Download - LANDASAN TEORI blok 6
![Page 1: LANDASAN TEORI blok 6](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9aa8550346d033a2c3d2/html5/thumbnails/1.jpg)
LANDASAN TEORI
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu dan juga
merupakan reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Pada umumnya, perbuatan kita sehari-
hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak
senang. Perasaan-perasaan yang seperti ini lah yang dinamakan dengan emosi. Beberapa
macam emosi antara lain : gembira, bahagia, terkejut, jemu, benci, was-was dan sebagainya.
Ada dua macam pendapat tentang terjadinya emosi. Yang pertama adalah pendapat
nativistik, yang mengatakan bahwa emosi-emosi itu pada dasarnya merupakan bawaan sejak
lahir, sedangkan yang kedua pendapat empiristik mengatakan bahwa emosi dibentuk oleh
pengalaman dan proses belajar.
Bila kita mengalami emosi yang kuat, seperti misalnya rasa takut, dan marah , kita akan
menyadari adanya sejumlah perubahan badani. Sebagian besar perubahan fisiologis yang
terjadi selama keterbangkitan emosional disebabkan oleh pengaktifan bagian simpatis system
saraf otonom pada saat mempersiapkan tubuh untuk melakukan tindakan darurat. Sistem saraf
simpatis bertanggung jawab atas perubahan-perubahan berikut :
1. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah : bertambah cepat bila marah
3. Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut
4. Pernafasan : bernafas panjang bila kecewa
5. Pupil mata : membesar bila marah
6. Liur : mongering bila takut atau tegang
7. Otot : menegang bila takut
8. Keringat yang meningkat bila takut, marah dan gelisah
9. Kadar gula darah yang meningkat untuk menyediakan energi yang lebih banyak
karena telah kehilangan banyak energi setelah adanya suatu emosi.
10. Darah yang lebih cepat membeku bila terjadi kecelakaan
![Page 2: LANDASAN TEORI blok 6](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9aa8550346d033a2c3d2/html5/thumbnails/2.jpg)
Sistem simpatis mendorong organisme untuk mengeluarkan energy. Bila emosi
menurun, sistem parasimpatis (system yang menghemat energi) mengambil alih dan
memulihkan organism pada keadaan normalnya.
Jenis peningkatan keterbangkitan fisiologis yang telah diuraikan diatas adalah
karakteristik keadaan emosional ketika organisme harus mempersiapkan tindakan, misalnya
berkelahi atau melarikan diri. Beberapa respons yang sama juga muncul ketika terjadi
kegembiraan yang meluap. Namun, jika timbul emosi seperti rasa sedih atau rasa duka,
mungkin beberapa proses badani akan ditekan atau menurun.
Emosi diklasifikasikan menjadi beberapa berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau
negatif . Emosi-emosi positif -seperti rasa gembira dan rasa syukur- mengekspresikan sebuah
evaluasi atau perasaan menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif -seperti rasa marah
atau rasa bersalah- mengekspresikan sebaliknya. Emosi tidak dapat netral, karena menjadi
netral berarti menjadi nonemosional.
Terdapat aspek emosi yang fundamental yang harus dipertimbangkan, diantaranya:
Biologi emosi
Intensitas
Frekuesi dan durasi
Rasionalitas dan emosi
Fungsi emosi