Download - Pedoman Akademik Fai
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYAFAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI)
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA (UNINUS)
Untuk mewujudkan cita-cita yang diamanatkan oleh para ulama,
didirikanlah sebuah Universitas Islam di bandung pada tanggal 30 November
1959 dengan nama “Universitas Nahdlatul Ulama (UNNU) di bawah pembinaan
yayasan UNNU; sebagai persembahan keluarga besar Ahlussunnah waljama’ah
kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sejak berdirinya UNNU telah meletakkan dasar dan menganut system
pendidikan terpadu yang dijabarkan dalam program pendidikan professional yang
dipandang strategis bersumberkan hasil-hasil perkembangan disiplin ilmu
pengetahuan dan kaidah-kaidah yang terkandung dalam dinul Islam.
Atas dasar itulah, dibuka Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum, yang
pada tanggal 18 September 1963 memperoleh status diakui.
Perkembangan politik diseluruh tanah air sekitar tahun 1965-1966 telah
mempengaruhi kehidupan dunia Perguruan Tinggi, termasuk UNNU didalamnya.
Salah satu upaya untuk menetapkan UNNU sebagai lembaga akademik ilmiah,
maka diadakan reorganisasi termasuk penggantian namanya menjadi “Universitas
Islam Nusantara UNINUS)” mulai tanggal 15 April 1969, dibawah pembinaan
yayasan UNINUS.
Namun romantika sejarah perkembangan UNINUS selanjutnya masih
memerlukan terciptanya suatu pola dan sistem kepemimpinan lebih mantap dan
berwibawa, maka diadakan reorganisasi kepemimpinan yang dipercayakan kepada
H.Muhammad Nawawi sebagai Rektornya, dan termasuk penggantian nama
Yayasan menjadi “Yayasan Islam Nusantara (YIN)”, yang diasuh antara lain oleh
Prof.Dr.H.Ahmad Sanusi SH,MPH. Yayasan tersebut sebagai penerus kedua
Yayasan terdahulu yang bertugas melanjutkan pembinaan atas UNINUS.
1
Dengan terwujudnya sistem kependidikan yang baru itu, maka sejak
tanggal 17 Nopember 1976 pembinaan UNINUS dengan lancar dan mantap serta
berkembang lebih pesat. Kepesatan perkembangan dan tingkat kemajuan yang
dicapai UNINUS hingga saat ini adalah berkat usaha dan pengabdian yang tidak
mengenal lelah dari para tokoh dan Pembina; sehingga pada tanggal 20 April
1977 berdirilah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Dan pada tahun
akademik 1980/1981 dibuka tiga Fakultas yaitu: Fakultas Teknik, Pertanian dan
Fakultas Sastra. Kemudian pada tahun akademik 1984/1985 dibuka Fakultas Ilmu
Komunikasi.
Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Rektor
No.596-Kep/R-UIN/II/1989 tanggal 17 Februari 1989 bertepatan dengan tanggal
11 Jumadil Akhir 1409 H tentang pembentukan Panitia persiapan Pendirian
Fakultas Agama Islam. Berdasarkan hasil musyawarah ditetapkan berdirinya
Fakultas Ushuluddin jurusan Da’wah di lingkungan UNINUS.
Adapun susunan kepanitiaannya sebagai berikut :
Penasihat : K.H.R. Sudja’i (Alm)
K.H.E.Z. Muttaqin (Alm)
Ketua : Prof.Dr.Tb.Abin Syamsuddin Ma’mun,MA
Sekretaris : H. Salimuddin,MA
Wakil Sekretaris : Drs.H.R.A.G.Hanafi Martadikusumah,MH
Anggota : K.H. Shodiq Ihsan,MA (Alm)
Drs.K.H. Ahmad Syahid
Drs.H. Chairuddin,MA (Alm)
Drs.H.Husen Saeful Insan,M.M.Pd
Dra.Hj.R.Ella M.Muhammad
2
Sesuai dengan surat keputusan Binbaga Islam DEPAG.RI Nomor :
48/E/1989 tanggal 3 Oktober 1989, lahirlah Fakultas Ushuluddin Jurusan Da’wah;
hal ini tentu saja atas dukungan alim ulama dan tokoh masyarakat Jawa Barat.
Sebagai perintis pendirian pertama, pimpinan Fakultas Ushuluddin
UNINUS periode 1989/1990 dipercayakan kepada Rektor Uninus pada saat itu
yaitu : Prof.Dr.Tb.Abin Syamsuddin Ma’mun,MA, selaku Pejabat Sementara (Pjs)
Dekan, dibantu dengan Pembantu Dekan I merangkap ketua Jurusan Da’wah,
yaitu: H.Salimuddin,MA; sedangkan Pembantu Dekan II dan III dipercayakan
kepada Drs.H.R.A.G.Hanafi Martadikusumah,MH.
Kemudian sebagi generasi penerus periode 1991-1994 Fakultas
Ushuluddin dipimpin oleh :
D e k a n : H. Salimuddin,MA
Pembantu Dekan I : Drs.Chotib Amrullah,M.Ag
Pembantu Dekan II : Drs.H.R.A.G.Hanafi Martadikusumah,MH
Pembantu Dekan III : Drs.H. Chairuddin,MA (Alm)
Ketua Jurusan da’wah : Dra.Hj.R.Ella M.Muhammad
Sekretaris jurusan : Drs.H.dadang Za’im Affandi,M.Si
Untuk memperluas pengembangan keilmuan, dorongan
masyarakat dan kebijakan Pemerintah, maka pada tanggal 29
Nopember 1994 dengan surat keputusan Menteri Agama
Nomor: 511 Tahun 1994, Fakultas Ushuluddin berubah nama
menjadi Fakultas Agama Islam, dengan tambahan Jurusan yaitu:
Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Sebagai bukti terima kasih kepada masyarakat yang telah
mendukung kelahirannya, Fakultas Agama Islam UNINUS
membuka kegiatan perkuliahan “KELAS BINA UKHUWAH”,
3
yang diselenggarakan khusus bagi putera-puteri dari kalangan
keluarga alumni UNINUS, keluarga pendidik,dan keluarga
praktisi perbankan, yang memiliki jiwa juang membela Agama
Allah SWT dan memiliki tekad ingin maju menyongsong masa
depannya.
Kegiatan ini diikhtiarkan sebagai wujud upaya Fakultas
Agama Islam UNINUS memperkokoh jalinan ukhuwah Islamiyah
dengan berbagai kalangan masyarakat sekaligus menyiratkan
ungkapan terima kasih kepada masyarakat yang telah
melahirkan serta mencurahkan simpati dan kepercayaannya.
Landasan nilai agama dalam kehidupan menjanjikan
nuansa kehidupan yang seimbang. Terciptanya harmoni
kehidupan antara material dan spiritual, lahir dan bathin.
Hadirnya Fakultas Agama Islam UNINUS, sebagai lembaga
Pendidikan Tinggi yang mengkaji ilmu-ilmu agama dan akan
melahirkan sarjana agama, menempati posisi yang diperlukan
untuk mengantisipasi dan mengimbangi perkembangan zaman.
Dari Fakultas Agama Islam UNINUS lahir sarjana muslim
ahli komunikasi dan penyiaran Islam, programer multi media
dakwah (TV, Koran, majalah, dll) yang setiap saat dibutuhkan
umat. Sarjana muslim ahli pendidikan agama Islam yang
dibutuhkan oleh Depatemen Agama dan Departemen Pendidikan
Nasional sebagai tenaga pengajar baik di Madrasah Aliyah/Guru
kelas Ibtidaiyah maupun SMA; membina dan mencetak sumber
daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang
muamalah perbankan Islam dan memiliki kapasitas untuk
berpikir, mengkomunikasikan dan merespon lingkungan yang
4
terus berubah dan kompetetif, kemajuan teknologi yang cepat
serta revolusi kualitas.
Untuk memenuhi hal itu maka Fakultas Agama Islam
Universitas Islam Nusantara Bandung, membuka empat
jurusan /program studi yaitu :
1. Komunikasi dan Penyiaran Islam /KPI ( terakreditasi)
2. Pendidikan Agama Islam /PAI ( terakreditasi)
3. Muamalah Perbankan Islam /MPI (Proses izin
penyelenggaraan)
3. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/PGMI ( proses izin
penyelenggaraan)
Sejak berdiri sampai saat ini disamping telah
mengeluarkan ratusan lulusannya, FAI pun secara intensif
melakukan kerjasama positif dengan berbagai lembaga/instansi,
baik pemerintah maupun swasta antara lain Kantor Wilayah
Departemen Agama Jawa Barat, MUI Jawa Barat, Pemerintah
Kabupaten Bandung, Pondok Pesantren serta dengan lembaga
yang lainnya.
VISI
Menjadikan Fakultas Agama Islam sebagai lembaga
Pendidikan Tinggi yang paling otoritatif dalam studi-stusi
keislaman (tafaquh fi al-din) dan pembinaan moral yang
berbasis pada nilai-nilai universal agama dan multikultural
bangsa menuju terbentuknya masyarakat madani.
5
MISI
1. Melakukan kajian keislaman secara intensif melalui kegiatan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
2. Memelihara tradaisi keilmuan Islam tradisional sekaligus
mendorong terciptanya pemikiran Islam yang
mengakomodasikan nilai-nilai modernitas dan pluralitas.
3. Menciptakan atmosfir akademik yang menjunjung tinggi etika
akademik, profesionalisme dan nilai-nilai akhlakul karimah.
4. Memberikan kontribusi dan upaya mewujudkan program
pembangunan nasional umumnya dan daerah khususnya
sesuai dengan program studi yang ada.
TUJUAN PENDIDIKAN FAKULTAS AGAMA ISLAM
Tujuan pendidikan Fakultas Agama Islam adalah agar para
lulusannya :
1. Mampu menggali, meyakini dan mengamalkan ajaran Islam
dari sembernya yakni al-Qur’an dan as-Sunnah terutama dan
bidang aqidah, pendidikan agama Islam dan muamalah,
sehingga menjadi suri tauladan bagi keluarga dan
masyarakat lingkungannya.
6
2. Mampu mengadakan penelitian terutama bidang dakwah,
pendidikan Islam dan muamalah, sehingga dapat
memecahkan masalah-masalah yang tumbuh di masyarakat.
3. Terampil dalam mengadakan pengabdian pada masyarakat
dan mampu tampil sebagai leader yang menyeru amal ma’ruf
nahi munkar
TUJUAN PENDIDIKAN JURUSAN
Tujuan pendidikan jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam/KPI, Pendidikan Agama Islam/PAI dan Muamalah
Perbankan Islam.MPI adalah sebagai berikut :
A. Komunikasi dan Penyiaran Islam /KPI
1. Mendidik dan mencetak sarjana muslim yang bertaqwa ,
berilmu, berakhlakul karimah, terampil dan mampu
mandiri, tanggap terhadap perubahan-perubahan sosisl
dan berwawasan luas.
2. Mendidik dan mencetak tenaga ahli dalam bidang dakwah,
juru penerang, bimbingan dan penyuluhan agama Islam
guna kepentingan pembangunan masyarakat.
B. Pendidikan Agama Islam/PAI
7
1. Mendidik dan mencetak tenaga ahli dalam bidang
pendidikan agama Islam guru yang professional, ahli dalam
bidangnya dan guru-guru yangh bertanggungjawab
dengan tugasnya.
2. Mendidik cendekiawan muslim yang mampu berperan aktif
dalam pembangunan nasional.
C. Muamalah Perbankan Islam/MPI
Misi
Jurusan muamalah Perbankan Islam didedikasikan sebagai
pusat pengembangan sumberdaya manusia yang memiliki
kemampuan intelektual, kepribadian, profesional dan
berakhlakul karimah untuk mengahadapi tantangan global
melalui upaya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan
penelitian bidang muamalah perbankan Islam.
Visi
Membina dan mencetak sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi tinggi dalam bidang muamalah
perbakan Islam yang memiliki moral Islami dan memiliki
kapasitas untuk berpikir, mengkomunikasikan dan merespon
lingkungan yang terus berubah dan kompetitif, kemajuan
teknologi yang cepat serta revolusi kualitas.
8
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan dengan kualifikasi sarjana strata-1
yang memiliki kompetensi unggul dan berwawasan
generalis dengan spesialisasi terbatas dalam bidang
muamalah perbankan Islam yang mampu bekerja secara
efektif dalam lingkungan yang multi kultur, beradaptasi
cepat dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan
strategis, memenuhi tuntutan komunitas perbankan
syari’ah serta berperan dan bertanggung jawab terhadap
masyarakat luas dengan mengedepankan etika yang
berlandaskan moral Islami.
2. Mempromosikan aplikasi sistem nilai dan etika Islam
kedalam lingkungan ekonomi khususnya sistem keuangan
dan perbankan syari’ah melalui berbagai bentuk kajian
yang unggul dan bermanfaat serta mengkomunikasikan
dan menerapkannya demi kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat luas.
D.PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
Visi
Program Sarjana Strata 1 (S-1) Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) menghasilkan guru dan
pengelola/Manajer kelas yang professional, berfikir rasional
dan berakhlak mulia.
Misi
9
a. mengembangkan Ilmu Pendidikan Islam dalam bidang
keguruan, khususnya ilmu keguruan Madrasah
Ibtidaiyah/Sekolah dasar.
b. Mengembangkan profesionalitas guru Madrasah
Ibtidaiyah/Sekolah dasar.
c. Mendukung cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk
mencerdaskan bangsa.
Tujuan pendidikan Jurusan PGMI.
Menciptakan guru MI/SD yang professional, memiliki
tanggung jawab spiritual, personal dan social, sebagai
pemimpin pendidikan dan muslim yang kaffah.
PIMPINAN FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
Dekan : Drs. Chotib Amrullah,
M.Ag.
Pembantu Dekan I : Dra. Hj. R. Ella M.
Muhammad
Pembantu Dekan II : Drs. H. Z. Arifin Sanusi
Pembantu Dekan III : Dra. Mumung Mulyati
Ketua Jurusan KPI : Drs. Iyad Suryadi
10
Ketua Jurusan PAI : Drs. H. Dadang Zaim
Affandi, M.Si
Ketua Jurusan MPI : -
Sekretaris Jurusan : H. Asep A. Sukandar, S.Ag.
M.MPd
Ketua Jurusan PGMI : Akhmad Roziqin,M.Ag
Sekretaris Jurusan PGMI : Nur’ainiyah,M.Ag
BAB I
PANDUAN TEKNIK
PROSEDUR BELAJAR
A. Ketentuan Umum
1. Prosedur umum belajar di Fakultas Agama Islam (FAI) UNINUS Bandung
secara garis besar meliputi Prosedur Administrasi mengikuti kuliah dan
Prosedur Akademik untuk menyelesaikan studi.
11
2. Prosedur Administrasi adalah tahapan kerja administrasi yang harus diikuti
mahasiswa untuk dapat mengikuti perkuliahan.
3. Prosedur Administrasi adalah tahapan kegiatan akademik yang harus
ditempuh mahasiswa sejak masuk sampai selesai studinya di FAI
UNINUS Bandung.
B. Pemenuhan Prosedur Administrasi
1. Melaksanakan registrasi (mahasiswa baru) atau herregistrasi (mahasiswa
lama) tepat pada waktunya dengan mengikuti tahapan berikut:
a. Membayar uang SPP yang ditunjuk sesuai jadwal yang ditentukan oleh
Rektor.
b. Menyerahkan satu lembar bukti pembayaran SPP ke Biro Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan untuk mendapatkan hak memperoleh
Kartu Rancana Studi (KRS).
c. Mengisi KRS dengan catatan:
I. Bagi mahasiswa baru baik semester I maupun semester II boleh
mengambil mata kuliah yang ditawarkan pada semester itu yaitu
paling banyak 24 SKS.
II. Bagi mahasiswa lama, mulai semester III dan seterusnya,
pengambilan mata kuliah itu harus didasarkan atas indeks prestasi
yang diraih pada semester sebelumnya. Pengambilan program studi
semester ganjil didasarkan atas IPK semester ganjil sebelumnya
dan begitu juga untuk semester genap.
d. Mengkonsultasikan dan meminta persetujuan Rencana Studi yang
telah diisi kepada Pembimbing Studi dan disahkan oleh Pembantu
Dekan I atau Ketua Jurusan yang bersangkutan; dengan catatan dalam
hal terdapat kesulitan teknis penandatanganan persetujuan dari Dosen
12
pembimbing studi perkuliahan sudah dimulai, maka Ketua Jurusan
dapat langsung menangani KRS.
2. Menyerahkan KRS kepada Bagian Akademik Fakultas, Jurusan; masing-
masing satu lembar dan satu lembar untuk mahasiswa yang bersangkutan.
3. Memperoleh Kartu Mahasiswa yang ditandatangani oleh Rektor dan
Stempel Universitas. Selanjutnya setiap di awal semester apabila
mahasiswa yang bersangkutan telah membayar SPP harus dicatat oleh
petugas yng berwenang dalam Kartu Mahasiswa tersebut.
4. Menunjukkan Kartu Mahasiswa sebagai bukti legalitas mahasiswa yang
bersangkutan untuk ikut berkiprah dalam segala kegiatan kemahasiswaan.
5. Dalam keadaan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan, mahasiswa
dapat meminta cuti kuliah kepada Rektor melalui Dekan.
C. Prosedur Kegiatan Akademik
1. Mengikuti kuliah perdana yang diselenggarakan oleh Jurusan bagi
mahasiswa baru.
2. Mengikuti perkuliahan.
3. Mengikuti ujian-ujian.
4. Melaksanakan tugas-tugas praktikum yang meliputi Praktik Ibadah,
Praktik Tilawah, Praktik Microteaching, Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL), dan Praktik-praktik yang menjadi kesatuan dengan mata kuliah.
5. Mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).
6. Mengikuti ujian komprehensif.
7. Mengikuti ujian skripsi.
8. Mengikuti wisuda.
BAB II
13
PANDUAN TEKNIK
PELAKSANAAN BIMBINGAN AKADEMIK
A. Bimbingan Akademik
1. Bimbingan Akademik merupakan bagian dari tugas pokok Dosen seharga
4 (empat) SKS persemester terhadap mahasiswa pada waktu yang
terjadwal.
2. Bimbingan Akademik merupakan bagian dari prosedur administrasi
akademik yang wajib diikuti mahasiswa untuk kelancaran dan kesuksesan
studinya.
B. Penetapan Pembimbing Akademik
1. Dosen pembimbing akademik adalah Dosen yang ditetapkan Dekan
sebagai pembimbing akademik bagi mahasiswa per kelompok bimbingan.
2. Dosen pembimbing akademik berfungsi sebagai pemberi bantuan arahan
dan sebagai konsultan untuk suksesnya studi mahasiswa yang
bersangkutan.
3. Dekan menetapkan pembimbing akademik pada awal semester pertama
bagi setiap angkatan mahasiswa baru.
4. Setiap mahasiswa wajib mempunyai pembimbing akademik.
C. Syarat Pembimbing Akademik
1. Dosen pembimbing akademik adalah Dosen tetap pada Fakultas/Jurusan
mahasiswa yang bersangkutan.
2. Berstatus sebagai tenaga edukatif dan sekurang-kurangnya telah mengajar
selama 2 (dua) tahun.
D. Tugas dan Kewajiban Pembimbing Akademik
14
1. Membantu mahasiswa bimbingannya dalam mengenali dan
mengidentifikasi potensi, minat, bakat, dan kemampuan akademiknya.
2. Membantu mahasiswa bimbingannya dalam memilih dan menetapkan
program mata kuliah, serta menandatangani KRS sebagai bukti
persetujuan pengambilan program mata kuliah pada semester berjalan.
3. Memantau perkembangan mahasiswa bimbingannya dengan mengevaluasi
pencapaian hasil studi dan indeks prestasi semester setiap mahasiswa
bimbingannya, pada akhir semester atau awal semester berikutnya, serta
pada akhir masa studi.
4. Membantu mahasiswa dalam menyiapkan rencana penelitian, proses
penelitian, dan penyusunan skripsi bagi mahasiswa program strata 1.
5. Menyalurkan informasi masalah akademik dari Universitas atau Fakultas/
Jurusan kepada mahasiswa bimbingannya.
6. Melakukan koordinasi dengan orang tua/wali mahasiswa dalam rangka
membantu mahasiswa bimbingannya.
7. Menyediakan waktu bimbingan terjadwal di kampus sekurang-kurangnya
sekali sebulan bagi tiap kelompok angkatan (empat angkatan=empat kali
perbulan).
E. Tugas dan Kewajiban Mahasiswa Bimbingan
1. Mengadakan konsultasi akademik sekurang-kurangnya satu kali sebulan.
2. Mengkonsultasikan dan meminta persetujuan pembimbing akademik
tentang pengambilan program studi pada tiap semester.
3. Memberikan informasi kepada pembimbing akademik tentang prestasi
yang dicapai pada setiap semester.
4. Mengkonsultasikan masalah-masalah studi yang dihadapi dan meminta
persetujuan pembimbing akademik jika hendak cuti kuliah.
15
5. Mengkonsultasikan dan meminta persetujuan pembimbing akademik
tentang rencana, proses, dan laporan hasil penelitian untuk skripsi bagi
mahasiswa program S-1.
6. Mengkonfirmasikan waktu dan teknis pelaksanaan bimbingan kepada
pembimbing akademik setiap akan berkonsultasi.
F. Prosedur Bimbingan
1. Jadwal (rutin) pertemuan bimbingan ditetapkan bersama antara mahasiswa
dengan Dosen pembimbing akademiknya setiap awal semester.
2. Pertemuan rutin bimbingan setiap minggu sedapat-dapatnya dilaksanakan
di kampus.
3. Dosen pembimbing akademik memberikan catatan dan paraf dalan buku
konsultasi/bimbingan setiap kali pertemuan.
4. Setiap akhir semester pembimbing akademik menetapkan jadwal
konsultasi rencana studi untuk awal semester berikutnya.
16
BAB III
PANDUAN TEKNIK
PELAKSANAN TUGAS MENGAJAR
A. Ketentuan umum
Untuk memantapkan penyelenggaraan dan pengembangan proses belajar
mengajar, maka setiap Dosen/asisten Dosen pada FAI diwajibkan mematuhi
prosedur yang terdapat pada panduan teknis pelaksanaan tugas mengajar.
B. Persiapan Memasuki Ruang Kuliah
1. Mengecek dan mempersiapkan daftar kehadiran mahasiswa.
2. Menyiapkan Satuan Acara Perkuliahan (SAP).
3. Mengecek hasil kerja asisten Dosen.
4. Dosen bersama-sama asisten Dosen menyiapkan segala peralatan yang
akan dibawa ke ruang perkuliahan.
5. Berpakaian rapih:
I. Bagi laki-laki memakai stelan jas atau safari atau kemeja berdasi,
bersepatu, dan tidak memakai pakaian santai.
17
II. Bagi perempuan memakai pakaian resmi sopan, berjilbab, dan
bersepatu. Disarankan tidak menggunakan celana panjang atau kulot.
C. Menjelang dan Sewaktu Proses Belajar Mengajar
1. Pada awal waktu setiap Dosen/asisten harus sudah siap diruang
perkuliahan.
2. Setiap awal perkuliahan setiap Dosen/asisten mengecek kehadiran
mahasiswa.
3. Sebelum perkuliahan dimulai, Dosen/asisten memimpin mahasiswa
membaca Al-Qur’an selama 10 menit.
4. Tugas-tugas mahasiswa harus diperiksa dan dikembalikan kepada
mahasiswa.
5. Perkuliahan dimulai dan diakhiri tepat waktu sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
6. Teknis penyelenggaran perkuliahan disampaikan Dosen/asisten pada awal
perkuliahan kepada mahasiswa untuk disepakati, termasuk didalamnya
tugas-tugas yng harus dikerjakan mahasiswa.
7. Frekuensi perkuliahan sekurang-kurangnya 14 kali pertemuan.
D. Tugas Dosen/Asisten Sehubungan dengan Ujian Akhir
1. Setiap Dosen/asisten berkewajiban mengawasi sndiri pelaksanaan ujian
mata kuliah yang diujikan. Apabila ternyata kelas yang harus diawasinya
lebih banyak, maka Dosen/asisten ybs dapat meminta bantuan Fakultas
untuk memberikan tenaga pengawas.
2. Selambat-lambatnya satu minggu setelah mata kuliah diujikan
Dosen/asisten harus menyerahkan rekap nilai mahasiswa yang diasuhnya
kepada sekretariat Fakultas untuk diumumkan.
18
E. Menghadiri Rapat dan Pertemuan Akademik
Untuk mengantisipasi dan meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa pada
perkuliahan semester berikutnya, Dosen/asisten diwajibkan aktif mengikuti
rapat dan pertemuan-pertemuan akademik, baik yang diselenggarakan oleh
Universitas, Fakultas, Jurusan, maupun pertemuan antar Dosen sendiri.
BAB IV
PANDUAN TEKNIK
PELAKSANAAN ASISTENSI
A. Pengertian Umum
1. Asistensi adalah teknik pengembangan proses belajar mengajar pada mata
kuliah tertentu dengan menggunakan tenaga pembantu.
2. Dosen yng dibantu adalah Dosen yang memiliki otoritas dan tanggung
jawab formal untuk mengembangkan mata kuliah atau disiplin ilmu
tertentu, sedangkan Dosen yang membantu disebut asisten Dosen sebagai
tenaga pembantu yang mengajar atas nama Dosen yang dibantunya.
3. Asisten Dosen terdiri dari dua jenis kategori, yaitu Asisten Biasa dan
Asisten Luar Biasa. Asisten Biasa adalah pegawai negeri sipil yang
19
bertugas/diperbantukan sebagai tenaga pengajar tetap di FAI dan
berpangkat asisten. Asisten Luar Biasa adalah Dosen yang berstatus bukan
sebagai tenaga pengajar tetap FAI.
B. Kewajiban Dosen terhadap Asistensinya
1. Memberi bimbingan dan bentuk kuliah langsung sekurang-kurangnya 3
kali pertemuan (permulaan, tengah, dan menjelang akhir perkuliahan).
2. Membahas dan menjelaskan silabus.
3. Memeriksa Satuan Acara Perkuliahan yang disusun oleh asistennya.
4. Menentukan buku wajib dan ajuran yang harus dibaca mahasiswa.
C. Kewajiban Asisten
Melaksanakan perkuliahan sesuai dengan petunjuk Dosen.
D. Prosedur Pengangkatan Asisten
1. Asisten Biasa/Tetap; prosedur dan pengangkatannya sama dengan
prosedur pengangkatan pegawai negeri sipil.
2. Asisten Luar Biasa/Tidak Tetap; prosedur dan pengangkatannya sebagai
berikut:
I. Adanya surat pernyataan Dosen yang menjelaskan bahwa ia
memerlukan tenaga bersangkutan untuk menjadi asistennya dalam
mata kuliah tertentu.
II. Calon asisten bersangkutan mengajukan surat lamaran menjadi asisten
yang ditujukan kepada Dekan Fakultas.
III. Dengan pertimbangan, Dekan FAI menerbitkan Surat Keputusan
tentang pengangkatan sebagai asisten.
20
BAB V
PANDUAN TEKNIK
PELAKSANAAN UJIAN DAN NILAI
A. Fungsi dan Jenis Ujian
1. Ujian diselenggarakan untuk mengevaluasi keberhasilan belajar
mahasiswa.
21
2. Jenis ujian meliputi Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester
(UAS),Ujian Komprehensif dan Ujian sidang munaqasyah.
B. Jadwal Ujian
Jadwal ujian ditetapkan oleh Dekan merujuk Kalender Akademik UNINUS
dan diberitahukan kepada Dosen sebelum pelaksanaan ujian.
C. Waktu dan Pengaturan Ujian Tengah Semester
1. Waktu pelaksanaan UTS disesuaikan dengan jadwal kuliah Dosen yang
bersangkutan. Sehingga waktu, tempat, dan lama ujian sama dengan
jadwal perkuliahannya.
2. Tempat duduk, tata tertib, dan pengawasan UTS diatur sendiri oleh
Dosen/asisten.
3. Dosen/asisten mempersiapkan naskah soal ujian.
D. Persyaratan dan Penggandaan Soal
1. Syarat mengikuti UTS:
I. Mahasiswa telah tercatat mengambil mata kuliah itu.
II. Memenuhi kuliah sekurang-kurangnya enam kali dari tujuh kali
perkuliahan.
2. Penggandaan soal, honorarium, dan lain-lain diselenggarakan oleh Jurusan
dan berkoordinasi dengan sekretariat Fakultas.
3. Hasil UTS harus diumumkan sekaligus dengan nilai UAS.
4. Setiap Dosen/asisten pemegang mata kuliah dapat menyelenggarakan UTS
apabila perkuliahan sekurang-kurangnya telah berlangsung tujuh kali.
5. Bagi mahasiswa yang karena sesuatu hal yang legal tidak dapat mengikuti
UTS, ujiannya dapat dilaksanakan pada masa ujian susulan.
22
E. Persiapan Umum UAS
1. Pada prinsipnya UAS diselenggarakan oleh Dosen mata kuliah
bersangkutan, dalam hal ini diperlukan Dekan dapat membentuk panitia
UAS.
2. Pembentukan dan pengangkatan Panitia UAS ditetapkan oleh surat
Keputusan Dekan Fakultas.
3. Panitia diketuai oleh Pembantu Dekan I dengan anggota:
a. Penerima daftar hadir perkuliahan dari Dosen.
b. Penerima soal ujian.
c. Pelaksana dan pengawas ujian.
d. Penerima hasil UAS.
e. Keuangan.
f. Peralatan dan konsumsi.
g. Pembantu umum.
4. Syarat hak mahasiswa mengikuti UAS adalah mengikuti perkuliahan
sekurang-kurangnya 75% dari kehadiran Dosen.
5. Bukti hadir mahasiwa kolektif diserahkan oleh Dosen/asisten kepada
Panitia UAS berikut keterangan tentang mahasiswa yang berhak
mengikuti ujian, selambat-lambatnya pada hari terakhir perkuliahannya.
6. Sebelum dan selama minggu tenang, panitia menyiapkan:
a. Jadwal ujian dengan melakukan koordinasi dengan BAAK UNINUS.
b. Penerimaan foto mahasiswa untuk Kartu Hak Ujian.
c. Catatan mata kuliah yang berhak diikuti oleh setiap mahasiswa sesuai
dengan KRS.
d. Pembagian Kartu Hak Ujian kepada mahasiswa.
e. Pemeriksaan kesiapan ruang ujian, pengaturan jarak kursi, denah
lokasi ujian, dll.
23
F. Pembuatan Soal UAS
1. Yang berhak menguji adalah Dosen, karena itu soal ujian dibuat oleh
Dosen pembina, sedang asisten dosen membantu dalam pelaksanaannya.
2. Soal UAS dibuat berdasarkan silabus dan SAP.
3. Soal UAS lebih diarahkan pada kemampuan berpikir, tidak hanya pada
kemampuan mengingat.
4. Soal UAS dirancang untuk durasi 90 menit, kecuali mata kuliah tertentu
dapat dijadwalkan selama-lamanya 150 menit.
5. Score yang digunakan adalah rentang 0 – 100.
6. Soal diserahkan kepada panitia selambat-lambatnya lima hari sebelum soal
itu diujikan, dengan mendapat tanda bukti penerimaan soal dari panitia.
G. Penggandaan Soal UAS
1. Penggandaan soal UAS merupakan tanggung jawab panitia UAS.
2. Panitia bertanggung jawab untuk memelihara kerahasiaan dan ketelitian
soal UAS.
H. Teknis Pelaksanaan UAS
1. Apabila UAS dilaksanakan secara tertulis, maka panitia harus
memperhatikan:
I. Jarak tempat duduk (satu meter antar peserta).
II. Pengecekan Kartu Hak Ujian.
2. Apabila UAS dilaksanakan secara lisan, hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah:
I. Dosen berkonsultasi kepada panitia tentang waktu ujian, ruang ujian,
daftar mahasiswa, fasilitas lain, dan pengumuman kepada peserta.
II. Secara teknis ujian diserahkan kepada Dosen yang bersangkutan
dengan tetap berpegang kepada silabus dan SAP.
24
I. Pengawasan UAS
1. Dekan mengangkat dua jenis pengawas, yaitu Pengawas Umum dan
Pengawas Khusus.
2. Pengawas Umum terdiri dari atas personel Pembantu Dekan, Ketua
Jurusan, Sekretaris Jurusan.
3. Tugas Pengawas Umum adalah:
I. Mengawas ke setiap ruang ujian secara periodik.
II. Membantu Panitia Ujian dalam pemeriksaan soal ujian.
III. Menyelesaikan masalah yang terjadi di ruang ujian yang tidak dapat
dipecahkan oleh Pengawas Khusus.
IV. Menetapkan keputusan bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib
ujian.
V. Menginventarisasi masalah-masalah spesifik untuk perbaikan
pelaksanaan ujian berikutnya.
4. Pengawas Khusus adalah pengawas yang bertugas di dalam lokal ujian.
Personalianya terdiri atas Dosen/asisten, tenaga administrasi yang bergelar
sarjana, alumni FAI selain Dosen/asisten, atau pegawai administrasi.
5. Tugas Pengawas Khusus adalah:
I. Mengambil dan membagikan kertas dan soal ujian.
II. Memeriksa Kartu Hak Ujian Mahasiswa.
III. Merapikan tempat duduk mahasiswa.
IV. Mengumpulkan dan menyusun lembar jawaban mahasiswa.
V. Memeriksa daftar hadir ujian.
VI. Mengisi berita acara ujian.
VII. Mengingatkan mahasiswa mengenai waktu yang tersedia.
VIII. Menyerahkan lembar jawaban dan berita acara kepada Panitia.
6. Tata tertib Pengawas Khusus:
I. Sudah berada di ruang ujian 10 menit sebelum ujian dimulai.
25
II. Tidak diperbolehkan meninggalkan ruang ujian.
III. Tidak diperkenankan membantu mahasiswa menjawab soal ujian.
IV. Betul-betul mengawasi ujian, sehingga tidak dibenarkan mengawas
sambil membaca buku, koran, atau mengobrol dengan sesama
pengawas.
V. Setiap lokal diawasi oleh sekurang-kurangnya satu orang Pengawas
Khusus.
J. Tata Tertib Ujian
1. Peserta sudah berada di ruang ujian 10 menit sebelum ujian dimulai.
2. Peserta berpakaian sopan, bersepatu, dan tidak memakai kaos, serta:
I. Laki-laki: tidak bercelana jeans, tidak berambut gondrong.
II. Perempuan: berjilbab dan berbusana muslimah.
3. Peserta tidak membawa buku atau catatan kedalam ruang ujian.
4. Tidak bertanya atau memberi tahu jawaban kepada peserta lain dan tidak
mencontek.
5. Peserta tidak mengubah letak tempat duduk dan posisi kursi.
6. Peserta tidak meninggalkan ruang ujian kecuali atas izin pengawas.
7. Peserta yang terlambat tidak mendapat tambahan waktu.
8. Lembar jawaban hanya diserahkan kepada pengawas UAS.
9. Peserta tidak ribut
10. Peserta melanggar tata tertib ujian dicatat dan dilaporkan oleh pengawas
kepada ketua panitia untuk dijadikan bahan pertimbangan penjatuhan
sanksinya, dengan tembusan kepada Dosen mata kuliah yang
bersangkutan.
K. Pemeriksaan Hasil UAS
26
1. Selambat-lambatnya dua hari setelah diujikan, berkas jawaban UAS harus
sudah diterima oleh Dosen/asisten.
2. Lembar jawaban harus diperiksa oleh Dosen dan diperbolehkan dibantu
oleh asistennya.
3. Hasil ujian akhir semester dianggap sah apabila ditanda tangani oleh Dosen
pembina pemegang mata kuliah yang bersangkutan.
L. Nilai
1. Nilai akhir (NA) keberhasilan mahasiswa merupakan perhitungan
gabungan komponen evaluasi dengan bobotnya masing-masing dengan
rumus:
3 FF meliputi:
a) Tugas mandiri
b) Tugas terstruktur
c) Penyajian makalah
(jika komponen forto folio hanya dua, maka pembagian menjadi lima )
2. Nilai akhitr mata kuliah mahasiswa diserahkan secara langsung oleh Dosen
kepada Fakultas.
3. Nilai akhir dari Dosen berbentuk angka dengan rentang 0 – 100. Konversi
nilai menjadi simbol huruf A, B, C, D, dan E dilakukan sendiri oleh
Dosen/asisten dan diserahkan ke Jurusan untuk langsung dimasukkan pada
buku legger dan diumumkan.
4. Standar rentang skor, nilai, dan bobot penilaian hasil studi adalah sebagai
berikut:
Rentang Skor Nilai Nilai Bobot
80-100 A 4
70-79 B 3
27
NA = 1 UTS + 2 UAS + 3 FF6
60-69 C 2
50-59 D 1
0-49 E 0
5. Apabila terjadi dua hasil ujian antara hasil ujian utama dan hasil ujian
kedua, maka yang diakui adalah hasil ujian yang kedua (hasil ujian
perbaikan).
M. Pengumuman Hasil Ujian
1. Nilai diserahkan oleh Dosen yang bersangkutan ke Fakultas selambat-
lambatnya 15 hari setelah mata kuliah tersebut diujikan.
2. Pengumuman dilakukan dengan cara penempelan rekap hasil ujian pada
papan pengumuman.
3. Mahasiswa diberi hak menanyakan kepada Dosennya mengenai hasil ujian
yang dirasakan tidak sesuai dengan perkiraannya. Waktu untuk itu selama
15 hari setelah diumumkan.
4. Apabila karena sesuatu hal, semisal kurang terpenuhinya komponen
penilaian, mahasiswa bersangkutan dapat meminta penyelesaian kepada
Dosennya, dan hasilnya diserahkan ke Jurusan.
N. Ujian Susulan
1. Mahasiswa yang berhalangan secara legal mengikuti ujian sesuai jadwal
diberi kesempatan menyelesaikannya melalui ujian susulan.
2. Syarat dan ketentuan ujian susulan adalah sebagai berikut:
I. Halangan yang bersangkutan dibuktikan secara tertulis, seperti
keterangan sakit dari dokter.
II. Mahasiswa tersebut memenuhi syarat mengikuti ujian.
III. Membawa surat pengantar dari Dekan.
28
3. penentuan waktu dan tempat ujian susulan mempertimbangkan:
I. Waktu berdasarkan persetujuan antara Dosen dengan mahasiswa.
II. Ujian susulan dilaksanakan selambat-lambatnya satu bulan terhitung
sejak hari terakhir pelaksanaan ujian akhir semester berlangsung.
4. Nilai ujian susulan diserahkan langsung oleh Dosen kepada Jurusan.
O. Perhitungan Indek Prestasi Kumulatif (IPK)
1. IPK setiap mahasiswa harus diumumkan selambat-lambatnya 15 hari
setelah hari terakhir UAS berlangsung.
2. IPK dihitung setelah nilai angka dari Dosen dikonversikan ke simbol huruf:
A=4, B=3, C=2, D=1, dan E=0.
3. Rekap IPK dibuat rangkap empat; satu lembar untuk arsip Fakultas, satu
lembar untuk arsip Jurusan, satu lembar untuk Dosen pembimbing, dan
satu lembar ditempel pada papan pengumuman.
P. Pencatatan Nilai
1. Nilai (angka) mahasiswa dicatat pada buku di Jurusan dan di Pembantu
Dekan I.
2. Pencatat dan pemegang buku legger adalah petugas khusus yang ditunjuk
oleh Dekan.
Q. Ujian Komprehensif
Adalah ujian untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah secara komprehensif.
R. Syarat Mengikuti Ujian Komprehensif
1. Terdaftar sebagai mahasiswa yang sah.
2. Telah lulus semua mata kuliah.
29
3. Telah lulus praktik ibadah dan praktik tilawah.
4. Mengkuti ujian sesuai jadwal yang ditentukan oleh Dekan Fakultas.
5. Apabila mahasiswa tidak hadir, maka hak ujiannya diundur pada periode
bulan berikutnya.
6. Telah lunas SPP.
S. Syarat Penguji
1. Dosen berpangkat serendah-rendahnya lektor, atau berijazah magister, atau
Dosen berijazah doktor, seerta Dosen yang sangat diperlukan secara
akademik.
2. Memiliki tugas menguji dari Dekan fakultas.
T. Materi dan Topik Ujian
1. Materi ujian ialah topik yang harus diselesaikan atau dijawab teruji dengan
menggunakan berbagai sudut pandang.
2. Sudut pandang yang digunakan:
3. I. Jurusan PAI : Agama dan KPAI
I. Jurusan KPI: Agama dan MD.
II. Jurusan PGMI: Agama dan KPGMI.
U. Bentuk Ujian
1. Ujian Komprehensif dilakukan oleh tiga orang penguji secara lisan,
bersama-sama. Penguji menunjuk salah satu topik dari topik-topik yang
ditawarkan, mahasiswa menjawab/menyelesaikan topik itu secara
komprehensif.
2. Setiap sesi ujian hanya boleh diikuti oleh seorang mahasiswa peserta ujian.
30
V. Bahasa yang Digunakan
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia.
W. Lama Ujian
Ujian berlangsung paling lama 30 menit untuk setiap mahasiswa.
X. Aspek yang Dinilai
I. Banyak dan tepatnya teori, serta konsep yang digunakan teruji dalam
memecahkan topik.
II. Penguasan kemampuan dasar-dasar pengetahuan agama.
Y. Penentuan Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus bila nilai akhir serendah-rendahnya 60 dan tidak
ada penguji yang memberi nilai kurang dari 50.
Z. Pembukaan, Pengumuman, Penutupan Ujian
Pembukaan, Pengumuman, Penutupan Ujian dilakukan secara lisan oleh
Dekan fakultas, dihadiri oleh seluruh mahasiswa teruji.
BAB VI
PANDUAN TEKNIK
PELAKSANAAN PRAKTIK IBADAH DAN TILAWAH
A. Tujuan, Status, dan Bentuk Kegiatan
1. Tujuan praktik ibadah adalah agar mahasiswa terampil melaksanakan
peribadatan.
2. Status praktik ibadah adalah co-curricular; atau paling banyak 2 SKS.
31
3. Bentuk kegiatan praktik ibadah adalah melatih keterampilan mahasiswa
melaksanakan ibadah.
B. Materi
1. Thaharah: Wudluk, Tayammum.
2. Shalat wajib: Shalat Munfarid, berjama’ah, dan Shalat Jum’at.
3. Shalat Sunnah: Sunnah rawatib, Shalat Dhuha, Shalat tahajjud, Shalat
tarawih dan witir, Shalat istisqa, Shalat istikharah, Shalat idul fitri dan idul
adha, Shalat khauf, Shalat khusuf dan kusuf.
4. Khutbah: Khutbah jum’at, Khutbah idul fitri dan idul adha, Khutbah
gerhana matahari dan gerhana bulan, Khutbah istisqa, dan Khutbah nikah.
5. Memandikan, mengafani, menyolati, dan menguburkan jenazah.
6. Penyembelihan: Penyembelihan pada umumnya, kurban, aqiqah.
7. Haji dan Umrah.
8. Do’a-do’a dan bacaan wirid setelah shalat.
C. Frekuensi, Waktu, dan Tempat Kegiatan
1. Frekuensi kegiatan praktik ibadah adalah delapan kali pertemuan.
2. Waktu dan tempat praktik ibadah Semester II dan III, di kampus sesuai
dengan jadwal yang ditentukan fakultas.
D. Pembimbing
Pembimbing praktik ibadah adalah Dosen praktikum yang ditetapkan oleh
Dekan Fakultas Agama Islam (FAI).
E. Peserta
32
Peserta praktik ibadah adalah mahasiswa semester II/III.
F. Evaluasi
1. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan melaksanakan ibadah.
2. Cara mengevaluasi dengan Performance Test.
3. Nilai yang diberikan dalam bentuk angka rentang 0 – 100 kemudian
dikonversi dengan kualifikasi A, B, C, D, dan E.
G. Pembiayaan
1. Sumber pembiayan pelaksanaan praktik ibadah adalah uang praktikum.
2. Alokasi pembiayaan, meliputi persiapan, pelaksanaan, dan biaya evaluasi
dan pelaporan.
H. Praktik Tilawah
1. Tujuan praktik tilawah adalah agar mahasiswa terampil membaca dan
menulis Al-Qur’an.
2. Status praktik tilawah adalah co-curricular; atau paling banyak 2 SKS.
3. Bentuk kegiatan praktik tilawah adalah berupa latihan secara praktis
keterampilan membaca, menulis, dan imla Al-Qur’an.
I. Materi
1. Qira’atul Qur’an: Murattal dan Mujawwad.
2. Menulis ayat Al-Qur’an: Khat mushaf Usmani dan Khat ‘imla’i.
J. Frekuensi, Waktu, dan Tempat Kegiatan
1. Frekuensi kegiatan praktik tilawah minimal delapan kali pertemuan.
2. Waktu pelaksanaan praktik tilawah adalah semester II dan III.
33
K. Pembimbing
Pembimbing praktik tilawah adalah Dosen praktikum yang ditetapkan oleh
Dekan Fakultas Agama Islam (FAI).
L. Peserta
Peserta praktik tilawah adalah mahasiswa semester II/III.
M. Evaluasi
1. Aspek yang dievaluasi adalah:
I. Kemampuan membaca.
II. Kemampuan menulis.
III. Hafalan.
2. Cara mengevaluasi dengan Performance Test.
3. Nilai yang diberikan dalam bentuk angka rentang 0 – 100 kemudian
dikonversi dengan kualifikasi A, B, C, D, dan E.
N. Pembiayaan
1. Sumber pembiayan pelaksanaan praktik tilawah adalah uang praktikum.
2. Alokasi pembiayaan, meliputi persiapan, pelaksanaan, dan biaya evaluasi
dan pelaporan
34
BAB VII
PANDUAN TEKNIK
PENYELENGGARAAN KULIAH MICROTEACHING
A. Pengertian Microteaching
Microteaching adalah sebuah model pengajaran yang dikecilkan, yakni jumlah
peserta didiknya dibatasi antara 5 sampai 15 orang, ruang kelasnya kira-kira
setengah dari ruangan kelas biasa. Waktu pelaksanaannya antara 10 -15 menit
ditambah evaluasi pembimbing sekitar 5 menit per orang. Materinya berupa
sub topik yang disederhanakan.
B. Tujuan, Sasaran, dan Fungsi Microteaching
1. Kuliah Microteaching bertujuan melatih mahasiswa agar memiliki
keterampilan dasar dan khusus dalam proses belajar mengajar.
2. Sasaran Microteaching adalah terbinanya calon guru yang:
I. Memiliki pengetahuan tentang proses belajar mengajar.
II. Memiliki keterampilan khusus dalam proses belajar mengajar.
III. Memiliki sikap dan perilaku dan perilaku sebagai guru ideal.
3. Fungsi Microteaching selain sebagai sarana latihan dalam mempraktekkan
keterampilan mengajar juga menjadi salah satu syarat bagi mahasiswa
yang akan mengikuti praktek mengajar di sekolah.
C. Prasyarat dan Bobot SKS Microteaching
1. Mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah ini harus sudah lulus atau
sedang mengambil mata kuliah: psikologi pendidikan/belajar, ilmu
pendidikan, sistem perencanaan pengajaran (untuk masing-masing bidang
35
studi), metode pengajaran (untuk masing-masing bidang studi), dan
pengembangan kurikulum.
2. Microteaching merupakan salah satu mata kuliah berbobot 2 SKS yang
harus diikuti oleh seluruh mahasiswa Jurusan PAI dan PGMI pada FAI.
D. Tenaga Pengajar Microteaching
Tenaga pengajar Microteaching adalah Dosen pemegang mata kuliah
kependidikan yang telah mengikuti orientasi pengajaran mata kuliah
Microteaching.
E. Silabus Microteaching
1. Keterampilan prosedur mengajar (10%).
2. Keterampilan-keterampilan khusus dalam mengajar (60%). Meliputi: teknik
bertanya, teknik memberi perintah, teknik memberi penguatan, teknik
mengoreksi kesalahan, teknik menciptakan variasi dan stimulus.
3. Keterampilan menggunakan sumber, alat, dan media pengajaran (10%).
4. Jenis-jenis metode mengajar (10%), yakni: metode pengajaran Agama
Islam dan metode mengajar di SD/MI untuk Jurusan PGMI.
F. Waktu dan tempat Microteaching
1. Waktu kuliah Microteaching diselenggarakan pada semester IV.
2. Kuliah Microteaching dilaksanakan di kampus Fakultas Agama Islam,
UNINUS, tepatnya di ruangan laboraturium Microteaching.
G. Pelaksanaan Microteaching
Inti Microteaching adalah membimbing dan melatih mahasiswa agar
menguasai berbagai keterampilan khusus dalam proses belajar mengajar,
36
termasuk keterampilan membuat program persiapan mengajar, membuat dan
memilih media, penguasaan bahan, dan pengembangannya.
H. Pelaksana Microteaching dan Tugasnya
1. Penanggung jawab kuliah Microteaching adalah Dekan Fakultas Agama
Islam UNINUS. Sedangkan pengelola kuliah adalah Kepala Laboraturium
Microteaching dan Ketua Jurusan.
2. Pelaksana kuliah Microteaching adalah Koordinator Pembimbing; bertugas
mengkoordinir sejumlah Dosen pembimbing dan Dosen pembimbing yang
bertugas langsung membimbing mahasiswa dan sekaligus sebagai teknisi
yang bertugas mengoperasikan alat-alat elektronik.
3. Tugas Koordinator Pembimbing
I. Memantau pelaksanaan kuliah Microteaching dalam kelas.
II. Mengkoordinasikan pelaksanaan kuliah antar Dosen
pembimbing/asisten pembimbing terutama dalam rolling pembimbing.
III. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Dosen pembimbing.
4. Tugas Dosen Pembimbing
I. Memberikan penjelasan dalam orientasi mahasiswa.
II. Membimbing pembuatan desain pembelajaran.
III. Memberikan penjelasan dalam pelaksanaan latihan keterampilan
khusus.
IV. Mengevaluasi hasil latihan mahasiswa.
V. Mengatur tata laksana latihan makasiswa.
I. Tugas Mahasiswa pada Microteaching
1. Mempelajari buku pedoman.
2. Mengikuti orientasi.
3. Membuat desain pembelajaran.
37
4. Menyiapkan alat peraga.
5. Pada waktu-waktu tertentu berfungsi sebagai siswa.
6. Mengikuti seluruh kegiatan kuliah Microteaching sesuai jadwal.
7. Bersikap dan bertindak guru yang ideal.
J. Penilaian Microteaching
1. Penilaian dilakukan oleh Dosen pembelajaran dan pelaksanaan latihan.
Penilaian dilaksanakan setiap mahasiswa tampil latihan mengajar dan
penampilan terakhir sebagai ujian.
2. Nilai akhir diperoleh dari rata-rata nilai setiap tampil praktek ditambah nilai
penampilan ujian akhir, yang rumusnya sebagai berikut:
3. Setelah diperoleh nilai akhir, kelulusan diklasifikasikan menjadi tiga
bagian:
I. Lulus tanpa syarat bagi yang mendapat nilai A, B, dan C.
II. Lulus bersyarat bagi yang mendapat nilai D. Mereka disyaratkan
mengikuti bimbingan pada bengkel praktikum.
III. Tidak Lulus bagi yang mendapat nilai E.
38
NA = (6 X PA) + (4 X PUA)10
BAB VIII
PANDUAN TEKNIK
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN/PRAKTIK KEGURUAN
A. Ketentuan Umum
1. Praktik Keguruan yang dimaksud dalam peraturan ini ialah praktik
mengajar dan beberapa praktik yang berhubungan dengan itu.
2. Frekuensi Praktik Keguruan adalah delapan kali tatap muka tanpa dinilai
dan dua kali tatap muka dengan penilaian.
3. Bobot kegiatan Praktik Keguruan adalah 4 SKS.
B. Syarat-syarat Mengikuti Praktik Keguruan
1. Telah lulus mata kuliah:
2. Telah menyelesaikan praktik mengajar di laboraturium Microteaching,
39
3. Telah mengikuti kegiatan orientasi Praktik Keguruan.
4. Telah mendaftar sebagai sebagai calon mahasiswa praktikan.
C. Program
1. Observasi
a. Tujuan:
1). Mengetahui perencanaan pengajaran, kegiatan belajar mengajar,
pengelolaan kelas, teknik evaluasi pengajaran.
2). Memperoleh gambaran tentang mekanisme belajar mengajar,
sarana, dan prasarana sekolah.
3). Mengenali pimpinan sekolah, dewan guru, dewan sekolah, dan
karyawan (staf) sekolah.
4). Mengetahui dan mengikuti upacara dan kegiatan ekstra kurikuler.
5). Membantu mengatur perpustakaan sekolah.
b. Ketentuan
Waktu pelaksanaan observasi adalah sebelum atau berbarengan dengan
masa kegiatan praktik keguruan.
c. Objek Observasi
1). Gedung sekolah dan perlengkapannya.
2). Struktur dan personalia sekolah.
3). OSIS.
4). Kesejahteraan sekolah.
5). Rapat sekolah.
6). Perpustakaan sekolah.
7). Ketentuan dan peraturan sekolah yang berlaku.
8). Organisasi Dewan Sekolah/Komite Sekolah.
d. Laporan Observasi
40
Laporan observasi dan pengalaman partisipasi dibuat rangkap tiga oleh
setiap mahasiswa sebagai persyaratan ujian praktik keguruan.
2. Pelaksanaan Praktik Keguruan
a. Tujuan: agar para mahasiswa dapat memperoleh pengalaman serta
penghayatan secara langsung dari berbagai kegiatan sebagai guru, serta
mahasiswa mampu mengajar.
b. Jenis-jenis kegiatan meliputi:
1). Di dalam kelas, yaitu mengajar
a). Delapan kali tatap muka diawasi guru pamong, tidak dinilai.
b). Dua kali tatap muka diawasi guru pamong, diberi nilai.
2). Di luar kelas
a). Memberi bimbingan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan
dalam belajar.
b). Memimpin diskusi kelompok murid.
c). Memimpin kelompok kesenian murid.
d). Memimpin pengembangan hobi murid.
e). Memimpin pemeliharaan kebersihan murid.
f). Partisipasi dalam pertemuan Dewan Sekolah/Komite Sekolah.
g). Melakukan piket sekolah.
h). Berpartisipasi dalam pendidikan masyarakat.
i). Memimpin upacara pada setiap hari Senin/Sabtu.
j). Aktif dalam penyelenggaraan memperingati hari-hari besar
Islam dan Nasional.
3. Evaluasi Praktik Keguruan
a. Ruang lingkup penilaian
1). Kegiatan di dalam kelas (mengajar).
2). Kegiatan di luar kelas.
41
b. Nilai akhir praktik keguruan ialah nilai nilai 2 kali tatap muka
ditambah 1 kali ujian dibagi 3 {(2a + 1b)/3}.
c. Evaluator ialah guru pamong dan Dosen pembimbing.
d. Komponen yang dinilai:
1). Di dalam kelas.
a). Tujuan pengajaran.
b). Penguasaan bahan.
c). Komunikasi.
d). Metode dan langkah mengajar.
e). Pemotivasian.
f). Cara evaluasi.
g). Hasil evaluasi.
2). Di luar sekolah penilaian subjektif.
e. Besaran nilai
Simbol Bobot Nilai Konvensional Keterangan
A 4 80-100 Amat baik
B 3 70-79 Baik
C 2 60-69 Cukup
D 1 50-59 Kurang
E 0 0-49 Gagal
D. Tugas Panitia Pelaksana Praktik Keguruan
1. Tugas Tim Orientasi Praktik Keguruan
a. Menerangkan cara-cara melakukan observasi di lokasi sekolah praktik.
b. Menerangkan cara menyusun laporan hasil observasi lokasi praktik.
c. Menerangkan cara membuat satuan pelajaran.
d. Menerangkan cara penampilan mengajar.
e. Menerangkan cara melakukan evaluasi hasil prestasi belajar siswa.
42
f. Menerangkan cara melakukan kegiatan di luar sekolah.
g. Menerangkan tentang etika pergaulan selama melakukan praktik
keguruan di lokasi.
2. Tugas Koordinator Praktik Keguruan
a. Bertindak sebagai penghubung antara praktikan dan guru pamong.
b. Menyusun laporan dan rekomendasi.
3. Tugas Dosen Pembimbing
a. Administratif
1). Mengetahui dan mengenal dengan baik jumlah dan nama-nama
mahasiswa bimbingannya yang sedang praktik.
2). Mengetahui sekolah tempat praktik para mahasiswa bimbingannya.
3). Mengetahui nama-nama mahasiswa yang mengalami hambatan
akademis.
4). Menyerahkan dan menerima kembali mahasiswa praktikan.
b. Akademik
1). Persiapan sebelum ke sekolah praktik
a). Pembimbing mengadakan pertemuan dengan para mahasiswa
bimbingannya untuk memberi pengarahan teknis apa yang
seharusnya dikerjakan oleh mahasiswa yang menyiapkan
materi sesuai dengan kurikulum sekolah tempat praktik.
b). Mengikuti kegiatan simulasi di Microteaching.
c). Mengecek kelulusan mahasiswa dalam mata kuliah yang
menjadi syarat mengikuti praktik.
2). Masa latihan
a). Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada para
mahasiswa yng mendapat kesulitan, baik di kampus maupun di
sekolah tempat latihan.
43
b). Mengadakan kunjungan ke sekolah tempat latihan sekurang-
kurangnya tiga kali, satu kali pada waktu pembukaan, satu kali
pada periode latihan, dan satu kali pada periode ujian.
c). Mengadakan pertemuan dengan guru pamong untuk
membicarakan hambatan-hambatan, baik yang dialami guru
pamong atau yang dialami oleh mahasiswa bimbingannya.
3). Masa ujian dan setelahnya
a). Memberikan bantuan kepada mahasiswa dalam persiapan ujian,
antara lain berupa penyiapan materi pelajaran.
b). Turut serta sebagai penguji dengan baik hak memberikan nilai
dan pertimbangan kelulusan mahasiswa bimbingannya.
c). Menyusun laporan hasil bimbingan praktek keguruan dan
memberikan rekomendasi sebagai bahan penyempurnaan
praktik keguruan tahun akademik berikutnya disampaikan pada
rapat tentang praktik keguruan.
4. Tugas Guru Pamong
a. Menanamkan kebiasaan menaati waktu kepada mahasiswa.
b. Menerima dan memperlakukan mahasiswa bimbingannya sebagai anak
sejawatnya.
c. Menyediakan rencana kerja atau kegiatan sehingga mahasiswa selalu
aktif mengisi waktu latihan.
d. Mengetahui dan memahami masalah-masalah kebutuhan dan
kelemahan mahasiswanya.
e. Selalu menciptakan kesan positif, berlaku bijaksana dan bertindak
paedagogis sehingga meninggalkan kesan yang berharga bagi
mahasiswa bimbingannya.
f. Mengadakan pertemuan, baik rutin maupun insindental dengan
mahasiswa bimbingannya.
44
g. Mengadakan konsultasi dengan Kepala Sekolah/koordinator untuk
membahas masalah yang tidak dapat diatasi oleh guru-guru pamong
dan mahasiswa.
h. Apabila guru pamong berhalangan, hendaknya mahasiswa
bimbingannya diberi tugas yang harus dilaksanakan.
i. Memiliki catatan kegiatan mahasiswa sejak masa orentasi sampai akhir
kegiatan praktik keguruan.
j. Dalam keadaan terpaksa, kalau guru pamong berhalangan, mahasiswa
dapat melakukan bimbingan dengan guru pamong lain tetapi dengan
sepengetahuan dan seizin guru pamong bersangkutan.
k. Mengadakan supervisi kepada setiap praktikan setelah selesai
mengajar, membicarakan tentang kelemahan/kekurangan dalam
penampilan, penguasaan bahan, penguasaan kelas, suara, pendengaran,
kesesuaian bahan dengan waktu, sikap, gaya, tulisan, penggunaan
papan tulis, peragaan, dan lain-lain.
5. Tugas Guru Pamong selama Latihan Praktik Keguruan
a. Selama observasi di sekolah
1). Guru pamong memberi petunjuk dan pengarahan dalam rangka
mengenal situasi dan kondisi sekolah.
2). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa untuk mencari
data dan informasi mengenai:
a). Struktur organisasi sekolah dan urutan tugas setiap bidang.
b). Perkenalan dengan seluruh staf dan karyawan.
c). Mengikuti penjelasan terinsi dari petugas bidang kurikulum.
d). Mengikuti penjelasan terinci petugas bidang administrasi
sekolah seperti presentase (guru, karyawan, dan siswa), buku
induk, legger, raport, buku mutasi siswa, pemilikan wali kelas,
45
dan tugas-tugasnya, buku tugas klaper, buku tamu, dan saran-
saran lainnya.
e). Mengikuti uraian tugas dari bidang kesiswaan seperti program
OSIS, program kurikuler mengenai olah raga, kesenian,
pramuka, UKS, karya wisata/keindahan/kebersihan sekolah.
f). Mengikuti uraian tentang tugas BP sehubungan dengan
bantuan, partisipasi guru pada program bimbingan dan
penyuluhan.
b. Selama masa partisipasi
1). Guru pamong memberikan tugas kepada mahasiswa agar dapat
berpartisipasi dalam menciptakan hubungan harmonis dengan
semua personal/aparat sekolah.
2). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar aktif
mempelajari dan melaksanakan kegiatan administrasi sekolah dan
kegiatan kesiswaan.
3). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar mempelajari
perpustakaan sekolah dan kegiatan tertentu.
4). Guru pamong mendorong kepada mahasiswa untuk aktif sebagai
motivator bidang ko kurikuler seperti: olah raga, kesenian,
pramuka, UKS, karya wisata/keindahan/kebersihan sekolah.
5). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar aktif rapat,
ucapan, dan case conference.
6). Guru pamong mendorong mahasiswa agar dapat mengemukakan
konsep perumusan dan pemecahan masalah belajar mengajar.
7). Guru pamong mendorong mahasiswa untuk aktif
mempelajari/membimbing kegiatan OSIS.
8). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa dalam menyusun
dan mengolah sosiometri dan check list untuk keperluan tertentu.
46
9). Guru pamong memberi tugas kepada mahasiswa agar aktif
memberikan bimbingan belajar melakukan identifikasi kasus
kesulitan belajar siswa.
c. Selama kegiatan belajar mengajar
1). Partisipasi sebelum penampilan
a). Guru pamong memberikan penjelasan kepada mahasiswa
mengenai rencana kegiatan guru dalam keberhasilan belajar
mengajar yang berpusat pada administrasi kelas, satuan
pelajaran, interaksi guru, siswa, alat peraga, metode, dan
evaluasi.
b). Guru pamong memberikan penjelasan mengenai cara
menyusun satuan pelajaran.
2). Partisipasi sesudah penampilan (belajar mengajar) di kelas
a). Setiap selesai latihan penampilan satuan pelajaran, guru
pamong memimpin diskusi penampilan mahasiswa
bimbingannya mengenai penampilan dan saran pendapat dari
siswa lain dan guru pamong.
b). Guru pamong memberikan hasil penilaian kepada mahasiswa
bimbingannya, mulai dari kegiatan persiapan operasional,
penggunaan alat peraga, interaksi guru siswa, penguasaan
bahan, serta cara mengevaluasi kelas.
d. Selama masa evaluasi
1). Materi yang dievaluasi
a). Guru pamong mengevaluasi segala kegiatan mahasiswa
bimbingannya selama partisipasi sekolah baik di luar kelas
maupun di luar sekolah.
47
b). Guru pamong mengevaluasi penampilan belajar mengajar
mahasiswa bimbingannya pada masa ujian akhir yang meliputi
aspek:
- Sikap dan gaya guru.
- Penguasaan materi.
- Pandangan.
- Peragaan.
- Tulisan dan penggunaan papan tulis.
2). Penilaian
a). Guru pamong bersama-sama Kepala Sekolah/koordinator dan
pembimbing dari Fakultas memberikan penilaian kepada
mahasiswa bimbingannya.
b). Guru pamong beserta penguji lainnya menerapkan sistem
evaluasi serta pembobotan dan kriteria lainnya seperti
tercantum dalam pedoman evaluasi.
c). Guru pamong beserta penguji lainnya memutuskan
/merekomendasikan keberhasilan mahasiswa bimbingannya.
d). Guru pamong melaporkan hasil ujian akhir mahasiswa kepada
Fakultas (Tim Praktik Keguruan).
E. Prosedur Ujian
1. Kepala Sekolah/koordinator melaporkan jadwal dan daftar mahasiswa yang
akan mengikuti ujian akhir praktik mengajar ke tim praktik keguruan FAI
UNINUS.
2. Guru pamong beserta penguji lainnya melakukan evaluasi pada waktunya.
3. Mahasiswa dinyatakan lulus setelah semua penguji sepakat untuk
menyatakan LULUS berdasarkan pedoman evaluasi.
4. Masa ujian akhir praktik keguruan akan dilaksanakan berdasarkan jadwal
khusus yang disusun oleh Kepala Sekolah.
48
5. Mahasiswa yang tidak lulus diberi kesempatan untuk menampilkan satuan
pelajaran pada kelas paralel satu hari setelah ujian praktiknya dinyatakan
gagal/tidak lulus.
F. Proses Penampilan
1. Sebelum ujian akhir praktik keguruan, guru pamong memberi tugas
kepada mahasiswa bimbingannya untuk membuat satuan pelajaran sebagai
bahan ujian akhir.
2. Satu hari sebelum ujian akhir, guru pamong menerima satuan pelajaran
untuk dipelajari dan dievaluasi.
3. Guru pamong/penguji lainnya dengan segala berkas format ujian siap
untuk menguji penampilan akhir pada waktunya.
G. Tugas Mahasiswa Praktikan
1. Mendaftarkan untuk menjadi peserta praktik keguruan pada Fakultas.
2. Mengikuti orientasi praktik keguruan.
3. Melakukan observasi di lokasi praktik.
4. Menyusun laporan observasi lokasi.
5. Menyerahkan laporan pada Tim Praktik Keguruan.
6. Melaksanakan praktik keguruan di lokasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
7. Mengikuti ujian praktik keguruan.
49
BAB IX
PANDUAN TEKNIK
PROSEDUR PEMBUATAN DAN UJIAN SKRIPSI
A. Ketentuan Umum
50
Skripsi dalah karya tulis ilmiah tertinggi bagi mahasiswa untuk menyelesaikan
Program Sarjana S-1 yang merupakan hasil penelitian sesuai dengan bidang
profesi program studi yang ditekuninya.
Skripsi dipertahankan kualitas dan keabsahan ilmiahnya dalam ujian
munaqasyah yang diadakan oleh Fakultas dan dihadiri Dosen Ahli.
B. Tahapan Pembuatan Skripsi
1. Mengajukan rencana penelitian untuk skripsi.
2. Seminar rencana penelitian.
3. Pengesahan rencana penelitian dan penentuan Dosen pembimbing.
4. Pelaksanaan penelitian dan bimbingan skripsi.
5. Persetujuan pembimbing dan Ketua Jurusan.
6. Pelaksanaan munaqasyah.
7. Penggandaan skripsi.
C. Pengajuan Rencana Penelitian
1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan 75% dari beban studi program S-1
diperkenankan mengajukan rencana penelitian untuk pembuatan skripsi.
2. Ketua Jurusan melakukan pengecekkan jumlah SKS yang telah diselesaikan
mahasiswa. Duplikasi masalah yang diteliti dan pengarahannya.
3. Rencana penelitian berisi judul penelitian, latar belakang masalah,
perumusan masalah, dan tujuan penelitian, kerangka pemikiran dan
hipotesis (kalau ada), dan langkah-langkah penelitian.
4. Rencana penelitian diajukan kepada Ketua Jurusan setelah dikonsultasikan
dan disetujui Pembimbing Akademik (PA).
D. Rencana Seminar Penelitian
1. Mahasiswa mengajukan usul seminar rencana penelitian atas persetujuan
Pembimbing Akademik.
51
2. Ketua Jurusan memimpin penyelenggaraan seminar rencana penelitian
yang dihadiri oleh beberapa Dosen yang direncanakan akan menjadi
pembimbing skripsi tersebut.
3. Seminar rencana penelitian boleh dihadiri mahasiswa lainnya.
4. mahasiswa pengusul menjelaskan rencana penelitiannya.
5. Ketua Jurusan, Dosen penguji, dan hadirin mengajukan beberapa
pertanyaan dan pendangan tentang rencana penelitian tersebut.
6. Bila dipandang perlu Ketua Jurusan dan Dosen penguji lain menolak untuk
menyarankan perbaikan rencana penelitian termasuk untuk dilakukan
seminar ulang.
E. Pengesahan Rencana Penelitian dan Penentuan Pembimbing
1. Ketua Jurusan merekomendasi rencana pemelitian yang sudah
disempurnakan kepada Dekan untuk ditetapkan judul dan Dosen
pembimbingnya.
2. Jumlah Dosen pembimbing sekurang-kuranya dua orang, yang salah
satunya secara otomatis adalah Dosen Pembimbing Akademik.
3. Mahasiswa berhak mengusulkan calon Dosen pembimbing skripsinya. Dan
Jurusan mempertimbangkan sesuai proporsi, keadaan dan kebutuhan.
F. Pelaksanaan Penelitian dan Bimbingan Skripsi
1. mahasiswa membuat rencana penelitian, kisi-kisi penelitian, tahapan kerja,
teknik pengimpul data, out line laporan, dan proses pelaksanaan penelitian
dengan selalu dan berkesinambungan berkonsultasi kepada Dosen
prmbimbinganya.
2. Bimbingan dilakukan oleh Dosen secara terus menerus dan integral, karena
skripsi dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh baik dalam proses,
metode, maupun isinya.
52
3. Pembimbing menyediakan waktu terjadwal satu hari tertentu perminggu di
kampus (ruang kerja atau ruang Dosen) untuk memberikan kesempatan
konsultasi dan pengarahan.
4. Dosen pembimbing berhak melakukan perubahan kerangka penulisan
skripsi setelah dibicarakan secara argumentatif dengan mahasiswa
bimbingannya dan pembimbing lainnya.
5. Mahasiswa melaksanakan penelitian setelah mendapat persetujuan Dosen
pembimbing tentang persiapan bahan dan alat pengumpul datanya.
6. Pembuatan laporan hasil penelitian mengacu pada out line yang telah
disepakati dan Pedoman Pembuatan Skripsi yang ditetapkan Dekan
Fakultas Agama Islam UNINUS.
G. Persetujuan Pembimbing dan Ketua Jurusan
1. Draft skripsi yang sudah disetujui, ditandatangani pembimbing, dan
diajukan kepada Ketua Jurusan untuk didaftar mengikuti ujian
munaqasyah.
2. Ketua Jurusan memeriksa skripsi dengan mengacu pada Pedoman
Pembuatan Skripsi Fakultas Agama Islam Uninus dan menandatangani
persetujuannya.
H. Ujian Skripsi
Ujian skripsi adalah ujian sidang dalam rangka menguji skripsi yang ditulis
oleh mahasiswa sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana strata
satu (S-1) dalam bidang PAI, PGMI atau Dakwah.
I. Syarat Mengikuti Ujian
1. Berstatus mahasiswa.
2. Telah lulus dalam ujian semua mata kuliah.
53
3. Telah lulus ujian praktikum.
4. Telah lulus ujian komprehensif.
5. Memiliki keterangan lulus Ta’aruf
6. Bebas pinjaman perpustakaan.
7. Menyerahkan dua eksemplar naskah skripsi yang sudah disetujui
pembimbing dan Ketua Jurusan.
8. terdaftar sebagai peserta dan apabila pada tanggal yang telah ditentukan
mahasiswa yang bersangkutan tidak hadir, maka ujiannya diundur pada
periode dua bulan berikutnya.
J. Syarat Penguji
1. Dosen berpangkat serendah-rendahnya lektor, atau dosen bergelar doktor,
serta Dosen yang diperlukan secara akademik.
2. Memiliki surat tugas dari Dekan Fakultas.
K. Materi Penguji
Materi pokok yang diuji ialah sebagaimana tergambar dalam kisi-kisi. Penguji
tidak diperkenankan menguji materi diluar kisi-kisi.
L. Kisi-kisi Ujian Skripsi
1. masalah yang dipertanyakan dalam ujian skripsi pada dasarnya meliputi
tiga hal, yaitu:
a. Apa yang diteliti.
b. Bagaimana cara meneliti.
c. Apa hasil yang diperoleh.
2. Secara rinci pertanyaan dalam ujian skripsi diarahkan pada komponen-
komponen berikut:
a. Masalah penelitian.
54
b. Kerangka pemikiran yang digunakan.
c. Keabsahan hipotesis (bila menggunakan hipotesis).
d. Ketepatan kisi-kisi dan indikator variabel penelitian.
e. Sumber data.
f. Metode penelitian (langkah-langkah penelitian).
g. Teknik analisis data.
h. Penguasaan isi skripsi, termasuk teori-teori yang digunakan.
i. Kesimpulan hasil penelitian.
j. Teknik penulisan.
M. Jumlah dan Ketentuan Penguji
1. Setiap mahasiswa diuji oleh dua orang penguji.
2. Ketua dan sekretaris sidang dapat merangkap sebagai penguji.
3. Pembimbing skripsi tidak menjadi penguji skripsi mahasiswa yang
dibimbingnya.
N. Penyerahan Naskah Skripsi
1. Naskah skripsi diterima penguji selambat-lambatnya dua hari sebelum ujian
berlangsung.
2. Naskah skripsi yang diserahkan kepada penguji adalah naskah skripsi yang
diketik rapi, belum dijilid.
O. Bentuk Ujian Skripsi
Ujian skripsi dilaksanakan dalam suatu sidang yang dipimpin oleh seorang
ketua sidang dan seorang sekretaris sidang.
P. Lama Ujian Skripsi
1. Setiap mahasiswa diuji oleh dua orang penguji paling lama 60 menit.
55
2. Setiap meja hanya menyelenggarakan ujian untuk sebanyak-banyaknya
lima orang mahasiswa yang diuji dalam sehari.
3. Satu meja ujian adalah satu unit sidang.
Q. Penilaian
1. Nilai deberikan dengan menggunakan rentang 0 – 100.
2. Dua orang penguji masing-masing memberikan nilai.
3. Nilai akhir skripsi ialah penjumlahan nilai dua orang penguji dan dua orang
pembimbing dibagi empat.
R. Penentuan Kelulusan
1. Teruji dinyatakan lulus bila nilai yang diperoleh sekurang-kurangnya 60,
tidak ada yang memberikan nilai kurang dari 50, tidak ada perbaikan yang
mengharuskan teruji harus diuji ulang.
2. teruji dinyatakan ditangguhkan bila nilai yang diperoleh sekurang-
kurangnya 60 atau terdapat perbaikan prinsipil yang harus dilakukan.
Pengumumannya akan diberikan setelah yang bersangkutan melakukan
perbaikan yang telah disetujui oleh kedua penguji. Penguji harus
menjelaskan secara tertulis bagian-bagian yang harus diperbaiki dalam
selembar penilaian.
3. Teruji dinyatakan mengulang bila nilai yang diperoleh kurang dari 50 atau
bila para penguji sepakat agar teruji yang bersangkutan merombak skripsi
yang ditulisnya. Penyebab ketidaklulusan itu harus dituliskan dalam
selembar penilaian.
S. Pembukaan, Kata Akhir, Penutupan
1. Ujian dibuka oleh Dekan Fakultas.
2. Kata akhir (pelantikan sarjana) dilakukan oleh Dekan Fakultas.
56
3. Penutupan ujian dilakukan Dekan Fakultas.
T. Penggandaan Skripsi
1. Mahasiswa melakukan penyempurnaan skripsi sesuai rekomendasi penguji
munaqasyah.
2. Penyempurnaan skripsi selambat-lambatnya satu bulan sejak tanggal
pelaksanaan munaqasyah.
3. Skripsi yang telah disyahkan oleh penguji dan disetujui Ketua Jurusan
digandakan sekurang-kurangnya lima eksemplar dan ditandatangani oleh
pembimbing, penguji, dan Ketua Jurusan.
4. Warna cover skripsi untuk Fakultas Agama Islam adalah hijau muda. Dan
mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Pedoman Skripsi.
BAB X
PEDOMAN PEMBUATAN SKRIPSI
A. Pengertian Skripsi
Yang dimaksud dengan skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh
mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studinya pada program sarjana (S1)
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
B. Fungsi dan Kedudukan Skripsi
Skripsi berfungsi sebagai alat komunikasi ilmiah antara mahasiswa, yang
menyelesaikan tugas akhir program S1 dengan masyarakat akademik dalam
rangka pengembangan ilmu. Skripsi, dengan demikian merupakan wahana untuk
melatih dan membiasakan berfikir ilmiah mahasiswa, sebagai ciri utama
masyarakat terdidik (akademis).
57
Secara kurikuler, di lingkungan Fakultas Agama Islam UNINUS Bandung,
skripsi merupakan tugas akhir yang bersifat intrakurilkuler dengan bobot 4 sks.
Dengan demikian, setiap mahasiswa wajib membuatnya.
C. Syarat dan Prosedur Pengajuan Proposal Skripsi
Setiap mahasiswa dapat mengajukan rencana penelitian (proposal) skripsi jika
telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Telah menyelesaikan (lulus) minimal 75 % seluruh mata kuliah program
studi, termasuk Metode Penelitian dan Statistik Pendidikan.
b. Tidak memiliki nilai E, dan jumlah nilai D maksimal 1 (satu) mata
kuliah (bukan mata kuliah kurnas)
c. Proposal penelitian yang telah dibuat diajukan ke ketua Jurusan untuk
mendapatkan pertimbangan mengenai kelayakan dan relevansinya
sebagai usulan karya ilmiah. Setelah mendapatkan persetujuan dari
Ketua Jurusan, selanjutnya diampaikan ke Fakultas. Setelah jumlah
proposal skripsi yang masuk dianggap memadai, Fakultas
mengumumkan jadwal seminar proposal skripsi. Selanjutnya Fakultas
menentukan dosen pembimbing I dan II.
D. Wilayah Penelitian untuk Penulisan Skripsi
Sesuai dengan jenis bidang ilmu yang dipelajari di Fakultas Agama Islam,
yakni bidang pendidikan (tarbiyah), kominikasi dan penyiaran Islam (dakwah)
dan muamalah perbankan Islam (Syariah), maka cakupan wilayah penelitian
dalam penyusunan skripsi juga harus terkait dengan dua bidang tersebut.
Sebagaimana kelazimannya yang berlaku dalam lingkungan perguruan
tinggi agama Islam, bidang-bidang tersebut dapat didekati dari segi doktrin / kitab
suci (kewahyuan), pemikiran (falsafi) dan gejala aktual yang timbul dalam
58
pengalaman nyata (empirik). Sehingga paling tidak ada 9 ruang lingkup wilayah
penelitian yang bisa dijadikan dasar pemilihan tema penelitian dalam skripsi.
Kesembilan ruang lingkup itu adalah tarbiyah kewahyuan, tarbiyah falsafi
dan tarbiyah empirik, dakwah kewahyuan, dakwah falsafi dan dakwah empirik,
syariah kewahyuan, syariah falsafi dan syariah empirik.
Berikut ini adalah beberapa contoh judul skripsi yang termasuk dalam
sembilan ruang lingkup tersebut :
1. Tarbiyah kewahyuan :
“ Kajian tentang Nilai-Nilai Edukatif dalam Surat Luqman ayat 11-16 ”
2. Tarbiyah Falsafi :“ Hukuman dalam Pendidikan menurut Al-Ghazali ”
3. Tarbiyah Empirik :
“ Hubungan antara Latarbelakang Sosial Ekonomi Orangtua Murid
terhadap Prestasi Belajar di Sekolah : Studi Kasus di MAN I Bandung ”
4. Dakwah Kewahyuan :
“ Kewajiban Dakwah menurut Al-Quran ”
5. Dakwah Falsafi :
“ M. Natsir : Pemikirannya tentang Dakwah Islam di Indonesia “
6. Dakwah Empirik :
“ Pengaruh Dakwah melalui Televisi terhadap Pembentukan Kepribadian
Muslim : Studi kasus di Lingkungan Perumahan Pindad Kota Bandung “
7. Syariah Kewahyuan :
“ Etika Berbisnis dalam Perspektif Al-Quran dan Hadits “
8. Syariah Falsafi :
“ Hukum Bunga Bank menurut Ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah “
9. Syariah Empirik :
“ Bank Konvensional dan Bank Syariah : Studi tentang tingkat Imunitas
masing-masing terhadap Gejolak Krisis Moneter “
59
BAGIAN-BAGIAN / SISTEMATIKA SKRIPSI
A. Bagian Awal
1. Halaman Sampul / Kulit Muka dan Halaman Judul
Halaman sampul memuat informasi tentang identitas judul, penulis dan lembaga
perguruan tinggi. Urutan penulisan dalam halaman sampul adalah sebagai
berikut :
a.Judul Skripsi, ditulis dengan huruf kapital semua dan tanpa diakhiri dengan
tanda titik atau tanda baca lain.
b.Keterangan tentang kedudukan skripsi dalam sistem pendidikan / program studi.
c. Nama penulis dan keterangan diri yang lain seperti nomor pokok (NPM).
d. Nama jurusan, fakultas dan perguruan tinggi .
e.Nama kota dan tahun penulisan, yaitu tahun Hijriyah dan Miladiyah.
Bentuk dan redaksi pada halaman judul persis sama dengan halaman sampul.
2. Abstrak / Ikhtisar
Abstrak atau ikhtisar merupakan paparan ringkas yang mencerminkan
seluruh unsur utama dari isi skripsi.
Abstrak dimaksudkan untuk memudahkan pembaca mengetahui
keseluruhan isi dan hasil penelitian dalam skripsi dalam waktu singkat.
Mengingat abstrak sudah mencerminkan keseluruhan unsur utama skripsi, maka
jika sudah dibuat abstrak tidak perlu lagi dibuat ringkasan. Betapapun dari segi
bentuk dan penggunaan, keduanya dapat berbeda. Isi ringkasan lebih rinci,
sehingga hampir persis sama dengan tulisan lengkap. Sedangkan abstrak lebih
ringkas lagi. Ringkasan biasanya diletakkan pada bagian belakang karya tulis,
sedangkan abstrak biasanya diletakkan pada bagian awal karya tulis (skripsi).
3. Halaman Pengesahan
60
Halaman Pengesahan berisi pernyataan bahwa skripsi itu telah
dipertanggungjawabkan dalam sidang munaqasyah. Hal-hal yang termuat dalam
lembar pengesahan antara lain :
a. Judul skripsi
b. Tanggal pelaksanaan munaqasyah
c. Nama-nama panitia dan penguji munaqasyah
d. Tandatangan panitia dan penguji yang dilakukan setelah skripsi diperbaiki
sesuai dengan petunjuk dan saran penguji / panitia ujian lainnya.
4. Halaman Persetujuan
Unsur-unsur yang terdapat dalam halaman persetujuan antara lain :
a. Judul skripsi
b. Nama pneulis dan NPM-nya
Nama pembimbing I dan II beserta NIP-nya.
5. Motto
Motto merupakan ungkapan singkat namun memiliki makna dan pesan
yang sangat dalam yang mengekspresikan jiwa penulis berkaitan dengan
penulisan skripsinya. Sedapat mungkin motto yang dipilih memiliki relevansi
dengan tema utama dalam skripsi yang disusun penulis. Motti tidak lebih dari
halaman.
6. Kata Pengantar
Kata Pengantar berisi ucapan rasa syukur dan terimakasih kepada pihak
atas terselesaikannya penulisan skripsi. Ucapan terimakasih hanya diberikan
kepada pihak-pihak yang secara langsung/nyata memberikan kontribusi terhadap
proses penulisan dan penyelesaian skripsi. Urutan penulisannya adalah sebagai
berikut :
a. Dekan dan ketua jurusan yang bersangkutan.
61
b. Para pembimbing
c. Pimpinan lembaga/instansi tempat mengadakan penelitian, termasuk di
dalamnya adalah kepala perpustakaan bagi yang melakukan library researcrh.
d. Pihak lain yang nyata-nyata memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
7. Daftar Isi
Daftar isi memberikan gambaran menyeluruh tentang isi dan urutan
bagian-bagian suatu skripsi. Daftar isi dimaksudkan untuk memudahkan
pembaca mengetahui isi karya tulis/skripsi,sekaligus menemukan bagian-
bagiannya yang tertuang dalam bab dan sub-bab berdasarkan nomor halaman
masing-masing.
8. Daftar Tabel
Sebuah skripsi kadang-kadang dilengkapi dengan tabel. Jika tabel yang
dibuat lebih dari lima, perlu dibuatkan tabel tersendiri. Adapun hal-hal yang
termuat dalam daftar tabel adalah nomor tabel, teks isi tabel dan halaman tabel,
sesuai dengan nomor yang tercantum dalam halaman naskah.
B. Bagian Tengah
1. Pendahuluan
Isi pendahuluan merupakan penjelasan yang erat sekali hubungannya
dengan uraian yang dibahas dalam bab-bab. Dalam skripsi, pendahuluan sekaligus
menjadi bab I. Sebelum menjadi bab I, biasanya menjadi bahan ajuan (proposal)
atau sering disebut bakal calon skripsi. Secara lengkap hal-hal yang termasuk
dalam bagian pendahuluan meliputi : latarbelakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan langkah-langkah
penelitian. Selengkapnya akan diuntaikan sebagai berikut :
62
a. Latarbelakang Masalah
Latarbelakang masalah adalah penjelasan yang menjadi dasar, acuan atau alasan
timbulnya masalah penelitian. Ia dirumuskan dalam bentuk pernyataan-
pernyataan yang saling berhubungan, yang didalamnya mengandung kontradiksi
atau keunikan. Pengungkapan pernyataannya dilakukan secara deduktif, berawal
dari uraian yang bersifat umum dan berakhir pada hal-hal yang bersifat khusus.
Akan tetapi, keumuman uraian tersebut tidak terlalu jauh dari tema/topik
penelitian.
Latar belakang masalah bertolak dari adanya minat dan perhatian peneliti,
dalam hal ini adalah mahasiswa, terhadap sesuatu yang disinyalir mengandung
problematika/masalah. Dan masalah itu sendiri belum jelas solusinya, kecuali
setelah diadakan penelitian. Namun demikian, peneliti diperkenankan membuat
solusinya secara tentatif. Hal inilah yang biasanya dirumuskan dalam suatu
hipotesa.
Minat dan perhatian masahasiswa/peneliti terhadap suatu masalah, bisa
berasal dari berbagai situasi/lingkungan baik lingkungan pergulatan pemikiran
maupun lingkungan riil / sosiologis. Satu hal yang sangat penting diperhatikan
adalah bahwa masalah apapun yang dipilih, selalu berkisar pada salah satu ruang
lingkup wilayah penelitian sebagaimana diuraikan di muka. Dengan kata lain,
peneliti harus meyakinkan dirinya, pada wilayah yang manakah, tema itu dipilih
(kewahyuan, falsafi atau empirik).
b. Perumusan Masalah
Dalam penelitian, masalah menempati posisi yang amat sentral. Dari
masalah itulah, aspek-aspek lain dalam kerja penelitian akan menyesuaikan diri.
Semua kegiatan penelitian (tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, dan langkah-
langkah penelitian) harus diarahkan pada pencapaian solusi masalah.
c. Tujuan Penelitian
63
Tujuan penelitian berhubungan secara fungsional dengan perumusan
masalah, yang dibuat secara spesifik, terbatas dan dapat diperiksa dengan hasil
penelitian. Ia merupakan muiara dari suatu penelitian. Oelh karena itu, segenap
uapaya pokok diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut.
Secara teknis, kata kerja yang biasa digunakan dalam merumuskan tujuan
penelitian ini antara lain : untuk memahami, untuk menemukan, untuk mengetahui,
untuk menjelaskan, untuk menilai, untuk membandingkan, untuk menguraikan
dan sebagainya.
d. Tinjauan Pustaka / Kerangka Teori
Tinjauan pustaka merupakan pijakan dan/atau arahan bagi kegiatan
penelitian berikutnya sekaligus sebagai rujukan dalam perumusan kerangka
berfikir peneliti (mahasiswa). rumusan tinjauan pustaka digali dari berbagai
informasi/bahan yang telah ditulis oleh para ahli atau peneliti sebelumnya yang
berhubungan dengan tema penelitian yang telah dipilih.
Tinjauan terhadap bahan pustaka memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai masalah yang akan diteliti.
2. Untuk menegaskan kerangka teoritis yang akan dijadikan landasan berfikir.
3. Untuk mempertajam konsep-konsep yang digunakan, sehingga mempermudah
peneliti dalam perumusan hipotesis.
4. Untuk menghindari terjadinya pengulangan dari suatu penelitian. Sebab
pengulangan tersebut merupakan pemborosan waktu, tenaga, dan biaya.
Secara sistematis, kegiatan penelusuran pustaka ini dapat dilakukan
dengan teknis sebagai berikut :
1. Melakukan inventarisasi terhadap sejumlah sumber yang memiliki relevansi
dengan tema/judul penelitian. Baik dari buku, laporan penelitian (skripsi, tesis,
disertasi), ensiklopedia, kamus, jurnal ilmiah, makalah, koran, majalah dan lain-
lain. Sumber-sumber tersebut sedapat mungkin memiliki bobot ilmiah yang tinggi
64
(bukan sekedar informasi), ditulis oleh pihak yang memiliki otoritas dalam
disiplin keilmuan tertentu.
2. Melakukan pemilihan topik dari bahan yang telah diinventarisir tersebut. hal ini
dapat dilakukan dengan cara melihat daftar isi atau sub judul dari masing-masing
sumber tersebut. Jadi, tidak semua isi buku/sumber dijadikan rujukan.
3. Melakukan penelaahan terhadap isi tulisan dari topik yang telah dipilih
tersebut. Hasilnya dihimpun dalam catatan tersendiri yang telah disediakan
khusus untuk kepentingan penelitian.
4. Menuliskan hasil penelaahan tersebut sesuai dengan kebutuhan sebagaimana
yang tercantum dalam rumusan dan pertanyaan masalah penelitian.
e. Kerangka Pemikiran
Jika tinjauan pustaka digali dari bahan yang ditulis oleh para ahli/peneliti
sebelumnya, maka kerangka pemikiran ‘sepenuhnya’ merupakan milik peneliti.
Sungguhpun proses perumusannya didasarkan atas informasi atau pandangan
yang terdapat dalam tinjuan pustaka, baik berupa konsep maupun teori.
Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga
dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Sedangkan
teori dalah pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu
peristiwa/kejadian yang berisi gambaran hubungan sebab akibat diantara variabel-
variabel guna menjelaskan dan memprediksi suatu gejala.
Kerangka pemikiran berifat operasional yang diturunkan dari satu atau
beberapa teori, atau dari pernyataan-pernyataan yang logis. Ia berhubungan
dengan malasah penelitian dan menjadi pedoman dalam perumusan hipotesis
yang akan diajukan. Sebaiknya, kerangka pemikiran dilengkapi dengan skema
sederhana untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman dan cara kerja
peneliti.
65
f. Penyusunan Hipotesis
Hipotesis merupakan ‘jawaban sementara’ atau kesimpulan yang diambil
untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Hipotesa selalu
dirumuskan terutama pada penelitian yang menitikberatkan pada pengujian teori,
hubungan antar variabel, hubungan pengaruh dan sejenisnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengemukakan hipotesa :
1. Hipotesis hendaklah dirumuskan dengan kalimat pernyataan (statement) bukan
pertanyaan.
2. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat, sehingga dapat
dimengerti maknanya.
3. Hipotesis hendaknya menyatakan hubungan atau perbedaan antara dua variabel
atau lebih dan dapat diuji.
Hiptesis yang telah diuji dan terbukti kebenarannya, maka ia telah berubah
menjadi kesimpulan dan bahkan dapat pula merupakan teori baru yang telah
dilakukan pengujiannya.
g. Langkah-langkah Penelitian.
Langkah-langkah penelitian juga sering disebut sebagai prosedur
penelitian atau ada pula yang menggunakan istilah metodologi penelitian. Secara
garis besar, langkah-langkah penelitian meliputi kegiatan sebagai berikut : (1)
penentuan lokasi, populasi dan sampel (2) penentuan metode penelitian (3)
penentuan jenis dan sumber data (4) teknik pengumpulan data, dan (5) teknik
analisis data. Uraian selengkapnya mengenai hal ini dapat dilihat dalam
pembahasan . mata kuliah Metodologi Penelitian.
2. Bab-bab Penguraian
Bagian ini merupakan inti suatu karya ilmiah/skripsi. Di dalamnya
memaparkan pokok masalah yang dibahas dengan menyajikan data yang
66
ditemukan dalam penelitian. Oleh karena itu ada yang menamainya sebagai bab
Data dan Pembahasan. Uraian pada bagian ini hendaknya dapat memberikan
petunjuk kepada pembaca di dalam memahami setiap langkah dan keseluruhan
pembahasan. Di samping itu, bagian ini harus menunjukkan kelengkapan,
ketaatasasan, keeksplisitan analisis dan kesimpulan materi yang dibahas.
Panjang lebar uaraian harus proporsional dengan pentingnya masalah yang
dibahas. Jika perlu, bagian isi dapat dijadikan lebih dari satu bab, bergantung pada
keluasan masalah yang dibahas. Pada bagian ini juga dikemukakan hal-hal berikut
: uraian masalah yang dibahas, analisis dan interpretasi, alustrasi atau contoh-
contoh, serta tabel, bagan dan gambar (kalau ada).
Uraian tentang hal-hal yang bersifat teoritis yang data-datanya sebagian
besar diperoleh dari hasil-hasil peneltitian kepustakaan ditempatkan pada
permulaan penguraian masalah. Sedangkan data beserta analisisnya yang
diperoleh melalui penelitian lapangan dibicarakan sesudahnya. Yang terakhir
adalah bagian kesimpulan.
3. Penutup : Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan pernyataan yang berupa hasil penafsiran dan
pembahasan data yang dilakukan dalam bab-bab terdahulu (penguraian), sebagai
jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah. Ia diinduksi
dari hasil pembahasan sebagaimana disajikan dalam bab-bab sebelumnya.
Kesimpulan (conclusion/natijah) bukanlah rangkuman atau ikhtisar (summary).
Pernyataan kesimpulan dapat berupa uraian (esai) atau berupa butir-butir yang
bernomor.
Dengan kesimpulan ini, dapat diperoleh informasi baru, perdapat baru,
pengukuhan terhadap pendapat lama atau koreksi terhadap pendapat lama yang
sangat berguna bagi pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian tersebut.
Pada bagian ini pula dapat dikemukakan saran penulis/peniliti yang dirasakan
perlu disampaikan kepada pembaca atau pihak lain yang terkait.
67
C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar buku, majalah, artikel di dalam majalah atau
surat kabar atau artikel di dalam kumpulan karangan (antologi) yang digunakan
sebagai acuan di dalam pengumpulan data, analisis/pembahasan atau penyusunan
karya ilmiah. Semua sumber kepustakaan/acuan yang disebutkan di dalam catatan
pustaka harus dicantumkan di dalam daftar pustaka, dan diletakkan pada akhir
karangan. Catatan kuliah tidak dibenarkan sebagai sumber acuan, kecuali diktat
yang diterbitkan secara resmi.
Daftar pustaka merupakan persyaratan suatu karya ilmiah/skripsi. Di
samping itu, penyusunan daftar pustaka sebagai daftar acuan memudahkan
pembaca yang ingin menemukan sumber acuan yang dugunakan. Daftar pustaka
harus sudah dicantumkan sejak peneliti/mahasiswa mengajukan proposal
penelitian, walaupun bersifat sementara.
Sumber kepustakaan yang akan dijadikan sebagai daftar pustaka disusun
menurut abjad nama-nama pengarang. Jika nama pengarang atau lembaga yang
menerbitkan juga tidak ada, penyusunan daftar pustaka didasarkan pada kata
pertama judul, jika judul tersebut berbahasa Indonesia. Namun jika judul buku
atau artikel tersebut berbahasa Asing (Arab, Inggris, dsb.) maka penyusunan
daftar pustaka didasarkan pada kata kedua. Daftar pustaka tidak diberi nomor
urut.
Urutan penyebutan keterangan tentang buku sebagai sumber acuan adalah
sebagai berikut: nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat terbit dan nama
penerbit. Nama pengarang ditulis selengkap-lengkapnya, tetapi gelar kesarjanaan
tidak dicantumkan. Penulisan nama pengarang dilakukan dengan menyebutkan
nama akhir lebih dahulu, baru nama pertama. Diantara keduanya dipisahkan
68
dengan tanda koma. Cara penulisan seperti ini juga berlaku untuk nama Indonesia
yang terdiri dari dua kata atau lebih.
Contoh :
Swasono, Sri Edi., Cara Menulis Daftar Kepustakaan dan Catatan Kaki: untuk
Karangan dan Terbitan Ilmiah. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1984.
Jika tidak ada nama pengarang, maka yang dicantumkan nama lembaga
yang menerbitkan. Urutannya sebagai berikut: nama lembaga yang menerbitkan,
judul artikel, nama majalah, tahun terbitan keberapa (kalau ada), nomor
majalah/bulan terbitan, nomor halaman dan tempat terbit: nama penerbit, tahun
terbit.
Contoh :
Departemen Agama, Al-Quran dan terjemahannya,Jakarta: UI Press,
1973.
Adapun aturan penyebutan keterangan tentang majalah sebagai sumber
acuan adalah sebagai berikut: nama pengarang, judul artikel, nama majalah, tahun
terbitan keberapa (kalau ada), nomor majalah/bulan terbitan, nomor halaman dan
tempat terbit,tahun penerbit.
Contoh:
Hakiki, “Pendidikan Islam Indonesia: Antara Visi, Tradisi dan Perubahan Sosial”.
Dalam Mukaddimah III (3): 72-77. Yogyakarta,1990.
Urutan penyebutan keterangan tentang surat kabar sebagai sumber acuan adalah
sebagai berikut: nama pengarang, judul artikel, nama surat kabar, tanggal terbit
dan tempat terbit,tahun terbit.
Contoh:
Turmudzi, Didi, “Restrospeksi Pendidikan Nasional”. Dalam Pikiran Rakyat. 24
Juni 2002. Bandung, 2002.
( Pembahasan selengkapnya tentang penulisan Daftar Pustaka, lihat : Sudjiman,
Panuti dan Dendy Sugono, Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:1996 )
69
2. Daftar Indeks
Indeks merupakan daftar kata yang menyatakan topik, istilah, nama
(orang, tempat atau negara), singkatan dan istilah penting lainnya yang dimuat
dalam tulisan karya ilmiah. Tujuan penyusunan indeks adalah untuk memudahkan
pembaca yang hendak mencari topik tertentu yang dibahas di dalam suatu karya
ilmiah. Indeks ditempatkan pada bagian akhir karya ilmiah sesudah daftar pustaka
dan lampiran.
Dalam penulisan skripsi, penyusunan indeks sangat baik jika dibuat,
meskipun masih sangat langka yang melakukannya. Penyusunan indeks sangat
membutuhkan ketekunan dan ketelitian. Oleh karena itu, sebagai latihan
pembiasaan, untuk sementara indeks disusun untuk hal-hal yang tekait dengan
subjek/topik yang dianggap sangat perlu.
Indeks disusun menurut abjad, berelompok menurut huruf awal kata
dengan jarak antar kelompok empat spasi. Hanya kata yang pertama di dalam
tiap-tiap kelompok dan nama (orang, kota dan lainnya) diawali dengan huruf
kapital. Sesudah kata diberi tanda koma, dan dengan jarak satu ketukan
dicantumkan halaman yang bersangkutan.
Contoh :
Nahdlatul Ulama, 31, 45 ; nasionalis sekuler, 183
non-directive, 267 ; Nurjanah, 23
2. Lampiran / Appendix
Lampiran adalah bagian/tempat dalam suatu karya ilmiah yang memuat
keterangan atau informasi tambahan yang dianggap perlu untuk menunjang
kelengkapan karya ilmiah/skripsi. Keterangan yang dapat dilampirkan tergantung,
jenis, sifat, dan tujuan karya ilmiah. Misalnya korpus data, kuesioner, angket
pengumpul data, peta lokasi penelitian, tanda bukti penelitian, tabel, bagan,
gambar dan lain-lain yang tidak dapat dimasukan di dalam uraian karena terlalu
mengganggu penyajian.
70
Apabila lampiran itu cukup banyak, dapat dibuat Daftar Lampiran setelah
Daftar Isi dan Daftar Tabel. Urutan penulisan lampiran disusun sesuai dengan
urutan pembahasan yang memuat lampiran tersebut. Lampiran yang tidak
memiliki keterkaitan langsung dengan masalah yang dibahas, diletakkan pada
bagian paling akhir. Misalnya pedoman transliterasi, surat keterangan melakukan
penelitian dan lain-lain.
3. Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup (DRH) diletakkan pada bagian / halaman paling
akhir (setelah lampiran) dari karya ilmiah/skripsi. Di dalam DRH dicantumkan
nama, tempat tanggal lahir, alamat, riwayat pendidikan, perkawinan (nama istri
dan anak), pengalaman organisasi/pekerjaan, dan dilengkapi dengan foto terbaru
ukuran 4x6.
TEKNIK PENULISAN SKRIPSI
A. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang dipergunakan dalam penulisan skripsi adalah bahasa Indonesia.
Adapun jenisnya adalah ragam ilmiah adalah baku, logis, lugas, ringkas dan
obyektif. Kebakuan bahasa Indonesia tersebut secara formal mengacu kepada
kaidah bahasa Indonesia baku, baik struktur maupun kata yang berpedoman pada
buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan,
berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0543a/U/1997, tanggal 9 September 1997.
B. Penulisan Istilah Asing dan Daerah
Dalam hal skripsi menggunakan istilah asing (Arab, Inggris, Belanda dll) atau
daerah, jika belum ada penyesuaian ejaannya dalam bahasa Indonesia, maka
ditulis dengan huruf miring.
71
Misalnya : al-Quran al-Karim, al-akhlaq al-karimah (Arab),
Transfer of knowledge (Inggris), gono gini (Jawa),
Nyalindung ka geulung (Sunda)
Namun jika istilah tersebut sudah mengalami penyesuaian ejaan dalam
bahasa Indonesia, maka penulisannya dengan menggunakan padanan atau
serapannya tersebut, tidak perlu menggunakan huruf miring. Hal ini sekaligus
sebagai usaha pengembangan perbendaharaan istilah bahasa Indonesia.
Misalnya : ekstrakurikuler, akhlak yang mulia, dan sebagainya.
f. Penulisan Ayat Quran / Hadits
Kutipan ayat-ayat Al-Quran dan hadits harus ditulis dengan huruf Arab,
sebagaimana aslinya, lengkap dengan syakalnya. Khusus untuk menuliskan Al-
Quran, perlu dicantumkan nama dan nomor surat serta ayat yang diletakkan pada
akhir kutipan. Sedangkan pada penulisan hadits, perlu dicantumkan sanad dan
rawinya.
g. Transliterasi Arab-Latin
Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalihhurufan dari abjad yang satu
ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin disini ialah penyalinan huruf-huruf
Arab dengan huruf Latin beserta perangkatnya. Dalam penyusunan skripsi di
lingkungan Fakultas Agama Islam khususnya dan Perguruan Tinggi Agama Islam
(PTAI) pada umumnya, transliterasi tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu,
ketentuan tentang transliterasi sangat penting.
Adapun pedoman transliterasi tersebut, mengacu kepada surat Keputusan
Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
158/1987 dan Nomor 0543b/U/1987.
Dalam Skripsi, pedoman transliterasi, diletakkan pada bagian lampiran.
h.Tehnik Pengetikan, Penjilidan dan Penggandaan
72
Skripsi diketik diatas kertas A4 80 gram. Diusahakan pengetikan skripsi
menggunakan komputer dengan jenis huruf Times New Roman, font size 12.
Batas margin atas 4 cm, bawah 3 cm, kanan 3 cm dan kiri 4 cm.
Pengetikan dilakukan dengan jarak 2 spasi diantara baris yang satu dengan
baris yang lain di dalam teks. Jarak diantara judul bab dengan anak bab ( kalau
ada ) atau uraian adalah dua kali dua spasi ( 4 spasi ). Sedangkan judul tabel,
skema, dan gambar diketik 1,5 spasi. Penulisan halaman yang bertajuk misalnya
kata pengantar, lembar pengesahan, lembar persetujuan, daftar isi, dan bab-bab
baru selalu diletakkan di tengah dengan margin kiri dan kanan yang seimbang
(simetris).
Paragraf baru menjorok ke dalam adalah satu tab dari margin kiri naskah,
sejajar dengan kutipan langsung yang terpisah dari teks. Jarak antar paragraf tidak
perlu diperlebar, sehingga jarak diantara paragraf yang satu dengan yang lain dua
spasi.
Skripsi yang telah dimunaqasyahkan dan diperbaiki, dijilid dan
digandakan sebanyak 6 eksemplar. Dua eksemplar diserahkan kepada dua orang
pembimbing, 1 eksemplar untuk fakultas, 1 eksemplar untuk jurusan, 1 eksemplar
untuk UPT perpustakaan dan 1 eksemplar untuk mahasiswa yang bersangkutan.
Untuk menghindari kekeliruan, maka penjilidan dikordinasi oleh bagian
akademik FAI UNINUS.
i. Tehnik Penomoran Halaman
Halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, pengesahan, persetujuan
motto, dan daftar tabel diberi nomor urut dengan menggunakan angka Romawi
kecil ( i, ii, iii, iv dan seterusnya ). Khusus halaman judul, nomor halaman tidak
diterakan / ditulis. Halaman pendahuluan sampai dengan daftar pustaka, lampiran
atau indeks ( kalau ada ) diberi nomor urut dengan menggunakan angka Arab ( 1,
73
2, 3, dan seterusnya ). Nomor halaman diletakkan pada sudut atas dari margin
kanan dengan jarak 3 cm dari margin atas dan lurus margin kanan.
Pada halaman yang teksnya ditirunkan yaitu pada halaman yang bertajuk
kata pengantar, daftar isi, bab-bab baru, dan daftar pustaka dan sejenisnya nomor
halaman diletakkan di bawah di tengah dengan jarak 3 cm dari tepi bawah kertas.
Naskah skripsi ditulis paling sedikit 60 halaman, terhitung dari halaman
pendahuluan sampai dengan kesimpulan. Tidak termasuk bagian muka dan
lampiran.
j. Tehnik Penulisan Kutipan, Catatan Kaki, Catatan Pustaka
Di dalam penulisan karya ilmiah/skripsi. Mau tidak mau penulis mengutip
sumber informasi yang digunakan untuk menunjang pembahasan yang
diperlukan. Penulis dapat menyajikan kutipan tersebut baik secara langsung
maupun tidak langsung. Agar tidak terjadi kesalahan, maka perlu diketahui
dengan baik pedoman penulisannya.
1) Kutipan
Kutipan yang bersifat langsung dan sama benar dengan aslinya jika kurang dari
lima baris, maka penulisannya diletakkan dalam teks di antara tanda petik dengan
jarak sama dengan jarak baris di dalam teks, yaitu 2 spasi. Sementara, kutipan
langsung dan sama benar dengan aslinya yang lebih dari lima baris, penulisannya
diletakkan di bawah baris teks terakhir yang mendahulinya dengan jarak 1 spasi
dan menjorok ke dalam lima ketukan (lurus dengan paragraf baru).
Hindari terlalu banyak kutipan langsung, karena akan memberi kesan
bahwa penulis tidak mampu menangkap dan memahami gagasan dari bahan yang
dikutip.
2) Catatan Kaki
Catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah halaman teks yang
menyatakan sumber sesuatu kutipan, pendapat, atau keterangan penyusun
mengenai suatu hal yang diuraikan dalam teks. Cara penulisan catatan kaki yang
74
berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara berurutan:
(1) nama pengarang, (2) koma, (3) judul buku, (4) koma, (5) kurung buka, (6)
tempat penerbit, (7) titik dua, (8) penerbit, (9) koma, (10) tahun terbit, (11)
kurung tutup, (12) koma, (13) nomor cetakan, (14) koma, (15) juz, dan (16)
nomor halaman.
Nama buku ditulis miring, halaman disingkat dengan h., dan juz disingkat
dengan (j.). Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama yang tercantum dalam
buku karangannya. Pangkat atau gelar seperti Prof., Dr., SH., Ir., dan sebagainya
tidak usah dicantumkan.
1. Kutipan buku yang ditulis hanya seorang diri
Contoh:
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), cet. Ke-2, h.7.
2. Kutipan buku yang ditulis oleh dua orang
Contoh:1Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung: Rosda
Karya, 1999), cet. Ke-1, h. 50-52.
3. Kutipan buku yang ditulis oleh tiga orang atau lebih. Buku ini ada dua:
pertama, buku yang ada editornya; dan kedua, buku yang tidak ada editornya.
a. Contoh kutipan buku yang ada editornya:
Juhaya S. Praja,”Teori-teori Implementasi Hukum Islam di Indonesia” dalam Tjun Soemardjan (ed.). Sejarah dan Pembentukan Hukum Islam di Indonesia, (Bandung: Rosda Karya, 1987), h. 35.
1
75
b. Kutipan buku yang tidak ada editornya:
Apabila pengarangnya terdiri atas tiga orang atau lebih. Yang disebut
hanyalah pengarang pertama dan setelah tanda koma ditulis tanda et al. (diberi
garis bawah). Singkatan itu kepanjangan dari et alii (dengan orang lain); untuk
skripsi yang ditulis dalam bahasa Arab digunakan akharun; dan dalam bahasa
Indonesia diganti dengan dkk. (dan kawan-kawan). Contoh:
J.S. Coleman, et.al., Equality of Education Opportunity, (Washington D.C.: U.S. Government Printing Office, 1966), p. 15.
Apabila dua buah sumber atau lebih dikarang oleh orang yang sama,
apabila ingin menyebutkan lagi sumber yang terdahulu harus disebutkan nama
pengarang dan diikuti dengan nama buku yang dimaksud. Di sini digunakan
istilah op.cit ataupun loc.cit, untuk yang halamannya sama.
BAB XI
PANDUAN TEKNIK
TATA TERTIB MAHASISWA
A. Ketentuan Umum
1. Tata tertib adalah ketentuan ketentuan yang bersifat normatif yang
mengatur begaimana seharusnya sikap, perilaku, dan penampilan
mahasiswa FAI UNINUS baik dalam kaitannya dengan pemenuhan
terhadap hak-haknya maupun penunaian terhadap kewajibannya.
76
2. Mahasiswa adalah mahasiswa FAI UNINUS yang terdaftar dan memenuhi
persyaratan administrasi yang telah ditetapkan oleh FAI UNINUS.
3. Hak adalah sesuatu yang diperoleh sebagai konsekuensi logis dari status
dan posisinya sebagai mahasiswa FAI UNINUS.
4. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh
mahasiswa FAI UNINUS.
5. Larangan adalah sesuatu yang mengikat dan tidak boleh dilakukan oleh
mahasiswa FAI UNINUS.
6. Pelanggaran tata tertib adalah setiap sikap perilaku dan penampilan
mahasiswa yang dianggap bertentangan dengan tata tertib ini.
7. Sanksi adalah hukuman yang dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar
tata tertib yang ketentuannya diatur dalam tata tertib ini.
8. Pimpinan FAI UNINUS adalah pejabat struktural yang memiliki otoritas
untuk menerapkan, mengawasi, dan mengenakan sanksi terhadap
pelanggaran tata tertib. Unsur pimpinan ini disesuaikan dengan struktur
kelembagaan yang adad di FAI UNINUS.
9. Pengurus Lembaga Kemahasiswaan adalah mahasiswa yang terdaftar
secara administratif pada tahun berjalan dan menjadi fungsionaris dalam
salah satu organisasi kemahasiswaan intra Universiter
B. Maksud dan Tujuan
Maksud:
1. Terjamin tegaknya peraturan dan ketertiban kegiatan mahasiswa FAI
UNINUS.
2. Terlindunginya hak-hak yang harus diterima mahasiswa FAI UNINUS.
77
3. Menjadi jelas hak dan kewajiban, larangan, dan sanksi yang berlaku bagi
mahasiswa FAI UNINUS.
Tujuan:
1. Memberikan landasan, arah, dan petunjuk bagi mahasiswa FAI UNINUS
dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku sesuai dengan norma-norma
akademik dan norma-norma Islam.
2. Menjamin terciptanya ketertiban dan suasana kampus FAI UNINUS yang
kondusif bagi terlaksananya penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
3. Memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional
dan tujuan UNINUS.
C. Waktu Kegiatan Kemahasiswaan
1. Kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan dilaksanakan sesuai dengan
kalender akademik yang telah ditetapkan oleh UNINUS.
2. Kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan yang dilaksanakan di luar
waktu yang telah ditetapkan sebagaimana ayat 1 di atas, dan atau karena
libur harus sepengetahuan dan seizin pimpinan FAI UNINUS.
3. Kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan dilaksanakan dengan lebih
mengedepankan penalaran ilmiah dan tidak mengganggu jalannya
kegiatan akademik yang telah ditetapkan oleh UNINUS.
4. Pengurus atau anggota organisasi Lembaga Kemahasiswaan yang
melakukan tugas organisasi atau bekerja di luar waktu yang telah
ditetapkan harus mendapatkan rekomendasi Pembantu Dekan III bagi
kegiatan organisasi intra tingkat Fakultas dan atau Jurusan.
D. Penggunaan Fasilitas Kampus
78
1. Penggunaan fasilitas kampus harus sepengetahuan dan seizin pimpinan dan
atau pejabat yang berwenang mengurus fasilitas kampus.
2. Dalam penggunaan fasilitas kampus harus senantiasa menjaga dan
memelihara kebersihan, ketertiban, dan keamanan.
3. Dalam hal penggunaan fasilitas kampus untuk kegiatan kemahasiswaan
harus menyampaikan jadwal acara kegiatan.
4. Selain lembaga kemahasiswaan intra universiter tidak diperkenankan
menggunakan fasilitas kampus, kecuali atas sepengetahuan dan seizin
pihak pimpinan UNINUS.
E. Penyampaian Pesan dan Kritik Sosial
1. Penyampaian pesan atau aspirasi dan kritik sosial secara lisan terhadap
kebijaksanaan pemerintah dan atau kebijaksanaan pimpinan Fakultas harus
dilakukan secara etis dengan lebih mengutamakan nilai-nilai kesopanan
dan akhlakul karimah.
2. Penyampaian pesan atau aspirasi dan kritik sosial sebagaimana ayat 1
diatas, tidak dibenarkan mengganggu jalannya proses kegiatan akademik
serta senantiasa memperhatikan keamanan dan ketertiban dilingkungan
kampus.
3. Penyampaian pesan atau aspirasi dan kritik sosial sebagaimana ayat 1
diatas, dalam bentuk pemasangan spanduk, pamplet, sebaran, dan
sejenisnya harus senantiasa memperhatikan dan menjaga kebersihan,
ketertiban, dan keindahan kampus.
F. Hak Mahasiswa
1. Mengembangkan kebebasan mimbar akademik melalui penyampaian pesan
atau aspirasi dan kritik sosial secara etis dan bertanggung jawab.
79
2. Mendapat bimbingan dan arahan dari pimpinan dan atau Dosen dalam
rangka melaksanakan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Mendapat perlakuan yang layak dan kesempatan yang sama dalam bidang
akademik, kemahasiswaan dan atau pengembangan minat, bakat, dan
kesejahteraan.
4. Memperoleh kesempatan yang sama dalam memanfaatkan sarana dan
prasarana UNINUS dalam penyelenggaraan kegiatan akademik dan
organisasi kemahasiswaan intra universiter sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
5. Mengajukan cuti akademik yang ketentuannya diatur dalam peraturan
tersendiri.
6. Memperoleh penghargaan dari FAI UNINUS bagi mahasiswa yang
berprestasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
G. Kewajiban Umum Mahasiswa
1. Menjunjung tinggi ajaran Islam, Pancasila, UUD 1945, dan Kode Etik
Mahasiswa UNINUS.
2. Menjaga dan memelihara kewibawaan serta nama baik almamater,
pimpinan, dan civitas akademika FAI UNINUS baik didalam maupun
diluar kampus.
3. Mematuhi dan mentaati pelaksanaan segala bentuk peraturan FAI UNINUS
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
4. Menjaga dan memelihara stabilitas dan suasana lingkungan kampus yang
kondusif, asri, dan ilmiah.
5. Menjaga dan memelihara batas-batas pergaulan yang sopan sesuai dengan
norma-norma kesusilaan dan norma-norma Islam.
80
H. Kewajiban Khusus Mahasiswa
1. Menjaga kebersihan, ketertiban, dan keindahan lingkungan kampus pada
umumnya dan sekretariat lembaga kemahasiswaan pada khususnya.
2. Melaksanakan registrasi atau herregistrasi tepat pada waktunya.
3. Melaksanakan dan mengikuti kegiatan Kuliah Ta’aruf , orentasi Studi,
Praktikum, KKN dan kegiatan-kegiatan akademik lainnya dengan penuh
rasa tanggung jawab.
4. Mengambil dan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) tepat pada waktunya.
5. Memiliki dan memlihara Kartu Tanda Mahasiswa dan kartu-kartu lainnya
yang berhubungan dengan administrasi akademik.
6. Menggunakan jalan kampus dan tempat-tempat beristirahat lainnya dengan
tertib dan sopan.
7. Memarkirkan kendaraan dengan tertib pada tempatnya.
8. Menghormati dan menjunjung tinggi akhlakul karimah kepada pimpinan,
Dosen, karyawan, dan sesama mahasiswa baik diluar maupun didalam
kampus.
9. Menghargai dan mentaati setiap keputusan musyawarah lembaga-lembaga
kemahasiswaan.
10. Menjaga dan memelihara fasilitas belajar dan fasilitas kampus lainnya.
11. Menyampaikan nasihat atau teguran kepada sesama mahasiswa dan
melaporkan segala bentuk pelanggaran atas Tata Tertib ini kepada pihak
pimpinan FAI UNINUS.
12. Menggunakan jas almamater pada waktu ujian dan kegiatan-kegiatan
akademik lainnya yang ketentuannya diatur tersendiri.
13. Berpakaian dan berambut rapih serta sopan sesuai dengan kaidah-kaidah
urf dan nilai-nilai ke-Islaman.
81
14. Pakaian wajib mahasiswa dalam mengikuti kegiatan akademik di FAI
UNINUS adalah celana panjang (bukan jeans), sepatu, kemeja, dan kaos
berkerah (kecuali dalam kegiatan olahraga).
15. Pakaian wajib mahasiswi dalam kegiatan akademik di kampus FAI
UNINUS adlah baju lengan panjang dengan ukuran baju paling tinggi 10
cm di atas lutut dan berjilbab (menutup kepala dan dada), rok yang
panjangnya sampai mata kaki atau celana panjang (bukan jeans) yang
tidak mempertontonkan lekuk tubuh, dan bersepatu/sendal sepatu yang
pantas (kecuali dalam kegiatan olah raga dapat menyesuaikan).
I. Larangan yang bersifat Umum
1. Dilarang melanggar ajaran Islam, Kode etik, Tata tertib mahasiswa, dan
peraturan-peraturan lainnya yng ditetapkan oleh FAI UNINUS.
2. Dilarang Mencemarkan nama baik dan kehormatan almamater serta civitas
akademika FAI UNINUS.
3. Dilarang melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan gangguan
ketertiban, kebersihan, dan keindahan di lingkungan kampus FAI
UNINUS.
4. Dilarang melanggar batas-batas pergaulan yang berdampak pada penodaan
nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.
5. Dilarang melakukan tindakan penghasutan dan tindakan-tindakan kriminal
lainnya baik didalam maupun diluar kampus.
J. Larangan yang bersifat Khusus
1. Mengganggu ketertiban pelaksanaan perkuliahan.
2. Melanggar Tata Tertib Ujian.
3. Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan sikap dan nilai-nilai
kejujuran ilmiah seperti: tindakan plagiat, karya ilmiah dibuatkan oleh
orang lain, membuatkan karya ilmiah orang lain, memalsukan nilai, tanda
82
tangan, cap/stempel, ijazah dan surat-surat berharga lainnya yang terkait
dengan administrasi akademik.
4. Menjadikan sekretariat organisasi lembaga kemahasiswaan sebagai tempat
menginap dan tempat melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji lainnya.
5. Tidak menghargai dan tidak mentaati setiap keputusan hasil musyawarah
lembaga-lembaga kemahasiswaan.
6. Melakukan pergaulan bebas dengan yang bukan muhrimnya baik didalam
maupun diluar kampus yang dapat mengarah pada perbuatan asusila dan
pelanggaran norma agama.
7. Memakai sendal, kaos oblong, bercelana tidak sopan, berambut panjang,
atau tidak berwarna yang tidak alami, memakai kalung, anting dan
perhiasan lainnya yang tidak sesuai bagi mahasiswa ketika mengikuti
kegiatan perkuliahan, memasuki kantor atau kegiatan-kegiatan lainnya.
8. Berpakaian ketat, tembus pandang, dan berlengan pendek, berdandan
berlebihan (bagi mahasiswi) yang dapat mengundang dan menimbulkan
fitnah ketika mengikuti kegiatan perkuliahan, memasuki kantor atau
kegiatan-kegiatan lainnya.
9. Berbahasa kasar dan kotor kepada pimpinan, Dosen, Karyawan, dan sesama
mahasiswa.
10. Merokok pada waktu mengikuti kegiatan-kegiatan akademik.
11. Merusak dan mengotori fasilitas belajar dan fasilitas kampus lainnya.
12. Melakukan tindakan teror dan kriminal, meliputi:
a. Membawa senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak.
b. Mengancam, memfitnah, dan menyakiti pimpinan dan karyawan serta
sesama mahasiswa.
c. Melakukan tindakan kekerasan, penyiksaan, dan tindakan-tindakan
anarkis lainnya.
83
d. Melakukan pembunuhan, perampokan, pencurian, dan pelanggaran
hukum lainnya.
13. Mengunjungi tempat-tempat maksiat seperti lokalisasi pelacuran, tempat
perjudian, diskotik, dan tempat sejenisnya, kecuali dalam kepentingan
yang dibenarkan menurut kaidah akademik serta mendapat persetujuan
dan izin pimpinan.
14. Memiliki, membawa, mengedarkan, dan menggunakan segala macam
obat-obatan terlarang dan minuman keras serta media pornografi.
15. Perbuatan-perbuatan lainnya yang dianggap melanggar atau menodai nilai-
nilai kepatutan dan kepantasan dalam pergaulan hidup di perguruan tinggi
dan di lingkungan masyarakat.
K. Ketentuan Pemberian Sanksi
1. Sanksi dapat dijatuhkan terhadap mahasiswa yang tidak melaksanakan
kewajiban dan melanggar larangan sebagaimana dijelaskan pasal-pasal
dalam Tata Tertib ini.
2. Pemberian sanksi dilakukan oleh pihak pimpinan setelah melalui proses
penelitian terhadap masalahnya secara cermat, akurat, dan adil.
3. Dalam kasus tertentu, sebelum penetapan saksi oleh pimpinan terlebih
dahulu pihak pimpinan dapat membentuk Tim penanganan khusus yang
bertugas untuk meneliti, menelaah, menguji, dan mengevaluasi terhadap
munculnya suatu kasus.
4. Kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa yang
memerlukan proses hukum baik pidana maupun perdata akan diserahkan
sepenuhnya kepada pihak berwenang.
L. Jenis Sanksi
1. Sanksi Ringan, berupa:
84
a. Sanksi moral dalam bentuk permintaan maaf.
b. Sanksi material berupa ganti rugi atas barang yang rusak dan atau
hilang.
c. Teguran/peringatan secara lisan dan atau tertulis.
d. Surat peringatan yang tembusannya disampaikan kepada orang tua dan
atau Dosen pembimbing akademik.
e. Dikeluarkan dari ruang kuliah.
f. Sanksi-sanksi lain yang dapat dikategorikan ringan.
2. Sanksi Menengah, berupa:
a. Tidak berhak mengikuti dan mendapatkan pelayanan akademik dan
kegiatan kemahasiswaan.
b. Penangguhan atau pembatalan hasil ujian termasuk ujian komprehensif
dan munaqasyah.
c. Tidak diperbolehkan mengikuti ujian.
d. Tidak mendapat pelayanan administratif.
e. Tidak diperbolehkan duduk sebagai fungsionaris pada lembaga
kemahasiswaan.
f. Sanksi lainnya yang dapat dikategorikan menengah.
3. Sanksi Berat, berupa:
a. Skorsing dari kegiatan akademik dan kemahasiswaan selama periode
tertentu yang ditetapkan pimpinan FAI UNINUS.
b. Penangguhan ijazah, kesarjanaan, dan transkip nilai dalam jangka
waktu tertentu.
c. Pencabutan hak, ijazah, dan gelar kesarjanaan.
d. Pemberhentian atau pemecatan status kemahasiswan dengan hormat.
e. Pemberhentian atau pemecatan status kemahasiswan dengan tidak
hormat.
85
f. Sanksi lainnya yang dapat dikategorikan berat.
M. Pertimbangan Penerapan Sanksi
Dalam menerapkan jenis sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa
sebagaimana diatur di atas, perlu beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1. Pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut merupakan unsur
kesengajaan yang direncanakan atau karena ketidaktahuan dalam
melakukan perbuatan yang melanggar.
2. Pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut merupakan
pengulangan dari perbuatan serupa yang pernah dilakukan sebelumnya atau
bukan.
3. Ruang lingkup dan pengaruh diakibatkan dari perbuatan melanggar tersebut
baik dirinya, lingkungannya maupun kelembagaan akademik FAI
UNINUS.
N. Pengawasan
1. Pengawasan Tata Tertib ini dilakukan oleh Tim Pengawas yang terdiri atas:
Dekanat, Jurusan, dan mahasiswa.
2. Tim Pengawas berwenang memberikan masukan kepada pihak pengambil
keputusan dalam pemberian sanksi.
O. Prosedur Pemberian Sanksi
1. Penerapan sanksi ringan dapat dilakukan secara langsung baik oleh Rektor,
Dekan, Ketua Jurusan, Dosen, dan Tim Advokasi Mahasiswa setelah
melalui proses pemeriksaan secara akurat dengan senantiasa
mempertimbangkan unsur-unsur mendidik dalam penerapan sanksi
tersebut.
86
2. Penerapan sanksi menengah dapat dilakukan secara langsung atau tidak
langsung baik oleh Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, dan Dosen setelah
melalui proses pemeriksaan secara akurat dengan senantiasa
mempertimbangkan unsur-unsur mendidik dalam penerapan sanksi
tersebut.
3. Penerapan sanksi berat, dilakukan oleh Rektor atas saran dan pengajuan
Dekan Fakultas, Jurusan, dan Tim Khusus yang dibentuk menangani kasus
tertentu.
4. Khusus penerapan sanksi pemecatan status kemahasiswaan ditetapkan
melalui Surat Keputusan Rektor.
5. Sebelum SK Rektor diterbitkan sebagaimana dimaksud ayat 4 diatas,
mahasiswa dapat mengajukan keberatan/pembelaan sebagai bahan
pertimbangan rapat Senat Universitas atau Rapat Pimpinan UNINUS.
P. Ketentuan penutup
1. Dengan berlakunya Tata Tertib Mahasiswa UNINUS, maka ketentuan-
ketentuan lain dinyatakan tidak berlaku.
2. Hal-hal lain yang tidak/belum diatur dalam Tata Tertib Mahasiswa
Fakultas Agama Islam UNINUS ini akan ditetapkan dalam peraturan
tersendiri.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
BAB XII
PANDUAN TEKNIK
PERPINDAHAN MAHASISWA
A. Ketentuan Umum
1. Yang dimaksud dengan perpindahan mahasiswa aalah pindahan dari
Perguruan Tinggi lain ke FAI UNINUS.
87
2. Mahasiswa pindahan adalah mahasiswa dari luar FAI UNINUS yang
karena alasan tertentu pindah ke FAI UNINUS.
B. Syarat Pindah ke FAI UNINUS
1. Tersedia tempat (lowongan) pada Jurusan yang dituju.
2. Menyerahkan transkip nilai dari Jurusan.
3. Pindahan akan dikonversi nilai transkripnya.
4. Mahasiswa tersebut tidak pernah tersangkut dalam hal yang tidak baik
dalam belajar di PT, seperti pelanggaran moral, kriminal, dan sebagainya
(dibuktikan dengan surat keterangan dari Dekan Fakultasnya).
5. Perpindahan dilakukan pada waktu registrasi/herregistrasi.
6. Mengajukan surat perpindahan yang dilampiri:
a. Surat keterangan pindah dari PT asal, dan keterangan tentang point 3
dan 4.
b. Transkip nilai.
c. Keterangan kelakuan baik.
C. Proses Pindah
1. Surat permohonan kepindahan diajukan kepada Rektor melalui Dekan,
dengan menyebutkan alasan pindah.
2. Bila calon mahasiswa pindahan diterima, maka Dekan Fakultas
bersangkutan menerbitkan Surat Keputusan Konversi al:
a. Mata kuliah serta jumlah SKS dari PT asal yang diakui dan diterima
sebagai pindahan.
b. Mata kuliah serta jumlah SKS dari kurikulum Fakultas bersangkutan
yang harus ditempuh oleh mahasiswa pindahan tersebut.
c. Batas waktu studi dan waktu evaluasi yang harus ditaati oleh
mahasiswa pindahan yang bersangkutan.
88
D. Pindahan dari FAI UNINUS
1. Mahasiswa yang keluar dan pindah dari FAI UNINUS tidak dalam status
cuti studi, sedang dalam skorsing atau gugur studi dan putus studi.
2. Mahasiswa bersangkutan harus mengajukan permohonan tertulis kepada
Rektor melalui Dekan, dilampiri kuitansi pembayaran SPP semester akhir.
3. Rektor menerbitkan Surat Keterangan/Pindahan Studi atas permintaan
sendiri dengan lampiran transkip nilai dan tanda bukti lunas SPP.
E. Pindahan Jurusan di Lingkungan FAI UNINUS
1. Pindah Jurusan di lingkungan Fakultas hanya berlaku bagi mahasiswa yang
tidak dalam status cuti studi,sedang dalam skorsing atau gugur studi dan
putus studi.
2. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan pindah jurusan
kepada Dekan, dengan mengemukakan alasan kepindahan dan selanjutnya
Dekan akan membuat Surat Keputusan tentang kepindahan itu.
3. Mahasiswa yang diterima kepindahanya, harus melakukan :
a. Herregisterasi sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Menunjukkan kwitansi pembayaran SPP ke Fakultas.
BAB XIII
KURIKULUM PROGRAM SARJANA S-1JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
89
Kurikulum Fakultas Agama Islam disusun berdasarkan Kurikulum yang
berlaku secara nasional, yang terdiri atas komponen :
1. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).
2. Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK).
3. Matakuliah Berkarya (MKB).
4. Matakuliah Perilaku berkarya (MPB).
5. Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).
KODIFIKASI MATAKULIAH
Kodifikasi Matakuliah berlaku setiap jurusan atas tujuh digit, yaitu :
Digit 1,2,3 : Menunjukkan jurusan.
Digit 4 : Menunjukkan semester.
Digit 5 : menunjukkan besarnya SKS.
Digit 6,7 : menunjukkan nomor urut matakuliah pada setiap
semester.
KOMPONEN MPK
NO. KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER1 PAI 1201 Pancasila 2 12. PAI 1202 Metodologi Studi Islam 2 13. PAI 1203 Ulum al-Qur’an 2 14. PAI 1204 Ulum al-Hadits 2 15. PAI 1205 Ilmu Alamiah Dasar 2 16. PAI 1206 Bahasa Indonesia 2 17. PAI 1207 Bahasa Arab I 2 18.. PAI 2201 Bahasa Arab II 2 29. PAI 3201 Bahasa Arab III 2 310. PAI 1208 Bahasa Inggris I 2 111. PAI 2202 Bahasa Inggris II 2 212. PAI 3202 Bahasa Inggris III 2 313. PAI 1210 Ushul al-Fiqh 2 114. PAI 2209 Kewarganegaraan 2 2
90
J U M L A H 28
KOMPONEN MKK
NO. KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER1. PAI 2203 Filsafat Umum 2 22. PAI 2204 Al-Fiqh I 2 23. PAI 3203 Al-Fiqh II 2 34. PAI 4201 Al-Fiqh III 2 45. PAI 2205 Al-Hadits I 2 26. PAI 3204 Al-Hadits II 2 37. PAI 4202 Al-Hadits III 2 48. PAI 2206 Al-Tafsir I 2 29. PAI 3205 Al-Tafsir II 2 310. PAI 4203 Al-Tafsir III 2 411. PAI 2207 Ilmu Pendidikan I 2 212. PAI 3206 Ilmu Pendidikan II 2 313. PAI 2208 MKPAI. I 2 214. PAI 3207 MKPAI. II 2 315. PAI 3209 Akhlak/Tasawuf 2 316. PAI 3210 Psikologi Umum 2 317. PAI 4208 Filsafat Pendidikan Islam 2 418. PAI 5204 Filsafat Ilmu 2 519. PAI 4207 Psikologi Agama 2 420. PAI 5308 Ilmu Pendidikan Islam 3 521. PAI 2210 Sejarah Peradaban Islam 2 222. PAI 6209 Masail Al-Fiqhiah al-haditsah 2 623. PAI 7205 Ilmu Kalam 2 7
J U M L A H 47
KOMPONEN MKB
NO. KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER
1. PAI 1209 Computer 2 12. PAI 4204 Ststistik Pendidikan I 2 43. PAI 5201 Statistik Pendidikan II 2 54. PAI 6204 Metodologi Penelitian I 2 65. PAI 7202 Metodologi Penelitian II 2 76. PAI 3008 Praktik Ibadah 0 3
91
7. PAI 5209 Qira’at al-Kutb 2 58. PAI 7404 Praktik Pengalaman Lapoangan 4 79. PAI 8401 Kuliah Kerja Nyata 4 810. PAI 8603 Skripsi 6 8
J U M L A H 26
KOMPONEN MPB
NO. KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER
1. PAI 6206 Administrasi Pendidikan I 2 62. PAI 7204 Administrasi Pendidikan II 2 73. PAI 4205 Perencanaan Sis. Pengajaran I 2 44. PAI 5202 Perencanaan Sis. Pengajaran II 2 55. PAI 4206 Pengem.Sis. Evaluasi PAI. I 2 46. PAI 5203 Pengem.Sis. Evaluasi PAI. II 2 57. PAI 5205 Strategi Belajar Mengajar I 2 58. PAI 6201 Strategi Belajar mengajar II 2 69. PAI 7306 Kapita Selekta Pendidikan 3 710. PAI 6205 Pengembangan Kurikulum I 2 611. PAI 7203 Pengembangan Kurikulum II 2 712. PAI 8302 Komprehensif 3 813. PAI 6207 Psikologi Pendidikan 2 6
J U M L A H 28
KOMPONEN MBB
NO. KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER1. PAI 4209 Micro Teaching 2 42. PAI 5206 Bimbingan Konseling 2 53. PAI 5207 Media Pengajaran I 2 54. PAI 6202 Media Pengajaran II 2 65. PAI 6203 Telaah.Kur.PAI di SLTP/A. I 2 66. PAI 7201 Telaah Kur.PAI di SLTP/A. II 2 77. PAI 6208 Jasa Kewirausahaan 2 6
J U M L A H 14
92
MATAKULIAH PILIHAN
NO. KODE MATAKULIAH SKS SMT. KET.1. PAI 1411 Komputer 4 I MKB2. PAI 3211 Praktik Tilawah 2 III MKB3. PAI 4210 Telaah.Kurikulum.RA/TK 2 IV MBB4. PAI 5310 Jasa Kewirausahaan 3 V MBB5. PAI 6210 Telaah Kurikulum MI/SD 2 VI MBB6. PAI 7308 Bimbingan Skripsi 3 VII MKB
J U M L A H 16
A. Urutan Matakuliah pada setiap semester
SEMESTER I
NO. KODE MATAKULIAH SKS KET.1. PAI 1201 Pancasila 2 MPK2. PAI 1202 Metodologi Studi Islam 2 MPK3. PAI 1203 Ulum al-Qur’an 2 MPK4. PAI 1204 Ulum al-Hdits 2 MPK5. PAI 1205 Ilmu Alamiah Dasar 2 MPK6. PAI 1206 Bahasa Indonesia 2 MPK7. PAI 1207 Bahasa Arab I 2 MPK8. PAI 1208 Bahasa Inggris I 2 MPK9. PAI 1209 Komputer 2 MPK10. PAI 1210 Ushul al-Fiqh 2 MPK
J U M L A H 20
SEMESTER II1. PAI 2201 Bahasa Arab II 2 MPK2. PAI 2202 Bahasa Inggris II 2 MPK3. PAI 2203 Filsafat Umum 2 MKK4. PAI 2204 Al-Fiqh. I 2 MKK5. PAI 2205 Al-Hadits. I 2 MKK6. PAI 2206 Al-Tafsir. I 2 MKK7. PAI 2207 Ilmu Pendidikan. I 2 MKK8. PAI 2208 MKPAI. I 2 MKK9. PAI 2209 Kewarganegaraan 2 MPK10. PAI 2210 Sejarah Peradaban Islam 2 MKK
J U M L A H 20
93
SEMESTER III1. PAI 3201 Bahasa Arab III 2 MPK2. PAI 3202 Bahasa Inggris III 2 MPK3. PAI 3203 Al-Fiqh. II 2 MKK4. PAI 3204 Al-Hadits. II 2 MKK5. PAI 3205 Al-Tafsir. II 2 MKK6. PAI 3206 Ilmu Pendidikan. II 2 MKK7. PAI 3207 MKPAI. II 2 MKK8. PAI 3008 Praktik Ibadah 0 MKB9. PAI 3209 Akhlak/Tasawuf 2 MKK10. PAI 3210 Psikologi Umum 2 MKK
J U M L A H 18
SEMESTER IV1. PAI 4201 Al-Fiqh. III 2 MKK2. PAI 4202 Al-Hadits. III 2 MKK3. PAI 4203 Al-Tafsir. III 2 MKK4. PAI 4204 Ststistik Pendidikan. I 2 MKB5. PAI 4205 Perencanaan Sistem Pengajaran. I 2 MPB6. PAI 4206 Pengembangan Sis.Evaluasi PAI. I 2 MPB7. PAI 4207 Psikologi Agama 2 MKK8. PAI 4208 Filsafat Pendidikan Islam 2 MKK9. PAI 4209 Micro Teaching 2 MBB
J U M L A H 18
SEMESTER V1. PAI 5201 Ststistik Pendidikan. II 2 MKB2. PAI 5202 Perencanaan Sistem Pengajaran. II 2 MPB3. PAI 5203 Pengembangan Sis.Evaluasi PAI. II 2 MPB4. PAI 5204 Filsafat Ilmu 2 MKK5. PAI 5205 Strategi Belajar Mengajar. I 2 MPB6. PAI 5206 Bimbingan Konseling 2 MBB7. PAI 5207 Media Pengajaran. I 2 MBB8. PAI 5308 Ilmu Pendidikan Islam 3 MKK9. PAI 5209 Qira’at al-Kutb 2 MKB
J U M L A H 19
94
SEMESTER VI1. PAI 6201 Strategi Belajar Mengajar. II 2 MPB2. PAI 6202 Media Pengajaran. II 2 MBB3. PAI 6203 Telaah Kurikulum PAI di SLTP/A. I 2 MBB4. PAI 6204 Metodologi Penelitian. I 2 MKB5. PAI 6205 Pengembangan Kurikulum. I 2 MPB6. PAI 6206 Administrasi Pendidikan. I 2 MPB7. PAI 6207 Psikologi Pendidikan 2 MPB8. PAI 6208 Jasa Kewirausahaan 2 MBB9. PAI 6209 Masa’il al-Fiqhiah al-Haditsah 2 MKK
J U M L A H 18
SEMESTER VII1. PAI 7201 Telaah Kurikulum PAI di SLTP/A. II 2 MBB2. PAI 7202 Metodologi Penelitian. II 2 MKB3. PAI 7203 Pengembangan Kurikulum. II 2 MPB4. PAI 7204 Administrasi Pendidikan. II 2 MPB5. PAI 7205 Ilmu Kalam 2 MKK6. PAI 7306 Kapita Selekta Pendidikan 3 MPB7. PAI 7407 Praktik Pengalaman Lapangan 4 MKB
J U M L A H 17
SEMESTER VIII1. PAI 8401 Kuliah Kerja Nyata 4 MKB2. PAI 8302 Komprehensif 3 MPB3. PAI 8603 Skripsi 6 MKB
J U M L A H 13
95
B. Deskripsi Matakuliah.
1. PANCASILA (MPK)
Deskripsi
Bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa dalam memahami dan
menghayati dasar dan falsafah negara, Pancasila, dan UUD 1945 dari sudut etis,
historis, yuridis, sosiopolitis, dan filosofis untuk membentuk nilai, sikap, serta
tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sebagai warga negara
96
yang baik. Diharapkan dapat mejadi landasan bagi calon guru PAI dalam
pengembangan studi Pancasila di Sekolah.
KOMPETENSI
1. Mampu memahami pengertian Pancasila, UUD, dan GBHN.
2. Mampu memahami metode pendekatan dan penghayatan Pancasila.
3. Mampu menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan pribadi dan
masyarakat.
4. Mampu memahami hakekat GBHN sebagai pola umum pembangunan
nasional.
SUBSTANSI MATERI
1. Kondisi masyarakat Indonesia dalam perjalanan sejarah.
2. Proses pembentukan BPUPKI serta penyusunan sila-sila pancasila dan UUD
1945, detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan pengesahan
Pancasila dan UUD 1945.
3. Manusia dan pandangan hidup. Lembaga yang mewujudkan pandangan hidup,
hubungan pandangan hidup masyarakat, pandangan hidup bangsa dan dasar
negara.
4. Negara Pancasila sebagai negara kebangsaan yang berketuhanan Yang Maha
Esa, pertumbuhan kesadaran berbangsa, sejarah singkat berdirinya RI dan
integrasi nasional.
5. Latar belakang perlunya P4: Ideologi golongan sebelumnya Orde Baru, masa
depan pergantian generasi peranan Orde Baru, P4 sebagai kesepakatan
nasional.
6. Pancasila: penjabaran nilai-nilai Pancasila, uraian sila demi sila.
7. Hubungan Pancasila dan UUD 1945.
8. Pengertian UUD 1945 dan pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945.
9. Pancasila dan UUD 1945 dalam kurun waktu ORLA dan ORBA.
10. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam batang tubuh UUD 1945.
97
11. Sistem pemerintahan negara menurut Demokrasi Pancasila.
12. Hubungan antar negara, hubungan warga negara dengan pemerintah menurut
UUD 1945.
13. Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
14. Pembangunan Indonesia menurut Pancasila dan UUD 1945.
REFERENSI
1. Dardji Darmodiharji, Orientasi Singkat Pancasila;2. Ditjen Bimas Depag, P4 dan Islam.3. Nugroho Notosusanto, Proses Perumusan Pancasila;4. Notonegoro, Beberapa Hal Mengenai Pancasila.5. Sekneg RI, UUD 1945, P4, dan GBHN (Buku Merah).6. ______, Bahan Penataran P4, UUD 1945, dan GBHN (Buku Kuning).
2. KEWARGANEGARAAN (MPK)
DESKRIPSI
Matakuliah ini secara khusus mempelajari tentang prinsip-prinsip
kewarganegaraan. Dalam kajiannya menekankan pada pembahasan tentang hak
dan kewajiban warganegara. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan
pembekalan kepada mahasiswa agar ia dapat mengembangkan dirinya menjadi
warganegara Indonesia yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban (Smart
and good citizen).
KOMPETENSI
1. Mampu memahami pentingnya kewarganegaraan bagi kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
2. Mampu mengimplementasikan sebagai warganegara dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Mampu memilih metode dalam mengajarkan kewarganegaraan.
4. mampu mengevaluasi Kewarganegaraan dalam proses mengajar.
98
SUBSTANSI MATERI
1. Civic Intelligent (Kecerdasan Warganegara) yang meliputi: Civic Knowledge
(Pengetahuan kewargaan), Civic Skills (Keterampilan kewargaan) dan civic
dispositions (Sikap Kewargaan).
2. Konsep identitas nasional.
3. Negara dan kewwarganegaraan.
4. Konstitusi, pemerintahan dan hubungan sipil-militer.
5. Hubungan agama dan Negara.
6. Civi society, demokrasi dan hak asasi Manusia (HAM).
REFERENSI
1. Craig Calhoun (Ed.), Social theory and the politics of identity.
2. Khairan dkk, Pendidikan politik bagi warganegara.
3. C.S.T. Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia.
4. Charle L.Coehran, Civil-Militery Relations.
5. Bachtiar Effendi, Islam dan Negara.
6. Arief Budiman, State and Civil society.
7. Frans Magnis Suseno, Mencari sosok demokrasi: sebuah telaah Filosofis.
8. baharuddin Lopa, Al-Qur’an dan Hak Asasi Manusia.
3. TAFSIR I (MKK)
DESKRIPSI
Mata kuliah yang membahas tentang ayat-ayat yang mengandung ajaran tentang
Allah, manusia, kenabian, moral. Kepedulian sosial, ibadah, dan ilmu
pengetahuan. Mata kuliah ini merupakan realisasi pendalaman ulum Al-Qur’an
dan mendasari pengkajian Tafsir II.
KOMPETENSI
1. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul,
manusia, dan alam.
99
2. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul,
manusia, dan alam.
3. Kemampuan mempraktikkan dalam kehidupan ayat-ayat yang berkenaan
dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam.
SUBSTANSI MATERI
1. Tafsir ayat-ayat dalm surat al-Fatihah.
2. Ayat-ayat tentang Allah, manusia, dan alam.
3. Ayat-ayat tentang risalah dan akherat.
4. Ayat-ayat tentang ibadah dan ilmu pengetahuan.
5. Ayat-ayat tentang hubungan antar agama.
6. Ayat-ayat tentang makna Islam dalam Al-Qur’an.
7. Ayat-ayat tentang keadilan, kejujuran, dan moral.
8. Ayat-ayat tentang gender.
REFERENSI
1. Abdul Muin Salim, Jalan Lurus, Tafsir al-Fatihah.2. Al-Zamakhsyari, Tafsir al-Kayssyaf.3. Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur’an.4. Hamka, Tafsir al-Azhar.5. Ibnu Kasir, Tafsir Ibnu Kasir.6. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih.7. Quraish Shihab, Tafsir al-Fatihah.8. Taba Rabai, Tafsir al-Mizan.
4. TAFSIR II (MKK)
DESKRIPSI
Membahas tentang ayat-ayat kependidikan, mulai dari masalah kewajiban belajar
mengajar, tujuan pendidikan, subjek pendidikan, objek pendidikan sampai ke
metodologi pengajaran. Merupakan kelanjutan dari Tafsir I dan menjadi pra syarat
untuk mempelajari Tafsir III.
100
KOMPETENSI
1. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan.
2. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan.
3. Kemampuan menerapkan ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan dalam
kehidupan.
SUBSTANSI MATERI
1. Kewajiban belajar mengajar meliputi Surat Al-‘alaq:1-5, Al-Ghasiyah: 17-20,
Ali Imran: 190-191, Al-Taubah: 122; dan Al-Ankabut: 20 dan 29.
2. Tujuan Pendidikan meliputi Surat Ali Imran: 138-139, Al-Fath: 29, Al-
Hajj:41, Az-Zariyat:56, dan Hud:61.
3. Subjek Pendidikan meliputi Surat Al-Rahman:5-6, Al-Nahl:43-44, dan Al-
Kahfi:66.
4. Objek Pendidikan meliputi Surat al-Tahrim: 6, Al-Syura:214, Al-Taubah:122;
dan Al-Nisa:170.
5. Metode Pengajaran meliputi Surat Al-Maidah:67, Al-Nahl:125, Al-A’raf:176-
177, dan Ibrahim:24-25.
REFERENSI
1. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf.2. Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamahannya.3. Hamka, Tafsir al-Azhar.4. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim.5. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi.
5. TAFSIR III (MKK)
DESKRIPSI
Membahas tentang ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, tanggung jawab
sosial, hak, kewajiban, dan sifat-sifat pemimpin serta hubungan muslim dengan
101
non muslim. Karena itu mata kuliah ini sangat berguna untuk mengembangkan
kehidupan sosial.
KOMPETENSI
1. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial,
dan kepemimpinan.
2. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial,
dan kepemimpinan.
3. Kemampuan menerapkan dan mengamalkan ayat-ayat yang berkenaan dengan
ekonomi, sosial, dan kepemimpinan dalam kehidupan.
SUBSTANSI MATERI
1. Etika berekonomi meliputi Surat al-Nisa:29 dan 32, Al-Jumu’ah:9-11, Al-
Fathir:29, Al-Taubah:34-35, Al-Anfal:69, Al-Baqarah:188.
2. Produksi meliputi Surat Al-Nahl:65-69 dan 80-81, Hud:37, Al-Hadid: 27.
3. Efisiensi dan kejujuran meliputi Surat Al-Isra: 26-29, Al-Muthaffiin:1
4. Tanggung jawab sosial meliputi Surat Adz-Dzariyat: 19, Al-Ma’arij:24-25,
Al-Baqarah:177,195 dan 261, Al-Nisa:36-37.
5. Melindungi golongan lemah meliputi Surat Al-Fajr:17-20, Al-Balad:11-18,
Al-Dluha:7-11, Al-Ma’un:1-7, Al-Baqarah:177, Ali-Imran:92, Al-Nisa:36-38.
6. Hak dan kewajiban Pemimpin meliputi Surat Al-Nisa:105, Al-Maidah:99, Al-
Anbiya:107, Al-Isra:105, Al-Furqan:56.
7. Sifat-sifat Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:31, 59, 79 dan 80, Al-Ahzab:36
8. Mentaati Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:144, Al-Nisa:59 dan 80, Al-
Hasyr:7.
9. Prinsip mengeluarkan pendapat meliputi Surat Al-Hujurat:11-13, Al-
An’am:54-55, Al-Kahfi:28-30, Ali Imran:60.
10. Hubungan muslim-non muslim meliputi Surat Al-Maidah:78-83, Al-
Baqarah:100-101, Ali Imran:69, 75, 128, Al-Nisa:51-53.
REFERENSI
102
1. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf.2. Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamahannya.3. Hamka, Tafsir al-Azhar.4. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim.5. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi.6. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih.
6. HADITS I (MKK)
DESKRIPSI
Merupakan realisasi pemahaman Ulum al-Hadits, terutama yang dapat mendorong
penghayatan terhadap petunjuk-petinjuk Rasulullah mengenai keimanan,
keikhlasan, dosa besar, tanda-tanda ,unafiq, pentingnya kesehatan dan lingkungan,
serta kepatuhan terhadap amalan wajib dan menghindari setiap yang haram. Mata
kuliah ini relevan dijadikan dasar pertimbangan untuk pengembangan bahan ajar
PAI dabn syarat baghi pengambilan Hadits II.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami dan menghayati petunjuk-petunjuk Nabi berkenaan
dengan masalah-masalah keimanan dan keikhlasan.
2. Kemampuan ememahami dan menghayati beberapa hala yang wajib dipatuhi
den wajib dihindari, baik kapasitas sebagai makhluk maupun sebagai anggota
masyarakat.
SUBSTANSI MATERI
1. Masalah Iman, Islam, Ihsan, dan hari kiamat.
2. Masalah Keikhlasan beramal dan dosa besar, meliputi: kedudukan niat,
Istiqomah beramal, tujuh macam dosa besar, larangan membunuh anak,
menjadi saksi palsu, dan tanda-tanda kemunafikan.
3. Tingkah laku terpuji dan tercela, meliputi: orang yang baik akhlaknya,
kejujuran membawa pada kebajikan, yang beehak dihormati, berbaikan
dengan tetangga, masalah buruk sangka, kesopanan di jalan, Ghibah, dan
larangan berlaku boros.
103
4. Kesehatan dan lingkungan, meliputi: pentingnya mu’min yang kuat, lima
fitrah manusia, bersikat gigi, jika terjadi wabah, larangan menelantarkan
lahan, sedekah, dan menanam pohon.
5. Persaudaraan sesama muslim.
6. Masalah menuntut ilmu, meliputi: dua hasad yang diperkenankan,
perbandingan membaca Al-Qur’an dengan yang tidak, hilangnya ilmu karena
tidak ada ilmuwan, serta baik buruk dalam menuntut ilmu.
7. Mencari rizki dan peduli sosial, meliputi: memberi lebih baik dari meminta,
larangan hidup individualis, membuang duri di jalan, melapangkan orang lain,
larangan menganiaya kucing, dan menyantuni anjing.
REFERENSI
1. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.2. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.3. An-Nawawi, Syarah Muslim.4. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.5. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.6. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.7. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.8. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.
7. HADITS II (MKK)
DESKRIPSI
Membahas realisasi iman, Islam, dan Ihsan dalam hubungan urgensi ibadah wajib
dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara
berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad menurut hadits Nabi. Mata
kuliah ini akan mendasari bahan ajar PAI dan syarat untuk pengambilan mata
kuliah Hadits III.
KOMPETENSI
104
1. Kemampuan memahami petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah,
ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara berpakaian
bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.
2. Kemampuan menerapkan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah,
ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara berpakaian
bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.
3. Kemampuan menyampaikan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan
sunnah, ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara
berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.
SUBSTANSI MATERI
1. Toharoh yang mambahas: membersihkan kencing dan jilatan anjing, berwudlu
yang sempurna, tayamum, dan mandi junub.
2. Ibadah sholat, meliputi: sholat pada waktunya, keutamaan sholat, sholat qasar,
dan jama’, dan sholat malam.
3. Masalah amar ma’ruf nahi munkar, meliputi: yangg halal, haram, dan subhat,
penegak kebenaran, selalu muncul mencegah kemunkaran, dan menyuruh
beramar ma’ruf.
4. Pakaian dan hiasan, meliputi: cara berpakaian, pakaian yang menyeret tanah,
memakai cincin emas, masalah tato, dan tahi lalat, serta berpakaian lawan
jenis.
5. Aturan pergaulan, meliputi: larangan berduaan tanpa muhrim, bergaul dengan
ipar, dan macam-macam zina anggota tubuh.
6. Aturan nikah: nikah sebagai sunnah, memilih calin istri, larangan nikah
mut’ah, mahar nikah, dan wali nikah.
7. Mendidik anak.
8. Masalah jihad meliputi: arti jihad, motivasi jihad, jihad sebagai amal utama,
berbakti pada orang tua, dan menyantuni janda, orang miskin sebagai jihad
fisabilillah.
105
REFERENSI
1. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.2. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.3. An-Nawawi, Syarah Muslim.4. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.5. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram.6. H.M. Syuhudi Ismail, Hadits Tekstual dan Konsptual.7. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.8. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.9. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.10. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.11. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Mutiara Hadits.12. _____, Fathu al-Bari.
8. HADITS III (MKK)
DESKRIPSI
Membahas hadits-hadits Nabi yang berkenaan dengan kezuhudan, sikap
menghadapi musibah, masa berkabung, pengajaran massal, kewarisan,
mu’amalah, hukuman, dan pemerintahan. Sebagai bahan ajar mata kuliah ini
bersifat antisipatif perluasan wawasan bagi calon guru agama.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan, sikap
menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan pemerintahan.
2. Kemampuan mengamalkan dan menerapkan petunjuk nabi berkenaan dengan
kezuhudan, sikap menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan
pemerintahan.
3. Kemampuan menyampaikan petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan,
sikap menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan
pemerintahan.
SUBSTANSI MATERI
106
1. Surga, neraka, dan kezuhudan, meliputi: neraka terlindungi syahwat, adzab
turun terkena bagi semua anggota masyarakat, tiga hal menyertai jenazah,
memandang yang lebih rendah, perbandingan makan orang beriman dengan
orang kafir.
2. Musibah dan ampunan Allah: musibah sebagai penghapus dosa dan masa
berkabung bagi wanita.
3. Da’wah dan pengajaran, meliputi: permintaan da’wah kaum wanita, cara
mengajar secara bertahap, wajah dan suara Nabi tatkala berda’wah, Nabi tak
pernah bicara kasar, mempermudah dan mempersulit.
4. Jual beli, riba’ dan hutang, meliputi: larangan jual beli ijon, keharaman hasil
menjual daging, upah pelacur, Riba’ Fadhl, menunda pembayaran hutang,
memberi tempo pelunasan hutang.
5. Harat warisan untuk ahli waris, maksimalnya wasiat, wakaf hasil tanaman
tanah milik, serta larangan menyerobot tanah.
6. Masalah hudud, meliputi: hukuman bagi pezina, hukuman razam bagi wanita
hamil, nisab potong tangan karena mencuri, hukuman bagi peminum khamar,
larangan minta pembebasan hukuman had, bebas hukuman akherat setelah
dihukum didunia.
7. Kepemimpinan dan penyogokan, meliputi: tanggung jawab setiap pemimpin,
pemimpin sebagai pelayan,,larangan ambisius memimpin, betas ketaatan pada
pemimpin, wanita sebagai kepala negara, larangan menyogok, pejabat yang
menerima hadiah, dan bendahara yang mendapat pahala.
REFERENSI
1. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.2. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.3. An-Nawawi, Syarah Muslim.4. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.5. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram.6. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.7. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.
107
8. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.9. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.10. _____, Fathu al-Bari.
9. FIQH I/IBADAH (MKK)
DESKRIPSI
Matakuliah ini membahas tata cara beribadah yang meliputi thaharah, shalat,
zakat, puasa, dan haji, termasuk dasar hukum dan syarat-syarat pengamalannya.
Mata kuliah ini merupakan bekal utama untuk dijadikan dasar pengembangan
bahan ajar PAI.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami tata cara beribadah.
2. Kemampuan melaksanakan ibadah secara benar.
3. Kemampuan mengajarkan ibadah kepada orang lain dengan benar.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian, dasar hukum, hakikat, dan hikmah ibadah.
2. Tata cara tharah dari hadats dan najis: wudlu, mandi, dan tayamum.
3. Tata cara mengerjakan shalat: wajib, sunnat, khauf, jama’, dan qasar.
4. tata cara mengurus jenazah dari hal memandikan, mengkafani, dan menyolati
jenazah.
5. Zakat: harta yang dizakati,: mustabiq dan macam-macamnya.
6. Masalah puasa Ramadhan, Puasa sunat, dan cara-cara melaksanakannya.
7. Pengertian, macam, cara pelaksanaan, dan perbedaan haji dengan umrah.
REFERENSI
1. Ali-Fikri, Ushul al-Ahkam fi Arkam al-Islam.2. Al-Jurjani, Hikmatu al-Tasyri wa fal-safatuhu.3. Al-Sayid Sabiq, Fiqhu al-Sunnah.4. Ibnu Rusyd, Bidayatul al-Mujtahid.5. T.M. Hasbi Ashshiddieqy, Kuliah Ibadah.
108
10. FIQH II/MU’AMALAT (MKK)
DESKRIPSI
Membahas kemu’amalatan dimulai dari hak dan kewajiban individu atas harta
benda, pemilikan serta aktivitasnya dalam rangka mewujudkan komunikasi sosial
secara Islami. Sebagai mata kuliah profesi, mata kuliah ini akan mendasari
pengembangan bahan ajaran PAI.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami pengaturan kewajiban dan hak atas harta benda
manurut syariat Islam.
2. Kemampuan mempedomani ajaran Islam yang berkaitan dengan muamalah
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kemampuan menerapkan syariat Islam berkaitan dengan muamalah.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian tentang Mu’amalh, harta, dan aqad serta macam-macam dan
kedudukannya.
2. Jual-beli, pinjam meminjam dan sewa menyewa.
3. Khiyar dan adai serta pemecahan permasalahannya.
4. Perkongsian dan kerja sama atas lahan semisal musaqah dan masalahnya.
5. Bagi hasil, hibah, shadaqah, hadiah, dan permasalahannya.
6. Pengertian macam-macam dan kedudukan hukum riba.
7. Masalah-masalah Bank, Deposito, Kredit, dan lain-lain.
REFERENSI
1. Abu Zahrah, Al-Buhu fi Al-Riba, Kairo, 1962.2. Abdul Al-Raziq Al-Sanhuri, Masadir Al-Haq fi Al-Fiqh Al-Islami, Beirut,
1954.3. Ali Al-Khafifi, Ah-Kam Al-Mu’amalah, Al-Syariyah, Kairo, 1952.4. Ali Fikri, Mu’amalahu Al-Madiyah wa Al-Adabiyah, Kairo, 1956.5. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Mu’amalah.6. Helmi Karim, Fiqh Mu’amalat, Rajawali Press, 1998.
109
11. FIQH III/MUNAKAHAT DAN MAWARIS (MKK)
DESKRIPSI
Membahas tata aturan pernikahan, perceraian, dan kewarisan secara Islami
sebagai kelanjutan dari pembahasan tentang hak, kewajiban, dan aktivitas atas
harta benda. Mata kuliah ini pun bersifat antisipatif untuk mendasari
pengembangan bahan ajar PAI.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami tata aturan pernikahan dalam Islam.
2. Kemampuan memahami tata aturan kewarisan dalam Islam.
3. Kemampuan menerapkan tata aturan pernikahan dalam Islam.
4. Kemampuan menerapkan tata aturan kewarisan dalam Islam.
5. Kemampuan menyelesaikan masalah pernikahan dan kewarisan dengan
berpedoman pada syariat Islam.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian, tujuan, hukum, rukun, dan syarat pernikahan.
2. Masalah mahram, khitbah, dan mahar dalam pernikahan.
3. Hak dan Kewajiban suami istri serta pendidikan anak.
4. Masalah poligami, napkah, dan kedudukan harta dalam pernikahan.
5. Nusyuz, syiqaq, Ila, dan Fungsi hakim dalam penyelesaiannya.
6. Masalah talaq, iddah, dan ruju’.
7. Sebab, syarat, dan halangan pewarisan.
8. Penggolongan ahli waris dan haknya masing-masing.
9. Penyelesaian masalah aul, radd, musyarah, dan gharawain.
10. Kewarisan anak jinah, bayi dalam kandungan, orang mafqud, dan banci.
11. Masalah waris di Indonesia.
REFERENSI
1. A. hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Munakahat.
110
2. Amir Syarifuddin, Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan adat Minangkabau.
3. Fathur Rahman, Ilmu Waris.4. Hasanaen Muhammad Mahluf, Al-Mawaris fi Al-Syafiyah Al-Islamiyah.5. M. hasbi Ash-Syddieqy, Fiqh Al-Mawaris.6. Sayid Sabiq, Fiqhu Al-Sunnah.
12. FIQH IV/JINAYAH (MKK)
DESKRIPSI
Membahas jenis-jenis kejahatan dan sangsi hukumannya menurut ketentuan Allah
dan Rasulnya, baik yang berkaitan dengan diri, harta, dan akibat-akibat makan
atau minum. Mata kuliah ini bersofat antisipatif untuk mengatasi masalah-masalah
yang muncul di kalangan siswa SLTP dan SMU.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami jenis-jenis kejahatan dan sangsinya menurut ajaran
Islam.
2. Kemampuan menginternalisasikan ajaran Islam yang berkaitan dengan
jinayah.
3. Kemampuan menyelesaikan masalah kejahatan dan sangsinya dengan
mempedomani ajaran Islam.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian, dasar, tujuan, dan unsur-unsur jinayah.
2. Masalah percobaan dan kerjasama berbuat jarimah.
3. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah qishash-diyat.
4. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah hudud.
5. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah ta’zir.
6. Pengertian, macam, tujuan, dan sebab-sebab hapusnya hukuman.
111
7. Masalah makanan dan minuman yang haram dimakan.
REFERENSI
1. Abdul al-Qodir Audah, Al-Tasyri al-Jina’i al-Islami.2. Abu Zahrah, Al-Jarimah wa al-Uqubatu fi Fiqh al-Islami.3. Ahmad Fathi Bahansi, Al-Jaraim fi Fiqh al-Islami.4. A. Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam.5. A. Hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Jinayah.
13. BAHASA ARAB (MPK)
DESKRIPSI
Diarahkan untuk mendorong, membimbing, dan membina kemampuan mahasiswa
untuk berbahasa Arab fushah, baik aktif maupun pasif. Serta menumbuhkan sikap
positif terhadap bahasa tersebut. Kemampuan berbahasa Arab aktif yaitu
kemampuan menggunakan bahasa itu sebagai alat komunikasi secara lisan
maupun tulisan. Kemampuan berbahasa Arab pasif yaitu kemampuan untuk
memahami bahasa Arab lisan dan tulisan.
KOMPETENSI
1. Mampu memahami seluk beluk bahasa Arab, khususnya aspek gramatikal.
2. Mempunyai kemampuan dasar untuk memahami tek berbahasa Arab.
3. Mampu melakukan percakapan dalam bahasa Arab secara sederhana.
SUBSTANSI MATERI
1. Kata dan pembagiannya.
2. Kalimat dan pembagiannya.
3. I’rab dan bina.
4. Fi’il dan bagiannya.
5. Isim dan pembagiannya.
6. Mudzakar dan Mu’anast.
7. Dhomir dan pembagiannya.
112
REFERENSI
1. Muhammad Muharam, Al-Kitabh Al-Kiro’at.2. Mustafagulaini, Jami’u durus Al-Arobiyah.3. Nahwu Wadih.4. Pusbinsa IAIN SGD Bandung, Bahasa Arab.
14. AKHLAK/TASAWUF (MKK)
DESKRIPSI
Berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir akhlaqiah tasawuf secara
kronologis sejak masa klasik, pertengahan hingga modern.
KOMPETENSI
1. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi berpikir
tasawuf secara tepat dan benar.
2. Kemampuan menginternalisasikan tasawuf secara tepat dan benar dalam
kehidupan sehari-hari.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian, dasar-dasar Qur’ani dan perkembangan tasawuf.
2. Kerangka berpikir irfani mengenai dasar-dasar filosofi Ahwal dan Maqomat.
3. Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam, filsafat, dan psikologi agama.
4. Memahami Tasawuf Akhlaqi, Tasawuf Irfani, dan Tasawuf Falsafi.
5. Sejarah dan perkembangan Tharekat.
6. Studi kritis terhadap aliran-aliran Tasawuf.
7. Tasawuf di Indonesia.
REFERENSI
1. Abdullah, Hawash, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di Nusantara, Surabaya, al-Ikhlas, 1980.
2. Afifi, Abu al-A’lq, Fi al-Tsawuf al-Islami wa Tarikhih hajnah al-ra’lif wa al-Tarjamah wa al-Nasyr, Iskandariah, 1969.
3. Atjeh, Aboebakar, Pengantar Ilmu Tarekat, Ramadani, Solo, 1990.
113
4. Al-Affas, Muhammad Naquib, The Mysticism of Hamzah Fansuri.5. Badawi, Absu al-Rahman, Syathahat al-Shufiah.6. Hamka, Tasawuf Modern.7. Ja’far, Kamal, Al- Tasawuf: Thoriqotan wa Tajribatan wa Madzahaban, Daru
al-Ma’rifah, Iskandariah, 1970.8. ______, Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya.
15. SEJARAH PERADABAN ISLAM (MKK)
DESKRIPSI
Mempelajari proses perkembangan historis umat Islam dalam seluruh aspek
kehidupannya, sejak masa Rasulullah hingga masa kini. Pemahaman ini
diperlukan untuk mengenal masa lalu, memahami masa kini dan memprediksi
masa depan, serta dapat digunakan untuk menganalisis ilmu lain.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memagami sejarah peradaban Islam sebagai cerminan masa lalu.
2. Kemampuan menjadikan sejarah peradaban Islam sebagai alat analisis
terhadap ilmu-ilmu lain, khususnya ilum keislaman.
SUBSTANSI MATERI
1. Sejarah peradaban Islam sebagai ilmu, dasar-dasar, dan periodisasi
perkembangan peradaban Islam.
2. Arab pra Islam, masa Nabi, dan masa Khulafa al-Rasyidin.
3. Masa Umayyah, Islam di Andalusia, dan masa Abbasiyaah.
4. Dinasti-Dinasti Aghlabiyah, Fathimiyah, Ayubiyah, Perang Salib, dan Islam di
Asia Tenggara.
5. Kekuasaan Islam periode tengah yang meliputi Mamluk Mesir, Usmani,
Shafawiyah, dan Sultanat Delhi dan Mughal.
6. Negara Islam pada periode modern yang meliputi Turki, Mesir, Asia Barat,
Iran , anak benua India, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika.
REFERENSI
1. Ahmad Amin, Fajru al-Islam.
114
2. Azyumandi Azra, ed., Perspektif Islam di Asia Tenggara.3. Brockelmann, Carl, History of The Islamic People.4. Hasanin Muhammad Mahluf, Tarikh al-Islam al-Siyasi al-Din wa al-Tsagofi
wa al-Ijtima’i, I dan II.5. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya.6. Hitti, Philip, K., History of The Arab from the Earliest Time to The Present.7. Hodgson, Marshal G.S., The Venture of Islam Conscience and History in a
World Civilization, Jilid I.8. ______, Jaringan Ulama Timur Tengah.
16. ILMU PENDIDIKAN I (MKK)
DESKRIPSI
Merupakan dasar pengetahuan pendidikan yang berisi konsep dan teori
pendidikan yang telah dirintis oleh pakar-pakar pendidikan, untuk kemudian dapat
diaplikasikan dalam penyusunan Ilmu Pendidikan Terpadu.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang
menunjang tugas utamanya sebagai pendidik.
2. Kemampuan menerapkan konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang
menunjang tugas utamanya sebagai pendidik.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian tentang pendidikan.
2. Kemungkinan pendidikan.
3. Pusat-pusat pendidikan.
4. Pendidikan sebagai sestem.
REFERENSI
1. John Dewey, Democracy of Education, New York, The McMillan co, 1964.2. John s. Brubacher, Modern Phylosophies of Education, New York, McGraw
Hill Books Co, 1969.3. Lester D. Crow and Alice Crow, Introduction to Education: Fundamental
Principles and Modern Practice, New York, American Books Company, 1960.
115
4. R. Sugarda Poerbakawatja, et, al., Sekolah dan Masyarakat, Bandung, Ganaco, 1963.
5. Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta, yayasan Penerbit FIP IKIP Bandung, 1978.
6. ______, Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka, Jakarta, Gunung Agung, 1970.
17. ILMU PENDIDIKAN ISLAM (MKK)
DESKRIPSI
Membahas latar belakang, pertumbuhan, dan perkembangan pendidikan Islam
sejak zaman klasik sampai zaman modern, serta visi dan misinya para tokoh
pendidikan Islam. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Ilmu Pendidikan Islam
dan Filsafat Pendidikan Islam.
KOMPETENSI.
1. Kemampuan memahami dan menghayati sejarah perkembangan pendidikan
Islam dari zaman ke zaman.
2. Kemampuan menangkap visi dan misi perkembangan pendidikan Islam untuk
pengembangan pendidikan Islam di masa yang akan datang.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian, objek, dan manfaat mempelajari Sejarah Pendidikan Islam.
2. Pendidikan Islam di zaman Rasul dan Khulafa al-Rasyidin, termasuk latar
belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya.
3. Pendidikan Islam di zaman Bani Umayyah dan Bani Abbas, termasuk latar
belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya.
4. Sekolah dan perpustakaan dalam dunia Pendidikan Islam.
5. Warisan Pendidikan Islam terhadap peradaban Barat.
6. Pembaruan Pendidikan Islam di dunia Islam dan di Indonesia.
7. Pendidikan Islam di zaman Belanda dan setelah kemerdekaan.
116
8. Departemen Agama dan pengembangan Pendidikan Islam.
REFERENSI
1. Fachrurrazi, Sejarah Pendidikan Islam.2. Fuad al-Ahwany, Tarbiyatu fi al-Islam.3. Hamka, Sejarah Umat Islam.4. M. Asad, Al-Tarbiyah wa al-Ta’lim fi al-Islam.5. Muhammad Said, Pendidikan dari Zaman ke Zaman.
18. BAHASA INDONESIA (MPK)
DESKRIPSI
Diarahkan pada pendalaman dan pengembangan wawasan mahasiswa mengenai
materi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MI, yang mencakup penguasaan
kebahasaan, kemampuan memahami, mengapresiasi sastra, dan kemampuan
menggunakan bahasa Indonesia secara terpadu.
KOMPETENSI
1. Mampu menggunakan bahasa Indonesia, baik dalam percakapan maupun
tulisan dengan baik dan benar.
2. Mampu memahami hakekat perkembangan bahasa.
3. Mampu memahami bahwa keempat keterampilan berbahasa saling berkaitan
dan bahasa harus dipelajari dalam konteks yang alami.
4. Mampu merangsang program pengajaran bahasa dan sastra lintas kurikulum
yang terpadu yang berpusat pada anak didik.
5. Mampu melaksanakan pengajaran simulasi untuk membaca dan menulis
permulaan.
6. Mampu mengevaluasi kemampuan anak secara individual dalam membaca
dan menulis permulaan serta menemukan teknik untuk pengayaan dan
remidiasi.
SUBSTANSI MATERI
1. Perkembangan Bahasa I dan II
117
1.1. Hakikat perkembangan bahasa
1.2. Belajar bahasa lisan
1.3. Perkembangan komunikasi awal
1.4. Komunikasi tertulis
2. Pendekatan pengajaran bahasa
2.1. Pendekatan terpadu
2.2. Pendekatan komunikasi
2.3. Pendekatan pengalaman berbahasa
3. Pengajaran membaca dan menulis permulaan
3.1. Kesiapan membaca dan menulis
3.2. Metode dan materi pengajaran membaca dan menulis permulaan
4. Pengajaran bahasa lintas kurikulum
4.1. Pengajaran bahasa lewat sastra
4.2. Pengajaran bidang-bidang studi lewat sastra
5. Program pengajaran bahasa terpadu
5.1. Pengajaran bahasa terpadu
5.2. Pengajaran bahasa lewat bidang studi
6. Mengevaluasi pengajaran membaca dan menulis di kelas 1 dan 2 MI
6.1. Mengevaluasi kemajuan anak
6.2. Mengevaluasi program pengajaran anak
REFERENSI
1. A. Malik Thahir. 1993, Pandai Membaca dan Menulis I, Petunjuk Guru Kelas I, Teratai, Bandung.
2. Agus, dkk. Metode Materi Penilaian Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, PPPG tertulis, Bandung.
3. Agus, dkk. 1997, Bahasa Indonesia Kelas I s.d VI untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah bernuansa IMTAQ,, BWII, Bandung.
4. Ardi, 1978, Membaca dan Menulis Permulaan Metode Struktur Analitik Sintetik, Depdikbud, Jakarta.
5. Burhan, Jazir, dkk. 1972, Nana-Nini, mari Membaca dan Menulis Bahasaku.
118
6. Depag RI, 1993, Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30 Edisi Baru, Surya Cipta Aksara, Surabaya.
7. Depdikbud, 1993, Pendidikan Dasar GBPP SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta.
8. Depdikbud, 1993, Kurikulum Pendidikan Dasar Landasan Program dan Pengembangan, Jakarta.
9. Depdikbud, 1994-1995, Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas 1 dan 2 SD, Tim PKG, Kasrang Anyar.
10. Sabarti Akhadiah, dkk. 1997-1998, Pedoman Guru Madrasah Ibtidaiyah, Dirjen Binbaga Islam, Jakarta.
19. ILMU ALAMIYAH DASAR (MPK)
DESKRIPSI
Mebahas tentang kajian keilmuan secara mendasara terhadap gejala-gejala alam,
sehingga dapat dipahami perannya dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Karena itu ilmu ini dapat melengkapi pengembanan pola pikir intelektual muslim,
sehingga akan mendasari upaya penguasaan bidang studi lain.
DESKRIPSI
1. Kemampuan memahami konsep-konsep alamiah dasar sebagai pelengkap
wawasan penalaran mahasiswa dalam eksistensinya sebagai intelektual
muslim.
2. Kemampuan memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits yang terkait dengan
alam semesta.
SUBSTANSI MATERI
1. Mitos sebagai landasan perkembangan pola pikir manusia.
2. Hubungan pola pikir Eropa dan dunia Islam dengan kelahiran pengetahuan
alamiah modern.
3. Batasan, sikap, dan lamgkah-langkah operasional metode ilmiah.
4. Kelahiran alam semesta ditinjau dari Islam dan Ilmu Pengetahuan Alam
Modern.
119
5. Biologi, fisika, kimia, dan perkembangan ketiganya ditinjau dari Ilmu
Pengetahuan Modern dan Islam.
6. Masalah teknologi modern, lingkungan hidup dan upaya mengatasinya.
7. Peranan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dalam memenuhi kebutukan
hidup manusia.
REFERENSI
1. Ahmad Fud Al-Ahwani, Filsafat Islam, 1983.2. Arthur Beiser, Bumi, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1984.3. David Bergamini, Alam Semesta, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1983.4. Fazlur Rahman, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, Jakarta, 1989.5. Harun Nasution, Akal dan Wahyu dalam Islam, UI Press, 1986.6. IKIP Malang, Ilmu Alamiah Dasar.7. Maskori Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, Rajaeali Press, 1992.8. Maurice Bucaille, Bibel Al-Qur’an dan Sains Modern, Bulan Bintang, 1978.9. Tim Dosen IAD IKIP Jakarta, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, 1986.10. Universitas Terbuka, Ilmu Alamiah Dasar, Materi Pokok, 1986.
20. PSIKOLOGI UMUM (MKK)
DESKRIPSI
Membahas tentang teori-teori psikologi dan tingkah laku manusia sebagai gejala
jiwa dan perkembangannya terutama pada peserta didik serta membahas
kepribadian dan aspek-aspeknya. Mata kuliah ini berada pada rumpun Psikologi
PAI dan ini berkaitan dengan mata kulaiah Psikologi Belajar, Psikologi Agama,
dan Psikologi Pendidikan. Mata kuliah ini menjadi pendukung bagi Ilmu
Pendidikan Islam.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami teori-teori psikologi.
2. Kemampuan memahami tentang struktur dan sifat psikis manusia dan
perkembangannya.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian, ruang lingkup, dan sejarah perkembangan psikologi.
120
2. Berbagai aliran dan metode psikologi.
3. Gejala psikis pada manusia normal.
4. Fase dan ciri-ciri perkembangan dan pertumbuhan.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan,
6. Kepribadian dan aspek-aspeknya.
7. Fungsi psikologi dalam pendidikan.
REFERENSI
1. Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991.2. Agus Sujanto, Psikologi Deskripsi, Jakarta, Aksara Baru, 1986.3. Bimo Walgito, Psikologi Deskripsi, Yayasan Fakultas Psikologi UGM
Yogyakarta, 1981.4. Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Erlangga, 1993.5. M.A.W. Brouwer, dkk. Kepribadian dan Perubahannya, Gramedia, Jakarta,
1983.6. Moh. Surya, Psikologi Perkembangan, IKIP Bandung, 1990.7. Rita L. Atkinson, dkk, Pengantar Psikologi, PT Gelar Aksara Pratama, 1991.8. ______, Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, 1980.
21. PSIKOLOGI AGAMA (MKK)
DESKRIPSI
Membahas tentang teori-teori perkembangan jiwa keagamaan pada manusia,
pengaruh keyakinan beragama pada perilaku manusia, sebagaimana juga
pengaruh pendidikan dan kebudayaan terhadap pembentukan keberagaman
seseorang. Sebagai disiplin yang termasuk ke dalam rumpun psikologi, Psikologi
Agama menjadi pendukung bagi Ilmu Pendidikan Islam.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami gejala-gejala jiwa dalam jiwa manusia beragama.
2. Kemampuan menerapkan psikologi dalam kehidupan manusia beragama.
3. Kemampuan memahami perkembangan beragama bagi pada balita, anak,
remaja, dan orang dewasa.
4. Kemampuan melakukan penelitian terhadap proses belajar agama.
121
SUBSTANSI MATERI
1. Batasan, ruang lingkup, dan kegunaan Psikologi Agama.
2. Perkembangan agama pada manusia.
3. Kriteria kematangan beragama, problem keimanan, dan gangguan-gangguan
terhadap keberagamaan seseorang.
4. Prinsip-prinsip proses internalisasi nilai-nilai agama dan masalah hukuman
serta ganjaran bagi perilaku agama.
5. Peran agama dalam memelihara kesehatan mental.
REFERENSI
1. A. Hasan Gaos, Psikologi Agama, Diktat I dan II.2. Daniel L. Pals, Seven Theorities of Religion.3. Djalaludin, Ilmu Jiwa Agama.4. M. Natsir Ali, Rangkuman Pengantar Ilmu Jiwa Agama.5. Samsudin Abdullah, dkk, Fenomenologi.6. W.H. Clark, The Psychology of Religion.7. Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama.
22. ULUM AL-HADITS (MPK)
DESKRIPSI
Ulum Al-Hadits adalah seperangkat pengetahuan yang menjadi landasan
metodologis dalam kegiatan penelitian dan pemahaman hadits, serta kajian
terhadap berbagai persoalan menyangkut hadits. Filosofis keilmuan hadits
merupakan pengetahuan tentang sumber ajaran agama yang bersifat normatif dan
landasan hadits bagi ilmu-ilmu keislaman lainnya.
KOMPETENSI
1. Kemampuan mengkaji berbagai persoalan menyangkut hadits.
2. Kemampuan memahami ajaran-ajaran yang terkandung dalam hadits-hadits
Nabi dengan pemahaman yang mendalam dan filosofis.
122
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsal, termasuk struktur Hadits,
terutama mengenai sanad, matan, dan mukharij.
2. Hadits sebagai sumber ajaran agama.
3. Sejarah Hadits yang meliputi pra modifikasi dan modifikasinya.
4. Pengertian, sejarah, dan cabang-cabang Ilmu Hadits.
5. Pembagian Hadits, syarat Hadits Shohih, Hadits Dhoif, dan macam-
macamnya.
6. Pengertian, objek kajian, dan lafadz-lafadz Ilmu al-Jarhu wa al-Ta’dil.
7. Hadits Maudlu.
8. Pengertian dan pengenalan Takhrij al-Hadits dan Mukharij.
9. Pengertian, sejarah, dan bantahan tentang Inkaru al-Sunnah.
REFERENSI
1. M. Ajjaj al-Khatib, Ushulu al-Hadits.2. Muhammad Thohar, Tafsir Mustholah al-Hadits.3. Shubhiy al-Shahih, Mabahis fi Ulum al-Hadits.4. Syuhudi Ismail, Kaidah Keshahihan Sanad Hadits.5. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. 6. ______, Al-Sunnah Qahl al-Tadwin.
23. ULUM AL-QUR'AN (MPK)
DESKRIPSI
Berorientasi pada pengetahuan dasar mengenai ilmu-ilmu Al-Qur’an secara
deskriptif. Karena itu di dalamnya dibahas hal-hal yang bartalian dengan turunnya
Al-Qur’an, tertib ayat, dan surah, ayat-ayat muhkam dan mutasyabbih,
kemu’jizatan Al-Qur’an, serta uraian ringkas mengenai tafsir, at’wil, dan tarjamah
Al-Qur’an.
KOMPETENSI
123
1. Kemampuan memahami ilmu-ilmu tentang Al-Qur’an yang mencakup
berbagai pokok pembahasan yang diperlukan sebagai salah satu alat untuk
memahami kandungan Al-Qur’an.
2. Kemampuan memahami latar belakang turunnya Al-Qur’an, tertib ayat dan
surah.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian, ruang lingkup, dan cabang-cabang ulum Al-Qur’an.
2. Sejarah turun dan penulisan Al-Qur’an.
3. Pengertian, ungkapan-ungkapan dan urgensi asbab al-nuzul.
4. Munasabah Al-Qur’an. Baik pengertian, urgensi, dan kegunaannya.
5. Al-Muhkam dan al-Mutasyabbih.
6. Qira’at Al-Qur’an.
7. I’jaz Al-Qur’an.
8. Pengertian dan perbedaan antara Tafsir, Ta’wil, dan Tarjamah.
REFERENSI
1. Al-Suyuti, al-Itqon fi Ulum Al-Qur’an.2. Al-Zarqani, Manabi al-Irfan fi Ulum Al-Qur’an.3. Ahmad Von Denffer, Ulum Al-Qur’an: an Introduction to the Sciencies of the
Qur’an.4. Manna’Khil Qathan, Mabahits fi Ulum Al-Qur’an.5. Shubhiy al-Shahih, Mabahits fi Ulum Al-Qur’an.6. T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.
24. USHUL AL-FIQH (MPK)
DESKRIPSI
Membahas dasar-dasar pemikiran Islam dalam upaya menetapkan suatu ketentuan
hukum berdasarkan dalil-dalil Islami untuk menilai dan mengantisipasi
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping untuk mendasari
penguasaan Fiqh, Tafsir, dan Hadits. Pendalaman Ushul Fiqh harus didasarkan
atas penguasaan bahasa Arab, Ilmu Mantik, dan Filsafat Hukum Islam.
124
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami Ushul Fiqh sebagai alat untuk mengistimbatkan
hukum.
2. Kemampuan memahami cara-cara mengistimbatkan hukum dengan
menggunakan dalil-dalil.
3. Kemampuan menerapkan cara-cara mengistimbatkan hukum dengan
menggunakan dalil-dalil.
4. Kemampuan dapat memecahkan istimbatkan hukum pada setiap dalil.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian, kegunaan, dan objek pembahasan Ushul Fiqh.
2. Hukum, hakim, mahkumfiih, dan mahkum alaih.
3. Masalah-maslah ‘Aam, Khas, Amr, Nahi, Mutlak, Muqayyad, Mujmal,
Mubayan, Muradif, dan Musytarak.
4. Di sekitar sumber-sumber hukum Islam.
5. Ijtihad, Ittiba’, dan Tarjih.
REFERENSI
1. Abdul Wahab Khalaf, Ushul Fiqh.2. Khudlory Beik, Ushul Fiqh.3. Hanafi MA, Ushul Fiqh.4. Zainal Abidin Ahmad, Ushul Fiqh.5. Departemen Agama RI, Ushul Fiqh.25. FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM (MKK)
DESKRIPSI
Membahas rumusan pemikiran secara filosofis mengenai pendidikan Islam yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, sehingga merupakan dasar bagi
pembentukan dan pengembangan sistem pendidikan Islam. Karena itu mata kuliah
ini akan langsung mendasari Ilmu Pendidikan Islam dan Sejarah Pendidikan
Islam.
125
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami hubungan filsafat pendidikan dan Filsafat Pendidikan
Islam.
2. Kemampuan membedakan antara filsafat pendidikan dengan ilmu atau sistem
pendidikan Islam.
3. Kemampuan memahami pemikiran tokoh-tokoh filsafat pendidikan Islam.
4. Kemampuan menyelesaikan masalah-masalah pendidikan Islam dengan
pendekatan filsafat.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian dan ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam.
2. Pandangan Filsafat Pendidikan Islam tentang alam semesta, manusia,
masyarakat, dan ilmu pengetahuan.
3. Pengertian dan hakekat pendidikan, pendidik, anak didik, dan etika ilmuan.
4. Pengertian dan hakekat kurikulum, alat pendidikan dan evaluasi.
5. Pendidikan Islam sebagai suatu sistem.
6. Pemikiran filsafat pendidikan dari berbagai ahli baik dalam negeri maupun
luar negeri (luar Indonesia).
REFERENSI
1. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Pendekatan Filsafat.2. Jamaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam.3. M. Al-Raumil al-Syaukani, Filsafat Pendidikan Islam.4. M. Fadli Jamali, Filsafat dalam Islam.5. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam.
26. ILMU KALAM (MKK)
DESKRIPSI
126
Mata kuliah ini berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir kalamiah Islami
secara historis sejak masa klasik, pertengahan sampai modern. Karena itu mata
kuliah ini menjadi prasyarat untuk pengambilan mata kuliah lainnya.
KOMPETENSI
1. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi pemikiran
kalam secara tepat dan benar.
2. Kemampuan memahami latar belakang dan pemikiran berbagai aliran kalam.
3. Kemampuan memahami perbandingan tokoh-tokoh aliran kalam.
SUBSTANSI MATERI
1. Dasar-dasar Ilmu Kalam dan hubungan Ilmu Kalam dengan Filsafat dan
Tasawuf.
2. Pemikiran Ilmu Kalam
3. Perbandingan antar aliran mengenai pelaku dosa besar, iman, dan kufur,
perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia, sifat-sifat Tuhan, kehendak mutlak
dan keadilan Tuhan, serta masalah imamah.
4. Studi kritis terhadap aliran-aliran pemikiran kalam.
REFERENSI
1. Al-Asy’ari, Abu al-Hasan ‘Ali Ismail, Maqalat al-Islamiyiin wa Ikhtilafu al-Mushlliin, Kairo, Maktabah Nahdah, Misriyah, 1950.
2. Al-Ghurobi, Ali Musthafa, Tarikh al Firaq al-Islamiyah wa Nasy’at Ilmu al-Kalam Inda al-Muslimin, Kairo, 1957.
3. Al-Syahrastani, Abu Bakar Ahmad, al-Milal Wa al-Nihal, Berut Darul al-Fikri.
4. Badawi, Abdu al-Raluna, Maqalat al-Islamiyah.5. Khan, Wahid al-Din, al-Ba’su al-Islami.6. Mahmud, Abdul al-Hakim, al-Tauhid al-Kalish.7. Nasution, Harun, Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah: Analisis
Perbandingan, Jakarta, U’Press, 1986.
27. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR (MPB)
DESKRIPSI
127
Diarahkan pada pembahasan mengenai konsep-konsep strategi belajar mengajar
dan melatih kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan strategi perencanaan
pengajaran, strategi penyampaian, serta strategi pengelolaan pengajaran dan
pengelolaan kelas di MI. pengembangan berbagai strategi tersebut dengan
mempertimbangkan tujuan dan karakteristik bidang studi. Kendala-kendala
pengajaran karakteristik murid MI, sehingga dapat dicapai pembelajaran yang
efisien, efektif, dan mempunyai daya tarik.
KOMPETENSI
1. Mampu memahami pengertian dan klasifikasi strategi belajar mengajar.
2. Mampu mengimplementasikan strategi belajar mengajar pada proses belajar
mengajar di MI.
3. Mampu memahami prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar-dasar pemilihan
metode dalam pembelajaran.
4. Mampu mempertimbangkan teori-teori strategi belajar mengajar pada waktu
proses belajar mengajar.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian, klasifikasi, implementasi strategi belajar mengajar.
2. Ciri-ciri, tujuan, dan prinsip-prinsip umum metode mengajar.
3. Pendekatan metode/teknik mengajar.
4. Manajemen kelas; pengertian manajemen kelas, disiplin kelas, organisasi
kelas, dan seni mengelola kelas.
5. Media pengajaran
REFERENSI
1. H.E. Komar, dkk, Strategi Belajar Mengajar, 1995.
128
2. H. Mansur, Strategi Belajar Mengajar (Modul), Dirjen Pembinaan Kelebmagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1991.
3. J.J. Hasibuan dan Moesjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1986.4. Nana Sujana dan Daeng Arifin, Cara Belajar Siswa Aktif, Sinar Baru,
Bandung, 1988.5. Na Ametambun, Manajemen Kelas, Terbitan Katigo, 1981.6. Winarno Surachman, Metodologi Pengajaran Nasional, Jamars, 1979.7. ______, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, 1989.8. _____, Pengelolaan Belajar dan Kelas, Bandung, 1993.28. METODOLOGI PENELITIAN (MKB)
DESKRIPSI
Membahas cara-cara melakukan penelitian, mulai dari mengidentifikasi masalah,
menyusun rancangan, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data serta
menuliskan laporan hasil penelitiannya sebagai karya ilmiah dalam bidang
pendidikan. Mata kuliah ini sangat berguna untuk penyusunan skripsi dan
pengembangan ilmu ketarbiyahan. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Filsafat
Ilmu dan Statistik Pendidikan.
KOMPETENSI
1. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan.
2. Kemampuan menyusun rencana penelitian.
3. Kemampuan mengolah, menganalisis data penelitian.
4. Kemampuan melaporkan hasil penelitian sebagai karya ilmiah dalam bidang
pendidikan.
SUBSTANSI MATERI
1. Kriteria dan jenis-jenis penelitian ilmiah.
2. Pemilihan dan perumusan masalah serta pengembangan kerangka penelitian.
3. Penentuan bahan pustaka dan langkah-langkah penelitian.
4. Masalah pengumpulan, penyajian, pengolahan, dan analisis data.
5. Penarikan kesimpulan.
6. Format penulisan, teknik pengutipan, dan penulisan laporan.
REFERENSI
129
1. David J. Fox, Research Process in Education, Holt, New York, 1969.2. Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, 1982.3. Manasse Mallo, Metode Penelitian Masyarakat, UI, Jakarta.4. Masri Singaribun, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1982.5. Masri Singaribun, Pedoman Praktis Membuat Usul Penelitian.6. Sutrisno Hadi, Metodologi Research I & II, UGM, Yogyakarta, 1988.
29. BAHASA INGGRIS (MPK)
DESKRIPSI
Diarahkan untuk membekali dan memberikan kemampuan berkomunikasi lisan
dalam bahasa Inggris secara sederhana kepada calon guru dan diarahkan untuk
membekali calon guru dengan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Inggris
sebagai bahasa asing.
KOMPETENSI
1. Mampu mengenal dan mengeja huruf bahasa Inggris, nama-nama benda,
warna, ruangan di dalam rumah, bentuk benda, dan waktu.
2. Mampu melakukan percakapan yang sederhana.
SUBSTANSI MATERI
1. Alphabet, things, colour, and house.
2. Simple conversation.
3. Thing shape
4. Telling the time.
5. Hobbies
6. Kind of job.
7. Apologize.
8. At the zoo.
9. Direction.
10. Visiting the movie.
11. Grammar.
REFERENSI
130
1. A Perfect English Grammar, A.J. and A.V. Klastinet, ELBS and OXFORD University Press – Grammer.
2. First things First – Vocabulary.
30. STATISTIK PENDIDIKAN (MKB)
DESKRIPSI
Membahas cara-cara mengumpulkan, mengolah, dan mengorganisasi data melalui
data, tabel dan grafik, ukuran gelaja pusat, ukuran variasi, regresi linier sederhana
dalam analisis korelasioner, pengujian hipotesis, dan beberapa teknik yang
tergolong statistika parametrik dan nonparametrik. Mata kuliah ini juga
membahas aplikasi perhitungan ststistika, sehingga dapat membantu mahasiswa
mengembangkan evaluasi pendidikan dan melakukan penelitian pendidikan
dengan analisis kuantitatif. Untuk mempelajari mata kuliah ini mahasiswa harus
sudah menguasai metodologi penelitian.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami teori-teori statistik pendidikan.
2. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik dasar cara
menyajikan, mengolah, dan menganalisis data.
3. Kemampuan menguji hipotesisi serta dapat menggunakan hasilnya secara
tepat dalam kegiatan evaluasi dan penelitian pendidikan.
SUBSTANSI MATERI
1. Hubungan penelitian, Pendidikan, dan Statistika.
2. Penyusunan distribusi frekuensi dan penyajian grafiknya.
3. Ukuran gejala pusat dan variabilitas sebagai dasar analisis kenormalan,
kelinieran, dan korelasi.
4. Konsep dan pengujian hipotesis dalam analisis regresi, korelasi, dan uji
perbedaan dua rata-rata populasi.
5. Analisis variansi dan statistik non parametrik.
REFERENSI
131
1. Anas Sudiyono, Pengantar Statistika Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1989.2. Edwards, A.L. An Introduction to Linear Regression and Correlation,
Freeman and Company, New York, 1984.3. Endi Nurgana, Statistika Untuk Penelitian, Permadi, Bandung, 1985.4. Furqon, Statistika Terapan untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 1997.5. Shavelson, R.J. Statistical Reasoning for Behavioral Sciences, Allyn and
Bacon, Boston, 1988.6. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 1996.
31. EVALUASI PENGAJARAN (MKK)
DESKRIPSI
Diarahkan pada pembahasan tentang konsep dasar dan prinsip-prinsip pengukuran
dan penilaian, pengembangan tes hasil belajar, pengelolaan dan penggunaan
pengukuran hasil belajar serta pengenalan tentang syarat-syarat pokok tes yang
baik, baik dari aspek kognitif, apektif, maupun psikomotorik.
KOMPETENSI
1. Mampu membedakan pengukuran pengujian dan evaluasi pengajaran.
2. Mampu memahami prinsip-prinsip konstruksi tes hasil belajar, prinsip-prinsip
pengadministrasian tes hasil belajar.
3. Mampu memahami prinsip-prinsip penggunaan hasil evaluasi untuk perbaikan
dan pengajaran.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian pengukuran, meliputi: definisi pengukuran, contoh-contoh
pengukuran, kegunaan pengukuran pendidikan dan pengajaran.
2. Pengertian pengujian, meliputi: definisi pengujian pendidikan, manfaat
pengujian pendidikan.
3. Pengertian evaluasi pengajaran, meliputi: definisi evaluasi, evaluasi sebagai
proses pengambilan keputusan dalam pendidikan dan pengajaran.
4. Hubungan antara pengukuran, pengujian, dan evaluasi pengajaran.
132
5. Tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan evaluasi hasil belajar, meliputi
karakteristik TLK, ranah kognitif, ranah apektif, dan ranah psikomotorik.
6. Prinsip-prinsip konstruksi tes-tes essai, benar salah, pilihan ganda, dan
menjodohkan.
7. Administrasi evaluasi.
8. Beberapa aspek analisis butir soal.
9. Pemanfaatan hasil evalusi dan TIK dan perbaikan proses belajar mengajar.
REFERENSI
1. M. Ngalim Purwanto, Prinsip-peinsip dan Teknik evaluasi Pengajaran.2. Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Balajar Mengajar, Bandung, Remaja
Rosda Karya.3. Suharsismi Arikunto, Perkembangan Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
Jakarta, Bina Aksara.4. Suke Silverius, Evaluasi dan Umpan Balik, Jakarta, Rasindo, 1990.5. Wayan Nurkencana dkk, Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional,
1986.
32. ADMINISTRASI PENDIDIKAN (MPB)
DESKRIPSI
Mata kuliah ini membahas dasar-dasar, tata kerja kelembagaan pendidikan,
administrasi keguruan, serta fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai
administrator. Mata kuliah ini berhubungan erat dengan dasar-dasar kependidikan,
Strategi Belajar Mengajar, Evaluasi Pengajaran, Pengembangan Kurikulum dan
Bimbingan dan Penyuluhan.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami konsep dasar dan ruang lingkup administrasi
pendidikan.
2. Kemampuan dan terampil menerapkan teori administrasi pendidikan dalam
kegiatan pendidikan.
133
3. Kemampuan memahami teori-teori administrasi pendidikan yang berkembang
dan aktual.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian, dasar, tujuan dan ruang lingkup administrasi pendidikan.
2. Administrasi personal Sekolah, kurikulum, prasarana dan sarana pendidikan.
3. Administrasi siswa dan kerja sama Sekolah dengan masyarakat.
4. Fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan.
5. Administrasi keguruan.
6. Undang-undang Pokok Kepegawaian dan kode etik keguruan.
7. UU. RI No.2 tahun 1989 dan peraturan Pemerintah No.27, 28 & 29 tahun
1990.
8. Administrasi dan supervisi pendidikan.
9. Struktur Organisasi Pendidikan Nasional di Indonesia.
10. School Based management di tingkat pendidikan dasar.
11. Kepemimpinan dalam pendidikan.
12. Professionalisasi Administrasi pendidikan.
REFERENSI
1. Bappenas, School Based Management, 1999.2. Dadi Permadi, Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah, Sarana Panca Karya,
Bandung, 1998.3. Dirjen Dikdasmen Depdikbud, Petunjuk Administrasi SMU, 1997.4. Engkoswara, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, Depdikbud, Jakarta,
1997.5. Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta, 1985.6. H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Rineka Cipta Jakarta, 1998.7. Lane, Roland, G., Foundation of Education Administration; Behavioral
Analysis, The McMillan Co, New York, 1967.8. M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Rosda Karya,
Bandung, 1998.9. Moh Rifa’I, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jemmars, Bandung 1982.10. Nurhadi Nawawi, Administrasi Pendidikan di Sekolah, 1983.11. Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, Angkasa Bandung, 1993.
134
12. Peit A. Suhertian dan Frans Nataheru, Prinsip dan Letak Supervisi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1981.
13. Soetopo Handayat dan Waasti Sumanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, 1984.
14. UU RI No. 2 Tahun 1999.15. UU RI Otonomi daerah Tahun 1999.
MKPAI (MKK)
DESKRIPSI
Diarahkan untuk mengembangkan wawasan dan sikap mahasiswa dalam
meyakini, memahami, dan mengamalkan aajaran Islam secara utuh dan
menyeluruh, sebagai landasan bagi pengembangan agama Islam dalam
hubungannya dengan bidang studi lainnya. Sehingga mahasiswa diharapkan dapat
mengembangkan cara pembelajaran secara agamis.
KOMPETENSI
1. Memiliki wawasan tentang agama dalam hubungannya dengan kehidupan
manusia.
2. Memahami dan menghayati dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan
menyeluruh.
3. Memahami sumber-sumber ajaran Islam dan cara menggali ajaran Islam dan
sumbernya.
4. Memiliki wawasan yang luas dan terpadu tentang ajaran Islam dalam
hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan dan ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai landasan untuk menciptakan suasana keagamaan Islam
dalam proses pendidikan.
SUBSTANSI MATERI
1. Manusia dan agama.
2. Dimensi-dimensi keberagaman siswa.
3. Perkembangan agama dan kehidupan budaya manusia.
135
4. Kedudukan dan fungsi agama dalam sistem budaya dan peradaban manusia
modern.
5. Kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam pengembangan unsur
etika sumber daya.
6. Perspektif kehidupan keagamaan di Indonesia untuk generasi mendatang.
7. Pengertian agama Islam.
8. Perspektif iman, ilmu-amal, dan taqwa dalam Islam.
9. Sumber-sumber ajaran Islam.
10. Pandangan Islam tentang Allah, manusia, dan alam semesta serta keterpaduan,
keserasia, keselarasan, dan keseimbangan, hubungan manusia dengan Allah
SWT, sesama manusia, dirinya sendiri, makhluk lain, dan lingkungannya.
11. Islam dalam lintasan sejarah dan ibrah masing-masing periode sejarah.
12. Islam dan kebudayaan.
13. Islam dan pendidikan.
14. Islam dan masalah sosial ekonomi.
15. Islam dan IPTEK.
16. Islam dan kesehatan serta hubungannya dengan lingkungan hidup yang
mencakup prinsip-prinsip Islam mengenai masalah kesehatan dan lingkungan
hidup.
REFERENSI
1. Al-Ghazali, M. 1993, Studi Kritis atas Hadits Nabi SAW. Bandung, Mizan.2. Ali S. Amir. Tt. The Spirit of Islam (A History of The Evolution and Idelas of
Islam), London; Christophers, Sixth Impression.3. Al-Shoumy, A. dkk. 1995, Mu’jizat Al-Qur’an dan Al-Sunnah tentang IPTEK,
Jakarta, Gema Insani Press.4. Al-Syaibany, O.M. Al-Thoumy. 1979, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta,
Bulan Bintang.5. Anshary, E.S. 1980, Kuliah Al-Islam, Bandung, Pustaka.6. Ash-Sghidiqy, T.M.H.1974, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Jakarta,
Bulan Bintang.
136
7. Ditbinperta, Depag RI, 1998, Islam untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, Ilmu Biologi, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Teknologi, Ilmu Ekonomi, Ilmu Pertanian, Jakarta, Ditjen Binbaga Islam.
8. Fazlurrahman, 1983, Tema Pokok Al-Qur’an, Bandung, Pustaka.9. Ismail, M.S.tt. Ilmu Hadits (Pengantar Sejarah dan Istilah).10. Mhmudunnasir, S. 1993, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung, Remaja
Rosdakarya.11. Majid, N. 1995, Islam Agama Kemanusiaan, Jakarta, Yayasan Paramadina.12. Muthahhari, M. 1989, Manusia dan Agama, Bandung, Mizan.13. Nasution, H. 1984, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta, UI, Press.14. Qordlawi, Y. 1993, Kaifah Nataa a’malu Ma’al-Sunnah al-Nabawiyyah,
Bandung, Karisma.15. Shihab, M.Q. 1992, Membumikan Al-Qur’an, Bandung, Mizan.16. Syaltut, M. 1975, Al-Islam Aqidah wa al-Syari’ah, Kairo, Dar al-Syuruq.
33. PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN (MPB)
DESKRIPSI
Merupakan pertemuan antara psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan
anak untuk memberikan landasan yang kokoh dan kerangka teoritik praktek
pendidikan. Karena itu, mata kuliah ini diarahkan pada pengembangan mahasiswa
tentang hakekat psikologi, konsep, dan prinsip tentang perkembangan belajar
serta implikasinya bagi strategi belajar.
KOMPETENSI
1. Mampu memahami pengertian dasar psikologi pendidikan dan psikologi
perkembangan.
2. Mampu memahami teori-teori psikologi pendidikan dan perkembangan
individu anak.
3. Mampu memahami fase-fase dan ciri-ciri perkembangan anak dalam berbagai
segi.
4. Mampu memahami implikasi psikologi pendidikan dan perkembangan
terhadap pendidikan anak.
137
5. Mampu mengaplikasikan teori-teori pendidikan dan perkembangan dalam
proses belajar dan mengajar.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian, ruang lingkup, dan objek ilmu jiwa belajar.
2. Hakikat hidup beragama dari segi kejiwaan.
3. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada balita.
4. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada anak dan remaja.
5. Hakekat perkembangan anak dididk.
6. Perkembangan biologis dan perseptual anak.
7. Proses belajar siswa.
8. Perkembangan kecerdasan anak.
9. Perkembangan bahas.
10. Motivasi tentang “mengapa” (perilaku anak).
11. Perkembangan sosial dan pribadi anak.
12. Lingkungan perkembangan anak di pusat pendidikan, keluarga, sekolah, dan
masyarakat dan aspek-aspek terkait, teman sebaya, keseragaman budaya, dan
media massa.
REFERENSI
1. Abdulloh Nasirwwana, Tazrbiyatul aulad fil Islam.2. Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan.3. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar.4. Partowisastro, Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar, Jilid I dan II,
Jakarta, Airlangga, 1979.5. Usman Najiti, Al-Qur’an wa Ummun-nafsi.
34. BIMBINGAN DAN PENYULUHAN (MBB)
DESKRIPSI
Sebgai guru harus menyadari akan kebutuhan individual anak dan mampu
mengembangkan layanan pendidikan yang cocok dengan kebutuhan dan
138
karakteristik individual anak. Karena itu, mata kuliah ini berusaha
mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk melaksanakan peran bimbingan
dan penyuluhan secara agamis dan psikologis sebagai bagian terpadu dari tugas-
tugas kependidikan.
KOMPETENSI
1. Mampu memahami pengertian latar belakang dan kedudukan bimbingan dan
konseling.
2. Mampu memahami tujuan dan fungsi BK.
3. Mampu memahami implikasi BK dalam proses belajar dan mengajar.
4. Mampu melaksanakan bentuk-bentuk pelaksanaan BK sederhana terhadap
individu anak.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengertian latar belakang dan kedudukan BK.
2. Tujuan dan fungsi BK dan inplikasinya dalam proses belajar mengajar di
SD/MI.
3. Sasaran dan ruang lingkup BK.
4. Jenis dan kegunaan data BK serta pengumpulannya.
5. Bentuk-bentuk pelayanan BK.
6. Jenis-jenis masalah murid dan usaha penanganannya.
7. Bentuk-bentuk pelayanan bimbingan dan konseling agama Islam.
8. Jenis-jenis masalah perilaku menyimpang.
REFERENSI
1. Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Andi Ofset, Andi Ofset, Yogyakarta, 1993.
2. Cartledge, Gwendolyn dan Milburn, Joanne F, 1986, Teachings Social Skill to Children, Pergamnon Books, Inc, New York.
3. Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling.
139
4. H.M. Arifin, Problem Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama.5. Winkle, W.S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Gramedia,
Jakarta.
35. PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN MKB)
DESKRIPSI
Berorientasi pada upaya membimbing mahasiswa untuk menerapkan teori-teori
kependidikan dalam pengalaman di lapangan, mulai dari upaya memahami
keadaan sekolah, menyusun rencana pengajaran, latihan keterampilan mengajar,
mengembangkan administrasi sekolah, sampai ke latihan membimbing siswa.
Pengambilan program mata kuliah ini harus didasari oleh penguasaan teori-teori
kependidikan termasuk didalamnya Ilmu Pendidikan, Psikologi Pendidikan, dan
Perencanaan Sistem Pengajaran.
KOMPETENSI
1. Kemampuan mengantisipasi pelaksanaan tugas sebagai guru.
2. Kemampuan menyelenggarakan program pendidikan.
3. Kemampuan mempraktekan penyelenggaraan administrasi sekolah.
4. Keterampilan dalam menyampaikan materi.
5. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran dengan berbagai strategi
mengajar.
SUBSTANSI MATERI
1. Mengobservasi keadaan siswa, guru, dan instrumen Sekolah.
2. Latihan menyusun rencana pengajaran dengan berbagai strategi mengajar.
3. Latihan keterampilan mengajar.
4. Latihan memberikan bimbingan kepada siswa.
5. Mempraktikan penyelenggaraan administrasi sekolah.
REFERENSI
1. A. Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses, Jakarta, 1980.2. Hasibuan, dkk. PBM Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro, 1991.
140
3. Hasibuan dan Nudjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1982.4. J.L. Bolla, Keterampilan Mengelola Kelas, Depdikbud, 1982.5. S.L. La Sulo, et al., Micro Teaching, Depdikbud, Jakarta, 1980.6. S. Mapassaro, Pengembangan Program Pengalamn Lapangan, 1982.
36. ILMU PENDIDIKAN II (MKK)
DESKRIPSI
Diarahkan pada penyiapan mahasiswa sebagai calon guru yang memiliki
pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan secara luas dan komprehensif,
serta penghayatan tentang peranan tugas profesional guru. karena itu, mata kuliah
ini ditekankan pada pembahasan tentang hubungan manusia dan pendidikan,
pendidikan dan persekolahan, sistem pendidikan nasional di Indonesia, profesi
guru, dan tugas-tugas administrasi guru.
KOMPETENSI
1. Mampu memahami landasan ideal konstitusional dan operasional pendidikan
nasional.
2. Mampu mengidentifikasi hubungan antara komponen-komponen sistem
pendidikan formal.
3. Mampu memahami isi tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia.
SUBSTANSI MATERI
1. Manusia dan Pendidikan.
2. Dasar-dasar pendidikan.
2.1. Dasar Religius
2.2. Dasar Filosofis
2.3. Dasar Psikologi
2.4. Dasar Sosiologi
2.5. Dasar Teknologis
3. Pendidikan, sekolah, dan masyarakat.
4. Sistem pendidikan nasional di Indonesia.
141
5. Profesi guru.
6. Inovasi pendidikan.
7. Tugas-tugas administrasi Guru Sekolah Dasar.
REFERENSI
1. Ahmad Tafsir, 1992, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung, Remaja Rosdakarya.
2. Alfred, Bork. 1979, School For Tomorrow, International Journal of Educational Research.
3. Al-Abrasy, Muhammad Atiyah, 1974, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang.
4. Depdikbud, 1983, Wawasan Pendidikan Guru, Jakarta; Ditjen Dikti.5. Driyarkara, 1970, Filsafat Manusia, Yogyakarta, Raka Press.6. Houston, W. Robert, dkk. 1988, Touch the Future Teach, New York West
Publishing co.7. Imam Barnadib, 1988, Ke Arab Perspektif Baru Pendidikan, Jakarta,
Depdikbud.8. Tim Dosen IKIP, 1981, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, IKIP, Malang.
METODOLOGI STUDI ISLAM (MPK)
DESKRIPSI
Matakuliah ini berorientasi pada pembinaan cara-cara berfikir Islami dan berbagai
pendekatan memahami Islam, mulai dari sumber, aqidah, hokum, perilaku
penganut, sampai ke pranata keagamaannya. Oleh karena itu, matakuliah ini
berkaitan erat dengan matakuliah Ulum al-Qur’an, Ulum al-Hadits, Ushul al-Fiqh
dan akan mendasari pendalaman matakuliah tafsir, hadits, fiqh, dan matakuliah
keislaman ainnya.
KOMPETENSI
1. kemampuan memahami cara-cara berfikir Islami.
2. Kemampuan menerapkan cara-cara mempelajari sumber-sumber,
aqidah,hukum,akhlak,pengalaman, dan pranata keagamaan Islam.
142
SUBSTANSI MATERI
a. Pengantar perkuliahan tentang metodologi dan beberapa pendekatan studi
Islam.
b. Definisi, ruang lingkup dan pembidangan ajaran Islam.
c. Konsep Islam sebagai sumber ajaan, pemahaman dan pengalaman.
d. Sumber dan metode mempelajari sumber ajaran Islam.
e. Metode mempelajari pemahaman Islam, mulai dari aqidah, filsafat, hukum,
sampai ke akhlak/tasawuf.
f. Metode mempelajari pengamalan Islam dalam pranata dan masyarakat Islam,
termasuk didalamnya politik, ekonomi, social, budaya dll.
REFERENSI
a. Syekh M.Syaltut, Islam aqidah wa syari’ah.b. M. Ghalab, Hadza wuwa al-Islam.c. fazlur Rahman, Islam.d. Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya.e. Harun nasution, Theologi Islam.f. M. Ali, The religion of Islam.g. Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam.h. M.Quraisy Shihab, Wawasan al-Qur’an.i. Thomas Kuhn, The structure of Scientific Revolution.j. Shalahuddin Sanusi, Pandangan hidup Muslim.k. M.Iqbal, The Reconstruktion of Religions thought in Islam.
PENGEMBANGAN KURIKULUM (MPB)
DESKRIPSI
Matakuliah ini membahas kurikulum dan pengembangan untuk pengajaran
Agama Islam pada tingkat dasar an menengah, baik pada sekolah-sekolah maupun
pada madrasah-madrasah yang bercirikan Islam. Matakuliah ini erkaitan erat
143
dengan ilmu Pendidikan, psikologi belajar Agama, Perencanaan system PAI,
statistic pendidikan, dan system evaluasi PAI.
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami teori-teori konsep kurikulum.
2. Kemampuan merancang dan mengembangkan kurikulum PAI di sekolah dan
luar sekolah.
3. Kemampuan menginovasi kurikulum yang bercirikan Islam.
SUBSTANSI MATERI
a. Pengertian, kedudukan dan komponen-komponen kurikulum.
b. Analisis system dan jenis-jenis pengembangan kurikulum.
c. Model dan langkah-langkah pengembangan kurikulum.
d. telaah kritis pengembangan kurikulum Sekolah dan madrasah di Indonesia.
e. Perbandingan isi dan tujuan Pendidikan Islam dalam kurikulum Sekolah dan
madrasah mulai 1945 sampai 2007.
f. Perencanaan pengembangan kurikulum PAI di masa dating untuk tingkat dasar
dan menengah pada sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah.
REFERENSI
1. S. Nasution, Asas-asas kurikulum, 1978.2. Depdikbud, Pembaharuan Pendidikan di Indonesia, 1971.3. DEPAG.RI, Kurikulum Pendidikan Agama, 1994.4. Depdikbud/Depag.R.I, Kurikulum yang sedang diharapkan di Sekolah / Madrasah.5. Teks book, Pendidikan Agama Islam SMP/Mts, SMA/MA, SMK/MAPK.6. Hilda Taba, Curriculum development Theory and Practise, 1962.7. Conny Semiawan, pengembangan kurikulum 1984, Latar belakang dan implikasinya, 1985.8. Warijan et.al, Pengembangan kurikulum dan system Instruksional, Depdikbud, 1984.
144
KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN(MPB)
DESKRIPSI
Membahas berbagai permasalahan yang berkembang secara aktual secara aktual
mengenai pendidikan (Islam) di berbagai negara pada umumnya dan di Indonesia
pada khususnya. Rincian pembahasan antara lain meliputi: profesionalitas
pendidik agama, pengelolaan pendidikan Islam, strategi pendidikan generasi muda
muslim, otonomi daerah dan pendidikan, reformasi pendidikan nasional, sosok
guru muslim ideal di abad millenium, pendidikan Islam dan kemajuan sains, dll.
Diakhiri dengan kunjungan ke lembaga pendidikan terkait untuk menyerap
berbagai masalah yang berkembang saat ini serta laporan kunjungan dan seminar.
KOMPETENSI
1. Memiliki kemampuan memahami masalah-masalah pendidikan yang sedang
berkembang
2. Kemampuan menganalisis berbagai permasalahan dalam pengembangan
pendidikan
3. Kemampuan menyikapi secra objektif masalah-masalah pendidikan yang
berkembang
4. Kemampuan memahami teori-teori pendidikan yang aktual
SUBSTANSI MATERI
a. Pengertian dan kegunaan bagi perluasan wawasan pemikiran
b. Model pendidikan Islam pada era global dan pendidikan generasi muda
c. Pola kerja sama tri pusat pendidikan Islam
d. Otonomi daerah dan pendidikan
e. Memahami kembali profesi keguruan
f. Reformasi pendidikan nasional
145
g. Strategi pendidikan nasional
h. Pendidikan Islam dan kemajuan sains
i. Modernisasi pendidikan Islam dan epistimologi ilmu
j. Manajemen berbasis sekolah
k. Paradigma manajemen pendidikan Islam
l. Penyususnan laporan kunjungan
m. Seminar hasil kunjungan
REFERENSI
a. A. Tafsir, Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam, 2004b. A. Sanusi. 1998. Pendidikan Alternatif, Bandung, PPS IKIP Bandungc. Azmyumardi Azra. 2000. Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju
Millenium Baru, Jakarta, Logosd. Dedi Supriadi. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru, Yogyakarta,
Adicita Karya Nusae. Engkoswara. 1999. Menuju Indonesia Modern 2020, Bandung, Yayasan Amal
Keluargaf. Fasli Jalal & Dedi Supriadi. 2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks
Otonomi Daerah, Yogyakarta, Adicita Karya Nusag. Suryadi A, Tilaar HAR. 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan, Suatu
Pengantar, Bandung, Rosda Karyah. Soediarto. 1993. Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, PT.
Grasindoi. Tilaar HAR. 1994. Manajemen Pendidikan Nasional, Bandung, Rosda Karyaj. Tim Pokja SBM Dinas Pendidikan Nasional Jabar. 2001. Pedoman
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung, Diknas Jabark. Tim Teknis Bappenas. 1999. School Based Management di Tingkat Sekolah
Dasar, Jakarta, Bappenasl. Tap MPR tahun 1999m. UUSPN (UU RI No. 2 Tahun 1989)n. UU Otonomi daerah Tahun 1999 o. ____, 2001. Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi
Daerah, Bandung, Yayasan Amal Keluargap. ____, 1998. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Magelang,
Tera Indonesia
MASAIL AL-FIQHIYAH AL-HADITSAH(MKK)
146
DESKRIPSI
Membahas masalah-maslah baru dari berbagai fenomena yang muncul sesuai
dengan perkembangan unsur-unsur kemasyarakatan yang membutuhkan jawaban
berdasarkan pemahaman agama (Fiqh), dengan mata kuliah ini, disamping
mahasiswa dapat mengetahui masalah-masalah tersebut, juga mampu melakukan
Istimbath hukum dan dalil-dalil syar’i. mata kuliah ini terkait dengan Al-Qur’an
dan Hadits, Ushul Fiqh dan Qaidah Fiqhiyah.
KOMPETENSI
1. Kemampuan mengidentifikasi masalah-masalah baru dalam fiqh Islam
2. Kemampuan memecahkan masalah fiqh yang aktual dalam memasyarakat
3. Kemampuan memahami ajaran Islam yang berkaitan dengan masalah-masalah
yang berkembang di masyarakat
SUBSTANSI MATERI
a. Akad nikah dengan alat teknologi maju
b. Kepala Negara wanita dan udzur menurut Islam
c. Anak pungut dan anak angkat
d. Anak jinah dan anak hasil inseminasi
e. Bayi tabung dan kloning
f. Abortus
g. Penggunaan organ tubuh, ari-ari, dan air seni manusia untuk kepentingan obat-
obatan dan kosmetik
h. Bank ASI dan Bank Sperma
i. Transpalansi anggota badan, transfusi darah
j. Oparasi plastik dan ganti kelamin
k. Asuransi jiwa
l. Undian dan lotere
147
m. Pasar uang dan Bursa Valuta Asing
n. Pelaksanaan shalat jum’at dua gelombang
o. Makar
REFERENSI
a. Abdul Rahman Isa, Al-Mu’amalah al-Haditsah wa Ahkamuhab. A. Hasan, Soal Jawab Agamac. Dr. Fuad Faakhrudin, Riba dalam Bank, Koparasi, Perseroan, dan Asuransid. Dr. Muhammad Syaltut, Al-Fatawae. Dr. Ysuf Qardhawy, Fiqh al-Zakatf. Dr. Ysuf Musa, Al-Fiqhg. Hasbi Ash-Shiddieqy, Hukum Islamh. Muhammad Abduh, Tafsir al-Manari. Prof. Drs. Msfuk Zuhdi, Masailul Fiqh
QIRA’ATUL AL KUTUB(MKB)
DESKRIPSI
Membahas teks-teks keagamaan dan qowa’id materi bacaan melalui latihan
membaca, menerjemahkan, dan menyimpulkan kandungannya. Dasar
pengambilan mata kuliah ini adalah kelulusan mata kuliah bahasa Arab, sehingga
dapat menunjang upaya memahami mata kuliah Keislaman
KOMPETENSI
1. Kemampuan membaca teks-teks keagamaan dalam bahasa Arab
2. Kemampuan memahami teks-teks keagamaan dalam bahasa Arab
3. Kemampuan memahami unsur-unsur qowa’id materi bacaan dalam teks-teks
keagamaan dalam bahasa Arab
SUBSTANSI MATERI
148
a. Membaca dan menerjemahkan tekas agama dengan latihan memahami fa’il,
ma’ful, isism inna dan anna dan khabarnya, khabar mubta, khabar muqaddam,
mubtada mu’akhar.
b. Membaca teks keagamaan dengan latihan memahami jumlah ismiah, jumlah
fi’liyah, masdar, dan kata-kata sifat.
c. Membaca teks keagamaan dengan latihan memahami mudhof ilaih, ma’na
huruf jarr, wawu athaf, wawu isti’naf, fa athaf, fa ta’lil.
d. Membaca teks keagamaan dengan latihan memahami isim dan khabar kaana,
ungkapan-ungkapan aktif dan pasif, almausul dan silahnya.
e. Membaca dan menerjemahkan teks keagamaan dengan latihan memahami fi’il
syarat dan jawabnya, tamyiz, dan hal.
f. Membaca dan menerjemahkan teks keagamaan dengan latihan memahami
maf’ul bih, maf’ul mutlaq, maf’ul liajlih, ma’na hakiki, dan ma’na majazi.
REFERENSI
a. Al-Qur’anul al-Karim, Hadits-hadits Nabib. Kitab-kitab Muraji’, Agama dalam Perkuliahanc. Buku-buku Qowa’id
1). Hanafi Bek Na Akharun, Qowa’idu al-Lughatu al-Arabiyah2). Abbas Hasan, Al-Nahwu al-Wafi, Daru al-Ma’arif, Kairo3). Ali Al-jarami dan Musthofa Amin, Al-Balaghatu al-Wadhihah, Daru al-
Ma’arif, Kairo
MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN JASA PENDIDIKAN(MBB)
DESKRIPSI
Membahas dasar-dasar pembentukan kepribadian, wawasan dasar kewirausahaan,
manajemen usaha pendidikan, dan model-model potensi kewirausahaan
pendidikan. Mata kuliah ini membekali mahasiswa PAI untuk memiliki jiwa
kewirausahaan dalam jasa pendidikan.
149
KOMPETENSI
1. Kemampuan memahami, merumuskan, dan menerapkan teori-teori, konsep,
model, dan praktis pendidikan kedalam setting sosial yang cepat dan tepat.
2. Kemampuan merumuskan dan memenej potensi-potensi kewirausahaan
profesi pendidikan baik produk gagasan, jasa maupun barang, menuju
produktivitas dan kualitas hidup yang sesungguhnya.
SUBSTANSI MATERI
a. Landasan Pembentukan Kepribadian (Based High Personality)
o Teologi dan filosofi kemandirian hidup
o Etos kerja kewirausahaan
o Super motivasi kewirausahaan
o Pengembangan kepribadian Inter-independen
o Berpikir positif, kreatif, produktif, dan mandiri
o Guess presenter I: Model wirausaha
b. Wawasa Dasar Kewirausahaan (Based High Enterpreneurial Knowledge:
Analisis SWOTE)
o Perencanaan kewirausahaan jasa pendidikan
o Identifikasi kewirausahaan jasa pendidikan
o Studi kelayakan kewirausahaan jasa pendidikan
o Desain produk (gagasan, jasa, dan barang)
o Guess presenter II: Model wirausahawan sukses
c. Manajemen Usaha jasa Pendidikan (Based High Management Skill:
Conceptual Skill, Design skill, Social Skill, and Technical Skill)
o Manajemen sumber daya manusia
o Manajemen Fund-raising dan keuangan
o Manajemen produksi dan pemasaran
150
o Manajemen perubahan dan pengelolaan konfliks
o Manajemen komunikasi, negosiasi dan selling usaha jasa pendidikan
o Guess presenter III: Super model manajer sukses
d. Model-model Potensi Kewirausahaan Sukses (Based High Enterpreneurial
Model)
o Penelitian konsep, metodologi, dan model-model pendidikan
o Pelayanan jasa konsultasi dan pelatihan kependidikan
o Pengembangan produk barang pendidikan
- Produk buku sumber pembelajaran (sekolah, luar sekolah, dan balita-
manula)
- Produksi media dan alat peraga pembelajaran
- Pengembangan dan penyediaan sarana pendidikan
o Kunjungan model
REFERENSI
a. Buchori Alma, Kewirausahaan Panduan Perkuliahan, bandung, Alfabeta, 1999
b. Bobbi dePorter & Make Hernacki, Quantum Business, Bandung, Kaifa, 1999c. David J. Schwarts, Berpikir dan Berjiwa Besar, Binarupa Aksara, 1992d. Mansyur Wiratmo, Pengantar Kewirausahaan, Yogyakarta, BPFE, 1995e. Mursidin, Filsafat Kemandirian Hidup, Bandung, Tunas Nusantara, 2001f. Nanat fatah Natsir, Etos Kerja Sufisme, Bandung SGD Press, 2000g. Peter F. Drucker, Inovasi dan Kewirausahaan, Jakarta, Erlangga, 1994h. Philif Kotler, Manajemen Pemasaran, jakarta, Prenhallindo, 1997i. Setyo Wibowo, Rahasia Mencapai Sukses, Surabaya, Tiga Dua, 1996j. Syahrial Yusuf, Kiat Menjadi Pengusaha Sukses, Jakarta, Mutiara Sumber
Widya, 1998k. Toto Tasmara, Etos Kerja Muslim, Jakarta, Jamiatul Ikhwan, 1993l. Vincent P. Barabba & Gerald Zaltman, Hearing Voice The Market, Jakarta,
Gramedia Pustaka Utama, 1997m. Warren J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, Jakarta, Prenhallindo,
1997n. Wasty Soemanto, Pendidikan Kewirausahaan, Jakarta, Bumi Aksara, 1993
151
FILSAFAT UMUM(MKK)
DESKRIPSI
Mata kuliah ini mempunyai tujuan agar mahasiswa menguasai dasar pemikiran
filsafat dari awal perkembangannya sampai munculnya Renaissance serta
relasinya dengan ilmu pengetahuan.
TOPIK INTI
1. Pengertian, obyek, metode, dan struktur pembahasan filsafat
2. Sistematika pembagian filsafat
3. Hellenisme (metologi dan filsafat serta ilmu pengetahuan)
4. Isi pemikiran metologi (Tuhan, manusia, dan alam)
5. Filsafat Yunani kuno
6. The one and the many: Problem awal filsafat
7. Pra materialistik
8. Filsafat alam sebagai sikap demitologi
9. Edialisme Plato
10. Realisme Aristoteles
11. Atomisme
12. Tuhan dalam pandangan filsafat Yunani kuno
13. Filsafat Patristik
14. Filsafat Skolastik
15. Filsafat Islam
16. Renaissance dan Humanisme: awal perkembangan filsafat modern
17. Empirisme
18. Positivisme
19. Pragmatisme
20. Fenomenologi
152
21. Eksistensialisme
REFERENSI
1. Bertens, Kees, Ringkasan Sejarah Filsafat2. Copelston, F. History of Philosophy3. Fakhry, Madjid, Sejarah Filsafat Islam4. Harun, Hadiwijoyo, Sari Sejarah Filsafat Barat5. Kattsof, Louis, Pengantar Filsafat6. Muhammad Hatta, Alam Pikiran Yunani7. Radhakrisnan (ed), History of Philosophy, Eastern and Western8. Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat9. The Liang Gie, Suatu Konsepsi ke Arah Penerbitan Bidang Filsafat10. Titus, Harold, dkk, Persoalan-Persoalan Filsafat
METODOLOGI STUDI ISLAM(MPK)
DESKRIPSI
Mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik metodologi studi Agama
Islam, pendekatan terhadap Islam dan studi Agama, model-model penelitian
agama, konstruksi teoritis kemudian menerapkannya dalam penulisan makalah
dan proposal penelitian.
TOPIK INTI
1. Pendahuluan: Islam dan studi agama (pengantar), pentingnya studi Islam, asal-
usul dan pertumbuhan studi Islam di dunia Islam.
2. Penelitian agama: Kedudukan penelitian agama diantara penelitian lain,
pendekatan-pendekatan terhadap Islam dalam studi agama, konstruksi teori
penelitian agama.
3. Model-model penelitian agama: Agama sebagai doktrin, agama sebagai
produksi budaya, agama sebagai produk interaksi sosial.
4. Islam dan kebudayaan: Apa Islam kebudayaan?, Islam dan kebudayaan lama
(kebudayan yang ada sebelum Islam).
153
5. Islam sebagai agama: Peran agama Islam dalam kehidupan, apa yang
diajarkan Islam keseluruh dunia.
6. Sejarah Islam: Islam pada Nabi SAW dan Khulafa’u al Rasyidin, masa
kemajuan dan kemunduran Islam, pusat peradaban dan penyebaran Islam ke
seluruh dunia.
7. Studi kawasan: Islam di Afrika Timur, Islam di Asia Tenggra, Islam di Cina.
8. Islam dan kebudayaan Indonesia: Islam dan kebudayaan melayu, Islam dan
kebudayaan Jawa, Islam dan kebudayan lain di Nusantara.
9. Islam pada masa sekarang: Di Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia
belakang, Cina, Afrika.
10. Aliran-aliran dalam pemikiran Islam dan sejarahnya: Aliran fiqh, aliran kalam,
aliran metafisika dan gnosis, aliran filsafat, dan teosofi.
11. Al-Qur’an sebagai sumber agama Islam: Peranan dan fungsi Al-Qur’an,
pendekatan memahami Al-Qur’an, Al-Qur’an sebagai kalamullah, sumbangan
Al-Qur’an untuk memahami kitab suci lain, ulum Al-Qur’an dan tafsir Al-
Qur’an.
12. Sunnah sebagai sumber agama Islam: Nabi Muhammad sebagai sumber
sunnah, kedudukan fungsi sunnah dan kodifikasinya, pendekatan memahami
sunnah.
13. Ijtihad sebagai sumber agama Islam: Pengertian, ijtihad sebagai sumber
dinamika, pembentukan kebudayaan Islam.
14. Doktrin kepercayaan dalam Islam: Allah, wahyu, Rasul, manusia, alam
semesta, eskatologi.
15. Dimensi-dimensi Islam: Syari’ah, tariqah, sufisme, Islam, iman, dan ihsan.
16. Ritual dan institusi dalam Islam: Perspektif dan teori, sistematika, elemen-
elemen, analisis.
17. Islam dan kemanusiaan: Kedudukan manusia diantara makhluk Allah, tugas
manusia, manusia sebagai khalifahtullah.
154
18. Islam dan moral: Tujuan Muhammad SAW diutus, akhlak manurut Islam.
19. Islam, keluarga, dan masyarakat: Keluarga sebagai fondasi masyarakat,
musyawarah dan tolong menolong, hubungan silaturahmi.
20. Islam dan dunia kontemporer: Islam dan tradisi sekarang, nillenialisme,
revivalisme, fondamentalisme, tendensi kaum modernis.
21. Islam dan agama lain: Pandangan metafisik dan teologi tentang agama-agama
lain, sumbangan Islam terhadap kemanusiaan pada masa kini.
REFERENSI
1. Amin Abdullah, Studi Agama: Nirmatifitas atau Historisitas2. Harun Nasution, Islam ditinjau dari Beberapa Aspeknya3. Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam4. Mulyanto Sumardi, (ED), Penelitian Agama, Masalah dan Pemikiran5. Richad C. Martin (ED), Approaches to Islam in Religious Studies, Tucsan:
The Universitiy of Arizona Press, 19856. Sayyid Husein Nasr, Islam, dalam Arvin Shana (ED), Our Religious, Ny.
Harper Collins, 19957. Taufiq Abdullah dan M. Rusli Karim (Eds), Metodologi Penelitian Agama,
sebuah Pengantar
BAHASA INDONESIA(MPK)
DESKRIPSI
Agar mahasiswa mampu menggunakan Bahasa Indonesia, baik dalam percakapan
maupun tulisan dengan baik dan benar.
TOPIK INTI
1. Bahasa Indonesia sebagai media komunikasia). Pengertian bahasab). Macam-macam bahasac). Bahasa negarad). Tujuan mempelajari bahasa ragam bahasa
2. Pemakaian ejaan Bahasa Indonesia yang disempurbakan (EYD)a). Pengertian ejaan
155
b). Ejaan yang berlaku sekarangc). Penulisan huruf kapitald). Penulisan tanda baca
3. Pemakaian EYD (lanjutan)a). Cara meyerap kata-kata asingb). Pedoman penyerapanc). Latihan mengoreksi kesalahan ejaan
4. Penggunaan Bahasa Indonesia yang bakua). Pengertian Bahasa Indonesia bakub). Pengertian Bahasa Indonesia tidak bakuc). Ciri-ciri Bahasa Indonesia bakud). Contoh-contoh kesalahan berbahasa
5. Masalah kataa). Pengertian tentang kitab). Makna kata (semantik)c). Diksi/pemilihan kata yang tepatd). Macam dan penggunaan kamuse). Bentuk-bentuk kata
6. Seluk beluk kalimata). Pengertian kalimatb). Pola-pola dan bagian-bagian kalimatc). Kalimat sederhana dan kalimat luasd). Prinsip-prinsip mencari gatra kalimat dan macam keterangan kalimate). Kalimat analitis dan sintetis serta variasi susunannya
7. Menyusun alineaa). Pengertian alineab). Macam-macam alineac). Koreksi kesalahan kalimatd). Membuat ringkasan teks
8. Analisis teksa). Koreksi kesalahan ejaanb). Koreksi kesalahan alineac). Koreksi kesalahan kalimatd). Membuat ringkasan teks
9. Mengenal cara menyusun karangana). Bentuk-bentuk karanganb). Proses penulisanc). Hubungan antara membaca dan mengarang
10. Tahap awal penyusunan karangana). Penentuan topik karanganb). Pengertian tentang judul yang baik
156
c). Penyusunan kerangka karangan11. Penyusunan karya ilmiah
a). Penggunaan ragam ilmiahb). Asas-asas penyusunan gagasan di dalam karya ilmiahc). Teknik pengatur perwajahan karangan
12. Penyusunan karya ilmiah (lanjutan)a). Aspek penalaran dalam karangan ilmiahb). Penalaran induktif dan deduktif
13. Penusunan skripsi/bukua). Bagian-bagian pokok sebuah bukub). Kandungan masing-masing bagian bukuc). Fungsi dan teknik penulisan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka
14. Penyusunan teks pidatoa). Retorika dan komposisib). Penyusunan gagasan dalam menyusun teks
REFERENSI1. Depdikbud, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan,
Jakarta, Pusat Penelitian dan Pengembangan Bahasa, 19752. Depdikbud, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta, Perum Balai
Pustaka, 19893. Gorys Keraf, Komposisi, Flores, Nusa Indah, 19714. Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern: Pendekatan, Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya, 19925. Panuti Sudjiman dan Dendy Sugono, Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah,
Jakarta, Kelompok 24 Pengajar Bahasa Indonesia, 19896. Purwadarminta, W. J. S. Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang7. Sabanti Achadiah Cs, Buku Materi Pokok Bahasa Indonesia, Jakarta,
Universitas Terbuka, 1984/19858. Yus Badudu, Indonesia dalam Pembinaan di TV, Bandung, CV Pustaka
Prima, 1978
PENGEMBANGAN SISTEM EVALUASI(MPB)
DESKRIPSI
Mahasiswa memperoleh wawasan tentang kegiatan evaluasi dan pengukuran
pendidikan sebagai suatu kegiatan integral dalam KBM, memiliki pengetahuan
dan keterampilan dasar dalam merencanakan dan melakukan kegiatan evaluasi
157
pendidikan serta menafsirkan dan memanfaatkan hasilnya dalam konteks KBM
dan mampu mengembangkan alat evaluasi terutama tes prestasi belajar.
TOPIK INTI
1. Pengertian evaluasi manajemen kedudukan evaluasi dalam sistem pendidikan
Islam dan sistem evaluasi.
2. Fungsi, tujuan, dan kegunaan evaluasi pendidikan Islam.
3. Jenis, syarat-syarat evaluasi pendidikan Islam.
4. Teknik evaluasi Pendidikan Islam I (non tes).
5. Teknik evaluasi Pendidikan Islam II (tes essay).
6. Teknik evaluasi Pendidikan Islam III (tes obyektif).
7. Teknik evaluasi Pendidikan Islam IV (tes lisan, tes perbuatan, dan sikap
keagamaan).
8. Langkah-langkah penyusunan dan pelaksanaan evaluasi pendidikan Islam.
9. Pembuatan kisi-kisi (tabel spesifikasi).
10. Pemberian skor, verifikasi, dan standar penilaian (PAP dan PAN).
11. Konversi nilai I (norma relatif dan absolut dan kombinasi).
12. Konversi nilai II (skala 5, skala 9, skala 11, skala 100, dan Z-Skor).
13. Validitas tes, reabilitas tes, tes buatan guru dan tes standar.
14. Taraf kesukaran tes dan daya pembeda sebuah tes.
15. Mencari mean kelompok, mean mata pelajaran, standar dedikasi dan
penetapan ranking siswa di kelas.
16. Analisis hasil evaluasi dan pengembangannya.
REFERENSI
1. Hasan Mustofa, Ijtihad fi al-Idarah al-Madaniyah2. M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran3. Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, Remaja
Rosda Karya
158
4. Norman E. Grondlund, Constructing Achievment Test, NY, McMillaw5. Norman E. Grondlund, Measurement and Evaluation in Teaching, McMillaw,
19766. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Bagian Teknik Evaluasi7. Suharsim Arikunto, Perkembangan Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,
Jakarta, Bina Aksara, 19898. Suke Silverius, Evaluasi dan Umpan Balik, Jakarta, Rasindo, 19909. Wayan Sujana, dkk. Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasinal, 198610. Yulian C. Stanley, Kenneth D. Hophin, Educational and Psychological
Measurement & Evaluation
PRAKTEK MENGAJAR(MKB)
DESKRIPSI
Agar mahasiswa memahami berbagai teori mengajar dan terampil dalam kegiatan
pembelajaran.
TOPIK INTI
1. Keterampilan mengelola kelas.
2. Keterampilan membuat persiapan observasi lapangan.
3. Keterampilan menyusun SAP.
4. Keterampilan membuka pelajaran.
5. Keterampilan melaksanakan pre tes.
6. Keterampilan memotivasi murid.
7. Keterampilan menyajikan pelajaran.
8. Keterampilan mengaktifkan murid.
9. Keterampilan menjawab pertanyaan murid.
10. Keterampilan menumbuhkan minat dan perhatian.
11. Keterampilan mempergunakan alat peraga/media.
12. Keterampilan mempergunakan metode mengajar/teknik mengajar.
13. Keterampilan mengumpulkan pelajaran.
14. Keterampilan menganalisa hasil post tes.
15. Keterampilan menutup.
159
16. Keterampilan membuat laporan pelaksanan PPL.
REFERENSI
1. Belajar yang berhasil2. Methodik Pengajaran Agama Islam3. Teknik dan Evaluasi Belajar4. Buku Pedoman PPL
PERENCANAAN SISTEM PAI(MPB)
DESKRIPSI
Agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang perencanaan pendidikan agama
Islam serta mampu membuat rencana pengembangan program pendidikan agama
Islam di suatu Madrasah/sekolah berdasarkan pendekatan sistem.
TOPIK INTI
1. Pengertian, fungsi, dan tujuan perencanaan pengajaran.
2. Pendekatan sisrtem dalam pendidikan.
3. Ruang lingkup pendidikan agama Islam.
4. Pendidikan agama sebagai suatu sistem.
5. Menilai kebutuhan peserta didik.
6. Merumuskan tujuan intruksional.
7. Mengembangkan tes kriteria.
8. Menganalisis tugas.
9. Membuat desain pembelajaran pendidikan.
10. Merancang evaluasi program pendidikan agama Islam.
11. Merancang pengolahan hasil evaluasi pendidikan agama Islam.
REFERENSI
1. Abdul Ghafur, Desain Instruksional: Suatu Langkah Penyusunan Dasar Kegiatan Belajar Mengajar
160
2. A. Tresna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pengajaran.3. Banathy Bella H. 1968. Instructional System, Belmont: Feoron Publishers4. Buku Tentang PPSI, Keterampilan Proses, CSBA5. Leslie J. Brigg, Instructional Desaign: Principles and Application6. S. Nasution, Berbagai Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar7. Udin Sarifuddin W, Materi Pokok Perencanaan Pengajaran, 19918. Umar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem
Perencanaan9. Walter Dick & Lou Carey, The Systematic Design of Instruction10. Wicho & Carly, 1989, Systematic Design of Instruction
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI(MPB)
DESKRIPSI
Agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang hakekat kurikulum pendidikan
agama Islam dan proses pengembangannya serta keterampilan menelaah
kurikulum pendidikan agama Islam di suatu Madrasah/Sekolah berdasarkan
pendekatan sistem.
TOPIK INTI
1. Kedudukan kurikulum dalam proses pendidikan.
2. Komponen-komponen kurikulum.
3. Jenis-jenis kurikulum.
4. Analisis sistem dalam pengembangan kurikulum.
5. Langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum.
6. Model-model dalam pengembangan kurikulum.
7. Kriteria untuk mengevaluasi kurikulum.
8. Telaah kritis pengembangan kurikulum sekolah umum dan madrasah di
Indonesia (1954-1994).
9. Perbandingan isi dan tujuan pendidikan agama Islam dalam kurikulum
sekolah umum dan madrasah mulai 1945-1994.
161
REFERENSI
1. Conny Setiawan, Pengembangan kurikulum 1984, Latar Belakang dan Implikasinya, 1985
2. Depdikbud, Pembaruan Pendidikan Indonesia, 19713. Departemen Agama, Kurikulum Pendidikan Agama, 19944. Depatemen agama RI, Kurikulum Madrasah Aliyah, 19945. Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama,
Kurikulum MTsN, 19946. Hilda Taba, Curriculum Development Theoryand Practice, Harcout Brace &
World, Inc N.Y., 19627. Iskandar Wirjokusumo, Dasar-dasar Kurikulum, 19888. Robert S. Zein, Curriculum: Principles and Foundation, Harper and Publisher
N.Y., 19769. S. Nasution, Azas-azas Kurikulum, 197810. ______, Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaruan Sistem Pendidikan Tenaga
Kependidikan, 198411. ______, Kurikulum 1975 dan 1976, Jakarta, 197912. ______, The Frame Work in Designing a Curriculum: Context Design and
Development, Harcourt Brace & World, Inc N.Y., 1962
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(MKK)
DESKRIPSI
1. Agar mahasiswa memahami tentang hak-hak yang berkaitan dengan ibadah,
masalah muamalah, perkawinan, dan kewarisan dalam Islam untuk dapat
diamalkan dan dapat dikembangkan dalam masyarakat.
2. Agar mahasiswa memahami permasalahan pokok disekitar nilai baik buruknya
tingkah laku manusia dan memahami esensi, upaya, dan ide serta praktek yang
berkembang dalam tasawuf.
3. Agar mahasiswa memahami dan melakukan analisis serta evaluatif terhadap
antar berbagai aliran teologis dalam Islam.
4. Agar mahasiswa memahami dengan baik tentang penetapan hukum Islam dan
perkembangannya semenjak masa Nabi sampai sekarang ini untuk
meningkatkan rasa keterkaitannya kepada hukum Islam.
162
TOPIK INTI
1. Thaharah, wudhu, dan tayamum.
2. Shalat, macam dan hikmahnya.
3. Jenazah dan rukunnya.
4. Zakat, harta yang wajib dizakati, macam zakat dan mustahiq zakat.
5. Puasa, macam dan cara melakukannya.
6. Haji dan umroh, cara pelaksanaan dan macam haji.
7. Jual-beli dan riba.
8. Nikah, hak dan kewajiban suami-istri.
9. Mawaris dalam Islam.
10. Akhlak, macam dan hubungan dengan ilmu-ilmu dan manfaat
mempelajarinya.
11. Perpaduan ilmu pengetahuan dengan agama dan akhlak.
12. Pengertian baik dan buruk, ukurannya dan berbagai aliran tentang baik dan
buruk.
13. Aspek-aspek yang mempengaruhi pembentukan akhlak mulia.
14. Kebebasan, tanggung jawab, hati, dan lidah.
15. Akhlakul karimah dengan kaitannya dengan fungsi hidup.
16. Tasauf.
17. Akal dan wahyu dan fungsi wahyu.
18. Free will dan predestination.
19. Kekuasan dan Tuhan.
20. Keadilan Tuhan.
21. Perbuatan-perbuatan Tuhan.
22. Sifat-sifat Tuhan.
23. Konsep iman, takdir, dan hari kiamat.
24. Sunnatullah, mu’jizat, karmah, dan sihir.
163
25. Konsep surga dan neraka.
26. Pengertian dan ruang lingkup kajian Tarikh tasyri’ Islami.
27. Penetapan hukum pada Nabi, atas Tasyri dakam Al-Qur’an, penetapan hukum
dan sumber hukum masa sahabat generasi pertama.
28. Tasyri dan sumber hukum dan fuqaha pada masa sahabat generasi ke dua dan
pengaruhnya pada perkembangannya tasyri masa berikutnya.
29. Tasyri pada masa awal abad ke dua sampai pertengahan abad ke empat, faktor
yang mendorong perkembangan tasyri waktu itu.
30. Penyusunan sunnah dan pengaruhnya atas perkembangan tasyri.
31. Munazarah Ulama tentang sunnah, Ijma, qiyas, dan ijtihad dan pengaruhnya
terhadap perkembangan tasyri.
32. Munculnya istilah-istilah fiqiyah danh tokoh-tokoh mujtahid serta
pengaruhnya dalam tasyri.
33. Timbulnya jiwa taqlid: timbulnya mazhab dan kegiatan Fuqaha dalam periode
taqlid tersebut.
34. Pembaruan pemikiran hukum pada masa pasca kejumudan dan reaktualisasi
hukum Islam di dunia Islam.
REFERENSI
1. Abdurahman al-Jaziry, Al-Fiqh, ‘Ala al-Mazahib al-Arba’ah2. Abu Zarah, Tarikh al-Mazahib al-Islammiyah I dan II3. Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak)4. Al-Maturidi, Kitab al-Tahwid5. Al-Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah6. Ditbinperta, Ilmu Mewaris al-Islamiyah 7. H. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia8. Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam9. Hasanin Muhammad Makluf, Al-Mawaris fi al-Syari’ah al-Islamiyah
BAHASA INGGRIS(MPK)
DESKRIPSI
164
Memberikan bekal pengetahuan bahasa Inggris kepada para mahasiswa, terutama
dalam membangun dan mengembangkan kemampuan komunikasi lisan dan
tulisan baik dalam dunua akademik maupun pergaulan sehari-hari.
TOPIK INTI
1. Nounsa). Singular and plural nounsb). Countable and uncountable nounsc). Abstract and concrete nouns
2. Articlesa). Definite and indefinite articlesb). Quantitiesc). Reading
3. The use of lingking bea). Singular and pluralb). Present, past, and past participle tensesc). Reading
4. Lingking verbsa). Appear, look, seem, feel, smell, sound, tasteb). Become, get,go, turnc). Keep, remain, stayd). Reading
5. Types of verbsa). Transitive and intransitive verbsb). Regular and irregular verbsc). Infinitive, preterite, past participle verbsd). Reading
6. Pronounsa). Personal pronounsb). Possessive pronounsc). Reflexive pronounsd). Reading
7. Five basic tenses a). Simple present tenseb). Present future tensec). Simple past tensed). Reading
8. Five basic tenses (continued)a). Present continuous tenseb). Present perfect tense
165
c). Reading9. Adverbs and their formations
a). Adverb of mannerb). Adverb of placec). Adverb of timed). Reading
10. Adverba). Adverb of frequencyb). Adverb of degreec). Adverb of modalityd). Reading
11. Auxiliary verbsa). Formal auxiliary verbsb). National auxiliary verbsc). Reading
12. Conjunctiona). And…toob). And…eitherc). Reading
13. Conjunction (continued)a). And so…, and neitherb). Both…and, either…or, neither…norc). Reading
14. Passive Voicesa). Simple present tenseb). Simple past tensec). Present continuous tensed). Reading
15. Passive Voices (continued)a). Present future tenseb). Present perfect tensec). Reading
16. Degrees of comparisonsa). Positive degreeb). Comparative degreec). Superlative degreed). Reading
17. Degrees of comparisons (continued)a). Like, the same as, different fromb). The same…as, as…asc). Reading
166
18. Derivative wordsa). Noun suffexis: ness, ity, ment, ion, etcb). Adjective suffexis: full, ish, y, ly, etcc). Verb suffexis: miss, dis, etcd). Reading
19. Question tagsa). Negative sentencesb). Positive sentencesc). Reading
20. Question tags (continued)a). Sentences with proper verbb). Sentences with auxiliary verbc). Reading
21. Sentencesa). Independent and dependent clauseb). Simple, compound, complex, and compound-complex sentencesc). Reading
22. Sentencea). Positive, negative, and interrogative sentencesb). Reading
23. Adverbial Clauses a). Types of adverbial clausesb). Verbs in time clauses: future and past timec). Conditional clauses with unlessd). Reading
24. Adverbial Clauses (continued)a). Conditional clauses beginning with were, had, shouldb). Real condition: future and general timec). Ubreal conditiond). Reading
25. Adverbial Clauses (continued)a). Mixed time unreal conditionb). Unreal condition in sentences with but, or, otherwisec). Adverbial clauses of result with so, such, such asd). Reading
26. Adverbial Clauses (continued)a). Adverbial clauses of mannerb). Phrasal conjunction in adverbial clausesc). Using adverbial clauses for summarizing d). Reading
27. Adjective Clauses
167
a). Recognotion and function of adjective clausesb). Case of relative pronouns, introducing adjective clausesc). Reading
28. Adjective Clauses (continued)a). Relative pronouns as objects of prepositionsb). Relative pronouns patterning like some of whichc). Reading
29. Adjective Clauses (continued)a). Number of the verb after phrase beginning with one of theb). Adjective clause used in definitionc). Using adjective clauses for summarizing
30. Noun clauses a). Sequence of tense in noun clauseb). Noun clause objects from statements, questions, exclamationsc). Noun clauses with infinitive abridgmentd). Reading
31. Noun clauses (continued)a). Noun clause after wish: referring to present and past timeb). That clause after verbs of urgencyc). Changing famous statements to indirect speechd). Reading
32. Participial phrase a). Forms of participlesb). Punctuation and position of participial phrases c). Participial phrases in two-part object of verbsd). Reading
33. Participial phrase (continued)a). Participial phrases to express means of mannerb). Participial phrases as alternatives for adverbial phrasesc). Reading
34. Participial phrase (continued)a). Instructions with Have + Past Participleb). Using participial phrases for summarizingc). Reading
35. Gerund phrasea). Forms of gerundsb). Gerund phrase as a subjectc). Reading
36. Gerund phrase (continued)a). Gerund phrase objects of verbs and prepositionsb). Gerund phrases as compliment
168
c). Reading37. Gerund phrase (continued)
a). The + gerund + of phraseb). Adjectives – form – adverbs in gerund phrasesc). Using gerund phrases for summarizing
38. Infinitive phrases a). Forms of infinitiveb). For, of, to subjects of infinitive phrasesc). Reading
39. Infinitive phrases (continued) a). Anticipatory it with infinitive phrase subjectsb). Infinitive phrases as subjects and objectsc). Infinitive versus gerund subjects and objectsd). Reading
40. Infinitive phrases (continued)a). To-less infinitives or Ing participles in two-part objectsb). To substitutionc). Infinitive phrases as alternatives for adjective and adverbial clausesd). Infinitive phrases after too, enoughe). Using infinitive phrases for summarizing
41. Absolute constructionsa). Absolute constructions with and without participlesb). Positions of Absolute constructionsc). With Absolute constructionsd). Absolute constructions used in professional writing
42. Abstract noun phrasesa). Forms of abstract nounsb). Subject and object in abstract noun phrasesc). Special “complement” of noun in abstract noun phrasesd). Reading
43. Abstract noun phrases (continued)a). Adjectives – form – adverbs in abstract noun phrasesb). Abstract noun phrases as alternatives for dependent clausesc). Using abstract noun phrases for summarizing
44. Appositive phrasesa). Position of appositive phrasesb). Changing adjective clauses to Appositive phrasesc). “Complements” of Appositive nouns and adjectivesd). Using Appositive phrases for summarizing
REFERENSI
169
1. Alexander. L.G., First Thing First: An Integrated Course for Beginners2. Bates, Jefferson, Writing with Precision3. Krohn, Robert, English Sentences Structure4. Marcella, Frank, Modern English: A Pratical Reference Guide5. Shertzer, Margaret, The Elements of Grammar6. Swan, Michael, Basic English Usage7. Zandvoort, RW, A Handbook of English Grammar8. ____, Developing Skills: An Integrated Course for Intermediate Students9. ____, Fluency in English: An Integrated Course for Advance10. ____, Practice and Progress: An Integrated Course for Pre-Intermediate
Students
BAB XIVKURIKULUM PROGRAM SARJANA S-1
JURUSAN KOMUNIKASI & PENYIARAN ISLAM/DAKWAH
S E M E S T E R INO. KODE MATAKULIAH SKS KET.1. KPI 1201 Pancasila 2 MPK2. KPI 1202 Bahasa Inggris. I 2 MPK3. KPI 1203 Bahasa Arab. I 2 MPK4. KPI 1204 Ilmu Alamiah Dasar 2 MPK5. KPI 1305 Metodologi Studi Islam 3 MPK
170
6. KPI 1306 Ushul al-Fiqh 3 MPK7. KPI 1207 Komputer 2 MKB8. KPI 1208 Sejarah Peradaban Islam 2 MKK
J U M L A H 18
S E M E S T E R II1. KPI 2201 Bahasa Inggris . II 2 MPK2. KPI 2202 Bahasa Arab. II 2 MPK3. KPI 2203 Bahasa Indonesia 2 MPK4. KPI 2304 Ulum al-Qur’an 3 MPK5. KPI 2305 Ulum al-Hadits 3 MPK6. KPI 2206 Al-Fiqh. I 2 MKK7. KPI 2207 Kewarganegaraan 2 MPK8. KPI 2208 Ilmu Dakwah. I 2 MKK
J U M L A H 18
S E M E S TE R III1. KPI 3201 Bahasa Inggris. III 2 MPK2. KPI 3202 Bahasa Arab. III 2 MPK3. KPI 3203 Al-Fiqh. II 2 MKK4. KPI 3204 Ilmu Dakwah. II 2 MBB5. KPI 3205 Aliran Kepercayaan 2 MKK6. KPI3206 Filsafat Umum 2 MKK7. KPI 3207 Al-Tafsir. I 2 MKK8. KPI 3208 Al- Hadits. I 2 MKK9. KPI 3209 Metodologi Dakwah 2 MKB
J U M L AH 18
S E M E S T E R IV1. KPI 4201 Al-Fiqh. III 2 MKK2. KPI 4202 Al-Tafsir. II 2 MKK3. KPI 4203 Al-Hadits. II 2 MKK4. KPI 4204 Metode Penelitian. I 2 MKB5. KPI 4205 Ilmu Tasauf 2 MKK6. KPI 4206 Ilmu Kalam 2 MKK7. KPI 4207 Psikologi Dakwah. I 2 MBB8. KPI 4208 Dasar-dasar Ilmu Tabligh. I 2 MPB9. KPI 4209 Dakwah Antar Budaya 2 MBB
10. KPI 4210 Perbandigan Agama 2 MBBJ U M LA H 20
171
S E M E S T E R V1. KPI 5201 Metode Penelitia. II 2 MKB2. KPI 5202 Psikologi Dakwah. II 2 MBB3. KPI 5203 Dasar-dasarIlmu Tabligh. II 2 MPB4. KPI 5204 Pemikiran Modern Dalam Islam 2 MKK5. KPI 5205 Sejarah Dakwah. I 2 MKK6. KPI 5206 Ilmu Komunikasi 2 MBB7. KPI 5207 Jurnalistik. I 2 MKB8. KPI 5208 Teknik Khitobah 2 MKB9. KPI 5209 Pendalaman Pengamalan Ibadah 2 MBB
10. KPI 5210 Anthopologi Budaya 2 MBBJ U M L A H 20
S E M E S T E R VI1. KPI 6201 Sejarah Dakwah. II 2 MKK2. KPI 6202 Jurnalistik. II 2 MKB3. KPI 6203 Perbandingan mazhab 2 MBB4. KPI 6204 Statistik. I 2 MKB5. KPI 6205 Manajemen Dakwah 2 MBB6. KPI 6296 Teknik Produksi & Film Dakwah 2 MPB7. KPI 6207 Kewirausahaan. I 2 MBB8. KPI 6208 Teknik Produksi & TV Dakwah 2 MPB9. KPI 6209 Filsafat Ilmu 2 MKK
10. KPI 6210 Sosiologi Pembangunan 2 MBB20
S E M E S T E R VII1. KPI 7201 Statistik. II 2 MKB2. KPI 7202 Kewirausahaan. II 2 MBB3. KPI 7403 Praktik Profesi 4 MKB4. KPI 7204 Filsafat Dakwah 2 MKK5. KPI 7405 Produksi Siaran RTF 4 MPB6. KPI 7206 Komunikasi Antar Budaya 2 MBB
J U M L A H 16S E M E S T E R VIII
1. KPI 8401 Kuliah Kerja Nyata 4 MKB2. KPI 8402 Komprehensif 4 MPB3. KPI 8603 Skripsi 6 MKB
J U M L A H 14
172
A. DESKRIPSI MATAKULIAH
ULUMUL QUR’AN
Mempelajari ulumul Qur’an sebagai alat untuk memahami kandungan Al-
Qur’an. Tujuan utamanya agar mahasiswa memahami ulumul Qur’an dengan
berbagai pokok pembahasan yang diperlukannya untuk memahami kandungan Al-
Qur’an. Oleh karena itu, mata kuliah ini diarahkan pada upaya agar mahasiswa
memahami ulumul Qur’an dan menerapkan kaidah-kaidahnya dalam memahami
kandungan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Untuk sampai pada sasaran itu, mata kuliah ini mengembangkan topik inti
pembahasannya meliputi pengertian, ruang lingkup, cabang-cabang, dan
perkembangan ulumul Qur’an, sejarah turun dan penulisan Al-Qur’an,
pembahasan tentang asbab al-nuzul, minasabah Al-Qur’an, al-Makkiy dan al-
Madaniy, al-Muhkam wa al-mutasyabih, qira’at Al-Qur’an, I’jaz Al-Qur’an, dan
pembahasan tentang tafsir, ta’wil dan tarjamah.
Referensi:
1. Ahmad von Denffer, Ulum Al-Qur’an2. Al-Suyuti, Al-Itqan fi ulum Al-Qur’an3. Al-Zahabi, Al-Tafsir wa al-Mufassirun4. Al-Zarkasyi, Al-Burhan fi ulum Al-Qur’an5. Al-Zarqani, Manahil al-Irfan fi ulum Al-Qur’an6. Manna’Khalil Qaththan, Mabahits fi ulum Al-Qur’an7. Subhiy al-Shahi, Mabahits fi ulum Al-Qur’an8. T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Ilmu-ilmu Al-Qur’an
ULUMUL HADITS
Mata kuliah ini mengetengahkan pembahasan mengenai hal ikhwal yang
berkenaan dengan Nabi SAW, khususnya yang berkaitan dengan term-term
penting, sejarah perkembangan hadits, pembagian hadits, takhrij hadits, kitab-
kitab hadits yang terkenal, dan pembahasan tentang inkarussunah. Tujuan
utamanya agar mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik akan arti
173
penting ilmu hadits sebagai suatu pengetahuan yang berkaitan dengan hadits-
hadits Nabi SAW.
Untuk sampai pada tujuan tersebut, topik inti yang dikembangkan maliputi
terminologi yang berkaitan dengan hadits, hadits sebagai sumber ajaran agama,
sejarah hadits sebelum kodifikasi, kodifikasi hadits (sejarah dan
perkembangannya), pembahasan ulumul hadits (pengertian, sejarah
perkembangan, dan cabang-cabangnya), pembagian hadits, syarat-syarat hadits
shahih, hadits dhaif, dan macam-macamnya, syarat-syarat seorang perawi dan
proses transformasi hadits, hadits maudhu, pengenalan takhrij secara teoritik,
pengenalan praktik takhrij hadits, pengenalan terhadap mukharij, ikhtisar sanad
dan matan, dan pembahasan tentang inkarussunnah.
Referensi:
1. Muhammad Aja al-Khatib, Al-Sunnah Qobla a Tadwin2. Muhammad Aja al-Khatib, Ushul a Hadits, Ulumu wa Mushthalahuh3. Mahmud Thahan, Taisir Mushthalah al-Hadits4. Mustofa al-Siba’iy, Al-Sunnah wa Makanatuha fi al-Tasyri al-Islami5. Shubhi al-Salih, Ulum al-Hadits wa Mushthalah6. T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits
USHUL FIQH
Mata kuliah ini mempelajari ushul fiqh sebagai alat untuk mengistinbath
hukum dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Tujuannya adalah agar mahasiswa
memahami cara-cara pengambilan hukum dari Al-Qur’an dan al-Sunnah dengan
menggunakan kaidah-kaidah ushul fiqh.
Untuk sampai pada tujuan tersebut, topik inti yang dikembangkan dalam
pembahasannya meliputi: pembahasan mengenai pengertian, objek, tujuan, ruang
lingkup dan sejarah perkembangan ushul fiqh, pembahasan mengenai sumber
hukum Islam, pengertian, macam, kedudukan dan permasalahan ijma dan qiyas,
metode ijtihad, kaidah-kaidah ushuliyah, ta’arudl al-adillah dan cara
174
penyelesaiannya, kaidah-kaidah fiqh, dan pembahasan tentang al-Ahkam
(pengertian dan penjelasannya).
Referensi:
1. Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh2. Asymuni A. Rahman, Qawa’ud Fiqhiyah3. Zainal Abidin Ahmad, Ushul Fiqh4. Wahbah al-Zuhayli, Ushul Fiqh
ILMU KALAM
Mata kuliah ini mempelajari ilmu kalam sebagai salah satu metodologi
pemikiran yang berkembang di kalangan kaum muslimin. Tujuan utamanya
adalah untuk membekali para mahasiswa agar menjadi sarjana yang mengenali
dan memahami ilmu kalam sebagai salah satu metodologi pemikiran Islam dan
mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari didalam meresponi berbagai
khazanah intelektual Islam.
Untuk tujuan tersebut, mata kuliah ini mengembangkan topik-topik
pembahasan yang meliputi landasan-landasan normatif dan sejarah timbulnya
ilmu kalam, kerangka berpikir aliran-aliran kalam, pemikiran aliran-aliran kalam,
dan perbandingan antar aliran dalam kalam.
Referensi:
1. Abu Hasan Al-Asy’ari, Maqalat al-Islamiyyin2. Abdurrahman Badawi, Maqalat al-Islamiyah3. Abdul Qahir Al-Bagdadi, Al-Farq baina al-Firaq4. Ali Mushthafa al-Gurabi, Tarikh al-Firaq al-Islamiyah wa Nasy’at Ilm al-
Kalam’ind al-Muslimin5. Abu Bakar Ahmad al-Syahrastani, Al-Milal wa al-Nihal6. Harun Nasution, Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah Analisis
Perbandingan
ILMU TASAWUF
Mata kuliah ini mempelajari ilum tasawuf sebagai salah satu cabang
pemikiran Islam. Tujuan utamanya agar mahasiswa mengenal dan memahami
175
metodologi berpikir irfani dalam Islam serta mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari dalam merespon beragam khazanah intelektual Islam.
Untuk maksud tersebut, topik inti yang dikembangkan dalam mata kuliah
ini adalah: landasan-landasan normatif dan sejarah timbulnya tasawuf, sejarah
perkembangan tasawuf, kerangka berpikir irfani, hubungan tasawuf dengan ilmu
kalam dan filsafat, hubungan tasawuf dengan ilmu jiwa agama, pembahasan
aliran-aliran tasawuf, sejarah dan perkembangan tarekat, studi kritis terhadap
aliran-aliran tasawuf, dan pembahasan tentang tasawuf di Indonesia.
Referensi:
1. Abu ‘Ala Afifi, Fi al-Tasawwuf al-Islami wa Tarikhih2. Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat3. HAMKA, Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya4. HAMKA, Tasawuf: Modern5. Harun Nasution, Filsafat dan Mitisisme dalam Islam6. Hawash Abdullah, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di
Nusantara7. Muhammad Naquib al-Atas, The Misticism of Hamzah Fansuri
FILSAFAT ISLAM
Mata kuliah ini mempelajari sejarah timbul dan perkembangan pemikiran
filsafat di dunia Islam (dari klasik hingga modern) serta melakukan pembahasan
mengenai keterkaitannya dengan ilmu pengetahuan. Tujuannya agar mahasiswa
mengenal dan memahami sejarah timbul dan perkembangan filsafat di dunia
Islam, serta memahami metodologi berpikir filsafat Islam.
Untuk mencapai tujuan dimaksud, mata kuliah ini mengembangkan topik-
topik pembahasan yang meliputi: pengertian filsafat Islam, hubungan filsafat
Islam dengan filsafat Yunani, filsafat Islam di dunia Islam bagian Timur (al-
Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina, al-Razi, Ibnu Maskawih, Al-Ghazali, Ikhwan al-
Shafa’, Suhrawardi al-Maktul). Filsafat Islam di dunia Islam bagian Barat (Ibnu
176
Bajjah, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd), dan filsafat Islam pasca Ibnu Rusyd
(Nashiruddin Thusi, Mulla Sadra, Mulla Hadi Sabziwari, Muhammad Iqbal).
Referensi:
1. A. Hanafi, Pengantar Filsafat Islam2. Harun Nasution, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam3. Majid Fakhri, Sejarah Filsafat Islam4. MM. Syarif, Para Filosof Muslim
SEJARAH PERADABAN ISLAM
Mata kuliah ini mengkaji tentang sejarah perkembangan peradaban di
kalangan masyarakat Islam. Ia akan memaparkan sifat, watak, asal usul, dan
tahapan-tahapan perkembangan peradaban yang terjadi di dunia Islam secara
global. Oleh karena itu, perkuliahan ini bertujuan memberikan pengetahuan pada
mahasiswa tentang sejarah perjalanan peradaban Islam sejak periode awal sampai
era kontemporer.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik
inti sebagai berikut: pengertian dan ruang lingkup sejarah peradaban Islam,
munculnya zona-zona budaya dalam sejarah Islam, perkembangan peradaban
Islam di kawasan kultur Arab: a). Masa kemajuan, b). Masa integrasi, c). Islam di
Eropa, pengaruh peradaban Islam terhadap renaissance, perkembangan peradaban
Islam di wilayah kultur Persia, perkembangan peradaban di wilayah kultur Afrika,
perkembangan peradaban Islam di wilayah kultur India, perkembangan peradaban
Islam di wilayah kultur Melayu/Indonesia, pusat-pusat peradaban Islam, dan
sumbangan Islam terhadap peradaban modern.
Referensi:
1. Abdul Haq, Gerakan Islam di Korea dan Indonesia awal abad 202. A. Mansyur Suryanegara, Menemukan Sejarah3. Amir Hasan Siddiqi, Studies in Islamic History4. Badriyatim, Sejarah Peradaban Islam
177
5. C.E. Bosworth, Dinasti-dinasti Islam6. Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah Peradaban Islam7. J. Pedersen, Fajar Intelektual Islam8. K. Ali, MA dan Adang Affandi, Studi Sejarah Islam9. Muhammad Tohir, Sejarah Islam dari Andalus sampai Indus10. Philip K. Hitti, The Arab11. Syed Hosen Nasr, Science and Civilization in Islam12. W. Montgomery Watt, Islam dan Peradaban Dunia
ILMU ALAMIYAH DASAR
Mempelajari dasar-dasar ilmu alam sebagai salah satu komponen penting
dalam pengembangan wawasan ilmu. Pembahasan dipusatkan pada pengertian,
ruang lingkup, perkembangan, dan konsep-konsep dasar ilmu alam. Sebagai
bagian yang juga penting pada mata kuliah ini adalah pembahasan sekitar
pengaruh teknologi terhadap kehidupan manusia secara umum. Dengan demikian
tujuan mata kuliah ini agar mahasiswa mengetahui konsep-konsep mendasar
tentang ilmu pengetahuan alam.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik
inti tentang Ilmu Pengetahuan Alam, ruang lingkupnya, perkembangannya,
pengaruh teknologi terhadap kehidupan manusia.
Referensi:
1. David Bergamini dkk. 1983. Alam Semesta, Jakarta: Pustaka Alami Tira Pustaka
2. Maurice Bucaile. 1978. Bibel, Qur’an, dan Sains Modern, Jakarta, Bulan Bintang
3. M. Mursid. 1995. Ilmu Alamiah Dasar, Bandung, IAIN SGD4. Tim Dosen IAD IKIP Jakarta. 1996. Ilmu Alamiah Dasar5. Universitas Terbuka. 1996. Ilmu Alamiah Dasar
KEWARGANEGARAAN
178
Secara khusus mempelajari tentang prinsip-prinsip kewarganegaraan.
Dalam kajiannya menekankan pada pembahasan tentang hak dan kewajiban
warganegara. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pembekalan kepada
mahasiswa agar ia dapat mengembangkan dirinya menjadi warganegara Indonesia
yang cerdas, bertanggung jawab, dan berkeadaban (smart and good citizen). Oleh
karena itu dalam perkuliahannya secara programatik dikembangkan Kecerdasan
Warganegara yang meliputi tiga hal: Pengetahuan Kewargaan, Keterampilan
Kewargaan, dan Sikap Kewargaan, serta difasilitasi terjadinya Partisipasi
Kewargaan melalui berbagai interaksi pembelajaran yang bersifat partisipatif,
kajian individual, dan kelompok, diakhiri evaluasi yang berlandaskan pada
penguasaan seluruh kompetensi kewargaan secara proporsional.
Untuk mencapai tujuan tersebut topik inti mata kuliah ini meliputi: konsep
identitas nasional, negara dan kewarganegaraan, konstitusi, pemerintahan dan
hubungan sipil-militer, hubungan agama dan negara, civil society, demokrasi, dan
hak asasi manusia. Yang pembahasannya digali dari berbagai sumber kepustakaan
yang relevan, antara lain: Craig Calhoun (Ed), Social Theory and The Politics of
Identity; Khairan, dkk. Pendidikan Politik bagi Warganegara; C.S.T. Kansil,
Sistem Pemerintahan Indonesia; Charle L. Coehran, Civil-Military Relations;
Bachtiar Effendi, Islam dan Negara; Arief Budiman, State and Civil Society; F.
Magnis Suseno, Mencari Sosok Demokrasi; Sebuah Telaah Filosofis; Bahrudin
Lopa, Al-Qur’an dan Hak Asasi Manusia, dan lain-lain.
BAHASA INDONESIA
Mempelajari kaidah-kaidah bahasa dan tata bahasa serta penerapannya
dalam bentuk kalimat, sehingga mahasiswa mampu memilih dan memilah kalimat
yang baik dan benar dengan cara pengungkapan ide dalam pemilihan kalimat
efektif, kesalahan umum dalam kalimat, dan ejaan yang disempurnakan.
179
Pengajaran mata kuliah ini bertujuan supaya mahasiswa mampu menuangkan dan
menyusun gagasan dalam bentuk bahasa tulisan.
Untuk tujuan tersebut maka topik inti mata kuliah Bahasa Indonesia
meliputi: pengetahuan terapan EYD dan tata bahasa, cara-cara pembuatan istilah
dan definisi, pemilihan kata/bentuk kata dalam kalimat, pengungkapan ide kalimat
efektif, dan kesalahan umum dalam kalimat.
Referensi:
1. A. Subantari R dan Amas Suryadi, Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dan Teknik Penyusunan Karangan Ilmiah
2. Djago Tarigan, Membina Keterampilan Menulis Paragraf3. Soedjito, Kalimat Efektif
BAHASA INGGRIS
Mempelajari Bahasa Inggris sebagai alat pengembangan tradisi ilmiah. Ia
memusatkan pembahasannya pada usaha menyegarkan pemikiran mahasiswa atas
struktur bahasa dan penerapannya dalam pemahaman teks ilmiah berbahasa
inggris. Diamping itu mata kuliah ini juga menjadi tempat mengasah kemampuan
percakapan Bahasa Inggris.
Dengan demikian tujuan pokok pengajaran mata kuliah ini adalah untuk
melakukan review tentang struktur dan grammar Bahasa Inggris. Untuk mencapai
tujuan itu mata kuliah ini dikembangkan dengan topik pembahasan yang meliputi:
review tenses, review grammar, direct and indirect speech, nouns, relative and
interrogative pronouns, gerund, articles, conjuction, adverbs, passive voice,
clauses, termasuk pengembangan kosakata.
Referensi:
1. Chaedar A. dan Sachri Ramdhan. Soal Jawab Bahasa Inggris2. Laura Donahue Latulippe. Developing Academic Reading Skill3. Syahri Ramdan. English for Islamic Studies4. Syahri Ramdan. English for Tenses
180
BAHASA ARAB
Merupakan ilmu bantu bagi penelaahan Al-Qur’an dan hadits sebagai
sumber hukum Islam, dengan jalan menguasai dan memahami bahasa yang
dipakai dalam Al-Qur’an dan Hadits tersebut. Kemudian dipelajari dan dicari
hubungannya dengan program-program studi di Fakultas Dakwah dari segi
gramatikanya. Dengan demikian tujuan mata kuliah ini adalah agar mahasiswa
mampu dan terampil membaca huruf-huruf arab sebagai huruf Al-Qur’an dan
Hadits, memahami kosa kata dasar Nahasa Arab yang berkaitan dengan program-
program studi Fakultas Dakwah.
Untuk tujuan tersebut, topik inti mata kuliah Bahasa Arab meliputi:
muqaddimah, al-kalimah wa aqsamuha, al-jumlah wa an-wa’uha, al-I’rab wa al-
bina, al-fi’l wa aqsamuh, al-madhi wa al-mudhari wa al-amr, al-fi’l al-muta’addi,
al-fi’l al-lazim, al-ma’lum wa al-majhul, al-shahih wa al-mu’tal, al fi’l al-jamid,
al-fi’l al-mutasharrif, af’al al-ta’ajjub, af’al al-madh wa al-adzam, nunta al-
taukid ma’a al-fi’l, al-ism wa aqsamuh, al-maushuf wa al-shifah, al-mudzakkar
wa al-mu-annats, al-dhama-ir wa anwa’uha, asma-u al-isyarah, al-asma-u al-
maushulah, asma-u al-istifham, al-ma’rifah wa al –nakirah, al-muqtaran bi al, al-
munada al-maqshud, al-mashdar wa anwa’uh, ism al-fa’ilm ism al-maf’ul, al-
shifah al-musyabbahah, ism al-tafdhil, asma-u al-zaman wa al-makan, ism al-
alah, al-jam’u wa anwa’uh, kana wa akhwatuha, inna wa akhwatuha, al-mashdar
al-sharih wa al-muawwal, al-maful bih, al-maful al-mutlaq, al-maful liajlih, al-
maful fih, al-maful ma’ah, al-idhafah.
Referensi:
1. Abd. Karim Zaidan. 1975/1396. Ushul Al-Dakwah. Dar Umar bin Al-Khatab. Iskandariyah
2. Aminah Shawi. t.t. Nazhriyah al-‘Ilam Fi Al-Dakwah Al-Islamiyah. Maktabah Mesir. Kairo
181
3. Chotibul Umam, dkk. 1976/1396. Pelajaran Bahasa Arab. Depag RI. Jakarta
4. Muhammad Abdul Al-Aziz Al-Khuli. t.t. Al-Adab Al-Nahawi. Syarikah Bangkol Indah, Surabaya
5. Muhammad ‘Imarah. 1991/1411. Mu’alim Al-Manhaj Al-Islami. Dar Al-Syuruq, Kairo
6. Rabithah Al-‘Alam Al-Islami. 1968/1387. Nadwah Al-Muhadlarah. Mekah
7. Sayid Qutb. 1970/1390. Fiqh Al-Dakwah. Dar Al-Fikr, Beirut
METODOLOGI STUDI ISLAM
Mengkaji berbagai pendekatan dalam studi Islam. Ia akan
memperkenalkan beragam model pendekatan dalam mempelajari Islam sebagai
landasan untuk dapat memahami ajaran (doktrin) Islam secara mendalam. Karena
itu, perkuliahan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan pada
mahasiswa untuk dapat mentransformasikan model-model pendekatan dalam
memahami ajaran Islam secara objektif, komprehensif, dan integratif.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik
inti sebagai berikut: kuliah pengantar (Islam dan studi agama, urgensi studi Islam,
asal-usul dan pertumbuhan studi Islam di dunia Islam), pengertian metodologi dan
beberapa pendekatan studi Islam, definisi agama, ruang lingkup dan
pembidangan, konsep Islam (Islam sebagai sumber ajaran, Islam sebagai
pemahaman, Islam sebagai pengamalan), sumber-sumber ajaran Islam (Al-
Qur’an, Al-Sunnah), metode mempelajari sumber-sumber ajaran Islam, metode
mempelajari pemahaman Islam, dan metode pengamalan Islam.
Referensi:
1. H. Abudin Nata, Metodologi Studi Islam2. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya3. Mahmud Syaltut, Islam Aqidah wa Ayariah4. Mukti Ali, Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam5. Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam
182
6. Taufik Abdullah dan Rusli Karim, Metodologi Penelitian Agama
FIQH
Mengetengahkan pembahasan tentang ketentuan-ketentuan pokok dalam
ibadah, mu’amalat, munakahat, mawaris, dan jinayat. Tujuannya agar mahasiswa
memahami ketentuan-ketentuan fiqh yang berkaitan dengan segenap kewajiban
seorang muslim dalam menjalankan ajaran agamanya, baik yang berhubungan
dengan Tuhan, sesama manusia, binatang, atau alam sekitarnya.
Topik inti yang dikembangkan dalam pembahasannya meliputi masalah
ibadat, mu’amalat, munakahat, mawaris, dan jinayat, serta pembahasan tentang
fiqh siyasah.
Referensi:
1. Al-Mawardi, Al-Ahkam al-Sulthaniyah2. Ibn Rusyd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtasid3. Sayid Sabiq, Fiqh al-Sunnah4. Tm.M. Hasbi ash-Shiddiqy, Kuliah Ibadah5. Wahbah al-juhaily, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu
HADITS
Mengetengahkan pembahasan tentang hadits-hadits Rasulullah SAW, baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, kelompok, atau masyarakat. Termasuk
membahas tentang hadits-hadits yang berkaitan dengan masalah keimanan, dosa,
ikhlas, akhlak, etos kerja, dan tanggung jawab, dll. Tujuan utamanya agar
mahasiswa memahami, menghayati, dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-
hari ketentuan-ketentuan yang digariskan Rasulullah SAW dalam hadits-
haditsnya.
183
Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik
inti yang meliputi: hadits-hadits tentang masalah keimanan, masalah realisasi
iman dalam kehidupan sosial, ikhlas dalam beramal, tingkah laku terpuji, dosa-
dosa besar, etos kerja, tanggung jawab, kepemimpinan, larangan korupsi dan
kolusi, larangan menimbun dan memonopoli, tingkah laku tercela, persaudaraan,
tata pergaulan, ajakan kepada kebaikan, kepedulian sosial, peduli lingkungan, dan
pandangan Rasulullah tentang syair.
Referensi:
1. Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulughu al-Maram2. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari3. Muhammad bin Abdul Aziz al-Kulli, Al-Adab al-Nabawi4. Muhammad Fuad Abdul Baqi’, Al-Lu’lu wa al-Marjun
TAFSIR
Mengetengahkan pembahasan tentang sejumlah ayat-ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam. Tujuannya agar mahasiswa
mampu menghafal, memahami, menghayati, dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Untuk tujuan itu, mata kuliah ini mengembangkan topik-topik pembahasan
yang meliputi: tafsir surat al-Fatihah, ayat-ayat tentang Allah, ayat-ayat tentang
manusia, ayat-ayat tentang manusia, ayat-ayat tentang alam, ayat-ayat tentang
risalah, ayat-ayat tentang keadilan, kejujuran dan moral, ayat-ayat tentang akhirat,
ayat-ayat tentang masyarakat dan kepedulian sosial, ayat-ayat tentang hubungan
antar agama, ayat-ayat tentang ibadah, ayat-ayat tentang ilmu pengetahuan, makna
Islam dalam Al-Qur’an, ayat-ayat tentang gender.
Referensi:
1. Abd. Muin Salim, Jalan Lurus, Tafsir al-Fatihah2. Al-Zamakhsyari, Tafsir al-Kasyaf
184
3. Ibn Katsir, Tafsir Ibn Katsir4. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih5. M. Quraisy Shihab, Tafsir al-Fatihah
DASAR-DASAR ILMU DAKWAH
Mata kuliah ini mengkaji disiplin ilmu dakwah. Ia akan mengetengahkan
pembahasan tentang pengertian dan ruang lingkup dakwah dan ilmu dakwah,
perkembangan ilmu dakwah, dan teori-teori dakwah. Karena itu, perkuliahan ini
bertujuan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang dasar-dasar
disiplin ilmu dakwah dan memberikan pemahaman tentang penerapan teori-teori
dakwah dalam berbagai perspektif.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perkuliahan ini menyajikan topik-topik
inti sebagai berikut: hakikat dakwah dan ilmu dakwah, objek materia dan objek
forma ilmu dakwah, analisis objek ilmu dakwah dan ilmu dakwah, analisis
disiplin ilmu dakwah, perkembangan ilmu dakwah, ilmu dakwah terapan, dan
pembahasan tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan dakwah.
Referensi:
1. Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, 19802. Aep Kusnawan Ilmu Dakwah Tinjauan Berbagai Aspek, Pustaka Bani
Quraisy, 20043. Ahmad Faiz, Thariqud Da’wah Dhilalil Qur’an, 19774. Ahmad Kanian, Perlunya Memahami Sunnah Rabbaniyah dalam Dakwah,
19935. Ahmad Subandi, Ilmu Dakwah, 19946. Ali Makhfudh, Hidayatul Mursyidin7. Amin Ahsan Islahi, Metode Dakwah Menuju Jalan Allah, 19858. Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, 19939. M. Natsir, Fiqhud Dakwah, DDII, 197810. Muhammad Abu Zahrah, Al- Dakwah ila al-Islam, 197311. Thomas W. Arnold, The Preaching of Islam
185
12. Toto Asmara, Komunikasi Dakwah, 1996
SEJARAH DAKWAH
Mengkaji dakwah dari aspek historisnya. Tujuannya agar mahasiswa
memahami dan mampu melakukan pengkajian mengenai pola-pola perkembangan
dakwah Islam, periodisasi, dan kewilayahan.
Untuk mencapai tujuan termaksud, topik-topik yang dikembangkan dalam
perkuliahannya meliputi: pengertian dan ruang lingkup sejarah dakwah, studi
tentang rasulullah sebagai shahibudda’wah beserta kondisi masyarakatnya,
dakwah dan kondisi masyarakat pada masa Khula-Faurrasyidin, dakwah dan
kondisi masyarakat pada masa Umayah, Abbasyiah dan Usmaniyah, pola dakwah
di Asia Barat dan Afrika, pola perkembangan dakwah di Spanyol, pola dakwah di
Cina, pola dakwah di Asia Tengah dan Selatan, pola dakwah di Asia Tenggara,
pola perkembangan dakwah di Indonesia dan pola dakwah kontemporer
Referensi:
1. HAMKA, Sejarah Umat Islam I-IV2. Ibarahim Tiu Ying, Perkembangan Islam di Tiongkok3. Majelis Ulama Indonesia, Sejarah Umat Islam di Indonesia4. Muhammad Tahir, Sejarah Islam dari Andalan sampai Indus5. Thomas W. Arnold, The Preaching of Islam6. Yusuf Suaib, Sejarah Dakwah Abbasyiyah I-IV
FILSAFAT DAKWAH
Mengkaji landasan-landasan filosofis tentang dakwah Islam. Tujuannya
agar mahasiswa memahami hakikat, fungsi, dan kedudukan dakwah dalam Islam.
Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah ini mengembangkan topik-
topik inti yang meliputi: pengertian dan tujuan filsafat dakwah, kebutuhan
manusia terhadap dakwah, prinsip dasar dan metode berpikir dalam filsafat
dakwah, perkembangan pemikiran falsafi dalam dakwah Islam yng berkaitan
186
dengan subjek dan sasaran dakwah, hakikat struktur dan fungsi dakwah sebagai
sebuah sistem, dan Al-Qur’an sebagai sumber infirasi filsafat dakwah.
Referensi:
1. H.M. Rasyidi, Filsafat Dakwah2. Jalaludin Rakhmat, Konsep Perbuatan Manusia dalam Al-Qur’an3. Ki Moesa al-Mahfuoed, Filsafat Dakwah4. Nurcholish Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban5. Syukriadi Sambas, Filsafat Dakwah, Bandung: HADID6. Zaid Abdul Karim, Al-Hikmah fi al-Dakwah Ilahiyah
METODOLOGI DAKWAH
Mempelajari tentang metode-metode dakwah. Tujuan utamanya adalah
agar mahasiswa mengenal, memahami, dan mampu memilih serta
mengaplikasikan ragam metode dakwah dalam melaksanakan dakwah.
Untuk tujuan termaksud, mata kuliah ini mengembangkan topik-topik inti
yang meliputi: pengertian, sumber, dan landasan metodologi dakwah, ruang
lingkup metodologi dakwah, perkembangan metodologi dakwah, metode-metode
dakwah (dari segi media, kelompok sasaran, materi, dan segi teknik), standar dan
kriteria pemilihan metode, model-model penerapan metode dakwah, analisis
metode-metode dakwah, dan pembahasan tentang fungsi metodologi dakwah
dalam pengembangan ilmu dakwah.
Referensi:
1. Ahmad Faiz, Tariqu al-Da’wah fi dilalil Qur’an2. Amin Ahsan Islahi, Metode Dakwah Menuju jalan Allah3. Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial4. Rabi Ibn Hadi al-Madhkali, Manhajul Anbiya fi Da’wah ilallah fihi al-
hikmah wa aql5. Syekh Munir Muhammad al-Ghadhban, Al-Manhaj al-Hariki li al-Sirah
al-Nabawiyah
PSIKOLOGI DAKWAH
187
Melakukan pengkajian interaksi manusia sebagai subjek dan objek
dakwah. Tujuannya agar mahasiswa mampu menggunakan interaksi psikologis
antara subjek dakwah dan sasarannya dalam proses pelaksanaan dakwah.
Untuk itu dalam perkuliahannya ia mengembangkan topik-topik inti yang
meliputi: pengertian dakwah dan hubungan antara psikologi dan dakwah, tujuan
dan kegunaan psikologi dakwah, manusia sebagai satu kesatuan jiwa dan raga
dalam proses dakwah, memahami aspek-aspek psikologis sasaran dakwah dalam
lingkungan fisik maupun sosial, proses adjusment (penyesuaian) psikologis subjek
dakwah teerhadap aspek psikologis sasaran dakwah ke arah tercapainya tujuan
dakwah, kompleksitas dan bentuk-bentuk interaksi psikologis antara subjek
dakwah dan sasaran dakwah, dan peranan etika sosial keagamaan dalam proses
interaksi psikologis antara subjek dakwah dan sasaran dakwah.
Referensi:
1. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi2. Lysen, Individu dan Masyarakat3. M. Arifin, Psikologi Dakwah4. Sarlito Wirawan, Teori-teori Psikologi Sosial5. W.A. Gerungan, Psikologi Sosial
ETIKA DAKWAH
Merupakan unit pembangunan kepribadian mahasiswa berkaitan dengan
profesi da’i yang digeluti. Ia membahas secara komprehensif berbagai kode etik
dan moralitas Islam dalam menata kegiatan dakwah. Ia juga membahas sejumlah
kode etik nasional dan internasional yang berkaitan dengan profesi penyiaran,
bimbingan, manajemen, dan pengembangan masyarakat Islam.
Untuk mencapai sasaran di atas, mata kuliah ini mengembangkan topik-
topik inti yang meliputi: pengertian etika dakwah, perkembangan etika dakwah,
188
ruang lingkup etika dakwah, akhlak da’i, da’i sebagai profesional, penampilan
da’i, kepribadian da’i, keluarga da’i, kode etik penyiar Islam, kode etik,
pembimbing, penyuluh dan konsultan Islam, kode etik manajer Islam, dan kode
etik pengembang masyarakat Islam.
Referensi:
1. Almaududi, Akhlak a-du’at2. A. Nasih Ulwan, Akhlak a-du’at3. Fathy Yakan, Tsaqafah Da’iyah4. M. Amin, Ilmu Akhlak
PERBANDINGAN DAKWAH
Membahas ragam pendekatan aktivitas dakwah yang dilakukan manusia di
dunia baik intra atau lintas agama. Ia juga membahas pendekatan-pendekatan
dakwah yang dilakukan oleh para Nabi dan sahabatnya-sahabatnya. Tujuan
utamanya agar mahasiswa dapat memahami secara komprehensif ragam
pendekatan dakwah yang berkembang di dunia.
Untuk mencapai tujuan dimaksud, mata kuliah ini mengembangkan topik-
topik inti yang meliputi: pengertian perbandingan dakwah, perkembangan
pendekatan dakwah sejak masa klasik hingga modern, ruang lingkup
perbandingan dakwah, pendekatan “dakwah” dalam agama-agama non Islam,
pendekatan dakwah di dunia Islam (pendekatan dakwah Sunni, pendekatan
dakwah Syi’ah, dll), dan pendekatan dakwah Islam di Indonesia.
Referensi:
1. Aep Kusnawan, Ilmu Dakwah Kajian Berbagai Aspek, Pustaka Bani Quraisy, 2004
2. Benedict Anderson. 2002. Hantu Komparasi: Nasionalisme, Asia Tenggara dan Dunia (The Spectre of Comparisons: Nationalism,
189
Southeast Asia and the World), terjemahan Dindin Solahudin, Yogyakarta, Qalam
3. Hugh Goddard. 2000. Menepis Standar ganda: Membangun Saling Pengertian Muslim-Kristen (Christians and Muslims: From Double Standard to Mutual Understanding), terjemah Ali Noer Zaman, Yogyakarta, Qalam
4. Jeffrey K. hadden and Anson Shupe (eds). 1986. Prophetic Religions and Politics: Religion and Political Order, New York, Paragon House.
5. Muhammad Al-Ghazali. 1988. Difa’an al-Aqidah wa al-Syari’ah dhid Matha’in al-Mustasyrikin, Cairo, Mathba’ah Hassan
6. Muhammad Al-Ghazali. 1997. Fi Maukib al-Da’wah, Cairo, Nahdhah Mishr li al-Thiba’ah wa al-Tawzi
7. Thomas W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam8. William R. Garett (eds). 1989. Social Consequences of Religious Beliefs,
New York, Paragon House
DAKWAH ANTAR BUDAYA
Mempelajari tentang keragaman etnik dan budaya manusia sebagai salah
satu bekal utama dalam aktivitas dakwah Islam. Selanjutnya, mata kuliah ini
memfokuskan pembahasannya pada kajian-kajian mengenai pendekatan (strategi)
dakwah di kalangan berbagai etnik dengan keragaman budayanya. Tujuan
utamanya disamping agar mahasiswa mengenal dan memahami keragaman etnik
dan budaya manusia, juga agar mengetahui dan mampu memilih berbagai
alternatif pendekatan dakwah di kalangan etnik yang beragam budayanya dalam
suasana aman dan damai.
Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah ini menyajikan topik-topik
inti yang meliputi: pengertian, ruang lingkup, dan metodologi kajian dakwah antar
budaya, konsep dasar kesuku-bangsaan dan prinsip-prinsip dakwah antar budaya
perspektif Qur’an-Sunnah, wujud agama (konsep dasar penyiaran agama-agama
non Islam, gerakan dakwah etnik Cina, gerakan dakwah etnik Arab), wujud Islam
kesatuan dalam keragaman sebagai produk dakwah antar budaya (keragaman
pemahaman Islam, keragaman pengamalan Islam, pola interaksi kesatuan dalam
190
keragaman), kearifan budaya bagi kesatuan dan perdamaian dalam keragaman
sebagai etika dakwah antar budaya.
Referensi:
1. Al-Qur’an2. Syukriadi Sambas, Dasar-dasar Kajian Dakwah Antar Budaya3. Shafiyyu al-Rahman al-Muarakfury, Sirah Nabawiyah4. Ernest Cassirer, Manusia dan Kebudayaan5. CA. Van Puersen, Strategi Kebudayaan6. Robert A. Le Vine (et.al), Ethnocentrism: Theories of Conflic, Ethnic
Attitides and Group Behavior7. Koentjaraningrat, Atlas Etnografi Sedunia8. Franz Magnis Suseno, Etika Jawa, Sebuah Analisis Falsafah tentang
Kebijaksanaan Hidup Jawa9. Budiono Herusatoto, Simbolisme dalam Budaya Jawa10. Kamil Kartapraja, Aliran Kebatinan dan Kepercayan di Indonesia11. Rahmat Subagya, Agama Asli Indonesia12. P. Hariono, Kultur Cina dan Jawa: Pemahaman Menuju Asimilasi
Kultural13. Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan
Nusantara Abad XVII DAN XVIII14. Rahnip M, Intelijen dalam Al-Qur’an dan Dakwah Rasulullah15. Yuyus Suherman, Sejarah Perintisan Penyebaran Islam di Tatar Sunda16. H. Muhammad Syamsu AS, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan
Sekitarnya17. Andito (Ed), Atas Nama Agama: Wacana Agama dalam Dialog Bebas
Konflik18. Gustave E. Von Grunebaum, Islam Kesatuan dalam Keragaman19. Yasraf Amir Piliang, Sebuah Dunia yang Dilipat20. Deddy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya21. James Lull, Media Komunikasi Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global22. Nurcholish Madjid, Islam Agama Peradaban: Membangun Makna dan
Relevansi Doktrin Islam dalam Sejarah23. Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan
Visi Baru Islam di Indonesia24. Omar Amin Hoesin, Kultur Islam25. H. Katono Kamajaya Partokusumo, Kebudayaan Jawa, Perpaduannya
dengan Islam
ESENSI AL-QUR’AN
191
Mempelajari Al-Qur’an sebagai sumber ajaran materi bimbingan dan
penyuluhan Islam. Pendekatan kajiannya dilakukan melalui pembahasan tema-
tema pokok Al-Qur’an dan pendalaman mengenai konsep-konsep Al-Qur’an yang
berkaitan dengan wilayah kajian bimbingan dan penyuluhan Islam.
Tujuan mata kuliah ini adalah memberikan bekal pemahaman kepada
mahasiswa mengenai isi dan tema-tema pokok Al-Qur’an secara global dan
mempunyai wawasan tentang dasar-dasar ajaran Qur’ani sesuai dengan profesi
bimbingan dan penyuluhan Islam.
Topik inti: Al-Qur’an tentang ilmu pengetahuan, Al-Qur’an tentang
manusia sebagai pribadi dan anggota masyarakat, Al-Qur’an tentang nafs, Al-
Qur’an tentang taqwa, Al-Qur’an tentang zhalim, Al-Qur’an tentang fasiq, Al-
Qur’an tentang ketenangan jiwa, Al-Qur’an tentang pengobatan, Al-Qur’an
tentang pola hubungan anak dan orang tua, Al-Qur’an tentang generasi muda, Al-
Qur’an tentang wanita, Al-Qur’an tentang keseimbangan dunia dan akhirat, Al-
Qur’an tentang konsep hidup sehat, Al-Qur’an tentang taubat, Al-Qur’an tentang
sabar, dan Al-Qur’an tentang tawakal.
Referensi:
1. Abu A’la al-Maududi, Essensi Al-Qur’an2. Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur’an3. M. Dawam Raharjo, Ansiklopedi Al-Qur’an4. M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-Qur’an5. M. Quraisy Shihab, Wawasan Al-Qur’an
ADMINISTRASI DAKWAH
Mempelajari mengenai pengadministrasian dalam berbagai kegiatan
dakwah, mulai dari mengenal medan dakwah sampai kepada bagaimana
mengelola sebuah perkantoran. Tujuan mata kuliah ini agar mahasiswa memiliki
kemampuan dalam pembuatan peta dakwah termasuk mengelola perkantoran.
192
Topik inti yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah pengertian dn ruang
lingkup administrasi dakwah, prinsip-prinsip administrasi dakwah, proses
administrasi dalam dakwah, pembuatan peta dakwah, tata cara kerjasama, tata
cara surat menyurat, sistem pembuatan laporan kegiatan, kearsipan, pekerjaan
perkantoran, sistem perkantoran, komunikasi perkantoran, dan tata ruang
perkantoran.
Referensi:
1. Haaran Khan Serwani, Mempelajari Pendapat Sarjana-sarjana Muslim Tentang Administrasi Negara, Pent. M. Arief Lubis, Jakarta, Tirta Mas, 1974
2. Muhammad A. al Buraey, Islam Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan, Penerjemah: Natsir Budiman, Rajawali, Jakarta
3. Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, Jakarta, Gunung Agunf, 19984. The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, Yogyakarta, 1985
DASAR-DASAR ILMU TABLIGH
Mata kuliah ini mempelajari dan mengkaji konsep-konsep dasar Ilmu
Tabligh. Tujuannya agar mahasiswa memahami dasar-dasar Ilmu Tabligh dan
terampil dalam bertabligh serta memahami kaitannya dengan dakwah Islam.
Topik bahasannya meliputi: pengertian tabligh, tabligh menurut konsepsi
Al-Qur’an, kedudukan tabligh dalam sistem dakwah Islam, substansi kegiatan
tabligh, objek kajian ilmu tabligh, hubungan ilmu tabligh dengan ilum-ilmu
lainnya, tujuan dan sasaran tabligh, fungsi-fungsi tabligh dalam sistem Islam,
bentuk-bentuk kegiatan tabligh, tahapan-tahapan tabligh, Ghazwul fikri sebagai
salah masalah tabligh.
Referensi:
1. Abd. Al-Latief Hamzah, Al-Islam fi Shadr al-Islam2. Abul A’la al-Maududi, Petunjuk untuk Juru Dakwah3. Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Pres, 2004
193
4. Aminah al-Shawi, Zazhiyah al-Islam fil al-Dakwah5. Ibrahim Imam, Ushul al-Islam al-Islami6. Thoha Yahya Oemar, Ilmu Dakwah7. Zaid Abdul Karim al-Zaid, al-Himah fi al-Dakwah ila Allah
TEKNIK KHITHABAH
Mempelajari tentang teknik-teknik berpidato sebagai bagian dari proses
dakwah bi al-lisan. Tujuannya adalah agar mahasiswa menguasai teknik dan seni
berpidato /khithabah untuk kepentingan penyampaian ajaran Islam.
Topik pembahasannya meliputi: pengertian teknik khithabah, pidato dan
komunikasi, penentuan topik dan tujuan, analisis khalayak (individual dan
komunal), persiapan khithabah, penyajian khithabah, bentuk-bentuk khithabah
dan prinsip-prinsip khithabah.
Referensi:
1. Bert E. Bradley, Fundamental of Speech Communication: The Credibility of Ideas
2. Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern3. Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking4. William F. Smith and Raymond D. Liedlick, Rhetoric for Today
SISTEM INFORMASI DAKWAH
Mempelajari konsep-konsep dasar informasi dakwah serta mempelajari
tentang jaringan informasi dakwah. Tujuannya memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa tentang konsep-konsep dasar informasi dakwah.
Pokok bahasannya adalah: definisi sistem informasi dakwah (SID),
konsep-konsep pokok sistem SID, proses perkembangan SID, jaringan SID, da’i
sebagai pengolah informasi dakwah, pemanfaatan data untuk SID, manajemen
194
SID, model pengolahan informasi dakwah, proses pengambilan keputusan, model
pengambilan keputusan organisasi.
Referensi:
1. E. Koswara dkk, Dinamika Informasi dalam Era Global2. Gordon B. Davis, Sistem Informasi Manajemen, Jilid I & II3. Pawit M. Yusuf, Pedoman Praktis Mencari Informasi4. R. Wayne Pace and Don F. Faules, Komunikasi Organisasi (terjemahan)5. Winardi, Teori Sistem dan Analisis Sistem
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
Merupakan pengantar dasar bagi mahasiswa yang akan mempelajari ilmu
komunikasi secara lebih mendalam. Ilmu ini akan memperkenalkan konsep-
konsep dasar komunikasi, baik sebagai ilmu maupun sebagai perilaku manusia.
Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dasar kepada para mahasiswa
agar menguasai dasar-dasar ilmu komunikasi untuk dikembangkan pada
perkuliahan selanjutnya.
Topik bahasannya adalah: pengertian konsep komunikasi, proses
komunikasi penerimaan dan penyampaian pesan komunikasi interpersonal,
komunikasi kelompok sampai dengan komunikasi massa.
Referensi:
1. DeFleur, Melvin L, Fundamental of Human Communication2. Tubbs, Stewart L. and Moss, Slyvia, Human Communication3. Tubb, Stewart L. and Moss, Slyvia, Human Communication4. Watzlawik, Paul, Pragmatics Human Communication
PENGANTAR ILMU JURNALISTIK
195
Merupakan ilmu yang mengantarkan para mahasiswa pada dunia
jurnalistik sebelum mempelajari bentuk-bentuk dan jenis-jenisnya secara spesifik.
Ia memperkenalkan beberapa aspek penting berkaitan dengan jurnalistik.
Tujuannya memberikan pengetahuan kepada mahasiswa agar menguasai dasar-
dasar jurnalistik, baik secara teoritis maupun secara praktis.
Topik inti mata kuliah ini meliputi: pengertian pers (umum dan khusus),
hubungan jurnalistik dengan pers, masalah pokok dalam pers dan jurnalistik,
medium komunikasi sebagai media kegiatan jurnalistik, jenis-jenis tulisan
jurnalistik, perbedaan karakteristik tulisan media massa (cetak dan elektronik),
teknik menata surat kabar dan jurnalisme baru, serta praktek pengenal lapang
kerja jurnalistik .
Referensi:
1. Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktik2. Assegaf, Jurnalistik Masa Kini3. Jakob Oetama, Perspektif Pers Indonesia4. J.B. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik5. Merril, Global Journalism6. Miller, Modern Journalism7. Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers
RETORIKA
Mempelajari teknik-teknik berpidato, wawancara, ceramah, dan lain-lain
sebagai bagian dari proses dakwah bi al-lisan (bimbingan dan penyuluhan).
Tujuan: memberikan bekal pemahaman dan keterampilan kepada
mahasiswa mengenai teknik dan seni berkomunikasi lisan untuk kepentingan
penyampaian pesan-pesan agama, khususnya dalam kegiatan bimbingan dan
penyuluhan Islam.
Topik inti: retorika dan proses komunikasi, pengertian, ruang lingkup dan
tujuan retorika, pidato, wawancara, ceramah dalam perspektif retorika, penentuan
196
topik dan tujuan pidato, analisis khalayak, persiapan pidato, penyajian pidato,
bentuk-bentuk pidato dilihat dari tujuannya, dan prinsip-prinsip pidato.
Referensi:
1. Bert E. Bradley, Fundamental of Speech Communication: the Credibility of Ideas. Dubuque, Iowa, Wm.C. Brown Co. Publisher, 1981
2. Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern, 19823. Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking4. William F. Smith and Raymond D. Liedlick, Rhetoric for Today
KOMUNIKASI MASSA
Merupakan lanjutan perkuliahan pengantar Ilmu Komunikasi. Ia
memperkenalkan kepada mahasiswa tentang konsep-konsep dan teori-teori
komunikasi massa sebagai landasan konseptual kegiatan dakwah melalui media
massa.
Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami dan menguasai konsep-
konsep dan teori-teori komunikasi massa untuk kepentingan dakwah Islam dan
penelitian komunikasi.
Perkuliahan ini menyajikan topik-topik tentang: pengertian dan
karakteristik komunikasi massa, model-model komunikasi massa, dimensi-
dimensi komunikasi massa, fungsi media cetak dan elektronik dalam kegiatan
dakwah Islam.
Referensi:
1. Deddy Mulyana, Pengantar Ilmu Komunikasi2. Malvin L. DeFleur, Theorhy of Mass Communication3. Malvin L. DeFleur and Dennis, Understanding Mass Communication4. William E. Francois, Introduction to Mass Communication and Mass
Media
197
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Mempelajari komunikasi antar budaya sebagai bagian pengetahuan untuk
menunjang proses dakwah Islam. Fokus kajiannya diarahkan kepada pembahasan
tentang konsep-konsep dasar komunikasi antar budaya dan urgensinya dalam
sistem budaya global
Tujuannya agar mahasiswa memahami pentingnya wawasan antar budaya
dalam proses interaksi insani dan manfaatnya dalam proses penyampaian pesan-
pesan agama, khususnya kepentingan dakwah Islam.
Topik mata kuliah ini adalah: hubungan komunikasi antar budaya dengan
ilmu dakwah, pengertian dan ruang lingkup komunikasi antar budaya, urgensi
kombud (komunikasi antar budaya) dalam sistem global, model-model
komunikasi antar budaya, bentuk-bentuk komunikasi antar budaya, persepsi antar
budaya, interaksi antar budaya, pesan-pesan verbal dan non verbal, stereotipe dan
kombud, signifikansi pengetahuan kombud dalam dakwah Islam.
Referensi:
1. Andrean L. Rich, International Communication2. Deddy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya3. Larry A. Samovar, Understanding Intercultural Communication4. William B. Gudy Kunst and Young Yun Kim, Communicating with
Stinger, An Approach to Intercultural Communication5. Zulyani Hidayah, Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
198
Mempelajari konsep-konsep dasar psikologi komunikasi. Tujuannya agar
mahasiswa memahami konsep-konsep dasar psikologi komunikasi sebagai ilmu
bantu dalam kegiatan khithabah.
Pokok bahasannya adalah: pengertian psikologi komunikasi, psikologi
komunikasi interpersonal (sensasi persepsi, memori, dan berpikir), psikologi
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal, konsep diri, atraksi
interpersonal, dan hubungan interpersonal), dan psikologi komunikasi kelompok
dan psikologi komunikasi massa.
Referensi:
1. Bimo Walgito, Psikologi Sosial2. Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi3. Nina Syam, Komunikasi Persuasif4. Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial5. Siti Partini Suadirman, Psikologi Sosial6. WA. Gerungan, Psikologi Sosial
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Mengkaji tentang perkembangan teknologi komunikasi mulai dari
teknologi tradisional sampai modern. Ia menjelaskan berbagai jenis teknologi
komunikasi sebagai media pendukung. Karena itu, perkuliahan ini bertujuan
memberikan pengertian dan pengetahuan tentang teknologi komunikasi.
Topik bahasannya adalah: sejarah perkembangan teknologi komunikasi,
jenis-jenis teknologi komunikasi baru, satelit komunikasi, videotext, teletext,
interactive cable television, telekonferen, jaringan komputer, aplikasi teknologi
baru dalam masyarakat, dampak positif dan negatif dari teknologi komunikasi.
Referensi:
1. Cees J. Hamelink, Trends in World Communication2. Raymond Williams, Television: Technology and Cultural Form3. Soejono Truno, Dari Dokumentasi ke Sistem Informasi Manajemen4. Sean Macbride, Communication and Society, Today and Tomorrow: Many
Voices, One World5. William Vesterman (et al), American Mass Media: Industries and Issues
199
MANAJEMEN PERS DAKWAH
Merupakan kelanjutan dari mata kuliah dasar-dasar manajeman. Ia
memperkenalkan teori-teori manajeman pers dakwah sebagai landasan dalam
pengelolaan pers dakwah. Tujuannya agar mahasiswa memahami teori-teori
manajeman pers dakwah dan mampu mengelola pers dakwah.
Topik inti mata kuliah ini antara lain: pengertian manajemen pers dakwah,
konsep pers dakwah, tujuan dan fungsi pers dakwah, perencanaan pers dakwah,
organisasi dan mekanisme kerja pers dakwah serta pengelolaan pers dakwah.
Referensi:
1. Ahmad Naufal, Perang dan Isu dalam Islam2. DH Assegaf, Jurnalistik Masa Kini3. Muntaz A. Anwar, Information in Muslim Countries4. Rusdy Hamka dan Rafiq, Islam dan Era Informasi
TEKNIK PRODUKSI TV DAKWAH
Mempelajari TV sebagai media dakwah. Fokus pembahasannya diarahkan
pada penguasaan naskah-naskah tabligh (dakwah) pada televisi dan teknik-teknik
produksi untuk TV. Tujuannya agar mahasiswa mempunyai keterampilan dalam
membuat desain dan menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui TV serta tampil
dalam menggunakan kamera untuk dakwah Islam.
Pokok bahasan mata kuliah ini adalah: konsep-konsep dasar penyampaian
pesan di TV, teknik membuat desain khithabah/ceramah di TV, teknik-teknik
penyampaian pesan agama di TV, teknik produksi TV dakwah, dan praktek
khithabah di TV dakwah.
200
Referensi:
1. Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Press, Bandung, 2004
2. Allan Wurtzet and Stephen R. Acker, Television Production3. JB Wahyudi, Media Komunikasi Massa TV4. JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak
TEKNIK PRODUKSI FILM DAKWAH
Mempelajari tentang teknik-teknik pembuatan film dakwah untuk
menunjang kepentingan dakwah Islam. Tujuannya agar mahasiswa mempunyai
keterampilan dalam membuat desai dan menyampaikan pesan-pesan dakwah
melalui TV serta terampil dalam menggunakan kamera untuk dakwah Islam.
Pokok bahasan mata kuliah ini antara lain: konsep-konsep dasar
penyampaian pesan di TV, teknik membuat desain khithabah di TV, teknik-teknik
penyampaian pesan agama di TV, teknik produksi TV dakwah, dan praktek
khithabah di TV dakwah.
Referensi:
1. Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Press, Bandung, 2004
2. Allan Wurtzet and Stephen R. Acker, Television Production3. JB Wahyudi, Media Komunikasi Massa TV4. JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak
TEKNIK PRODUKSI RADIO DAKWAH
Mempelaari tentang prinsip-prinsip dan cara-cara membuat produksi radio
untuk kepentingan dakwah islam. Tujuannya agar mahasiswa memahami dan
menguasai prinsip-prinsip dan teknik-teknik membuat produksi radio untuk
dakwah.
201
Topik bahasannya meliputi: konsep-konsep penyampaian pesan
komunikasi media radio, prinsip-prinsip dan cara-cara membuat produksi radio,
mekanisme kerja radio, prakyek penyiaran dan ceramah di radio.
Referensi:
1. Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, BM Press, Bandung, 2004
2. Jakob Oetama, Perspektif Pers Indonesia3. JB Wahyudi, Media Komunikasi Massa TV4. JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak5. Onong Uchyaa Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi6. Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers
TEKNIK PENULISAN ARTIKEL DAN TAJUK RENCANA
Mata kuliah ini kelanjutan dari mata kuliah Pengantar Ilmu Jurnalistik. Ia
mempelajari tentang konsep-konsep dasar serta teknik–teknik penulisan artikel
dan tajuk rencana (ATR). Tujuannya agar mahasiswa memahami dan menguasai
konsep-konsep dasar dan teknik-teknik penulisan ATR.
Topik inti mata kuliah ini meliputi: pengertian ATR, konsep dasar
penulisan artikel, karakteristik tulisan artikel dan tajuk rencana dalam surat kabar,
praktek penulisan artikel dan tajuk rencana.
Referensi:
1. Aep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, Mujahid Press, 20042. Carl G. Miller, Modern Journalism3. Thomas L. Warren, Technical Writing: Purpose Process and Form4. Thomas L. Warren, Writing Voyage: An Integrated Process Approach
METODOLOGI PENELITIAN KPI
202
Mempelajari konsep-konsep penelitian komunikasi dan penyiaran Islam
secara teoritis dan praktis. Tujuannya agar mahasiswa memahami dan mampu
melakukan penelitian KPI dengan baik.
Pokok bahasan mata kuliah ini meliputi: metode penelitian komunikasi
dan penyiaran Islam, penggunaan teori komunikasi dalam penelitian, teknik-
teknik analisis data kualitatif, kuantitatif dan analisis konten, serta hubungan
penelitian KPI dengan pengembangan Ilmu dakwah. (Jalaludin Rakhmat, Metode
Penelitian Komunikasi).
Referensi:
1. B. Miles Huberman, Analisis Data Kualitatif2. Lexy Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif3. Noeng Muhajir, Metode Penelitian Penelitian Kualitatif4. Syukriadi Sambas, Analisis Isi
PRAKTIK PROFESI KPI
Praktik Profesi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) merupakan
kegiatan intrakurikuler yang mengikat dan menjadi alah satu persyaratan dalam
mengikuti kegiatan akademis dan menempuh ujian munaqasyah. Praktik Profesi
Komunikasi dan Penyiaran Islam adalah melaksanakan secara nyata apa yang
disebut dalam teori yang terkandung dalam mata kuliah-mata kuliah yang menjadi
kualifikasi keahlian praktik dan teknis yang merupakan transformasi disiplin ilmu
dakwah baik yang berasal dari ilmu teoritis maupun teknik yang terkait dengan
sub program studi yang dipilih ke dalam kegiatan praktis (ilmiah alamiah-alamiah
ilmiah) oleh mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Tujuan: memberikan bekal pengalaman dan keterampilan kepada
mahasiswa mengenai penerapan ragam teori komunikasi dan penyiaran Islam di
lapangan masyarakat bina.
203
Topik inti: Praktik Profesi Komunikasi dan Penyiaran Islam diawali
dengan orientsi Praktik Profesi, studi eksplorasi masyarakat bina, penyusunan
desain praktikal profesi, simulasi desain praktik profesi, aplikasi desain praktik
profesi di masyarakat bina, dan penyusunan laporan praktik profesi, presentasi
laporan praktik profesi dalam forum seminar.
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
KKN merupakan unit praktikum komprehensif yang kedudukannya
menjadi intrakurikuler. Unit praktikum ini dilaksanakan di lapangan, dengan
maksud untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam
mengaplikasikan ilmunya di tengah-tengah problematika sosial. Karena itu,
perkuliahan ini lebih bersifat praktik pengabdian dengan menggunakan
pendekatan interdisipliner.
SKRIPSI
Merupakan tugas akhir bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Tugas ini berbentuk penelitian karya
ilmiah sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana.
Skripsi sebagai tugas akhir yang wajib dilakukan mahasiswa diawali
dengan Seminar Proposal Judul Skripsi (SPJS). PembimbingnYA oleh dua orang
pembimbing dan ujian munaqasyah.
Referensi:
1. Kisi-kisi Komprehensif, Fakultas Agama Islam UNINUS
204
2. Pedoman Penyusunan Skripsi, Fakultas Agama Islam UNINUS
BAB XVKURIKULUM PROGRAM SARJANA S-1
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
A. PROFESI KELULUSAN:
205
Menghasilkan Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) yang memiliki
kemampuan (Kompetensi) akademik dan profesional dalam bidang Keguruan dan
Pendidikan Guru Kelas di MI serta mampu menerapkannya di masyarakat.
B. KOMPETENSI
a) PROFESI UTAMA
KOMPETENSI DASAR
Komp. Pengetahuan :
1. Menguasai berbagai pendekatan metode dan teknik pembelajaran pada
PGMI yang mencakup aspek kognitif maupun psikomotorik.
2. Menguasai prosedur penyusunan desain program pembelajaran (lesson
plan) pada PGMI.
Komp. Sikap:
1. Berakhlak mulia mampu memaknai dirinya sebagai individu dan
masyarakat dalam rangka menjalankan kewajibannya sebagai makhluk
Allah SWT.
2. Mampu beradaptasi secara wajar dan bersosialisasi dengan
lingkungannya.
Komp. Keterampilan :
1. Mampu mendesain program pembelajaran PGMI dengan
menggunakan pendekatan, metode dan teknik mutakhir.
2. Mampu melaksanakan program PGMI dengan menggunakan
pendekatan, metode dan strategi yang lebih sistematik.
b) PROFESI TAMBAHAN
KOMPETENSI DASAR
Komp. Pengetahuan :
206
1. Menguasai cara efektif dan efisien dan mengevaluasi proses
pembelajaran PGMI.
2. Menguasai teknik berpikir logis, ilmiah, kreatif, dan inovatif serta
Problem Solving dan Triall and Error.
Komp. Sikap:
1. Mampu memahami dan memecahkan masalah secara cermat dan teliti
serta sistematis.
2. Menjunjung tinggi nilai orisinalitas sesuai gagasan dan menghargai
pendapat orang lain.
Komp. Keterampilan :
1. Mampu mengevaluasi program PGMI.
2. Mampu menentukan tingkat akurasi setiap komponen dalam program
PGMI.
3. Mampu melakukan eksperimen dan menguji pendekatan, metode, dan
teknik baru di bidang PGMI.
KOMPETENSI DASAR
Komp. Pengetahuan :
1. Menguasai kurikulum PGMI.
2. Mampu memahami kompetensi seorang pendidik.
3. Mampu memahami implementasi isi kurikulum PGMI. Serta
memahami evaluasi kurikulum PGMI.
Komp. Sikap:
1. Memiliki wawasan kebangsaan Indonesia.
2. Memiliki kebanggaan terhadap profesi Guru.
207
3. Menyadari untuk menempatkan dirinya dalam kepentingan berbangsa
dan bernegara.
Komp. Keterampilan :
1. Mampu mendesain/eksperimen untuk menguji, pendekatan, metode,
dan strategi dalam menerapkan pemecahan masalah.
2. Mampu melakukan perbaikan program PGMI ke arah yang lebih
inovatif dan lebih konstruktif.
C. KOMPETENSI LULUSAN
a. KOMPETENSI UTAMA
Komp. Pengetahuan :
1. Pengetahuan tentang ilmu pendidikan.
2. Pengetahuan tentang sistem perencanaan dan evaluasi pembelajaran.
3. Pengetahuan tentang strategi belajar mengajar.
4. Pengetahuan tentang metodologi pembelajaran MI/SD.
5. Pengetahuan tentang media juga pengadministrasian.
6. Pengetahuan tentang kurikulum tingkat MI/SD perancangan
implementasi dan evaluasinya.
Komp. Sikap:
1. Memiliki sikap untuk menerima nilai-nilai Islam.
2. Aktualisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tanggung jawab terhadap profesi.
4. Sikap inovatif dalam pengembangan kemampuan profesionalnya.
5. Sikap sebagai pendidik yang mangutamakan akhlaqul karimah.
Komp. Keterampilan :
208
1. Keterampilan merencanakan pengajaran pendidikan di MI/SD.
Mendiagnosa kebutuhan siswa, analisa kompetensi tujuan materi.
Pendekatan, metode, sumber media, dan evaluasi.
2. Terampil dalam proses pembelajaran dan pendidikan di MI/SD.
3. Keterampilan evaluasi pembelajaran menetapkan tujuan, bentuk, alat,
dan analisis hasil evaluasi pembelajaran di MI/SD.
4. Terampil dalam menggunakan strategi, mengelola kelas serta
mengaplikasikan materi di MI/SD.
b. KOMPETENSI PENDUKUNG (A)
Komp. Pengetahuan :
1. Menguasai dasar filosofi pendidikan ditingkat dasar.
2. Pengetahuan tentang masalah-masalah yang aktual dalam bidang
pendidikan.
3. Pengetahuan tentang variasi seni dan olah raga.
4. Pengetahuan tentang bimbingan dan konseling untuk mendukung
pencapaian tujuan pendidikan serta mampu mengembangkan
psikologis anak.
5. Pengetahuan tentang pengembangan pemikiran ditingkat MI/SD.
Komp. Sikap:
1. Sikap bijak dalam menjalankan profesi guru kelas di MI/SD.
2. Responsif terhadap masalah aktual di bidang pendidikan.
3. Responsif terhadap masalah seni.
4. Mampu bersikap royal dalam mengadakan bimbingan terhadap siswa
juga dalam pengembangan motivasi serta berbagai perkembangan
IPTEK.
209
Komp. Keterampilan :
1. Terampil menerapkan metode pemecahan, baik praktis maupun
akademis, baik dengan menggunakan disiplin ilmu yang dimuilikinya,
maupun menggunakan pendekatan indisipliner.
2. Menerapkan teknologi baik berupa perangkat lunak maupun perangkat
keras dalam tugas-tugas keguruan dan pendidikan.
3. Terampil dalam bekerja sama dalam pengembangan profesi keguruan
dan pendidikan.
4. Terampil mensosialisasikan gagasan, program dan kebutuhan
pendidikan dan mengembangkannya di masyarakat.
D. KOMPETENSI PENDUKUNG (B)
Komp. Pengetahuan :
6. Tentang pendidikan sosial, baik antar sesama dan masyarakat.
7. Pengetahuan sosial, pendidikan, dan metodologi serta strategi untuk
pendidikan MI/SD.
Komp. Sikap:
1. Mampu bersikap lebih memiliki sifat sosial yang tinggi terhadap
lingkungan dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Bisa memberikan manfaat untuk orang-orang yang berada sekitarnya.
3. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan secara baik dan benar.
Komp. Keterampilan :
1. Tampil dalam pergaulan tanpa membedakan harkat dan martabat
manusia itu sendiri.
2. Terampil dalam mengadakan sosialisasi dengan masyarakat serta peka
terhadap berbagai masalah.
210
3. Terampil dalam mengaplikasikan program-program yang berkenaan
dengan masalah sosial khususnya dalam pendidikan MI/SD.
E. KOMPETENSI YANG DIBELAJARKAN PADA JURUSAN PGMI
b. KOMPETENSI DASAR
Komp. Pengetahuan :
1. Menguasai dasar-dasar kenegaraan.
2. Memahami Al-Qur’an, Tafsir, dan Al-Hadits.
3. Memahami ilmu Fiqh.
4. Menguasai nilai, akhlaq, serta sejarah tentang Islam.
5. Pengetahuan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengerti
makna bahasa asing.
Komp. Sikap:
1. Bersikap menjadi warga negara yang baik.
2. Menguasai bacaan Al-Qur’an serta mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Bersikap sabar baik hati dan sopan sebagai pengejawantahan dari nilai-
nilai akhlak.
4. Menerapkan bahasa Indonesia secara benar.
Komp. Keterampilan :
1. Terampil dalam mendorong sesama manusia.
2. Konsisten dalam menjalankan ajaran agama Islam secara baik dan
benar.
3. Terampil dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits, dan
dijadikan sebagi pedoman hidup.
211
4. Terampil menggunakan bahasa Indonesia, serta memahami bahasa
asing (Arab dan Inggris).
b. UNTUK PROFESI UTAMA
Komp. Pengetahuan :
1. Pengetahuan tentang ilmu pendidikan.
2. Pengetahuan tentang sistem pendidikan, sistem perencanan, dan
evaluasi pembelajaran.
3. Pengetahuan tentang strategi belajar mengajar.
4. Pengetahuan tentang metodologi pembelajaran MI/SD.
5. Pengetahuan tentang media juga pengadministrasian.
6. Pengetahuan tentang kurikulum.
Komp. Sikap:
1. Cinta ilmu pengetahuan, lebih sabar dan bijaksana.
2. Rajin belajar, berpikir rasional, kritis, dan objektif.
3. Kreatif, inovatif, dan bersifat konstruktif dalam bidang keilmuan.
Komp. Keterampilan :
1. Mampu menghadapi tantangan jaman.
2. Terampil dalam pengembangan, lebih bersifat fleksibel.
3. Terampil dalam menerapkan pendekatan dan strategi pembelajaran.
c. UNTUK PROFESI TAMBAHAN (A)
Komp. Pengetahuan :
1. Tentang dasar-dasar psikologis pendidikan ditingkat dasar.
2. Pengetahuan tentang masalah-masalah yang aktual dalam bidang
pendidikan.
212
3. Pengetahuan tentang kreasi seni dan olah raga.
4. Pengetahuan tentang pengembangan dan konseling untuk mendukung
pencapaian tujuan pendidikan serta mampu mengembangkan
psikologis anak.
5. Pengetahuan tentang pengembangan pemikiran ditingkat MI/SD.
Komp. Sikap:
1. Bersikap lebih aktif dan bijaksana dalam mengembangkan prestasi
belajar siswa.
2. Bersikap menunjukkan kesetiaan terhadap profesi guru agama.
3. Lebih kreatif, inovatif dalam berpikir, bertindak, dan berwawasan
keilmuan.
4. Mampu mensosialisasikan gagasan/ide-ide yang cemerlang dan
mengikuti perkembangan kurikulum.
Komp. Keterampilan :
1. Tampil dalam mengembangkan ranah kognitif, apektif, maupun
psikomotorik.
2. Terampil dalam kreasi seni, baik sebagai pemain, pengarah seni, dan
olah ragawan.
3. Lebih bersifat empati dalam mengadakan pelayanan bimbingan siswa,
agar tujuan bimbingan lebih berdaya guna.
4. Terampil dalam mendesain pengembangan bakat dan minat siswa
secara optimal.
d. UNTUK PROFESI TAMBAHAN (B)
Komp. Pengetahuan :
1. Tentang pendidikan sosial, baik antar sesama dan masyarakat.
213
2. Pengetahuan sosial, pendidikan, dan metodologi serta strategi untuk
pendidikan MI/SD.
Komp. Sikap:
1. Bersikap lebih toleran dalam menghadapi permasalahan.
2. Lebih bersikap santun, pemaaf, dan ramah terhadap sesama manusia.
3. Menjauhi hal-hal yang bersifat huru hara dan hal-hal yang dapat
menjadikan permusuhan.
Komp. Keterampilan :
1. Mampu bekerja secara bersama-sama (Team Teaching).
2. Mengedepankan rasa humanistik education, terutama dalam PBM.
3. Lebih bersikap adil dan bijaksana dalam menghadapi anak didik tanpa
membedakan status sosial.
5. INDIKATOR DAN STANDAR PENGUASAAN KOMPETENSI
a. KOMPONEN DASAR
KOMPONEN INDIKATOR / STANDAR
Pengetahuan1. Menguasai dasar-dasar kenegaraan2. Memahami Al-Qur’an, Tafsir, dan Al-Hadits3. Memahami ilmu Fiqh4. Menguasai nilai-nilai akhlak serta sejarah tentang Islam5. Pengetahuan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengerti
makna bahasa asing
Sikap1. Mampu mendalami nilai-nilai keislaman secara kaffah dan integral2. Bersikap ramah, sadar, dan bersahabat3. Mampu berkepribadian muslim dan muslimah
Keterampilan1. Mampu menjadi guru agama dalam berbagai bidang mata pelajaran
khususnya bidang pendidikan agama Islam secara profesional2. Merancang pendekatan mengajar dan belajar dalam rangka mencapai
tujuan pengajaran
214
b. PROFESI UTAMA
KOMPONEN INDIKATOR / STANDAR
Pengetahuan1. Mampu menjelaskan objek, ruang lingkup, dan manfaat ilmu
pendidikan dengan benar 2. Mampu memahami sistem pendidikan, sistem perencanaan, dan
evaluasi pembelajaran3. Mampu mengidentifikasi strategi belajar mengajar di MI/SD dengan
tepat4. Mampu memahami metode pembelajaran di MI/SD5. Mampu mengidentifikasi media pembelajaran, komputer, pendidikan
IPA6. Mampu memahami perkembangan peserta didik dan kebutuhan
pendidikannya
Sikap1. Mampu menerima ajaran Islam2. Mampu mengaplikasikan nilai-nilai keislaman secara baik dan benar3. Memiliki kemampuan dalam mengkombinasikan variasi mengajar
yang bersifat lebih efisien dan efektif4. Menguasai berbagai metode pengajaran sehingga PBM lebih
bervariatif5. Mampu menggunakan media baik visual, audio, dan audio visual,
serta memahami praktikum IPA di LAB
Keterampilan1. Mampu menyusun rencana pengajaran di MI/SD, melakukan
diaognosa kebutuhan siswa, analisis kompetensi, tujuan, materi pendekatan, metode, media, dan evaluasinya
2. Mampu menetapkan tujuan bentuk, alat, dan analisis hasil evaluasi pembelajaran di MI/SD
3. Mampu menggunakan metode memahami materi agama Islam dari sumber autentik
4. Mampu memahami materi pelajaran di MI/SD yang relevan dengan pendidikan khususnya, dan materi selain pendidikan pada umumnya dan sumber yang otentik
c. PROFESI TAMBAHANKOMPONEN INDIKATOR / STANDAR
Pengetahuan1. Mampu memahami dasar-dasar filosofis pendidikan Islam2. Mampu memahami masalah-masalah aktual dalam bidang pendidikan3. Mampu memahami perkembangan ilmu pengetahuan alam, humoria,
dan ekologis
Sikap
215
1. Mampu berpikir bijaksanan dalam menjalankan profesi guru kelas2. Mampu mensikapi masalah aktual di bidang pendidikan3. Mampu menghargai berbagai pertimbangan IPTEK4. Mampu menunjukkan rasa percaya diri dan kesanggupan dalam
menekuni bidang jasa dan produk pendidikan
Keterampilan1. Terampil menerapkan metode pemecahan masalah, baik praktis
maupun akademis, baik dengan menggunakan disiplin ilmu yang dimilikinya, maupun menggunakan pendekatan interdisipliner
2. Mampu menerapkan teknologi, baik perangkat lunak maupun keras dalam tugas-tugas keguruan dan pendidikan
3. Mampu bekerja sama dalam mengembangkan profesi keguruan dan pendidikan
4. Mampu mensosialisasikan gagasan, program, dan kebutuhan pendidikan dan mengembangkannya di masyarakat
KOMPONEN INDIKATOR / STANDAR
Pengetahuan1. Mampu dalam pendidikan sosial2. Pengetahuan sosial, khususnya pendekatan dan metodologi serta
strategi untuk pendidikan di MI/SD3. Mampu mengembangkan bahasa daerah yang digunakan pada daerah
masing-masing
Sikap1. Lebih dekat dan bersahabat dalam hidup bermasyarakat2. Sikap peduli terhadap lingkungan di masyarakat3. Bermusyawarah dan berdialog antar sesama dalam memecahkan
masalah yang dihadapi4. Bersikap lebih aktif selain bahasa Indonesia, asing, dan bahasa
daerah
Keterampilan1. Terampil lebih toleran dan demokrasi di masyarakat2. Cinta damai3. Memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial4. Mampu membantu sesama sesuai kemampuan yang dimilikinya
6. URUTAN MATAKULIAH
NO.
MATAKULIAH SKS S E M E S T E R1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pancasila 2 2
216
2. Bahasa Arab 6 2 2 23. Bahasa Inggris 6 2 2 24. Ilmu Alamiah Dasar 2 25. Psikologi Umum 2 26. Ulum al-hadits 2 27. Ulum al-Qur’an 2 28. Ushul al-Fiqh 2 29. Ilmu Kalam 2 210. Komputer 2 211. Kewarganegaraan 2 212. Al-Tafsir 6 2 2 213. Al-Hadits 6 2 2 214. Al-Fiqh 6 2 2 215. Bahasa Indonesia 2 216. Psikologi Agama 2 217. Filsafat Umum 2 218. Akhlak/tasawuf 2 219. Sejaah Peradaban Islam 2 220. Filsafat Ilmu 2 221. Matematika 8 2 2 2 222. Media Pengajaran 2 223. Ilmu Pendidikan 4 2 224. Filsafat Islam 2 225. Stategi Belajar Mengajar 2 226. Metodologi Penelitian 2 227. Ilmu Pengetahuan Alam 6 2 2 228. Psikologi Pendidikan 2 229. Filsafat Pendidikan Islam 2 230. Perencanaan Pengajaran 2 231. Penddkan B.Arab di MI 2 232. Penddkan B.Inggris di MI 2 233. Pend. B.Indonesia di MI 2 234. Pend.Matematika di MI 2 235. Administrasi Pendidikan 2 236. Evaluasi pengajaran 2 237. Pend.Agama Islam di MI 2 238. Pend.Kt.& ker.Tangan 2 239. Bahasa Sunda 2 240. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 341. Pendidikan IPS di MI 2 2
217
42. Pendidikan IPA di MI 2 243. Statistik Pendidikan 2 244. Micro Teaching 4 445. Bim. dan Penyuluhan 2 246 Pend. Jas.dan kesehatan 3 347. Praktik Ibadah 0 048. Kuliah Kerja Nyata 4 449. Praktik Peng.Lapangan 4 450. Komprehensif 2 251. S k r i p s i 6 6
J U M L A H 144 20 18 20 20 20 19 11 16
MATA KULIAH SEMESTER SATU
NO.KODE MATA KULIAH SKS KET.
1 PGI 1201 Pancasila 2 MPK2 PGI 1202 Bahasa Arab. I 2 MPK3 PGI 1203 Bahasa Inggris. I 2 MPK4 PGI 1204 Ilmu Alamiah Dasar 2 MPK5 PGI 1205 Psikologi Umum 2 MKK6 PGI 1206 Ulum Al-Hadits 2 MPK7 PGI 1207 Ulum Al-Qur'an 2 MPK8 PGI 1208 Ushul al-Fiqh 2 MPK9 PGI 1209 Ilmu Kalam 2 MKK10 PGI 1210 Komputer 2 MKB
JUMLAH SKS 20
MATA KULIAH SEMESTER DUANO KODE MATA KULIAH SKS KET.
1 PGI 2201 Kewarganegaraan 2 MPK2 PGI 2202 Tafsir.I 2 MKK3 PGI 2203 Hadits.I 2 MKK4 PGI 2204 Fiqh.I 2 MKK5 PGI 2205 Bahasa Arab.II 2 MPK6 PGI 2206 Bahasa Indonesia 2 MPK7 PGI 2207 Bahasa Inggris.II 2 MPK8 PGI 2208 Psikologi Agama 2 MKK9 PGI 2209 Filsafat Umum 2 MKK
218
JUMLAH SKS 18
MATA KULIAH SEMESTER TIGANO KODE MATA KULIAH SKS KET.
1 PGI 3201 Tafsir.II 2 MKK2 PGI 3202 Hadits.II 2 MKK3 PGI 3203 Fiqh.II 2 MKK4 PGI 3204 Bahasa Arab.III 2 MPK5 PGI 3205 Akhlak Tasawuf 2 MKK6 PGI 3206 Sejarah Peradaban Islam 2 MKK7 PGI 3207 Bahasa Inggris.III 2 MPK8 PGI 3208 Filsafat Ilmu 2 MKK9 PGI 3209 Matematika.I 2 MKB10 PGI 3210 Media Pengajaran 2 MBB
JUMLAH SKS 20
MATA KULIAH SEMESTER EMPATNO KODE MATA KULIAH SKS KET.
1 PGI 4201 Tafsir.III 2 MKK2 PGI 4202 Hadits.III 2 MKK3 PGI 4203 Fiqh.II 2 MKK4 PGI 4204 Ilmu Pendidikan.I 2 MKK5 PGI 4205 Filsafat Islam 2 MKK6 PGI 4206 Strategi Belajar Mengajar 2 MPB7 PGI 4207 Metodologi Penelitian 2 MKB8 PGI 4208 Ilmu Pengetahuan Alam.I 2 MKK9 PGI 4209 Matematika.II 2 MKB10 PGI 4210 Psikologi Pendidikan 2 MPB
JUMLAH SKS 20
219
MATA KULIAH SEMESTER LIMANO KODE MATA KULIAH SKS KET.
1 PGI 5201 Filsafat Pendidikan Islam 2 MKK2 PGI 5202 Perencanaan Pengajaran 2 MPB3 PGI 5203 Ilmu Pendidikan.II 2 MKK4 PGI 5204 Pendidikan Bahasa Arab di MI 2 MPB5 PGI 5205 Pendidikan Bahasa Inggris di MI 2 MPB6 PGI 5206 Pend. Bahasa Indonesia di MI 2 MPB7 PGI 5207 Matematika.III 2 MKB8 PGI 5208 Pendidikan Matematika di MI 2 MPB9 PGI 5209 Ilmu Pengetahuan Alam.II 2 MKK
10. PGI 5210 Administrasi Pendidikan 2 MPB JUMLAH SKS 20
MATA KULIAH SEMESTER ENAMNO KODE MATA KULIAH SKS KET.
1 PGI 6201 Evaluasi Pengajaran 2 MPB2 PGI 6202 Pendidikan Agama Islam di MI 2 MPB
3 PGI 6203Pendidikan Keterampilan dan Kerajinan tangan 2 MKB
4 PGI 6204 Bahasa Sunda 2 MBB5 PGI 6205 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 MKK6 PGI 6206 Pendidikan lImu Sosial di MI 2 MBB7 PGI 6207 Matematika.IV 2 MKB8 PGI 6208 Pendidikan IPA di MI 2 MBB9 PGI 6209 Ilmu Pengetahuan Alam.III 2 MKK
220
JUMLAH SKS 18
MATA KULIAH SEMESTER TUJUH
NO. KODE MATAKULIAH SKS KET.1 PGI 7201 Statistik Pendidikan 2 MKB2 PGI 7402 Micro Teaching 4 MBB3 PGI 7203 Bimbingan dan Penyuluhan 2 MBB
4 PGI 7304Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 3 MBB
5 PGI 7005 Praktik Ibadah 0 MKB JUMLAH SKS 11
MATA KULIAH SEMESTER DELAPANNO KODE MATA KULIAH SKS KET.
1 PGI 8401 Kuliah Kerja Nyata 4 MKB2 PGI 8402 Praktik Pengalaman Lapangan 4 MKB3 PGI 8303 Komprehensif 3 MPB4 PGI 8604 Skripsi 6 MKB
JUMLAH SKS 17
KOMPETENSI MATA KULIAH
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
o Memahami makna yang tertuang dalam butir-butir pancasila serta berusaha
semaksimal mungkin untuk menjadi warga ngara yang baik.
o Rasa kesetiaan terhadap negara, siap membela negara.
o Adanya rasa tolong menolong antar sesama, saling toleran antar umat
beragama tanpa saling mengusik aqidah masing-masing.
221
o Berusaha untuk mengisi negara ini sebaik-baiknya, terutama dalam
memberantas penyakit masyarakat.
ILMU AL-QUR’AN DAN ILMU HADITS
o Bisa membaca Al-Qur’an secara tartil dan memahami secara mendalam.
o Mampu menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan perbandingan ahli-ahli
tafsir.
o Al-Qur’an dijadikan sebagai pedoman hidup dalam mengisi kehidupan
didunia ini dan bekal diakhirat khususnya untuk pribadi dan umumnya untuk
mendidik siswanya.
o Memberikan bimbingan kepada masyarakat tentang keharusan kecintaan
terhadap Al-Qur’an dan memberikan pengajaran.
ILMU FIQH
o Bisa memakai seluk beluk, arti, dan fungsi serta luar lingkup masalah Fiqh.
o Bersikap lebih baik dalam menjalankan ibadah karena telah merefleksikan
nilai-nilai yang tersurat dalam ilmu fiqh, khususnya untuk pribadinya dan
untuk muridnya.
o Terampil dalam menyampaikan nilai-nilai ilahiyah kepada masyarakat dengan
melalui dakwah bil hal dan billisan.
BAHASA ARAB
o Bisa menggunakan tata basa dan mufrodatnya.
o Menguasai substansi ilmu-ilmu dan bahasa Arab dan metodologi
pembelajaran.
o Melaksanakan pembelajaran bahasa Arab
222
o Mampu menjelaskan wawasan metodologi pembelajaran, melalui pendekatan
metode, teknik, media, dan evaluasi.
o Terampil dalam membaca dan mengevaluasi pembelajaran bahasa Arab.
ILMU TAUHID/AQIDAH
o Bisa memahami rukun-rukun, fungsi, dan ruang lingkup ilmu tauhid.
o Mampu mengkaji tentang ketauhidan.
o Menyadari serta membenarkan dan meyakini dengan penuh keyakinan.
o Dengan adanya keyakinan akan melahirkan ketentraman jiwa dan kelurusan
tingkah laku berdasarkan makna keimanan yang dibenarkan oleh qalbu.
o Pendidikan ketauhidan merupakan tujuan tertinggi pendidikan Islam,
menjelaskan makna uluhiyah, rububiyah, dan sifat Ilahiyah.
AKHLAK TASAWUF
o Mampu memahami pentingnya pendidikan akhlak mulai dari arti, fungsi,
macam, dan pengimplementasian.
o Menjadi muslim dan muslimat yang baik dan menjalankan secara kaffah.
o Mampu memberikan motivasi yang hakiki, dan menjadikan dirinya rasa khauf
kepada Allah SWT.
SEJARAH PERADABAN ISLAM
o Mampu menguraikan aspek-aspek sejarah umum dan Islam, pendapat-
pendapat, sejarah, tokoh, dan pemikirannya.
o Mampu menjelaskan perkembangan sejarah, dan aspek-aspek perubahan di
masyarakat.
o Memiliki sikap yang objektif, rasional, dan transparan.
o Memiliki kecintaan terhadap sejarah Islam.
223
o Dapat menyajikan informasi berdasarkan data-data sejarah secara akurat dan
reliable.
BAHASA INDONESIA
o Mampu menggunakan bahasa Indonesia baik dalam percakapan maupun
tulisan dengan baik dan benar.
o Mampu memahami hakekat perkembangan bahasa.
o Bersikap lebih kreatif dalam program bahasa dan sastra lintas kurikulum yang
terpadu yang terpusat pada anak didik.
o Bersikap aktif dalam melaksanakan pengajaran simulasi.
o Terampil berbahasa. Saling berkaitan dan bahasa harus dipelajari dalam
konteks yang alami.
o Mampu mengevaluasi kemampuan anak secara individual dalam membaca
dan menulis permulaan serta menemukan teknik untuk pengayaan dan
remidiasi.
BAHASA INGGRIS
o Menguasai tata bahasa.
o Menguasai substansi ilmu-ilmu bahasa Inggris dan metodologi
pembelajarannya.
o Melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris.
o Lebih bersikap percaya diri yang tinggi setelah belajar bahasa Inggris.
o Terampil membaca dan menulis bahasa Inggris secara aktif.
ILMU ALAMIYAH DASAR
o Menguasai materi IAD mulai dari arti, makna, fungsi, ruang lingkup, dan
objek IAD itu sendiri.
224
o Lebih bersikap mencintai alam.
o Memelihara dan mempergunakan sebaik-baiknya apa yang ada di alam ini
sebagai anugerah yang maha kuasa.
o Lebih responsif terhadap penggunaan kekayaan alam ini.
DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN
o Mampu memahami landasan ideal konstitusional dan operasional pendidikan
nasional.
o Mampu mengidentifikasi hubungan antara komponen-komponen sistem
pendidikan formal.
o Mampu memahami isi tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia.
o Bersikap lebih religius, filosofis, dan sosiologis.
o Bersikap lebih inivatif, konstruktif, dan bijaksana.
o Terampil dalam mengaplikasikan nilai-nilai pendidikan secara baik dan benar.
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR/PERENCANAAN PENGAJARAN
o Menguasai pengertian dan klasifikasi SBM & PP.
o Mampu mengimplementasikan SBM pada PBM di MI.
o Mampu memahami prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar pemikiran
metode dalam PBM.
o Sikap lebih profesional setelah mempelajari SBM dan PP dalam mengajar.
o Mampu mensiasati dan membuat lesson plan secara benar.
o Lebih berkreatif dalam PBM.
225
o Terampil dalam menghadapi berbagai pengajaran di MI dengan menguasai
SBM dan PP.
o Mampu berinteraksi di kelas.
o Mampu mengelola kelas.
PENDIDIKAN BAHASA ARAB, BAHASA INGGRIS, DAN BAHASA
INDONESIA DI MI
o Mampu mengembangkan konsep teoritis dan praktis tentang cara
pembelajaran bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia di tingkat MI.
o Mampu meningkatkan perkembangan bahasa lisan dan tulisan.
o Mampu merancang pengajaran dan mengevaluasi kebutuhan individual anak
dalam berbahasa.
o Bersikap lebih meningkatkan perkembangan bahasa.
o Lebih kreatif dan proaktif dalam menulis dan berbicara serta menyerang.
o Terampil dalam ketatabahasaan, berbicara, dan memahami makna,
metodologi, teknik, dan pendekatan belajar mengenai bahasa Arab, Inggris,
dan Indonesia.
MATEMATIKA/PENDIDIKAN MATEMATIK DI MI
o Mampu menguasai ruang lingkup, rumusan-rumusan, dan teori-teori yang
dikembangkan didalam perhitungan matematika.
o Menguasai materi pengayaan, uji kompetensi, dan uji daya serap.
o Bersikap mampu mengidentifikasi perhitungan dengan menekankan pada
kemampuan dasar.
o Lebih kreatif untuk mencari solusi dalam problem solving dengan
menggunakan hitungan matematika.
o Lebih terampil dalam pengajaran perhitungan khususnya untuk guru MI/SD.
226
o Wawasan berpikir lebih kritis dan akurat setelah mempelajari teori-teori
matematika, baik ranah kognitif dan apektif.
IPA/PENDIDIKAN IPA DI MI
o Mampu menguasai teori, tujuan, ruang lingkup, dan indikator tentang
pengetahuan alam.
o Mampu menguasai pelajaran pengetahuan alam baik metodologi, teknik,
pendekatan, dan strategi khususnya untuk mengajar di MI.
o Bersikap lebih peka terhadap pemeliharaan alam.
o Mampu mensiasati dan memfungsikan kekayaan alam sehingga lebih berdaya
guna dan lebih bermanfaat untuk individu maupun masyarakat.
o Terampil dalam mengadakan penelitian yang berhubungan dengan alam.
o Terampil dalam mengadakan penelitian dan trial and error untuk diuji
cobakan di lab.
KOMPUTER
o Mampu menguasai penggunaan, teori-teori, dan lingkup komputer.
o Mampu menguasai tata cara, komponen-komponen dalam masalah
komputerisasi.
o Lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya dengan menggunakan komputer.
o Bersikap lebih percaya diri dan lebih cepat dalam menangkap informasi.
o Terampil dalam mengakses data-data.
o Terampil dalam menggunakan teknologi.
o Lebih berkreasi.
EVALUASI PENGAJARAN
227
o Mampu menguasai teori-teori, rumusan-rumusan, dan ruang lingkup serta
komponen-komponen evaluasi.
o Mampu mengevaluasi program PGMI juga PBM dalam setiap mata pelajaran.
o Melakukan langkah mengevaluasi setiap mata pelajaran.
o Mampu menentukan setiap akurasi antar komponen.
o Terampil dalam pembuatan sol
o Dengan evaluasi pengajaran lebih menjadikan sebagai feed back dalam PBM
sehingga akan menjadikan kemajuan bagi dirinya dan siswa dalam setiap
pengajaran.
SEMINAR PENDIDIKAN/LAPORAN
o Mampu melakukan penelitian/eksperimen untuk menguji pendekatan metode
atau teknik baru di bidang PGMI.
o Mampu mendesain baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
o Bersikap lebih peka terhadap lingkungan untuk dijadikan penelitian terutama
di bidang pendidikan.
o Bersikap lebih inovatif, kritis serta pola pemikirannya lebih berkembang.
o Terampil dalam menganalisis data hasil penelitian dengan menggunakan
teknik analisis data yang tepat.
o Terampil dalam membuat laporan hasil penelitian.
MICRO TEACHING
o Mampu menguasai dasar-dasar kependidikan dan semua mata pelajaran.
o Mampu menguasai kompetensi bagi pendidik.
o Mampu menyusun lesson plan, didaktik metodik, serta berbagai pendekatan
mengajar dan belajar.
228
o Lebih terampil dalam mengajar sebagai long mach applicated dari teori-teori
yang sudah diberikan.
o Menjadi tertarik untuk menjadi seorang guru yang profesional.
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
o Mampu menguasai teori penggunaan, komponen-komponen, dan ruang
lingkup administrasi pendidikan.
o Memahami teori-teori penggunaan, komponen, dan ruang lingkup manajemen,
organisasi, dan kepemimpinan pendidikan.
o Bersikap lebih kreatif dalam menata sekolah.
o Bersikap lebih inovatif dalam pembelajaran.
o Memiliki sifat kepemimpinan yang demokratis.
o Terampil dalam mengelola kelas.
o Terampil dalam menata pendidikan.
o Mampu memenej pendidikan kearah yang lebih konstruktif.
MEDIA PENGAJARAN
o Mampu memahami teori, landasan, dan langkah-langkah serta strategi dalam
penggunaan media.
o Mampu menginterpretasi media yang ada di masyarakat untuk pembelajaran
PGMI.
o Mampu menguasai penggunaan-penggunaan media baik visual, audio, dan
audio visual.
o Mampu bersikap menilai karakteristik, landasan, dan kelebihan media.
o Terampil dalam penggunaan media.
o Lebih berkreatif dan menghilangkan verbalisme dalam PBM.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
229
o Memiliki wawasa tentang agama Islam dalam hubungan dengan kehidupan
manusia.
o Memahami dan menghayati dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan
menyeluruh.
o Bersikap lebi kreatif dalam mencari sumber-sumber ajaran Islam.
o Bersikap lebih inovatif, sabar, tawadhu, serta giroh keislaman lebih tinggi.
o Lebih terampil dalam menyampaikan materi agama Islam terhadap siswa MI.
o Terampil dalam memandang dimensi-dimensi keberagamaan pemahaman
keagamaan siswa.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
o Memahami teori, fungsi, dan komponen serta ruang lingkup psikologi
pendidikan.
o Menguasai bakat, minat, motivasi, background keluarga, kapasitas, dan
kepribadian siswa.
o Bersikap lebih bijaksana dalam menghadapi karakter yang berbeda pada
siswa, baik menyangkut bakat, minat, sosial, kepribadian.
o Memiliki dedikasi yang tinggi serta motivasi lebih inovatif setelah tahu
seluruh seluk beluk psikologi pendidikan.
o Terampil dalam mengajar dengan menggunakan berbagai pendekatan belajar.
o Terampil dalam mengembangkan bakat dan motivasi siswa dan dirinya.
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
o Mampu menguasai arti, fungsi, ruang lingkup, dan pendekatan dalam BP.
o Mampu menguasai implikasi BP dalam PBM dan mampu memahami bentuk-
bentuk pelayanan dan BK terhadap individu anak.
230
o Bersikap lebih toleran dan menghadapi permasalaham murid dan berusaha
untuk penanganannya.
o Lebih bijak dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi terhadap
siswa supaya lebih berprestasi dan perilaku baik.
o Terampil dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi.
o Terampil dalam memberikan solusi, inovasi, motivasi, dan dedikasi khususnya
untuk dirinya dan umumnya untuk siswa di MI dan masyarakat.
PENDIDIKAM KERAJINAN TANGAN DAN KESENIAN/PENJASKES
o Mampu mengembangkan kemampuan dalam berbagai bidang.
o Memiliki konsep seni, fungsi, pendidikan, dan ruang lingkup seni dan
keterampilan.
o Memiliki konsep dasar, teori-teori penjaskes dalam PBM untuk kepentingan
PBM di MI juga untuk kebugaran pribadi.
o Bersikap menghargai karya seni, terutama kebudayaan tradisional Indonesia.
o Bersikap lebih cermat dalam membuat kerajinan tangan agar lebih bermanfaat.
o Bersikap lebih sportif dalam menghadapi hidup, karena mencintai olah raga.
o Terampil dalam membuat kreasi seni dalam berbagai bentuk.
o Lebih berdaya guna untuk memanfaatkan alam seoptimal mungkin sehingga
menjadikan karya yang lebih berguna.
o Lebih bugar, dalam menjaga kesehatan baik dalam PBM maupun untuk
personal.
PRAKTIK IBADAH/TILAWAH
o Memahami dalam mengamalkan ajaran Islam, terutama yang berbentuk
ibadah baik mahdhah maupun gair mahdhah.
o Menguasai bacaan Al-Qur’an dan tafsirannya secara tartil.
231
o Bersikap lebih sabar dan tawakkal pada Allah SWT.
o Menjunjung nilai-nilai keislaman secara baik dan benar.
o Memahami makna Al-Qur’an secara benar.
o Terampil melaksanakan ibadah secara baik dan benar.
o Terampil dalam memberikan penyuluhan dan penerangan pada masyarakat
serta dalam mengaplikasikan pada siswa.
BAHASA DAERAH
o Menguasai teori-teori, fungsi, dan ruang lingkup tata bahasa.
o Menguasai artikulasi, jeda, dan penulisan dalam penggunaan bahasa daerah.
o Bersikap lebih mencintai kultur budaya sendiri.
o Lebih menghargai akar kebudayaan, terutama dalam penggunaan bahasa
daerah secara benar.
o Terampil dalam penggunaan bahasa Sunda khususnya untuk dirinya dan PBM
di MI.
o Terampil dalam penyusunan ketata bahasaan secara sistematis dan sistematik.
IPS/PENDIDIKAN IPS DI MI/SD
o Menguasai materi, ruang lingkup, serta pendekatan IPS.
o Menguasai metode strategi dalam PBM ketika akan mengajar di MI/SD.
o Bersikap ramah, bersosialisasi dengan masyarakat.
o Memahami makna persatuan dan kesatuan serta kebersamaan dengan orang
lain.
o Saling menghormati, menghargai, dan membutuhkan satu sama lain.
o Terampil dalam menghadapi berbagaai persoalan yang berbeda latar belakang,
kultur, multidimensional, background pendidikan dengan penuh kebijakan dan
pengertian.
232
o Lebih bersifat sosial terhadap masyarakat.
37. PANCASILA (MPK)
Deskripsi
Bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa dalam memahami dan
menghayati dasar dan falsafah negara, Pancasila, dan UUD 1945 dari sudut etis,
historis, yuridis, sosiopolitis, dan filosofis untuk membentuk nilai, sikap, serta
tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sebagai warga negara
yang baik. Diharapkan dapat mejadi landasan bagi calon guru MI dalam
pengembangan studi PPKN dan IPS di MI.
KOMPETENSI
5. Mampu memahami pengertian Pancasila, UUD, dan GBHN.
6. Mampu memahami metode pendekatan dan penghayatan Pancasila.
7. Mampu menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan pribadi dan
masyarakat.
8. Mampu memahami hakekat GBHN sebagai pola umum pembangunan
nasional.
SUBSTANSI MATERI
15. Kondisi masyarakat Indonesia dalam perjalanan sejarah.
16. Proses pembentukan BPUPKI serta penyusunan sila-sila pancasila dan UUD
1945, detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan pengesahan
Pancasila dan UUD 1945.
17. Manusia dan pandangan hidup. Lembaga yang mewujudkan pandangan hidup,
hubungan pandangan hidup masyarakat, pandangan hidup bangsa dan dasar
negara.
233
18. Negara Pancasila sebagai negara kebangsaan yang berketuhanan Yang Maha
Esa, pertumbuhan kesadaran berbangsa, sejarah singkat berdirinya RI dan
integrasi nasional.
19. Latar belakang perlunya P4: Ideologi golongan sebelumnya Orde Baru, masa
depan pergantian generasi peranan Orde Baru, P4 sebagai kesepakatan
nasional.
20. Pancasila: penjabaran nilai-nilai Pancasila, uraian sila demi sila.
21. Hubungan Pancasila dan UUD 1945.
22. Pengertian UUD 1945 dan pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945.
23. Pancasila dan UUD 1945 dalam kurun waktu ORLA dan ORBA.
24. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam batang tubuh UUD 1945.
25. Sistem pemerintahan negara menurut Demokrasi Pancasila.
26. Hubungan antar negara, hubungan warga negara dengan pemerintah menurut
UUD 1945.
27. Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
28. Pembangunan Indonesia menurut Pancasila dan UUD 1945.
REFERENSI
7. Dardji Darmodiharji, Orientasi Singkat Pancasila;8. Ditjen Bimas Depag, P4 dan Islam.9. Nugroho Notosusanto, Proses Perumusan Pancasila;10. Notonegoro, Beberapa Hal Mengenai Pancasila.11. Sekneg RI, UUD 1945, P4, dan GBHN (Buku Merah).12. ______, Bahan Penataran P4, UUD 1945, dan GBHN (Buku Kuning).
38. KEWARGANEGARAAN (MPK)
DESKRIPSI
Sebagai wahana untuk membekali mahasiswa sebagai calon guru dengan
pengetahuan dan kemampuan dasar PPKN di MI, serta dapat mengembangkan
234
materi pelajaran PPKN dan mengajarkan pada tingkat MI yang dipersiapkan
untuk mengikuti pendidikan pada tingkat SLTP.
KOMPETENSI
5. Mampu memahami pentingnya pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan
bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
6. Mampu mengimplementasikan PPKN dalam kehidupan sehari-hari.
7. Mampu memilih metode dalam mengajarkan PPKN di MI/SD.
8. Mampu mengevaluasi PPKN dalam proses belajar mengajar di MI/SD.
SUBSTANSI MATERI
1. Landasan dan fungsi PPKN.
2. Tujuan dan ruang lingkup PPKN.
3. Karakteristik PPKN sebagai pendidikan nilai/moral.
4. Hubungan individu dan masyarakat.
5. Karakteristik hidup bernegara.
6. Pancasila sebagai landasan hidup bernegara.
7. Metode mengajarkan Pancasila dan kewarganegaraan di MI.
8. Evaluasi pengajaran.
REFERENSI
1. BP-7, 1994, Bahan Penataran P4, Pancasila PU, Jakarta, BP-7 Pusat.2. Dimyati, M. 1996, Epistemilogi Pancasila, Malang, Pasvasarjana IKIP
Malang.3. Fadjar A. Malik, 1972, Pancasila Dasar Filsafat Negara; Prinsip-Prinsip
Pengembangan Kehidupan Beragama, Malang UMM, Press.4. Murdiono, dkk, 1991, Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara, Jakarta: BP-7 Pusat.
39. TAFSIR I
DESKRIPSI
Mata kuliah yang membahas tentang ayat-ayat yang mengandung ajaran tentang
Allah, manusia, kenabian, moral. Kepedulian sosial, ibadah, dan ilmu
235
pengetahuan. Mata kuliah ini merupakan realisasi pendalaman ulum Al-Qur’an
dan mendasari pengkajian Tafsir II.
KOMPETENSI
4. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul,
manusia, dan alam.
5. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan Allah, Rasul,
manusia, dan alam.
6. Kemampuan mempraktikkan dalam kehidupan ayat-ayat yang berkenaan
dengan Allah, Rasul, manusia, dan alam.
SUBSTANSI MATERI
9. Tafsir ayat-ayat dalm surat al-Fatihah.
10. Ayat-ayat tentang Allah, manusia, dan alam.
11. Ayat-ayat tentang risalah dan akherat.
12. Ayat-ayat tentang ibadah dan ilmu pengetahuan.
13. Ayat-ayat tentang hubungan antar agama.
14. Ayat-ayat tentang makna Islam dalam Al-Qur’an.
15. Ayat-ayat tentang keadilan, kejujuran, dan moral.
16. Ayat-ayat tentang gender.
REFERENSI
9. Abdul Muin Salim, Jalan Lurus, Tafsir al-Fatihah.10. Al-Zamakhsyari, Tafsir al-Kayssyaf.11. Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur’an.12. Hamka, Tafsir al-Azhar.13. Ibnu Kasir, Tafsir Ibnu Kasir.14. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih.15. Quraish Shihab, Tafsir al-Fatihah.16. Taba Rabai, Tafsir al-Mizan.
40. TAFSIR II
236
DESKRIPSI
Membahas tentang ayat-ayat kependidikan, mulai dari masalah kewajiban belajar
mengajar, tujuan pendidikan, subjek pendidikan, objek pendidikan sampai ke
metodologi pengajaran. Merupakan kelan jutan dari Tafsir I dan menjadi pra
syarat untuk mempelajari Tafsir III.
KOMPETENSI
4. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan.
5. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan.
6. Kemampuan menerapkan ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan dalam
kehidupan.
SUBSTANSI MATERI
6. Kewajiban belajar mengajar meliputi Surat Al-‘alaq:1-5, Al-Ghasiyah: 17-20,
Ali Imran: 190-191, Al-Taubah: 122; dan Al-Ankabut: 20 dan 29.
7. Tujuan Pendidikan meliputi Surat Ali Imran: 138-139, Al-Fath: 29, Al-
Hajj:41, Az-Zariyat:56, dan Hud:61.
8. Subjek Pendidikan meliputi Surat Al-Rahman:5-6, Al-Nahl:43-44, dan Al-
Kahfi:66.
9. Objek Pendidikan meliputi Surat al-Tahrim: 6, Al-Syura:214, Al-Taubah:122;
dan Al-Nisa:170.
10. Metode Pengajaran meliputi Surat Al-Maidah:67, Al-Nahl:125, Al-A’raf:176-
177, dan Ibrahim:24-25.
REFERENSI
6. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf.7. Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamahannya.8. Hamka, Tafsir al-Azhar.9. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim.10. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi.
41. TAFSIR III
237
DESKRIPSI
Membahas tentang ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, tanggung jawab
sosial, hak, kewajiban, dan sifat-sifat pemimpin serta hubungan muslim dengan
non muslim. Karena itu mata kuliah ini sangat berguna untuk mengembangkan
kehidupan sosial.
KOMPETENSI
4. Kemampuan menghapal ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial,
dan kepemimpinan.
5. Kemampuan memahami ayat-ayat yang berkenaan dengan ekonomi, sosial,
dan kepemimpinan.
6. Kemampuan menerapkan dan mengamalkan ayat-ayat yang berkenaan dengan
ekonomi, sosial, dan kepemimpinan dalam kehidupan.
SUBSTANSI MATERI
11. Etika berekonomi meliputi Surat al-Nisa:29 dan 32, Al-Jumu’ah:9-11, Al-
Fathir:29, Al-Taubah:34-35, Al-Anfal:69, Al-Baqarah:188.
12. Produksi meliputi Surat Al-Nahl:65-69 dan 80-81, Hud:37, Al-Hadid: 27.
13. Efisiensi dan kejujuran meliputi Surat Al-Isra: 26-29, Al-Muthaffiin:1
14. Tanggung jawab sosial meliputi Surat Adz-Dzariyat: 19, Al-Ma’arij:24-25,
Al-Baqarah:177,195 dan 261, Al-Nisa:36-37.
15. Melindungi golongan lemah meliputi Surat Al-Fajr:17-20, Al-Balad:11-18,
Al-Dluha:7-11, Al-Ma’un:1-7, Al-Baqarah:177, Ali-Imran:92, Al-Nisa:36-38.
16. Hak dan kewajiban Pemimpin meliputi Surat Al-Nisa:105, Al-Maidah:99, Al-
Anbiya:107, Al-Isra:105, Al-Furqan:56.
17. Sifat-sifat Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:31, 59, 79 dan 80, Al-Ahzab:36
18. Mentaati Pemimpin meliputi Surat Ali Imran:144, Al-Nisa:59 dan 80, Al-
Hasyr:7.
19. Prinsip mengeluarkan pendapat meliputi Surat Al-Hujurat:11-13, Al-
An’am:54-55, Al-Kahfi:28-30, Ali Imran:60.
238
20. Hubungan muslim-non muslim meliputi Surat Al-Maidah:78-83, Al-
Baqarah:100-101, Ali Imran:69, 75, 128, Al-Nisa:51-53.
REFERENSI
7. Al-Zamarkhsyari, Al-Kayssyaf.8. Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamahannya.9. Hamka, Tafsir al-Azhar.10. Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim.11. Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi.12. Mahmud Hijazi, Tafsir al-Wadhih.
42. HADITS I
DESKRIPSI
Merupakan realisasi pemahaman Ulum al-Hadits, terutama yang dapat mendorong
penghayatan terhadap petunjuk-petinjuk Rasulullah mengenai keimanan,
keikhlasan, dosa besar, tanda-tanda ,unafiq, pentingnya kesehatan dan lingkungan,
serta kepatuhan terhadap amalan wajib dan menghindari setiap yang haram. Mata
kuliah ini relevan dijadikan dasar pertimbangan untuk pengembangan bahan ajar
PAI dabn syarat baghi pengambilan Hadits II.
KOMPETENSI
3. Kemampuan memahami dan menghayati petunjuk-peyunjuk Nabi berkenaan
dengan masalah-masalah keimanan, keihklasan.
4. Kemampuan ememahami dan menghayati beberapa hala yang wajib dipatuhi
den wajib dihindari, baik kapasitas sebagai makhluk maupun sebagai anggota
masyarakat.
SUBSTANSI MATERI
8. Masalah Iman, Islam, Ihsan, dan hari kiamat.
9. Masalah Keikhlasan beramal dan dosa besar, meliputi: kedudukan niat,
Istiqomah beramal, tujuh macam dosa besar, larangan membunuh anak,
menjadi saksi palsu, dan tanda-tanda kemunafikan.
239
10. Tingkah laku terpuji dan tercela, meliputi: orang yang baik akhlaknya,
kejujuran membawa pada kebajikan, yang beehak dihormati, berbaikan
dengan tetangga, masalah buruk sangka, kesopanan di jalan, Ghibah, dan
larangan berlaku boros.
11. Kesehatan dan lingkungan, meliputi: pentingnya mu’min yang kuat, lima
fitrah manusia, bersikat gigi, jika terjadi wabah, larangan menelantarkan
lahan, sedekah, dan menanam pohon.
12. Persaudaraan sesama muslim.
13. Masalah menuntut ilmu, meliputi: dua hasad yang diperkenankan,
perbandingan membaca Al-Qur’an dengan yang tidak, hilangnya ilmu karena
tidak ada ilmuwan, serta baik buruk dalam menuntut ilmu.
14. Mencari rizki dan peduli sosial, meliputi: memberi lebih baik dari meminta,
larangan hidup individualis, membuang duri di jalan, melapangkan orang lain,
larangan menganiaya kucing, dan menyantuni anjing.
REFERENSI
9. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.10. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.11. An-Nawawi, Syarah Muslim.12. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.13. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.14. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.15. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.16. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.
43. HADITS II
DESKRIPSI
Membahas realisasi iman, Islam, dan Ihsan dalam hubungan urgensi ibadah wajib
dan sunnah, ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara
berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad menurut hadits Nabi. Mata
240
kuliah ini akan mendasari bahan ajar PAI dan syarat untuk pengambilan mata
kuliah Hadits III.
KOMPETENSI
4. Kemampuan memahami petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah,
ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara berpakaian
bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.
5. Kemampuan menerapkan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan sunnah,
ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara berpakaian
bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.
6. Kemampuan menyampaikan petunjuk Nabi dalam hal ibadah wajib dan
sunnah, ketentuan halal dan haram, amar ma’ruf nahi munkar, tata cara
berpakaian bergaul, nikah, mendidik anak, dan jihad.
SUBSTANSI MATERI
9. Toharoh yang mambahas: membersihkan kencing dan jilatan anjing, berwudlu
yang sempurna, tayamum, dan mandi junub.
10. Ibadah sholat, meliputi: sholat pada waktunya, keutamaan sholat, sholat qasar,
dan jama’, dan sholat malam.
11. Masalah amar ma’ruf nahi munkar, meliputi: yangg halal, haram, dan subhat,
penegak kebenaran, selalu muncul mencegah kemunkaran, dan menyuruh
beramar ma’ruf.
12. Pakaian dan hiasan, meliputi: cara berpakaian, pakaian yang menyeret tanah,
memakai cincin emas, masalah tato, dan tahi lalat, serta berpakaian lawan
jenis.
13. Aturan pergaulan, meliputi: larangan berduaan tanpa muhrim, bergaul dengan
ipar, dan macam-macam zina anggota tubuh.
14. Aturan nikah: nikah sebagai sunnah, memilih calin istri, larangan nikah
mut’ah, mahar nikah, dan wali nikah.
15. Mendidik anak.
241
16. Masalah jihad meliputi: arti jihad, motivasi jihad, jihad sebagai amal utama,
berbakti pada orang tua, dan menyantuni janda, orang miskin sebagai jihad
fisabilillah.
REFERENSI
13. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.14. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.15. An-Nawawi, Syarah Muslim.16. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.17. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram.18. H.M. Syuhudi Ismail, Hadits Tekstual dan Konsptual.19. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.20. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.21. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.22. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.23. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Mutiara Hadits.24. _____, Fathu al-Bari.
44. HADITS III
DESKRIPSI
Membahas hadits-hadits Nabi yang berkenaan dengan kezuhudan, sikap
menghadapi musibah, masa berkabung, pengajaran massal, kewarisan,
mu’amalah, hukuman, dan pemerintahan. Sebagai bahan ajar mata kuliah ini
bersifat antisipatif perluasan wawasan bagi calon guru agama.
KOMPETENSI
4. Kemampuan memahami petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan, sikap
menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan pemerintahan.
5. Kemampuan mengamalkan dan menerapkan petunjuk nabi berkenaan dengan
kezuhudan, sikap menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan
pemerintahan.
242
6. Kemampuan menyampaikan petunjuk nabi berkenaan dengan kezuhudan,
sikap menghadapi musibah, kewarisan, mu’amalah, hukuman, dan
pemerintahan.
SUBSTANSI MATERI
8. Surga, neraka, dan kezuhudan, meliputi: neraka terlindungi syahwat, adzab
turun terkena bagi semua anggota masyarakat, tiga hal menyertai jenazah,
memandang yang lebih rendah, perbandingan makan orang beriman dengan
orang kafir.
9. Musibah dan ampunan Allah: musibah sebagai penghapus dosa dan masa
berkabung bagi wanita.
10. Da’wah dan pengajaran, meliputi: permintaan da’wah kaum wanita, cara
mengajar secara bertahap, wajah dan suara Nabi tatkala berda’wah, Nabi tak
pernah bicara kasar, mempermudah dan mempersulit.
11. Jual beli, riba’ dan hutang, meliputi: larangan jual beli ijon, keharaman hasil
menjual daging, upah pelacur, Riba’ Fadhl, menunda pembayaran hutang,
memberi tempo pelunasan hutang.
12. Harat warisan untuk ahli waris, maksimalnya wasiat, wakaf hasil tanaman
tanah milik, serta larangan menyerobot tanah.
13. Masalah hudud, meliputi: hukuman bagi pezina, hukuman razam bagi wanita
hamil, nisab potong tangan karena mencuri, hukuman bagi peminum khamar,
larangan minta pembebasan hukuman had, bebas hukuman akherat setelah
dihukum didunia.
14. Kepemimpinan dan penyogokan, meliputi: tanggung jawab setiap pemimpin,
pemimpin sebagai pelayan,,larangan ambisius memimpin, betas ketaatan pada
pemimpin, wanita sebagai kepala negara, larangan menyogok, pejabat yang
menerima hadiah, dan bendahara yang mendapat pahala.
REFERENSI
11. Abdul al-Aziz al-Khuli, Al-Adab al-Nabawi.
243
12. An-Nawawi, Riyadlu al-Shalihin.13. An-Nawawi, Syarah Muslim.14. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari.15. Ibnu Hajar al-Asqalani, Balughu al-Maram.16. Muhammad bin Ali al-Syaukani, Nailu al-Authar.17. Muhammad bin Allan al-Shiddieqy, Dalilu al-Falihin.18. Muhammad bin Ismail al-Shan’ani, Subulu al-Salam.19. Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Al-Lu’lu wa al-Marjan.20. _____, Fathu al-Bari.
45. FIQH I/IBADAH
DESKRIPSI
Matakuliah ini membahas tata cara beribadah yang meliputi thaharah, shalat,
zakat, puasa, dan haji, termasuk dasar hukum dan syarat-syarat pengamalannya.
Mata kuliah ini merupakan bekal utama untuk dijadikan dasar pengembangan
bahan ajar PAI.
KOMPETENSI
4. Kemampuan memahami tata cara beribadah.
5. Kemampuan melaksanakan ibadah secara benar.
6. Kemampuan mengajarkan ibadah kepada orang lain dengan benar.
SUBSTANSI MATERI
8. Pengertian, dasar hukum, hakikat, dan hikmah ibadah.
9. Tata cara tharah dari hadats dan najis: wudlu, mandi, dan tayamum.
10. Tata cara mengerjakan shalat: wajib, sunnat, khauf, jama’, dan qasar.
11. tata cara mengurus jenazah dari hal memandikan, mengkafani, dan menyolati
jenazah.
12. Zakat: harta yang dizakati,: mustabiq dan macam-macamnya.
13. Masalah puasa Ramadhan, Puasa sunat, dan cara-cara melaksanakannya.
14. Pengertian, macam, cara pelaksanaan, dan perbedaan haji dengan umrah.
REFERENSI
244
6. Ali-Fikri, Ushul al-Ahkam fi Arkam al-Islam.7. Al-Jurjani, Hikmatu al-Tasyri wa fal-safatuhu.8. Al-Sayid Sabiq, Fiqhu al-Sunnah.9. Ibnu Rusyd, Bidayatul al-Mujtahid.10. T.M. Hasbi Ashshiddieqy, Kuliah Ibadah.
46. FIQH II/MU’AMALAT
DESKRIPSI
Membahas kemu’amalatan dimulai dari hak dan kewajiban individu atas harta
benda, pemilikan serta aktivitasnya dalam rangka mewujudkan komunikasi sosial
secara Islami. Sebagai mata kuliah profesi, mata kuliah ini akan mendasari
pengembangan bahan ajaran PAI.
KOMPETENSI
4. Kemampuan memahami pengaturan kewajiban dan hak atas harta benda
manurut syariat Islam.
5. Kemampuan mempedomani ajaran Islam yang berkaitan dengan muamalah
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Kemampuan menerapkan syariat Islam berkaitan dengan muamalah.
SUBSTANSI MATERI
8. Pengertian tentang Mu’amalh, harta, dan aqad serta macam-macam dan
kedudukannya.
9. Jual-beli, pinjam meminjam dan sewa menyewa.
10. Khiyar dan adai serta pemecahan permasalahannya.
11. Perkongsian dan kerja sama atas lahan semisal musaqah dan masalahnya.
12. Bagi hasil, hibah, shadaqah, hadiah, dan permasalahannya.
13. Pengertian macam-macam dan kedudukan hukum riba.
14. Masalah-masalah Bank, Deposito, Kredit, dan lain-lain.
REFERENSI
7. Abu Zahrah, Al-Buhu fi Al-Riba, Kairo, 1962.
245
8. Abdul Al-Raziq Al-Sanhuri, Masadir Al-Haq fi Al-Fiqh Al-Islami, Beirut, 1954.
9. Ali Al-Khafifi, Ah-Kam Al-Mu’amalah, Al-Syariyah, Kairo, 1952.10. Ali Fikri, Mu’amalahu Al-Madiyah wa Al-Adabiyah, Kairo, 1956.11. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Mu’amalah.12. Helmi Karim, Fiqh Mu’amalat, Rajawali Press, 1998.
47. FIQH III/MUNAKAHAT DAN MAWARIS
DESKRIPSI
Membahas tata aturan pernikahan, perceraian, dan kewarisan secara Islami
sebagai kelanjutan dari pembahasan tentang hak, kewajiban, dan aktivitas atas
harta benda. Mata kuliah ini pun bersifat antisipatif untuk mendasari
pengembangan bahan ajar PAI.
KOMPETENSI
6. Kemampuan memahami tata aturan pernikahan dalam Islam.
7. Kemampuan memahami tata aturan kewarisan dalam Islam.
8. Kemampuan menerapkan tata aturan pernikahan dalam Islam.
9. Kemampuan menerapkan tata aturan kewarisan dalam Islam.
10. Kemampuan menyelesaikan masalah pernikahan dan kewarisan dengan
berpedoman pada syariat Islam.
SUBSTANSI MATERI
12. Pengertian, tujuan, hukum, rukun, dan syarat pernikahan.
13. Masalah mahram, khitbah, dan mahar dalam pernikahan.
14. Hak dan Kewajiban suami istri serta pendidikan anak.
15. Masalah poligami, napkah, dan kedudukan harta dalam pernikahan.
16. Nusyuz, syiqaq, Ila, dan Fungsi hakim dalam penyelesaiannya.
17. Masalah talaq, iddah, dan ruju’.
18. Sebab, syarat, dan halangan pewarisan.
19. Penggolongan ahli waris dan haknya masing-masing.
246
20. Penyelesaian masalah aul, radd, musyarah, dan gharawain.
21. Kewarisan anak jinah, bayi dalam kandungan, orang mafqud, dan banci.
22. Masalah waris di Indonesia.
REFERENSI
7. A. hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Munakahat.8. Amir Syarifuddin, Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan
adat Minangkabau.9. Fathur Rahman, Ilmu Waris.10. Hasanaen Muhammad Mahluf, Al-Mawaris fi Al-Syafiyah Al-Islamiyah.11. M. hasbi Ash-Syddieqy, Fiqh Al-Mawaris.12. Sayid Sabiq, Fiqhu Al-Sunnah.
48. FIQH IV/JINAYAH
DESKRIPSI
Membahas jenis-jenis kejahatan dan sangsi hukumannya menurut ketentuan Allah
dan Rasulnya, baik yang berkaitan dengan diri, harta, dan akibat-akibat makan
atau minum. Mata kuliah ini bersofat antisipatif untuk mengatasi masalah-masalah
yang muncul di kalangan siswa SLTP dan SMU.
KOMPETENSI
4. Kemampuan memahami jenis-jenis kejahatan dan sangsinya menurut ajaran
Islam.
5. Kemampuan menginternalisasikan ajaran Islam yang berkaitan dengan
jinayah.
6. Kemampuan menyelesaikan masalah kejahatan dan sangsinya dengan
mempedomani ajaran Islam.
SUBSTANSI MATERI
8. Pengertian, dasar, tujuan, dan unsur-unsur jinayah.
9. Masalah percobaan dan kerjasama berbuat jarimah.
10. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah qishash-diyat.
11. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah hudud.
247
12. Pengertian, macam, sangsi, dan pembuktian jarimah ta’zir.
13. Pengertian, macam, tujuan, dan sebab-sebab hapusnya hukuman.
14. Masalah makanan dan minuman yang haram dimakan.
REFERENSI
6. Abdul al-Qodir Audah, Al-Tasyri al-Jina’i al-Islami.7. Abu Zahrah, Al-Jarimah wa al-Uqubatu fi Fiqh al-Islami.8. Ahmad Fathi Bahansi, Al-Jaraim fi Fiqh al-Islami.9. A. Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam.10. A. Hasan Gaos dan Andewi Suhartini, Dasar-dasar Fiqh Jinayah.
49. BAHASA ARAB (MKK)
DESKRIPSI
Diarahkan untuk mendorong, membimbing, dan membina kemampuan mahasiswa
untuk berbahasa Arab fushah, baik aktif maupun pasif. Serta menumbuhkan sikap
positif terhadap bahasa tersebut. Kemampuan berbahasa Arab aktif yaitu
kemampuan menggunakan bahasa itu sebagai alat komunikasi secara lisan
maupun tulisan. Kemampuan berbahasa Arab pasif yaitu kemampuan untuk
memahami bahasa Arab lisan dan tulisan.
KOMPETENSI
4. Mampu memahami seluk beluk bahasa Arab, khususnya aspek gramatikal.
5. Mempunyai kemampuan dasar untuk memahami tek berbahasa Arab.
6. Mampu melakukan percakapan dalam bahasa Arab secara sederhana.
SUBSTANSI MATERI
8. Kata dan pembagiannya.
9. Kalimat dan pembagiannya.
10. I’rab dan bina.
11. Fi’il dan bagiannya.
12. Isim dan pembagiannya.
13. Mudzakar dan Mu’anast.
248
14. Dhomir dan pembagiannya.
REFERENSI
5. Muhammad Muharam, Al-Kitabh Al-Kiro’at.6. Mustafagulaini, Jami’u durus Al-Arobiyah.7. Nahwu Wadih.8. Pusbinsa IAIN SGD Bandung, Bahasa Arab.
50. AKHLAK/TASAWUF
DESKRIPSI
Berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir akhlaqiah tasawuf secara
kronologis sejak masa klasik, pertengahan hingga modern.
KOMPETENSI
3. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi berpikir
tasawuf secara tepat dan benar.
4. Kemampuan menginternalisasikan tasawuf secara tepat dan benar dalam
kehidupan sehari-hari.
SUBSTANSI MATERI
8. Pengertian, dasar-dasar Qur’ani dan perkembangan tasawuf.
9. Kerangka berpikir irfani mengenai dasar-dasar filosofi Ahwal dan Maqomat.
10. Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam, filsafat, dan psikologi agama.
11. Memahami Tasawuf Akhlaqi, Tasawuf Irfani, dan Tasawuf Falsafi.
12. Sejarah dan perkembangan Tharekat.
13. Studi kritis terhadap aliran-aliran Tasawuf.
14. Tasawuf di Indonesia.
REFERENSI
9. Abdullah, Hawash, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di Nusantara, Surabaya, al-Ikhlas, 1980.
249
10. Afifi, Abu al-A’lq, Fi al-Tsawuf al-Islami wa Tarikhih hajnah al-ra’lif wa al-Tarjamah wa al-Nasyr, Iskandariah, 1969.
11. Atjeh, Aboebakar, Pengantar Ilmu Tarekat, Ramadani, Solo, 1990.12. Al-Affas, Muhammad Naquib, The Mysticism of Hamzah Fansuri.13. Badawi, Absu al-Rahman, Syathahat al-Shufiah.14. Hamka, Tasawuf Modern.15. Ja’far, Kamal, Al- Tasawuf: Thoriqotan wa Tajribatan wa Madzahaban, Daru
al-Ma’rifah, Iskandariah, 1970.16. ______, Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya.
51. DESKRIPSI SEJARAH PERADABAN ISLAM
Mempelajari proses perkembangan historis umat Islam dalam seluruh
aspek kehidupannya, sejak masa Rasulullah hingga masa kini. Pemahaman ini
diperlukan untuk mengenal masa lalu, memahami masa kini dan memprediksi
masa depan, serta dapat digunakan untuk menganalisis ilmu lain.
KOMPETENSI
3. Kemampuan memagami sejarah peradaban Islam sebagai cerminan masa lalu.
4. Kemampuan menjadikan sejarah peradaban Islam sebagai alat analisis
terhadap ilmu-ilmu lain, khususnya ilum keislaman.
SUBSTANSI MATERI
7. Sejarah peradaban Islam sebagai ilmu, dasar-dasar, dan periodisasi
perkembangan peradaban Islam.
8. Arab pra Islam, masa Nabi, dan masa Khulafa al-Rasyidin.
9. Masa Umayyah, Islam di Andalusia, dan masa Abbasiyaah.
10. Dinasti-Dinasti Aghlabiyah, Fathimiyah, Ayubiyah, Perang Salib, dan Islam di
Asia Tenggara.
11. Kekuasaan Islam periode tengah yang meliputi Mamluk Mesir, Usmani,
Shafawiyah, dan Sultanat Delhi dan Mughal.
12. Negara Islam pada periode modern yang meliputi Turki, Mesir, Asia Barat,
Iran , anak benua India, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika.
250
REFERENSI
9. Ahmad Amin, Fajru al-Islam.10. Azyumandi Azra, ed., Perspektif Islam di Asia Tenggara.11. Brockelmann, Carl, History of The Islamic People.12. Hasanin Muhammad Mahluf, Tarikh al-Islam al-Siyasi al-Din wa al-Tsagofi
wa al-Ijtima’i, I dan II.13. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya.14. Hitti, Philip, K., History of The Arab from the Earliest Time to The Present.15. Hodgson, Marshal G.S., The Venture of Islam Conscience and History in a
World Civilization, Jilid I.16. ______, Jaringan Ulama Timur Tengah.
52. ILMU PENDIDIKAN I
DESKRIPSI
Merupakan dasar pengetahuan pendidikan yang berisi konsep dan teori
pendidikan yang telah dirintis oleh pakar-pakar pendidikan, untuk kemudian dapat
diaplikasikan dalam penyusunan Ilmu Pendidikan Terpadu.
KOMPETENSI
3. Kemampuan memahami konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang
menunjang tugas utamanya sebagai pendidik.
4. Kemampuan menerapkan konsep-konsep dasar tentang pendidikan yang
menunjang tugas utamanya sebagai pendidik.
SUBSTANSI MATERI
5. Pengertian tentang pendidikan.
6. Kemungkinan pendidikan.
7. Pusat-pusat pendidikan.
8. Pendidikan sebagai sestem.
REFERENSI
7. John Dewey, Democracy of Education, New York, The McMillan co, 1964.
251
8. John s. Brubacher, Modern Phylosophies of Education, New York, McGraw Hill Books Co, 1969.
9. Lester D. Crow and Alice Crow, Introduction to Education: Fundamental Principles and Modern Practice, New York, American Books Company, 1960.
10. R. Sugarda Poerbakawatja, et, al., Sekolah dan Masyarakat, Bandung, Ganaco, 1963.
11. Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta, yayasan Penerbit FIP IKIP Bandung, 1978.
12. ______, Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka, Jakarta, Gunung Agung, 1970.
53. ILMU PENDIDIKAN II
DESKRIPSI
Membahas latar belakang, pertumbuhan, dan perkembangan pendidikan
Islam sejak zaman klasik sampai zaman modern, serta visi dan misinya para tokoh
pendidikan Islam. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Ilmu Pendidikan Islam
dan Filsafat Pendidikan Islam.
KOMPETENSI.
3. Kemampuan memahami dan menghayati sejarah perkembangan pendidikan
Islam dari zaman ke zaman.
4. Kemampuan menangkap visi dan misi perkembangan pendidikan Islam untuk
pengembangan pendidikan Islam di masa yang akan datang.
SUBSTANSI MATERI
9. Pengertian, objek, dan manfaat mempelajari Sejarah Pendidikan Islam.
10. Pendidikan Islam di zaman Rasul dan Khulafa al-Rasyidin, termasuk latar
belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya.
11. Pendidikan Islam di zaman Bani Umayyah dan Bani Abbas, termasuk latar
belakang, tokoh, dan sistem pendidikannya.
12. Sekolah dan perpustakaan dalam dunia Pendidikan Islam.
13. Warisan Pendidikan Islam terhadap peradaban Barat.
252
14. Pembaruan Pendidikan Islam di dunia Islam dan di Indonesia.
15. Pendidikan Islam di zaman Belanda dan setelah kemerdekaan.
16. Departemen Agama dan pengembangan Pendidikan Islam.
REFERENSI
6. Fachrurrazi, Sejarah Pendidikan Islam.7. Fuad al-Ahwany, Tarbiyatu fi al-Islam.8. Hamka, Sejarah Umat Islam.9. M. Asad, Al-Tarbiyah wa al-Ta’lim fi al-Islam.10. Muhammad Said, Pendidikan dari Zaman ke Zaman.
54. BAHASA INDONESIA (MKK)
DESKRIPSI
Diarahkan pada pendalaman dan pengembangan wawasan mahasiswa mengenai
materi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di MI, yang mencakup penguasaan
kebahasaan, kemampuan memahami, mengapresiasi sastra, dan kemampuan
menggunakan bahasa Indonesia secara terpadu.
KOMPETENSI
7. Mampu menggunakan bahasa Indonesia, baik dalam percakapan maupun
tulisan dengan baik dan benar.
8. Mampu memahami hakekat perkembangan bahasa.
9. Mampu memahami bahwa keempat keterampilan berbahasa saling berkaitan
dan bahasa harus dipelajari dalam konteks yang alami.
10. Mampu merangsang program pengajaran bahasa dan sastra lintas kurikulum
yang terpadu yang berpusat pada anak didik.
11. Mampu melaksanakan pengajaran simulasi untuk membaca dan menulis
permulaan.
12. Mampu mengevaluasi kemampuan anak secara individual dalam membaca
dan menulis permulaan serta menemukan teknik untuk pengayaan dan
remidiasi.
253
SUBSTANSI MATERI
7. Perkembangan Bahasa I dan II
7.1. Hakikat perkembangan bahasa
7.2. Belajar bahasa lisan
7.3. Perkembangan komunikasi awal
7.4. Komunikasi tertulis
8. Pendekatan pengajaran bahasa
8.1. Pendekatan terpadu
8.2. Pendekatan komunikasi
8.3. Pendekatan pengalaman berbahasa
9. Pengajaran membaca dan menulis permulaan
9.1. Kesiapan membaca dan menulis
9.2. Metode dan materi pengajaran membaca dan menulis permulaan
10. Pengajaran bahasa lintas kurikulum
10.1. Pengajaran bahasa lewat sastra
10.2. Pengajaran bidang-bidang studi lewat sastra
11. Program pengajaran bahasa terpadu
11.1. Pengajaran bahasa terpadu
11.2. Pengajaran bahasa lewat bidang studi
12. Mengevaluasi pengajaran membaca dan menulis di kelas 1 dan 2 MI
12.1. Mengevaluasi kemajuan anak
12.2. Mengevaluasi program pengajaran anak
REFERENSI
11. A. Malik Thahir. 1993, Pandai Membaca dan Menulis I, Petunjuk Guru Kelas I, Teratai, Bandung.
12. Agus, dkk. Metode Materi Penilaian Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, PPPG tertulis, Bandung.
13. Agus, dkk. 1997, Bahasa Indonesia Kelas I s.d VI untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah bernuansa IMTAQ,, BWII, Bandung.
254
14. Ardi, 1978, Membaca dan Menulis Permulaan Metode Struktur Analitik Sintetik, Depdikbud, Jakarta.
15. Burhan, Jazir, dkk. 1972, Nana-Nini, mari Membaca dan Menulis Bahasaku.16. Depag RI, 1993, Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30 Edisi Baru, Surya
Cipta Aksara, Surabaya.17. Depdikbud, 1993, Pendidikan Dasar GBPP SD Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia, Jakarta. 18. Depdikbud, 1993, Kurikulum Pendidikan Dasar Landasan Program dan
Pengembangan, Jakarta.19. Depdikbud, 1994-1995, Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas 1
dan 2 SD, Tim PKG, Kasrang Anyar.20. Sabarti Akhadiah, dkk. 1997-1998, Pedoman Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Dirjen Binbaga Islam, Jakarta.
55. ILMU ALAMIYAH DASAR
DESKRIPSI
Mebahas tentang kajian keilmuan secara mendasara terhadap gejala-gejala alam,
sehingga dapat dipahami perannya dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Karena itu ilmu ini dapat melengkapi pengembanan pola pikir intelektual muslim,
sehingga akan mendasari upaya penguasaan bidang studi lain.
DESKRIPSI
3. Kemampuan memahami konsep-konsep alamiah dasar sebagai pelengkap
wawasan penalaran mahasiswa dalam eksistensinya sebagai intelektual
muslim.
4. Kemampuan memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits yang terkait dengan
alam semesta.
SUBSTANSI MATERI
8. Mitos sebagai landasan perkembangan pola pikir manusia.
9. Hubungan pola pikir Eropa dan dunia Islam dengan kelahiran pengetahuan
alamiah modern.
10. Batasan, sikap, dan lamgkah-langkah operasional metode ilmiah.
255
11. Kelahiran alam semesta ditinjau dari Islam dan Ilmu Pengetahuan Alam
Modern.
12. Biologi, fisika, kimia, dan perkembangan ketiganya ditinjau dari Ilmu
Pengetahuan Modern dan Islam.
13. Masalah teknologi modern, lingkungan hidup dan upaya mengatasinya.
14. Peranan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dalam memenuhi kebutukan
hidup manusia.
REFERENSI
11. Ahmad Fud Al-Ahwani, Filsafat Islam, 1983.12. Arthur Beiser, Bumi, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1984.13. David Bergamini, Alam Semesta, Pustaka Alam Life, Jakarta, 1983.14. Fazlur Rahman, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, Jakarta, 1989.15. Harun Nasution, Akal dan Wahyu dalam Islam, UI Press, 1986.16. IKIP Malang, Ilmu Alamiah Dasar.17. Maskori Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, Rajaeali Press, 1992.18. Maurice Bucaille, Bibel Al-Qur’an dan Sains Modern, Bulan Bintang, 1978.19. Tim Dosen IAD IKIP Jakarta, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, 1986.20. Universitas Terbuka, Ilmu Alamiah Dasar, Materi Pokok, 1986.
56. PSIKOLOGI UMUM
DESKRIPSI
Membahas tentang teori-teori psikologi dan tingkah laku manusia sebagai gejala
jiwa dan perkembangannya terutama pada peserta didik serta membahas
kepribadian dan aspek-aspeknya. Mata kuliah ini berada pada rumpun Psikologi
PAI dan ini berkaitan dengan mata kulaiah Psikologi Belajar, Psikologi Agama,
dan Psikologi Pendidikan. Mata kuliah ini menjadi pendukung bagi Ilmu
Pendidikan Islam.
KOMPETENSI
3. Kemampuan memahami teori-teori psikologi.
4. Kemampuan memahami tentang struktur dan sifat psikis manusia dan
perkembangannya.
256
SUBSTANSI MATERI
8. Pengertian, ruang lingkup, dan sejarah perkembangan psikologi.
9. Berbagai aliran dan metode psikologi.
10. Gejala psikis pada manusia normal.
11. Fase dan ciri-ciri perkembangan dan pertumbuhan.
12. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan,
13. Kepribadian dan aspek-aspeknya.
14. Fungsi psikologi dalam pendidikan.
REFERENSI
9. Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991.10. Agus Sujanto, Psikologi Deskripsi, Jakarta, Aksara Baru, 1986.11. Bimo Walgito, Psikologi Deskripsi, Yayasan Fakultas Psikologi UGM
Yogyakarta, 1981.12. Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Erlangga, 1993.13. M.A.W. Brouwer, dkk. Kepribadian dan Perubahannya, Gramedia, Jakarta,
1983.14. Moh. Surya, Psikologi Perkembangan, IKIP Bandung, 1990.15. Rita L. Atkinson, dkk, Pengantar Psikologi, PT Gelar Aksara Pratama, 1991.16. ______, Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, 1980.
57. PSIKOLOGI AGAMA
DESKRIPSI
Membahas tentang teori-teori perkembangan jiwa keagamaan pada manusia,
pengaruh keyakinan beragama pada perilaku manusia, sebagaimana juga
pengaruh pendidikan dan kebudayaan terhadap pembentukan keberagaman
seseorang. Sebagai disiplin yang termasuk ke dalam rumpun psikologi, Psikologi
Agama menjadi pendukung bagi Ilmu Pendidikan Islam.
KOMPETENSI
5. Kemampuan memahami gejala-gejala jiwa dalam jiwa manusia beragama.
6. Kemampuan menerapkan psikologi dalam kehidupan manusia beragama.
257
7. Kemampuan memahami perkembangan beragama bagi pada balita, anak,
remaja, dan orang dewasa.
8. Kemampuan melakukan penelitian terhadap proses belajar agama.
SUBSTANSI MATERI
6. Batasan, ruang lingkup, dan kegunaan Psikologi Agama.
7. Perkembangan agama pada manusia.
8. Kriteria kematangan beragama, problem keimanan, dan gangguan-gangguan
terhadap keberagamaan seseorang.
9. Prinsip-prinsip proses internalisasi nilai-nilai agama dan masalah hukuman
serta ganjaran bagi perilaku agama.
10. Peran agama dalam memelihara kesehatan mental.
REFERENSI
8. A. Hasan Gaos, Psikologi Agama, Diktat I dan II.9. Daniel L. Pals, Seven Theorities of Religion.10. Djalaludin, Ilmu Jiwa Agama.11. M. Natsir Ali, Rangkuman Pengantar Ilmu Jiwa Agama.12. Samsudin Abdullah, dkk, Fenomenologi.13. W.H. Clark, The Psychology of Religion.14. Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama.
58. ULUM AL-HADITS
DESKRIPSI
Ulum Al-Hadits adalah seperangkat pengetahuan yang menjadi landasan
metodologis dalam kegiatan penelitian dan pemahaman hadits, serta kajian
terhadap berbagai persoalan menyangkut hadits. Filosofis keilmuan hadits
merupakan pengetahuan tentang sumber ajaran agama yang bersifat normatif dan
landasan hadits bagi ilmu-ilmu keislaman lainnya.
KOMPETENSI
3. Kemampuan mengkaji berbagai persoalan menyangkut hadits.
258
4. Kemampuan memahami ajaran-ajaran yang terkandung dalam hadits-hadits
Nabi dengan pemahaman yang mendalam dan filosofis.
SUBSTANSI MATERI
10. Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsal, termasuk struktur Hadits,
terutama mengenai sanad, matan, dan mukharij.
11. Hadits sebagai sumber ajaran agama.
12. Sejarah Hadits yang meliputi pra modifikasi dan modifikasinya.
13. Pengertian, sejarah, dan cabang-cabang Ilmu Hadits.
14. Pembagian Hadits, syarat Hadits Shohih, Hadits Dhoif, dan macam-
macamnya.
15. Pengertian, objek kajian, dan lafadz-lafadz Ilmu al-Jarhu wa al-Ta’dil.
16. Hadits Maudlu.
17. Pengertian dan pengenalan Takhrij al-Hadits dan Mukharij.
18. Pengertian, sejarah, dan bantahan tentang Inkaru al-Sunnah.
REFERENSI
7. M. Ajjaj al-Khatib, Ushulu al-Hadits.8. Muhammad Thohar, Tafsir Mustholah al-Hadits.9. Shubhiy al-Shahih, Mabahis fi Ulum al-Hadits.10. Syuhudi Ismail, Kaidah Keshahihan Sanad Hadits.11. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. 12. ______, Al-Sunnah Qahl al-Tadwin.
59. ULUM AL-QUR'AN
DESKRIPSI
Berorientasi pada pengetahuan dasar mengenai ilmu-ilmu Al-Qur’an secara
deskriptif. Karena itu di dalamnya dibahas hal-hal yang bartalian dengan turunnya
Al-Qur’an, tertib ayat, dan surah, ayat-ayat muhkam dan mutasyabbih,
kemu’jizatan Al-Qur’an, serta uraian ringkas mengenai tafsir, at’wil, dan tarjamah
Al-Qur’an.
259
KOMPETENSI
3. Kemampuan memahami ilmu-ilmu tentang Al-Qur’an yang mencakup
berbagai pokok pembahasan yang diperlukan sebagai salah satu alat untuk
memahami kandungan Al-Qur’an.
4. Kemampuan memahami latar belakang turunnya Al-Qur’an, tertib ayat dan
surah.
SUBSTANSI MATERI
9. Pengertian, ruang lingkup, dan cabang-cabang ulum Al-Qur’an.
10. Sejarah turun dan penulisan Al-Qur’an.
11. Pengertian, ungkapan-ungkapan dan urgensi asbab al-nuzul.
12. Munasabah Al-Qur’an. Baik pengertian, urgensi, dan kegunaannya.
13. Al-Muhkam dan al-Mutasyabbih.
14. Qira’at Al-Qur’an.
15. I’jaz Al-Qur’an.
16. Pengertian dan perbedaan antara Tafsir, Ta’wil, dan Tarjamah.
REFERENSI
7. Al-Suyuti, al-Itqon fi Ulum Al-Qur’an.8. Al-Zarqani, Manabi al-Irfan fi Ulum Al-Qur’an.9. Ahmad Von Denffer, Ulum Al-Qur’an: an Introduction to the Sciencies of the
Qur’an.10. Manna’Khil Qathan, Mabahits fi Ulum Al-Qur’an.11. Shubhiy al-Shahih, Mabahits fi Ulum Al-Qur’an.12. T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.
60. USHUL AL-FIQH
DESKRIPSI
Membahas dasar-dasar pemikiran Islam dalam upaya menetapkan suatu ketentuan
hukum berdasarkan dalil-dalil Islami untuk menilai dan mengantisipasi
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping untuk mendasari
260
penguasaan Fiqh, Tafsir, dan Hadits. Pendalaman Ushul Fiqh harus didasarkan
atas penguasaan bahasa Arab, Ilmu Mantik, dan Filsafat Hukum Islam.
KOMPETENSI
5. Kemampuan memahami Ushul Fiqh sebagai alat untuk mengistimbatkan
hukum.
6. Kemampuan memahami cara-cara mengistimbatkan hukum dengan
menggunakan dalil-dalil.
7. Kemampuan menerapkan cara-cara mengistimbatkan hukum dengan
menggunakan dalil-dalil.
8. Kemampuan dapat memecahkan istimbatkan hukum pada setiap dalil.
SUBSTANSI MATERI
6. Pengertian, kegunaan, dan objek pembahasan Ushul Fiqh.
7. Hukum, hakim, mahkumfiih, dan mahkum alaih.
8. Masalah-maslah ‘Aam, Khas, Amr, Nahi, Mutlak, Muqayyad, Mujmal,
Mubayan, Muradif, dan Musytarak.
9. Di sekitar sumber-sumber hukum Islam.
10. Ijtihad, Ittiba’, dan Tarjih.
REFERENSI
6. Abdul Wahab Khalaf, Ushul Fiqh.7. Khudlory Beik, Ushul Fiqh.8. Hanafi MA, Ushul Fiqh.9. Zainal Abidin Ahmad, Ushul Fiqh.10. Departemen Agama RI, Ushul Fiqh.
61. FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
DESKRIPSI
Membahas rumusan pemikiran secara filosofis mengenai pendidikan Islam yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, sehingga merupakan dasar bagi
pembentukan dan pengembangan sistem pendidikan Islam. Karena itu mata kuliah
261
ini akan langsung mendasari Ilmu Pendidikan Islam dan Sejarah Pendidikan
Islam.
KOMPETENSI
5. Kemampuan memahami hubungan filsafat pendidikan dan Filsafat Pendidikan
Islam.
6. Kemampuan membedakan antara filsafat pendidikan dengan ilmu atau sistem
pendidikan Islam.
7. Kemampuan memahami pemikiran tokoh-tokoh filsafat pendidikan Islam.
8. Kemampuan menyelesaikan masalah-masalah pendidikan Islam dengan
pendekatan filsafat.
SUBSTANSI MATERI
7. Pengertian dan ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam.
8. Pandangan Filsafat Pendidikan Islam tentang alam semesta, manusia,
masyarakat, dan ilmu pengetahuan.
9. Pengertian dan hakekat pendidikan, pendidik, anak didik, dan etika ilmuan.
10. Pengertian dan hakekat kurikulum, alat pendidikan dan evaluasi.
11. Pendidikan Islam sebagai suatu sistem.
12. Pemikiran filsafat pendidikan dari berbagai ahli baik dalam negeri maupun
luar negeri (luar Indonesia).
REFERENSI
6. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Pendekatan Filsafat.7. Jamaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam.8. M. Al-Raumil al-Syaukani, Filsafat Pendidikan Islam.9. M. Fadli Jamali, Filsafat dalam Islam.10. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam.
62. ILMU KALAM
DESKRIPSI
262
Mata kuliah ini berorientasi pada pembinaan kerangka berpikir kalamiah Islami
secara historis sejak masa klasik, pertengahan sampai modern. Karena itu mata
kuliah ini menjadi prasyarat untuk pengambilan mata kuliah lainnya.
KOMPETENSI
4. Kemampuan mengenali, memahami, dan menerapkan metodologi pemikiran
kalam secara tepat dan benar.
5. Kemampuan memahami latar belakang dan pemikiran berbagai aliran kalam.
6. Kemampuan memahami perbandingan tokoh-tokoh aliran kalam.
SUBSTANSI MATERI
5. Dasar-dasar Ilmu Kalam dan hubungan Ilmu Kalam dengan Filsafat dan
Tasawuf.
6. Pemikiran Ilmu Kalam
7. Perbandingan antar aliran mengenai pelaku dosa besar, iman, dan kufur,
perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia, sifat-sifat Tuhan, kehendak mutlak
dan keadilan Tuhan, serta masalah imamah.
8. Studi kritis terhadap aliran-aliran pemikiran kalam.
REFERENSI
8. Al-Asy’ari, Abu al-Hasan ‘Ali Ismail, Maqalat al-Islamiyiin wa Ikhtilafu al-Mushlliin, Kairo, Maktabah Nahdah, Misriyah, 1950.
9. Al-Ghurobi, Ali Musthafa, Tarikh al Firaq al-Islamiyah wa Nasy’at Ilmu al-Kalam Inda al-Muslimin, Kairo, 1957.
10. Al-Syahrastani, Abu Bakar Ahmad, al-Milal Wa al-Nihal, Berut Darul al-Fikri.
11. Badawi, Abdu al-Raluna, Maqalat al-Islamiyah.12. Khan, Wahid al-Din, al-Ba’su al-Islami.13. Mahmud, Abdul al-Hakim, al-Tauhid al-Kalish.14. Nasution, Harun, Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah: Analisis
Perbandingan, Jakarta, U’Press, 1986.
63. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR (MKK)
263
DESKRIPSI
Diarahkan pada pembahasan mengenai konsep-konsep strategi belajar mengajar
dan melatih kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan strategi perencanaan
pengajaran, strategi penyampaian, serta strategi pengelolaan pengajaran dan
pengelolaan kelas di MI. pengembangan berbagai strategi tersebut dengan
mempertimbangkan tujuan dan karakteristik bidang studi. Kendala-kendala
pengajaran karakteristik murid MI, sehingga dapat dicapai pembelajaran yang
efisien, efektif, dan mempunyai daya tarik.
KOMPETENSI
5. Mampu memahami pengertian dan klasifikasi strategi belajar mengajar.
6. Mampu mengimplementasikan strategi belajar mengajar pada proses belajar
mengajar di MI.
7. Mampu memahami prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar-dasar pemilihan
metode dalam pembelajaran.
8. Mampu mempertimbangkan teori-teori strategi belajar mengajar pada waktu
proses belajar mengajar.
SUBSTANSI MATERI
6. Pengertian, klasifikasi, implementasi strategi belajar mengajar.
7. Ciri-ciri, tujuan, dan prinsip-prinsip umum metode mengajar.
8. Pendekatan metode/teknik mengajar.
9. Manajemen kelas; pengertian manajemen kelas, disiplin kelas, organisasi
kelas, dan seni mengelola kelas.
10. Media pengajaran
REFERENSI
9. H.E. Komar, dkk, Strategi Belajar Mengajar, 1995.
264
10. H. Mansur, Strategi Belajar Mengajar (Modul), Dirjen Pembinaan Kelebmagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1991.
11. J.J. Hasibuan dan Moesjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1986.12. Nana Sujana dan Daeng Arifin, Cara Belajar Siswa Aktif, Sinar Baru,
Bandung, 1988.13. Na Ametambun, Manajemen Kelas, Terbitan Katigo, 1981.14. Winarno Surachman, Metodologi Pengajaran Nasional, Jamars, 1979.15. ______, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, 1989.16. _____, Pengelolaan Belajar dan Kelas, Bandung, 1993.
64. METODOLOGI PENELITIAN
DESKRIPSI
Membahas cara-cara melakukan penelitian, mulai dari mengidentifikasi masalah,
menyusun rancangan, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data serta
menuliskan laporan hasil penelitiannya sebagai karya ilmiah dalam bidang
pendidikan. Mata kuliah ini sangat berguna untuk penyusunan skripsi dan
pengembangan ilmu ketarbiyahan. Mata kuliah ini berkaitan erat dengan Filsafat
Ilmu dan Statistik Pendidikan.
KOMPETENSI
5. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan.
6. Kemampuan menyusun rencana penelitian.
7. Kemampuan mengolah, menganalisis data penelitian.
8. Kemampuan melaporkan hasil penelitian sebagai karya ilmiah dalam bidang
pendidikan.
SUBSTANSI MATERI
7. Kriteria dan jenis-jenis penelitian ilmiah.
8. Pemilihan dan perumusan masalah serta pengembangan kerangka penelitian.
9. Penentuan bahan pustaka dan langkah-langkah penelitian.
10. Masalah pengumpulan, penyajian, pengolahan, dan analisis data.
11. Penarikan kesimpulan.
265
12. Format penulisan, teknik pengutipan, dan penulisan laporan.
REFERENSI
7. David J. Fox, Research Process in Education, Holt, New York, 1969.8. Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, 1982.9. Manasse Mallo, Metode Penelitian Masyarakat, UI, Jakarta.10. Masri Singaribun, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1982.11. Masri Singaribun, Pedoman Praktis Membuat Usul Penelitian.12. Sutrisno Hadi, Metodologi Research I & II, UGM, Yogyakarta, 1988.
65. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS DI MI (MKK)
DESKRIPSI
Diarahkan untuk membekali dan memberikan kemampuan berkomunikasi lisan
dalam bahasa Inggris secara sederhana kepada calon guru MI dan diarahkan untuk
membekali calon guru MI dengan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Inggris
sebagai bahasa asing di tingkat MI.
KOMPETENSI
3. Mampu mengenal dan mengeja huruf bahasa Inggris, nama-nama benda,
warna, ruangan di dalam rumah, bentuk benda, dan waktu.
4. Mampu melakukan percakapan yang sederhana.
5. Mampu menerapkan metode pengajaran bahasa Inggris di MI/SD.
SUBSTANSI MATERI
12. Alphabet, things, colour, and house.
13. Simple conversation.
14. Thing shape
15. Telling the time.
16. Hobbies
17. Kind of job.
18. Apologize.
266
19. At the zoo.
20. Direction.
21. Visiting the movie.
22. Grammar.
REFERENSI
3. A Perfect English Grammar, A.J. and A.V. Klastinet, ELBS and OXFORD University Press – Grammer.
4. Buku SD kelas 4, 5, dan 6 - Rujukan Bahan Pengajaran SD/MI.5. First things First – Vocabulary.
66. PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA MI (MKK)
DESKRIPSI
Diarahkan pada pengembangan konsep teoritis dan praktis tentang cara
pembelajaran bahasa Indonesia tingkat MI, baik kelas-kelas rendah maupun kelas-
kelas di MI. cara pembelajaran bahasa Indonesia yang terdiri atas komponen
kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan itu di kembangkan dengan penyajian
secara terpadu dan metode pengajaran serta evaluasinya.
KOMPETENSI
1. Mampu meningkatkan perkembangan bahasa lisan dan tulis.
2. Mampu merancang pengajaran dan mengevaluasi bahasa lisan dan tulis untuk
kebutuhan individu murid.
3. Mampu mengajarkan bahasa lisan dan tertulis berdasar tema-tema unit
tertentu.
4. Mampu mengevaluasi bahasa lisan dan tertulis.
5. Tanggap terhadap kebutuhan individual anak dalam berbahasa.
SUBSTANSI MATERI
1. Meningkatkan perkembangan bahasa lisan I dan II
267
1.1. Meningkatkan menyimak dan berbicara dengan kegiatan berbicara kreatif.
1.2. Menyusun bahasa pembelajaran dengan kegiatan berbicara kreatif.
1.3. Meningkatkan menyimak dan berbicara dengan dramatisasi kreatif.
1.4. Merancang model pembelajaran dan berbicara dengan dramatisasi kreatif.
2. Meningkatkan perkembangan bahasa tulis
2.1. Proses menulis berdasarkan bagan cerita.
3. Sastra sebagai landasan alam proses menulis
3.1. Karya sastra puisi sebagai landasan menulis.
3.2. Pembelajaran menulis berdasarkan karya sastra puisi, prosa, dan drama.
4. Pengajaran membaca dan sastra di kelas-kelas tinggi I dan II
4.1. Strategi membaca puisi.
4.2. Strategi membaca cerita.
4.3. Strategi membaca naskah drama.
4.4. Pembelajaran berdasarkan bahasa bacaaan.
5. Pengajaran menulis di kelas-kelas tinggi I dan II
5.1. Strategi pembelajaran menulis puisi, cerpen, dan drama.
5.2. Menulis cerpen.
5.3. Strategi pembelajaran menulis terpimpin.
5.4. Strategi pembelajaran menulis nonfiksi.
6. Evaluasi pengajaran bahasa di kelas-kelas tinggi
6.1. Evaluasi pengajaran bahasa lisan.
6.2. Evaluasi pengajaran bahasa tulis.
REFERENSI
1. Akhadiah, S. dkk, 1990, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta, Erlangga.
2. Alwasilah, Ch. 1993, Dari Cicalengka sampai Chicago, Bunga Rampai Pendidikan Bahasa, Bandung, Angkasa.
3. Asmara, A. 1997, Ilmu Mengarang Bagi Pemula, Yogyakarta, CV Nur Cahaya.
4. Asmara, A. 1998, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, PN Balai Pustaka.
268
5. Harjasujana A.S. 1986, Membaca, Modul UT, Jakarta, PT Karunika.6. Hidayat Kosadi. 1990, Strategi Belajar Bahasa Indonesia, Bandung, Bina
Cipta.7. Rusyana, Y. 1982, Metode Pengajaran Sastra, Bandung, Gunung Larang.8. Spriatna, A. dkk, 1997, Bahasa Indonesia untuk SD/MI 4 Bandung,
Wiraswasta Indonesia.9. Tarigan dan Tarigan, 1986, Keterampilan Berbahasa, Jakarta, Depdikbud.
67. MATEMATIKA (MKK)
DESKRIPSI
Mengkaji tentang konsep-konsep dasar matematika, geometrik, dan statistik.
Digunakan untuk pengembangan materi pengajaran matematika di MI dan
meliputi pengukuran, gerak, bangun, dan bidang datar, luas daerah, volume,
geometrik euklid, statistika, dan peluang. Mengkaji matematika MI dalam
kaitannya dengan ajaran Islam.
KOMPETENSI
1. Memiliki wawasan matematika yang cukup luas untuk mengajarkan
matematika di SD/MI.
2. Mampu mengaplikasikan teori-teori matematika dalam proses belajar MI/SD.
3. Mampu Menghubungkan teori-teori matematika dalam kehidupan individu
anak.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengantar geometri
1.1. Pengertian titik, garis, sudut, dan bidang.
1.2. Pengenalan bangun-bangun geometri.
2. Bangun ruang
2.1. Kubus dan balok.
2.2. Tabung dan bola.
3. Bidang datar
3.1. Lingkaran dan segi empat.
269
3.2. Segitiga dan segi banyak.
4. Simetri dan pencerminan
4.1. Simetri lipat dan simetri putar.
4.2. Pencerminan.
5. Pengukuran
5.1. Pengukuran, panjang, luas, dan volume.
5.2. Pengukuran, waktu, berat, dan sudut.
6. Bilangan dan pengerjaan
6.1. Pengertian bilangan bulat.
6.2. Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
6.3. Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat.
6.4. Operasi perpangkatan bilangan bulat.
6.5. Pembagian.
7. Faktor dan kelipatan
7.1. Faktor.
7.2. Kelipatan
8. Pecahan dan pengerjaannya
8.1. Pengertian pecahan.
8.2. Operasi pada pecahan.
9. FPB dan KPK
REFERENSI
1. Cholis Sa’dijah, 1998, Pendidikan matematika II, Malang, Dirjen Dikti PPGSI Depdikbud.
2. Darhim, dkk, 1991, Materi Pokok Pendidikan Matematika 2, Modul 1-7, Jakarta, Depdikbud.
3. Depdikbud, 1997, Bahan Pendidikan dan Pelatihan Matematika bagi Guru Sekolah Dasar, Jakarta, Dirjen Dikdasmen-Depdikbud.
4. Depdikbud, 1999, Penyempurnaan/Penyesuaian Kurikulum 1994, (suplemen GBPP mata pelajaran matematika satuan pendidikan sekolah dasar), Jakarta, Depdikbud.
270
5. Ruseffendi, 1990, Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini untuk Guru dan PGSD D2, Bandung, Tarsito.
68. ILMU PENGETAHUAN ALAM (MKK)
DESKRIPSI
Mengkaji tentang konsep dasar IPA sebagai pemantapan dan pengayaan
pengetahuan IPA yang diperoleh di SLTA, yang digunakan untuk melandasi
pengajaran IPA di MI. meliputi konsep pengukuran dan sistem metrik, materi, dan
energi, serta mengkaji materi IPA di MI dalam kaitannya dengan ajaran Islam.
KOMPETENSI
1. Mampu menguasai konsep-konsep dasar IPA MI tentang pengukuran dan
sistem metrik serta energi.
2. Mampu menerapkan konsep-konsep dasar IPA dalam pembelajaran IPA yang
bernuansa Islam.
3. Mampu mengevaluasi konsep-konsep dasar IPA dalam pembelajaran IPA.
SUBSTANSI MATERI
1. Pengukuran dan sistem metrik
1.1. Pendahuluan.
1.2. Pengukuran panjang, luas, volume, berat, suhu, dan waktu.
2. Materi
2.1. Definisi materi.
2.2. Klasifikasi materi.
2.3. Molekul ion.
2.4. Perubahan materi, fisika, dan kimia (reaksi kimia).
3. Energi
3.1. Mekanika dan gerak.
3.2. Dinamika partikel.
3.3. Energi dan momentum.
271
3.4. Definisi dan gelombang.
3.5. Definisi panas.
3.6. Perubahan tingkat wujud zat.
3.7. Kesetaraan kalor mekanik.
3.8. Definisi cahaya dan Hukum Snelius untuk cahaya.
3.9. Dispersi dan difraksi.
3.10. Interferensi.
3.11. Panjang gelombang cahaya.
3.12. Definisi dan muatan listrik.
3.13. Muatan coulomb.
3.14. Medan listrik dan potensial listrik.
3.15. Arus, energi, dan kapasitas listrik.
3.16. Definisi, induksi, dan medan magnet.
REFERENSI
1. Beiser, Arthur, 1962, Mainstream of Physics, Massachussets, Adison-Wesley Publishing Company.
2. Carin, Arthur, 1993, Teaching Modern Science, Sixth Edition, New York, Mcmillan Publishing Company.
3. Friedl, Alfred E, 1991, Teaching Science to Children an Integreted Approach, N.Y. Mc Graw Hill Inc.
69. STATISTIK PENDIDIKAN
DESKRIPSI
Membahas cara-cara mengumpulkan, mengolah, dan mengorganisasi data melalui
data, tabel dan grafik, ukuran gelaja pusat, ukuran variasi, regresi linier sederhana
dalam analisis korelasioner, pengujian hipotesis, dan beberapa teknik yang
tergolong statistika parametrik dan nonparametrik. Mata kuliah ini juga
membahas aplikasi perhitungan ststistika, sehingga dapat membantu mahasiswa
mengembangkan evaluasi pendidikan dan melakukan penelitian pendidikan
272
dengan analisis kuantitatif. Untuk mempelajari mata kuliah ini mahasiswa harus
sudah menguasai metodologi penelitian.
KOMPETENSI
4. Kemampuan memahami teori-teori statistik pendidikan.
5. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik dasar cara
menyajikan, mengolah, dan menganalisis data.
6. Kemampuan menguji hipotesisi serta dapat menggunakan hasilnya secara
tepat dalam kegiatan evaluasi dan penelitian pendidikan.
SUBSTANSI MATERI
6. Hubungan penelitian, Pendidikan, dan Statistika.
7. Penyusunan distribusi frekuensi dan penyajian grafiknya.
8. Ukuran gejala pusat dan variabilitas sebagai dasar analisis kenormalan,
kelinieran, dan korelasi.
9. Konsep dan pengujian hipotesis dalam analisis regresi, korelasi, dan uji
perbedaan dua rata-rata populasi.
10. Analisis variansi dan statistik non parametrik.
REFERENSI
7. Anas Sudiyono, Pengantar Statistika Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1989.8. Edwards, A.L. An Introduction to Linear Regression and Correlation,
Freeman and Company, New York, 1984.9. Endi Nurgana, Statistika Untuk Penelitian, Permadi, Bandung, 1985.10. Furqon, Statistika Terapan untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 1997.11. Shavelson, R.J. Statistical Reasoning for Behavioral Sciences, Allyn and
Bacon, Boston, 1988.12. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 1996.
70. EVALUASI PENGAJARAN (MKK)
DESKRIPSI
Diarahkan pada pembahasan tentang konsep dasar dan prinsip-prinsip pengukuran
dan penilaian, pengembangan tes hasil belajar, pengelolaan dan penggunaan
273
pengukuran hasil belajar serta pengenalan tentang syarat-syarat pokok tes yang
baik untuk tingkat MI, baik dari aspek kognitif, apektif, maupun psikomotorik.
KOMPETENSI
4. Mampu membedakan pengukuran pengujian dan evaluasi pengajaran.
5. Mampu memahami prinsip-prinsip konstruksi tes hasil belajar, prinsip-prinsip
pengadministrasian tes hasil belajar.
6. Mampu memahami prinsip-prinsip penggunaan hasil evaluasi untuk perbaikan
dan pengajaran.
SUBSTANSI MATERI
10. Pengertian pengukuran, meliputi: definisi pengukuran, contoh-contoh
pengukuran, kegunaan pengukuran pendidikan dan pengajaran.
11. Pengertian pengujian, meliputi: definisi pengujian pendidikan, manfaat
pengujian pendidikan.
12. Pengertian evaluasi pengajaran, meliputi: definisi evaluasi, evaluasi sebagai
proses pengambilan keputusan dalam pendidikan dan pengajaran.
13. Hubungan antara pengukuran, pengujian, dan evaluasi pengajaran.
14. Tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan evaluasi hasil belajar, meliputi
karakteristik TLK, ranah kognitif, ranah apektif, dan ranah psikomotorik.
15. Prinsip-prinsip konstruksi tes-tes essai, benar salah, pilihan ganda, dan
menjodohkan.
16. Administrasi evaluasi.
17. Beberapa aspek analisis butir soal.
18. Pemanfaatan hasil evalusi dan TIK dan perbaikan proses belajar mengajar.
REFERENSI
6. M. Ngalim Purwanto, Prinsip-peinsip dan Teknik evaluasi Pengajaran.7. Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Balajar Mengajar, Bandung, Remaja
Rosda Karya.8. Suharsismi Arikunto, Perkembangan Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
Jakarta, Bina Aksara.
274
9. Suke Silverius, Evaluasi dan Umpan Balik, Jakarta, Rasindo, 1990.10. Wayan Nurkencana dkk, Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional,
1986.
71. ADMINISTRASI PENDIDIKAN
DESKRIPSI
Mata kuliah ini membahas dasar-dasar, tata kerja kelembagaan pendidikan,
administrasi keguruan, serta fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai
administrator. Mata kuliah ini berhubungan erat dengan dasar-dasar kependidikan,
Strategi Belajar Mengajar, Evaluasi Pengajaran, Pengembangan Kurikulum dan
Bimbingan dan Penyuluhan.
KOMPETENSI
4. Kemampuan memahami konsep dasar dan ruang lingkup administrasi
pendidikan.
5. Kemampuan dan terampil menerapkan teori administrasi pendidikan dalam
kegiatan pendidikan.
6. Kemampuan memahami teori-teori administrasi pendidikan yang berkembang
dan aktual.
SUBSTANSI MATERI
13. Pengertian, dasar, tujuan dan ruang lingkup administrasi pendidikan.
14. Administrasi personal Sekolah, kurikulum, prasarana dan sarana pendidikan.
15. Administrasi siswa dan kerja sama Sekolah dengan masyarakat.
16. Fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan.
17. Administrasi keguruan.
18. Undang-undang Pokok Kepegawaian dan kode etik keguruan.
19. UU. RI No.2 tahun 1989 dan peraturan Pemerintah No.27, 28 & 29 tahun
1990.
20. Administrasi dan supervisi pendidikan.
275
21. Struktur Organisasi Pendidikan Nasional di Indonesia.
22. School Based management di tingkat pendidikan dasar.
23. Kepemimpinan dalam pendidikan.
24. Professionalisasi Administrasi pendidikan.
REFERENSI
1. Bappenas, School Based Management, 1999.2. Dadi Permadi, Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah, Sarana Panca Karya,
Bandung, 1998.3. Dirjen Dikdasmen Depdikbud, Petunjuk Administrasi SMU, 1997.4. Engkoswara, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, Depdikbud, Jakarta,
1997.5. Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta, 1985.6. H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Rineka Cipta Jakarta, 1998.7. Lane, Roland, G., Foundation of Education Administration; Behavioral
Analysis, The McMillan Co, New York, 1967.8. M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Rosda Karya,
Bandung, 1998.9. Moh Rifa’I, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jemmars, Bandung 1982.10. Nurhadi Nawawi, Administrasi Pendidikan di Sekolah, 1983.11. Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, Angkasa Bandung, 1993.12. Peit A. Suhertian dan Frans Nataheru, Prinsip dan Letak Supervisi
Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1981.13. Soetopo Handayat dan Waasti Sumanto, Kepemimpinan dan Supervisi
Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, 1984.14. UU RI No. 2 Tahun 1999.15. UU RI Otonomi daerah Tahun 1999.
72. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MI/SD
DESKRIPSI
Diarahkan untuk mengembangkan wawasan dan sikap mahasiswa dalam
meyakini, memahami, dan mengamalkan aajaran Islam secara utuh dan
menyeluruh, sebagai landasan bagi pengembangan agama Islam dalam
hubungannya dengan bidang studi lainnya. Sehingga mahasiswa diharapkan dapat
mengembangkan cara pembelajaran secara agamis.
276
KOMPETENSI
5. Memiliki wawasan tentang agama dalam hubungannya dengan kehidupan
manusia.
6. Memahami dan menghayati dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan
menyeluruh.
7. Memahami sumber-sumber ajaran Islam dan cara menggali ajaran Islam dan
sumbernya.
8. Memiliki wawasan yang luas dan terpadu tentang ajaran Islam dalam
hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan dan ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai landasan untuk menciptakan suasana keagamaan Islam
dalam proses pendidikan di MI/SD.
SUBSTANSI MATERI
17. Manusia dan agama.
18. Dimensi-dimensi keberagaman siswa.
19. Perkembangan agama dan kehidupan budaya manusia.
20. Kedudukan dan fungsi agama dalam sistem budaya dan peradaban manusia
modern.
21. Kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam pengembangan unsur
etika sumber daya.
22. Perspektif kehidupan keagamaan di Indonesia untuk generasi mendatang.
23. Pengertian agama Islam.
24. Perspektif iman, ilmu-amal, dan taqwa dalam Islam.
25. Sumber-sumber ajaran Islam.
26. Pandangan Islam tentang Allah, manusia, dan alam semesta serta keterpaduan,
keserasia, keselarasan, dan keseimbangan, hubungan manusia dengan Allah
SWT, sesama manusia, dirinya sendiri, makhluk lain, dan lingkungannya.
27. Islam dalam lintasan sejarah dan ibrah masing-masing periode sejarah.
28. Islam dan kebudayaan.
277
29. Islam dan pendidikan.
30. Islam dan masalah sosial ekonomi.
31. Islam dan IPTEK.
32. Islam dan kesehatan serta hubungannya dengan lingkungan hidup yang
mencakup prinsip-prinsip Islam mengenai masalah kesehatan dan lingkungan
hidup.
REFERENSI
17. Al-Ghazali, M. 1993, Studi Kritis atas Hadits Nabi SAW. Bandung, Mizan.18. Ali S. Amir. Tt. The Spirit of Islam (A History of The Evolution and Idelas of
Islam), London; Christophers, Sixth Impression.19. Al-Shoumy, A. dkk. 1995, Mu’jizat Al-Qur’an dan Al-Sunnah tentang IPTEK,
Jakarta, Gema Insani Press.20. Al-Syaibany, O.M. Al-Thoumy. 1979, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta,
Bulan Bintang.21. Anshary, E.S. 1980, Kuliah Al-Islam, Bandung, Pustaka.22. Ash-Sghidiqy, T.M.H.1974, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Jakarta,
Bulan Bintang.23. Ditbinperta, Depag RI, 1998, Islam untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, Ilmu
Biologi, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Teknologi, Ilmu Ekonomi, Ilmu Pertanian, Jakarta, Ditjen Binbaga Islam.
24. Fazlurrahman, 1983, Tema Pokok Al-Qur’an, Bandung, Pustaka.25. Ismail, M.S.tt. Ilmu Hadits (Pengantar Sejarah dan Istilah).26. Mhmudunnasir, S. 1993, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung, Remaja
Rosdakarya.27. Majid, N. 1995, Islam Agama Kemanusiaan, Jakarta, Yayasan Paramadina.28. Muthahhari, M. 1989, Manusia dan Agama, Bandung, Mizan.29. Nasution, H. 1984, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta, UI, Press.30. Qordlawi, Y. 1993, Kaifah Nataa a’malu Ma’al-Sunnah al-Nabawiyyah,
Bandung, Karisma.31. Shihab, M.Q. 1992, Membumikan Al-Qur’an, Bandung, Mizan.32. Syaltut, M. 1975, Al-Islam Aqidah wa al-Syari’ah, Kairo, Dar al-Syuruq.
73. PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN (MPB)
DESKRIPSI
278
Merupakan pertemuan antara psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan
anak untuk memberikan landasan yang kokoh dan kerangka teoritik praktek
pendidikan. Karena itu, mata kuliah ini diarahkan pada pengembangan mahasiswa
tentang hakekat psikologi, konsep, dan prinsip tentang perkembangan belajar anak
usia MI serta implikasinya bagi strategi belajar di MI.
KOMPETENSI
6. Mampu memahami pengertian dasar psikologi pendidikan dan psikologi
perkembangan.
7. Mampu memahami teori-teori psikologi pendidikan dan perkembangan
individu anak.
8. Mampu memahami fase-fase dan ciri-ciri perkembangan anak dalam berbagai
segi.
9. Mampu memahami implikasi psikologi pendidikan dan perkembangan
terhadap pendidikan anak.
10. Mampu mengaplikasikan teori-teori pendidikan dan perkembangan dalam
proses belajar dan mengajar di MI.
SUBSTANSI MATERI
13. Pengertian, ruang lingkup, dan objek ilmu jiwa belajar.
14. Hakikat hidup beragama dari segi kejiwaan.
15. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada balita.
16. Pengamalan dan aktualisasi nilai agama pada anak dan remaja.
17. Hakekat perkembangan anak dididk.
18. Perkembangan biologis dan perseptual anak.
19. Proses belajar anak SD.
20. Perkembangan kecerdasan anak.
21. Perkembangan bahas.
279
22. Motivasi tentang “mengapa” (perilaku anak).
23. Perkembangan sosial dan pribadi anak.
24. Lingkungan perkembangan anak di pusat pendidikan, keluarga, sekolah, dan
masyarakat dan aspek-aspek terkait, teman sebaya, keseragaman budaya, dan
media massa.
REFERENSI
6. Abdulloh Nasirwwana, Tazrbiyatul aulad fil Islam.7. Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan.8. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar.9. Partowisastro, Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar, Jilid I dan II,
Jakarta, Airlangga, 1979.10. Usman Najiti, Al-Qur’an wa Ummun-nafsi.
74. BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
DESKRIPSI
Sebgai guru harus menyadari akan kebutuhan individual anak dan mampu
mengembangkan layanan pendidikan yang cocok dengan kebutuhan dan
karakteristik individual anak. Karena itu, mata kuliah ini berusaha
mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk melaksanakan peran bimbingan
dan penyuluhan secara agamis dan psikologis sebagai bagian terpadu dari tugas-
tugas kependidikan di MI.
KOMPETENSI
5. Mampu memahami pengertian latar belakang dan kedudukan bimbingan dan
konseling.
6. Mampu memahami tujuan dan fungsi BK.
7. Mampu memahami implikasi BK dalam proses belajar dan mengajar.
8. Mampu melaksanakan bentuk-bentuk pelaksanaan BK sederhana terhadap
individu anak.
SUBSTANSI MATERI
9. Pengertian latar belakang dan kedudukan BK.
280
10. Tujuan dan fungsi BK dan inplikasinya dalam proses belajar mengajar di
SD/MI.
11. Sasaran dan ruang lingkup BK.
12. Jenis dan kegunaan data BK serta pengumpulannya.
13. Bentuk-bentuk pelayanan BK.
14. Jenis-jenis masalah murid SD/MI dan usaha penanganannya.
15. Bentuk-bentuk pelayanan bimbingan dan konseling agama Islam.
16. Jenis-jenis masalah perilaku menyimpang.
REFERENSI
6. Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Andi Ofset, Andi Ofset, Yogyakarta, 1993.
7. Cartledge, Gwendolyn dan Milburn, Joanne F, 1986, Teachings Social Skill to Children, Pergamnon Books, Inc, New York.
8. Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling.9. H.M. Arifin, Problem Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama.10. Winkle, W.S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Gramedia,
Jakarta.
75. PENDIDIKAN KETERAMPILAN DAN KERAJINAN TANGAN
DESKRIPSI
Diarahkan pada sikap dan kemampuan mahasiswa agar berkreasi dan menghargai
kerajinan tangan dan kesenian terutama pada tingkat MI. Kemudian, mahasiswa
diharapkan dapat mengembangkan bahan kajian kerajinan tangan dan kesenian
dan mengajarkannya pada tingkat MI yang mengkaitkan dengan ajaran Islam.
KOMPETENSI
1. Memiliki pemahaman tentang konsep seni, konsep pendidikan seni, dan fungsi
seni di MI.
2. Mengenal ruang lingkup seni rupa.
3. Memiliki pemahaman tentang karakteristik hasil seni rupa anak.
281
4. Memiliki sikap menghargai hasil karya seni terutama kebudayaan tradisional
Indonesia.
5. Menguasai keterampilan mengajarkan seni rupa di MI dengan prinsip
pendidikan melalui seni.
SUBSTANSI MATERI
1. Konsep seni.
2. Fungsi seni
3. Konsep pendidikan seni.
4. Ruang lingkup seni rupa.
5. Karakteristik hasil seni rupa anak.
6. Apresiasi seni rupa.
7. Produksi seni rupa 3 dimensi.
8. Perencanaan pembelajaran seni rupa.
9. Pelaksanaan pembelajaran seni rupa.
10. Ruang lingkup seni-tari-drama.
11. Karakteristik seni-tari-drama.
12. Apresiasi seni-tari-drama.
13. Pengalaman studio seni-tari-drama.
14. Perencanaan pembelajaran seni-tari-drama.
15. Pelaksanaan seni-tari-drama.
16. Ruang lingkup seni musik.
17. Karakteristik seni musik.
18. Apresiasi seni musik.
19. Pengalaman studio seni musik.
20. Pelaksanaan pembelajaran seni musik.
REFERENSI
1. Busrah, dkk. 1983, Pedoman Guru Seni Musik SD, Jakarta, Depdikbud.
282
2. Choate, Cs. 1976, Introducing Music, New York, American Book Company.3. Keputusan Mendikbud, 1994, Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Kerajinan
Tangan dan Kesenian, Jakarta, Depdikbud.4. Sedyawati, Edi. 1986, Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah
Tari, Jakarta, Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian, Depdikbud.
5. Sedyawati, Edi. 1980/1981, Pendidikan Kesenian Tari, Jakarta, Proyek Pengadaan Buku Sekolah Pendidikan Guru, Depdikbud.
6. Soedarmono, 1979, Tari-tarian Indonesia I, Jakarta, Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Depdikbud.
76. PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN (MPB)
DESKRIPSI
Membahas beberapa aspek yang berkenaan dengan nilai kependidikan dari
pendidikan jasmani, Termasuk dasar falsafahnya, aspek pertumbuhan, dan
perkembangan anak, kebugaran jasmani, dan juga disajikan keterampilan dasar
atletik, senam, dan permainan. Di samping itu juga dibahas pendidikan jasmani
dan kesehatan dalam kaitannya dengan pembinaan self esteem anak, aplikasi
model-model pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam konteks ke
MI-an, evaluasi kuantitatif, serta pengembangan cabang olah raga pilihan sesuai
dengan minat dan bakat mahasiswa.
KOMPETENSI
1. Mampu mengembangkan pengetahuan Penjaskes.
2. Mampu bersikap sportif, menilai, dan terampil dalam proses belajar.
3. Mampu memahami pengembangan jasmani dan kesehatan untuk kepentingan
pengajaran di MI.
4. Mampu mengaplikasikan teori-teori Penjaskes dalam proses belajar mengajar.
SUBSTANSI MATERI
1. Konsep dasar pendidikan jasmani dan kesehatan.
2. Pertumbuhan dan perkembangan.
283
3. Perkembangan dan belajar motorik.
4. Perkembangan kebugaran jasmani.
5. Orientasi proses belajar mengajar Penjaskes di MI/SD.
6. Dasar-dasar atletik, senam, dan permainan.
7. Model pengajaran Penjaskes.
8. Teknik evaluasi Penjaskes.
REFERENSI
1. Depdikbud, 1975, Pedoman Mengajar Olah Raga Pendidikan di MI.2. Lutan Rusli, P2LPTK, Jakarta, 1986, Belajar Keterampilan Motorik: Penatar
Teori dan Metode.3. _______, 1976/1977, Pembinaan Kurikulum.4. _______, 1985, Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.
77. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (MKK)
DESKRIPSI
Mengkaji hakikat IPS, ciri-ciri pengajaran IPS, wawasan tentang strategi dan
sumber belajar IPS serta penilaian IPS di MI yang disiapkan untuk mengikuti
pendidikan tingkat SLTP, sehingga calon guru MI mampu merencanakan
pengajaran, melaksanakan, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
KOMPETENSI
1. Mampu memahami berbagai pandangan tentang pendidikan IPS.
2. Mampu mengembangkan pandangan yang kritis terhadap berbagai pendekatan
pembelajaran IPS di MI/SD.
3. Mampu mengikuti peristiwa-peristiwa kini dan isu-isu global kontemporer.
4. Peka dalam menghadapi lingkungan masyarakat.
SUBSTANSI MATERI
1. Latar belakang dan sejarah IPS.
2. Pengertian, tujuan, dan karakteristik IPS.
3. Perencanaan pengajaran dan strategi pengajaran IPS di MI/SD.
284
4. Fakta, konsep, dan generalisasi dalam ilmu-ilmu sosial.
5. Konsep dasar IPS.
6. Penanaman nilai dan konsep pada pengajaran IPS.
7. Masalah globalisasi dalam pengajaran IPS.
8. Keanekaragaman budaya dan lingkungan hidup.
9. Media dan sumber pembelajaran IPS di MI/SD.
10. Konsep dasar evaluasi dan perangkat evaluasi.
REFERENSI
1. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI, Balai Pustaka, 1992.
2. San Hamaid Hasan, Materi Pokok Pendidikan IPS 2, Depdikbud, Proyek PPPG tertulis Bandung, 1992.
3. Tom Gunadi, Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 1945, Angkasa, Bandung.
78. PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DESKRIPSI
Berorientasi pada upaya membimbing mahasiswa untuk menerapkan teori-teori
kependidikan dalam pengalaman di lapangan, mulai dari upaya memahami
keadaan sekolah, menyusun rencana pengajaran, latihan keterampilan mengajar,
mengembangkan administrasi sekolah, sampai ke latihan membimbing siswa.
Pengambilan program mata kuliah ini harus didasari oleh penguasaan teori-teori
kependidikan termasuk didalamnya Ilmu Pendidikan, Psikologi Pendidikan, dan
Perencanaan Sistem Pengajaran.
KOMPETENSI
6. Kemampuan mengantisipasi pelaksanaan tugas sebagai guru MI/SD.
7. Kemampuan menyelenggarakan program pendidikan dalam MI/SD maupun
luar MI/SD
8. Kemampuan mempraktekan penyelenggaraan administrasi sekolah.
9. Keterampilan dalam menyampaikan materi.
285
10. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran dengan berbagai strategi
mengajar.
SUBSTANSI MATERI
6. Mengobservasi keadaan siswa, guru, dan instrumen MI/SD pada deskripsinya.
7. Latihan menyusun rencana pengajaran dengan berbagai strategi mengajar.
8. Latihan keterampilan mengajar.
9. Latihan memberikan bimbingan kepada siswa.
10. Mempraktikan penyelenggaraan administrasi sekolah.
REFERENSI
7. A. Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses, Jakarta, 1980.8. Hasibuan, dkk. PBM Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro, 1991.9. Hasibuan dan Nudjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung, 1982.10. J.L. Bolla, Keterampilan Mengelola Kelas, Depdikbud, 1982.11. S.L. La Sulo, et al., Micro Teaching, Depdikbud, Jakarta, 1980.12. S. Mapassaro, Pengembangan Program Pengalamn Lapangan, 1982.
79. KEWIRAAN (MPK)
DESKRIPSI
Diarahkan pada pengembangan wawasan mahasiswa mengenai pengertian dan
kesadaran nasional, khususnya di bidang HANKAMNAS dan memupuk cara
berpikir komprehensif integral sehingga menimbulkan rasa tanggung jawab dalam
hubungannya dengan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
KOMPETENSI
1. Mampu memahami hakekat pendidikan kewiraan.
2. Mampu memahami hakekat wawasan nusantara.
3. Mampu memahami hakekat ketahanan nasional, politik, dan strategi nasional,
Poltrahankamnas, sistem Hankamrata.
4. Mampu berpikir komprehensif integral dalam menghadapi Hankamnas.
SUBSTANSI MATERI
286
1. Kewiraan; pengertian, kedudukan, fungsi, tujuan, landasan pendidikan
kewiraan.
2. Latar belakang pendidikan kewiraan: nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa,
perkembangan dan situasi nasional dan internasional, manfaat mempelajari
pendidikan kewiraan.
3. Wawasan nusantara: pengertian, dasar pemikiran, tujuan, dan kaitannya
dengan undang-undang di Indonesia.
4. Latar belakang dan dasar:
- Geografis, geopolitis, dan geografis
- Historis dan yuridis formal
- Kepentingan nasional
5. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara: wadah, isis penerapan wawasan
nusantara.
6. Ketahanan Nasional: pengertian, latar belakang, pemikiran, perkembangan,
hakekat serta urgensinya bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara.
7. Hubungan Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara.
8. Ketahanan Nasional dan IPOLEKSOSBUDHANKAMNAS serta ATG.
9. Pengertian politik, strategi nasional dan pembangunan nasional serta cara dan
kebijaksanaan untuk mencapai sasaran nasional dan GBHN.
10. Perlaksanaan Polstra Hankamnas: dasar, landasan, tujuan, pelaksanaan, serta
faktor yang mempengaruhinya.
11. Sistem Hankamrata: pengertian, dasar, sifat, tujuan, dan sistemnya.
12. Pengalaman sejarah perang kemerdekaan, konflik antar bangsa, situasi dan
perkembangan nasional.
13. Perang: perang gerilya, perang wilayah, dan perang modern.
14. Paham perang bagi bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
REFERENSI
1. Bachtiar, Pengembangan Mata Kuliah Kewiraan.
287
2. BP-7 Pusat, Undang-Undang Dasar 1945.3. Ditjen DIKTI dan LEMHANAS: Kewiraan untuk Mahasiswa.4. Nugroho Notosusanto, Sejarah Perjuangan Nasional dan Ketahanan
Nasional.5. Purnomo, Mata Kuliah Kewiraan.6. Seksi Kewiraan UGM: Pengantar Kewiraan.80. DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN (MKK)
DESKRIPSI
Diarahkan pada penyiapan mahasiswa sebagai calon guru MI yang memiliki
pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan MI secara luas dan
komprehensif, serta penghayatan tentang peranan tugas profesional guru MI.
karena itu, mata kuliah ini ditekankan pada pembahasan tentang hubungan
manusia dan pendidikan, pendidikan dan persekolahan, sistem pendidikan
nasional di Indonesia, profesi guru, dan tugas-tugas administrasi guru MI.
KOMPETENSI
4. Mampu memahami landasan ideal konstitusional dan operasional pendidikan
nasional.
5. Mampu mengidentifikasi hubungan antara komponen-komponen sistem
pendidikan formal.
6. Mampu memahami isi tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia.
SUBSTANSI MATERI
8. Manusia dan Pendidikan.
9. Dasar-dasar pendidikan.
9.1. Dasar Religius
9.2. Dasar Filosofis
9.3. Dasar Psikologi
9.4. Dasar Sosiologi
9.5. Dasar Teknologis
10. Pendidikan, sekolah, dan masyarakat.
11. Sistem pendidikan nasional di Indonesia.
288
12. Profesi guru.
13. Inovasi pendidikan.
14. Tugas-tugas administrasi Guru Sekolah Dasar.
REFERENSI
9. Ahmad Tafsir, 1992, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung, Remaja Rosdakarya.
10. Alfred, Bork. 1979, School For Tomorrow, International Journal of Educational Research.
11. Al-Abrasy, Muhammad Atiyah, 1974, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang.
12. Depdikbud, 1983, Wawasan Pendidikan Guru, Jakarta; Ditjen Dikti.13. Driyarkara, 1970, Filsafat Manusia, Yogyakarta, Raka Press.14. Houston, W. Robert, dkk. 1988, Touch the Future Teach, New York West
Publishing co.15. Imam Barnadib, 1988, Ke Arab Perspektif Baru Pendidikan, Jakarta,
Depdikbud.16. Tim Dosen IKIP, 1981, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, IKIP, Malang.
289