LAPORAN HASIL PENELITIAN TERAPAN PENGEMBANGAN KAJIAN KEISLAMAN (ISLAMIC STUDIES)
TAHUN ANGGARAN 2017
POLITIK DAN PERUBAHAN PARADIGMA PENAFSIRAN AL-QUR’AN
(ANALISIS KRITIS PENAFSIRAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM
PROSES PILKADA DKI JAKARTA 2017)
Tim Peneliti:
Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA : Koordinator/Dosen Fakultas Ushuluddin Muhammad Fuadiy : Anggota Nur Hasanah : Anggota Anggi Widiarsih : Anggota
PUSAT PENELITIAN DAN PENERBITAN (PUSLITPEN)
LP2M UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan penelitian yang berjudul “POLITIK DAN PERUBAHAN PARADIGMA
PENAFSIRAN AL-QUR’AN (ANALISIS KRITIS PENAFSIRAN AYAT-AYAT
AL-QUR’AN DALAM PROSES PILKADA DKI JAKARTA 2017)” merupakan
laporan akhir pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh “DR. LILIK UMMI
KALTSUM, MA” dan telah memenuhi ketentuan dan kriteria penulisan laporan
akhir penelitian sebagaimana yang ditetapkan oleh Pusat Penelitian dan Penerbitan
(PUSLITPEN), LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 01 Desember 2017
Peneliti,
Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA NIP. 19711003 199903 2 001
Mengetahui,
Kepala Pusat, Ketua Lembaga, Penelitian dan Penerbitan (PUSLITPEN) Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
WAHDI SAYUTI, MA PROF. M. ARSKAL SALIM, GP.,MA.,Ph.D NIP. 19760422 200701 1 012 NIP. 19700901 199603 1 003
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA
Jabatan : Dosen Fakultas Ushuluddin
Unit Kerja : UIN Syarif Hidatullah Jakarta
Alamat : Jln. Desa Waru Kampung Tulang Kuning RT. 07 RW. 06
Desa Waru Kec. Parung Kab. Bogor Jawa Barat Indonesia 16330.
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Judul penelitian “POLITIK DAN PERUBAHAN PARADIGMA
PENAFSIRAN AL-QUR’AN (ANALISIS KRITIS PENAFSIRAN AYAT-
AYAT AL-QUR’AN DALAM PROSES PILKADA DKI JAKARTA 2017)”
2. Jika di kemudian hari temukan fakta bahwa judul, hasil atau bagian dari
laporan peneliti merupakan karya orang lain dan / atau plagiasi, maka peneliti
akan bertanggung jawab untuk mengembalikkan 100% dana hibah penelitian
yang telah peneliti terima, dan siap mendapatkan sanksi sesuai ketentuan
yang berlaku serta bersedia untuk tidak mengajukan proposal penelitian
kepada Puslitpen LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama 2 tahun
berturut-turut.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 01 Desember 2017 Yang Menyatakan, Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA NIP. 19711003 199903 2 001
iv
ABSTRAK
Ayat al-Qur’an yang diyakini memiliki multi-tafsir dan dapat dipahami dari berbagai aspek keilmuan sering menyeret orang-orang yang tidak kompeten untuk menafsirkan ayat sesuai dengan kepentingannya dan tujuan untuk memenangkan kelompok tertentu. Fenomena penafsiran beberapa ayat al-Qur’an oleh beberapa kelompok-kelompok pada proses Pilkada DKI Jakarta melahirkan penafsiran yang berbeda pula. Perbedaan-perbedaan inipun pada akhirnya memicu perseturuan dan perdebatan-perdebatan yang sulit dibendung. Masing-masing kelompok menganggap penafsiran yang paling absah sehingga menyalahkan atau bahkan mengkafirkan kelompok lain.
Penelitian ini menelusuri penafsiran ayat-ayat al-Qur’an yang digunakan selama Pilkada DKI Jakarta 2017. Obyek penelitian dibatasi pada teks dan audio yang beredar di situs-situs internet. Data-data penelitian tersebut akan dibaca dengan pendekatan kaidah tafsir dan teori hermeneutik Hans-Georg Gadamer.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa adanya kepentingan pribadi atau golongan dapat merubah paradigma penafsiran al-Qur’an termasuk kepentingan politik.
Kata Kunci : al-Qur’an , Tafsir, Politik, Pilkada.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penelitian yang berjudul Politik dan Perubahan
Paradigma Penafsiran Al-Qur’an (Analisis Kritis Penafsiran Ayat-Ayat Al-
Qur’an dalam Proses Pilkada DKI Jakarta 2017) dapat terselesaikan meski masih
jauh dari kesempurnaan.
Penelitian ini berawal dari kegelisahan peneliti atas wacana yang
menghiasi perpolitikan di Indonesia yang berawal dari pencalonan Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) Gubernur DKI Jakarta saat berpidato mengutip al-Mā’idah 51.
Berawal dari pengutipan ayat tersebut menjadi pemicu opini publik atau
kelompok tertentu bahwa tindakan Ahok sebagai penistaan agama. Alasan kuat
tentunya, Ahok sendiri beragama Kristen, tidak selayaknya dalam proses
kampanye-kampanye menggunakan ayat-ayat tertentu sebagai upaya mendapat
dukungan dari warga, tentu disisi lain dianggap ada unsur kepentingan, selain
dapat menyinggung perasaan umat Islam itu sendiri.
Penelitian ini tidak membahas kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),
melainkan penelitian ini sebagai upaya pengembangan kajian keislaman atas
wacana ragam penafsiran dari berbagai kalangan terkait kepemimpinan non
muslim dengan cara pandang yang berbeda-beda, ada yang menolak keras juga
ada yang mendukung kepemimpinan non muslim. Problem akademis yang
muncul adalah bagaimana peran politik merubah paradigma penafsiran ayat-ayat
al-Qur’an? Dari problem tersebut, penelitian ini sangat perlu dilakukan mengingat
banyaknya penafsiran yang dilakukan serampangan sebagian orang, sehingga
dapat menyesatkan kaum awam. Inilah motivasi utama peneliti mengajukan
penelitian ini.
Banyak yang terlibat dalam penelitian ini, antara lain: pertama, Rektor
UIN Jakarta, melalui Pusat Penelitian dan Penerbitan (PUSLITPEN) – Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah mefasilitasi pemberian dana penelitian; kedua, Dekan Fakultas
Ushuluddin UIN Jakarta; dan para anggota peneliti, Muhammad Fuadiy, Nur
vi
Hasanah, Anggi Widiarsih, dan serta semua yang terlibat dalam penyelesaian
penelitian ini baik dari dosen maupun mahasiswa, jazākumullāh aḥsān al-jazā’.
Terakhir, semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk banyak pihak
akademis ataupun non akademis. Saran dan kritik demi perbaikan penelitian ini
dapat diemailkan ke [email protected].
Jakarta, November 2017
Peneliti
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi yang dipakai dalam penyusunan penelitian ini berpedoman pada
Romanisasi Standar Bahasa Arab (Romanization of Arabic) yang pertama kali
diterbitkan tahun 1991 dari American Library Association (ALA) dan Library
Congress (LC).
A. Konsonan Tunggal dan Vokal Arab Indonesia Inggris Arab Indonesia Inggris
Ṭ Ṭ ط A A ا Ẓ Ẓ ظ B B ب ʻ ‘ ع T T ت Gh Gh غ Ts Th ث F F ف J J ج Q Q ق Ḥ Ḥ ح K K ك Kh Kh خ L L ل D D د M M م Dz Dh ذ N N ن R R ر W W و Z Z ز H H ه S S س ’ ’ ء Sy Sh ش Y Y ي Ṣ Ṣ ص H H ة Ḍ Ḍ ض
Vokal
Ū Ū أو Ā Ā ا Aw Aw أو Ī Ī إي ◌ -ى Ay Ay أي Á Á
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah
Mu’assasah مؤسسة
دة Mutaʻaddidah متعد
viii
C. Tā’ Marbūṭah (ة)
ṣalāh Bila dimatikan صالة
Mir’āt al-zamān Bila-iḍafah مرآة الزمان
D. Singkatan
swt : subḥānahuwa-taʻālá
saw : ṣalla Allāhʻalayh wa-sallam
ra : raḍiya Allāhʻanhu
M : Masehi
H : Hijriyah
QS : al-Qur’an: Surat
HR : Hadis Riwayat
h. : Halaman
ix
DAFTAR ISI
COVER ...............................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………...
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ………………………………………...
ABSTRAK ..........................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................
PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
B. Masalah Penelitian ..........................................................................
C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian .................................................
D. Literatur Review .............................................................................
E. Metodologi Penelitian .....................................................................
F. Sistematika Penelitian .....................................................................
1
6
7
7
9
11
BAB II MULTITAFSIR PADA TEKS TUNGGAL AL-QUR’AN ............... 12
A. Teks Al-Qur’an dalam Tinjaun Sejarah ..........................................
B. Ragam Kepentingan dalam Penafsiran Al-Qur’an ..........................
C. Relativitisme Penafsiran Al-Qur’an ................................................
12
16
34
BAB III PILKADA DKI JAKARTA: SEBUAH FENOMENA .................... 45
A. Sejarah Kepemimpinan DKI Jakarta ...............................................
B. Issue-issue Berkembang dalam Pilkada DKI Jakarta ......................
C. Pilkada DKI Jakarta 2017 ...............................................................
45
56
70
BAB IV PARADIGMA PENAFSIRAN AL-QUR’AN DALAM PILKADA
DKI JAKARTA 2017 ........................................................................... 86
A. Klasifikasi dan Kategorisasi Ayat-ayat Al-Qur’an .........................
B. Ragam Penafsiran Ayat-ayat Al-Qur’an dalam Pilkada .................
C. Tipologi Paradigma Penafsiran Al-Qur’an dalam Pilkada ..............
86
87
102
x
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 124
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran Penelitian ...............................................................................
124
124
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 125
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diproyeksikan untuk menjawab
persoalan-persoalan manusia sepanjang zaman. Kandungan isi al-Qur’an adalah
patokan-patokan dasar yang dapat dijadikan pedoman umat manusia untuk
mengatur kehidupannya.1 Al-Qur’an sebagai wahyu Ilahi berdialektika secara
kreatif dengan budaya-keagamaan dan lain sebagainya melalui manusia, artinya,
dengan menggunakan akalnya manusia akan mampu memahami al-Qur’an dan
merealisasikannya dalam segala aspek kehidupan.
Kitab suci al-Qur’an secara eksplisit memerintahkan umat Islam untuk
melaksanakan ajaran-ajaran yang berkaitan dengan kewajiban individu kepada
Allah dan juga yang berkaitan dengan kewajibannya terhadap lingkungan dan
sesama anggota masyarakat lainnya. Pengkhususan pengabdian terhadap salahsatu
dari dua bidang kewajiban agama tersebut akan merusak keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan eksistensinya di dunia. Dengan kata lain, konsep
keseimbangan dalam Islam merupakan hal yang fundamental.2 Karena sebab itu,
maka setiap orang yang berbicara tentang agama, tentu pembicaraan itu selalu
lebih bersemangat dan emosional, dibandingkan dengan pembicaraan soal yang
lain. Maka tidak bisa dipungkiri, bahwa peran agama sering dicampuradukkan
dengan motif lain, bahkan lebih kejam lagi sering disandingkan dengan urusan
politik.
Ada beberapa alasan sementara yang bisa dimajukan untuk memberikan
penjelasan di atas. Pada ranah politik itu sendiri, ide tentang pendirian negara
Islam atau formalisasi Syari’ah Islam mendapatkan resistensi di kalangan partai
politik, khususnya yang berhaluan nasionalis dan moderat. Masalah lain adalah
1 Abdul Basir Solissa, dkk (ed.) dalam Pengantar “Al-Qur’an dan Pembinaan Budaya:
Dialog dan Transformasi” (Sleman: Lembaga Studi Filsafat Islam [LESFI], 1993), h. iii. 2 Yahya Muhaimin, Islam dan Etos Kerja: Tinjauan Politik, dalam Abdul Basir Solissa,
dkk (ed.) “Al-Qur’an dan Pembinaan Budaya: Dialog dan Transformasi” (Sleman: Lembaga Studi Filsafat Islam [LESFI], 1993), h. 114-115.
2
bahwa munculnya berbagai simbol Islam di arena politik Indonesia lebih didorong
oleh motif politik daripada keagamaan.3
Belakangan ini banyak kalangan membicarakan kasus penyebarluasan
tafsir negatif di media sosial yang memanfaatkan momentum al-Mā’idah ayat 51
untuk DKI Jakarta. Fenomena ini berakibat munculnya persatuan ormas Islam di
Indonesia untuk mengadakan gerakkan massa 411 (4 September 2016), 212 (2
Desember 2016) dan 313 (31 Maret 2017) yang juga dilegitimasi oleh pendapat
salah satu ormas Islam dengan dikeluarkannya Fatwa MUI bahwa Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) telah melakukan “penistaan atau penodaan agama.” Awal
muculnya gerakan itu adalah perdebatan tentang kepemimpinan non-Muslim yang
menjadi tren sejak Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI, dan semakin
menghangat menjelang Pilkada DKI 2017 ini.
Mayoritas warga Muslim meyakini keharaman memilih non-Muslim
sebagai pemimpin. Bagi mereka, larangan itu secara tegas termaktub dalam QS.
al-Mā’idah ayat 51 dan banyak ayat lainnya.4 Akhirnya isu-isu agama pun ikut
dimanfaatkan di dalamnya. Pernyataan salah satu kandidat petahana (bahasa
Inggris, incumbent),5 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di sebuah kesempatan
menjadi pemicu. Pasalnya, Ahok melontarkan sebuah pernyataan berkaitan
dengan penggunaan tafsir surat al-Mā’idah ayat 51. Oleh sebagian kalangan umat
Islam, pernyataan tersebut dianggap sebagai penghinaan atas al-Qur’an.
Fenomena aksi bela al-Mā’idah: 51 ini akhirnya menjadi berita yang
terhangat di Indonesia. Hebatnya lagi, dalam persidangan Ahok, banyak
dihadirkan saksi ahli, mulai dari ahli agama, hukum, tafsir, bahasa, psikolog dan
lain sebagainya untuk membaca ulang kembali interpretasi berbagai pendekatan
dari ayat tersebut. Bukan karena ayat tersebut merasa dizalimi atau karena
peristiwa ini menjadikan agama dan politik selalu dikaitkan demi kepentingan
3 Noorhaidi Hasan dan Irfan Abubakar (ed.), Islam di Ruang Publik: Politik Identitas
dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia (Jakarta: Center for the Study of Religion and Culture [CSRC], 2011), h. 83.
4 Ahmad Khoirul Fata, M. Quraish Shihab dan Al-Maidah 51 (Gorontalo Post, 9/11/2016)
5 Petahana berasal dari kata “tahana”, yang berarti kedudukan, kebesaran, atau kemuliaan dalam politik, adalah istilah bagi pemegang suatu jabatan politik yang sedang menjabat. Lihat Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), cet. 3, h. 884.
3
tertentu. Dengan demikian, dimungkinkan apakah akan merubah paradigma
penafsiran baik dilihat secara teks maupun konteks.
Belum selesai kontroversi atas kasus dugaan pelecehan agama yang
dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang
waktu itu, netizen dihehohkan dengan berubahnya tafsir al-Qur’an surah al-
Mā’idah ayat 51 yang dijual di toko-toko buku. Dalam tafsir tersebut, kata awliyā
yang sebelumnya diartikan sebagai pemimpin atau wali, diubah menjadi teman
setia. Akibatnya netizen merespons isu yang menjadi sangat viral di media sosial.6
Disamping kelompok anti Ahok ada juga kelompok pembela Ahok sehingga
memperjuangkan untuk memenangkannya. Dalil yang dikemukakan adalah
Indonesia bukan negara Islam tetapi Negara Pancasila dengan Bhineka Tunggal
Ika. Ayat-ayat yang sama pada akhirnya muncul penafsiran yang berbeda-beda.
Disamping kedua kelompok itu, ada juga kelompok yang memandang
tidak ekstrim menolak ataupun mendukung. Menurut kelompok ini terlepas
siapapun calon pemimpinnya. Islam tidak mengajarkan kekerasan, menghormati
perbedaan dan harus bisa memberi kasih sayang, rasa aman antar sesama manusia
(rahmat li al-‘alamin).
Berangkat dari fenomena di atas, diakibatkan selain karena al-Qur’an
sendiri memang sangat terbuka untuk ditafsirkan (multi interpretable),7 juga
karena kitab-kitab tafsir sebagai suatu produk pemahaman, penjelasan, dan
interpretasi (muntaj al-fikr) seorang mufasir terhadap teks kitab suci (al-Qur’an)
ini sangat terkait dengan konteks sosio-kultural baik internal maupun eksternal
penafsirannya,8 atau dengan kata lain, karena tafsir (kitab-kitab tafsir) dipengaruhi
oleh tingkat kecerdasan (intelegensi) penafsir, keahlian atau latar belakang
keilmuannya yang menyebabkan berbedanya penggunaan metode dan pendekatan
dari masing-masing penafsir, oleh konteks sosio-historis, dan bahkan oleh
6 http://datahakekat.blogspot.co.id/2016/10/menag-perubahan-tafsir-al-maidah-51.html 7 Islam Gusmian mengatakan bahwa al-Qur’an merupakan sistem tanda (a system of
signs) —dalam pengertian linguistik-semiotik— yang meskipun terbatas atau menjadi corpus resmimeminjam istilah Arkoun, namun ia tetap mengandung makna yang beragam karena adanya prosespemaknaan. Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia; dari Hermeneutika hingga Ideologi (Yogyakarta: LKiS, 2013), h. 2.
8 Abdul Mustaqim, Pergeseran Epistemologi Tafsir (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008). h. 21.
4
kepentingan dan ideologi mufasirnya.9 Fenomena ini menunjukkan bahwa
kepentingan-kepentingan tertentu dapat mempengaruhi paradigma10 penafsiran al-
Qur’an, termasuk juga kepentingan politik.
Kata politik pada mulanya terambil dari bahasa Yunani dan atau Latin
politeia atau politicus yang berarti relating to citizen. Keduanya berasal dari kata
polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan teia,
berarti urusan.11Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata politik sebagai
“segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai
pemerintahan negara atau terhadap negera lain.” Juga dalam arti “kebijakan, cara
bertindak (dalam menghadapi atau menangani satu masalah).”12
Di dalam al-Qur’an tidak terdapat pembahasan soal politik. Ketika Nabi
saw. wafat, beliau tidak memberikan petunjuk mengenai penggantinya dan
bagaimana cara menggantinya. Beliau tidak memberikan nama pada negara
Madinah yang dibentuknya. Dengan demikian, tidak ada dalil, baik qaṭ’ī maupun
ẓannī yang memerintahkan mendirikan negara Islam, karena al-Qur’an tidak
memiliki preferensi terhadap sistem politik yang mapan.13 Bukan berarti bahwa
al-Qur’an tidak menguraikan soal politik.
Kekuasaan politik yang diperoleh oleh seorang khalifah merupakan
penganugerahan nikmat wewenang dari Allah untuk menetapkan keputusan-
9 Menurut Amin Abdullah keragaman karya tafsir dikarenakan adanya perbedaan pendekatan dan metode yang digunakan oleh setiap penafsir. Amin Abdullah, Arah Baru Metode Penelitian Tafsir di Indonesia: Kata Pengantar Khazanah Tafsir Indonesia karya Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia, h. viii. Menurut Quraish Shihab, keragaman karya tafsir disebabkan selain karena berbedanya tingkat kecerdasan (intelegensi) penafsir, juga karena dipengaruhi oleh disiplin ilmu yang ditekuninya, oleh pengalaman-pengalaman (experiences)nya, oleh penemuan-penemuan ilmiah (scientific inventions), dan oleh kondisi sosial-kultural, bahkan politik yang melingkupinya. M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 1995), h. 40.
10 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “paradigma” diartikan sebagai kerangka berpikir. Lihat Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 648.
11Tim Penyusun, S. Sumarsono, dkk., Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 137; M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 2000), h. 416.
12 Dalam Kamus Al-Munawwir kata politik biasanya diterjemahkan dengan kata (السياسة) al-siyāsah dengan arti siasat atau kebijakan. Kata ini terambil dari akar kata sasa-yasusu yang biasa diartikan melatih, mengatur, memimpin, mengemudi, mengendalikan, dan sebagainya. Dari akar kata yang sama ditemukan kata sūs yang berarti penuh kuman, kutu, atau rusak. Lihat Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), h. 677-678.
13 Said Agil Husin Al-Munawar, Dimensi-dimensi Kehidupan dalam Perspektif Islam (Malang: Pascasarjana Unisma, 2001), h. 82.
5
keputusan hukum dan kebijaksanaan, seperti tersirat dalam QS. al-Nisā’ [4]: 58;
“Dan apabila kamu berhukum (menjatuhkan putusan) di antara manusia, maka
hendaklah kamu memutuskan dengan adil.” Oleh karena itu, manusia yang baik,
adalah yang memperhatikan kehendak pemberi nikmat wewenang itu.14
Perang Shiffin yang mengisahkan kudeta politik kekhalifahan ‘Ālī bin Abi
Ṭālib. Demi mengamankan kekhalifahannya, ‘Ālī memindahkan (Ibukota Negara)
pusat pemerintahan dari Madinah ke Kufah, kemudian memberhentikan sebagian
besar gubernur yang diangkat oleh pendahulunya dan mengangkat pejabat-pejabat
lain. Namun ‘Ālī tidak memperhitungkan Mu’awiyah, gubernur Suriah dan
kerabat ‘Uthmān, karena kemudian Mu’awiyah bangkit melawan dan menuntun
kematian ‘Uthmān. Dengan taktik dan kecerdikannya, Mu’awiyah
mempermainkan emosi umat Islam. Mu’awiyah tidak mau menghormati ‘Ālī, dan
menyudutkannya pada sebuah dilema: menyerahkan para pembunuh ‘Uthmān,
atau menerima status sebagai orang yang bertanggungjawab atau pembunuhan itu,
sehingga ia harus diturunkan jabatan khalifah.15
Dari peristiwa ini, kemudian berlanjut perang antara pasukan ‘Ālī dan
Mu’awiyah. ‘Ālī dikabarkan membawa pasukan sebanyak 50.000 orang dari Irak
di bawah pimpinan Mālik al-Ashtār, dan Mu’awiyah membawa tentara Suriah di
bawah pimpinan ‘Amr ibn al-‘Aṣ. Dalam peperangan ini, pasukan ‘Ālī hampir
menang, karena kecerdikan ‘Amr ibn al-‘Aṣ melancarkan siasat. Ia meletakkan
salinan al-Qur’an di ujung tombak, sebuah tanda berakhirnya peperangan, dan
kedua belah pihak yang bertikai melakukan arbitrase demi menyelamatkan jiwa
umat Islam. Kedua pihak sepakat untuk memecat kedua pemimpin mereka, dan
mengangkat wakilnya ‘Ālī, Abū Mūsā al-Ash’ārī menjadi khalifah. Pengangkatan
Abū Mūsā akhirnya dihianati oleh ‘Amr ibn al-‘Aṣ dengan menetapkan
Mu’awiyah sebagai khalifah.16 Peristiwa taḥkīm dalam perang Shiffin ini
14 Said Agil Husin Al-Munawar, Dimensi-dimensi Kehidupan dalam Perspektif Islam,
h. 79-80. 15 Philip K. Hitti, History of The Arabs: From the Earliest Times to the Present, terj. R.
Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2008), h. 224-225.
16 Philip K. Hitti, History of The Arabs, h. 226.
6
menunjukkan adanya penggunaan atau pemanfaatan ayat-ayat al-Qur’an untuk
golongan.
B. Permasalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas, dapat dikemukakan
beberapa permasalahan sebagai berikut: 1) Fungsi penafsiran terhadap al-Qur’an
harus berlandaskan pada al-Qur’an sebagai hidayah bagi manusia bukan untuk
menguatkan posisi keilmuan atau mendukung madzhab, ideologi, dan kekuatan
politik tertentu sehingga dapat tergali dan dipahami pesan-pesan otentik al-Qur’an
bukan gagasan ekstra Qur’ani. 2) Tafsir sangat terkait dengan konteks sosio-
kultural baik internal maupun eksternal penfasirannya, maka disadari atau tidak
tafsir akan selalu dipengaruhi oleh latar keilmuan, situasi spesifik yang sarat
dengan kondisi sosio-historis mufasirnya, bahkan sangat mungkin di dalamnya
ada semacam hidden ideology dan kepentingan politis, maka dimungkinkan akan
mengakibatkan perubahan paradigma penafsiran. 3) Penafsiran-penafsiran yang
diwarnai kepentingan politis ini, bukan hanya menampilkan al-Qur’an dalam
kerangka yang ambigu, tetapi bahkan yang lebih telak, menjadikan al-Qur’an
menyimpang dari watak aslinya sebagai petunjuk hidup bagi manusia; menjadikan
al-Qur’an kehilangan elan vital-nya di dalam mengurai dan mencari penyelesaian
atas problem-problem kehidupan dan sosial umat manusia.
2. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penelurusan ayat-ayat al-Qur’an yang banyak
digunakan oleh masyarakat dalam proses Pilkada DKI Jakarta 2017. Obyek
penelitian hanya pada teks dan audio yang beredar di situs-situs internet
3. Perumusan Masalah
Masalah utama yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah tentang
ayat-ayat yang digunakan untuk kepentingan politik yang mempengaruhi
perubahan paradigma penafsiran al-Qur’an. Adapun rumusan masalahnya adalah:
Bagaimana perubahan paradigma penafsiran ayat-ayat al-Qur’an pada proses
Pilkada DKI Jakarta?
7
C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengklasifikasikan ayat-ayat al-Qur’an yang dipakai
masyarakat dalam proses Pilkada DKI Jakarta 2017.
2. Untuk menemukan adanya peradigma perubahan penafsiran al-Qur’an.
Penelitian ini sangat penting dilakukan mengingat banyaknya penafsiran
yang dilakukan serampangan oleh sebagian orang, dapat menyesatkan kaum
awam, jika semua itu tidak segera dianalisis ulang maka dikhawatirkan adanya
konflik yang berkepanjangan disebabkan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab.
D. Literature Review
Untuk mengetahui sejauh mana ruang lingkup penelitian yang akan
dilakukan, penulis telah menelusuri kajian atau penelitian terdahulu yang
memiliki keterkaitan dengan pembahasan ini, tujuannya adalah agar penelitian
yang sama tidak terulang dan untuk mengetahu persamaan dan perbedaan
penelitian ini dengan yang sudah dilakukan sebelumnya. Diantara literature
review yang dapat diketengahkan adalah sebagai berikut:
Bukhori A.Shomad (2013) dalam jurnal “Tafsir Al-Qur’an dan Dinamika
Sosial Politik (Studi Terhadap Tafsir Al-Azhar Karya Hamka).”17 Dalam tulisan
ini menelusuri penulisan Tafsir al-Azhar yang ditulis dalam susana politik ketika
itu sangat tidak menguntungkan bagi pengembangan pemikiran Hamka serta
penyebaran Tafsir al-Azhar lewat media masa. Penafsiran yang ditulis dengan
kondisi dan situasi masyarakat Indonesia, terutama pada masa peraliran
pemerintahan dari orde lama ke orde baru. Keadaan masyarakat Indonesia ketika
itu secara umum di diminasi oleh masyarakat yang berpendidikan menengah
kebawah. Penafsiran yang dilakukan Hamka mampu diserap oleh seluruh
tingkatan intelektual masyarakat, karena penafsirannya disesuaikan dengan
perkembangan masyarakat pada umumnya.
17 Bukhori A.Shomad, “Tafsir Al-Qur’an dan Dinamika Sosial Politik (Studi Terhadap
Tafsir Al-Azhar Karya Hamka).” Jurnal TAPIs Vol. 9 No. 2 Juli-Desember 2013.
8
Sartiman Setiawan (2008) dalam skripsi “Penafsiran Hamka tentang Poitik
dalam Tafsir al-Azhar.”18 Penelitian ini membahas tentang penafsiran Hamka
tentang tema-tema politik dalam al-Qur’an dalam tafsir al-Azhar. Penulis di sini
menjelaskan pemikiran Hamka dengan metode analisis terhadap ayat-ayat yang
berkaitan tentang tentang tema-tema politik. Hal itu terlihat dari pemikiran Hamka
bahwa al-Qur’an sendiri tidak menghendaki adanya pemisahan antara agama dan
negara, kedua-duanya sangatlah saling menyempurnakan. Seperti konsep syura,
Hamka memandang walaupun di dalam al-Qur’an tidak dijelaskan teknik syura,
tetapi dia menjelaskan bahwa syura bergantung situasi dan kondisi jaman asal
tidak keluar dari moral agama. Kemudian konsep negara dan kepala negara,
menurutnya terciptanya kesejahteraan suatu negara adalah pemimpin dan
rakyatnya harus mempunyai akhlak al-Qur’an dalam kesehariannya. Kemudian
tentang hubungan Internasional menurut Hamka, Islam tidak melarang manusia
bekerjasama dengan orang kafir asal mereka tidak memerangi dan mengusir kita
dari kampung halaman kita. Tentang moral politik agama, Hamka lebih menyoroti
kepada sikap konsisten pelaku politik dalam perilaku politiknya.
Fauzia Dian Umami (2017) dalam skripsi “Penafsiran Sosial Politik dalam
Al-Huda Tafsir Qur’an Basa Jawi Karya Bakri Syahid.”19Penelitian ini membahas
tentang aspek-aspek sosial politik yang terdapat dalam tafsir al-Huda yang ditulis
oleh Bakri Syahid. Bakri Syahid ketika menulis tafsir ini ketika Soeharto
menjabat sebagai preseiden R.I. kedua, yang mana pada waktu itu Soeharto
menerapkan dwi fungsi ABRI. Karena ditetapkannya dwi fungsi ini, Bakri Syahid
yang berprofesi sebagai seorang ABRI, merangkap tugas ganda untuk
menjalankan fungsi sosial politik. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah
apa topik-topik sosial politik yang terdapat dalam tafsir al-Huda karya Bakri
Syahid? Kemudian, apa faktor-faktor yang melatarbelakangi Bakri Syahid dalam
menafsirkan al- Qur’an?
18 Sartiman Setiawan, “Penafsiran Hamka tentang Poitik dalam Tafsir al-Azhar.”
(Skripsi: Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2008). 19 Fauzia Dian Umami, “Penafsiran Sosial Politik Dalam Al-Huda Tafsir Qur’an Basa
Jawi Karya Bakri Syahid.” (Skripsi: Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2017).
9
Ginanjar Prastyanto (2013) dalam skripsi “Studi atas Penafsiran Ayat-Ayat
Al-Qur’an Di Era Orde Baru (Tafsir Pembangunan Nurcholish Madjid).”20
Penelitian ini mencoba memberikan jalan keluar pada problem kekuasaan dari
rezim Orde Lama ke Orde Baru, bagaimanapun juga, membawa perubahan
terhadap tatanan sosial, politik, ekonomi, maupun budaya masyarakat Indonesia
secara signifikan. Dengan cara berusaha menafsirkan ulang ayat-ayat al-Qur’an
agar sesuai dengan kebutuhan zaman. Peneliti menilai upaya Nurcholish tersebut
adalah suatu fenomena yang sangat layak untuk diteliti, mengingat fenomena
tersebut merupakan suatu wujud konkrit bagaimanakah penafsiran ayat-ayat al-
Qur’an berdialektika dengan dinamika sosial, sehingga dengan meneliti fenomena
tersebut harapannya bisa menjadi contoh bagaimanakah mengkontekstualisasikan
kandungan ayat-ayat al-Qur’an ke depan. Penafsiran Nurcholish tersebut karena
merupakan respons dia terhadap pembangunan Orde Baru maka peneliti
menamakan penafsiran tersebut dengan nama tafsir pembangunan Nurcholish
Madjid.
E. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian adalah library research, karena obyek penelitian ini adalah
teks dan audio hasil penafsiran masyarakat atas ayat-ayat al-Qur’an pada proses
Pilkada DKI Jakarta 2017. Langkah penelitian yang akan dilakukan adalah:
Pertama, menelusuri beberapa teks atau tulisan-tulisan da audio terkait
ayat-ayat al-Qur’an yang ditafsirkan oleh masyarakat selama proses Pilkada DKI
Jakarta. Penelusuran lebih pada informasi-informasi yang beredar di jaringan
internet baik teks maupun audio.
Kedua, hasil penelusuran tersebut akan dianalisa metode dan atau
pendekatan:
- Pendekatan kaidah tafsir. Masing-masing penafsiran akan dianalisis
dan dikritisi dengan panduan kaidah-kaidah tafsir yang telah ada dalam
beberapa literatur.
20 Ginanjar Prastyanto, “Studi atas Penafsiran Ayat-Ayat Al-Qur’an Di Era Orde Baru
(Tafsir Pembangunan Nurcholish Madjid)” (Skripsi: Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas UshuluddinStudi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013).
10
- Perbandingan dengan komentar mufassir-mufassir baik klasik, modern
ataupun kontemporer termasuk juga mufassir-mufassir nusantara.
- Terori hermeneutik yang diciptakan oleh Hans-Georg Gadamer.
Gadamer menjelaskan bahwa makna obyektif teks harus mendapat
perhatian dalam proses pemahaman dan penafsiran. Sementara itu,
adanya rentang waktu antara munculnya teks tersebut dan masa ketika
seorang penafsir hidup, yang tentunya kondisi sosial, politik, ekonomi
dan lain-lan.21 Berbeda, juga harus dipertimbangkan.
Selain dari teori penerapan ala Gadamer, penelitian ini pun akan
menggunakan teori wacana. Wacana itu sendiri adalah seperangkat aransemen
teks yang mengorganisir dan mengordinasikan tindakan, posisi dan identitas
seseorang yang memproduksinya. Di sisi yang lain wacana memperluas relasi
pembentuk tanda atau teks sehingga sebuah tanda atau teks tidak saja mempunyai
makna tertentu, tetapi mempengaruhi tindakan, menentukan posisi orang yang
menggunakannya, serta membentuk identitas mereka di dalam sebuah relasi sosial
yang kompleks.22 Namun bukan hanya itu analisis wacana melihat tanda di dalam
konteks sosial penggunaannya untuk menemukan logika tindakan yang
ditimbulkannya, action logics.
F. Hasil yang Diharapkan
Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan adanya perubahan
paradigma dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. Perubahan tersebut akan
dirumuskan dalam bentuk tipologi dilengkapi dengan faktor yang
mempengaruhinya dan implikasinya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemahaman
kepada masyarakat luas bahwa teks termasuk teks suci al-Qur’an adalah multi
tafsir. Al-Qur’an adalah kitab suci yang tidak akan berubah teksnya, tetapi
komentar atau penafsiran ataupun komentar atas penafsiran seseorang sangat
21 Sahiron Syamsuddin, Hermeneutika dan Pengembangan Ulumul al-Qur’an
(Yogyakarta: Pesantren Nawasea, 2009), h. 45. 22 Tony Twaites, et al., Tools for Cultural Studies: An Introduction (MacMillan Ltd.,
1994), h. 135. Sebagaimana dikutip oleh Yasraf Amir Piliang, Bayang-Bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi (Bandung: Mizan, 2011), h. 124.
11
relatif, tidak ada klaim kebenaran dalam penafsiran teks. Namun, bagaimanapun
penafsiran al-Qur’an tetap memerlukan perangkat-perangkat keilmuan
pendukung. Kesadaran atas hal ini diharapkan dapat meminimalisir tingkat
percekcokan adan perdebatan yang berakhir pada berkurangnya persatuan dan
kesatuan bangsa.
G. Sistematika Penelitian
Penelitian ini disusun dengan membagi beberapa bab dan sub-bab.
Masing-masing bab dan sub-bab memiliki keterkaitan yang erat dan tak
terpisahkan. Demikian pula antar masing-masing bab. Singkatnya, penelitian ini
menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
Bab pertama Pendahuluan. Bab ini berisikan tentang latar belakang
masalah, masalah penelitian, tujuan dan signifansi penelitian, kajin riset
sebelumnya atau literatur review, metodologi penelitian dan terakhir sistematika
penelitian.
Bab kedua; Multitafsir pada Teks Tunggal Al-Qur’an. Bab ini dibahas
mengenai teks al-Qur’an dalam tinjauan sejarah, berbagai ragam kepentingan
dalam penafsiran al-Qur’an. Kemudian dibaas pula relativisme penafsiran al-
Qur’an.
Bab ketiga; Pilkada DKI Jakarta: Sebuah Fenomena. Pembahasan dalam
bab ini dimulai dari sejarah kepemimpinan DKI Jakarta. Kemudian menelusuri
issue-issue berkembang dalam Pilkada DKI Jakarta, serta membahas pelaksanaan
Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017.
Bab keempat; Paradigma Penafsiran Al-Qur’an dalam Pilkada DKI Jakarta
2017. Bab ini dibahas klasifikasi dan kategorisasi ayat-ayat al-Qur’an, sekaligus
ragam penafsiran ayat-ayat al-Qur’an dalam Pilkada. Kemudian dibahas terkait
tipologi paradigma penafsiran al-Qur’an dalam Pilkada.
Bab kelima; Penutup. Bab ini sebagai kesimpulan menjawab persoalan
permasalahan dan memberikan saran untuk penelitian/studi lanjutan.
124
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini menghasilkan; pertama, ada sembilan ayat utama yang
ditemukan dalam situs-situs internet terkait proses Pilkada DKI Jakarta 2017,
yaitu: QS. al-Mā’idah [5]: 51 dan QS. Āli Imrān [3]: 28 tentang larangan
menjadikan Yahudi, Nasrani (kafir) sebagai “awliya”; QS. al-Mā’idah [5]: 8 dan
QS. al-Nisā’ [4]: 135 tentang kewajiban berbuat adil; QS. al-Nisā’ [4]: 59 tentang
kewajiban mentaati pemimpin (pemegang kuasa); QS. al-Baqarah [2]: 120 tentang
Yahudi, Nasrani selalu mengajak orang lain ke agamanya; QS. al-Ḥujurāt [49]: 13
tentang sentimen SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan); QS. Luqmān [31]:
13 tentang larnagan menjadi musyrik; dan QS. al-Nisā’ [4]: 141 tentang larangan
memberikan jalan (kemenangan) kepada orang kafir. Dari kesembilan ayat-ayat
tersebut yang paling sering adalah QS. al-Mā’idah [5]: 51.
Kedua, kepentingan-kepentingan duniawi, termasuk kepentingan politik,
dapat memenuhi pola pikir seseorang ketika berinteraksi dengan al-Qur’an. Ayat-
ayat al-Qur’an pada akhirnya menjadi alat legitimasi dari kepentingan-
kepentingan tersebut.
Ketiga, pelacakan penggunaan ayat-ayat al-Qur’an dalam proses Pilkada
DIK Jakarta 2017 menemukan ada tiga paradigma masyarakat yang berbeda
dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, dalam hal ini terkait dengan kasus calon
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yaitu: 1) menolak keras; 2) mendukung
sepenuhnya; dan 3) tidak menampakkan diri dukungan ataupun penolakannya.
Adanya pola pikir yang berbeda-beda inilah melahirkan penafsiran yang berbeda
pula meski ayatnya sama.
B. Saran Penelitian
Penelitian ini masih menyisakan banyak ruang untuk diteliti lebih lanjut
terkait fenomena Pilkada DKI Jakarta 2017 ataupun terkait pelacakan lebih detail
kepentingan-kepentingan duniawi yang mempengaruhi paradigma penafsiran ayat
al-Qur’an.
125
DAFTAR PUSTAKA
Buku Keislaman dan Umum:
Adelan, Al-Faqir Ahmad Very. Pernik-pernik dalam Al-Qur’an: Untuk Kalangan Umum, Lamongan:t.tp, 2005.
Alhaddar, Muhsin Ali. Rasionalitas Penafsiran Sahabat dan Tabi’in “Kajian Atas Tafsir bi al-Mathur”, Ciputat: Isdar Press, 2012.
al-‘Arabī, Abī Bakr Muḥammad bin ‘Abdullāh al-Ma’rūf Ibn. Aḥkām al-Qur’ān, Beirut: Dār al-Kutūb al-‘Ilmiyyah, 2002.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998.
Asa, Syu’bah. Dalam Cahaya Al-Qur’an: Tafsir Ayat-ayat Sosial Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.
al-A’ẓamī, M. Muṣṭafā. The History of The Qur’anic Text From Revelation to Compilation: A Comparative Study with the Old and New Testaments, terj. Sohirin Solihin dkk., Sejarah Teks Al-Qur’an dari Wahyu sampai Kompilasi: Kajian Perbandingan dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Jakarta: Gema Isani Press, 2005.
al-Dzahabī, Muḥammad Ḥusein. al-Isrāiliat fī al-Tafsīr wa al-Ḥādṭh, terj. Didin Hafidhuddin, Israiliat dalam Tafsir dan Hadis, Bogor: Litera AntarNusa, 1989.
Fadl, Khalid Abou. Atas Nama Tuhan: dari Fiqh Otoriter ke Fiqh Otoritatif, Jakarta: Serambi, 2004.
Fāris, Ibn. Maqayis al-Lughah, Beirut: Dār al-‘Ilm Li al-Malayyin, t.t.
Goldziher, Ignaz. Mazhab Tafsir dari Klasik hingga Kontemporer, Yogyakarta: eLSAQ, 2010.
Gusmian, Islah. Khazanah Tafsir Indonesia; dari Hermeneutika hingga Ideologi, Yogyakarta: LKiS, 2013.
Hamka, Tafsir al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 2003.
Hasan, Noorhaidi dan Abubakar, Irfan (ed.), Islam di Ruang Publik: Politik Identitas dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia (Jakarta: Center for the Study of Religion and Culture [CSRC], 2011.
Hitti, Philip K. History of The Arabs: From the Earliest Times to the Present, terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2008.
126
Husaini, Adian dan Al-Baghdadi, Abdurrahman. Hermeneutika & Tafsir Al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani, 2007.
al-Isfahānī, Al-Raghīb. al-Mufradāt fī Alfadz Alqur’an al-Karim, Beirut: Dar al-Fikr, 1982.
Kathīr, Abū al-Fidā Ismā’īl Ibn. Tafsīr al-Qur’ān al-‘Āzim, Mesir: Muassasah al-Qurtubah, 2002.
Krisnayuda, Backy. Pancasila dan Undang-undang: Relasi dan Transformasi Keduanya dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia, Jakarta: Prenadamedia Group, 2016.
Muhaimin, Yahya. Islam dan Etos Kerja: Tinjauan Politik, dalam Abdul Basir Solissa, dkk (ed.) “Al-Qur’an dan Pembinaan Budaya: Dialog dan Transformasi”, Sleman: Lembaga Studi Filsafat Islam [LESFI], 1993.
Munawwir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir, Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.
Al-Munawar, Said Agil Husin. Dimensi-dimensi Kehidupan dalam Perspektif Islam, Malang: Pascasarjana Unisma, 2001.
Mustaqim, Abdul. Pergeseran Epistemologi Tafsir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008.
Mustafa, Misbah Zainul. al-Iklil fi Ma’ani at-Tanzil, juz 20, Surabaya: Toko Kitab Al-Ihsan, t.th.
Pramusinto dkk., Agus. Reformasi Birokrasi, Kepemimpinan dan Pelayanan Publik Kajian tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia, Yogyakarta: Gava Media, 2009.
Piliang, Yasraf Amir. Bayang-Bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi, Bandung: Mizan, 2011.
al-Qaṭṭān, Mannā’. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, terj. Aunur Rafiq El-Mazni, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006.
--------. Mabāḥīth fī ‘Ulūm al-Qur’ān, Kairo: Maktabah Wahbah, 2004.
al-Qurṭubī, Abī ‘Abdillāh Muḥammad bin Aḥmad bin Abī Bakr. al-Jāmi’ li-Aḥkām al-Qur’ān wa al-Mubayyin limā Taḍammanahu min al-Sunnah wa Āy al-Furqān, taḥqīq. ‘Abdullāh bin ‘Abd al-ḥasan al-Turkī, Beirūt: Mu’asasah al-Risālah, 2006.
--------. Tafsir Al-Qurṭubī, terj. Ahmad Faturrohman, Jakarta: Pustaka Azzam, 2010.
Shalahuddin, Henri. Al-Qur’an Dihujat, Jakarta: Al-Qalam, 2007.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati, 2000.
127
--------. Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaaan, Isyarat Ilmiah, dan Pemberitaan Gaib, Bandung: Mizan, 2007.
--------. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan, 2000.
--------. Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1995.
al-Shiddieqy, TM. Hasbi. Tafsir al-Qur’anul Majid al-Nur, Semarang: PT. Pustaka Rizki, 2000.
Syahid, Bakri. al-Huda Tafsir Qur’an Basa Jawi, Yogyakarta: Bagus Arafah, 1983.
Syamsuddin, Sahiron. Hermeneutika dan Pengembangan Ulumul al-Qur’an, Yogyakarta: Pesantren Nawasea, 2009.
Syarifuddin, Mohammad Anwar. Kajian Orientalis terhadap Al-Qur’an dan Hadits, Ciputat: CV Sakata Cendikia, 2015.
Shaḥrūr, Muḥammad. Naḥw Uṣūl Jadidah Li al-Fiqh al-Islāmī, terh. Sahiron Syamsuddin dan Burhanudin, Metodologi Fiqih Islam Kontemporer, Yogyakarta: eLSAQ Press, 2004.
Solissa, Abdul Basir, dkk (ed.), “Al-Qur’an dan Pembinaan Budaya: Dialog dan Transformasi”, Sleman: Lembaga Studi Filsafat Islam [LESFI], 1993.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2010.
Sumarsono S., dkk. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002.
al-Suyūṭī, Jalāl al-Dīn ‘Abd al-Raḥmān ibn Abū Bakr. al-Itqān fī ‘Ulūm al-Qur’ān, Beirut: Dār al-Kitāb al-‘Arābī, 1999.
--------. al-Itqān fī ‘Ulūm al-Qur’ān, terj. Farikh Marzuqi Ammar dan Imam Fauzi Ja’iz. Samudera Ulumul Qur’an [al-Itqān fī ‘Ulūm al-Qur’ān], Surabaya: PT Bina Ilmu, t.th.
al-Tsa’ālabī, Imām ‘Abd al-Raḥmān bin Muḥammad bin Makhlūf Abī Zayd, al-Mālikī. Tafsīr al-Tsa’alabī: Bi-al-Jawāhir al-Hisān fī Tafsīr al-Qur’ān, Beirūt: Dār Iḥya’ al-Turāth al-‘Arabī, 1997.
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Twaites, Tony, et al., Tools for Cultural Studies: An Introduction, MacMillan Ltd., 1994.
al-‘Uthaimin, Muḥammad bin Ṣaleḥ. Uṣūl fī al-Tafsīr, terj. Ahmad Rifqi Muchtar, Dasar-dasar Penafsiran Al-Qur’an, Tangerang Selatan: Pustaka Sedayu, 2016.
128
Wardani, Trend Perkembangan Pemikiran Kontemporer: Metodologi Tafsir Al-Qur’an di Indonesia, tt: tp, tth.
Wijaya, Aksin. Satu Islam Ragam Epistemologi: Dari Epistemologi Teosentrisme ke Antropologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
--------. Teori Interpretasi Al-Qur’an Ibnu Rusyd: Kritik Ideologis-Hermeneutika, Yogyakarta: LKiS, 2009.
al-Zamaksharī, Abī al-Qāsim Maḥmūd bin ‘Umar. al-Kashshāf ‘an Ḥaqā’iq Ghawāmid al-Tanzīl wa ‘Uyūn al-Aqāwil fī Wujūh al-Ta’wīl, taḥqīq. ‘Ādil Aḥmad ‘Abd al-Maujūd, Riyāḍ: Maktabah al-‘Ubaīkān, 1998.
Al-Zarqānī, Manāh al-‘Irfān fi ‘Ulūm Al-Qur’ān, jilid I, Beirut: Dār al-Fikr, 1988.
Zayd, Naṣr Ḥamid Abū. Mafhum al-Nāṣ Dirasah fī ‘Ulūm al-Qur’ān, terj. Khoirun Nahdliyyin, Tekstualitas al-Qur’an: Kritik terhadap Ulum al-Qur’an, Yogyakarta: LKiS, 2005.
--------. al-Khiṭāb wa al-Ta’wīl, Beirut: Markaz al-Thaqafī al-‘Arābī, 2000.
Karya Ilmiah:
Afrizal, Lalu Heri. “Studi Kritik Atas Metodologi Tafsir Naṣr Ḥamid Abū Zayd dan Dampaknya Terhadap Pemikiran Keagamaan” Makalah, Peserta Program Kaderisadi Ulama ISID Gontor angkatan VI.
Ahnaf dkk., Mohammad Iqbal. “Politik Lokal dan Konflik Keagamaan: Pilkada dan Struktur Kesempatan Politik dalam Konflik Keagamaan di Sampang, Bekasi, dan Kupang”, Yogyakarta: Program Studi Agama dan Lintas Budaya (Center for Religious and Cross-cultural Studies/CRCS) Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, 2015.
Alhaddar, Muhsin. “Unsur Politik dalam Dunia Penafsiran Al-Qur’an: Kasus-Kasus Penafsiran Sahabat dan Aliran Teologi Islam”, Rausyan Fikr, Vol. 10, No. 2 Juli – Desember 2014.
Bukhori A. Shomad, “Tafsir Al-Qur’an dan Dinamika Sosial Politik (Studi Terhadap Tafsir Al-Azhar Karya Hamka).” Jurnal TAPIs, Vol. 9 No. 2 Juli-Desember 2013.
Fahmi, Khairul. “Pemilihan Gubernur DKI 2017 Sebagai Cermin Konstestasi Politik Nasional,” dalam Mengawasi Pilkada DKI Jakarta Mengawal Demokrasi, Jurnal Bawaslu Provinsi DKI, Edisi Oktober 2016.
Faizah, Khamida Nur. “Pilkada DKI Jakarta 2012, Gambaran Kecil Pesta Demokrasi Indonesia”, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2012.
Farid Rusdi, “Di Mana Rakyat Jakarta di Media? (Kontruksi Sosial Warga Jakarta Jelang Pilgub DKI 2017 di Media Detik.com, Kompas.com dan
129
Liputan6.com)” dalam Prosiding Seminar Nasional & Call Papers 2016 “Evaluasi Pilkada Serentak: Membangun Kesadaran Politik dan Komunikasi Partisipatoris Menuju Penguatan Tata Kelola Pemerintahan”.
Gusmian, Islah. “Tafsir Al-Qur’an Bahasa Jawa: Peneguh Identitas, Ideolog, dan Politik,” Suhuf, Vol. 9, No. 1, Juni 2016.
--------. “Tafsir Al-Qur’an dan Kritik Sosial: Syu’bah Asa dalam Dinamika Tafsir Al-Qur’an di Indonesia”, Maghza Vol. 1, No. 2, Juli-Desember 2016.
Hanafi, Yusuf. “Pemikiran Politik dalam Tafsir Fath Al-Qadir: Pembacaana atas Konsep Ketatanegaraan dalam Al-Qur’an yang ditulis Al-Shawkānī”, Hemeneutik, Vol. 9, No. 2, Desember 2015.
Herdiansah dkk., Ari Ganjar. “Pembelahan Ideologi, Kontestasi Pemilu, dan Persepsi Ancaman Keamanan Nasional: Spektrum Politik Indonesia Pasca 2014?” Jurnal Wacana Politik, Vol. 2, No. 1, Maret 2017.
Lestari, Lenni. “Abraham Geiger dan Kajian Al-Qur’an: Telaah Metodologi atas Buku Judaism and Islam”, Suhuf, Vol. 7, No. 1, Juni 2014.
Ma’sum, Khusnul Arifah. “Konsep Pemerintahan Menurut Bakri Syahid: Studi atas Tafsir Al-Huda Tafsir Qur’an Basa Jawi”, Skripsi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Suakarta, 2017.
Muhsin Z., Mumuh. “Cirebon Masa Pendudukan Jepang (1942-1945),” Makalah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, 2009.
Noorhayati, S. Mahmudah. “Sejarah Turunnya Al-Qur’an (Melacak Akar Historisitas Turunnya Al-Qur’an),” Dosen STAIT Modern Sahid Bogor. Email: [email protected]
Prastyanto, Ginanjar. “Studi atas Penafsiran Ayat-Ayat Al-Qur’an Di Era Orde Baru (Tafsir Pembangunan Nurcholish Madjid)”, Skripsi: Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas UshuluddinStudi Agama dan Pemikiran Islam Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
Rhidho, Moch. Taufiq. “Analisis Metode Kontekstual Naṣr Ḥamid Abū Zayd: Re-Interpretasi atas Konsep Asbab Al-Nuzul”, Rasail, Vol. 1, No. 4, 2015.
Richardo, Boy. “Perubahan Pemilih pada PILKADA DKI Jakarta Putaran Kedua The Changing of Voter in Second Round PILKADA Jakarta”, Politik: Jurnal Kajian Politik dan Masalah Pembangunan, Vol. 10 No. 01. 2014.
Ritaudin, M. Sidi. “Fenomena Teman Ahok Menghangatkan Politik Partai.” Jurnal TAPIs Vol.12 No.2 Juli-Desember 2016.
Romdhoni, Ali. “Tradisi Hafalan Qur’an di Masyarakat Muslim Indonesia”, Journal of Qur’an and Hadith Studies, Vol. 4, No. 1, 2015 (January-June 2015)
130
Setiawan, Sartiman. “Penafsiran Hamka tentang Poitik dalam Tafsir al-Azhar.” Skripsi: Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2008.
Simamora, Nelson Nikodemus dan Prawira, Muhammad Rizky Yudha. Rekam Jejak Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 [Putaran Kedua], Jakarta, LBH, 2017.
Susilawan, Muhammad Andi dkk., “Tinjauah Yiridis terhadap Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia, Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, vol. 8, No. 2, April-Juni 2014.
Supriyadi, Mohammad. “Mengukur Politisasi Agama dalam Ruang Publik: Komunikasi SARA dalam Perdebatan Rational Choice Theory,” Jurnal Keamanan Nasional, Vol. I, No. 3, 2015.
Syahdanul, Darul. Strategi Komuniti dalam Berpolitik, Universitas Indonesia, 2016.
Syamsuddin, Sahiron. “Ma’na-cum-maghza Approach to the Qur’an: Interpretaton of Q. 5: 51”, Call For Papers International Conference on Quran and Hadith Studies and the 2nd Annual Meeting of Indonesian Association of Qur’anic Studies (AIAT), Jakarta; 6-8 November 2017.
Syarifah, Umaiyatus. “Kajian Tafsir Berbahasa Jawa: Introduksi atas Tafsir Al-Huda Karya Bakri Syahid,” Hermeneutik, Vol. 9, No. 2, Desember 2015.
Syafrudin, “Islam dan Keselamatan dalam Al-Qur’an: Memaknai Kembali Pesan Al-Qur’an, Disertasi: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.
Utami, Sulistyo Seti. “Gaya Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Berdasarkan Prinsip Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (GCG)”, Jurnal Liquidity, Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2013.
Umami, Fauzia Dian. “Penafsiran Sosial Politik dalam Al-Huda Tafsir Qur’an Basa Jawi Karya Bakri Syahid.”, Skripsi: Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2017.
Wahyuni, Ari Erfa. “Penggunaan Bahasa Jurnalistik pada Media Republika Online (Analisis Isi Kuantitatif Berita: Demonstrasi Penistaan Agama Edisi 3 sampai 5 November 2016)”, Skripsi: Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Jurusan Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017.
Zamzami, Mohammad Subhan. “Tafsir Ideologis dalam Khazanah Intelektual Islam,” Mutawatir: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis, Volume 4, Nomor 1, Juni 2014.
131
Surat Keputusan dan Berita Acara:
Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Provinsi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017, Model DC1-KWK.
Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Provinsi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 (Model DC KWK; DC1 KWK; DC2 KWK)
Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Provinsi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 Putaran Kedua (Model DC KWK; DC1 KWK; DC2 KWK)
Buku “Menuju Jakarta Tahun 2022 yang Adil Lebih Maju, Aman, Adil dan Sejahtera” Visi dan Misi AHY-Sylvi untuk Jakarta yang pada Tanggal 3 Oktober 2016.
Buku “Visi, Misi & Program Kerja 2017-2022 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot saiful Hidayat.”
Buku “Anies Sandi: Tuntas Ikhlas untuk Jakarta”, dibuat pada Tanggal 25 September 2016.
Daftar Riwayat Hidup Calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, MODEL BB.2-KWK
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 49/Kpts/KPU-Prov-010/Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017 Putaran Kedua.
Kliping Koran Bidang Pemerintahan “Gerindra Jajaring 8 Nama”, Kompas, 28 Januari 2016.
Kliping Koran Bidang Pemerintahan “Persiapan Hadapi Pilgub DKI Jakara: Lawan Ahok, Gerindra Jajaki Koalisi Besar”, Rakyat Merdeka, 28 Januari 2016.
Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta; Pengumuman Nomor 489/KPUProv-010/X/2016 tentang Penetapan Nomor Urut dan Nama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai Peserta pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017
KPU Provinsi DKI Jakarta: Pengumuman Nomor 374/KPU-Prov-010/IX/2016 tentang Pendaftaran Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017.
Rekap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI tentang Pengumuman Harta Kekayaan Penyelenggara Negara oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Tambahan Berita Negara RI Tanggal 4 November 2016 No. 88.
132
Internet:
Fata, Ahmad Khoirul. M. Quraish Shihab dan Al-Maidah 51, Gorontalo Post, 9/11/2016.
https://news.detik.com/berita/d-3305109/menerka-strategi-sby-usung-agus-yudhoyono-ke-pilgub-dki diakses pada 13 September 2017
https://news.detik.com/berita/d-3438375/kpu-tetapkan-ahok-djarot-dan-anies-sandi-maju-putaran-dua-pilkada diakses pada 22 September 2017
http://news.detik.com/berita/3126260/survei-csis-67-persen-warga-jakarta-puas-terhadap-kinerja-ahok diakses pada 10 September 2017
https://news.detik.com/berita/3263031/alasan-ahok-pilih-jalur-parpol-kita-harus-menghargai-parpol diakses pada 12 September 2017
http://news.detik.com/berita/2644710/ahok-usul-gubernur-dan-wagub-dki-jakarta-dipilih-presiden diakses pada 12 September 2017
https://www.rappler.com/indonesia/data-dan-fakta/158528-visi-misi-agus-sylviana-pilkada-dki-2017 diakses pada 13 September 2017
https://www.rappler.com/indonesia/berita/150180-kpud-cagub-dki-jakarta-pilkada-2017 diakses pada tanggal 14 September 2017
https://www.rappler.com/indonesia/141147-ahok-pilih-maju-pilkada-lewat-parpol diakses pada 12 September 2017
https://www.rappler.com/indonesia/berita/168991-anies-sandi-resmi-menjadi-gubernur-wakil-gubernur-dki diakses pada 12 September 2017
https://metro.tempo.co/read/news/2016/09/24/083807033/agus-calon-gubernur-keputusan-sby-tepat-ini-alasannya diakses pada 14 September 2017
https://metro.tempo.co/read/806615/pilkada-dki-gerindra-pks-bakal-usung-sandiaga-yoyok diakses pada 12 September 2017
http://nasional.kompas.com/read/2017/04/29/05000061/kepada.jokowi.fahri.hamzah.sempat.usul.agar.gubernur.dki.dipilih.presiden diakses pada 12 September 2017
http://nasional.kompas.com/read/2017/10/16/17565461/jokowi-prabowo-novanto-duduk-satu-meja-usai-pelantikan-anies-sandi diakses pada 17 Oktober 2017
http://www.tribunnews.com/nasional/2017/04/29/fahri-usul-gubernur-dki-dipilih-presiden-merengut-dan-bilang-ini diakses pada 22 September 2017
http://www.tribunnews.com/nasional/2017/04/28/fahri-hamzah-usul-gubernur-dki-jakarta-dipilih-presiden diakses pada 12 September 2017
133
http://m.tribunnews.com/nasional/2017/10/17/ucapan-anies-soal-pribumi-dapat-membentuk-polarisasi-di-masyarakat?page=3
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/10/10/06101911/ini.visi-misi.bakal.cagub-cawagub.pada.pilkada.dki.2017 diakses pada 15 September 2017
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/06/16/06000011/lima.tahun.terakhir.jakarta.dipimpin.3.gubernur.dan.3.plt.gubernur diakses pada 22 September 2017
https://news.okezone.com/read/2017/04/10/338/1663673/benarkah-pilkada-dki-2017-yang-terburuk-sepanjang-masa diakses pada 11 September 2017
https://news.okezone.com/read/2017/05/05/338/1683710/menang-pilkada-hari-ini-kpud-tetapkan-anies-sandi-sebagai-gubernur-wagub-terpilih-dki diakses pada 12 September 2017
https://www.cnnindonesia.com/politik/20160727202345-32-147501/ahok-putuskan-maju-lewat-jalur-partai-politik/ diakses pada 12 September 2017
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20170118210112-20-187285/din-syamsuddin-polri-minta-mui-terbitkan-fatwa-soal-ahok/ diakses pada 22 September 2017
https://www.voaindonesia.com/a/presidenokowiantik-ahok-jadi-gubernur-dki-jakarta/2526024.html diakes pada 12 September 2017
http://www.voa-islam.com/read/politik-indonesia/2017/04/30/50340/kpud-umumkan-aniessandi-unggul-di-enam-wilayah-dki-jakarta/#sthash.0IzdfEMf.dpbs 12 September 2017
https://www.youtube.com/watch?v=MNdJv3ZAqQE diakses pada 2 Juli 2017
https://www.youtube.com/watch?v=Z-_dts3peXk diakses pada 12 Oktober 2017
https://www.youtube.com/watch?v=Dg4QWX6n4c8 diakses pada 12 Oktober 2017
https://www.youtube.com/watch?v=vdQSBjluIdc
https://www.youtube.com/watch?v=mc6JrWF_pB0
https://www.youtube.com/watch?v=ylbNv6si9T4
http://www.beritasatu.com/megapolitan/388004-gerindrapks-resmi-usung-anies-baswedansandiaga-uno.html diakses pada 22 September 2017
http://sp.beritasatu.com/home/ahok-pilih-jalur-independen-parpol-harus-berbenah/110702
134
http://www.crisisgroup.org/en/regions/asia/south-east-asia/indonesia/197-indonesia-preventing-violence-in-local-elections.aspx?alt_lang=id
http://randyrinaldi.blogspot.co.id/2014/01/gubenur-dki-jakarta-dari-masa-ke-masa.html diakses pada 13 September 2017
http://www.antaranews.com/berita/575895/gerindra-tetapkan-sandiaga-uno-cagub-dki-jakarta diakses pada 22 September 2017
http://www.wikiwand.com/id/Wakil_Gubernur_Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta diakses pada 13 September 2017
https://m.tempo.co/read/news/2016/01/25/078739075/survei-csis-basuki-ahok-tak-punya-lawansebanding diakses pada 10 September 2017
https://m.merdeka.com/dunia/kisah-ulama-besar-sayyid-qutb-dieksekusi-mati-presiden-mesir.html
http://datahakekat.blogspot.co.id/2016/10/menag-perubahan-tafsir-al-maidah-51.html
http://bkddki.jakarta.go.id/unduh/bkd/hutdki/485/20120621_RINGKASAN_SEJARAH_JAKARTA.pdf
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2014-2-01166-MC%20Bab1001.pdf
https://www.kontras.org/data/20170615_Pilkada_Persekusi_dan_Teror_Negara_09i13j549u135.pdf diakses pada 22 September 2017
http://www.gelora45.com/news/AhokCagubIndependenParpolHarusBebenah.pdf diakses pada 22 September 2017
http://www.thejakartapost.com/news/2012/09/18/anti-kafir-politics-local-elections-jakarta-and-medan-cases.html
http://www.suara.com/news/2016/09/23/202759/ini-alasan-gerindra-dan-pks-usung-anies-sandiaga-di-pilkada-dki diakses pada tanggal 22 September 2017
http://news.liputan6.com/read/3127681/kenang-kenangan-3-gubernur-dki-jakarta-di-1-periode diakses pada 12 September 2017
http://himaindonesia.com/2017/02/13/analisis-pilkada-dki-jakarta-ahok-dan-anies-menuju-putaran-dua/ diakses pada 11 September 2017
https://metro.sindonews.com/read/1185366/171/ini-hasil-rapat-pleno-kpu-hasil-pilkada-dki-putaran-pertama-1488645477 diakses pada 26 September 2017
http://jakutnews.com/profil-calon-gubernur-incumbent-dki-jakarta-basuki-tjahaja-purnama/
135
https://www.kompasiana.com/rize1924/hti-bersama-masyarakat-demotolak-ahok_57cc06c46423bd824cbadc68
https://www.kompasiana.com/zskejflbxi.59e6455f0d2d232d5a125d92/memaknai-arti-kata-pribumi
http://www.uinjkt.ac.id/id/ini-kata-said-aqil-husin-al-munawar-tentang-tafsir-al-maidah-51/
http://uin-suka.ac.id/v2016/kolom/detail/52/penafsiran-kontekstualis-atas-qs-al-maidah-51
http://aiat.or.id/2017/10/28/penafsiran-kontekstualis-atas-q-s-al-maidah-51/
https://pilkada.liputan6.com/read/2887212/kisah-ahok-diserang-isu-sara-sejak-pilkada-bangka-belitung
http://www.panjimas.com/news/2014/12/03/mantan-preman-anton-medan-bela-ahok-karena-etnis-munarman-dia-kembali-ke-zaman-jahiliyah/
http://m.republika.co.id/berita/salarung/nostalgia-abah-alwi/16/09/24/odyxif282-tragedi-pembantaian-10-ribu-etnis-cina-di-jakarta