Download - MIGRASI Oleh :
MOBILITAS PENDUDUKPertemuan ke 1,2,3,4
MIGRASI
Drs. CHOTIB, [email protected]
Kajian Kependudukan dan KetenagakerjaanProgram PascasarjanaUniversitas Indonesia
. Konsep dan Definisi Migrasi (1)
Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi. Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayahTinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata
Konsep dan Definisi Migrasi (2)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional).Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Jenis-jenis Migrasi (1)
migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainmigrasi internal perpindahan yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, antar kota/kabupaten, migrasi perdesaan ke perkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan dan seterusnya. Jenis migrasi yang terjadi antar unit administratif selama masih dalam satu negara
Jenis-jenis Migrasi (2)
Digunakan batasan waktu untuk migran; Artinya seseorang dikatakan migran, jika dia tinggal di tempat yang baru atau berniat tinggal di tempat yang baru itu paling sedikit 6 bulan lamanya.
Jenis-jenis Migrasi (3)
Mobilitas penduduk yang tidak bersifat menetap;a. Migrasi sirkuler atau migrasi musiman, yakni
migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan
b. Migrasi ulang-alik (commuter) yakni orang yang setiap hari meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya tetapi pulang pada sore harinya
Jenis-jenis Migrasi (4)
Perhitungan angka migrasi biasanya didasarkan pada tiga kriteria;
Pertama, life time migration (migrasi seumur hidup) yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempa tinggal waktu lahirKedua, recent migration yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempat tinggal lima tahun sebelum survei.
Jenis-jenis Migrasi (5)
Ketiga, total migration (migrasi total), yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila dia pernah bertempat tinggal di tempat yang berbeda dengan tempat tinggal waktu survei.
Kriteria migrasi yang digunakan dalam modul adalah angka migasi risen (recent migration), karena lebih mencerminkan dinamika spasial penduduk antara daerah daripada migrasi seumur hidup (life time migration), yang relatif statisSedangkan migrasi total tidak dibahas karena definisinya tidak memasukkan batasan waktu antara tempat tinggal sekarang (waktu pencacahan) dan tempat tinggal terakhir sebelum tempat tinggal sekarang
Jenis-jenis Migrasi (6)
Istilah lain yang berkaitan dengan konsep migrasi adalah;
Urbanisasi (Urbanization), yaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah perkotaan yang disebabkan oleh pertambahan penduduk alami, perpindahan penduduk ke perkotaan dan/atau akibat dari perluasan daerah perkotaan
Jenis-jenis Migrasi (7)
Transmigrasi (Transmigration) adalah salah satu bagian dari migrasi yang direncanakan oleh pemerintah maupun oleh sekelompok penduduk yang berangkat bermigrasi bersama-sama. Istilah ini memiliki arti yang sama dengan pemukiman kembali (resettlement) dalam literatur.
Jenis-jenis Migrasi (8)
Transmigrasi adalah pemindahan dan/kepindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang. Transmigrasi diIndonesia diatur dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1972.
Jenis-jenis Migrasi (9)
Untuk perhitungan angka migrasi, populasi yang dihitung adalah penduduk usia 5 tahun ke atas.Karena itu, dalam perhitungan angka migrasi menurut kelompok umur, penduduk usia 0-4 tahun datanya tidak tersediaUntuk mengatasi hal ini, khusus kelompok umur 0-4 tahun, digunakan data migrasi seumur hidup untuk penduduk berusia 0-4 tahun.
Sumber Data (1)
Sumber data untuk migrasi perdesaan ke perkotaan adalah SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) 1995;
Life Time Migration (Migrasi Seumur Hidup); Data Supas 1995
Jenis Kelamin (03)Berapa Umur sekarang ? (05b)Propinsi/Kabupaten tempat tinggal sekarang (PropCode & Kab/Kod Code)Propinsi dan Kabupaten tempat lahir (04. Di Kabupaten/Kotamadya dan propinsi mana dilahirkan ?)P510
Sumber Data (2)
Recent Migration (Migrasi Risen); untuk data Supas 1995
Jenis Kelamin (03)Bulan dan tahun kelahiran (05)Propinsi/Kabupaten tempat tinggal sekarang (PropCode & Kab/Kod Code)Prop & Kab/Kod tempat tinggal lima tahun yang lalu(09)P514
Sumber Data (3)
Total Migration (Migrasi Total)Modul SP 2000 :Jenis Kelamin (403)Umur (503)Propinsi dan Kabupaten tempat tinggal sekarang (101 & 102)Propinsi dan Kabupaten tempat tinggal terakhir sebelum tinggal di tempat di tempat tinggal sekarang (508prop dan 506kab)P509
Sumber Data (4)
Migrasi Desa-KotaKarakteristik tempat tinggal pada saat pencacahan: P101 (1=kota; 2=desa)
Karakteristik tempat tinggal lima tahun yang lalu: P514desa (1=kota; 2=kota)
Ukuran-Ukuran Migrasi
1. Angka migrasi masuk (mi), yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk per 1000 penduduk di suatu kabupaten/kota tujuan dalam satu tahun.
2. Angka migrasi keluar (mo), yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar dari suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk di kabupaten/kota asal dalam satu tahun.
3. Angka migrasi neto (mn), yaitu selisih banyaknya migran masuk dan keluar ke dan dari suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk dalam satu tahun.
Kecenderungan dan Pola (1)
Pada bagian ini disajikan pembahasan migrasi risen lima tahun antar propinsi berdasrkan SP 1980, 1990, dan 2000 serta SUPAS 1995 (Tabel 2). Gambaran pola mobilitas antar propinsi memperlihatkan bahwa pangsa terbesar arus migrasi di Indonesia utamanya didominasi oleh propinsi-propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung.
Kecenderungan dan Pola (2)
Jawa Tengah dan Jawa Timur selalu memperlihatkan pola yang konsisten, yaitu sebagai daerah pengirim migran yang penting di Indonesia.Hal ini ditunjukkan dengan persentase migran risen keluar yang paling tinggi pada periode 1975-1980.
Jawa Tengah (25,5%) Jawa Timur (16%)
Pada periode 1985-1995 propinsi Jawa Barat mengalami perkembangan yang sangat signifikan, dimana lebih dari seperempat migran risen masuk menuju ke propinsi ini
Kecenderungan dan Pola (3)
Perkembangan daerah metropolitan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) yang menjadikan Jawa Barat sebagai daerah yang terkena dampak tumpahan (spill-over effect)penduduk dari DKI Jakarta
Tabel 2. Distribusi Persentase Migrasi Risen Masuk dan Keluar Antarpropinsi di
Indonesia: SP 1980, SP 1990, SUPAS 1995, dan SP 2000. SP 1980 SP 1990 SUPAS 1995 SP 2000 Propinsi
Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar NAD 1,37 0,79 1,07 0,96 0,67 1,16 0,19 1,96 Sumatera Utara 2,57 4,98 2,05 5,38 2,42 4,77 1,69 4,35 Sumatera Barat 2,50 4,30 2,46 3,35 3,25 3,47 1,29 2,84 Riau 2,65 1,51 4,67 1,80 3,46 3,03 6,34 1,11 Jambi 2,88 1,02 2,60 1,24 1,34 1,26 1,32 1,01 Sumatera Selatan 5,94 3,71 4,04 3,85 3,00 4,49 1,98 1,84 Bengkulu 1,80 0,45 1,58 0,55 1,55 0,86 0,83 0,43 Lampung 13,63 1,28 4,04 2,63 2,68 3,98 1,81 35,82 Kep. Bangka Belitung -- -- -- -- -- -- 34,46 0,41 DKI Jakarta 20,58 10,73 15,86 19,24 13,95 19,75 8,40 10,31 Jawa Barat 14,82 13,15 25,72 9,60 26,23 10,77 13,28 7,66 Jawa Tengah 4,93 25,50 7,33 22,46 8,26 17,57 4,24 12,34 DI Yogyakarta 2,65 2,05 3,08 2,34 3,88 2,66 2,36 1,57 Jawa Timur 5,46 16,02 6,26 12,54 10,29 9,85 2,16 6,42 Banten -- -- -- -- -- -- 7,52 2,52 Bali 1,00 1,47 1,26 1,09 1,37 1,09 1,03 0,57 Nusa Tenggara Barat 0,70 1,09 0,71 0,71 1,08 0,84 0,68 0,62 Nusa Tenggara Timur 0,70 0,97 0,52 0,88 0,77 1,04 0,33 0,67 Timor Timur 0,00 0,11 0,50 0,26 0,50 0,30 * * Kalimantan Barat 1,06 0,80 0,83 0,87 1,05 0,82 0,59 0,55 Kalimantan Tengah 1,33 0,45 1,50 0,72 0,86 1,03 1,51 0,30 Kalimantan Selatan 1,66 1,29 1,87 1,48 1,62 1,35 1,07 0,76 Kalimantan Timur 3,02 0,57 3,70 1,32 3,25 1,82 1,86 0,52 Sulawesi Utara 1,22 1,07 0,66 0,99 0,51 1,16 0,65 0,47 Sulawesi Tengah 2,24 0,49 1,33 0,54 1,66 0,67 0,91 0,37 Sulawesi Selatan 1,75 4,15 2,27 3,12 3,22 3,58 0,92 2,06 Sulawesi Tenggara 1,37 0,83 1,35 0,71 1,34 0,93 1,30 0,27 Gorontalo -- -- -- -- -- -- 0,11 0,41 Maluku 1,26 0,76 1,31 0,75 0,54 1,10 0,22 1,13 Maluku Utara -- -- -- -- -- -- 0,18 0,35 Papua 0,26 0,45 1,40 0,61 1,25 0,64 0,77 0,37 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Keterangan : -- Propinsi baru dan * sudah bukan merupakan bagian dari Republik Indonesia.
Hukum Migrasi Ravenstein(1)
Migrasi dan jarak. Tingkat migrasi antara dua titik akanberhubungan terbalik dengan jarak di antara kedua titik tersebut. Migran yang melakukan perjalanan jarak jauh cenderung menujupusat-pusat industri.Migrasi bertahap. Penduduk daerah pedesaan yang langsungberbatasan dengan kota yang bertumbuh cepat berbondong-bondong pindah ke sana. Turunnya jumlah penduduk di pedesaansebagai akibat migrasi itu akan digantikan oleh migran dari daerah-daeah yang jauh terpencil. Hal ini akan terus berlangsung sampaidaya tarik salah satu kota yang tumbuh cepat itu tahap demi tahapterasa pengaruhnya di pelosok-pelosok yang terpencil.
Hukum Migrasi Ravenstein(2)
Setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balik sebagaipenggantinya. Meskipun migrasi desa-kota mendominasi arusmigrasi, namun selalu ada arus balik pada arah yang berlawanansehingga migrasi neto dari titik i ke j selalu lebih kecil daripadamigrasi kotor antara kedua titik tersebut.Perbedaan kecenderungan bermigrasi antara desa dan kota. Penduduk kota kurang berminat bermigrasi dibandingkan merekayang tinggal di pedesaan.Teknologi, komunikasi dan migrasi. Arus migrasi memilikikecenderungan meningkat sepanjang waktu akibat peningkatansarana perhubungan, dan akibat perkembangan industri danperdagangan.Motif ekonomi merupakan dorongan utama. Dorongan untukmeperbaiki kehidupan senantiasa lebih dominan daripada faktor lain dalam keputusan bermigrasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi (2)
Faktor pendorong (push factor);Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan sepertimenurunnya daya dukung lingkungan, menurunnyapermintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunyamakin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahandari pertanian.Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnyatanah untuk pertanian di perdesaan yang makin menyempit).Adanya tekanan-tekanan politik, agama, suku sehinggamengganggu hak azasi penduduk di daerah asal.Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinanBencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi (2)
Faktor-faktor penarik (pull factor);Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar tersebut.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi (3)
Lee (1966) mengajukan empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu:
Faktor-faktor yang terdapat di daerah asalFaktor-faktor yang terdapat di daerah tujuanRintangan-rintangan yang menghambatFaktor-faktor pribadi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi (4)
GAMBAR 1 FAKTOR TEMPAT ASA L, EMPA T TUJUA N SERTA FAK TOR PENGHA MBA T DA LA M P ROSES
MIGRA SI
Penghalang antara
Tempat asal Tempat tujuan
+ - 0 +0 + - 0 + 0
+ - 0 + 0 - + 00 + - 0 + 0 - +
-+ 0 - + 0 0 - + -
+ - 0 + 00 + - 0 +- 0
+ - 0 + 0 - + 00 + - 0 + 0 - ++ 0 - + 0 + -
0 - + 0
Keterangan: + : faktor penarik - : faktor pendorong0 : faktor yang netral
Metode Perhitungan (1)
Migrasi Masuk (Mi):
Dimana;Mi = Angka migrasi masukInMig = Jumlah penduduk yang masuk ke suatu kabupaten/kota selama 5 tahunP = Jumlah penduduk tengah periode (selama kurun waktu1995-2000)K = Konstanta biasanya = 1000
xkP
InMigM i *5
=
Metode Perhitungan (2)
Migrasi Keluar (Mo):
Dimana :Mo = Angka migrasi keluarOutMig = Jumlah penduduk yang keluar dari suatu kabupaten/kota selama 5 tahunP = Jumlah penduduk tengah periode (selama kurun waktu1995-2000)K = Konstanta biasanya = 1000
xkP
OutMigM o *5
=
Metode Perhitungan (3)
Migrasi Neto (Mn):
Dimana :Mn=Angka migrasi netoInMig=Jumlah penduduk yang masuk ke suatu kabupaten/kota selama 5 tahun OutMig=Jumlah penduduk yang kelaur dari suatu kabupaten/kota selama 5 tahun P=Jumlah penduduk tengah periode (selama kurun waktu 1995-2000)k=Konstanta biasanya = 1000
xkPOutMigInMig
Mn *5−
=
CONTOH EMPIRIS(Tesis S2 Asep Saepudin)
LATAR BELAKANG 1Tantangan dan permasalahan kependudukan (besaran,
sebaran, struktur)
Fenomena migrasi di Indonesia (ketimpangan, motif
ekonomi) push & pull factors
(Skeldon, 1990) : keterkaitan migrasi dengan pembangunan
Pola migrasi : pulau Jawa – Jawa Barat + Banten- Bodetabek
Trend migrasi risen ke Jawa Barat terkonsentrasi di
Bodetabek 37% (2000) naik menjadi 49% (2005).
-
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
1971 1980 1990 2000 2005
Sumatera
Jawa
KalimantanSulawesi
Lainnya
0
1000000
2000000
3000000
4000000
5000000
6000000
1971 1980 1990 2000 2005
DKI
Jabar+Banten
Jateng
DIY
Jatim
Trend Migrasi Masuk
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
2001 2002 2003 2004 2005
Bodetabek
JabantenDKI
Jawa
Luar Jawa
Trend Pengangguran
Gambaran Umum Wilayah BODETABEK
KAWASAN BODETABEK
Kabupaten/KotaLuas
WilayahKm2
Jumlahpenduduk
Tahun 2005
LajuPertumbuhan
Penduduk2000-2005
Kepadatanpenduduk
Kabupaten Bogor 2.237 3.835.563 1,74 1.714,5
Kota Bogor 109 898.492 3,40 8.244,6
Kabupaten Bekasi 1.065 1.985.145 3,41 1.863,4
Kota Bekasi 210 1.997.525 3,59 9.532,5
Kota Depok 212 1.378.937 3,68 6.497,1
Kabupaten Tangerang 1.110 3.262.7273,15
2.938,4
Kota Tangerang 184 1.455.185 2,01 7.908,6
Jumlah 5.128 14.813.574 2,84 5.528,4
Daerah asal
144910 14.4 14.4 14.4143682 14.2 14.2 28.6420899 41.7 41.7 70.3191290 18.9 18.9 89.2108784 10.8 10.8 100.0
1009565 100.0 100.0
BodetabekJabantenDKIJawaLuar JawaTotal
ValidFrequencyPercentValid Percen
CumulativePercent
Distribusi Migrasi Risen Naker Masuk Ke BodetabekBerdasarkan Daerah Asal
Hasil Analisis Deskriptif
Hasil Penelitian (Deskriptif: 1)
Distribusi Migran Risen Tenaga Kerja yg Masuk ke
Bodetabek, Tahun 2005Berdasarkan Daerah Asal
14%
14%
42%
19%
11%Bodetabek
Non Bodetabek
DKI
Jaw a
Luar Jaw a
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Bogor
Bekas
iKab
Tange
rangKota
Tangera
ngKota
Bogor
Kota Bek
asi
Kota D
epok
Luar JawaJawaDKINon BodetabekBodetabek
Distribusi Migran Risen Tenaga Kerja per Kab./Kota
di wilayah BodetabekTahun 2005
Berdasarkan Daerah Asal
Hasil Penelitian (Deskriptif: 2)
Distribusi Migran Risen Tenaga Kerja Menurut
Daerah Asal Tahun 2005
Berdasarkan Kelompok Umur
11.57 9.7915.23 14.08
9.9315.08 15.10
62.0067.59
51.05
62.89
55.64 55.96 56.24
26.4322.63
33.72
23.03
34.4228.96 28.67
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
Bogo
r
Beka
siKa
b Tan
geran
gKo
ta Ta
ngera
ng
KotaB
ogor
Kota
Beka
siKo
ta Dep
ok
15-2021-34>35
11.53
18.52
8.54
21.71
14.72
58.13
65.34
55.29
59.25
63.17
30.35
16.14
36.17
19.04
22.12
- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00
Bodetabek
Non Bodetabek
DKI
Jawa
Luar Jawa
>3521-3415-20
Distribusi Migran Risen Tenaga Kerja Menurut
Daerah Asal Tahun 2005
Berdasarkan Kelompok Umur
Hasil Penelitian (Deskriptif: 3)
ALASAN PINDAH MIGRAN ASAL
INTERNAL BODETABEK
ALASAN PINDAH MIGRAN ASAL LUAR JAWA
(seluruh Indonesia-P.Jawa)
BODETABEK
29%
5%
1%
2%
44%
4%12%
1%
1%
1%Alasan pindah Pekerjaan
Alasan pindah Mencaripekerjaan
Alasan pindah Pendidikan
Alasan pindah Perubahanstatus kaw in
Alasan pindah Ikutsuami/istri/orang tua/anak
Alasan pindah Ikut saudarakandung/famili lain
Alasan pindah Perumahan
Alasan pindah Keamanan
LUAR JAWA (sel. Indo - Jawa)
24%
34%
2%
2%
21%
10%
4%
1%
2%
0%
Alasan pindah Pekerjaan
Alasan pindah MencaripekerjaanAlasan pindah Pendidikan
Alasan pindah Perubahanstatus kawinAlasan pindah Ikutsuami/istri/orang tua/anakAlasan pindah Ikut saudarakandung/famili lainAlasan pindah Perumahan
Alasan pindah Keamanan
Alasan pindah Lainnya
Alasan pindah TT
Hasil Penelitian (Deskriptif: 4)
ALASAN PINDAH MIGRAN ASAL DKI JAKARTA
ALASAN PINDAH MIGRAN ASAL
JAWA (DIY, JATENG, JATIM)
DKI JAKARTA
16%
4%
1%
5%
44%
6%
21%
1%
1%
1%
Alasan pindah Pekerjaan
Alasan pindah Mencaripekerjaan
Alasan pindah Pendidikan
Alasan pindah Perubahanstatus kawin
Alasan pindah Ikutsuami/istri/orang tua/anak
Alasan pindah Ikut saudarakandung/famili lain
Alasan pindah Perumahan
Alasan pindah Keamanan
JAWA (DIY,Jateng, Jatim)
42%
25%1%
1%
22%
6%
0%
0%
1%
2%
Alasan pindah Pekerjaan
Alasan pindah Mencaripekerjaan
Alasan pindah Pendidikan
Alasan pindah Perubahanstatus kaw in
Alasan pindah Ikutsuami/istri/orang tua/anak
Alasan pindah Ikut saudarakandung/famili lain
Alasan pindah Perumahan
Alasan pindah Keamanan
Hasil Penelitian (Deskriptif: 5)
Jumlah Migran Tenaga Kerja Masuk
Ke Wil. Kab./Kota Bodetabek Tahun
2005 Berdasarkan Jenis
Kelamin
50.93
52.43
50.56
52.0451.08
46.92
53.49
49.0747.57
49.4447.96
48.92
53.08
46.51
42.00
44.00
46.00
48.00
50.00
52.00
54.00
56.00
Bogor
Bekas
iKab
Tange
rang
Kota Tan
geran
gKota
Bogor
Kota Bek
asi
Kota D
epok
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
53.06
50.99
52.14
48.22
45.40
46.94
49.01
47.86
51.78
54.60
- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00
Bodetabek
Non Bodetabek
DKI
Jawa
Luar Jawa
PEREMPUAN
LAKI-LAKIJumlah Migran Tenaga Kerja
Menurut Daerah Asal Tahun 2005
Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil Penelitian (Deskriptif: 6)
Prosentases Alaan Migran Berdasarkan Status Kawin
Prosentase Alasan Migran Berdasarkan Status Kawin
- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00
Bodetabek
Non Bodetabek
DKI
Jawa
Luar Jawa
KawinLainnya
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
Bogor Bekasi KabTangerang
KotaTangerang
KotaBogor KotaBekasi
Kota Depok Total
Lainnya
Kawin
Hasil Penelitian (Deskriptif: 7)
Prosentase Alasan Migran Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Prosentase Alasan Migran Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00
Bodetabek
Non Bodetabek
DKI
Jawa
Luar Jawa
Akademi/PTSMUSMP<SD
-
10 .00
20 .00
30 .00
40 .00
50 .00
60 .00
70 .00
Bogor
Bekasi
Kab Tang
erang
Kota Tangera
ng
KotaBogor
Kota Beka
si
Total
<SD
SMP
SMU
Akadem i/PT
Hasil Penelitian (Deskriptif: 8)
Prosentase Alasan Migran Berdasarkan Status Kerja
Prosentase Alasan Migran Berdasarkan Status Kerja
- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00
Bodetabek
Non Bodetabek
DKI
Jawa
Luar Jawa
FormalInformal
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
Bogor Bekasi KabTangerang
KotaTangerang
KotaBogor Kota Bekasi Kota Depok
InformalFormal
Hasil Penelitian (Deskriptif: 9)
LAJU PERTUMBUHAN
EKONOMI
PERANAN SEKTOR INDUSTRI
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
2001 2002 2003 2004 2005
Bodetabek
Jabarten
DKI
Jaw a
Luar jaw a
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Bodetabek
Jabanten
DKI
Jaw a
Luar Jaw a
Hasil Penelitian (Deskriptif: 10)
TINGKAT PENGANGGURAN
RATA-RATA UPAH
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
12,0
14,0
16,0
18,0
2001 2002 2003 2004 2005
Bodetabek
Jabanten
DKI
Jaw a
Luar Jaw a
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
2001 2002 2003 2004 2005
BodetabekJabantenDKIJawaLuar Jawa