Download - makalah_ilmiah anes
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
1/22
Makalah Ilmiah
DEFIBRILASI DAN KARDIOVERSI
Oleh
Geby Susanti
Indah Pratiwi
Mia Rsalia
Ri!a "uni Ri#!y
Merlyn San$tisya "a#nil
Pe%bi%bin&
dr' Ad(ie Musta(i) S*'An
BAGIAN+SMF ANES,ESIOLOGI
FAK-L,AS KEDOK,ERAN -NBRA. / RS-D SOLOK
Februari) 0123
I' DEFIBRILASI 4DIRE5, 5-RREN, S.O5K+ DC SHOCK 6
A' De7inisi
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
2/22
Defibrilasi merupakan suatu bentuk penatalaksanaan segera dalam
keadaan mengancam jiwa yang disebabkan karena suatu aritmia yang tidak pernah
dialami oleh pasien sebelumnya misalnya seperti fibrilasi ventrikel atau ventrikel
takikardi. Defibrilasi listrik merupakan intervensi penting dalam penatalaksanaan
henti jantung yang disebabkan oleh fibrilasi ventrikel (Ventricular
Fibrillation/VF) atau takikardi ventrikel tanpa denyut nadi (Ventricular
Tachycardia/ V). !anyak bukti ilmiah yang mendukung pentingnya defibrilasi
segera" kejut pertama yang dilakukan terhadap penderita merupakan satu#satunya
penentu penting keberhasilan tindakan defibrilasi. $etiap % menit keterlambatan
tindakan defibrilasi menurunkan angka keberhasilan sebesar %' %#.
B' Se(arah De7ibrilatr
*ada sekitar akhir abad ke#%+ dua orang ilmuwan fisiologi bernama
*revost dan !atelli mengadakan suatu percobaan dengan memberikan suatu terapi
syok listrik pada seekor anjing. Dalam melakukan terapi syok" mereka
menemukan bahwa beberapa syok listrik dengan energi yang lemah dapat
menyebabkan suatu fibrilasi ventrikel pada jantung seekor anjing" yang kemudian
dapat dikembalikan lagi ke dalam keadaan yang normal dengan menggunakan
terapi syok listrik berenergi lebih besar. ,al ini pertama kali diaplikasikan pada
manusia oleh seorang ahli bedah toraks bernama -laude !lack kepada seorang
anak berusia % tahun yang sedang menjalani operasi jantung karena mengidap
suatu kelainan jantung kongenital. lektrode dipasang sejajar pada jantung.
Defibrilasi tertutup tak pernah dilakukan sampai tahun %01' di 2ussia" dimana
seorang ahli kedokteran menciptakan suatu alat defibrilator monofasik. ,al ini
2
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
3/22
dapat dilakukan dengan menggunakan tangkai (paddle) kapasitor dan memberikan
sejumlah energi listrik dalam jumlah besar selama beberapa milidetik. *ada tahun
%0+' ditemukan suatu bifasik defibrilasi yang memerlukan energi listrik jauh
lebih rendah dan memberikan keuntungan yang sama seperti halnya monofasik
defibrilasi %.
5' De7ibrilasi Dan ,in&!at Ener&i
*roses defibrilasi mencakup penghantaran energy listrik melalui dinding
dada menuju ke jantung untuk memadamkan aliran#aliran listrik 3liar4 sel#sel
miokard. *engaturan energy untuk defibrillator diatur untuk menyediakan energy
dengan tingkat terendah namun masih efektif untuk menghilangkan VF. 5arena
defibrilasi merupakan proses elektrofisiologis yang terjadi dalam ''#1''
milidetik setelah penghantaran energy" istilah 3defibrilasi4 (keberhasilan shock)
didefenisikan sebagai hilangnya VF selama kurang lebih 1 detik setelah dilakukan
kejutan listrik.
Defibrillator modern diklasifikasikan berdasarkan 6 tipe bentuk
gelombang" monofasik dan bifasik. Defibrillator monofasik adalah yang pertama
kali muncul" tapi defibrillator bifasik paling banyak digunakan akhir#akhir ini.
ingkat energy bervariasi dihubungkan dengan peluang yang lebih tinggi untuk
kembalinya irama secara spontsik menggunakan. Defibrillator gelombang
monofasik menghantarkan energi dengan satu polaritas. 7elombang monofasik
sinusoidal kembali ke energi nol secara bertahap (monofasik damped sinusoidal 8
9D$) atau mendadak (monophasic truncated e:ponential waveform 8 9).
Defibrillator gelombang bifasik menggunakan satu dari dua gelombang dan setiap
gelombang terbukti efektif untuk menghilangkan VF dengan dosis tertentu. *ada
dosis yang sama atau lebih rendah dari gelombang monofasik" diketahui bahwa
3
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
4/22
gelombang bifasik lebih aman dan efektif untuk menghilangkan VF" satu kejut
defibrilasi bifasik setara bahkan lebih baik dengan tiga kali kejut defibrilasi
monofasik.
Ener&i Ke(ut
$aat ini sudah jelas bahwa kejut dengan gelombang bifasik energi rendah
maupun energi besar sama efektif. *ada defibrillator bifasik" penggunaan energi
sebesar %1'#6''; menggunakan bentuk gelombang bifasik eksponensial yang
diperpendek atau %6'; menggunakan bentuk gelombang bifasik rectilinear adalah
besaran energi yang dapat diterima untuk kejut awal. '; untuk semua kejutan.
Dosis energi terkecil untuk defibrilasi yang efektif pada bayi dan anak
belum diketahui. Defibrilasi manual yang direkomendasikan (monofasik atau
bifasik) adalah dosis 6;/kg untuk percobaan pertama dan ;/kg untuk percobaan
selanjutnya.
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
5/22
dengan alat pemantau hemodinamik)" urutan ini dapat dimodifikasi sesuai
keputusan tenaga medis.
Ele!trda*enolong harus menempatkan elektroda pada posisi sterna apikal. ?empeng
dada kanan (sterna) diletakkan pada dada bagian supero#anterior bagian kanan dan
lempeng apikal (kiri) diletakkan pada bagian infero#lateral kiri. *eletakan
lempeng pada posisi lain yang masih dapat diterima adalah pada dinding lateral
kanan dan kiri (biaksiler) atau lempeng kiri pada posisi apikal standard an
lempeng lainnya pada punggung kanan atau kiri.$aat meberikan kardioversi atau defibrilasi pada pasien dengan pacu
jantung permanen atau @-D (@nternal -ardioverter Defibrilator)" jangan
meletakkan elektroda diatas atau dekat dengan generatornya" karena defibrilasi
dapat menyebabkan malfungsi pacu jantung tersebut. !erikan jarak minimal 1cm
dari alat pacu jantung atau @-D bila memungkinkan
*ada tahun %00" =ssociation for advancement of medical @nstrumentation
merekomendasikan ukuran elektroda minimum adalah 1'cm6.
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
6/22
c. 9ampu menganalisa ritme jantung dan melakukan terapi syok bila
diperlukan
d. idak dapat di nonaktifkan secara manual dan dapat mendeteksi
suatu aritmia setelah %'#6' detik
6. $emi automated =D
a. 9irip seperti halnya =D namun dapat dinonaktifkan secara
manual dan biasanya mampu menggambarkan 57
b. !iasanya digunakan oleh tenaga medis
c. Dapat menjadi alat pacu jantung
. Defibrilator standar dengan monitor baik monofasik maupun bifasik
. Defibrilator transvena atau implan
E' Perbedaan Mn7asi! dan Bi7asi! De7ibrilatr 2
• *ada sistem monofasik hanya terdapat aliran listrik searah.
• *ada sistem bifasik aliran listrik berjalan dari kutub positif dan berputar
kembaliC hal ini berlangsung beberapa kali.
• $istem bifasik memberikan satu siklus setiap %' milidetik.
• $istem bifasik mengakibatkan luka bakar dan kerusakan miokardial yang
lebih kecil dibandingkan sitem monofasik.
• 2ata#rata keberhasilan pada terapi kejut listrik pertama sistem monofasik
sebesar >' dimana pada sistem bifasik meningkat hingga 0'.
F' Siste% Kndu!si dan Kelistri!an 8antun& 9
$istem kelistrikan bersumber dan dimulai dari nodus sinoatrial ($=)
yang terletak diantara pertemuan di antara vena cava superior dan atrium kanan.
$inyal listrik kemudian disebarkan ke seluruh atrium melalui nodus interatrial
(anterior" media dan posterior) dan ke atrium kiri melalui bundle dari !achman.
Diantara atrium dan ventrikel pada sulcus atrioventrikuler terdapat suatu struktur
jaringan ikat (cardiac skeleton) yang berfungsi sebagai tempat melekatnya katup
jantung. $ecara elektris komponen ini bersifat sebagai penyekat (insulator)
sehingga sinyal listrik tadi tidak dapat lewat ke ventrikel kecuali melalui nodus
6
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
7/22
atrioventrikular (=V). =V terletak di atrium kanan pada bagian bawah septum
interatrial. $aat memasuki =V impuls mengalami perlambatan yang tergambar
sebagai interval *2 pada 57 permukaan. $elanjutnya impuls masuk ke bundle
his yang merupakan bagian pangkal (proksimal) dari sistem his#purkinje yang
bersifat menghantarkan listrik dengan sangat cepat kemudian sinyal listrik ini
diteruskan ke berkas cabang kanan dan kiri dan berakhir pada serabut *urkinje
dan miokard untuk membuat otot jantung berkontraksi.
$= merupakan pembangkit listrik alamiah yang dominan (automatisasi
dengan laju yang paling cepat) sehingga mengendalikan seluruh pacuan. !agian
lain dari jantung terutama jaringan konduksi" pada dasarnya juga mampu
membangkitkan impuls listrik. !ila $= tidak dapat membangkitkan impuls
karena satu dan lain hal maka diambil alih oleh bagian lain seperti atrium" =V
atau bundle his. Demikian pula bila terjadi blok atrioventrikel (keadaan bila
impuls dari $= tidak dapat diteruskan ke ventrikel) maka =V atau bundle his
akan menjadi pembangkit listrik cadangan tentu dengan laju yang lebih lambat
dari $=.
G' Me!anis%e De7ibrilasi :
elah diketahui bahwa terdapatnya suatu massa jaringan yang kritis pada
otot jantung rentan menjadi suatu cikal bakal ventrikel fibrilasi. elah dilakukan
penelitan oleh Eipes dimana suatu bahan kimia yang bersifat depolarisasi mampu
menimbulkan suatu ventrikel fibrilasi pada otot jantung yang telah memiliki
massa jaringan yang kritis sebelumnya. amun sejumlah besar voltase yang
diberikan di depan otot jantung mampu menghentikan fibrilasi yang terjadi.
7
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
8/22
9eskipun demikian masih terdapat sejumlah bagian kecil dari otot jantung yang
masih mampu menjadi pencetus fibrilasi meskipun telah diberikan suatu terapi
kejut listrik. $ecara teori" terapi kejut listrik dapat berhasil bila massa jaringan
kritis pada otot jantung mampu di defibrilasi disisi lain dengan jug amasih
menyisakan sedikit jaringan fibrilasi yang berpotensi untuk menjadi suatu aritmia.
$etiap otot jantung memiliki batas bawah ambang kepekaan" suatu nilai
kekuatan minimal yang diperlukan dalam stimulus elektrik untuk menginduksi
terjadinya fibrilasi. *ada tahun %0>' ditemukan bahwa terdapat suatu batas atas
ambang kepekaan yang dapat menginduksi fibrilasi. elah diteliti bahwa kuat
energi yang diperlukan untuk melakukan defibrilator ternyata sebanding dengan
nilai batas atas ambang kepekaan otot jantung.
$ebagai kesimpulan" hubungan antara syok defibrilasi dan sel otot jantung
dianggap cukup rumit dan dipengaruhi oleh banyak faktor. $timulasi elektrik
perlu diberikan pada jaringan yang terfibrilasi untuk melakukansuatu defibrilasi.
?ebih jauh lagi" stimulasi elektrik tidak boleh menjadi penyebab suatu rekativasi
fibrilas.
.' Pen&&unaan De7ibrilatr dala% Klini! :
ranstoraks monofasik defibrilator telah digunakan sebagai manajemen
penatalaksanaan serangan jantung selama lebih dari empat dekade. erdapat suatu
kesepakatan keseragaman internasional mengenai protokol" posisi elektroda dan
energi yang harus diberikan dalam melakukan suatu terapi. Dianjurkan untuk
menggunakan defibrilator dengan energi sebesar 6'' ;" dan diteruskan hingga >'
; sampai berulang kali bila aritmia masih belum dapat disingkirkan.
8
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
9/22
9eskipun demikian" pada beberpa penelitian menyatakan bahwa
penggunaan bifasik defibrilator pada ventrikuler fibrilasi menunjukkan hasil yang
lebih baik daripada sistem monofasik. !ifasik defibrilator menggunakan energi
yang relatif lebih rendah daripada sistem monofasik defibrilator. ,al ini telah
ditunjukkan melalui percobaan terhadap hewan percobaan. !ahkan sistem
endocardial defibrilator dengan sistem bifasik menunjukkan hasil yang lebih baik
daripada sistem monofasik.
I' De7ibrilatr E!sternal Ot%atis 4 Automated External Defibrilator /AED62
=D merupakan defibrilator terkomputerisasi yang mudah dan aman
untuk digunakan untuk terapi serangan jantung. =D menggunakan penanda
suara dan gambar untuk memandu penolong dalam melakukan manajemen
serangan jantung" dan cocok untuk digunakan oleh para pemula dan tenaga medis
profesional.
erdapat dua tipe =D B
%. tomatis
6. $emi#otomatis
=D mampu menganalisa irama jantung penderita" membedakan kondisi
apakah korban memerlukan terapi syok listrik ataukah tidak. *ada =D semi#
otomatis" terapi syok listrik tetap diberikan oleh operator sesuai dengan panduan
yang diberikan oleh =D.
8' -rutan Pen&&unaan AED
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
10/22
6. ;ika korban tidak berespon dan tidak bernafas normal" berteriaklah untuk
meminta pertolongan
. 9ulailah melakukan resusitasi kardio pulmonal (25*) sesuai dengan
panduan !?$
. $egera setelah =D tiba B
a. yalakan =D dan pasang pelekat elektroda. ;ika terdapat lebih dari
satu orang penolong" tetap lanjutkan 25* sementara penolong yang
lain mempersiapkan =D.
b. @kuti panduan yang tersedia
c. *astikan tidak ada yang menyentuh korban selagi =D menganalisa
jantung korban.1. ;ika =D mengindikasikan untuk dilakukan kejut listrik
a. *astikan tidak ada yang bersentuhan dengan korban pada saat
dilkukan kejut listrik
b. ekan tombol kejut listrik (bifasik G %1'#>' jouleC monofasik G >'
joule)
>. ;ika tidak ada indikasi kejut listrik
a. eruskan 25* dengan rasio 'B6
b. ?anjutkan langkah berikutnya sesuai dengan panduan pada =D
&. eruskan langkah#langkah penggunaan =D sampai
a. *enolong yang lebih ahli datang dan mengambil alih
b. 5orban mulai bernafas normal
c. *enolong lelah
*emilihan energi yang terlalu besar dalam tindakan defibrilasi dapat
mengakibatkan kerusakan pada sistem konduksi jantung (lebih berpeluang besar
pada =V blok derajat ) 6.
7elombang fibrilasi dapat halus (fine) atau kasar (coarse). 7elombang yang
halus biasnya kurang berespon dengan defibrilasi. *emberian epinefrin dapat
meningkatkan amplitudo fibrilasi dan membuat jantung lebih peka terhadap
defibrilasi (D- $hock). pinefrin diberikan @V sebaanyak '"1 8 % ml (%B%''').
5alsium klorida %' ml @V mempunyai efek yang sama dengan epinefrin .
10
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
11/22
!ila setelah D- $hock '' ; diulangi dan fibrilasi ventrikel tetap ada" maka
dapat diberikan lagi epinefrin @V yang dapat diulangi setiap 8 1 menit. 25*
tetap dilakukan selama pemberian epinefrin. 2espon jantung terhadap D- shock
juga dapat ditingkatkan dengan pemberian lidokain bolus @V &1 mg. *emberian
lidokain ini dapat diulangi setiap 1 menit" tetapi dosis maksimal tidak boleh
melebihi 6'' 8 '' mg. !ila dengan D- shock dan lidokain belum berhasil
mengembalikan irama sinus" dapat diberikan propranolol % mg @V kemudian
diikuti dengan D- shock berikutnya .
*ada fibrilasi ventrikel karena intoksikasi digitalis" dapat diberikan fenitoin
atau dilantin %'' mg diikuti D- shock. Fenitoin dapat diulangi pemberiannya
dengan dosis maksimal 1'' mg .
!iasanya pasien sudah memberi respon dengan 6 sampai kali D- shock"
tetapi kadang#kadang diperlukan 0 kali atau lebih. !ila telah berhasil
dikembalikan ke irama sinus dianjurkan diberikan lidokain per infus dengan dosis
maksimal mg/menit selama + 8 &6 jam" bahkan kalau perlu sampai seminggu"
untuk mencegah serangan ulang fibrilasi ventrikel. 5emudian diteruskan dengan
prokainamid atau Huinidin yang diberikan paling kurang %6 jam sebelum lidokain
dihentikan
K' Psisi Ele!trda 2
Dada korban harus terkespos dengan cukup jelas agar elektrode dapat
diletakkan dengan posisi yang benar. 2ambut dada dapat menghalangi perlekatan
elektrode dengan kulit dan akan mengganggu kontak listrik. -ukur rambut dada
11
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
12/22
bila ditemukan rambut dada yang cukup tebal" bahkan luangkan sedikit waktu
untuk melakukan ini. ;angan menunda defibrilasi jika alat cukur belum tersedia.
?etakkan salah satu elektroda =D pada sebelah kanan sternum" dibawah
klavikula. ?etakkna elektroda yang lain segaris dengan garis mid aksilaris" kira#
kira setinggi posisi V> pada elektroda 57" atau di payudara pada wanita. *osisi
ini harus bebas dari jaringan lemak payudara. ?ebih baik bila memposisikan
elektroda di bagian lateral.
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
13/22
elektroda ukuran dewasa. leskan gel sebelum elektroda digunakan. lektroda
pads lebih aman" efektif dan lebih muda diterima dibandingkan elektroda paddle.
Dengan elektroda pad operator dapat melakukan defibrilasi dari tempat yang
aman. %"">
M' RKP Sebelu% %ela!u!an De7ibrilasi
!erbagai studi menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk
memanggil ambulans sampai ambulans tiba di tempat kejadian adalah sekitar 1
menit" ini merupakan waktu yang bermakna bila digunakan untuk melakukan
25* sebelum defibrilasi karena tindakan ini dapat mengembalikan sirkulasi
spontan dan meningkatkan angka keberhasilan tindakan defibrilasi pada pasien
henti jantung di luar rumah sakit (2$). $tudi ini dilakukan terhadap 25* yang
dilakukan oleh paramedis yang selalu menjaga jalan nafas dengan intubasi
sehingga pasien menerima oksigen sebanyak %''. 25* yang dilakukan tidak
bermakna bila hanya dilakukan selama %"1 menit. !elum ada bukti penelitian yang
mendukung maupun menolak dilakukannya 25* sebelum tindakan defibrilasi
pada pasien henti jantung yang dirawat di 2$ ">
ALGORI,ME AED0
13
Tak ada
respon Panggil bantuan
Teruskan RKP 30 : 2
selaa 2 enit Tak disarankan
elakukan !" #$o%k
Teruskan RKP 30 : 2
selaa 2 enit
&akukan !" #$o%k satu
kali!isarankan elakukan
!" #$o%k
Teruskan $ingga korban
ulai berna*as noral
,ebaskan -alan na*asPasien tak berna*as
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
14/22
II' KARDIOVERSI
5ardioversi ialah suatu tindakan elektif atau emergensi untuk mengobati
takiaritmia dimana diberikan aliran listrik" biasanya dengan energi yang rendah
dan disinkronkan dengan gelombang 2" dimana aliran listrik diberikan pada
14
&akukan RKP 30 : 2
Peeriksaan Rite
'antung ole$ ./!
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
15/22
puncak gelombang 2. 5ardioversi secara elektrik dilakukan dengan D- (direct
current ) counter shock yang synchronized . Direct current (DC) counter shock
ialah impuls listrik energi tinggi yang diberikan melalui dada (ke jantung) untuk
waktu singkat. Direct current (DC) counter shock dilakukan dengan alat
defibrilator
• kardioversi tersinkronisasi
kardiversi tersinkronisasi adalah hantaran kejut yang bersamaan dengan
kompleks I2$ (sinkron). $inkronisasi ini menghindarkan hantaran kejut selama
masa refraktar relative siklus jantung. nergi ( dosis kejut ) yang digunakan untuk
kejut sinkronisasi lebih rendah dari pada yang digunakan untuk kejut yang tidak
tersinkronisasi (defebrilasi). 5ejut dengan energi yang rendah ini seharusnya
selalu dihantarakan dengan kejut yang sinkron karena jika dihantarkan sebagai
kejut tidak tersinkronisasi maka dapat memicu terjadinya VF jika kardioversi
dibutuhkan dan tidak mungkin dilakukan kejut sinkron ( minsalnya irama jantung
pasien ireguler ) gunakan kejut asinkron energi tinggi
hantaran kejut tersinkronisasi (kardioversi) di indikasikan untuk mengobati
takiaritmia yang tidak stabil yang berhubungan dengan pembentukan kompleks
I2$ dan irama nadi. *asien yang tidak stabil yang berhubungan dengan
pembentukan kompleks I2$ dan irama nadi. *asien yang tidak stabil
memperlihatkan tnda#tanda perfusi yang jelek. ermasuk status mental yang jelek
termasuk status mental yangberubah" nyeri dada yang berlanjut" hipotensi" atau
tanda lain syok" dan edema paru. 5ardioversi tersinkronisasi di rekomendasikan
untuk mengobati $* yang tidak stabil akibat reentry" atrial firilation" atrial flutter.
=ritmia ini semuanya disebabkan oleh mekanisme reentry yakni irama sirkuit
yang abnormal yang memungkinkan gelombang depolarisasi masuk dalam siklus.
15
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
16/22
,antaran kejut dapat menghentikan irama ini karena memutuskan pola reentry.
5ardioversi tersinkronisasi juga di rekomendasiksan untuk mengobati V
monomorfik yang tidak stabil. 5ardioversi tidak akan efektif untuk pengobatan
junctional takikardi atau ektopik atau multifocal atrial tachycardia karena
memiliki focus yang automatis. @rama otomatis terjadi jika sel sel local distimulasi
untuk berdepolarisasi secara spontan dengan melatih rate yang cepat. $inus
tachycardia merupakan contoh yang baik dari irama otomatis. ,al ini terjadi
ketika sel sel di nodus sinus distimlasi (misal katekolamin) untuk berdepolarisasi
dengan rate yang cepat .
kardioversi tersinkronisasi tidak digunakan pada pengobatan VF" V tanpa
nadi" atau V polimorfik (ireguler). @rama ini membutuhkan hantaran kejut tidak
tersinkronisasi energi tinggi (yakni dosis defibrilasi).
Dosis eneri awal yang direkomendasikan untuk kardioversi atrial fibrillation
adalah %6'#6'' ;. $edangkan kardioversi untuk cardio flutter dan supraventrikular
tachycardia lain nya secara umum membutuhkan energi yang lebih rendah yakni
1'#%'' ;. ;ika Dengan Dosis 1'j awal gagal" penolong sebaik nya meningkatkan
dosis secara bertahap. *ada anak anak dapat diberikan energi awal '"1 8 % ;/kg
untuk $V" dengan dosis maksimal 6; /kg.
;umlah energi dan waktu kejut untuk pengobatan V dengan nadi ditentukan
oleh kondisi pasien dan karakteristik morfologi V. V monomorfik yang tidak
stabil dengan nadi di obati dengan kardioversi tersinkronisasi sedangkan V
polimorfik dengan atau tanpa nadi diobati sebagai VF dengan menggunakan
energi kejut tinggi yang tidak tersinkronisasi (dosis defibrilasi). V monomorfik
(bentuk dan rate yang regular) dengan nadi berespon baik dengan kejut
kardioversi monofasik /bifasik dengan dosis awal %'' ;. ;ika tidak ada respon
pada dosis awal" tingkatkan dosis nya secara bertahap. 9erskipun kardiversi
16
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
17/22
tersinkronisasi lebih baik untuk pengobatanirama ventrikuler" pada beberapa
aritmia sinkronisasi tidak mungkin dilakukan. 5onfigurasi I2$ yang bervariasi
dengan rate yang ireguler yang terdiri dari ventrikuler takikardi polimorfik yang
membuathya sulit atau tidak mungkin untuk mensinkronkan secar nyata. Dengan
komplek I2$. *asien dengan V polimorfik yang menetep kemungkinan tidak
dapat mempertahankan perfusinya lebih lama" wehingga percobaan untuk
membedakan V polimorfik dengan atau tanpa nadi secara cepat masih menjadi
perdebatan. =turan yang dapat dipakai adalah jika mata kita tidak daoat
mensinkronkan setiap komplek I2$ begitupun dengan defibrillator atau
kardioverter" jika terdapat keraguan apakah V monomorfik atau polimirfiks pada
pasien tidak stabil jangan tunda hantarann kejut sambil melakukan analisis irama
yang detail sampai berikan kejut tidak tersinkronisasi dosis tinggi ( dosis
defebrilasi ). $etelah hantaran kejut" dokter atau paramedic harus segera
melakukan resusutasi jantung paru ( diawali dengan kompresi dada ) dan diikuti
algoritma =-?$ pulseless arrest jika terjadi henti jantung. Data mengenai
pengobatan V polimorfik sangat terbatas. Dosis untuk anak#anak
direkomendasikan energi awal '"%#1 ;/kg debgan dosis maksilamal 6;/kg. sama
dengan seperti $V
A' Me!anis%e Ker(a Kardi;ersi
*ada kardioversi diberikan aliran listrik ke miokardium pada puncak
gelombang 2. ,al ini menyebabkan terjadinya depolarisasi seluruh miokardium"
dan masa refrakter memanjang" sehingga dapat menghambat dan menghentikan
terjadinya re#entry" dan memungkinkan nodus sinus mengambil alih irama jantung
menjadi irama sinus. *ada fibrilasi ventrikel shock listrik menyebabkan
17
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
18/22
hiperpolarisasi membran sel sehingga fibrilasi dapat dihentikan dan kembali ke
irama sinus
5ardioversi elektrik paling efektif dalam menghentikan takikardia karena
re#entry" seperti fluter atrial" fibrilasi atrial" takikardia nodal = V" reciprocating
tachycardia karena sindrom Jolff *arkinson Jhite (J*J)" takikardia ventrikel.
akiaritmia dapat juga karena pembentukan impuls (automaticity) yang
bertambah seperti pada parasistol atau takikardia ideoventrikular. 7angguan irama
seperti itu tidak perlu dilakukan kardioversi listrik karena akan kembali lagi dalam
waktu singkat
B' Indi!asi Kardi;ersi
=dapun indikasi dilakukannya kardioversi antara lain sebagai berikutB
%. Fibrilasi ventrikel.
6. akikardia ventrikel" bila pengobatan medikamentosa yang adekuat tidak
berhasil menghentikan takikardia tersebut atau pasien dengan keadaan
hemodinamik yang buruk.
. akikardia supraventrikuler yang tidak bisa dihentikan dengan pemberian
obat#obatan atau keadaan hemodinamik yang buruk.
. Fibrilasi atrial yang tidak bisa dikonversi menjadi irama sinus dengan obat#
obatan.
1. Fluter atrial yang tidak bisa dikonversi menjadi irama sinus dengan obat#
obatan.
5' Persia*an Kardi;ersi9
=ntikoagulan
*ada fibrilasi atrial kronik perlu diberikan antikoagulan seperti
koumadin selama dua minggu sebelum tindakan" untuk menghindari
terjadinya emboli sistemik. !entuk takikardia yang lain tidak membutuhkan
18
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
19/22
antikoagulan. *ada fibrilasi ventrikel" D- kardioversi harus segera dilakukan"
disertai dengan pemberian pernapasan buatan dan massage kardiak" jadi
merupakan bagian dari resusitasi jantung paru.
=nestesia
*erlu diberikan obat anestesia karena prosedur D- defibrilasi
menimbulkan rasa sakit yang cukup berat. bat anestesi diberikan secara
intravena" biasanya golongan barbiturat kerja pendek atau fentanil.
;umlah energi untuk kardioversi
;umlah energi yang dibutuhkan biasanya dimulai rendah" lalu dapa
dinaikkan tergantung macamnya takikardia. *ada fluter atrial biasanya cukup
61#1' ;oule. akikardia supraventrikular membutuhkan energi sebesar 1'#%''
;oule" sedangkan fibrilasi atrial dan takikardia ventrikular membutuhkan %''#
6'' ;oule. *ada henti jantung (cardiac arrest) dengan fibrilasi ventrikel energi
yang dibutuhkan 6''#'' ;oule.
D' Prsedur Kardi;ersi Listri!
$ebelum dilakukan tindakan kerdioversi secara elektif" dilakukan
pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan pemeriksaan 57 lengkap. *asien
sebaiknya dalam keadaan puasa selama >#%6 jam dan tidak ada tanda#tanda
intoksikasi obat seperti digitalis. *asien juga dipantau tekanan darah" irama
jantung dan saturasi oksigen dengan pulse o:ymeter. $etelah diberikan obat
sedatif secara intravena
*addle pertama diberi jelly secukupnya dan diletakkan di dada bagian depan
sedikit sebelah kanan sternum di sela iga @@@" paddle kedua setelah diberi jelly
diletakkan di sebelah kiri apeks kordisC alat defibrilator dinyalakan dan dipilih
tingkat energi yang ditentukan" alat untuk sinkronisasi gelombang 2 juga
dinyalakan lalu kedua paddle diberi tekanan yang cukup dan alat dinyalakan
19
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
20/22
dengan energi yang dibutuhkan" misalnya untuk fluter dimulai dengan 1' ;oule
sedangkan untuk fibrilasi atrial dimulai %'' ;oule dan untuk fibrilasi ventrikel
diberikan energi 6'' ;oule. !ila belum berhasil dinaikkan menjadi '' ;oule
sampai '' ;oule. *asien yang menderita cardiac arrest paling sedikit harus
dicoba kali" sebagai awal tindakan resusitasi. *emberian shock listrik yang
disinkronkan pada komplek I2$ atau pada puncak gelombang 2" biasanya
dipakai pada semua kardioversi secara elektif kecuali pada fibrilasi ventrikel atau
fluter atau takikardia ventrikel yang sangat cepat dan keadaan hemodinamik
pasien kurang baik. *ada waktu dilakukan shock biasanya terjadi spasme otot
dada dan juga otot lengan
E' .asil
5ardioversi dapat mengembalikan irama sinus sampai 01" tergantung
tipe takiaritmia. etapi kadang#kadang gangguan irama timbul lagi kurang dari %6
bulan. leh karena itu mempertahankan irama sinus perlu diperhatikan dengan
memperbaiki kelainan jantung yang ada dan memberikan obat anti aritmia yang
sesuai. !ila irama sinus sudah kembali maka atrium kiri dapat mengecil dan
kapasitas fungsional akan menjadi lebih baik
F' K%*li!asi
=ritmia dapat timbul sesudah kardioversi secara listrik karena sinkronisasi
terhadap gelombang 2 tidak cukup sehingga shock listrik terjadi pada segmen $
atau gelombang dan dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel (dalam hal ini dapat
dilakukan D- countershock sekali lagi). ;uga dapat timbul bradiaritmia atau
20
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
21/22
asistol sehingga perlu disiapkan obat atropin dan pacu jantung sementara.
*eristiwa tromboemboli dilaporkan terjadi %# pada pasien fibrilasi atrial kronik
yang dikonversi menjadi irama sinus" oleh karena itu pada pasien dengan fibrilasi
atrial yang sudah lebih dari 6# hari sebaiknya diberi antikoagulan selama 6
minggu sebelum dilakukan tindakan kardioversi. ,al ini terutama untuk pasien
dengan stenosis mitral dengan atrium kiri yang membesar dan terjadi fibrilasi
atrial yang baru
21
-
8/20/2019 makalah_ilmiah anes
22/22
DAF,AR P-S,AKA
%. 7urvinder" 2ull. *atient