Download - Manajemen Perpajakan 03062015
CA REVIEWMANAJEMEN PERPAJAKAN
EMOTIONAL PERPAJAKAN
WAJIB PAJAK BERUSAHA MEMBAYAR PAJAK SEKECIL MUNGKIN TAX DISCIMINATION
PRAKTIK TAX EVASION
TAX COMPLIENCE TIDAK TEGAS
Definisi Manajemen Pajak
• Upaya-upaya manajemen dalam memenuhi kewajiban perpajakan yang benar, tetapi jumlah pajak dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan.
• SARANA MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN DENGAN BENAR, TETAPI JUMLAH PAJAK YANG DIBAYAR DAPAT DITEKAN SERENDAH MUNGKIN UNTUK MEMPEROLEH LABA DAN LIKUIDITAS YANG DIHARAPKAN (Lumbantoruan,1994)
Tujuan Manajemen Pajak
• Umum:• Menerapkan peraturan perpajakan secara benar• Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang
seharusnya.
• Manfaat Manajemen Pajak– Menghilangkan/menghapus pajak sama sekali– Menghilangkan/menghapus pajak dalam tahun berjalan– Menunda pengakuan penghasilan– Mengubah penghasilan rutin berbentuk capital gain
Strategi Manajemen Pajak• Memperluas bisnis atau melakukan ekspansi usaha dalam
bentuk badan usaha baru• Menghindari pengenaan pajak berganda• Menghindari bentuk penghasilan yang bersifat rutin atau
teratur atau membentuk, memperbanyak atau mempercepat pengurangan pajak.
• manajemen pajak dapat dicapai melalui fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari:– Perencanaan Pajak (Tax Planning)– Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan (Tax Implemetation)– Pengendalian Pajak (Tax Control)
TAX AVOIDANCE
MANI PULASI PENGHASI LAN SECARA LEGALYANG MASIH SESUAI DENGAN KETENTUANPERUNDANG – UNDANGAN PERPAJ AKANUNTUK MEMPERKECIL J UMLAH PAJ AKTERUTANG (Barr NA, 1977)
PENGATURAN SUATU PERISTI WA UNTUKMEMI NI MUMKAN PAJ AK SESUAI DENGANKETENTUAN PERPAJ AKAN
TAX SAVING
USAHA MEMINIMALISASI JUMLAH UTANG PAJAK YANG TIDAK TERMASUK DALAM LINGKUP PERPAJAKAN (Zain, 2003)
MENGHINDARI UTANG PAJAK DENGAN TIDAK MEMBELI ATAU MENJUAL YANG ADA PPN ATAU MENGURANGI JAM KERJA
TAX HEAVENS
FASILITAS PAJAK YANG DAPAT DINIKMATI DENGAN ADANYA KETENTUAN PERPAJAKAN YANG BERLAKU
JUSTIFIKASI : DOMISILI TIDAK ADA PAJAK YANG HARUS DIPUNGUT PAJAK HANYA DIPUNGUT UNTUK INTERNATIONAL TAXABLE EVENT PERLAKUAN KHUSUS, MIS TAX HOLIDAYS
EKSPANSI PASAR MELALUI PENDIRIAN KANTOR
TAX EVASION
MANIPULASI SECARA ILEGAL ATAS PENGHASILANNYAUNTUK MEMPERKECIL JUMLAH PAJAK TERUTANG(Barr NA, 1997)
PENYELUNDUPAN PAJAK YANG MELANGGARUNDANG-UNDANG PAJAK (Anderson, dalam Zain, 2003)
Termasuk……………..
KATEGORI TAX EVASION...
IGNORANCE ( KETIDAKTAHUAN )
ERROR ( KESALAHAN )
MISSUNDERSTANDING ( KESALAHPAHAMAN )
NEGLIGENCE ( KEALPAAN )
TAX PLANNING TINDAKAN LEGAL PENGENDALIAN TRANSAKSI TERKAIT DENGAN KONSEKUENSI POTENSI PAJAK PAJAK YANG DAPAT MENGEFISIENSIKAN JUMLAH PAJAK YANG DITRANSFER KE PEMERINTAH. TRANSAKSI TERKENA PAJAK DIUPAYAKAN DIKURANGI JUMLAH PAJAK ATAU DITUNDA SECARA LEGAL ASPEK FORMAL DAN ADMININISTRATIF
HUKUM PAJAK FORMIL NPWP DAN NPKP, PEMBUKUAN, MEMBAYAR PAJAK SELF ASSESMENT SYSTEM PAYMENT SYSTEM
ASPEK MATERIIL : OPTIMALISASI ALOKASI SUMBER DANA MANAJEMEN AGAR PEMBAYARAN PAJAK EFEKTIF
HAL YANG PENTING :
DOING THING RIGHT, DOING THE RIGHT THING AND WORK SMART
TIDAK MELANGGAR KETENTUAN PERPAJAKAN SECARA BISNIS MASUK AKAL BUKTI PENDUKUNG MEMADAI
(MIS. PERJANJIAN; FAKTUR; KEBIJAKAN AKUNTANSI) PENGENDALIAN PAJAK (TAX CONTROL)
PERSYARATAN FORMAL DAN MARIIL PENGENDALIAN PEMBAYARAN PAJAK
TAX PLANNING
Perencanaan Pajak• Perencanaan Pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak
dimana pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan, dengan maksud dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan.
• Tujuan perencanaan pajak adalah merekayasa agar beban pajak (Tax Burden) serendah mungkin dengan memanfaatkan peraturan yang ada tetapi berbeda dengan tujuan pembuatan Undang-undang maka tax planning disini sama dengan tax avoidance karena secara hakikat ekonomis kedua-duanya berusaha untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak (after tax return) karena pajak merupakan unsur pengurang laba yang tersedia baik untuk dibagikan kepada pemegang saham maupun diinvestasikan kembali.
TAX PLANNING
TAXPOLICY
TAXLAW
TAXADMNST
ENTITAS BISNIS
STRUKTUR TAX PLANNING
Motivasi Perencanaan Pajak1. Kebijaksanaan Perpajakan (Tax Policy)
Kebijaksanaan perpajakan merupakan alternatif dari berbagai sasaran yang hendak dituju dalam sistem perpajakan.Faktor yang mendorong dilakukannya suatu perencanaan pajak, yaitu:
− Pajak yang akan dipungut− Siapa yang akan dijadikan subjek pajak− Apa saja yang merupakan objek pajak− Berapa besarnya tarif pajak− Bagaimana prosedurnya
2. Undang-undang Perpajakan (Tax Law) mengatur setiap permasalahan secara sempurna, maka dalam pelaksanaannya selalu diikuti oleh ketentuan-ketentuan pelaksana. Tidak jarang ketentuan pelaksanaan tersebut bertentangan dengan Undang-undang itu karena disesuaikan dengan kepentingan pembuat kebijaksanaan dalam mencapai tujuan lain yang ingin dicapainya.
3. Administrasi Perpajakan (Tax Administration) Motivasi perencanaan pajak adalah memaksimalkan laba setelah pajak karena pajak itu ikut mempengaruhi dalam pengembalian keputusan atas suatu tindakan dalam operasi perusahaan untuk melakukan investasi dengan cara menganalisis secara cermat dan memanfaatkan peluang atau kesempatan yang ada dalam ketentuan peraturan yang sengaja dibuat oleh pemerintah untuk memberikan perlakuan yang berbeda atas objek yang secara ekonomi hakikatnya sama (karena pemerintah mempunyai tujuan lain tertentu) dengan memanfaatkan:
− Perbedaan tarif pajak (Tax Rates)− Perbedaan perlakuan atas objek pajak sebagai dasar pengenaan pajak (Tax Base)− Loopholes, Shelters dan Havens
Tahap-tahap Perencanaan PajakAgar Tax Planning berhasil sesuai dengan yang diharapkan, maka perencanaan itu seharusnya dilakukan melalui berbagai urutan tahap-tahap berikut:
– Analisis informasi yang ada– Buat satu model atau lebih rencana kemungkinan besarnya
pajak– Evaluasi pelaksanaan rencana pajak– Mencari kelemahan dan kemudian memperbaiki kembali
rencana pajak– Mutakhirkan rencana pajak
16
KARAKTERISTIK PERENCANAAN PAJAK
• Legal, tidak bertentangan dengan peraturan perpajakan yang berlaku
• Integral, merupakan bagian integral dari perencanaan menyeluruh perusahaan
• Valid, didukung dengan bukti-bukti yang memadai, misalnya: agreement. invoice dan accounting treatment.
• Cash flow, berhubungan dengan kegiatan mengendalikan cash flow.
• Net Present Value, memaksimalkan net present value.
TAHAP-TAHAP PERENCANAAN PAJAK
1. Tahap Pemahamana. Memahami Peraturan Perpajakan.b. Memahami Kondisi Internal.c. Memahami Kondisi Eksternal.d. Memahami Variabel-variabel Perencanaan Pajak.
- Variabel Entitas1) Memindahkan Penghasilan2) Memindahkan Biaya3) Melakukan Transfer Pricing
- Variabel Waktu- Variabel Peraturan Perpajakan- Variabel Karakteristik (Kekhususan) Peraturan P18jak
2. Tahap Penentuan Tujuan3. Tahap Pemilihan Strategi4. TahapPenentuanTeknik5. Tahap Implementasi6. Tahap Evaluasi
ASPEK STRATEGIS PERENCANAAN PAJAK
1. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Bentuk Entitas Usaha Wajib Pajak2. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Tujuan Wajib Pajak
a. Mengoptimalkan Beban Pengeluaranb. Menghindari Sanksi Perpajakanc. Menunda atau Mengangsur Pembayaran Pajakd. Memaksimalkan Sumber Pendanaan Perusahaanf. Memaksimalkan Transaksi Dalam Satu Group Perusahaang. Memaksimalkan Pembayaran Pajak-Pajak, dan Zakat, Sebagai Pengurang Penghasilan
3. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Kondisi Internal Wajib Pajaka. Memaksimalkan Kompensasi Kerugianb. Melakukan Mergerc. Penentuan Metode Penyusutan Aktiva Tetap
4. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Kondisi Eksternal Wajib Pajak
SISTIM PERPAJAKAN
• GLOBAL INCOME TAXATION
• TERITORIAL INCOME TAXES
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK
SISTIMPERPAJAKAN
EQUITYCERTAINTY
CONVENIENCEECONOMY
HORIZONTAL DAN
VERTICAL
INCOME TAXATION
UU PAJAK PENGHASILAN MENGENAKAN PAJAK ATAS SELURUH PENGHASILAN DARI SETIAP NEGARA DI SELURUH DUNIA (WORLD-WIDE INCOME)--ZAIN (2003)
GLOBAL INCOME TAXATION
TERITORIAL INCOME TAXATION UU PAJAK PENGHASILAN MENGENAKAN PAJAK ATAS PENGHASILAN YANG DIPEROLEH DALAM DAERAHYURISDIKSINYA (REGIONAL INCOME)--ZAIN (2003)
JENIS PUNGUTAN
ENTITASBISNIS
PAJAKPENGHASILAN PBBPPN & PPnBM BEA MATERAI
CUKAI BEA MASUK
PAJAK DAERAHRETRIBUSI
PAJAK DAERAH
Pemerintah Propinsi Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di
Atas Air Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah
dan Air Permukaan
Pemerintah Kotamadya / Kabupaten Pajak Hotel dan Restoran Pajak Hiburan dan Reklame Pajak Penerangan J alan Pajak Penggalian Bahan Galian Golongan C Pajak Parkir
RETRIBUSI DAERAH
J asa Umum Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akte Catatan Sipil Pelayanan Pemakaman & Pengabuan Mayat Pelayanan Parkir di Tepi J alan Umum Pelayanan Pasar Pengujian Kendaraan Bermotor Pemisahan Alat Pemadam Kebakaran Penggantian Biaya Cetak Peta Pengujian kapal Perikanan
RETRIBUSI DAERAH…..
J asa Usaha Pemakaian Kekayaan Daerah Pasar Grosir dan atau Pertokoan Tempat Pelelangan Terminal Tempat Khusus Parkir Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa Penyedotan Kakus Rumah Potong Hewan Pelayanan Pelabuhan Kapal Tempat Rekreasi dan Olah Raga Penyebaran di Atas Air Pengolahan Limbah Air Penjualan Produksi Usaha Daerah
RETRIBUSI DAERAH
Perijinan Tertentu Izin Mendirikan Bangunan Izin Tempat Penjualan Minuman Berakohol Ijin Gangguan Ijin Trayek
SELF-ASSESMENT SYSTEM
WP
Menghitung
Memperhitungkan
Membayar
Melaporkan
SPT
Tarip x DPP Pajak Terutang
Pelunasan Pajak Kredit Pajak
PT - KP
PT < KPPT = KPPT > KP
SKPKB SKPN SKPLB
SKPKBT
ENTITASBISNIS
PERATURAN PEMERINTAHUU PERPAJAKAN
KEP. MENKEUKEP. / SE DIRJEN PAJAK
HUKUM PAJAK
TAX POLICY
PAJAK YANG DIPUNGUT PAJAK PENGHASILAN BADAN DAN PERORANGAN PAJAK CAPITAL GAINS WITHOLDING TAX (GAJI, DIVIDEN, SEWA, BUNGA, dst) PAJAK IMPOR, EKSPOR DAN BEA MASUK PAJAK UNDIAN / HADIAH CAPITAL TRANSFER / TRANSFER DUTIES BUSINESS LICENCE DAN TRADE TAXES
SIAPA SUBJEK PAJAK BADAN USAHA VS PEMEGANG SAHAM
OBJEK PAJAK DAN TARIF PAJAK SELF ASSESMENT SYSTEM & PAYMENT SYSTEM
TAX LAW UNDANG - UNDANG PERPAJAKAN
TIDAK MENGATUR SEMUA PERMASALAHAN PAJAK
KETENTUAN BERTENTANGAN DENGAN UU PENYESUAIAN KEBIJAKAN TERTENTU
PERATURAN PEMERINTAH, KEPMENKEU, SE DIRJEN PAJAK
TIDAK MENGATUR SECARA TEKNIS
ANALISIS CELAH (LOOPHOLES) PERBEDAAN TARIF PAJAK (TAX RATES)
KESEMPATAN PENGHEMATAN PAJAK
PERBEDAAN PERLAKUAN OBJEK PAJAK SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK (TAX BASE)
TAX ADMINISTRATION
PERSYARATAN ADMINISTRASI PAJAK MENGHINDARI SANKSI ADMINISTRASI & PIDANA PENGISIAN SPT DAN PEMBAYARAN PAJAK PENGAWASAN IMPLEMENTASI TAX PLANNING
PELAKSANAAN TAX PLANNING
PRINSIP DEDUCTIBLE MENJADI TAXABLE
PEMECAHAN USAHA
BIAYA DAPAT DIKURANGKAN PENGHASILAN TIDAK OBJEK PAJAK
PEMBENTUKAN ENTITAS BARU--HOLDING COMPANY PENYEBARAN PENGHASILAN DAN BIAYA
ALTERNATIF KEBIJAKAN MANAJEMEN & AKUNTANSI FAKTOR PAJAK
PENINGKATAN BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN PERUBAHAN PENGERTIAN PENGHASILAN YANG TIDAK KENA PAJAK
PRINSIP FORMULA PAJAK PENGHASILAN UNSUR PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN
FORMULA PAJAK PENGHASILAN
NO KOMPONEN PERHITUNGAN KETENTUAN1 Jumlah seluruh penghasilan Pasal 4 ayat 12 Penghasilan tidak objek pajak penghasilan ( - ) Pasal 4 ayat 33 Penghasilan bruto ( = ) ( 1 - 2 )4 Biaya fiskal boleh dikurangkan ( - ) Pasal 6 ayat 1
Koreksi : Pasal 11 Biaya yang tidak boleh dikurangkan ( - ) Pasal 11A
Pasal 9 ayat 1 dan 25 Penghasilan neto ( = ) ( 3 - 4 )6 Kompensasi kerugian ( - ) Pasal 6 ayat 27 Penghasilan Tidak Kena Pajak ( Wajib Pajak ( - ) Pasal 7 ayat 1
Orang Pribadi )8 Penghasilan Kena Pajak ( = ) ( 5 - 6 - 7 )9 Tarip pajak ( x ) Pasal 1710 Pajak Penghasilan Terutang ( = ) ( 8 - 9 )11 Kredit pajak ( - ) Pasal 21; 22, 23, 24
dan pasal 2512 Pajak Penghasilan Kurang Bayar / Lebih Bayar / ( 10 - 11 )
Nihil Bayar Pasal 28, 28 A dan 29
BIAYA DAPAT DIKURANGKAN BIAYA UNTUK MENDAPATKAN PENGHASILAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI IURAN DANA PENSIUN YANG DISAHKAN MENKEU KERUGIAN PENJUALAN HARTA KERUGIAN SELISIH KURS BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIAYA BEA SISWA, MAGANG DAN PELATIHAN PIUTANG YANG TIDAK TERTAGIH, syarat : a. TELAH DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA b. DISERAHKAN BADAN URUSAN PIUTANG DAN LELANG NEGARA (BUPLN) c. DIPUBLIKASIKAN DALAM PENERBITAN d. MENYERAHKAN DAFTAR PIUTANG TIDAK TERTAGIH KEPADA DIRJEN PAJAK
PENGHASILAN TIDAK OBJEK PAJAK
BANTUAN ATAU SUMBANGAN WARISAN SETORAN TUNAI PENYERTAAN SAHAM DITERIMA BADAN IMBALAN DALAM BENTUK NATURA PENERIMAAN ASURANSI KEPADA ORANG PRIBADI DEVIDEN YANG DITERIMA BADAN, syarat : a. BERASAL DARI LABA DITAHAN b. BAGI PT, BUMN DAN BUMD PENERIMA DEVIDEN PALING RENDAH 25% DAN MEMPUNYAI USAHA AKTIF DILUAR KEPEMILIKAN SAHAM IURAN PENSIUN PENGHASILAN MODAL YANG DITANAMKAN BAGIAN LABA YANG TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM BUNGA OBIGASI DITERIMA PERUSAHAAN REKSADANA PENGHASILAN YANG DITERIMA PERUSAHAAN VENTURA
PRINSIP TAXABLE & DEDUCTIBLE
MERUBAH DEDUCTIBLE MENJADI TAXABLE BEBAN YANG TIDAK DAPAT DIKURANGKAN MENJADI DAPAT DIKURANGKAN PENGHASILAN SEBAGAI OBJEK PAJAK MENJADI BUKAN OBJEK PAJAK
ILUSTRASI !! PT. DHANA MEMPEROLEH PENGHASILAN Rp10,000,000 RIBUDAN BEBAN KOMERSIAL Rp7,500,000 RIBU, TERMASUKKEBIJAKAN MENYEDIAAN DOKTER DAN OBAT-OBATANSEJUMLAH RP180,000,000 RIBU
PERHI TUNGAN FI SKALKETERANGAN TANPA PERENCANAAN TAX PLANNI NG
Penghasilan 10,000,000,000.00 10,000,000,000.00 Beban komersial (7,500,000,000.00) (7,500,000,000.00) Laba sebelum pajak 2,500,000,000.00 2,500,000,000.00 Koreksi :Biaya tidak bolehdikurangkan 180,000,000.00 Laba Fiskal 2,680,000,000.00 2,500,000,000.00
Pajak penghasilan (786,500,000.00) (732,500,000.00)
Laba setelah pajak 1,893,500,000.00 1,767,500,000.00
PENGHEMATAN PAJAK Rp54,000,000.00
Pemecahan usaha
PEMANFAATAN TARIF PAJAK PERGESERAN PENGHASILAN AGAR TIDAK TERMASUK TARIF PAJAK TERTINGI (TOP RATE BRACKETS) PENGHEMATAN TARIF PAJAK RATA-RATA
ILLUSTRASI !! LABA SEBELUM KENA PAJAK Rp450,000,000.00
10% X Rp 50,000,000.00 = 5,000,000.00 15% X Rp 50,000,000.00 = 7,500,000.00 30% X Rp 350,000,000.00 = 105,000,000.00
Pajak pajak terutang 117,500,000.00
ENTITAS DIPECAH MENJADI 2 BADAN HUKUM DENGANMASING-MASING Rp225,000,000.00
ENTITAS “ A “
10% X Rp 50,000,000.00 = 5,000,000.00 15% X Rp 50,000,000.00 = 7,500,000.00 30% X Rp 125,000,000.00 = 37,500,000.00
Pajak pajak terutang 50,000,000.00
10% X Rp 50,000,000.00 = 5,000,000.00 15% X Rp 50,000,000.00 = 7,500,000.00 30% X Rp 125,000,000.00 = 37,500,000.00
Pajak pajak terutang 50,000,000.00
ENTITAS “ B “
Penyebaran penghasilan & biaya
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENGENAAN PAJAK PENJUALAN SECARA ANGSURAN / KREDIT PERPENDEK JANGKA WAKTU BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN
PEMBELIAN TUNAI MENJADI LEASING BIAYA LEASING LEBIH BESAR PENYUSUTAN FISKAL
DIVERSIFIKASI USAHA PENUNJANG PEMBENTUKAN ENTITAS BISNIS BARU
MIS. PERUSAHAAN LEASING ATAU SEWA (RENTAL)
MANAJEMEN PAJAK
PENJUALAN SECARA ANGSURAN / KREDIT PERPENDEK JANGKA WAKTU BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN
PEMBELIAN TUNAI MENJADI LEASING BIAYA LEASING LEBIH BESAR PENYUSUTAN FISKAL
DIVERSIFIKASI USAHA PENUNJANG PEMBENTUKAN ENTITAS BISNIS BARU
MIS. PERUSAHAAN LEASING ATAU SEWA (RENTAL)
42
Pemilihan sumber Dana – Aset tetap
1. Dampak dari menahan laba (pendanaan internal).2. Dampak dari pendanaan melalui modal (equity
financing) dan distribusi laba (distributing dividend).
3. Dampak dari pendanaan melalui utang (debt financing) terutama oleh pemegang sahamnya.
4. Factoring and leasing.5. Hybrid financial instruments.
43
Penghasilan1. Foreign exchange loss.2. Capital expenditure versus revenue expenditure.3. Pemilihan metode persediaan.4. Pemilihan metode penyusutan.5. Menyiasati SE-46/PJ.4/19956. Cadangan kerugian piutang tak tertagih.7. Biaya entertainment.8. Persyaratan-persyaratan beban promosi sesuai
peraturan perpajakan.9. Berbagai pengujian untuk menguji kebenaran beban
pokok penjualan.10. Ekualisasi beban pokok penjualan dan beban
operasional dengan DPP PPN Masukan.
44
Unsur Beban
1. Tax planning pengelompokkan jenis penghasilan untuk menghitung angsuran masa PPh Pasal 25.
2. Foreign exchange revenue.3. Rekonsiliasi peredaran usaha dan penghasilan lainnya
dengan DPP PPN Keluaran dan DPP PPh yang dipotong/dipungut.
4. Berbagai pengujian untuk menguji kebenaran perhitungan peredaran usaha.
5. Pengendalian atas bea keluar (pajak ekspor) atas penjualan ekspor yang terutang bea keluar.
Beda waktu.Beda tetap.
45
PPh 21 & withholding lain1. Kompensasi karyawan: tunai versus natura.2. Gross method, net method, dan gross-up method.3. Konsep taxable dan deductible terkait dengan unsur-
unsur biaya karyawan.4. Rekonsiliasi objek pph pasal 21 dengan unsur-unsur
biaya karyawan:5. Identifikasi atas objek-objek withholding tax. 6. Rekonsiliasi SPT masing-masing withholding tax
dengan biaya-biaya yang terkait dengan objek withholding tax.
46
PPN
1. Kapan seharusnya mendaftar sebagai PKP?2. Pengendalian atas faktur pajak keluaran maupun
faktur pajak masukan agar memenuhi syarat formil dan materil.
3. Tax planning pemilihan tempat pajak terutang.4. Strategi menghadapi temuan pemeriksa tentang
konfirmasi PPN yang dinyatakan ”tidak ada”.5. Rekonsiliasi DPP PPN dengan peredaran usaha dalam
SPT PPh Badan.
47
Pajak Internasional
1. Konsep dasar perpajakan internasional. 2. Konsep juridical versus economic double taxation.3. Konsep anti-tax avoidance.4. Pengertian dan tujuan penghindaran pajak berganda
(P3B).5. Transfer pricing.
Soal 1
Makan siang bagi seluruh pegawai yang diterima oleh karyawan akan bersifat...a. Menambah penghasilan karyawan dan dapat dibebankan pemberi kerja.b. Tidak menambah penghasilan karyawan dan dapat dibebankan pemberi
kerja.c. Menambah penghasilan karyawan dan tidak dapat dibebankan pemberi
kerja.d. Tidak menambah penghasilan karyawan dan tidak dapat dibebankan
pemberi kerja.
B. Makan siang bagi seluruh pegawai bersifat non taxable bagi karyawan dan deductible bagi
pemberi kerja.
Soal 2
Dalam melakukan tax planning perlu memperhatikan keberadaan hubungan
istimewa. Hubungan istimewa dianggap ada apabila OP saling memiliki hubungan
keluarga...
a. Sedarah atau semenda dalam garis keturunan lurus.
b. Sedarah atau semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat.
c. Sedarah atau semenda dalam garis keturunan lurus atau ke samping.
d. Sedarah atau semenda dalam garis keturunan lurus atau ke samping satu derajat.
D. Hubungan istimewa meliputi hubungan keluarga sedarah atau semenda dalam garis keturunan lurus atau ke samping satu derajat.
Soal 3
WP dapat melakukan penghematan pajak dengan mempercepat pemeriksaan dengan memperoleh pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak. WP dengan kriteria tertentu berhak diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak, atas pertimbangan...a. Skala usaha WP yang masih kecil, guna menstimulasi penambahan PKP
berstatus UMKM.b. Kekhususan akibat sifat usaha WP yang menyebabkan pengembalian
kelebihan lama dipulihkan melalui kompensasi pengkreditan.c. Pemberian insentif bagi WP yang berkegiatan usaha di daerah tertinggal.d. Kepatuhan WP dalam melaporkan SPT Masa.
D. WP dengan kriteria tertentu merupakan WP yang memiliki kepatuhan pelaporan SPT Masa dan berbagai ketentuan formal lain.
Soal 4
Dalam melakukan perencanaan pajak, perlu memperhatikan sanksi pidana akibat dari pelanggaran ketentuan perpajakan. Berikut merupakan tindakan yang dapat dikenai sanksi pidana, kecuali…A. Terlambat menyampaikan SPT.B. Tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan.C. Menyampaikan SPT yang isinya tidak lengkap.D. Menyampaikan SPT yang isinya tidak benar.
A. Terlambat menyampaikan SPT bukan merupakan tindak pidana.
Soal 5
Perencanaan pajak dilakukan dengan mengupayakan agar beban yang dapat dikurangkan optimal. Sumbangan yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan adalah yang diberikan terhadap…A. Bencana nasional. B. Kegiatan sosial.C. Fasilitas pendidikan.D. Pembinaan olahraga.
B. Sumbangan bencana nasional, fasilitas pendidikan, dan pembinaan olahraga besifat deductible.
Soal 6
Natura berupa pakaian keselamatan kerja yang diharuskan akibat sifat pekerjaan merupakan natura yang...A. Dapat dibebankan oleh perusahaan.B. Tidak dapat dibebankan oleh perusahaan.C. Menambah penghasilan karyawan.D. Menambah penghasilan karyawan, apabila diberikan oleh
Wajib Pajak (WP) yang dikenai deemed profit.
A. Pakaian keselamatan kerja yang diharuskan akibat sifat pekerjaan bersifat deductible bagi pemberi dan non taxable bagi penerima.
Soal 7
Biaya berikut dapat dikurangkan dari penghasilan Bentuk Usaha Tetap (BUT), kecuali...A. Biaya terkait penjualan kantor pusat yang serupa penjualan
BUT.B. Biaya terkait penghasilan kantor pusat sepanjang ada
hubungan efektif antara BUT dengan penghasilan.C. Biaya administrasi kantor pusat berkaitan dengan usaha atau
kegiatan BUT.D. Biaya sewa BUT kepada kantor pusat.
D. Biaya sewa BUT kepada kantor pusat bersifat non deductible.
Soal 8
Perolehan aset akibat pemecahan usaha bagi entitas yang baru dibentuk diukur berdasarkan...A. Nilai sisa buku.B. Nilai wajar.C. Nilai yang ditetapkan Dirjen Pajak.D. Nilai sisa yang telah disusutkan sesuai penyusutan fiskal
B. Aset diperoleh akibat pemecahan usaha diukur berdasarkan nilai wajar bagi penerima.
Soal 9
Menkeu atau Dirjen Pajak memiliki kewenangan menetapkan perihal berikut, kecuali...A. Besarnya perbandingan antara utang dan modal perusahaan.B. Saat diperolehnya dividen oleh WPDN atas semua penyertaan modal
pada badan usaha di luar negeri yang tidak diperdagangkan di bursa efek.C. Besarnya penghasilan bagi WP yang terlibat transaksi dengan WP lain
dengan hubungan istimewa.D. Subjek yang dianggap melaksanakan pengalihan saham special purpose
company di tax haven country.
B. Menkeu berwenang menetapkan saat diperolehnya dividen oleh WPDN atas penyertaan modal pada badan usaha di luar negeri yang tidak diperdagangkan di bursa efek apabila memiliki kepemilikan minimal 50%.
Soal 10
Syarat agar WP Badan memperoleh penurunan tarif 5% adalah...A. Minimal 40% dari modal disetor, diperdagangkan di bursa
efek di Indonesia.B. Dimiliki oleh minimal 300 pemegang saham dengan
kepemilikan masing – masing maksimal 5%, selama periode 6 bulan dalam satu tahun.
C. Salah satu syarat (a) atau (b) dipenuhi.D. Kedua syarat (a) dan (b) dipenuhi.
C. WP Badan memperoleh penurunan tarif 5% apabila minimal 40% dari modal disetor, diperdagangkan di bursa efek di Indonesia, atau dimiliki minimal 300 pemegang saham dengan kepemilikan maksimal 5%, selama periode 6 bulan.
58
Contoh Soal
NO. URAIAN HARGA JUAL (MILYAR)
NILAI BUKU (MILYAR)
1. Aktiva lancar 500 5002. Aktiva tetap (bersih) 2.000 1.7503. Aktiva lain 100 504. Harga beli kotor (1 | 2 | 3) 2.600 2.300 Dikurangi :
5. Kewajiban yang diambil alih 600 6006. Harga beli bersih (4-5) 2.000 1.700
PT. ABC merencanakan akan melakukan penggabungan dengan PT. XYZ, dimana pada tanggal efektif penggabungan tersebut, PT. ABC akan mengambil alih seluruh harta dan menanggung semua kewajiban dari PT. XYZ. Adapun perhitungan dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
Pertanyaan : Bagaimana aspek PPh dilihat dari sisi PT. ABC dan PT. XYZ apabila : 1. Transaksi pengambilan harta tersebut dilakukan dengan pembayaran tunai (cash for assets)2. Transaksi pengambil alihan harta tersebut dilakukan dengan pembayaran saham (stock for
assets)
TERIMA KASIH
Profesi untukMengabdi pada
NegeriDwi Martani
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
Akuntan