LAPORAN KIMIA ORGANIK TENTANG GUGUS FUNGSI
KARBONIL DAN ASAM KARBOKSILAT
DISUSUN OLEH :
SITI ZUBAIDAH
SRIPITA SARI
SEPMAIDA PASARIBU
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013
KARBONIL
1.Tujuan
Untuk mengetahuireaksi spesifik dari senyawa karbonil (aldehid dan keton) dan
mengetahui pereaksi spesifiknya.
II. teori
Reaksi pengenal aldehid dan keton lazimnya melibatkan gugus fungsi karbonil sebagai
bagian paling reaktif dalam molekul kedua senyawa karbonil ini. Gugus fungsi karbonil aldehid
lebih reaktif dibandingkan keton .aldehid mudah dioksidasi menjadi asam karboksilat sementara
keton tidak. Pad. Pada aldehida terdapat atom H yang terikat pada gugus karbonil, sehingga
aldehida mempunyai sifat reduktif terhadap pereaksi dan dapat berpolimerisasi. Pada keton tidak
terdapat atom H yang terikat pada gugus karbonil, sehingga keton tidak mempunyai sifat reduktif
terhadap pereaksi dan tidak dapat berpolimerisasi.
Kata “ aldehid” merupakan singkatan dari alcohol dehidrogenatus, yang berarti alcohol
yang kehilangan hydrogen. Jika dua atom H dari gugus –CH2OH,akan diperoleh aldehida (-
CHO). Senyawa yang mengandung gugus aldehida disebut golongan alkanal dan mempunyai
rumus RCHO.
Sifat dan kegunaan aldehid
1. Suku pertama aldehida (metanal) pada suhu kamar berwujud gas yang berbau sangat
merangsang. Suku kedua dan seterusnya berwujud cair. Semakin panjang rantai C,
aldehida mempunyai bau yang semakin harum.
2. Senyawa aldehida bersifat cair sehingga dapat larut dalam air dengan baik dan
termasuk senyawa polar.
Keton banyak di gunakan sebagai pelarut zat-zat organic, karena sifat keton yang dapat
larut dengan baik dalam air. Selain itu, senyawa keton berbau harum sehingga banyak dipakai
sebagai campuran parfum dan kosmetik.
Sifat keton
1. Keton suku pertama sampai kelima pada suhu kamar berwujud cair, tidak berwarna,
berbau harum, dan mudah larut dalam air. Untuk suhu-suhu lebih tinggi, keton berupa
zat cair yang sukar larut dalam air. Sedangkan suku-suku yang lebih lagi, keton
berwujud zat padat yang sukar larut dalam air.
2. Seperti halnya senyawa aldehida, senyawa keton mempunyai titik didih yang relatif
lebih tinggi daripada senyawa nonpolar.
3. Keton merupakan reduktor lemah, sehingga dapat dioksidasi oleh oksidator kuat
membentuk campuran asam-asam karboksilat.
Kegunaan keton
Dalam sehari-hari atau dalam dunia industry, keton banyak digunakan sebagai:
1. Pelarut senyawa-senyawa organic,misalnya untuk membersihkan kuku,lak dan obat-
obatan.
2. Bahann baku pembuatan senyawa organik lain, misalnya iodoform (CHL3) dan
kloroform (CHCL3).
1. III. Prosedur Kerja
3.1 Bahan
Aseton, Formalin, Asetaldehid
3.3 Cara Kerja
1. Uji Gugus Karbonil
1 ml senyawa karbonil ditambah beberapa tetes larutan Fenil Hidrazin. Apa yang
saudara amati? Tulis reaksinya!
2. Membedakan Aldehid dengan Keton
a. 1 ml senyawa Karbonil ditambah pereaksi Fehling A dan Fehling B ( Apa itu
Fehling A dan B), kemudian panaskn diatas penangas air. Apa yang saudara
amati? Tuliskan reaksinya!
b. 1 ml senyawa Karbonil tambahkan pereaksi Tollens (Apa itu larutan
Tollens?)kemudian panaskan. Apa yang saudara amati? Tuliskan reaksinya!
3. Senyawa karbonil ( 1ml) di tambah iodium dalam Iodida sampai warna coklat
tidak hilang ( Iodida tidak bercampur dengan air, jelaskan!), kemudian
ditambahkan sedikit Natrium Hidroksida. Apa yang saudara amati?Tulis
reaksinya!
4. Reaksi Oksidasi
2 ml senyawa karbonil ditambah beberapa tetes Kalium Bikromat dan asam Sulfat
pekat. Panaskan diatas penangas air. Amati perubahan warna yang terjadi.
Larutan didinginkan dan kemudian ditambah beberapa tetes larutan Fenil
Hidrazin . apa yang saudara amati? Tulis reaksinya!
5. Iodoform Test
Senayawa karbonil ditambahkan Iod dalam kalium Iodine ( Iod adalah latutan
dalam air, jelaskan !) sampai warna coklat tidak hilang. Kamudian ditambahkan
sedikit Natrium Hidroksida. Apa yang saudara amati? Bila tidak terbentuk apa
yang diharapkan, panaskan larutan dalam penangas air!
HASIL LAPORAN
2. Membedakan aldehid dan keton
Prosedur hasil
A - senyawa karbonil (aseton +
feeling a dan feling b )
- Senyawa keruh menjadi bening
tidak mendidih hanya
menimbulkan uap air di tabung,
dan warna biru mengendap.
- Senyawa karbonil( formalin +
fehling A dan fehling B )
- Senyawa berwarna kebiruan tidak
mendidih, menimbulkan uap air
ditabung, baunya seperti bau
sawo
- Senyawa karbonil ( formalin +
fehling A dan fehling B )
- Senyawa berwarna biru bening,
senyawa mendidih dan berbau
alpokat
B - Asehn + Tollens - Timbul asap, zat tidak terlarut,
timbul bintik-bintik hitam
dipermukaan.
- Formalin + Tollens - Warna berubah menjadi lebih
pekat adanya gelembung dan
timbul endapan di dasar tabung.
- Asetaldehid + Tollens - Adanya gelembung,warna abu-
abu kekuningan.
3. Senyawa Karbonil
Prosedur Hasil
- Aseton + Ki + NaOH - Larutan berwarna jernih /putih,
coklatnya mrnghilang , bau
menyengat
- Formalin + Ki + NaOH - Terjadi perubahan warna menjadi
coklat muda kekuningan, bau
menyengat.
- Asetaldehid + Ki + NaOH - Warna berubah menjadi coklat
jernih
4. Reaksi Oksidasi
No. Prosedur Hasil Reaksi
A - Senyawa Karbonit
Aseton + Kalium bikromat +
H2SO4
- Setelah dipanaskn yang
awalnya kuning
tua,setelah dipanaskan
menjadi coklat muda dan
timbul bau seperti bau
balon.
B - Formalin + Kbr + H2SO4 - Setelah dipanaskan dari
coklat tua menjadi coklat
bening ada gelembung
C - Asetaldehid + Kbr + H2SO4 - Dari awal coklat setelah
dipanaskan menjadi
coklat tua dan timbul bau
sangat menyengat
5.Iodoform Test
No
.
Prosedur Hasil Reaksi
A Aseton + Ki + NaOH Sebelum dipanaskan berwarna putih
menjadi kuning dan timbul bau
menyengat .
B Formalin + Ki + NaOH Dari putih susu setelah dipanaskan
menjadi kuning telur dan timbul
menyengat.
C Asetaldehid + Ki +
NaOH
Dari kuning terang setelah dipanaskan
menjadi kunyit terang dan sangat
menyengat.
KESIMPULAN
- Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada gugus hidroksil dengan melakukan
reaksi warna.
- Untuk mengindefikasi gugus karbonil dalam keton dan aldehid dapat dilakukan denagn
pereaksi fehling.
- Untuk mengindefikasi adanya gugus amina ,dapat dilakukan dgn dilakukan dengan
mencium bau.
ASAM KARBOKSILAT
1. Tujuan
Untuk mengenal pereaksi spesifik dari asam karboksilat.
II. Teori
Asam karboksilat dengan basa akan membentuk garam dan dengan alcohol akan
membentuk ester. Asam karboksilat banyak dijumpai dalam lemak sehingga sering
disebut juga dengan asam lemak.
Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus karboksil.
Asam karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion
asam karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar,
dan membentuk ikatan hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam
bentuk dimer. Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian
molekulnya terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya
0,02% dari molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik
rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan karbonilasi alkohol dengan karbon
monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida yang biasa terdapat
pada minyak hewan dan tumbuhan.
1. Struktur
Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH, dimana :
R : Alkil
Ar : Aril
-COOH : Gugus karboksil
Contoh :
Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi karboksil (-COOH),
karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).
Sifat Fisik Asam karboksilat
Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik
golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan
keton yang berat molekulnya sebanding.
Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat
molekul.
Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.
Sifat KimiaAsam karboksilat
Reaksi dengan basa
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
Contoh :
Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan
alkohol primer.
Contoh :
Reaksi dengan tionil diklorida
Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen
klorida dan gas belerang dioksida.
Contoh :
Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan
reaksi kesetimbangan.
Contoh :
Reaksi dengan amonia
Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.
Contoh :
Dekarboksilasi
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.
Contoh :
Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk
asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.
Contoh :
4. Pembuatan Asam karboksilat
Oksidasi alkohol primer
Oksidasi alkohol primer dengan katalis kalium permanganat akan menghasilkan asam
karboksilat.
Contoh :
Karbonasi pereaksi Grignard
Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis akan menghasilkan
asam karboksilat.
Contoh :
Oksidasi alkil benzena
Oksidasi alkil benzena dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan asam karboksilat.
Contoh :
Hidrolisis senyawa nitril
Hidrolisis senyawa nitril dalam suasana asam akan membentuk asam karboksilat.
Contoh :
5. Kegunaan Asam karboksilat
Asam format dipakai untuk menggumpalkan lateks (getah karet).
Asam asetat digunakan sebagai cuka makan.
III. Prosedur Kerja
Bahan
Asam asetat, asam benzoate, asam format, asam salisilat
1. Reaksi dengan bikarbonat
Masukkan 1 ml asam karboksilat ke dalam tabung reaksi. Kemudian di
tambahkan beberapa tetes natrium bikarbonat. Apa yang saudara amati?
2. Membedakan asam mono dan dikarboksilat.
Terhadap asam karboksilat di tambahkan beberapa tetes larutan ferosulfat atau
garam mohr.kemudian tambahkan bbrpa tetes laruatn hidroksida. Apa yang
saudara amati?
3. Khusus untuk asam asetat
Sedikit asam asetat ditambah bbrpa tetes larutan feri klorida. Apa yang saudara
amati?
4. Senyawa asam karboksilat ditambah alcohol dgn asam sulfat pekat, panaskan,
amati bau, kemidian uji dgn hidroksamat tes ( larutan + 0,5 ml NaOH 2%.
Panaskan sampai mendidih, kemudian tambah asam klorida encer + 1 ml etanol
dan bbrapa tetes ferri klorida ). Amati warna dan tuliskan reaksinya.
Hasil praktikum karboksilat
1. Reaksi dengan bikarbonat
prosedur HasilAsam asetat + NaCO3 Setelah ditetesi natrium bikarbonat timbul warna pekatAsam format + NaCO3 Zat terlarut / bercampur timbul warna putih jernih Asam salisilat + NaCO3 Zat terlarut dan timbul warna putih jernihAsam oksalat + NaCO3 Adanya endapan putih didasar tabung reaksi
2. Endapan asam mono dan bikarbonat
prosedur HasilAsam asetat + Fe2SO4 Warna timbul menjadi orangeAsam format+Fe2SO4 Timbul warna kuning mencolokAsam salisilat +Fe2SO4 Timbul warna jingga Asam oksalat +Fe2SO4 Laruatn berubah warna menjadi orange
3. Khusus untuk asam asetat
Prosedur HasilAsam asetat + FeCl3 Timbul warna kuning dan larutan bercampur.
Kesimpulan Asam karboksilat dapat bereaksi dgn basa kuat yang menghasilkan garam yang mudah
larut dalam air.
Pada percobaan uji warna dijumpai banyak menimbulkan warna yang beraneka dan ada
pula yang menimbulkan bau menyengat.
Butuh ketelitian dalam melakukan praktikum ini,karena jika larutan yang masing-masing
seperti asam asetat, format, salisilat dan asam oksalat dicampur pereaksi lain akan
mendaptkan hasil yang berbeda-beda.