Download - MANAJEMEN KURIKULUM
MANAJEMEN KURIKULUM
A. Pengertian Kurikulum
a. Program Pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa
b. Segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah
PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Manajemen sebagai disiplin ilmu erat kaitannya dengan disiplin ilmu lainnya. Secara konseptual teori ilmu manajemen harus menjadi landasan dalam mengembangkan kurikulum
2. Proses pengembangan kurikulum :Proses perencanaan-> pengorganisasian -> implementasi -> kontrol -> perbaikan
3. Implementasi kurikulum menuntut pelaksanaan pengorganisasian, koordinasi, motivasi, pengawasan, sistem penunjang, sistem komunikasi dan monitoring yang efektif
4. Pengembangan kurikulum erat kaitannya dengan kebijakan bidang pendidikan
5. Kebutuhan manajemen berpengaruh penting dalam kegiatan pengembangan kurikulum
KEMAMPUAN MANAJEMEN
Manajemen yang efektif menuntut manajer profesional, yakni :
1.Memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas tentang pembangunan nasional2.Memiliki kepribadian yang tangguh/utuh3.Memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan bidang garapannya4.Kemampuan bermasyarakat (internal maupun eksternal organisasi)5.Memiliki kemampuan di bidang manajemen (perencanaan, penggerakan, koordinasi, kontrol,dll)
B. Organisasi Kurikulum
1.Separated Subject Curriculum2. Correlated Curriculum3. Integrated Curriculum
1. Separated Subject Curriculum
Kurikulum yang meyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai jenis mata pelajaran (subjects) yang terpisah-pisah satu sama lain, seakan-akan terdapat pemisah antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain, juga antara suatu kelas dengan kelas yang lain.
Kebaikan Separated Subject Curriculum
1. Bahan pelajaran disajikan secara sistematis dan logis
2. Organisasi kurikulum sederhana: mudah disusun, ditambah, dikurangi jumlah pelajaran yang diperlukan (mudah diorganisasi)
3. Penilaian lebih mudah, karena bahan pelajaran ditentukan berdasarkan buku-buku pelajaran tertentu, THB seragam di seluruh negara
4. Memudahkan guru dalam pelaksanaannya5. Organisasi kurikulum di sekolah dasar,
menengah sesuai dengan perguruan tinggi
Kelemahan Separated Subject Curriculum
1. Tidak sesuai dengan kenyataan kehidupan yang sebenarnya (mata pelajaran yang terpisah-pisah)
2. Kurang memperhatikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
3. Banyak terjadi verbalisme dan menghafal, makna tujuan pelajaran kurang dihayati siswa
4. Cenderung statis, ketinggalan zaman
2. Correlated CurriculumOrganisasi kurikulum ini agar mata pelajaran satu sama lain ada hubungan, bersangkut-paut (correleted) walaupun batas-batas yang satu dengan yang lain, masih dipertahankan.Prinsip korelasi ini dapat dilaksanakan dengan:
1. Antara dua mapel diadakan hubungan secara tidak insidental
2. Memperbincangkan masalah-masalah tertentu dalam berbagai macam pelajaran
3. Mempersatukan beberapa mapel dengan menghilangkan batas masing-masing
Keunggulan correlated curriculum:1. Pengetahauan murid lebih integral, tidak
terlepas-lepas (terpadu)2. Minat murid bertambah3. Memberikan pengertian yang lebih luas
dan mendalam4. Yang diutamakan adalah pengertian dan
prinsip-prinsip 5. Lebih memungkinkan penggunaan
pengetahuan secara fungsional
Kelemahan correlated curriculum1. Sulit untuk menghubungkan dengan
masalah-masalah yang hangat dalam kehidupan, sebab dasarnya subject contered
2. Tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam untuk sesuatu mapel, sehingga kurang cukup untuk bekal mengikuti pelajaran di perguruan tinggi
3. Integrated CurriculumPada prinsipnya meniadakan batas-batas antara berbagai mapel dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan
Keunggulan Integrated Curriculum:1. Yang dipelajari anak merupakan inti yang bertalian
erat, bukan fakta yang terlepas2. Sesuai dengan pendapat-pendapat modern, siswa
dihadapkan pada masalah yang berarti dalam kehidupan
3. Memungkinkan hubungan yang erat antara sekolah dengan masyarakat
4. Aktivitas anak meningkat, karena dirangsang untuk berpikir sendiri
5. Mudah disesuaikan dengan minat, kesanggupan dan kematangan murid
Kelemahan integrated curriculum :1. Tidak mempunyai organisasi yang sistematis2. Tidak memungkinkan ujian secara umum3. Kondisi sekolah kekurangan alat-alat4. Murid diragukan untuk bisa diajak menentukan
kurikulum5. Guru belum disiapkan, memberatkan tugas
guru
MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Prinsip-prinsip Kebijakan Umum Pembangunan Kurikulum Nasional:
1. Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestika2. Kesamaan memperoleh kesempatan3. Memperkuat identitas nasional4. Menghadapi abad pengetahauan5. Menyongsong tantangan Teknologi Informasi dan komunikasi6. Mengembangkan keterampilan hidup7. Mengintegrasikan unsur-unsur penting ke dalam kurikulum8. Pendidikan alternatif9. Berpusat pada anak10. Pendidikan multikultural11. Pendidikan berkelanjutan12. Pendidikan sepanjang hayat
BERBAGAI MASALAH DAN HAMBATAN
MANAJEMEN KURIKULUM
A. Masalah/Hambatan pengembangan Kurikulum
1. Masih sering terjadi perbedaan persepsi visi dan misi yang hendak dicapai
2. Lahirnya gagasan desentralisasi pengembangan kurikulum 3. Tim perekayasa kurikulum masih terpusat pada tingkat pusat4. Belum berorientasi pada kepentingan peserta didik5. Bersifat sentralistik6. Belum adanya lembaga yang berperan sebagai media
akuntabilitas pendidikan7. Sering tidak dilandasi oleh filsafat pendidikan8. Lebih mengarah pada kepentingan politis9. kurang memperhatikan kesinambungan proses belajar SD-PT10. Guru sering tidak memiliki dokumen kurikulum secara lengkap11. Pola monitoring cenderung inspeksi, bukan pembinaan
profesional12. Evaluasi bersifat formalitas13. SDM masih rendah, dedikasi rendah14. Beban belajar anak didik terlalu berat, kurang aplikatif (SD-
SMU)15. Kurang memberi bekal pada siswa yang tidak melanjutkan
B. Masalah/Hambatan Pelaksanaan Kurikulum
1. Strategi pembelajaran masih mengacu pada penguasaan informasi dan pengetahuan
2. Sering tidak dapat terlaksana secara optimal (sarana, prasarana, SDM)
3. Masih sebatas pada sosialisasi nilai dengan pola hafalan4. Cenderung pengkotakkan bidang studi (lulus UAN)5. Kurangnya kegiatan aktif siswa6. Mengabaikan keterampilan dan pemahaman konsep-konsep7. Sosialisasi kurikulum baru belum mencapai sasaran8. Guru dan personil sekolah sulit mengubah pola pikir lama ke
yang baru9. Tidak semua aparat di lapangan terbuka terhadap kurikulum
baru
C. Masalah/Hambatan Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring oleh pejabat sebatas mengamati2. Pemahaman terhadap konsep evaluasi kurikulum masih kurang
baik3. Sistem evaluasi yang dilaksanakan tidak mendukung
tercapainya tujuan4. Teknik evaluasi dan pengukuran belum komprehensif5. Standar evaluasi belum dutetapkan secara jelas6. Praktek pendidikan masih sebatas sosialisasi nilai7. Evaluasi kurikulum belum dianggap penting 8. Masih simpang siurnya pemahaman kurikulum antara guru dan
pelaksana monitoring9. Monitoring masih cenderung satu arah (administrasi)10.Evaluasi dilakukan secara topdown, seragam, bersifat parsial,
tidak berorientasi pada suatu model kerja yang sistematis
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUMPengembangan kurikulum hendaknya dikaji dari
berbagai aspek :1. Kurikulum berkenaan dengan fungsi2. Kurikulum disediakan untuk siapa (anak didik)3. Kurikulum dipersiapkan untuk apa
(melanjutkan, lapangan kerja)4. Hal apa saja yang tercakup dalam kurikulum
(aspek hakekat manusia, tuntutan dalam pembangunan, aspirasi pemerintah dan masyarakat)
5. Bagaimana melaksanakan kurikulum6. Bagaimana cara mengetahui hasil kurikulum
RUANG LINGKUP STUDI MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Manajemen Perencanaan dan pengembangan kurikulum2. Manajemen pelaksanaan kurikulum3. Supervisi pelaksanaan kurikulum4. Pemamtauan dan penilaian kurikulum5. Perbaikan kurikulum6. Pengkajian desentralisasi dan sentralisasi
pengembangan kurikulum 7. Masalah ketenagaan dalam pengembangan kurikulum8. Model pemimpin yag tepat pada masyarakat dewasa ini
BAB III PROSES MANAJEMEN
PENGEMBANAGN KURIKULUM
A. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum1. Untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional2. Kurikulum pada semua jenjang dikembangkan dengan pendekatan
kemampuan3. Kurikulum harus sesuai dengan ciri khas satuan pendidikan pada
masing-masing jenjang pendidikan4. Kurikulum pendidikan dasar, menengah, tinggi dikembangkan atas
dasar standar nasional pendidikan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
5. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan secara berdiversifikasi, sesuai dengan kebutuhan, potensi dan minat peserta didik dan tuntutan pihak-pihak yang memerlukan dan berkepentingan
6. Memperhatikan tuntutan pembangunan daerah dan nasional, keanekaragaman potensi daerah dan lingkungan serta kebutuhan pengembangan ipteks
7. Sesuai dengan tuntutan lingkungan dan budaya setempat8. Mencakup aspek spiritual keagamaan, intelektualitas, watak konsep
diri, keterampilan belajar, kewirausahaan, keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat, pola hidup sehat, estitika dan rasa kebangsaan
B. Pengembangan Komponen-Komponen Kurikulum1. Perkembangan Pola Pendidikan (tradisional,
progresif,modern)2. Pendekatan Kurikulum ( sistematik, humanistik,
modern)3. Pengembangan komponen Tujuan Kurikulum
(cognitif,affective,psycomotor)4. Pengembangan komponen belajar
(bertujuan,berdasarkan kebutuhan, mengorganisasikan pengalaman, memerlukan pemahaman, bersifat keseluruhan, kontinu)
5. Pengembangan komponen siswa6. Pengembangan komponen kemasyarakatan7. Pengembangan komponen organisasi materi kurikulum
(hubungannya dengan : Tujuan pendidikan, sifat siswa, proses pendidikan)
C. Prosedur Manajemen Pengembangan Kurikulum1. Proses kurikulum2. Perencanaan3. Pengorganisasian kurikulum4. Penyusunan staf5. Kontrol kurikulum6. Mekanisme pengembangan kurikulum
a. Studi kelayakan dan kebutuhanb. Penyusunan konsep awal perencanaan kurikulumc. Pengembangan rencana untuk melaksanakan kurikulumd. Pelakasanaan ujicoba kurikulum di lapangane. Pelaksanaan kurikulum (desiminasi, pelaksanaan secara menyeluruh)f. Pelaksanaan penilaian dan pemantauan kurikulumg. Pelaksanaan perbaikan dan penyesuaian
D. Manajemen Perencanaan Kurikulum1. Harus diperhatikan kondisi sosiokultural
a. Nilai yang berkembang di masyarakatb. Arah perubahan masyarakatc. arah dan gerak pendudukd. Perubahan sistem sosiale. peranan tingkah lakuf. Efek urbanisasi dan struktur keluargag. Hakikat ekonomi
2. Fungsi Perencanaan Kurikulum:a. Sebagai pedoman atau alat manajemenb. Sebagai penggerak roda organisasi c. Sebagai motivasi untuk melaksanakan sistem pendidikan
3. Model Perencanaan Kurikuluma. Model perencanaan rasional deduktif (rational Tyler), yang menitikberatkan logika, bertitik tolak dari spesifikasi tujuan (goals and objectives), mengabaikan problematika dalam lingkungan tugasb. Model Interaksi Rasional (the rational- interactive model), rasionalitas sebagai tuntutan kesepakatan antar pendapat yang berbedac. The diciplines model, yang menitikberatkan pada guru-guru, mereka sendiri yang merencanakan kurikulumd. Model tanpa perencanaan (non planning model), yang
berdasar pada pertimbangan-pertimbanagan intuitif guru-guru
4. Sifat Perencanaan Kurikuluma. Strategisb. Komprehensifc. Integratifd. Realistike. Humanistikf. Futuralistikg. Mendukung manajemen pendidikan secara sistemikh. Mengacu pada pengembangan kompetensi sesuai
standar nasionali. Berdeversifikasi, melayani keragaman siswaj. Desentralistik, dikembangkan daerah sesuai kondisi dan
potensi daerah
5. Asas-asas Perencanaan Kurikuluma. Objektivitasb. Keterpaduanc. Manfaatd. Efesiensi dan efektivitase. Kesesuaianf. keseimbangang. Kemuddahanh. Berkesinambungani. Pembakuanj. Mutu
6. Perumusan Isi Kurikuluma. Cara Menyusun Kurikulum
Isi kurikulum disusun dalam bentuk :1. Bidang-bidang keilmuan, seperti ilmu sosial,
komunikasi, eksak, humaniora dll2. Jenis-jenis mata pelajaran, sesuai dengan
tuntutan program3. Tiap mata pelajaran dikembangkan menjadi
satua-satuan bahasan dan pokok bahasan atau standar kompetensi dan kompetensi dasar
4. Tiap mata belajaran dikembangkan dalam silabus
7. Merancang Strategi Pembelajarana. Konsep Pembelajaran, proses interaksi
antara pelajar dengan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran
b. Strategi Pembelajaran, merupakan pola umum untuk mewujudkan proses belajar mengajar
8. Merancang Strategi Bimbingan a. Konsep Kepebimbingan, untuk membantu siswa
memecahakan masalah yang dihadapib. Jenis-jenis bimbingan : bimbingan belajar,
jabatan, pribadi9. Merancang Strategi penilaiana. Konsep penilaian, untuk mengetahui tingka
keberhasilan yang telah dicapai setelah pelaksanaan kurikulum
b. Jenis Penilaian: penilaian sumatif, penempatan, diagnosia, formatif
III. PELAKSANAAN KURIKULUMA. Administrasi Pelaksanaan Kurikulum1. Kegiatan-kegiatan dalam administrasi kurikulum :
a. Menyusun rencana kegiatan tahunanb. Menyusun rencana pelaksanaan program/unitc.Menyusun jadwal pelksanaan kegiatand. Melaksanakan kegiatan PBMe. Mengatur pelakasanaan pengisian buku laporan pribadif. Melaksanakan kegiatan-kegiatan ektrakurikulerg. Melaksanakan evaluasi belajar h. Mengatur alat perlengkapan pendidikani. Melakasanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhanj. Merencanakan usaha peningkatanmutu guru
Peran kepala Sekolah1. Sebagai Pimpinan
a. Mampu mengelola sekolah (managerial skills)b. Kemampuan profesional/keahlian dalam jabatan)c. Bersikap rendah hati dan sederhanad. suka menolonge. Sabar, memiliki kestabilan emosif. percaya pada diri sendirig. berpikir kritis, dsb.
2. Sebagai Administratora. Respond to day-in day-out for assitance subordinateb. Render intelectual out emosional support member of his group in carrying out the program educationalc. Permits latitude to subordinate in ferforming their respossibilitiesd. Encourges subordinates in participate in planninge. Makes himself available to staff for solving problemsf. Exhibits integrity in performance appraisalg. Get feedback from individualsh. Is motivates to help others
3. Sebagai PerencanaMembuat perencanaan tahunan berbagai bidang:a. kemuridanb. personal/tenaga kependidikanc. sarana kependididikand. ketatausahaane. pembiayaan/anggaran pendidikanf. pembinaan organisasi sekolahg. hubungan kemasyarakatan/komunikasi pendidikan
4. Sebagai Pembina Organisasi Sekolah, meliputi :
a. Guru bidang studi (jumlah dan kualitas)b. Staf karyawan TU (cakap, trampil)c. Pengadaan alat bantu mengajard. Perpustakaan (sesuai tuntutan kurikulum)e. Pengelolaan laboratoriumf. UKSg. Bimbbingan Penyuluhanh. Pembinaan ektra kurikuleri. Pembinaan OSISj. Komite Sekolahk. Pembinaan Kerohanian (masjid sekolah)
5. Sebagai Koordinator Pelaksanaan Kurikulum, meliputi koordinasi dalam :
a. perencanaanb. Pengorganisasianc. Pergerakan motivasi personald. Pengawasan dan supervisie. Anggaran biaya pendidikanf. Program evaluasi
SUPERVISI PELAKSANAAN KURIKULUM1. Sistem Supervisi Kurikulum, meliputi:a. Fungsi supervisi (edukatif,kurikuler,
kepebimbingan, administrasi)b. Tujuan: Pengembangan kemampuan
guru( melaksanakan kurikulum, material kurikulum, perbedaan siswa, ekskul, masalah khusus)
c. Program supervisi: pembinaan, kepempimpinan KS, peningkatan kemampuan profesional guru, kemampuan PBM, pengawasan
2. Program Supervisi Pendidikan:a. Tujuan
1) program pengajaran2) pembinaan kemampuan profesional guru3) program khusus( siswa kesulitan belajar)
b. Fungsi 1) pembinaan kepemimpinan KS2) pembinaan dan peningkatan kemampuan guru3) pembinaan kemampuan profesional guru4) pengawasan, meningkatkan pengelolaan pendidikan
c. Metode Supervisi dan Supervisor Kurikulum
1. Metode Pembinaan (diri sendiri, lingkungan daerah, guru BS, bidang administrasi)
2. Teknik supervisi ( lokakarya/workshop, kunjungan kelas
d. Tugas Supervisor (mengendalikan, mensponsori, evaluator, pengawas)
Kemampuan yang harus dikuasai supervisora. Kurikulum semua jenjang pendidikanb. Bidang administrasi, supervisi dan kurikulum
sekolahc. Metodik khusu semua BSd. Semua kemampuan profesional kependidikane. Bidang teknologi pendidikanf. Administrasi pendidikang. Evaluasi dan pengukuran pendidikanh. Psikologi pendidikani. Penelitian pendidikan dan statistika ringan
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN KURIKULUM
A. Tujuan :1. Memberikan umpan balik bagi:a. Kebutuhan program pendidikanb. Ketercapaian tujuan kurikulumc. Metode perencanaand. Sistem penilaian kurikulum2. Memberikan bahan kajian untuk
membatasi masalah-masalah dan hambatan yang dihadapi di lapangan
B. Aspek-aspek yang Dipantau1. Target populasi -> sasaran dan kualitas
yang telah dicapai2. Peserta diklat3. Tenaga pengajar/pelatih4. Media pengajaran5. Prosedur penilaian6. Bimbingan kepada peserta
C. Pemanfaatan Pemantauan Kurikulum1. Pemimpimpi -> sebagai bahan membuat
keputusan kebijakan yad2. Pengambang kurikulum -> sebagai bahan
untuk usaha perbaikan kurikulum3. Pengawas -> bahan memberikan
bimbingan dan bantuan kepada pelaksana kurikulum
4. Pelaksana kurikulum -> sebagai bahan balikan untuk perbaikan prosedur dan peningkatan hasil selanjutnya
PENILAIAN KURIKULUM1. Fungsi Penilaian Kurikuluma. Edukatif, untuk mengetahui kedayagunaan dan
keberhasilan kurikulumdalam rangka mencapai tujuan pendidikan/latihan
b. Instruksional, untuk mengetahui pendayagunaan dan keterlaksanaan kurikulum dalam rangka pelaksanaan proses belajar mengajar dalam proses kediklatan
c. Dioganosis, untuk memperoleh masukan dalam rangka perbaikan kurikulum diklat
d. Administratif, untuk memperoleh informasi masukan daalam rangka pengelolaan diklat
2. Tujuan Penilaian KurikulumUntuk memperoleh informasi sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang kurikulum, yang meliputi keputusan tentang:
a. Perencanaan kurikulum yang mengarah ke pencapaian tujuan
b. Komponen masukan kurikulum: ketenagaan, sarana-prasarana, waktu, biaya
c. Implementasi kurikulum, mengarahkan kegiatan pengajaran dan latihan
d. Produk kurikulum, yang menyangkut efek dan dampak program pendidikan
3. Sasaran penilaian Kurikulum:a. Proses pengembangan komponen kurikulumb. Aspek-aspek perencanaan (silabus) tiap mata
pelajaran dan paket-paket latihanc. Pelaksanaan kurikulum (di lingkungan
pendidikan maupun di lapangan)d. Pembinaan kurikulum, di tingkat pusat dan
daerah, sesuai dengan pendekatan dekonsentrasi
e. Perbaikan kurikulum pada tingkat mata pelajaran/paket program pendidikan
4. Asas-asas Penilaian Kurikulum:a. Rasional, berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan yg mendasar dan objektifb. Spesifikasi, mengandung tujuan yg jelas dan
khususc. Manfaat, sesuai dengan hakikat pesertad. Efektivitas, mengacu pada ciri-ciri dan kondisi
yg perlu untuk menentukan dampak kurikulume. Kondisi, persyaratan yang diperlukan untuk
melaksanakan kurikulumf. Praktis, mengacu pada faktor-faktor dasar yang
menunjang pelaksanaan kurikulumg. Dseminasi, berhubungan dengan pelaksanaan
komunikasi yg efektif
5. Aspek-aspek yang dinilaia. Kategori masukan: ketercapaian target,
kemampuan awal, kemampuan profesional tenaga, kualitas sarana/prasarana
b. Kategori proses: koherensi antara unsur dalam program pengajaran, kedayagunaan dan keterlaksanaan program pengajaran, perumusan isi kurikulum, pemilihan/penggunaan SBM dan media,prosedur evaluasi, bimbingan, remidi
c. Kategori produk/kelulusan: kualiatas dan kuantitas peserta didik, jumlah lulusan, hasil karya lulusan, keterlasanaan dan dampak program pendidikan