Download - Makalah Asam Urat Kel-4 Fix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangDesa Saentis terletak di Kecamatan Percut Sei Tuan yang merupakan desa
padat penduduknya. Desa ini terdiri dari 20 dusun dan dipimpin oleh kepala
lorong dari masing-masing dusun tersebut. Dusun X Lorong Sukahati dengan
103 KK ( kepala keluarga), Dusun XI Lorong Mulia 120 KK, Dusun XII Lorong
Wonosari 70 KK dan Dusun XIII Lorong Samiaji 150 KK.
Mata pencaharian yang lebih dominan di desa ini adalah pekerja
perkebunan, pedagang, kuli bangunan dan ibu rumah tangga. Pada umumnya
penduduk di desa ini kurang peduli terhadap kesehatan. Tingkat ekonomi yang
rendah merupakan salah satu faktor penyebabnya dan menurunkan tingkat
kesehatan terhadap masyarakat di Desa Saentis. Ini disebabkan karena gizi
yang kurang dari makanan dan minuman yang dikonsumsi dan masyarakat
cenderung mengikuti era sekarang dengan makanan instan dan modern. Faktor-
faktor tersebut menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh manusia sejalan
dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan
hingga usia lanjut pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang
ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan penyakit
misalnya asam urat (gout arthritis).
Asam urat sudah lama menjadi salah satu penyakit tertua yang dikenal
manusia. Dahulu, penyakit ini juga disebut “penyakit para raja” karena penyakit
ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang
enak-enak. Kini, asam urat bisa menimpa siapa saja, yaitu para penggemar
makanan enak.
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat.
Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit
rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi itu berarti asam urat.
Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang
dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein),
yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
1
Secara alamiah purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua
makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-
kacangan) ataupun hewan (daging, ikan sarden). Jadi asam urat merupakan
hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebihan. Tubuh
menyediakan 85% senyawa purin utuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa
kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%.
Asam urat akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin,
tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang berlebihan
maka dapat menyebabkan kadarnya dapat meningkat didalam tubuh. Asam urat
yang berlebih selanjutnya akan berkumpul pada persendian sehingga akan
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Oleh karena itu agar tidak terjadi
penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengkontrol makanan yang
dikonsumsi sehingga dapat menghindari makan yang banyak mengandung purin.
Karena kurang perdulinya masyarakat terhadap penyakit asam urat, maka
kami merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pemeriksaan Kadar
Asam Urat pada Masyarakat di Dusun X-XII Desa Saentis Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan”.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi
permasalahan dalam makalah ini adalah : Berapa Kadar Asam Urat pada
Masyarakat di Dusun X-XII Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang, Kota Medan.
C. Tujuan Penelitian C.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui nilai asam urat pada masyarakat di Desa Saentis.
C.2. Tujuan KhususUntuk menentukan kadar asam urat pada masyarakat Saentis di Desa
di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan.
D. Manfaat Penelitian1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang asam urat dan
bahayanya bagi kesehatan
2
2. Memberikan informasi kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam
mengkonsumsi makanan ataupun minuman agar tidak terlalu
berlebihan.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan/penanggulangan
penyakit asam urat
4. Untuk menambah pengalaman kami dalam hal melakukan prakter
belajar lapangan dan menjadi sumber informasi tentang asam urat bagi
masyarakat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Asam UratAsam urat adalah zat hasil akhir dari metabolisme purin yakni guanine,
dengan adanya guanine deaminase dimana guanine dirubah menjadi xanthine
oxidase dirubah lagi menjadi asam urat. Asam urat dihasilkan dari pemecahan
dan sisa-sisa pembuangan dari bahan makanan tertentu yang mengandung
nulkleotida purin yang diproduksi oleh tubuh. Sebagian besar manusia
membuang cukup asam urat di dalam urine untuk mempertahankan agar
kadarnya menurun , yang merupakan suatu kecenderungan untuk membuang
asam urat kurang baik dari orang normal. Tingginya kadar asam urat di dalam
darah penderita gout disebabkan banyaknya sisa-sisa pembuangan hasil
metabolisme purin, dengan eksresi asam urat melalui urine terlalu sedikit. Pada
kondisi gout, terdapat timbunan atau defosit kristal asam urat di dalam
persendian. Selain pada kulit dan ginjal, sendi merupakan bagian yang paling
mudah dihinggapi kristal-kristal asam urat karena adanya penambahan kadar
asam urat dalam darah. Kristal-kristal tersebut akan menyebar ke dalam rongga-
rongga sendi sehingga mengakibatkan peradangan akut atau terjadi gout. Jika
terjadi selama bertahun-tahun, deposit kristal asam urat dalam sendi tersebut
mengakibatkan kerusakan sendi secara permanen sehingga menimbulkan cacat.
Penyakit Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang ditandai
dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-ulang. Kelainan ini
berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat monosidium dan pada
tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi. Insiden penyakit
gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih
sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan dan
bagian metatarsofalangeal kaki.
Asam urat merupakan sebutan orang awam untuk rematik pirai (gout
arthritis). Penyakit Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin
yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-ulang.
Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat monosidium
dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi. Insiden
4
penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali
lebih sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan dan
bagian metatarsofalangeal kaki. Gout Artritis adalah sekelompok penyakit yang
terjadi akibat deposit kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari
cairan ekstra seluler yang sudah mengalami supersarurasi dari hasil akhir
metabolisme purin yaitu asam urat.
Gout Arthritis lebih sering menyerang laki-laki, terutama yang berumur di
atas usia 30 tahun karena umumnya sudah mempunyai kadar asam urat yang
tinggi dalam darahnya. Kadar asam urat pada wanita biasanya lebih rendah dan
baru meningkat setelah menopause. Umumnya, wanita yang belum menopause
tidak terserang gout arthritis karena masih memiliki hormon estrogen yang akan
membantu mengeluarkan asam urat dari darah dan dibuang melalui urine
(http://hahazbue.blogspot.com/2013/04/makalah-asam-urat_2473.html).
B. Klasifikasi Asam UratMenurut Ns. Arif Muttaqin, S.Kep (2008) klasifikasi gout dibagi menjadi dua
yaitu:
1. Gout Primer
Gout primer dipengaruhi oleh faktor genetik.Terdapat produksi/sekresi asam urat yang berlebihan dan tidak diketahui penyebabnya.
2. Gout Sekunder
Gout sekunder dapat disebabkan oleh dua hal yaitu produksi asam urat
yang berlebihan dan sekresi asam urat yang berkurang.
C. Faktor Penyebab Tingginya Asam UratBeberapa penyebab tingginya asam urat, ialah :
1. Produksi asam urat dalam tubuh meningkat
Ini terjadi karena tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan.
Sebagai penyebab ialah :
Produksi asam urat didalam tubuh/endogen sangat berlebihan karena
adanya gangguan metabolisme purin bawaan dan dimana
perempuan tertentu pembawa gen ini biasanya tanpa gejala (tanpa
gejala).
Produksi asam urat berlebihan karena kelainan herediter/pembawa
sifat atau gen/turunan.
5
Kadar asam urat meninggi karena berlebihan mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi, yaitu daging, jeroan, kepiting, kerang,
keju, kacang tanah, bayam, buncis, kembang kol. Asam urat
terbentuk lagi dari hasil metabolisme makanan-makanan tersebut.
Penyakit seperti leukimia memudahkan pecahnya sel darah merah
(hemolisis), serta pengobatan kanker (kemoterapi dan radioterapi)
(Misnadiarly, 2007).
2. Pembuangan asam urat yang sangat berkurang
Hal ini terjadi akibat ketidakmampuan ginjal mengeluarkan asam urat
yang berlebihan dari dalam tubuh. Sementara pengeluaran melalui usus
mungkin juga berkurang. Keadaan ini dapat timbul sebagai akibat ari :
- Minum obat tertentu seperti pirazinamid (obat anti TBC), obat diuretik,
dan salisilat.
- Dalam keadaan kelaparan (seperti puasa, diet terlalu ketat) dan
ketosis. Pada kondisi ini kekurangan kalori tubuh dipenuhi dengan
membakar lemak tubuh. Zat keton yang terbentuk dari pembakaran
lemak akan menghambat keluarnyaasam urat melalui ginjal.
- Mengalami keracunan kehamilan pada ibu hamil (toksemia), mungkin
juga keracunan makanan.
- Olahraga terlalu berat ataupun aktivitas fisik yang terlalu berat.
- Meningkatnya kadar kalsium darah akibat penyakit hiperparatiroid,
mungkin juga hipertiroid dan sarkoidisis.
- Hipertensi
- Gagal ginjal
- Keracunan timah (Misnadiarly, 2007).
3. Gangguan atau kelainan pada ginjal
Produk buangan asam urat dan garam-garam anorganik dibuang melalui
saluran ginjal dan kemih (dalam bentuk urin). Kegagalan ginjal dalam
proses pembuangan asam urat dalam jumlah yang cukup banyak dapat
meningkatkan kadar asam urat darah. Hal tersebut dapat menimbulkan
komplikasi lain, yaitu pengendapan asam urat dalam ginjal. Akhirnya,
terjadi pembentukan asam ginjal dan kristal asam urat (Hembing,2008).
4. Penyebab lain
Beberapa keadaan lain yang dapat meningkatkan asam urat :
6
Suku Bangsa dan ras tertentu
Di Indonesia, suku Minahasa dan Tapanuli mempunyai
kecendurangan terserang penyakit ini. Satu penelitian tentang gambaran
fungsi ginjal pasien arthritis gout pda suku Minahasa meninjukkan bahwa:
* Fungsi ginjal pasien arthritis gout sebagian besar mengatakan
penurunan fungsi ginjal, meskipun umumnya ringan.
* Tidak ada perbedaan bermakna menurut statistik penurunan
fungsi ginjal pada pasien arthritis gout yang memiliki keluarga
gout dan yang tidak memiliki keluarga gout tetapi terdapat
perbedaan bermakna penurunan fungsi ginjal pada pasien
arthtritis gout bertofi (dengan timbunan kristal monosodium urat
monohidrat sekitar persendian) dengan yang tidak bertofi.
* penurunan fungsi ginjal pada pasien arthtritis gout, menurut
hitung statistik, berhubungan dengan ekskresi asam urta 24 jam
dan lamanya menderita gout, tetapi tidak berhubungan dengan
kadar asam urat dalam darah dan kolestrol darah.
* Minahasa salah satu Wilayah Indonesia yang memiliki angka
insiden arthtritis gout yang tinggi. Menurut penelitian terdahulu,
ini sering berkaitan dengan letak geografis, pola budaya
masyarakat setempat, dimana yang bermukim di daerah pesisir
pantai maupun di daerah dtaran tinggi mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi minuman beralkohol.
Kegemukan / obesitas
Kelainan kongenital
Intoleransi fruktosa, penyakit penimbunan glikogen dan defisiensi
Glukosa-8-Phospat Dehidrogenase (G8PD) (Misnadiarly, 2007).
D. Proses terjadinya penyakit asam urat1. Konsumsi zat yang mengandung purin secara berlebihan.
2. Zat purin dalam jumlah banyak masuk dalam tubuh, kemudian melalui
metabolismeberubah menjadi asam urat.
3. Kadar sam urat dalam tubuh meningkat, sehingga ginjal tidak mampu
membuang kelebihan asam urat.
4. Kristal asam urat yang berlebih menumpuk di persendian.
7
5. Akibatnya sendi kita terasa nyeri, membengkak, meradang, panas dan
kaku.
Sebagai akibat asam urat, ginjal juga akan mengalami gangguan. Pada
kasus yang parah, penderita sampai tidak bisa jalan karena persendian terasa
sangat sakit jika bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa
keropos/mengalami pengapuran tulang.
E. Gambaran Serangan Gout (Asam Urat)
Berikut empat tahap berkembangnya gout (asam urat) :
a. Asimptomatik
Pada tahap ini, meskipun kadar asam urat dalam darah meningkat, tetapi
tidak menimbulkan gejala.
b. Akut
Serangan pertama terjadi secara mendadak dan memuncak,
menyebabkan rasa nyeri yang hebat pada sendi terkena. Biasanya, disertai
tanda peradangan, seperti pembengkakan sendi yang terkena. Biasanya,
disertai tanda peradangan, seperti pembengkakan sendi, panas dan tampak
kemerahan. Serengann dapat cepat berlalu dn kembali lagi dalam waktu
yang tidak tentu.
c. Interkritikal
Merupakan masa bebas dari gejala sakit diantara dua serangan gout
akut. Banyak penderita yang mengalami serangan kedua alam 6 bulan
sampai 2 tahun. Serangan yang tertunda tersebut dapat terjadi karena tidak
diobati secara terus-menerus.
d. Kronis
Jika gout tidak dirawat secara baik, akhirnya akan menjadi kronis. Pada
kondisi ini, rasa nyeri di sendi berlangsung secara terus-menerus serta
terdapat timbunan kristal asam urat yang banyak di dalam jaringan lunak,
tulang rawan, selaput di antara tulang dan tendo. Timbunan asam urat
tersebut membentuk tofus. Adanya radang kronik dan endapan asam urat,
membuat persendian susah digerakkan.
8
F. Gejala-gejalaTanda awal terserang gout ialah rasa nyeri mendadak di persendian dan
pangkal ibu jari kaki, warna merah dan bengkak pada persendian disertai demam
(Misnadiarly, 2007).
Biasanya serangan gout mendadak (kebanyakan menyerang pada malam
hari). Jika gout menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak merah, mengilat,
bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang hebat dan
persendian sulit digerakkan. Gejala lain adalah suhu badan menjadi demam,
kepala terasa sakit, nafsu makan berkurang dan jantung berdebar. Seringkali
hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala – gejala tersebut dapat juga
terjadi pada sendi lain, seperti pada tumit, lutut dan siku. Biasanya serangan akut
gout berkaitan dengan konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi
(Hembing, 2008).
G. Ciri-ciri Asam Urat:Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang
menetapkan kriteria diagnostik untuk asam urat adalah :
1. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
2. Thopus terbukti mengandung kristl urat berdasarkan pemeriksaan
kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.
3. Lebih dari sekali mengalami serangan artthritis akut.
4. Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari.
5. Oligorthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4).
6. Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.
7. Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau
membengkak.
8. Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal
pertama.
9. Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).
10. Thopus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago
artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.
11. Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL).
12. Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja).
13. Serangan arthritis akut berhenti secara menyelu
9
Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk
mengurangi peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat
analgesik/NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.
Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar
asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau
obat yang memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau
obat yang menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol).
H. Bahaya Asam UratJika kadar asam urat terlalu tinggi dalam darah, maka organ-organ tubuh
akan terganggu dan bahkan rusak, terutama organ ginjal. Hal ini terjadi karena
saringan pada ginjal akan tersumbat. Tersumbatnya saringan tersebut akan
berdampak munculnya batu ginjal, dan bahkan pada akhirnya dapat terjadi gagal
ginjal. Selain itu kadar asam urat yang tinggi pun merupakan faktor risiko untuk
penyakit jantung koroner. Kristal asam urat dapat merusak lapisan bagian dalam
pembuluh darah koroner pada jantung. Rusaknya pembuluh darah itu akan
menimbulkan serangan jantung koroner.
Oleh sebab itu, sebaiknya secara teratur kita harus mengecek kadar asam
urat, jika asam uratnya tinggi maka sedini mungkin harus berupaya
untukmenurunkannya supaya tidak terjadi kerusakan pada organ-organ penting
tubuh kita. Sebagai akibat asam urat, ginjal juga akan mengalami gangguan.
Pada kasus yang parah, penderita sampai tidak bisa jalan karena persendian
terasa sangat sakit jika bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos /
mengalami pengapuran tulang.
I. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :
1. Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis
dan tofi yang menyebabkan degenerasi sendi.
2. Hipertensi dan albuminuria.
3. Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik.
10
J. Diagnosa
Untuk memastikan seseorang terkena gout, dapat dilakukan pemeriksaan
berikut ini,
Pemeriksaan kadar asam urat di dalam darah.
Kadar normal asam urat dalam darah untuk laki-laki 3,5 – 7 mg/dL.
Kadar normal asam urat dalam darah untuk wanita 2,6 – 6 mg/dL.
Kadar asam urat dalam darah diharapkan stabil pada sekitar 5 mg/dL.
Pemeriksaan kadar asam urat dalam urin per 24 jam.
Kadar asam urat dalam urin berlebihan jika kadarnya lebih dari 800
mg/24 jam pada diet biasa atau lebih dari 600 mg/24 jam pada diet
bebas purin.
Pemeriksaan cairan sendi
Merupakan pemeriksaan untuk melihat defosit kristal asam urat
(monosodium urat monohidrat) pada sendi yang mengalami
peradangan.
Pemeriksaan sinar – X
Merupakan pemeriksaan untuk melihat adanya kerusakan pada tulang
dan tulang rawan (Hembing, 2008).
K. Cara PenanggulanganPenyakit asam urat disebabkan oleh menumpuknya kristal asam urat yang
dihasilkan dari metabolisme zat purin. Oleh karena itu, untuk mengurangi kadar
asam urat, harus mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung zat
purin.
Berikut adalah contoh makanan yang menjadi pantangan bagi penderita
penyakit asam urat :
- Jeroan : ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak.
- Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting,
ikan teri, ikan sarden.
- Ekstrak daging seperti abon dan dendeng.
- Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden).
- Daging kambing, daging sapi, daging kuda.
- Bebek, angsa dan kalkun.
11
- Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti
tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau,
tauge, melinjo, emping.
- Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping,
daun singkong, daun pepaya, kangkung.
- Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental.
- Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa.
- Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan
menggunakan margarin/mentega.
- Makanan kaya protein dan lemak.
Selain pantangan makanan di atas, penderita asam urat juga
harus banyak minum air putih (terutama bagi mereka yang mempunyai batu
ginjal). Air putih akan membantu mengeluarkan kristal asam urat dari dalam
tubuh melalui urine.
Kurangi konsumsi alkohol karena alkohol akan meningkatkan kadar asam
laktat, yang menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine berkurang.
Akibatnya, asam urat tertahan dalam peredaran darah dan menumpuk di
persendian. Hindari juga minuman fermentasi seperti bir, wiski, anggur, tape dan
tuak karena mengandung senyawa alkohol (Setiabudi H, 2012).
Tips tambahan bagi penderita asam urat:- Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti
kentang, yoghurt, dan pisang.
- Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk,
pepaya dan strawberry.
Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah
naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai
dan tomat.
- Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong,
roti dan ubi.
- Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula,
permen, arum manis, gulali dan sirup.
- Jangan minum aspirin.
12
(Aspirin atau asam asetilsalisilat/asetosal sering digunakan sebagai
obat analgesik/penahan rasa nyeri, antipiretik/penurun demam dan
anti inflamasi/anti peradangan. Aspirin juga memiliki efek
antikoagulan/anti penggumpalan darah dan dapat digunakan dengan
dosis rendah dalam jangka waktu lama untuk pencegahan serangan
jantung. Aspirin tidak aman untuk penderita asam urat karena aspirin
mencegah eksresi asam urat melalui ginjal. Hal ini kontradiktif
dengan indikasi obat penurun kadar asam urat dalam darah yang
bertujuan untuk meningkatkan eksresi asam urat oleh ginjal.
- Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan.
- Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat
cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat
badan dengan olahraga yang cukup.
- Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan
tinggi dan berat badan (Setiabudi H, 2012).
L. Pengobatan
a. Obat Tradisional Asam Urat :
1. Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap hari.
2. Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air kemudian diminum
pagi dan sore.
3. Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.
4. Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu
sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hangat -/
50 cc dan diminum selama 1 minggu pagi bangun tidur dan kalau mau
tidur malam.
5. Kentang mentah dan apel malang di juice.
b. Diet bagi penderita asam uratPenyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan
seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang
sangat tinggi merupakan penyebab penyakit ini. Meskipun demikian, bukan
berarti penderita asam urat tidak boleh mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein, asalkan jumlahnya dibatasi. Selain itu, pengaturan diet
13
yang tepat bagi penderita asam urat mampu mengontrol kadar asam dan urat
dalam darah. Penderita asam urat tinggi, memang harus hati-hati terhadap
makanan. Diet yang dilakukan, harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan
asam urat harus melakukan diet bebas purin. Yang harus dilakukan
adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet
normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).
2. Kalori sesuai kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan
tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan
asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan
dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang
terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat.
3. Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik
dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan
meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat
kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari.
4. Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar
asam urat dalam darah. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita
gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg
berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati
yang berasal dari susu, keju dan telur.
5. Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan
yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya
dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6. Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat
melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum
minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa
air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh
14
melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan
yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing
manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang
lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit
mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah
alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang
tinggi.
7. Tanpa Alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka
yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak
mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan
asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam
urat dari tubuh (Setiabudi H, 2012).
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis PenelitianPemeriksaan ini dilakukan secara deskriptif, yang bertujuan untuk
mengetahui Kadar Asam urat terhadap masyarakat yang tinggal di Dusun X-XIII
Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Kota
Medan.
B. Lokasi dan Waktu PenelitianB.1. Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di Dusun X lorong suka hati, dusun XI
Lorong Mulia, XII Lorong Wonosari, dusun XIII lorong Samiaji Desa Saentis
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan.
B.2. WaktuWaktu penelitian dilakukan pada tanggal 3-7 Maret 2014.
C. Populasi dan Sampel PenelitianC.1. Populasi Penelitian
Adapun populasi dari penelitian ini yaitu masyarakat yang tinggal di
Dusun X - XII Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang, Kota Medan.
C.2. Sampel PenelitianSampel yang diambil sebanyak 45 orang dari masyarakat di Dusun X-
XII di Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang,
Kota Medan.
D. Jenis dan cara Pengumpulan DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
yang langsung diperoleh/diambil oleh peneliti.
E. Alat-AlatAlat-alat yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:
1. Stik asam urat
2. Alkohol swab
3. Easy touch GCU
4. Lanset
16
F. BahanBahan yang digunakan dalam pemeriksaan adalah darah.
G. Metode PemeriksaanMetode yang digunakan dalam pemeriksaan ini yaitu metode stik.
H. Prinsip KerjaUASure Blood Uric Acid Test Strips menggunakan katalis yang digabung
dengan teknologi biosensor yang spesifik terhadap pengukuran asam urat. Strip
pemeriksaan dirancang dengan cara tertentu sehingga pada saat darah
diteteskan pada zona reaksi dari strip, katalisator asam urat memicu oksidasi
asam urat dalam darah tersebut. Intensitas dari elektron yang terbentuk diukur
oleh sensor dari UASure dan sebanding dengan konsentrasi asam urat dalam
darah.
I. Prosedur kerja1) Siap kan alat dan strip untuk pemeriksaan asam urat, jika alat tersebut
hanya ada 1 jangan lupa setiap pergantian strip untuk pemeriksaan
yang lain chip terlebih dahulu di pasang.
2) Masukkan strip tes, alat asam urat akan hidup secara otomatis.
3) Alat akan menunjukkan nomor kode dan tanda tetesan darah.
4) Lalu bersihkan jari pasien yang akan di tusuk dengan alkohol swab,
tekan sedikit jari pasien agar lebih mudah darah keluar, setelah itu tusuk
dengan lanset.
5) Setelah darah keluar, tempelkan ujung test strip pada darah sampai ada
bunyi yang menandakan sempel sudah cukup, alat akan membaca hasil
6) Hasil akan muncul pada layar dalam 10 detik.
7) Baca hasil pada alat tersebut.
J. Rujukan NilaiWanita : 2,6-6,0 mg/dl
Laki-laki : 3,5-7,0 mg/dl (Hermawan S, 2012).
17
BAB IVHASIL
DATA PASIENNILAI ASAM URAT
DUSUN X LORONG SUKA HATI
No Nama Pasien Jenis Kelamin Usia Nilai Asam Urat (Mg/dl)
1 S – 02 Perempuan 39 tahun 3,0 Mg/dl 2 S – 06 Laki-laki 59 tahun 12,1 Mg/dl3 S – 15 Perempuan 43 tahun 2,9 Mg/dl4 S – 21 Perempuan 49 tahun 3,1 Mg/dl5 S – 24 Laki-laki 29 tahun 7,0 Mg/dl6 S – 37 Perempuan 45 tahun 2,9 Mg/dl7 S – 39 Perempuan 38 tahun 2,7 Mg/dl
DATA PASIENNILAI ASAM URAT
DUSUN XI LORONG MULIA
No Nama Pasien Jenis Kelamin Usia Nilai Asam Urat (Mg/dl)
1 M - 03 Perempuan 65 tahun 3.6 Mg/dl2 M - 04 Perempuan 63 tahun 4,0 Mg/dl3 M - 09 Perempuan 55 tahun 5.5 Mg/dl4 M - 16 Perempuan 54 tahun 6.3 Mg/dl5 M - 21 Perempuan 57 tahun 5.0 Mg/dl6 M - 23 Perempuan 45 tahun 2.9 Mg/dl7 M - 25 Perempuan 57 tahun 4.4 Mg/dl
DATA PASIENNILAI ASAM URAT
DUSUN XII LORONG WONOSARI
No Nama Pasien Jenis Kelamin Usia Nilai Asam Urat (Mg/dl)
1 W - 04 Perempuan 74 tahun 5,7 Mg/dl2 W - 18 Perempuan 52 tahun 8,1 Mg/dl3 W - 20 Perempuan 28 tahun 2,6 Mg/dl4 W - 21 Perempuan 61 tahun 5,1 Mg/dl5 W - 22 Perempuan 54 tahun 4,1 Mg/dl
18
6 W - 26 Perempuan 49 tahun 5,8 Mg/dl7 W - 27 Perempuan 62 tahun 3,0 Mg/dl8 W - 29 Perempuan 47 tahun 3,5 Mg/dl9 W - 30 Perempuan 64 tahun 6,8 Mg/dl
10 W - 31 Perempuan 28 tahun 3,6 Mg/dl
DATA PASIENNILAI ASAM URAT
DUSUN XIII LORONG SAMIAJI
No Nama Pasien Jenis Kelamin Usia Nilai Asam Urat (Mg/dl)
1 J - 01 Perempuan 67 tahun 2,9 Mg/dl2 J - 02 Perempuan 47 tahun 3,6 Mg/dl3 J - 04 Perempuan 57 tahun 4,7 Mg/dl4 J - 05 Perempuan 61 tahun 6,2 Mg/dl5 J - 07 Perempuan 53 tahun 5,7 Mg/dl6 J - 08 Perempuan 61 tahun 5,3 Mg/dl7 J - 10 Perempuan 52 tahun 3,0 Mg/dl8 J - 12 Perempuan 44 tahun 4,9 Mg/dl9 J - 18 Laki - Laki 34 tahun 6,4 Mg/dl
10 J - 30 Perempuan 63 tahun 7,9 Mg/dl11 J - 31 Perempuan 48 tahun 3,0 Mg/dl12 J - 32 Perempuan 70 tahun 9,3 Mg/dl13 J - 35 Perempuan 38 tahun 3,5 Mg/dl14 J - 36 Perempuan 34 tahun 5,3 Mg/dl15 J - 39 Perempuan 59 tahun 6,6 Mg/dl16 J - 40 Laki - Laki 62 tahun 5,9 Mg/dl17 J - 41 Perempuan 41 tahun 5,7 Mg/dl18 J - 42 Perempuan 39 tahun 3,1 Mg/dl19 J - 43 Perempuan 45 tahun 3,1Mg/dl20 J - 44 Perempuan 39 tahun 2,6 Mg/dl
Catatan : merah = kadar meningkat
19
BAB V
PENUTUP
A. KesimpulanBerdasarkan hasil yang diperoleh dari pemeriksaan asam urat pada 44
sampel Masyarakat di Dusun X-XIII Desa Saentis maka diperoleh kesimpulan :
a. Dusun X : dari 7 orang yang diperiksa terdapat 2 orang dengan kadar
asam urat meningkat.
b. Dusun XI : dari 7 orang yang diperiksa tidak terdapat kadar asam urat
yang meningkat.
c. Dusun XII : dari 9 orang yang diperiksa terdapat 2 orang dengan kadar
asam urat meningkat.
d. Dusun XIII : dari 20 orang yang diperiksa terdapat 3 orang dengan kadar
asam urat meningkat
Jadi, dari 43 orang yang melakukan pemeriksaan asam urat di Dusun X-
XIII terdapat 7 orang dengan kadar asam urat meningkat dan 37 orang dengan
kadar asam urat normal.
B. Saran Setelah melakukan pemeriksaan kadar asam urat pada masyarakat di
Dusun X-XIII Desa Saentis maka penulis menyarankan beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
a. Memeriksa kadar asam urat secara rutin dan berkala di pusat-pusat
kesehatan terdekat seperti puskesmas, laboratorium maupun rumah sakit.
b. Membatasi diri dari makanan yang tinggi purin serta mengurangi
konsumsi makanan jeroan, seafood dan kacang;kacangan.
c. Membiasakan diri dengan pola hidup sehat seperti olahraga dan banyak
konsumsi air putih.
20
DAFTAR PUSTAKA
Misnadiarly. 2007. “Rematik”. Pustaka Obor Populer : Jakarta
Arianda, Dedy. 2013. “Buku Saku Analis Kesehatan”. Analis Muslim Publisher :
Bekasi
Setiabudi, H. 2012. Deteksi Dini Pencegahan dan Pengobatan Asam Urat :
Yogyakarta.
Wijayakusuma, Hembing. 2008. “Atasi Asam Urat dan Rematik”. Puspa Swara :
Jakarta
http://hahazbue.blogspot.com/2013/04/makalah-asam-urat_2473.html
http://restii-piypa0o.blogspot.com/2012/06/makalah-asam-urat.html
http://antopaulutu.blogspot.com/2012/04/makalah-asam-urat.html
21