NASKAH PUBLIKASI
ALASAN MEMILIH PROGRAM MAGISTER PROFESI
PSIKOLOGI UII
Oleh:
Meina Shiamullaeli
Yapsir Gandhi Wirawan
Dian Sari Utami
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2007
NASKAH PUBLIKASI
ALASAN MEMILIH PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI UII
Telah Disetujui Pada Tanggal
_______________________
Dosen Pembimbing Utama
(Dr.Yapsir Gandhi Wirawan)
ALASAN MEMILIH PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI UII ( SEBUAH PENELITIAN KUALITATIF)
Meina Shiamullaeli Yapsir Gandhi W Dian Sari Utami
Intisari
Berkembangnya dunia Pendidikan menjadi sebuah tantangan besar bagi semua pihak untuk dapat menambah wawasan dan pengetahuannya untuk meningkatkan kompetensi. Bidang Psikologi saat ini telah mengalami banyak perkembangan. Salah satunya adalah dengan meningkatnya jenjang pendidikan di mana saat ini untuk mendapatkan gelar profesi diharuskan mengikuti Program Magister Profesi Psikologi. Sehingga saat ini banyak perguruan tinggi membuka Program Magister Profesi Psikologi untuk memfasilitasi mahasiswa yang ingin melanjutkan ke jenjang Profesi. Namun sebagian mahasiswa memutuskan masuk ke Program Magister Profesi Psikologi UII. Penelitian ini ingin mengetahui tujuan melanjutkan ke Program Magister Profesi Psikologi dan alasan-alasan apa saja yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan masuk ke Program Magister Profesi Psikologi UII.
Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses kognitif untuk memecahkan sebuah masalah. Individu akan melalui beberapa tahap sebelum akhirnya melakukan sebuah putusan. Pada penelitian salah satu tahap yang ingin diketahui adalah tujuan melanjutkan ke Program Magister Profesi Psikologi dan alasan memilih Program Magister Profesi Psikologi UII. Pendekatan kualitatif merupakan satu pendekatan yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Oleh karena itu peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa tujuan melanjutkan Program Magister Profesi Psikologi karena ingin bekerja di bidang Psikologi, menambah wawasan dan pengetahuan serta memperdalam bidang Psikologi. Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut, memutuskan masuk ke Program Magister Profesi Psikologi UII karena memiliki berbagai alasan yaitu kualitas dan metode pembelajaran di Program Magister Profesi Psikologi sudah baik, faktor lingkungan, persepsi terhadap Program Magister Profesi Psikologi UII serta pengaruh Internal Individu. Familiaritas dengan lingkungan dan suasana Islami di UII menjadi sebuah kekhasan bagi mahasiswa dalam memilih Program Magister Profesi Psikologi UII.
Keywords :pengambilan keputusan, Program Magister Profesi Psikologi
PENGANTAR
Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam menyiapkan generasi
berkualitas untuk kepentingan masa depan. Pendidikan seharusnya menjadi
kebutuhan seseorang sebagai upaya dalam peningkatan mutu sumber daya
manusia. Manusia adalah individu yang menciptakan sistem untuk dirinya sendiri.
Pendidikan adalah salah satu sistem yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Saat ini
lulusan S1 atau Sarjana adalah sebuah kebutuhan tak terelakkan bagi kebanyakan
orang tetapi yang dipelajari dalam jenjang ini masih sangatlah umum dan kurang
mendalam. Banyak hal yang harus ditata ulang baik di perguruan tinggi, sekolah
tinggi maupun di sekolah untuk mengeluarkan lulusan berkualitas dan layanan
prima. Berbagai tindakan strategis dan terobosan perbaikan mutu dan pelayanan
ditetapkan dan dilaksanakan melalui pengambilan keputusan
Program Pendidikan Profesi Psikologi atau yang dikenal dengan ''S1 plus''
dianggap kurang mampu mengimbanginya. Karena itu, Program Profesi Psikologi
perlu ditingkatkan kualifikasinya menjadi setara dengan program Magister. Tahun
2004 dan setelahnya kurikulum berubah lagi. Pengurus Pusat HIMPSI
memutuskan bahwa baku mutu psikolog di Indonesia perlu ditingkatkan sehingga
memiliki kualifikasi setara dengan lulusan pendidikan magister. Akhirnya
program profesi menjadi salah satu program pendidikan pada jenjang Magister.
Syarat untuk melanjutkan Program Magister Profesi Psikologi salah satunya
adalah Sarjana (S1) perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah
lulus ujian negara, perguruan tinggi luar negeri yang ijazahnya telah diakreditasi
Depdikbud (Bersama HIMPSI,www.himpsi.co.id.2004). Program Magister Profesi
Psikologi memang merupakan jalan baik yang harus ditempuh guna
meningkatkan kredibillitas mengingat salah satu tugas seorang psikolog adalah
mengadakan testing, selain itu tugas seorang psikolog adalah membantu
manajemen peningkatkan produktivitas kerja. Semakin berkembangnya zaman
maka tuntutan peran para profesional sangatlah penting sekali. Khususnya pada
bidang Psikologi, saat ini kebutuhan akan lulusan pendidikan Psikologi telah
memasuki level lanjut, utamanya lulusan Program Magister Profesi Psikologi
sudah menjadi keharusan (Studi Kelayakan, Program Pasca Sarjana Psikologi
UII). Sekarang ini tidak sedikit perusahaan negeri maupun swasta yang sangat
membutuhkan tenaga psikolog, dimana tiap perusahaan yang akan melakukan
rekruitmen karyawan membutuhkan peran psikolog. Berdasarkan wawancara pra
penelitian awal yang dilakukan pada mahasiswa S1 tingkat akhir jurusan psikologi
menunjukkan bahwa sangatlah penting untuk dapat meneruskan ke jenjang
Magister khususnya Magister Profesi Psikologi karena hal tersebut memberi
kesempatan untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam bidang Psikologi dan
tentunya dapat memberi kesempatan untuk menjadi seorang psikolog. Hal di atas
dapat memperkuat bahwa saat ini penting sekali untuk dapat melanjutkan ke
Program Magister Profesi Psikologi. Sesuai dengan SK Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti
perguruan tinggi, kompetensi yang harus termuat dalam kurikulum di perguruan
tinggi adalah menyangkut kompetensi utama, pendukung dan kompetensi khusus.
Himpsi telah mengaplikasikan ketentuan tersebut di atas,khususnya pada Program
Pendidikan Profesi jenjang Magister bertujuan menghasilkan lulusan yang
memiliki kompetensi sebagai berikut: 1) menguasai perinsip-psrinsip
psikodiagnostika dan intervensi psikologi, 2) mampu melakukan asessmen
psikologi dan intervensi psikologi, 3) mampu melakukan penelitian terapan di
bidang psikologi, 4) menaati Kode Etik Psikologi Indonesia. (Studi Kelayakan,
Program Pasca Sarjana Psikologi UII ).
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka beberapa perguruan tinggi di
Indonesia baik negeri maupun swasta mulai membuka Program Magister Profesi
Psikologi karena pada kenyataannya saat ini jumlah lulusan berpendidikan
Magister Profesi Psikologi masih sangat sedikit. Di Universitas Islam Indonesia
sendiri telah terdapat 701 orang lulusan S1 Psikologi, dan baru 10 % yang telah
mengikuti jenjang magister dan profesi (Studi Kelayakan Program Pasca Sarjana
Psikologi UII).
Sebagai contoh di Yogyakarta baru ada satu Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) yang membuka Program Magister Profesi Psikologi dan tentunya hal ini
membuka peluang bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lainnya untuk membuka
program yang sama. Berikut adalah tabel data yang mencantumkan jumlah
mahasiswa pendaftar Program Magister Profesi Psikologi di UGM, UI dan
UNPAD (Sumber : Program Pasca Sarjana Psikologi UII).
Gambar 1.1 Jumlah mahasiswa pendaftar dan yang diterima di UGM,UI,UNPAD
Nama Institusi Tahun Jml. Pendaftar Kapasitas Jml Mhs Tidak Msk. Kapasitas
UGM 2005 125 40 85
UI 2005 200 50 150
UNPAD 2005 150 50 100
Berdasarkan data di atas, maka dapat dilihat bahwa kapasitas yang ada
belum dapat memenuhi seluruh pendaftar, bahkan sebagian besar tidak diterima di
Program Magister Profesi Psikologi PTN, hal ini ditunjukkan dengan jumlah
pendaftar tiap tahunnya yang melebihi jumlah kapasitas yang telah ditetapkan,
misalnya pada tahun 2005 yang mendaftar ke UGM sebanyak 125 namun yang
keterima hanya 40 orang, dan sisanya mencapai 85 orang, begitupun yang terjadi
di UI dan UNPAD. Hal ini dapat merupakan peluang bagi PTS untuk membuka
Program Magister Profesi Psikologi. Hal tersebut dapat diperkuat dengan melihat
adanya kenaikan peminat Program Magister Profesi Psikologi.
Tabel berikut merupakan tabel data yang memuat kecenderungan adanya
kenaikan jumlah animo pendaftar yang diterima di Program Magister Profesi
Psikologi Universitas Gadjah Mada. ( Sumber : Program Pasca Sarjana Psikologi
UII )
Gambar 1.2 Jumlah Pendaftar dan yang Diterima di UGM dari tahun 2000-2005 Semester Th. 2000 Th. 2001 Th. 2002 Th. 2003 Th. 2004 Th. 2005 A B A B A B A B A B A B I 40 40 86 40 103 40 78 40 - - 125 40 II 40 33 68 40 78 40 83 40 - - Keterangan: A = Jumlah Pendaftar B = Jumlah yang Diterima
Data di atas dapat memperkuat bahwa adanya peluang besar bagi PTS
untuk membuka Program Magister Profesi Psikologi mengingat jumlah
peminatnya dari tiap tahun relatif meningkat.
Universitas Islam Indonesia merupakan salah satu Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) yang membuka Program Magister Profesi Psikologi. Program Pasca
Sarjana Psikologi UII mulai dibuka pada bulan Februari 2006 dengan tiga bidang
kekhususan, yaitu Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi klinis dan
Psikologi Pendidikan. Kekhasan dari Program Magister Profesi Psikologi UII
adalah pada internalisasi nilai-nilai ke-Islaman melalui pengembangan individu
yang mengacu pada kecerdasan kenabian (Prophetic Inteligence). Magister
Profesi Psikologi UII mengedepankan Islamic values dan komitmen pada
pembentukan karakter (character building) sebagai kekuatan image. Menurut
Nashori (UII NEWS, Edisi 39 th IV, Juli 2006) bahwa di tengah degradasi moral
dan ketercabutan dari akar budaya yang menimpa bangsa ini, pengembangan
penyelenggaraan pendidikan bermuatan nilai agama perlu menjadi perhatian. Citra
sebagai perguruan tinggi Islam terdepan tentunya menjadi kelebihan yang akan
mempengaruhi Program Magister Profesi Psikologi UII agar mampu tampil sesuai
harapan besar yang seharusnya dimainkan UII. Penelitian yang dilakukan oleh Siti
(2007) mengenai hubungan antara value image dengan pengambilan keputusan
mendaftar program Magister Psikologi Universitas Islam Indonesia, menunjukkan
bahwa ada hubungan yang postif antara value image dengan pengambilan
keputusan mendaftar Program Magister Profesi Psikologi Universitas Islam
Indonesia. Penelitian di atas memperkuat bahwa citra sebuah perguruan tinggi ikut
memberi pengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.
Nilai Islamic values yang dimiliki Program Magister Profesi Psikologi UII
menjadi keunggulan pembeda dengan Program Magister Profesi Psikologi lainnya
dan kelebihan yang dimiliki adalah pada pengaplikasian nilai-nilai keIslaman
dalam kurikulum program Magister Profesi Psikologi UII. Program Magister
Profesi Psikologi UII dipandang sesuai dengan prinsip, moral dan gambaran ideal
yang sesuai dengan pandangannya dan diharapkan mahasiswa akan memiliki
kedekatan dan merasakan bahwa nilai tersebut akan menuntun pada pilihan yang
terbaik baginya. Tentunya hal in sangat berkaitan dengan proses pengambilan
keputusan hingga akhirnya diwujudkan dengan sikap yaitu melakukan putusan
memilih UII.
Proses pengambilan keputusan perlu dipahami secara tepat terutama bagi
seseorang yang akan melanjutkan jenjang pendidikan perguruan tinggi, karena
melalui tahap-tahap dalam proses tersebut maka keputusan yang diambil akan
lebih efektif. Saat mengambil keputusan dalam memilih perguruan tinggi, banyak
pertimbangan yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut. Faktor-
faktor yang pada umumnya menjadi pertimbangan yaitu status perguruan tinggi,
citra perguruan tinggi, fasilitas fisik, biaya SPP, proses belajar-mengajar, mutu
dosen dan mutu lulusan setelah mengikuti proses pendidikan
(www.indonesiajakarta.org, 01 September 2006). Dalam proses pengambilan
keputusan ini konsumen harus mengumpulkan informasi guna mengetahui
kekurangan dan kelebihan dari tiap perguruan tinggi. Informasi ini harus lengkap,
akurat dan mutakhir dan merupakan peyeimbang informasi sepihak dari perguruan
tinggi (berupa iklan, brosur, open house) (www. Pts.co.id/aboutme/asp).
Konsumen harus melalui lima tahap sebelum akhirnya mengambil sebuah
keputusan. Tahapan itu Di antaranya adalah, 1) adanya pemahaman mengenai
adanya masalah, 2) pencarian alternatif pilihan, 3)evaluasi alternatif, 4)
Pembelian, 5)evaluasi ulang alternatif yang dipilih (Mowen, 1998).
Berdasarkan pemaparan tersebut peneliti ingin mengungkap lebih jauh
mengenai alasan mahasiswa memilih Program Magister Profesi Psikologi UII.
Gibson, dkk (1997) menjelaskan pengambilan keputusan sebagai proses
pemikiran dan pertimbangan yang mendalam yang dihasilkan dalam sebuah
keputusan. Pengambilan keputusan merupakan proses dinamis yang dipengaruhi
oleh banyak kekuatan yaitu lingkungan organisasi, pengetahuan, kecakapan dan
motivasi. Pengambilan keputusan sebagai kegiatan pemilihan diantara berbagai
alternatif yang tersedia.
Proses pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang berurutan
dimulai dari penemuan masalah yaitu adanya kesenjangan (diskrepansi) antara
keadaan yang dipersepsi saat ini dengan keadaan yang diinginkan. Kemudian
dilanjutkan dengan mengumpulkan berbagai alternatif. Dari alternatif-alternatif
tersebut terdapat tindakan memilih yang diikuti dengan implementasi atau
pelaksanaan putusan. Rangkain proses dilengkapi dengan umpan balik (feedback)
tentang apakah tindakan pengambilan keputusan menghasilkan suatu keadaan
yang diinginkan.
METODE PENELITIAN
Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu melalui teknik
wawancara dan Observasi. Menurut Nazir (1988) wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat
yang disebut interview guide. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah
desain kualitatif. Hal ini disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan proses
pengambilan dalam memilih Program Magister Profesi Psikologi. Sehingga
peneliti akan menggunakan metode studi kasus (case study).
Responden penelitian ini adalah mahasiswa Program Magister Profesi
Psikologi UII. Pemilihan responden berdasarkan pada case representativeness,
dimana pemilihan responden dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling
tahu tetang apa yang peneliti harapkan (Sugiyono, 2005). Responden haruslah
seseorang yang sedang menempuh Program Magister Profesi Psikologi UII dan
belum pernah mendaftar ke Program Magister Profesi Psikologi di luar UII.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data maka diperoleh hasil mengenai tujuan
masuk Program Magister Profesi Psikologi dan alasan para responden dalam
memutuskan Program Magister Profesi Psikologi UII. Setelah menjabarkan
temuan penelitian berupa tema-tema ke dalam sub kategori dan kategori maka
selanjutnya dilakukan pembahasan mengenai tujuan responden masuk Program
Magister Profesi Psikologi dan alasan-alasan responden memilih Program
Magister Profesi Psikologi UII.
1. Tujuan Masuk Program Magister Profesi Psikologi
Pembahasan pertama adalah mengenai tujuan masuk melanjutkan
Program Magister Profesi Psikologi. Proses pengambilan keputusan merupakan
sebuah proses dari awal sampai akhir untuk mencapai sebuah hasil atau tujuan
yang tepat untuk pemecahan masalah.
Menurut Peter & Olson (1999) bahwa tujuan akhir merupakan salah satu
bagian dari penyajian masalah. Berdasarkan pada hasil penelitian ini bahwa salah
satu end goals melanjutkan Program Magister Profesi Psikologi adalah untuk
menjadi psikolog dan membuka praktek sendiri. Tujuan lainnya untuk
melanjutkan Program Magister Profesi Psikologi, yaitu menambah wawasan dan
pengetahuannya di bidang Psikologi. Semua responden mengemukakan bahwa
masuk Program Magister Profesi Psikologi adalah untuk menambah wawasan
dan pengetahuannya di bidang Psikologi. Pendidikan S1 hanya sebatas pada
penggunaaan teori belum pada penggunaan praktek secara mendalam apalagi saat
ini di Program S1 Psikologi beberapa mata kuliah praktek dihapuskan sehingga
sebagian orang memilih untuk melanjutkan Program Magister Profesi Psikologi
agar dapat menambah wawasan dan pengetahuannya di bidang Psikologi. Hal
tersebut bertujuan untuk mendapatkan kesempatan melakukan praktek Psikologi.
Selain itu, tujuan lainnya melanjutkan Program Magister Profesi Psikologi adalah
memperdalam ilmunya di bidang Psikologi. Sehingga dituntut untuk tetap
konsisten pada bidang tersebut. Misalnya ketika memilih S1 Psikologi maka
ketika ingin memperdalam keilmuannya seharusnya dapat konsisten di bidang
tersebut dan berusaha tetap fokus pada satu bidang agar bisa mendekati titik
kesempurnaan. Hal ini ditunjukan oleh responden pertama dan kedua yang ingin
tetap fokus pada bidang Psikologi. Setelah memahami tujuan masuk Program
Magister Profesi Psikologi maka akan memudahkan langkah selanjutnya.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah dengan melakukan pencarian informasi. Dimulai dengan
mengumpulkan data dan informasi sebanyak-banyaknya mengenai perguruan
tinggi mana saja yang membuka Program Magiser Profesi Psikologi.
2. Alasan Memutuskan Masuk Program Magister Profesi Psikologi UII
Penelitian yang dilakuskan oleh Supartono, Handayani, Suyitno (2002)
menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan konsumen terhadap pemilihan
kemasan produk susu, konsumen mempunyai berbagai pertimbangan Di antaranya
adalah kesukaan, kebutuhan bayi, harga kepraktisan dalam pengemasan dan
penyimpanan, nilai gizi, masa kadaluarsa dan kenampakan kemasan. Tidak jauh
berbeda dengan penelitian di atas, pada penelitian ini dalam memutuskan masuk
Program Magister Profesi Psikologi UII responden memiliki alasan-alasan
tertentu.
a. Kualitas dan Metode Pendidikan
Berdasarkan hasil data analisis diketahui bahwa alasan memutuskan
masuk UII salah satunya karena kualitas dan metode Pendidikan dari Program
Magister Profesi Psikologi UII yang terdiri dari kualitas dosen pengajar, jaminan
bagi lulusannya, fasilitas pendidikan serta materi pembelajaran. Hal ini
ditunjukkan oleh seluruh responden yang mengatakan bahwa kualitas kampus
merupakan hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih suatu Program
Magister Profesi Psikologi. Kualitas dari sebuah Program Magister Profesi
Psikologi akan menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi individu yang berminat
melanjutkan Program Magister Profesi Psikologi, selain itu kualitas dapat menjadi
indikator bagi sebuah Program Magister Profesi Psikologi itu bagus atau tidak
dan layak untuk dipilih atau tidak.
Berdasarkan hasil analisis data, responden masuk Program Magister
Profesi Psikologi UII karena Program Magister Profesi Psikologi UII telah
memiliki surat jaminan bagi para lulusannya dan didukung oleh staff pengajar
yang qualied di bidangnya serta materi pembelajaran yang baik dan didukung pula
oleh fasilitas belajar yang memadai seperti ruang kuliah yang nyaman lengkap
dengan AC , CCTV, Lab komputer dan lain-lain yang dapat memberi nilai positif
bagi Program Magister Profesi Psikologi UII. Dan salah satu alasan lainnya
adalah karena jadwal kuliah di Program Magister Profesi Psikologi UII diadakan
weekend, ini dilakukan untuk memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk
beraktivitas di tempat lain.
b. Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan salah satu alasan para responden
memutuskan masuk Program Magister Profesi Psikologi UII. Faktor lingkungan
merupakan salah satu bagian dari alasan eksternal di mana dipengaruhi oleh hal
yang berada di luar diri individu. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian
ini diketahui bahwa salah satu alasan memilih Program Magister Profesi Psikologi
UII karena adanya pengaruh luar yaitu adanya dukungan dari orang tua dan dosen.
Hal ini didukung oleh teori dari Engel, dkk (1994) yang menyebutkan bahwa
lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan, yaitu meliputi budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Berdasarkan
teori dari engel disebutkan bahwa keluarga memiliki peranan dalam pengambilan
keputusan konsumen dan hal ini sama dengan hasil penelitian ini di mana peran
orang tua dan dosen turut mempengaruhi responden dalam memilih Program
Magister Profesi Psikologi UII.
c. Persepsi Terhadap Program Magister Profesi Psikologi UII
Persepsi merupakan sebuah proses dalam memberikan kesan terhadap
sebuah objek atau situasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa
responden memberikan kesan tertentu mengenai Program Magister Profesi
Psikologi UII di mana salah satunya berasal dari pengalaman berinteraksi dengan
lingkungan sekitar kampus. Lingkungan kampus ini meliputi dosen, karyawan,
teman, image kampus dan gedung kampus tersebut. Persepsi muncul karena
adanya proses interaksi antara responden dengan lingkungan, lingkungan yang
dimaksud adalah lingkungan kampus dan dipengaruhi oleh pengalaman selama
responden berada di lingkungan tersebut. Responden sebelumnya menempuh
Program S1 di Psikologi UII di mana selama belajar S1 para responden telah
berinteraksi dengan dosen, karyawan, teman dan telah mengenal tiap sudut
ruangan di gedung kampus sehingga responden mengenal bagaimana situasi dan
kondisi yang ada, hingga pada akhirnya memberi pengalaman tertentu bagi
responden sehingga memunculkan persepsi kenyamanan. Hal tersebut didukung
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sherly (2000) mengenai Persepsi
Konsumen Terhadap Perguruan Tinggi Swasta Di Kodya Malang. Hasilnya
bahwa konsumen memilih PTS karena mempersepsikan PTS di Kodya Malang
memiliki ketenangan dan kenyamanan.
Selain kenyamanan persepsi lainnya yang muncul adalah mengenai nilai-
nilai KeIslamian dari Program Magister Profesi Psiologi UII. UII sendiri
merupakan perguruan tinggi berbasis Islam sehingga memberi image bahwa UII
sebagai perguruan tinggi yang Islami. Hal ini menjadi salah satu alasan responden
memutuskan mendaftar ke Program Magister Profesi Psikologi UII. Ini didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Siti (2007) mengenai Hubungan antara Value
Image dengan Pengambilan Keputusan Mendaftar Program Magister Profesi
Psikologi Universitas Islam Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa ada
hubungan positif antara kedua variabel bahwa semakin tinggi atau positif tingkat
value image pada subjek maka semakin positif atau tinggi pula tingkat
pengambilan keputusan subjek mendaftar Program Magister Profesi Psikologi
UII. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah atau negatif tingkat value image pada
subjek maka semakin rendah atau negatif pula tingkat pengambilan keputusan
subjek mendaftar Program Magister Profesi Psikologi UII. Menurut Clark, dkk
(2002) value image merupakan model skema yang digunakan individu dalam
pengambilan keputusan yang mewakili moral dan etika yang dipegang oleh
pembuat keputusan. Nilai-nilai keIslamian yang ada di Program Magister Profesi
Psikologi UII salah satunya terwujud pada prophetic intelligence yang menjadi
kekhasan dari Program Magister Profesi Psikologi UII. Menurut Peter&Olson
(1999) konsumen juga memiliki pengetahuan tentang nilai pribadi dan simbolis
yang dapat dipenuhi atau dipuaskan oleh suatu produk atau merek. Mengacu pada
teori di atas, maka nilai Islami dari Program Magister Profesi Psikologi dapat
menjadi sebuah pertimbangan untuk memilih Program Magister Profesi Psikologi
misalnya pada responden kedua bahwa karena dirinya seorang muslim maka
memilih masuk UII karena ada nilai Islam yang salah satunya terwujud pada
prophetic intelligence. Prophetic Intelligence merupakan salah satu temuan baru
di dunia Psikologi di mana membahas mengenai Psikologi kenabian dan Program
Magister Profesi Psikologi UII memiliki kekhasan tersebut yang merupakan
pembeda dengan Program Magister Profesi Psikologi lainnya.
Berdasarkan hasil analisis data alasan pendukung lainnya yang membuat
responden memilih Program Magister Profesi Psikologi UII karena mengagumi
sosok Prof. Djamaluddin Ancok. Responden mengatakan dirinya merasa
bersemangat ketika mengetahui salah satu staf pengajarnya adalah Prof.
Djamaluddin Ancok. Ini merupakan sebuah hal yang menarik karena karakter
dosen dapat mempengaruhi Individu.
d. Pengaruh Individu
Dalam pengambilan keputusan memilih Program Magister Profesi
Psikologi UII dipengaruhi pula faktor internal Individu. Pengaruh Internal
Individu berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan diri
responden. Faktor Internal individu yang memberikan andil pada pengambilan
keputusan memilih Program Magister Profesi Psikologi UII adalah motivasi.
Motivasi adalah dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk melakukan
serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. Dorongan
ini muncul dikarenakan adanya kebutuhan. Abraham H. Maslow dengan teori
motivasi-nya mengemukakan ada lima tingkatan kebutuhan manusia secara
berjenjang : 1) phisik : sandang, pangan, dan papan; 2) rasa aman dan jaminan :
tidak ada kekawatiran akan dikeluarkan dari tempat kerja sewaktu-waktu; 3) kasih
sayang dan kebersamaan; 4) penghargaan dan pengakuan; dan 5) aktualisasi diri
(Sinar Harapan, 28 Mei 2003). Pada penelitian ini diketahui bahwa alasan
memilih Program Magister Profesi Psikologi UII karena memiliki motivasi
spiritual dan motivasi belajar. Motivasi spriritualitas merupakan dorongan akan
memenuhi kebutuhan spiritual. Kata spiritual memiliki akar kata spirit yang
berarti roh. Kata ini berasal dari bahasa Latin, spiritus, yang berarti napas. Selain
itu kata spiritus dapat mengandung arti sebuah bentuk alkohol yang dimurnikan.
Sehingga spiritual dapat diartikan sebagai sesuatu yang murni. Diri kita yang
sebenarnya adalah roh kita itu. Roh bisa diartikan sebagai energi kehidupan, yang
membuat kita dapat hidup, bernapas dan bergerak. Spiritual berarti pula segala
sesuatu di luar tubuh fisik kita, termasuk pikiran, perasaan dan karakter kita.
Misalnya pada responden pertama yang ingin belajar lebih baik tentang agama
Islam agar dapat meningkatkan kualitas Ibadahnya karena selama ini responden
menganggap masih kurang dalam melakukan Ibadahnya. Spiritualitas merupakan
kebutuhan tertinggi bagi manusia. Abraham Maslow, menggunakan istilah
aktualisasi diri (self-actualization) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi
seorang manusia. Motivasi spiritualitas manusialah yang membutuhkan untuk
menjalankan ibadah agama (internal motivation) dan tingkatan kecerdasan
spiritual tertinggi adalah ketika menjalankan ibadah agama karena dengan
demikian mengetahui keberadaan diri kita sebagai makhluk spiritual dan
kebutuhan kita untuk menyatu dengan Sang Pencipta berdasarkan kasih (love
motivation). Selain motivasi, faktor kepribadian menjadi salah satu alasan
pendukung dalam memilih Program Magister Profesi Psikologi, ini ditunjukkan
oleh responden kedua yang memillih Program Magister Profesi Psikologi UII
karena harus menyelesaikan amanah yang diberikan padanya.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa yang menjadi kekhasan
dalam memilih Program Magister Profesi Psikologi UII adalah karena mahasiswa
sudah kenal dan terbiasa berada di lingkungan UII sehingga sudah familiar dengan
lingkungan sekitar. Selain itu, suasana Islami di kampus menjadi sebuah alasan
tersendiri bagi mereka yang memilih Program Magister Profesi Psikologi UII.
Suasana Islami ini dapat ditunjukkan dengan budaya yang ada di UII mulai dari
perilaku sampai dengan busana yang digunakan, misalnya pada mahasiswi, dosen
dan karyawan diwajibkan menggunakan jilbab. Selain itu, nilai-nilai Islami
mendatangkan kenyamanan dalam melakukan Ibadah, misalnya ketika waktu
shalat semua pekerjaan dihentikan dan melakukan shalat berjama’ah bersama
tanpa harus terburu-buru. Oleh karena itu sebagian mahasiswa cenderung memilih
Program Magister Profesi Psikologi UII karena suasana Islami ini belum tentu
dapat diperoleh di Program Magister Profesi Psikologi lainnya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Responden Pertama
Tujuan Responden pertama melanjutkan ke Program Magister Profesi
Psikologi karena ingin bekerja di bidang Psikologi:Membuka biro,bekerja di
rumah sakit. Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Psikologi dan
Memperdalam Bidang Psikologi. Untuk mencapai tujuannya responden memilih
melanjutkan ke Program Magister Profesi Psikologi UII. Responden memilih
Program Magister Profesi Psikologi UII karena di Program Magister Profesi
Psiologi memiliki kualitas dan metode pendidikan yang baik dan satu hal yang
penting bagi responden di Program Magister Profesi Psikologi UII telah memiliki
SK (Surat Keterangan) yang menjadi jaminan bagi para lulusannya, selain itu
didukung oleh kualitas dosen pengajar, jadwal kuliah dan fasilitas belajar. Seiring
hal tersebut responden mendapat dukungan dari lingkungan yaitu dari orang tua
dan dosen. Responden yang berasal dari Psikologi UII telah mengenal lingkungan
sekitar kampus dan terbiasa berada di lingkungan UII dan responden mempersepsi
hal tersebut mendatangkan kenyamanan seta responden cenderung
membandingkan dengan pengalaman sebelumnya, maka kemungkinan mahasiswa
itu akan memilih Program Magister Profesi Psikologi UII. Hal ini juga diperkuat
dengan adanya nilai-nilai Islami yang salah satunya terwujud dalam prophetic
intelligence yang menjadi kekahasan dari Program Magister Profesi Psikologi UII
dan nilai-nilai Islami tersebut memberi motivasi spiritualitas bagi responden.
2. Responden Kedua
Tujuan Responden kedua melanjutkan ke Program Magister Profesi
Psikologi karena ingin bekerja di bidang Psikologi (membuka biro,menjadi
praktisi). Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Psikologi dan
memperdalam bidang Psikologi. Akhirnya responden memilih Program Magister
Profesi Psikologi UII karena didukung oleh kualitas dan metode pendidikan yang
bagus serta mendapat dukungan dari orang tua. Bagi responden yang terpenting
karena di Program Magister Profesi Psikologi UII memiliki nilai-nilai KeIslamian
dan salah satunya terwujud dalam prophetic intelligence. Responden memiliki
kewajiban di organisasi, maka responden memilih Program Magister Profesi
Psikologi UII untuk mempermudah menjalankan tugasnya. Hal ini diperkuat pula
oleh persepsi responden bahwa di Program Magister Program Magister Profesi
Psikologi UII sudah nyaman karena sudah kenal dengan lingkungan kampus dan
terbiasa berada di lingkungan kampus.
B. Saran
1. Kepada Mahasiswa yang Ingin Melanjutkan ke Program Magister Profesi
Psikologi.
Kepada yang berminat untuk melanjutkan ke Program Magister Profesi
Psikologi sebelum memilih Program Magister Profesi Psikologi perhatikan
terlebih dahulu kebutuhan atau memperjelas tujuan terlebih dahulu sebelum
masuk Program Magister Profesi Psikologi setelah yakin barulah melakukan
pencarian informasi dan kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dan buatlah
pilihan yang memang sesuai dengan kebutuhan anda diperhatikan dulu
kekurangan dan kelebihannya serta perhatikan faktor biaya, lingkungan serta
faktor kepribadian. Jangan tertarik dengan hal-hal yang dapat membuat anda
menyimpang dari tujuan semula.
2. Penelitian Selanjutnya
Dalam penelitian ini masih ditemukannya sejumlah kendala, mendorong
peneliti untuk mengajukan saran untuk dilakukan penelitian lanjutan. Dalam
penelitian selanjutnya diharapkan adanya pemilihan responden yang lebih
bervariasi, baik dari sisi latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Selain itu dapat
pula dilakukan penelitian mengenai kecenderungan mahasiswa memilih Program
Magister Profesi Psikologi PTN dibandingkan dengan Program Magister Profesi
Psikologi PTS.
DAFTAR PUSTAKA
Clark, S.J. 2002. Root, Root, Root For the Home Team? An Image Theory Explanation of Fan Behavior in Transplant-Heavy Markets. Sport Marketing Quarterly, Volume 11, Number 1. http://search.epnet.com.
Engel, J.F., Blackwell, R. D., dan Miniard, P. W. 1994. Perilaku Konsumen
Jilid1. jakarta: Binarupa Aksara. Erawati Hesti Sherly.2000.Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Perguruan
Tinggi Swasta di Kodya Malang (Naskah Publikasi) Journal Accounting Business and Management Vol 7 No. 2, October, 2000
Gibson,J.L., Ivancevich, J.M.,&Donelly, Jr.,J.M.1997. Manajemen Edisi
Kesembilan, Jilid 1. Jakarta :Erlangga. Gitosudarmo &Sudita.1997. Perilaku Organisasi Edisi Pertama. Yogyakarta :
BPFE UGM. Mowen John, Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid 2 edisi 5. Jakarta
Nashori, F. 2006. Insigt Pasca Promosi. UII NEWS, Edisi 39 th IV, Juli 2006
Nazir, Mohammad.1988. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia
Rida, Akram. 2005. Making Choice. Jakarta : Mizan
Peter &Olson. 1999. Consumer Behavior. Erlangga. Jakarta.
Prijosaksono Aribowo., Irianti Erningpraja. Spiritualitas dan Kualitas Hidup. Sinar Harapan, Edisi 28 Mei 2003
Siti, M. (2007) Hubungan antara Value Image dengan Pengambilan Keputusan Mendaftar Program Magister Profesi Psikologi Universitas Islam Indonesia. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Supartono W., Pramita Evy Handayani., Suyitno. Analisis Pengambilan Keputusan Konsumen Terhadap Pemilihan Ukuran Kemasan Produk Susu. (Naskah Publikasi) Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada
Sumber lain:
Leaflet Magister Profesi Psikologi UII
Studi Kelayakan Program Magister Profesi Psikologi UII
Internet:
---------------------. 2004. Mau kemana setelah SMU. www.indonesiajakarta.org. 01 September 2006 -------------------- Bersama HIMPSI, www.himpsi.co.id. 2004
---------------------www. Pts.co.id/aboutme/asp.
Identitas Penulis
Nama : Meina Shiamullaeli
Alamat : Jl. Lumaju No 38 B Maja – Majalengka, Jawa Barat
Nomor telepon / HP : (0233) 282595
e-mail : [email protected]