Download - makalah kelompok
Pendahuluan
Makanan adalah bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan di konsumsi
oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Tanpa makanan, makhluk hidup
akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam
mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak. Konsumsi makanan yang
bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.
Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat,
lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan
sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai
cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.
Kurangnya asupan makanan dapat menyebabkan kelaparan. Kelaparan adalah suatu
kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah kosong baik
dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk waktu yang cukup lama. Kelaparan adalah
bentuk ekstrem dari nafsu makan normal. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk
kepada kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar untuk
jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan, konflik politik, maupun
kekeringan cuaca. Terkait dengan hal tersebut, makalah ini akan membahas dan memberikan
pengertian tentang gizi dasar baik secara makro maupun mikro dan sumber maupun
metabolisme serta hormon yang berpengaruh dalam memenuhi kebutuhan tubuh kita.
Skenario B
Pada sore hari tampak seorang pengemis laki-laki berusia 50 tahun, duduk lemas di sebuah
terminal. Ketika itanya ternyata orang tersebut kelaparan karena belum makan dari kemarin.
Rumusan Masalah
Laki-laki berusia 50 tahun, duduk lemas dan kelaparan karena belum makan dari kemarin.
1
Hipotesis
Laki-laki 50 tahun yang mengalami kelaparan disebabkan oleh gangguan keseimbangan
sumber dan metabolisme energi.
Analisis Masalah
Pembahasan
Gizi Dasar
Kata gizi berasal dari bahasa arab ghidza yang berarti makanan. Ilmu gizi adalah ilmu yang
mempelajari segala sesuatu tentang makanan dan fungsinya dalam tubuh berkaitan dengan
kesehatan optimal. Zat gizi atau nutrien merupakan ikatan kimia yang menyusun bahan
makanan yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun, dan memelihara jaringan, serta mengatur proses – proses
kehidupan secara fisiologis. Status gizi sendiri diartikan sebagai keadaan tubuh sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang,
baik, dan lebih.1
Berikut merupakan tiga fungsi utama zat gizi dalam tubuh manusia, yaitu:
- Menghasilkan energi Zat-zat gizi yang berfungsi menghasilkan energi adalah
karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiga zat gizi ini terdapat dalam jumlah paling
2
Kelaparan
Gizi dasar
MikronutrienMakronutrien
Hormon yang berperan
Vitamin
Mineral
Sumber dan Metabolisme energi
karbohidrat proteinlemak
banyak dalam bahan pangan, termasuk ikatan organik yang mengandung karbon yang
dapat dibakar sehingga dinamakan zat pembakar
- Pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh.
Protein, mineral dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Fungsinya untukmembentu
k sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak secara berkala. Dalam
fungsi ini ketiga zat tersebut dikenal sebagai kelompok zat pembangun.
- Mengatur proses tubuh. Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan dalam
pengaturan proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak
sebagai buffer dalamupaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi
sebagai penangkalmikroorganisme yang bersifat infektif, dan bahan-bahan asing yang
masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai
pengatur dalam prosesoksidasi, fungsi normal saraf, dan otot, serta banyak proses lain
yang terjadi didalam tubuh termasuk proses menua. Air diperlukan untuk melarutkan
bahan- bahan di dalam tubuh, seperti di dalam darah, cairan pencernaan, jaringan,
danmengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa atau proses ekskresi
dan lain-lain. Zat gizi dalam proses ini dinamakan sebagai zat pengatur. 1
Kebutuhan gizi perhari untuk setiap individu berbeda-beda, tergantung dari jenis kelamin,
usia, aktivitas dan sebagainya, yang mana selanjutnya kondisi ini harus disesuaikan antara
intake makanan yang masuk ke dalam tubuh kita dengan output kalori yang dikeluarkan
tubuh masing-masing individu manusia per harinya. Asupan makanan yang kita peroleh
setiap hari juga harus memiliki komposisi bahan makanan yang seimbang, yang baiknya
mengikuti anjuran susunan makanan berdasarkan piramida makanan. Melihat hal ini, Badan
Pangan dan Gizi Dewan Riset Nasional Amerika Serikat sejak tahun 1941 telah menyusun
Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (Recommended Dietary Allowances/RDA). Angka
Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG) ini merupakan standar yang mencapai gizi baik
bagi penduduk (National Research Council,
1989). Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau
Recommended Dietary Allowances (RDA)
adalah tingkat konsumsi zat-zat gizi esensial
yang diiali cukup untuk memenuhi kebutuhan
gizi rata-rata penduduk yang sehat di suatu
negara. AGG untuk Indonesia didasarkan atas
patokan berat badan untuk masing-masing
3
Gambar 1. Piramida makanan 2
kelompok menurut umur, gender, dan aktifitas fisik yang ditetapkan secara berkala melalui
survei penduduk. Selain itu, AKG juga disusun untuk kondisi khusus bagi ibu hamil dan
menyusui. AKG ditetapkan berdasarkan perkiraan kebutuhan normal rata-rata zat-zat gizi
sesudah diabsorpsi; kemudian ditetapkan faktor penyesuaian untuk menutupi penggunaan
(utilisasi) tidak sempurna, serta untuk menampung perbedaan-perbedaan dalam kebutuhan
perorangan dan ketersediaan biologis (bioavailability) zat-zat gizi yang berasal dari bahan
pangan berbeda.3
AKG berbeda dengan Angka Kebutuhan Gizi (Dietary Requirements). Angka Kebutuhan
Gizi adalah banyaknya zat-zat gizi yang secara fisiologis dibutuhkan seorang untuk
mencapai dan mempertahankan status gizi cukup, sedangkan AKG adalah kecukupan gizi
untuk rata-rata penduduk menurut umur, gender, dan keadaan fisiologis tertentu, yaitu hamil
dan menyusui. Dengan demikian, AKG tidak digunakan untuk perorangan, tetapi sebagai
pedoman yang antara lain untuk :
- perencanaan suplai pangan penduduk atau kelompok penduduk
- penilaian komsumsi pangan perorangan atau kelompok penduduk
- penetapan standar bantuan pangan
- penilaian kecukupan pangan
- perencanaan pendidikan dan penyuluhan gizi
- pengembangan produk panagn di industry
- penetapan label gizi produk pangan
Gizi dasar yang dibutuhkan tiap individu perharinya dikelompokan menjadi dua jenis
berdasarkan ukuran nutriennya, yaitu makro nutrien yang terdiri dari karbohidrat atau hidrat
arang, protein dan lemak, serta mikro nutrien yang terdiri dari vitamin dan mineral.3
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama, yang dikenal sebagai senyawa organik terdiri
dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen,dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom
O. Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m. Karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan
dan binatang yang berperan dalam struktural & metabolik. Pada tumbuhan sendiri
karbohidrat digunakan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum atau
selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan pada hewan dan manusia, yang mana
keduanya tidak dapat menghasilkan karbohidrat sendiri namun tergantung dari tumbuhan,
4
karbohidrat digunakan sebagai sumber energi dan cadangan energi yang diperoleh dalam
serangkaian proses metabolisme dalam tubuh. Banyak sekali makanan yang kita makan
sehari hari adalah sumber karbohidrat seperti nasi/ beras,singkung, umbi-umbian, gandum,
sagu, jagung, kentang, dan sebagainya.4
Karbohidrat dibagi menjadi empat kelompok utama, yaitu monosakarida, disakarida,
oligosakarida dan polisakarida, berdasarkan jumlah molekul monosakarida yang menyusun
komponennya. Berikut merupakan pengelompokan karbohidrat berdasarkan jumlah susunan
molekul monosakaridanya :
1. Karbohidrat sederhana
- Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya
terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis
menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa.
Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.4
-
Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida
yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari
disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. 6
5
Gambar 2. Struktur Monosakarida 5
2. Karbohidrat kompleks
- Oligosakarida
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang
jumlahnya antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida.
Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan lainnya.
Oligosakarida secara eksperimen banyak dihasilkan dari proses hidrolisa
polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami terdapat di alam.
Oligosakarida yang paling banyak digunakan dan terdapat di alam adalah bentuk
disakarida seperti maltosa, laktosa dan sukrosa.4
- Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai
monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida
adalah selulosa, glikogen, dan amilum6
Hormon yang berhubungan dengan metabolisme karbohidrat adalah :
1. Insulin: memasukkan glukosa ke dalam sel dan sel lemak, pembentukan glikogen
(glikogenesis). Insulin menurunkan kadar glukosa darah.
Berikut merupakan peranan insulin pada beberapa bagian tubuh, yaitu :
- Jaringan Adiposa
6
Gambar 3. Struktur Disakarida 7
Gambar 4. Struktur Oligosakarida 8
Gambar 5. Struktur Polisakarida 9
Meningkatkan masuknya glukosa, meningkatkan sintesis asam lemak,
meningkatkan sintesis gliserol fosfat, mengaktifkan lipoprotein lipase,
meningkatkan penyimpanan trigliserida (TG), menghambat lipase peka-hormon
dan meningkatkan ambilan K+.
- Otot
Meningkatkan masuknya glukosa, sintesis glikogen, dan sintesis protein,
meningkatkan ambilan asam amino, menurunkan katabolisme protein,
menurunkan pelepasan asam-asam amino glukoneogenik dan meningkatkan
pengambilan keton dan K+.
- Hati
Menurunkan ketogenesis, meningkatkan sintesis protein dan lipid dan
menurunkan pengeluaran glukosa akibat penurunan glukoneogenesis dan
peningkatan sintesis glikogen.6
2. Glukagon: pemecahan glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis).
Glukagon pada manusia dihasilkan oleh sel A pulau-pulau Langerhans pankreas dan
saluran cerna pada bagian atas, Semua glukagon pada mamalia tampaknya memiliki
struktur yang hampir sama. Praproglukagon manusia adalah suatu polipeptida 179
asam amino yang dijumpian di sel otak A, di sel L di saluran cerna bagian bawah, dan
di otak. Praproglukagon pada sel A paling dominan diolah menjadi glukagon,
sedangkan di sel L diubah menjadi glisentin (suatu polipeptida yang terdiri dari
glukagon yang diperpanjang oleh residu asam amino tambahan di salah satu
ujungnya). Glukagon dalam tubuh bersifat glikogenolitik, glukoneogenetik, lipolitik,
dan ketogenik. Hormon ini berkerja pada reseptor serpentine. Di hati hormon ini
bekerja dengan protein Gs untuk mengaktifkan adenilil siklase dan meningkatkan
cAMP intrasel. Hal ini akan menyebabkan pengaktifan fosforilase melalui protein
kinase A sehingga terjadi peningkatan pemecahan glikogen dan peningkatan glukosa
plasma. Di hati, glukagon juga bekerja di reseptor glukagon yang berbeda untuk
mengaktifkan fosforilase C, sehingga meningkatkan Ca+ sitoplasma yang juga
merangsang glikogenolitik. Protein kinase A juga bekerja dalam menurunkan
metabolisme glukosa-6-fosfat dengan menghambat perubahan fosfoenolpiruvat
menjadi piruvat. Selain itu juga menurunkan konsentrasi fruktosa 2,6-bifosfat yang
menghambat perubahan glukosa-6-fosfat menjadi fruktosa 1,6-difosfat. Sehingga
terjadi peningkatan penimbunan glukosa-6-fosfat yang menyebabkan peningkatan
7
pelepasan glukosa. Glukagon tidak akan menyebabkan terjadinya glikogenolisis di
otot. Homon ini akan meningkatkan glukoneogenesis dari asam amino yang tersedia
di hati dan meningkatkan taraf metabolik. Glukagon juga meningkatkan pembentukan
benda keton dengan menurunkan kadar malonil koA di hati. Efek kalorigenik
glukagon tidak disebabkan hanya oleh hiperglikemia tetapi mungkin oleh peningkatan
deaminasi asam amino di hati.10
Di dalam tubuh manusia dijumpai beberapa jalur oksidasi karbohidrat, yaitu :
1. Glikolisis anaerob
Sering dikenal pula sebagai jalur Embden Meyerhof. Jalur oksidasi ini berlangsung
tanpa adanya oksigen.
2. Glikolisis aerob
Sering dikenal pula sebagai siklus Krebs atau siklus Trikarboksilat atau siklus asam
sitrat (SAS). Jalur ini berlangsun dengan adanya oksigen. Kedua jalur tersebut
dihubungkan oleh asetil-SkoA yaitu suatu produk reaksi oksidasi dekarboksilasi asam
piruvat.
3. Jalur glikogenesis dan glikogenolisis
4. Jalur asam glukoronat
5. Jalur HMP-Shunt
6. Jalur glukoneogenesis
7. Jalur oksidasi spesifik untuk monosakarida tertentu 6
Dalam makalah ini, akan dibahas lebih mendalam mengenai jalur oksidasi karbohidrat
glikolisis, glikogenesis, glikogenolisis dan glukoneogenesis.6
Glikolisis Anaerob atau Embden Meyerhof
Jalur glikolisis anaerob terjadi di dalam sitosol sel, yang mana terbagi menjadi dua tahapan
umum awal, yaitu jalur heksosa yang disusun oleh rangkaian enam atom C pada gugus gula
dan dilanjutkan dengan jalur triosa yang oleh rangkaian tiga atom C pada gugus gulanya.
Berikut merupakan tahapan dalam glikolisis an aerob :
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa-6 fosfat dengan dikatalisir oleh enzim
heksokinase atau glukokinase pada sel parenkim hati dan sel Pulau Langerhans
pancreas. ATP diperlukan sebagai donor fosfat dan bereaksi sebagai kompleks Mg-
ATP. Satu fosfat berenergi tinggi digunakan, sehingga hasilnya adalah ADP.(-1P)
8
Mg2+ + Glukosa + ATP glukosa 6-fosfat + ADP
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 6-fosfat dengan bantuan enzim
fosfoheksosa isomerase.
3. Fruktosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan enzim
fosfofruktokinase. ATP digunakan menjadi donor fosfat.
4. Fruktosa 1,6-bifosfat dipecah menjadi gliserahdehid 3-fosfat dan dihidroksi aseton
fosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim aldolase (fruktosa 1,6-bifosfat aldolase).
D-fruktosa 1,6-bifosfat D-gliseraldehid 3-fosfat + dihidroksiaseton fosfat
5. Gliseraldehid 3-fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton fosfat dan sebaliknya
(reaksi interkonversi). Reaksi bolak-balik ini mendapatkan katalisator enzim
fosfotriosa isomerase.
D-gliseraldehid 3-fosfat dihidroksiaseton fosfat
6. Gliseraldehid 3-fosfat dioksidasi menjadi 1,3-bifosfogliserat dengan bantuan enzim
gliseraldehid 3-fosfat dehidrogenase. Dihidroksi aseton fosfat bisa diubah menjadi
gliseraldehid 3-fosfat maka juga dioksidasi menjadi 1,3-bifosfogliserat.
D-gliseraldehid 3-fosfat + NAD+ + Pi 1,3-bifosfogliserat + NADH + H+
7. Pada 1,3 bifosfogliserat, fosfat posisi 1 bereaksi dengan ADP menjadi ATP dibantu
enzim fosfogliserat kinase. Senyawa sisa yang dihasilkan adalah 3-fosfogliserat.
1,3-bifosfogliserat + ADP 3-fosfogliserat + ATP
8. 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat dengan bantuan enzim fosfogliserat
mutase.
3-fosfogliserat 2-fosfogliserat
9. 2-fosfogliserat diubah menjadi fosfoenol piruvat (PEP) dengan bantuan enzim
enolase. Enolase dihambat oleh fluoride. Enzim ini bergantung pada Mg2+ atau
Mn2+.
2-fosfogliserat fosfoenol piruvat + H2O
10. Fosfat pada PEP bereaksi dengan ADP menjadi ATP dengan bantuan enzim piruvat
kinase. Enol piruvat yang terbentuk dikonversi spontan menjadi keto piruvat.
Fosfoenol piruvat + ADP piruvat + ATP
11. Jika tak tersedia oksigen (anaerob), tak terjadi reoksidasi NADH melalui pemindahan
unsur ekuivalen pereduksi. Piruvat akan direduksi oleh NADH menjadi laktat dengan
bantuan enzim laktat dehidrogenase.
9
Piruvat + NADH + H+ L(+)-Laktat + NAD+11
Glikolisis aerob atau SAS atau siklus TAC
Siklus asam sitrat berlangsung di dalam mitokondria. Siklus asam sitrat merupakan jalur
akhir bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein yang terjadi di dalam mitokondria.
Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi katabolisme asetil KoA yang menghasilkan
energi dalam bentuk ATP. Selama proses oksidasi asetil KoA, terbentuk ekuivalen pereduksi
berbentuk hidrogen atau elektron. Unsur ekuivalen pereduksi ini kemudian memasuki rantai
respirasi (proses fosforilasi oksidatif) menghasilkan ATP. Pada keadaan tanpa oksigen
(anoksia) atau kekurangan oksigen (hipoksia) terjadi hambatan total pada siklus tersebut.12
Reaksi-reaksi pada siklus asam sitrat diuraikan sebagai berikut:
1. Kondensasi asetil KoA dengan oksaloasetat membentuk sitrat, dikatalisir sitrat
sintase.
2. Sitrat dikonversi menjadi isositrat oleh enzim akonitase (akonitat hidratase) yang
mengandung besi Fe2+. Konversi berlangsung dalam 2 tahap, yaitu: dehidrasi
menjadi sis-akonitat dan rehidrasi menjadi isositrat.
3. Isositrat mengalami dehidrogenasi menjadi oksalosuksinat dibantu enzim isositrat
dehidrogenase, yang bergantung NAD+.Kemudian terjadi dekarboksilasi menjadialfa-
ketoglutarat yang juga dikatalisir oleh enzim isositrat dehidrogenase. Mn2+ atau
Mg2+berperan penting dalam reaksi dekarboksilasi.
4. alfa–ketoglutarat mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi suksinil KoA dengan
bantuan kompleks alfa–ketoglutarat dehidrogenase, dengan kofaktor misalnya TDP,
lipoat, NAD+, FAD serta KoA.
5. Suksinil KoA berubah menjadi suksinat dengan bantuan suksinat tiokinase (suksinil
KoA sintetase).
6. Suksinat mengalami dehidrogenasi menjadi fumarat dengan peran suksinat
dehidrogenase yang mengandung FAD.
7. Fumarat mendapatkan penambahan air menjadi malat dengan bantuan enzim
fumarase (fumarat hidratase)
8. Malat mengalami hidrogensi menjadi oksaloasetat dengan katalisator malat
dehidrogenase, suatu reaksi yang memerlukan NAD+.13
10
Glikogenesis
Glikogenesis adalah lintasan metabolisme yang mengkonversi glukosa menjadi glikogen
untuk disimpan di dalam hati dan juga otot. Lintasan ini diaktivasi di dalam hati, oleh hormon
insulin sebagai respon terhadap rasio gula darah yang meningkat, misalnya karena kandungan
karbohidrat setelah atau teraktivasi pada akhir siklus Cori atau perombakan asam laktat.
Glikogen disintesis tergantung pada permintaan untuk glukosa dan ATP(energi). Jika
keduanya tersedia dalam jumlah yang relatif tinggi, maka kelebihan insulin akan
mempromosikan konversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di hati dan sel-selotot.
Dalam sintesis glikogen, satu ATP diperlukan per glukosa yang dimasukkan ke dalam
struktur polimer bercabang glikogen. Sebenarnya, glukosa-6-fosfat adalah senyawa
lintas jalan. Glukosa-6-fosfat disintesis secara langsung dari glukosa atau sebagai produk
akhir dari glukoneogenesis. Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai
berikut:14
1. Glukosa mengalami
fosforilasi menjadi
glukosa 6-fosfat
(reaksi yang lazim
terjadi jugapada
lintasan glikolisis).
Di otot reaksi ini
dikatalisir oleh
heksokinase
sedangkan di hati
oleh glukokinase.
2. Glukosa 6-fosfat
diubah menjadi
glukosa 1-fosfat
dalam reaksi dengan
bantuan katalisator
enzim
fosfoglukomutase.
11
Gambar 6. Glikolisis dan Glikogenesis 15
Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil
bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 6-fosfat Enz + Glukosa 1,6-bifosfat Enz-P + Glukosa 1-fosfat
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim
UDPGlc pirofosforilase.
UTP + Glukosa 1-fosfat UDPGlc + PPi
4. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan
menarik reaksi kea rah kanan persamaan reaksi
5. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik
dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan
uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen
yang sudah ada sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai
reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang
dikenal sebagai glikogenin.
UDPGlc + (C6)n UDP + (C6)n+1
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 14 untuk membentuk rantai
pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase. Pada otot rangka glikogenin tetap
melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah molekul
glikogen yang melebihi jumlah molekul glikogenin.
6. Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa
tersebut hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk
cabang memindahkan bagian dari rantai 1-4 (panjang minimal 6 residu glukosa)
pada rantai yang berdekatan untuk membentuk rangkaian 16 sehingga membuat
titik cabang pada molekul tersebut. Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan
penambahan lebih lanjut 1glukosil dan pembentukan cabang selanjutnya. Setelah
jumlah residu terminal yang non reduktif bertambah, jumlah total tapak reaktif
dalam molekul akan meningkat sehingga akan mempercepat glikogenesis maupun
glikogenolisis. Setiap penambahan 1 glukosa pada glikogen dikatalisir oleh enzim
glikogen sintase. Sekelompok glukosa dalam rangkaian linier dapat putus dari
12
glikogen induknya dan berpindah tempat untuk membentuk cabang. Enzim yang
berperan dalam tahap ini adalah enzim pembentuk cabang (branching enzyme).13
Glikogenolisis
Dalam glikogenolisis, glikogen yang tersimpan
dalam hati dan otot, pertama dikonversi
menjadi glukosa-1-fosfat dan kemudian
menjadi glukosa-6-fosfat. Dua hormon yang
mengendalikan glikogenolisis adalah peptida,
glukagon dari pankreas dan epinefrin dari
kelenjar adrenal. Glukagon dilepaskan dari
pankreas dalam menanggapi glukosa darah
rendah dan epinefrin dilepaskan sebagai
respons terhadap ancaman atau stres. Kedua
hormon bertindak atas enzim glikogen
fosforilase untuk merangsang untuk memulai
glikogenolisis dan menghambat sintetase glikogenesis. Glukosa-6-fosfat adalah langkah
pertama dari jalur glikolisis glikogen jika sumber karbohidrat dan energi yang lebih lanjut
diperlukan. Jika energi tidak segera diperlukan, glukosa-6-fosfat diubah menjadi glukosa
untuk distribusi di berbagai darah kesel-sel seperti sel-sel otak. Glikogenolisis berlangsung
dengan jalur yang berlainan. Dengan adanya enzim fosforilase, fosfat anorganik melepaskan
sisa glukose non mereduksi ujung dalam satu-persatu untuk menghasilkan D-glukose fosfat
1-fosfat. Proses glikogenolisis merupakan proses pemecahan glikogen yang berlangsung
lewat jalan yang berbeda, tergantung padaproses yang mempengaruhinya. Molekul glikogen
menjadi lebih kecil atau lebih besar,tetapi jarang apabila ada molekul tersebut dipecah secara
sempurna. Meskipun pada hewan, glikogen tidak pernah kosong sama sekali. Inti glikogen
tetap ada untuk bertindak sebagai aseptor bagi glikogen baru yang akan disintesis bila
diperoleh cukup persediaan karbohidrat. Sekitar 85% D-glukose 1-fosfat, sedang 15% dalam
bentuk glukose bebas.12
Glikogenolisis yang terjadi di sitosol memiliki serangkaian tahap penyusun, yang antara lain
adalah :
1. Shortening of chain
13
Gambar 7. Glikogenolisis 16
Menggunakan bantuan dari Pi, glikogen fosforilase memotong rantai 1.4 pada
bagian cabang terluar dari glikogen. Glikogen fosforilase akan berhenti ketika
cabang yang dipotong tersebut tingggal memiliki 4 glukosa residu. Molekul
glikogen yang telah terdegradasi dari branch point disebut limit dextrine.
2. Removal of chain
Dimulai dari adanya oligoglukotransferase yang memutuskan 3 dari 4 glukosa
residu yang tadi pada saat shortening of chain dan mentransfernya ke non
reducing end pada rantai lain. Ini menyebabkan terbentuknya rantai cabang 1.6.
3. Pemutusan cabang
Jalur ini dilakukan dengan bantuan amiloglukosidase, yaitu suatu debranching
enzime yang fungsinya untuk memutuskan cabang dari 1.6 tersebut, sehingga
terbentuk suatu rantai glukosa tanpa cabang, yang siap masuk ke dalam alirah
darah demi memulihkan kadar gula darah.11
Glukeneogenesis
Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh
adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah
memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai
pembangun tubuh. Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid maupun protein
dijelaskan sebagai berikut:10
1. Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol. Asam
lemak dapat dioksidasi menjadi asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk dalam
siklus Kreb’s. Sementara itu gliserol masuk dalam jalur glikolisis.
2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus Kreb’s.
Pada dasarnya glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat,
misalnya asam laktat dan beberapa asam amino. Proses glukoneogenesisberlangsung
terutama dalam hati. Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapatdibawa oleh darah
ke hati. Di sini asam laktat diubah menjadi glukosa kembali melaluiserangkaian reaksi dalam
suatu proses yaitu glukoneogenesis. Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal,
menyediakan suplai glukosa yang tetap. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintesis
glukosa akhirnya berasal darikatabolisme asam amino. Laktat yang dihasilkan dalam sel
darah merah dan otot dalamkeadaan anaerobik juga dapat berperan sebagai substrat untuk
14
glukoneogenesis. Glukoneogenesis mempunyai banyak enzim yang sama dengan glikolisis,
tetapi demi alasan termodinamika dan pengaturan, glukoneogenesis bukan kebalikan dari
proses glikolisis karena ada tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya
diperlukan enzim lain untuk reaksi kebalikannya.11
Protein
Protein disusun oleh sekumpulan asam amino, yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen
dan nitrogen. Menurut keberadaannya di dalam tubuh, asam amino dibedakan menjadi asam
amino esensial, yang diperlukan tubuh namun tidak bisa disintesis oleh tubuh, seperti lisin,
leusin, isoleusin, treonin, metionin, valin, fenilalanin, histidin, dan arginin, serta asam amino
non esensial, yang penting untuk tubuh dan dapat disintesis sendiri oleh tubuh manusia sesuai
dengan jumlah yang diperlukan. Struktur sel dan akitvitas sel tergantung pada protein karena
50% adalah komposisi sel, jadi bervariasi pada ukuran, bentuk, dan sifat-sifat fisik. Peranan
fisiologis protein beragam, maka penggolongan protein berdasarkan fungsi yang penting
untuk mempelajari metabolism pada manusia.14
Berikut pengelompokan protein berdasarkan
1. Fungsi dasar protein, yaitu :
a. Sebagai enzim
b. Sebagai hormone peptide :
- Mengendalikan faktor-faktor tubuh dengan mengatur sintesis dan aktivitas
enzim.
- Penting dalam ilmu gizi dan metabolism manusia
- Kekebalan (imunitas):
- Protein dengan fungsi structural
- Protein pengangkut (transport protein)6
2. Struktur kimia protein, yaitu :
- Simple protein, hanya mengandung asam amino dan derivat-derivatnya.
Contohnya albumin dan globulin.
- Compound atau conjugated protein, disusun oleh simple protein dan non
protein group. Contohnya seperti nukleoprotein, lipoprotein, glikoprotein,
mukoprotein dan fosfoprotein.6
Fungsi protein yang utama adalah untuk membentuk jaringan atau bagian tubuh yang lain.,
maka dari itu setiap sel terdiri dari protein.
15
1. Untuk pertumbuhan (bayi, anak, pubertas)
Untuk mengganti jaringan yang rusak/maintenance (dewasa)
Untuk membentuk sel darah
Untuk membentuk hormone, antibody, dan lain-lain.
2. Memberi tenaga bila karbohidrat dan lemak tidak mencukupi kebutuhan tubuh
akan tenaga, maka protein akan dibongkar untuk dijadikan tenaga. Hal ini dapat
merugikan terutama pada masa pertumbuhan.
3. Sebagai pengatur
Ada beberapa bentuk protein yang turut serta dalam pengaturan metabolism dalam
tubuh. Misalnya : sebagai enzim, hormone, dan precursor dari beberapa vitamin.6
Bahan makanan sumber protein antara lain adalah :
1. Protein hewani :
1. Susu (kadar protein 1-4 %)
2. Telur (kadar protein ± 12 %)
3. Bangsaikan (kadar protein 10-20 %)
4. Bangsadaging (kadar protein 18-20 %)6
2. Protein nabati :
- Bangsa kacang-kacangan (kadar protein 15-25 %)
- Bahan makanan yang dibuat dari ad. 1. Contohnya : tahu, tempe, oncom,
tauco, emping melinjo, santanmurni)6
Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme protein
dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan.proses anabolik maupun
katabolik juga terjadi dalam jaringan diluar hati.asam amino yang terdapat dalam darah
berasal dari tiga sumber, yaitu absorbsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam
sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung
keseimbangan antara pembentukan asam amino dan penggunaannya. Hati berfungsi sebagai
pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.6
Pemecahan protein menjadi molekul-moleul asam amino penyusunnya dapat dilakukan
melalui jalur transaminasi dan diaminasi, yang mana hasil akhir ari kedua jalur ini akan
masuk dalam siklus krebs.6
1. Transaminasi (alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat)
16
Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan
gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam reaksi
transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu
dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, alfa ketoglutarat atau oksaloasetat,
sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino
semula diubah menjadi asam keto.Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang,
karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto.
Alanin transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam
piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan
terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrak.Reaksi transaminasi
terjadi didalam mitokondria dan cairan sitoplasma. Semua enzim transaminase
tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah diterangkan bahwa
piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi transaminasi, tetapi juga
pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
2. Diaminasi (asam amino + NAD+ → asam keto + NH3; NH3 merupakan racun bagi
tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, namun harus diubah dahulu menjadi
urea oleh hati sehingga dapat dieksresikan dari dalam tubuh)
Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam
beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses
deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai
katalis.Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk
NH4+. Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+
sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses
transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam
metabolisme asam amino oksidase dan D-asam oksidase.6
Lipid
Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air, akan tetapi larut dalam
pelarut organik seperti methanol, aseton, kloroform dan benzena/benzol yang terdapat dalam
mahkluk hidup yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Kelarutannya dalam air yang
kecil disebabkan karena kekurangan atom-atom yang berpolarisasi (O, N, S, P). Lipid dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu:
17
- Lipid sederhana, contohnya: gliserida- Lipid gabungan, contohnya: fosfolipid- Derivat lipid, contohnya: asam lemak, gliserol
Keberadaan unsur lipid di dalam tubuh memiliki beberapa fungsi utama, yaitu :
- Lipid adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting
dalam pembentukkan ATP. Lipid adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energy.
Perbandingan nilai energi lipid dengan zat-zat gizi adalah sebagai berikut :Lipid 9,5
kkal/g, Protein 5,6 kkal/g, Karbohidrat 4,1 kkal/g. Berdasarkan hal tersebut, lipid
dapat digunakan sebagai pengganti protein yang sangat berharga untuk pertumbuhan,
karena dalam keadaan tertentu, trigliserida(fat dan oil) dapat diubah menjadi asam
lemak bebas sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi metabolik dalam otot
ternak, khususnya unggas dan monogastrik.
- Lipid adalah komponen esensial dalam membran sel dan membran sub sel. Lipid yang
termasuk dalam kelompok ini adalah asam lemak polyunsaturated/PUFA
yangmengandung fosfolipid dan ester sterol.
- Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K..
- Lipid adalah sebagai sumber asam lemak esensial, yang bersifat sebagai
pemeliharadan integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena
keterbatasan fosfolipid sebagai agen pengemulsi) dan
- Sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti prostagtandin hormon
endrogen, estrogen.
- Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang vital.
- Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologis yang
penting, contoh : Sterol (kolesterol) dilibatkan dalam sistem pemeliharaan membran,
untuk transpor lipid dan sebagai prekursor vitamin D. 6
Katabolisme lemak atau lebih dikenal dengan istilah lipolisis merupakan pemecahan senyawa
lipid menjadi molekul-molekul sederhana penyusunnya. Lipid yang kita peroleh sebagai
sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan
3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol,
adapula dalam bentuk monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal
(vena porta) menuju hati. Asam- asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut
oleh misel dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus. Di dalam sel ini asam lemak dan
18
monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida dan berkumpul berbentuk gelembung
yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe
dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron
ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa. Di dalam sel-sel hati dan
jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan
gliserol.Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut dibentuk kembali menjadi
simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-
waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses
pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut
ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam
lemak bebas (free fatty acid/FFA).Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka
asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tidak tersedia
sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari
diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan
trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkanasetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolismekarbohidrat dan protein, asetil
KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di
sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami
lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai
trigliserida.Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoAmengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterolmengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasiloksidasi asam lemak juga berpotensi
menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.6
Mikronutrien
Vitamin
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Vitamin berdasarkan
19
kelarutannya di dalam air dibagi menjadi vitamin yang larut di dalam air , yaitu vitamin B
dan vitamin C, serta vitamin yang tidak larut dalam air yaitu vitamin A,D,E dan K. Berikut
merupakan penjelasan lebih rinci mengenai beragam jenis vitamin.18
Vitamin A atau retinol
- Berfungsi dalam proses melihat, perkembangan jaringan epitel tubuh dan
pertumbuhan serta pemeliharaan tulang dan gigi.
- Sumber vitamin A antara lain adalah susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning,
hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan
lain-lain).
- Penyakit yang ditimbulkan akibat defisiensi vitamin A adalah rabun senja, katarak,
infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan
lain-lain.18
Vitamin D
- Berfungsi dalam meningkatkan absorbsi kalsium di dalam lumen usus halus, proses
kalsifikasi skelet serta sistem antioksidan dalam tubuh manusia.
- Sumber yang mengandung vitamin D antara lain minyak ikan, susu, telur, keju, dan
lain-lain.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D adalah gigi akan lebih
mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal
yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.18
Vitamin E atau tokoferol
- Berfungsi dalam mengontrol oksidasi jaringan serta sistem antioksidan tubuh
manusia.
- Sumber yang mengandung vitamin E antara lain adalah ikan, ayam, kuning telur,
kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E adalah bisa mandul baik pria
maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll.18
Vitamin K
- Berfungsi sebagai vitamin koagulasi atau vitamin anti haemoragik.
- Sumber yang mengandung vitamin K antara lain susu, kuning telur, sayuran segar,
dkk.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K adalah darah sulit membeku
bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya.18
Vitamin B1 atau thiamin
20
- Berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan senyawa piruvat di
dalam tubuh.
- Sumber yang mengandung vitamin B1 antara lain adalah gandum, daging, susu,
kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 adalah kulit
kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang18
Vitamin B2atau riboflavin
- Berfungsiuntuk proses reduksioksidasijaringantubuh. Diabsorpsi di
usushalusbagianproksimal. Sumberdarisusu (terutama), hati, ginjal, jantung,
kuningtelur, daging, ikan, sayur.
- Sumber yang mengandung vitamin B2 adalah sayur-sayuran segar, kacang kedelai,
kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 adalah
inflamasibibirdanlidah, pecah-pecahpadasudutmulut, matanyeridan sensitive cahaya.18
Vitamin B3 atau niacin
- Berfungsi dalam proses oksidasi dan reduksi tubuh manusia.
- Sumber yang mengandung vitamin B3 antara lain buah-buahan, gandum, ragi, hati,
ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 adalah terganggunya sistem
pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah
dan mual-mual, dan lain-lain18
Vitamin B5 atau nikotinat
- Sumber yang mengandung vitamin B5 antara lain adalah daging, susu, sayur mayur
hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 adalah otot mudah menjadi
kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain18
Vitamin B6 atau pyridoxin
- Berfungsi sebagai piridoxin, piridoksal, piridoksamin dan phosfat, serta ko faktor
enzim pada metabolisme protein.
- Sumber yang mengandung vitamin B6 antara lain adalah kacang-kacangan, jagung,
beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 adalah pelagra alias kulit
pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.18
21
Vitamin B12 atau cyanocobalamin
- Berfungsi dalam metabolisme protein.
- Sumber yang mengandung vitamin B12 antara lain adalah telur, hati, daging, dan
lainnya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 adalah
kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada
kulit, dan sebagainya18
Vitamin C atau asam aksorbat
- Berfungsi dalam pencegahan skorbut, penyembuhan luka, membantu absorbsi dari
besi on heme, fungsi imun, kemapuan beraktivitas, fertilitas pria metabolisme lipid
san stres.
- Sumber yang mengandung vitamin C antara lain adalah jambu klutuk atau jambu
batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C adalah mudah infeksi pada
luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain.18
Mineral
Merupakan elemen anorganik yang strukturnya tidak rusak oleh pencernaan.Mineral yang
terdapat dalamtubuh dan tulang terutama terdapat dalam bentuk ion. Ion ini terdapat dalam
cairantubuh, selain itu ada juga yang mengendap pada tulang dan gigi, bagian
pembentuk hormon dan sebagainya. 18
Mineral menyusun 3% dariberatbadan manusia dengan konstituenpentingsebagai berikut :
1. Jaringanlunak
2. Cairan
3. Skelet
4. Ca, P, K, S, Na, Cl, Fe, F, Cu, Zn, I, Co, Mn, Mg, Cr, Se, Mo.
Mineral dalammakanandidapatdarigaram, namun di dalam tubuh mineral tidak akan
bergabung dengan enzim dan protein. Dalam metabolisme tubuh, keberadaan mineral
memiliki fungsi dalam :
1. Memperkokoh susunan tulangdangigi (Ca, P, Mn)
2. Mengontrolcairantubuh :
Na danCl : CES dandarah
22
K, Mg, danP : CIS16
Secara umum mineral digolongkan menjadi 2 yaitu :
- Mineral makro, merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh > 100 g/hr, seperti
natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium dan sulfur.
- Mineral mikro, merupaka mineral yang dibutuhkan tubuh <100 g/hr, seperti besi,
seng, mangan, tembaga, iodium dan flour. 18
Kesimpulan
Seseorang dengan kondisi tubuh yang lemah dan kelaparan dapat disebabkan oleh karena
kurangnya asupan gizi dalam tubuhnya. Gizi sangat penting bagi keberlangsungan sistem
dalam tubuh manusia, karena gizi merupakan sumber energi utama bagi tubuh kita. Gizi bisa
diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari. Makanan yang kita makan akan mengalami
proses metabolisme dalam tubuh yang akan menghasilkan energi. Apabila kita tidak makan,
maka akan menimbulkan kelaparan dan membuat tubuh menjadi lemah. Kelaparan dapat
terjadi bila masukan energi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
Dengan demikian hipotesis kelompok kami dapat diterima.
Daftar Pustaka
1. Gibney MJ. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2005.h.1
2. Gambar 1. Piramida makanan. Diunduh dari :
http://medicastore.com/artikel/305/Pola_Makan_Sehat_dan_Seimbang.html
3. Almatsier S. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama; 2006.h.14.
4. Suhardjo, Kusharto CM. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Jogjakarta : Kanisius; 2000.h.1.
5. Gambar 2. Struktur Monosakarida. Diunduh dari :
http://en.wikibooks.org/wiki/Structural_Biochemistry/Organic_Chemistry/Carbohydrates
6. Hardjasasmita P. Ikhtisar Biokimia Dasar B. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2010.h. 1-130.
7. Gambar 3. Struktur Disakarida. Diunduh dari :
http://www.ot.co.id/Research_life.aspx?Research_id=9
23
8. Gambar 4. Struktur Oligokarida. Diunduh dari :
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/biomolekul/oligosakarida/
9. Gambar 5. Struktur Polikarida. Diunduh dari :
http://bakriekimia.blogspot.com/2012/06/5-penggolongan-dan-identifikasi.html
10. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC, 2003.
11. Sherwood L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Ed.6. Jakarta: EGC, 2011. p. 644-
683.
12. Guyton AC. Buku ajar fisiologi kedokteran.Edisi ke-11. Jakarta: EGC, 2007. p.849-58
13. Ganong F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 20. Jakarta: EGC; 2003.h.450-93
14. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran;2006.h.14-239.
15. Gambar 6. Glikolisis dan Glikogenesis. Diunduh dari :
http://biologigonz.blogspot.com/2010/06/glikogenesis-fermentasi-respirasi.html
16. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran;2006.h.14-239.
17. Prof. Dr. SediaoetamaAchmadDjaeni. Ilmugiziuntukmahasiswadanprofesi. Jilid I. Jakarta: Dian
Rakyat; 2009. P. 78 – 229
18. Beck ME. Ilmu Gizi dan Diet. Penerbit Yayasan Essentia Medica;2011;h.1-40.
24