Download - Makalah renasissans

Transcript

1

MAKALAH

TENTANG RENAISSAINS

Disusun oleh

Kelompok 5

NURELIZZA HERLINA

SITI PUTRI PITRIA

SITI AISYAH

NURAFANDI

ANGGO PRATAMA

ELGA

KELAS : XI IPS 2

SMAN 20 KAB TANGERANG

KATA PENGANTAR

2

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tentang

Renaissans.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah

ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari

segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah

ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Tentang Renaissans. ini dapat memberikan

manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pakuhaji , Agustus 2017

Penyusun

KELAS : XI IPS

BAB I

PENDAHULUAN

3

1.Latar Belakang

Kebudayaan Yunanni-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai

subjek utama. Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang

berpikir terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-prinsip

bagi tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup . Kesustraan Yunani, misalnya

kisah tentang Odisei karya penyair Yunani Kuno, Homerus, menceritakan tentang keberanian

manusia menjelajahi suatu dunia yang penuh dengan tantangan dan pengalaman baru.

Arsitektur ala Yunani-Romawi mencerminkan kemampuan manusia dalam menciptakan

harmoni dari aturan hukum, kekuatan, dan keindahan.

Seiring berputarnya waktu filsafat mengalami perubahan. Perubahan tersebut

dikarenakan adanya pemikiran-pemikiran manusia dahulu yang terus berkembang. Setiap

gerakan pemikiran mempunyai kecenderungan menghasilkan yang positif, tetapi sekaligus

yang negatif.

Renaissance merupakan titk awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari

semangat renaisans salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib

diakhirat seperti semangat pada abad tengah ,tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di

dunia ini. Renaisans menjadi kan manusia lahir kedunia untuk mengolah, menyempurnakan,

dan menikmati dunia ini.

2.Rumusan Masalah

1. bagaimanakah latar belakang dari zaman renaissance?

2.Bagaimanakah pengaruh perang salib dalam zaman renaisance?

3.bagaimanakah perkembangan pengetahuan pada zaman renaissance?

BAB II

PEMBAHASAN

4

A. Pengertian dan Latar Belakang Renaisance

Renaissance berasal dari bahasa Perancis yaitu dari dua suku kata Re + Sance, yang

berarti kembalinya sains atau lahirnya kembali kebudayaan Yunani-Romawi dari masa

kegelalapan.

Istilah Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali,

yang lahir kembali adalah kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno, setelah berabad-abad

dikubur oleh masyarakat abad pertengahan dibawah pimpinan gereja. Oleh sejarawan, istilah

tersebut digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya

yang terjadi di Eropa. Orang yang pertama kali menggunakan istilah tersebut ialah Jules

Michelet, sejarawan Perancis terkenal. Menurutnya, Renaissance adalah periode penemuan

manusia dan dunia, bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan

kebangkitan modern. Dan bila dikaitkan dengan keadaan, Renaissance adalah masa antara

zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat dipandang sebagai masa peralihan yang

ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran.

Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh suatu usaha besar dari seorang tokoh

utama filsafat modern, yaitu Descartes (1596-1650 M) untuk memberikan kepada filsafat

suatu bangunan yang baru. Dalam bidang filsafat, zaman Reanissanse kurang menghasilkan

karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. Namun diantara

perkembangan itu, terjadi pula perkembangan dalam bidang filsafat.

Sejak itu dan juga telah dimulai sebelumnya, yaitu sejak permulaan Renaissance,

sebenarnya Individualisme dan Humanisme telah dicanangkan. Humanisme dan

Individualisme merupakan ciri Renaissance yang penting. Humanisme adalah pandangan

bahwa manusia mampu mengatur dunia dan dirinya. Ini suatu pandangan yang tidak

menyenangkan orang-orang beragama. Oleh karena itu, zaman itu sering disebut juga sebagai

zaman Humanisme, maksudnya manusia diangkat dari abad pertengahan yang menganggap

manusia kurang dihargai sebagai manusia.

Ciri utama renaisens adalah individualisme, humanisme, lepas dari agama. Manusia

sudah mengandalkan akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam merumuskan pengetahuan.

Yang berkembang pada waktu itu sains, dan penemuan-penemuan dari hasil pengembangan

sains yang kemudian berimplikasi pada semakin ditinggalkannya agama karena semangat

humanisme. Fenomena tersebut cukup tampak pada abad modern.

Kebudayaan Yunani-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia

sebagai subjek utama. Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk

yang berpikir terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-

prinsip bagi tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup.

Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance, akan tetapi filsafat berkembang

pada zaman modern. Pada zaman modern, filsafat didahului oleh zaman Renaissance.

Sebenarnya, secara esensial zaman Renaissance dalam filsafat tidak berbeda dengan zaman

modern karena cirri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat modern. Tokoh pertama filsafat

modern ialah Descartes. Beliau mengungkapkan bahwasannya dalam filsafat modern, kita

akan menemukan ciri-ciri Renaissance tersebut, yaitu menghidupkan kembali rasionalisme

Yunani (Renaissance), individualisme, humanisme dan lepas dari aturan-aturan agama.

Sekalipun demikian, para ahli lebih senang menyebut Descartes sebagai tokoh rasionalisme.

5

Latar belakang dari Renaissance adalah Eropa mengalami masa kegegelan karena

kepentingan pemikiran yang dikusai oleh para pemimpin Gereja. Middle Age merupakan

zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh

gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat

mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak

mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal

diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat

balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya

yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari

gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.

Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja.

Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada

hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari

keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology.

Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat

yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark

Age atau Zaman Kegelapan.

gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga

timbullah semangat renaissance.

Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerak kembali di

dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan

Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan

gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.

Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat

perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis.

Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang

feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat

yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga

menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan. Antroposentrisme menjadi

pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya

dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance

sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

Kondisi sosial

Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja. Segala kegiatan

kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan

pribadinya, dan kehilangan harga dirinya. Kehidupan manusia tidak tenteram karena

senantiasa diintip oleh intelijen gereja, sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam

masyarakat.

Kondisi budaya

Terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya tentang tokoh-tokoh Injil

dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga

budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam bidang ilmu pengetahuan karena segala

kebenaran hanya kebenaran gereja.

6

Kondisi politik

Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam negara, kenyataannya

hanya menjadi juru damai. Kekuasaan politik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok

gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk

melancarkan ambisinya. Adakalanya kekuatan militer kaum bangsawan dan kaum gereja

lebih kuat dari kekuatan militer milik raja.

Kondisi ekonomi

Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya golongan

penguasa.Kondisi-kondisi di atas menyebabkan masyarakat Eropa terkungkung dan tidak

memiliki harga diri yang layak sebagai manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-upaya

untuk keluar dari keadaan tersebut.Perubahan-perubahan yang terjadi akibat upaya untuk

keluar dari kondisi Abad Pertengahan menjadi latar belakang langsung munculnya

Renaissance, sebagai berikut :

Kehidupan sosial masyarakat Eropa yang tidak lagi mau terbelenggu oleh ikatan gereja.

Mereka memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada keduniaan sehingga pengaruh gereja

merosot. Kehidupan materialistis semakin berkembang mendesak kehidupan keagamaan.

Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota industri, menjadi

buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-

petani yang pada Abad Pertengahan setia mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini

hilang berganti dengan golongan masyarakat baru yang disebut buruh pabrik.

Seiring dengan laju urbanisasi, berubah pula fungsi kota dari fungsi politis menjadi juga

pusat perdagangan dan industri.

Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang kaya dan mampu menyaingi kaum

bangsawan. Kelompok borjuis yang menguasai perdagangan tidak suka pada kelompok

bangsawan dan gereja, sehingga hanya mau membayar pajak kepada raja. Akhirnya raja

kembali memegang kekuasaan politik tertinggi yang ditaati perintahnya oleh seluruh lapisan

masyarakat.

Naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno dijumpai kembali oleh

masyarakat Barat, dibawa oleh ilmuwan yang lari dari Konstantinopel ke Italia setelah

Konstantinopel jatuh ke tangan Turki.

Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan

pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan

dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan

untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk

kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan

menjadi fokus pada kemajuan diri sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup

dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga

saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh

Italia dan Eropa.

B. Pengaruh Perang Salib Dalam Zaman Renaisanse

7

Perang salib merupakan peristiwa yang selalu di kenang oleh bangsa- bangsa di eropa

bagian barat yang merupakan penganut katolik Roma. Perang salib juga menmbulkan

kenangan pahit. Banyak pula kritikan pedas terhadap perang salib di Negara- Negara eropa

barat pada masa renaisans.

Perang salib sangat mempengaruhi eropa pada abad pertengahan.pada masa itu,

sebagian besar benua dipersatukan oleh kekuasaan kapuasan, tetapi pada abad ke 14,

perkembangan birokrasi yang terpusat (dasar dari Negara-negara modern) sedang pesat di

perancis, inggris, burgundy, portugis, castilia, dan aragon. Hal ini sebagian di dorong oleh

dominasi gereja pada masa awal perang salib.

Meskipun benua eropa telah bersinggungan dengan budaya islam selama berabad-

abad melalui hubungan antara semenanjung Liberia dengan sisilia, banyak ilmu penegtahuan

di bidang-bidang sains, pengobatan dan arsitektur diserap dari dunia islam kedunia barat

selama masa perang salib. Pengalaman militer perang salib juga memiliki pengaruh di Eropa,

seperti , kastil- kastil di Eropa mulai menggunakan bahan dari batu-batuan yang tebal dan

besar seperti yang di buat di timur, tidak lagi menggunakan bahan kayu seperti sebelumnya.

Sebagai tambahan, tentara salib dianggap sebagai pembawa budaya eropa ke dunia,terutama

Asia.

Dibandingkan dengan zaman abad pertengahan, bisa dikatakan studi yang sungguh-

sungguh atas sejarah kuno, dan pengetahuan akan zaman kuno di barat pada waktu itu sangat

terbatas. Walaupun terdapat pengaruh penulisan sejarah yunani terhadap sejarah abad tengah,

tetapi pengaruh itu hanya terbatas pada beberapa penulis atau sejarawan saja. Pada zaman

renaissance paling tidak sebanyak ¾ karya sastra latin ditemukn kembali. Artinya, lebih dari

cukup kesusasteraan dan historiografi yunani dilahirkan kembali. Hal itu terutama juga

sehubungan dengan masih adanya kontak-kontak dengan kerajaan yunani Byzantium.

C . Dampak Dari Zaman Renaisance

1. dampak renaisans bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang

mengandung arti bagi perkembangan ilmu.

Zaman yang yang menyaksikan dilancarkannya tantangan gerakan reformasi terhadap

keesaan dan supremasi gereja Katolik Roma, bersamaan dengan berkembangnya

Humanisme.

Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian, dan ilmu yang

diwujudkan dalam diri jenius serba bisa. Leonardo da Vinci. Penemuan percetakan (kira-kira

1440 M) dan ditemukannya benua baru (1492 M) oleh Columbus memberikan dorongan

lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Kelahiran kembali satra di Inggris, Perancis, dan

Spanyol diwakili Shakespeare, Spencer, Rabelais, dan Ronsard. Pada masa itu, seni musik

juga mengalami perkembangan. Adanya penemuan para ahli perbintangan seperti Copernicus

dan Galileo menjadi dasar bagi munculnya astronomi modern yang merupakan titik balik

dalam pemikiran ilmu dan filsafat.

Tidaklah mudah untuk membuat garis batas yang tegas antara zaman renaisans dengan

zaman modern. Sementara orang menganggap bahwa zaman modern hanyalah perluasan

renaisans. Akan tetapi, pemikiran ilmiah membawa manusia lebih maju ke depan dengan

8

kecepatan yang besar, berkat kemampuan-kemampuan yang dihasilkan oleh masa-masa

sebelumnya. Manusia maju dengan langkah raksasa zaman uap ke zaman llistrik, kemudian

ke zaman atom, elektron, radio, televisi, roket, dan zaman ruang angkasa.

Pada zaman renaisans ini manusia Barat mulai berpikir secara baru, dan secara

berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini

membelenggu kebebasan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu. Pemikir yang

dapat dikemukakan dalam tulisan ini antara lain Nicholas Copernicus (1473-1543) dan

Francis Bacon (1561-1626).

Teori Copernicus ini melahirkan revolusi pemikiran tentang alam semesta, terutama

astronomi. Bacon adalah pemikir yang seolah-olah meloncat keluar dari zamannya dengan

melihat perintis filsafat ilmu. Ungkapan Bacon yang terkenal adalah Knowledge is power

(Pengetahuan adalah Kekuasaan). Ada tiga contoh yang dapat membuktikan pernyataan ini,

yaitu:

1. Mesin menghasilkan kemenangan dan perang modern,

2. Kompas memungkinkan manusia mengarungi lautan,

3. Percetakan yang mempercepat penyebaran ilmu.

Penemuan Copernicus mempunyai pengaruh luas dalam kalangan sarjana, antara lain

Tycho Brahe Johannes Keppler. Tycho Brahe (1546-1601) adalah seorang bangsawan yang

tertarik pada sistem astronomi baru. ia membuat alat-alat yang ukurannya besar sekali untuk

mengamati bintang-bintang dengan teliti. Berdasarkan alat-alat besar itu dan nengan

ketekunan serta ketelitian pengamatannya, maka bahan yang dapat dikumpulkan selama 21

tahun sangat besar artinya untuk ilmu dan kehidupan sehari-hari.

Perhatian Tycho Brahe dimulai pada bulan November tahun 1572, dengan munculnya

bintang baru di gugusan Cassiopea secara tiba-tiba, yaitu bintang yang cemerlang selama 16

bulan sebelum ia padam lagi. Bintang yang dalam waktu singkat menjadi cemerlang dalam

bahasa modern disebut Nova atau Supernova, tergantung dari besarnya dan massanya.

Timbulnya bintang baru itu menggugurkan pendapat yang dianut sampai saat itu, yaitu oleh

karena angkasa diciptakan Tuhan, maka angkasa tidak dapat berubah sepanjang masa, dan

bentuknya akan tetap dan abadi. Beberapa tahun kemudian, Tycho berhasil menyusun sebuah

observatorium yang lengkap dengan alat, kepustakaan, dan tenaga pembantu.

Pada masa Desarque (1593-1662) ditemukan Projective Geometry, yang berhubungan

dengan cara melihat sesuatu yaitu manusia A melihat benda P dari tempat. Oleh karena

“melihat” hanya mungkin jika ada cahaya, sedangkan cahaya memancar lurus, maka seolah-

olah mata dihubungkan dengan benda oleh satu garis lurus lurus. Sedang Fermat, juga

mengembangkan Ortogonal Coordinate System, seperti halnya Descrates.

Disamping itu, ia juga melaksanakan penelitian teori Al-Jabar berkenaan dengan

bilangan-bilangan dan soal-soal yang dalam tangan Newton dan Leibniz kemuudian akan

menjelma sebagai perhitungan diferensial-integral (calculus). Fermat bersama-sama Pascal

menyusun dasar-dasar perhitungan statistik.

2.dampak positif dari zaman renaisance

9

Ø Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi pembagian

dalam ilmu pengetahuan seperti ilmu lain mulai lepas dari ilmu agama dan falsafahnya,

misalnya ilmu sosial : ilmu bumi, ilmu sejarah dll. Begitu juga dengan ilmu eksak seperti

ilmu alam.

Ø Kebangunan kembali dari peradaban. Zaman ini membongkar hasil peradaban Yunani-

Romawi.

Ø Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah

melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha menyekat

perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.

Ø Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.

Ø Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropa. Antara lain tokoh perubahan

terkenal itu adalah William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran

darah. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat

mandiri sehingga membawa kepada aktivitis penjelajahan dan kemajuan

Ø Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.

3.dampak negatif dari zaman renaisance:

Ø Eropa pada priode ini bener-bener mendapat ancaman dari orang-orang arab. Pada khalifah

Umamyah telah meluaskan wilayah taklukannya hingga daerah-daerah seputar pintu-pintu

gerbang konstantinopel walaupun pada akhirnya pengepungan yang di lakukan Arab gagal

total.

Ø Munculnya suatu isu yang di sebut Kontroversi Ikonoklastik yang berisi bahwa apakah imaji-

imaji tentang Tuhan,Kristus, dan sang perawan Maria serta orang-orang suci baik dalam

bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau tidak.kontroversi ini

mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama yang terpisah dan bebas dari

organisasi politik.

Ø Pada masa ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. Hal ini

dikarenakan tidak adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga

bisa dikatakan bahwa manusia renaissance merupakan manusia yang tidak mempunyai

pegangan (liar). Keliaran ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap norma sehingga

manusia mengalami krisis aklak seperti mabuk-mabukan dll. Hal ini tidak hanya terjadi di

kalangan borjuis tetapi juga dikalangan pendeta.

BAB III

10

PENUTUP

KESIMPULAN

Abad Renaisans adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad

ke-17, bermula di Italia pada akhir Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh

Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik,

tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya

perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan

memberikan efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan, tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan

kontribusi dari para polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai macam

hal) seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan

“Renaissance Men”.

Renaissance berasal dari kata Re (kembali) dan Naitre (lahir). Jadi, arti renaissance

sebenarnya adalah lahirnya kembali orang Eropa untuk mempelajari ilmu pengetahuan

Yunani dan Romawi Kuno yang ilmiah / rasional. Sebelum Renaissance, bangsa Eropa

mengalami jaman kegelapan / The Dark Age. Dalam jaman itu gereja berkuasa mutlak, ajaran

gereja menjadi sesuatu yang tidak boleh dibantah. Dalam perkembangannya mulai muncul

gerakan yang mencoba melepaskan dari ikatan itu yang disebut gerakan Renaissance. Dalam

jaman itu pula, pemikiran-pemikiran ilmiah tenggelam oleh dogma-dogma Gereja.

Renaissance adalah sebagai usaha pembaharuan kebudayaan Romawi dan Yunani

yang pada masa abad tengah / masa kegelapan sempat dilupakan, yaitu tipe manusia yang

otonom dan mandiri. Disini Renaissance lahir sebagai pembaharu untuk membentuk manusia

yang mandiri, utuh, otonom, dan bertanggungjawab. Pola pikir abad tengah ( terbelenggu

ajaran gereja ; disalahgunakan ) diganti dengan pola pikir rasional baik SDA maupun SDM

nya sehingga manusia bisa berkembang. Ditambah dengan adanya factor perang salib yang

mengakibatkan kekuatan gereja yang semakin melemah, sehingga memberikan kesempatan

untuk mendobrak dominasi gereja dan kembali ke masa kejayaan seperti pada jaman romawi

dan yunani kuno.

DAFTAR PUSTAKA

Djaja Wahjudi 2012, Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern ,Jakarta:

Ombak.

www.wikipedia.com/sejarah renaissance.html

http://kunciduniakecilku.blogspot.co.id/2014/09/makalah-abad-pertengahan-zaman-

renaisans.html

http://kendakaku.blogspot.co.id/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html

REFORMASI GEREJA DAN RENAISSANCE DI EROPA YANG BERPENGARUH

TERHADAP KEHIDUPAN UMAT MANUSIA – zafriadihistory


Top Related