Download - Makalh KSDG Fix
TUGAS TERSTURKTUR
MATA KULIAH KONSERVASI SUMBERDAYA GENETIK
“TEORI VAVILOV”
Dosen Pengampu: Ir. Sri Lestari P, MS.
Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Fikriyah Nuril Fiddin 125040201111018
2. Nur Safa’ah 125040200111081
3. Riski Dian Prakasiwi 125040201111227
4. Amalia Pratiwi K 125040201111281
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keragaman genetik plasma nuftah diperlukan sebagai bahan dasar dalam program
pemuliaan untuk menghasilkan varietas unggul. Vavilov, ahli genetika dan pemulian
tanaman dari Rusia, dianggap sebagai peneliti pertama yang menyadari pentingnya
keragaman genetika untuk perbaikan tanaman. Dengan semakin berkembangnya
penggunaan varietas baru oleh petani, maka varietas lokal (landraces) terdesak dan
sebagian telah musnah. Gen-gen yang nampaknya sekarang belum berguna, dimasa
mendatang mungkin diperlukan dalam pembentukan varietas unggul baru. Sifat-sifat
yang mendukung dan tujuan dalam memperoleh varietas unggul adalah potensi hasil
yang tinggi, daya adaptasi lebih baik terhadap hama dan penyakit utama, umur lebih
pendek (genjah), kandungan dan kualitas gizi yang lebih baik.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui pusat keragaman genetik
Untuk mengetahui tanaman budidaya utama dan daerah diversitasnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hukum seri homolog dalam variasi sifat
Dalam penelitian sifat–sifat tanaman atau species tanaman Vavilov diilhami oleh
pendapat Darwin yang meneliti sifat–sifat hewan, dibawah pengaruh proses
domestikasi. Darwin menyatakan : sifat–sifat yang sejenis atau serupa kadang–kadang
muncul di beberapa varietas atau ras yang berasal dari species yang sama dan lebih
jarang pada keturunan tanaman yang speciesnya sangat berbeda.
Oleh Vavilov pernyataan Darwin tersebut diatas ternyata dinyatakan berlaku pula di
dunia flora sehingga munculah hokum: “Law of Homologous Aeries in Variation”
yang kurang lebih berbunyi : bila suatu sifat kedapatan bervariasi pada suatu species
maka akan muncul pula suatu kecenderungan adanya variasi sifat pula pada species –
species yang masih sekeluarga dan bila suatu sifat berupa sifat konstant yang dimiliki
suatu species, akan cenderung bersifat konstant pula pada species–species yang masih
sekeluarga.
Dari kajian evolusi spesies tanaman yang berbeda, Darwin mencatat adanya
sebuah parallel dalam variasi sifat pada satu species tunggal. Vavilov menyimpulkan
bahwa variasi sifat baik dalam maupun antar species mengikuti homology tertentu.
Sebagai contoh pada gandum yang mempunyai jumlah kromosom 24 dari Asia
tengah; gandum berkromosom 28 yang berasal dari Etiopia, Transaucasia; dan
gandum berkromosom 14 dari Asia Minor. Meskipun species ini berbeda asal daerah
dan beberapa sifat lainnya, namun ada sifat yang sama atau umum dimiliki semua
gandum. Semua species mempunyai tipe berbulu dan tidak berbulu, malai putih dan
cokelat, genotype tahan dan peka dll.
Dua genera yang berbeda yaitu rye dan gandum, dapat dilihat bahwa keduanya
mempunyai bentuk musim semi dan panas, varietas genjah dan dalam, biji kecil dan
besar. Pada apel dan peach juga ada kesamaan. Dengan mengetahui hubungan
kekerabatan maka manusia dapat melakukan persilangan antar species yang dekat.
Species yang berkerabat jauh maka semakin kecil kemungkinan terjadinya
pembuahan persilangan. Kemungkinan yang berada dialam belum dieksploitasi
dengan maksimal.
Menurut hasil Penelitian National Academy of Science of United State, dari lebih
dari 3000 species tanaman potensial hanya 20-30 bentuk tanaman pangan yang
digunakan manusia. Tanaman cipir mempunyai kandungan protein cukup tinggi
mencapai 37% protein dan 18% minyak. Kecipir juga dapat tumbuh di tropika basah.
Amaranthus edulis mengandung 6% lysine dan sumber vitamin A dan C. Guayule
(famili Compositae) menghasilkan getah karet yang sama dengan Hevea rubber
(tanaman karet). Namun, tanaman ini dulunya memiliki sifat jelek tetapi hilang di
awal introduksi tanaman.
2.2 Teori Vavilov
Sudah kita ketahui bahwa di dalam menambah variabilitas tanaman secara
introduksi kita harus teliti dan hati–hati. Pengetahuan tentang dimana forma–forma
tanaman yang dibudidayakan orang paling banyak didapat sangatlah diperlukan.
Dalam hal ini Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Rusia berpendapat
bahwa ada hubungan antara letak geografis, iklim dengan forma–forma tanaman
yang mempunyai genotipe tertentu.
Dari hasil penelitian pengamatan serta ekspedisinya keliling dunia Vavilov
berkesimpulan bahwa ada aturan dan ketentuan tentang penyebaran geografis dari
tanaman. Maka lahirlah teori Vavilov tentang pusat–pusat gene atau pusat asal
tanaman atau center of origin. Ia mengatakan bahwa yang disebut dengan pusat gene
ialah daerah dimana suatu species tanaman terdapat dalam kelompok–kelompok yang
besar yang terdapat persamaan di dalam penimbunan gen–gennya.
Dalam buku Anserson (2001) Berdasarkan konsep evolusi Darwin dan
mengambil temuan Candolle sebagai titik awal, ilmuwan Rusia Nicolay Ivanovich
Vavilov mengembangkan hipotesisnya di pusat asal tanaman budidaya pada awal
1920-an. Vavilov mengasumsikan bahwa sebagian besar spesies pertanian utama dapat
ditelusuri kembali ke satu wilayah tertentu, yang akan menjadi pusat asalnya.
Selanjutnya, dia berasumsi bahwa pusat-pusat ini akan umum untuk berbagai tanaman,
dan bahwa daerah tersebut dapat pusat universal asal dan pembentukan jenis, yaitu
diversifikasi genetik. Selama dua dekade berikutnya, ia dan anggota timnya
melakukan perjalanan di seluruh dunia dan dikumpulkan dan dianalisis jumlah
mengesankan sampel tanaman budidaya untuk memverifikasi hipotesisnya. ini bekerja
ini empiris yang komprehensif memungkinkan dia untuk mengembangkan hipotesis
sebagai suatu teori. Salah satu temuan pertama Vavilov adalah bahwa hal itu mungkin
untuk membedakan antara kelompok primer dan sekunder tanaman budidaya
(Vavilov, 1992). Tanaman utama (primer) adalah dasar tanaman budidaya kuno yang
dikenal manusia hanya dalam keadaan dibudidayakan (misalnya gandum, barley,
beras, kedelai, rami dan kapas). Para palawija terdiri semua tanaman yang berasal dari
gulma yang penuh bidang tanaman utama, dan ditemukan untuk menjadi berguna pada
mereka sendiri (misalnya gandum, oat, rami palsu).
Temuan penting lainnya adalah bahwa spesies terkait erat sering milik
kelompok ekologi yang sama. Vavilov membandingkan kekhasan ekologi sejumlah
tanaman primer dan spesies liar dikenal dekat dengan mereka dan menemukan bahwa
semakin dekat spesies liar atau varietas yang terkait dengan tanaman budidaya,
semakin sering mereka milik kelompok ekologi yang sama (Vavilov, 1992). Hasil ini,
antara lain, membuka jalan untuk menyadari bahwa spesies terkait erat sering akan
memiliki area distribusi yang sama, dan bahwa akan ada kemungkinan untuk melacak
pusat asal mereka.
Wilayah variasi maksimum, biasanya termasuk jenis endemik dan karakteristik,
juga bisa menjadi pusat asal. Pusat-pusat asal akan, sebagai suatu peraturan, ditandai
oleh banyak sifat variabel endemik dan bisa terdiri karakteristik seluruh genera
(Vavilov, 1992). Dalam pusat asal, Vavilov ditentukan fokus socalled pembentukan
jenis tanaman budidaya terpenting (Vavilov, 1992), hati yaitu pusat berkaitan dengan
diversifikasi genetik dan pembentukan jenis. Sedangkan prinsip-prinsip Vavilov itu
diperkuat selama periode penyelidikan empiris, jumlah dan batas pusat asal tanaman
dibudidayakan.
Ternyata bahwa pusat asal, sebagaimana ditentukan oleh Vavilov, berhubungan
dengan fokus kuno peradaban pertanian (Vavilov, 1992). Namun, ia juga menemukan
bahwa, sebagai kecenderungan utama, pertanian harus dikembangkan dari daerah
pegunungan ke lembah peradaban besar daripada dalam arah yang berlawanan karena
telah berpikir. Dia menjelaskan hal ini di bidang pertanian yang jauh lebih tua dari
peradaban besar yang kita kenal (Vavilov, 1992). Peta Vavilov telah digambarkan
sebagai kesaksian yang mengesankan dengan co-evolusi tanaman dan budaya (Harlan,
1975).
Selain teori pusat asal tanaman budidaya, Vavilov memperkenalkan konsep
'pusat asal sekunder' untuk tanaman yang berasal dari pusat-pusat utama tetapi
dikembangkan varian genetik yang komprehensif di daerah lain, yang bisa jauh dari
satu primer (Harlan, 1975). Misalnya, ia menemukan bahwa spesies gandum umum
asli (dengan 42 kromosom) dipusatkan di Hindu Kush dan Himalaya Barat, dan juga
di Transkaukasia, sedangkan spesies dengan 28 kromosom yang terkonsentrasi di
Abyssinia dan di Timur Dekat (Transkaukasia, Turki dan utara-barat Iran (Vavilov,
1951).
Karya Vavilov yang membawa langkah besar bagi ilmu tanaman ke depannya,
dan merupakan karya perintis dan kontribusi besar untuk pemahaman kita tentang
bagaimana tanaman pertanian kami telah berkembang dari asal-usul mereka.
Akhirnya, ketika membandingkan perjalanannya (Vavilov, 1997) dengan pusat tentang
keragaman, tampak bahwa daerah ini sebagian besar bertepatan. Semua daerah yang
dikunjungi, kecuali untuk beberapa bagian dari Amerika Serikat, pantai Brasil, bagian
dari Eropa Tengah dan Denmark, dan beberapa daerah di (kemudian) Uni Soviet itu ia
juga dieksplorasi, termasuk dalam peta sebagai pusat asal. Ekspedisi Vavilov itu yang
komprehensif, dan anggota timnya memberikan kontribusi signifikan terhadap
pekerjaan. Tetapi daerah yang sangat besar yang tidak termasuk dalam penyelidikan,
seperti Afrika selatan dan barat Abyssinia dan Australia.
Nikolai Vavilov, adalah seorang kolektor lapangan setia yang bepergian secara
luas dalam usahanya mencari domestikasi pada lokus. Publikasi Rusia-nya tahun 1940
(Teori asal-usul tanaman budidaya) pada tahun 1940 yang diterbitkan dalam bahasa
Inggris pada tahun 1951. Vavilov berpendapat bahwa pusat dari keanekaragaman
terbesar dari tanaman mewakili pusat asalnya. Dia awalnya diusulkan enam pusat lalu
menambahkan dua yang lainnya. Menurut Vavilov di dunia ada delapan pusat gen.
Masing–masing pusat gen dipisahkan oleh gunung–gunung yang tinggi, lautan yang
luas, benua dan padang pasir. Jadi secara praktis masing–masing pusat gen merupakan
pusat perkembangan tanaman yang tidak saling mempengaruhi. Kedelapan pusat gen
tersebut adalah China, India dan Indocina, Asia Tengah, Timur Dekat, Mediterania,
Ethiopia, Mesoamerica, dan timur laut Amerika Selatan
. Beberapa peneliti telah mengkritik "pusat atau keanekaragaman" sama dengan
"pusat asal" . Petani awalanya suka berpindah-pindah dengan membawa bahan
tanaman, kadang-kadang jarak yang cukup. Ketika Columbus mendarat di Dunia Baru,
Mexico membawa jagung yang ditanam dari Kanada ke Argentina. Beberapa tanaman,
seperti kacang dan pisang, berasal lebih dari 1 lokasi. Vavilov juga melewatkan
beberapa pusat asal, termasuk Amerika Utara dan Amazon.
Jack Harlan percaya bahwa pusat-pusat Vavilov asal adalah pusat
keanekaragaman dan pusat lama kegiatan pertanian, yang mungkin atau mungkin tidak
mewakili pusat evolusi tanaman atau domestikasi. Ia memodifikasi konsep pusat dan
memperkenalkan gagasan "noncenters.". ini adalah daerah yang menyebar luas di
mana beberapa tanaman yang dipelihara. Ia berhipotesis bahwa pertanian mandiri
berasal di tiga wilayah, masing-masing terkait dengan pusat asal dan noncenter. Tiga
daerah yang near east center dan noncenter di Afrika, pusat Cina utara dan noncenter
di Asia Tenggara dan Pasifik Selatan, dan pusat Meso-amerika dan noncenter Amerika
Selatan. Harlan percaya bahwa ada interaksi antara masing-masing pusat dan
noncenter pasangan.
Selanjutnya Vavilov berpendapat bahwa pusat gen terdapat sifat–sifat yang
dominan yang selalu terlihat sedang semakin jauh dari pusat tersebut sifat dominan
makin berkurang dan semakin nampak sifat resesif. Di pusat gene keanekaragaman
tanaman juga sangat tinggi. Dari satu jenis tanaman didapati banyak jenis yang serupa,
hanya karenanya Vavilov beranggapan bahwa center of origin adalah center of
diversity. Tetapi pendapat ini bertolak belakang dengan pendapat murid Vavilov
sendiri Harland dan Anderson yang mengatakan bahwa center of origin memang
merupakan center of diversity, tetapi center of diversity belum tentu merupakan center
of origin.
Pendapat Harland dan Anderson ini muncul setelah mereka melakukan
ekspedisi ke daerah Turki, dimana mereka menemukan tempat–tempat yang penuh
variabilitas tanaman (diversitasnya tinggi) tetapi ternyata tempat itu bukanlah tempat
asal tanaman tersebut. Selanjutnya mereka menemukan tempat–tempat yang dinamai
microcenter–microcenter di daerah pusat–pusat gen. Microcenter yaitu daerah–daerah
sempit di dalam wilayah pusat gen dimana tanaman yang berkembang di tempat ini
ternyata mempunyai perkembangan ekologi yang lebih lanjut daripada tanaman–
tanaman di sekitarnya. Harland dan Anderson berpendapat bahwa di center of origin
terdapat variabilitas tanaman yang begitu tinggi disebabkan oleh adanya populasi
hybrid sebagai hasil persilangan species–species yang ada di situ.
Pada akhir studinya Vavilov (1926), mempertimbangkan pandangan ini dengan
menggambarkan bahwa awal tanaman budidaya utama adalah daerah tropik dan sub-
tropik, yang terdiri atas 11 atau 12 pusat awal, yang didasarkan pada konsep bahwa
pusat keanekaragaman ditetapkan sebagai pusat awal/ asal-usul. Pusat-pusat awal atau
asal-usul tanaman budidaya tersebut berada di Cina, India, Indo-Malaya, Asia Tengah,
Timur Tengah, Mediteran, Abesinia, Meksiko-Amerika Tengah, Amerika Selatan,
Chili dan Brasil-Paraguay
2.3 Pusat Keragaman Genetik
Pentingnya peran manusia dalam pemuliaan atau perubahan genetik tanaman dapat
di kemukan dengan pernyataan: Pemuliaan adalah evolusi yang dilakukan oleh
manusia. Kemajuan pengetahuan mengenai pola pewarisan dan penggunaan berbagai
metode hibridisasi dan seleksi telah memudahkan manusia dalam menghasilkan ribuan
varietas tanaman dalam beberapa abad belakangan ini. Varietas baru yang terbentuk
secara alami memerlukan waktu ratusan bahkan ribuan tahun atau bahkan tidak akan
pernah ada. Karena evolusi organisme tergantung keragaman, maka kesuksesan dalam
bidang pemuliaan tanaman juga tergantung pada variabilitas dalam dan antar species
yang ada di alam serta variabilitas yang direkayasa oleh manusia.
Hasil penelitian Nikolai Vavilov (Rusia) dan kelompoknya secara jelas
menunjukkan keragaman genetik tanaman budidaya dan pentingnya keragaman untuk
pemuliaan selanjutnya. Pada periode 1923 sampai 1931, Vavilov melakukan ekspedisi
di 60 negara dan mengkoleksi 300.000 sampel tanaman budidaya dan tipe liarnya.
Tanaman koleksi diteliti dan menghasilkan sejumlah data mengenai: distribusi
tanaman di dunia, jumlah varietas dalam species, variabilitas pada karakter tertentu,
frequency dan distribusi gen untuk sifat spesifik, tanggapan sifat tanaman terhadap
lingkungan dll. Hasil Vavilov tersebut menyimpulkan bahwa di dunia ini ada delapan
pusat asal tanaman (Litbang, 2004)
Pusat keragaman tanaman didefinisikan sebagai negara atau tempat yang memiliki
sumber daya genetik dalam kondisi in-situ '. Dua istilah yang digunakan dalam definisi
ini adalah menjelaskan lebih lanjut:
Sumber daya genetik dipahami sebagai materi genetik dari nilai aktual atau
potensial. Materi genetik, pada gilirannya, mengacu pada materi tanaman, hewan,
mikroba atau asal lain yang mengandung unit-unit fungsional hereditas'. Tidak ada
spesifikasi lebih lanjut
Kondisi in-situ didefinisikan sebagai kondisi di mana sumber daya genetik terdapat
di dalam ekosistem dan habitat alami, dan, dalam kasus jenis terdomestikasi atau
budidaya, di dalam lingkungan tempat mereka telah mengembangkan sifat-sifat
khas mereka.
Gambar 1. Pusat Asal Tanaman
Menurut Vavilov ada 8 pusat asal tanaman (Center of origin), yaitu:
a. Pusat Gen Tiongkok Tengah dan Barat
Daerah ini merupakan pusat gen yang terluas dan merupakan tempat asal
tanaman Naked oat (Avena nuda), kacang kedelai (Glycine hispida), Adzuki bean
(Phaseolus angularis), kacang buncis (Phaseolus vulgaris), bambu kecil
(Phyllostachys sp), Leaf mustard (Brassica junsea), Aprikot (Prunus armeniaca),
Pear (Prunus persica), Orange (Cytrus sinensis), Wijen (Sesamum indicum), the
Cina (Camellia (Thea) sinensis).
b. Pusat Gen Asia Tenggara
Pusat gen kedua disebut pusat gen Hindustan yang meliputi daerah:
kepulauan Malaysia, Jawa, Sumatra, Philipina, Burma, Muangthai dan Indonesia.
Daerah ini merupakan tempat asal tanaman – tanaman padi (Oryza sativa ), African
millet (Eleusine coracana), Chik pea (Cicer arietinum), Math bean (Phaseolus
aconitifolius), Rice bean (Phaseolus calcaratus ), Horse gram (Dolichos biflorus),
Terong (Solanum melongena), kacang panjang (Vigna sinensis), lobak (Raphanus
caudatus), Taro yam (Colocasia antiquorum), mentimun (Cucumis sativus), Kapas
pohon (Gossypium arboreum), jute (Corchorus olitorius), lada (Piper nigrum),
Indigo (Indigofera tinctoria), yam (Diocorea sp.), jeruk besar (Citus maxima),
pisang (Mussa sp), kelapa (Cocos nucifera), tebu (Saccharum officinarum).
Vavilov berkomentar untuk pusat gen yang kedua ini bahwa
daerah India merupakan tempat lahir tanaman padi, tebu, berbagai tanaman legume
dan buah–buahan dari daerah tropika.
c. Pusat Gen Asia Tengah
Pusat yang ketiga ini meliputi daerah India barat laut yang
disebut Punjab, Kashmir, Afganistan, Republik Soviet, Tajikistan dan Usbekistan.
Tian Shian bagian barat. Daerah ini tempat asal tanaman gandum roti (Triticum
aestivum), Club wheat (Triticum compactum), Shot wheat (Triticum
sphaerococum), Rye (Secale cereale), kacang ercis (Pisum sativum), Lentil (Lens
esculenta), Chick pea (Cicer arietinum), wijen (Sesamum indicum), Flax (Linum
usitatissimum), bunga matahari (Carthamus tinctirius), wortel (Daucus carota),
lobak (Raphanus sativus), pear (Pyrus coimunis), apel (Pyrus malus), Walnut
(Juglans regia).
d. Pusat Gen Timur Tengah
Pusat gen keempat ini disebut pusat gen Asia Minor. Daerahnya meliputi
daerah Trancaucasia, Iran dan dataran tinggi Turkinennistan. Di daerah ini paling
sedikit ada sembilan species Triticum (gandum) yang tumbuh menyebar di pusat
gen ini. Tanaman makanan ternak alfalfa, wijen, delima, anggur, buah pear dan
beberapa jenis keluarga kobis seperti daun sla, rape, mustard, calc, tursitip,
brambang, bawang tumbuh di daerah ini pula. Einkon wheat (Triticum
monococcum), Durun wheat (Triticum durum), Pulard wheat (Triticum turgidum),
gandum roti (Triticum aestivum), barle (Hordeum vulgare), Rye (Secale cereale),
Red oat (Avena byzantina), Chick pea (Cicer arietinum), Lentil (Lens esculenta),
kacang ercis (Pisum sativum), Blue alfalfa (Medicago sativa), wijen (Sesamum
indicum), Flax (Linum usitatissimum), melon (Cucumis melo), Almond (Amygdalus
comunis), Fig (Ficus carica), Pomergranate (Punica granatum), anggur (Vitis
vinifera), Apricot (Prunus armeniaca), Pistachio (Pistacia vera).
e. Pusat Gen Mediterania
Vavilov menyatakan bahwa pusat gen kelima ini merupakan pusat asal
tanaman makanan ternak yang utama. Daerah ini juga sepadan kekayaannya akan
tanaman sayur – sayuran dengan pusat gen yang pertama. Banyak tanaman
budidaya di negeri daerah Mediterania seperti tanaman barley, buncis, kacang –
kacangan ternyata merupakan pusat asal tanaman : lavender, mentol, papermint,
rasemery, asparagus, brambang, buncis dan anggur.
f. Pusat Gen Abyssinin
Daerah pusat gen keenam Abyssinin meliputi daerah Ethiopia dan Eritrea.
Daerah ini merupakan pusat asal tanaman gandum (wheat) yang utama, juga
bermacam – macam jenis barley. Disamping itu tanaman – tanaman lain yang
berasal dari daerah ini ialah : kapri, wijen, safflower, jarak, kopi Arabica, brambang
dan bawang. Durun wheat (Triticum durum), Pulard wheat (Triticum turgidum),
Emmer (Triticum dicoccum), barle (Hordeum vulgare), Chick pea (Cicer
arietinum), Lentil (Lens esculenta), Teff (Eragrostis abyssinica), African millet
(Eleusine coracana), kacang ercis (Pisum sativum), Flax (Linum usitatissimum),
wijen (Sesamum indicum), Castor bean (Ricinus communis), kopi (Coffea arabica),
sorgum (Sorghum vulgare).
g. Pusat Gen Meksiko Selatan dan Amerika Tengah
Daerah ini merupakan asal tanaman jagung. Selain itu tanaman penting lain
yang berasal dari daerah ini ialah: kacang–kacangan, lombok, kapas, buncis,
semangka, waluh, jipang, merica, sisal, agare, coklat, pepaya, avokadu.
Diperkirakan di pusat gen inilah mula pertama tanaman coklat dibudidayakan.
Vavilov mengatakan disinilah rumah tanaman kacang–kacangan, ketela rambat dan
lombok.
h. Pusat gen Amerika Selatan
Pusat gen kedelapan meliputi Peru, Bolivia, Equador dan Columbia,
merupakan tempat asal tanaman – tanaman yang berumbi termasuk beberapa jenis
kentang.
Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa suatu species tanaman dapat berasal
dari lebih dari satu daerah penyebaran. Hal ini terjadi akibat adanya perpindahan
penduduk atau melalui perdagangan antar negara dijaman dulu, yang kemudian
terbentuk variasi sesuai dengan variasi lingkungan setempat. Lokasi yang
mempunyai banyak keragaman dan tipe liar termasuk dalam pusat utama (primer)
sedangkan lainnya merupakan pusat sekunder. Kajian terakhir menunjukkan bahwa
pusat asal tanaman lebih tepat disebut pusat diversitas atau keragaman. Nama pusat
keragaman berarti termasuk spesies yang dibudidayakan dan spesies lain
pendahulunya serta tipe liar yang masih ada.
Napitu (2008) menunjukkan bahwa kultivar yang dibudidayakan sekarang telah
mengalami banyak perubahan karena panjangnya waktu domestikasinya. Pada
awalnya mereka mirip dengan kerabat liarnya tetapi dalam proses domestikasi,
berbagai species menyebar keluar dari pusat diversitas, kemudian mengalami kontak
dengan tipe liar yang lain dan membentuk plasma nutfah baru. Seperti pada tanaman
gandum hexaploid berkembang sebagai hasilpersilangan gandum tetraploid dengan
Aegilops squarrosa. Masuknya plasmanutfah dari Tripsacum ke dalam jagung juga
sama seperti pada gandum.
Pentingnya hibridisasi introgresive untuk perkembangan dan pertumbuhan
tanaman budidaya dapat juga dicontohkan pada tanaman bunga matahari. Bunga
matahari (annual) Helianthus annuus mulai menyebar secara cepat dan bersilang
dengan beberapa Helianthus sp. Gen-gen menyebar ke seluruh daerah membuat
Helianthus annuus dapat beradaptasi terhadap kondisi ekologi yang luas dan
memungkinkan untuk menyebar ke real yang lebih luas.
2.2.2 Tanaman Budidaya Utama dan Daerah Diversitynya
Persebaran tanaman tidak hanya berasal dari asal tanaman itu sendiri. Beberapa
tanaman yang dibudidayakan dan dikembangkan suatu negara namun tanaman
tersebut buka asal dari negara tersebut. Konsep seperti itu dinamakan Center of
diversity. Teori Center of diversity merupakan perkembangan dari teori center of orgin
yang dikemukakan oleh Vavilov.
Jack R. Harlan mungkin telah menyerahkan kontribusi yang paling komprehensif
dan mendasar dalam konsep diversitas. Melalui studi rinci dari berbagai tanaman dari
berbagai belahan dunia, Harlan menemukan bahwa pusat gen ada beberapa tanaman
tetapi tidak untuk semua (Harlan: 1975). Beberapa tanaman berasal di pusat-pusat
ditentukan oleh Vavilov, tetapi banyak berasal dari tempat lain (Harlan, 1992). Selain
itu, ia menemukan bahwa pusat keanekaragaman yang tidak sama dengan pusat-pusat
asal, dan bahwa akan ada micro-centres keanekaragaman tanaman yang berbeda
dalam pusat-pusat yang lebih luas (Harlan, 1992).
Tanaman non-centric akan sulit untuk dimengerti, karena mereka berasal dari
alam atau primitif domestikasi dari nenek moyang dengan penyebaran yang luas yang
sering akan melibatkan beberapa domestikasi (Harlan, 1975). Harlan mengusulkan
bahwa, antara lain, millet mutiara, sorgum dan beras Asia bisa menjadi contoh
tanaman non-centric. Sehingga ada beberapa pusat gen yang dibagi menjadi daerah
non-centric, seperti pada pusat gen Asia Tenggara dipisah menjadi daerah India dan
Indo-Malaya dan pada pusat gen Amerika Selatan dibagi menjadi Derah Chili dan
Daerah Barsilia-Paraguay.
Tabel 1. Tanaman budidaya utama yang tersebar pada daerah diversitynya.
No. Daerah Pusat Penyebaran Komoditas
1. Daerah China-Jepang • Prosomillet, Fox tail millet,Naked oat
• Soybean, Adzuki bean
• Leavy mustard
• Orange/Citrus, Peach,Apricot,Litchi
• Bamboo,Ramie,Tung oil tree,Tea
2. Daerah Indochina-
Indonesia
• Rice
• Rice bean, Winged bean
• Cucurbites/Ash gourd
• Mango,Banana,Rambutan,Durian, Bread
fruit,Citrus/Lime, Grapefruit
• Bamboo,Nutmeg, Clove, Sago-palm,
Ginger,Taros and Yams,Betel nut, Coconut
3. Daerah Australia • Eucalyptus spp, Acacia spp, Macadamia
spp(nut)
4. Daerah Hindustan • Rice, Little millet
• Black gram, Green gram, Moth bean, Rice
bean, Dolichos bean, Pigonpea, Cowpea,
Chickpea, Horse gram,Jute
• Eggplant.Okra, Cucumber,Leafy mustard, Rat’s
tail radish, Taro dan Yam
• Citrus,Banana, Sesame
5. Daerah Asia Tengah • Wheat (Bred/Club/Shot), Rye
• Allium/Onion, Garlic, Spinach, Peas,
Beetroot,Faba bean
• Lentil, Chikpea
• Apricort, Plum,Pear,Apple, Walnut,
Almond,Pistachio,Melon, Carrot,Radish
• Hemp/Cannabis,Sesame,Flax, Safflower.
6. Daerah Timur Dekat • Wheat (Einkorn,Durun,Poulard,Bred),
Barley,Rye/Secale
• Faba bean, Chickpea, French bean, Lentil, Pea
• Brassica oleracea,Allium, Melon, Grape,
Plum,Pear, Apple, Apricot, Pistachio,
Pomegranate, Almond
• Safflower,Sesame, Flax
• Lupins, Medics
7. Daerah Mediterania • Wheat (Durum,Turgidum), Oat
• Brassica oleracea,Lettuce, Beetroot, Colza
• Faba bean, Radish
• Olive, Trifolium/Berseem,
Lupins,Crocus,Grape,Feenel,Cumin,Celery,Lin
seed
8. Daerah Afrika • Wheat(Durum,Emmer,Poulard,Bread)
• African rice, Sorghum,Pearl millet, Finger
millet, Teff
• Cowpea,Bottle gourd, Okra,Yams,Cucumber
• Castor bean, Sesame, Niger, Oil
palm,Safflower,Falx
• Cotton, Kenaf, Coffea
9. Daerah Eropa-Siberia • Peach,Pear, Plum, Apricot,Apple, Almond,
Walnut,Pistachio, Cherry
• Cannabis, Mustard (black),Chicory,Hops,
Lettuce
10. Daerah Amerika Selatan • Potato, Sweet potato, Xanthosoma
• Lima bean, Amaranth, Chenopodium,
Cucurbita, Tomato, Tobacco, Lupin
• Papaya, Pineapple
• Groundnut, sea island cotton
• Cassava, Cacao, Rubber tree, Passion fruit
11. Daerah Amerika Tengah
dan Meksiko
• Maize, French bean, Potato,Cucurbita,
Pepper/Chili, Amaranth,
Chenopodium,Tobacco, Sisal hemp, Opland
cotton
12. Daerah Amerika Utara • Jerusalem Artichoke,
Sunflower,Plum,Raspberry,Strawberry
BAB III
KESIMPULAN
Pusat keragaman genetik sangat diperlukan untuk melestarikan plasma nutfah.
Vavilov membagi 8 daerah yang menjadi pusat asal tanaman yaitu, Cina, Asia
Tenggara, Asia Tengah, Asia Timur, Mediterania, Abisinia, Meksiko Selatan dan
Amerika Tengah, Amerika Selatan. Pusat asal tanaman (center of origin) merupakan
pusat diversitas atau keragaman (center of diversity), sedangkan pusat center of
diversity belum tentu center of origin. Beberapa tanaman ada di tepat yang bukan
merupakan asal tanaman yang disebutkan Vavilov. Sehingga pusat penyebaran
keragaman tanaman menjadi 12 pusat yang merupakan perkembangan dari 8 Pusat
dari Vavilov.
DAFTAR PUSTAKA.
Anderson, Regine. 2001. Conceptualizing the Convention on Biological Diversity: Why Is
It Difficult To Determine The ‘Country Of Origin’ Of Agriculturalplant Varieties?.
FNI Report 7.
Harlan, Jack R. (1975): Geographic Patterns of Variation in Some Cultivated Plants. In:
The Journal of Heredity, no. 66, 1975, pp. 182–191.
Harlan, Jack R. 1992. Crops and Man. American Society of Agronomy, Inc., Crop Science
Society of America, Inc., Madison, Wisconsin, USA.
Harlan, Jack R..1995. The Living Fields. Our Agricultural Heritage. Cambridge University
Press, Cambridge.
Litbang, 2004. Pelestarian Plasma Nutfah Sudah Mendesak. Badan Litbang Pertanian.
Kementrian Pertanian. Jakarta
Napitu, J.A. Posman. 2008. Plasma Nutfah sebagai Ketahanan Ekonomi Negara. Thesis.
UGM Program Pasca Sarjana. Yogyakarta.
Vavilov, Nicolay Ivanonvich. 1951. The Origin, Variation, Immunity and Breeding of
Cultivated Plants. Chronica Botanica, Vol 13 (6). The Chronica Botanica Co.,
Waltham, Massachusetts. The journal contains selected writings of Vavilov.
Vavilov, Nicolay Ivanovich. 1992. Origin and Geography of Cultivated Plants. Cambridge
University Press. The book contains articles and lectures of Vavilov from the
period 1924 – 1940, first collected and published as a book in Russian in 1987.
Vavilov, Nicolay Ivanovich. 1997. Five Continents. N.I. Vavilov Research Institute of
PlantIndustry, St. Petersburg, and International Plant Genetic Resources Institute,
Rome. The book contains descriptions by Vavilov of the expeditions he made
between 1916and 1940, based on the manuscripts that could be saved during the
Second World War and the rest of the Stalin era.