Download - LAPORAN KASUS POSTTERM
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dihitung dari
hari pertama haid terakhir (HPHT). Kehamilan aterm adalah usia kehamilan
antara 38-42 minggu dan ini merupakn peride ter!adinya persalinan nrmal.
"amun# sekitar 3#4 $ %4 & atau rata-rata %0 & kehamilan berlangsung hingga 42
minggu atau lebih. 'ngka ini berariasi dari beberapa peneliti bergantung padakriteria yang dipakai. %
Kehamilan pstterm disebut !uga kehamilan sertinus atau postterm
pregnancy, yaitu kehamilan yang berlangsung selama lebih atau sama dengan 42
minggu atau 24 hari. *eberapa penulis menghitung +aktu 42 minggu setelah
HPHT# ada pula yang mengambil 43 minggu.%
Postterm# prolonged# postdates# dan postmature merupakan istilah yang
la,im digunakan untuk kehamilan yang +aktunya melebihi batas +aktu nrmal
(40 minggu). enurut standar nternasinal dari American Collage of
Obstetricians and Gynecologist# kehamilan !angka pan!ang (Prolonged
pregnancy) ialah kehamilan yang ter!adi dalam !angka +aktu lengkap 42 minggu
(24 hari) atau lebih# yang dihitung dari HPHT. /ang dimaksud lengkap 42
minggu ialah 4% minggu hari# !ika 4% minggu 1 hari belum bisa dikatakan
lengkap 42 minggu. Kehamilan yang ter!adi dalam !angka +aktu 40 minggu
sampai dengan 42 minggu disebut kehamilan le+at tanggal atau postdate
pregnancy.2
Kehamilan pstterm merupakan salah satu kehamilan yang berisik tinggi#
dimana dapat ter!adi kmplikasi pada ibu dan !anin. Kehamilan pstterm terutama
berpengaruh terhadap !anin# meskipun hal ini masih banyak diperdebatkan sampai
sekarang. alam kenyataannya kehamilan pstterm mempunyai pengaruh
terhadap perkembangan !anin sampai kematian !anin. Kehamilan pstterm
mempunyai hubungan erat dengan mrtalitas# mrbiditas perinatal# ataupun
1
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
2/23
makrsmia. ementara itu# risik pada ibu dengan kehamilan pstterm dapat
berupa pendarahan pas5apersalinan ataupun tindakan bstetrik yang meningkat. %
*erbeda dengan angka kematian ibu yang 5enderung menurun# kematian
perinatal tampaknya masih menun!ukkan angka yang 5ukup tinggi sehingga
pemahaman dan penatalaksanaan yang tepat terhadap kehamilan pstterm akan
memberikan sumbangan besar dalam upaya menurunkan angka kematian terutama
kematian perinatal.%
2
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
3/23
BAB II
STATUS PASIEN
I. IDENTIFIKASI
a. "ama 6 "y. 7*'
b. mur 6 32 tahun
5. 'lamat 6 Perum 9riya ari# 9andus# Palembang
d. uku 6 Palembang
e. *angsa 6 ndnesia
:. 'gama 6 slamg. Pendidikan 6 ;T'
h. Peker!aan 6 bu rumah tangga
i. 7 6 %8 esember 20% hari# 20 $ 30 minggu memiliki kesalahan > %4 hari# dan
lebih dari 30 minggu memiliki kesalahan > 2% hari ('?E9# 2004).4
7ekmendasi61
%. 9 pada trimester a+al kehamilan harus dilakukan pada semua +anita
(biasanya di usia kehamilan %%-%4 minggu)# karena 9 pada masa ini
merupakan 5ara terakurat dalam menentukan usia kehamilan.
14
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
15/23
2. ika terdapat perbedaan < hari antara usia kehamilan yang ditentukan
dengan HPHT dan 9 trimester # maka ta:siran persalinan didasarkan
leh 9 trimester .
3. ika terdapat perbedaan %0 hari antara usia kehamilan yang ditentukan
dengan HPHT dan 9 trimester # maka ta:siran persalinan
didasarkan leh 9 trimester .
4. ika terdapat perbedaan pada 9 trimester dan # maka usia
kehamilan ditentukan leh 9 yang paling a+al.
Pada umur kehamilan 1 minggu sudah terlihat 5in5in kehamilan yang sangat
khas# gerakan denyut !anin terlihat !elas pada umur kehamilan 8 minggu. ampaiumur kehamilan %2 minggu pan!ang pun5ak kepala-bkng (Cro"n %ump &ength@
?7;) dalam milimeter memberikan ketepatan sekitar 4 hari dari taksiran
persalinan. mur kehamilan %1-20 minggu dilakukan penuekuran 'iparietal
(iameter (*P) dalam milimeter serta Femur &ength (C;) dalam milimeter
memberikan ketepatan sekitar hari dari taksiran persalinan.
$. Peme!i&saan *adio'ois
Pada pemeriksaan :t pls abdmen dapat diperkirakann umur kehamilan
dengan melihat inti penulangan seperti yang di!elaskan dalam tabel berikut.
Tae' Umu! Ke)ami'an e!dasa!&an Inti Penu'anan
INTI PENULANAN UMU* KEHAMILAN
(MINU
Kalkaneus 24 - 21
Talus 21 $ 28
Cemur distal 32
Tibia prksimal 31
Kubid 38 $ 40Humerus prksimal 38 $ 40
Krpus kapitatum 40 B
Krpus hamatum 40 B
Kunei:rmis ke 3 40 B
Cemur prksimal 40 B
Tata'a&sana
Antepartum Fetal Surveillance
15
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
16/23
Janita hamil yang men5apai usia kehamilan 42 minggu dan memilih untuk
melan!utkan kehamilannya dengan pera+atan knserati: harus men!alani
antenatal fetal sur$eillance ('C). Pilihan yang tersedia untuk mengealuasi
kese!ahteraan !anin antara lain nonstress testing(?T9)# bi:isik pr:il (*PP) atau
*PP mdi:ikasi (?T9 B estimasi lume 5airan amnitik)# contraction stress
testing, dan kmbinasi antara mdalitas tersebut. 4
Penilaian lume 5airan amnin dengan 9 penting dilakukan# dan
persalinan harus dipertimbangkan !ika ter!adi ga+at !anin atau lighidramnin.
ika ter!adi lighidramnin maka akan timbul masalah seperti rendahnya 'pgar
skr dan meningkatkan pera+atan bayi pstpartum di ruang intensi:.
Elighidramnin dapat timbul akibat insu:isiensi :et-plasenta atau peningkatan
resistensi arteri renalis dan merupakan predispsisi ter!adinya kmpresi tali pusat#
sehingga menyebabkan hipksemia !anin# le+atnya meknium# atau aspirasi
meknium. Pemeriksaan yang lebih sering (2 kali seminggu) pada kehamilan
pstterm harus dilakukan karena 5airan amnin dapat mengalami penurunan
drastis dalam 24-48 !am. Tidak terdapat de:inisi lighidramnin yang pasti pada
kehamilan pstterm. e:inisi yang ada antara lain# %) diameter ertikal terbesar
kantung 5airan D 2 5m atau 2) amniotic fluid inde)('C) D< 5m.4
Indu&si Pe!sa'inan
nduksi persalinan diindikasikan !ika man:aat dilakukannya persalinan
melebihi risik yang berhubungan dengan induksi tersebut. Perhatian utama yang
meliputi induksi persalinan pada KPT tanpa risik lainnya yaitu erstimulasi
uterus# distress !anin# kegagalan induksi dan peningkatan angka se5ti 5esarea
(?). elain itu terdapat beberapa risik yang berkaitan dengan induksi persalinan
pada beberapa pasien dengan :aktr risik spesi:ik# seperti risik ruptur uterus
pada +anita dengan ri+ayat ? sebelumnya. nduksi persalinan memiliki angka
kesuksesan sesuai dengan kndisi seriks. nduksi kemungkinan akan berhasil
!ika seriks telah matang. *eberapa metde yang digunakan untuk menilai
kematangan seriks antara lain pemeriksaan seriks digital (bishp skr)#
16
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
17/23
penilaian pan!ang seriks dengan 9 dan belakang ini mulai digunakan
beberapa bimarker (rasi estril@estradil).4
eriks dikatakan matang !ika memiliki skr bishp N 1. Pemeriksaan
dengan bishp skr ini diketahui lebih superir !ika dibandingkan penilaian
pan!ang seriks menggunakan 9 untuk memprediksi interal +aktu dari
induksi persalinan dengan +aktu ter!adinya kelahiran. "amun pemeriksaan
seriks digital ini masih bersi:at sub!ekti: dan tergantung pada kemampuan
pemeriksa.4
=strgen diketahui memainkan peranan penting dalam regulasi berbagai
:ungsi selama masa kehamilan. =stril (=3)# estradil (=2)# dan rasi
estril@estradil memiliki peran penting dalam mengntrl parturisi dengan
men5iptakan lingkungan estrgenik saat nset persalinan. 4
Telah diketahui bah+a rasi estril@estradil serum ibu se5ara signi:ikan
lebih tinggi pada +anita yang berespn terhadap induksi persalinan. ata ini
se!alan dengan penelitian lain. Penelitian ini menun!ukkan bah+a saat kehamilan
mendekati +aktu persalinan maka kadar estril@estradil mengalami peningkatan.
Penelitian !uga menun!ukkan bah+a aktiasi estrgen pada prses persalinan
dimediasi dengan peningkatan respn estrgen mimetrial. Penelitian ini
menyimpulkan bah+a kmbinasi antara penilaian pan!ang seriks se5ara 9
dan rasi =3@=2 merupakan pemeriksaan yang baik untuk memprediksi
kesuksesan induksi persalinan pada KPT.4
Janita dengan seriks yang matang umumnya akan mengalami persalinan
spntan# dan !ika dilakukan induksi persalinan# maka induksi tersebut biasanya
akan berhasil. Penelitian menun!ukkan bah+a +anita dengan kehamilan pstterm
dan seriks yang matang maka tidak ada indikasi bah+a persalinan yang
dilakukan se5ara spntan akan menimbulkan e:ek negati: terhadap persalinannya.4
ebanyak 80& +anita yang kehamilannya men5apai 42 minggu umumnya
belum memiliki seriks yang matang (bishp 5re D 1). elakukan pematangan
seriks sebelum dilakukannya induksi persalinan diketahui akan memberi man:aat
terhadap prgnsis. Pematangan seriks sebelum melakukan induksi persalinan
akan menurunkan ter!adinya kegagalan induksi# menurunkan mrbiditas ibu dan
17
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
18/23
bayi# menurunkan biaya pera+atan# dan menurunkan angka persalinan ? se5ara
umum dalam ppulasi.4
istemik reie+ ?5hrane mendemstrasikan bah+a prstaglandin (P9s)
dapat membantu pematangan seriks dan dapat menga+ali kntraksi uterus.
Jalaupun berbagai penelitian telah dilakukan terhadap penggunaan P9 dalam
induksi persalinan# tidak ada dsis standar yang ditetapkan. e5ara keseluruhan#
bat-batan dapat ditleransi dengan baik tanpa ada e:ek samping bermakna yang
timbul pada pasien. Penggunaan P9 dsis tinggi (terutama P9e%) telah
dihubungkan dengan peningkatan risik takisistle uterus dan hiperstilmulasi
yang akhirnya menyebabkan distress !anin . Pada dsis rendah (seperti
misprstl 2< mikrgram intraaginal) lebih disarankan daripada dsis
misprstl
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
19/23
rbiditas !anin !uga meningkat pada kehamilan yang berlangsung hingga
4% minggu. Kelainan yang mungkin ter!adi seperti meconium aspiration syndrome
(')# makrsmia dan dismaturitas. Kehamilan pstterm !uga merupakan :aktr
risik independen terhadap rendahnya pH tali pusat (nenatal a5idemia)# skr
'pgar yang rendah pada menit ke-< dan neonatal encephalopathy# dan kematian
bayi di tahun pertama kehidupan.4
indrm aspirasi meknium menga5u pada gangguan pernapasan dengan
takipnea# siansis# dan penurunan :ungsi paru pada bayi baru lahir akibat paparan
terhadap meknium dalam rahim. Hal ini tampak lebih sering ter!adi pada
nenatus pstterm. i 'merika erikat ke!adian sindrm aspirasi meknium telah
menun!ukkan penurunan 4 kali lipat antara tahun %0 dan %8 (dari
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
20/23
eskipun banyak usaha telah dilakukan pada kehamilan pstterm#
beberapa risik seperti lahir mati# keluarnya meknium# dan neonatal acidaemia
meningkat ke!adiannya pada minggu ke-4% dan bahkan pada minggu ke-40
kehamilan dibandingkan minggu ke-3 kehamilan. ebuah studi dari ktlandia
yang diterbitkan tahun 20%0 menun!ukkan peningkatan risik bayi lahir mati (baik
se5ara keseluruhan dan lahir mati yang tidak dapat di!elaskan) terutama setelah 3
minggu kehamilan. /udkin dkk. (%8) !uga membuktikan bah+a risik bayi lahir
mati yang tidak dapat di!elaskan meningkat empat kali lipat setelah 3 minggu
sampai maksimum pada 4% minggu. Tingkat aspirasi meknium dan neonatal
acidaemiameningkat seperti pada prgress kehamilan aterm di atas 38 minggu.
rbiditas nenatal termasuk 5edera saat persalinan !uga meningkat setelah 38
minggu. 4
Sind!oma Postmatu!itas
indrma pstmaturitas dapat dikenali pada nenatus ddengan
ditemukannya beberapa tanda seperti gangguan pertumbuhan# dehidrasi# kulit
kering# keriput seperti kertas (hilangnya lemak subkutan)# kuku tangan dan kaki
pan!ang# tulang tengkrak lebih keras# hilangnya erniks kasesa dan lanug#
maserasi kulit terutama daerah lipat paha dan genital luar# +ana 5klat kehi!auan
atau kekuningan pada kulit dan tali pusat# muka tampak menderita# dan rambut
kepala banyak atau tebal. Tidak seluruh nenatus kehamilan pstterm
menun!ukkan tanda pstmaturitas tergantung :ungsi plasenta. mumnya didapat
sekitar %2-20 & nenatus dengan tanda pstmaturitas pada kehamilan pstterm.
*erdasarkan dera!at insu:isiensi plasenta yang ter!adi# tanda pstmaturitas dapat
dibagi men!adi 3 stadium6%
%. tadium 6 kulit menun!ukkan kehilangan erniks kasesa dan maserasi
berupa kulit kering# rapuh# dan mudah mengelupas.
2. tadium 6 ge!ala diatas disertai pe+arnaan meknium (kehi!auan) pada kulit
3. tadium 6 disertai pe+arnaan kekuningan pada kuku# kulit# dan tali pusat. %
20
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
21/23
*isi&o Mate!na'
Kehamilan pstterm dikaitkan dengan risik signi:ikan terhadap ibu.
Terdapat peningkatan risik6 %) distsia persalinan (-%2& dibandingkan 2-&
pada aterm)O 2) laserasi perineum yang berat terkait dengan makrsmia (rbekan
dera!at 3 M 4) (3#3& dibandingkan 2#1& pada aterm)O 3) peningkatan seksi
sesaria (%4& dibandingkan & aterm). Persalinan sesar dikaitkan dengan
peningkatan risik endmetritis dan perdarahan. rbiditas ibu !uga meningkat
pada kehamilan setelah 42 minggu. Kmplikasi seperti kriamninitis# laserasi
perineum yang parah# persalinan sesar# perdarahan pstpartum# dan
endmimetritis meningkat prgresi: setelah 3 minggu kehamilan.4
21
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
22/23
BAB I0
ANALISIS KASUS
22
-
7/24/2019 LAPORAN KASUS POSTTERM
23/23
DAFTA* PUSTAKA
%. 'bdul *# Tri!atm 7# 9ulardi HJ =ditrQ. Ilmu +ebidanan ar"ono
Pra"irohard-o disi +eempat. akarta 6 PT *ina Pustaka ar+n
Pra+irhard!O 20%0.
2. ?unningham C9# et al.Postterm Pregnancy. Jilliams Ebstetri5# 22st ed.
5.9ra+ Hill Publishing iisins# "e+ /rkO 200