Download - MARKETING FINAL
III. ANALISIS PASAR
SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING
a. Segmentasi :
Segmen utama kami tertuju pada perusahaan elektronik dan pangan
b. Targeting :
Berdasarkan hasil segmentasi, kami menargetkan kepada perusahaan
elektronik dan pangan yang membutuhkan bahan baku nata secara massal.
c. Positioning :
Cassavasindo diposisikan sebagai perusahaan penyuplai bahan baku yang
memberikan servis professional dan tepat waktu dengan kualitas nata yang
tinggi.
DIFFERENTIATION
Dalam penawaran, strategi produk yang digunakan :
Harga rendah
Kualitas tinggi
Servis profesional : cepat dan tepat waktu.
Mendukung sustainable development: pelestarian lingkungan.
Kami membidik konsumen di sektor industri elektronik dan pangan sebagai
segmen utama karena inilah pangsa pasar yang kebutuhan akan nata nya sangat besar.
Sejak mereka menemukan bahwa nata de coco dapat dijadikan komposit yang sangat kuat
dengan teknik pengolahan yang cukup sederhana, komposit nata de coco dimanfaatkan
dalam berbagai aplikasi seperti industri otomotif, elektronik, maupun konstruksi di
Jepang. Jepang juga dikenal sebagai salah satu negara pengimpor nata terbesar di dunia.
Impor yang dilakukan oleh Jepang tersebut juga digunakan untuk konsumsi penduduk.
Untuk itulah, kami juga menyasar sektor pangan.
Profil konsumen kami yang utama adalah perusahaan elektronik dan pangan yang
memproduksi massal barang produksinya dan membutuhkan nata sebagai bahan baku
pembuatan produknya. Dengan produksinya yang massal, kebutuhan mereka akan nata
juga akan besar. Kami akan melayani perusahaan-perusahaan tersebut secara cepat,
professional dan tepat waktu.
ANALISIS PASAR DAN INDUSTRI JEPANG
Setelah ditemukan bahwa nata de coco tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk
konsumsi saja, tetapi dapat diolah lebih lanjut menjadi material baru yang sangat
kuat, tahan panas, sekaligus lentur dan bahkan dapat menransmisikan cahaya, nata
de coco kerap dijadikan komposit yang sangat kuat dengan teknik pengolahan
yang cukup sederhana di Jepang.
Negara Jepang concern terhadap lngkungan dan mendukung sustainable
development: pelestarian lingkungan. Nata de cassava dibentuk dari onggok
singkong yang merupakan limbah industri. Fakta ini mendukung program Jepang
untuk pelestarian lingkungan.
Komposit nata de coco juga biasa dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di
Jepang dalam berbagai aplikasi seperti industri otomotif, elektronik, maupun
konstruksi.
Perusahaan elektronik di Jepang kerap memproduksi monitor dari nata de coco.
Bakan, nata di Jepang sebanyak 80% adalah untuk industri elektronik. Lebih
lanjut lagi, saat ini pemanfaatan komposit tersebut sedang diaplikasikan oleh
Jepang dalam skala industri bekerjasama dengan pihak swasta.
Jepang tidak memiliki sumber daya alam yang besar. Selama ini, dalam
memperoleh nata, Jepang selalu mengimpornya dari Filipina, yang merupakan
penemu nata de coco pertama kali.
Jepang pun dikenal sebagai salah satu negara pengimpor nata terbesar di dunia.
Prospek ekspor nata ke Jepang sangat terbuka lebar karena kami yakin akan
kecilnya hambatan dari pesaing domestik . Kami yakin bahwa Cassavasindo akan
mampu bersaing memasuki pasar ekspor ke Jepang dengan mudah karena belum
adanya perusahaan domestik Indonesia yang mengekspor produk nata dalam
jumlah besar ke Jepang.
Tidak ditemukan adanya perusahaan Jepang yang menggunakan nata de cassava
untuk kegiatan produksinya. Sedangkan, nata de cassava juga terbukti dapat
digunakan untuk bahan pembuatan monitor seperti yang kerap dilakukan
perusahan-perusahaan di Jepang. Kandungan serat dan komponen produk nata de
cassava sama dengan nata de coco sehingga sebenarnya nata de cassava dapat
menggantikan berbagai peranan nata de coco tanpa masalah..
Daya saing perusahaan-perusahaan sangat tinggi dengan produk domestik bruto
terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam urutan tiga
besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Kelebihan lain dari
produk Cassavasindo adalah harganya yang relatif lebih murah dibandingkan
dengan nata de coco yang diproduksi perusahaan lain. Dengan menggunakan
produk nata Cassavasindo (harga lebih murah dengan kualitas yang tinggi) tentu
daya saing perusahaan-perusahaan tersebut akan semakin meningkat.
Jepang merupakan peringkat ke-6 negara pengimpor terbesar di dunia dan
Jepang menempati peringkat ke-12 birokrasi paling sederhana. Dengan
birokrasi yang sederhana, kerjasama Cassavasindo dan berbagai perusahaan
Jepang nantinya akan lebih mudah.
Indonesia merupakan negara sumber impor terbesar ke-8 bagi Jepang. Ini artinya
kerjasama Indonesia-Jepang sudah berjalan dengan baik. Kami yakin, perusahaan
Cassavasindo akan relatif mudah memasuki pasar industri Jepang dan
bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan Jepang.
penduduk Jepang memiliki standar hidup yang tinggi (peringkat ke-8 dalam
Indeks Pembangunan Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia
menurut perkiraan PBB.
Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi,
permesinan, dan robotika.
Selain untuk pembuatan monitor, nata juga kerap dimanfaatkan untuk konsumsi
masyarakat Jepang.
Masyarakat Jepang terkenal dengan pola konsumsi makanan yang sehat.
Pemerintah Jepang telah menetapkan Undang – Undang Dasar Pendidikan Pangan
yang diberlakukan sejak tanggal 15 Juli 2005 yang menyatakan bahwa pertama
pendidikan pangan selain harus menjadi dasar dari pendidikan intelektual,
pendidikan moral dan pendidikan jasmani untuk dasar hidup, juga dituntut agar
dapat membina pendidikan tentang pangan yang mendidik manusia agar dapat
memperoleh pengetahuan tentang makanan melalui berbagai macam pengalaman,
mendapatkan kemampuan untuk memilih makanan dan menjalankan pola hidup
sehat. Mengingat kandungan serat dan gizi yang ada pada nata, termasuk nata de
cassava, sangat tinggi maka tidak ada alasan bagi Jepang untuk menolak
konsumsi nata. Ditambah lagi, selera konsumen Jepang selalu mencari dan sangat
terarik dengan sesuatu yang baru. Tingginya selera konsumen akan nata
mendukung tingginya demand konsumen individu yang pada akhirnya memacu
tingginya demand industri dan perusahaan yang memproduksinya.
Mengenai hubungan negara Jepang dengan negara Indonesia, tidak perlu
dikhawatirkan karena saat ini banyak ditemukan fakta bahwa industri elektronika
Jepang kerap berhubungan dan mencari mitra usaha di Indonesia dalam upaya
mengembangkan bisnisnya ke Indonesia. Ini dilakukan karena mereka
menemukan peluang yang menjanjikan dalam menjalankan kerja sama dengan
Indonesia.
Sebagai tambahan, Erijanto D. Lukman, Direktur Pemasaran PT Niramas Utama
(INACO) mengakui, permintaan pasar ekspor untuk nata de coco sebenarnya
sangat potensial. Hanya saja, kini sedikit ada kendala akibat krisis global yang
memengaruhi daya beli masyarakat internasional. Produk nata de coco
memerlukan biaya tinggi. Sudah tentu, nata de cassava, produk yang kami
produksi dengan biaya 1/3 nata de coco, akan dapat menjadi solusi bagi daya beli
masyarakat yang rendah tersebut. Ketika biaya produksi rendah, harga jual dapat
ditekan dengan penyesuaian terhadap daya beli masyarakat.
SWOT ANALYSIS
Strenght
- Bahan baku murah
- Bahan baku melimpah
- Sumber Daya Manusia murah dan melimpah
- Mempunyai hak paten
Weakness
- dibutuhkan upaya ekstra untuk menjamin supplai bahan baku
Oportunities
- Belum ada pesaing di produk yang benar-benar sama
- Demand produk yang besar: Jepang=pengimpor nata terbesar di dunia
- Industri barang elektronik tinggi dan merupakan komoditas utama
- Indonesia merupakan sumber impor terbesar ke-8 bagi Jepang.
- Perusahaan Jepang mengedepankan berkualitas tinggi dengan cost yang
minimal. Nata de cassava dapat menjadi solusi bagi banyak perusahaan
akan kebutuhannya terhadap barang mentah yang berkualitas tinggi dan
murah.
- Industri elektronik dan IT di Jepang terus tumbuh dari tahun ke tahun.
- Berdasarkan Japan Tarif Association, rata-rata tariff bea masuk di Jepang
termasuk yang paling rendah di dunia.
- Masyarakat Jepang sangat concern dengan makanan yang tinggi kadar
gizinya.
Threats
- Kontrol Jepang terhadap kontrol produk-produk makanan impor sangat
ketat, apalagi yang termasuk produk Indonesia.
- Standar yang unik bagi Jepang (baik formal, informal, maupun de facto)
- Ketentuan yang lebih berpihak pada produk domestic dan diskriminasi
terhadap produk asing.
Dengan identifikasi yang kami lakukan di atas, kami optimis bahwa produk kami
dapat sukses di Jepang. Kami tidak melihat adanya hambatan yang signifikan bagi kami.
Ukuran pasar dan tren
Pasar dan pangsa pasar kami cukup luas yaitu meliputi perusahaan elektronik dan
pangan di Jepang. Industri elektronika di Jepang merupakan salah satu dari industri
paling kuat dan paling besar di dunia. Jepang mengekspor dan mengimpor produk
elekstronik secara besar-besaran.
Kami memang belum menemukan jumlah yang pasti dari perusahaan elektronik dan
pangan di Jepang. Namun, kami menemukan fakta bahwa Jepang merupakan penghasil
produk elektronika yang terbesar dan terbaik di hampir semua negara. Kami juga
menemukan bahwa Jepang merupakan negara yang produktif di dunia dengan tingkat
pengangguran 4% dan pertumbahan industri pangan dan elektronik yang massive.
Dengan adanya fakta ini, kami melihat pangsa pasar yang terbuka lebar baik pasar di
perusahaan pangan maupun perusahaan elektronika.
Kami optimis bahwa bisnis ini akan berkembang pesat, karena kami merupakan
pelopor dalam produk nata berbahan dasar singkong di Jepang.
Pesaing dan situasi persaingan
Nata yang dihasilkan dari bahan yang berbeda pada dasarnya memiliki karakteristik
produk yang sama, sehingga menguntungkan. Nata de cassava sebagai bentuk inovasi
dari produk nata tidak membutuhkan suatu pengenalan yang lama. Bila dibandingkan
dengan produk pesaing yang lainya Nata de Cassava memilki banyak kelebihan dan
beberapa kelemahan. Produk pesaing dari nata de cassava adalah produkproduk yang
berasal dari bahan lain seperti nata de coco (kelapa), nata de banana (pisang), nata de
pina (nanas), nata de soya (kedelai), dan nata de cacao (coklat). Peluang pasar dari segi
produk nata de cassava adalah sangat besar hingga saat ini. Pesaing yang kompeten bagi
produk nata kami hanyalah nata de coco. Sementara nata de coco memiliki kendala yang
mengancam, yaitu keterbatasan bahan baku air kelapa. Kekurangan bahan baku ini
disebabkan karena air kelapa tidak bisa dipanen setiap saat sedangkan perusahaan yang
menggunakannya untuk pembuatan nata sangat banyak di negri ini. Selain itu kandungan
gula pada air kelapa antara 2-3 % sehingga masih memerlukan penambahan gula pasir
(gula tebu ) 3-4%.
Selama ini pengembangan produk nata terus dilakukan, contohnya nata de pina
(nanas) , nata de soya (limbah tahu), nata de banana (pisang) namun cost yang dihasilkan
lebih tinggi dari produk nata yang sudah ada karena bahan dasarnya yang relatif mahal
yaitu berasal dari buah-buahan (nanas dan pisang) yang konsumsinya masih dapat
digunakan secara langsung oleh penduduk, sehingga dari ketersediaan bahan baku dari
buah pisang (nata de banana) dan nanas (nata de pina) tidak memungkinkan untuk
produksi skala besar. Sedangkan nata de soya (limbah tahu) memiliki ketersediaan bahan
baku yang melimpah namun memiliki kadar gula yang rendah 0,2-0,5 % sehingga masih
membutuhkan sangat banyak penambahan gula dalam prosesnya. Akibatnya nata de soya
tidak bernilai ekonomis lagi, sehingga tidak dikembangkan ketingkat lebih lanjut secara
komersil.
Perusahaan Wong Coco dan berbagai perusahaan di Filipina sudah kerap
mengekspor nata de coco nya ke Jepang. Namun, dengan adanya fakta di atas, kami
yakin bahwa nata de cassava dapat lebih unggul dibanding nata de coco ataupun nata-
nata lainnya.
VALUE PREPOSITION
Nata de Cassava memiliki banyak kelebihan diantaranya produk lebih kenyal, tebal dan
lebih putih diabndingkan dengan nata de coco. Selain itu potensi pati yang terkandung di
dalam ketela dapat di uraikan menjadi gula sederhana dengan fermentasi, sehingga
dengan adanya gula yang tinggi sekitar 5-6% berarti tidak perlu penambahan gula lagi
atau hanya sedikit sekali. Selain itu dari kekuatan bahan baku produk nata yang berasal
dari ketela tidak akan pernah kekurangan di negri ini karena ketela dapat tumbuh
sepanjang musim di berbagai daerah di negri ini dan Indonesia penghasil ketela no 3 di
dunia (13.300.000 ton). Akibatnya banyak sekali perusahaan yang mengolah ketela
menjadi pati tapioka yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Nata de cassava
berbahan baku ubi kayu / singkong yang murah, tersedia melimpah, dan memiliki
kandungan gula tinggi sehingga lebih.
Ekonomis dan dapat diproduksi dalam skala masal. Nata de cassava akan lebih
menggiurkan karena bahan baku yang digunakan berasal dari limbah padat dan cair
industri tapioka yang belum termanfaatkan secara optimum. Onggok kering yang selama
ini hanya sebagai pakan ternak, dapat menjadi sumber pangan, bervalue added,
meningkatkan nilai ekonomis menjadi nata de cassava.
Jadi value preposition nata de cassava kami adalah:
1. Bagi perusahaan pangan: menawarkan produk nata yang lebih kenyal, tebal, dan
putih : kualitas tinggi.
2. Bagi perusahaan elektronik:
Material baru yang sangat kuat, tahan panas, sekaligus lentur dan bahkan dapat
menransmisikan cahaya dengan harga yang lebih rendah. Para peneliti dari Lab of Active
Bio-based Material-Kyoto University mengatakan, “nata de coco dapat dijadikan
komposit yang sangat kuat“.
IV. STRATEGI BISNIS DAN PEMASARAN
STRATEGI PRODUK
Dalam Penawaran, strategi produk yang digunakan
1. Murah
2. Kualitas tinggi
3. Pelayanan yang profesional (cepat dan tepat waktu)
4. Mendukung sustainable development
Produk
Produk yang kami produksi adalah berupa:
Nata de cassava untuk makanan : nata yang lebih kenyal, tebal, dan putih : kualitas tinggi.
Nata de cassava untuk komponen elektronik :Material baru yang sangat kuat, tahan panas, sekaligus lentur dan bahkan dapat menransmisikan cahaya.
Place
Pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan karena akan
berpengaruh terhadap biaya transportasi dan pengembangan usaha ke depannya. PT
Cassavasindo akan didirikan di Dusun Nangsri Srihardono, Pundong, bantul, Yogyakarta
yaitu lokasi pengrajin pati tapioka. Alasan pemilihan lokasi ini adalah dekat dengan
bahan baku. Di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten Gunung Kidul
produksi ketela mencapai 812.321 ton per tahun. Ini sangat mendukung kemudahan
suplai bahan baku perusahaan kami. Kedekatan dengan perajin akan memudahkan
kerjasama dan koordinasi dengan pengrajin. Biaya tansportasi pengrajin akan dapat
ditekan sehingga HPP tidak akan tinggi. Kami tidak memiliki pabrik atau kantor di
Jepang karena barang produksi nata akan langsung dikirim ke konsumen di
Jepang. (TANYA TOWI: cocokin sama operation)
PRICE
Strategi penetapan harga yang kami gunakan yaitu Penetration Pricing dengan
menetapkan profit awal 30%. (TANYA Risma: cocokin sama keuangan)
Strategi ini kami aplikasikan pada tahap awal untuk pengenalan dan mendapatkan market
share. Alasan lainnya adalah perlunya upaya mengedukasi pasar tentang bagusnya
kualitas nata de cassava untuk komponen elektronik maupun pangan. Setelah kami
mendapatkan market share dan pelanggan yang loyal kami akan menaikkan margin
secara bertahap untuk meningkatkan keuntungan. Target keuntungan jangka panjang
kami adalah >50%. (TANYA RIZMA: cocokin sama keuangan). Untuk rincian harga
perlembar: Harga 1 kg potongan kubus nata adalah sebesar Rp 750,00 untuk pangan
(0,079576 US Dollar / 7,320644 Yen) dan Rp 2500 (0,265252 US Dollar/ 24,40215 Yen)
untuk komponen elektronik. Keterangan: asumsi kurs per 30 Desember 2009 yaitu 1 US
Dollar= 9425 rupiah, 1 Yen=102,45 rupiah.
Promotion
Untuk memperluas market share produk nata maka dilakukan upaya pengenalan produk
dan promosi agar pasar mengetahui keberadaan usaha dan dapat memperoleh informasi
sebanyak-banyak tentang PT.Cassavasindo. Seperti kata pepatah “tak kenal maka tak
sayang”. Dengan mengetahui informasi bisnis akan memudahkan partner bisnis untuk
mengambil keputusan dengan cepat. Media informasi yang akan digunakan adalah:
• Penawaran kerjasama ke Perusahaan nata besar dengan kontak perusahaan
langsung dan mendatangi perusahaan langsung setelah ada ketertarikan dari
konsumen bisnis
• Iklan perdagangan: majalah Bisnis di Jepang
• Trade show : Mengadakan Pameran
• Internet.
Publikasi akan dilakukan menggunakan internet (www.cassavasindo.co.id) untuk
menawarkan produk nata yang murah dan berkualitas tinggi. Sedangkan melalui web
akan kami tampilkan deskripsi produk lengkap dengan keunggulannya dan kegunaannya.
Penjelasan Program Online/ E-Commerce:
Dalam pemasaran produk Cassavasindo menggunakan strategi online karena di
nilai sangat efektif dan efisisen, nah mengapa disebut efektif dan efisien? Karena strategi
pemasaran online melalui internet membuat usaha anda seakan-akan buka selama 24 jam
dan dapat diakses dari seluruh dunia selama terhubung dengan koneksi internet. Dan
dengan melakukan optimasi yang benar, usaha anda akan mudah ditemukan dan
diketahui oleh banyak orang yang bisa jadi menjadi pelanggan anda dikemudian hari.
a. Strategi Pemasaran Melalui Website Atau Blog
Memiliki website atau blog sebagai sarana pemasaran secara online adalah suatu
keharusan. Karena dengan memiliki website, membuat usaha anda dapat
diketahui selama 24 jam sehari. Salah satu strategi pemasaran yang penting dari
web adalah anda dapat menjelaskan secara rinci produk dan jasa yang anda jual.
Selain itu anda dapat membujuk pengunjung untuk membeli produk atau jasa
anda. Selain itu, untuk mendukung komunikasi 2 arah melalui website kami akan
menyediakan kolom chatting dalam situs kami agar calon pembeli bisa
mengajukan pertanyaan dan pihak kami bisa melakukan feedback. Dengan
komunikasi 2 arah tersebut, informasi tentang detail produk dapat diperoleh lebih
mudah dan terperici dan konsumen pun merasa lebih dekat dengan perusahaan.
b. Strategi Pemasaran Dengan Optimasi Website
Sebagian besar pengguna internet mencari informasi melalui search engine seperti
Google, Yahoo, MSN dll sesuai dengan keyword atau kata kunci yang diinginkan
atau dikenal dengan istilah SEO (Search Engine optimization). Umumnya
pengguna hanya akan mengklik link yang teratas dari hasil pencariannya atau
setidaknya link yang ada pada halaman pertama saja. Supaya website anda bisa
tampil di halaman depan, optimasi terhadap website perlu dilakukan agar strategi
pemasaran berhasil.
c. Manfaatkan Jaringan Sosial
Jaringan sosial atau salah satu yang sudah dikenal seperti Friendster, Fupei,
Facebook, dan media sejenisnya dapat dimanfaatkan dalam strategi pemasaran.
Saat ini Twitter sedang marak dimanfaatkan untuk promosi.
d. Forum atau Komunitas
Forum atau tempat diskusi lainnya menjadi media yang efektif sebagai alat
promosi bisnis secara online. Manfaatkan tool signature yang diberikan oleh
pemilik forum dengan link menuju web anda.
e. Promosi Bisnis Melalui Iklan Gratis
Banyak sekali iklan gratis di internet yang artinya anda tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk mengiklankan usaha anda. Anda hanya perlu registrasi dan
menuliskan iklan anda.
f. Memasang Banner Di Situs Lain
Pemasangan banner di situs yang memiliki banyak pengunjung tentu bisa menarik
banyak pengguna internet untuk berkunjung ke situs anda. Pertukaran banner
dengan situs sejenis juga dapat membantu optimasi web anda.
g. Pemasangan Backlink Di Web Lain
Pemasangan backlink dapatdilakukan dalam bentuk teks ataupun gambar. Dalam
bentuk gambar dapat berupa banner.
h. Meminta review produk
Review atau Meminta opini merupakan salah satu strategi pemasaran secara
online yang sedang ramai. Anda dapat meminta review dari pemilik blog lain utuk
di tampilkan di blog mereka.
Alfis, Risma, jangan lupa Daftar Pustaka yaa... ^_^ semangaaddd.... heehee
Daftar Pustaka
www.wikipedia.org
www.wikipedia.com
www.sainsilmualam.blogspot.com
www.swa.co.id
www.ukmprunsoed.wordpress.co
m
www.forumsains.com
www.bi.go.id
www.seputarforex.com