Download - Leaflet Dt

Transcript
Page 1: Leaflet Dt

7/23/2019 Leaflet Dt

http://slidepdf.com/reader/full/leaflet-dt 1/1

 Pilihan Test Baru

 Telah tersedia pemeriksaan serologis

untuk mendeteksi infeksi demam tifoid yang

sedang terjadi (current infection) yang

disebabkan oleh Salmonella typhi yaitu IgM

Anti Salmonella typhi (TUBEX®TF). Hasil

IgM Anti Salmonella typhi positif disertaidengan gejala klinis demam tifoid

menunjukkan bahwa kemungkinan besar

saat ini terjadi current infection oleh

Salmonella typhi

 Prinsip Metode

 Tes TUBEX® merupakan tes aglutinasi

kompetetifsemi kuantitatif yang sederhanadan cepat (± 2 menit) denganmenggunakan partikel yang berwarna untukmeningkatkan sensitivitas. Spesifisitasditingkatkan dengan menggunakan antigenO9 yang benar-benar spesifik yang hanyaditemukan pada Salmonella serogroup D. Tesini sangat akurat dalam diagnosis infeksiakut karena hanya mendeteksi adanyaantibody IgM dan tidak mendeteksiantibody IgG.

Beberapa penelitian pendahuluanmenyimpulkan bahwa tes ini mempunyaisensitivitas dan spesifisitas yang lebih baikdaripada uji Widal. Penelitian oleh Lim dkk(2002) mendapatkan hasil sensitivitas 100%dan spesifisitas 100%.

 Tes ini dapat menjadi pemeriksaanyang ideal, dapat digunakan untukpemeriksaan secara rutin karena cepat,mudah dan sederhana.

 

Referensi

1. Diagnosis of typhoid fever, Dalam:Background document: The diagnosis,treatment and prevention of typhoidfever. World Health Organization,2003; 7-18

2. Parry CM. Typhoid fever. N Engl J Med2002; 347(22): 1770-82.

3. Lim PL, Tam FCH, Cheong YM, Jegathesan M. One-step 2-minute testto detect typhoid-spesific antibodiesbased on particle separation in tubes. J Clin Microbiol 1998; 36(8):2271-8

4. Gasem MH, Smits HL, Goris MGA,Dolmans WMV. Evaluation of a sample

and rapid dipstick assay for thediagnosis of typhoid fever inIndonesia.  J Med Microbiol 2002; 51:173-7

5. Gophalakhrisnan V, Sekhar WY, SooEH, Vinsent RA, Devi S. Typhoid feverin Kuala Lumpur and a comparativeevaluatin of two commercialdiagnostic kits for the detection of antibodies to Salmonella typhi. SingMed J 2002; 43(7): 354-8

D

I

S

US

U

N

OLEH:

  Tentang Demam Typhoid

Sampai saat ini demam tifoid masihmerupakan problem kesehatan masyarakatdi negara berkembang seperti Indonesia.Data WHO tahun 2003 memperkirakanterdapat 17 juta kasus demam tifoid diseluruh dunia dengan insidensi 600.000kasus kematian per tahun.

Demam tifoid disebabkan olehSalmonella typhi, merupakan bakteribatang gram negative. Spektrum klinisdemam tifoid tidak khas dan sangat lebar,dari asimtomatik atau yang ringan berupapanas disertai diare yang mudahdisembuhkan sampai dengan bentuk klinisyang berat baik berupa gejala sistemik

panas tinggi, gejala septic yang lain,ensefalopati atau timbul komplikasigastrointestinal berupa perforasi usus atauperdarahan.

Diagnosis demam tifoid secara klinisseringkali tidak tepat karena tidakditemukannya gejala klinis spesifik ataudidapatkan gejala yang sama padabeberapa penyakit lain seperti dengue,malaria atau leptospirosis, terutama padaminggu pertama sakit. Hal ini menunjukkan

perlunya pemeriksaan penunjanglaboratorium untuk konfirmasi penegakandiagnosis.

 Pemeriksaan Laboratorium

penunjang Demam Tifoid

Pemeriksaan laboratorium penunjang

diagnosis demam tifoid dibagi dalam empat

kelompok, yaitu: (1) pemeriksaan darah

ramal yang cukup tinggi untuk dipakai

membedakan penderita demam tifoid atau

bukan, tetapi adanya leucopenia dan

limfositosis relatif  menjadi dugaan kuat

diagnosis demam tifoid

Diagnosis pasti ditegakkan dari hasil

biakan darah/sumsum tulang (pada awal

penyakit) serta urine dan feces. Metode

biakan darah mempunyai spesifisitas tinggi

(95%) akan tetapi sensitivitasnya rendah (±

40%) terutama pada anak dan pada pasien

yang sudah mendapatkan terapi antibiotika

sebelumnya. Selain itu, hasil juga tergantung

dari saat pengambilan pada perjalanan

penyakit

Pemeriksaan biakan perlu waktu lama

(± 7 hari), harganya relative mahal dan tidaksemua laboratorium bias melakukannya.

Pemeriksaan kuman secara molekuler

dengan melacak DNA dari specimen klinis

menggunakan metode PCR masih belum

memberikan hasil yang sangat memuaskan

sehingga saat ini penggunaannya masih

terbatas dalam laboratorium penelitian.

Metode pemeriksaan serologis

mempunyai nilai penting dalam prosesdiagnostic demam tifoid, yang paling sering

digunakan adalah tes Widal

 Problematika Tes Widal

Prinsip uji widal adalah pemeriksaan

reaksi antara antibodi agglutinin dalam

serum penderita yang telah mengalami

pengenceran berbeda-beda terhadap antigen

Interprestasi tes widal harusmemperhatikan beberapa factor yaitusensitivitas, stadium penyakit; factorpenderita seperti status imunitas dan statusgizi yang dapat mempengaruhipembentukan antibodi; gambaranimunologis dari masyarakat setempat(daerah endemis atau non-endemis); faktor

antigen; teknik serta reagen yangdigunakan.

 Tes widal mempunyai keterbatasannilai diagnostik karena sulitdiinterprestasikan terutama di daerahendemis, seperti Indonesia, dan bilapemeriksaan hanya dilakukan satu kali(single serum). Pemeriksaan Widal barumempunyai nilai diagnostik bila padapemeriksaan serum fase konvalesenterdapat peningkatan titer anti O dan anti H

sebanyak empat kali.

 Tes Widal mempunyai sensitivitasdan spesifisitas moderat (± 70%), dapatnegatif palsu pada 30% kasus demam tifoiddengan kultur positif 

 Tes Widal negatif palsu dapat terjadipada:

− Carrier tifoid

−  Jumlah bakteri hanya sedikitsehingga tidak cukup memicuproduksi antibody pada host 

− Pasien sudah mendapatkan terapiantibiotika sebelumnya

 Tes Widal positif palsu dapat terjadi pada:

− Imunisasi dengan antigen Salmonella

NAMA :

NIM :

DEMAM TIFOID

DEMAM TIFOID


Top Related