Download - Kerangka Konseptual
RINGKASAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK
AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Disusun Oleh:10090112037 Rangga Jahidan Kelas A
10090112047 Sinta Permana Indah Kelas A
10090112048 Indriani Khanza P. Kelas A
10090112049 Naila Irfania Kelas A
10090110156 Iqbal Alfadin Rahman Kelas D
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2015
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN
1. KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN
Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan yang
terdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan yang dihasilkan oleh
interaksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna dan profesi akuntansi.
Perusahaan (firms) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi.
Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan dan luar biasa (atau non operasiaonal) yang mereka
lakukan menjadi justifikasi dan pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku
mereka menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi.
Perusahaan-perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi.
Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi
dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk
mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut
akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor dan badan-badan
pemerintahan.
Profesi akuntansi (accounting profession) membentuk kelompok ketiga yang dapat
mempengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan
terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk memverifikasi
bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi berlaku umum.
2. MENUJU KE ARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
2.1 Tujuan Laporan Keuangan Menurut APB Statement No. 4
APB Statement No. 4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum,
dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka di bawah suatu kumpulan pembatasan.
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan
perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
2. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi
dan kewajiban dari perusahaan bisnis.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam
sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh
laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi
potensi penghasilan bagi perusahaan.
d. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber
daya ekonomi dan kewajiban.
e. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna
laporan.
3. Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:
a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar
untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para
pengguna juga harus dapat memahaminya.
c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-
pengukuran yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
d. Netralis, yang artinya hasil akuntasi ditujukan untuk kebutuhan umum dari pengguna,
bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik.
e. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal untuk
menghindari adanya penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
f. Komparabilitas (daya banding), yang berarti perbedaan yang terjadi seharusnya bukan
diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, yang artinya telah dilaporkannya seluruh informasi yang secara wajar
memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.
2.2 Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan dari “Laporan Trueblood” yaitu:
1. Tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang menjadi
dasar dari keputusan-keputusan ekonomi.
2. Tujuan dari laporan keuangan terutama adalah untuk melayani para pengguna yang
memiliki wewenang, kemampuan atau sumber yang terbatas untuk memperoleh informasi
dan yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama informasi mereka
mengenai aktivitas perusahaan.
3. Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang bermanfaat kepada
para investor dan kreditor dalam meramalkan, membandingkan, dan mengevaluasi potensi
arus kas yang mereka terima jika dilihat dari segi jumlah, waktu, dan ketidakpastian yang
terkait.
4. Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada para pengguna yang
dapat digunakan untuk meramalkan, membandingkan dan mengevaluasi kekuatan
menghasilkan suatu perusahaan.
“Laporan Trueblood” menyebutkan tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan:
1. Relevansi dan materialistis
2. Bentuk dan substansi
3. Keandalan
4. Kebebasan dari bias
5. Komparabilitas
6. Konsistensi; dan
7. Dapat dimengerti.
3. MENUJU KE ARAH KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Hakikat Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan
dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang
konsisten dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan
laporan keuangan. Tujuan menegaskan sasaran dan tujuan akuntansi. Asas menjadi
konsep yang mendasari konsep akuntansi dan akan memandu pemilihan peristiwa
yang harus diperhitungkan, pengukuran peristiwa tersebut, serta cara merangkum dan
mengomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berminat. Konsep-konsep seperti itu
menjadi suatu asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan dari
asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan
dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan
pelaporan.
3.2 Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual
Masalah 1: Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus digunakan?
Ada tiga pandangan berbeda yang diidentifikasikan dalam penentuan laba atau
penghasilan:
Pandangan aktiva / kewajiban, atau disebut juga pandangan neraca atau pandangan
pemeliharaan modal (balance sheet or capital-maintenance view), berpendapat bahwa
pendapatan dan beban hanya berasal dari perubahan dalam aktiva dan kewajiban.
Pandangan pendapatan / beban, yang disebut juga pandangan laporan laba rugi atau
pandangan penandingan (income statement or matching view), berpendapat bahwa adanya
pendapatan dan beban yang dihasilkan oleh adanya kebutuhan akan penandingan yang
tepat (proper matching).
Pandangan nonartikulasi didasarkan atas adanya kepercayaan bahwa artikulasi akan diikuti
oleh redundansi (pencatatan yang berlebihan), “karena seluruh peristiwa yang dilaporkan
di laporan laba rugi juga dilaporkan di neraca, meskipun dari sudut pandang yang berbeda
Masalah 2-7: Definisi
AKTIVA
Pandangan Aktiva/Kewajiban
Menurut pandangan ini, aktiva adalah sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan.
Mereka mencerminkan keuntungan di masa depan yang diharapkan menimbulkan arus kas
masuk bersih secara langsung maupun tidak langsung.
Pandangan Pendapatan/Beban
Aktiva didefinisikan bukan hanya menurut pandangan aktiva saja, tapi juga hal-hal yang
tidak mencerminkan sumber daya ekonomi dan diperlukan untuk penandingan yang benar
dan penentuan laba.
Aktiva sebagai bagian dari “laporan sumber dan komposisi modal perusahaan”
Menurut pandangan ini, aktiva membentuk “komposisi saat ini dari modal yang
diinvestasikan”.
KEWAJIBAN
Pandangan Aktiva/Kewajiban
Kewajiban adalah keharusan perusahaan untuk mentransfer sumber daya ekonomi
kepada entitas lain di masa depan.
Pandangan Pendapatan/Beban
Kewajiban juga kredit-kredit yang ditangguhkan dan cadangan tertentu yang tidak
mencerminkan kewajiban untuk mentransfer sumber daya ekonomi namun dibutuhkan untuk
prinsip penandingan yang benar dan penentuan laba.
Pandangan yang timbul dari persepsi neraca
Kewajiban terdiri atas sumber modal dan meliputi kredit yang ditangguhkan serta
cadangan tertentu yang tidak mencerminkan kewajiban untuk mentransfer sumber
daya ekonomi.
PENGHASILAN
Pandangan Aktiva/Kewajiban
Menurut pandangan ini, penghasilan adalah peningkatan dari aktiva bersih perusahaan
diluar beban-beban “modal”.
Pandangan Pendapatan/Beban
Penghasilan diperoleh dari penandingan antara pendapatan dan keuntungan serta
mungkin pula dari keuntungan dan kerugian.
Setiap komponen dari penghasilan (penndapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian) dapat didefinisikan sebagai berikut :
1) Pendapatan dan Beban
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, pendapatan didefinisikan sebagai peningkatan
aktiva dan penurunan kewajiban yang tidak mempengaruhi modal. Begitu pula beban, yang
mencakup keuntungan dan kerugian, didefinisikan sebagai penurunan aktiva atau
peningkatan kewajiban yang timbul dari penggunaan sumber daya ekonomi dan jasa selama
satu periode tertentu.
Menurut pandangan pendapatan/beban, pendapatan, mencakup keuuntungan dan
kerugian yang timbul dari penjualan barang dan jasa dan pertukaran aktiva selain dari
persediaan, bunga, dan dividen yang diperoleh dari investasi dan peningkatan-peningkatan
lain dari ekuitas pemilik selama satu periode diluar kontribusi dan penyesuaian modal. Beban
merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan pendapatan periode tertentu.
2) Keuntungan dan Kerugian
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, keuntungan merupakan meningkatnya aktiva
bersih di luar peningkatan dari pendapatan atau perubahan modal. Kerugian merupakan
menurunnya aktiva bersih di luar penurunan dari beban atau perubahan modal.
Menurut pandangan pendapatan/beban, keuntungan merupakan kelebihan penerimaan
diatas harga perolehan dari aktiva yang dijual. Kerugian didefinisikan sebagai kelebihan di
atas penerimaan yang dijual, dibuang, atau hancu sebagian karena kecelakaan.
3) Hubungan antara penghasilan dan komponen-komponen
Laba = Pendapatan – Beban + Keuntungan – Kerugian
Laba = Pendapatan – beban
Laba = Pendapatan (termasuk keuntungan) – beban (termasuk kerugian)
Masalah 9: Metode pengukuran mana yang harus digunakan?
Masalah mengenai metode pengukuran akan berkaitan dengan penentuan baik
dari unit pengukuran maupun atribut yang hendak diukur. Sepanjang kepentingan dari
unit pengukuran, pilihannya adalah antara jumlah dolar akrual dan dolar yang telah
disesuaikan dengan daya beli umum. Sedangkan sepanjang kepentingan dari atribut
tertentu yang hendak diukur, ada lima pilihan yang tersedia:
1. Metode biaya historis;
2. Biaya saat ini;
3. Nilai jual saat ini;
4. Nilai jual yang diharapkan; dan
5. Nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan.
3.3 Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual
Secara ringkas, lima Statement of Financial Accounting Concepts yang
dikeluarkan dan berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisnis
adalah:
1. SFAC No. 1, “Objective of Financial Reporting by Business Enterprises”, yang
menyajijan sasaran dan maksud dari akuntansi.
2. SFAC No. 2, “Qualitative Characteristics of Accounting Infomation”, yang melihat
karakteristik-karakteristik yang membuat informasi akuntansi berguna.
3. SFAC No. 3, “Elements of Financial Statements of Business Enterprises”, yang
memberikan defenisi mengenai elemen-elemen dalam laporan keuangan seperti aktiva,
kewajiban, pendapatan dan beban.
4. SFAC No. 5, “Recognition and Measurement in Financial Statements of Business
Enterprises”, yang menetapkan pengakuan dan kriteria pengukuran fundamental serta
pedoman mengenai bagaimana informasi sebaiknya secara formal dicantumkan dalam
laporan keuangan.
5. SFAC No. 6, “Elements of Financial Statements”, yang menggantikan SFAC No. 3 dan
memperluas ruang lingkupnya untuk mencakup organisasi-organisasi nirlaba.
6. SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurements”, memberikan sebuah kerangka untuk menggunakan arus kas dan
menyajikan nilai-nilai sebagai basis pengukuran.
3.4 Tujuan Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan tidak hanya memuat laporan keuangan namun juga cara-cara
lain dalam mengkomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi –
yaitu, informasi mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan perusahaan dan lain-
lain.
Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Organisasi-organisasi Nonbisnis
Tiga karakteristik utama yang membedakan organisasi-organisasi nonbisnis
adalah:
1. Sejumlah besar sumber daya diterima oleh penyedia sumber daya, yang tidak
mengharapkan untuk menerima pembayaran kembali ataupun keuntungan ekonomi yang
proporsional terhadap sumber daya yang telah mereka berikan.
2. Operasi bisnisnya terutama bergerak untuk tujuan-tujuan selain penyediaan barang atau
jasa yang mendapatkan laba atau ekuivalen laba.
3. Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus, atau
yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya pada saat
organisasi dilikuidasi.
3.5 Konsep-konsep Fundamental
Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi
1. Relevansi mengacu pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi keputusan menajer
dengan mengubah atau mengonfirmasikan ekspetasi mereka atas hasil atau konsekuensi
dari tindakan atau peristiwa.
2. Keandalan (reliability) diartikan sebagai “kualitas yang memungkinkan pengguna data
agar dengan yakin mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk
disajikan.
3. Kualitas sekunder (secondary qualities) Komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas
kedua yang diusulkan oleh Statement of Financial Accounting Concepts No. 2 FASB.
Komparabilitas dijabarkan sebagai penggunaan metode yang sama dalam suatu waktu oleh
perusahaan tertentu.
4. Pertimbangan biaya-manfaat (cost-benefit consideration) diakui sebagai salah satu batasan
umum. Informasi akuntansi manfaat akan dicari jika keuntungan yang didapat dari
informasi tersebut melebihi biayanya. Jadi, sebelum menyiapkan dan menyebarkan
informasi keuangan, biaya dan manfaat dari penyediaan informasi tersebut harus
diperbandingkan.
5. Materialistis (materiality) dipandang sebagai ambang batas untuk pengakuan. Materialistas
adalah suatu kondisi yang dianggap penting secara relatif.
3.6 Pengakuan dan Pengukuran
Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 5 dimaksudkan untuk
menyelesaikan masalah pengakuan dan pengukuran.
Kriteria pengakuan meliputi:
1. Definisi: Hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen laporan keuangan.
2. Dapat diukur: hal ini memiliki atribut yang relevan dan dapat diukur dengan cukup
andal.
3. Relevansi: informasi yang berkenaan mampu membuat perbedaan pada keputusan para
penggunanya.
4. Keandalan: informasi tersebut represenatasional, tepat, dapat diverifikasi dan netral.
Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut yang berbeda
dari aktiva dan kewajiban yang disajikan dalam memorandum diskusi, yaitu:
1. Biaya historis;
2. Biaya penggantian saat ini;
3. Nilai pasar saat ini;
4. Nilai bersih yang dapat direalisasikan;
5. Nilai arus kas masa depan saat ini.
4. LAPORAN-LAPORAN LAIN
4.1 Laporan Perusahaan
1. Laporan nilai tambah, yang menunjukkan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari
usaha perusahaan dibagi di antara para karyawannya, penyandang modal, negara dan
investasi kembali.
2. Laporan ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah dan komposisi dari tenaga kerja yang
menggantungkan hidupnya pada perusahaan, kontribusi pekerjaan dari para karyawan dan
manfaat-manfaat yang diterima.
3. Laporan pertukaran uang dengan pemerintah, yang menunjukkan hubungan keuangan
antara perusahaan dengan negara.
4.2 “Laporan Stamp”
Pendekatan yang diusulkan oleh “Laporan Stamp” ini bersifat revolusioner. Hal ini
mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi bagi
identifikasi tujuan-tujuan pelaporan keuangan perusahaan, pengguna laporan perusahaan,
sifat dari kebutuhan para pengguna, dan kriteria untuk penilaian mutu standar dan
akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi kerangka konseptual
Kanada.
5. TAKSONOMI KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS DICERMINKAN
OLEH PERNYATAAN-PERNYATAAN AKUNTANSI
Karakteristik normatif terdiri atas tiga kategori :
1. Karakteristik formasional yang berhubungan dengan perkembangan dari pernyataan dan
dengan penilaian selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan.
2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan dan memenuhi
persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan.
3. Karakteristik informasional yang berhubungan dengan kemampuan untuk menghasilkan
data yang berguna dalam pengambilan keputusan.
6. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Logikanya, perumusan dari teori akuntansi yang memiliki suatu rangkaian proses yang
diawali dengan pengembangan tujuan-tujuan dari laporan keuangan dan diakhiri dengan
penurunan sebuah kerangka konseptual atau konstitusi yang akan digunakan sebagai
pedoman bagi teknik-teknik akuntansi. Proses semacam itu diawali dan dimanifestasikan
oleh:
1. APB Statement No.4
2. Laporan Trueblood
3. The Corporate Report
4. Laporan Stamp
5. Proyek kerangka konseptual dari FASB
Kerangka konseptual FASB adalah proyek yang paling maju saat ini dalam penciptaan
sebuah konstitusi akuntansi. Manfaat utamanya adalah memfasilitasi penyelesaian
perselisihan-perselisihan konseptual dalam proses penerapan standar. Agar efektif, konstitusi
ini harus mendapatkan penerimaan secara umum, mewakili perilaku kolektif dan melindungi
kepentingan publik di area-area yang akan tepengaruh oleh pelaporan keuangan.