Download - Kuliah Ke-13_Korelasi Stratigrapi 1
2. BIOSTRATIGRAFI2. BIOSTRATIGRAFI
: Menggolongkan lapisan2 s bersistem menjadi satuan2 bernama bdr kandungan & penyebaran fosil.
Beberapa zona biostratigrafi (Komisi SSI’73) yaitu :
1. Zona Kumpulan2. Zona Kisaran3. Zona Puncak4. Zona Selang
3. PENENTUAN UMUR3. PENENTUAN UMUR
Di dalam geologi dikenal 2 macam umur, yaitu :Umur Absolut Umur Relatif / Nisbi
Biozonasi foraminifera bentik pada seri endapan Neogen dan Pleitosen di cekungan Jawa Timur Utara ( (Soeka, dkk, 1980)
P20 P21 P22
Foraminifera Planktonik N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N17 N19 N20 N22 N23
Globorotalia tumida
Globorotalia plesiotumida
Globorotalia menardii
Globorotalia kugleri
Globigerinoides trilobus
Globigerinoides sacculiferus
Hastigerina aequilateralis
Globoquadrina altispira
Orbulina universa
Pulleniatina primalis
U M U ROLIGOSEN M I O S E N PLIOSEN
PLISTOSENAwal Tengah Akhir Awal Akhir
N18 N21
Reworked
Awal Tengah Awal Tengah Awal Akhir
1 2 3 4 5 1 2 3
Lepidocyclina sumatrensis
Cycloclypeus annulatus
Myogypsina cushmani
Van Der Vlerk & Umbgrove (1927)
Plis
tos
en U M U R
Foraminifera Besar
EOSEN
Tengah Plio
se
n
MIOSEN
Akhir
OLIGOSEN
Tg ThTa Tb Tc TdTe Tf
Penentuan kisaran umur contoh batuan berdasarkan foraminifera plankton & Bentos
4. KORELASI4. KORELASI
Menghubungkan titik2 kesamaan waktu (Komisi SSI’73, psl.9).Dua / lebih penampang dapat dikorelasikan jika kedudukan titik dapat dianggap ekivalen dalam waktu
KESEBANDINGAN
Penghubungan antar satuan2 stratigrafi tanpa mempertimbangkan kesamaan waktu.
Korelasi Stratigrafi (operasional) : suatu operasi dimana 1 titik dalam suatu penampang stratigrafi dihubungkan dg titik pd penampang yg lain dg pengertian bahwa titik2 tsb terdapat dlm bidang perlapisan yg sama.
Korelasi (pertama kali dilakukan oleh Williams Smith sekitar abad 18 di Inggris): ditekankan pentingkan korelasi dengan menggunakan fosil tertentu/fosil penunjuk/fosil indeks.
Korelasi regional penampang bawah permukaan pada South Lousiana –
missisipi dengan menggunakanmikrofosil ( jones, 1956)
Korelasi
Kesebandingan
Kesamaan Litologi
1. Fosil (munculnya fosil) 2. Batas zona paleontologi, 3. Puncak terdapatnya suatu fosil.4. Suatu horisontal yang mempunyai sifat ttt (dari min ttt, sifat RA).5. Penyamaan dlm hub.posisi stratigrafi.
1. Suatu genus/spesies/satuan taxon lainnya yg mendapatkan perhatian khusus, krn dianggap berguna dlm mengenal strata yg mempunyai umur tertentu.
2. Fosil indeks harus mempunyai penyebaran: geografis yang luas & vertikal pendek.
3. Sifat-sifat fosil Indeks :a) Mudah dikenal dan mudah dibedakan dari yang lain.b) Mempunyai penyebaran geografis (horisontal) yang luas.c) Terbatas pada suatu zona (kisaran umur) yang pendek.d) Tidak/sedikit terpengaruh oleh lingkungan yang bermacam-macam.e) Terdapat dalam jumlah yang banyak.
Umumnya golongan fauna berstruktur kompleks merupakan indeks yg baik dibanding berstruktur sederhana, sebab mereka mempunyai banyak sifat2 dan perubahan evolusinya dapat diketahui. Misal :
Ammonit dg suture yang kompleks. Fussulina & Orbitoid dengan cangkang yang rumit. Foram plankton yang mempunyai umur relatif pendek dan
penyebaran geografis luas.
Fosil Indeks
5.PERCAMPURAN DAN PERPINDAHAN FAUNA5.PERCAMPURAN DAN PERPINDAHAN FAUNA
PERCAMPURAN FAUNA (Mixed Fauna)
1. Biocoenose: (bios-hidup, koinos-kumpulan): kumpulan organisme yang hidup, tumbuh dan berkembang biak dalam suatu tempat/lingkungan yang sama (biotipe).
2. Thanatocoenose: (thanatos-mati, koinos-kumpulan): organisme yang mati (fosil) yang berasal dari satu/beberapa biotipe dan tertranspor ke dalam suatu lingkungan pengendapan dimana sisa-sisa organisme tersebut secara keseluruhan/sbg merupakan pembentuk sedimen ybs.
Fosil2 biocoenose & thanatocoenose dapat digunakan sbg dasar dr satuan biostratigrafi (Jones,1956; Pringgoprawiro, 1987).
Perpindahan fosil setelah lithifikasi.
PERPINDAHAN FOSIL (Displaced Fossils) : perpindahan fosil setelah proses pembatuan (litifikasi).
1. Reworked Fossils : Fosil-fosil dalam suatu batuan dapat terkikis, tertranspor dan terendapkan kembali dlm suatu endapan yang
umurnya lebih muda.
2. Introduced fossils / infiltrated fossils : fosil yang lebih muda terdapat pd lapisan batuan yang lebih tua.
Hal ini bisa disebabkan oleh infiltrasi larutan & runtuhan saat pemboran (caving fossils).
Perpindahan fosil (reworked /introduced fossils) sebaiknya tidak dipakai sbg dasar satuan biostratigrafi. Tetapi keberadaannya harus tetap dilaporkan sbg pertimbangan untuk kepentingan lainnya.
6. LINGKUNGAN BATHIMETRI6. LINGKUNGAN BATHIMETRI
% Rasio Kedalaman
Plankton (meter, kira-kira)
0 - 10 Inner shelf 0 - 20 0 -20 %
10 - 20 Middle Shelf 20 -100 20 - 50 %
20 - 30 60 -100 Outer Shelf 100 - 200 20 - 50 %
30 - 40 Upper Slope 200 - 1000 30 - 80 %
40 - 50 Lower Slope 1000 - 4000 70 - 100 %
50 - 60 550 - 700 Plankton
60 - 70 680 - 825 Plankton + Bentos
70 - 80 700 -1100
80 - 90 900 - 1200 Maka Rasio planton = 12/18)x100% = 66,67%
90 - 100 1200 - 2000
Grimsdale & van Markhoven (1955)
Kedalaman (m) % Rasio P
100 - 600
0 - 70
Lingkungan
Rasio Plankton
Kedalaman (680-825) atau (200-1000) Upper Slope
Dik : Plankton (12) dan bentos (6)
X 100 %
Mikropaleontologist : Selain mendeterminasi taxon fosil, Dituntut dapat mengaplikasikan ilmunya untuk mencari hubungan
antara :
• kandungan fosil dg sejarah tektonika,
• geodinamik,
• perubahan lingkungan purba,
• perubahan fasies / perubahan muka laut
• dll,
yang terjadi dlm suatu cekungan, shg dapat menjelaskan sejarah geologi atau penafsiran prospek hidrokarbon cekungan dg lebih akurat.