Download - Patofisiologi Gejala Sinusitis Kronik
![Page 1: Patofisiologi Gejala Sinusitis Kronik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/563db7d8550346aa9a8e78e3/html5/thumbnails/1.jpg)
Patofisiologi Gejala-Gejala Sinusitis Kronis
• Obstruksi/Kongesti Nasal: Infeksi pada sinus menyebabkan juga pembengkakan pada sinus & mukosa nasal.
• Discharge Sinus: Akumulasi cairan purulen pada sinus dialirkan melalui cavum nasi (rhinorrhea) maupun tenggorokan (post-nasal drip).
• Nyeri pada Wajah: Terjadi stasis pada sinus sehingga tekanan intrasinus meningkat dan menekan reseptor pada struktur peka nyeri.
• Gangguan Penghidu : Sinusitis menyebabkan obstruksi & kongesti nasal sehingga terjadi penurunan kemampuan penghidu.
![Page 2: Patofisiologi Gejala Sinusitis Kronik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/563db7d8550346aa9a8e78e3/html5/thumbnails/2.jpg)
• Nyeri Maxilla & Gigi Bagian Atas: Rangsangan nyeri pada sinus menjalar ke maxilla & gigi bagian atas melalui persarafan N.V2
• Batuk: Lebih berat di malam hari/saat tidur karena posisi berbaring menyebabkan akumulasi mukus di tenggorokan.
• Halitosis: Akumulasi mukus purulen memasuki saluran pernapasan.
• Fatigue: Sinusitis kronik menyebabkan sistem imun bekerja lebih keras untuk melawan infeksi sehingga dapat memicu kelelahan secara kronik.
![Page 3: Patofisiologi Gejala Sinusitis Kronik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/563db7d8550346aa9a8e78e3/html5/thumbnails/3.jpg)
• Sakit Tenggorokan: Post-nasal drip yang terjadi secara kronik menyebabkan iritasi dan inflamasi pada tenggorokan, sehingga terjadi nyeri.
• Nausea: Post-nasal drip yang berlebih dapat memasuki lambung, terutama ketika kondisi lambung belum terisi sehingga menyebabkan rasa mual.