Download - Makalah Pemicu Ke2 Blok 7
BronkopneumoniaKELOMPOK 3
Disusun OlehKetua : Ernest C.W Gulo (14000031)Sekretaris :Lamria Maloni Siahaan (14000045)Anggota :
Ester Monika Hutapea (14000042)Berlian Masniari (14000043)Lucky Pesta Uli Damanik (14000046)Novi O.R Napitupulu (14000032)Dion Saputra Hia (14000028)Eninta Sri Ukur (14000001)Nicholas I.P Hutabarat (14000029)
Seorang anak laki-laki dibawa orang tuanya ke Puskesmas berobat dengan keluhan demam, sesak nafas dan batuk. Anamnesis: demam mulai 4 hari yang lalu, mengigil dan kejang tidak dijumpai, keluhan batuk sejak 4 hari yang lalu. Suatu hari sebelum ke Puskesmas demam tiba-tiba meningkat dan sesak nafas. Pada pemeriksaan Nampak seorang anak laki-laki, umur 3 tahun, berat badan 13 kg, suhu tubuh 39˚C. Frekuensi pernafasan 38x/menit, frekuensi denyut jantung 130x/menit. Terlihat pernafasan cuping hidung disertai retraksi supraklavikula, interkostal dan subcostal.
Pemicu
Pada auskultasi: tipe pernafasan bronchial dan terdengar ronki basah gelembung sedang yang difus di kedua lapangan paru. Hepar dan lien tidak teraba. Anggota gerak tidak ada kelainan. Hasil pemeriksaan darah tepi: Hb 12 g%, HCT 36%, lekosit 16000/mm³, trombosit 325000/mm³. Diffrensial telling: limfosit 16,16%, Monosit 5,31%, Neutrofil 75,2%, Eosinofil 1,21% dan Basofil 2,12%.
x-foto toraks terdapat infiltrate pada kedua paru.
More Info
Batuk Demam Sesak Nafas
Masalah
ANALISA MASALAH
Hipotesa
Bronkopneumonia
LEARNING ISSUE:
1. Definisi Sesak Nafas, Demam, dan Batuk2. Anatomi Saluran Pernafasan3. Fisiologi Pernafasan dan Suara
Pernafasan Normal serta Tipe-tipe nya4. Patofisiologi Sesak Nafas5. Diagnosa Banding Sesak Nafas6. All About Bronkopneumonia7. Penegakkan Diagnosa dan Pemeriksaan
Penunjang8. Penatalaksanaan dan KomProg
1. Definisi Sesak Nafas, Demam, dan Batuk
Sesak Napas adalah merasakan gerakan pernapasan atau keadaan bernapas secara sadar saat tubuh kekurangan oksigen.
Batuk adalah salah satu reflex tubuh sebagai bentuk pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang masuk kedalam saluran pernapasan.
Demam adalah keadaan dimana kondisi bila tubuh bersuhu di atas 37,5ºC.
2. Anatomi Saluran Pernafasan
1. Saluran nafas atas • Hidung • Faring
2. Saluran nafas bawah • Laring • Trakea • Bronkus • Paru-paru
Fungsi Saluran Pernafasan
1. Bagian Konduksi Menyaring, menghangatkan , melembapkan
dan menghantarkan udara yang dihirup.Cavum nasi, faring, laring, trakea, bronchus,
bronciolus, dan bronciolus terminalis.
2. Bagian respirasiTempat pertukaran gas Terdiri dari bronciolus respiratorius, ductus
alveolaris, dan alveoli.
3. FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN DAN SUARA PERNAFASAN NORMAL SERTA TIPE-TIPENYA
Fisiologi System Pernafasan Respirasi Internal
Istilah respirasi internal atau respirasi sel merujuk kepada proses-proses metabolik intrasel yang dilakukan di dalam mitokondria, yang menggunakan O, dan menghasilkan CO, selagi mengambil energi dari molekul nutrien
Respirasi EksternalIstilah respirasi eksternal merujuk kepada seluruh rangkaian kejadian dalam pertukaran O, dan CO, antara lingkungan eksternal dan sel tubuh. Respirasi eksternal,
KONTROL PERNAFASAN
Pusat pernapasan pola bernapas yang di batang otak membentuk ritmik.
Komponen Kontrol Saraf Pada Respirasi:
(1) faktor yang menghasilkan irama inspirasi/ekspirasi bergantian
(2) faktor yang mengarur besar ventilasi (yaitu, kecepatan dan kedalaman bernapas) untuk memenuhi kebutuhan tubuh, dan
(3) faktor yang memodifikasi aktivitas pernapasan untuk tujuan lain
Tipe Pernapasan pada Manusia
• a. Pernapasan Dada/Diafragma (Thoracoabdominalis Breathing)
• Pernapasan Perut (Abdothoracal Breathing)
Definisi
Paradoksal Breathing Pernapasan dimana dinding paru-paru bergerak berlawan arah dari keadaan
normal.
Bronchial Breathing Pernapasan yang ditandai oleh ekspirasi yang lebih keras, lebih lama dan
nadanya lebih tinggi dibanding ekspirasi. Pernapasan bronchial disebabkan
oleh pemadatan dari parenkim paru seperti pada pneumonia dan kompresive
atelektase.
Asthmatic Breathing Pernapasan dengan ekspirasi yang memanjang disertai bunyi yang menciut
(mengi) atau wheezing yang umumnya didapat pada penderita asma
bronchial.
Cheyne-Stokes Breathing Pernapasan periodik ditandai dengan pernapasan yang bertambah dan
berkurang secara perlahan, terjadi kira-kira setiap 40-60 detik.
Biot’s Breathing Pernapasan periodik ditandai dengan pernapasan yang menyerupai Cheyne-
Stoke breathing namun dengan amplitudo yang tidak teratur contohnya
pada trauma capitis, tumor cerebral an meningo ensefalitis
Kusmaull Breathing Pernapasan dimana nafas bersifat cepat dan dalam, misalnya pada keadaan
asidosis.
Suara Nafas NormalPada orang sehat dapat didengar dengan auskultasi suara nafas :1. Vesikuler2. Trakeal (bronchial)3. Bronkovesikuler
Suara Nafas Tambahan
5. Diagnosa Banding Sesak Nafas
6. Bronkopneumonia
1. DefinisiBronkopneumonia adalah inflamasi paru pada area bronkiolus, di mana terjadinya eksudat mukopurulen yang mengakibatkan obstruksi saluran respiratori dan konsolidasi ke lobules yang berdekatan.
2. Etiologi Polusi udara Merokok Bakteri: Mycoplasma pneumonia, Streptococcus
pneumonia Virus: RSV, Adenovirus
Gejala klinis Bronkopneumonia Demam, Batuk, Dyspnea, Bersin, Malaise, Pernafasan Cuping hidung, Retraksi
supraclavicula,intercostal,subcostal, Terkadang disertai sianosis, Takikardia.
Patogenesis dan Patofisiologi
7.Penegakkan Diagnosa dan Pemeriksaan Penunjang
Inspeksi:Setiap nafas terdapat retraksi otot epigastrik,
interkostal, suprasternal, supraklavikulaPernafasan cepat dan dangkal disertai
pernafasan cuping hidung serta sianosis sekitar mulut dan hidung.
Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit, mungkin terdapat batuk setelah beberapa hari, mula-mula kering kemudian menjadi produktif.
Lanjutan
Palpasi:DemamDitemukan vocal fremitus yang simetris
Perkusi:Pada perkusi toraks sering tidak ditemukan kelainan, tetapi pada perkusi abdomen terkadang ditemukan perut kembung.
Auskultasi:Ditemukan ronki basah bronchial
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium:Peningkatan jumlah leukosit
2. Pemeriksaan Radiologi:Infiltrat kecil dan halus yang tersebar di
pinggir lapangan paruBentuk difus bilateralBayangan bercak sering terlihat di lobus
bawah
8. Penatalaksanaan dan KomProg
Penatalaksanaan : Pemberian antibiotic sesuai dengan etiologinya
ETIOLOGI ANTIBIOTIK
Pneumucoccus
Staphylococcus Staph.penisilinase H.Influenza
Klebsiella Pseudomonas Jamur Loeffler syndrome Mycoplasma
PNC + Cloramfenicol Ampisilin PNC, Ampisilin Cloxasilin Ampisilin + SM /
Cloramf. / Gentamisin Kanamisin,
Gentamisin Polymixin – B Amphoterisin-B Anthelmintik Eritromisin/Tetrasiklin
Terapi suport
Pemberian oksigen. Pemberian cairan dan nutrisi yang adekuat. Jika sekresi lendir berlebihan dapat
diberikan inhalasi dengan salin normal untuk memperbaiki transpor mukosiliar.
Koreksi kelainan elektrolit atau metabolik yang terjadi misalnya hipoglikemia, asidosis metabolik.
Mengatasi penyakit penyerta seperti kejang demam, diare dan lainnya serta komplikasi bila ada.
Komplikasi•Efusi pleura•Abses paru •Empiema/piopneumotoraks •Sepsis•Gagal nafas
Prognosis•Prognosis menjadi baik , apabila ditindak lanjuti dengan• cepat dan tepat .•Prognosis buruk , apabila dibiarkan berlama-lama dan •tidak segera ditindak lanjuti .
Kesimpulan
Anak tersebut mengalami bronkopneumonia, dengan penatalaksanaan sesuai dengan SKDI 3B dimana ulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan awal dan melakukan rujukan.
Daftar pustaka• British Thoracic Society.British Thoracic Society Guidelines for the Management of
Community Acquired Pneumonia in Childhood. Thorax 2002;57(suppl 1): 1-24• Ganong, W.F. 2010. Review of Medical Physiology,Ganong’s.23rd edition. New York: The
McGraw-Hill Companies.Inc• Gittens MM. Pediatric Pneumonia. Clin Ped Emerg Med J 2002;3(3): 200-14• Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC• Sherwood, Lauralee., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi II. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.• http://emedicine.medscape.com/article/967822-overview• https://www.repository.unand.ac.id• Netter,H.Frank. Atlas Anatomi Manusia.edisi 5.Singapore.Elsevier Saunders.2013• Price,S.A.,&Wilson,L.M.2012.PATOFISIOLOGI,Ed.6,Vol.2.Jakarta: EGC.• Respirologi (Respiratory medicine). R. Darmanto Djojodibroto .2009. Jakarta : EGC.• Sherwood, Lauralee., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi II. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.• Sudoyo, aru W dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi 5. Jakarta : Internal Publishing
; 2009
Terima kasih