LOGO
PASIEN LAKI-LAKI 20 TAHUN DENGAN DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG REMATIK
PASIEN LAKI-LAKI 20 TAHUN DENGAN DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG REMATIK
LAPORAN KASUS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGLI
Oleh ;Dr. Made Nopriantha,S.Ked
Pembimbing :Dr. I Made Rama Putra,Sp.PD
Pendamping :Dr. Putu Gede ArkaDr. A.A.Sagung Mas Erawati,MARS
Oleh ;Dr. Made Nopriantha,S.Ked
Pembimbing :Dr. I Made Rama Putra,Sp.PD
Pendamping :Dr. Putu Gede ArkaDr. A.A.Sagung Mas Erawati,MARS
LOGO Definisi
Penyakit jantung reumatik adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada katup jantung akibat serangan karditis reumatik akut yang berulang kali
Penyakit jantung reumatik adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada katup jantung akibat serangan karditis reumatik akut yang berulang kali
Demam Rematik merupakan suatu penyakit inflamasi non supuratif yan digolongkan pada kelainan vascular kolagen atau kelainan jaringan ikat.
Demam Rematik merupakan suatu penyakit inflamasi non supuratif yan digolongkan pada kelainan vascular kolagen atau kelainan jaringan ikat.
1
2
LOGO Epidemiologi
*dikutip dari Death and DALY estimates for 2004 by cause for WHO Member States 5
LOGO Pathogenesis dan Pathofisiologi
LOGO
www.themegallery.com
Manifestasi Klinis
• Tahap infeksi Streptokokus
• Keluhan berupa demam, batuk nyeri menelan, tonsil membesar, PKB sub mandibula (+)
• Durasi 2 – 4 hari sembuh sendiri tanpa pengobatan
Stadium 1Stadium 1
• Periode laten, merupakan masa antara infeksi dan gejala demam rematik.
• Berlangsung 1 – 3 minggu kecuali korea timbul 6 minggu/berbulan -bulan
Stadium 2Stadium 2
• Merupakan fase akut demam reamatik munculnya gejala mayor dan minor
Stadium 3Stadium 3
• Merupakan stadium inaktif
• Penderita tanpa kelainan jantung tidak menunjukkan gejala apa – apa.
• Sewaktu – waktu dapat terjadi reaktivasi
Stadium 4Stadium 4
LOGO Manifestasi Klinis
Mayor1. Karditis2. Artritis3. Korea Syndenham4. Eritema Marginatum5. Nodulus Subkutans
Kriteria
Minor1.Demam2.Artralgia3.Peningkatan LED/CRP4.Prolong PR interval
LOGO DiagnosisKriteria Jones (revisi) Untuk Pedoman Diagnostik Demam reumatik
Positif jika 2 mayor atau 1 mayor ditambah 2 minor + riw. Infek strep. sebelumnya
LOGO Diagnosis Banding
LOGO Penatalaksanaan
A. Eradikasi kuman Streptokokus Beta Hemolyticus GrupB. Obat Analgesik dan AntiinflamasiC.DietD.Tirah baring dan MobilisasiE. Pengobatan lain
A. Eradikasi kuman Streptokokus Beta Hemolyticus GrupB. Obat Analgesik dan AntiinflamasiC.DietD.Tirah baring dan MobilisasiE. Pengobatan lain
LOGO Laporan Kasus
Nama :I Ketut MaliawanJenis Kelamin :Laki – lakiUmur :20 tahunAlamat :Siakin, KintamaniSuku :BaliKebangsaan :IndonesiaPekerjaan :PelajarWaktu Pemeriksaan:10 September 2013No. CM :182058
LOGO Anamnesis
• Keluhan utama lemas 1mg yll, mendadak dan tambah berat. Px kebanyakan tirah baring.
• Nyeri pada kedua lutut, tambah berat sampai tidak bisa berjalan, dirasakan membesar dan terasa panas. Nyeri berkurang saat istirahat dan memberat jika bergerak.
• Demam 4 hr yll menghilang dgn obat penurun panas.• Mual dan muntah 1x tapi hanya berupa makanan tanpa
darah.• Sakit kepala muncul saat demam, seperti terikat dan
membaik setelah px bangun tidur.• Nafsu makan menurun, tanpa ada penurunan berat
badan. BAB dan BAK normal.
LOGO Anamnesis
• Riw. PengobatanPx sempat memperoleh obat penurun panas dari paramedis, demam menghilang namun keluhan utama tidak membaik.
• Riw. Penyakit SebelumnyaPx sempat mengeluh batuk pilek + 2 mg yll, sembuh dengan obat dari paramedis di lingkungan setempat.
• Riw. Penyakit KeluargaTidak ada keluhan yang sama di lingkungan keluarga px.
• Riw. Sosial dan LingkunganPasien merupakan seorang pelajar
LOGO Pemeriksaan Fisik
Status PresentKeadaan Umum : sakit sedangKesadaran : sadar baikGCS : E4V5M6Tekanan Darah :100/80 mmHgDenyut Nadi : 82 kali per menitRespirasi : 18 kali per menitTemperatur : 37,5 0 celciusBerat Badan : 51 kg
Status GeneralMata : Anemis -/-, ikterus -/-, reflek +/+ isokorLeher : Pembesaran kelenjar getah bening –THT : Telinga : cairan -
Hidung : napas cuping hidung -, cyanosis –Tenggorokan : tonsil T0/T0 hiperemis –
LOGO Pemeriksaan Fisik
Thorax : Cor : inspeksi : gerak dada + simetris, jejas -, spider nevi –, thrill –
Ictus cordis terlihat di MCL kiri ICS V palpasi : gerak nafas terangkat simetris, fokal fremitus normal, palpasi iktus kordis teraba pada MCL kiri ICS V perkusi : sonor +/+, batas jantung dalam batas normal
auskultasi : cor : S1S2 tunggal regular murmur+ sistolik , batas atas pada ICS II, batas kanan PSL kanan ICS V, batas kiri pada
MCL kiri ICS V Po : vesicular +/+ , rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Inspeksi : distensi -Auskultasi : bising usus + normalPerkusi : thympani +Palpasi : nyeri tekan epigastrium -, hepar dan lien tidak
teraba, ballotement negatif, ascites tidak adaEkstremitas : hangat pada keempat ekstrimitas, udem pada kedua ekstrimitas bawah -
LOGO Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis Regio Genu D/SLook : kesan membesar, eritema -, jejas –Feel : hangat +, nyeri tekan+, AVN distal (+) NMove : ROM distal terbatas
LOGO Pemeriksaan Penunjang
Thorax PAInterpretasi :Cor : bentuk dan besar normalPulmo : apex bersih, infiltrate (-), nodul (-), corakan bronkovaskular normalSinus kanan dan kiri tajamDiafragma kanan dan kiri normalTulang – tulang normalKesan : cor dan pulmo tidak tampak kelainan
LOGO Pemeriksaan Penunjang
EKGInterpretasi :Irama sinusHeart rate 100 x/menitAxis NormalP wave NormalPR interval NormalQRS kompleks NormalST changes (-)Kesan : Sinus Takikardi
LOGO Pemeriksaan Penunjang
EKGInterpretasi :Irama sinusHeart rate 100 x/menitAxis NormalP wave NormalPR interval NormalQRS kompleks NormalST changes (-)Kesan : Sinus Takikardi
LOGO Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
• Demam Rematik Akut
• Penyakit Jantung Rematik
• Demam Rematik Akut
• Penyakit Jantung Rematik
LOGO Penatalaksanaan
Terapi : A.Tirah baringB.IVFD RL 20 tpmC.Sanmol fl 3 x 1 (1 fl = 1000 mg/100 cc)D.Pranza 2 x 1 vial (1 vial = 40 mg )E.Ondansentron 2 x 1 ampul (1 ampul = 4 mg/2 cc)F.Antasida 3 x cth IIG.Cefoperazone Subactam 2 x 1 vial ( 1 vial = 1 gr )H.Metil Prednisolon tab 3 x 4 mgI.Benzathine penicillin G 1.2 juta unit im/4 mingguJ.Aspirin tab 3 x 500 mgK.Digoxin tab 1 x 0.5 mgL.Sohobal tab 1 x 1M.Alprazolam 0 – 0 – 0.5 mgN.Betahistin mesilat 3 x 6 mgO.Diet bebas
Monitoring :Vital signKeluhan Planning :Echocardioraphy
LOGO PembahasanKriteria Jones (revisi) Untuk Pedoman Diagnostik Demam reumatik
Positif jika 2 mayor atau 1 mayor ditambah 2 minor + riw. Infek strep. sebelumnya
LOGO Pembahasan
Terapi : A. Tirah baring
Setiap px demam rematik harus tirah baring. Tujuan untuk mengurangi komplikasi.
Pedoman Istirahat dan Mobilisasi Penderita Demam Reumatik/Penyakit Jantung Reumatik Akut(Markowitz Dan Gordis, 1972)
B. IVFD RL 20 tpmAkses vena selain untuk maintainance cairan juga sebagai akses obat. Jumlah tetesan disesuaikan berdasarkan kebutuhan cairan.
C. Sanmol fl 3 x 1 (1 fl = paracetamol 1000 mg/100 cc) Pemberian iv dimaksudkan untuk penurunan panas yang lebih cepat, dibanding dalam bentuk oral.
LOGO Pembahasan
D. Pranza 2 x 1 vial (1 vial = pantoprazole 40 gr )Pemberian pantropazole dimaksudkan untuk perlindungan mukosa lambung. Selain itu pantoprazole dipilih karena merupakan golongan PPI yang paling sedikit memiliki interaksi obat dibandingkan dengan golongan PPI lainnya.
E. Ondansentron 2 x 1 ampul (1 ampul = 4 mg/2 cc)Pemberian ondansentron dimaksudkan untuk mengurangi keluhan mual dan muntah pada pasien, baik akibat dari penyakitnya maupun efek samping dari terapi yang dipakai.
F. Antasida 3 x cth II acKegunaan antasida hampir sama seperti pantoprazole namun efek kerjanya lebih cepat, menimbang pengobatan pada demam rematik yang menggunakan NSAID dan steroid yang sangat mengiritasi lambung. Selain itu juga dapat mengurangi keluhan mual pada pasien.
G. Cefoperazone Subactam 2 x 1 vial ( 1 vial = 1 gr )Merupakan antibiotik dengan gabungan antara Cefoperazon 500 mg dan sulbactam 500 mg, golongan cephalosporin generasi ketiga. Pemberian antibiotic dimaksudkan untuk mengatasi infeksi sistemik pada pasien. Selain itu antibiotik golongan cephalosporin dikatakan efektif dalam eradikasi bakteri streptokokus.
H. Aspirin tab 3 x 500 mgPemberian aspirin berfungsi sebagai analgesic dan anti inflamasi pada pasien poliartritis pada Demam Rematik. Pasien dengan artritis yang pasti harus diobati dengan aspirin dalam dosis total 100 mg/kgBB/ hari, maximum 6 g per hari dosis terbagi selama 2 minggu, dan 75 mg/kgBB/ hari selama 2-6 minggu berikutnya. Kadang diperlukan dosis yang lebih besar. Harus diingatkan kemungkinan keracunan salisilat, yang ditandai dengan tinitus dan hiperpneu.
LOGO Pembahasan
Obat Antiradang yang dianjurkan pada Deman Reumatik
I. Metil Prednisolon tab 3 x 4 mgPada pasien karditis, terutama jika ada kardiomegali atau gagal jantung aspirin seringkali tidak cukup untuk mengendalikan demam, rasa tidak enak serta takikardia, kecuali dengan dosis toksik atau mendekati toksik. Pasien ini harus ditangani dengan steroid. Metil prednisolon dipilih karena pada dosis yang lebih rendah memiliki efektivitas yang hampir sama dengan prednison.
LOGO Pembahasan
K. Benzathine penicillin G 1.2 juta unit im tiap 4 mingguPemberian Benzatine penicillin berperan dalam eradikasi kuman streptococcus beta hemolyticus grup. Dosis 1,2 juta unit diberikan karena berat badan pasien 50 kg ( > 30 kg).
L. Digoxin tab 1 x 0.5 mgPemberian digitalis pada pasien dimaksudkan untuk mencegah karditis menjadi lebih parah agar tidak jatuh menjadi gagal jantung. Dalam hal ini digoxin berperan sebagai inotropik positif yakni memperkuat kontraksi jantung.
LOGO Pembahasan
M. Sohobal tab 1 x 1Mecobalamin berperan dalam memperbaiki sel-sel yang rusak dengan cara meningkatkan proses sintesis dan regenerasi sel. Pemberian mecobalamin bertujuan mengurangi respons inflamasi pada Demam reumatik.
N. Alprazolam 0 – 0 – 0.5 mgAlprazolam merupakan golongan benzodiazepine yang mempunyai efek sedasi. Pemberian alprazolam dimaksudkan untuk membatu keluhan pasien yang tidak bisa tidur, diharapkan pasien mendapatkan porsi istirahat yang cukup.
O. Betahistin mesilat 3 x 6 mgBetahistin mesilat memiliki mekanisme dilatasi pembuluh darah sehingga meningkatkan asupan oksigen pada otak. Pemberian betahistin dimaksudkan untuk mengurangi keluhan sakit kepala pada pasien.
P. Diet bebasBentuk dan jenis makanan disesuaikan dengan keadaan penderita. Pada sebagian besar kasus cukup diberikan makanan biasa, cukup kalori dan protein. Tambahan vitamin dapat dibenarkan. Pada pasien ini terdapat karditis namun tidak ditemukan adanya gagal jantung, tidak diperlukan adanya diet khusus.
LOGO
RSUD BANGLI 2013