Transcript
Page 1: Metode pengembangan partisipasi
Page 2: Metode pengembangan partisipasi

1.1. Latar Belakang1.2. Rumusan masalah1.3. TujuanKita sering membanggakan diri sebagai bangsa yangberbudaya majemuk, tetapi dalam kemajemukan ituterdapat permasalahan dalam pengembangan sebuahinovasi yang memang sangat dibutuhkan, baik utukkesejahteraan pribadi, golongan dan yang pasti untukkemajuan bersama dalam lingkup sebuah bangsa. Banyaktantangan dalam penerapan serta penyampaian inovasitersebut dan selama NKRI dapat kita pertahankan haltersebut memang suatu kenyataan.

Page 3: Metode pengembangan partisipasi

Ada tiga faktor yang khas di Indonesiayang berpengaruh pada tatanan,kelembagaan dan perilaku masing-masing suku bangsa yang menurut ahlianthropologi berjumlah kurang lebih500.

1.1. Latar Belakang

Pertama Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar didunia. Perkiraan mencakup sekitar 17.000 pulau besar dan kecil belum tentu tepat, karena kita belum mempunyai peta nasional berskala dibawah 1:10.000.

Page 4: Metode pengembangan partisipasi

Ada tiga faktor yang khas di Indonesiayang berpengaruh pada tatanan,kelembagaan dan perilaku masing-masing suku bangsa yang menurut ahlianthropologi berjumlah kurang lebih500.

1.1. Latar Belakang

Akibat dari jumlah pulau yang banyak itu juga penduduktersebar, bahkan ada pulau-pulau kecil yang tidakberpenduduk. Faktor kedua ini yang menyebabkan negaratetangga kita menuntut pulau-pulau kecil itu seakan beradadalam wilayah kedaulatan mereka.

Page 5: Metode pengembangan partisipasi

Faktor ketiga yang khas/unik ialah bahwa penduduk Indonesia terdiriatas ratusan kelompok ethnik atau suku bangsa, sehingga jumlahkebudayaan lokal itu menimbulkan istilah multikulturisme. Bahkansering dipertanyakan: Apa sebenarnya kebudayaan Indonesia?Untung ada bahasa Indonesia yang memungkinkan lebih dari 90%penduduk Indonesia saling berkomunikasi. Akibatnya memangmayoritas penduduk kita paling tidak menguasai dua bahasa(bilingual) yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia.

Ada tiga faktor yang khas di Indonesiayang berpengaruh pada tatanan,kelembagaan dan perilaku masing-masing suku bangsa yang menurut ahlianthropologi berjumlah kurang lebih500.

1.1. Latar Belakang

Page 6: Metode pengembangan partisipasi

1.1. Latar Belakang

Namun apa yang terjadi, setiap program-program yang telah di

sosialisasikan oleh pemerintah kepada masyarakat tidaklah mendapat

tanggapan positif mungkin hanya segelintir orang yang bisa paham dan

terjun langsung dalam kegiatan tersebut.

Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan keikutsertaan

(partisipasi) masyarakat terhadap pembangunan.

Melihat sejarah ke belakang mengenai program pembangunan jangka

panjang, dimana tujuannya sudah jelas yaitu untuk melaksanakan,

mengembangkan serta melestarikan program inovatif pembangunan ekonomi

khususnya perekonomian pertanian yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup

para petani. Isu yang santer terdengar mengenai gagalnya program tersebut adalah

kurangnya keikutsertaan (partisipasi) masyarakat terhadap program tersebut

karena berbagai faktor di antaranya adalah rendahnya respek dan kualitas

masyarakat itu sendiri.

Page 7: Metode pengembangan partisipasi

1.2. Rumusan masalahDari peristiwa di atas timbul pertanyaan :

• mengapa peran serta masyarakat dalam pembangunan sulit

sekali diwujudkan?.

• Bukankah kita memiliki lembaga yang secara khusus

membimbing, mengarahkan, dan memotivasi masyarakat

untuk dapat berpartisipasi?

Page 8: Metode pengembangan partisipasi

1.3. Tujuan

bertujuan untuk mengenal dan memahami konseppartisipasi, serta mengetahui cara-cara partisipasiyang telah diterapkan ADB (Asian Development Bank)dalam menjalankan programnya sehingga dapatdiserap dan diterapkan dalam pengembangandidaerah sekitar.

Page 9: Metode pengembangan partisipasi

2.1. Pengertian Partisipasi2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi2.3. Proses Partisipasi

2.4. Mengikutsertakan Pendekatan dan Metode partisipatif

2.5. Pola Peran Serta Masyarakat

Page 10: Metode pengembangan partisipasi

2.1. Pengertian Partisipasi

Menurut Rogers, partisipasi adalah tingkatketerlibatan anggota dalam mengambil keputusan,termasuk dalam perencanaan. Namun padadasarnya Partisipasi berarti ikut serta, tetapidalam bahasa kita hampir tidak ada perbedaanantara kata tersebut sebagai kata kerja (toparticipate) atau kata benda (participation).

Page 11: Metode pengembangan partisipasi

2.1. Pengertian PartisipasiSaat ini masalah peran serta masyarakat (partisipasi) dalam pembangunanmenjadi topik utama dimana kegagalan dalam setiap program pemerintahdisebabkan oleh kurangnya keikutsertaan masyarakat.

Alasan mengapa keikutsertaan (partisipasi) masyarakat dikatakan

penting pada masa pembangunan sekarang, antara lain :

1) Kita sedang berada dalam masa transisi dalam pembangunan era

pertanian ke era industri

2) Terciptanya demokrasi dan keterbukaan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

3) Sebanyak 27 juta rakyat Indonesia masih hidup dibawah garis

kemiskinan

4) Berkembangnya etos kerja yang negatif

5) Masih terjadi pemisahan golongan antara kaum elite dan kaum

bawahan.

Page 12: Metode pengembangan partisipasi

2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi

Pendekatan dalam metode partisipatif, yaitu:1. Pendekatan CETAK BIRU (blue print approach).

suatu metode pendekatan pembangunan yang mengasumsikan atauberanggapan bahwa sekali suatu metode atau mode berjalan dan berhasil baikdi suatu daerah, maka diasumsikan metode tersebut bisa di pakai atau diterapkan secara menyeluruh untuk semua daerah atau wilayah tanpamempertimbangkan aspek sosisl, budaya, serta kondisi alam sekitar.

Page 13: Metode pengembangan partisipasi

2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi

2. Pendekatan Arus balikBeberapa keuntungan dari metode arus balik, diantaranya:

1. Lebih mudah mengoptimalisasikan potensi sumber daya alam,

2. Pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam mmenyusun,

melaksanakan, dan merasakan manfaat dari program tersebut,

3. Pemerintah beserta masyarakat dapat mempelajari bersama-sama mengenai

penggalian potensi yang ad adi lingkungan sekitar,

4. Akan terciptanya button up planning,

Page 14: Metode pengembangan partisipasi

2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi

Ada enam kondisi yang harus di ketahui dan dipahami dalam

menggunakan pendekatan pembangunan arus balik, yaitu:

1. Meningkatkan mutu pengawas secara vertikan maupun horizontal

2. Mewujudkan pola kerja koordinasi, intergrasi, singkronisasi dan simplikasi

3. Semua kalangan harus berperan serta dalam setiap program baik itu bawah,

menengah dan atas

4. Kerjasama adalah kunci kesuksesan

5. Memperhatikan kesejahteraan penyuluh atau inovator (gaji, lingkungan,

pelayanan serta transportasi)

6. Kemampuan petugas lapangan harus ditingkatkan.

2. Pendekatan Arus balik

Page 15: Metode pengembangan partisipasi

3. pendekatan interaktif atau social learning process.

merupakan paradigma baru yang dikembangkan dalam perencanaanpembangunan yang menekankan aspek keikutsertaan(partisipatif)masyarakat. Sedangkan dalam pendekatan yang kedua tidak hanyaperan serta masyarakat dalam hal tenaga dan material untukmerealisasikan suatu rencana melainkan lebih luas yaitu melibatkanmasyarakat dalam pemanfaatan dari hasil program tersebut.

2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi

Page 16: Metode pengembangan partisipasi

2.3. Proses PartisipasiAnalisis proses partisipasi atau keikutsertaan masyarakat ini

menjadi sangat penting karena dengan demikian usaha komunikasiprogram pemabangunan ke dalam masyarakat akan memperoleh hasilyang maksimal. Analisis yang di maksud adalah :

1. Tahapan penumbuhan ide untuk membangun dan perencanaan

2. Tahap pengambilan keputusan

3. Tahap pelaksanaan dan evaluasi4. Tahap pembagian keuntungan

Page 17: Metode pengembangan partisipasi

2.3. Proses PartisipasiSelain analisis proses partisipasi diatas, dalam partispasi juga terdapat cara-cara dalam merealisasikan keikutsertaan yang efektif yang diterapkan ADB (Asian Development Bank) dalam kegiatan yang mereka laksanakan, diantaranya:

1. Partisipasi dengan Berbagi/Mengumpulkan Informasi

2. Partisipasi melalui Konsultasi/Mendapatkan Umpan balik

3. Partisipasi melalui Pemberdayaan/Kendali Bersama

4. Partisipasi melalui Kolaborasi/Pembuatan Keputusan Bersama

Page 18: Metode pengembangan partisipasi

2.4. Mengikutsertakan Pendekatan dan Metode partisipatif

Partisipasi berkisar dari yang dangkal sampai yang dalam—dari pertukaran

informasi yang pasif sampai komitmen penuh (Gambar 1). Para stakeholder

dapat dilibatkan dalam banyak hal, dari sekadar diberitahu bahwa

“pembangunan” sedang “berlangsung” sampai mengambil bagian dalam proyek-

proyek yang membantu mereka bertanggung jawab atas pembangunan mereka

sendiri.

Gambar 1: Tingkat Partisipasi

BerbagiInformasi

Konsultasi/MendapatkanUmpan Balik

Kolaborasi/ Pembuatan Keputusan Bersama

Pemberdayaan/ Kendali Bersama

Dangkal Dalam

Page 19: Metode pengembangan partisipasi

2.5. Pola Peran Serta Masyarakat Dalam perkembangannya partisipasi terbagi kedalam dua pola, yaitu pola

patisipasi secara individu dan partisipasi secara kelompok. Seseorang yang

aktif dan inovatif dalam setiap pembangunan akan sangat membantu dirinya

setra keluarganya untuk meningkatkan taraf kehidupannya secara ekonomis

dan spiritual. Namun sebagai mahluk sosial maka pola individu harus

dikembangkan kepada anggota lainnya sehingga tercipta pola partisipasi

kelompok.

Berbagai pedekatan pembangunan saat ini lebih banyak menggunakan

pertisipasi kelompok. Oleh karena itu pola partisipasi harus dilihat secara

kelompok karena setiap kelompok memiliki elemen-elenem yang bekerjasama

dimana antara elemen satu dengan elemen lainnya akan asaling berinteraksi

yang akan menimbulkan suatu dinamika kelompok yang akan menjadikan

karakter bersikap dan bertindak sehingga menimbulkan kemampuan anggota

kelompok untuk perpartisipasi dalam setiap program pembangunan.

Page 20: Metode pengembangan partisipasi

2.5. Pola Peran Serta Masyarakat Dalam mengembangkan partisipasi anggota secara kelompok perlu menggunakan

pendekatan ‘partisipation action model (PAM)’ yang dikembangkan oleh Prof. S.

Chamala untuk pengembangan Group Skill Management Forland Care. Metode ini di

kembangkan atas pertimbangan :

1. Tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kemanpuan anggota khususnya dan

masyarakat umunnya

2. Masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam

pembangunan

3. Melalui pendekatan PAM masyarakat dapat mengembangkan dirinya dan siap ikut

dalam partisipasi pembangunan

4. PAM dibutuhkan karena :

a. Pembangunan dimasa sekarang semakin komplek

b. Pemerintah memiliki keterbatasan dalam hal sumbernya

c. Membutuhkan pengetahuan masyarakat yang mampu menerima inovasi denagn

cepat dan tepat.

Page 21: Metode pengembangan partisipasi

2.5. Pola Peran Serta Masyarakat Metode PAM ini berlandaskan pada filosofi sebagai berikut :“telling adults provokes reaction, showing them triggers the

imagination, involving them gives them understanding,empowering them leads to commitment and action “,memberitahu orang dewasa dapat memprovokasi reaksi,sedangkan menunjukkan kepada mereka dapat memicuimajinasi, melibatkan mereka memberi merekapemahaman, memberdayakan mereka mengarahke komitmen dan tindakan.

Page 22: Metode pengembangan partisipasi

Dimasa dewasa ini partisipasi (keikut sertaan) masyarakat dalam program

pembangunan sudah ada kemajuan dibanding dengan pada zaman era orde lama.

Dimana sekarang masyarakat dapat dengan leluasa mengeluarkan pemikiran-

pemikiran yang nantinya akan di pertanggungjawabkan pada dirinya agar dapat

berperan serta dengan aktif dalam pembangunan. Dan tujuan pemerintah untuk

pelakuan sistem button up planning dan top dwon planning dapat terwujud

karena masyarakat yang pro-aktif dalam setiap kegiatan pembangunan

pemerintah.

Metode-metode partisipasi dapat digunakan oleh lembaga pembangunan untuk

pengumpulan data, konsultasi, kolaborasi atau pembuatan keputusan bersama,

atau pemberdayaan melalui kendali bersama. Metode-metode tersebut dapat

digunakan pada berbagai tahap, sejak penyusunan konsep awal sampai ke

evaluasi keseluruhan. Sering kali, satu prakarsa saja melibatkan berbagai

kelompok dan organisasi di beberapa tingkat partisipasi publik selama interaksi

mereka dengan lembaga pemerintah.

KESIMPULAN

Page 23: Metode pengembangan partisipasi

Top Related