Download - Makalah Yang Asli Kelompok 3 2007
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya Toko sudah mempunyai suatu manajemen yang baik dalam
mengolah data serta penjualan barang dimana setiap bulannya dapat
memperoleh laba yang cukup besar. Namun yang menjadi kendala dalam
proses pencatatan transaksi-transaksi tersebut masih dilakukan secara manual,
sehingga terkadang dapat menyebabkan pihak Toko kesulitan dalam
menerima laporan serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
melakukan pembukuan secara keseluruhan dari proses-proses transaksi
tersebut.
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis,
keberadaan pengolahan data menjadi informasi secara terkomputerisasi
menjadi sangat penting. Hal itu dikarenakan pengolahan data secara
terkomputerisasi dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kinerja suatu
perusahaan. Jika dibandingkan pengolahan data secara manual, pengolahan
data secara terkomputerisasi memiliki kelebihan, seperti: pengolahan data
yang cepat dan akurat, mendukung pengolahan data dalam skala besar.
Perusahaan/ sebuah toko sebagai organisasi yang memiliki kecenderungan
orientasi pada laba, selalu membutuhkan sistem yang terkomputerisasi dalam
mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan
informasi yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan perencanaan
strategi dan pengambilan suatu keputusan secara efektif. Tanpa adanya sistem
yang terkomputerisasi, perusahaan akan menghadapi kendala untuk
mendapatkan informasi yang aktual dan akurat. Hal itu dapat disebabkan oleh
proses pengumpulan dan pengolahan data masih dilakukan secara manual.
1
Dengan bantuan sistem yang terkomputerisasi pula informasi dapat dikelola
dengan baik, sehingga dapat menciptakan efisien biaya.
Toko “BIP Ponsel” merupakan toko yang bergerak dalam bidang
penjualan aksesoris handphone. Pada saat ini sistem informasi penjualan pada
toko “BIP Ponsel” masih dilakukan secara manual sehingga kinerjanya belum
efektif. Hal itu tercermin pada seringnya terjadi keterlambatan penyusunan
laporan penjualan, kesalahan pencatatan dan perhitungan persediaan, serta
pengulangan dalam pencatatan transaksi. Oleh karena itu, toko “BIP Ponsel”
bermaksud mengkomputerisasikan sistem bagian penjualan untuk
memaksimalkan kinerjanya. Diharapkan setelah sistem informasi penjualan
dikomputerisasi, maka pengumpulan, penyimpananan pengolahan data
transaksi dapat dilakukan secara akurat dan cepat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah : Bagaimana analisa dan desain
sistem informasi penjualan pada toko handphone BIP Ponsel agar lebih efektif
dan efisien?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis :
a. Sebagai pengganti final test semester IV di Politeknik Negeri
Banjarmasin.
b. Memadukan pengetahuan yang telah di dapat selama perkuliahan di
semester IV ini dengan pengalaman yang di dapat selama penelitian.
2
2. Bagi Toko BIP Ponsel
a. Mempermudah Toko BIP Ponsel dalam pengecekan barang yang
tersedia, karena tidak lagi berupa catatan yang diolah secara manual
dengan tenaga manusia yang terbatas tingat ketelitiannya, serta
mempermudah pencatatan transaksi pembuatan laporan yang efektif
dan efisien.
b. Menerapkan dan mengembangkan sistem informasi penjualan sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pada Toko BIP
Ponsel.
D. Kegunaan
1. Kegunaan Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat mengembangkan teori di bidang analisa dan
desain sistem informasi, khususnya sistem informasi penjualan.
2. Kegunaan Praktis
Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan untuk
perkembangan sistem penjualan yang lebih baik pada Toko BIP Ponsel.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Konsep Dasar Sistem
Secara etimologis sistem berarti susunan atau tata cara. Sedangkan
menurut pendekatannya sistem dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu
menekankan pada proses prosedurnya dan pada komponenya atau
elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya
mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Suatu sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu”. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari
prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem.
Prosedur didefinisikan suatu urutan-urutan tulis menulis, biasanya
melibatkan beberapa orang didalam satu lebih departemen yang
diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-
transaksi bisnis yang terjadi (Richard F.Neuschel).
2. Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang
penting bagi penerimanya dan bermanfaat dalam hal pengambilan
keputusan saat ini atau saat mendatang.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-
kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Didalam
dunia bisnis, Kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah
perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan suatu transaksi.
Kualitas informasi tergantung dari 5 hal, yaitu akurat, tepat waktu,
relevan, jelas dan lengkap.
4
3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem Informasi terdiri dari 6 komponen yaitu komponen input,
komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen
basis data, dan komponen kendali.
Pengertian Sistem Informasi Penjualan
Sistem informasi penjualan adalah suatu kumpulan informasi yang
mendukung proses pemenuhan kebutuhan suatu organisasi yang
bertanggungjawab untuk menyediakan informasi penjualan dan transaksi
data dalam suatu kesatuan proses yang saling terkait antar pembeli dan
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
4. Konsep Dasar Basis Data
Database merupakan kumpulan file-file yang sering berelasi, relasi
tersebut biasa ditunjukan dari kunci dari tiap file yang ada. Suatu database
menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup
lembaga. Basis data bertujuan mengatur data sehingga diperoleh
kemudahan, ketepatan dan kecepatan pengambilan kembali.
Beberapa manfaat atau keuntungan sistem basis data, yaitu :
a. Mengurangi kerangkapan data
b. Mencegah ketidak konsistenan.
c. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai
yang tidak berwenang.
d. Integritas dapat dipertahankan.
e. Data dapat dipergunakan bersama-sama.
f. Menyediakan recorvery.
g. Memudahkan penerapan standarisasi.
h. Data bersifat mandiri (Data Independence).
i. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data
harus akurat.
5
B. Data Flow Diagram (DFD)
DFD / Grafik lingkaran (bubble chart) adalah suatu alat bantu dalam
perancangan system yang berupa gambaran system secara logical, yang tidak
tergantung kepada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau
organisasi file. Keuntungan menggunakan DFD adalah karena dapat
memudahkan pemakai (user), yang kurang menguasai bidang komputer uintuk
mengerti system yang akan dikerjakan atau dikembangkan.
Simbol-simbol DFD terdiri dari :
Gambar : Komponen DFD
Keterangan gambar :
1. Terminator
Merupakan komponen luar dari sistem atau kesatuan luar (external entity),
yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem yang lainnya, yang berada
di lingkungan luarnya yang akan memberikan Input atau Output.
6
2. Proses
Merupakan komponen yang mentransformasikan dari Input ke Output
yang manual maupun otomatis. Contoh : Sekumpulan Program, Satu
Program/Modul.
3. Penyimpanan Data
Merupakan komponen bagian yang berfungsi sebagai sarana untuk
perkumpulan data, merupakan file, elemen dari suatu database atau bagian
dari record.
4. Aliran Data
Merupakan komponen yang menunjukan arus data yang mengalir diantara
proses, penyimpanan dapat berupa : formulir/dokumen, tampilan/Output
layar, Input untuk komputer.
Levelisasi/Tingkatan dalam DFD sebagai berikut :
1. Diagram Konteks
Merupakan diagram dengan tingkatan paling atas dari levelisasi, yang
terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup sistem,
hubungan antara sistem dengan terminator.
2. Diagram Zero
Merupakan diagram antara Diagram Konteks dengan Diagram
Detail/Primitif yang menggunakan proses utama dari DFD.
3. Diagram Detail/Primitif
Merupakan uraian proses yang ada dalam Diagram Zero yang mana
penguraian ini dapat dilakukan sampai beberapa level, sedangkan
Diagram Primitif tidak dapat diuraikan lagi.
7
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
A. Gambaran Umum Perusahaan
Semakin pesatnya pengguna jasa telekomunikasi, maka semakin pesat
juga alat komunikasi yang digunakan dalam berbagai bentuk dan jenisnya.
Disini pemilik melihat dan mengamati begitu besarnya permintaan pangsa
pasar dalam merespon alat komunikasi, oleh karena itu pemilik mendirikan
BIP Ponsel pada tahun 2002 yang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan
No.19 A RT.22 Banjarmasin Telp. (0511) 3367108 Fax. (0511) 3367108.
Menurut pemilik Syafrudin, media komunikasi ini sangatlah
menguntungkan. Dibalik banyaknya permintaan pangsa pasar, handphone
terus menerus melahirkan berbagai bentuk produk sesuai dengan
perkembangan jaman. Handphone mempunyai macam-macam atribut yaitu
kartu perdana, simcard, mmc, casing dan accessories lainnya yang sangat
menguntungkan.
B. Struktur Organisasi
8
Tujuan dan Wewenang :
Berikut adalah pembagian tugas yang ada di Toko BIP Ponsel :
1. Pemimpin
a. Pemilik modal
b. Bertanggungjawab penuh atas seluruh kegiatan yang ada dan
berlangsung di toko
c. Membimbing serta mengarahkan bawahannya
2. Bagian Admin dan Keuangan
a. Mencatat dan mengecek segala administrasi kegiatan toko
b. Mengatur keluar masuknya keuangan dalam toko
c. Memberikan informasi dan mencetak laporan-laporan counter kepada
pemimpin
d. Memberi harga jual jasa, aksesoris, spare part, dan handphone
e. Menginputkan data-data yang dibutuhkan dalam kegiatan toko.
3. Bagian Teknisi
Tugas dari bagian Teknisi, berhubungan langsung dengan handphone.
Yaitu melakukan servis pada handphone dan memasang/ mengganti spare
part.
4. Bagian Sales Counter
a. Mempromosikan produk kepada konsumen
b. Mencari pelanggan sebanyak-banyaknya
C. Proses Penjualan
Berikut adalah aturan penjualan pada Toko BIP Ponsel :
1. Jika konsumen melakukan pembelian tanpa pemesanan
Konsumen datang ke counter atau toko kemudian melihat-lihat barang
kemudian menanyakan spesifikasi barang tersebut apakah barang tersebut
9
cocok, jika barang dan harga cocok maka konsumen dapat memilih barang
tersebut dan membayarnya.
2. Jika konsumen melakukan pemesanan barang
Konsumen dapat melakukan pemesanan barang via telepon. Penjual akan
memberikan harga dan diantar ke tempat tujuan pemesanan. Dan pemesan
melakukan pembayaran.
D. Definisi Analisis Sistem
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan
sebelum tahap desain sistem. Analisis sistem ( system analysis ) dapat
didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian – bagian atau komponen – komponennya dengan maksud
untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan,
kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan, yang terjadi dan kebutuhan
– kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan –
perbaikannya.
Dalam analisis sistem terdapat langkah – langkah dasar yang harus
dilakukan analisis sistem, yaitu:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understanding, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4. Report, membuat laporan hasil analisis.
E. Identifikasi Masalah
Dalam analisis sistem identifiksi masalah merupakan tahap awal yang
harus dilakukan. Masalah dapat diidentifikasi sebagai suatu hal yang
menghambat proses pencapaian tujuan. Permasalahan yang ada harus ditindak
lanjuti untuk ditemukan pemecahannya sebagai suatu alternatif agar sistem
tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tujuan sistem dapat
10
tercapai. Untuk aplikasi bisnis, analisis sistem perlu mempunyai pengetahuan
tentang sistem bisnis yang diterapkan diorganiasasi.
F. Analisis Kelemahan Sistem
Tujuan utama dari analisis sistem ini adalah untuk mengevaluasi dan
menentukan permasalahan yang dihadapi. Hal ini bertujuan agar analisis
tersebut dapat diketahui permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan
toko juga untuk mengetahui kelemahan pada sistem yang lama atau pada
sistem yang baru.
1. Analisis Kinerja ( Performance )
Pada BIP Ponsel, kinerja toko tersebut kurang efektif dan efisien karena
kurangnya jumlah karyawan serta keterampilan karyawan, sehingga
mempengaruhi kinerja keseluruhan sistem penjualan, apalagi sistem
penjualannya masih dilakukan secara manual, harus ada penghitungan
ulang setiap periode, apabila ingin mengetahui besarnya penjualan setiap
periode, dan waktu yang dibutuhkan cukup lama dan rumit apabila setiap
periode ada banyak transaksi jual beli.
2. Analisis Informasi ( Information )
Pada BIP Ponsel, tidak ada informasi tertulis mengenai jumlah persediaan
barang, sehingga apabila ada pesanan dari pelanggan harus mengecek
barang terlebih dahulu, apakah persediaan barang masih ada atau sudah
habis. Ini berarti informasi di toko ini masih kurang baik.
3. Analisis Ekonomi ( Economy )
Analisis ekonomi adalah senantiasa berhubungan dengan keberadaan
anggaran toko, analisis ekonomi bersifat mempelajari dan menerapkan
tentang biaya dan manfaatnya. Pada BIP Ponsel anggaran untuk biaya
serta pendapatan nya sudah cukup baik walaupun dalam menganggar
biaya serta pendapatannya masih manual, dan apabila pihak manajemen
ingin mengetahui laporan-laporan setiap periode dengan cepat, maka
harus membeli perangkat lunak dengan harga yang cukup mahal.
11
4. Analisis Pengendalian ( Control )
Analisis pengendalian merupakan peningkatan terhadap pengendalian
untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta kekurangan yang
terjadi. Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan
keberadaannya untuk menjamin keamanan data dan informasi Sistem
pengendalian data pada BIP Ponsel masih kurang aman karena masih
berbentuk kertas / buku yang bisa saja hilang. Keamanan data dan
informasi yang berkaitan dengan penjualan kurang diperhatikan dan
dirawat dengan baik dan benar.
5. Analisis Efisiensi ( Eficiency )
Apabila karyawan yang biasa mengurusi data penjualan tidak hadir di
toko beberapa hari, maka dapat mengakibatkan data penjualan di toko
terpisah atau tercecer, sehingga perlu waktu untuk mengumpulkannya
kembali, sehingga hal ini membuat tidak efisien nya waktu.
6. Analisis Pelayanan ( Service )
Pelayanan terhadap pelanggan yang datang kurang terlayani dengan
cepat, karena harus telebih dahulu mengecek barang yang akan dibeli oleh
pelanggan, kemudian jika ada baru mengambilnya, sehingga membuat
pelayanan di BIP Ponsel kurang baik.
G. Perancangan Sistem
Perancangan sistem berkaitan dengan perancangan flowchart sistem
dan data flow diagram sistem. Pada dasarnya flowchart sistem
menggambarkan tahapan proses dari suatu sistem. Jadi, untuk
menggambarkan suatu proses kerja dari sebuah sistem yang akan dibangun,
dapat di buat dalam bentuk flowchart sistem. Namun proses yang
digambarkan di sini menggunakan data flow diagram sistem.
12
H. Data Flow Diagram Sistem
Data Flow Diagram merupakan diagram yang menggambarkan tentang
aliran data yang terjadi di dalam sebuah sistem, baik yang berada dari luar
sistem maupun yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan. Data Flow
Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
menggambarkan suatu sistem baru yang akan dibangun secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir atau di
mana data tersebut akan disimpan.
Menurut Jogianto H. dalam menyusun Data Flow Diagram ada
beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
1. Mengidentifikasi kesatuan luar
2. Mengidentifikasi semua input dan output yang terlibat dalam kesatuan luar
3. Menggambar diagram konteks
Info Data PersediaanInfo Data Pelanggan
Info Data SupplierLaporan Transaksi PenjualanLaporan Transaksi Pembelian
Data PelangganData PembelianData Penjualan
Data SupplierData Pelanggan
Data AdminData Persediaan
Info Transaksi PenjualanInfo Transaksi Pembelian
Info Data SupplierInfo Data PelangganInfo Data Persediaan
1
Sistem Informasi Penjualan Pada BIP Ponsel
Admin
Pimpinan
Karyawan
Diagram Konteks (Level 0)
13
Pimpinan
Admin
Karyawan
1.1
Mengelola dan Menyimpan Data
Supplier1 Data Supplier
1.2
Mengelola dan Menyimpan Data
Persediaan
1.3
Mengelola dan Menyimpan Data
Admin
1.4
Mengelola dan Menyimpan Data
Pelanggan
2 Persediaan
3 Admin
4 Pelanggan
1.5
Mengelola dan Menyimpan Data
Pembelian
1.6
Mengelola dan Menyimpan Data
Penjualan
5 Pembelian
6 Penjualan
1.7
Pembuatan Laporan
DFD Level 1
Karyawan
2 Persediaan
3 Admin
4 Pelanggan
6 Penjualan1.6.1
Olah Data Penjualan
1.6.2
Olah Data Detail Penjualan
14
DFD Level 2
I. Perancangan Basis Data
Database merupakan sekumpulan data yang disusun secara logis dan
dikendalikan secara terpusat. Melalui database inilah data-data disimpan
secara sistematis dan bisa dipakai sesuai keperluan.
FK_KODEBARANG
FK_KODEPELANGGAN
FK_KODESUPPLIER
FK_KODEJENISBARANG
FK_KODEJENISBARANG
FK_KODEBARANG
FK_KODEBARANG
FK_KODEJENISBARANG
tbBarang
Kode BarangNama BarangKode Jenis BarangHarga BeliHarga JualKuantitas...
varchar(3)varchar(20)varchar(3)intintint
<pk>
<fk>
tbPersediaan
Kode PersediaanKode BarangStock MinimumStock Maksimum
varchar(3)varchar(3)intint
<pk><fk>
tbJenisBarang
Kode Jenis BarangNama Jenis Barang
varchar(3)varchar(20)
<pk>
tbPembelian
No FakturTanggal BeliKode BarangKode Jenis BarangKode SupplierHarga BeliKuantitasTotal...
varchar(5)datevarchar(3)varchar(3)varchar(3)intintint
<pk>
<fk1><fk3><fk2>
tbPenjualan
No NotaTanggal PenjualanKode BarangKode Jenis BarangKode PelangganHarga JualKuantitasSubTotalUang MukaDiskonTotal...
varchar(5)datevarchar(3)varchar(3)varchar(3)intintintintintint
<pk>
<fk2><fk3><fk1>
tbSupplier
Kode SupplierNama SupplierAlamat SupplierTelepon Supplier...
varchar(3)varchar(20)varchar(20)varchar(20)
<pk>
tbPelanggan
Kode PelangganNama PelangganAlamat SupplierTelepon Supplier...
varchar(3)varchar(20)varchar(20)varchar(20)
<pk>
15
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun simpulan dalam makalah ini yaitu :
1. Semakin pesatnya pengguna jasa telekomunikasi, maka semakin pesat
juga alat komunikasi yang digunakan dalam berbagai bentuk dan jenisnya.
Disini pemilik melihat dan mengamati begitu besarnya permintaan pangsa
pasar dalam merespon alat komunikasi, oleh karena itu pemilik
mendirikan BIP Ponsel pada tahun 2002 yang beralamat di Jalan Perintis
Kemerdekaan No.19 A RT.22 Banjarmasin Telp. (0511) 3367108 Fax.
(0511) 3367108.
2. Struktur Organisasi dalam BIP Ponsel yaitu Pemimpin , Bagian Admin
dan Keuangan , Bagian Teknisi dan Bagian Sales Counter.
3. Berikut adalah aturan penjualan pada Toko BIP Ponsel : Jika konsumen
melakukan pembelian tanpa pemesanan maka konsumen datang ke
counter atau toko kemudian melihat-lihat barang kemudian menanyakan
spesifikasi barang tersebut apakah barang tersebut cocok, jika barang dan
harga cocok maka konsumen dapat memilih barang tersebut dan
membayarnya dan jika konsumen melakukan pemesanan barang maka
konsumen dapat melakukan pemesanan barang via telepon. Penjual akan
memberikan harga dan diantar ke tempat tujuan pemesanan. Dan pemesan
melakukan pembayaran.
4. Dalam analisis sistem terdapat langkah – langkah dasar yang harus
dilakukan analisis sistem, yaitu: Identify, yaitu mengidentifikasi masalah,
Understanding, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada, Analyze,
yaitu menganalisis sistem, Report, membuat laporan hasil analisis.
16
5. Dalam analisis sistem identifikasi masalah merupakan tahap awal yang
harus dilakukan. Masalah dapat diidentifikasi sebagai suatu hal yang
menghambat proses pencapaian tujuan. Permasalahan yang ada harus
ditindak lanjuti untuk ditemukan pemecahannya sebagai suatu alternatif
agar sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan
tujuan sistem dapat tercapai. Untuk aplikasi bisnis, analisis sistem perlu
mempunyai pengetahuan tentang sistem bisnis yang diterapkan
diorganiasasi.
6. Tujuan utama dari analisis sistem ini adalah untuk mengevaluasi dan
menentukan permasalahan yang dihadapi yaitu Analisis Kinerja
( Performance ), Analisis Informasi ( Information ), Analisis Ekonomi
( Economy ), Analisis Pengendalian ( Control ), Analisis Efisiensi
( Eficiency ), Analisis Pelayanan ( Service )
7. Perancangan sistem berkaitan dengan perancangan flowchart sistem dan
data flow diagram sistem. Pada dasarnya flowchart sistem
menggambarkan tahapan proses dari suatu sistem. Jadi, untuk
menggambarkan suatu proses kerja dari sebuah sistem yang akan
dibangun, dapat di buat dalam bentuk flowchart sistem. Namun proses
yang digambarkan di sini menggunakan data flow diagram sistem.
8. Data Flow Diagram merupakan diagram yang menggambarkan tentang
aliran data yang terjadi di dalam sebuah sistem, baik yang berada dari luar
sistem maupun yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan. Data
Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah
ada atau menggambarkan suatu sistem baru yang akan dibangun secara
logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data tersebut
mengalir atau di mana data tersebut akan disimpan.
9. Database merupakan sekumpulan data yang disusun secara logis dan
dikendalikan secara terpusat. Melalui database inilah data-data disimpan
secara sistematis dan bias dipakai sesuai keperluan.
17
B. Saran
Saran yang diberikan untuk Counter Handphone “BIP PONSEL” adalah
perlu adanya pengembangan dari sistem yang ada menjadi sistem informasi
yang lebih baik agar dapat membantu proses pengolahan data handphone.
Dengan demikian sistem pengolahan data handphone yang dahulu diterapkan
secara manual dikembangkan menjadi sistem yang baru, yaitu dengan
menggunakan computer sebagai sarana dalam mengolah sistem informasi data
handphone.
Dengan saran dan informasi yang tim penulis berikan, semoga dapat
membantu dalam pengambilan keputusan dimasa yang akan datang.
18