Download - LAPORAN_KUNJUNGAN_KEGIATAN_LAPANGAN_II.docx
LAPORAN PRAKTIK KEGIATAN LAPANGAN
DI PT. SIDO MUNCUL Tbk – SEMARANG
JULI 2014
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Praktik Kegiatan Lapangan (PKL)
Disusun Oleh :
Naila Sylviatullatviya
E0013029
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2014
I
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KEGIATAN LAPANGAN
DI PT. SIDO MUNCUL Tbk – SEMARANG
JULI 2014
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Praktik
Kegiatan Lapangan (PKL) pada program studi S1 Farmasi.
STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA
Slawi, Juli 2014
Disetujui Oleh :
Kaprodi Pembimbing
Oktariani Pramiastuti S.Si, Apt,. Agung Nurcahyanta S.Si, Apt,.
II
PERSEMBAHAN
Laporan Kunjungan Kegiatan Lapangan PT. Sido Muncul Tbk.
Semarang, penulis persembahkan kepada :
1. Ibu Oktariani Pramiastuti S.Si, Apt,. selaku kaprodi S1 Farmasi
StiKes Bhakti Mandala Husada Slawi
2. Bapak Agung Nur Cahyanta S.Si, Apt,. selaku dosen pembimbing
yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini
3. Seluruh Dosen prodi S1 Farmasi StiKes Bhamada Slawi
4. Orang Tua yang selalu mendoakan
5. Teman-teman dari prodi S1 Farmasi
6. Pembaca yang budiman
III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta hidayah-Nya. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan kunjungan kegiatan lapangan ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Semoga dengan laporan ini akan membantu
mengetahui tentang PT. Sido Muncul Tbk Semarang.
Laporan ini penulis buat sesuai dengan tata tertib Stikes Bhamada Slawi.
Penulis menyadari walaupun telah bekerja keras untuk menyusun laporan
kunjungan industri ini, namun tidak akan mungkin menjadi lebih baik tanpa
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Untuk itu penulis mengharapkan
kepada semua pihak agar memberi berbagai kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Sekali lagi kritik dan saran sangat
penulis harapkan demi kelengkapan laporan ini.
Penulis sadar akan kekurangan dalam laporan ini. Kritik dan saran, serta
masukan yang konstruktif akan penulis terima dengan seluas-luasnya untuk
perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.
Slawi, Juni 2014
Penulis
IV
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................ 3
1.4 Manfaat Laporan.............................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 4
2.1 Sejarah PT. Sido Muncul ................................................ 4
2.2 Profil PT. Sido Muncul ................................................... 6
2.3 Visi dan Misi PT. Sido Muncul ...................................... 7
2.4 Struktur Organisasi ......................................................... 7
2.5 CPOB dan CPOTB ......................................................... 11
2.6 Proses Produksi PT. Sido Muncul .................................. 13
2.7 Hasil Produksi PT. Sido Muncul .................................... 14
2.8 Lay Out Bangunan Perusahaan ....................................... 17
V
BAB III PEMBAHASAN .................................................................. 23
BAB IV PENUTUP............................................................................. 33
4.1 Kesimpulan...................................................................... 33
4.2 Saran ............................................................................... 33
DAFRTAR PUSTAKA ............................................................................. 34
VI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia.
Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari
bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-
akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan
dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya. Jamu
biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar
rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.
Jamu tradisional merupakan obat yang diracik secara tradisional dan
sangat berguna untuk kesehatan. Saat ini jamu tradisional mungkin
kehadirannya sudah digantikan dengan obat-obatan modern. Tapi sebenarnya
jamu tradisional tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan jaman sekarang
bahkan lebih baik.
Saat ini banyak pabrik yang memproduksi jamu tradisional dalam
bentuk kemasan sehingga sangat mudah untuk digunakan. Tetapi sebagian
besar orang masih sering membuat jamu tradisional dengan racikan sendiri.
Hal ini mungkin sudah turun temurun dilakukan karena jamu tradisional ini
merupakan warisan nenek moyang.
Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang
berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan.
1
Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar
seperti PT. Sido Muncul Tbk Semarang, dan dijual di berbagai toko obat
dalam kemasan sachet. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air panas
terlebih dahulu sebelum diminum.
PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi,
karena telah menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional
yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) . Secara
pasti PT. Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu
yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih
berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta
penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun
kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan
masalah yang penulis ambil adalah :
a. Bagaimana Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)
dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di PT. Sido Muncul ?
b. Bagaimana cara memilih bahan baku yang baik dan benar ?
c. Apa saja hasil produksi dari PT. Sido Muncul ?
d. Bagaimana proses produksi di PT. Sido Muncul ?
2
1.3 Tujuan Laporan
Adapun tujuan penulisan laporan ini yaitu :
a. Memenuhi tugas Praktik Kegiatan Lapangan
b. Mengetahui CPOTB / CPOB yang wajib dimiliki pabrik farmasi
c. Mengetahui produk-produk yang diproduksi PT. Sido Muncul
1.4 Manfaat Laporan
Manfaat dari laporan praktik kegiatan lapangan diantaramya :
a. Mahasiswa lebih mengetahui tentang industri kefarmasian
b. Memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan
berfikir
c. Memberikan pengalaman kerja antara teori dengan praktik
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah
PT. Sido Muncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada
tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu
oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan yang
lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang
praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada
tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul yang
berarti “Impian yang terwujud” dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun.
Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin. Produk jamu buatan
Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan
permintaannya pun terus meningkat.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten
Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang
besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, maka di tahun 1984
pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
Akibat pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan
mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai
dengan kapasitas yang dibutuhkan, kini jumlah karyawannya sekitar 2000
orang lebih.
4
Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, perlu untuk
membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997
diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu,
Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.
Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran,
diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik
Indonesia waktu itu, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000.
Saat peresmian pabrik, Sido Muncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang
menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar
farmasi, karena memenuhi syarat-syarat yang ditentukan yaitu bangunan
sesuai, dari lantai, atap dan sebagainya. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari
bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata 1,5 hektar, dan sisanya
menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
Secara pasti PT. Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan usaha
di bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi
lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan
serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah
maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik. Untuk mewujudkan
tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh
studi literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan,
5
khasiat maupun sampling pasar. Untuk memberikan jaminan kualitas, setiap
langkah produksi mulai dari barang datang , hingga produk sampai ke
pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.
Produk-produk PT. Sido Muncul antara lain: jamu tradisional, jamu
komplit, permen, minuman kesehatan, food suplement, dan jamu instan.
Produk-produk yang dihasilkan perusahaan jamu ini selalu laris manis di
masyarakat. Lihat saja produk Kuku Bima, Kuku Bima Energi dan Tolak
Angin telah terbukti sebagai produk yang memiliki merek yang kuat dengan
diterimanya berbagai penghargaan dari tahun ke tahun yaitu Merek
Terpopuler, Indonesian Customer Satisfaction Index (ICSA), Indonesian Best
Brand Award (IBBA), Golden Best Brand Award, Platinum Best Brand
Award, The Word of Mouth Marketing (WOMM), Cakram Award, Marketing
Award, The Indonesia Herbal Medicine Award, The Indonesian Original
Brands Apreciation, dan Indonesia Most Popular Brand In Social Media, dan
Indonesian Original Brand Apreciation. Saat ini PT. Sido Muncul dipimpin
oleh Bapak Irwan Hidayat sebagai direktur utama.
2.2 Profil
Alamat lengkap dari pabrik jamu PT. Sido Muncul yang penulis
kunjungi adalah: Jl. Soekarno Hatta Km 28 Kecamatan Bergas – Klepu,
Semarang-Indonesia. Nomor Telepon 024 6580-559, 0298 523-515. Fax 024
6580-332, 0298 523-509. Email [email protected].
Dan juga alamat lengkap kantor pemasaran PT. Sido Muncul yaitu,
6
Jl. Cipete Raya No 81 Jakarta 12410, Indonesia. Nomor Telepon 021 765
3535 Fax 765 6522. Email marketing@Sido Muncul.com. Humas PT. Sido
Muncul, Jln Cipete Raya No 81 Jakarta Selatan, Indonesia 12410. Website
resmi yang dapat diakses www.SidoMuncul.com.
2.3 Visi dan Misi
Visi
a. Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada
masyarakat dan lingkungan.
Misi
a. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional.
b. Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan dengan
pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina
kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami
dan pengobatan secara tradisional.
d. Ikut mendorong pemerintah/ instansi resmi agar lebih berperan dalam
pengembangan pengobatan tradisional.
2.4 Struktur Organisasi
Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan
penerapan sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang
benar. Oleh sebab itu industri farmasi bertanggung jawab untuk menyediakan
7
personil yang terkualifikasi dalam jumlah yang memadai untuk melaksanakan
semua tugas. Tiap personil hendaklah memahami tanggung jawab masing-
masing dan dicatat untuk memahami prinsip CPOB serta memperoleh
pelatihan awal yang berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai higiene
yang berkaitan dengan pekerjaannya.
(Bagan 1. Struktur Organisasi)
8
Beberapa Keterangan dari Bagan Struktur Organisasi:
a. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurus,
baik Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat kepada
Direksi.
b. Direksi
Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya
untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab dalam menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran dasar Perseroan.
c. Direktur Utama
Tugas dari Direktur Utama yaitu mengkoordinasi semua kegiatan
yang berhubungan dengan ketenagakerjaan dan membuat peraturan
bagi karyawan.
d. Komite Audit
Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk:
1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan
atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris
dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris.
2. Menelaah laporan keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan
kepada publik.
9
e. Direktur Keuangan
Tugasnya yaitu mengkoordinasi semua kegiatan keuangan,
merencanakan anggaran perusahaan, membuat draf gaji dan
menentukan kebijakan pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
f. Manajer Produksi
Manajer Produksi bertugas untuk membuat rencana produksi sesuai
dengan target pemasaran. Bekerjasama dengan Laboratorium dalam
pelaksanaan proses produksi.
g. Manajer R & D
Tugasnya yaitu melakukan penelitian dan pengembangan produk baru,
mengawasi pelaksanaan teknis dan kualitas produksi, menetapkan
standar bahan baku dan produk jadi, serta membuat laporan internal
produksi.
h. Manajer Keuangan
Mengkoordinasi semua kegiatan dibagian keuangan, termasuk
didalamnya membuat anggaran, diposisi transaksi keuangan, membuat
laporan realisasi anggaran gaji, serta membuat laporan secara berkala
untuk mengetahui perkembangan usaha yang dijalankan.
i. Manajer Akuntansi
Tugasnya yaitu membuat laporan secara berkala untuk mengetahui
perkembangan usaha yang dijalankan, membantu kepala bagian
administrasi dalam membuat pembukuan baik dalam pembuatan
faktur-faktur pembelian dan pemasaran barang dari perusahaan lain.
10
2.5 CPOB dan CPOTB
PT. Sido Muncul pada saat peresmian pabrik menerima dua sertifikat
sekaligus yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan
sertifikat inilah yang menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya
pabrik jamu berstandar farmasi.
CPOB merupakan pedoman pembuatan obat bagi industri farmasi
untuk menjamin mutu obat yang diproduksi. CPOB dimiliki oleh semua
industri dalam memproduksi obat. Pada produksi, peredaran dan penggunaan
obat tradisional, di sisi lain dicemari oleh beredarnya obat tradisional yang
tidak terdaftar, obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat atau
mengandung bahan-bahan berbahaya lainnya serta obat tradisional yang tidak
memenuhi persyaratan mutu, sehingga perlu diadakan pengawasan mutu pada
pembuatan obat tradisional. Pengawasan mutu produk dilaksanakan secara
ketat oleh bagian Quality Control (QC) dan juga dilakukan oleh In Process
Control pada setiap proses produksi.
Cara Pembuatan Obat yang baik (CPOB) adalah pedoman pembuatan
obat bagi industri farmasi di Indonesia yang bertujuan untuk menjamin mutu
obat yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah
ditentukan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Mutu suatu obat tidak
dapat ditentukan berdasarkan pemeriksaan produk akhir saja, melainkan harus
dibentuk kedalam produk selama keseluruhan proses pembuatan. CPOB
mencakup seluruh aspek produksi mulai dari personalia, dokumentasi,
11
bangunan, peralatan, manajemen mutu, produksi, sanitasi dan higiene,
pengawasan mutu, penanganan keluhan, penarikan obat dan obat kembalian,
analisis kontrak serta validasi dan kualifikasi. Beberapa Istilah dalam CPOB :
a. Batch
adalah sejumlah produk obat yang dihasilkan dalam satu siklus
pembuatan. Berdasarkan suatu formulasi tertentu, yang mempunyai
sifat dan mutu yang seragam.
b. Tanggal Pembuatan
adalah tanggal yang menunjukan selesainya proses pembuatan suatu
batch tertentu.
CPOTB adalah bagian dari pemastian mutu yang memastikan bahwa
obat tradisional dibuat dan dikendalikan secara konsisten untuk mencapai
standar mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan dipersyaratkan
dalam izin edar dan spesifikasi produk. Salah satu cakupan dari CPOTB
adalah pengawasan mutu.
Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOTB yang berhubungan
dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan
organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa
pengujian yang diperlukan dan relevan telah dilakukan dan bahwa bahan
yang belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan
tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan memenuhi
syarat. Setiap industri obat tradisional hendaklah mempunyai fungsi
pengawasan mutu. Fungsi ini hendaklah independen dari bagian lain. Sumber
12
daya yang memadai hendaklah tersedia untuk memastikan bahwa semua
fungsi Pengawasan Mutu dapat dilaksanakan secara efektif dan dapat
diandalkan.
2.6 Proses Produksi PT. Sido Muncul
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah
penerimaan bahan baku, lalu segera dicek oleh Tim Quality Control (QC)
setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan
kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan
baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan
baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci,
dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing). Kemudian di
uapkan, di cetak, lalu dimasukkan dalam wadah dan di beri label.
Pada proses pencampuran bahan penulis tidak diperkenankan untuk
melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses
pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk
dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan
mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan
sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali
dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder
kemudian produk siap untuk didistribusikan.
13
(Bagan 2. Proses Produksi)
2.7 Hasil Produksi
Hasil produksi dari PT. Sido Muncul terdapat berbagai macam tipe
sediaan diantaranya:
No Nama produk Khasiat Gambar
1 Kuku Bima Memberi kekuatan dan
semangat baru. Menguatkan
pinggang/ginjal terutama bagi
mereka yang lemah dan yang
bekerja berat.
14
2 Tolak Angin Untuk mengobati masuk angin
dan perut kembung.
3 Tolak Angin
Flu
Untuk meredakan penyakit flu
4 Tolak Angin
Permen
Tolak Angin Herbal
Peppermint lozenges, terbuat
dari bahan-bahan alami dan
madu, bermanfaat untuk
menghangatkan badan,
melegakan pernafasan dan
tenggorokan. Baik di saat
melakukan perjalanan jauh.
5 Pegel Linu
Komplit
Mengobati lelah, pegel linu,
nyeri pada otot-otot dan
tulang-tulang di seluruh tubuh
setelah bekerja, berolah raga
atau melakukan perjalanan
jauh/bepergian.
6 Kuku Bima
Ener-G
Sebagai suplemen yang
bermanfaat untuk membantu
memulihkan stamina dan `
15
menyegarkan tubuh
7
Kunyit Asam
Fiber
untuk menjaga kehalusan
kulit, menghilangkan bau
mulut dan bau badan serta
baik untuk pencernaan.
8 Jahe Wangi untuk menghilangkan rasa
sakit/nyeri dan gejala-gejala
yang berhubungan dengan
rematik.
9 ESTE-EMJE
Ginseng
Rasanya enak dan
menyegarkan. Sangat
dianjurkan diminum rutin
untuk menjaga stamina dan
kesehatan
10 Anak Sehat untuk membantu
meningkatkan nafsu makan,
dan daya tahan tubuh anak
agar menjadi kuat dan tumbuh
sehat.
2.8 Lay Out Bangunan Perusahaan
16
Bangunan yang sesuai dengan pengertian sanitasi adalah bangunan
yang memenuhi persyaratan teknis, higienis sesuai dengan produk yang
dihasilkan, mudah dibersihkan dan mudah dilakukan tindakan sanitasi.
Berdasarkan fungsi tersebut, bangunan pada PT. Sido Muncul Tbk
sudah memberikan perlindungan baik bagi karyawan maupun perlindungan
terhadap sarana dan prasarana dalam perusahaan karena terbuat dari bahan
yang kuat dan kokoh. Bangunan gedung tersebut selalu terlihat lebih bersih
seperti bangunan baru. Hal ini disebabkan setiap tahun sekali, dinding-
dindingnya selalu dicat ulang agar terlihat lebih bersih.
Bangunan tersebut dibagi menjadi beberapa ruang yang dibagi
menurut fungsinya. Setiap orang mempunyai luas yang disesuaikan dengan
kebutuhan serta kegiatan yang dialankan sehingga memberikan suasana
keluasan dan kenyamanan saat kerja.
Bagian-bagian dari bangunan perusahaan yang berkaitan dengan
sanitasi meliputi:
a. Dinding dan Atap
Dinding bangunan terbuat dari batako dengan tinggi 10 m, keuntungan
yanng diperoleh dari penggunaan batako adalah sifatnya yang kuat
dan kokoh sehingga mampu memberikan perlindungan yang
maksimal. Selain itu juga mempunyai daya tahan yang lebih lama jika
dibandingkan dengan kayu, triplek, dan sejenisnya.
Dinding bersifat rata dan halus sehingga mudah dibersihkan. Selain itu
dinding yang tidak rata merupakan sarang tumbuhnya
17
mikroorganisme patogen, karena termpat tersebut umumnya lembab.
Disamping itu, dinding tempat produksi juga dicat ulang secara rutin
setiap 1 tahun sekali. Sebab hal ini diharapkan dapat memberikan
kesan yang lebih bersih dan dapat meningkatkan semangat kerja para
karyawannya. Sedangkan atap terbuat dari seng dengan susunan
bertingkat, yang juga berfungsi sebagai ventilasi. Keuntungan dari
penggunaan bahan tersebut adalah ringan dan tahan lama. Namun
penggunaan bahan tersebut menimbulkan panas dalam ruangan,
karena bahan tersebut tidak menimbulkan panas dari udara luar secara
maksimal. Selain itu pada saat hujan menimbulkan bunyi berisik
sehingga mengganggu suasana bekerja.
b. Lantai Bangunan
Lantai bangunan berbeda-beda ditiap ruangan. Untuk ruang kantor
terbuat dari keramik, sedangkan pada pabrik/ produksi terbuat dari
teraso. Untuk bangunan lantai antar ruang produksi pun juga dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu lantai antar ruang produksi pada umumnya
dibuat miring seperti punggung sapi. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi terjadinya kontaminasi, sehingga kotoran–kotoran atau
benda asing yang terjadi selama proses produksi dapat terbuang
dengan sendirinya. Sedangkan Lantai produksi pada umumnya di buat
datar, sebab pembangunan lantai di PT. Sido Muncul Tbk di sesuaikan
dengan bentuk topografi tanahnya. Lantai antar ruang produksi
dipisahkan dengan jalan setapak yang tidak terlalu lebar dan cukup
18
untuk lewatnya traktor pengangkut barang dan jalan ini di tutup
dengan kanopi sehingga terasa lebih teduh. Lantai di ruang produksi
biasanya dibuat lebih tinggi dari pada lantai antar ruang produksi. Hal
ini bertujuan untuk mengurangi kontaminasi.
c. Ventilasi
Ventilasi berguna untuk mengatasi sirkulasi udara, uap air dan panas.
Di PT. Sido Muncul Tbk ventilasi berasal dari atap yang bertingakat
sehingga memudahkan hembusan udara dari luar. Ventilasi berupa
jendela terdapat pada gudang/ ruang penyimpanan produk jadi siap
pasar. Pada umumnya jendela diberi jala dengan tujuan agar serangga
tidak masuk.
d. Penerangan
Penerangan merupakan faktor yang cukup penting dalam pelaksanaan
pekerjaan. Penerangan yang kurang baik memungkinkan pekerjaan
kurang sempurna dalam melihat obyek yang sedang dikerjakan,
sehingga dapat mengganggu pekerjaan. Bila pekerja kurang optimal
dalam melakukan pekerjaan, pekerja akan mudah mengalami lelah
fisik terutama organ mata. Hal ini memungkinkan pekerja menjadi
kurang hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat berakibat
terjadinya kecelakaan. Pada siang hari penerangan perusahaan berasal
dari sinar matahari yang masuk melalui penggunaan atap yang
bertingkat. Sedangkan penerangan dengan menggunakan lampu listrik
berwarna putih hanya digunakan untuk penerangan di malam hari saja.
19
Penerangan juga dipengaruhi oleh warna cat yang digunakan pada
ruang produksi. Pada PT. Sido Muncul Tbk cat pada dinding berwarna
kuning, sehingga memberikan kesan terang dan bersih.
(Gambar 3. Lay Out Bangunan tampak atas)
Area pabrik dibagi menjadi 4 zona dimana masing-masing zona
memiliki spesifikasi tertentu. Empat zona tersebut meliputi :
a. Unclassified Area
Area ini merupakan area yang tidak dikendalikan (Unclassified area)
tetapi untuk kepentingan tertentu ada beberapa parameter yang dipantau.
Termasuk didalamnya adalah laboratorium kimia (suhu terkontrol),
gudang (suhu terkontrol untuk cold storage dan cool room), kantor,
kantin, ruang ganti dan ruang teknik.
b. Black Area
Area ini disebut juga area kelas E. Ruangan ataupun area yang
termasuk dalam kelas ini adalah koridor yang menghubungkan ruang
ganti dengan area produksi, area staging bahan kemas dan ruang
kemas sekunder. Setiap karyawan wajib mengenakan sepatu dan
pakaian black area (dengan penutup kepala).
20
c. Grey Area
Area ini disebut juga area kelas D. Ruangan ataupun area yang masuk
dalam kelas ini adalah ruang produksi produk non steril, ruang
pengemasan primer, ruang timbang, laboratorium mikrobiologi (ruang
preparasi, ruang uji potensi dan inkubasi), ruang sampling di gudang.
Setiap karyawan yang masuk ke area ini wajib mengenakan gowning
(pakaian dan sepatu grey). Antara black area dan grey area dibatasi
ruang ganti pakaian grey dan airlock.
d. White Area
Area ini disebut juga area kelas C, B dan A (dibawah LAF). Ruangan
yang masuk dalam area ini adalah ruangan yang digunakan untuk
penimbangan bahan baku produksi steril, ruang mixing untuk
produksi steril , background ruang filling , laboratorium mikrobiologi
(ruang uji sterilitas). Setiap karyawan yang akan memasuki area ini
wajib mengenakan pakaian antistatik (pakaian dan sepatu yang tidak
melepas partikel). Antara grey area dan white area dipisahkan oleh
ruang ganti pakaian white dan airlock.
Airlock berfungsi sebagai ruang penyangga antara 2 ruang dengan
kelas kebersihan yang berbeda untuk mencegah terjadinya
kontaminasi dari ruangan dengan kelas kebersihan lebih rendah ke
ruang dengan kelas kebersihan lebih tinggi. Berdasarkan CPOB, ruang
diklasifikasikan menjadi kelas A, B, C, D dan E, dimana setiap kelas
21
memiliki persyaratan jumlah partikel, jumlah mikroba, tekanan,
kelembaban udara dan air change.
BAB III
22
PEMBAHASAN
PT. Sido Muncul awalnya merupakan industri rumah tangga pada
tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu
oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan yang
lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang
praktis (serbuk), seiring dengan perpindahan beliau ke Semarang , maka pada
tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul yang
berarti “Impian yang terwujud” dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun.
Produk pertama yang dibuat oleh ibu Rahkmat Sulistio adalah kunyit asam,
beras kencur dan jahe wangi.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten
Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang
besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, maka di tahun 1984
pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
Akibat pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan
mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai
dengan kapasitas yang dibutuhkan, saat ini jumlah karyawannya sekitar 2000
orang. Pada tahun 1997 lokasi pabrik berpindah di Klepu, Kecamatan.
Bergas, Ungaran, Semarang diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia waktu itu, dr. Achmad Sujudi pada
tanggal 11 November 2000.
23
Saat kunjungan di PT. Sido Muncul Semarang, dimulai dari gudang bahan
baku yang terdiri dari simplisia (kering) dan non simplisia. Pada simplisia
kering terdapat 160 macam simplisia ada akar, batang, daun, buah, biji
simplisia-simplisia tersebut datang dari Dieng, Wonosobo, Solo dan lain
sebagainya. Proses penyimpanan dilakukan digudang penyimpanan.
Persediaan bahan baku dengan sistem FIFO (First In First Out) , masuk
pertama keluar pertama. Hal ini dilakukan agar tidak ada bahan baku yang
menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya
bahan baku. Sebelum bahan baku diterima untuk proses selanjutnya,
terlebih dahulu sampel dari bahan baku tersebut di teliti oleh tim QC
(Quality Control), mempunyai tiga tugas utama adapun tugas utama dari
tim QC (Quality Control) adalah:
a. Mengecek tentang kebenaran bahan baku
Dalam hal ini tim QC (Quality Control) mengecek, apakah bahan
baku yang datang sudah sesuai pesanan.
b. Mengecek tentang kebersihan bahan baku
Bersih disini bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang terlihat
oleh mata (tanah, lumpur, kerikil, plastik), tetapi yang terpenting
adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan.
c. Mengecek kadar air bahan baku
Bahan baku tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila
lebih dari 10%, maka kandungan zat aktif dalam bahan baku akan
24
sedikit. Misalnya kunyit, jika banyak kandungan air maka warna
kuning pada olahan sedikit berkurang.
Bahan baku disimpan dalam gudang penyimpanan. Persediaan bahan
baku dengan sistem FIFO (First In First Out) atau masuk pertama keluar
pertama, agar tidak ada bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu
lama dan mengakibatkan rusaknya bahan baku. Simplisia yang akan dipakai
disimpan dalam karung yang dialasi dengan ampal tujuannya agar bahan baku
dalam karung tidak terjadi kelembaban dan ada juga bahan baku yang
diletakkan pada rak bersusun.
Dalam ruang penyimpanan bahan baku harus memenuhi syarat :
a. Bahan masuk benar
b. Bahan baku harus bersih
c. Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering
Dalam pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :
a. Pemisahan kotoran (penyortiran)
b. Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan
c. Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih
d. Dikeringkan menggunakan oven
e. Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang dipilih
f. Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan
sudahkah bahan baku memenuhi standar
Pada gudang ini menggunakan lantai biasa bukan keramik agar jika
dibersihkan akan lebih mudah karena lantai biasa tidak ada sekat seperti
25
keramik. Setiap dua jam sekali ruang gudang bahan baku di ukur
kelembabanya menggunakan alat pengatur suhu yang di cek secara berkala
guna mempertahankan suhu agar tetap konstan. Pada gudang bahan baku para
karyawan melakukan pencucian bahan dengan mesin, sortasi atau
memisahkan bahan dari kotoran, melakukan pengeringan dengan oven,
masuk pada QC (Quality Control) untuk menguji kadar air, lalu dikemas
dengan karung. Disana juga terdapat ruang administrasi untuk pencatatan
keluar masuknya bahan baku.
Bahan baku non simplisia atau bahan baku jadi diantaranya ada gula
pasir, susu, krim dan sebagainya. Bahan tersebut diambil sampel untuk diuji
kelayakannya, ketika lolos akan masuk ke gudang berikutnya untuk diproses
lebih lanjut. Pada proses pencampuran bahan penulis tidak diperkenankan
untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan.
Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan
melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging
primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line, proses pengemasan
primer adalah mengemas jamu pertama kali per sachet, satu jam
menghasilkan 300 sachet sediaan contohnya Beras Kencur, ESTE-EMJE dan
sebagainya. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging
sekunder), yaitu mengemas secara langsung secara manual dengan cara
memasukan kedalam toples atau dus dari sediaan masing-masing, isi dari satu
dus lima sachet kecuali sediaan anak sehat sebelas sachet, disini produk yang
sudah jadi dicek kembali dengan mengambil sampel secara random yaitu
26
meneliti dalam setiap pengemasan karyawan pada bagian ini meggunakan
topi berwarna putih untuk menandakan bahwa karyawan tersebut adalah
bagian pengecekan atau penelitian setiap kemasan dalam dus atau toples.
Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk
didistribusikan.
Ruang laboratorium dalam PT. Sido Muncul sangat banyak.
Laboratorium ISO17025 produk yang dihasilkan adalah produk yang aman,
berkhasiat, rasa dan aroma khas dan seterusnya. Pada laboratorium di lantai
dua terdapat:
a. Laboratorium Formulasi yaitu membuat formulasi dalam suatu produk
b. Laboratorium Produksi yaitu percobaan untuk resep baru dengan
sedikit produksi dalam skala kecil yang bertujuan untuk
mengantisipasi kerugian dalam skala yang besar
c. Laboratorium Mikrobiologi yaitu untuk menerima sampel dari sediaan
untuk menganalisis adanya bakteri
d. Laboratorium Instrumentasi yaitu untuk mengetahui adanya logam
berat, pestisida, dan mengetahui kandungan minyak atsiri
e. Laboratorium kimia yaitu untuk mengetahui zat yang terkandung
dalam bahan baku.Yang dilengkapi peralatan HPLC ( High Pressure
Liquid Chromatography ), GC ( Gas Chromatography ) dan TLC
Scanner ( Thin Layer Chromatography )
f. Laboratorium Uji Stabilitas yaitu dengan alat bernama Climatic
Chamber digunakan untuk mengetahui kestabilan produk, dianalisa
27
secara berkala, kemudian digunakan untuk menetapkan kadaluarsa
produk. Biasanya produk mampu bertahan dalam 14 – 18 bulan.
g. Laboratorium Farmakologi yaitu digunakan untuk menguji produk
apakah ada efek samping dan penentuan dosis yang sesuai pada hewan
percobaan seperti mencit.
Pada lantai dua selain ruang laboratorium juga terdapat perpustakaan
yang bertujuan untuk referensi para peneliti. Disana juga terdapat almari yang
didalamnya banyak kenang-kenangan atau hadiah dari pengunjung misal
plakat dan sebagainya.
Ruang contoh tertinggal atau arsip sebagai sampel. Ruang tersebut
digunakan untuk menyimpan sampel produksi yang akan di cek kesetabilanya
dengan selang waktu 3 bulan sekali. Sehingga jika ada saran atau kritik dari
konsumen pihak industri dapat meneliti kembali hasil produksinya tersebut
melalui sampel sesuai dengan kode produksinya. Sampel produk disimpan
dengan baik, sampel dapat disimpan sampai satu tahun setelah masa
kadaluarsa (ED) dan kemudian sampel dimusnahkan dan bibakar dengan
mesin.
Dalam pembuatan tolak angin cair dilantai dua, pengunjung tidak
diperkenankan masuk untuk melihat pengolahan dan pencampuran bahan
baku hal ini merupakan rahasia sebuah perusahaan. Kemudian produk tolak
angin dilakukan pengecekan oleh tim QC (Quality Control) dilantai bawah,
jika sudah sesuai standar yang ditentukan di lakukan pengemasan sekunder.
28
Dalam ruang produksi kuku bima energi juga dilakukan produksi
primer dan produki sekunder, satu paketnya terdapat 60 sachet, rasa anggur
80% dan ada 8 (delapan) varian rasa. Di ruang produksi kuku bima penulis
juga tidak diperkenankan masuk sama seperti ruang produksi tolak angin.
Pegawai yang masuk pada ruang produksi semuanya harus steril. Pada
tanggal 23 November 2007 di Semarang produk kuku bima energi diresmikan
oleh Mbah Maridjan.
Limbah cair dan padat dari produk yang dihasilkan PT. Sido Muncul,
jika dibuang aman, akan tetapi pabrik ini mengolah limbah sendiri agar
bermanfaat. Pada limbah cair yang berasal dari pencucian jahe, alang-alang
dan bahan baku lainnya, air tersebut akan dijernihkan digunakan sebagai
penyiraman tanaman atau air hidran dan dimanfaatkan sebagai pemadam
kebakaran. Sedangkan pada limbah padat, organik yang berasal dari ampas
jamu atau ekstrak yang mengandung mikroba untuk kesuburan tanaman yaitu
dibuat pupuk organik, herbavan satu liter, dan nutrisi ternak untuk ayam dan
ikan, limbah padat anorganik diantaranya sampah plastik misal untuk produk
kadaluarsa langsung dimusnahkan pada mesin insalator yang bersuhu 8000C -
10000C.
Komitmen dari produk Sido Muncul adalah aman, sedangkan
kekuatan dari Sido Muncul adalah produk yang berkualitas. Dalam distribusi
produk Sido Muncul dilakukan oleh PT. Muncul Mekar dan transportasi yang
digunakan dinamakan Muncul Armada. Pemasaran produk baru
dipromosikan melalui iklan atau juga bisa berkunjung langsung ke PT. Sido
29
Muncul. Pada waktu akhir kunjungan penulis menikmati jamu produk Sido
Muncul dan berdiskusi juga tanya jawab dengan Ketua Humas dari Pt. Sido
Muncul di aula yang asri di kawasan agrowisata. Sedangkan Cara untuk
mempertahankan produksi dari PT. Sido Muncul antara lain :
a. Ancaman (Threats)
Ancaman yang datang dari dalam, yaitu seperti: dari karyawan yang
biasanya melakukan hal-hal yang mengakibatkan terjadinya
kecelakaan yang dapat merugikan seperti, dari Perusahaan yang
memproduksi produk yang sama.
b. Kekuatan (Strengths)
PT. Sido Muncul Tbk menggunakan bahan yang berkualitas dan juga
dengan fasilitas produksi yang bagus.
c. Peluang (Opportunity)
Adanya peluang bagi PT. Sido Muncul Tbk untuk membuat produk
yang banyak peluangnya di pasaran.
d. Kelemahan (Weakness)
Produksi industri yang lain banyak yang meniru dari PT. Sido Muncul
Tbk yang akan menjadi ancaman dan pada saat pengolahan limbah
tidak di perlihatkan prosesnya.
Keberadaan agrowisata PT. Sido Muncul bertujuan untuk mengoleksi
tanaman obat, terutama diprioritaskan pada tanaman – tanaman langka atau
yang hampir punah. Sebagian besar koleksinya terdiri dari tanaman untuk
30
bahan jamu yang dipergunakan oleh para industri dan lainnya masih
dieksplorasi dari alam.
Pada tahun 1999 dirintis pembukaan kawasan khusus untuk lokasi
koleksi tanaman obat yang akhirnya didesain agar lebih menarik untuk dilihat
dan dikunjungi. Secara resmi tempat tersebut dijadikan obyek agrowisata
khusus koleksi tanaman obat yang dirancang terpadu, antara koleksi tanaman
obat dengan desain tanaman serta infrastruktur lainnya.
Lokasi agrowisata tanaman obat PT. Sido Muncul berlokasi
dikawasan pabrik jamu PT. Sido Muncul , Jl. Soekarno hatta, desa Diwak,
kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, jawa Tengah. Menempati lahan
seluas 1,5 hektar, ketinggian tempat 440 meter dari permukaan laut. Sarana
dan prasarana :
a. Koleksi tanaman obat sejumlah kurang lebih 400 spesies , termasuk
tanaman introduksi yang di datangkan dari luar negeri, antara lain :
Echinacea Purpurea, Tribulus Terrestris, Mintha piperita, Sybilum
Marianum dan jamur Ganoderma Lucidum.
b. Jalan yang bisa dilalui mobil untuk berkeliling lokasi
c. Aula berupa gazebo
d. Kolam ikan danau buatan
e. Kebun bibit dan tempat penjualan bibit tanaman obat
Agrowisata PT. Sido Muncul Tbk memiliki tiga 3 buah misi, yaitu :
a. Misi Ilmiah
Merupakan tempat koleksi tanaman hidup yang diambil dari berbagai
31
tempat, yang bisa diindikasikan sebagai tanaman obat, terutama
tanaman langka sebagai tanaman stok/ plasma nutfah, yang sewaktu-
waktu dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut, baik
untuk penelitian budidaya/ pengembangan atau penelitian khasiat
sebagai bahan baku jamu baru. Penelitian selain dilakukan oleh team
R&D. PT. Sido Muncul Tbk juga melibatkan atau bisa dilakukan oleh
institusi lain terutama para pelajar dan mahasiswa.
b. Misi Sosial
Agrowisata dibuka untuk umum, siapa saja bisa datang berkunjung,
terutama yang peduli terhadap keanekaragaman hayati alam
Indonesia. Agrowisata bisa memberikan wawasan dan pengetahuan
baru kepada masyarakat, terutama tentang tanaman obat baik
mengenai cara budidaya maupun fungsi dan khasiatnya bagi kesehatan
manusia.
c. Misi Ekonomi
Agrowisata sebagai Plasma Nutfah/ Stok tanaman hidup yang bisa
dikembangkan untuk tanaman baru sebanyak-banyaknya di tempat
lain. Hasil perbanyakan tanaman yang berupa bibit atau benih
dikembangkan seluas-luasnya di tempat lain dan hasilnya digunakan
sebagai bahan baku industri jamu atau komoditas tanaman
perdagangan.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. PT. Sido Muncul merupakan pabrik jamu berstandar farmasi karena
memiliki sertifikat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang
baik) dan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)
b. Pemilihan bahan baku pada PT. Sido Muncul menggunakan sistem
FIFO (First In First Out)
c. Terdapat dua pengemasan produk, yaitu pengemasan primer dan
sekunder
d. Terdapat banyak laboratorium yang bertujuan untuk menganalisa
suatu sampel agar produk yang akan dihasilkan memenuhi standar
kualitas
e. PT. Sido Muncul memanfaatkan limbah cair yang sudah dijernihkan
sebagai bahan untuk penyiraman tanaman dan pemadam kebakaran,
limbah padat yang berasal dari ekstrak jamu digunakan sebagai pupuk
organik.
4.2 Saran
a. Waktu kunjungan industri terlalu singkat, sehingga tidak semua
tempat produksi dapat dilihat, dan diharapkan waktunya lebih lama
lagi.
33
b. Diharapkan dapat memberikan video penjelasan untuk area yang tidak
dapat terjangkau sehingga kami dapat mengetahui lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
- Anonim, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang Baik (CPOTB). Departemen Kesehatan RI. Jakarta
- Anonim. 2006. Cara Pembuatan Obat Baru (CPOB). Depkes RI.
Jakarta.
- http://purwa-purwaningsih.blogspot.com/2011/12/perusahaan-
ptsido.html (diakses 18 juni 2014)
- http://putro91.blogspot.com/2011/04/kunjungan-perusahaan-pt.html
(diakses 16 juni 2014)
- http://www. annualreport.sidomuncul.com.2013.pdf (diakses 23 juni
2014)
- www.sidomuncul.com (diakses 16 juni 2014)
34