KETERKAITAN
PENYELENGGARAAN BANGUNAN
DENGAN EMISI CO2
Pwt/emisi CO2 2006
ATAP
DINDING
PONDASI
LANTAI
LANGIT-LANGIT
PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN
PADA KONSTRUKSI RUMAH • semen : genteng beton, asbes gelombang • tanah liat : genteng keramik• logam : seng, aluminium• kayu : sirap
• semen : asbes plat • kayu : papan, plywood• bambu : bilik
• semen : conblock, asbes plat, • tanah liat : bata merah • logam : seng, • kayu : papan, plywood
• semen :ubin semen, beton, paving block • tanah liat : ubin keramik, • kayu : papan, plywood • bambu : plupuh bambu
• semen : beton, pasangan batu kali, • logam : besi pipa • kayu : balok, dolken, bambu
Pwt/emisi CO2 2006
PEMBONGKARAN (demolition)
LANGKAH MENGHITUNG EMISI CO2 DARI BAHAN BANGUNAN
OPERATION (pemakaian)
PEMBANGUNAN (construction)
PEMBUATAN DI PABRIK (manufacturing)
LINGKUP PENELITIAN (scope study)
1
2
3
4
DATA LAPANGAN
DATA REFERENSI : Jurnal, Penelitian laboratorium, SNI (rab)
Pwt/emisi CO2 2006
Semen/kapur
Tanah liat
Tanpa Pembakaran
Pasir
Batu
Kayu
Bambu
BAHAN BAKU Jenis produk Genteng, bata merah, pipa tanah dll
Jenis produk: beton, genteng beton, pipa beton, asbes gelombang, ubin semen, conblock, batako dll.
Perlu pembakaran
Besi, alumn
Jenis produk: Aluminium lembaran, kusen/daun pintu, kaca, paku, seng dll
Langsung dipakai
Jenis produk; plywood, bamboo mat, marmer dll.
Perlu pembakaran
PRODUKSI BAHAN BANGUNAN
Diproses BB.CAIR
Diproses
BB.PADAT
Pwt/emisi CO2 2006
BAHAN BAKAR (YANG UMUM DIGUNAKAN)
KONDISI SAAT INI
SEKAM PADI GAS
KAYU BAKAR
Pwt/emisi CO2 2006
JENIS KONSTRUKSI DAN BHN BGN TIAP KOMPONEN PADA 7 KOTA
Atap• Rangka kyu penutup genteng• Rangka kayu penutup asbes• Rangka kayu penutup seng• Rangka kayu penutup multiroof
5
Langit-langit• Rangka kayu penutup plywood
4
Dinding• Pasangan bata• Pasangan conblock• Plester kawat plaska)
3
Lantai • Beton dng penutup keramik + semen • Pasangan dng penutup ubin (keramik atau semen)• Kayu
2
Pondasi :• Bt kali menerus • Bt kali menerus + cerucuk• Pondasi tiang beton • Pondasi tiang kayu
1
MakasarBjrmasinMataramMalangSemarangCirebonBdg
KotaKomponenNo
Pwt/emisi CO2 2006
RUMAH PERUMNAS T - 21
RUMAH ASLI (dinding plaska)
Sudah dikembangkan (dinding bata)
RUMAH ASLI (dinding batako)
Pwt/emisi CO2 2006
R. TAMU
KM/WC
DAPUR
R. TIDUR
Spesifikasi rumah tipe 21 (dataran bukan pantai)
Tipe rumah : Deret Luas lantai : 21 m2Bahan pondasi : Batu kali menerusLantai : Beton tumbuk, ubin keramikRangka dinding : Rangka beton praktisDinding : Concrete blockLangit-langit : Rangka kayu dng penutup plywoodAtap : Rangka kuda2 (tengah) Penutup atap : Asbestos gelombang, genteng keramik,
genteng beton, logam
T. 21
Spesifikasi rumah tipe 21 (pinggir pantai/sungai)
Tipe rumah : Tunggal Luas lantai : 21 m2Bahan pondasi : Tiang pancang (kayu/beton)Lantai : Rangka kayu Penutup : Papan kayu, plywood atau ubin keramik Rangka dinding : KayuDinding : papan kayu, plaska, plywoodLangit-langit : Rangka kayu dng penutup Plywood, Atap : Rangka kuda-kuda kayu Penutup atap : Asbestos gelombang/seng, logam
Atap = 21 %
Dinding = 26 %
Langit 2 = 12 %
Lantai = 21 %
Pondasi = 12 %
PERSENTASE (%) PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN
Pwt/emisi CO2 2006
A. DINDING = 41 M2
a). Dinding bata Bata = 70 buah x 41 = 2870 bh
Adukan : Pasir = 0,045 m3 x 41 = 1,845 m3
Semen = 9,68 kg x 41 = 396,88 kg Plesteran
Adukan : Pasir = 0,022 x 41 = 0,902 m3
Semen = 4,32 kg x 41= 177,12 kg
b). Jumlah bahan bangunan per m² pasangan dinding dari Conblock Conblok = 13 buah x 41 = 533 buah
Adukan : Pasir = 0,027 m3 x 41 = 1,11 m3
Semen = 7,5 kg x 41 = 307,5 kg Siar-siar semen = 4,32 kg x 41 =177,12 kg
B. ATAP = 25,4 M2
Jumlah bahan bangunan per m² pasangan Atap
Genteng = 25 buah x 25,4 = ……………………………..635 buah. Seng = 0,7 lbr x 25,4 = 17,78 lbr Asbes gelombang = 0,6 lbr x 25,4 = 15,24 lbr Asbes motif genteng = 2,5 lbr x 25,4 = 63,5 lbr
Genteng keramik glazuur = 11 bh x 25,4 = …………………………….279,4 bh Kayu rangka penutup atap = 0,012 m3 x 25,4 = 0,3 m3
C. LANTAI = 21 + 2 = 23M2
Jumlah bahan bangunan per m² pasangan Lantai
Ubin keramik ukuran besar (30x30)cm = 11,87 buah/m2 x 23 = 273 bh Ubin keramik ukuran kecil (20x20)cm = 26,5 buah/m2 x 23 = 609,5 bh Adukan : Pasir = 0,023 x 23 = 0,529 m3
Semen = 8,76 kg x 23 = 201,5 kg
Siar saus semen = 0,9 kg x 23 = 20,7 kg
JUMLAH BAHAN PER PASANGAN
Semen cukup besar pemakaiannya pada bangunan sehingga harus diperhitungkan jumlah emisi CO2 nya pada perencanaan bangunan selanjutnya.
Pwt/emisi CO2 2006
Perhitungan bahan (kayu)untuk rumah Perumnas Banjarmasin)
R. TAMU
KM/WC
DAPUR
R. TIDUR
Pondasi : 6/12 = 1.1 M3
Kolom :10/10 = 0.25 M3
Balok atas dan bawah : 6/12 = 0,368 m3
Lantai kayu = 3/20 = 0,63 m3
Langit2 : 5/7 = 0,136 m3
Atap : 6/12 =0,48 m3
Jumlah kayu = 2,87 m3
Penggunaan bahan lain = penutup dinding = 41 m2
penutup atap = 25,4 m2
PERHITUNGAN EMISI CO2 UNTUK KE 3 BAHAN YANG DIHITUNG
a. Bata merah • Bahan bakar sekam padi menghasilkan 0,18 gram CO2 untuk 1 gram sekam Padi• Bahan bakar yang diperlukan untuk 1 buah bata = 0,3 Kg sekam padi = 300 gram • CO2 yang dihasilkan dari 1 buah bata merah = 300 x 0,18 gram = 54 gram b. Genteng • Bahan bakar kayu menghasilkan 0,37 gram CO2 untuk 1 gram kayu • Bahan bakar yang diperlukan untuk 1 buah genteng = 1,5 m³ kayu Atau dalam berat = 0,33 x 1,5 = 0,495 kg = 495 gram • CO2 yang dihasilkan dari 1 buah genteng = 495 x 0,37 = 183,15 gram
c. Ubin keramik • 1 liter solar menghasilkan 2,68 Kg CO2.• Bahan bakar yang diperlukan untuk 1 buah ubin keramik = 0,3 – 0,6 liter solar• CO2 yang dihasilkan dari 1 (satu) ubin besar ukuran (30x30) cm adalah, 0.6 x 2,68 = 1,61 Kg•CO2 yang dihasilkan dari 1(satu) ubin kecil ukuran (20x20) cm adalah, 0,3 x 2,68 = 0,804 kg
Pwt/emisi CO2 2006
KESIMPULANJumlah emisi dari 3 bahan yang diteliti belum dapat manggambarkan jumlah emisi yang sebenarnya sehingga bahan bangunan lain perlu diperhitungkan. Data dari perhitungan Analisa Bahan (dengan menggunakan BOW, SNI, RAB Rusun Cimahi) menyebutkan, penggunaan semen cukup dominan dalam bangunan sehingga harus diperhitungkan dalam perencanaan selanjutnya.
Dari perolehan data energi terjual per kelompok pelanggan thn 2000 industri pemakaian konsumsi domestik menyebutkan bahwa, konstribusi kelompok pelanggan thn 2004 adalah sebesar 40 % sehingga perlu dicari solusi untuk mengurangi jumlah tersebut di atas yaitu dengan ;
Menciptakan teknologi produksi baru untuk bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan.
Lebih menggalakkan atau mengintensifkan penggunaan bahan lokal dengan teknologi tepat guna sehingga dapat membantu mengurangi kadar emulsi gas buang dari sektor transportasi.
Penggunaan kayu keras harus dikurangi dengan lebih banyak memanfaatkan kayu lunak yang lebih banyak manfaatnya untuk mencapai
zerro emision dan echo house karena cepat tumbuh.
Pengujian emisi CO2 bahan dengan cara uji laboratorium belum cukup memuaskan sehingga cara pengujian di lapangan pada hari2 pertama dan hari pertengahan pembakaran (hari ke 8 – 10) perlu dilakukan.
1
2
3
4
Pwt/emisi CO2 2006
Pwt/emisi CO2 2006