Download - kewiraan
BAGIAN PERTAMA
BAGIAN PERTAMAPENGANTAR KEWIRAAN
PENDIDIKAN KEWIRAAN
Pendidikan :
UU No. 2 Tahun 1989
Kewiraan :
WiraPatriot, Pahlawan, Satria, Perkasa, Berani
Ke-Wira-AnKepatriotan, Kepahlawanan, Kesatriaan, Keperkasaan, Keberanian.
Sifat-Sifat:-Punya sifat tertentu.
-Dipersepsikan sesuai dengan nilai budaya bangsa.
-Masa lalu, selalu dikaitkan dengan perang/militer. Pendidikan:Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/ atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
DIKNAS(Bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu :
Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
Berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri;
Maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin;
Beretos kerja, profesional, bertanggung jawab;
Dan Produktif serta sehat jasmani dan rohani.
(Harus menumbuhkan :
Jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air.
Meningkatkan semangat kebangsaan, dan
Kesetiakawanan sosial serta
Kesadaran pada sejarah bangsa dan
Sikap menghargai jasa para pahlawan serta
Orientasi masa depan.
SASARAN DIK KEWIRAAN
Dik Kewiraan = Dik Kepemimpinan
Usaha sadar untuk menyiapkan putra-putri Indonesia calon pemimpin bangsa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya guna menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara menuju kejayaannya.
Tujuan/Sasarannya:Terbentuknya Sarjana warga negara Indonesia yang :
Mencintai tanah air
Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia yang tinggi.
Yakin akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara.
Rela berkorban untuk negara dan bangsa.
Pesertanya :Putra-putri Indonesia yang menghayati pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila.
Ciri-ciri manusia Pancasila antara lain :
1.Menganut aliran pikiran integralistik komprehensif (dalam Iptek) pemikiran kesisteman).
2.Bersifat monodualis (makhluk individu serentak sebagai makhluk sosial).
3.Mempunyai dua dimensi : dimensi religius dan dimensi etis.
4.Menganut azas kekeluargaan.
5.Menganut azas keseimbangan.
6.Dinamika perjuangan.
7.Persuasi musyawarah / konsultasi mufakat.
Berpikir yang didasari oleh/pada : kehayatan atau kodrat saling ketergantungan antara manusia, antara manusia dengan alam;
Berpikir yang fundamental bertolak dari apriori bahwa tugas hidup manusia adalah memberi;
Berpikir demi keseluruhan.
Pemikiran Kesisteman
PEMIKIRAN KESISTEMAN
Sistem(Suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian (komponen-komponen) yang saling berkaitan interrelated satu sama lain berusaha mencapai suatu tujuan dalam lingkungan yang kompleks. Mencakup unsur-unsur :
1.Terdiri dari bagian-bagian / komponen.
2.Bagian-bagian merupakan satu keseluruhan yang bulat utuh ( saling keterkaitan, saling ketergantungan, saling menunjang satu sama lain.
3.Punya satu tujuan ( perilaku / kegiatan komp. / bag. Mengarah pada pencapaian tujuan.
4.Bersifat terbuka atau pada umumnya bersifat terbuka ( berinteraksi dengan lingkungan.
Kepentingan
Individu, Keluarga, Masyarakat, Bangsa
UPAYA MENJAMIN KELANGSUNGAN HIDUP MASYARAKAT Manusia = Makhluk sosial hidup bermasyarakat.
Masyarakat dianggap terdiri atas peranan = sejumlah peranan (role) dan sejumlah sistem sosial.
Peranan Suatu pola tingkah laku tertentu yang didasarkan atas kedudukan tertentu dalam kolektiva atau keadaan sosial tertentu.
Contoh :Peranan-Mahasiswa
-Dokter
Kedudukan Kumpulan hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu yang dimiliki oleh seseorang dalam menghadapi atau berinteraksi dengan orang lain.
FUNGSI
MASYARAKAT
Untuk menjamin kelangsungan hidup masyarakat.
4 permasalahan yang harus diperhatikan :
1.Adaption (Penyesuaian dengan lingkungan).
2.Goal attainment (Pencapaian tujuan).
3.Integration.
4.Pattern / value maintenance.
PENGERTIAN BANGSA DAN NEGARA
(Ernest Renan :
Nation (Bangsa) :
Bukan suatu ras, bukan orang-orang yang sama bahasanya, bukan orang yang mempunyai agama yang sama, bukan orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama, bukan pula dibatasi oleh batas-batas geografis atau batas alamiah.
Nation (Bangsa) :
Adalah suatu solidaritas.
Adalah suatu jiwa, suatu azas spiritual, suatu solidaritas yang bisa tercipta oleh perasaan pengorbanan yang telah dibuat dimasa lampau dan bersedia dibuat di masa yang akan datang.
Nation tidak terkait dengan negara, karena negara berdasarkan hukum (batas-batasnnya terkait dengan hukum). 2.Max Weber Negara merupakan suatu struktur politik yang diatur oleh hukum, yang mencakup suatu community manusia yang hidup dalam suatu wilayah yang bersangkutan sebagai milik mereka, adanya pengadaan dan pemeliharaan tata keteraturan (hukum) bagi kehidupan mereka, serta adanya monopoli penggunaan kekuatan fisik secara sah. Ciri-ciri suatu Negara Modern :
1.Tata hukum dan administrasi yang berubah dan diatur oleh peraturan perundang-undangan.
2.Mempunyai alat pemerintahan atau orang yang menjalankan dan menyelenggarakan tugas-tugas ke Binekaan Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak sewenang-wenang.
3.Adanya wewenang yang terkait seluruh warga negara termasuk pejabat dan seluruh tindakan dan perbuatan yang dilakukan di wilayah negara yang bersangkutan.
Kesimpulan :Negara adalah tatanan dari penduduk, wilayah dan pemerintah sah yang memiliki kedaulatan.
Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara
Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
(Melalui Dua Jalur :
1.Jalur Dik Sekolah 2.Jalur Dik Luar Sekolah Dik Sekolah : Diselenggarakan di sekolah.
Melalui kegiatan belajar mengajar
Secara berjenjang dan berkesinambungan
Dik Luar Sekolah :
Diselenggarakan di luar sekolah.
Melalui kegiatan belajar mengajar
Yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan, terdiri atas :
Dik Umum, Dik Kejuruan, Dik L.B.
Dik Kedinasan, Dik Keagamaan.
Dik Akademik, Dik Profesional
Jenjang Dik Jalur Sekolah :-Dik Dasar
-Dik Menengah
-Dik Tinggi
Dik Keluarga :
Bagian dari jalur Dik Luar Sekolah
Diselenggarakan dalam keluarga
Yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan. K U R I K U L U MKurikulum : Adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Isi Kurikulum
Pada setiap jenis, jalur, an jenjang pendidikan :
1.Dik Pancasila
2.Dik Agama
3.Dik Keagamaan.
Dik Agama :
Usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan.
Dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
Pendidikan Pancasila
Mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang :
1.Memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama;
2.Bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab;
3.Mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam kepentingan;
4.Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, pendapat ataupun kepentingan di atas melalui musyawarah dan mufakat;
5.Mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara serta PPBN agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
Pada jenjang pendidikan tinggi, PPBN diselenggarakan antara lain melalui pendidikan kewiraan.
PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA (PPBN)1.Pendidikan dasar bela negara guna menumbuhkan kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban untuk negara, serta memberikan kemampuan awal bela negara.
2.Merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional, diselenggarakan sejak pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi guna memasyarakatkan hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara.
3.Wajib diikuti oleh setiap warga negara, dilaksanaka secara bertahap, yaitu :
a.Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai tingkat menengah atas dan dalam gerakan Pramuka;
b.Tahap lanjutan dalam bentuk pendidikan kewiraan pada tingkat pendidikan tinggi.
Tujuan Pendidikan Kewiraan 1973:Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran Hankamnas
1982:(UU NO. 20 Tahun 1982) :
Menumbuhkan kecintaan pada tanah air;
Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia;
Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara;
Kerelaan berkorban untuk negara;
Serta memberikan kemampuan awal bela negara.
PENGETAHUAN PPBN (KEWIRAAN)SIFATNYA MULTIDISIPLINER / INTERDISIPLINER
KAITAN HHUBUNGAN MATERI & TUJUAN KEWIRAAN
1.WASANTARA WawasanRuang Hidup Cinta Tanah Air
Nasional Geografi
2.TANNAS3.POLSTRANAS POLSTRANASGBHN
4.POLSTRA
HANKAM
5.SISHANKAM
RATA
MATA KULIAH KEWIRAAN, TUJUAN, POKOK BAHASAN
DAN SASARAN BELAJAR
POKOK BAHASAN
DAFTAR KEPUSTAKAAN(PENGANTAR KEWIRAAN)
1.UUD 1945.
2.GBHN.
3.UU NO. 20 TAHUN 1982.
4.UU NO. 1 TAHUN 1988.
5.UU NO. 10 TAHUN 1992.
6.LEMHANAS : KEWIRAAN UNTUK MAHASISWA.7.KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI NO. 0212/U/1982 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI.
8.RALPH LINTON, THE STUDY OF MAN.
9.GEORGE SIMMEL, SMALL GROUP.
10.TALCOT PARSONS, THE SOCIAL SYSTEM GLENCOE, IL THE FREE PRESS 1951.
11.Drs. TATANG H. AMIRIN, POKOK-POKOK TEORI SISTEM, C.V. RAJAWALI JAKARTA (1984).
12.Ir. M. MUNANDAR SOELAEMAN, ILMU SOSIAL DASAR TEORI DAN KONSEP ILMU SOSIAL, ERESCO BANDUNG 1986.
13.MAURICE DUVERGER, SOSIOLOGI POLITIK, TERJEMAHAN : DANNEL DHAKIDAE, CV. RAJAWALI, JAKARTA, 1986.
14.ABDUL KADIR BESAR, SH, BERPIKIR INTEGRALISTIK.
15.MARK R. AMSTUTZ, AN INTRODUCTION TO POLITICAL SCIENCE THE MANAGEMENT OF CONFLICT.
16.BP-7 PUSAT, PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI. (1991).
Tujuan Diknas
GBHN 1993
= REPELITA VI
BERPIKIR INTEGRALISTIK
TUJUAN
Lingkungan
A
B
D
C
(
(
(
Peranan & Sis. Sosial
Bangsa
Negara
(
INDIVIDU
Kepentingan
1.Eksistensi
2.Kesejahteraan
MASYARAKAT
Kepentingan
1.Eksistensi
2.Kesejahteraan
(
Fungsi
KELUARGA
Kepentingan
1.Eksistensi
2.Kesejahteraan
(
Fungsi
BANGSA
Kepentingan
(
Tujuan
1.Eksistensi
2.Kesejahteraan
TERCAPAINYA
TUJUAN NASIONAL
KEPENTINGAN NASIONAL
HUBUNGAN
ANTAR BANGSA
KERJASAMA
(INTEGRASI)
KONFLIK
(PERTENTANGAN)
COERSION
VIOLENCE
AKOMODASI
KONSISTENSI
KOMPETISI
KOMPROMI
BANGSA
KEMAMPUAN
ANCAMAN
Melaksanakan
4 Fungsi
Kemampuan Nyata/Daya Tahan Menghadapi Ancaman
Bertumpu kepada segenap rakyat (WN)
KUALITA
1.Cinta tanah air
2.Kesadaran berbangsa dan bernegara
3.Keyakinan ideologi negara
4.Semangat juang dan kerelaan berkorban untuk negara dan bangsa
Disiapkan
Melalui
Sosialisasi (Pendidikan)
PPBN
PENDIDIKAN KEWIRAAN
Memupuk kesadaran bela negara dan berpikir komprehensif integral
Sikap
Cinta tanah air;
Sadar berbangsa dan bernegara Indonesia;
Yakin kesaktian Pancasila;
Rela berkorban untuk negara dan berbangsa
Wawasan Nusantara
Ketahanan Nasional
Polstranas
Polstra Hankam
Sis Hankamrata
Pengetahuan
Hankam
Tahap Awal
SD s.d SLA
Mata Ajaran terpadu dengan mata pelajaran pengetahuan yang ada.
Tahap lanjutan
(Perti Kewiraan)
1)Wasantara
2)Tannas
3)Polstranas
4)Sishankamrata
Aspek Alamiah
1)Geografi
2)Kekayaan Alam
3)Penduduk
Aspek Sosial
1)Ideologi
2)Politik
3)Ekonomi
4)Sosbud
5)Hankam
Terpadu dalam segenap aspek kehidupan nasional
PKBN
PPBN
Materi Kewiraan
Kaitan
Tujuan Kewiraan
Konsepsi
TANNAS
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Keyakinan Ideologi Negara Pancasila
Konsepsi
Kekuatan Nasional (National Power Consept)
Kuat
Dasar
Bgs
Dihasilkan oleh/melalui :
BANGNAS
Memiliki Pengetahuan Bela Negara
Rela berkorban untuk Negara dan Bangsa
HANKAM
K
E
W
I
R
A
A
N
Pengantar
Kewiraan
Wawasan
Nusantara
Pol. Nas. dan
Strat. Nas.
Ketahanan
Nasional
Penget.
Hankam
Pokok
Bahasan
Pokok
Bahasan
Pokok
Bahasan
Pokok
Bahasan
Pokok
Bahasan
Sasaran
Belajar
Sasaran
Belajar
Sasaran
Belajar
Sasaran
Belajar
Sasaran
Belajar
TU
Penget.
Hankam
TU
POLSTRA NAS
TU
TAN
NAS
TU
Wasan
Tara
TU
Peng.
Wir
Tujuan Kewiraan
Tujuan MKDU
PAGE 15( Kewiraan