Download - Kultur jaringan & rekayasa genetika
1. Mandala Eka Putra2. Nurhayati3. Panny Priskadiana H4. Punggi Tatriani Wiguna5. Rumiris 6. Sindy Septiawan
KELOMPOK 2XII IPA2
BIOTEKNOLOGI
KULTUR JARINGAN
Teknik perbanyakan tanaman secara vegetative buatan yang didasarkan pada sifat totipotensi tumbuhan, totipotensi tumbuhan adalah kemampuan sel atau jaringan organisme untuk tumbuh menjadi individu baru.
Dilakukan di tempat yang steril Alat dan tempat pelaku kultur jaringan juga harus dalam keadaan
steril, dengan cara mengautaklafnya selama 15 menit pada suhu 115 derajat celcius
Tangan pelaku harus dicuci bersih dan disemprot dengan alcohol Untuk memperbesar keberhasilan,tanaman yang dikulturkan
sebaiknya berupa jaringan muda yang sedang tumbuh, jaringan yang di gunakan untuk kultur jaringan disebut eksplan
Sejak diambil dari tumbuhan induk sampai dengan dikulturkan, eksplan harus dalam keadaan steril
Perrsiapan eksplan sampai penanaman dalam medium buatan harus dilakukan di dalam entkas atau Laminar air flow
KULTUR JARINGAN
Prinsip dalam teknik kultur jaringan
Eksplan yang di sterilkan dikultur dalam botol yang berisi medium zat cair yang terdiri atas zat nutrisi dan pengatur zat tumbuh (ZPT)
Supaya nutrisi dapat meresap eksplan, media kultur harus disimpan diatas pengocok atau Shaker
Dari eksplan akan tumbuh jaringan seperti kalus berwarna putih yang disebut Protocorm like body (PLB)
PLB Dapat dipecah-pecah dan ditumbuhkan menjadi banyak PLB, PLB kemudian di subkultur dalam media padat.
PLB akan berkembang menjadi tanaman kecil yang disebut Plantlet,setelah plantlet memventuk tanaman sempurna dapat dipindahkan ke Polyabag
KULTUR JARINGAN
Prinsip dalam teknik kultur jaringan
KULTUR JARINGAN
Melestarikan sifat tanaman induk Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat seragam Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar Dapat menghasilkan tanaman yang bebas Virus Dapat dijadikan sebagai sarana untik melestarikan
plasma nutfah Untuk menciptakan varietas baru dalam rekayasa
genetika
KULTUR JARINGAN
Manfaat Kultur Jaringan :
2. Macam-macam kultur jaringan : Kultur anter : menggunakan kepala sari sebagai eksplan Kultur embrio :menggunakan embrio Kultur protoplas : menggunakan sel jaringan hidup
sebagai eksplan tanpa dinding Kultur protoplas ; menggunakan kloroplas Kultur polen : menggunakan serbuk sari
KULTUR JARINGAN
Kultur Meristem menggunakan jaringan (akar,atang,daun) yang muda
Kultur Anter menggunakan kepala sari sebagai eksplan
Kultur Embrio menggunakan embrio
Kultur Protoplas Menggunakan sel jaringan hidup sebagai eksplan tanpa dinding
Kultur Polen menggunakan serbuk sari
Macam Kultur Jaringan :
Persiapan Media yang digunakan media cair dan padat Kedua media ini diapkan dalam botol Erlenmeyer yang
ditutup dengan kain kasa steril dan aluminium steril Botol kemudian di panaskan dalam autoklaf yang bersuhu
120 derajat celcius dan tekanan 1,5 kg selama 20 menit Setelah di sterilkan, media kultur disimpan dalam tempat
steril atau kulkas Ruangan dan peralatan harus di sterilkan dengan larutan
antiseptic (alcohol atau sodium Hipoklorit). Lampu UV dalam ruangan entkas atau laminar air flow dinyalakan 1 jam sebelum digunakan, tujuannya adalah mensterilkan ruangan tersebut
KULTUR JARINGAN
Prosedur Kultur Jaringan :
KULTUR JARINGAN
Pengambilan dan perawatan eksplan Eksplan dapat diambil dari tunas pucuk,ketiak daun,ujung akar atau
daun muda Bahan Eksplan disterilkan dengan cara merendamnya dalam kalsium
hipoklorit 5% selama 5 menit Setelah itu. Eksplan dibilas beberapa kali menggunakan akuades
steril, ahan eksplan yang steril dimasukkan kedalam entkas Bagian luar eksplan dikupas memakai pisau tajam yang steril sampai
eksplan berukuran 1-1,5 mm Setelah eksplan siap tanam,tutup botol Erlenmeyer dibuka dan
eksplan diambil memakai pinset, lalu dimasukkan kedalam media cair. Otol yang sudah ditanami eksplan ditutup kembali dengan kain steril dan aluminium steril
Prosedur Kultur Jaringan :
Pengocokan Botol yang sudah ditanami eksplan diletakkan diatas meja pengocok
(shaker) yang sudah dinyalan dengan dengan frekuensi pengocokan sekitar 60-70 kali permenit
Pengocokan dilakukan 6 jam sehari selama 1,5-2 bulan. Tujuan Pengocokan Menggiatkan kontak antara permukaan eksplan dengan larutan media Memudahkan peresapan larutan nutrisi kedalam jaringan eksplan Melancarkan sirkulasi udara, sehingga udara dapat masuk ke dalam
media Menjaga homogenitas atau keseragaman larutan nutrisi dalam media Merangsang terpisahnya PLB yang terbentuk
KULTUR JARINGAN
Prosedur Kultur Jaringan :
Media Media tanaman terdiri atas 2 jenis yaitu media cair dan media padat,
Media cair digunakan untik menumbuhkan eksplan sampai terbentuk PLB
Media padat digunakan digunakan untuk menumbuhkan PLB sampai terentuk plantlet
Media padat dibuat dengan melarutkan nutrisi dan agar ke dalam akuades yang di sterilkan. Media kultur harus mengandung nutrisi lengkap yang terdiri dari unsur makro,unsur mikro,vitamin,gula dan ZPT
KULTUR JARINGAN
Prosedur Kultur Jaringan :
REKAYASA GENETIKA
Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen.
DNA rekombinan adalah DNA yang
urutannya telah direkomendasikan agar
memiliki sifat – sifat atau fungsi yang kita inginkan
sehingga organisme penerimanya
mengekspresikan sifat atau melakukan fungsi
yang kita inginkan.
Teknik Plasmid
Plasmid adalah gen yang melingkar yang terdapat dalam sel bakteri, tak terikat pada kromosom. Melalui teknik plasmid dalam rekayasa genetika tersebut, para ahli di bidang bioteknologi dapat mengembangkan tanaman transgenic yang resisten terhadap hama dan penyakit, adaptif terhadap kekeringan dan kondisi tanah yang tidak subur, dan lain – lain.
REKAYASA GENETIKA
Teknik HibridaTeknik hibridoma adalah penggabungan dua sel dari organisme yang sama atau pun dari sel organisme yang berbeda sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hybrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi sifat dari kedua sel tersebut. Teknik hibridoma ini penting untuk menghasilkan antibodi dan hormone dalam jumlah besar.
REKAYASA GENETIKA
Terapi GenetikTerapi Genetik adalah perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen. Dala m rekayasa genetika ada kode etik yang melarang kerass percobaan ini pada manusia karena dikhawatirkan disalahgunakan untuk mengubah gen pembawa sifat manusia, misal untuk membuat manusia super.Maka pada tahun 1990 ,Komite Nasional dari Nasional Institute of Health (NIH) mengeluarkan dispensasi yang mengizinkan penerapan terapi genetik untu dua jenis penyakit,yaitu: penyakit menurun yang sangat jarang seperti Adenosine Deaminase Deficiency(ADD) atau penyakkit dimana penderita tidak memiliki daya tahan tubuh sama sekali. Dan untuk sejenis penyakit kanker kulit ganas.
REKAYASA GENETIKA
Kloning Berasal dari bahasa Yunani kuno (clone) yang berarti ranting atau cangkokan. Dalam bahasa Inggris (clone/klona) digunakan untuk menyebut mahluk hidup yang lahir tanpa proses seksual.Tahun 1962, John B. Gurdon juga mencoba teknik kloning pada katak, namun percobaannya menghasilkan banyak katak yang abnormal atau cacat. Gurdon kemudian menyempurnakan percobaannya seperti berikut:
REKAYASA GENETIKA
Pertama-tama, ia mentransplantasikan inti sel kulit ke dalam sel telur yang intinya sudah dikeluarkan / dihilangkan, kemudian menumbuhkannya sampai terbentuk embrio. Kemudian ia memisahkan sel-sel embrio itu dan mentransplantasikan inti sel embrio itu ke dalam sel telur katak lain yang inti selnya sudah dibuang. Individu hasil kloning tumbuh dari sel-sel telur itu. Percobaan ini menghasilkan banyak katak yang tumbuh normal dan berkembang menjadi dewasa.Pada tahun 1986, Steen Willadsen (Inggris) mengklona sapi dengan tujuan komersial dengan metode transfer inti. Ia bekerja sama dengan Lembaga Grenada Genetics.
REKAYASA GENETIKA
Sekian dan Terimakasih
Kelompok 2