Download - lapkas kejang demam
STASE ILMU KESEHATAN ANAK
“KEJANG DEMAM”
LAPORAN KASUS
Pembimbing: dr. Arief S Ghazali, Sp. A
Oleh: Rahmania Noor Adiba
Nama : An. DJenis kelamin : Laki-lakiUmur : 10 bulanAgama : IslamMRS : 18
September 2011Bangsal : Samolo 3Dokter yg merawat : dr.
Jauhari, Sp. A
IDENTITAS PASIEN
Anamnesis (Alloanamnesis)
– Keluhan Utama• Kejang sejak ± 2 jam SMRS
– Keluhan Tambahan- Demam- Batuk-pilek
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa ibunya ke RSUD Cianjur dengan kejang sejak ± 2 jam SMRS. Kejang dirasakan 2x, yang pertama berlangsung
selama 1 jam, & yang ke2 berlangsung selama 10 menit.
Saat kejang tubuh pasien kelojotan pada kedua tangan, dengan kedua mata tertutup. Sebelum dan sesudah kejang
anak sadar dan menangis.
Riwayat Penyakit Sekarang
1 hari SMRS, pasien demam tinggi mendadak dan tidak turun walaupun sudah dikompres dengan air dingin dan diberi obat penurun panas. Panas menetap hingga masuk RS.
Riwayat Penyakit Sekarang
2 hari SMRS pasien batuk dan pilek. Batuk berdahak, namun tidak bisa dikeluarkan. Pilek berwarna putih jernih dan
encer.
Mual dan muntah (-), mencret (-), sesak (-), BAK lancar berwarna
kuning jernih. Nafsu makan-minum baik.
• Riwayat maag sejak 1 tahun yang lalu• DM dan Hipertensi disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
• Ayah pasien memiliki riwayat stroke dan HT
• Kakak pasien memiliki riwayat TB Paru dan DM, namun pasien tidak tinggal bersama kakak pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat Alergi
• Sudah diberikan diazepam IV saat dipuskesmas Ciranjang, kejang berulang.
Alergi obat dan makanan (-)
Riw. Pengobata
n:
Nafsu makan anak baik, senang bermain
Riw. Psikososial:
Riw. Persalinan
Polio 1xDPT 1xKesan tidak lengkap
G1P0A0, Lahir spontan dirumah ditolong paraji dan bidanBBL: 3200 gr PBL: ?
Riw. Imunisasi
Pertumbuhan & perkembangan
Motorik kasarMulai duduk sendiri sejak usia 6
bulan, sedang belajar berdiri
Motorik halusMemegang benda dan
membenturkannya usia 6 bulan, Suka memasukkan benda ke dalam mulut usia 9 bulan
Pertumbuhan & perkembangan
BahasaBisa mengatakan 1-2 kata
Personal sosialSenang bermain dengan orangtuanya
KESAN: sesuai usia
Riwayat makanan
ASISejak lahir hingga 5 bulan
SUSU FORMULA Usia 5 bulan, ibu merasa ASI tidak
cukup
Bubur Sejak usia 6 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum :• Tampak sakit sedang, Compos Mentis
Tanda vital :
• TD : 100/70 mmHg• Suhu : 36,50 C• Pernapasan : 22x/menit, thorako-
abdominal• Nadi : 80x/menit
Berat badan : 64 kgTinggi Badan : 155 cmStatus gizi : BB/TB2 = 26,6 (obes I)
Berat badan : 9,5 kgTinggi Badan : 72 cmLingkar Kepala : 47 cm (diatas persentil 50) Status gizi :
BB/U = 96% (gizi baik)TB/U = 97% (baik)BB/TB = 103% (gizi baik)
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN GENERALIS
KepalaBentuk : normochepalLK : 47 cm Ubun-ubun : belum menutup, tidak menonjol
MataReflex pupil (+), isokor, D: 3
mmSklera ikterus (-)Konjungiva anemis (-)
Hidung Deviasi septum nasi (-) Pernafasan cuping hidung (-) Sekret (+) encer jernih, epistaksis (-),
Lidah dan Mulut Sianosis (-) Faring & tonsil hiperemis (+), T3/T2
Kulit dah KGBBercak kemerahan (-)Tidak terdapat pembesaran KGB coli, axilla & inguinal
LeherPembesaran KGB submandibula +/-Retraksi Supra sternal (-)
Thoraks : NormochestInspeksi
Dada : simetris kanan kiri
Retraksi : -/-Palpasi
Dada tertinggal : -/-Nyeri tekan : -/-Massa : -
Thoraks : Normochest
Perkusi paru : Sonor +/+Auskultasi : Vesikuler
Wheezing : -/-Ronki : -/-
Jantung : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :Inspeksi : distensi abdomen (-)
Auskultasi : bising usus (+),Palpasi : turgor kembali cepat, NTE
(-), hepar-lien tidak teraba pembesaran
Perkusi : timpani
Ekstremitas :atas bawah
Sianosis : -/- -/-Akral : hangat hangatOedem : -/- -/-RCT < 2 detik
Pemeriksaan Neurologis- Kaku kuduk (-)- Brudzinski I dan II (-)- Kernig Sign (-)
RESUME. . .
An. ♂ 10 bulan, kejang sejak 2 jam SMRS.
Kejang 2x, > 15 menit, sebelum dan sesudah
kejang pasien sadar. Kejang diawali dengan
demam tinggi mendadak dan terus menerus,
batuk-pilek (+). Mencret(-), BAK lancar, nafsu
makan baik.
Pemfis: KU: CM
T : 38,8oC
faring & tonsil hiperemis T3/T2
DAFTAR MASALAH
Kejang 2x DemamBatuk-pilek
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
DD:Kejang demam kompleksISPA
ASSESMENT
1. Kejang Demam KompleksBerdasarkan :• Anamnesis :
Kejang sejak 2 jam SMRS. Kejang 2x, durasi > 15 menit. Sebelum dan sesudah kejang pasien sadar. Demam mengawali kejang.
Pem. Fisik : KU: CMT : 38,8oC
DD : Kejang Demam Kompleks
Rencana diagnostik:Pemeriksaan Darah rutin (Hb, Ht,
WBC, PLT)
Lanjutan…
Rencana terapi:• Oksigenisasi O2 lembab 2-4
L/menit• IVFD: D 1: 4 • Antipiretik (Sanmol syr
10-15mg/kgBB/x)• Diazepam 1 x 5 mg i.v bila
kejang • Cefotaxim 3 x 500 mg i.v• Gentamisin 2 x 25 mg i.v• Observasi
Lanjutan…
ASSESMENT
2. ISPABerdasarkan :• Anamnesis:
• Demam, batuk-pilek (+)
• Pem. Fisik : • Faring & tonsil hiperemis T3/T2
Rencana diagnostik:Lab rutin (Hb, Ht, WBC, RBC)
Lanjutan…
Rencana terapi:Mukolitik (ambroxol syr 0,5mg/kg/x)
Lanjutan…
S: Kejang (-), Demam (-), Batuk masih, Pilek (-)
O : KU: CM, Suhu 37.2 0C, nadi 120 x/menit, napas 28 x/, faring-tonsil tidak hiperemis T2/T2Lab (18/9/11) :
WBC: 12,7 103/ml (5,5-15,5)RBC : 5,15 106/ml (4,0-5,2)HGB : 12,7 g/dl (11,5-15,5)HCT : 39,5 % (35-45)PLT : 169 103/ml (150-450)
FOLLOW UP (19/09/2011)
A : Kejang Demam Kompleks +ISPA dengan perbaikan
P : Coba lepas O2
IVFD: D 1: 4
cefotaxime 3 x 500 mg i.vgentamisin 2 x 25 mg i.vsanmol syr 3 x 1 cth ( bila demam)
Definisi KEJANG
Seizure Konvulsi
Cetusan aktivitas
listrik abnormal
yang terjadi
secara mendadak
dan bersifat
sementara di
antara saraf-saraf
diotak yang tidak
dapat
dikendalikan.
Gerakan
mendadak dan
serentak otot-otot
yang tidak bisa
dikendalikan
Referensi: Tumbelaka,Alan R.,Trihono, Partini P.,Kurniati,Nia.,Putro Widodo,Dwi. Penanganan Demam Pada Anak Secara Profesional: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLVII.Cetakan pertama,FKUI-RSCM.Jakara,2005
Definisi KEJANG DEMAM
Referensi: • Tumbelaka,Alan R.,Trihono, Partini P.,Kurniati,Nia.,Putro Widodo,Dwi. Penanganan Demam Pada Anak Secara Profesional: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLVII.Cetakan pertama,FKUI-RSCM.Jakara,2005• Pudjiadi, Antonius H, dkk, Pedoman Pelayan Medis, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Kejang Demam, jilid 1, hlm. 150-153, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta 2010
Adalah bangkitan kejang
yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rectal
diatas 38o C ) yang
disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium
EPIDEMIOLOGI
1 dari setiap 25 anak pernah mengalami kejang demam
1/3 darinya, kejang demam lebih dari 1 kaliterjadi pada 2-5% anak dengan umur antara
6 bulan - 5 tahunInsidensi tertinggi pada umur 18 bulan
TIPE KEJANG
Parsial Generalisata - Kejang Absence
( petitmal )
- Kejang Tonik-klonik
(grandmal)
- Kejang Mioklonik
- Kejang Atonik
- Kejang Klonik
- kejang Tonik
Parsial Generalisata
KLASIFIKASI KEJANG DEMAMLama
kejang < 15 menitKejang umum
Tidak berulang dalam waktu 24 jam
KDS
Lama kejang > 15 menitKejang fokal / sebelah tubuh
Berulang dalam waktu 24 jam
KDK
FAKTOR RISIKO
Demam
Terdapat faktor riwayat kejang demam dalam
keluarga
Anak dengan perkembangan yang terlambat
Anak dengan problem pada masa neonatus
Hiponatremia
Penyebab demam Jumlah penderita
Tonsilitis dan/atau
faringitis
Otitis media akut
(radang liang telinga
tengah)
Enteritis/gastroenteritis
(radang saluran cerna)
Enteritis/gastroenteritis
disertai dehidrasi
Bronkitis (radang
saiuran nafas)
Bronkopeneumonia
(radang paru dan
saluran nafas)
Morbili (campak)
Varisela (cacar air)
Dengue (demam
berdarah)
Tidak diketahui
100
91
22
44
17
38
12
1
1
66
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN dan DIAGNOSIS
Anamnesis Kejang jenis kejang, kesadaran, lama kejang, frekuensi
dalam 24 jam, interval, keadaan anak pasca kejang
Suhu sebelum dan saat kejang
penyebab demam di luar infeksi SSP
Riwayat perkembangan, riwayat kejang demam dalam
keluarga
Singkirkan penyebab yang lain
Pemeriksaan fisik
Kesadaran? suhu ?
Tanda rangsang meningeal
Pemeriksaan nervus kranial
Tanda peningkatan TIK
Tanda infeksi di luar SSP
pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan Penunjang
DPL, gula darah, elektrolit, urinalisis
Pemeriksaan cairan serebrospinal
Elektroensefalografi (EEG)
Pencitraan (CT-Scan atau MRI kepala)
PUNGSI LUMBAL
Bayi usia < 12 bulan : sangat
dianjurkan
Bayi usia 12-18 bulan : dianjurkan
Bayi usia > 18 bulan : tidak rutin
dilakukanReferensi: •Pudjiadi, Antonius H, dkk, Pedoman Pelayan Medis, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Kejang Demam, jilid 1, hlm. 150-153, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta 2010
1. Umur anak ketika kejang antara 6
bulan - 6 tahun
2. Kejang berlangsung hanya sebentar
saja, tak lebih dari 15 menit.
3. Kejang bersifat umum
4. Frekuensi kejang bangkitan dalam 1
tahun tidak > 4 kali
5. Kejang timbul dalam 16 jam pertama
setelah timbulnya demam
6. Pemeriksaan saraf sebelum dan
sesudah kejang normal
7. Pemeriksaan yang dibuat sedikitnya
seminggu sesudah suhu normal tidak
menunjukkan kelainan
Diagnosis Kejang Demam Sederhana FKUI-RSCM:
DIAGNOSIS BANDING
Meningitis
Encephalitis
TATA
LAK
SAN
A Pengobatan Fase AkutBaringkan
miring untuk mencegah
aspirasiPertahankan jalan napas
baikPerhatikan tanda vitalTurunkan
suhu dengan pemberian antipiretik
Pemberian diazepam intravena / intrarektal
Mencari dan mengobati penyebabPengobatan profilaksis
Edukasi orangtua
TATA
LAK
SAN
A I
Resusitasi• Airway : Bebaskan jalan napas,
posisi, suction• Breathing : Berikan O2 • Circulation: monitor nadi dan
tekanan darah• Cek gula darah segera, koreksi Dextrose bila hipoglikemiaInvestigasi: menentukan
etiologi
• Anamnesis dan pemeriksaan neurologis
• Glukosa, Na, K, Ca, Mg, DPL (jika ada indikasi)
TATA
LAK
SAN
A II
KDS
KDK
Masih kejang:
- Naikkan dosis 2
g/kg/menit selama 5
menit sampai dosis max
24 g/kg/menit
- Bolus midazolam 0.15
mg/kg bila perlu
ICU
Kejang (-) dalam 24 jam:
turunkan midazolam 1
g/kg/menit tiap 15 menit
Tambahkan fenobarbital 10-15 mg/kg IV
atau
Midazolam bolus 0.15 mg/kg dilanjutkan
2 g/kg/menit infus drip
PROGNOSIS
Dengan penanggulangan
yang tepat dan cepat,
prognosisnya baik dan tidak
menyebabkan kematian.
Referensi 1. Tumbelaka,Alan R.,Trihono, Partini P.,Kurniati,Nia.,Putro Widodo,Dwi.
Penanganan Demam Pada Anak Secara Profesional: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLVII.Cetakan pertama,FKUI-RSCM.Jakara,2005
2. Lumbantobing,S.M:Kejang Demam.Balai Penerbit FKUI,Jakarta,2007 3. Asril Aminulah, Prof Bambang Madiyono. Hot Topic In Pediaeric II : Kejang Pada
Anak. Cetakan ke2. Balai Penerbit FKUI. Jakarta 2002.4.Behrman, Richard E., Robert M. Kliegman., Hal B. Jenson. Nelson Ilmu Kesehatan
Anak : Kejang Demam. 18 edition. EGC, Jakarta 2007.5.Fleisher, Gary R, M.D., Stephen Ludwig, M.G. Text Book Of Pediatric Emergency
Medicine : Seizures. Williams & Wilkins Baltimore. London6.Mansjoer, Arif., Suprohaita, Wahyu Ika Wardhani, Wiwiek Setyowulan. Kapita
Selekta Kedokteran : Kejang Demam. Edisi ke 3 Jilid 2. Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 2000.
7.Gary R. Fleisher, Stephen Ludwig. Textbook of Pediatric Emergency Medicine 4th edition (January 15, 2000).Seizures. Lippincott, Williams & Wilkins,USA,2000
8. Pudjiadi, Antonius H, dkk, Pedoman Pelayan Medis, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Kejang Demam, jilid 1, hlm. 150-153, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta 2010
9. Kejang Demam,Guidelinehttp://www.sehatgroup.web.id/artikel/1089.asp?FNM=10899.10. Acute Management of Infants and Children with Seizures. December 2004http://www.health.nsw.gov.au/fcsd/rmc/cib/circulars/2004/cir2004-66.pdf11.Prodigy Guidance - Febrile convulsion. April 2005. http://www.prodigy.nhs.uk/guidance.asp?gt=Febrile%20convulsion