Transcript

LAPORAN PRAKTIK KEGIATAN LAPANGAN

DI PT. SIDO MUNCUL Tbk – SEMARANG

JULI 2014

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Praktik Kegiatan Lapangan (PKL)

Disusun Oleh :

Naila Sylviatullatviya

E0013029

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

2014

I

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KEGIATAN LAPANGAN

DI PT. SIDO MUNCUL Tbk – SEMARANG

JULI 2014

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Praktik

Kegiatan Lapangan (PKL) pada program studi S1 Farmasi.

STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA

Slawi, Juli 2014

Disetujui Oleh :

Kaprodi Pembimbing

Oktariani Pramiastuti S.Si, Apt,. Agung Nurcahyanta S.Si, Apt,.

II

PERSEMBAHAN

Laporan Kunjungan Kegiatan Lapangan PT. Sido Muncul Tbk.

Semarang, penulis persembahkan kepada :

1. Ibu Oktariani Pramiastuti S.Si, Apt,. selaku kaprodi S1 Farmasi

StiKes Bhakti Mandala Husada Slawi

2. Bapak Agung Nur Cahyanta S.Si, Apt,. selaku dosen pembimbing

yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini

3. Seluruh Dosen prodi S1 Farmasi StiKes Bhamada Slawi

4. Orang Tua yang selalu mendoakan

5. Teman-teman dari prodi S1 Farmasi

6. Pembaca yang budiman

III

KATA PENGANTAR

 Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta hidayah-Nya. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan kunjungan kegiatan lapangan ini sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan. Semoga dengan laporan ini akan membantu

mengetahui tentang PT. Sido Muncul Tbk Semarang.

Laporan ini penulis buat sesuai dengan tata tertib Stikes Bhamada Slawi.

Penulis menyadari walaupun telah bekerja keras untuk menyusun laporan

kunjungan industri ini, namun tidak akan mungkin menjadi lebih baik tanpa

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Untuk itu penulis mengharapkan

kepada semua pihak agar memberi berbagai kritik dan saran yang bersifat

membangun.

Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Sekali lagi kritik dan saran sangat

penulis harapkan demi kelengkapan laporan ini.

Penulis sadar akan kekurangan dalam laporan ini. Kritik dan saran, serta

masukan yang konstruktif akan penulis terima dengan seluas-luasnya untuk

perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.

                                                                                    Slawi, Juni 2014

                                                                                            

Penulis

IV

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iv

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................ 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................ 3

1.4 Manfaat Laporan.............................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 4

2.1 Sejarah PT. Sido Muncul ................................................ 4

2.2 Profil PT. Sido Muncul ................................................... 6

2.3 Visi dan Misi PT. Sido Muncul ...................................... 7

2.4 Struktur Organisasi ......................................................... 7

2.5 CPOB dan CPOTB ......................................................... 11

2.6 Proses Produksi PT. Sido Muncul .................................. 13

2.7 Hasil Produksi PT. Sido Muncul .................................... 14

2.8 Lay Out Bangunan Perusahaan ....................................... 17

V

BAB III PEMBAHASAN .................................................................. 23

BAB IV PENUTUP............................................................................. 33

4.1 Kesimpulan...................................................................... 33

4.2 Saran ............................................................................... 33

DAFRTAR PUSTAKA ............................................................................. 34

VI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia.

Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari

bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-

akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan

dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya. Jamu

biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar

rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.

Jamu tradisional merupakan obat yang diracik secara tradisional dan

sangat berguna untuk kesehatan. Saat ini jamu tradisional mungkin

kehadirannya sudah digantikan dengan obat-obatan modern. Tapi sebenarnya

jamu tradisional tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan jaman sekarang

bahkan lebih baik.

Saat ini banyak pabrik yang memproduksi jamu tradisional dalam

bentuk kemasan sehingga sangat mudah untuk digunakan. Tetapi sebagian

besar orang masih sering membuat jamu tradisional dengan racikan sendiri.

Hal ini mungkin sudah turun temurun dilakukan karena jamu tradisional ini

merupakan warisan nenek moyang.

Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang

berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan.

1

Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar

seperti PT. Sido Muncul Tbk Semarang, dan dijual di berbagai toko obat

dalam kemasan sachet. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air panas

terlebih dahulu sebelum diminum.

PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi,

karena telah menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional

yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) . Secara

pasti PT. Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu

yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih

berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta

penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun

kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan

masalah yang penulis ambil adalah :

a. Bagaimana Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)

dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di PT. Sido Muncul ?

b. Bagaimana cara memilih bahan baku yang baik dan benar ?

c. Apa saja hasil produksi dari PT. Sido Muncul ?

d. Bagaimana proses produksi di PT. Sido Muncul ?

2

1.3 Tujuan Laporan

Adapun tujuan penulisan laporan ini yaitu :

a. Memenuhi tugas Praktik Kegiatan Lapangan

b. Mengetahui CPOTB / CPOB yang wajib dimiliki pabrik farmasi

c. Mengetahui produk-produk yang diproduksi PT. Sido Muncul

1.4 Manfaat Laporan

Manfaat dari laporan praktik kegiatan lapangan diantaramya :

a. Mahasiswa lebih mengetahui tentang industri kefarmasian

b. Memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan

berfikir

c. Memberikan pengalaman kerja antara teori dengan praktik

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah

PT. Sido Muncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada

tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu

oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan yang

lebih praktis, mendorong beliau memproduksi  jamu dalam bentuk yang

praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada

tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul yang

berarti “Impian yang terwujud” dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun.

Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin. Produk jamu buatan

Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan

permintaannya pun terus meningkat.

Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten

Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang

besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, maka di tahun 1984

pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.

Akibat pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan

mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai

dengan kapasitas yang dibutuhkan, kini jumlah karyawannya sekitar 2000

orang lebih.

4

Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, perlu untuk

membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997

diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu,

Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.

Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran,

diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik

Indonesia waktu itu,  dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000.

Saat peresmian pabrik, Sido Muncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu

Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan

Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang

menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar

farmasi, karena memenuhi syarat-syarat yang ditentukan yaitu bangunan

sesuai, dari lantai, atap dan sebagainya. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari

bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata 1,5 hektar, dan sisanya

menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.

Secara pasti PT. Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan usaha

di bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi

lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan

serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah

maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik. Untuk mewujudkan

tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh

studi literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan,

5

khasiat maupun sampling pasar. Untuk memberikan jaminan kualitas, setiap

langkah produksi mulai dari barang datang , hingga produk sampai ke

pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.

Produk-produk PT. Sido Muncul  antara lain: jamu tradisional, jamu

komplit, permen, minuman kesehatan, food suplement, dan jamu instan.

Produk-produk yang dihasilkan perusahaan jamu ini selalu laris manis di

masyarakat. Lihat saja produk  Kuku Bima, Kuku Bima Energi dan Tolak

Angin telah terbukti sebagai produk yang memiliki merek yang kuat dengan

diterimanya berbagai penghargaan dari tahun ke tahun yaitu Merek

Terpopuler, Indonesian Customer Satisfaction Index (ICSA), Indonesian Best

Brand Award (IBBA), Golden Best Brand Award, Platinum Best Brand

Award, The Word of Mouth Marketing (WOMM), Cakram Award, Marketing

Award, The Indonesia Herbal Medicine Award, The Indonesian Original

Brands Apreciation, dan Indonesia Most Popular Brand In Social Media, dan

Indonesian Original Brand Apreciation. Saat ini PT. Sido Muncul dipimpin

oleh Bapak Irwan Hidayat sebagai  direktur utama.

2.2 Profil

Alamat lengkap dari pabrik jamu PT. Sido Muncul yang penulis

kunjungi adalah: Jl. Soekarno Hatta Km 28 Kecamatan Bergas – Klepu,

Semarang-Indonesia. Nomor Telepon 024 6580-559, 0298 523-515. Fax 024

6580-332, 0298 523-509. Email [email protected].

Dan juga alamat lengkap kantor pemasaran PT. Sido Muncul yaitu,

6

Jl. Cipete Raya No 81 Jakarta 12410, Indonesia. Nomor Telepon 021 765

3535 Fax 765 6522. Email marketing@Sido Muncul.com. Humas PT. Sido

Muncul, Jln Cipete Raya No 81 Jakarta Selatan, Indonesia 12410. Website

resmi yang dapat diakses www.SidoMuncul.com.

2.3 Visi dan Misi

Visi

a. Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada

masyarakat dan lingkungan.

Misi

a. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional.

b. Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan dengan

pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.

c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina

kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami

dan pengobatan secara tradisional.

d. Ikut mendorong pemerintah/ instansi resmi agar lebih berperan dalam

pengembangan pengobatan tradisional.

2.4 Struktur Organisasi

Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan

penerapan sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang

benar. Oleh sebab itu industri farmasi bertanggung jawab untuk menyediakan

7

personil yang terkualifikasi dalam jumlah yang memadai untuk melaksanakan

semua tugas. Tiap personil hendaklah memahami tanggung jawab masing-

masing dan dicatat untuk memahami prinsip CPOB serta memperoleh

pelatihan awal yang berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai higiene

yang berkaitan dengan pekerjaannya.

(Bagan 1. Struktur Organisasi)

8

Beberapa Keterangan dari Bagan Struktur Organisasi:

a. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurus,

baik Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat kepada

Direksi.

b. Direksi

Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya

untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung

jawab dalam menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran dasar Perseroan.

c. Direktur Utama

Tugas dari Direktur Utama yaitu mengkoordinasi semua kegiatan

yang berhubungan dengan ketenagakerjaan dan membuat peraturan

bagi karyawan.

d. Komite Audit

Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk:

1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan

atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris

dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris.

2. Menelaah laporan keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan

kepada publik.

9

e. Direktur Keuangan

Tugasnya yaitu mengkoordinasi semua kegiatan keuangan,

merencanakan anggaran perusahaan, membuat draf gaji dan

menentukan kebijakan pengeluaran dan pemasukan perusahaan.

f. Manajer Produksi

Manajer Produksi bertugas untuk membuat rencana produksi sesuai

dengan target pemasaran. Bekerjasama dengan Laboratorium dalam

pelaksanaan proses produksi.

g. Manajer R & D

Tugasnya yaitu melakukan penelitian dan pengembangan produk baru,

mengawasi pelaksanaan teknis dan kualitas produksi, menetapkan

standar bahan baku dan produk jadi, serta membuat laporan internal

produksi.

h. Manajer Keuangan

Mengkoordinasi semua kegiatan dibagian keuangan, termasuk

didalamnya membuat anggaran, diposisi transaksi keuangan, membuat

laporan realisasi anggaran gaji, serta membuat laporan secara berkala

untuk mengetahui perkembangan usaha yang dijalankan.

i. Manajer Akuntansi

Tugasnya yaitu membuat laporan secara berkala untuk mengetahui

perkembangan usaha yang dijalankan, membantu kepala bagian

administrasi dalam membuat pembukuan baik dalam pembuatan

faktur-faktur pembelian dan pemasaran barang dari perusahaan lain.

10

2.5 CPOB dan CPOTB

PT. Sido Muncul pada saat peresmian pabrik menerima dua sertifikat

sekaligus yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan

Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan

sertifikat inilah yang menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya

pabrik jamu berstandar farmasi.

CPOB merupakan pedoman pembuatan obat bagi industri farmasi

untuk menjamin mutu obat yang diproduksi. CPOB dimiliki oleh semua

industri dalam memproduksi obat. Pada produksi, peredaran dan penggunaan

obat tradisional, di sisi lain dicemari oleh beredarnya obat tradisional yang

tidak terdaftar, obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat atau

mengandung bahan-bahan berbahaya lainnya serta obat tradisional yang tidak

memenuhi persyaratan mutu, sehingga perlu diadakan pengawasan mutu pada

pembuatan obat tradisional. Pengawasan mutu produk dilaksanakan secara

ketat oleh bagian Quality Control (QC) dan juga dilakukan oleh In Process

Control pada setiap proses produksi.

Cara Pembuatan Obat yang baik (CPOB) adalah pedoman pembuatan

obat bagi industri farmasi di Indonesia yang bertujuan untuk menjamin mutu

obat yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah

ditentukan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Mutu suatu obat tidak

dapat ditentukan berdasarkan pemeriksaan produk akhir saja, melainkan harus

dibentuk kedalam produk selama keseluruhan proses pembuatan. CPOB

mencakup seluruh aspek produksi mulai dari personalia, dokumentasi,

11

bangunan, peralatan, manajemen mutu, produksi, sanitasi dan higiene,

pengawasan mutu, penanganan keluhan, penarikan obat dan obat kembalian,

analisis kontrak serta validasi dan kualifikasi. Beberapa Istilah dalam CPOB :

a. Batch

adalah sejumlah produk obat yang dihasilkan dalam satu siklus

pembuatan. Berdasarkan suatu formulasi tertentu, yang mempunyai

sifat dan mutu yang seragam.

b. Tanggal Pembuatan

adalah tanggal yang menunjukan selesainya proses pembuatan suatu

batch tertentu.

CPOTB adalah bagian dari pemastian mutu yang memastikan bahwa

obat tradisional dibuat dan dikendalikan secara konsisten untuk mencapai

standar mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan dipersyaratkan

dalam izin edar dan spesifikasi produk. Salah satu cakupan dari CPOTB

adalah pengawasan mutu.

Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOTB yang berhubungan

dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan

organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa

pengujian yang diperlukan dan relevan telah dilakukan dan bahwa bahan

yang belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan

tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan memenuhi

syarat. Setiap industri obat tradisional hendaklah mempunyai fungsi

pengawasan mutu. Fungsi ini hendaklah independen dari bagian lain. Sumber

12

daya yang memadai hendaklah tersedia untuk memastikan bahwa semua

fungsi Pengawasan Mutu dapat dilaksanakan secara efektif dan dapat

diandalkan.

2.6 Proses Produksi PT. Sido Muncul

Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah

penerimaan bahan baku, lalu segera dicek oleh Tim Quality Control (QC)

setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan

kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan

baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan

baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci,

dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing). Kemudian di

uapkan, di cetak, lalu dimasukkan dalam wadah dan di beri label.

Pada proses pencampuran bahan penulis tidak diperkenankan untuk

melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses

pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk

dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan

mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan

sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali

dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder

kemudian produk siap untuk didistribusikan.

13

(Bagan 2. Proses Produksi)

2.7 Hasil Produksi

Hasil produksi dari PT. Sido Muncul terdapat berbagai macam tipe

sediaan diantaranya:

No Nama produk Khasiat Gambar

1 Kuku Bima Memberi kekuatan dan

semangat baru. Menguatkan

pinggang/ginjal terutama bagi

mereka yang lemah dan yang

bekerja berat. 

14

2 Tolak Angin Untuk mengobati masuk angin

dan perut kembung.

3 Tolak Angin

Flu

Untuk meredakan penyakit flu

4 Tolak Angin

Permen

Tolak Angin Herbal

Peppermint lozenges, terbuat

dari bahan-bahan alami dan

madu, bermanfaat untuk

menghangatkan badan,

melegakan pernafasan dan

tenggorokan. Baik di saat

melakukan perjalanan jauh. 

5 Pegel Linu

Komplit

Mengobati lelah, pegel linu,

nyeri pada otot-otot dan

tulang-tulang di seluruh tubuh

setelah bekerja, berolah raga

atau melakukan perjalanan

jauh/bepergian. 

6 Kuku Bima

Ener-G

Sebagai suplemen yang

bermanfaat untuk membantu

memulihkan stamina dan `

15

menyegarkan tubuh 

7

Kunyit Asam

Fiber

untuk menjaga kehalusan

kulit, menghilangkan bau

mulut dan bau badan serta

baik untuk pencernaan. 

8 Jahe Wangi untuk menghilangkan rasa

sakit/nyeri dan gejala-gejala

yang berhubungan dengan

rematik. 

9 ESTE-EMJE

Ginseng

Rasanya enak dan

menyegarkan. Sangat

dianjurkan diminum rutin

untuk menjaga stamina dan

kesehatan

10 Anak Sehat untuk membantu

meningkatkan nafsu makan,

dan daya tahan tubuh anak

agar menjadi kuat dan tumbuh

sehat.

2.8 Lay Out Bangunan Perusahaan

16

Bangunan yang sesuai dengan pengertian sanitasi adalah bangunan

yang memenuhi persyaratan teknis, higienis sesuai dengan produk yang

dihasilkan, mudah dibersihkan dan mudah dilakukan tindakan sanitasi.

Berdasarkan fungsi tersebut, bangunan pada PT. Sido Muncul Tbk

sudah memberikan perlindungan baik bagi karyawan maupun perlindungan

terhadap sarana dan prasarana dalam perusahaan karena terbuat dari bahan

yang kuat dan kokoh. Bangunan gedung tersebut selalu terlihat lebih bersih

seperti bangunan baru. Hal ini disebabkan setiap tahun sekali, dinding-

dindingnya selalu dicat ulang agar terlihat lebih bersih.

Bangunan tersebut dibagi menjadi beberapa ruang yang dibagi

menurut fungsinya. Setiap orang mempunyai luas yang disesuaikan dengan

kebutuhan serta kegiatan yang dialankan sehingga memberikan suasana

keluasan dan kenyamanan saat kerja.

Bagian-bagian dari bangunan perusahaan yang berkaitan dengan

sanitasi meliputi:

a. Dinding dan Atap

Dinding bangunan terbuat dari batako dengan tinggi 10 m, keuntungan

yanng diperoleh dari penggunaan batako adalah sifatnya yang kuat

dan kokoh sehingga mampu memberikan perlindungan yang

maksimal. Selain itu juga mempunyai daya tahan yang lebih lama jika

dibandingkan dengan kayu, triplek, dan sejenisnya.

Dinding bersifat rata dan halus sehingga mudah dibersihkan. Selain itu

dinding yang tidak rata merupakan sarang tumbuhnya

17

mikroorganisme patogen, karena termpat tersebut umumnya lembab.

Disamping itu, dinding tempat produksi juga dicat ulang secara rutin

setiap 1 tahun sekali. Sebab hal ini diharapkan dapat memberikan

kesan yang lebih bersih dan dapat meningkatkan semangat kerja para

karyawannya. Sedangkan atap terbuat dari seng dengan susunan

bertingkat, yang juga berfungsi sebagai ventilasi. Keuntungan dari

penggunaan bahan tersebut adalah ringan dan tahan lama. Namun

penggunaan bahan tersebut menimbulkan panas dalam ruangan,

karena bahan tersebut tidak menimbulkan panas dari udara luar secara

maksimal. Selain itu pada saat hujan menimbulkan bunyi berisik

sehingga mengganggu suasana bekerja.

b. Lantai Bangunan

Lantai bangunan berbeda-beda ditiap ruangan. Untuk ruang kantor

terbuat dari keramik, sedangkan pada pabrik/ produksi terbuat dari

teraso. Untuk bangunan lantai antar ruang produksi pun juga dibagi

menjadi 2 bagian, yaitu lantai antar ruang produksi pada umumnya

dibuat miring seperti punggung sapi. Hal ini bertujuan untuk

mengurangi terjadinya kontaminasi, sehingga kotoran–kotoran atau

benda asing yang terjadi selama proses produksi dapat terbuang

dengan sendirinya. Sedangkan Lantai produksi pada umumnya di buat

datar, sebab pembangunan lantai di PT. Sido Muncul Tbk di sesuaikan

dengan bentuk topografi tanahnya. Lantai antar ruang produksi

dipisahkan dengan jalan setapak yang tidak terlalu lebar dan cukup

18

untuk lewatnya traktor pengangkut barang dan jalan ini di tutup

dengan kanopi sehingga terasa lebih teduh. Lantai di ruang produksi

biasanya dibuat lebih tinggi dari pada lantai antar ruang produksi. Hal

ini bertujuan untuk mengurangi kontaminasi.

c. Ventilasi

Ventilasi berguna untuk mengatasi sirkulasi udara, uap air dan panas.

Di PT. Sido Muncul Tbk ventilasi berasal dari atap yang bertingakat

sehingga memudahkan hembusan udara dari luar. Ventilasi berupa

jendela terdapat pada gudang/ ruang penyimpanan produk jadi siap

pasar. Pada umumnya jendela diberi jala dengan tujuan agar serangga

tidak masuk.

d. Penerangan

Penerangan merupakan faktor yang cukup penting dalam pelaksanaan

pekerjaan. Penerangan yang kurang baik memungkinkan pekerjaan

kurang sempurna dalam melihat obyek yang sedang dikerjakan,

sehingga dapat mengganggu pekerjaan. Bila pekerja kurang optimal

dalam melakukan pekerjaan, pekerja akan mudah mengalami lelah

fisik terutama organ mata. Hal ini memungkinkan pekerja menjadi

kurang hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat berakibat

terjadinya kecelakaan. Pada siang hari penerangan perusahaan berasal

dari sinar matahari yang masuk melalui penggunaan atap yang

bertingkat. Sedangkan penerangan dengan menggunakan lampu listrik

berwarna putih hanya digunakan untuk penerangan di malam hari saja.

19

Penerangan juga dipengaruhi oleh warna cat yang digunakan pada

ruang produksi. Pada PT. Sido Muncul Tbk cat pada dinding berwarna

kuning, sehingga memberikan kesan terang dan bersih.

(Gambar 3. Lay Out Bangunan tampak atas)

Area pabrik dibagi menjadi 4 zona dimana masing-masing zona

memiliki spesifikasi tertentu. Empat zona tersebut meliputi :

a. Unclassified Area

Area ini merupakan area yang tidak dikendalikan (Unclassified area)

tetapi untuk kepentingan tertentu ada beberapa parameter yang dipantau.

Termasuk didalamnya adalah laboratorium kimia (suhu terkontrol),

gudang (suhu terkontrol untuk cold storage dan cool room), kantor,

kantin, ruang ganti dan ruang teknik. 

b. Black Area

Area ini disebut juga area kelas E. Ruangan ataupun area yang

termasuk dalam kelas ini adalah koridor yang menghubungkan ruang

ganti dengan area produksi, area staging bahan kemas dan ruang

kemas sekunder. Setiap karyawan wajib mengenakan sepatu dan

pakaian black area (dengan penutup kepala).

20

c. Grey Area

Area ini disebut juga area kelas D. Ruangan ataupun area yang masuk

dalam kelas ini adalah ruang produksi produk non steril, ruang

pengemasan primer, ruang timbang, laboratorium mikrobiologi (ruang

preparasi, ruang uji potensi dan inkubasi), ruang sampling di gudang.

Setiap karyawan yang masuk ke area ini wajib mengenakan gowning

(pakaian dan sepatu grey). Antara black area dan grey area dibatasi

ruang ganti pakaian grey dan airlock.

d. White Area

Area ini disebut juga area kelas C, B dan A (dibawah LAF). Ruangan

yang masuk dalam area ini adalah ruangan yang digunakan untuk

penimbangan bahan baku produksi steril, ruang mixing untuk

produksi steril , background ruang filling , laboratorium mikrobiologi

(ruang uji sterilitas). Setiap karyawan yang akan memasuki area ini

wajib mengenakan pakaian antistatik (pakaian dan sepatu yang tidak

melepas partikel). Antara grey area dan white area dipisahkan oleh

ruang ganti pakaian white dan airlock.

Airlock berfungsi sebagai ruang penyangga antara 2 ruang dengan

kelas kebersihan yang berbeda untuk mencegah terjadinya

kontaminasi dari ruangan dengan kelas kebersihan lebih rendah ke

ruang dengan kelas kebersihan lebih tinggi. Berdasarkan CPOB, ruang

diklasifikasikan menjadi kelas A, B, C, D dan E, dimana setiap kelas

21

memiliki persyaratan jumlah partikel, jumlah mikroba, tekanan,

kelembaban udara dan air change.

BAB III

22

PEMBAHASAN

PT. Sido Muncul awalnya merupakan industri rumah tangga pada

tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu

oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan yang

lebih praktis, mendorong beliau memproduksi  jamu dalam bentuk yang

praktis (serbuk), seiring dengan perpindahan beliau ke Semarang , maka pada

tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul yang

berarti “Impian yang terwujud” dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun.

Produk pertama yang dibuat oleh ibu Rahkmat Sulistio adalah kunyit asam,

beras kencur dan jahe wangi.

Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten

Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang

besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, maka di tahun 1984

pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.

Akibat pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan

mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai

dengan kapasitas yang dibutuhkan, saat ini jumlah karyawannya sekitar 2000

orang. Pada tahun 1997 lokasi pabrik berpindah di Klepu, Kecamatan.

Bergas, Ungaran, Semarang diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan

Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia waktu itu,  dr. Achmad Sujudi pada

tanggal 11 November 2000.

23

Saat kunjungan di PT. Sido Muncul Semarang, dimulai dari gudang bahan

baku yang terdiri dari simplisia (kering) dan non simplisia. Pada simplisia

kering terdapat 160 macam simplisia ada akar, batang, daun, buah, biji

simplisia-simplisia tersebut datang dari Dieng, Wonosobo, Solo dan lain

sebagainya. Proses penyimpanan dilakukan digudang penyimpanan.

Persediaan bahan baku dengan sistem FIFO (First In First Out) , masuk

pertama keluar pertama. Hal ini dilakukan agar tidak ada bahan baku yang

menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya

bahan baku. Sebelum bahan baku diterima untuk proses selanjutnya,

terlebih dahulu sampel dari bahan baku tersebut di teliti oleh tim QC

(Quality Control), mempunyai tiga tugas utama adapun tugas utama dari

tim QC (Quality Control) adalah:

a. Mengecek tentang kebenaran bahan baku

Dalam hal ini tim QC (Quality Control) mengecek, apakah bahan

baku yang datang sudah sesuai pesanan.

b. Mengecek tentang kebersihan bahan baku

Bersih disini bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang terlihat

oleh mata (tanah, lumpur, kerikil, plastik), tetapi yang terpenting

adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan.

c. Mengecek kadar air bahan baku

Bahan baku tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila

lebih dari 10%, maka kandungan zat aktif dalam bahan baku akan

24

sedikit. Misalnya kunyit, jika banyak kandungan air maka warna

kuning pada olahan sedikit berkurang.

Bahan baku disimpan dalam gudang penyimpanan. Persediaan bahan

baku dengan sistem FIFO (First In First Out) atau masuk pertama keluar

pertama, agar tidak ada bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu

lama dan mengakibatkan rusaknya bahan baku. Simplisia yang akan dipakai

disimpan dalam karung yang dialasi dengan ampal tujuannya agar bahan baku

dalam karung tidak terjadi kelembaban dan ada juga bahan baku yang

diletakkan pada rak bersusun.

Dalam ruang penyimpanan bahan baku harus memenuhi syarat :

a. Bahan masuk benar

b. Bahan baku harus bersih

c. Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering

Dalam pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :

a. Pemisahan kotoran (penyortiran)

b. Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan

c. Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih

d. Dikeringkan menggunakan oven

e. Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang dipilih

f. Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan

sudahkah bahan baku memenuhi standar

Pada gudang ini menggunakan lantai biasa bukan keramik agar jika

dibersihkan akan lebih mudah karena lantai biasa tidak ada sekat seperti

25

keramik. Setiap dua jam sekali ruang gudang bahan baku di ukur

kelembabanya menggunakan alat pengatur suhu yang di cek secara berkala

guna mempertahankan suhu agar tetap konstan. Pada gudang bahan baku para

karyawan melakukan pencucian bahan dengan mesin, sortasi atau

memisahkan bahan dari kotoran, melakukan pengeringan dengan oven,

masuk pada QC (Quality Control) untuk menguji kadar air, lalu dikemas

dengan karung. Disana juga terdapat ruang administrasi untuk pencatatan

keluar masuknya bahan baku.

Bahan baku non simplisia atau bahan baku jadi diantaranya ada gula

pasir, susu, krim dan sebagainya. Bahan tersebut diambil sampel untuk diuji

kelayakannya, ketika lolos akan masuk ke gudang berikutnya untuk diproses

lebih lanjut. Pada proses pencampuran bahan penulis tidak diperkenankan

untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan.

Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan

melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging

primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line, proses pengemasan

primer adalah mengemas jamu pertama kali per sachet, satu jam

menghasilkan 300 sachet sediaan contohnya Beras Kencur, ESTE-EMJE dan

sebagainya. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging

sekunder), yaitu mengemas secara langsung secara manual dengan cara

memasukan kedalam toples atau dus dari sediaan masing-masing, isi dari satu

dus lima sachet kecuali sediaan anak sehat sebelas sachet, disini produk yang

sudah jadi dicek kembali dengan mengambil sampel secara random yaitu

26

meneliti dalam setiap pengemasan karyawan pada bagian ini meggunakan

topi berwarna putih untuk menandakan bahwa karyawan tersebut adalah

bagian pengecekan atau penelitian setiap kemasan dalam dus atau toples.

Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk

didistribusikan.

Ruang laboratorium dalam PT. Sido Muncul sangat banyak.

Laboratorium ISO17025 produk yang dihasilkan adalah produk yang aman,

berkhasiat, rasa dan aroma khas dan seterusnya. Pada laboratorium di lantai

dua terdapat:

a. Laboratorium Formulasi yaitu membuat formulasi dalam suatu produk

b. Laboratorium Produksi yaitu percobaan untuk resep baru dengan

sedikit produksi dalam skala kecil yang bertujuan untuk

mengantisipasi kerugian dalam skala yang besar

c. Laboratorium Mikrobiologi yaitu untuk menerima sampel dari sediaan

untuk menganalisis adanya bakteri

d. Laboratorium Instrumentasi yaitu untuk mengetahui adanya logam

berat, pestisida, dan mengetahui kandungan minyak atsiri

e. Laboratorium kimia yaitu untuk mengetahui zat yang terkandung

dalam bahan baku.Yang dilengkapi peralatan HPLC ( High Pressure

Liquid Chromatography ), GC ( Gas Chromatography ) dan TLC

Scanner ( Thin Layer Chromatography )

f. Laboratorium Uji Stabilitas yaitu dengan alat bernama Climatic

Chamber digunakan untuk mengetahui kestabilan produk, dianalisa

27

secara berkala, kemudian digunakan untuk menetapkan kadaluarsa

produk. Biasanya produk mampu bertahan dalam 14 – 18 bulan.

g. Laboratorium Farmakologi yaitu digunakan untuk menguji produk

apakah ada efek samping dan penentuan dosis yang sesuai pada hewan

percobaan seperti mencit.

Pada lantai dua selain ruang laboratorium juga terdapat perpustakaan

yang bertujuan untuk referensi para peneliti. Disana juga terdapat almari yang

didalamnya banyak kenang-kenangan atau hadiah dari pengunjung misal

plakat dan sebagainya.

Ruang contoh tertinggal atau arsip sebagai sampel. Ruang tersebut

digunakan untuk menyimpan sampel produksi yang akan di cek kesetabilanya

dengan selang waktu 3 bulan sekali. Sehingga jika ada saran atau kritik dari

konsumen pihak industri dapat meneliti kembali hasil produksinya tersebut

melalui sampel sesuai dengan kode produksinya. Sampel produk disimpan

dengan baik, sampel dapat disimpan sampai satu tahun setelah masa

kadaluarsa (ED) dan kemudian sampel dimusnahkan dan bibakar dengan

mesin.

Dalam pembuatan tolak angin cair dilantai dua, pengunjung tidak

diperkenankan masuk untuk melihat pengolahan dan pencampuran bahan

baku hal ini merupakan rahasia sebuah perusahaan. Kemudian produk tolak

angin dilakukan pengecekan oleh tim QC (Quality Control) dilantai bawah,

jika sudah sesuai standar yang ditentukan di lakukan pengemasan sekunder.

28

Dalam ruang produksi kuku bima energi juga dilakukan produksi

primer dan produki sekunder, satu paketnya terdapat 60 sachet, rasa anggur

80% dan ada 8 (delapan) varian rasa. Di ruang produksi kuku bima penulis

juga tidak diperkenankan masuk sama seperti ruang produksi tolak angin.

Pegawai yang masuk pada ruang produksi semuanya harus steril. Pada

tanggal 23 November 2007 di Semarang produk kuku bima energi diresmikan

oleh Mbah Maridjan.

Limbah cair dan padat dari produk yang dihasilkan PT. Sido Muncul,

jika dibuang aman, akan tetapi pabrik ini mengolah limbah sendiri agar

bermanfaat. Pada limbah cair yang berasal dari pencucian jahe, alang-alang

dan bahan baku lainnya, air tersebut akan dijernihkan digunakan sebagai

penyiraman tanaman atau air hidran dan dimanfaatkan sebagai pemadam

kebakaran. Sedangkan pada limbah padat, organik yang berasal dari ampas

jamu atau ekstrak yang mengandung mikroba untuk kesuburan tanaman yaitu

dibuat pupuk organik, herbavan satu liter, dan nutrisi ternak untuk ayam dan

ikan, limbah padat anorganik diantaranya sampah plastik misal untuk produk

kadaluarsa langsung dimusnahkan pada mesin insalator yang bersuhu 8000C -

10000C.

Komitmen dari produk Sido Muncul adalah aman, sedangkan

kekuatan dari Sido Muncul adalah produk yang berkualitas. Dalam distribusi

produk Sido Muncul dilakukan oleh PT. Muncul Mekar dan transportasi yang

digunakan dinamakan Muncul Armada. Pemasaran produk baru

dipromosikan melalui iklan atau juga bisa berkunjung langsung ke PT. Sido

29

Muncul. Pada waktu akhir kunjungan penulis menikmati jamu produk Sido

Muncul dan berdiskusi juga tanya jawab dengan Ketua Humas dari Pt. Sido

Muncul di aula yang asri di kawasan agrowisata. Sedangkan Cara untuk

mempertahankan produksi dari PT. Sido Muncul antara lain :

a. Ancaman (Threats)

Ancaman yang datang dari dalam, yaitu seperti: dari karyawan yang

biasanya melakukan hal-hal yang mengakibatkan terjadinya

kecelakaan yang dapat merugikan seperti, dari Perusahaan yang

memproduksi produk yang sama.

b. Kekuatan (Strengths)

PT. Sido Muncul Tbk menggunakan bahan yang berkualitas dan juga

dengan fasilitas produksi yang bagus.

c. Peluang (Opportunity)

Adanya peluang bagi PT. Sido Muncul Tbk untuk membuat produk

yang banyak peluangnya di pasaran.

d. Kelemahan (Weakness)

Produksi industri yang lain banyak yang meniru dari PT. Sido Muncul

Tbk yang akan menjadi ancaman dan pada saat pengolahan limbah

tidak di perlihatkan prosesnya.

Keberadaan agrowisata PT. Sido Muncul bertujuan untuk mengoleksi

tanaman obat, terutama diprioritaskan pada tanaman – tanaman langka atau

yang hampir punah. Sebagian besar koleksinya terdiri dari tanaman untuk

30

bahan jamu yang dipergunakan oleh para industri dan lainnya masih

dieksplorasi dari alam.

Pada tahun 1999 dirintis pembukaan kawasan khusus untuk lokasi

koleksi tanaman obat yang akhirnya didesain agar lebih menarik untuk dilihat

dan dikunjungi. Secara resmi tempat tersebut dijadikan obyek agrowisata

khusus koleksi tanaman obat yang dirancang terpadu, antara koleksi tanaman

obat dengan desain tanaman serta infrastruktur lainnya.

Lokasi agrowisata tanaman obat PT. Sido Muncul berlokasi

dikawasan pabrik jamu PT. Sido Muncul , Jl. Soekarno hatta, desa Diwak,

kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, jawa Tengah. Menempati lahan

seluas 1,5 hektar, ketinggian tempat 440 meter dari permukaan laut. Sarana

dan prasarana :

a. Koleksi tanaman obat sejumlah kurang lebih 400 spesies , termasuk

tanaman introduksi yang di datangkan dari luar negeri, antara lain :

Echinacea Purpurea, Tribulus Terrestris, Mintha piperita, Sybilum

Marianum dan jamur Ganoderma Lucidum.

b. Jalan yang bisa dilalui mobil untuk berkeliling lokasi

c. Aula berupa gazebo

d. Kolam ikan danau buatan

e. Kebun bibit dan tempat penjualan bibit tanaman obat

Agrowisata PT. Sido Muncul Tbk memiliki tiga 3 buah misi, yaitu :

a. Misi Ilmiah

Merupakan tempat koleksi tanaman hidup yang diambil dari berbagai

31

tempat, yang bisa diindikasikan sebagai tanaman obat, terutama

tanaman langka sebagai tanaman stok/ plasma nutfah, yang sewaktu-

waktu dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut, baik

untuk penelitian budidaya/ pengembangan atau penelitian khasiat

sebagai bahan baku jamu baru. Penelitian selain dilakukan oleh team

R&D. PT. Sido Muncul Tbk juga melibatkan atau bisa dilakukan oleh

institusi lain terutama para pelajar dan mahasiswa.

b. Misi Sosial

Agrowisata dibuka untuk umum, siapa saja bisa datang berkunjung,

terutama yang peduli terhadap keanekaragaman hayati alam

Indonesia. Agrowisata bisa memberikan wawasan dan pengetahuan

baru kepada masyarakat, terutama tentang tanaman obat baik

mengenai cara budidaya maupun fungsi dan khasiatnya bagi kesehatan

manusia.

c. Misi Ekonomi

Agrowisata sebagai Plasma Nutfah/ Stok tanaman hidup yang bisa

dikembangkan untuk tanaman baru sebanyak-banyaknya di tempat

lain. Hasil perbanyakan tanaman yang berupa bibit atau benih

dikembangkan seluas-luasnya di tempat lain dan hasilnya digunakan

sebagai bahan baku industri jamu atau komoditas tanaman

perdagangan.

32

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. PT. Sido Muncul merupakan pabrik jamu berstandar farmasi karena

memiliki sertifikat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang

baik) dan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)

b. Pemilihan bahan baku pada PT. Sido Muncul menggunakan sistem

FIFO (First In First Out)

c. Terdapat dua pengemasan produk, yaitu pengemasan primer dan

sekunder

d. Terdapat banyak laboratorium yang bertujuan untuk menganalisa

suatu sampel agar produk yang akan dihasilkan memenuhi standar

kualitas

e. PT. Sido Muncul memanfaatkan limbah cair yang sudah dijernihkan

sebagai bahan untuk penyiraman tanaman dan pemadam kebakaran,

limbah padat yang berasal dari ekstrak jamu digunakan sebagai pupuk

organik.

4.2 Saran

a. Waktu kunjungan industri terlalu singkat, sehingga tidak semua

tempat produksi dapat dilihat, dan diharapkan waktunya lebih lama

lagi.

33

b. Diharapkan dapat memberikan video penjelasan untuk area yang tidak

dapat terjangkau sehingga kami dapat mengetahui lebih luas lagi.

DAFTAR PUSTAKA

- Anonim, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Cara Pembuatan Obat

Tradisional yang Baik (CPOTB). Departemen Kesehatan RI. Jakarta

- Anonim. 2006. Cara Pembuatan Obat Baru (CPOB). Depkes RI.

Jakarta.

- http://purwa-purwaningsih.blogspot.com/2011/12/perusahaan-

ptsido.html (diakses 18 juni 2014)

- http://putro91.blogspot.com/2011/04/kunjungan-perusahaan-pt.html

(diakses 16 juni 2014)

- http://www. annualreport.sidomuncul.com.2013.pdf (diakses 23 juni

2014)

- www.sidomuncul.com (diakses 16 juni 2014)

34


Top Related