Laporan
Survei Kepuasan Masyarakat
Semester II Tahun 2020
LAPORAN
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2020 BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN © 2020
KATA PENGANTAR Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) dilaksanakan secara
berkala setiap 6 (enam) bulan sekali. Penyusunan SKM Semester II Tahun 2020 mengacu pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 14 Tahun
2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggara
Pelayanan Publik.
Pelaksanaan SKM dilaksanakan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat
sebagai pengguna layanan dan meningkatkan penyelenggaraan pelayanan publik, serta untuk
mendapatkan umpan balik (feedback) secara berkala atas pencapaian kinerja atau kualitas
pelayanan di BROL kepada masyarakat. Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna
sehingga masukan yang konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan di laporan
berikutnya.
Kami berharap semoga laporan ini bermanfaat dan menjadi masukan dalam pengambilan
kebijakan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik sekaligus sebagai bahan evaluasi bagi
peningkatan kegiatan pelayanan di BROL.
Jembrana, Nopember 2020
Kepala Balai
Dr. Teja Arief Wibawa, M.Si
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dalam berbagai
sektor pelayanan, terutama yang menyangkut hal-hal sipil dan kebutuhan dasar masyarakat,
kinerjanya masih belum seperti yang diharapkan. Hal ini dapat dibuktikan antara lain masih
banyaknya pengaduan atau keluhan masyarakat dan dunia usaha, baik yang melalui surat
pembaca maupun media pengaduan yang lainnya, serta menyangkut prosedur yang berbelit-
belit, kurang transparan, kurang informatif, kurang konsisten, fasilitas yang terbatas, sarana dan
prasarana yang kurang memadai, suasana lingkungan yang kurang nyaman dan aman, sehingga
tidak menjamin kepastian hukum, waktu dan biaya serta masih banyak dijumpai pungutan liar
dan diskriminatif. Oleh karena itu pelayanan publik harus mendapat perhatian dan penanganan
yang sungguh-sungguh oleh semua aparatur, karena merupakan tugas dan fungsi yang melekat
pada setiap aparatur kelurahan dan kecamatan pada khususnya yang notebene merupakan
jajaran terdepan instansi pemberi pelayanan publik (public service). Tingkat kualitas kinerja
pelayanan publik memiliki dampak (impact) yang luas dalam berbagai kehidupan, terutama
untuk mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu upaya penyempurnaan
pelayanan publik (public service) harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan harus dilaksanakan secara bersama-sama, terpadu,
terprogram, terarah, dan konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
masyarakat, sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat (pelanggan) dapat
diberikan secara tepat, cepat, murah, terbuka, sederhana dan mudah dilaksanakan serta tidak
diskriminatif.
Untuk mengukur kinerja aparatur BROL dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
sekaligus mendengarkan dan menyerap aspirasi masyarakat (stakeholder) perihal kebutuhan
dan harapan, maka diadakanlah Survei Kepuasan Masyarakat (SKM).
DASAR HUKUM
1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1995 tentang Perbaikan dan
Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik;
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33 tahun 2017 tentang Pelayanan
Publik di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 tahun 2017 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik;
7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 26 tahun 2004 tentang
Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan
Publik;
8. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 118 tahun 2004 tentang
Pedoman Umum Penanganan Pengaduan Masyarakat bagi Instansi Pemerintah; serta
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 11/Permen-
KP/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Laut.
MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan SKM dimaksudkan dan ditujukan untuk:
1. Mengetahui dan mempelajari kinerja pelayanan publik yang diselenggarakan oleh BROL,
sehingga memperoleh gambaran dalam menetapkan kebijakan untuk peningkatan
kualitas pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan; serta
2. Mengetahui tingkat kepuasan pelayanan BROL melalui hasil pendapat dan penilaian
masyarakat.
SASARAN
Hasil yang ingin dicapai dari SKM adalah:
1. Penataan sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan, sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan secara lebih berkualitas, berdaya guna, dan berhasil guna;
2. Tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan publik BROL.
MANFAAT
Penyusunan SKM secara periodik dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Diketahui SKM secara menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik di
lingkup BROL;
2. Diketahui kelemahan maupun kekurangan dari masing- masing unsur dalam
penyelenggaraan pelayanan publik;
3. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh BROL secara
periodik;
4. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu dilakukan;
5. Munculnya persaingan positif antar penyelenggara pelayanan dalam upaya peningkatan
kinerja pelayanan; dan
6. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan.
UNSUR KEPUASAN MASYARAKAT
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 tahun 2017, yang kemudian dikembangkan
menjadi 9 (sembilan) unsur yang relevan, valid, dan reliabel, sebagai unsur minimal yang harus
ada untuk dasar pengukuran SKM, sebagai berikut:
1. Persyaratan Pelayanan, adalah syarat atau hal yang harus dipenuhi dalam pengurusan
suatu jenis pelayanan, baik syarat atau hal teknis maupun administratif;
2. Prosedur Pelayanan, adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
penerima pelayanan, termasuk pengaduan;
3. Waktu Pelayanan, adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan;
4. Biaya/Tarif, adalah biaya atau tarif yang dikenakan kepada penerima layanan dalam
mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya
ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat;
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan, adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk layanan ini adalah hasil dari
setiap spesifikasi jenis pelayanan;
6. Kompetensi Petugas Pelaksana, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh petugas
pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pengalaman;
7. Perilaku Pelaksana, yaitu sikap petugas dalam memberikan pelayanan;
8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan yaitu tata cara pelaksanaan penanganan
pengaduan dan tindak lanjut terhadap pengaduan, saran, dan masukan;
9. Sarana dan Prasarana, sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
Sarana digunakan untuk benda yang dapat dipindahkan (komputer, mesin) dan
prasarana untuk benda yang tidak bergerak (gedung).
PELAKSANAAN KEGIATAN
PERIODE SURVEI
Pelaksanaan kegiatan SKM Semester II tahun 2020 dilaksanakan pada bulan Juli- Nopember
2020. Sedangkan penghitungan hasil SKM dilakukan pada bulan Nopember 2020. Pelaksanaan
SKM dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik BROL yang berada dibawah koordinasi
Seksi Pelayanan Teknis.
PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
A. Penyiapan Bahan
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
bantu pengumpulan data dan informasi kepuasan masyarakat yang menggunakan layanan.
Kuesioner yang digunakan mengadopsi dari yang telah disusun oleh tim pelayanan publik
lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sebagaimana tertera pada Lampiran 1.
Selain menggunakan kuesioner tersebut, BROL juga meminta pelanggan untuk mengisi IMRO
Guest Comments yang disusun dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang lebih
sederhana dan singkat namun tetap memedomani unsur-unsur pelayanan pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik (Lampiran 2). Pada IMRO
Guest Comments, pelanggan atau pengguna layanan BROL diminta untuk memberikan penilaian
terhadap kualitas produk; kualitas layanan (dapat meliputi kompetensi dan perilaku petugas
layanan serta sistem layanan); fasilitas (dapat meliputi gedung layanan, tempat parkir, interior,
toilet, dll); harga produk dan jasa; serta aspek lainnya seperti yang tercantum pada Lampiran 2.
B. Penetapan Responden
Responden adalah semua pengguna atau masyarakat yang menggunakan pelayanan
publik BROL. Setiap pengguna layanan akan diberikan kuesioner untuk selanjutnya diisi
sesuai dengan jenis layanan yang diakses. Jumlah responden keseluruhan sebanyak 21
responden, terdiri dari 7 responden untuk layanan utama dan 14 responden untuk layanan
pendukung.
C. Pengumpulan Data
Pengisian kuesioner dilakukan dengan 3 metode, yaitu:
1. Wawancara tatap muka (langsung);
2. Wawancara melalui telepon;
3. Pengisian kuesioner secara mandiri (self-enumeration), termasuk yang dikirimkan melalui
email atau dalam file kertas.
D. Pengolahan dan Analisis Data
Nilai SKM dihitung menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing- masing unsur pelayanan.
Penghitungan SKM terhadap 8 unsur pelayanan yang dikaji, memiliki penimbang yang sama,
dengan rumus sebagai berikut:
Nilai SKM unit pelayanan diperoleh dengan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus
sebagai berikut:
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian SKM yaitu antara 25 - 100 maka
hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai
berikut:
SKM unit pelayanan x 25
Mengingat unit pelayanan mempunyai karakteristik yang berbeda beda, maka setiap unit
pelayanan dimungkinkan menambah unsur yang dianggap relevan dan memberikan bobot yang
berbeda terhadap unsur yang dominan dalam unit pelayanan, dengan catatan jumlah bobot
seluruh unsur tetap 1.
Table 1 Nilai Persepsi, Interval SKM, Interval Konversi SKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
NILAI PERSEPSI
NILAI INTERVAL (NI)
NILAI INTERVAL KONVERSI (NIK)
MUTU PELAYANAN
(X)
KINERJA UNIT PELAYANAN
(Y)
1 1 – 2,5996 25 – 64,99 D Tidak Baik
2 2,60 – 3,064 65 – 76,6 C Kurang Baik
3 3,0644 - 3,532 76,61 – 88,3 B Baik
4 3,5324 - 4,00 88,31 – 100 A Sangat Baik
E. Interpretasi Data
Data pendapat masyarakat yang telah dituliskan pada kuesioner selanjutnya digabungkan dan
diklasifikasikan berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pekerjaan
utama. Informasi ini dapat digunakan untuk mengetahui profil responden dan kecenderungan
jawaban yang diberikan, sebagai bahan analisis objektivitas. Hasil analisis data kemudian
ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik untuk memudahkan interpretasi hasil SKM
berdasarkan layanan, utama dan pendukung.
HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT BROL menyelenggarakan 7 (tujuh) layanan, yang terdiri dari 1 (satu) layanan utama dan 6
(enam) layanan pendukung. Layanan utama terdiri dari pengujian kualitas air. Sementara 6
(enam) layanan pendukung meliputi peminjaman alat survei kelautan, permintaan data
kelautan, pelatihan pengolahan data kelautan, pelayanan kunjungan, dan pelayanan
pembimbingan mahasiswa, penginapan mess atau guest house.
Secara umum, berdasarkan pengukuran terhadap kualitas unsur pelayanan BROL di Semester I
2020, diperoleh nilai rata-rata Nilai Kepuasan Masyarakat untuk layanan utama dan layanan
pendukung berturut-turut adalah 90.02 dan 95.46. Nilai tersebut menunjukan bahwa kinerja unit
pelayanan BROL berada dalam mutu pelayanan kategori SANGAT BAIK (berada pada interval
88.31 – 100) untuk layanan utama dan layanan pendukung.
Tabel 2 menunjukkan mutu layanan masing-masing unsur penilaian. Seluruh unsur pada layanan
utama telah mendapatkan penilaian SANGAT BAIK dari pengguna. Pada layanan pendukung,
mutu pelayanan sebagian besar dalam kategori BAIK. Nilai unsur pelayanan pendukung masih
perlu ditingkatkan dibandingkan dengan layanan utama. di kedua jenis layanan tersebut, unsur
pelayanan terkait dengan produk/jasa spesifikasi mendapat penilaian paling rendah.
Tabel 2. Nilai Rata-Rata (NRR) dan Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) Unsur Pelayanan
BROL Semester II 2020
UNSUR PELAYANAN
Nilai / Skor SKM Nilai Konversi SKM Mutu Pelayanan
U P U P U P
A. Persyaratan Pelayanan
3.31
3.51 82.74 87.80 Baik Baik
B. Prosedur Pelayanan 3.37
3.59 84.13 89.68 Baik Sangat Baik
C. Waktu Pelayanan 3.48
3.71 86.90 92.86 Baik Sangat Baik
D. Biaya atau Tarif 3.62 3.59 90.48 89.78 Sangat Baik Sangat Baik
E. Produk/Jasa Spesifikasi
3.29
3.52 82.14 88.10 Baik Baik
F. Kompetensi Petugas Pelaksana atau Sistem
3.29
3.64 82.14 91.07 Baik Sangat Baik
G. Perilaku Pelaksana atau Kemudahan Sistem
3.29
3.67 82.14 91.67 Baik Sangat Baik
H. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
3.46 3.55 86.55 88.76 Baik Sangat Baik
Keterangan: U: Layanan Utama; P: Layanan Pendukung
HASIL SKM LAYANAN UTAMA
Hasil SKM terhadap layanan utama yang diselenggarakan BROL diperoleh bahwa nilai kepuasan
masyarakat sebesar 90.02 yang berarti bahwa mutu pelayanan dalam kategori sangat baik.
Unsur - unsur pelayanan dengan nilai rata-rata atau nilai interval SKM sangat baik merupakan hal
yang perlu dipertahankan, seperti Biaya atau Tarif. Sebagian besar kualitas unsur pelayanan
utama telah sesuai atau memenuhi harapan pengguna (Gambar 1). Namun terdapat unsur
pelayanan yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya, yaitu Produk/ Jasa Spesifikasi; Kompetensi
Petugas Pelaksana atau system; dan Perilaku pelaksana atau kemudahan system.
Gambar 1. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat terhadap layanan utama BROL semester II 2020
HASIL SKM LAYANAN PENDUKUNG
Hasil SKM terhadap layanan pendukung yang diselenggarakan BROL di Semester 2 2020
menunjukan bahwa nilai kepuasan masyarakat adalah sebesar 95.46. Hal ini berarti bahwa mutu
pelayanan dalam kategori sangat baik (Gambar 2).
Gambar 2. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap layanan pendukung BROL semester II 2020
Unsur - unsur pelayanan dengan nilai rata-rata atau nilai interval SKM sangat baik merupakan hal
yang perlu dipertahankan, seperti Waktu Pelayanan, Perilaku Pelaksana atau Kemudahan Sistem
dan Kompetensi Petugas Pelaksana atau Sistem. Seperti halnya pada layanan utama, pada
layanan pendukung ini terdapat unsur pelayanan yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya
yaitu Persayaratan Pelayanan dan Produk/ Jasa Spesifikasi , sehingga perlu diidentifikasi hal-hal
yang dapat meningkatkan penilaian tersebut.
Selain melalui kuesioner Lampiran 1, BROL juga menyelenggarakan survei penilaian terhadap
pelayanan secara umum melalui IMRO Guest Comments. Kuesioner SKM yang diadopsi dari versi
KKP belum melakukan penilaian terhadap unsur layanan yang terkait dengan sarana dan
prasarana (fasilitas) dan informasi tersebut dilengkapi melalui IMRO Guest Comments ini. Hasil
survei menunjukan bahwa fasilitas pelayanan (ruang tunggu, parkir, toilet, dll) di BROL dinilai
sangat baik (excellent) oleh pengunjung yang datang (Gambar 3).
Gambar 3. Hasil Penilaian Pengunjung Terhadap Fasilitas BROL
Hasil identifikasi unsur lainnya IMRO Guest Comments terhadap 25 (dua puluh lima) tamu yang
berkunjung ke BROL selama semester II 2020 (Gambar 4) diketahui bahwa sebagian besar
pengunjung tersebut menilai sangat baik unsur produk, kualitas layanan, dan harga.
Gambar 4. Hasil Penilaian Pengunjung Terhadap Produk, Kualitas Pelayanan, dan Harga Layanan BROL
Secara umum, sebagian besar pengunjung merasakan pengalaman yang baik ketika berkunjung
ke BROL dan akan meneruskan pengalaman tersebut kepada kolega (Gambar 5)
Gambar 5. Persepsi Pengunjung BROL Selama Semester II 2020 Melalui IMRO Guest Comments
Terangkum pula beberapa kritik dan saran yang disampaikan oleh pengguna layanan publik
BROL yang nantinya dapat membangun dan mengembangkan pelayanan yang ada di BROL.
KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survei, kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh BROL di semester
II tahun 2020 secara umum mendapatkan penilaian sangat baik oleh masyarakat pengguna. Baik
layanan utama maupun pendukung, keduanya mendapatkan penilaian A, dengan nilai sebesar
90.02 (pelayanan utama) dan 95.46 (pelayanan pendukung).
Pada layanan utama, unsur - unsur pelayanan dengan nilai rata-rata atau nilai interval SKM
sangat baik dan perlu dipertahankan adalah Biaya atau Tarif; Produk/Jasa Spesifikasi;
Kompetensi Petugas Pelaksana atau Sistem; dan Perilaku Pelaksana atau kemudahan Sistem.
Waktu pelayanan dan Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan merupakan unsur pelayanan
yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya pada jenis layanan utama maupun pendukung.
RENCANA TINDAK LANJUT
Atas dasar rekomendasi yang disampaikan, telah disusun rencana tindak lanjut perbaikan
penyelenggaraan pelayanan publik BROL pada tahun berikutnya 2021 yang mencakup aspek:
No Unsur Prioritas/Kegiatan Waktu (bulan ke-, 2021)
Penanggung Jawab 1 2 3 4 5 6
1 Kompetensi Petugas Pelaksana/ SIsem
a Sistem :
- Kemudahan mengakses website dengan me-Rebanding Website BROL
√ Koordinator Pelayanan Teknis dan Tim IT
b Sarana dan Prasarana
- Wastafel √ Pengadaan barang dan jasa
TINDAK LANJUT PERBAIKAN
Berdasarkan rencana tindak lanjut hasil SKM Semester 1 tahun 2020, telah dilakukan perbaikan
sebagai berikut:
No RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT
1
Implementasi sertifikat elektronik dokumen LHP;
Telah ditampilkan pada laman SIMANTAP dengan mengakses
http://bpol.litbang.kkp.go.id/SIMANTAP 2 Peningakatan kapasitas
pelaksana layanan untuk sosialisasi tentang waktu pelayanan (dalam bentuk sosialisasi baik lisan maupun media email, WA, dll);
Telah disosialisasikan pada kegiatan stakeholder meeting (17 November 2020) dan oleh petugas layanan melalui WA
3 Perbaikan system pengaduan yang ada di website BROL;
Telah dilakukan peninjauan dan ditampilkan pada laman website BROL dengan mengakses
http://bpol.litbang.kkp.go.id/reformasi-birokrasi/layanan-pengaduan
4 Menyelenggarakan penilaian untuk meningkatkan kinerja dan memberikan reward bagi petugas pelayanan publik BROL;
Telah dilakukan penilaian terhadap petugas pelayanan publik BROL (Smart Agent) pada Desember 2020 dan menetapkan Sdri. Rochma Widia Lestari, M.Si sebagai Best Smart Agent Semester 2 2020
Lampiran. Kuesioner yang digunakan untuk Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) di Balai Riset dan Observasi Laut (BROL)