SELAMAT DATANGMAHASISWA KKN/KKT
UNWIDHA KLATEN
LPPM
DALAM RANGKA PEMBEKALAN KKN/KKT
UNWIDHA KLATEN_9-12 JULI 2018
Auditorium FKIP
UNWIDHA Klaten
12 JULI 2018
II
1
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
Alamat: Jl. Ki Hajar Dewantara, Klaten 57438 Po Box 168
Telp. (0272) 326000, 322363, 328842, Fax. (0272) 323288
website: www.unwidha.ac.id e-mail: [email protected]
1
SOSIOLOGI MASYARAKAT
PEDESAAN
LPPM
Dr. H. Ronggo Warsito, M.Pd.Dekan FKIP Unwidha Klaten
Alumni Mahasiswa Pascasarjana (S3)
Program Doktor Ilmu Pendidikan UNS Surakarta
Auditorium FKIP
UNWIDHA Klaten
12 JULI 2018
II
2
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
Alamat: Jl. Ki Hajar Dewantara, Klaten 57438 Po Box 168
Telp. (0272) 326000, 322363, 328842, Fax. (0272) 323288
website: www.unwidha.ac.id e-mail: [email protected]
2
3
3
• Masyarakat
pedesaan yang ada
di Indonesia,
tergolong
masyarakat yang
sangat tertinggal
1
Hal ini disebabkan
keberadaan
wilayah yang jauh
dari pusat
pembangunan
nasional
2
Pada masyarakat
desa tradisi itu
masih sangat
kuat dan kental
3
Karena terlalu tinggi
menjunjung
kepercayaan nenek
moyang
mengakibatkan
sulitnya melakukan
pembaharuan desa
4
Di sisi lain banyak hal
yang mengakibatkan
sebuah desa sulit
untuk mengalami
pembaharuan,
antara lain isolasi
wilayah
5
Ada desa yang
mengalami
kemiskinan dan
keminiman tingkat
pendidikan.
6
• Masyarakat
pedesaan
dominan bermata
pencaharian dari
hasil pertanian
yang merupakan
petani-petani
miskin
7
Hal ini menunjukkan
kesenjangan yang
sangat jauh dari
masyarakat
perkotaan.
Peran Mhs KKN
(Pemuda) sangat
dibutuhkan.
8
SOSIOLOGI MASYARAKAT PEDESAAN
A. Latar Belakang
3 Penyaji
I
4 Penyaji
I
4
4
5
5
Menurut Bintarto desa
merupakan kesatuan
geografi, sosial,
ekonomi, politik dan
kultural yang terdapat
di suatu daerah dalam
hubungannya dan
pengaruhnya secara
timbal-balik dengan
daerah lain.
PEDESAAN
Menurut Soerjono
Soekanto,
masyarakat adalah
orang yang hidup
bersama yang
menghasilkan
kebudayaan (2001:
187).
MASYARAKAT
B. PENGERTIAN
Istilah “sosiologi”
ditemukan pada
tahun 1839 oleh
Auguste Comte di
dalam bukunya
Course de
philosophie
Positive artinya
ilmu tentang
masyarakat
SOSIOLOGI
II
6
SOSIOLOGI
BACK
7
7
MASYARAKAT
BACK
8
8
PEDESAAN
BACK
9
9
4.
Masyarakat
Homogen
(mata
pencaharian,
agama, adat-
istiadat
5.
gotong-
royong
relatif
masih kuat
2.
Sistem
kehidupan
berkelom-
pok dengan
dasar
kekeluarga-
an gemein-
schaft
3.
Sebagian
besar
bertani
1.
Hubungan
antar warga
lebih
mendalam
dibanding-
kan dengan
masyarakat
perkotaan
C. CIRI-CIRI MASYARAKAT PEDESAANI
I
10
4.
Mereka
cukup saja
menyesuai-
kan diri
dengan alam,
kurang
adanya usaha
untuk
menguasai-
nya.
5.
Untuk
menghadapi
alam mereka
cukup dengan
hidup
bergotong-
royong,
mereka sadar
bahwa dalam
hidup itu
tergantung
kepada
sesamanya
2.
Mereka
beranggapan
bahwa orang
bekerja itu
untuk hidup,
dan kadang-
kadang
untuk
mencapai
kedudukan-
nya
3.
Berorientasi
masa
sekarang, bukan
masa
yad.
1.
Menyadari
keburukan
hidup,
prihatin dan
kemudian
berusaha/
berihtiar
mengubah-
nya
GOTONG-ROYONG (1)I
I
11
4.
Mereka
cukup saja
menyesuai-
kan diri
dengan alam,
kurang
adanya usaha
untuk
menguasai-
nya.
5.
Untuk
menghadapi
alam mereka
cukup dengan
hidup
bergotong-
royong,
mereka sadar
bahwa dalam
hidup itu
tergantung
kepada
sesamanya
2.
Mereka
beranggapan
bahwa orang
bekerja itu
untuk hidup,
dan kadang-
kadang
untuk
mencapai
kedudukan-
nya
3.
Berorientasi
masa
sekarang, bukan
masa
yad.
1.
Menyadari
keburukan
hidup,
prihatin dan
kemudian
berusaha/
berihtiar
mengubah-
nya
HAKIKAT DAN SIFAT MASYARAKAT PEDESAANI
I
12
4.
Mereka
cukup saja
menyesuai-
kan diri
dengan alam,
kurang
adanya usaha
untuk
menguasai-
nya.
5.
Untuk
menghadapi
alam mereka
cukup dengan
hidup
bergotong-
royong,
mereka sadar
bahwa dalam
hidup itu
tergantung
kepada
sesamanya
2.
Mereka
beranggapan
bahwa orang
bekerja itu
untuk hidup,
dan kadang-
kadang
untuk
mencapai
kedudukan-
nya
3.
Berorientasi
masa
sekarang, bukan
masa
yad.
1.
Menyadari
keburukan
hidup,
prihatin dan
kemudian
berusaha/
berihtiar
mengubah-
nya
GOTONG-ROYONG (2)I
I
13
4.
Mereka
cukup saja
menyesuai-
kan diri
dengan alam,
kurang
adanya usaha
untuk
menguasai-
nya.
5.
Untuk
menghadapi
alam mereka
cukup dengan
hidup
bergotong-
royong,
mereka sadar
bahwa dalam
hidup itu
tergantung
kepada
sesamanya
2.
Mereka
beranggapan
bahwa orang
bekerja itu
untuk hidup,
dan kadang-
kadang
untuk
mencapai
kedudukan-
nya
3.
Berorientasi
masa
sekarang, bukan
masa
yad.
1.
Menyadari
keburukan
hidup,
prihatin dan
kemudian
berusaha/
berihtiar
mengubah-
nya
GOTONG-ROYONG (3)I
I
14
Masyarakat pedesaan
kehidupannya
berbeda dengan
masyarakat
perkotaan.
Perbedaan-perbedaan
ini berasal dari adanya
perbedaan yang
mendasar serta
keadaan lingkungan,
yang mengakibatkan
adanya dampak
terhadap personalitas
dan segi-segi
kehidupan.
D. PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DENGAN PERKOTAAN
Desa terbentuk erat kaitannya dengan naluri alamiah untuk
mempertahankan kelompoknya,
melalui kekerabatan
Dalam masyarakat
kota kebutuhan
primer dihubungkan
dengan status sosial
dan gaya hidup
masa kini sebagai
manusia modern.
II
15
E. STRATIFIKASI DAN ARUS
GLOBALISASI
Stratifikasi sosial dapat dipengaruhi oleh kekuasaan dan peran yang terdapat dalam kedudukan sosial seseorang. Faktor-faktor yang menjadi ukuran atau kriteria sebagai dasar pembentukan dasar pelapisan sosial
yaitu, ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan dan wewenang, ukuran kehormatan, dan ukuran
ilmu pengetahuan.
BACK
16
16
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
Di dalam sebuah desa biasanya terdapat
orang-orang yang dihormati, berpendidikan,
memiliki kekuasaan dan wewenang serta
memiliki kekayaan. Hal tersebut
mengindikasikan adanya lapisan-lapisan yang
akan terbentuk yang biasa disebut dengan
stratifikasi sosial.
BACK
17
17
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
• Lapisan yang terdapat dalam stratifikasi
sosial tersebut terbagi menjadi tiga bagian
yaitu lapisan atas, lapisan menengah, dan
lapisan bawah. Lapisan atas umumnya terdiri
dari orang-orang yang memiliki kekayaan,
kekuasaan dan wewenang. Sedangkan untuk
lapisan menengah terdiri dari orang-orang
yang terdidik, sementara untuk lapisan
bawah terdiri dari masyarakat miskin. BACK
18
18
19
19
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
Arus globalisasi tidak luput menghampiri masyarakat dan sedikit banyak
memberikan dampaknya, tak terkecuali pada masyarakat pedesaan yang sering
dilukiskan sebagai masyarakat yang masih tradisional.
20
20
21
21
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
Arus globalisasi tidak luput menghampiri masyarakat dan sedikit banyak
memberikan dampaknya, tak terkecuali pada masyarakat pedesaan yang sering
dilukiskan sebagai masyarakat yang masih tradisional.
22
22
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
• Masuknya alat-alat modern
dalam bidang pertanian sedikit
banyak memberikan dampak bagi
kehidupan di pedesaan.
23
23
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
• Masuknya alat-alat modern
dalam bidang pertanian sedikit
banyak memberikan dampak bagi
kehidupan di pedesaan.
24
24
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
• Masuknya alat-alat modern
dalam bidang pertanian sedikit
banyak memberikan dampak bagi
kehidupan di pedesaan.
25
25
26
Hubungan-
hubungan positif
antara manusia
Paguyuban (Gemeinschaft) adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-
anggotanya diikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah.
Bentuk paguyuban terutama dapat dijumpai di dalam keluarga, kelompok
kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya.
Patembayan (Gesellschaft) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka
waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan
dengan sebuah mesin.
Bentuk gesellschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang
berdasarkan ikatan timbal-balik, misalnya ikatan antara pedagang, organisasi dalam
suatu pabrik atau industri, dan sebagainya.
PENJELASAN
F. Masyarakat Paguyuban (Gemeinschaft) dengan
Masyarakat Patembayan (Gesellschaft)
27I
Masyarakat
Paguyuban
(Gemeinschaft)
Masyarakat
Patembayan
(Gesellschaft)
28
28
KITA BUKANLAH ORANG BESAR.
KITA TIDAK DAPAT MENGHASILKAN KARYA
BESAR.
NAMUN ...
KITA DAPAT MENGERJAKAN HAL-HAL YANG
KECIL DENGAN CINTA YANG BESAR
29
29
KISAH KELINCI DAN SI KURA-KURA
• Di suatu hari yang cerah, terlihat serius ke dua binatang dalam suatu pembicaraan. Kedua binatang itu adalah Kelinci dan Kura-kura.
• Keduanya memperdebatkan siapa sebenarnya yang larinya lebih cepat.
• Kedua binatang tersebut akhirnya membuat kesepakatan mengadakan kompetisi lari cepat.
• Keduanya menyepakati awal start dan garis finish.
• Keduanya sama-sama memberi aba-aba. “Satu, dua, yak!
• Kedua binatang itu sama-sama berlari cepat. Kira-kira berjalan 15 detik, kelinci berpikir, “Ngapaian saya harus berlari kencang, toh lawanku jauh lebih lamban.,” Akhirnya kira-kira mendapat 2/3 perjalanan mendekati finish, kelinci berhenti dan beristirahat di bawah pohon jati.
• Karena udara yang sejuk dan angin bergerak semilir, si kelinci tertidur.
30
30
KISAH KELINCI DAN SI KURA-KURA (lanjutan)
• Si Kura-kura yang menyadari bahwa dirinya lebih lamban dalam berlari, berusaha sekuat tenaga mempercepat larinya.
• Waktu berjalan kurang lebih 15 menit, Kura-kura melintasi pohon jati yang kebetulan seekor kelinci sedang tidur pulas.
• Mendenar suara Kura-kura yang sedang berlari, 5 menit kemudian bangunlah si Kelinci.
• Kelinci melihat Kura-kura hampir mendekati finish. Kelinci tancap gas, berlari sangat kencang. “Wus-wus.”
• Meskipun dengan kekuatan penuh dalam berlari, kelinci sudah terlambat, karena Kura-kura hanya dalam hitungan detik sudah sampai finish.
• Ternyata betul juga, dengan sisa-sisa tenaga yang ada, Kura-kura tetap berlari dan sampailah ia di garis finish. “ Hore..., aku sudah sampai." Diambillah bendera di garis finish yang telah dipasang keduanya.
• Kelinci berusaha meraih bendera tersebut, tetapi sudah terlambat (Sumber: Ringkasan cerita dari Radio JPI FM, Senin, 14-12-2015, Pukul 01.30 WIB).
31
42
31
Ship
Mahasiswa KKN ibaratperson yang berada
di kapal yang bersama-sama
berusaha menjagakapal dari terpaanombak dan badaiyang cukup besar
32
32
“FORUM SILATURAHMI”
Kerja Tim (PARADE).MPG
33
33
T.E.A.M
Together
Everyone
Achieves
More
34
34
Sebaik-baik manusia,
adalah yang bermanfaat untuk orang lain
Lakukanlah SEKARANG,
karena esok belum tentu datang
dan kemarin tak pernah kembali
Sukses Mahasiswa KKN,
Sukses Unwidha Klaten
35
35
SELESAI
1
Terima Kasih
2
Matur Nuwun
4
Jazakumullah
Khoiron
Katsiron3
Thank for your
attention
Pembekalan Mahasiswa KKN/KKT
Kamis, 12 Juli 2018
KHOTIMAHI
I
96
36
36
Materi RujukanDwi Wilujeng. (2012). Masyarakat Pedesaan. (Makalah). https://blog.ub.ac.id/ mistikdwiwilujeng/2012/06/05/makalah-masyarakat-
pedesaan/ Diunduh: Sabtu, 30 Juni 2018 Pukul 05.20 WIB.
Erick Syaputra. (2016). Sosiologi Pedesaan Desa Pandu Senjaya. (Makalah).
https://ericksyaputra.wordpress.com/2016/05/10/makalah-sosiologi-pedesaan-desa-pandu-senjaya/ Diunduh: Sabtu, 30 Juni
2018 Pukul 05.30 WIB.
Ferdinand Tonnies and Charles P. Loomis. (1960). Gemeinschaft and Gesellschaft dalam Reading in Sociology, editor Alfred Mc Clung
Lee, cetakan ke-5, Barnes & Noble College Outline Series.
Insani Ubay. (2015). Pergeseran Nilai Tradisional ke Nilai Modern. (http://insaniubay.blogspot.com/2015/12/pergeseran-nilai-
tradisional-ke-nilai.html Diunduh: Sabtu 30 Juni 2018 Pukul 06.00 WIB.)
Ismail Jeunib. (2010). Sosiologi Masyarakat Pedesaan. (Makalah). http://ismail-jeunib.blogspot.com/2010/02/makalah-sosiologi-
masyarakat-pedesaan.html Diunduh: Sabtu, 30 Juni 2018 Pukul 05.10 WIB.
Maurice Duverger. (2000). Sosiologi Politik (Penerjemah Daniel Dhakidae). Jakarta: Manajemen PT Raja Grafindo Persada.
Diterbitkan untuk Yayasan Ilmu-ilmu Sosial.
Pradiana. (2010). Sosiologi Pedesaan. (Makalah).
(http://pradianap08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/makalah-sosiologi-pedesaan/ Diunduh: Sabtu, 30 Juni 2018 Pukul 06.30
WIB)
Soerjono Soekanto. (2001). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Warsito, R. (2012). Antropologi Budaya. Yogyakarta: Penerbit Ombak. http://penerbitombak.com/product/antropologi-budaya/
Diunduh: Jumat, 29 Juni 2018 Pukul 14.00 WIB.
Wiranata, I Gede A.B. (2005). Hukum Adat Indonesia, Perkembangannya dari Masa ke Masa. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
37
37