LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI
KE PROVINSI SULAWESI BARAT
Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2018-2019
14 - 18 Februari 2019
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
2019
1
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI
KE PROVINSI SULAWESI BARAT RESES MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2018-2019
14 – 18 FEBRUARI 2019
I. PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
Pasal 98 ayat (4) huruf f Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang
MPR, DPR, DPD, dan DPRD sebagaimana telah mengalami perubahan
pertama dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 dan perubahan
kedua dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018.
B. Objek Kunjungan Kerja
Objek kunjungan kerja Komisi VI DPR RI adalah Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar), BUMN Sektor Perbankan, BUMN Sektor
Energi, BUMN Sektor Telekomunikasi, dan BUMN Sektor Transportasi Udara,
yang beroperasi di Provinsi Sulawesi Barat.
C. Maksud dan Tujuan Kunjungan Kerja
Secara umum maksud dan tujuan kunjungan kerja ini adalah untuk
memperoleh gambaran tentang realisasi pelaksanaan kegiatan yang telah
dilaksanakan dan rencana serta program pembangunan yang akan dilakukan,
terutama yang berkaitan dengan bidang tugas serta lingkup Komisi VI DPR
RI, yaitu Perindustrian, Perdagangan, Koperasi/Usaha Kecil dan Menengah
(UKM), BUMN, Investasi, dan persaingan usaha.
Secara khusus, kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi dan data mengenai perkembangan perbankan,
pasokan energi listrik, bahan bakar minyak, telekomunikasi, angkutan
penerbangan serta stok dan distribusi pangan di Sulawesi Barat.
2
D. Agenda Kunjungan Kerja
Kunker Komisi VI DPR RI ke Provinsi Sulawesi Barat ini dilaksanakan dengan
agenda pertemuan sebagai berikut:
1. Pemprov Sulbar beserta jajarannya.
2. Direksi BUMN di sektor perbankan, yaitu:
Bank BRI (Persero) Tbk.
Bank BNI (Persero) Tbk.
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bank BTN (Persero) tbk.
3. Direksi BUMN di sektor telekomunikasi, yaitu:
PT Telkom (Persero) Tbk.
4. Direksi BUMN di sektor energi, yaitu:
PT PLN (Persero).
PT Pertamina (Persero).
5. Direksi BUMN di sektor transportasi udara, yaitu:
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Selain itu, juga dilakukan peninjauan langsung dan dialog di lokasi, yakni di
Gudang Bulog Divisi Regional Mamuju, Sulawesi Barat.
E. Anggota Tim Kunjungan Kerja
Anggota Tim dalam pelaksanaan kegiatan Kunker Komisi VI DPR RI ke
Provinsi Sulawesi Barat adalah sebagai berikut.
NO. NO.
ANGG. N A M A KETERANGAN
1. A-430 Ir. H. Azam Azman Natawijana Ketua Tim/F PD
2. A-125 Irmadi Lubis F.PDIP
3. A-160 Rieke Diah Pitaloka F.PDIP
4. A-257 Eka Sastra, SE. M.Si F.PG
5. A-388 Supratman Andi Agtas, SH, MH F. Gerindra
6. AA-396 Steven Abraham F.Gerindra
7. A-473 Primus Yustisio, SE F.PAN
8. A-74 H. Lukmanul Khakim, M.Si F.PKB
9. A-66 Ir. M. Nasim Khan F.PKB
10. A-101 Drh. Slamet F.PKS
3
NO. NO.
ANGG. N A M A KETERANGAN
11. A-514 H. Abdul Aziz, SE F.PPP
12. A-2 Zulfan Lindan F.Nasdem
13. -- Rina Sartika Pamela, ST, MH Setkom
14. -- Devi Risnayanti, SE Setkom
15. -- Heru Prabowo Setkom
16. -- Wahyudi M. Pratopo Tenaga Ahli
17. - --
Arief Rahman Media Cetak dan Media Sosial
18. --- -- Koko Inugroho TV Parlemen
II. HASIL KUNJUNGAN KERJA
Hasil Komisi VI DPR RI ke Provinsi Sulbar dalam agenda pertemuan dan
peninjauan adalah sebagai berikut:
A. Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang diwakili Asisten II, Hamzah,
menyambut Delegasi Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI di Bandara
Tampa Padang, Mamuju, dan dilanjutkan dengan ramah tamah di Ruang VIP
Bandara.
Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, tidak bisa menemui Tim Kunker
Komisi VI DPR RI karena sedang bertugas ke Dubai, Uni Emirat Arab. Asisten
II Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Hamzah, yang mendapat tugas
menyambut dan mendampingi Tim Kunker Komisi VI DPR RI, mengikuti
semua kegiatan dan pertemuan yang dilaksanakan para anggota Dewan
dengan mitra di Mamuju, Sulawesi Barat.
Dalam pertemuan tersebut, Hamzah menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi
Barat memiliki potensi utama dalam sektor perkebunan, pertanian, dan
perikanan. Komoditas-komoditas dari sulbar antara lain kelapa sawit, beras,
jagung, kopi, dan hasil laut.
Hamzah menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi Sulawesi Barat,
antara lain akses permodalan untuk para petani, nelayan, serta pengusaha
kecil dan menengah. Akses transportasi udara juga menjadi persoalan bagi
Sulawesi Barat karena penerbangan ke Bandara Tampa Padang, Mamuju
belum berjalan setiap hari sehingga para penumpang harus menyesuaikan
4
dengan jadwal penerbangan. Selain itu, penumpang juga sering kesulitan
mendapatkan tiket karena keterbatasan seat penerbangan.
Asisten II Pemprov Sulbar juga menanggapi berbagai hal yang berkembang
dalam dialog antara Tim Kunker Komisi VI DPR dengan para mitra dari BUMN.
B. BUMN Perbankan
Agenda pertemuan dengan Direksi BUMN Perbnkan dihadiri oleh:
1. Direktur Ritel Bank BRI (Persero) Tbk, Supari.
2. Direktur Keuangan Bank BNI (Persero) Tbk, Anggoro Eko Cahyo.
3. Direktur Commercial Banking Bank Mandiri (Persero) Tbk, Riduan.
4. Direktur Strategic Human Capital Bank BTN (Persero) Tbk, Yossi Istanto.
5. Staf Ahli Menteri Perdagangan, Dody Edward.
6. Asisten II Pemprov Sulbar, Hamzah.
1. Hasil pertemuan dengan BUMN Perbankan
Bank BRI (Persero) Tbk memiliki 44 jaringan kantor konvensional BRI,
1.075 jaringan kerja elektronik, dan 2.281 agen Brilink di Sulawesi Barat.
Seluruh jaringan tersebut memberikan layanan perbankkan yang ada di
enam kabupaten / kota di Sulawesi Barat. Kinerja finansial Bank BRI
Sulawesi Barat bagus, dengan menguasai pangsa pasar pinjaman
sebesar 34% dengan nilai Rp 3,66 triliun (2018) dan pangsa pasar
Pertemuan Tim Kunker Komisi VI DPR RI dengan Direksi BUMN Perbankan di Mamuju,
Sulawesi Barat.
5
simpanan sebesar 46% dengan nilai Rp 2,45 triliun (2018). Penyaluran
Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Barat tahun 2018 sebesar Rp
487,21 miliar atau 86,13% dari target sebesar Rp 565,65 miliar. Kualitas
kredit Bank BRI di Sulawesi Barat cukup bagus, terlihat dari kecilnya kredit
macet (non-performing loan/NPL) yakni kisaran 1%, bahkan untuk KUR
tingkat kredit macet hanya 0,5%. Nilai pinjaman di Bank BRI Sulawesi
Barat tumbuh 15%, sedangkan nilai simpanan tumbuh 11%. Selama ini
nilai simpanan di Bank BRI Sulawesi Barat lebih kecil dari nilai pinjaman,
sehingga pendanaan kredit didukung dari daerah lain. Program kemitraan
yang disalurkan Bank BRI di Sulbar tahun 2018 sebesar Rp 2,45 miliar
untuk untuk 40 debitur, meningkat dari Rp 1,53 miliar untuk 25 debitur
pada 2017. Penyaluran dana Program Bina Lingkungan BRI di Sulbar
selama 2016-2018 mencapai Rp 3,08 miliar.
Bank BNI (Persero) Tbk di Provinsi Sulbar memiliki dua Kantor Cabang
Utama/KCU yakni di Mamuju dan Polewali, lima Kantor Cabang
Pembantu/KCP (Majene, Wonomulyo, Mamasa, Pasangkayu, Topoyo),
dan 55 Anjungan Tunai Mandiri/ATM. Dana pihak ketiga (DPK) di Bank
BNI wilayah Sulbar dari tahun 2016 sampai 2018 tumbuh rata-rata 16%
(yoy), yakni dari Rp 531 miliar (2016) menjadi Rp 764 miliar (2017), dan
Rp 703 miliar (2018). Sedangkan nilai pinjaman BNI di Sulbar pada kurun
waktu yang sama tumbuh rata-rata 33%, dari Rp 355 miliar (2016), lalu
Rp 481 miliar (2017), dan Rp 587 miliar (2018). Sektor Ekonomi unggulan
untuk penyaluran kredit BNI di Sulawesi Barat tahun 2018 adalah sektor
pertanian, perkebunan, kehutanan, perdagangan, restoran, dan hotel.
Penyaluran KUR BNI di Sulbar terus meningkat, yakni Rp 40,9 miliar untuk
158 debitur (2016), Rp 73,8 miliar untuk 463 debitur (2017), dan Rp 91,3
miliar untuk 430 debitur (2018). Kolektibiltas kredit di Sulbar cukup baik,
dengan NPL KUR 0,8%. Selama 3 tahun terakhir, BNI telah menyaluran
dana Bina Lingkungan sebesar Rp 246 Juta di Provinsi Sulawesi Barat.
Bank Mandiri (Persero) Tbk di Sulawesi Barat memiliki lima cabang yang
tersebar di tiga kota/kabupaten, yaitu Kabupaten Mamuju Utara, Kota
Mamuju, dan Kabupaten Polewali Mandar. Untuk pelayanan nasabah,
Bank Mandiri Sulawesi Barat memiliki 191 jaringan kantor, 110 agen
branchless, 840 ATM, dan 11.131 EDC (Electronic Data Capture).
Penyaluran kredit Bank Mandiri di Sulbar terus meningkat tiga tahun
terakhir, yakni dari Rp 312,7 miliar (2016), lalu Rp 825 miliar (2017), dan
Rp 1 triliun (2018), atau dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 178%
(yoy). Sektor usaha utama dalam penyaluran kredit Bank Mandiri adalah
6
sektor kelistrikan, bahan bakar gas, dan air. Sedangkan perdagangan,
restoran dan hotel menjadi sektor yang paling tinggi pertumbuhannya,
yakni dari Rp 184 miliar (2017) menjadi Rp 254 miliar (2018). Total
penyaluran kredit UMKM per 31 Desember 2018 sebesar Rp 392 miliar
atau 39,1% dari total seluruh kredit yang disalurkan Bank Mandiri
Sulawesi Barat. NPL kredit UMKM tercatat sebesar 1,51%. Per 31
Desember 2018 tercatat 3.926 debitur telah menerima KUR dengan total
plafon sebesar Rp 405,7 miliar. Pemenuhan kewajiban oleh debitur KUR
sangat baik, dengan kredit macet hanya sebesar 0,87%. Bank Mandiri
tidak menyalurkan Program Bina Lingkungan di Sulbar.
Bank BTN (Persero) Tbk menyalurkan kredit di Provinsi Sulawesi Barat
selama 3 tahun terakhir (2016-2018) sebesar Rp. 286 miliar, dengan
posisi DPK (Dana Pihak Ketiga) per 31 Desember 2018 sebesar Rp 30
miliar. Outlet Bank BTN di Provinsi Sulawesi Barat dalam 3 tahun terakhir
(2016-2018) tidak menyalurkan KUR karena outlet tersebut masih di
bawah supervisi Kantor Cabang Makassar terkait tingginya kredit macet.
KUR BTN di Sulbar terakhir disalurkan tahun 2014. Upaya yang dilakukan
untuk memperbaiki kualitas KUR/KUKM adalah: 1. Penjualan agunan
untuk proses penyelamatan kredit; 2. Meningkatkan hubungan dengan
perusahaan penjamin untuk mempercepat proses klaim. Selain itu, juga
dilakukan upaya perbaikan proses analisis KUR agar kualitas kredit dapat
ditingkatkan dan membentuk Credit Risk Division. Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan Bank BTN di wilayah Sulawesi Selatan dan Barat
terus meningkat tiga tahun terakhir, yakni dari Rp 50 juta untuk satu
debitur (2016), lalu Rp 360 juta untuk 12 debitur (2017), dan Rp 3,67 miliar
untuk 79 debitur (2018).
Pemerintah berencana melakukan replanting kelapa sawit milik para
petani seluas total 5.000 hektare di Sulawesi Barat dengan pendanaan
dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) dan
KUR.
2. Kesimpulan / Rekomendasi
a. Komisi VI DPR RI meminta BUMN perbankan untuk meningkatkan
penyaluran kredit di Provinsi Sulbar, khususnya KUR dan KUKM, untuk
mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
b. Komisi VI DPR RI meminta BUMN perbankan untuk meningkatkan
dana simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) agar bisa disalurkan
7
untuk pinjaman dan kegiatan ekonomi. Untuk itu, bank-bank BUMN
perlu mengadakan program promosi, sosialisasi, dan pendidikan
kepada masyarakat.
c. Komisi VI DPR RI meminta Bank BTN untuk menyelesaikan kredit
macet yang dialami terutama KUR dan lebih hati-hati dalam
memberikan kredit agar tidak macet.
d. Komisi VI DPR RI meminta Bank Mandiri untuk menyalurkan dana
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di Sulbar sebagai
pelaksanaan tanggung jawab sosial kepada masyarakat di provinsi ini.
e. Komisi VI DPR RI meminta BUMN perbankan mendukung pembiayaan
replanting kelapa sawit milik petani di Sulbar dengan dana BPDP-KS
dan KUR.
C. BUMN Energi, Telekomunikasi, Dan Transportasi Udara
Agenda pertemuan dengan Direksi BUMN Energi, Telekomunikasi, dan
Transportasi Udara dihadiri oleh:
1. Direktur Pemasaran Ritel PT Pertamina (Persero), Mas’ud Khamid.
2. Direktur Consumer Services PT Telkom (Persero) Tbk., Siti Choiriana.
3. Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero), Haryanto.
4. Direktur Niaga PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Fikri Ariansyah.
5. Asisten II Pemprov Sulbar, Hamzah.
Ketua Tim Kunker Komisi VI DPR RI, Ir. H. Azam Azman Natawijana, saat memberikan cindera mata kepada Asisten II Pemprov Sulbar, Hamzah, disaksikan sejumlah Direksi BUMN. Perbankan di Mamuju, Sulawesi Barat.
8
1. Hasil pertemuan dengan Direksi BUMN Energi, Telekomunikasi, dan
Transportasi Udara
Distribusi bahan bakar minyak di Sulawesi Barat ditangani oleh Marketing
Operation Region VII PT Pertamina (Persero). Permintaan bahan bakar
minyak (BBM) di wilayah Sulawesi Barat meningkat dalam tiga tahun
terakhir. Permintaan gasolin tumbuh rata-rata 14% dari 116.342 KL (2016)
menjadi 112.910 KL (2017) dan 129.176 KL (2018). Sedangkan
permintaan gasoil naik rata-rata 10% dari 52.292 KL (2016) menjadi
51.682 KL (2017) dan 56.652 KL (2018). Hal ini menunjukkan bahwa
perekonomian di daerah ini tumbuh. Dalam distribusi BBM di Sulawesi
Barat, Pertamina juga melaksanakan kebijakan BBM satu harga di
sejumlah lokasi. Terkait kenaikan tarif penerbangan, dia mengungkapkan
bahwa kenaikan itu bukan karena harga bahan bakar karena harga avtur
turun sejak November 2018.
Layanan PT Telkom (Persero) Tbk telah menjangkau seluruh wilayah di
Provinsi Sulawesi Barat, yang meliputi enam kabupaten dan 1 kota, 69
kecamatan, dan 727 desa. Telkom mendominasi pasar telekomunikasi di
Sulbar, dengan menguasai pangsa pasar 69%. Untuk Kota Mamuju,
pangsa pasar Telkom malah mencapai 79%. Pendapatan Telkom di
Sulbar dalam tiga tahun terakhir terus meningkat, dari Rp 45 miliar (2016),
menjadi Rp 71 miliar (2017), lalu Rp 102 miliar (2018). PT Telkom terus
meningkatkan infrastruktur telekomunikasi di Sulbar, termasuk BTS,
backbone, dan fiber optik. Mulai Desember 2018 semua ibu kota
kabupaten di Sulbar telah terlayani fiber optik. Kota Mamuju malah sudah
terlayani fiber optik sejak 2016. Telkom juga melaksanakan program
digitalisasi bekerja sama dengan BUMN lain. Namun, ragam layanan dan
tarif yang diberikan Telkom untuk wilayah timur Indonesia termasuk
Sulawesi Barat belum sama dengan wilayah barat Indonesia.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melayani penerbangan Makassar-
Mamuju pp menggunakan pesawat CRJ-1000 dengan total 96 seat.
Khusus rute Mamuju ke Makassar terdapat restriksi payload pesawat
sebesar 88 penumpang atau maksimal 7.900 kg karena adanya kendala
(gunung) di ujung runway. Kendala lain yang dialami adalah terbatasnya
fasilitas di bandara Tampa Padang Mamuju, dimana sarana dan
prasarana untuk kargo belum tersedia sehingga Garuda belum bisa
melayani pengiriman kargo dari Mamuju. Misalnya: belum ada gudang
kargo dan Xray khusus untuk kargo. Masalah cuaca juga masih sering
menjadi gangguan sehingga menimbulkan keterlambatan penerbangan.
9
Mengenai kenaikan tarif penerbangan, Garuda tidak menaikkan sendiri.
Selama ini yang lebih sering terjadi adalah perang tarif, sehingga
kenaikan yang terjadi belakangan ini diharapkan bisa menutup kerugian
sebelumnya. Garuda mengusulkan agar ekosistem industri penerbangan
ditata ulang. Maskapai tidak boleh hanya terbang di daerah yang
menguntungkan. Di rute-rute gemuk maskapai dapat untung, maka di rute
sepi maskapai memberi subsidi. Untuk meningkatkan pangsa pasar,
Garuda telah mengambil alih Sriwijaya Air dan NAM Air. Dengan
demikian, Garuda Grup memiliki empat produk untuk pasar yang berbeda,
yakni full service, medium air, low cost carrier, dan boutique air. Pemprov
Sultra meminta Garuda bisa terbang ke Mamuju tujuh kali seminggu
karena arus penumpang cukup banyak, sementara penerbangan
sekarang ini hanya empat kali seminggu.
PT PLN (Persero) wilayah kerja Sulbar memiliki enam Unit Layanan
Pelanggan (ULP) dan 21 unit layanan di enam kabupaten. Sistem
kelistrikan Sulawesi Barat memiliki daya terpasang 157,1 MW, dengan
beban puncak 68,72 MW, dan daya mampu 149,1 MW. Jumlah pelanggan
PLN di Sulbar hingga akhir 2018 sebanyak 249.965 pelanggan. Tahun
2019 diproyeksikan meningkat menjadi 258.428 pelanggan, dan tahun
2020 menjadi 271.080 pelanggan. Tingkat elektrifikasi di Sulbar terus
meningkat, dari 93,1% (2017) menjadi 97% (2018), dan ditragetkan
mencapai 99,9% (2019). Terdapat sejumlah kendala pembangunan listrik
desa di Sulbar, yakni: 1. Kondisi lokasi sangat minim akses jalan sehingga
belum memungkinkan pengangkutan tiang ke lokasi desa sasaran
utamanya di Kabupaten Mamasa. 2. Masih terkendala oleh banyaknya
pohon produktif milik masyarakat yang bertahan tidak mau
ditebang/dipotong apabila tidak ada ganti kerugian. 3. Kontraktor
pelaksana pekerjaan yang memenuhi kriteria jumlahnya sedikit. 4.
Standar tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang panjangnya
minimal 13 meter menjadi hambatan dalam pengangkutan ke pelosok
pegunungan yang terdapat banyak belokan dengan jarak haluan sangat
pendek sehingga tiangnya kandas di bagian pangkal atau ujungnya ketika
diangkut. Sebagai solusi, PLN telah berkoordinasi dengan Pemerintah
Provinsi Sulbar untuk menyediakan akses jalan bagi material kelistrikan.
Gubernur juga telah mengeluarkan surat edaran yang mengizinkan PLN
memotong pohon yang menghalangi saluran distribusi. PLN bekerja sama
dengan BRI berusaha membantu kontraktor lokal yang menghadapi
masalah finansial.
10
2. Kesimpulan / Rekomendasi
a. Komisi VI DPR RI meminta PT Pertamina (Persero) menjaga
ketersediaan pasokan BBM di Sulawesi Barat dengan harga yang
wajar. Pelaksanaan Program BBM satu harga harus diawasi dengan
ketat agar tidak terjadi penyelewengan, sebab ditemukan kasus
ketiadaan barang untuk BBM satu harga.
b. Komisi VI DPR RI meminta PT Telkom (Persero) Tbk untuk
meningkatkan infrastruktur dan layanan telekomunikasi di Sulawesi
Barat. Jenis-jenis layanan yang ada di wilayah barat Indonesia
hendaknya juga disediakan untuk masyarakat wilayah timur Indonesia
termasuk Sulbar dengan tarif yang sama.
c. Komisi VI DPR RI meminta PT Garuda Indonesia memberikan layanan
penerbangan ke Mamuju, Sulbar tujuh hari seminggu untuk
memperlancar lalu lintas penumpang dan barang serta meningkatkan
perekonomian di wilayah Sulbar.
d. Komisi VI DPR RI meminta PT PLN (Persero) melanjutkan program
elektrifikasi di Sulawesi Barat hingga seluruh masyarakat terlayani
listrik. Wilayah Mamasa yang tingkat elektrifikasinya paling rendah di
Sulbar harus mendapat perhatian khusus.
D. Perum Bulog
Agenda peninjauan gudang Bulog Mamuju, Sulawesi Barat, dihadiri oleh:
1. Direktur Keuangan Perum Bulog, Triyana
2. Kepala Divre Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat, Mansyur
3. Staf Ahli Menteri Perdagangan, Dody Edward
4. Asisten II Pemprov Sulbar, Hamzah
Tim Kunker Komisi VI DPR RI mengecek stok beras di Gudang Bulog Mamuju, Sulbar.
11
1. Hasil pertemuan dengan Perum Bulog
Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Divre
Sulselbar) memiliki delapan Subdivre, empat Kantor Seksi Logistik
(Kansilog), dan 181 gudang dengan kapasitas total 365.800 ton. Divre
Sulselbar merupakan daerah yang surplus beras dan banyak yang suka
rasa berasnya sehingga permintaan tinggi. Selama ini surplus beras dari
Sulselbar dikirim ke DKI Jakarta dan Kalimantan. Selain itu, terdapat
permintaan beras merah dari Selandia Baru dan Papua Nugini, namun
keberlanjutan pasokan dari Sulselbar kurang. Untuk mendukung
perdagangan beras di wilayah Sulselbar, akan dibangun Pasar Induk
Beras Parepare. Bulog akan membangun gudang yang lebih besar dan
silo-silo dengan anggaran dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
Realisasi pengadaan Subdivre Mamuju tahun 2018 sebanyak 3.166 ton,
lebih rendah dari target pengadaan 4.000 ton. Penyaluran bantuan sosial
beras keluarga sejahtera di Provinsi Sulbar selama 2018 sebanyak 8.868
ton. Beras yang disalurkan untuk bantuan Rastra merupakan beras yang
masih bagus dan layak dikonsumsi.
Terjadinya penurunan mutu beras di gudang Bulog merupakan hal yang
tidak bisa dihindari karena Bulog mendapat tugas untuk
membikin/menjaga stok. Ketentuannya, stok beras harus cukup untuk
memenuhi kebutuhan tiga bulan sehingga pengeluaran stok harus
didukung dengan pemasukan. Dalam menjalankan tugas ini, Bulog
menyimpan beras di gudang dan dikeluarkan sesuai
permintaan/kebutuhan. Mutu beras akan menurun bila disimpan terlalu
lama di gudang. Bulog menetapkan kebijakan untuk mengecek kualitas
beras setiap bulan. Beras yang turun mutu dievaluasi: yang bisa
direproses akan direproses; yang tidak direproses akan dibuat tepung;
yang tidak bias dibuat tepung akan dijadikan pakan ternak.
Provinsi Sulbar juga merupakan penghasil jagung, dengan hasil panen
mencapai 400.000 ton per tahun. Selama ini jagung produksi Sulbar
banyak yang diekspor.
2. Kesimpulan/Rekomendasi
1. Komisi VI DPR RI meminta Perum Bulog untuk meningkatkan
penyerapan beras hasil panen petani sesuai target yang ditetapkan.
Perlu dibuat kebijakan dan mekanisme yang menjamin arus masuk dan
keluar beras dari gudang Bulog agar penyerapan beras petani dan
distribusi berjalan lancar.
12
2. Komisi VI DPR RI meminta Perum Bulog untuk menjaga kualitas beras
yang ada di gudang dengan pengecekan berkala. Penyaluran beras
dari gudang Bulog hendaknya dilakukan dengan mendahulukan
pengeluaran beras yang lebih dahulu masuk, sesuai prinsip first in first
out (FIFO).
3. Komisi VI DPR RI meminta Perum Bulog untuk menyerap jagung hasil
panen petani di Sulawesi Barat dengan harga wajar. Jagung dari
Sulawesi Barat hendaknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri agar impor jagung bisa ditekan dan devisa negara bias
dihemat.
4. Komisi VI DPR RI mendukung pembangunan Pasar Induk Beras
Parepare dan menjadikannya sebagai pusat perdagangan beras di
wilayah Sulselbar. Komisi VI DPR RI juga mendukung langkah Bulog
untuk membangun gudang beras yang lebih besar untuk mendukung
perdagangan di Pasar Induk Beras Parepare dan wilayah Sulselbar
pada umumnya.
III. PENUTUP
Demikian laporan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke Provinsi
Sulawesi Barat pada Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2018-2019
tanggal 14 sampai dengan 18 Februari 2019. Semoga laporan ini dapat
digunakan sebagai bahan pendukung bagi Komisi VI DPR RI untuk
melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah khususnya di
bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, BUMN, Investasi, dan
Persaingan Usaha.
Ketua Tim,
IR. H. AZAM AZMAN NATAWIJANA A - 430