimal 20 mahasiswa
d. Mahasiswa presentasi ppt ±15-20 menit, dilanjutkan tanya jawab oleh
penguji & mahasiswa
e. Penguji utama bertindak sebagai moderator
f. Sistem Penilaian : 1) Nilai seminar terbuka adalah 40% nilai rata-rata pembimbing ditambah
60% nilai rata-rata penguji
2) Selisih rata-rata nilai pembimbing dan penguji tidak boleh lebih dari
10, bila selisih keduanya melebihi 10% maka nilai pembimbing yang
akan diturunkan (secara otomatis dilakukan oleh panitia)
3) Nilai pembimbing dikumpulkan ke panitia sebelum pelaksanaan ujian
skripsi
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 58
BATASAN PERTANYAAN UJIAN SKRIPSI METODE KOMPREHENSIF
S1 FARMASI
Topik FKK Tekno & Farmaset Kimia Biologi
FKK
Farmakologi
eksperimental
Cukup jelas Pengembangan
bentuk sediaan
Formulasi Sediaan
Biofarmasetika
ADME
StabilitasObat
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. SifatFisika
(BeratJenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasukKonv
ersiBesaran/Sat
1. FARMAKOGNOSI
FITOKIMIA
a. Pengetahuan
senyawa
alamiah dan
derivatnya yang
digunakan
sebagai obat
b. Metabolit
primer dan
metabolit
sekunder
tanaman
c. Metode
pemisahan dan
isolasi
metabolit
tanaman
d. Metode
identifikasi
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 59
uan)
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja/ target
Kerja Kimia
Medisinal
kandungan
tanaman
e. Efek
farmakologi
bahan alam dan
derivatnya
f. Mekanisme aksi
farmakologi
g. Standarisasi
simplisia dan
ekstrak
h. Anatomi,
morfologi,
fisiologi
tanaman
i. Obat tradisional
(OT) dan
pemastian mutu
OT
2. MIKROBIOLOGI
a. Identifikasi dan
isolasi mikroba
b. Aktivitas
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 60
antimikroba
dan
pengujiannya
c. Media
pertumbuhan
d. Sterilisasi
e. Parasit
f. Bioanalisis
(analisis
berbasis
mikrobiologi)
3. BIOTEKNOLOGI
DAN KULTUR
JARINGAN
a. Prinsip rekayasa
genetika
b. Produk
rekombinan di
bidang farmasi
c. Identifikasi
produk
rekombinan
d. Teknik kultur
jaringan
Farmasi
komunitas
Cukup jelas Teknologi dan
Bentuk sediaan • Sifat
fisikokimia zat
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 61
-kepuasan dll Biofarmasetika obat
ADME
StabilitasObat
aktif
1. Struktur,
GugusFung
si
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satua)
• Analisis
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 62
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja/ target
Kerja Kimia
Medisinal
Farmasi RS Cukup jelas Teknologi dan
Bentuk sediaan
Formulasi Bentuk
Sediaan
Biofarmasetika obat
ADME
Stabilitas
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa, Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 63
titik Didih,
Titikbeku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
)
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja/ target
Kerja Kimia
Medisinal
Toksikologi Cukup jelas Nanotoksisitas
Stabilitas
ADME
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 64
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(BeratJenis,
Kelarutan,
titikDidih,
Titikbeku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(TermasukPene
ntuan LD50)
(termasukKonv
ersiBesaran/Sat
uan)
• Analisis
kualitatif
danKuantitatif
1. Pemilihan
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 65
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja/ target
Kerja Kimia
Medisinal
Farmakokinet
ika
Cukup jelas TeknologidanBentuk
sediaan FormulasiSediaanOb
at
Biofarmasetika
ADME
IVIVC
Stabilitas
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
GugusFung
si
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 66
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Perhitungan
Waktu Paruh,
Kinetika reaksi,
termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
)
• Analisis
kualitatif
danKuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• MekanismeKerj
a/ target
KerjaKimia
Medisinal
Biologi
Farmasi
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 67
Mikrobiologi 1. Mekanisme
kerja
tanaman/zat
uji
2. Cara
penentuan
dosis zat
yang
diujikan
3. Aktifitas
farmakologi
s bahan/zat
yang
diujikan
4. Korelasi zat/
mikroba
dengan
penyakit
serta
farmakotera
pinya
5. Korelasi zat
/mikroba
Pengembangan
bentuk sediaan
Formulasi Sediaan
Obat
Biofarmasetika
ADME
Stabilitas
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. SifatFisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 68
dengan
proses
patologis
penyakit
6. Manfaat riset
untuk
pengobatan
secara
umum
7. Korelasi
metode uji
dgsuatumek
anisme
efekobat
8. Latar
belakang
alasan
pemilihan
obat
pembanding
9. Mekanisme
kerja obat
pembanding
dan zat uji
10. Perhitungan
dosis dan
Besaran/Satuan
)
• Analisis
kualitatif
danKuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja/ target
Kerja Kimia
Medisinal
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 69
teknik
pengambila
n sampel uji
dan obat
pembanding
11. Korelasi
senyawa
aktif dg
pembanding
12. Aktifitas
senyawa
aktif pada
mekanisme
ADME
Keamanan
senyawa uji
Isolasi 1. Mekanisme
kerja
tanaman/zat
uji
2. Cara
penentuan
dosis zat
Pengembangan
bentuk sediaan
Formulasi Sediaan
Obat
Biofarmasetika
ADME
Stabilitas
• Prinsip
Pemisahan
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 70
yang
diujikan
3. Aktifitasfarm
akologisbah
an/zat yang
diujikan
4. Korelasi zat/
mikroba
dengan
penyakit
serta
farmakotera
pinya
5. Korelasi zat
/mikroba
dengan
proses
patologis
penyakit
6. Manfaat riset
untuk
pengobatan
secara
umum
7. Korelasi
metode uji
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
)
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 71
dgsuatumek
anisme efek
obat
8. Latar
belakang
alasan
pemilihan
obat
pembanding
9. Mekanisme
kerja obat
pembanding
dan zat uji
10. Perhitungan
dosis dan
teknik
pengambila
n sampel uji
dan obat
pembanding
11. Korelasi
senyawa
aktif dg
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja / target
Kerja Kimia
Medisinal
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 72
pembanding
12. Aktifitas
senyawa
aktif pada
mekanisme
ADME
Keamanan senyawa
uji
Kultur
Jaringan
1. Mekanisme
kerja
tanaman/zat
uji
2. Cara
penentuan
dosis zat
yang
diujikan
3. Aktifitasfarm
akologisbah
an/zat yang
diujikan
4. Korelasi zat/
mikroba
dengan
penyakit
serta
Pengembangan
bentuk sediaan
Formulasi Sediaan
Obat
Biofarmasetika
ADME
Stabilitas
Sistem Penghantaran
Obat
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
GugusFung
si
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. SifatFisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 73
farmakotera
pinya
5. Korelasi zat
/mikroba
dengan
proses
patologis
penyakit
6. Manfaat riset
untuk
pengobatan
secara
umum
7. Korelasi
metode uji
dgsuatumek
anisme efek
obat
8. Latar
belakang
alasan
pemilihan
obat
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
, Komposisi
Media
Tumbuh)
• Analisis
kualitatif
danKuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja / target
Kerja Kimia
Medisinal
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 74
pembanding
9. Mekanisme
kerja obat
pembanding
dan zat uji
10. Perhitungan
dosis dan
teknik
pengambila
n sampel uji
dan obat
pembanding
11. Korelasi
senyawa
aktif dg
pembanding
12. Aktifitas
senyawa
aktif pada
mekanisme
ADME
Keamanan senyawa
uji
Kimia
Farmasi
Analisis Obat 1. Mekanisme Pengembangan • Elusidasi idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 75
dan sediaan
Obat,
kosmetik,
Interaksi Obat
dengan
makanan dan
Minuman,
Interaksi Obat
dengan Obat
kerja zat uji
2. Cara
penentuan
dosis zat
yang
diujikan
3. Aktifitas
farmakologi
s bahan/zat
yang
diujikan
4. Korelasi zat
dengan
penyakit
serta
farmakotera
pinya
5. Korelasi zat
hasil
analisis
dengan
aktifitas
farmakologi
bentuksediaan
Biofarmasetika
ADME
Validasi Metode
Analisis
Stabilitas Obat
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
GugusFung
si
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 76
6. Manfaat riset
untuk
pengobatan
secara
umum
7. Korelasi
metode uji
dg
suatumekani
sme efek
obat
8. Latar
belakang
alasan
pemilihan
obat
9. Mekanisme
kerja obat
pembanding
dan zat uji
10. Perhitungan
dosis dan
teknik
pengambila
n sampel uji
dan obat
Konversi
Besaran/Satuan
, Komposisi
Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja / target
Kerja Kimia
Medisinal
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 77
pembanding
11. Korelasi
senyawa
aktif dg
pembanding
12. Aktifitas
senyawa
aktif pada
mekanisme
ADME
Keamanan
senyawa uji
Sintesis (obat,
bahan
tambahan,
bahan
aktifkosmetik,
senyawa
antara
(intermediet)
1. Mekanisme
kerja hasil
sintesis
secara teori
(menurut
pustaka)
2. Cara
penentuan
mekanisme
sintesis
3. Aktifitas
Pengembangan
bentuk sediaan
Biofarmasetika
ADME
Fisika Kimia Obat
Stabilitas Obat
• Mekanisme
Reaksi
• Metode Sintesis
• Metode
Pemisahan,
Pemurnian
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 78
farmakologi
s bahan/zat
yang
diujikan
4. Korelasi hasil
sintesis
dengan
aktifitas
farmakologi
s
5. Manfaat riset
untuk
pengobatan
secara
umum
6. Korelasi
metode uji
dg suatu
mekanisme
efek obat
7. Latar
belakang
alasan
pemilihan
zat yang
akan
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik
beku,titik
Lebur,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
, Komposisi
Media
Tumbuh)
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 79
disintesis
8. Cara kerja
sintesis
9. Korelasi
senyawa
aktif dg
pembanding
10. Aktifitas
senyawa
aktif pada
mekanisme
ADME
Keamanan
senyawa uji
11.aplikasi
hasil sintesis
untuk
pengobatan
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif
danKuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
Kimia
komputasi
(interaksiobat
dengan target,
HKSA/QSAR
1. Mekanisme
kerja zat
2. Cara
penentuan
metode
Pengembangan
bentuk sediaan
Biofarmasetika
ADME
Stabilitas
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Struktur
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 80
, prediksi
parameter
ADMET)
3. Aktifitas
farmakologi
s bahan/zat
yang
diteliti/sifat
komponen
4. Korelasi zat
/struktur
dasar
molekul/zat
terhadap
sifat
farmakologi
s
5. Manfaat riset
untuk
pengobatan
secara
umum
6. Metode yang
digunakan
7. Aktifitas
senyawa
aktif pada
mekanisme
ADME
Protein
Target,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. SifatFisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
titik Lebur,
Polaritas
• Parameter
QSAR
• Validasi/Prinsip
Metode
Komputasi
• Aspek Kimia
ADME
• Mekanisme
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 81
Keamanan
senyawa uji
Kerja / target
Kerja Kimia
Medisinal
Amami 1. Mekanisme
kerja
tanaman/zat
uji
2. Cara
penentuan
dosis zat
yang
diujikan
3. Aktifitas
farmakologi
bahan/zat
yang
diujikan
4. Manfaat riset
untuk
pengobatan/
dunia
kesehatan
secara
Pengembangan
bentuk sediaan
Biofarmasetika
ADME
Validasi Metode
Analisis
StabilitasObat
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
GugusFungs
i
2. Sifat Kimia
(Asam Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. SifatFisika
(Berat Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 82
umum
5. Korelasi
metode uji
dg suatu
mekanisme
efek obat
6. Latar
belakang
alasan
pemilihan
obat
pembanding
7. Perhitungan
dosis dan
teknik
pengambila
n sampel uji
dan obat
pembanding
8. Korelasi
senyawa
aktif dg
pembanding
Aktifitas senyawa
aktif pada
mekanisme
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
, Komposisi
Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Validasi
Metode
Analisis
• Analisis
kualitatif
danKuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsipkerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 83
ADME,Keamanan
senyawa uji
Pengolahan
Limbah
1. Mekanisme
kerja
tanaman/zat
uji
2. Cara
penentuan
dosis zat
yang
diujikan
3. Aktifitas
farmakologi
bahan/zat
yang
diujikan
4. Manfaat riset
untuk
pengobatan/
dunia
kesehatan
secara
umum
• Analisis
kualitatif
danKuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
GugusFung
si
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 84
5. Korelasi
metode uji
dg suatu
mekanisme
efek obat
6. Latar
belakang
alasan
pemilihan
obat
pembanding
7. Perhitungan
dosis dan
teknik
pengambila
n sampel uji
dan obat
pembanding
8. Korelasi
senyawa
aktif dg
pembanding
Aktifitas
senyawa
aktif pada
mekanisme
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
4. Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Sat
uan,
Komposisi
Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 85
ADME,
Keamanan
senyawa uji
Teknologi
Farmasi
Formulasi
Padat
1. Mekanisme
kerja
tanaman/zat
uji
2. Cara
penentuan
dosis zat
yang
diujikan
3. Aktifitas
farmakologi
s bahan/zat
yang
diujikan
4. Manfaat riset
untuk
pengobatan
secara
CukupJelas • Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 86
umum
5. Korelasi
metode uji
dg suatu
mekanisme
efek obat
6. Latar
belakang
alasan
pemilihan
obat
pembanding
7. Mekanisme
kerja obat
pembanding
dan zat uji
8. Perhitungan
dosis dan
teknik
pengambila
n sampel uji
dan obat
pembanding
9. Korelasi
senyawa
aktif dg
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja / target
Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 87
pembanding
Aktifitas
senyawa
aktif pada
mekanisme
ADME,
Keamanan
senyawa uji
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
Perhitungan kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 88
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 89
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 90
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 91
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 92
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
, Komposisi
Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
3. Mekanisme
Kerja /
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 93
target
Kerja
Kimia
Medisinal
Formulasi
Cair semi
padat
1. Mekanisme
kerja
tanaman/zat
uji
2. Cara
penentuan
dosis zat
yang
diujikan
3. Aktifitas
farmakologi
s bahan/zat
yang
diujikan
4. Manfaat riset
untuk
pengobatan
secara
umum
CukupJelas • Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 94
5. Korelasi
metode uji
dg suatu
mekanisme
efek obat
6. Latar
belakang
alasan
pemilihan
obat
pembanding
7. Mekanisme
kerja obat
pembanding
dan zat uji
8. Perhitungan
dosis dan
teknik
pengambila
n sampel uji
dan obat
pembanding
9. Korelasi
senyawa
aktif dg
pembanding
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja / target
Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 95
Aktifitas senyawa
aktif pada
mekanisme
ADME,Keamanan
senyawa uji
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
Perhitungan kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 96
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur, Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat Jenis,
Kelarutan, titik
Didih, Titik
beku, Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 97
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur, Gugus
Fungsi
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 98
2. Sifat Kimia
(Asam Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat Jenis,
Kelarutan, titik
Didih, Titik
beku, Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 99
target Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 100
, Komposisi
Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
3. Mekanisme
Kerja /
target
Kerja
Kimia
Medisinal
Formulasi sediaan steril
Cukup Jelas
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 101
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 102
1. Pemilih
an
Metode
Analisi
s
2. Prinsip
kerja
• Mekanisme
Kerja / target
Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 103
Polaritas
Perhitungan kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 104
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 105
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 106
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 107
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 108
, Komposisi
Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
3. Mekanisme
Kerja /
target
Kerja
Kimia
Medisinal
Biofarmasetika
1. Mekanisme kerja
tanaman/zat
uji
2. Cara
penentuan
dosis zat
yang
CukupJelas Sifat fisikokimia zat aktif
1. Struktur, Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam Basa,
Redoks,
stabilitas
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 109
diujikan
3. Aktifitas
farmakologi
s bahan/zat
yang
diujikan
4. Korelasi zat
dengan
farmakotera
pi
5. Korelasi
bentuk
sediaan
dengan
aktifitas
ADME
6. Manfaat riset
untuk
pengobatan
secara
umum
7. Korelasi
metode uji
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat Jenis,
Kelarutan, titik
Didih, Titik
beku, Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja / target
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 110
dg suatu
mekanisme
efek obat
8. Latar
belakang
alasan
pemilihan
obat /
pembanding
9. Mekanisme
kerja obat
pembanding
dan zat uji
10. Perhitungan
dosis dan
teknik
pengambila
n sampel uji
dan obat
pembanding
Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
Perhitungan kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi Media
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 111
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 112
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 113
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 114
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 115
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
, Komposisi
Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 116
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
3. Mekanisme
Kerja /
target
Kerja
Kimia
Medisinal
Nanofarmaset 1. Mekanisme
kerja
tanaman/zat
uji
2. Cara
penentuan
dosis zat
yang
diujikan
3. Aktifitas
farmakologi
s bahan/zat
yang
diujikan
CukupJelas
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 117
4. Definisi
nanopartikel
dan
korelasinya
dengan
farmakologi
5. Manfaat riset
untuk
pengobatan
secara
umum
6. Korelasi
metode uji
dg suatu
mekanisme
efek obat
7. Latar
belakang
alasan
pemilihan
obat
pembanding
8. Mekanisme
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja / target
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 118
kerja obat
pembanding
dan zat uji
9. Perhitungan
dosis dan
teknik
pengambila
n sampel uji
dan obat
pembanding
10. Korelasi
senyawa
aktif dg
pembanding
Aktifitas senyawa
aktif pada
mekanisme ADME,
Keamanan senyawa
uji
Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
Perhitungan kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi Media
Tumbuh)
• Analisis
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 119
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 120
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 121
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 122
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 123
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
, Komposisi
Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 124
Analisis
2. Prinsip kerja
3. Mekanisme
Kerja /
target Kerja
Kimia
Medisinal
Sistem
Penghantaran
Obat
1. Mekanisme
kerja SPO
2. Cara
penentuan
dosis zat
yang
diujikan
3. Aktifitas
farmakologi
s bahan/zat
yang
diujikan
4. Manfaat riset
untuk
pengobatan
secara
umum
5. Korelasi
metode uji
CukupJelas
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
idem
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 125
dg suatu
mekanisme
efek obat
6. Latar
belakang
alasan
pemilihan
obat
pembanding
7. Mekanisme
kerja obat
pembanding
dan zat uji
8. Perhitungan
dosis dan
teknik
pengambila
n sampel uji
dan obat
pembanding
9. Korelasi
senyawa
aktif dg
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
• Mekanisme
Kerja / target
Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 126
pembanding
.
10. Aktifitas
senyawa
aktif pada
mekanisme
ADME,
Keamanan
senyawa uji
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
Perhitungan kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 127
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 128
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Elusidasi
Struktur
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 129
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar (termasuk
Konversi
Besaran/Satuan,
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 130
Komposisi
Media Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
2. Prinsip kerja
Mekanisme Kerja /
target Kerja Kimia
Medisinal
• Sifat
fisikokimia zat
aktif
1. Struktur,
Gugus
Fungsi
2. Sifat Kimia
(Asam
Basa,
Redoks,
stabilitas
Kimia,
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 131
3. Sifat Fisika
(Berat
Jenis,
Kelarutan,
titik Didih,
Titik beku,
Polaritas
• Perhitungan
kadar
(termasuk
Konversi
Besaran/Satuan
, Komposisi
Media
Tumbuh)
• Analisis
Instrumen
• Analisis
kualitatif dan
Kuantitatif
1. Pemilihan
Metode
Analisis
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 132
2. Prinsip kerja
3. Mekanisme
Kerja /
target Kerja
Kimia
Medisinal
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 133
CATATAN HARIAN PROPOSAL
JUDUL :
TAHUN :
PELAKSANA
PENELITI :
PEMBIMBING 1 :
PEMBIMBING 2 :
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 134
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
No. Tanggal. Kegiatan TANDAN TANGAN PEMBIMBING
UTAMA PENDAMPING
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 135
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 136
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 137
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 138
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 139
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 140
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 141
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 142
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 143
KETERANGAN UNTUK MENGIKUTI UJIAN PROPOSAL
Mahasiswa tersebut di atas telah melakukan konsultasi pembimbingan proposal
dan memenuhi syarat ujian proposal (minimal bimbingan 8 kali dari masing-
masing pembimbing).
Surakarta, ……………………
Pembimbing I Pembimbing II
…………………….……… ……….……………………
NB. Buku ini wajib dibawa oleh mahasiswa dan dimintakan tanda tangan
pembimbing setiap melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing (syarat
ujian proposal minimal 8x bimbingan)
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 144
CATATAN HARIAN SKRIPSI
JUDUL :
TAHUN :
PELAKSANA
PENELITI :
PEMBIMBING 1 :
PEMBIMBING 2 :
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 145
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
No. Tanggal. Kegiatan
TANDA TANGAN
PEMBIMBING
UTAMA PENDAMPING
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 146
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 147
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 148
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 149
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 150
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 151
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 152
No. Tanggal. Kegiatan
Catatan:
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 153
No. Tanggal. Kegiatan
KETERANGAN UNTUK MENGIKUTI UJIAN SKRIPSI
Mahasiswa tersebut di atas telah melakukan konsultasi pembimbingan skripsi dan
memenuhi syarat ujian skripsi (minimal bimbingan 10 kali dari masing-masing
pembimbing).
Surakarta, ……………………
Pembimbing I Pembimbing II
…………………….……… ……….……………………
NB. Buku ini wajib dibawa oleh mahasiswa dan dimintakan tanda tangan
pembimbing setiap melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing (syarat
ujian skripsi minimal 10x bimbingan)