Download - Lemah Separuh Badan b6
LEMAH SEPARUH BADAN
LEMAH SEPARUH BADAN
Skenario :
Seorang laki2 berusia 38 tahun dibawa ke Puskesmas karena mengalami kejang yang diawali pada lengan kanan kemudian berlanjut pada tungkai kanan lalu ke seluruh tubuh. Keadaan ini sudah dialami selama 3 bulan dan timbul kurang lebih 3 kali dalam sebulan. Penderita juga mengeluh sering sakit kepala dan merasa canggung jika berjalan atau memegang sesuatu karena tangan dan kaki kanannya terasa lemah.
Kata Kunci :
Laki2 38 tahun
Kejang yang diawali pada extremitas kanan lalu ke seluruh tubuh
Dialami selama 3 bulan
Timbul kurang lebih 3 kali dalam sebulan
Keluhan sakit kepala
Canggung jika berjalan atau memegang sesuatu
Tangan dan kaki kanannya terasa lemah
Pertanyaan-Pertanyaan Penting :1. Bagaimana anatomi dan fisiologis system saraf motorik ?
2. Apa yang dimaksud dengan Hemiparese?
3. Penyakit-penyakit apa saja yang dapat menyebabkan kelemahan pada ekstremitas? (DD)4. Apa yang menyebabkan timbulnya kejang-kejang yang berawal dari ekstremitas kanan lalu ke seluruh tubuh? 5. Bagaimana patomekanisme sakit kepala pasien?
6. Bagaimana diagnosis pada pasien yang ada di scenario?
7. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan?
8. Bagaimana Penatalaksanaan bagi pasien pada scenario diatas?Jawaban Pertanyaan
1. Anatomi & Fisiologi:
Upper Motoneuron semua yang menyalurkan impuls (dari korteks motorik ke medulla spinalis) ke LMN tergolong ke dalam kelompok UMN.
Lower Motoneuron, neuron2 yang menyalurkan impuls motorik (dari kornu anterior medulla spinalis ke nervus perifer) pada bagian perjalanan terakhir ke sel otot skeletal.
Perbedaan UMN dan LMN berdasarkan karakteristik (buku ajar patofisiologi hal. 1054) Area korteks motorik di gyrus precentralis (motorik primer) dan area premotor 6 dan 8.
UMN tergolong menjadi pyramidal dan extrapiramidal, Piramidal terbagi atas kortikobulbar (berakhir pada nuclei saraf kranialis motorik dalam pusat otak) dan kortikospinal (berakhir pada kornu anterior medulla spinalis pada neuron interkalasi yang dihubungkan oleh sinaps motoneuron besar kornu anterior). Jaras kortikobulbar-kortikospinal (Neurologi klinik dasar hal.4).
Extrapiramidal : Dibagi atas beberapa komponen yaitu : korpus striatum, globus pallidus, inti2 talamik, nucleus subtalamikus, substansia nigra, farmasio retikularis batang otak, serebelum, dan korteks motorik tambahan area 4, 6, dan 8. komponen tersebut membentuk sirkuit striatal.
2. HEMIPARESE adalah Kelemahan atau paralysis ringan pada satu sisi ekstremitas (Dorland).
Kerusakan yang bisa terjadi pada medulla spinalis, pons, mesecephalon, korteks serebrum. Hemiparese alternans yaitu pada tingkat lesi yang bersifat ipsilateral, sedangkan distal pada lesi hemiparesis bersifat kontralateral.
Penyebab hemiparesi bisa karena adanya peninggian tek. Intracranial.3. Differensial Diagnosa
DDJenis KelaminUmurKejang-kejangHemiparesisCephalgiaGangguan gaya berjalan dan koordinasiKeterangan
Abses otakL > P10-30 tahun+
+
+
+Fr. Kejang=1 kali,Diawali demam,Hemiparesis=lesi di lob. frontalis
Epilepsi ec Tumor otakL =P35-55 tahun+++
+++Fr. Kejang berulang dan berpola,
AVM (Artery venous malformation)L > P10-40 tahun++/-++++/-Fr, kejang=1 kali, embrionik, onset pada masa dewasa, muscle weakness (+), migrain (+)
Encephalopaty hypertensiL = P30 50 tahun+/-+++Diawali hipertensi,
StrokeL > P> 50 tahun-+++Gangg. Sensoris (+), confusi, delirium, lethargi, koma, disarthria,diplopia, afasia
ABSES SEREBRI
Gejala klinis yang biasa dirasakan penderita: Sakit kepala
Nyeri Demam (infeksi akibat bakteri)Tergantung letak abses
Gejala spesifik tumor otak yang berhubungan dengan lokasi:
Lobus frontal
- Menimbulkan gejala perubahan kepribadian
- Bila tumor menekan jaras motorik menimbulkan hemiparese
kontra lateral, kejang fokal
- Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia
- Bila tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster
kennedy
- Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia
Lobus parietal
- Dapat menimbulkan gejala modalitas sensori kortikal hemianopsi
homonym
- Bila terletak dekat area motorik dapat timbul kejang fokal dan
pada girus angularis menimbulkan gejala sindrom gerstmanns
Lobus temporal
- Akan menimbulkan gejala hemianopsi, bangkitan psikomotor, yang
didahului dengan aura atau halusinasi
- Bila letak tumor lebih dalam menimbulkan gejala afasia dan
hemiparese
- Pada tumor yang terletak sekitar basal ganglia dapat diketemukan
gejala choreoathetosis, parkinsonism.
Lobus oksipital
-. Menimbulkan bangkitan kejang yang dahului dengan gangguan
penglihatan
- Gangguan penglihatan yang permulaan bersifat quadranopia
berkembang menjadi hemianopsia, objeckagnosia
Tumor di ventrikel ke III
- Tumor biasanya bertangkai sehingga pada pergerakan kepala
menimbulkan obstruksi dari cairan serebrospinal dan terjadi
peninggian tekanan intrakranial mendadak, pasen tiba-tiba nyeri
kepala, penglihatan kabur, dan penurunan kesadaran
Tumor di cerebello pontin angie
- Tersering berasal dari N VIII yaitu acustic neurinoma
- Dapat dibedakan dengan tumor jenis lain karena gejala awalnya
berupa gangguan fungsi pendengaran
- Gejala lain timbul bila tumor telah membesar dan keluar dari
daerah pontin angel
Tumor Hipotalamus
- Menyebabkan gejala TTIK akibat oklusi dari foramen Monroe
- Gangguan fungsi hipotalamus menyebabkan gejala: gangguan
perkembangan seksuil pada anak-anak, amenorrhoe,dwarfism,
gangguan cairan dan elektrolit, bangkitan
Tumor di cerebelum
- Umumnya didapat gangguan berjalan dan gejala TTIK akan cepat
terjadi disertai dengan papil udem
2002 digitized by USU digital library 5
- Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar keleher dan
spasme dari otot-otot servikal
Tumor fosa posterior
- Diketemukan gangguan berjalan, nyeri kepala dan muntah disertai
dengan nystacmus, biasanya merupakan gejala awal dari
medulloblastoma
ABSES CEREBELLI
Dapat disebabkan oleh fraktur terbuka yang menjadi jalan masuknya mokroorganisme ke dalam otak.
Dapat bersifat soliter maupun multipel. Terbagi 4 stadium:
1. Stadium cerebritis dini
2. Stadium cerebritis lanjut
3. Stadium pembentukan kapsul dini
4. Stadium pembentukan kapsul lanjut
AVM (ARTERIO-VENOUS MALFORMATION) Merupakan perkembangan abnormal dari masa embrio, dan bukan merupakan neoplasma.
Seiring pertumbuhan, dinding pembuluh darah akan menipis, yang dapat mengakibatkan perdarahan.
Meskipun kelainan berasal sejak embrio, tetapi onsetnya baru terasa pada usia menjelang dewasa
PREVALENSI
Laki-laki : Perempuan = 2:1
Umur 10-30 tahun(Adams)
GEJALA:
Headache
Seizure
Subarachnoid hemorrhage
Hemipharesis(Adams)
Didahului stroke atau epilepsi
Bruit Test
HYPERTHENSIVE ENCEPHALOPHATY
Pada orang normal, vasokonstriksi hanya berlangsung dalam waktu yang singkat, sedangkan pada orang dengan hipertensi, vasokonstriksinya berlangsung lama. Bila pada pembuluh darah tersebut terdapat plak atherosklerotik, maka sirkulasi darah ke otak dapat terganggu sehingga dapat terjadi TIA (Transient Ischemic Attack) yang dapat mencederai otak. Terapi:a. Ca channel blocker
b. ACE inhibitorSTROKE
ETIOLOGI
Infark otak
Perdarahan intracerebral
Thrombosis, penyalahgunaan obat
Dapat berupa iskemik atau perdarahan
Stroke iskemik: aliran darah terhenti karena plak atherosklerotik yang menyumbat pembulh darah
Hemorrhage: perdarahan yang terjadi pada pembuluh darah otak
Emboli lemak jarang menyebabkan stroke.
Gejala yang terjadi tergantung pada daerah otak yang terkena:
Hemiparesis
Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
Penglihatan ganda
Pusing
Bicara tidak jelas
Sulit membicarakan atau mengingat kata-kata yang tepat
DIAGNOSIS
Berdasarkan perjalanan penyakit, lamanya stroke, dll
Dapat diperkuat dengan CT-Scan (membedakan infark dengan peradarahan) dan MRI (membedakan infark cerebri dengan batang otak)PENATALAKSANAAN
Pemberian nutrisi lewat infus
Streptokinasi atau plasminogen 3 jam setelah serangan stroke
Rehabilitasi intensif dapat membantu penderita untuk pemulihan cepat
`PROGNOSIS
Banyak penderita pulih seperti semula
Mengalami kelumpuhan, tidak dapat berbicara atau makan dengan normal
EPILEPSI ec TUMOR OTAKPatofisiologi Kejang
Jejas pada otak oleh tumor Penimbuhan Ach >> Na channel terbuka (eksitasi terus-menerus) kejang