Download - Metode harga pokok proses
Oleh :
Saptono Kusdanu Waskito,S.E,M.M
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen1
Mahasiswa mengerti, memahami dan dapat
menjelaskan :
Metode Harga Pokok Proses pada 1 Departemen
Tujuan Bab Ini
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen2
Metode pengumpulan biaya produksi yang
digunakan oleh perusahaan yang membuat produksi secara massal (bukan berdasarkan pesanan)
( Mulyadi,2014; 63).
1.Definisi Metode Harga Pokok Proses
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen3
Produk yang dihasilkan merupakan produk standar
Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama
Kegiatan produksi dimulai dengan dterbitkannya surat perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
Contoh : Pabrik semen, pabrik tahu, pabrik tempe
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen4
2.Karakter Metode Harga Pokok Proses
No Pembeda Harga PokokPesana
Harga Pokok Proses
1 Pengumpulan Biaya Produksi Menurut pesanan Menurut per departemen per periode akuntansi
2 Perhitungan Harga Pokok Persatuan
Total biaya pesanan dibagi jumlah produk yang dipesan
Total biaya periode waktu tertentu dibagi jumlah produk berdasarkan periode tertentu
3 Penggolongan Biaya Produksi Biaya Produksi LangsungBiaya Produksi Tidak Langsung
Tidak perlu biaya langsung dan tak langsung.BOP ditetapkan BOP/jumlah produk satu periode akuntansi
4 Biaya Over Head Pabrik (BOP) BOP terdiri dari :Biaya Bahan PenolongBTK Tidak LangsungBiaya Produksi lainnya Biaya ditetapkan dimuka
BOP selain Biaya Bahan Baku, BTK.Dibebankan sesungguhnya terjadi pada periode akuntansi
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen5
3.Beda Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen6
4.Manfaat Harga Pokok Produksi
NO Taksiran
1 Taksiran Biaya Produksi Rp 100.000.000
2 Taksiran Biaya Non Produksi Rp 60.000.000
A Taksiran Total Biaya. A= A1+ A2 Rp 160.000.000
B Jumlah Produk yang dihasilkan 100.000 unit
C Taksiran Harga Pokok Produk Per satuan C= A: B
Rp 1.600
D Laba Per Unit Rp 900
E Taksiran Harga Jual per Unit E= C+D Rp 2.500
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen7
4.1.Menentukan Harga Jual.
NO
Taksiran
1 Biaya Bahan Baku 30.000.000
2 Biaya Tenga Kerja 50.000.000
3 Biaya Over Head Pabrik 20.000.000
Jumlah Taksiran Biaya Produksi
100.000.000
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen8
Unsur Taksiran Biaya Produksi .
Memantau apakah realisasi Biaya Produksi > < atau sama dengan Anggarannya
Biaya produksi sesungguhnya bulan Oktober 2014 Biaya Bahan Baku sesungguhnya Rp 30.000.000
Biaya Tenaga Kerja sesungguhnya Rp 50.000.000
Biaya Over Head Pabrik sesungguhnya Rp 20.000.000
Biaya Produksi Bulan Oktober 2014 Rp 100.000.000
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen9
4.2.Memantau Realisasi Biaya Produksi
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen10
4.3.Menghitung Laba/Rugi Bruto Periode Tertentu
Aktivitas Hasil Penjualan (harga jual per satuan X volume produk yang dijual 250.000.000
Persediaan Produk Jadi Awal 10.000.000 Persediaan Produk dalam proses awal 20.000.000
Biaya Produksi Biaya Bahan Baku Sesungguhnya 30.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung sesungguhnya 50.000.000 Biaya Over Head Pabrik Sesungguhnya 20.000.000
Total Biaya Produksi 100.000.000
120.000.000 Persediaan produk dalam proses akhir 5.000.000
Contoh PT Okky mengolah produknya secara massa melalui 1 departemen. Jumlah Biaya Produksi pada Bulan September 2014 sebagai berikut :
Biaya Bahan Baku Rp 5.000.000
Biaya Bahan Penolong Rp 7.500.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 11 .250.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 16.125.000
Jumlah Biaya Produksi Rp 39.875.000.
Jumlah Produksi yang dihasilkan :
Produk jadi = 2.000 kg
Work in Process (500 kg) : biaya bahan baku 100 %, biaya Bahan penolong 100 %, Biaya Tenaga kerja 50%, Biaya Overhead pabrik (BOP) 30 %
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen11
Metode Harga Pokok Proses Produk 1 Departemen
Masuk dalam proses 2.500 kg
Produk jadi 2.000 kg
Produk dalam proses 500 kg
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen12
Data Produksi
Bagaimana MenghitungHarga Pokok Produksi per
satuan
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen13
Menghitung Unit Equivalent
Biaya Bahan Baku yang dikeluarkan bulan september
2014 dapat menghasilkan :
2.000 kg produk jadi
500 kg persediaan produk dalam proses, dengan penyelesaian biaya bahan baku 100 %.
Artinya Biaya Bahan Baku Rp 5.000.000 sudah digunakan untuk:
Menyelesaikan produk jadi 2.000 kg dan 500 kg ( 500 kg x 100 %).
Jadi Unit Equivalensi biaya bahan baku = 2000 kg +500 kg= 2.500 kg
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen14
1. Menghitung Unit Equivalensi Biaya Bahan Baku 30-9-2014
Biaya Penolong selama September 2014 Rp 7.500.000
Produk jadi 2.000 kg
Persediaan produk dalam proses 500 kg.
Penyelesaian biaya bahan penolong = 100 %
Berarti biaya bahan penolong telah digunakan untuk menyelesaikan :
Produk jadi 2.000 kg
Persediaan produk dalam proses 500 kg.
Jadi Equivalensi biaya bahan penolong adalah 2.000 kg + (100 %x 500 kg) = 2.500 kg
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen15
2.Menghitung Unit Equivalensi Biaya Penolong
Biaya Tenaga Kerja Bulan Sepetember 2014 Rp 11.250.000
Menghasilkan :
Produk Jadi = 2.000 kg
Persediaan produk dalam proses = 500 kg dengan penyelesaian 50 %. Berarti Biaya Tenaga Kerja telah digunakan menyelesaikan produk jadi = 2.000 kg dan persediaan produk dalam proses = 50 % x 500 kg= 250 kg.
Jadi Unit Equivalensi Biaya Tenaga Kerja Rp 11.250.000 menghasilkan = 2.000 kg + 250 kg = 2.250 kg
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen16
3.Menghitung Unit Equivalensi Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik = Rp 16.125.000
Menghasilkan :
Produk Jadi = 2.000 kg
Persediaan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian 30 %. Persediaan produk dalam proses = 30 % X 500 kg = 150 kg.
Jadi Unit Equivalensi Biaya Overhead Pabrik = 2.000 kg + 150 kg = 2.150 kg
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen17
4.Menghitung Unit Equivalensi Biaya Overhead Pabrik (BOP)
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen18
Unsur Biaya Produksi
Total Biaya Unit Ekuivalensi
Biaya ProduksiPer Satuan
(1) (2) (3) (4) = (2) : (3)
Bahan Baku Rp.5.000.000 2.500 Rp 2.000
Bahan Penolong Rp 7.500.000 2.500 Rp 3.000
Tenaga Kerja Rp 11.250.000 2.250 Rp 5.000
Overhead Pabrik Rp 16.125.00 2.150 Rp 7.500
Total Rp 39.875.000 Rp 17.500
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen19
Cara Menghitung HPP Persatuan
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen20
Produk Jadi (Barang Jadi ) adalah bahan baku yang
telah diolah, dibuat , menjadi barang jadi.
Produk Dalam Proses adalah bahan baku yang telah diolah, dibuat, tetapi memerlukan satu aktivitas lagi untuk dapat disebut sebagai barang jadi
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen21
Pengertian Produk Jadi,Produk Dalam Proses
Harga Pokok Produk Jadi : 2.000 x Rp 17.500
Harga Pokok Persediaan Produk Dalam Proses :Biaya Bahan Baku : 100 % X 500 X Rp 2.000Biaya Bahan Penolong: 100 %x 500X Rp 3.000Biaya Tenaga Kerja : 50 % X 500 X Rp 5.000Biaya Overhead Pabrik : 30 %X 500 x Rp 7.500Jumlah Harga Pokok Persediaan Produk Dalam Proses
Jumlah Biaya Produksi Bulan September 2014
Rp 1.000.000Rp 1.500.000Rp 1.250.000Rp 1.125.000___________
Rp 35.000.000
Rp 4.875.000________Rp 39.875.000
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen22
Perhitungan HPPProduk Jadi , Produk Dalam Proses
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen23
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen24
1.Data ProduksiDimasukkan dalam proses 2.500 kilo gram
Produk Jadi yang ditransfer ke gudang
2.000 kg
Produk Dalam Proses Akhir 500 kg
Jumlah Produk yang dihasilkan 2.500 kg
Harga Pokok Produk Jadi Yang ditransfer ke Gudang 2.000 kg x Rp 17.500
Rp 35.000.000
Harga Pokok Persediaan Produk dalam proses akhir :
Biaya Bahan BakuBiaya Bahan Penolong
Rp 1.000.000Rp 1.500.000
Biaya Teanga KerjaBiaya Overhead Pabrik
Rp 1.250,000Rp 1.125.000 Rp 4.875.000
Jumlah Biaya Produksi bulan september 2014
Rp 39.875.000
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen25
Perhitungan Biaya
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen26
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku
Persediaan Bahan Baku 5.000.000
5.000.000
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen27
Jurnal Mencatat Biaya Bahan Baku
Barang Dalam Proses – Biaya Bahan PenolongPersediaan Bahan Penolong
Rp 7.500.000Rp 7.500.000
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen28
Jurnal Untuk Mencatat Biaya Bahan Penolong
Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik
Listrik,Air minum, Telpon, internet
Rp 16.125.000Rp 16.125.000
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen29
Jurnal Mencatat Biaya Overhead Pabrik
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Keja
Gaji dan Upah Rp 11.250.000
Rp 11.250.000
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen30
Jurnal Mencatat Biaya Tenaga Kerja
Persediaan Produk Jadi.Barang Dalam Proses : BBB = 2.000 x Rp 2.000Barang Dalam Proses : Biaya pahan penolong : 2.000 x rp 3.000Barang Dalam Proses: Baiaya Tenaga Kerja : 2.000 x 5.000Barang Dalam Proses- Biaya OP = 2.000 x rp 7.500
Rp 35.000.000Rp 4.000.000Rp 6.000.000
Rp 10.000.000Rp 15.000.000
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen31
Jurnal Mencatat Harga Pokok Produk Jadi yang ditransfer ke gudang
Persediaan Produk Dalam Proses Barang Dalam Proses : BBB = 500 x Rp 2.000Barang Dalam Proses : Biaya pahan penolong : 500 x rp 3.000Barang Dalam Proses: Baiaya Tenaga Kerja : 250x 5.000Barang Dalam Proses- Biaya OP = 150 x x rp 7.500
Rp 4.875.000Rp 1.000.000Rp 1.500.000Rp 1.250.000Rp 1.125.000
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen32
Jurnal Mencatat Harga Pokok Persediaan Produk Dalam Proses yang belum selesai
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen33
Mulyadi Universitas Gadjah Mada, Akuntansi Biaya,
UPP-STIM YKPN, Yogyakarta, 2014, halaman 63-72
Daftar Pustaka
01/05/2015 15:48:51Metode Harga Pokok Proses 1
Departemen34