Download - Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
LAPORANPEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
PDGK 4501
TENTANG
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KUBUS DAN BALOK PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR DI KELAS IV
SDN MULYA JAYA KEC. REBANG TANGKAS KAB. WAY KANAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
OLEH:
NAMA : SULASMIYATI
NIM : 819029299
PROGRAM STUDY: S.1 PGSD
MASA UJIAN : 2013.1
POKJAR : KASUI WAY KANAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDAR LAMPUNG
2013
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PDGK 4501)
Judul : Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan alat peraga kubus dan balok pada mata
pelajaran matematika tentang bangun datar di kelas IV
SDN Mulya Jaya Kec. Rebang Tangkas Kab. Way Kanan
Tahun Pelajaran 2012/2013.
Nama Mahasiswa : SULASMIYATI
N I M : 819029299
Program Studi : S.1 PGSD
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas : Universitas Terbuka
Masa Ujian : 2013.1
Menyutujui, Kasui, 20 Mei 2013Supervisor, Penyusun,
TRISUNU BUDILESTARI, S.Pd SULASMIYATINIP. 19660718 199603 1 003 NIM. 819029299
ii
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan yang berjudul” Upaya
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga kubus dan
balok pada mata pelajaran matematika tentang bangun datar di kelas IV SDN
Mulya Jaya Kec. Rebang Tangkas Kab. Way Kanan Tahun Pelajaran 2012/2013”
dapat terselesaikan. Laporan ini disusun adalah untuk memenuhi tugas kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional.
Keberhasilan penulisan laporan ini tidak terlepas dari peranan dan bimbingan dari
pihak-pihak lain, untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional ini.
Tiada gading yang tak retak, penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan
laporan pemantapan kemampuan professional (PKP) ini masih banyak sekali
kekurangan, baik isi maupun sistematika penulisannya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan pada
masa-masa yang akan datang. Akhirnya semoga laporan ini berguna bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis,
SULASMIYATINIM 819029299
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ii
HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
2. Identifikasi Masalah ..........................................................................1
3. Analisis Masalah ..............................................................................2
B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................................2
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..........................................3
II. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................4
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ...........................7
A. Subjek Penelitian ...................................................................................7
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ........................................................7
2. Jumlah Siklus Perbaikan ....................................................................7
B. Deskripsi Persiklus .................................................................................81. Rencana .............................................................................................8
2. Pelaksanaan .......................................................................................9
3. Hal-hal yang unik ..............................................................................10
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................11
A. Hasil Pengolahan Data ............................................................................11
B. Deskripsi Temuan dan Refleksi ..............................................................12
C. Refleksi ...................................................................................................12
D. Pembahasan ............................................................................................12
V. KESIMPULAN SARAN DAN TINDAK LANJUT ................................14
A. Kesimpulan .............................................................................................14
B. Saran dan Tindak Lanjut .........................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Latar Belakang Masalah
Para pendidik mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang metode
mengajar yang terbaik. Namun ada juga yang mengemukakan bahwa tidak
ada yang bisa dikatakan sebagai yang terbaik karena setiap setrategi mengajar
yang digunakan secara efektif dan efisien adalah metode yang berhasil.
Dalam dunia pendidikan seorang guru dituntut untuk menyiapkan diri secara
profesional yang selalu berpegang pada tujuan pengajaran, metode mengajar,
alat dan media pengajaran serta evaluasi belajar. Selain itu guru memegang
peranan penting atas keberhasilan siswa dalam menyerap pengetahuan yang
diberikan. Oleh karena itu diadakan penelitian dalam bentuk tes formatif dan
tes sumatif. Kegiatan ini diarahkan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
materi pada akhir pembelajaran.
Mata pelajaran Matematika mungkin dianggap masih sulit oleh siswa kelas IV
SD Negeri Mulya Jaya Kecamatan Rebang Tangkas, hal ini dapat dilihat dari
hasil tes formatif dan sumatif yang diperoleh siswa sangat rendah.
Untuk meningkatkan nilai formatif dan sumatif siswa dan untuk mencapai
target kurikulum yang harus diselesaikan oleh guru, kiranya perlu
menggunakan metode Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan
balok untuk dapat membantu siswa memahami dan menguasai materi
pelajaran khususnya Matematika. Semoga dengan adanya metode
Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan balok diharapkan dapat
membantu guru dalam menyampaikan materi sehingga siswa lebih memahami
dan menguasai materi pelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai
hasil belajar.
2. Identifikasi Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah, maka masalah-masalah yang timbul
dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Rendahnya hasil belajar siswa;
1
b. Penjelasan guru yang sulit dimengerti oleh siswa karena terlalu abstrak;
c. Rendahnya perhatian siswa ketika proses pembelajaran berlangsung;
d. Metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan mata pelajaran.
3. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dari bantuan dan musawarah dengan
supervisor dan teman sejawat, dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika
adalah
a. Kurangnya minat belajar siswa;
b. Penjelasan guru yang sulit dimengerti oleh siswa karena terlalu abstrak
dan membingungkan;
c. Model Pembelajaran yang digunakan selalu monoton.
d. Pembelajaran lebih terpusat pada guru, bukan pada siswa. Hal ini tidak
bisa dibiarkan begitu saja, apalagi dengan diberlakukannya kurikulum
bebasis kompetensi yang mengisaratkan pembelajaran harus
mengembangkan semua potensi yang dimiliki siswa.
Berdasarkan hal tersebut di atas, untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran Matematika di SD Negeri Mulya Jaya Kecamatan
Rebang Tangkas, model Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan
balok sebagai salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan perolehan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi dan analisis masalah yang penulis laporkan
adalah mengenai rendahnya belajar siswa atau hasil belajar yang kurang
memuaskan pada mata pelajaran Matematika, maka dalam perbaikan
pembelajaran ini rumusan masalahnya adalah;” Bagaimanakah model
Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan balok dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mulya Jaya Kecamatan Rebang
Tangkas Kabupaten Way Kanan?”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan model
Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan balok pada mata pelajaran
2
Matematika kelas IV SD Negeri Mulya Jaya Kecamatan Rebang Tangkas
Tahun Pelajaran 2012/2013.
Dan secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kemampuan guru dalam mendesain model Pembelajaran
menggunakan alat peraga kubus dan balok pada mata pelajaran
Matematika;
2. Menerapkan model Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan
balok pada mata pelajaran Matematika di SD Negeri Mulya Jaya
Kecamatan Rebang Tangkas;
3. Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan model Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan
balok;
5. Meningkatkan kretifitas siswa dalam pembelajaran Matematika yang
menggunakan model Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan
balok.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi siwa Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan balok
memberikan pengalaman baru, dan diharapkan memberikan manfaat
terhadap peningkatan hasil belajarnya. Siswa memiliki kesadaran bahwa
proses pembelajaran adalah dalam rangka mengembangkan potensi
dirinya, karena itu keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh
siswa;
2. Siwa terlatih untuk memecahkan masalah dengan pendekatan ilmiah dan
mereka didorong aktif secara fisik,mental dan emosi dalam pembelajaran;
3. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
profesional, dan Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan balok
menjadi alternatif pembelajaran Matematika untuk meningkatkan hasil
belajarnya;
4. Bagi kepala sekolah penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk
kebijakan dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar (PBM) dan
meningkatkan prestasi belajar siswa serta perlunya kerjasama yang baik
antara guru dan guru, atau antara guru dan kepala sekolah
3
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi
kelangsungan hidup manusia. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri
(adaptasi) dengan lingkungannya. Dengan adanya proses belajar inilah
manusia bertahan hidup (survived). Belajar secara sederhana dikatakan
sebagai proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, dan ini
terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Belajar menurut teori Gestalt adalah belajar berlangsung berdasarkan
pengalaman yaitu kegiatan interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Belajar bukanlah menghapal akan tetapi memecahkan masalah dan metode
belajar yang dipakai adalah metode ilmiah dengan cara dihadapkan pada
berbagai permasalahan, merumuskan hipotesis atau praduga, mengumpulkan
data yang diperlukan untuk memecahkan masalah, menguji hipotesis yang
telah dirumuskan dan pada akhirnya para siswa dibimbing untuk menarik
kesimpulan-kesimpulan.
Menurut Ketton and Tate (1978) belajar melalui pengalamaan mengacu
kepada learning in which and leaners is directly in touch with the realities
being student . belajar melalui pengalaman melibatkan secara langsung dalam
masalah atau isu yang dipelajari. Apabila dalam pembelajaran guru hanya
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca, mendengar, atau
mengamati suatu kejadian, sehingga menempatkan siswa sebagai pihak
konsep belajar melalui pengalaman dalam pembelajaran.
Menurut model Lewinan, belajar merupakan suatu siklus dari empat langkah
seperti dalam gambar dibawah ini.
Pengalaman Konkrit
Perjuangan terhadap Penerapan konsep Dalam situai baru Observasi dan refleksi
Pembentukan Konsep Abstrak dan Generalisasi
4
Gambar di atas menujukan bahwa pengalaman konkrit merupakan dasar bagi
observasi dan refleksi. Berdasarkan observasi dan refleksi konsep-konsep
abstrak dan generalisasi akan terbentuk. Dalam tahap ini hasil observasi dan
refeleksi berasimilasi dengan teori sehingga dapat diterapkan dalam situasi
baru. Implikasi dan penerapan konsep tersebut berperan sebagai panduan
untuk membentuk pengalaman baru.
B. Model Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan balok
Secara khusus istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Sunarwan (1991)
dalam Sobry Sutikno (2004 :15) mengartikan model merupakan gambaran
tentang keadaan nyata.. Model pembelajaran atau model mengajar sebagai
suatu rencana atau pola yang digunakan dalam mengatur materi pelajaran, dan
memberi petunjuk kepada para pengajar di kelas dalam setting pengajaran.
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas
belajar mengajar.
Belajar dengan alat peraga dilaksanakan dengan alat peraga berupa kubus dan
balok. Siswa mulai mengumpulkan data dan mengenal masalah itu dengan
bertanya. Biasanya apabila siswa bertanya, itu hanya bertujuan mencari data
saja yang dapat dilayani dengan jawaban ya atau tidak. Dalam hal ini yang
dikehendaki adalah siwa yang bertanya, dan bukan guru yang bertanya.
Pembelajaran menggunakan alat peraga bertujuan mengembangkan cara
berpikir kritis yang merupakan salah satu sifat dari seorang peneliti yang baik.
Dalam metode mengajar ini yang dipentingkan adalah bagaimana membuat
pertanyaan yang baik tentang suatu fenomena atau keadaan, dan bukan
menjawab jawaban yang benar. Mencari jawaban atas suatu persoalan yang
membutuhkan serangkaian kegiatan intelektual siswa untuk memperjelas
suatu pengalaman atau permasalahan adalah sifat inquiri. Jadi inquiri
menekankan pada inisiatif siswa
Serta pengalaman belajarnya.
5
Dalam pembelajaran menggunakan alat peraga biasanya ada pokok bahasan,
masalah atau soal yang menarik bagi siswa atau yang menarik minat mereka
untuk dipelajari atau diteliti. Penggunaan metode Pembelajaran menggunakan
alat peraga kubus dan balok pada mata pelajaran Matematika merupakan salah
satu langkah untuk menarik minat belajar peserta didik dan menantang
sehinhgga mereka asyik dan terlibat dalam pembelajaran
6
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Mulya Jaya
Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan yang berjumlah
15 Siswa.
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
a. Tempat
Tempat pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah di SD Negeri Mulya
Jaya Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan.
b. Waktu
Waktu pelaksanaan pembelajaran mulai dari tanggal 14 sampai dengan 18
Mei 2013, adapun jadwal untuk mata pelajaran Matematika adalah sebagai
berikut :
Hari Tanggal Jam ke Keterangan
Selasa 14 Mei 2013 1-3 Pembelajaran orientasiKamis 16 Mei 2013 1-3 Pembelajaran perbaikan 1
Sabtu 18 Mei 2013 1-3 Pembelajaran perbaikan 2
2. Jumlah Siklus Perbaikan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilakukan dari tanggal
14 Mei sampai dengan 18 Mei 2013 untuk mata pelajaran Matematika. Pada
pra siklus, langkah yang ditempuh adalah melakukan pembelajaran secara
umum, dan pada siklus ini penulis melakukan tatap muka sebagai dasar
untuk dapat mengetahuai sejauh mana tingkat penyerapan materi
pembelajaran dan antusias siswa dalam belajar. Setelah diketahui hasil dari
pra siklus, maka siklus I adalah merupakan pembelajaran perbaikan.
Perbaikan pertama adalah perbaikan pembelajaran hasil pembelajaran pra
siklus dan dilakukan pada siklus I. Perbaikan kedua merupakan
pembelajaran hasil pembelajaran siklus I dan dilaksanakan pada siklus II.
Pada siklus II dalam pelaksanaan penulis menitikberatkan pada hasil belajar
siswa.
Dari kegiatan siklus tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut:7
Keterangan :
M : Merencanakan
L : Melaksanakan
R : Refleksi
(IG.A.K.Wardani 2004:15)
B. Deskripsi Persiklus
1.Rencana
Dengan memperhatikan identifikasi masalah dan rumusan masalah, penulis
akan melaksanakan perbaikan pembelajaran. Rencana perbaikan
pembelajaran ini akan dilaksanakan dalam mencari jalan keluar serta
mengatasi masalah-masalah dalam pembelajaran Matematika di kelas IV SD
Negeri Mulya Jaya Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan.
Rencana perbaikan pembelajaran dilaksanakan dua kali tatap muka setiap
mata pelajaran setelah diketahui data awal hasil observasi. Adapun tahapan-
tahapan rencana perbaikan adalah:
Pra Siklus
a. Merencanakan jumlah siklus yang akan dilaksanakan
b. Mempersipakan rencana pembelajaran, menulis sumber bahan.
c. Menetapkan alat evaluasi dan lembar kerja siswa
d. Membuat lembar observasi kegiatan siswa
e. Menetapkan waktu pelaksanaan pembelajaran dan menganalisa hasil
pembelajaran.
Siklus I
a. Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki
b. Menyusun rencana pembelajaran perbaikan
c.Menetapkan alat evaluasi
8
R1 R2
M1
L 1 L 2
M2
d. Menyiapkan lembar kerja siswa
e.Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
f. Mengambil data kegiatan pembelajaran dan menganalisanya
Siklus II
a. Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki
b. Menyusun rencana pembelajaran perbaikan 2
c.Menyiapkan sumber belajar dan referensinya
d. Menetapkan alat evaluasi
e.Melaksanakan kegiatan pelajaran 2
f. Mengumpulkan data dan menganalisanya.
Perencanaan perbaikan pembelajaran tersebut dilakukan untuk mata
pelajaran Matematika dengan menitikberatkan kepada peningkatan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran menggunakan alat
peraga kubus dan balok.
2. Pelaksanaan
Dalam melaksankan pemantapan kemampuan profesional, sejumlah
kegiatan harus dilakukan berulang-ulang mulai dari tahap orientasi
pelaksanaan, tahap observasi, refleksi dan revisi merupakan serangkaian
persiapan pelaksanaan.
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam perbaikan pembelajaran
Matematika antara lain :
a) Mengadakan pre tes pada awal kegiatan untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan penguasaan materi pada siswa .
b) Memberitahukan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran.
c) Menggunakan model Pembelajaran menggunakan alat peraga
kubus dan balok dalam proses pembelajaran,
d) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab dan merangkum
materi pelajaran yang telah dipelajari.
e) Siswa diberi kesibukan dengan memberikan pekerjaan rumah
3. Hal-Hal Yang Unik
9
Hal-hal unik yang ditemukan dalam pelaksanaan proses perbaikan
pembelajaran pada mata pelajaran Matematika dapat dirangkum sebagai
berikut :
a.Siswa menjadi bergairah dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran,
b. Kegiatan belajar dan mengajar lebih lancar dan efektif, sebagian besar
siswa antusias dan percaya diri dalam mengungkapkan pendapat,
c.Rasa keingintahuan pada materi pelajaran sangat tinggi,hal ini dibuktikan
dengan munculnya pertanyaan-pertanyaan dari siswa,
d. Guru melatih diri dan membiasakan serta terampil dalam memberikan
tugas- tugas pekerjaan rumah.
e.Guru merasa kewalahan karena selain bertindak sebagai guru, juga
bertindak sebagai observer di dalam kelas.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
10
A. Hasil Pengolahan Data
Data hasil perbaikan pembelajaran diambil dari hasil tes formatif yang
digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajarnya.
Secara rinci hasil tes formatif mata pelajaran Matematika untuk ketiga siklus
pembelajaran terlampir
Tabel 1.
Data pesentase jawaban benar mata pelajaran Matematika SD Negeri Mulya Jaya Kecamatan Rebang Tangkas Kls. IV dari 2 siklus Pembelajaran.
No Nama Siswa
Matematika KeteranganPra
SiklusRP1 RP2
1 ARI SAPUTRA 70 90 100 Setelah diadakan perbaikan terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus sampai siklus yang ke dua
2 AZIZ SYAHTORI 85 100 1003 ETI ERNI JAYANTI 70 85 904 GUSTINA YUNITA SARI 50 70 805 MELDA ROZEN 50 70 806 NGATINO 90 100 1007 NOVALDI 60 95 1008 RAHAYU KURNIAWATI 55 75 959 RIAN PAHARI 55 65 7010 RAMA SUTRA 55 95 10011 RISMA YANTI 70 80 9512 SANTI PURWASIH 50 65 8013 SYAMSUL IRAWAN 75 95 10014 WULAN TIKA 50 60 7015 YUNITA RANI 50 70 80
Pra Siklus tanggal 16 Mei 2013 Mata Matematika Kls IV jumlah soal tes
15 item.
Dari 15 siswa terdapat 2 anak (13,33%) menjawab soal hampir semua benar,
4 anak (26,67%) menjawab sebagian besar soal dengan benar, Sedangkan
9 anak (60%) menjawab sebagian benar sebagian salah.
Siklus 1 tanggal 18 Mei 2013 Mata Matematika Kls IV jumlah soal
tes 15 item.
Dari 15 siswa terdapat 2 anak (13,33%) menjawab semua soal dengan benar,
6 anak (40%) menjawab sebagian besar soal dengan benar, Sedangkan 7 anak
menjawab sebagian benar sebagian salah (46,67%)
Siklus 2 tanggal 18 Mei 2013 Mata Matematika Kls IV jumlah soal
tes 15 item.
11
Dari 15 siswa terdapat 6 anak (40%) menjawab semua soal dengan benar,
7 anak (46,67%) menjawab sebagian besar soal dengan benar, Sedangkan
2 anak menjawab sebagian benar sebagian salah (13,33%)
B. Deskripsi Temuan dan Refleksi
Berdasarkan pengolahan data hasil tes formatif mata pelajaran Matematika
dengan menerapkan model Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan
balok, siswa pada proses pembelajaran lebih kreatif, sehingga boleh dikatakan
bahwa model pembelajaran tersebut dapat digunakan sebagai salah satu cara
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Hal
ini terbukti dari tiga siklus pembelajaran dan dapat diketahui adanya
perubahan yang positif.
C. Refleksi
Berdasarkan deskripsi temuan dan hasil pengolahan data, penulis
merenungkan dan mengingat kembali apa yang telah dilaksanakan selama
pembelajaran prasiklus, siklus I dan II. Hasil pembelajaran prasiklus
melakukan tindakan perbaikan pada siklus I dan siklus II. Oleh karena itu,
melihat deskripsi temuan di atas diharapkan dalam setiap pembelajaran
hendaknya guru :
a. Mempergunakan model pembelajaran, sebagai upaya dalam mengajar,
dan untuk memperjelas materi yang diajarkan.
b.. Menentukan model pembelajaran sesuai dengan materi yang dibahas,
c. Memilih alat peraga yang sesuai dengan kemampuan siswa sehingga
penguasaan materi lebih optimal.
d. Mempergunakan metode yang tepat sehingga pengalaman belajar siswa
lebih mendalam.
D. Pembahasan
Berdasarkan deskripsi temuan seperti pada tabel sebelumnya dan juga hasil
diskusi dengan teman sejawat menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran
yang dilaksanakan dengan menerapkan model Pembelajaran menggunakan
alat peraga kubus dan balok ternyata dapat meningkatkan hasil belajar. Ini
berarti bahwa penguasaan materi pelajaran juga meningkat. Peningkatan ini
tidak lepas dari hasil pengamatan supervisor pada pembelajaran Matematika,
12
yang sebagian besar siswa meningkat dalam belajarnya dan juga semakin aktif
dan serius dalam kegiatan pembelajaran.
Perbaikan yang terjadi dalam pembelajaran adalah guru menerapkan model
Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan balok dan membagi waktu
pembelajaran sesuai dengan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tugas
dalam pembelajaran. Sedangkan perubahan pada siswa adalah mereka selalu
siap untuk bertanya dan juga menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Tabel 2.
Perubahan Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Matematika Kls. IV SD Negeri Mulya Jaya Kecamatan Rebang Tangkas
Kabupaten Way Kanan dari 2 Siklus Perbaikan Pembelajaran.
NoJawaban benardalam persetase
Matematika
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
BanyakSiswa
Persen%
Banyaksiswa
Persen%
Banyaksiswa
Persen%
1 81% - 100% 2 13,33 2 13,33 6 40
2 61% – 80% 4 26,67 6 40 7 46,67
3 21% – 60% 9 60 7 46,67 2 13,33
Jumlah Siswa 15 15 15
Dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa Perbaikan Pembelajaran yang
dilaksanakan hasilnya positif yaitu adanya peningkatan hasil belajar bagi
SDN Mulya Jaya Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan.
Namun tidak menutup kemungkinan tetap masih terdapat kekurangan yang
perlu dilengkapi demi tercapainya peningkatan belajar yang lebih memuaskan
di waktu-waktu yang akan datang.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
13
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan penulis, setelah menganalisis
data dari penskoran temuan, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
melihat analisis keberhasilan siswa dalam mengikuti tes formatif maupun
kegiatan lainnya menunjukan kenaikan yang berarti dan positif. Kenaikan
positif ini menunjukan bahwa minat, kreatifitas serta hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran Matematika juga mengalami peningkatan.
Memperhatikan perolehan dari siklus ke siklus, dan perbaikan pembelajaran
Matematika, menunjukkan kenaikan yang berarti. Kenaikan yang berarti ini
ditunjukkan dengan meningkatnya prestasi hasil belajar siswa setelah guru
menerapkan model Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan balok
Kenaikan yang berarti atau positif adalah perubahan menuju kearah yang lebih
baik, dengan demikian semakin tinggi minat, kreatifitas dan motivasi belajar
siswa, semakin baik pula keberhasilan dalam belajar dan begitu pula
sebaliknya. Dalam hal ini membuktikan bahwa upaya meningkatkan prestasi
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri
Mulya Jaya Kecamatan Rebang Tangkas melalui penerapan model
Pembelajaran menggunakan alat peraga kubus dan balok dapat dikatakan
berhasil dengan baik.
B. Saran
Pada kesempatan ini, izinkan penulis memberikan saran dan tindak lanjut di
antaranya :
1. Guru dalam mengajar hendaknya menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi untuk meningkatkan minat belajarnya.
2. Guru hendaknya melatih diri sehingga terampil dan terbiasa menerapkan
model–model pembelajaran serta mencari variasi baru dalam
menyampaikan materi pelajaran.
3. Guru hendaknya memahami prisip-prinsip dalam menggunakan alat
peraga dan media pembelajaran.
4. Siswa hendaknya percaya diri dalam mengikuti semua pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
14
Andayani,dkk. (2010). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Anggoro, Toha, M, dkk. (2007). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Agib Zainal, dkk, (2009), PTK untuk guru SD,TK Bandung: Irama Widya
Hamalik. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Mahfud, dkk. (2007). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Yogyakarta:
Wahyu Pakartitama.
Poerwadarminta, W. S (1997). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
P T Gramedia.
Sardiman, A.M ( 2000). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali.
Winataputra, U.S.(1978). A. Pilot Study of The Implementation of The SMA PMP
Curriculum in Bandung Area. Sydney: Macquarie University (MA.
Thesis)
Wardani, I.G.A.K, dkk.(2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
Terbuka.
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran 1. Rencana Perbaikan Pembelajaran
2. Lampiran 2. Alat Penilaian Kemampuan Guru-PKP 1 (APKG-PKP 1).
3. Lampiran 3. Alat Penilaian Kemampuan Guru-PKP 2 (APKG-PKP 2).
4. Lampiran 4. Surat Kesediaan Supervisor
5. Lampiran 5. Surat Pernyataan Bebas Plagiat
6. Lampiran 6. Rekapitulasi Nilai Ujian Praktik
7. Lampiran 7. Alat Penilaian Laporan PKP (APL-PKP)
16