Download - KLASIFIKASI BAYI
KLASIFIKASI BAYI MENURUT
BERAT LAHIR DAN MASA GESTASI
Dyah Silviaty
Devisi Neonatologi Dep. IKA
RSPAD Gatot Soebroto
Pendahuluan
1. Indikator kesehatan Bayi Baru Lahir : Berat Badan2.Indikator kesejahteraan Bayi Baru Lahir : Masa Gestasi3.Korelasi antara Masa Gestasi – Berat Lahir :
a. Mencerminkan kecukupan pertumb. Intrauterineb. Antisipasi Morbiditas & Mortalitasc. Meramalkan masalah klinis
4. Identifikasi antenatal thd penyimpangan pertumb. Intrauterine mempermudah perencanaan persalinan & resusitasi neonatal
Penentuan usia kehamilan
1. Intrauterine :
a. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
b. Grafik pertumb.thd usia kehamilan
Penentuan usia kehamilan
2. Setelah persalinan :
a. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan neurologis
Dubowitz, Usher, Farr
Modifikasi : Ballard (pem.Fisik)
3. Pemeriksaan vaskularisasi anterior kapsul lensa
Definisi
►Masa Gestasi :
Masa sejak terjadinya konsepsi sampai saat kelahiran, dihitung dari HPHT.
►Berat Lahir :
Berat bayi yang ditimbang dalam waktu 1 jam setelah lahir (utk RS, Puskesmas, Polindes), atau 24 jam setelah lahir (utk yang lahir di rumah)
Definisi
►Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) :
Bayi yang dilahirkan dgn berat lahir
< 2.500 gram tanpa memandang masa gestasi
►Berat Badan Lahir Cukup/Normal :
Bayi yang dilahirkan dgn berat lahir
> 2.500 – 4.000 gram
Definisi
► Bayi Berat Lahir Lebih :Bayi yang dilahirkan dgn berat lahir
> 4.000 gram► Bayi Kurang Bulan (BKB) :
Bayi dilahirkan dgn masa gestasi < 37 minggu ( < 259 hari)
► Bayi Cukup Bulan (BCB) :Bayi dilahirkan dgn masa gestasi 37-42 minggu (259-293 hari)
Klasifikasi
1. Klasifikasi menurut berat lahir :a. Berat Lahir Rendahb. Berat Lahir Cukup/ Normalc. Berat Lahir Lebih
2. Klasifikasi menurut masa gestasi :a. Bayi Kurang Bulanb. Bayi Cukup Bulanc. Bayi Lebih Bulan
Gangguan pertumbuhan intrauterine
= Intra Uterine Growth Retardation (IUGR)Penyebab Bayi Kecil untuk MasaKehamilan (KMK) :
Penyebab Persentase
- Variasi Normal- Kelainan kromosom dan kelainan
kongenital lain
- Kelainan uterus
- Defek plasenta & tali pusat- Penyakit vaskular ibu (Diabet &
peny.jantung)- Obat dan merokok- Lain-lain
10
10
<5
1
35
5
32
Pertumbuhan intrauterin berlebihan
• Berat lahir melebihi persentil 90 untuk umur kehamilan
• Fisiologis
• Patologis
BAYI KURANG BULAN
Dyah SilviatyDevisi Neonatologi Dep. IKA
RSPAD Gatot Soebroto
Masalah pada Bayi Kurang Bulan :1. Ketidak stabilan suhu2. Kesulitan pernapasan3. Kelainan gastrointestinal dan nutrisi4. Imaturitas hepar5. Imaturitas ginjal6. Imaturitas imunologis7. Kelainan neurologis8. Kelainan kardiovaskular9. Kelainan hematologis10. Metabolisme
1. Ketidak Stabilan Suhu :
- Peningkatan hilangnya panas
- Kurangnya lemak subkutan
- Rasio luas permukaan terhadap berat badan yang besar
- Produksi panas kurang, krn lemak coklat tdk memadai, tidak mampu menggigil
2. Kesulitan Bernapas :
- Surfaktan paru kurang HMD
- Refleks batuk – menghisap – menelan
belum terkoordinasi risiko aspirasi
- Toraks yang dapat menekuk, otot bantu napas lemah
- Pernapasan yang periodik dan apnea
3. Kelainan gastrointestinal dan nutrisi- Refleks hisap, menelan masih buruk sebelum
usia 34 minggu- Motilitas usus kurang- Pengosongan lambung lambat- Pencernaan dan absorpsi vitamin yang larut
dalam lemak masih kurang- Cadangan kalsium, fosfor, protein, zat besi dalam
tubuh menurun- Risiko Enterokolitis Nekrotikans (EKN) meningkat
4. Imaturitas Hepar :
- Konyugasi dan ekskresi bilirubin terganggu
- Defisiensi faktor pembekuan darah yang bergantung pada vitamin K
5. Imaturitas Ginjal :
- Akumulasi asam anorganik dgn asidosis metabolik
- Ketidakseimbangan elektrolit ; hiponatremia, hiperkalemia, glikosuria ginjal
• Imaturitas Imonologis :
Risiko Infeksi tinggi akibat :
- Tidak banyak IgG maternal yang ditransfer melalui plasenta selama trimester ke tiga
- Fagositosis terganggu
- Penurunan faktor komplemen
7. Kelainan Neurologis :- Refleks hisap dan menelan yang imatur- Penurunan motilitas usus- Apnea dan bradikardia berulang- Perdarahan intraventrikuler dan leukomalasia periventrikel- Pengaturan perfusi serebral yang buruk- Hipoxic Ischemic Encephalopathy (HIE)- Retinopati prematuritas- Kejang- Hipotonia
8. Kelainan Kardiovaskuler :- Patent Ductus Arteriosus (PDA)- Hipotensi atau hipertensi
9. Kelainan Hematologis :- Anemia- Hiperbilirubinemia- Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)- Hemorrhagic Disease of the Newborn (HDN)
10. Metabolisme :- Hipokalsemia- Hipoglikemia atau hiperglikemia
PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS
Dyah Silviaty
Devisi Neonatologi Dep. IKA
RSPAD Gatot Soebroto
PENDAHULUAN
• Perlu mengetahui riwayat keluarga, kehamilan sebelumnya, kehamilan sekarang,riwayat persalinan
• Pemeriksaan di bawah lampu yang terang,tempat yang hangat
• Bayi dalam keadaan telanjang• Tangan dan alat yang akan digunakan harus bersih dan
hangat• Pemeriksaan fisik paling kurang dilakukan 3 kali
- Pada saat lahir- Dalam 24 jam di ruang perawatan- Pada saat akan pulang
Pemeriksaan pertama di kamar bersalin
Tujuannya :
1. Menilai gangguan adaptasi intrauterin ke ekstrauterin perlu resusitasi?
2. Menemukan kelainan yang perlu tindakan segera (mis. Atresia ani, atresia esofagus), trauma lahir
3. Menentukan tempat perawatan; rawat gabung, perawatan khusus dengan pengawasan ketat, ruang intensif, atau segera operasi
Pemeriksaan pertama di kamar bersalin
1. Menilai adaptasi :Apakah bayi beradaptasi dengan baik atau memerlukan resusitasiBayi yang memerlukan resusitasi :- lahir dengan pernapasan tidak adekuat- tonus otot kurang- ada mekonium di dalam cairan amnion- bayi kurang bulan
Pemeriksaan pertama di kamar bersalin
1.Menilai adaptasi NILAI APGAR pada usia 1 menit
dan 5 menit. “dr. Virginia Apgar” (1952)
5 komponen :1). Frekuensi jantung2). Usaha bernapas3). Tonus otot4). Refleks pada rangsangan5). Warna kulit
Pemeriksaan pertama di kamar bersalin
1.Menilai adaptasi Nilai Apgar : - suatu ekspresi keadaan fisiologis bayi baru lahir, dibatasi oleh waktu- Dipengaruhi, antara lain :
. Obat-obatan yang dipakai ibu
. Trauma lahir
. Kelainan bawaan
. Hipoksia
. Hipovolemia
. Kelahiran prematur
Pemeriksaan pertama di kamar bersalin
2. Mencari kelainan kongenital a. Anamnesis Ibu:
- penggunaan obat-obat teratogenik- terkena radiasi - Infeksi viruspada trimester pertama- riwayat kelainan bawaan dalam keluarga- penyakit kronis, mis. Diabetes melitus, asma bronkhiale, dll
Pemeriksaan pertama di kamar bersalin 2. Mencari kelainan kongenital
b. Pemeriksaan cairan amnion, tali pusat,
dan plasenta
- cairan amnion :
> 2.000 ml = Hidramnion
.Volume
< 500 ml = oligohidramnion
. Warna
Pemeriksaan pertama di kamar bersalin 2. Mencari kelainan kongenital
c. Pemeriksaan plasenta : - perlu ditimbang - perhatikan adanya ;
perkapuran,nekrosis,dll - pada bayi kembar ; satu atau dua korion
d. Pemeriksaan tali pusat : - kesegarannya - ada tidaknya simpul - apakah terdapat 2 arteri 1 vena
Pemeriksaan pertama di kamar bersalin
3. Pemeriksaan fisik secara cepat - berat lahir - masa kehamilan - mulut ; labio-gnato-palato skisis,
hipersalivasi,hipoplasi otot depresor anguli oris
- patensi esofagus, dengan memasukkan kateter ke dalam lambung
Pemeriksaan pertama di kamar bersalin 3. Pemeriksaan fisik secara cepat
- anus
- kelainan pada garis tengah ; spina bifida,
meningomielokel, eksomfalos, dll
- jenis kelamin ; laki-laki, perempuan
pada laki-laki ; hipospadia, epispadia
pada perempuan ; pembesaran glitoris
Pemeriksaan di ruang rawat
1. Aktivitas fisik2. Tangisan bayi3. Wajah bayi4. Keadaan gizi5. Pemeriksaan suhu6. Pemeriksaan secara rinci ;
- kulit - kepala dan leher- wajah - mata- telinga - hidung- mulut- leher - dada- payudara - paru- kardiovaskuler - abdomen- genetalia eksterna - anus- tulang belakang dan ekstremitas
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian: Tanda-tanda vital
• Tanda-tanda vital dan sistem tubuh BBL yang pertumbuhannya stabil akan dinilai sebelum pemberian minum
• BBL yang tidak stabil dan yang dibantu pendukung pernafasan akan dinilai tanda-tanda vital dan sistem tubuhnya setiap 1-2 jam
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian: Suhu• Hanya mengukur suhu melalui rektum sekali
saja saat klien masuk agar tidak terjadi perforasi
• Semua pengukuran suhu berikutnya dilakukan melalui ketiak
• Suhu BBL normal adalah 36,5- 370C.• BBL di dalam penghangat harus diraba
suhunya setiap jam dan diukur melalui ketiak setiap jam sampai stabil
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian: Detak Jantung• Detak jantung harus diukur dengan cara
auskultasi dan dihitung selama satu menit penuh
• Pada BBL yang stabil, detak jantung harus dihitung sesuai jadwal penanganannya setiap 3-4 jam
• Pada BBL yang tidak stabil, detaknya harus dihitung setiap jam
• Detak jantung normal BBL adalah 120 –160 kali per menit (bpm) pada posisi berbaring
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian: Pernafasan• Pernafasan normal adalah 40 –60 kali per
menit.• Angka pernafasan dilakukan dengan
melakukan observasi selama satu menit penuh.
• Untuk BBL yang stabil hitungan harus didapat dengan melakukan penanganan terjadwal setiap 3-4 jam.
• Jika BBL tidak stabil, lakukan penghitungan setiap jam.
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian: Tekanan Darah• Pada saat masuk, tekanan darah harus
diukur pada keempat tangan dan kaki menggunakan mesin Dinamap jika ada.
• Untuk BBL yang tumbuh normal, pengukuran dilakukan setiap giliran tugas jaga.
• Untuk BBL yang tidak stabil, pengukuran dilakukan setiap 1-2 jam.
Pemeriksaan di ruang rawat Penilaian: Tekanan Darah (lanj.)
• Tekanan darah bisa meningkat saat menangis dan turun saat tidur.
• Tekanan darah normal bervariasi menurut umur kehamilan dan usia BBL.
• Rujuk ke sesi tentang syok BBL
Pemeriksaan di ruang rawat
Pengukuran Pertumbuhan
• Ada tiga komponen untuk mengukur pertumbuhan BBL.– Berat – harus ditimbang setiap hari.– Panjang – harus diukur saat masuk dan
setiap minggu.– Lingkar kepala - harus diukur saat masuk dan
setiap minggu.
Pemeriksaan di ruang rawat
Berat• Semua bayi harus ditimbang pada saat masuk• BBL normal mungkin akan kehilangan 10% berat
badannya pada minggu pertama terutama jika diberi ASI
• Berat badan bisa kembali pada usia 2 minggu• Jika ada kehilangan berat badan berlebihan, evaluasi
kecukupan asupan cairan dan tanda-tanda dehidrasi BBL
• Kenaikan berat badan yang diharapkan adalah +30 gm/hari
Pemeriksaan di ruang rawat
Berat• Berat harus diukur setiap tengah malam.• Berat harus dicatat pada saat masuk dan
setiap minggu sesudahnya pada diagram berat badan.
• Jika berat sangat berbeda dengan hari sebelumnya, maka harus ditimbang dua kali.
• Jika BBL sangat tidak stabil untuk dipindahkan dan ditimbang, harus didapatkan instruksi dokter bahwa BBL tidak ditimbang.
Pemeriksaan di ruang rawat
Berat• Bayi yang tergolong berat badan lahir rendah
(BBLR) jika berat <2.500 gm [ketahui kemungkinan prematuritas dan kecil untuk usia kehamilan (SGA)]
• Bayi >3.800 gm harus dievaluasi untuk mengetahui besarnya terhadap usia kehamilan (LGA)
• Untuk kedua kasus, harus didapatkan usia kehamilan yang akurat
• Perhatikan glikemia dengan hati-hati pada kedua situasi tersebut
Pemeriksaan di ruang rawat
Panjang• Ubun-ubun sampai tumit harus diukur saat
masuk dan tiap minggu setelahnya.• Panjang harus dicatat pada diagram panjang
badan setiap minggu dan dibandingkan dengan berat.
• BBL harus dalam posisi telentang saat diukur. Sendi lutut dan panggul harus ekstensi penuh.
Pemeriksaan di ruang rawat
Pola pertumbuhan yang diharapkan pada Bulan 1 BBL
• Berat: 20-30 gm/hari
• Panjang: 0.5-1 cm/minggu
• Lingkar kepala 0.5 cm/minggu
Pemeriksaan di ruang rawat
Lingkar kepala• Lingkar kepala harus diukur saat masuk dan setiap
minggu sesudahnya.• Lingkar kepala menghubungkan 4 titik: 2 frontal
bosses dan 2 occipital protuberances• Letakkan pita pengukur pada bagian paling menonjol
di tulang oksiput dan dahi.• Pengukuran dilakukan sedikitnya sekali sehari jika
BBL mempunyai masalah neurologis seperti perdarahan intraventricular, hydrocephalus, atau asfiksia.
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian Pernafasan• Penilaian awal saat lahir seharusnya menjadi
evaluasi keberhasilan transisi bayi: – Pernafasannya nyaman– Tidak ada tachypnea– Tidak ada ngorok– Tidak ada lekukan dada– Tidak ada cyanosis atau pucat
• Penilaian pernafasan harus dilakukan bersamaan dengan waktu penanganan yang sudah dijadwalkan.
Pemeriksaan di ruang rawat
• Penilaian awal saat lahir seharusnya menjadi evaluasi keberhasilan transisi bayi: – Pernafasannya nyaman– Tidak ada tachypnea– Tidak ada ngorok– Tidak ada lekukan dada– Tidak ada cyanosis atau pucat
• Penilaian pernafasan harus dilakukan bersamaan dengan waktu penanganan yang sudah dijadwalkan.
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian Pernafasan• Harus termasuk parameter berikut ini:
Parameter KeteranganWarna kulit Merah muda, kebiruan, pucat,
gelap, berbintik, atau kuningPernafasan Ringan, ngorok, cuping hidung
kembang kempis, atau retraksi Suara nafas Jauh, dangkal, stridor,
wheezing, atau melemah, seimbang atau tidak seimbang
Dinding dada Gerakannya simetris atau tidak simetris
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian Pernafasan• Harus termasuk parameter berikut ini (lanj.):
Parameter KeteranganApnea atau bradycardia Hitungan pernafasan terendah
yang bisa diamati, warna, diukur dengan oximeter dan lama episode
Sekresi Jumlah:sedikit, sedang atau banyak
Warna: putih, kuning, bening, kehijauan atau bercampur darah
Konsistensi: encer, kental atau mukoidETT Terbatas pada kulit
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian Kardiovaskuler• Harus termasuk parameter berikut ini:
Parameter KeteranganPrekordium Tenang atau aktifBunyi jantung Jelas, dengan splitting dari S2Ritme Normal atau menggambarkan
arrhythmiaMurmur Jelaskan jika adaPengisian kembali Berapa detik?kapiler Denyut perifer Normal, lemah atau tidak ada
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian Gastrointestinal• Harus termasuk parameter berikut ini:
Parameter Keterangan
Suara perut Ada, tidak ada, hiperaktif, atau hipoaktif.
Lingkar perut Catat pengukuran dalam cm.
Emesis (atau residual) Volume dan gambarannya.
Dinding perut Merah atau kehilangan warna. Meregang atau terlihat batas perut membuncit.
Palpasi Lembek, nyeri atau meregang.
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian Sistem Syaraf• Penilaian lengkap sistem syaraf harus
dilakukan pada saat klien masuk.• Evaluasi sistem syaraf diisi lengkap oleh
perawat pada setiap giliran jaga (penilaian postur, tonus dan keadaannya).
• Untuk BBL yang tidak stabil maupun yang memiliki masalah dengan sistem syarafnya, penilaian harus dilakukan lebih sering sesuai instruksi dokter.
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian Sistem Syaraf
• Evaluasi keadaan
• Evaluasi Tonus– Axial– Segmental
• Evaluasi Refleks Primitif
Pemeriksaan di ruang rawat
Pemeriksaan Motor
• Evaluasi postur ekstremitas
• Gerakan spontan dan serempak
• Refleks primitif
• Evaluasi simetri os
• Evaluasi hisap/telan sebagai fungsi piramidalis penting
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian Sistem Syaraf• Penilaian Sistem Syaraf harus termasuk:
Parameter KeteranganKegiatan Tenang, terjaga, rewel
atau tertidurStatus kesadaran Letargis, waspada atau
sedasiGerakan Spontan, terhadap rasa
nyeri, atau tidak adaTonus Hipertonik, normal, atau
lemah Pupil Ukuran: KananKiri
Reaksi: Lamban, cepat atau tidak ada
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian Sistem Syaraf• Penilaian Sistem Syaraf harus termasuk (lanj.):
Parameter KeteranganMembuka mata Terhadap rasa nyeri, terhadap
suara, tidak ada atau spontanTangisan Lemah, keras, atau melengkingFontanel Melekuk ke dalam, menonjol,
atau datarSutura Bertumpuk atau terpisahKejang Jika ada, tuliskan gambaran
lengkapnya.
Pemeriksaan di ruang rawat
Penilaian Sistem Lainnya
• Penilaian lain harus dilakukan sesuai kebutuhan. Contohnya adalah:– Gambaran luka dan balutannya– Gambaran sistem genitourinari– Gambaran keluaran ostomi