Download - Kolinergika Farmakologi I
FARMAKOLOGI IKOLINERGIKA
(PARASIMPATOMIMETIKA)
OLEH :KELAS III A
KELOMPOK 3
PENGERTIAN…Obat kolinergik singkatnya di sebut
kolinergik juga di sebut parasimpatomimetikan, berati obat yang kerja serupa perangsangan saraf parasimpatis. Tetapi karena ada saraf, yang secara anatomis termasuk saraf simpatis, yang transmitornya asetilkolin maka istilah obat kolinergik lebih tepat dari pada istilah parasimpatomimetik.
PENGGOLONGAN
BERDASARKAN EFEK
KOLINERGISNYA
BERDASARKAN MEKANISME KEJA
BERDASARKAN RESEPTOR
• Stimulasi pencernaan
• Memperlambat sirkulasi
• Memperlambat pernapasan
• Kontraksi otot mata
• Kontraksi kandung kemih dan ureter
• Dilatasi pembuluh
Berdasarkan Efek Kolinergis :
Berdasarkan Efek Muskarin Dan Efek Nikotin :Reseptor kolinergika terdapat dalam semua
ganglia, sinaps, dan neuron postganglioner dari SP, juga pelat-pelat ujung motoris dan di bagian Susunan Saraf Pusat yang disebut sistem ekstrapiramidal. Berdasarkan efeknya terhadap perangsangan, reseptor ini dapat dibagi menjadi 2 bagian............................
Dengan Neurotransmiternya ialah Ach.
1. Reseptor-muskarin (M) berada di neuron
postganglioner dan dapat dibagi dalam
minimal 3 subtipe, yakni reseptor-M1-M2,
dan M3 1,2. Ketiga jenis reseptor ini bila di
rangsang memberikan efek yang berlainan,
lihat tabel berikut .....
Reseptor Jaringan Efek stimulasi
M1 Neuron-neuron ganglia simpatis
Aktifasi pelepasan NA >
M2 Myocard jaringan nodus
Kontraksi > bradikardia
M3 Pembuluh Sekresi relaksasi langsung
Reseptor muskarin akan menimbulkan menimbulkan efek fisiologis jika diaktivasi oleh neurotransmiter asetilkolin dan kolinergika
2. Reseptor nikotinik (N)– Terdapat di pelat – pelat ujung
myoneural dari otot kerangka dan di ganglia otonom (SS dan SP).
– Mekanisme kerjanya berdasarkan stimulasi penerusan impuls di ganglia simpatis. Di samping itu juga terjadi stimulasi ganglia kolinergis (terutama di saluran lambung-usus dengan peningkatan peristaltik) dan pelat-pelat ujung motoris otot lurik, di mana terdapat banyak reseptor nikotin.
Berdasarkan mekanisme kerja:
bekerja langsung pada organ ujung dengan kerja utama mirip efek muskarinik dari ACh,
EX: karbachol Bekerja tak langsung
merintangi penguraian ACh secara
reversible / sementara,
EX: neostigmin
Contoh Penggunaan Myasthenia gravis (yun.myo= otot,
asthenia=kelemahan). adalah suatu penyakit auto-imun yang bercirikan keletihan dan kelemahan dari terutama otot-otot muka, mata dan mulut. Penyebabnya adalah kekurangan relatif dari Ach di pelat ujung motoris dari otot lurik. Oleh karenanya penerusan impuls dari saraf ke otot oleh Ach tidak berlangsung sebagaimana mestinya.
Ex : Obat lain yang sering digunakan adalah prednison,