pedoman penyusunan skripsi fakultas farmasi …setiabudi.ac.id/web/images/files/pedoman...

159
Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 i PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2016

Upload: truongdieu

Post on 01-Feb-2018

277 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 i

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2016

Page 2: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 ii

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 2003

TENTANG

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Pasal 25 : ayat (2) Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan

untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti

merupakan jiplakan dicabut gelarnya.

Pasal 70 : Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan

gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam

pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan

pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling

banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)

Page 3: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 iii

KATA PENGANTAR

Penyusunan skripsi merupakan tugas akhir yang wajib dilaksanakan bagi

setiap mahasiswa seperti Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi ini dapat disusun. Kami berharap agar

buku ini dapat berguna bagi mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Setia

Budi dalam melakukan penelitian skripsi, serta dosen pembimbing dan penguji

skripsi dalam membimbing dan menguji skripsi mahasiswa Farmasi.

Tentunya ada berbagai ragam cara penulisan skripsi dan pada umumnya

sangat berbobot dan bermutu. Maksud pembuatan Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi adalah sekedar alat pemersatu metode

penulisan skripsi, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran cara penulisan skripsi

yang berakibat pada saat ujian, dimana permasalahan yang dibahas bukan pada

isi skripsi itu yang diutamakan, tetapi hanya berputar-putar pada metode

penulisan dan tatacara yang diperdebatkan.

Kami menyadari bahwa pada buku ini masih ada kekurangannya, sehingga

saran-saran yang bersifat membangun sangat kami perlukan untuk

penyempurnaan pada cetakan selanjutnya.

Wass. Wr. Wb.

Surakarta, November 2016

Dekan Fakultas Farmasi

Prof. Dr. R.A. Oetari, SU., MM., M.Sc., Apt.

Page 4: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 iv

D A F T A R I S I

Halaman

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... v

I. RUANG LINGKUP PENELITIAN SKRIPSI ……………...………… 1

II. PEMBUATAN USULAN SKRIPSI ………………………………… 4

A. Bagian Awal……………………………………………………. 4

1. Halaman sampul dan halaman Judul ……………………….. 4

2. Halaman Persetujuan ………………………………………… 4

B. Bagian Utama…………………………………………………… 5

Bab I Pendahuluan…………………………………………. 5

Bab II Tinjauan Pustaka ……………………………………. 6

Bab III Metode Penelitian……………………………………. 6

C. Bagian Akhir……………………………………………………. 7

III. PEMBUATAN SKRIPSI…………………………………………… 9

A. Bagian Awal…………………………………………………….. 9

B. Bagian Utama…………………………………………………… 11

Bab I Pendahuluan…………………………………………. 12

Bab II Tinjauan Pustaka ……………………………………. 13

Bab III Metode Penelitian……………………………………. 15

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan……………………. 17

Bab V Kesimpulan dan Saran……………………………….. 19

C. Bagian Akhir…………………………………………………..… 20

1. Daftar Pustaka………………………………………………. 20

2. Lampiran……………………………………………………. 20

IV. TATACARA PENULISAN SKRIPSI ……………………………… 21

A. Bahan dan Ukuran……………………………………………… 21

B. Jumlah Skripsi………………………………………………….. 21

C. Pengetikan………………………………………………………. 21

Page 5: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 v

D. Penomoran……………………………………………………… 26

E. Analisis Hasil Pengukuran……………………………… 27

F. Tabel dan Gambar………………………………………………. 28

G. Bahasa………………………………………………………….. 31

H. Kepustakaan….…………………………………………………. 33

V. PEDOMAN PEMBUATAN MAKALAH UNTUK SEMINAR …… 42

LAMPIRAN…………………………………………………………… 44

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 59

LEMBAR BIMBINGAN……………………………………………….. 60

Page 6: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Contoh halaman judul usulan skripsi…......................................... 44

2. Contoh halaman persetujuan usulan skripsi ................................. 45

3. Contoh halaman sampul depan skripsi.......................................... 46

4. Contoh halaman judul skripsi........................................................ 47

5. Contoh halaman pengesahan skripsi............................................. 48

6. Contoh jadwal penelitian.............................................................. 49

7. Contoh halaman pernyataan........................................................ 50

8. Contoh daftar isi........................................................................... 51

9. Contoh daftar gambar................................................................... 53

10. Contoh daftar table....................................................................... 54

11. Contoh daftar lampiran................................................................. 55

12. Contoh daftar singkatan............................................................... 56

13. Contoh intisari skripsi.................................................................. 57

14. Contoh abstract skripsi................................................................ 58

Page 7: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 1

I. RUANG LINGKUP PENELITIAN SKRIPSI

Skripsi pada Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi adalah laporan tertulis hasil

penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen pembimbing dan

dosen pembimbing pendamping untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi

sebagai salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Farmasi pada Ilmu Farmasi.

Skripsi bersifat asli atau memperbaharui atau mengembangkan ilmu-ilmu kefarmasian

dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ilmu kefarmasian serta dapat berupa penelitian

dasar, penelitian terapan atau pengembangan eksperimental.

Tim penguji skripsi terdiri 4 orang dosen di luar pembimbing yang mewakili masing-

masing peergroup (FKK, Kimia Farmasi, Biologi Farmasi, dan Teknologi Farmasi).

Anggota tim penguji skripsi ditentukan oleh Ketua Panitia Penguji Skripsi bersama

ketua/perwakilan peer group.

Penelitian Skripsi berupa penelitian laboratorium dengan / tanpa dilengkapi

penelitian lapangan. Topik penelitian skripsi harus merupakan suatu problem yang

menyangkut bidang Ilmu Kimia, Biologi Farmasi, Farmasetika, Farmakologi, dan

Toksikologi.

Problem penelitian pada dasarnya dipilih dan ditentukan sendiri oleh mahasiswa

dengan mempertimbangkan kemampuan dan minatnya pada bidang tersebut. Problem

penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum serta

melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan tahap paling penting dalam proses

penentuan topik dan pembuatan skripsi agar tidak terjadi kasus penjiplakan skripsi.

Beberapa topik yang dapat digunakan sebagai problem penelitian bidang ilmu

kefarmasian adalah:

I. KIMIA FARMASI

a. Kimia Analisis, termasuk di dalamnya analisis obat, analisis makanan, dan

analisis kosmetik yang mencakup perbandingan metode, perbaikan metode yang

sudah ada, pengembangan metode baru, penerapan metode yang sudah ada, dan

atau metode baru untuk analisis obat dalam kosmetika, dalam berbagai formulasi,

dan metabolitnya, analisis makanan serta identifikasi kualitatif dan kuantitatif

hasil isolasi, sintesis maupun produk degradasi.

Page 8: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 2

b. Kimia Medisinal, mencakup produksi obat bahan baku obat, baik secara sintesis

maupun fermentasi, berbagai upaya untuk meningkatkan produksi obat dan bahan

baku obat, hubungan struktur secara kuantitatif dengan aktivitas biologis,

modifikasi molekul obat untuk meningkatkan aktivitas atau mengurangi

toksisitasnya serta pengaruh obat, bahan baku obat, isolat atau perlakuan terhadap

aktivitas biologi dan sistem biologi.

c. Sintesis Obat, mencakup penelitian untuk memodifikasi struktur kimia senyawa

obat.

2. FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS

a. Farmakologi Eksperimental mencakup penelitian bahan kimia, bahan alam, obat

modern, obat tradisional, bahan nabati – hewani, kosmetika terhadap mekanisme

kerja, efek utama, efek tambahan secara in-vitro, in-vivo maupun in-sito

b. Farmakokinetika dan atau Farmakodinamika mencakup penelitian tentang

pengukuran kadar obat dalam darah sampel untuk mengetahui interaksi obat

dengan obat, obat dengan bahan alam, obat dengan obat tradisional, obat dengan

kosmetika, obat dengan makana, maupun menguji kadar obat dalam darah terkait

variabilitas subyek (akibat usia, perbedaan fisiologis, penyakit, farmakogenetika,

dsb), menguji efek obat, maupun efek yang timbul terhadap subyek uji setelah

penggunaan obat.

c. Toksikologi mencakup uji toksisitas bahan kimia, bahan alam, obat modern, obat

tradisional, bahan nabati-hewani, kosmetika dengan metode-metode dan tolok

ukur yang lazim digunakan.

d. Farmasi Klinik dan Sosial mencakup penelitian tentang manfaat pelayanan

farmasi di Rumah Sakit dan komunitas, analisis farmakoekonomi, Analisis Drug

Related Problem, Evaluasi dan analisis rasionalitas pengobatan, penelitian yang

terkait dengan manajemen farmasi dan pengelolaan obat di RS dan Apotek,

maupun sumberdaya farmasinya.

2. FARMASI OBAT ALAM

a. Farmakognosi-Fitokimia mencakup skrining kandungan tumbuhan obat, isolat

dan identifikasi senyawa aktif atau komponen senyawa aktif yang mempunyai

efek farmakodinamik, pembakuan bahan baku obat dari tumbuhan obat

(simplisia), pembakuan ekstrak yang mempunyai efek farmakodinamik.

b. Mikrobiologi mencakup identifikasi dan isolasi senyawa aktif yang mempunyai

efek terhadap mikroorganisme, pembakuan bahan baku obat dan simplisia yang

Page 9: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 3

aktif mikrobiologis, penentuan MIC zat aktif terhadap mikroorganisme, resistensi

dan toleransi mikroorganisme serta mekanisme aksi antimikroba.

c. Bioteknologi mencakup pengembangan teknik produksi tumbuhan obat dan

metabolit sekunder dengan cara konvensional, fermentasi, teknik kultur jaringan

tanaman atau dengan cara rekayasa genetika serta pengaruh obat terhadap struktur

dan fungsi sel manusia dan organisme lain.

3. FARMASI SAINS

a. Teknologi dan Formulasi Sediaan Padat, Semi Padat, dan Cair mencakup

dasar formulasi dan teknologi sediaan farmasi meliputi permasalahan-

permasalahan tentang penelitian dan pengembangan bahan aktif, bahan tambahan

atau penolong, metode dan peralatan, optimasi formulasi dan kaitannya dengan

ketersediaan farmasetika serta penelitian evaluasi sediaan farmasi yang telah

ditentukan berdasarkan variabel atau parameter tertentu.

b. Farmasi Fisik mencakup penelitian dasar farmasi fisika yang meliputi: analisis

kristal, aturan fase, hubungan antara sifat kimia fisika obat dengan pH, transport

massa; penelitian preformulasi antara lain upaya peningkatan kelarutan dan

kecepatan dislusi obat dan bahan obat, stabilitas, sediaan lepas lambat, drug

delivery systems; penelitian biofarmasetika meliputi antara lain

absorbsi/bioavailabilitas, formulasi obat, hubungan struktur dan absorbsi obat,

serta ikatan antar obat-protein.

II. PEMBUATAN USULAN SKRIPSI

Usulan penelitian dimaksudkan untuk menyajikan gagasan mengenai rencana kegiatan

penelitian dengan argumentasi yang nalar. Gatra penting harus ditonjolkan untuk

memperkenalkan kekhasan rencana kegiatan dan signifikansi hasil yang akan dicapai.

Penelitian dapat berupa penelitian laboratorium dan/atau penelitian lapangan.

Page 10: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 4

Usulan penelitian sebaiknya dibuat sepadat mungkin, terdiri dari bagian awal, bagian

utama, dan bagian akhir. Bagian metode penelitian sebaiknya diberi tingkat kepentingan

tertinggi karena bagian ini menjadi inti usulan penelitian. Bagian ini juga memperlihatkan

kegiatan yang akan dilaksanakan dan ketepatan persepsi pengusul tentang persoalan yang

akan dikaji.

Usulan penelitian untuk skripsi adalah merupakan BAB I, II, III, ditambah dengan

jadwal penelitian, daftar pustaka, dan lampiran dari rencana skripsi yang akan diajukan.

Usulan skripsi (BAB I, II, dan III) berisi dan memiliki susunan yang sama dengan skripsi.

A. Bagian Awal

1. Halaman sampul dan halaman Judul

Bagian ini memuat judul, maksud usulan penelitian, lambang Universitas Setia

Budi, nama dan NIM, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan. Contoh halaman judul

pada Lampiran 1.

a. Judul skripsi dibuat menarik, positif, singkat, spesifik, tetapi cukup jelas untuk

menggambarkan penelitian atau kegiatan yang dikerjakan. Judul sebaiknya tidak

lebih dari 12 kata (tidak termasuk kata sambung dan kata depan). Jarak antar baris

judul skripsi satu spasi dan upayakan agar judul tidak melebihi tiga baris.

b. Maksud usulan penelitian

c. Lambang Universitas Setia Budi.

d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat dan tanpa gelar

kesarjanaan, di bawah nama dicantumkan NIM.

e. Instansi yang dituju adalah Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi. f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah

Surakarta.

2. Halaman persetujuan

Bagian ini berisi judul penelitian, nama, dan NIM serta persetujuan dari

pembimbing utama dan pembimbing pendamping lengkap dengan tanda dan tanggal

persetujuan (lihat Lampiran 2).

B. Bagian Utama

Bagian utama penelitian memuat Bab I, II, dan III, dari rencana skripsi yang akan

diteliti, meliputi: pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori atau dasar pemikiran

teoritis, hipotesis (jika ada), metodologi penelitian, dan jadwal penelitian.

BAB I. PENDAHULUAN

Page 11: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 5

Pendahuluan memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, dan

kegunaan penelitian.

A. Latar Belakang Masalah Dalam latar belakang masalah penelitian, akan diuraikan fakta-fakta, pengalaman-

pengalaman si peneliti, hasil-hasil penelitan dari orang lain, atau teori-teori yang

melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti. Dengan uraian tersebut maka orang lain

diyakinkan bahwa masalah yang akan diajukan tersebut cukup penting untuk diteliti.

Singkatnya, latar belakang masalah memuat deskripsi mengapa perlu dilakukan penelitian.

B. Perumusan Masalah Perumusan masalah berisi substansi dari masalah yang diteliti. Permasalahan

merupakan tahap awal yang sangat penting untuk pertama kali untuk melangkah dalam

suatu penelitian. Permasalahan harus dirumuskan secara jelas, yang tepat adalah

merumuskannya dalam bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih. Walaupun dapat

diwujudkan sebagai kalimat pernyataan (statement), tetapi sebaiknya permasalahan

dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Bentuk kalimat pertanyaan ini amat

berguna untuk mempertajam permasalahan dan memahami uraian-uraian berikutnya.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengandung uraian singkat dan jelas, tujuan yang hendak dicapai

dari penelitian. Tujuan penelitian tentunya berkaitan dengan masalah yang hendak diteliti.

Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati

(observable) dan dapat diukur (measureable).

D. Kegunaan Penelitian

Bagian ini memuat manfaat atau faedah yang dapat diperoleh dari hasil kajian untuk

menyelesaikan persoalan yang menyangkut kepentingan khalayak atau bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang

didapat dari peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan

dilakukan. Dalam penyajian ini, hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang diteliti

belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan.

A. Tinjauan Pustaka

Setelah merumuskan permasalahan, langkah berikutnya adalah menemukan pustaka

atau bacaan yang relevan dengan permasalahan penelitian. Tinjauan pustaka hendaknya

dilakukan secara selektif dengan urutan prioritas dari sumber yang terpenting sebagai

berikut:

1. artikel penelitian dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan secara berkala.

Page 12: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 6

2. laporan penelitian lepas yang berupa skripsi, tesis, disertasi atau laporan penelitian

yang lain

3. artikel ilmiah dalam jurnal kajian ilmiah yang diterbitkan secara berkala

4. artikel ilmiah lepas

5. buku teks

B. Landasan Teori Bagian ini merupakan rangkuman dari tinjauan pustaka dan dibuat dalam bentuk

poin-poin yang sistematis. Landasan teori digunakan oleh peneliti untuk memecahkan atau

menjawab pertanyaan penelitian dan mendasari hipotesis.

C. Hipotesis atau keterangan empirik Bagian ini berisi pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau

tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan, dan masih

harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis hendaknya dibuat dengan memperhatikan hal-

hal berikut:

1. Hipotesis dikemukakan dalam kalimat pernyataan, bukan kalimat tanya.

2. Hipotesis menyatakan hubungan atau perbedaan antara dua auat lebih variabel

3. Hipotesis harus dapat diuji

Catatan: pada penelitian eksploratif atau bersifat skrining hipotesis diganti dengan

keterangan empirik

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memuat uraian secara terperinci tentang populasi dan sampel, variabel,

bahan dan alat yang digunakan, jalannya penelitian, model atau teknik analisis data.

A. Populasi dan Sampel

Bagian ini memuat semua obyek yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan

sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang digunakan dalam penelitian. Sampel yang

digunakan diwajibkan representatif, yaitu dapat mencerminkan populasinya.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian memuat:

1. Identifikasi variabel utama yang memuat identifikasi dari semua variabel yang

diteliti langsung.

2. Klasifikasi variabel utama yang memuat pengelompokan variabel-variabel utama

sesuai dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Klasifikasi diperlukan untuk

menentukan alat pengambil data dan metode analisis data yang sesuai.

3. Definisi operasional variabel utama adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat

hal yang dapat diamati dan diperlukan bagi peneliti lain yang akan menguji

kembali penelitian ini. Kata “adalah” merupakan kunci dari definisi operasional.

Page 13: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 7

C. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian diuraikan spesifikasinya dan

sumbernya dengan selengkap-lengkapnya.

D. Jalannya penelitian, di dalamnya memuat uraian lengkap dan terperinci mengenai

langkah-langkah yang dilakukan pada waktu melaksanakan penelitian termasuk cara

mengumpulkan data beserta jenisnya, serta dilengkapi cara menganalisis hasil, baik secara

kimiawi, fisis, statis ataupun cara-cara lain.

E. Analisis hasil, mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil.

F. Jadwal penelitian

Jadwal penelitian skripsi harus mencakup tahap-tahap penelitian, perincian

kegiatan pada setiap tahap, dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.

Jadwal penelitian dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian. Contoh jadwal

penelitian pada Lampiran 6.

C. Bagian Akhir

1. Daftar pustaka Daftar Pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan skripsi dan disusun

ke bawah menurut abjad. Semua buku, majalah, hasil penelitian, terjemahan, karangan

surat kabar dan laporan yang diacu dalam bagian utama usulan skripsi ditulis dalam daftar

pustaka (lihat bagian H.2 halaman 33) . Sebaliknya semua daftar pustaka harus diacu pada

bagian utama usulan skripsi.

2. Lampiran (jika ada) Lampiran memuat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan

penelitian misalnya kuisioner dan hal-hal lain yang sifatnya melengkapi usulan penelitian.

Setiap lampiran harus diacu dalam uraian yang terkait. Apabila lampiran lebih dari tiga

buah perlu dibuat Daftar Lampiran. Contoh Daftar Lampiran pada Lampiran 11.

III. PEMBUATAN SKRIPSI

Skripsi terdiri atas tiga bagian yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.

Bagian utama skripsi pada awalnya sama dengan bagian utama usulan skripsi, kemudian

ditambahkan hasil penelitian, analisis hasil, dan pembahasan, serta kesimpulan, sedangkan

bagian akhir skripsi pada bagian lampiran ditambah hasil penelitian secara lengkap dan

prosedur analisis yang digunakan secara lengkap.

A. Bagian Awal

Page 14: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 8

Bagian awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan,

halaman persembahan (kalau ada), prakata, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar

lampiran, arti lambang dan singkatan (kalau ada), serta intisari dan abstract.

1. Halaman sampul depan (lihat Lampiran 3)

Halaman sampul depan terletak pada sampul depan penutup skripsi yang tebal ditulis

dengan warna emas di atas kertas berwarna biru tua serta pada bagian depan dari skripsi di

atas kertas berwarna putih.

a. Judul skripsi dibuat menarik, positif, singkat, spesifik, tetapi cukup jelas untuk

menggambarkan penelitian atau kegiatan yang dikerjakan. Judul sebaiknya tidak

lebih dari 12 kata (tidak termasuk kata sambung dan kata depan). Jarak antarbaris

judul skripsi satu spasi dan upayakan agar judul tidak melebihi tiga baris. Judul

skripsi tidak harus tepat benar dengan judul usulan skripsi karena dalam

pelaksanaan skripsi sangat mungkin timbul berbagai perubahan rencana dari

semula.

b. Lambang Universitas Setia Budi.

c. Nama mahasiswa yang mengajukan skripsi ditulis lengkap tidak boleh memakai

singkatan dan tanpa gelar kesarjanaan. NIM yang bersangkutan ditulis di bawah

namanya.

d. Instansi yang dituju adalah Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi.

e. Tahun penyelesaian skripsi adalah tahun ujian skripsi terakhir dan ditempatkan di

bawah kata Surakarta.

Punggung sampul skripsi diberi tulisan yang memuat nama mahasiswa, NIM, judul

skripsi, dan tahun skripsi diselesaikan.

2. Halaman judul (lihat Lampiran 4)

Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan ditambah

maksud skripsi, yaitu untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana

Farmasi (S.Farm.) Program Studi S1-Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Setia

Budi. Halaman judul diketik di atas kertas putih dengan latar belakang lambang

Universitas Setia Budi.

3. Halaman pengesahan (lihat Lampiran 5)

Halaman pengesahan memuat judul skripsi, nama, NIM penyusun skripsi, dan tanda-

tangan pembimbing dan penguji, serta tanggal ujian skripsi.

4. Halaman persembahan (jika ada)

Halaman ini memuat kata-kata persembahan atau kata-kata mutiara dan dapat juga

memuat motto serta skripsi tersebut dipersembahkan untuk siapa saja, misalnya orang tua,

kakak, adik, dan sebagainya. Halaman ini bukan suatu keharusan.

5. Halaman pernyataan (lihat Lampiran 7)

Page 15: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 9

Halaman ini berisi pernyataan penulis bahwa isi skripsi tidak merupakan jiplakan, juga

bukan dari menyadur karya orang lain.

6. Kata pengantar

Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud skripsi, penjelasan, dan

ucapan terima kasih. Kata pengantar tidak memuat hal-hal yang ilmiah, istilah “penulis”

diperkenankan khusus pada halaman ini.

7. Daftar isi (lihat Lampiran 8)

Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi

skripsi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin melihat suatu bab atau subjudul.

Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman yang memuat daftar tabel, daftar

gambar, daftar lampiran, judul bab, subjudul, anak subjudul, daftar pustaka, dan lampiran.

Keterangan halaman yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam Daftar Isi. Kata

“Halaman” untuk menunjukkan nomor halaman diketik di pinggir halaman kanan yang

berakhir pada batas pinggir kanan, dua spasi di bawah kata “DAFTAR ISI”. Susunan

daftar isi menyusul dua spasi di bawahnya. Kemudian pengetikan antarbab dan

antarsubbab lain diantarai oleh dua spasi, sedangkan antaranakbab satu spasi. Judul bab

diketik dengan huruf kapital semua, tetapi untuk judul subbab hanya huruf pertama setiap

kata yang diketik huruf kapital, kecuali kata depan dan kata sambung.

8. Daftar gambar (lihat Lampiran 9)

Daftar gambar tidak selalu diperlukan, kecuali bila ada lebih dari dua gambar. Nomor

gambar diketik menggunakan angka Arab dan diketik tepat pada permulaan batas tepi kiri,

dua spasi di bawah kata “Halaman”. Keterangan “Gambar” tidak perlu ditulis dalam daftar

gambar. Judul diawali dengan huruf kapital. Judul yang memerlukan lebih dari satu baris

diketik dengan spasi satu. Antara judul diberi jarak dua spasi.

9. Daftar tabel (lihat Lampiran 10)

Jika dalam skripsi banyak terdapat tabel, maka perlu adanya daftar yang memuat urutan

judul tabel beserta dengan nomor halamannya. Tata cara penulisannya sama seperti daftar

gambar.

10. Daftar lampiran (lihat Lampiran 11)

Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat bila skripsi

dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan isinya ialah urutan judul lampiran dan

nomor halamannya. Lampiran dapat berupa tabel, gambar, atau teks dan semuanya disusun

dengan nomor urut sesuai dengan penyebutannya dalam tubuh tulisan. Tidak perlu ada

pembedaan antara tabel lampiran atau gambar lampiran. Tatacara pengetikan sama dengan

daftar tabel/gambar.

11. Arti lambang dan singkatan (lihat Lampiran 12)

Page 16: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 10

Arti lambang dan singkatan adalah berupa daftar lambang dan singkatan yang

dipergunakan dalam skripsi disertai dengan arti dan satuannya bila dalam laporan

dipergunakan banyak lambang dan singkatan.

12. Intisari dan abstract (lihat Lampiran 13 dan 14)

Intisari ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia (intisari) dan bahasa Inggris

(abstract). Intisari merupakan uraian singkat tetapi lengkap tentang tujuan penelitian, cara,

dan hasil penelitian. Intisari umumnya terdiri dari 3 alinea, panjangnya tidak lebih dari 1

halaman atau kurang lebih 200 kata, dengan ketikan satu spasi. Alinea pertama memuat

latar belakang dan tujuan penelitian, alinea kedua memuat metodologi dan analisis, dan

alinea ketiga memuat hasil penelitian dan kesimpulan. Jangan menggunakan singkatan

pada bagian ini kecuali akan disebutkan sekurang-kurangnya satu kali lagi, misalkan

istilah infrared, ditulis dulu “infrared (IR)”, selanjutnya singkatan “IR”. Kata kunci berupa

kata yang dianggap paling spesifik dari topik penelitian. Identitas penulis, tahun penulisan,

dan judul dicantumkan pada bagian awal intisari.

B. Bagian Utama

Bagian utama skripsi mengandung beberapa bab yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka,

jalannya penelitian, hasil penelitian, pembahasan, serta kesimpulan dan saran.

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Latar belakang skripsi memuat hal-hal yang merupakan latar belakang berkaitan

dengan permasalahan yang akan diteliti. Penjelasan yang diuraikan harus dapat

memberikan dasar-dasar yang kokoh mengapa skripsi ini dilakukan melalui penelitian-

penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan terhadap bahan yang akan diacu. Cara

penulisan sumber yang diacu seperti dijelaskan pada bagian H.1. (halaman 31). Peneliti

terdahulu yang disebutkan hanya nama keluarga dan tahun penerbitan, hal ini berbeda

dengan yang tertulis pada daftar pustaka (bagian H.2. halaman 33). Penjelasan diuraikan

mengenai alasan pemilihan judul mengapa dipandang “menarik”, penting dan perlu diteliti

serta belum pernah diteliti oleh peneliti terdahulu.

B. Perumusan masalah

Perumusan masalah berisi substansi dari masalah yang diteliti. Permasalahan

merupakan tahap awal yang sangat penting untuk pertama kali untuk melangkah dalam

suatu penelitian. Permasalahan harus dirumuskan secara jelas, yang tepat adalah

merumuskannya dalam bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih. Walaupun dapat

Page 17: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 11

diwujudkan sebagai kalimat pernyataan (statement), tetapi sebaiknya permasalahan

dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Bentuk kalimat pertanyaan ini amat

berguna untuk mempertajam permasalahan dan memahami uraian-uraian berikutnya.

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian dikemukakan dengan menunjukkan tujuan yang hendak dicapai

dari penelitian.

D. Kegunaan penelitian

Bagian ini memuat manfaat atau faedah yang dapat diperoleh dari hasil kajian untuk

menyelesaikan persoalan yang menyangkut kepentingan khalayak atau bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kesalahan yang sering terjadi dalam Bab I:

1. Latar belakang kurang menekankan perlunya penelitian skripsi dilakukan dan dasar-

dasar yang mendukung alasan mengapa penelitian ini perlu dilakukan berdasarkan

hasil penelitian terdahulu (pustaka).

2. Permasalahan kurang terarah dan tidak didukung latar belakang. Permasalahan

terdapat minimal 2 variabel utama.

3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan (lihat

bagian H.1. halaman 31)

4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia yaitu subyek, predikat, dan

obyek. Seringkali terjadi kalimat diawali dengan kata kerja, kata hubung (sedang, dan,

dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan sebagainya), serta kata

depan (di, ke, dari).

5. Adanya penggunaan penomoran ganda, misalnya 1. untuk sistem penulisan, tetapi

timbul lagi 1. Agar menghindari hal tersebut perlu dibedakan antara sistem penulisan

dengan penomoran angka (1,2,3, dan seterusnya, lihat contoh halaman 21 pada anak

subjudul).

Contoh:

Permasalahan adalah:

Pertama, apakah formulasi tablet deksametason dengan bahan pengikat amilum

memiliki kekerasan dan waktu hancur yang sama dengan formulasi menggunakan

bahan pengikat getah salak pondoh?

Kedua, apakah getah salak pondoh sebagai bahan pengikat tablet deksametason

lebih efektif ditambahkan pada granulasi atau proses kompresi?

(Juga dalam hipotesis dan kesimpulan serta kalimat-kalimat yang diambil dari buku

acuan dihindarkan menggunakan penomoran).

Page 18: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 12

6. Penulisan bahasa asing termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (istilah resep dan

nama lain tumbuhan atau hewan) seringkali tidak ditulis dengan huruf miring.

Contoh:

Bukan Staphylococcus aureus tetapi Staphylococcus aureus atau Staphylococcus

aureus.

Bukan penelitian Food and Drug Administration (FDA), tetapi hasil penelitian Food

and Drug Administration (FDA).

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka memuat penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan

yang akan diteliti, khususnya difokuskan kepada permasalahan. Sebaiknya tinjauan

pustaka disusun menurut permasalahan yang dikemukakan. Hasil dari tinjauan pustaka

tersebut dirangkum dalam landasan teori dan dikemukakan sebagai kesimpulan sementara

yang dikenal dengan hipotesis yang nantinya akan diuji kebenarannya dalam penelitian

tersebut, termasuk pembahasan yang diikuti dengan kesimpulan untuk menerima atau

menolak hipotesis dengan dukungan data-data hasil penelitian.

A. Tinjauan Pustaka Bagian ini merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah

didapat dari peneliti terdahulu yang berkaitan dengan skripsi. Cara penulisan acuan tetap

berpedoman seperti contoh H.1. (halaman 31). Perlu pembuktian bahwa permasalahan

yang diteliti belum terjawab atau terpecahkan secara memuaskan. Sumber yang digunakan

semuanya dicantumkan dan diacu dalam daftar pustaka.

B. Landasan teori Landasan teori merupakan rangkuman dari tinjauan pustaka dan dibuat dalam

bentuk poin-poin yang sistematis.

C. Hipotesis (jika ada)

Hipotesis berisi pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau

tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang telah

dikemukakan pada Bab I dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis yang baik

hendaklah merupakan pernyataan pertautan antara dua variabel atau lebih, dinyatakan

dalam bentuk kalimat deklaratif atau pernyataan, dirumuskan secara jelas dan padat dan

hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya dimungkinkan mengumpulkan data guna menguji

kebenaran hipotesis tersebut.

Catatan: untuk penelitian eksploratif tidak ada landasan teori dan hipotesis tetapi

berupa keterangan empiris

Page 19: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 13

D. Kerangka Pikir Penelitian

Bagian ini berupa bagan yang mendiskripsikan tentang pola pikir penelitian ditinjau

dari pemaparan secara teoritis pentingnya penelitian ini

Kesalahan yang sering terjadi dalam Bab II:

1. Sistematika penulisan kurang terarah, yaitu tinjauan pustaka seharusnya dimulai dari

yang paling luas, kemudian semakin menyempit sampai pada pokok masalahnya.

2. Permasalahan dan hipotesis tidak terdapat kesejajaran, artinya hipotesis seringkali

tidak merupakan jawaban sementara permasalahan.

3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan (lihat

bagian H.1. halaman 31)

4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia yaitu subyek, predikat, dan

obyek. Seringkali terjadi kalimat diawali dengan kata kerja, kata hubung (sedangkan,

dan, dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan sebagainya), serta

kata depan (di, ke, dari).

5. Penulisan bahasa asing, termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (Istilah resep dan

nama Latin tanaman atau hewan) seringkali tidak ditulis dengan huruf miring.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab ini memuat uraian secara terperinci tentang populasi dan sampel, variabel

penelitian, bahan dan alat yang digunakan, jalannya penelitian, dan analisis data.

A. Populasi dan sampel

Populasi adalah semua obyek yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel

adalah sebagian kecil dari populasi yang digunakan dalam penelitian. Sampel yang

digunakan diwajibkan representatif, yaitu dapat mencerminkan populasinya. Pengambilan

sampel dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain metode rambang (random

sampling), bertingkat (stratified sampling), dan rambang proporsional (proportional

random); penjelasan lebih terperinci dikemukakan oleh Suryabrata (1997) halaman 81-84.

Parameter yang dapat dianggap mencerminkan representativitas sampel adalah variabilitas

populasi, besar sampel, teknik pengambilan sampel (sampling), dan kecermatan

memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.

B. Variabel penelitian

Variabel penelitian memuat:

1. Identifikasi variabel utama memuat identifikasi dari semua variabel yang diteliti

langsung.

Page 20: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 14

2. Klasifikasi variabel utama memuat pengelompokan variabel-variabel utama sesuai

dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Klasifikasi diperlukan untuk

menentukan alat pengambil data dan metode analisis data yang sesuai.

Variabel menurut fungsinya dalam penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan

pola hubungan sebab-akibat menjadi variabel tergantung di satu pihak dan

variabel bebas, moderator, kendali, dan rambang di lain pihak.

Variabel bebas adalah variabel yang sengaja diubah-ubah untuk dipelajari

pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Variabel moderator adalah variabel

yang kemungkinan mempengaruhi variabel tergantung tetapi tidak diutamakan

diteliti. Variabel kendali merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

tergantung, sehingga perlu dinetralisir atau ditetapkan kualifikasinya agar hasil

yang didapatkan tidak tersebar dan dapat diulang oleh peneliti lain secara tepat.

Variabel rambang adalah variabel yang pengaruhnya terhadap variabel tergantung

tidak menimbulkan perbedaan yang berarti, sehingga dapat diabaikan.

Kondisi dan keadaan variabel tergantung yang terjadi merupakan akibat dari

perlakuan variabel bebas, moderator, kendali, dan rambang. Hubungan sebab

akibat tersebut merupakan variabel intervening.

Contoh variabel dikemukakan oleh Suryabrata (1997) pada halaman 74-75

sebagai berikut:

Sebab Hubungan Akibat

Gambar 1. Bagan variabel penelitian (Suryabrata, 1997) 3. Definisi operasional variabel utama adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat

hal yang dapat diamati dan diperlukan bagi peneliti lain yang akan menguji

kembali penelitian ini. Kata “adalah ‘ merupakan kunci dari definisi operasional.

Contoh 1:

Minyak atsiri temulawak adalah minyak atsiri yang dihasilkan dari proses

hidrodestilasi irisan rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb)

Variabel bebas

Variabel moderator

Variabel kendali

Variabel rambang

Variabel

Intervening

Variabel

Tergantung

Page 21: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 15

kering yang dipanen pada bulan Januari 1997 dari kabupaten Kulon Progo

DIY.

Contoh 2:

Kekerasan tablet adalah tekanan yang diperlukan untuk memecahkan sebuah

tablet yang diukur dengan alat uji kekerasan Stokes Moasato.

C. Bahan dan alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian diuraikan spesifikasinya dan

sumbernya dengan selengkap-lengkapnya. Penelitian di laboratorium harus disebutkan

asal, cara penyiapan, sifat fisis, dan susunan kimia bahan yang akan diteliti. Hal ini perlu

dikemukakan agar peneliti lain yang ingin menguji ulang penelitian tersebut tidak salah

langkah.

D. Jalannya penelitian

Bagian ini memuat uraian lengkap dan terperinci mengenai langkah-langkah yang

dilakukan pada waktu melaksanakan penelitian termasuk cara mengumpulkan data beserta

jenisnya, serta dilengkapi cara menganalisis hasil, baik secara kimiawi, fisis, statis,

ataupun cara-cara lain. Kegiatan yang ditulis sesuai dengan urutan pengoperasiannya

dengan menggunakan kalimat pasif dan bukan kalimat perintah. Pernyataan “timbang daun

sesudah dikeringkan” sebaiknya ditulis “daun dikeringkan lalu ditimbang”.

Kesulitan-kesulitan yang timbul selama penelitian dan cara pemecahannya perlu

disebutkan agar didapatkan hasil yang sama apabila dilakukan penelitian ulang.

E. Analisis hasil Bagian ini mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil.

Kesalahan yang sering terjadi pada Bab III:

1. Klasifikasi variabel utama kurang jelas, sehingga antara variabel bebas, kendali,

moderator, rambang, intervening, dan variabel tergantung tidak jelas perbedaannya.

2. Metode penelitian yang tertulis sering tidak jelas untuk memecahkan masalah yang

mana atau sering tercampur aduk.

3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan.

4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia, yaitu subyek, predikat, dan

obyek. Seringkali terjadi kalimat diawali dengan kata kerja, kata hubung (sedangkan,

dan, dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan sebagainya), serta

kata depan (di, ke, dari)

5. Penulisan bahasa asing termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (istilah resep dan

nama Latin tumbuhan atau hewan), seringkali tidak ditulis dengan huruf miring.

Page 22: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 16

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat tentang hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang

sifatnya terpadu. Hasil penelitian sedapat-dapatnya disajikan dalam bentuk tabel, gambar,

grafik, foto atau bentuk lain yang dapat dibuktikan secara ilmiah dan ditempatkan sedekat-

dekatnya dengan teks yang mengacu tabel atau gambar yang bersangkutan. Hasil yang

diperoleh ditafsirkan dengan memperhatikan dan menyesuaikannya dengan

masalah/hipotesis yang diungkapkan dalam Pendahuluan.

Ada kalanya hasil penelitian digabungkan dengan pembahasan menjadi satu.

Pemisahan atau penggabungan kedua bagian ini sangat bergantung pada keadaan data dan

kedalaman pembahasan. Bila kedua bagian ini digabung, pembaca sulit membedakan

mana hasil pekerjaan peneliti dan mana hasil dari pemayaran pustaka. Keuntungan

penyajian hasil secara terpisah aialah format akan lebih rapi dan pembaca dipersilakan

mengambil simpulan terlebih dahulu untuk kemudian membandingkannya dengan

simpulan penulis.

Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoritik, baik secara

kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Pembahasan merupakan tempat penulis

mengemukakan pendapat dan argumentasi secara bebas, tetapi singkat dan logis. Pendapat

orang lain yang telah diringkas dalam Pendahuluan (atau Tinjauan Pustaka) tidak perlu

diulang, tetapi diacu seperlunya saja. Dengan tidak meringkas lagi hasil penelitian dalam

Pembahasan, penulis harus mengulas apakah hasil memenuhi tujuan penelitian. Kecuali

itu, sebaiknya penulis juga menghubungkan hasil penelitiannya dengan pengamatan atau

hasil penelitian terdahulu dengan jalan menunjukkan persamaan dan membahas

perbedaannya. Tidak pada tempatnya jika penulis menuliskan kembali prosedur penelitian

pada bab ini, sebab prosedur penelitian pasti sudah ditulis pada bab sebelumnya.

Penjelasan juga harus diberikan jika diperoleh hasil yang menyimpang dari perkiraan

awal.

Bobot suatu penelitian sangat tergantung pada bab ini, antara lain dengan bentuk

komentar atau penjelasan yang tetap terfokuskan pada permasalahan, kemampuan peneliti

dalam mengaitkan antara Bab I, Bab II, Bab III, dengan data-data penelitian yang telah

diperoleh.

Kesalahan yang sering terjadi dalam Bab IV:

1. Hasil penelitian tidak menjelaskan secara terperinci dan sistematis permasalahan.

2. Pembahasan tidak mengaitkan antara Bab I, Bab II, dan Bab III dengan hasil

penelitian, tetapi seringkali pembahasan hanya menjabarkan kembali (mengulang

penjelasan) hasil penelitian atau hanya menerangkan kembali tinjauan pustaka.

3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan.

Page 23: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 17

4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia yaitu subyek, predikat, dan

obyek. Seringkali terjadi kalimat dengan diawali dengan kata kerja, kata hubung

(sedangkan, dan, dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan

sebagainya), serta kata depan (di, ke, dari).

5. Penulisan bahasa asing, termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (istilah resep dan

nama Latin tanaman dan hewan), seringkali tidak ditulis dengan huruf miring.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran harus dinyatakan secara terpisah (masing-masing merupakan

subjudul tersendiri).

A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan pernyataan yang singkat tetapi tegas dan tetap dijabarkan

dari hasil penelitian dan pembahasan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan data-

data pendukungnya.

Contoh:

Permasalahan: apakah minyak atsiri temulawak memiliki efek antibakteri terhadap

Staphylococcus aureus?

Hipotesis: minyak atsiri temulawak memiliki efek antibakteri terhadap

Staphylococcus aureus.

Kesimpulan: minyak atsiri temulawak memiliki efek antibakteri terhadap

Staphylococcus aureus yang ditunjukkan dengan adanya daerah jernih yang

tidak ditumbuhi bakteri dengan diameter 12,7 mm dan berbeda nyata secara

statistik terhadap blanko pelarut.

B. Saran

Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis yang ditujukan

kepada peneliti lain yang ingin melanjutkan dan mengembangkan penelitian yang sudah

diselesaikan. Saran merupakan persoalan yang belum tuntas yang berkaitan dengan

permasalahan yang belum tuntas.

Contoh:

Permasalahan: apakah rimpang temulawak memiliki efek antibakteri ?

Saran: 1. Perlu dilakukan perbandingan efek antibakteri dari minyak atsiri,

kurkumin dan komponen lain dalam rimpang temulawak terhadap

Staphylococcus aureus.

2. Perlu dilakukan penelitian efek antibakteri minyak atsiri rimpang

temulawak terhadap bakteri patogen lain.

Page 24: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 18

Kesalahan yang sering terjadi pada Bab V:

1. Kesimpulan yang tidak hanya menjawab permasalahan, tetapi mengulang pustaka lagi.

Kesimpulan seharusnya hanya berisi pernyataan / statement yang dilakukan oleh hasil

penelitian dan hasil statistik yang diharapkan.

2. Saran tidak berorientasi pada permasalahan yang lebih luas dan belum diteliti.

C. Bagian Akhir

Bagian akhir dari skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran.

A. Daftar pustaka

Buku, majalah, hasil penelitian, terjemahan, karangan surat kabar, dan laporan

penelitian yang diacu dalam skripsi semuanya ditulis dalam daftar pustaka. Semua bahan

acuan yang tertulis dalam daftar pustaka harus dipergunakan dalam bagian utama skripsi

dan sebaliknya semua sumber yang terdapat dalam bagian utama skripsi harus terdapat

dalam daftar putaka. Halaman harus disebutkan, kecuali menggunakan semua halaman

buku yang diacu. Contoh daftar pustaka dapat dilihat pada bagian H.2. (halaman 33)

B. Lampiran

Lampiran dipergunakan untuk menempatkan data atau keterangan lain yang

berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama skripsi. Lampiran

biasanya memuat kompilasi data, peta, hasil perhitungan, gambar, daftar, dan lain-lain

yang bersifat melengkapi skripsi.

Kesalahan yang sering terjadi pada Bagian Akhir Skripsi:

1. Daftar pustaka tidak disusun berdasarkan ketentuan yang berlaku.

2. Sumber-sumber yang diacu dalam bagian utama skripsi ada yang tidak disebutkan

dalam daftar pustaka dan sebaliknya sumber dalam daftar pustaka ada yang tidak

digunakan dalam bagian utama skripsi.

3. Data-data penimbangan dan hasil penelitian secara lengkap (mendetail) sering tidak

diikutsertakan dalam lampiran.

4. Penyusunan lampiran seringkali tidak sesuai dengan urutan kerja atau hasil penelitian.

IV. TATA CARA PENULISAN SKRIPSI

A. Bahan dan Ukuran

1. Naskah

Naskah dibuat di atas kertas HVS 70 g/m2 berwarna putih dan pengetikannya tidak

bolak-balik. Ukuran naskah adalah ukuran kwarto (21 x 28 cm), diketik dan dijilid rapi.

Page 25: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 19

2. Sampul

Sampul depan skripsi dibuat tebal berwarna biru tua dan diisi dengan:

a. Judul skripsi

b. Lambang Universitas Setia Budi

c. Nama dan NIM pembuat skripsi

d. Nama Fakultas dan Universitas

e. Tahun skripsi diselesaikan

Punggung sampul skripsi diberi tulisan yang memuat nama mahasiswa, NIM,

judul skripsi, dan tahun skripsi diselesaikan. Tulisan pada sampul dicetak dengan tinta

emas.

B. Jumlah Skripsi

Jumlah Skripsi yang diserahkan masing-masing 1 (satu) buah ke Fakultas Farmasi,

yaitu untuk bagian akademik, perpustakaan, dosen pembimbing, penguji (bila minta), dan

pribadi masing-masing.

C. Pengetikan

Tata cara pengetikan skripsi menyangkut hal-hal mengenai jenis huruf penulisan

bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, dan letak simetris.

1. Jenis huruf

a. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran font 12 dan untuk seluruh

naskah digunakan jenis huruf yang sama.

b. Huruf kapital

1). Huruf pertama awal kalimat.

2). Huruf pertama pada judul jurnal dan setiap kata dalam judul buku, kecuali

kata tugas: dan, yang, untuk, di, ke, dari, terhadap, sebagai, tetapi,

berdasarkan, dalam, antara, melalui, secara yang tidak pada posisi awal.

3). Nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, bulan, lembaga, takson makhluk di

atas genus.

4). Nama geografi, tetapi untuk nama geografi yang digunakan sebagai jenis

seperti pisang ambon dan gula jawa atau sebagai bentuk dasar kata turunan

seperti mengindonesiakan.

5). Penulisan nama orang pada hukum dalil, uji, teori, metode. Untuk proses atau

uji yang tidak diikuti nama orang ditulis huruf kecil. Jika penamaan tersebut

akan disingkat, maka singkatannya huruf kapital misal metode imunodifusi

ganda (MIG), rancangan acak lengkap (RAL), dll.

c. Huruf miring (dalam tulisan tangan atau ketikan dengan mesin ketik, huruf atau

kata yang dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.)

Page 26: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 20

1). Kata dan ungkapan asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa: ad

hoc, et al., in vitro.

2). Tetapan atau peubah yang tidak diketahui dalam matematika, misal x, y, l..

3). Judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam tubuh tulisan.

4). Nama ilmiah genus, spesies, varietas, dan forma makhluk, tetapi nama ilmiah

takson di atas tingkat genus tidak ditulis dengan huruf miring.

b. Lambang dan tanda-tanda yang tidak diketik ditulis dengan menggunakan tinta

hitam (tulisan tangan).

2. Jarak baris

Jarak antara dua baris yang berurutan adalah 1,5 spasi. Jarak satu spasi

dipergunakan dalam intisari, kutipan langsung, judul tabel/gambar yang lebih dari satu

baris, dan daftar pustaka

3. Batas tepi

Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas sebagai berikut:

a. Tepi atas : 4 cm

b. Tepi bawah : 3 cm

c. Tepi kiri : 4 cm

d. Tepi kanan : 3 cm

4. Pengisian ruangan

Ruangan yang terdapat dalam halaman naskah harus diisi penuh, artinya

pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri atas ke batas tepi kanan atas sampai batas tepi

kanan bawah. Ruangan pada halaman naskah diusahakan jangan sampai ada yang

terbuang, kecuali kalau akan memulai bab baru, serta hal-hal yang khusus.

Penulisan Hasil dan Pembahasan

Penulisan cara kerja ditulis dengan no pada metode penelitian

Contoh

Pada metode

3.1 penentuan titik lebur

Pada pembahasan

Hasil dari 3.1 adalah .................

a. Alinea baru dimulai pada 1 tab dari batas tepi kiri pengetikan.

b. Judul bab harus ditulis tebal dengan huruf besar (huruf kapital) semua dan diatur

agar letaknya simetris terhadap tepi kiri dan kanan batas pengetikan. Jarak judul

bab dari tepi atas kertas adalah 4 cm tanpa diberi tanda titik.

Page 27: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 21

c. Subjudul ditulis tebal dan rata kiri. Semua kata dimulai dengan huruf besar,

kecuali kata penghubung dan kata depan, dan tanpa diakhiri titik. Kalimat

pertama sesudah subjudul dimulai dengan alinea baru.

Sub Judul diberi nomor dengan angka arab sesuai dengan bab.

Contoh:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

3.1.2 Bahan

3.2 Cara Kerja

3.2.1 Sintesis

3.2.1a Sintesis ester. Sintesis dilakukan dengan berdasarkan dengan

..................................................................................................................

3.2.1b Sintesis asam. Sintesis dilakukan dengan...............

d. Anak subjudul ditulis tebal dan diketik mulai dari batas tepi kiri pengetikan dan

tanpa diberi titik. Huruf besar hanya digunakan pada permulaan anak subjudul.

Kalimat pertama sesudah anak subjudul dimulai dengan alinea baru.

e. Subanak subjudul diketik tebal dan ditulis mulai dari 1,25 cm dari batas tepi kiri

pengetikan serta diberi titik. Huruf besar hanya digunakan pada permulaan

subanak subjudul. Kalimat pertama yang menyusul kemudian diketik terus di

belakangnya dalam satu baris tetapi tidak diketik tebal.

Contoh tata letak:

Judul: BAB IV

JALANNYA PENELITIAN

Subjudul:

B. Analisis Data

Menurut data yang dikumpulkan…………………………………

………………………………………………………………………………………

Anak subjudul:

2. Uji antibakteri kandungan utama minyak kemukus

Page 28: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 22

Prosedur uji antibakteri kandungan utama minyak kemukus ………………

………………………………………………………………………………………..

Subanak subjudul:

2.1. Pengujian dengan bakteri gram positif. Hasil uji daya antibakteri

kandungan utama …………………………………………….……………………

5. Penulisan bilangan dan satuan a. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan

huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti

dalam perincian dan pemaparan.

Contoh: Perkembangan bunga diamati 5 hari sekali.

Responden yang digunakan pada penelitian ini TNI 5, PNS 10 dan

petani 20 orang.

b. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu susunan

diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata,

tidak terdapat lagi di awal kalimat.

Lima puluh lima responden wanita dan 10 responden pria diwawancarai dalam

studi itu.

c. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan titik.

Contoh: …………….. berat telur 50,50 g

Konsentrasi larutan 0,5 ; 0,75 ; 0,1 M

d. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa diberi titik.

Contoh: mg, g, kg, kal.

6. Penulisan tanda baca

Tanda baca digunakan sesuai dengan kaidah yang terdapat dalam buku “Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”. Beberapa penggunaannya

yaitu:

a. Tanda koma. Tanda koma dipakai untuk:

1). memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian, misalnya:

Bagian-bagian utama spektrofotometer yaitu sumber radiasi,

monokromator, sel absorpsi, detektor, dan alat pencatat.

2). memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang

didahului oleh kata tetapi atau melainkan, misalnya:

Page 29: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 23

Fruktosa dapat digunakan sebagi sumber karbon, tetapi efektifitasnya

lebih rendah daripada sukrosa dan glukosa

3). mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi, misalnya:

Sambiloto, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran, dapat

digunakan sebagai obat.

b. Tanda titik dua. Tanda titik dua dipakai untuk:

1). mengakhiri akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau

pemerian, misalnya :

Daun sirih merah diketahui memiliki enam golongan senyawa metabolit

sekunder: flavonoid, alkaloid, saponin, polifenol, tanin, dan minyak

atsiri.

Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perincian itu merupakan

pelengkap yang mengakhiri pernyataan, misalnya:

Daun sirih merah diketahui memiliki senyawa flavonoid, alkaloid,

saponin, polifenol, tanin, dan minyak atsiri.

2). memisahkan kata yang memerlukan pemerian, misalnya:

Dunia : Fungi

Filum : Zygomycota

Kelas : Zygomycetes

7. Penulisan nama bahan kimia atau yang lain

a. Nama lazim bahan kimia ditulis dengan huruf kecil dan nama obat ditulis

menurut The Merck Index atau Farmakope Indonesia, misalnya tolbutamida,

kloramfenikol, morfina, asam sulfat, asam nitrat, dsb.

Nama konfigurasi atau rotasi yang mendahului nama senyawa dituliskan dengan tanda

hubung, misalnya d, l, dan dl atau (+), (-), dan (); D, L, dan DL (konfigurasi karbohidrat

dan asam amino ditulis kapital kecil); dan R dan S. Misalnya: (pH, Ka, Kb, Kins , b. ) d-6-hidoksitriptofan (+)-6-hidroksitriptofan DL-alanina (1R,3R,5s)-[(1S)-sec-

butoksi]-3-kloro-5-nitrosikloheksana

Huruf miring digunakan untuk lambang unsur yang berfungsi sebagai penunjuk

lokasi ikatan dalam nama kimia: O-metiltirosina, S-benzil-N-ftaloilsisteina.

Awalan lain yang perlu ditulis miring ialah cis-, E-, m-, meso-, meta-, n-, o-, orto-,

para-, sec-, tert-, dan Z-.

c. Penulisan nama daerah selalu dalam huruf romawi dan huruf kecil. Penulisan

nama dunia, kelas, ordo, dan famili pada nama ilmiah organisme menggunakan

huruf romawi dan huruf awalnya ditulis kapital. Khusus nama famili dan genus

suatu virus diawali dengan huruf kapital dan dicetak miring. Nama ilmiah untuk

tumbuhan dan hewan terdiri dari nama genus yang diawali dengan huruf kapital

Page 30: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 24

dan nama spesies yang diawali dengan huruf kecil (dicetak miring) dan diikuti

singkatan nama orang yang pertama kali menggunakan nama ilmiah tersebut dan

diakui (tidak dicetak miring) serta jika ada dituliskan nama subspesies, varietas,

forma, dan subforma.

Contoh:

Herpesviridae Coronavirus

Abrus precatorius L. Andropogon ternatus subsp. macrothrix

Saxifraga aizoon var izoon subvar brevifolia forma multicaulis subforma

surculosa

8. Penomoran yang terlalu sering hendaknya dihindari, sebaiknya dibuat kalimat yang

yang dapat menghubungkan perincian yang ada secara berurutan.

Contoh yang tidak baik:

Pengaruh naiknya temperatur udara disebabkan: a. Lapisan ozon yang semakin

berkurang, b. Pencemaran lingkungan yang semakin banyak, c. Kegiatan dari pusat

bumi yang meningkat.

Contoh yang baik:

Pengaruh naiknya temperatur udara disebabkan karena lapisan ozon yang semakin

berkurang, pencemaran lingkungan yang semakin banyak, dan kegiatan dari pusat

bumi yang meningkat.

D. Penomoran

Penomoran yang perlu diperhatikan adalah pada penomoran halaman, tabel,

gambar dan persamaan.

1. Halaman

a. Bagian awal usulan penelitian/skripsi, mulai dari judul halaman sampai intisari,

diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil yang diletakkan di tengah-

tengah antara batas kiri dan kanan pengetikan dan berjarak 1,5 cm di atas tepi

bawah kertas.

b. Bagian utama dan bagian akhir mulai dari bab I sampai ke halaman terakhir dari

lampiran, memakai angka Arab sebagai nomor halaman yang diletakkan di

sebelah kanan atas, kecuali kalau ada judul bab, judul daftar pustaka, dan judul

lampiran pada halaman tersebut, maka nomor halaman yang ditulis di sebelah

tengah bawah. Nomor halaman diketik pada jarak 3 cm dari tepi kanan kertas dan

1,5 dari tepi atas.

2. Tabel

Tabel-tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (contoh: Tabel 3)

3. Gambar

Page 31: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 25

Gambar-gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (contoh: Gambar 6).

4. Persamaan

Nomor urut persamaan yang berbentuk persamaan (rumus) matematika, reaksi kimia,

dan lain-lain (kalau ada) diberi nomor dengan angka Arab yang ditulis di dalam

kurung dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan pengetikan tanpa diakhiri titik.

Contoh:

CaSO4 + K2CO3 CaCO3 + K2SO4 (3)

5. Judul, subjudul dan anak subjudul

Judul tiap bab ditulis dengan angka Romawi (misalnya Bab I, Bab II).

Subjudul ditulis dengan huruf besar (misalnya A, B, C)

Anak subjudul ditulis ditulis dengan angka (misalnya 1, 2, 3)

Subanak subjudul ditulis dengan 2 angka yang dipisah dengan titik (misalnya 1.2.,

3.2., 4.4.).

E. Analisis Hasil Pengukuran

Hasil penelitian harus ditulis dalam bentuk kuantitatif untuk memperoleh analisis

data, misalnya:

1. Kekerasan suatu tablet tidak hanya disebutkan sangat keras, cukup keras atau kurang

keras, tetapi harus ditulis dalam angka berapa tekanan yang diperlukan untuk

menghancurkan suatu tablet.

2. Daya antibakteri suatu obat atau simplisia disebutkan diameter hambatnya atau kadar

hambat minimal (MIC).

3. Kadar minyak atsiri dalam simplisia ditentukan berapa volume minyak atsiri pada

setiap gram simplisia (ml/g).

4. Homogenitas sediaan farmasi (tablet, salep, serbuk, suppositoria, emulsi, suspensi,

larutan, dsb) harus dianalisis dengan metode analisis kuantitatif, bukan sekedar

pengamatan visual saja.

Jumlah data yang dibutuhkan untuk masing-masing percobaan tergantung jenis

percobaan yang dilakukan. Percobaan yang menyangkut organisme hidup dengan koreksi

biologis yang tinggi paling sedikit menggunakan replikasi lima kali (misalnya

mikrobiologis, kandungan zat aktif dalam simplisia nabati dan bioteknologi dalam

organisme hidup), sedangkan percobaan kimia farmasi, farmasetika, dan formulasi

sediaan farmasi yang tidak berhubungan dengan organisme hidup (misalnya sintesis,

analisis kualitatif, dan analisis sediaan farmasi) paling sedikit menggunakan replikasi tiga

kali dengan catatan ketiga data tidak memiliki penyimpangan yang berarti.

Hasil penelitian yang berupa data-data kuantitatif dari perbandingan variabel perlu

dianalisis untuk menentukan:

Page 32: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 26

1. Apakah data-data yang didapat terdapat kesalahan atau penyimpangan dari nilai rata-

ratanya.

2. Apakah di antara data-data antara dua variabel yang berbeda terdapat perbedaan yang

bermakna secara statistik atau tidak.

F. Tabel dan Gambar

1. Tabel

Tabel terdiri atas lima bagian utama, yaitu judul tabel, kepala baris, kepala kolom,

medan informasi, dan catatan kaki tabel.

a. Nomor tabel diikuti dengan judul tabel ditempatkan secara simetris di atas tabel

tanpa diberi tanda titik dengan ukuran font 10, bold, berjarak 1 (satu) spasi jika

lebih dari satu baris. Jika judul lebih dari satu baris, baris kedua dimulai tepat di

bawah huruf pertama judul.

b. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan judul tabel: merupakan

frase (bukan kalimat) pernyataan tentang tabel dan gambar secara ringkas,

memberikan informasi singkat yang dapat dipahami oleh pembaca tanpa harus

membaca tubuh tulisan, menyatakan kunci-kunci informasi saja, dan merupakan

frase yang berdiri sendiri dan dapat menerangkan arti tabel. Judul tabel seperti

“Hasil pengukuran kadar gula darah mencit yang diberi perlakuan” sangat tidak

memadai. Judul yang lebih baik, misalnya:

“Tabel 1. Hasil pengukuran kadar gula darah mencit selama 4 jam pengamatan

sesudah diberi beberapa dosis ekstrak binahong secara per oral”

c. Tabel dapat dimulai dari tepi kiri atau tengah halaman. Tabel pendek dan lebar

lebih baik daripada tabel panjang dan kurus. Garis pemisah yang penting hanya

tiga dengan arah mendatar, dan garis bantu selebihnya harus dibuat seperlunya

saja. Garis bantu yang tegak dapat dihilangkan dengan menyusun kolom dan jarak

antarkolom secara hati-hati. Satuan dapat ditulis pada kepala kolom atau kepala

baris.

d. Tabel adakalanya memerlukan catatan kaki dan atau keterangan yang dapat berupa

informasi tentang keterbatasan yang ada pada data, data bersifat nyata secara

statistika, dan hasil penelitian orang lain. Catatan kaki juga dapat untuk

menjelaskan singkatan yang digunakan pada tabel. Petunjuk catatan kaki bianya

berupa lambang seperti *, †, ‡, dll. Jika catatan kaki untuk menyatakan sumber

data yaitu dengan menuliskan nama penulis dan tahun, maka tidak perlu diberi

petunjuk catatan kaki. Jika data yang disajikan sudah dimodifikasi atau sudah

Page 33: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 27

diolah, maka digunakan kata “menurut” atau “diolah dari” atau “diadaptasi dari”,

lalu diikuti nama penulis dan tahun.

e. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali pada tabel yang panjang (lebih dari satu

halaman), sehingga tidak mungkin diletakkan dalam satu halaman. Pada halaman

lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul. Kalau tabel

lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat memanjang kertas,

maka pada bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri atas. Tabel yang lebih

dari dua halaman atau yang harus dilipat ditempatkan pada lampiran.

Format tabel adalah sebagai berikut.

Tabel nomor Judul tabel

Kepala kolom Kepala kolom Kepala kolom

Kepala baris

Kepala baris

Catatan kaki-tabel (ditulis dengan ukuran font 10)

Contoh pembuatan tabel: Tabel 1. Pengaruh suhu simpan dan putresina terhadap kekerasan dan kandungan gula buah pisang ambon

Perlakuan Hari ke-

0 7 14

Kekerasan buah

(mm/50g/10 dtk)

Suhu simpan

150C 10,20 a 13,40 a 11,83 a 280C 10,64 a 14, 22a 88,43 b

Putresina

Putresina 11,07 a 13,23 a 21,19 a

Tanpa putresina 10,76 a 14,40 a 41,82 b

Gula (%)

Suhu simpan 150C 0,38 a 0,56 a 0,73 a

280C 0,55 a 1,82 a 14,41 b

Putresina

Putresina 0,53 a 0,87 a 6,98 a Tanpa putresina 0,40 a 1,52 a 6,91 a

Page 34: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 28

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %

(DMRT)

Tabel 2. Rata-rata dan simpangan baku beberapa sifat fisis dan kimia tanah dari 78 contoh tanah di Kebun

Percobaan Ciheuleut

Sifat Rata-rata Simpangan baku

Pasir (%) 47,66 23,81

Lempung (%) 21,80 11,94

Liat (%) 30,72 18,09

C-organik (%) 0,61 0,57

Rapatan isi (mg m3) 1,43 0,16

KTK (mek 100 g-1 tanah)‡ 18,08 17,09

KAT pada KL (g g-1) 23,62 10,80 ‡ Banyaknya 70 contoh tanah; KTK: kapasitas tukar kation,

KAT: kadar air tanah, KL: kapasitas lapang

f. Tabel dirujuk sekurang-kurangnya satu kali dalam tubuh tulisan, sehingga tabel

harus diletakkan sedekat-dekatnya dengan teks. Perujukan dinyatakan di dalam

paragraf sebelum tabel atau gambar dan diawali dengan huruf kapital diikuti

nomor tabel. Contohnya:

… seperti ditunjukkan pada Gambar 5.

… mendekati bentuk sigmoid (Gambar 5).

… meningkat dengan pesat (Tabel 3).

Perujukan yang tidak disertai dengan keterangan perlu dihindari. Misalnya:

“Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3”

atau “ Hasilnya disajikan pada Tabel 3”

Pernyataan yang lebih baik ialah

“Tabel 3 menunjukkan bahwa kacang hijau lebih banyak memancarkan spektrum

biru daripada kacang tanah”.

2. Gambar

a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar

b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris dibawah gambar

dan diakhiri dengan titik dengan ukuran font 10, bold, berjarak 1 (satu) spasi jika

lebih dari satu baris. Jika judul lebih dari satu baris, baris kedua dimulai tepat di

bawah huruf pertama judul.

c. Tata cara pembuatan judul dan perujukan gambar sama seperti tabel.

d. Judul gambar tidak perlu dimulai dengan frase yang menjelaskan jenis gambar,

misalnya “Grafik …” atau “Gambar …”

e. Gambar tidak boleh dipenggal karena alasan apapun.

Page 35: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 29

f. Keterangan gambar ditulis pada tempat-tempat yang kosong dalam di dalam

halaman yang ada gambarnya tersebut, jangan pada halaman lain dan diketik

ukuran 10, tidak tebal, jarak 1 (satu) spasi jika lebih dari satu baris. Lambang

gambar juga dapat ditulis pada judul gambar (lihat Gambar 1).

g. Bila gambar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar

harus diletakkan di sebelah kiri kertas.

h. Ukuran gambar diusahakan agar wajar.

i. Penyajian informasi skala pada foto sangat perlu diperhatikan. Caranya dengan

meletakkan penggaris atau petunjuk lainnya yang ukurannya sudah umum

diketahui di dekat contoh atau objek foto.

j. Letak gambar diatur supaya simetris.

b

a

Gambar 8 Spektrum absorpsi dari parasetamol (a) dan salisilamida (b).

G. Bahasa

1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar sesuai

dengan kaidah bahasa yang menggunakan ejaan yang disempurnakan.

2. Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat lengkap (terdapat subyek dan

predikat) atau supaya lebih sempurna dapat ditambah dengan obyek dan predikat.

Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan kata ganti orang pertama, orang kedua, dan

ketiga (saya, aku, kami, mereka, engkau, dan lain-lain). Kalimat yang dibuat

berbentuk kalimat berita (kalimat positif).

Khusus pada bagian prakata, kata “saya” diganti dengan “penulis”.

3. Istilah

a. Istilah yang digunakan adalah istilah bahasa Indonesia atau yang sudah

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

b. Istilah asing dipergunakan apabila istilah tersebut sukar atau tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan istilah tersebut penting

dipergunakan dalam penelitian. Penulisan istilah asing tersebut harus dicetak

miring.

Ab

sorb

an

s

Page 36: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 30

c. Kata majemuk yang merupakan gabungan bentuk bebas dan bentuk terikat ditulis

serangkai, misalnya antarbangsa, antihuruhara, hipertensi, inframerah, ultraviolet,

kontraindikasi, nonpolar, subbab, inkonvensinal, semipolar, kooperatif,

bikarbonat, dsb.

d. Kata majemuk yang diberi awalan dan akhiran ditulis serangkai, misalnya

penyalahgunaan, disalahgunakan, perkembangbiakan.; sedangkan kata majemuk

yang hanya diberi awalan saja atau akhiran saja ditulis serangkai dengan kata

yang langsung mengikuti atau mendahuluinya, misalnya berkembang biak.

e. Huruf f dan v jangan diganti dengan p, misalnya aktif (bukan aktip), aktivitas

(bukan aktifitas).

f. Konsonan kembar dalam bahasa Indonesia tidak ada, misalnya klasifikasi (bukan

klassifikasi), efektif (bukan effektif), tetapi ada massa di samping masa yang

mempunyai perbedaan makna.

g. Huruf y tetap y jika lafalnya y, misalnya yen, yuan; y menjadi i jika lafalnya I,

misalnya hipokotil (bukan hypokotil), analisis (bukan analysis).

h. Huruf x hanya dipakai di awal kalimat, di tempat lain ks, misalnya xilem (bukan

ksilem), taksonomi (bukan taxonomi), kompleks (bukan komplex atau

komplek).Huruf h pada gugus gh, kh, rh, th dihilangkan, sedangkan huruf ph

menjadi f dan ch menjadi k, misalnya kromatografi (bukan khromatographi),

ritme (bukan rhitme); metode (bukan methode atau metoda); morfologi (bukan

morphologi atau morpologi).

i. –ic menjadi –ik, sedangkan –ics menjadi –ik, -ika, misalnya analgesic menjadi

analgesik, electronic menjadi elektronik; electronics menjadi elektronika,

mechanics menjadi mekanika.

j. Beberapa kata sulit yang sering ditulis salah karena penulis tidak mengetahui

bentuk bakunya yaitu kualitas (bukan kwalitas), jadwal (bukan jadual), sintesis

(bukan sintesa), atmosfer (bukan atmosfir), varietas (bukan varitas), autoklaf

(bukan otoklaf), hemoglobin (bukan haemoglobin), fluoresensi (bukan

fluorescenci), apotek (bukan apotik).

k. Beberapa kata tidak baku yang sering digunakan, misalnya:

Bentuk tidak baku Bentuk baku

terdiri dari terdiri atas

tergantung pada bergantung pada

berdasarkan kepada berdasarkan pada

bertujuan untuk bertujuan X

antara x dengan y antara x dan y

dibanding … dibandingkan dengan

Page 37: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 31

walau atau meskipun …, tetapi…. walau atau meskipun …, …. (tanpa

tetapi)

beberapa sampel-sampel beberapa sampel

banyak unsur-unsur banyak unsur

disebabkan karena disebabkan oleh

agar supaya agar atau supaya

dalam rangka untuk dalam rangka…atau untuk …

setelah … kemudian … setelah …

… baik … ataupun … … baik … maupun …

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan:

a. Kata penghubung (sehingga, dan, sedangkan, karena, dan sebagainya) tidak boleh

diletakkan di depan kalimat.

b. Kata depan (di, ke, dari, dan sebagainya) tidak boleh digunakan di depan subyek.

c. Awalan “di” dan “ke” harus dibedakan dengan kata depan “di” dan “ke”. Awalan

“di” berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif, sedangkan “ke” berfungsi untuk

membentuk kata bilangan dan kata benda. Penulisan awalan “di” dan “ke” harus

selalu disambung dengan kata di belakangnya (contoh dipetik, ditimbang, kedua,

dan sebagainya).

d. Kata depan “di” dan “ke” berfungsi untuk menyatakan tempat dan penulisannya

selalu dipisah dari kata di belakangnya (contoh: di depan, di atas, di antara, ke

pasar, ke muka, di antaranya, di samping itu, di dalam, dan sebagainya, kecuali

kepada dan daripada).

H. Kepustakaan

Pustaka yang digunakan sebaiknya adalah sumber acuan dari pustaka primer yang

dapat dipertanggungjawabkan seperti jurnal, monograf, dan tulisan asli lainnya, sedangkan

buku ajar berupa diktat kuliah, textbook, dan penuntun praktikum harus dihindari.

1. Pengacuan pustaka

Setiap sistem pengacuan pustaka harus digunakan secara taat asas dalam tubuh tulisan,

tabel, dan gambar, kemudian disenaraikan pada akhir tulisan atau bab dengan judul

“Daftar Pustaka”. Nama pengarang yang diacu pada tubuh tulisan hanyalah nama keluarga

atau nama akhir pengarang yang diikuti tahun publikasinya. Cara penulisannya ialah

sebagai berikut:

Penggunaan sterilisator autoklaf dapat mempengaruhi pertumbuhan kalus

(Supraptopo 1979). atau

Supraptopo (1979) mengemukakan bahwa penggunaan sterilisator autoklaf dapat

mempengaruhi pertumbuhan kalus.

Page 38: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 32

Contoh senarai nama pengarang dan pengacuan pustaka. Tabel 3. Contoh senarai nama pengarang dan pengacuan pustaka

Senarai nama pengarang Pengacuan dalam tubuh tulisan

Suwanto A. 1997

Suwanto A. 1998a.

Suwanto A. 1998b.

Suwanto A. 1999

Suwanto H. 1999

Suwanto A, Fardiaz S. 1983

Suwanto A, Kaplan S, 1989a

Suwanto A, Kaplan S, 1989b

Suwanto A, Suwanto H. 1999

Suwanto A, Friska H, Sudirman I. 1996

Suwanto (1997) atau (Suwanto 1997)

Suwanto (1998a) atau (Suwanto 1998a)

Suwanto (1998b) atau (Suwanto 1998b)

Suwanto A (1999) atau

(Suwanto A 1999)

Suwanto H (1999) atau

(Suwanto H 1999)

Suwanto dan Fardiaz (1983) atau

(Suwanto & Fardiaz 1983)

Suwanto dan Kaplan (1989a) atau

(Suwanto & Kaplan 1989a)

Suwanto dan Kaplan (1989b) atau

(Suwanto & Kaplan 1989b)

Suwanto A dan Suwanto H (1999) atau

(Suwanto A & Suwanto H 1999)

Suwanto et al. (1996) atau

(Suwanto et al. 1996)

a. Satu pengarang

1). Jika pengarang yang sama menulis pada tahun yang berbeda, maka tahun yang

satu dengan yang berikutnya dipisahkan oleh koma dan spasi, misalnya

Suwanto (1997, 2000) ... atau … (Suwanto 1997, 2000)

2). Jika pengarang yang sama menulis pada tahun sama, maka dilakukan

penambahan huruf “a” untuk yang pertama, “b” untuk yang kedua, dan

seterusnya setelah tahun, misalnya Suwanto (1998a, 1998b) … atau … Suwanto

(1998a, 1998b). Penambahan huruf “a”, “b”, dan seterusnya perlu didasarkan

pada urutan waktu publikasi yang biasanya ditentukan dari volume dan nomor

jurnal atau dari urutan nomor halaman jika bukan berasal dari jurnal yang sama.

3). Jika pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun

yang sama, nama inisial disertakan untuk membedakan bahwa sumbernya

berbeda, misalnya Suwanto A (1999) dan Suwanto H (1999) … atau …

(Suwanto A 1999; Suwanto H 1999).

b. Dua pengarang

1). Jika dua pengarang berbeda menulis bersama, maka contoh penulisannya

yaitu Suwanto dan Fardiaz (1983) … atau … (Suwanto & Fardiaz 1983).

Page 39: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 33

Perhatikan bahwa kata “dan” digunakan dalam suatu kalimat tubuh tulisan dan

jangan menggantinya dengan “&”, kecuali pada sumber acuan dalam tanda

kurung.

2). Jika dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama menulis bersama,

pengacuan dituliskan mengikuti pola menambahkan nama inisialnya, misalnya

Suwanto A dan Suwanto H (1999) … atau … (Suwanto A & Suwanto H 1999).

Perhatikan bahwa dalam daftar pustaka kata “dan” tidak dicantumkan (lihat

Tabel 3)

c. Tiga pengarang atau lebih

Jika nama pengarang terdiri dari tiga orang atau lebih, hanya nama keluarga atau

nama akhir pengarang pertama saja yang ditulis dan diikuti kata “et al” dan jangan

diganti “dkk” (lihat Tabel 3)

d. Pengacuan ganda

Jika dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda diacu sekaligus, maka penulisan

pengacuannya didasarkan pada urutan tahun penerbitannya, misalnya … (Suwanto &

Kaplan 1990; Suhartono et al 1994; Tjahjadi et al 1994; Rosana et al 1995).

e. Lembaga sebagai pengarang

Nama lembaga yang diacu sebagai pengarang sebaiknya ditulis dengan bentuk

singkatan. Misalnya untuk mengacu tulisan yang diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat

Statistik ditulis BPS (1999) … atau … (BPS 1999), sedangkan dalam daftar pustaka

ditulis sebagai [BPS].

f. Tulisan tanpa nama pengarang

Sebaiknya acuan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan dan

daftar pustaka dituliskan dengan nama lembaga yang menerbitkannya. Acuan tanpa

pengarang ada pula yang dituliskan sebagai Anonim (1990) … atau … (Anonim 1990)

dan dalam daftar pustaka ditulis [Anonim], namun sebaiknya penggunaan kata Anonim

ini dihindari.

g. Pustaka sekunder

Jika artikel belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan diacu dari suatu sumber

(pustaka sekunder), nama pengarang dan tahun terbit aslinya ditulis dan dipisahkan

dengan tanda koma dan spasi dengan kata “diacu dalam” yang diikuti nama pengarang

dan tahun pustaka sekunder, misalnya (Powell 1958, diacu dalam Forbes 1972) … atau

… (Powell 1958, diacu dalam Forbes 1972). Kedua artikel ini harus dicantumkan di

Page 40: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 34

daftar pustaka. Pengacuan terhadap pustaka yang tidak pernah dibaca sendiri sangat

tidak dianjurkan.

2. Penyusunan daftar pustaka

Pustaka yang diacu dalam tubuh tulisan saja yang dimuat dalam daftar pustaka,

sehingga sumber acuan yang ada dalam daftar pustaka harus ada di dalam tubuh tulisan.

Urutan pustaka dalam daftar pustaka didasarkan pada abjad awal nama keluarga atau nama

akhir pengarang pertama. Jika dua atau lebih pustaka memiliki nama keluarga yang sama

persis, maka urutannya didasarkan pada tahun terbitnya.

Nama pengarang yang dituliskan merupakan nama keluarga atau nama akhir

pengarang yang diikuti inisial nama pertama dan nama tengah tanpa tanda baca. Nama

keluarga umumnya terletak di belakang suatu nama, tetapi ada perkecualian seperti nama

Arab, India, Vietnam, dan Cina (lihat Tabel 4). Pengacuan nama lembaga yang berperan

sebagai pengarang ditulis dengan singkatan nama lembaga dan diikuti nama lembaga

ditulis lengkap, misalnya [Faperta IPB] Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Tabel 4. Variasi ragam penulisan nama keluarga pengarang

Nama pengarang berdasarkan Negara

Nama pengarang Penulisan kepustakaan

Nama keluarga pengarang dengan satu

nama keluarga

Constantine J.

Alexopoulus

Alexopoulus CJ

Nama Indonesia dengan nama keluarga Andi Hakim Nasoetion

Agustin Wydia Gunawan

Nasoetion AH

Gunawan AW

Nama Indonesia diikuti nama suami Yayah Koswara Koswara Y

Nama Indonesia terdiri atas satu kata Soekarno Soekarno

Nama Indonesia terdiri atas lebih dari

satu kata

Ani Mardiastuti Mardiastuti A

Nama Jepang dan Korea Hirko Yakamoto Yakamoto H

Nama pangkat kekeluargaan atau nama

keluarga majemuk

John Doc Sr

H. Vanden-Brink

Doc JSr

Vanden-Brink H

Nama Vietnam selalu diawali dengan nama keluarga

Nguyen Van Thuan Ngo Van Hai

Nguyen VT Ngo VH

Nama Perancis dengan kata de, de la, des, du, le, la, les

A de Bary V du Bary

J le Beau

Bary A de Bary V du

Beau J le

Nama Belanda: kata seperti de, van, van den, van der, serta von pada nama Jerman, do pada nama Brazil

Kees de Vries A van der Haar

Vries K de Haar A van der

Page 41: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 35

ditempatkan pada unsur terakhir nama

Kata Abdul, Abdoul, Abdel, Abu, Aboul, dan Ibn pada nama Arab dinilai

sebagai bagian nama keluarga

Hassan Fahmy Khalil Ali Abdel Aziz

Ali Ibn Saud

Khalil HF Abdel-Aziz A

Ibn Saud A

Kata Sen dan Das pada nama India digabung dengan nama keluarga

BC Sen Gupta AD Das Gupta

Sen Gupta BC Das Gupta AD

Nama Cina tradisional selalu dimulai dengan nama keluarga, namun akhir-

akhir ini ada nama keluarga yang ditulis menyertai nama kecilnya yang ditulis dengan tanda hubung. Bahkan

ada kecenderungan penulis Cina menggunakan nama barat sebagai

nama kecil diikuti nama keluarga

Go Ban Hong (tradisional)

Kwik Kian Gie (tradisional) Tjia May On

(tradisionnal) Siu-Ting Chang

Michael Chang

Go BH

Kwik KG Tjia M

Chang ST

Chang M

Nama Myanmar biasanya hanya satu

kata, tetapi dapat pula didahului bentuk penghormatan U

U Thant Thant U

a. Jurnal Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama jurnal nomor volume(nomor

terbitan bila ada):halaman. Ketentuan lain:

1). Jika pengarang lebih dari lima orang ditulis satu pengarang lalu et al 2). Judul artikel jurnal diketik huruf kapital hanya pada huruf awal saja. Huruf kapital

digunakan hanya pada kasus tertentu, misal singkatan baku (seperti DNA, pH, dll) dan nama takson mengikuti tata nama ilmiah. Huruf kapital juga digunakan untuk awal kata yang di dalam kalimat selalu ditulis dalam huruf kapital, misal dalam bahasa Jerman pada semua kata benda.

Insertion und Assemblierung von Proteinen des Antennenpigment-Komplexes von Rhodobacter capsulatus im in vitro System

Judul artikel yang disertai dengan subjudul ditulis judul utama diakhiri tanda titik dua dan diikuti anak judul yang diawali dengan huruf kecil.

Avian leukimia virus OK 10: analysis of its myc oncgene by molecular cloning

3). Nama jurnal ditulis miring. Nama yang terdiri dari satu kata tidak disingkat, namun umumnya nama jurnal ditulis dalam bentuk singkatannya yang dirujuk dari World List of Scientific Periodicals (http://library.cabtech.edu/reference/abbreviations).

4). Nomor terbitan tidak perlu dicantumkan bila penomoran halaman berkesinambungan dalam satu volume, misalnya Hayati volume 7 nomor 3 halaman 91-95 ditulis Hayati 7:91-95, bukan hayati 7(3):91-95

Page 42: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 36

5). Suplemen merupakan terbitan khusus atau sisipan dari suatu volume jurnal. Artikel acuan yang berasal dari nomor tambahan yang terdapat dalam terbitan berkala ditunjukkan oleh suatu keterangan, missal Supl 1 untuk Suplemen atau Supplement nomor 1; Ed Khusus 5

Contoh penulisan jurnal: 1). Pengarang satu orang

Johnson MW. 1987. Parasitization of Liriomyza spp (Diptera: Agromyzidae) infesting commercial watermelon plantings in Hawaii. J Econ Entomol 80:56-60, 62.

2). Pengarang 2-5 orang Runtunuwu SD, Hartana A, Suharsono, Sinaga MS. 2000. Penanda molekuler sifat

ketahanan kelapa terhadap Phyphthora penyebab gugur buah. Hayati 7:101-105.

3). Pengarang lebih dari lima orang Wilkinson MJ et al. 2000. A direct regional scale estimate of transgene movement

from genetically modified oilseed rape to its wild progenitors. Mol Ecol 9:983-991.

4). Pengarang merupakan organisasi [SSCCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical Physiology,

Committee on Enzymes. 1976. Recommended method for the determination

f γ-glutamyltransferase in blood. Scand J Clin Lab Invest 36:119-125.

5). Artikel tanpa pengarang

[Anonim]. 1976. Epidemiology for primary health care. Int J Epidemiol 5:224-

225.

6). Setiap nomor terbitan dimulai dengan halaman bernomor satu

Eliel EL. 1976. Stereochemistry since LeBel and van’t Hoff: Chemistry 49(3):8-

13.

7). Terbitan sebagai suplemen, sisipan, edisi khusus

Magni F, Rossoni G, Berti F. 1988. BN-52021 protects guinea-pig from heart

anaphylaxis. Pharm Res Commun 20 Supl 5:75-78.

Rifai MA. 1992. Penggodokan peneliti taksonomi tumbuhan siap pakai.

Floribunda 1 Sisipan 3: 22-24.

8). Judul artikel diterjemahkan dalam bahasa Inggris

Irsan C, Sosromarsono S, Buchori D, Triwidodo H. 1998. [Aphids (Homoptera:

Aphididae) on solanaceae plants in West Java.] [dalam bahasa Indonesia].

Bul HPT 10(2):1-4.

Page 43: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 37

b. Buku

Nama pengarang [atau editor]. Tahun. Judul buku. Tempat terbit: Nama penerbit.

1). Buku dengan pengarang

Gunawan AW. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar Swadaya.

2). Buku dengan editor

Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. 1990. The Pharmacological

Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York: Pergamon. hlm 60-65.

3). Buku dengan lembaga atau organisasi

[FMIPA IPB] Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.1996. Katalog Program sarjana FMIPA IPB. Bogor: FMIPA IPB.

4). Buku terjemahan tanpa editor

Pelczar MJJr, Chan ECS. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Volume ke-

1,2.Hadioetomo RS, Imas T, Angka SL, penerjemah; Jakarta:UI Pr.

Terjemahan dari: Elements of Microbiology.

5). Buku terjemahan dengan editor

Luzikov VN. 1985. Mitochondrial Biogenesis and Breakdown. Galkin AV,

penerjemah; Roodyn DB, editor. New York: Consultanst Bureau.

Terjemahan dari: Reguliatsiia Formirovaniia Mitokhondrii.

6). Buku berseri dengan judul volume sama

Wijayakusuma MH, Dalimartha S. Wirian AS. 1998. Tanaman Berkhasiat Obat di

Indonesia. Volume ke-1. Jakarta: Pustaka Kartini.

7). Buku berseri dengan judul volume berbeda

Cajori F. 1929. A History of Mathematical Notations. Volume ke-2, Notation

mainly in Higher Mathematics. Chicago: Open Court.

8). Bab atau bagian dari buku dengan pengarang berbeda-beda dan disertai editor

Kuret JA, Murad F. 1990. Adenohypophyseal hormones and related substances.

Di dalam: Gilman Ag, Rall TW, Nies AS, editor. The Pharmacological

Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York: Pergamon. hlm 1334-1360.

c. Prosiding

Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Di dalam: Nama editor, editor. Judul

publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; Tempat pertemuan,

tanggal pertemuan. Tempat terbit: Nama penerbit. Halaman artikel.

Meyer B, Hermans K. 1985. Formaldehyde release from pressed wood products. Di

dalam: Turoski V, editor. Formaldehyde: Analytial Chemistry and Toxicology.

Proceedings of the Symposium at the 187th; St Louis, 8-13 Apr 1984. Washington:

American Chemical Society. hlm 101-116.

Page 44: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 38

d. Abstrak

Nama pengarang. Tahun terbit. Judul abstrak [abstrak]. Di dalam: Nama editor, editor.

Judul publikasi atau nama konferensi; Tempat, Waktu konferensi. Tempat terbit:

Nama penerbit. Halaman. Nomor abstrak.

Mendea MF, Manon-Espaillat R, Lanska DJ, Eurstine TH. 1989. Epilepsy and suicide

attempts [abstrak]. Di dalam: American Academy f Neurology 41st Annual Meeting

Program; Chicag, 13-19 Apr 1989. Cleveland (OH): Edgell Communicatins. hlm

295. Abstr no PP369.

Rahayu WP, Fardiaz, Darusman LK. 2002. Aktivitas dan produksi komponen

antimikroba dari rimpang lengkuas [abstrak]. Di dalam: Achmadi SS et al, editor.

Ringkasan Penelitian Hibah Bersaing. Jakarta: Ditjen Dikti, Depdiknas.

e. Karya tulis ilmiah, skripsi, tesis, disertasi

Nama pengarang. Tahun terbit. Judul [jenis publikasi]. Tempat institusi: Nama institusi

tempat tersedianya KTI/skripsi/tesis/disertasi.

Natalia M. 2007. deteksi kurkuminoid dalam kalus temulawak (Curcuma xanthorrhiza,

roxb) hasil kultur in vitro setelah perlakuan hormon naphtalena acetic acid

[Skripsi]. Surakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi.

f. Surat kabar

Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar: Nomor halaman

(nomor kolom).

Budiarso IT. 24 Des 1995. Suami mandul dan menurun keperkasaannya akibat

pencemaran mikotoksin dan pestisida? Kompas: 11 (6-8).

g. Internet

Kemajuan teknologi yang berkembang begitu pesat menyebabkan orang dengan

mudah mengaksers informasi melalui internet, tetapi kemudahan ini jangan

disalahgunakan untuk memperoleh informasi tanpa memperhatikan otoritas keilmuan

dan kepakaran orang atau lembaga penyedia informasi tersebut. Hati-hati dalam akses

melalui internet karena tidak semua keterangan pada semua situs web dapat

dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah dan tidak semua situs permanen. Forum diskusi

elektronik (chatting) tidak dapat digunakan sebagai sumber acuan.

1). Artikel dari publikasi elektronik

Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul artikel. Nama jurnal Volume (nomor):

halaman. [tipe media]. Ketersediaan. [Tanggal, bulan, dan tahun akses]

Page 45: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 39

Adsavakulchai S, Baimai V, Prachyabrued W, Gore PJ, Lertlum S. 1998.

Morphometric study using wing image analysis for identification of

Bactrocera dorsalis complex. WWW J Biol 3(5).

http://epress.com/w3jbio/vol3/Adsavakulchai/index.html [17 Mar 1999].

2). Abstrak dari jurnal ilmiah

Darmadi AAK, Hartana A, Mogea JP. 2002. Perbungaan salak bali. Hayati 9:6.

http:/bima.ipb.ac.id/jurnal/hayati [9 Apr 2003].

3). Abstrak dari pertemuan ilmiah

Hansen L. 1999. Non-target effects of corn pollen on the Monarch butterfly.

http://www.ent.iastate.edu/entsoc/ncb99/prog/abs/D81.html. [21 Agu

2003].

V. PEDOMAN PEMBUATAN MAKALAH

UNTUK SEMINAR SKRIPSI

A. Sifat Makalah

Makalah adalah tulisan ilmiah yang merupakan tingkasan skripsi. Panjang tulisan

maksimal 15 halaman termasuk lampiran (ukuran kertas 21 x 28 cm), diketik dengan

huruf Times New Rowman ukuran 12 dengan jarak 1,5 spasi, kecuali abstak dengan jarak

1 spasi.

B. Urutan Materi Makalah

1. Judul

Judul makalah desrtai dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris.

2. Nama penulis/peneliti

Nama penulis/peneliti ditulis semua (mahasiswa dan dosen pembimbing dan/atau

pembimbing pendamping) tanpa gelar akademik.

3. Abstrak

Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tidak lebih dari 200 kata.

Page 46: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 40

4. Kata kunci (keywords)

Kata kunci dibuat dalam bahasa Inggris sebanyak empat sampai lima buah kata.

5. Pendahuluan

Pendahuluan berisi permasalahan yang perlu dicari pemecahannya (latar belakang) dan

tinjauan pustaka yang mengandung uraian singkat dan sistematis tentang keterangan-

keterangan yang ada keitannya dan menunjang tulisan itu. Sumber keterangan

ditunjukkan dengan menuliskan nama akhir penulis dan tahun penerbitan. Panjang

pendahuluan tidak lebih dari dua halaman. Landasan teori sebaiknya hanya memuat inti-

inti permasalahan.

6. Cara penelitian

Cara penelitian memuat uraian tentang cara menjalankan penelitian, yang mencakup

bahan atau materi, alat, jalan penelitian dan analisis hasil.

7. Hasil dan pembahasan

Hasil dan pembahasan berisi hasil penelitian yang diperoleh (dalam bentuk tabel,

grafik, atau foto), kemudian diberi pembahasan atau penjelasan ilmiah secara kualitatif

dan kuantitatif.

8. Kesimpulan dan saran

Bagian ini memuat kesimpulan yang diperoleh dan saran yang diajukan.

9. Ucapan terima kasih

Ucapan terima kasih ditujukan kepada pihak yang memberi bantuan, diusahakan

supaya singkat. Ucapan terima kasih yang ditujukan kepada perseorangan maka gelar

akademik yang bersangkutan supaya dicantumkan.

10. Daftar pustaka

11. Lampiran

Page 47: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 41

Lampiran 1. Contoh halaman judul usulan skripsi

PENGEMBANGAN METODE ANALISIS KUANTITATIF METAMPIRON

SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DAN

APLIKASINYA PADA SEDIAAN FARMASI

Proposal Penelitian

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1

Page 48: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 42

Diajukan oleh:

Ni Nyoman Trisna Yudhani

B.3.98.0100

Kepada

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

Agustus 2010

Lampiran 2. Contoh halaman pengesahan proposal penelitian

PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN

Sesuai dengan hasil seminar Pra Proposal Penelitian, maka telah dilakukan perbaikan pada aspek

substansial, metodologik dan tata cara penulisan proposal penelititan.

Atas dasar hal tersebut, maka PraProposal

Dengan judul :

PENGEMBANGAN METODE ANALISIS KUANTITATIF METAMPIRON

SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DAN

APLIKASINYA PADA SEDIAAN FARMASI

yang disusun oleh peserta program :

Nama : Ni Nyoman Trisna Yudhani

NIM : B.3.98.0100

Page 49: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 43

Disyahkan sebagai Proposal Penelitian

Yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan penelitian lapangan,

Sebagai bahan penyusunan skripsi

Surakarta, 10 Agustus 2010

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

…………………………………. ……….. ……………….

Lampiran 3. Contoh halaman sampul depan skripsi

PENGARUH RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica, Val.)

TERHADAP BAKTERI USUS SECARA in vitro

Page 50: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 44

Oleh:

Sutanti Siti Aminah

B.3.98.0050

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2010

Lampiran 4. Contoh halaman judul skripsi

PENGARUH RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica, Val.)

TERHADAP BAKTERI USUS SECARA in vitro

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai

derajat Sarjana Farmasi (S.F)

Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Setia Budi

Oleh :

Page 51: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 45

Sutanti Siti Aminah

B.3.98.0050

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2010

Lampiran 5. Contoh halaman pengesahan sripsi

PENGESAHAN SKRIPSI

berjudul

PENGARUH RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica, Val.)

TERHADAP BAKTERI USUS SECARA in vitro

Oleh :

Sutanti Siti Aminah

B.2.98.060

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Pada tanggal : 10 Agustus 2010

Mengetahui ,

Fakultas Farmasi

Universitas Setia Budi

Dekan,

……………………..

Pembimbing,

Page 52: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 46

………………………….

Pembimbing Pendamping,

.……………………….

Penguji :

1. …………………………. ………………………..

2. …………………………. ………………………..

3. ………………………… ……………………….

4. ………………………… ………………………..

Lampiran 6. Contoh jadwal penelitian

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No Jernis Kegiatan Tahun 2010 Tahun 2010

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

1. Studi Pustaka

2. Persiapan Penelitian

a. Determinasi Tanaman

b.Pengeringan dan

Penyerbukan Simplisia

c. Soxhletasi

d. Maserasi

3. Penelitian Laboratrium

a. Identifikasi kandungan

b. Orientasi Penelitian

4. Pengumpulan dan analisis

data

5. Penyusunan Laporan

Page 53: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 47

Contoh 7. Contoh halaman pernyataan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya

sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila skipsi ini merupakan jiplakan dari penelitian/karya ilmiah/skripsi

orang lain, maka saya siap menerima sanksi, baik secara akademis maupun hukum.

Surakarta,……….

Tanda tangan

Susanti Siti Aminah

Contoh 8. Contoh daftar isi

DAFTAR ISI

Halaman

Page 54: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 48

HALAMAN JUDUL……………………………………………….. i

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………… xi

DAFTAR TABEL………………………………………………….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………… xiv

INTISARI………………………………………………………….. xvi

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1

A. Latar Belakang ……………………………………. 1

B. Konteks Permasalahan …………………………….. 6

C. Tujuan Penelitian ………………………………….. 7

D. Keguanaan Penelitian ……………………………... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………….. 9

A. Tanaman Kunyit …………………………………… 9

1. Sistematika tumbuhan…………………………... 9

2. Nama lain ……………………….. …. ………... 9

3. Morfologi tanaman ……………………………... 10

4. Kegunaan ………………………………………... 10

5. Kandungan kimia rimpang kunyit…………….. 11

B. Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif………….… 13

C. Bakteri Enterik……………………….. ………….… 26

D. Landasan Teori……………………… ……………. 31

E. Hipotesis……………………………………………. 32

BAB III METODE PENELITIAN………………………………. 33

A. Populasi dan Sampel ………………………………. 33

B. Variabel Penelitian …………………….………….. 33

1. Identifikasi variabel utama…………………….. 33

2. Klasifikasi variabel utama……………………... 34

3. Definisi operasional variabel utama…………… 35

C. Bahan dan Alat……………………….. …………...... 36

1. Bahan………………………………. ………….. 36

2. Alat…………………………………………….. 37

Page 55: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 49

D. Metode Percobaan …………………………………. 37

1. Determinasi Tanaman dan Identifikasi Rimpang

Kunyit …………………………………………. 37

2. Pengambilan Bahan…………………………….. 38

3. Pembuatan Perasan Rimpang Kunyit Segar …… 38

4. Pembuatan Serbuk Rimpang Kunyit………….. 39

5. Pembuatan Perasan Rimpang Kunyit Kering….. 39

6. Pembuatan Maserat Rimpang Kunyit…………. 39

7. Pengujian Antibakteri Rimpang Kunyit……… 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…. ……. 42

A. Determinasi Tanaman dan Identifikasi Rimpang

Kunyit …………………………………………….. 42

1. Hasil determinasi tanaman kunyit…………. 42

2. Hasil identifikasi rimpang kunyit…………… 43

B. Hasil Pembuatan Perasan dan Maserat Rimpang

Kunyit ……………………………………………… 43

1. Hasil perasan rimpang kunyit segar…………. 44

2. Hasil pembuatan serbuk rimpang kunyit……. 44

3. Hasil pembuatan perasan rimpang kunyit kering dan maserat

rimpang kunyit dalam etanol 95%…… 45

C. Hasil Pengujian Antibakteri Rimpang Kunyit….. 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………. 56

A. Kesimpulan …………………………………….. 56

B. Saran……………………………………………. 57

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 60

LAMPIRAN………………………………………………………. 63

Lampiran 9. Contoh daftar gambar

Page 56: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 50

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Struktur kimia senyawa yang terkandung dalam rimpang kunyit

(Curcuma domestica, Val.)………………………………………..… 12

2. Skema pembungkusan bakteri Gram positif dan Gram negatif

menurut Ingraham dkk. (Jawetz dkk, 1986)………………….. 14

3. Model Susunan membram dalam, peptidoglikan dan membran

luar dari bakteri Gram negatif (Lay dan Hastowo, 1992)……. . 16

4. Model membran sel bakteri menurut Singer dan Nicholson

(Jawetz dkk., 1986)……………………………………………. 19

5. Protein integral dan protein perifer dalam membram sel bakteri

(Schlegel, 1994)………………………………………………. 19

6. Peptidoglikan utuh dari E. coli hipotesis dari Ghuysen (Stanier

dkk.,1984)…………………………………………………….. 21

7. Skema struktur Lipopolosakarida (LPS) dari pembungkus sel Gram negatif

…………………………………………………………. 21

8. Diagram kerja pembuatan sediaan galenis dan pengujian daya antibakteri

rimpang kunyit…………………………………….. 23

9. Foto hasil uji daya antibakteri maserat (A) dan Ekstrak (B)

rimpang kunyit terhadap bakteri uji Escherichia coli ………….. 41

10. Foto hasil uji daya antibakteri maserat (A) dan Ekstrak (B)

rimpang kunyit terhadap bakteri uji Yersinia enterocolitica…... 47

Page 57: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 51

Lampiran 10. Contoh daftar tabel

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Prosentasi bobot kering terhadap bobot basah rimpang kunyit…….. 44

2. Diameter luas daerah hambatan rata-rata rimpang kunyit

terhadap bakteri Escherichia coli………………………………………. 46

3. Diameter luas daerah hambatan rata-rata rimpang kunyit

terhadap bakteri Yersinia enterocolitica……………….……………… 48

4. Diameter luas daerah hambatan rata-rata rimpang kunyit terhadap

bakteri Shigella flexneri…………………………………………… 50

5. Diameter luas daerah hambatan rata-rata rimpnag kunyit terhadap

bakteri Vibrio nonoglutinable………………..……………………….. 52

Lampiran 11. Contoh daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Hasil determinasi tanaman kunyit (Curcuma domestica, Val).. 41

2. Foto tanaman kunyit (Curcuma domestica, Val)…………….. 61

3. Perhitungan dosis pengujian daya antibakteri rimpang kunyit 65

4. Diameter luas daerah hambatan rimpang kunyit terhadap

bakteri uji Escherichia coli…………………………………… 66

Page 58: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 52

5. Analisis statistik satu jalan diameter luas daerah hambatan

rimpang kunyit terhadap bakteri uji Escherichia coli………… 67

6. Diameter luas daerah hambatan rimpang kunyit terhadap

bakteri uji Yersinia enterocolitica…………………………………. 70

7. Analisis statistik satu jalan diameter luas daerah hambatan

rimpang kunyit terhadap bakteri uji Yersinia enterocolitica…… 71

Lampiran 12. Contoh daftar singkatan

ATCH Adenokortikotropin

CGH Chorinic gondotropin hormone

NAD Nikotinamid adenin dinukleotida

Lampiran 13. Contoh intisari skripsi

Page 59: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 53

INTISARI

MAGRIFOH, L., 2001, FORMULASI TABLET LEPAS LAMBAT TEOFILIN

DENGAN PENAMBAHAN MATRIKS METHOCEL K4M SECARA

EKSTRAGRANULAR, SKRIPSI, FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS

SETIA BUDI, SURAKARTA.

Tablet lepas lambat merupakan sediaan yang dapat melepaskan kandungan

obatnya secara bertahap. Methocel K4M merupakan hidroksipropil metilselulosa

(HPMC) yaitu turunan selulosa yang dapat membentuk gel dan bahan ini dapat

digunakan sebagai matriks dalam sediaan lepas lambat. Dalam penelitian ini,

teofilin digunakan sebagai bahan obat dan methocel K4M sebagai matriks.

Penelitian ini menggunakan empat formula dengan kandungan HPMC 5 %,

10 %, 15 %, dan 20 % ditambah dengan satu formula kontrol. Tablet dicetak

dengan bobot rata-rata 510 mg dan kekerasan 5 kg. Uji pelepasan teofilin

dilakukan dengan medium larutan HCl pH 2,0 dengan alat tipe 2 sesuai USP XXII

pada suhu 37oC. Penetapan kadar teofilin menggunakan spektrofotometer UV pada

panjang gelombang 270 nm.

Uji disolusi tablet lepas lambat teofilin menggambarkan adanya penurunan

pada kecepatan disolusi (DE180(%)). Setiap penambahan 1 mg HPM akan

menurunkan kecepatan disolusi sebesar 0,01188 mg/menit. Pelepasan obat

mengikuti kinetika pelepasan orde nol, sedangkan mekanisme yang berperan pada

pelepasan obat dalam uji disolusi adalah mekanisme erosi dan difusi, namun yang

lebih dominan adalah mekanisme erosi.

Kata kunci : lepas lambat, teofilin, HPMC, disolusi

Lampiran 14. Contoh abstract

ABSTRACT

MAGRIFOH, L., 2001, THEOPHYLLINE SUSTAINED RELEASE TABLET

FORMULATION USING METHOCEL K4M AS EXTRAGRANULAR

Page 60: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 54

MATRIX, SKRIPSI, FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS SETIA BUDI,

SURAKARTA.

The sustained release dosage form is a dosage form with release contents in

controlled manner. Methocel K4M is hydroxypropil methylcellulose which

contents cellulose derivate and could form gel. This substance could be used as a

matrix for a sustained release matrix dosage form. In this study, theophylline was

used as a model drug and methocel K4M as a matrix.

There are five formulas which consisted of HPMC 5 %, 10 %, 15 %, 20% and

control formula which consisted of an HPMC. The tablet was made in weight 510

mg and 5 kg for the hardness. Release rates of theophylline from matrices were

determined by using dissolution tester with paddle. The receiver media used were

liquid of HCl in pH 2,0 and temperature was kept constant at 370C.

The dissolution test showed there are descent in dissolution rate and

dissolution efficiency. In increment 1 mg HPMC will reduce dissolution rate

0,01188 mg/minutes. Drug release from the matrices followed zero order kinetics

and the mechanism were the combination of erosion and diffusion mechanism but

the dominant mechanism was erosion.

Key words : sustained release, theophylline, HPMC, dissolution

DAFTAR PUSTAKA

Astuti M. 1984, Statistik. Yogyakarta: Fakultas Peternakan, UGM. hlm 103, 105–

106.

Page 61: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 55

Dowdy S, Weanden. 1982. Statistic for Research. New York: John Willey & Sons.

hlm 405.

Fatah AM, Mursyidi A. 1985. Seri Pengantar Kimia Farmasi Analitik : Volumetri

dan Gravimetri. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, UGM. hlm 15–18, 28-

32, 35-40.

Gandjar IG et al. 1992. Buku Petunjuk Skripsi Fakultas Farmasi Universitas

Gadjah Mada. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.

[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2007. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Ed ke-2.

Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Marchaban et al. 2006, Buku Petunjuk Skripsi Fakultas Farmasi Universitas

Gadjah Mada. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, UGM.

Suryabrata S. 1997. Metodologi Penelitian. Cetakan ke–10. Jakarta: Penerbit Raja

Grafindo Persada. hlm 6

Page 62: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 56

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN PROPOSAL, SKRIPSI DAN

SEMINAR TERBUKA BAGI PENGUJI

1. UJIAN PROPOSAL

a. Penguji terdiri dari pembimbing utama dan 2 penguji proposal sesuai topik

skripsi mahasiswa

b. Ujian berlangsung selama 60 menit dilakukan secara tertutup

c. Mahasiswa presentasi ppt ±10 menit, dilanjutkan tanya jawab oleh penguji

d. Pembimbing utama bertindak sebagai moderator

e. Sistem Penilaian : 1) Nilai proposal adalah 40% nilai rata-rata pembimbing ditambah 60%

nilai rata-rata penguji

2) Selisih rata-rata nilai pembimbing dan penguji tidak boleh lebih dari

10, bila selisih keduanya melebihi 10% maka nilai pembimbing yang

akan diturunkan (secara otomatis dilakukan oleh panitia)

3) Nilai pembimbing dikumpulkan ke panitia sebelum pelaksanaan ujian

skripsi

2. UJIAN SKRIPSI

a. Penguji terdiri dari 4 bidang minat

b. Pembimbing utama bertindak sebagai moderator (tidak ikut menguji)

c. Ujian berlangsung selama 60 menit dilakukan secara tertutup

d. Pelaksanaan Ujian : 1) Moderator membuka (2 menit)

2) Mahasiswa menyampaikan abstrak atau intisari (2-3 menit).

3) Sesi pertanyaan @dosen 12 menit.

4) Yudisium & penutup (7 menit)

e. Sistem Penilaian : 1) Nilai skripsi adalah 40% nilai rata-rata pembimbing ditambah 60%

nilai rata-rata penguji

Page 63: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 57

2) Selisih rata-rata nilai pembimbing dan penguji tidak boleh lebih dari

10, bila selisih keduanya melebihi 10% maka nilai pembimbing yang

akan diturunkan (secara otomatis dilakukan oleh panitia)

3) Nilai pembimbing dikumpulkan ke panitia sebelum pelaksanaan ujian

skripsi

3. UJIAN SEMINAR TERBUKA

a. Penguji terdiri dari penguji ujian proposal

b. Ujian berlangsung selama 60 menit

c. Ujian dilakukan terbuka dan dihadiri minimal 20 mahasiswa

d. Mahasiswa presentasi ppt ±15-20 menit, dilanjutkan tanya jawab oleh

penguji & mahasiswa

e. Penguji utama bertindak sebagai moderator

f. Sistem Penilaian : 1) Nilai seminar terbuka adalah 40% nilai rata-rata pembimbing ditambah

60% nilai rata-rata penguji

2) Selisih rata-rata nilai pembimbing dan penguji tidak boleh lebih dari

10, bila selisih keduanya melebihi 10% maka nilai pembimbing yang

akan diturunkan (secara otomatis dilakukan oleh panitia)

3) Nilai pembimbing dikumpulkan ke panitia sebelum pelaksanaan ujian

skripsi

Page 64: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 58

BATASAN PERTANYAAN UJIAN SKRIPSI METODE KOMPREHENSIF

S1 FARMASI

Topik FKK Tekno & Farmaset Kimia Biologi

FKK

Farmakologi

eksperimental

Cukup jelas Pengembangan

bentuk sediaan

Formulasi Sediaan

Biofarmasetika

ADME

StabilitasObat

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. SifatFisika

(BeratJenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasukKonv

ersiBesaran/Sat

1. FARMAKOGNOSI

FITOKIMIA

a. Pengetahuan

senyawa

alamiah dan

derivatnya yang

digunakan

sebagai obat

b. Metabolit

primer dan

metabolit

sekunder

tanaman

c. Metode

pemisahan dan

isolasi

metabolit

tanaman

d. Metode

identifikasi

Page 65: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 59

uan)

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja/ target

Kerja Kimia

Medisinal

kandungan

tanaman

e. Efek

farmakologi

bahan alam dan

derivatnya

f. Mekanisme aksi

farmakologi

g. Standarisasi

simplisia dan

ekstrak

h. Anatomi,

morfologi,

fisiologi

tanaman

i. Obat tradisional

(OT) dan

pemastian mutu

OT

2. MIKROBIOLOGI

a. Identifikasi dan

isolasi mikroba

b. Aktivitas

Page 66: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 60

antimikroba

dan

pengujiannya

c. Media

pertumbuhan

d. Sterilisasi

e. Parasit

f. Bioanalisis

(analisis

berbasis

mikrobiologi)

3. BIOTEKNOLOGI

DAN KULTUR

JARINGAN

a. Prinsip rekayasa

genetika

b. Produk

rekombinan di

bidang farmasi

c. Identifikasi

produk

rekombinan

d. Teknik kultur

jaringan

Farmasi

komunitas

Cukup jelas Teknologi dan

Bentuk sediaan • Sifat

fisikokimia zat

idem

Page 67: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 61

-kepuasan dll Biofarmasetika obat

ADME

StabilitasObat

aktif

1. Struktur,

GugusFung

si

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satua)

• Analisis

Page 68: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 62

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja/ target

Kerja Kimia

Medisinal

Farmasi RS Cukup jelas Teknologi dan

Bentuk sediaan

Formulasi Bentuk

Sediaan

Biofarmasetika obat

ADME

Stabilitas

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa, Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

idem

Page 69: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 63

titik Didih,

Titikbeku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

)

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja/ target

Kerja Kimia

Medisinal

Toksikologi Cukup jelas Nanotoksisitas

Stabilitas

ADME

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

idem

Page 70: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 64

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(BeratJenis,

Kelarutan,

titikDidih,

Titikbeku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(TermasukPene

ntuan LD50)

(termasukKonv

ersiBesaran/Sat

uan)

• Analisis

kualitatif

danKuantitatif

1. Pemilihan

Page 71: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 65

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja/ target

Kerja Kimia

Medisinal

Farmakokinet

ika

Cukup jelas TeknologidanBentuk

sediaan FormulasiSediaanOb

at

Biofarmasetika

ADME

IVIVC

Stabilitas

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

GugusFung

si

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

idem

Page 72: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 66

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Perhitungan

Waktu Paruh,

Kinetika reaksi,

termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

)

• Analisis

kualitatif

danKuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• MekanismeKerj

a/ target

KerjaKimia

Medisinal

Biologi

Farmasi

Page 73: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 67

Mikrobiologi 1. Mekanisme

kerja

tanaman/zat

uji

2. Cara

penentuan

dosis zat

yang

diujikan

3. Aktifitas

farmakologi

s bahan/zat

yang

diujikan

4. Korelasi zat/

mikroba

dengan

penyakit

serta

farmakotera

pinya

5. Korelasi zat

/mikroba

Pengembangan

bentuk sediaan

Formulasi Sediaan

Obat

Biofarmasetika

ADME

Stabilitas

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. SifatFisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

idem

Page 74: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 68

dengan

proses

patologis

penyakit

6. Manfaat riset

untuk

pengobatan

secara

umum

7. Korelasi

metode uji

dgsuatumek

anisme

efekobat

8. Latar

belakang

alasan

pemilihan

obat

pembanding

9. Mekanisme

kerja obat

pembanding

dan zat uji

10. Perhitungan

dosis dan

Besaran/Satuan

)

• Analisis

kualitatif

danKuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja/ target

Kerja Kimia

Medisinal

Page 75: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 69

teknik

pengambila

n sampel uji

dan obat

pembanding

11. Korelasi

senyawa

aktif dg

pembanding

12. Aktifitas

senyawa

aktif pada

mekanisme

ADME

Keamanan

senyawa uji

Isolasi 1. Mekanisme

kerja

tanaman/zat

uji

2. Cara

penentuan

dosis zat

Pengembangan

bentuk sediaan

Formulasi Sediaan

Obat

Biofarmasetika

ADME

Stabilitas

• Prinsip

Pemisahan

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

idem

Page 76: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 70

yang

diujikan

3. Aktifitasfarm

akologisbah

an/zat yang

diujikan

4. Korelasi zat/

mikroba

dengan

penyakit

serta

farmakotera

pinya

5. Korelasi zat

/mikroba

dengan

proses

patologis

penyakit

6. Manfaat riset

untuk

pengobatan

secara

umum

7. Korelasi

metode uji

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

)

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Page 77: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 71

dgsuatumek

anisme efek

obat

8. Latar

belakang

alasan

pemilihan

obat

pembanding

9. Mekanisme

kerja obat

pembanding

dan zat uji

10. Perhitungan

dosis dan

teknik

pengambila

n sampel uji

dan obat

pembanding

11. Korelasi

senyawa

aktif dg

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja / target

Kerja Kimia

Medisinal

Page 78: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 72

pembanding

12. Aktifitas

senyawa

aktif pada

mekanisme

ADME

Keamanan senyawa

uji

Kultur

Jaringan

1. Mekanisme

kerja

tanaman/zat

uji

2. Cara

penentuan

dosis zat

yang

diujikan

3. Aktifitasfarm

akologisbah

an/zat yang

diujikan

4. Korelasi zat/

mikroba

dengan

penyakit

serta

Pengembangan

bentuk sediaan

Formulasi Sediaan

Obat

Biofarmasetika

ADME

Stabilitas

Sistem Penghantaran

Obat

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

GugusFung

si

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. SifatFisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

idem

Page 79: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 73

farmakotera

pinya

5. Korelasi zat

/mikroba

dengan

proses

patologis

penyakit

6. Manfaat riset

untuk

pengobatan

secara

umum

7. Korelasi

metode uji

dgsuatumek

anisme efek

obat

8. Latar

belakang

alasan

pemilihan

obat

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

, Komposisi

Media

Tumbuh)

• Analisis

kualitatif

danKuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja / target

Kerja Kimia

Medisinal

Page 80: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 74

pembanding

9. Mekanisme

kerja obat

pembanding

dan zat uji

10. Perhitungan

dosis dan

teknik

pengambila

n sampel uji

dan obat

pembanding

11. Korelasi

senyawa

aktif dg

pembanding

12. Aktifitas

senyawa

aktif pada

mekanisme

ADME

Keamanan senyawa

uji

Kimia

Farmasi

Analisis Obat 1. Mekanisme Pengembangan • Elusidasi idem

Page 81: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 75

dan sediaan

Obat,

kosmetik,

Interaksi Obat

dengan

makanan dan

Minuman,

Interaksi Obat

dengan Obat

kerja zat uji

2. Cara

penentuan

dosis zat

yang

diujikan

3. Aktifitas

farmakologi

s bahan/zat

yang

diujikan

4. Korelasi zat

dengan

penyakit

serta

farmakotera

pinya

5. Korelasi zat

hasil

analisis

dengan

aktifitas

farmakologi

bentuksediaan

Biofarmasetika

ADME

Validasi Metode

Analisis

Stabilitas Obat

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

GugusFung

si

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Page 82: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 76

6. Manfaat riset

untuk

pengobatan

secara

umum

7. Korelasi

metode uji

dg

suatumekani

sme efek

obat

8. Latar

belakang

alasan

pemilihan

obat

9. Mekanisme

kerja obat

pembanding

dan zat uji

10. Perhitungan

dosis dan

teknik

pengambila

n sampel uji

dan obat

Konversi

Besaran/Satuan

, Komposisi

Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja / target

Kerja Kimia

Medisinal

Page 83: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 77

pembanding

11. Korelasi

senyawa

aktif dg

pembanding

12. Aktifitas

senyawa

aktif pada

mekanisme

ADME

Keamanan

senyawa uji

Sintesis (obat,

bahan

tambahan,

bahan

aktifkosmetik,

senyawa

antara

(intermediet)

1. Mekanisme

kerja hasil

sintesis

secara teori

(menurut

pustaka)

2. Cara

penentuan

mekanisme

sintesis

3. Aktifitas

Pengembangan

bentuk sediaan

Biofarmasetika

ADME

Fisika Kimia Obat

Stabilitas Obat

• Mekanisme

Reaksi

• Metode Sintesis

• Metode

Pemisahan,

Pemurnian

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

idem

Page 84: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 78

farmakologi

s bahan/zat

yang

diujikan

4. Korelasi hasil

sintesis

dengan

aktifitas

farmakologi

s

5. Manfaat riset

untuk

pengobatan

secara

umum

6. Korelasi

metode uji

dg suatu

mekanisme

efek obat

7. Latar

belakang

alasan

pemilihan

zat yang

akan

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik

beku,titik

Lebur,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

, Komposisi

Media

Tumbuh)

Page 85: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 79

disintesis

8. Cara kerja

sintesis

9. Korelasi

senyawa

aktif dg

pembanding

10. Aktifitas

senyawa

aktif pada

mekanisme

ADME

Keamanan

senyawa uji

11.aplikasi

hasil sintesis

untuk

pengobatan

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif

danKuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

Kimia

komputasi

(interaksiobat

dengan target,

HKSA/QSAR

1. Mekanisme

kerja zat

2. Cara

penentuan

metode

Pengembangan

bentuk sediaan

Biofarmasetika

ADME

Stabilitas

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Struktur

idem

Page 86: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 80

, prediksi

parameter

ADMET)

3. Aktifitas

farmakologi

s bahan/zat

yang

diteliti/sifat

komponen

4. Korelasi zat

/struktur

dasar

molekul/zat

terhadap

sifat

farmakologi

s

5. Manfaat riset

untuk

pengobatan

secara

umum

6. Metode yang

digunakan

7. Aktifitas

senyawa

aktif pada

mekanisme

ADME

Protein

Target,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. SifatFisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

titik Lebur,

Polaritas

• Parameter

QSAR

• Validasi/Prinsip

Metode

Komputasi

• Aspek Kimia

ADME

• Mekanisme

Page 87: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 81

Keamanan

senyawa uji

Kerja / target

Kerja Kimia

Medisinal

Amami 1. Mekanisme

kerja

tanaman/zat

uji

2. Cara

penentuan

dosis zat

yang

diujikan

3. Aktifitas

farmakologi

bahan/zat

yang

diujikan

4. Manfaat riset

untuk

pengobatan/

dunia

kesehatan

secara

Pengembangan

bentuk sediaan

Biofarmasetika

ADME

Validasi Metode

Analisis

StabilitasObat

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

GugusFungs

i

2. Sifat Kimia

(Asam Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. SifatFisika

(Berat Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

idem

Page 88: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 82

umum

5. Korelasi

metode uji

dg suatu

mekanisme

efek obat

6. Latar

belakang

alasan

pemilihan

obat

pembanding

7. Perhitungan

dosis dan

teknik

pengambila

n sampel uji

dan obat

pembanding

8. Korelasi

senyawa

aktif dg

pembanding

Aktifitas senyawa

aktif pada

mekanisme

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

, Komposisi

Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Validasi

Metode

Analisis

• Analisis

kualitatif

danKuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsipkerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

Page 89: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 83

ADME,Keamanan

senyawa uji

Pengolahan

Limbah

1. Mekanisme

kerja

tanaman/zat

uji

2. Cara

penentuan

dosis zat

yang

diujikan

3. Aktifitas

farmakologi

bahan/zat

yang

diujikan

4. Manfaat riset

untuk

pengobatan/

dunia

kesehatan

secara

umum

• Analisis

kualitatif

danKuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

GugusFung

si

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

idem

Page 90: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 84

5. Korelasi

metode uji

dg suatu

mekanisme

efek obat

6. Latar

belakang

alasan

pemilihan

obat

pembanding

7. Perhitungan

dosis dan

teknik

pengambila

n sampel uji

dan obat

pembanding

8. Korelasi

senyawa

aktif dg

pembanding

Aktifitas

senyawa

aktif pada

mekanisme

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

4. Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Sat

uan,

Komposisi

Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

Page 91: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 85

ADME,

Keamanan

senyawa uji

Teknologi

Farmasi

Formulasi

Padat

1. Mekanisme

kerja

tanaman/zat

uji

2. Cara

penentuan

dosis zat

yang

diujikan

3. Aktifitas

farmakologi

s bahan/zat

yang

diujikan

4. Manfaat riset

untuk

pengobatan

secara

CukupJelas • Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

idem

Page 92: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 86

umum

5. Korelasi

metode uji

dg suatu

mekanisme

efek obat

6. Latar

belakang

alasan

pemilihan

obat

pembanding

7. Mekanisme

kerja obat

pembanding

dan zat uji

8. Perhitungan

dosis dan

teknik

pengambila

n sampel uji

dan obat

pembanding

9. Korelasi

senyawa

aktif dg

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja / target

Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

Page 93: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 87

pembanding

Aktifitas

senyawa

aktif pada

mekanisme

ADME,

Keamanan

senyawa uji

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

Perhitungan kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Page 94: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 88

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

Page 95: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 89

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

Page 96: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 90

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Page 97: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 91

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

Page 98: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 92

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

, Komposisi

Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

3. Mekanisme

Kerja /

Page 99: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 93

target

Kerja

Kimia

Medisinal

Formulasi

Cair semi

padat

1. Mekanisme

kerja

tanaman/zat

uji

2. Cara

penentuan

dosis zat

yang

diujikan

3. Aktifitas

farmakologi

s bahan/zat

yang

diujikan

4. Manfaat riset

untuk

pengobatan

secara

umum

CukupJelas • Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

idem

Page 100: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 94

5. Korelasi

metode uji

dg suatu

mekanisme

efek obat

6. Latar

belakang

alasan

pemilihan

obat

pembanding

7. Mekanisme

kerja obat

pembanding

dan zat uji

8. Perhitungan

dosis dan

teknik

pengambila

n sampel uji

dan obat

pembanding

9. Korelasi

senyawa

aktif dg

pembanding

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja / target

Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

Page 101: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 95

Aktifitas senyawa

aktif pada

mekanisme

ADME,Keamanan

senyawa uji

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

Perhitungan kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

Page 102: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 96

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur, Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat Jenis,

Kelarutan, titik

Didih, Titik

beku, Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Page 103: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 97

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur, Gugus

Fungsi

Page 104: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 98

2. Sifat Kimia

(Asam Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat Jenis,

Kelarutan, titik

Didih, Titik

beku, Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

Page 105: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 99

target Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

Page 106: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 100

, Komposisi

Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

3. Mekanisme

Kerja /

target

Kerja

Kimia

Medisinal

Formulasi sediaan steril

Cukup Jelas

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

idem

Page 107: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 101

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

Page 108: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 102

1. Pemilih

an

Metode

Analisi

s

2. Prinsip

kerja

• Mekanisme

Kerja / target

Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Page 109: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 103

Polaritas

Perhitungan kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

Page 110: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 104

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

Page 111: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 105

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

Page 112: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 106

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

Page 113: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 107

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

Page 114: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 108

, Komposisi

Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

3. Mekanisme

Kerja /

target

Kerja

Kimia

Medisinal

Biofarmasetika

1. Mekanisme kerja

tanaman/zat

uji

2. Cara

penentuan

dosis zat

yang

CukupJelas Sifat fisikokimia zat aktif

1. Struktur, Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam Basa,

Redoks,

stabilitas

idem

Page 115: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 109

diujikan

3. Aktifitas

farmakologi

s bahan/zat

yang

diujikan

4. Korelasi zat

dengan

farmakotera

pi

5. Korelasi

bentuk

sediaan

dengan

aktifitas

ADME

6. Manfaat riset

untuk

pengobatan

secara

umum

7. Korelasi

metode uji

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat Jenis,

Kelarutan, titik

Didih, Titik

beku, Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja / target

Page 116: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 110

dg suatu

mekanisme

efek obat

8. Latar

belakang

alasan

pemilihan

obat /

pembanding

9. Mekanisme

kerja obat

pembanding

dan zat uji

10. Perhitungan

dosis dan

teknik

pengambila

n sampel uji

dan obat

pembanding

Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

Perhitungan kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi Media

Page 117: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 111

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Page 118: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 112

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Page 119: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 113

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Page 120: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 114

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

Page 121: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 115

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

, Komposisi

Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

Page 122: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 116

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

3. Mekanisme

Kerja /

target

Kerja

Kimia

Medisinal

Nanofarmaset 1. Mekanisme

kerja

tanaman/zat

uji

2. Cara

penentuan

dosis zat

yang

diujikan

3. Aktifitas

farmakologi

s bahan/zat

yang

diujikan

CukupJelas

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

idem

Page 123: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 117

4. Definisi

nanopartikel

dan

korelasinya

dengan

farmakologi

5. Manfaat riset

untuk

pengobatan

secara

umum

6. Korelasi

metode uji

dg suatu

mekanisme

efek obat

7. Latar

belakang

alasan

pemilihan

obat

pembanding

8. Mekanisme

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja / target

Page 124: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 118

kerja obat

pembanding

dan zat uji

9. Perhitungan

dosis dan

teknik

pengambila

n sampel uji

dan obat

pembanding

10. Korelasi

senyawa

aktif dg

pembanding

Aktifitas senyawa

aktif pada

mekanisme ADME,

Keamanan senyawa

uji

Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

Perhitungan kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi Media

Tumbuh)

• Analisis

Page 125: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 119

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

Page 126: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 120

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Page 127: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 121

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Page 128: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 122

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Page 129: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 123

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

, Komposisi

Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Page 130: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 124

Analisis

2. Prinsip kerja

3. Mekanisme

Kerja /

target Kerja

Kimia

Medisinal

Sistem

Penghantaran

Obat

1. Mekanisme

kerja SPO

2. Cara

penentuan

dosis zat

yang

diujikan

3. Aktifitas

farmakologi

s bahan/zat

yang

diujikan

4. Manfaat riset

untuk

pengobatan

secara

umum

5. Korelasi

metode uji

CukupJelas

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

idem

Page 131: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 125

dg suatu

mekanisme

efek obat

6. Latar

belakang

alasan

pemilihan

obat

pembanding

7. Mekanisme

kerja obat

pembanding

dan zat uji

8. Perhitungan

dosis dan

teknik

pengambila

n sampel uji

dan obat

pembanding

9. Korelasi

senyawa

aktif dg

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

• Mekanisme

Kerja / target

Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

Page 132: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 126

pembanding

.

10. Aktifitas

senyawa

aktif pada

mekanisme

ADME,

Keamanan

senyawa uji

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

Perhitungan kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Page 133: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 127

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

Page 134: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 128

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Elusidasi

Struktur

Page 135: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 129

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar (termasuk

Konversi

Besaran/Satuan,

Page 136: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 130

Komposisi

Media Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

2. Prinsip kerja

Mekanisme Kerja /

target Kerja Kimia

Medisinal

• Sifat

fisikokimia zat

aktif

1. Struktur,

Gugus

Fungsi

2. Sifat Kimia

(Asam

Basa,

Redoks,

stabilitas

Kimia,

Page 137: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 131

3. Sifat Fisika

(Berat

Jenis,

Kelarutan,

titik Didih,

Titik beku,

Polaritas

• Perhitungan

kadar

(termasuk

Konversi

Besaran/Satuan

, Komposisi

Media

Tumbuh)

• Analisis

Instrumen

• Analisis

kualitatif dan

Kuantitatif

1. Pemilihan

Metode

Analisis

Page 138: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 132

2. Prinsip kerja

3. Mekanisme

Kerja /

target Kerja

Kimia

Medisinal

Page 139: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 133

CATATAN HARIAN PROPOSAL

JUDUL :

TAHUN :

PELAKSANA

PENELITI :

PEMBIMBING 1 :

PEMBIMBING 2 :

Page 140: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 134

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

No. Tanggal. Kegiatan TANDAN TANGAN PEMBIMBING

UTAMA PENDAMPING

Catatan:

Page 141: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 135

Catatan:

Page 142: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 136

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 143: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 137

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 144: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 138

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 145: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 139

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 146: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 140

Page 147: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 141

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 148: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 142

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 149: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 143

KETERANGAN UNTUK MENGIKUTI UJIAN PROPOSAL

Mahasiswa tersebut di atas telah melakukan konsultasi pembimbingan proposal

dan memenuhi syarat ujian proposal (minimal bimbingan 8 kali dari masing-

masing pembimbing).

Surakarta, ……………………

Pembimbing I Pembimbing II

…………………….……… ……….……………………

NB. Buku ini wajib dibawa oleh mahasiswa dan dimintakan tanda tangan

pembimbing setiap melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing (syarat

ujian proposal minimal 8x bimbingan)

Page 150: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 144

CATATAN HARIAN SKRIPSI

JUDUL :

TAHUN :

PELAKSANA

PENELITI :

PEMBIMBING 1 :

PEMBIMBING 2 :

Page 151: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 145

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

No. Tanggal. Kegiatan

TANDA TANGAN

PEMBIMBING

UTAMA PENDAMPING

Catatan:

Page 152: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 146

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 153: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 147

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 154: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 148

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 155: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 149

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 156: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 150

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 157: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 151

Page 158: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 152

No. Tanggal. Kegiatan

Catatan:

Page 159: PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS FARMASI …setiabudi.ac.id/web/images/files/PEDOMAN SKRIPSI.pdf · penelitian dapat ditemukan dengan pengamatan selama perkuliahan dan praktikum

Pedoman Penyusunan Skripsi USB 2016 153

No. Tanggal. Kegiatan

KETERANGAN UNTUK MENGIKUTI UJIAN SKRIPSI

Mahasiswa tersebut di atas telah melakukan konsultasi pembimbingan skripsi dan

memenuhi syarat ujian skripsi (minimal bimbingan 10 kali dari masing-masing

pembimbing).

Surakarta, ……………………

Pembimbing I Pembimbing II

…………………….……… ……….……………………

NB. Buku ini wajib dibawa oleh mahasiswa dan dimintakan tanda tangan

pembimbing setiap melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing (syarat

ujian skripsi minimal 10x bimbingan)